bab ii kajian teori a. perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan...

24
8 BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan 1. Definisi Perancangan Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.(Bin Ladjamuddin, 2005: 39). Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. (Syifaun Nafisah, 2003 : 2). 2. Jenis-Jenis Kegiatan Perancangan Jenis kegiatan pengambilan keputusan perancangan dibagi dalam tiga pengertian, yaitu : a. Divergensi, merupakan kegiatan merentangkan batas-batas suatu situasi perancangan untuk mendapatkan ruang penyelidikan yang cukup luas untuk menentukan berbagai pemecahan. b. Transformasi, merupakan berbagai tindakan kreatif, misalnya membuat pola-pola dan mencari ide-ide yang didasarkan pada berbagai pertimbangan dan pengetahuan teknis. c. Konvergensi, merupakan kegiatan menyaring berbagai alternatif atau pola yang ada menjadi satu arah.

Upload: others

Post on 09-Oct-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Perancangan

1. Definisi Perancangan

Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin adalah “tahapan

perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari

pemilihan alternatif sistem yang terbaik.” (Bin Ladjamuddin, 2005: 39).

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa

atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang

utuh dan berfungsi. (Syifaun Nafisah, 2003 : 2).

2. Jenis-Jenis Kegiatan Perancangan

Jenis kegiatan pengambilan keputusan perancangan dibagi dalam tiga

pengertian, yaitu :

a. Divergensi, merupakan kegiatan merentangkan batas-batas suatu situasi

perancangan untuk mendapatkan ruang penyelidikan yang cukup luas untuk

menentukan berbagai pemecahan.

b. Transformasi, merupakan berbagai tindakan kreatif, misalnya membuat

pola-pola dan mencari ide-ide yang didasarkan pada berbagai pertimbangan

dan pengetahuan teknis.

c. Konvergensi, merupakan kegiatan menyaring berbagai alternatif atau pola

yang ada menjadi satu arah.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

9

B. Kemasan

1. Definisi Kemasan

Menurut Sri Julianti dalam bukunya yang berjudul The Art of Packaging,

“Kemasan adalah wadah untuk meningkatkan nilai dan fungsi sebuah produk.”

(Sri Julianti, 2014: 15).

Kemasan adalah iklan setengah detik. Kemasan harus dapat menarik

perhatian Anda dalam waktu yang singkat atau membangun familiaritas akan

produk. Sebuah kemasan mempunyai setengah detik pertama untuk dapat dikenali

dan setengah detik berikutnya untuk bisa dicintai. (Marc Gobe, 2005: 207)

Definisi kemasan dikutip dari majalah concept, menurut Mittleman,

Robinson Design Associates mengatakan “Packaging is crusial. It’s the silent

salesman. It’s the last thing the customers see before they make a purchase

decision” yang kurang lebih mengatakan bahwa pengamasan itu penting sekali.

Pengemasan merupakan penjualan yang dilakukan secara diam-diam. Pengemasan

adalah hal terakhir yang dilihat sebelum mereka membuat keputusan untuk

membeli.

Masih dari majalah concept, menurut Kamus Wikipedia, packaging is the

science, art, and technology of enclosing or protecting products for distribution,

storage, sale, and use. Artinya kemasan adalah ilmu, seni, dan teknologi yang

bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim, disimpan, atau

dijajakan. (Majalah Concept Volume 3 Edisi 18, 2007: 12)

2. Fungsi Kemasan

Menurut Sri Julianti, dalam bukunya The Art of Packaging menyimpulkan

sejumlah fungsi kemasan sebagai berikut :

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

10

a. Melindungi kualitas produk,

b. Membuat produk tahan lebih lama,

c. Sebagai sarana komunikasi produk dan branding kepada konsumen,

d. Membantu distribusi produk dari produsen sampai ke tangan konsumen,

e. Membuat produk dapat diproduksi secara massal,

f. Menjadi pemicu minat beli dengan merangsang lima panca indra konsumen,

yaitu melihat, mendengar, membau, meraba, merasa, sampai ada keputusan

membeli dan menggunakan produk. (Sri Julianti, 2014: 12)

3. Jenis Kemasan

a. Kemasan Kertas

Kemasan dari kertas umumnya digunakan untuk mengemas produk-produk

yang ringan, tidak memerlukan proteksi baik dari iklim, tekanan, maupun

dalam transportasi, dan langsung digunakan. Beberapa jenis kertas yang

dapat digunakan untuk kemasan ini, seperti kertas HVS, art paper, kertas

dengan wax coated, maupun kertas lainnya. Tebal tipisnya kertas juga dapat

dipilih, juga kepadatan kertas. Satuan dari kepadatan kertas adalah gram per

meter persegi dengan variasi 60, 80, 100, 120 g/m² dan seterusnya, atau

yang biasa disebut substance. Masing-masing jenis kertas juga mempunyai

standar kekakuan/stiffness, ketebalan, dan warna putih. Untuk pengemasan

otomatis, kekakuan dan arah serat harus diperhatikan karena hal ini akan

mempengaruhi kelancaran jalannya mesin pengemasan, efisiensi mesti, dan

waste yang terjadi di mesin. Penggunaan kemasan kertas biasanya dipakai

untuk produk makanan ringan dan cepat saji, kain atau pakaian.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

