bab ii dasar teori -...

18
II-1 BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep Parabolic SAR. 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas [IDX08]. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Apabila perusahaan gagal memperoleh keuntungan, pemilik saham pun tidak akan mendapatkan bagian keuntungan. Oleh karena itu, investasi menggunakan saham memerlukan perhitungan yang cermat agar pemilik tidak menderita kerugian di kemudian hari. 2.1.2 Jenis-Jenis Saham Pembagian jenis saham dapat ditinjau dari dua sudut pandang : 1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak klaim, saham dapat dibagi menjadi: a. Common Stock (Saham biasa) Saham jenis ini adalah saham yang paling umum diperjualbelikan di pasar saham. Ketika orang-orang berbicara mengenai saham, biasanya mereka merujuk kepada saham tipe ini. Saham ini merepresentasikan kepemilikan hak

Upload: duongminh

Post on 16-May-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-1

BAB II

DASAR TEORI

Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang

mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham,

analisis teknikal, serta konsep Parabolic SAR.

2.1 Saham

2.1.1 Pengertian Saham

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer.

Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan

untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument

investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat

keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas [IDX08]. Dengan

menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan

perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS). Apabila perusahaan gagal memperoleh keuntungan,

pemilik saham pun tidak akan mendapatkan bagian keuntungan. Oleh karena itu,

investasi menggunakan saham memerlukan perhitungan yang cermat agar pemilik

tidak menderita kerugian di kemudian hari.

2.1.2 Jenis-Jenis Saham

Pembagian jenis saham dapat ditinjau dari dua sudut pandang :

1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak klaim, saham dapat dibagi menjadi:

a. Common Stock (Saham biasa)

Saham jenis ini adalah saham yang paling umum diperjualbelikan di pasar

saham. Ketika orang-orang berbicara mengenai saham, biasanya mereka

merujuk kepada saham tipe ini. Saham ini merepresentasikan kepemilikan hak

Page 2: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-2

atas pendapatan (deviden) dan aset perusahaan. Investor memiliki satu hak suara

per satu saham untuk memilih anggota dewan direksi, yang akan menentukan

keputusan-keputusan penting perusahaan.

Dalam jangka panjang, common stock, akan memberi hasil lebih besar dari

hampir semua macam investasi lain. Hasil besar ini mempunyai risiko tersendiri,

jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, pembagian dividen dan aset

perusahaan akan didahulukan kepada pemilik preferred stock. Jika pembagian

ini tidak bersisa, pemilik common stock tidak akan mendapatkan bagian.

b. Preferred Stock

Saham berjenis preferred stock ini merepresentasikan tingkat kepemilikan

tertentu dalam perusahaan. Dengan memiliki saham ini, investor mendapat

jaminan jumlah dividen yang selalu tetap, berbeda dengan common stock, yang

mendapatkan dividen bervariasi tergantung keuntungan perusahaan. Kelebihan

lainnya adalah ketika perusahaan terkena likuidasi, pemegang saham ini akan

mendapatkan pembayaran sebagian aset perusahaan terlebih dahulu sebelum

pemegang common stock.

2. Ditinjau dari kinerja perdagangannya, saham dapat dibagi menjadi :

a. Blue-Chip Stock

Saham dari perusahaan yang memiliki catatan panjang dalam perkembangan

dan keuntungan. Istilah Blue-Chip diambil dari permainan poker, dimana koin

biru (blue chip) merupakan koin bernilai mahal.

b. Growth Stock

Saham perusahaan yang akan naik nilainya.

c. Income Stock

Saham dari perusahaan yang mampu membayar dividen tinggi (dibanding

Growth Stock) secara reguler.

d. Speculative Stock

Saham dari perusahaan yang tidak konsisten dari tahun ke tahun.

e. Counter Cyclical Stock

Saham yang nilainya tidak terpengaruh oleh perubahan situasi ekonomi dan

bisnis secara umum.

Page 3: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-3

f. Value Stock

Saham yang harganya rendah dibandingkan data historis pendapatan dan aset

perusahaan.

2.1.3 Bursa Saham

Pasar saham atau pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

mutual funds (reksa dana), instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya

pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar

saham memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan

terkait lainnya.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan instrumen

jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right,

reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.

Pasar saham memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar

saham menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat

pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar saham dapat digunakan untuk

pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar

modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan

seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat

menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan

risiko masing-masing instrument.

