bab ii kajian pustaka a. kajian tentang media pembelajaran...

18
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran 1. Hakekat Media Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana dan Rifai, 2010: 1). Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran (Asyar,2012:7). Proses interaksi yang terjadi dapat berupa saling tukar informasi dalam bentuk pengetahuan, ide, gagasan, kelahlian, skill, pengalaman, dll. Maka pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi yang melibatkan guru dan siswa dengan materi pembelajaran sebagai pesan yang hendak disampaikan dengan orientasi pada ketercapaian suatu tujuan pendidikan. Pesan maupun informasi dalam yang terdapat pada proses belajar mengajar harus dapat diterima oleh siswa, hal ini guna tercapainya tujuan suatu pembelajaran, Akan tetapi terkadang dalam pembelajaran siswa kurang mampu menyerap pelajaran yang diberikan guru secara efektif dan efisien. Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah penggunaan media dalam pembelajaran. Kedudukan media dalam pembelajaran menempati posisi yang cukup penting, sebagai salah satu komponen system pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai suatu komunikasi juga tidak akan berlangsung secara optimal (Daryanto,2010:7).

Upload: lamtu

Post on 29-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Media Pembelajaran

1. Hakekat Media Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu

lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana dan Rifai, 2010: 1). Pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam

interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik untuk

menyampaikan pesan-pesan pembelajaran (Asyar,2012:7). Proses interaksi yang

terjadi dapat berupa saling tukar informasi dalam bentuk pengetahuan, ide,

gagasan, kelahlian, skill, pengalaman, dll. Maka pembelajaran merupakan suatu

proses komunikasi yang melibatkan guru dan siswa dengan materi pembelajaran

sebagai pesan yang hendak disampaikan dengan orientasi pada ketercapaian suatu

tujuan pendidikan.

Pesan maupun informasi dalam yang terdapat pada proses belajar mengajar

harus dapat diterima oleh siswa, hal ini guna tercapainya tujuan suatu

pembelajaran, Akan tetapi terkadang dalam pembelajaran siswa kurang mampu

menyerap pelajaran yang diberikan guru secara efektif dan efisien. Salah satu cara

untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah penggunaan media dalam

pembelajaran. Kedudukan media dalam pembelajaran menempati posisi yang

cukup penting, sebagai salah satu komponen system pembelajaran. Tanpa media,

komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai suatu komunikasi

juga tidak akan berlangsung secara optimal (Daryanto,2010:7).

adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam

interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik untuk

menyampaikan pesan-pesan pembelajaran (Asyar,2012:7). Proses interaksi yang

dapat berupa saling tukar informasi dalam bentuk pengetahuan, ide,

gagasan, kelahlian, skill, pengalaman, dll. Maka pembelajaran merupakan suatu

proses komunikasi yang melibatkan guru dan siswa dengan materi pembelajaran

sebagai pesan yang hendak disampaikan dengan orientasi pada ketercapaian suatu

tujuan pendidikan.

esan maupun informasi dalam yang terdapat pada proses belajar mengajar

harus dapat diterima oleh siswa, hal ini guna tercapainya tujuan suatu

pembelajaran, Akan tetapi terkadang dalam pembelajaran siswa kurang mampu

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

11

Banyak ahli yang memberikan definisi mengenai media pembelajaran.

Menurut Suparman (Asyar,2012:4) media adalah alat yang digunakan untuk

menyalurkan pesan dan informasi dari pengeirim pesan kepada penerima pesan.

Dalam pendapat lain menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber

secara terencana sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif

(Asyar,2012:8). Pembelajaran di dalam kelas merupakan suatu kegiatan

komunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara siswa dan guru, dengan

informasi yang ingin disampaikan berupa materi pelajaran.

Berdasarkan kedua pendapat di atas mengenai media pembelajaran, dapat

ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sarana yang

digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi

pembelajaran kepada siswa guna mencapai tujuan pembelajaran. Media

pembelajaran membantu guru menjelaskan materi pembelajaran yang sulit

dijelaskan secara verbal serta memberikan pengalaman konkret pada peserta

didik. Materi pembelajaran akan lebih mudah diterima siswa menggunakan media

pembelajaran.

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Dewasa ini pembelajaran yang dilaksanakan dengan media pembelajaran akan

meningkatkan keefektifan penyampaian pesan dalam proses pembelajaran.

Pemakaian media pembelajaran mampu mempermudah siswa dalam menangkap

materi yang telah diajarkan. Menurut Asyhar (2012:29) media pembelajaran

2012:8). Pembelajaran di dalam kelas merupakan suatu kegiatan

komunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara siswa dan guru, dengan

informasi yang ingin disampaikan berupa materi pelajaran.