11

b. Kemasan Karton

1) Folding Carton (Kotak yang dilipat)

Kemasan folding carton adalah kemasan yang dibuat oleh bahan karton,

dipotong dan dilipat sesuai bentuk yang diinginkan, dapat juga dicetak,

diberi lapisan dengan coating atau laminasi. Karton ini dikirimkan ke

industri manufaktur dalam keadaan datar terlipat, yang nantinya

langsung dimasukkan ke dalam mesin kemasan untuk dibuka sesuai

bentuk yang diinginkan dan produk dimasukkan ke dalam kotak

tersebut. Jenis karton yang umum dipakai adalah duplex, ivory, cast

coated, dan art carton. Contoh penggunaan kemasan berbahan karton

yakni pada produk makanan, seperti biskuit, susu bubuk, kue dan cake.

Kemasan karton juga digunakan untuk melengkapi kemasan primer dari

suatu produk kosmetik agar terlihat lebih berkelas dan cantik.

2) Setup Box (Kotak karton yang sudah dibentuk)

Setup Box hampir sama dengan kotak karton yang dilipat, tetapi ada

perbedaan mendasar dalam cara pembuatan dan bagaimana kotak

tersebut digunakan. Kotak ini dibuat dalam bentuk jadi dan tidak bisa

dilipat selama pengiriman. Setup Box dalam jumlah yang kecil

dikerjakan secara manual. Banyak industri rumahan yang mengerjakan

kotak ini sebagai kotak kado dengan lapisan kertas yang indah dalam

beragam ukuran. Tetapi jika jumlahnya cukup besar seperti kotak rokok,

dapat dibuat dengan mesin otomatis dengan kecepatan tinggi. Setup box

dipakai untuk mengemas produk-produk khusus atau pada saat musim

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

12

tertentu, seperti kotak sepatu, kotak parfum, kotak minuman alkohol,

kotak kado & suvenir.

3) Kotak Karton Gelombang/ Corrugated Outer

Kotak karton gelombang adalah bahan kertas yang dibuat menjadi bahan

bergelombang dengan ketinggian gelombang/ flute tertentu dengan satu

atau dua sisi lineboard. Karton gelombang ini banyak digunakan untuk

kotak atau kardus pengiriman. Dipakai untuk melindungi produk selama

di gudang, pengiriman, transportasi, dan distribusi. Kemasan ini pada

umumnya terdiri dari 3 lapisan, yaitu liner, karton gelombang, liner.

Namun dapat dijumpai 2 lapisan, yaitu liner, karton gelombang saja.

Corrugated medium dan liner terbuat dari bahan kertas. Ada beberapa

macam bentuk kotak karton gelombang, yaitu Regular Slotted Container

(RSC), Center Special Slotted Container (CSSC), Full Overlap Slotted

Container (FOSC), Bliss Box, Book Wrap, dan Triple Slide Box.

c. Kemasan Plastik Rigid/ Kaku

Kemasan dari bahan plastik paling sering digunakan. Plastik memberi

banyak keuntungan karena dengan teknologi yang jauh lebih maju, biaya

bahan dan pembuatan dapat dikurangi. Plastik banyak dipilih sebagai

kemasan karena memiliki kelebihan seperti menarik dari sisi bentuk dan

warna, plastik mudah diproses, tidak mudah pecah, bahannya ringan

sehingga transportasi menjadi jauh lebih mudah dan sangat praktis

penggunaannya oleh konsumen. Kemasan dalam bentuk rigid/ kaku adalah

kemasan yang bentuknya harus disesuaikan dengan mould/cetakan dan tidak

mudah berubah. Contoh kemasan berbahan plastik rigid, yakni botol dan

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

13

tutupnya, jeriken, pail/tempat cat, stoples, dan lain-lain. Proses pembuatan

kemasan rigid secara mendasar dibagi menjadi 2, yaitu blow moulding untuk

botol dan injection moulding untuk tutup. Dengan berkembangnya material

dan kebutuhan khusus, teknologi pembuatan kemasan rigid pun berkembang

seperti compression moulding, injection blow, injection stretch blow,dan

stretch blow.