Berdasarkan watu pencatatan saham yang diperdagangan, pasar saham dibagi dua

jenis:

1. Primary Market, yaitu bursa saham tempat diperdagangkannya saham

perusahaan yang baru mencatatkan sahamnya di bursa tersebut.

2. Secondary Market, yaitu bursa saham tempat diperdagangkannya saham-

saham yang telah dicatatkan sebelumnya.

Page 4: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-4

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Harga saham selalu mengalami fluktuasi dalam aktivitas perdagangan saham sehari-

hari, baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi

karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga

saham terbentuk oleh permintaan dan penawaran atas saham tersebut.

Permintaan dan penawaran tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang

sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana

perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku

bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan

politik, dan faktor lainnya.

Faktor-faktor ini dipelajari menggunakan berbagai metode analisis fundamental dan

analisis teknikal dengan tujuan memperkirakan perubahan pada harga saham.

2.1.5 Keuntungan Dan Risiko Memiliki Saham

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau

memiliki saham:

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan

berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan

setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika

seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus

memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga

kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai

pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (dividen

berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham) atau dapat

Page 5: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-5

pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham

diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki

seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham

tersebut.

2. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain

terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000

kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal

tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang

dijualnya.

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

1. Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor

menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di

beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus

mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.

Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada

harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per

saham.

2. Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan,

atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang

saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat

dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa

dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi

secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.

Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham

tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan

risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham

dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

Page 6: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-6

2.2 Analisis Terhadap Pasar Saham

Setelah kita mengetahui keuntungan dan risiko memilih investasi dengan saham, agar

investor terhindar dari kerugian diperlukan analisis terhadap pergerakan harga saham.

Ada dua metode yang dipakai untuk menganalisis saham apa yang harus dibeli dan

pada harga berapa saham harus dibeli, yaitu analisis fundamental dan analisis

teknikal.

2.2.1 Analisis Fundamental

Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan

untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisa fundamental

menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan perusahaan untuk

memperhitungkan apakah harga saham sudah di apresiasi secara akurat.

Secara umum untuk menganalisa perusahaan dengan menggunakan analisa

fundamental terdiri dari 4 langkah yaitu:

1. Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan

Kondisi ekonomi dipelajari untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi secara

keseluruhan baik untuk pasar saham.

2. Menghitung kondisi industri secara keseluruhan

Industri di mana perusahaan berada secara langsung mempengaruhi masa depan

perusahaan tersebut. Bahkan saham yang paling baik pun dapat menghasilkan

pengembalian yang pas-pasan jika mereka berada dalam industri yang sedang

payah . Biasanya saham yang lemah dalam industri yang kuat lebih disukai

daripada saham yang kuat dalam industri yang lemah.

3. Menghitung kondisi perusahaan

Setelah melihat dari sisi ekonomi dan industri kita perlu memperhitungkan

kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Jika sebuah perusahaan yang telah kita

analisa secara ekonomi dan industri itu baik tapi kita tidak menghitung kondisi

Page 7: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-7

perusahaan tersebut maka akan sia-sia lah semua analisis fundamental yang kita

lakukan.

4. Menghitung nilai saham perusahaan

Setelah memperhitungkan kondisi ekonomi, industri, dan perusahaan. Seorang

fundamental analis dapat mulai memperhitungkan apakah saham suatu perusahaan

overvalued, undervalued, atau pas harganya. Beberapa model penilaian telah

disusun untuk membantu kita menghitung nilai saham. Ini menyertakan model

deviden yang menitikberatkan pada nilai saat ini dari pendapatan yang

diharapkan, dan model aset yang menitikberatkan pada nilai saat ini dari aset

perusahaan.

Analisis fundamental menganggap bahwa saham mungkin mengalami harga yang

salah dalam rentang waktu singkat, tetapi harga sebenarnya dari saham suatu saat

akan tercapai. Apabila harga saham dinilai oleh pasar sebagai overvalued, ini adalah

saat tepat untuk menjual saham. Begitu pula sebaliknya, jika saham menilai saham

undervalued, sebaiknya saham dibeli.

2.2.2 Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah sebuah metode analisis yang menitikberatkan pada

pergerakan pasar. Metode ini dijalankan dengan cara memperhatikan perubahan harga

dan volume perdagangan saham dipasar. Analisis teknikal banyak digunakan oleh

investor sebagai pertimbangan dalam menentukan kapan membeli atau menjual

saham.