Berdasarkan kedua pendapat di atas mengenai media pembelajaran

ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sarana yang

digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi

pembelajaran kepada siswa guna mencapai tujuan pembelajaran. Media

pembelajaran membantu guru menjelaskan materi pembelajaran

dijelaskan secara verbal serta memberikan pengalaman konkret pada peserta

didik. Materi pembelajaran akan lebih mudah diterima siswa menggunakan media

pembelajaran.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

12

memiliki beberapa fungsi yang sangat luas dalam pembelajaran, sebagaiman

diuraikan fungsi media pembelajaran antara lain:

a. Sebagai Sumber Belajar, yaitu sebagai penyalur, penyampai dari pebelajar

kepada pembelajar.

b. Fungsi Simantik, yakni fungsi media dalam memperjelas arti dari suatu kata,

istilah atau symbol.

c. Fungsi Fiksatif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan kemampuan media untuk

menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu objek sehingga dapat di

gunakan kembali sesuai keperluan.

d. Fungsi Manipulatif, yakni fungsi yang berkaitan dengan kemampuan media

untuk menampilkan kembali suatu objek atau peristiwa dengan berbagai cara,

teknik dan bentuk.

e. Fungsi Distributif, yaitu dalam sekali penampilan suatu objek atau kejadian

dapat menjangkau pengamat yang besar dalam kawasan yang sangat luas.

f. Fungsi Psikomotorik, adalah fungsi media dalam meningkatkan keterampilan

fisik peserta didik.

g. Fungsi Psikologis, yakni fungsi yang berkaitan dengan aspek psikologis yang

mencangkup fungsi atensi (menarik perhatian), fungsi afektif (menggugah

perasaan/emosi), fungsi kognitif (mengambangkan kemampuan daya pikir),

fungsi imajinasi dan fungsi motivasi(mendorong peserta didik membangkitkan

minat belajar)

h. Fungsi Sosial-Kultural, yakni media pembelajaran dapar memberikan

rangsangan presepsi yang sama kepada peserta didik.

menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu objek sehingga dapat di

gunakan kembali sesuai keperluan.

Fungsi Manipulatif, yakni fungsi yang berkaitan dengan kemampuan media

untuk menampilkan kembali suatu objek atau peristiwa dengan berbagai cara,

teknik dan bentuk.

Fungsi Distributif, yaitu dalam sekali penampilan suatu objek atau kejadian

dapat menjangkau pengamat yang besar dalam kawasan yang sangat luas.

Fungsi Psikomotorik, adalah fungsi media dalam meningkatkan keterampilan

fisik peserta didik.

Fungsi Psikologis, yakni fungsi yang berkaitan dengan aspek psikologis yang

mencangkup fungsi atensi (menarik perhatian), fungsi afektif (meng

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

13

Berdasarkan beberapa fungsi yang di tampilkan terkait media pembelajaran

Midun (Asyhar, 2012:29) telah menerangkan beberapa manfaat dari penggunaan

media pembelajran, baik manfaat yang diperoleh pengajar maupun peserta didik

didalam pembelajaran,beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran tersebut

dijelaskan sebagai berikut:

a. Memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran yang diberikan di kelas

seperti buku, foto-foto, dan nara sumber sehingga peserta didik akan memiliki

banyak pilihan sesuai kebutuhan .

b. Peserta didik akan memperoleh pengalaman beragam selama proses

pembelajaran yang sangat berguna bagi pesetra didik dalam menghadapi

derbagai tugas dan tanggung jawab yang bermacam-macam.

c. Memberikan pengalaman belajar yang konkret dan langsung kepada peserta

didik, sehingga peserta didik akan merasakan dan melihat secara langsung

keterkaitan antara teori dan praktik atau memahami aplikasi ilmunya di

lapangan.

d. Menyajikan sesuatu yang sulit diadakan atau dilihat oleh peserta didik, baik

karena ukurannya yang terlalu besar seperti system tata surya, terlalu kecil

seperti virus, atau rentang waktu prosesnya terlalu lamapanjang misalnya

proses metamorfosa dan pelapukan bebatuan, atau masa kejadiannya sudah

lama seprti terjadinya perubahan wujud.

e. Memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya penggunaan bu teks,

majalah, dan orang sebagai sumber informasi.

f. Manambahkan kemenarikan tampilan materi sehingga menampilkan motivasi

dan minat serta mengambil perhatian peserta didik untuk fokus mengikuti

banyak pilihan sesuai kebutuhan .

Peserta didik akan memperoleh pengalaman beragam selama proses

pembelajaran yang sangat berguna bagi pesetra didik dalam menghadapi

derbagai tugas dan tanggung jawab yang bermacam-macam.