d. Kemasan Plastik Semi Rigid

Kemasan semi rigid adalah kemasan yang dibentuk dari sebuah lembaran

plastik dengan cara thermoforming, yakni memanaskan lembaran tersebut

dan dibentuk sesuai dengan bentuk cetakannya. Kemasan ini seringkali

digunakan pada kemasan berbentuk blister pack (kemasan transparan,

sedang pada bagian belakang terbuat dari karton), seperti pada kemasan

sikat gigi, kemasan blister pada produk farmasi. Contoh lainnya pada

kemasan makanan, kemasan ice cream cup, dan lain-lain. Material yang

umum digunakan untuk membuat kemasan semi rigid adalah PVC

(polyvinyl chloride) karena warnanya yang transparan, LDPE (low density

polyethylene), HDPE (high density polyethylene), dan juga PS (polystyrene)

baik yang oriented styrene, high impact styrene, extruded expanded styrene.

e. Kemasan Tube

Kemasan dalam bentuk tube banyak digunakan untuk produk farmasi, pasta

gigi, kosmetik, conditioner, lem, dan lain-lain. Bentuk dari produk yang

dapat dikemas dalam kemasan tube ini harus mempunyai

kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta.

Tube ini dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu body,

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

14

shoulder/pundak, nozzle/mulut, dan tutupnya. Berdasarkan materialnya,

body tube dibedakan menjadi tiga macam, yakni aluminium tube, laminated

tube, dan coextruded tube yang masing-masing menggunakan material,

mesin dan teknologi, serta cara pembuatan yang berbeda-beda.

f. Kemasan Fleksibel

Disebut kemasan fleksibel karena mempunyai karakteristik yang sangat

ringan, tipis, bentuknya lunak/ tidak rigid. Kemasan fleksibel ditujukan

untuk mengurangi penggunaan kemasan, mengurangi sampah kemasan, dan

harganya lebih murah, serta memberikan kemudahan dalam pemilihan sifat

material maupun penampilan kemasan. Kemasan fleksibel terbuat dari

material yang dibentuk film, termasuk di dalamnya shrink film, stretch film,

cellophane, dan aluminium foil. Kemasan fleksibel dapat dibuat dari satu

lapisan dan satu macam bahan atau dari kombinasi bahan-bahan tersebut.

Bentuk kemasan fleksibel berupa sachet, pouch, polybag. Pengembangan

kemasan fleksibel dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada

konsumen seperti dengan memberi zipper closure yang untuk membuka dan

menutup kemasan, easy opening seal berupa sayatan/sobekan (v notch)

untuk memberi kemudahan dalam membuka kemasan, dan spout/alat

penuang untuk memudahkan konsumen menuangkan produknya dan

menutupnya kembali. Kemasan fleksibel banyak digunakan untuk

pembungkus biskuit, gula, roti, shampo, detergen, dan lain-lain.

g. Kemasan Gelas

Gelas adalah benda yang terbuat dari material pasir silika, kapur, soda ash,

dan cullet (pecahan gelas). Gelas sangat baik sifatnya sebab tidak bereaksi

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

15

terhadap produknya. Sifatnya sebagai barrier juga sangat bagus. Produk-

produk yang menggunakan kemasan gelas, antara lain kecap manis, saus,

sirup, arak, minuman beralkohol, parfum, dan produk farmasi (minyak sere,

minyak telon, minyak kayu putih, dan lain-lain). Kemasan gelas ini dapat

berbentuk botol, pot (botol mulut lebar), tumbler (seperti gelas minum), jugs

(tempat air minum), vials (botol kecil < 20 ml), dan ampul. Sedangkan tutup

dari kemasan gelas ini bisa terbuat dari logam, karet, maupun plastik.

Kekurangan dari kemasan gelas adalah lebih berat, mudah pecah, dan waktu

ketersediaan suplainya tidak fleksibel.

h. Kemasan Logam

1) Baja/Steel

Kemasan baja pada umumnya dipakai pada produk makanan maupun

produk rumah tangga, seperti kaleng kue biskuit, kaleng sarden, obat

semprot nyamuk, dan cairan pembersih. Baja mempunyai sifat yang baik

dalam hal “barrier” terhadap oksigen sehingga dapat mencegah

penguapan atau masuknya uap air dan membuat parfum, atau makanan

dan minumannya bisa tahan lama. Meskipun demikian, baja sangat

rawan terhadap korosi dan dapat bereaksi dengan produk yang dikemas.

Kemasan baja dapat didaur ulang meskipun memerlukan energi yang

cukup besar. Ada 3 macam kemasan baja, yakni Tin Plate, Tin Free Steel

(TFS), Black Plate. Tin Plate adalah baja yang dilapisi dengan timah,

baik dengan metode pencelupan dengan timah cair atau dengan proses

elektrolisa. Tin Free Steel (TFS) adalah baja yang di-treated dengan

bahan kimia dengan lapisan phosphoric chromate di bagian permukaan.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

16

Black Plate adalah baja tanpa pelapisan metallic, hanya dilapisi dengan

black iron oxide.