Analisis teknikal memeriksa harga di masa lalu dan data volume untuk memprediksi

pergerakan harga di masa depan. Jenis analisis ini berfokus pada data-data yang

dituangkan ke dalam bentuk grafik untuk mengetahui pola pergerakan harga saham,

mengenali kesempatan untuk pembelian / penjualan dengan menguji sejauh mana

pasar bergerak. Berdasarkan cakupan waktu, anda dapat menggunakan analisa teknis

pada basis 1 hari (5 menit, 15 menit, per jam), mingguan atau bulanan.

Page 8: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-8

Analisis teknikal tidak mempedulikan harga saham saat ini, tetapi lebih melihat

kepada sejauh mana harga saham itu bergerak. Satu dari beberapa hal pertama yang

akan selalu anda dengar dalam analisis teknikal yaitu motto mereka: ‘tren adalah

teman anda’. Dengan mencari tren yang sukses, anda akan menjadi peka terhadap

arah pasar secara keseluruhan dan dapat memantau pasar dengan lebih baik –

terutama ketika pergerakan sementara cenderung membingungkan keadaan. Tabel

mingguan dan bulanan sangat sesuai untuk mengidentifikasi tren jangka panjang

tersebut. Ketika anda mengetahui tren keseluruhan, anda dapat memilih tren dari

cakupan waktu yang anda inginkan. Dengan demikian, anda dapat melakukan

pembelian secara efektif pada waktu tren naik dan melakukan penjualan ketika tren

menurun.

Prinsip dasar analisis teknikal ada tiga yaitu :

1. Market action discounts everything

Segala kejadian yang dapat mengakibatkan perubahan dalam pasar secara

keseluruhan, misalnya kejadian ekonomi, politik, peperangan, bencana alam.

Kejadian-kejadian tersebut akan mempengaruhi harga pasar.

2. Price move in trends

Harga tetap akan bergerak dalam suatu tren. Harga bergerak ke satu arah, yaitu

naik atau turun. Tren ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga

melambat dan memberikan peringatan (signal) sebelum berbalik dan bergerak

ke arah yang berlawanan. Prinsip inilah yang akan dipakai sebagai dasar

dalam penggunaan grafik.

3. History repeats itself

Analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis dari para pelaku

pasar. Sejarah pergerakan dapat dijadikan sebagai acuan untu memprediksi

pergerakan harga yang akan terjadi. Pola sejarah pergerakan dapat diamati

melalui grafik.

Page 9: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-9

2.2.2.1 Rentang Harga Analisis teknikal didasarkan pada analisis harga dan volume transaksi. Elemen-

elemen harga yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

· Open, adalah harga pembuka atau harga perdagangan pertama dalam suatu

periode.

· Close, adalah harga penutup atau harga perdagangan terakhir dalam suatu

periode.

· High, adalah harga tertinggi atau harga perdagangan tertinggi dalam suatu

periode.

· Low, adalah harga terendah atau harga perdagangan terendah dalam suatu

periode.

· Volume, adalah jumlah saham yang diperdagangkan dalam suatu periode.

2.2.2.2 Grafik

Untuk dapat melakukan analisis teknikal, terlebih dahulu kita harus mengenal chart

atau grafik. Bisa dikatakan bahwa grafik menceritakan sejarah pergerakan harga dari

waktu ke waktu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, seorang analis teknikal percaya

bahwa sejarah pergerakan memiliki kecenderungan untuk berulang. Inilah yang

diteliti untuk memprediksi pergerakan yang akan terjadi.

Ada tiga macam grafik yang biasanya digunakan, yaitu line chart, bar chart, dan

candlestick chart.

1. Line chart

Line chart adalah jenis grafik yang paling sederhana. Garis dalam grafik

menghubungkan harga penutuoan setiap sesi perdagangan. Secara lebih jelas

dapat dilihat melalui gambar II-1 :

2. OHLC Bar chart (Open High Low Close)

OHLC Bar chart adalah jenis grafik yang paling populer digunakan saat ini.

Bar chart atau grafik batang menampilkan harga pembukaan (bila tersedia),

Page 10: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-10

harga tertinggi, harga terendah , dan harga penutupan pada satu hari.