Memberikan pengalaman belajar yang konkret dan langsung kepada peserta

didik, sehingga peserta didik akan merasakan dan melihat secara langs

keterkaitan antara teori dan praktik atau memahami aplikasi ilmunya di

lapangan.

Menyajikan sesuatu yang sulit diadakan atau dilihat oleh peserta didik, baik

karena ukurannya yang terlalu besar seperti system tata surya, terlalu kecil

seperti virus, atau rentang waktu prosesnya terlalu lamapanjang misalnya

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

14

materi yang disajikan, sehingga diharapkan evektifitas belajar akan meningkat

pula.

g. Merangsang peserta didik untuk berfikir kritis, menggunakan kemampuan

imajinasinya, bersikap dan berkembang lebih lanjut, sehingga melahirkan

kreativitas dan karya-karya inovatif.

h. Penggunaan media dapat meningkatkan efesiensi proses pembelajaran, dengan

media dapat menjangkau peserta didik di tempat berbeda-beda dan di dalam

ruang lingkup yang tak terbatas pada suatu waktu tertentu. Dengan media,

durasi pembelajaran juga bisa di kurangi.

i. Media pembelajaran dapat memecahkan masalah pendidikan.

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang

terlaksananya suatu kegiatan pembelajaran, keberadaan media pembelajaran

sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Terdapat berbagai jenis media

yang dapat digunakan dan memiliki nilai kegunaan masing-masing. Menurut

Sudjana dan Rifai (2010:3) telah mengelompokkan beberapa jenis media

pembelajaran menjadi beberapa kelompok sebagai berikut: Pertama, media grafis

atau sering pula disebut media dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagan

atau diagram, poster, kartun, komik, dll. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam

bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun,

model kerja, mock up, diorama, dll. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film

strips, film, penggunaan OHP dll; Keempat, penggunaan lingkungan sebagai

media pengajaran (Sudjana dan Rifai, 2010: 3).

ruang lingkup yang tak terbatas pada suatu waktu tertentu. Dengan media,

durasi pembelajaran juga bisa di kurangi.

Media pembelajaran dapat memecahkan masalah pendidikan.

Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang

terlaksananya suatu kegiatan pembelajaran, keberadaan media pembelaj

sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Terdapat berbagai jenis media

yang dapat digunakan dan memiliki nilai kegunaan masing-masing.

udjana dan Rifai (2010:3) telah mengelompokkan beberapa jenis media

pembelajaran menjadi beberapa kelompok sebagai berikut: Pertama, media grafis

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

15

Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya Asyhar (2012) mengelompokkan

media pembelajaran menjadi empat macan antara lain:

a. Media Pembelajaran Dua Dimensi (2D), yaitu media pembelajaran yang

tampilannya dapat diamati dari satu arah pandangan saja yang hanya dilihat

dimensi panjang dan lebarnya saja misalnya foto, grafik, peta, gambar, bagan

dan semua jenis media yang hanya di lihat dari sisi datar saja. Media ini

biasanya tidak memakai peralatan proyeksi dalam penggunaanya seperti buku,

modul dan sebagainya.

b. Media Pembelajaran Tiga Dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya dapat

diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar

dan tinggi/tebal. Media ini juga tidak menggunakan media proyeksi dalam

pemakaiannya. Kebayakan media tiga dimensi merupakan objek sungguhan

atau miniatur suatu objek , misalnya prototype, bola, kotak , meja, rumah,

gunung dan alam sekitar.

c. Media Pandang Diam (still picture), yaitu media yang menggunakan media

proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam (tidak bergerak/statis) pada

layar misalnya foto, tulisan, gambar binatang, gambar alam semestayang

diproyeksikan dalam kegiatan pembelajaran.

d. Media Pandang Gerak (motion picture), yaitu media yang menggunakan

media proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk

media televisi, atau film termasuk media pandang gerak yang disajikan

melalui layar monitor (screen) dikomputer atau layar LCD dan sebagainya.

Berdasarkan indra yang dirangsang dalam proses pembelajaranAsyhar

(2012) juga membedakan jenis media kedalam 4 jenis, yaitu media visual, media

modul dan sebagainya.

Media Pembelajaran Tiga Dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya dapat

diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar

dan tinggi/tebal. Media ini juga tidak menggunakan media proyeksi dalam

pemakaiannya. Kebayakan media tiga dimensi merupakan objek sungguhan

atau miniatur suatu objek , misalnya prototype, bola, kotak , meja, rumah,

gunung dan alam sekitar.