2) Aluminium

Kemasan aluminium ini dibuat dari bahan aluminium ingot, kemudian

dibentuk “slug” (seperti mata uang logam dengan ketebalan dan diameter

yang sudah standar untuk kebutuhan kaleng tertentu). Dan akhirnya,

dengan mesin bertekanan tinggi, bahan tersebut akan dibuat menjadi

kemasan. Aluminium memiliki berat yang ringan, yakni 1/3 dari baja,

mempunyai barrier yang tinggi terhadap uap air, dan mudah didaur

ulang, meskipun memerlukan energi yang cukup besar. Aluminium

digunakan pada kemasan produk minuman, produk kosmetik, dan produk

perawatan rambut seperti hair spray dan hair mouse. Bahan ini juga

digunakan untuk tutup kemasan, tube obat-obatan, dan kaleng untuk susu

sapi yang dipakai di Koperasi Unit Desa.

4. Proses Desain Sampai Pemasaran Produk

a. Kenali Produk dan Pasar

Perlunya memposisikan merek/brand dengan melihat keuntungan apa saja

yang didapat konsumen apabila menggunakan produk tersebut. Perlu

mengaitkan keuntungan produk tersebut dengan merek dalam kehidupan

konsumen. Bekerja dengan visi tentang merek dan bisnis, dengan mencari

cara-cara yang kreatif untuk mendefinisikan produk.

b. Penggalian Ide

Pada tahap ini, berbagai ide dapat dilontarkan oleh siapapaun, baik dari

konsumen (consumer insight), karyawan pabrik (yang juga konsumen),

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

17

komplain konsumen, gaya hidup konsumen, teknologi, dan tren pasar untuk

kategori produk tersebut. Ide-ide radikal atau ekstrem tidak boleh dimatikan,

karena dalam waktu 4-5 tahun mendatang ide tersebut dapat saja menjadi

tern pasar, dan akhirnya dapat menjadi suatu produk dengan kemasan yang

unik.

c. Tahap Desain

Ada 3 tahapan dalam proses desain :

1) Conceptual Design

Tahap ini merupakan proses pembuatan berbagai macam konsep desain

untuk memenuhi semua tujuan dari desain itu sendiri. Semua konsep

desain ini bertujuan agar konsumen dapat menggunakannya secara

praktis. Beberapa konsep desain harus diuji dengan market research

untuk melihat desain mana yang disukai konsumen.

2) Embodiment Design

Tahap ini merupakan pengembangan lanjutan dari desain konsep yang

dipilih. Konsep desain yang sudah dipilih harus diberikan bentuk atau

body. Body ini meliputi bentuk geometri, komponen kemasannya, dan

material yang digunakan. Perlu dipertimbangkan apakah desain

kemasan tersebut dapat dibuat, dan secara ekonomi masih bisa

dipertanggungjawabkan.

3) Detail Design

Pada tahap ini, bentuk, ukuran, dan toleransi kemasan ditentukan.

Ditentukan juga material yang akan digunakan dan metode

pembuatannya.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

18

d. Tahap Kelayakan/Feasibility

Pada fase ini semua komponen kemasan dibuatkan pilot mould-nya atau

printing plate-nya, dengan menggunakan bahan dan peralatan yang semirip

mungkin dengan kondisi aktualnya. Pengetesan harus dilakukan pada setiap

komponen, dan kriteria sukses tidaknya suatu kemasan ditentukan pada

tahap ini. Tahap ini juga menentukan go-no-go-nya suatu project. Bila

semua sudah terlalui, maka dilakukan investasi untuk menunjang produksi

massal.

e. Tahap Kapabilitas

Bila semuanya menunjukkan hasil yang meyakinkan bahwa kemasan

tersebut dapat dibuat, bahan bakunya ada, dapat jalan di packing line-nya,

manufaktur dan harganya terjangkau, investasi untuk prosuksi massal mulai

dapat dilakukan. Pada tahap ini, seharusnya semua standar produk,

komponen kemasan, dan produk jadi sudah tersedia, juga cara pengetesan

maupun kriteria diterima atau tidaknya barang tersebut. Para pemasok harus

dilibatkan agar mereka juga tahu tentang standar kualitas yang diperlukan.