Perhatikan gambar II-2 :

Gambar II-1 Line chart [FIN08]

Gambar II-2 OHLC Bar Chart

Bagian paling atas dari setiap batang vertikal mencerminkan harga tertinggi

untuk satu periode, dan paling bawah mencerminkan harga terendah untuk

periode tersebut. Garis horisontal close ditampilkan di sebelah kanan untuk

menunjukkan harga penutup pada periode tersebut. Jika harga pembuka

tersedia, maka ditunjukkan oleh garis horisontal open di sebelah kiri. Gambar

lebih lengkap mengenai OHLC bar chart dapat dilihat pada gambar II-3 :

Page 11: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-11

Gambar II-3 OHLC Bar chart secara lengkap [FIN08]

3. Candlestick chart

Candlestick atau dikenal juga sebagai Japanese Candlestick dipakai di Jepang

sejak tahun 1600-an yang pada awalnya dipakai untuk menganalisis harga

kontrak padi dan kemudian dipopulerkan secara cepat oleh Steven Nison di

dunia barat. Berikut ini adalah gambar candlestick:

Gambar II-4 Candlestick chart [FIN08]

Grafik candlestick menampilkan hubungan antara harga pembuka, harga

tertingi, harga terendah, dan harga penutup. Perhatikan gambar II-5 :

Page 12: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-12

Gambar II-5 Candlestick secara detail

Pada gambar II-4 , setiap candlestick mempunyai beberapa bentuk. Ada

batang panjang, batang pendek, batang diblok berwarna hitam, dan batang

tanpa diblok.Candlestick putih terbentuk ketika harga close lebih tinggi

dibandingkan harga open, sedangkan candlestick hitam terbentuk ketika harga

open lebih tinggi daripada harga close. Lower shadow dan upper shadow

adalah harga yang dicapai oleh saham dalam satu periode tapi berada di luar

rentang harga open dan close.

2.2.2.3 Dasar Analisis Teknikal

Sebuah grafik dapat memberikan berbagai macam informasi kepada kita. Informasi

apa saja yang diberikan akan dijelaskan berikut ini:

1. Trend

Harga selalu bergerak atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Analis percaya

bahwa harga cenderung bergerak dalam suatu tren, naik turun atau sideway.

Berdasarkan periode, trend dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

· Jangka pendek / short term (kurang dari tiga minggu)

· Jangka menengah / medium term (tiga minggu – enam bulan)

· Jangka panjang / long term (lebih dari enam bulan)

Untuk mengetahui tren pergerakan harga yang sedang terjadi, baik tren jangka

pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, kita dapat membuat garis tren

pada grafik pergerakan haga. Inilah yang disebut trendline. Trendline pada

prinsipnya merupakan garis yang menghubungkan sedikitnya dua titik harga

Page 13: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-13

(harga terendah atau harga tertinggi). Secara garis besar ada 3 macam

trendline, yaitu :

· Up trend

Pergerakan harga dalam range waktu tertentu cenderung mengalami

kenaikan. Walaupun harga berfluktuasi naik turun, tapi dalam range

waktu tertentu pergerakan harga cenderung mengalami kenaikan. Cara

membuat garis up trend adalah dengan menghubungkan sedikitnya

dua harga terendah selama range waktu tertentu, lihat gambar II-6:

Gambar II-6 up trend [INV08]

· Down trend

Pergerakan harga dalam range waktu tertentu cenderung mengalami

penurunan. Walaupun harga berfluktuasi naik turun, tapi dalam range

waktu tertentu pergerakan harga cenderung mengalami penurunan.

Cara membuat garis down trend adalah dengan menghubungkan

sedikitnya dua harga tertinggi selama range waktu tertentu seperti pada

gambar II-7:

Gambar II-7 down trend [INV08]

Page 14: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-14

· Sideways, atau flat

Harga bergerak dalam kisaran yang sempit sehingga selisih harga high

dan low relatif kecil dan harga berfluktuasi dalam range waktu tertentu.

Gambar II-8 sideways [INV08]

Dari gambar II-8 terlihat bahwa harga bergerak di antara ”garis atas”

dan ”garis bawah”.

2. Support and Resistance

Support dan resistance sering digunakan sebagai bahan pertimbangan

sebelum investor mengambil keputusan. Dalam mekanisme pasar selalu ada

penawaran dan permintaan. Ketika penawaran lebih banyak dibandingkan

dengan permintaan, hal itu menyebabkan harga cenderung jatuh (bearish).

Tetapi ketika jumlah permintaan lebih banyak dibandingkan dengan

oenawaran, hal itu akan menyebabkan harga cenderung naik (bullish). Support

terjadi ketika terdapat permintaan yang memadai untuk menghentikan harga

yang cenderung menurun (pembeli lebih banyak daripada penjual).