Media Pandang Diam (still picture), yaitu media yang menggunakan media

proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam (tidak bergerak/statis) pada

layar misalnya foto, tulisan, gambar binatang, gambar alam semestayang

royeksikan dalam kegiatan pembelajaran.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

16

audio, media audio visual, dan multimedia. Berikut ini penjelasan keempat jenis

media tersebut:

a. Media Visual, yaitu jenis media yang di gunakan hanya mengandalkan indra

peglihatan semata-mata dari peserta didik dengan media ini pengelaman

belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada kemampuan

penglihatannya. Beberapa media visual antara lain: (1) Media cetak seperti

buku,modul jurnal, peta, gambar dan poster, (2) Model dan prototype seperti

globe bumi dan (3) Media realitas alam sekotar dan sebagainya.

b. Media Audio, adalah jenis media yang di gunakan dalam proses pembelajaran

dengan hanya melibatkan indra pendengaran peserta didik. Pengalaman

belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan indra kemampuan

pendengaran. Oleh karena itu media audio hanya memanipulasi kemampuan

suara semata.Pesan dan informasi yang diterima adalah berupa pesan verbal

seperti bahasa lisan, kata-kata dan lain-lain. Sedangkan pesan nonverbal

adalah dalam bentuk bunyi-bunyian, music, bunyi tiruan dan sebagainya.

Contoh media audio yang umum di gunakan adalah tipe recorder, radio, dan

CD player.

c. Media Audio-Visual, adalah jenis media yang digunakan dalam pembelajaran

dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses

atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat di salurkan melalui media ini

dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan

maupun pendengaran. Beberapa contoh media audio-visual adalah film, video,

program TV dan lain-lain.

globe bumi dan (3) Media realitas alam sekotar dan sebagainya.

Media Audio, adalah jenis media yang di gunakan dalam proses pembelajaran

dengan hanya melibatkan indra pendengaran peserta didik. Pengalaman

belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan indra kemampuan

pendengaran. Oleh karena itu media audio hanya memanipulasi kemampuan

suara semata.Pesan dan informasi yang diterima adalah berupa pesan verbal

seperti bahasa lisan, kata-kata dan lain-lain. Sedangkan pesan nonverbal

adalah dalam bentuk bunyi-bunyian, music, bunyi tiruan dan sebagai

Contoh media audio yang umum di gunakan adalah tipe recorder, radio, dan

CD player.

Media Audio-Visual, adalah jenis media yang digunakan dalam pembelaj

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

17

d. Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan

secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran multimedia melibatkan indra penglihatan dan pendengaran

melalui media teks, visual diam, visual gerak, dan audio serta media interaktif

berbasis komputer dan teknologi komunikasi.

4. Kriteria dalam Pemilihan Media

Media merupakan salah satu komponen pembelajaran yang sangat penting

bukan sekedar sebagai alat bantu mengajar melainkan bagian integral dari

pembelajaran, sehingga diperlukan suatu pertimbangan yang matang dam

pemilihan suatu media pembelajaran. Sujana (2010:4) telah menjabarkan beberapa

kriteria-kriteria yang harus di perhatikan dalam pemilihan media, kriteria-kriteria

tersebut sebagai berikut:

a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas

dasar–dasar tujuan intruksional yang telah di tetapkan. Tujuan-tujuan

intruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, lebih

memunginkan digunakannya media pengajaran.

b. Dukungan Terhadap Isi Bahan Pelajaran; artinya bahan pelajaran yang

sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan

media agar lebih mudah di pahami siswa.

c. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah

diperoleh, tidak-setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.

Media grafis umumnya dapat dibuat oleh guru tanpa biaya yang mahal, di

samping sederhana dan praktis penggunaanya.

bukan sekedar sebagai alat bantu mengajar melainkan bagian integral dari

pembelajaran, sehingga diperlukan suatu pertimbangan yang matang dam

pemilihan suatu media pembelajaran. Sujana (2010:4) telah menjabarkan beberapa

-kriteria yang harus di perhatikan dalam pemilihan media, kriteria

tersebut sebagai berikut:

Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas

dasar–dasar–dasar dasar tujuan intruksional yang telah di tetapkan. Tujuan

intruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, lebih

memunginkan digunakannya media pengajaran.

Dukungan Terhadap Isi Bahan Pelajaran; artinya bahan pelajaran

sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

18

d. Ketemapilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang

diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses

pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tatapi

dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa

dengan lingkungannya.

e. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat

dimanfaatkan bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan

pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang

terkandung didalamnya dapat dipahami oleh para siswa, menyajikan grafik

yang berisikan data dan angaka atau proposi dalam bentuk persegi bagi siswa

SD kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya mungkin lebih tepat dalam

bentuk gambar atau poster.