f. Tahap Peluncuran/Launching

Pada tahap ini, semua kemasan, mesin pembuat kemasan, mesin pengisi,

dan pengepakan sudah dicoba. Jika hasilnya baik, produksi massal dapat

segera dilakukan dan persiapan peluncuran produk harus disiapkan pada

waktunya. Baik contoh untuk customer, iklan dan alat-alat merchandising

harus disiapkan.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

19

5. Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Produksi Kemasan

a. Aspek Teknologi

Aspek teknologi meliputi :

1) Kemampuan membuat cetakan untuk kemasan rigid untuk membuat

sesuai dengan kebutuhan bisnis,

2) Kemampuan supplier membuat packaging tersebut,

3) Kemampuan mesin pengisi dan pengepak di industri manufaktur,

4) Siapa saja yang dapat menunjang kebutuhan tersebut,

5) Waktu yang diperlukan oleh masing-masing untuk membuat proyek ini

realistis,

6) Antisipasi terhadap hal-hal yang akan menyebabkan proyek ini gagal.

b. Aspek Finansial

Perlu diperkirakan dukungan finansial yang diperlukan, investasinya apa

saja, serta berapa jumlahnya dan kapan diperlukan. Investasi ini meliputi

biaya market research, feasibility study, pilot mould, dan printing

cylinder/plate. Termasuk pula di sini estimasi harga produk, kemasan, biaya

produksi, distribusi, dan keuntungan yang akan dicapai. Perlu dilihat juga

purchasing power dari target konsumennya, berapa total alokasi dana untuk

proyek ini sampai peluncurannya, dan juga tingkat keberhasilan proyek ini

secara bisnis. Dan terakhir, antisipasi kegagalan bisnis ini.

c. Aspek Resources

Resources di sini meliputi sumber daya manusianya, peralatan produksi,

teknologi, waktu, dan bahan yang tersedia. Siapa yang akan memimpin

proyek ini (project leader), kemampuan apa saja yang perlu dimiliki oleh

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

20

project leader tersebut, berapa orang yang dibutuhkan untuk men-support

proyek ini, serta kemampuan apa yang dimiliki dan tidak dimiliki oleh

anggota timnya. Lalu, harus dipersiapkan pula soal bagaimana menutup gap

resources yang ada.

d. Aspek Marketing

Ditunjang dengan hasil market research, penjual akan menentukan strategi

pemasaran apa yang akan dilakukan. Apa saja kelebihan dari produk ini

yang harus disampaikan kepada konsumen, berapa harga jual,dan berapa

margin/keuntungan yang akan didapat, dan berapa kebutuhan pasar/demand.

Juga harus diantisipasi kemungkinan kegagalan, bagaimana pesaing akan

bereaksi, dan apakah akan terjadi kanibalisasi dari produk sendiri yang

sejenis.

e. Aspek Legal

Antisipasi aspek legal dari bahan kemasan, seperti ukuran, penandaan pada

label, halal tidaknya suatu produk, bahan kimia apa saja yang harus dicetak

pada kemasan, sudah dipatenkan atau belum sebuah produk oleh pihak lain,

desain grafisnya sudah tepat dan tidak menyinggung pihak tertentu, dan

perlukah pengakuan/endorsement dari institusi tertentu.

6. Teknologi Cetak Kemasan

a. Offset Lithography

Offset adalah proses printing yang paling banyak digunakan dalam proses

cetak, yaitu tinta ditransfer (di-offset) dari printing plate ke rubber blanket

kemudian ke permukaan yang akan dicetak. Sedangkan lithography adalah

teknik cetak permukaan yang menggunakan area oleophilic untuk

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

21

membentuk cetakan dan hydrophilic area untuk membentuk daerah yang

tidak dicetak. Teknik cetak ini merupakan yang paling ekonomis untuk

mencetak dalam jumlah banyak. Contoh penggunaan teknik cetak ini pada

buku, majalah, karton, label, dan kemasan.

b. Silk Screen

Biasa dikenal sebagai sablon. Teknik cetak ini prosesnya pelan/lambat, yaitu

tinta ditekankan untuk melewati kain yang rapat seperti saringan lembut

agar menempel pada kemasan. Teknik silk screen ini sangat cocok untuk

kebutuhan dengan jumlah kecil dan bentuk kemasannya bervariasi. Tinta

cetaknya sangat baik menempel pada permukaan dan tintanya sedikit

menonjol menempel pada permukaan kemasan. Contoh penggunaan teknik

cetak ini pada botol, tube, folding carton, dan label.

c. Letterpress

Prinsipnya seperti stempel karet, yaitu printing plate pada bagian yang akan

mencetak menonjol sehingga membawa tinta dari rol tinta kemudian tinta

pada bagian yang menonjol akan ditransfer ke bahan yang akan dicetak.

Contoh penggunaan teknik cetak ini pada karton gelombang, folding box,

tas kertas dan label.

d. Flexography

Teknik cetak sama seperti letter press, tetapi memanfaatkan tinta yang lebih

encer dibanding rotogravure dan menggunakan printing plate yang

fleksibel. Teknik ini dapat mencetak pada plastik, kertas, dan metalik film.

Contoh penggunaan teknik cetak ini pada kertas (amplop, bungkus kado),

kantong plastik belanja, wall paper, sticker, sack, dan cup.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

22

e. Rotogravure

Adalah teknik cetak dengan menggunakan permukaan yang tidak rata pada

bagian permukaan printing cylinder di sisi dalam yang akan dicetak. Bagian

ini akan menyerap tinta, kemudian ditransfer ke material cetak. Rotogravure

dipakai untuk mencetak packaging dengan proses cetak yang cukup panjang

untuk menunjang kebutuhan pasar yang tinggi. Contoh penggunaan teknik

cetak ini pada karton, film, label, sachet, pouch, kemasan rokok, wall paper,

dan kain.

f. Digital Printing

Digital print sebenarnya adalah proses cetak gambar tanpa menggunakan

gambar intermediate (film, printing plate/cylinder). Prosesnya, data digital

langsung ditransfer ke printing digital, memungkinkan setiap lembar yang

dicetak merupakan desain yang unik, berbeda dengan lembar berikutnya,

tidak ada lagi limitasi percetakan.

7. Kualitas Kemasan

a. Kualitas ditinjau dari segi fungsional

Dari segi fungsional, kemasan harus memenuhi fungsinya untuk melindungi

produknya. Kemasan tidak boleh rusak, pecah, bocor, terkelupas, gumpil,

penyok, robek, coating-nya terkelupas dan terjadi delaminasi, aplikatornya

tidak berfungsi. Letak barcode dan kualitasnya juga harus diperhatikan.

Masalah menyangkut barcode tidak boleh terjadi dan harus sudah dapat

terdeteksi di pabrik sebelum barang dipasarkan.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

23

b. Kualitas ditinjau dari segi emosional dan penampilan

Dari segi emosional dan penampilan, tentunya kemasan tersebut harus

memenuhi standar yang sudah disetujui baik dari segi warna, layout, posisi

eye mark (untuk pengepakan dengan mesin otomatis), dan artwork serta

toleransi warna, ketahanan warna terhadap sinar matahari, produk, dan

bahan lainnya, misal ketahanan terhadap alkali.

c. Kualitas ditinjau dari segi hukum/legal

Dari segi hukum, suatu kemasan harus memuat beberapa hal, yaitu brand

name, varian produk, berat neto, bahan aktif dan persentase bahan aktif,

claims, nama manufaktur, nama perusahaan yang memasarkan, dan nama

manufaktur negara asal (untuk produk impor). Nomor BPOM untuk

Indonesia dan logo halal bila sudah memiliki sertifikatnya. Kode daur ulang

untuk negara yang sudah mempunyai aturan tersebut. Tanggal produksi dan

tanggal kadaluwarsa sesuai aturan yang berlaku.

C. Telur Asin

Telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan utuh, diawetkan,

sekaligus diasinkan dengan menggunakan bahan utama berupa garam. Telur asin

merupakan produk olahan telur itik yang populer di Indonesia. Di daerah Brebes,

Tegal, dan Cirebon sudah banyak peternak atau koperasi peternak telur itik yang

membuat telur asin.

Telur yang telah diasinkan tersebut, selanjutnya dapat dibiarkan/disimpan

dalam keadaan mentah ataupun matang (direbus). Dalam keadaan mentah, telur

asin dapat disimpan selama kurang lebih 9 bulan, sedangkan dalam keadaan

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

24

matang, dapat disimpan selama kurang lebih 3 bulan. Telur asin mentah dijual

dengan sedikit adonan yang masih menempel pada kulit luar telur. Hal ini

dimaksudkan untuk membedakannya dengan telur tawar mentah.

Dalam pembuatan telur asin, telur yang digunakan adalah telur itik/ bebek.

Dibandingkan dengan telur ayam, telur itik mengandung protein, kalori, dan

lemak lebih lebih tinggi. Berikut tabel perbandingan nilai gizi pada telur:

Sumber: Departemen Kesehatan, 1972

Tabel 1. Kandungan nilai gizi tiap 100 gram berbagai macam telur

Sumber : Buku Beternak Itik Secara Intensif

1. Manfaat Telur Asin

Manfaat pengasinan telur itik/telur asin adalah sebagai berikut:

a. Nilai gizi telur dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lama,

b. Nilai jual telur dapat ditingkatkan,

c. Praktis dalam menghidangkan, yaitu tinggal direbus saja.