B. Pengembangan Media Komik Ceria

1. Komik

Secara umum komik dapat diartikan sebagai visualisasi dari pesan atau

informasi yang dikemas dan dituangkan kedalam gambar berurutan di dalam

bingkai yang disertai dengan balon-balon dialog atau kalimat penjelas, baik dalam

bentuk dialog ataupun teks percakapan. secara khusus komik dapat didefinisikan

sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan

suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang

untuk memberikan hiburan kepada para pembeca (Sudjana dan Rivai 2001:64),

sedangkan menurut Trimo (Mariyanah 2005:23 ) menyatakan bahwa komik

Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan

pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang

terkandung didalamnya dapat dipahami oleh para siswa, menyajikan grafik

yang berisikan data dan angaka atau proposi dalam bentuk persegi bagi siswa

SD kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya mungkin lebih tepat dalam

bentuk gambar atau poster.

Pengembangan Media Komik Ceria

Komik

Secara umum komik dapat diartikan sebagai visualisasi dari pesan atau

informasi yang dikemas dan dituangkan kedalam gambar berurutan di dalam

bingkai yang disertai dengan balon-balon dialog atau kalimat penjelas, baik dalam

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

19

merupakan visualisasi suatu ceritamelalui gambar-gambar, sedangkan kata-kata

atau kalimat hanyalah merupakansemacam penjelasan atas gambar-gambar

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komik adalah

suatu media gambar berupa tokoh-tokoh kartun yang memerankan suatu cerita

untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca. Dalam penelitian ini peneliti

mencoba mengembangkan komik sebagai media pembelajaran mengingat komik

dapat dijadikan sebagai wujud transformasi ilmu pengetahuan yang cukup

potensial.

Dlihat dari bentuknya komik memiliki beberapa jenis menurut Marcell

Boneff (Rizqiah 2009:24) menyatakan bahwa komik memiliki dua jenis yaitu

komik strip (comic strips) dan buku komik (comic books). Komik strips adalah

suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai komik yang dimuat

dalam suatu harian atau majalah, biasanya mempunyai cerita yang bersambung.

Sedangkan buku komik adalah komik yang berbentuk buku biasanya mempunyai

cerita yang lebih panjang, langsung selesai ataupun bersambung dan komik buku

dapat mengantarkan cerita yang bertema legenda atau kisah-kisah kepahlawanan.

Maraknya komik di masyarakat dan banyaknya orang yang memiliki

ketertarikan terhadap komik dapat dijadikan landasan untuk menjadikan komik

sebagai media pembelajaran Sudjana dan Rivai (2001: 69) mengemukakan bahwa

komik memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan lagi. Pemakaian yang luas

dengan ilustrasi, alur cerita yang ringan, dengan perwatakan yang realistis

menarik semua siswa dari berbagai tingkat usia. Pengembangan media komik

yang berisikan materi-materi pelajaran dapat membuat peserta didik yang

memiliki kecenderungan tidak begitu menyukai buku-buku teks lebih merasa

potensial.

Dlihat dari bentuknya komik memiliki beberapa jenis menurut Marcell

Boneff (Rizqiah 2009:24) menyatakan bahwa komik memiliki dua jenis yaitu

komik strip (comic strips) dan buku komik (comic books). Komik strips adala

suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai komik yang dimuat

dalam suatu harian atau majalah, biasanya mempunyai cerita yang bersambung.

Sedangkan buku komik adalah komik yang berbentuk buku biasanya mempunyai

cerita yang lebih panjang, langsung selesai ataupun bersambung dan komik buku

dapat mengantarkan cerita yang bertema legenda atau kisah-kisah kepahlawanan.

Maraknya komik di masyarakat dan banyaknya orang yang memiliki

ketertarikan terhadap komik dapat dijadikan landasan untuk menjadikan komik

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

20

berantusias dalam membeca, komik yang disertai gambar dan ilustrasi menarik

dapat menarik perhatian siswa, bahwa dilihat dari segi empiric siswa lebih

cenderung menyukai buku yang bergambar, yang penuh warna dan

divisualisasikan dalam bentuk realistis maupun kartun.

2. Kelebihan dan Kelemahan Media Komik

Komik sebagai media pembelajaran nerupakan salah satu usaha untuk

menarik minat belajar siswa, agar dapat memahami suatu materi pelajaran dengan

lebih efektif. Seperti halnya dengan media-media yang lain, media komik juga

mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut Trimo (Mariyanah 2005:26)

media komik yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran mempunyai kelebihan

sebagai berikut:

a. Komik menambah perbendaharaan kata-kata pembacanya.

b. dapat mempermudah minat baca anak.

c. Seluruh jalan cerita komik menuju kesatu hal yakni perbaikan.

d. Dengan membandingkan gambar-gambar, anak didik diberi kebebasan menilai

segi artistiknya.

e. Dapat mengembangkan imajinasi anak sehingga selaras dengan tujuan

pendidikan membentuk manusia kreatif.

f. Merupakan suatu alat yang ampuh sebagai bahan mengintroduksi suatu topik

atau subyek bahan pelajaran atau diskusi.

Dengan kelebihan yang dimiliki media komik, maka seorang pengajar

hendaknya dapat memanfaatkan media komik dengan sebaik-baiknya sebagai

media pembelajaran yang dapat membantu guru menyampaikan materi kepada

siswa.Kelebihan komik sebagai media pembelajaran yang dipaparkan di atas,

lebih efektif. Seperti halnya dengan media-media yang lain, media komik juga

mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut Trimo (Mariyanah 2005:26

media komik yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran mempunyai

sebagai berikut:

Komik menambah perbendaharaan kata-kata pembacanya.

dapat mempermudah minat baca anak.

Seluruh jalan cerita komik menuju kesatu hal yakni perbaikan.

Dengan membandingkan gambar-gambar, anak didik diberi kebebasan menilai

segi artistiknya.

Dapat mengembangkan imajinasi anak sehingga selaras dengan tujuan

pendidikan membentuk manusia kreatif.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

21

komik juga memiliki kelemahan. Seperti yang diungkapkan Trimo (mariyanah

2005:26) komik memiliki kelemahan dalam hal-hal tertentu antara lain:

a. Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca sehingga

menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku yang tidak bergambar.

b. Ditinjau dari segi bahasa komik sering menggunakan kata-kata kotor atau pun

kalimat-kalimat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan.

c. Komik menyebabkan anak malas belajar atau bekarja.

d. Banyak adegan percintaan yang menonjol.

e. Banyak gambar-gambar tokoh yang tidak atau kurang artistik.

Berdasarkan berbagai kelebihan dan kelemahan komik yang diungkapkan

di atas, peneliti berpendapat bahwa komik dapat dijadikan sebagai media yang

memiliki nilai edukatif tinggi, dengan adanya keprofesionalan seorang guru.

Penggunaan komik sebagai media pembelajaran seorang guru harus dapat

mengatatasi kelemahan komik.Dengan demikian, media komik yang diterapkan

dalam penelitian ini adalah komik yang didalamnya mengandung nilai edukatif

dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mempermudah peserta

didik dalam menerima dan memahami materi ynag disampaikan oleh guru secara

efektif dan efisien.

3. Media Komik Ceria

Pembelajaran dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

membutuhkan kreativitas yang tinggi dari setiap guru. Guru tidak hanya sekadar

mengandalkan buku teks, sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Guru dituntut

untuk memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengaplikasikan strategi

Banyak adegan percintaan yang menonjol.

Banyak gambar-gambar tokoh yang tidak atau kurang artistik.

Berdasarkan berbagai kelebihan dan kelemahan komik yang diungkapkan

di atas, peneliti berpendapat bahwa komik dapat dijadikan sebagai media yang

memiliki nilai edukatif tinggi, dengan adanya keprofesionalan seorang guru.

Penggunaan komik sebagai media pembelajaran seorang guru harus dapat

mengatatasi kelemahan komik.Dengan demikian, media komik yang diterapkan

penelitian ini adalah komik yang didalamnya mengandung nilai edukatif

dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mempermudah peserta

didik dalam menerima dan memahami materi ynag disampaikan oleh guru secara

efektif dan efisien.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

22

pembelajaran yang inovatif, agar proses pembelajaran dapat berjalan

menyenangkan dan tidak membosankan.

Media pembelajaran komik ceria merupakan penggembangan komik yang

digunakan sebagai alat bantu pada pembelajaran IPA dengan pokok bahasan

siklus daur hidup pada hewan. Media komik ceria menyajikan materi berbentuk

gambar percakapan para tokoh mengenai apa saja tahapan siklus daur hidup pada

hewan. Media ini diharapkan mampu membuat peserta didik merasa senang dan

antusias dalam mengikuti pembelajara, juga membantu guru dalam mengenal

inovasi baru media pembelajaran. Media komik ceria anak merupakan alternatif

media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru terutama dalam bidang studi

Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya pada materi siklus daur hidup pada hewan.