2. Jenis Pengasinan Telur

Bahan dasar untuk melakukan pengasinan adalah garam. Sampai saat ini,

dikenal beberapa macam cara pengasinan telur itik dengan beberapa tambahan

bahan pengasin seperti berikut:

Jenis Telur Kalori Protein

(g)

Lemak

(g)

Kalsium

(mg)

Fosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit A

(IU)

Vit B1

(mg)

Telur Ayam 162 12,8 11,5 54 180 2,7 900 0,10

- Kuning Telur 361 16,3 31,9 147 586 7,2 2000 0,27

- Putih Telur 50 10,8 - 6 17 0,2 - -

Telur Itik 189 13,1 14,3 56 175 2,8 1230 0,18

-Kuning Telur 398 17 35 150 400 7 2870 0,60

- Putih Telur 54 11 - 21 20 0,1 - 0,01

Telur Asin (Itik) 195 13,6 13,6 120 157 1,8 841 0,28

Telur Penyu 144 12 10.2 84 193 1,3 600 0,11

Telur Terubuk 425 31 28 50 100 2 600 0,10

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

25

a. Pengasinan Telur Halidan

Cara pengasinan telur ini menggunakan bahan pembungkus tanah liat dan

garam dengan perbandingan 1:1. Telur yang diasinkan dengan cara ini dapat

disimpan selama 30 hari.

b. Pengasinan Telur Pidan

Cara pengasinan telur Pidan menggunakan bahan pembungkus serbuk

gergaji, kapur, dan garam de ngan perbandingan 1:1:1. Telur yang diasinkan

dengan cara ini dapat disimpan selama 150 hari.

c. Pengasinan Telur Dsaudan

Pengasinan telur ini menggunakan bahan pembungkus nasi dan garam

dengan perbandingan 1:1. Telur yang diasinkan dengan cara ini dapat

diawetkan sampai 180 hari.

d. Pengasinan Telur Larutan Garam Jenuh

Pengasinan telur cara ini menggunakan air dan garam dengan perbandingan

1:1 atau 1:2. Telur yang diasinkan dengan cara ini dapat disimpan sampai 15

hari.

e. Pengasinan Telur Brebes

Cara pengasinan telur Brebes merupakan cara pengasinan tradisional. Bahan

yang digunakan berupa bubuk bata merah, garam. Ciri khas telur hasil

pengasinan tradisional Brebes, yaitu kuning telurnya masir dan berminyak

dan tidak berbau amis.

3. Proses Pembuatan Telur Asin

Sebelum melakukan proses pembuatan telur asin, perlu disiapkan bahan-

bahan dan peralatan yang dibutuhkan.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

26

a. Kebutuhan dan Bahan

1) Telur Itik/Bebek

Untuk menjaga mutu, sebaiknya telur itik dibeli dari peternakan

langsung atau dari pengumpul, sehingga diperoleh telur yang baru dan

bagus. Pastikan kualitas telur memenuhi syarat. Untuk menguji kualitas

telur itik dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:

a) Penilaian luar, yaitu penilaian berdasarkan penampilan luar telur

itik. Jenis penilaian ini menyangkut bentuk, berat, warna, dan ada

tidaknya kotoran yang menempel di kulit telur.

b) Peneropongan, yaitu penilaian terhadap kulit telur yang

menyangkut ketebalan dan keutuhan kulit telur serta ukuran

kantong udara.

c) Pemecahan adalah penilaian secara langsung untuk mengetahui

kondisi telur itik. Telur yang baik adalah yang kuning dan putih

telurnya meluber dan tipis.

d) Analisis kimia adalah penilaian yang dimaksud untuk mengetahui

kandungan gizi telur.

e) Analisis mikrobiologi, yakni penilaian untuk mengetahui

pencemaran bakteri pada isi telur.

f) Uji Fungsional, yaitu penilaian terhadap proses kimia atau emulsi

kuning telur.

2) Garam

Sebaiknya menggunakan garam batangan sebab mudah dihancurkan

hingga lembut. Garam ini sebagai bahan pengasin sekaligus pengawet

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

27

telur. Dalam pembuatan telur asin, garam dicampur dengan bubukan

bata menjadi adonan. Adonan ini dapat dipakai dua kali proses

pengasinan. Untuk pemakaian kedua, adonan perlu ditambahkan garam.

3) Bubuk Bata

Sebaiknya menggunakan bata merah yang matang. Bata merah

berfungsi untuk mengikat garam sehingga membentuk adonan yang

dapat diletakkan pada telur. Bubuk bata ini bisa digunakan untuk dua

kali proses.

4) Abu Gosok

5) Kain Bersih

Kain bersih dipakai untuk membersihkan kulit telur dari kotoran, dan

mencuci telur. Kadang digunakan amplas untuk membersihkan kulit

telur, sekaligus untuk meratakan atau menipiskan kulit telur sehingga

proses pengasinan lebih mudah.