C. Hakikat Pembelajaran IPA

IPA merupakan singkatan dari “Ilmu Pengetahuan Alam” yang merupakan

terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural Science”. Natural berarti alamiah atau

berhubungan dengan alam. Science berarti ilmu pengetahuan. IPA merupakan

salah satu cabang ilmu pengetahuan yang fokus pengkajiannya adalah alam dan

proses-proses yang ada didalamnya, IPA didefinisikan sebagai suatu sistem untuk

memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol

(Retnawati, 2010:1). Sedangkan menurut Sutrisno(Susanto 2008:19) menerangkan

bahwa IPA merupakan usaha manusia untuk memahami alam semesta melalui

pengematan yang tepat (correct) pada sasaran serta menggunakan prosedur yang

benar (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul( truth).

Pembelajaran IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta

didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan IPA

ias dalam mengikuti pembelajara, juga membantu guru dalam mengenal

inovasi baru media pembelajaran. Media komik ceria anak merupakan alternatif

media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru terutama dalam bidang studi

Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya pada materi siklus daur hidup pada hewan

Hakikat Pembelajaran IPA

IPA merupakan singkatan dari “Ilmu Pengetahuan Alam” yang merupakan

terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural Science”. Natural berarti alamiah atau

berhubungan dengan alam. Science berarti ilmu pengetahuan. IPA merupakan

salah satu cabang ilmu pengetahuan yang fokus pengkajiannya adalah alam dan

proses yang ada didalamnya, IPA didefinisikan sebagai suatu sistem untuk

memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

23

menekankanpada pemberian pengalaman langsung untukmengembangkan

kompetensi agar peserta didik mampumenjelajahi dan memahami alam sekitar

secarailmiah (Mulyasa 2012:110). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupafakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan.

1. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau

Kurikulum 2006 tujuan pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah agar peserta

didik mampu memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya

hubunga yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga

dan melestarikan lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk

menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan

Tujuan Pembelajaran IPA di SD

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau

Kurikulum 2006 tujuan pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah agar peserta

didik mampu memiliki kemampuan sebagai berikut:

Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan

Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya

hubunga yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

24

Tuhan.Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. (Mulyasa, 2010: 111).

Dengan demikian pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat melatih dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan-

keterampilan yang dimiliki, melatih siswa untuk dapat berpikir serta bertindak

secara rasional dan kritis terhadap persoalan yang bersifat ilmiah yang ada di

lingkungannya. Keterampilan-keterampilan yang diberikan kepada siswa sebisa

mungkin disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia dan karakteristik siswa

Sekolah Dasar, sehingga siswa dapat menerapkannya dalamkehidupannya sehari-

hari.

Dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar standar kopetensi dan

kompetensi dasar dalam Ruang Lingkup bahan kajian IPA SD/MI meliputi

aspek-aspek berikut. (Mulyasa, 2012:112): a) Makhluk hidup dan proses

kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,

serta kesehatan, b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat

dan gas, c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana, d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi,

tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

2. Materi Daur Hidup pada Hewan

Daur hidup merupakan suatu proses yang menandai perkembangan suatu

organisme/makhluk hidup sejak memulai hidupnya di bumi sampai bereproduksi

untuk mempertahankan keberadaan jenisnya. Proses tersebut merupakan suatu

perputaran (daur atau siklus) karena akan kembali pada titik awal mulanya. Materi

yang diajarkan pada kelas IV SD merupakan materi yang sesuai dengan SK dan

mungkin disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia dan karakteristik siswa

Sekolah Dasar, sehingga siswa dapat menerapkannya dalamkehidupannya sehari

Dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar standar kopetensi dan

mpetensi dasar dalam Ruang Lingkup bahan kajian IPA SD/MI

aspek berikut. (Mulyasa, 2012:112): a) Makhluk hidup dan proses

kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,

serta kesehatan, b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat

dan gas, c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana, d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi,

tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

25

KD yang telah ditetapkan menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan atau

KTSP yaitu Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar,

misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing .

Lebih jelas mengenai materi siklus daur hidup hewan pada kelas IV

SD/MI, berikut ini dijabarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Pendidikan IPA SD/MI Kelas IV Semester 1 berdasarkan SK Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA.

Materi yang dipilih dalam penelitian ini kan dikembangkan menjadi media komik

yakni tentang siklus daur hidup mahluk hidup. Adapun standar kompetensi yang

diambil yaitu

SK 4 :Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup.

KD 4.1:Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar,

misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing dan kompetensi dasar.

4.2 :Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing,

ayam, ikan.

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yang pertama yaitu yang dilakukan oleh Aan

Andrianto dengan judul “Pengembangan media komik SA-WA (Isa Jawa) pada

pembelajaran bahasa jawa siswa kela IV SDN 2 Siki Kabupaten Trenggalek. Hasil

penelitian yang di lakukan oleh Aan Hardianto menunjukkan bahwa Komik yang

dikembangkan dinyatakankategori sangat baik, media pembelajaran komik Sa-Wa

dengan aspek-aspek yang di kembangkan berhasil menjadi media alternative

dalam pembelajaran di sekolah dasar khususnya kelas IV Sekolah Dasar mata

pelajaran bahasa jawa materi unggah-ungguh basa, mampu menjadi bagian

Materi yang dipilih dalam penelitian ini kan dikembangkan menjadi media komik

yakni tentang siklus daur hidup mahluk hidup. Adapun standar kompetensi yan

diambil yaitu

:Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup.