6) Batang Penumbuk Bata

7) Ayakan dari bambu

Dipakai untuk meniriskan telur, membutuhkan dua buah ayakan.

8) Panci, dipakai untuk merebus telur asin.

9) Kompor, dipakai untuk merebus telur asin.

10) Baskom

Dipakai untuk menampung telur asin rebus. Kebutuhan baskom per

proses adalah 1 buah, untuk proses berkelanjutan dibutuhkan 12 buah.

Jika baskom dirasa mahal dapat diganti dengan kotak kayu yang murah.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

28

11) Stempel

Dipakai untuk mencap telur asin, membutuhkan dua bantalan dan dua

tongkat stempel dengan warna tinta berlainan.

Gambar 1. Kebutuhan dan Bahan

Sumber : Buku Teknologi Tepat Guna Membuat Telur Asin

b. Cara Membuat

Pembuatan telur asin menggunakan adonan bubuk bata dan garam ini

cukup murah karena bahan dan peralatan yang diperlukan cukup sederhana,

prosesnya mudah, kualitas telur asin yang dihasilkan baik, dan biaya

produksi murah. Secara garis besar, proses pembuatan telur asin meliputi

persiapan adonan, penggaraman, dan perebusan. Tahapan proses pembuatan

telur asin secara rinci adalah sebagai berikut:

1) Pembuatan Adonan

Siapkan garam yang telah ditumbuk halus, bubuk bata merah, dan abu

gosok. Campurkan ketiga bahan ini secara merata. Tuangkan sedikit air

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

29

sehingga membentuk adonan agak lembek (pasta). Tujuan pemberian

air ini adalah agar adonan mudah diletakkan pada telur.

Gambar 2. Pembuatan Adonan

Sumber : Buku Teknologi Tepat Guna Membuat Telur Asin

2) Penyucian dan Penyortiran

Siapkan telur itik yang akan diasinkan. Telur dicuci dengan air hingga

bersih dan dilap dengan kain bersih satu persatu. Telur yang retak pada

saat dicuci dipisah dan tidak dipakai. Telur yang tidak tersortir karena

ukurannya tidak memenuhi syarat tetap dapat dijadikan telur asin, tetapi

nilai jualnya lebih rendah atau untuk konsumsi sendiri.

Gambar 3. Penyucian dan Penyortiran Telur

Sumber : Buku Teknologi Tepat Guna Membuat Telur Asin

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

30

3) Pembungkusan/Pelumuran

Telur-telur yang telah bersih dibungkus atau dilumuri dengan adonan

satu persatu hingga semua permukaan kulit telur tertutupi.

4) Pemeraman

Telur- telur yang telah dibungkus/dilumuri adonan disimpan selama 7-

20 hari, tergantung tingkat keasinan yang diinginkan. Makin lama

pemeraman telur asin yang dihasilkan akan semakin asin rasanya.

5) Pencucian

Cuci telur yang telah diasinkan hingga benar-benar bersih. Jika belum

akan dikonsumsi, telur dapat disimpan menggunakan wadah yang

dilapisi jerami, koran, atau kain untuk menghindari kerusakan telur.

6) Perebusan

Rebus telur hingga matang. Untuk merebus 600 butir telur asin

dibutuhkan waktu sekitar lima jam menggunakan api sedang. Saat

merebus, mula-mula panci ditutup hingga air mendidih. Setelah itu,

tutup panci dibuka hingga telur matang.

7) Setelah matang, telur didinginkan selama sekitar satu jam, kemudian

dicap menggunakan stempel sesuai merk yang digunakan.

5. Memilih Telur Asin

Telur asin yang berkualitas baik, memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Jangan pilih telur asin matang yang retak dan mengeluarkan aroma yang

kurang sedap. Apalagi bila kondisi tersebut ditambah dengan kehadiran

semut. Semut yang berada di telur asin matang merupakan indikator telur

tersebut sudah tidak layak dikonsumsi.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan - abstrak.uns.ac.id · kekentalan/viksositas tertentu dan umumnya berbentuk cream atau pasta. ... produk yang menggunakan kemasan gelas, antara

31

b. Jangan pilih telur asin mentah yang kulitnya kusam. Sebaiknya pilih yang

dijual dalam keadaan masih terbungkus lapisan pengasinan (larutan garam

dengan bata merah atau abu gosok)

c. Telur asin yang baik adalah yang aroma serta rasanya enak. Kuning telurnya

padat dan legit serta dikelilingi oleh minyak.

d. Memiliki kuning telur yang berwarna kemerah-merahan dan terkesan

berpasir (Bahasa Jawa: masir)

e. Memiliki rasa asin yang cukup (pemeraman selama 10-15 hari)