4.1:Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar,

misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing dan kompetensi dasar.

:Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing,

ayam, ikan.

Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yang pertama yaitu yang dilakukan oleh Aan

Andrianto dengan judul “Pengembangan media komik SA-WA (Isa Jawa) pada

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

26

strategi pembelajaran dalam upaya mengatatasi penguasaan konsep pada siswa

dengan cara lebih menarik dengan melibatkan partisipasi aktif dari siswa,

meneyangkan, dan menjadi tahap akhir produksi media, karena telah dilakukan

evaluasi terhadap media melalui hasil validai ahli media pembelajara dan ahli

bidang materi, serta uji coba

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

sama-sama melakukan penelitian pengembangan media Komik. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian akan dilakukan adalah pada penelitian

pengembangan komik di di tukjukan pada mata pelajaran bahasa jawa sedangkan

penelitian yang ingin dilakukan di tujukan pada mata pelajaran IPA.

Penelitian yang relevan yang kedua yaitu yang dilakukan oleh Eko Yuli

Supriyanta dengan judul “ Pengembangan Media Komik Untuk Mata Pelajaran

IPS Tentang Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pada Kelas V SD

Muhammadiyah Mutuhan Wates Kulon Progo”.Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Eko Yuli Supriyanta menunjukkan bahwa komik yang dikembangkan

dinyatakan kategori layak. Media yang dikembangkan mampu meningkatkan

motivasi dan minat siswa dalam belajar materi sejarah persiapan kemerdekaan

Indonesia, membantu mengaktifkan siswa secara fisik dan emosi, serta

mempermudah belajar siswa.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

sama-sama melakukan penelitian pengembangan pada media Komik. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada penelitian ini

pengembangan Komik ditujukan pada mata pelajaran IPS sedangkan penelitian

yang akan dilakukan adalah ditujukan pada mata pelajaran IPA.

itian ini dengan penelitian akan dilakukan adalah pada penelitian

pengembangan komik di di tukjukan pada mata pelajaran bahasa jawa sedangkan

penelitian yang ingin dilakukan di tujukan pada mata pelajaran IPA.

Penelitian yang relevan yang kedua yaitu yang dilakukan oleh Eko Yuli

Supriyanta dengan judul “ Pengembangan Media Komik Untuk Mata Pelajaran

IPS Tentang Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pada Kelas V SD

Muhammadiyah Mutuhan Wates Kulon Progo”.Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Eko Yuli Supriyanta menunjukkan bahwa komik yang dikembangkan

dinyatakan kategori layak. Media yang dikembangkan mampu meningkatkan

motivasi dan minat siswa dalam belajar materi sejarah persiapan kemerdekaan

Indonesia, membantu mengaktifkan siswa secara fisik dan emosi, serta

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ...eprints.umm.ac.id/35646/3/jiptummpp-gdl-uminadia-49080-3-babii.pdfkomunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara

27

E. Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Media pembelajaran hanya menggunakan LKS berisi ringkasan materi dan soal-soal saja

• Metode pembelajaran kontekstual

• Imajinasi siswa kurang berkembang

Dilakukan Desain Pengembangan Media Komik

Ceria

Validasi dari

Ahli Materi dan Ahli Media

Tidak Layak

LayakUji Coba Media Komik Ceria

di Sekolah Dasar

Revisi Media KomikCeria

Pengembangan Media Komik Ceria

di SD

Pembelajaran Mata Pelajaran IPA kelas IV di SDN Arjosari 03 Kec

Kalipare

• Siswa merupakan siswa yang aktif

• Siswa miliki ketertarikan pada media yang berhubungandengan gambar

Revisi

Diharapakan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik guna tercapainya proses pembelajaran

yang maksimal.

Media pembelajaran hanya menggunakan LKS berisi ringkasan materi dan soal-soal saja

• Metode pembelajaran kontekstual

• Imajinasi siswa kurang berkembang

Dilakukan Desain Pengembangan Media Komik

Ceria Ahli Materi dan Ahli M

LayakUjUjU i Coba Media Komik Ceria

iswa merupakan siswa yang aktif Siswa miliki ketertarikan pada media yang berhubungandengan gambar

karakteristik peserta didik guna tercapainya proses pembelajaran

yang maksimal.