Sebaliknya, resistance terjadi ketika terdapat penawaran yang memadai untuk

menghentikan naiknya harga (penjual lebih banyak daripada pembeli).

Support dan resistance secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah titik

batas atas (resistance) dan batas bawah (support) dari pergerakan harga.

Support adalah sebuah level harga (titik/tingkat/range) dimana pada

titik/tingkat/range harga tersebut akan timbul minat beli yang jauh lebih kuat

daripada minat jual. Kondisi ini secara otomatis akan mengakibatkan

terjadinya kelebihan permintaan yang akan meningkatkan harga di pasar

Page 15: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-15

sehingga menghentikan tren penurunan harga. Sebaliknya, titik resistance

merupakan batas atas titik/range dimana pada titik/range tersebut akan timbul

kelebihan penawaran. Kemunculan hal ini tentu saja akan mengakibatkan

turunnya harga. [HEN04]. Contoh nya terlihat pada gambar II-9:

Gambar II-9 Support and Resistance [INV08]

Istilah head and shoulder diambil dari istilah yang digunakan untuk tubuh

manusia. Grafik pergerakan harga seolah-olah seperti kepala dan bahu. Grafik

pergerakan harga seolah-olah seperti kepala dan bahu. Grafik ”kepala” yang

dimaksud adalah grafik harga yang membentuk puncak yang lebih tinggi

dibandingkan dengan grafik di sebelah kanan dan kiri yang mengapit (grafik

”bahu”) dengan puncak yang lebih rendah. Berikut gambar II-10 adalah

contoh pola pergerakan harga yang membentuk pola head and shoulder :

Gambar II-10 Head and Shoulder [INV08]

Page 16: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-16

2.3 Indikator Teknikal

2.3.1 Pengertian Indikator Teknikal

Untuk memperkirakan kemanakah arah pergerakan harga maka kita membutuhkan

seperangkat alat untuk membantu. Ibarat masuk ke medan pertempuran, kita harus

mempunyai senjata sehingga jika kita memutuskan untuk mengambil posisi menjual

atau membeli saham, kita tidak mengandalkan intuisi saja. Alat analisis itu disebut

sebagai indikator teknikal.

Indikator Teknikal adalah kalkulasi matematis berdasarkan harga saham dan/atau

volume saham yang diperdagangkan. Hasil perhitungan itu digunakan untuk

memperkirakan harga di masa depan. Ada banyak indikator yang dipakai untuk

analisis teknikal, di antaranya Moving Average (MA), Bollinger Band (BB), Relative

Strenght Index(RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), dan

sebagainya. Salah satu contoh indikator teknikal, Moving

Average (MA) ditunjukkan oleh gambar II-11 :

Gambar II-11Contoh Moving Average [GEO08]

Page 17: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-17

2.3.2 Fungsi Indikator Teknikal

Fungsi indikator teknikal antara lain :

1. Memberikan sinyal atau tanda suatu keadaan yang akan terjadi, misalnya

mengindikasikan adanya perubahan tren yang akan terjadi (up trend atau down

trend) pada harga saham.

2. Mengindikasikan penyimpangan pada harga bearish dan bullish.

Penyimpangan pada harga bearish terjadi ketika harga semakin lama semakin

tinggi. Sebaliknya, penyimpangan pada harga bullish terjadi ketika harga

semakin rendah.

3. Memberikan sinyal beli dan jual. Indikator teknikal dapat memberi indikasi

kapan waktu yang tepat untuk menjual saham atau sebaliknya melakukan

pembelian saham. Pada saat terjadi up trend, indikator akan memberikan

sinyal beli , begitu pula sebaliknya pada saat terjadi down trend indikator akan

memberikan sinyal jual.

2.3.3 Jenis Indikator Teknikal

2.3.3.1 Leading Indicator

Leading indicator adalah indikator yang memperkirakan tren harga yang dapat terjadi,

walau tidak selalu akurat. Contoh indikator teknikal yang termasuk dalam kategori ini

antara lain Commodity Channel Index (CGI), Relative Strength Index (RSI),

Stochastic Oscillator, dan William %R.

2.3.3.2 Lagging Indicator

Lagging indicator bekerja dengan mengikuti pergerakan harga. Indikator ini dapat

dipakai selama tren pergerakan harga yang terjadi masih bertahan. Contoh indikator

teknikal yang termasuk lagging indicator antara lain Moving Average, MACD, dan

Parabolic SAR.

Page 18: BAB II DASAR TEORI - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/626/jbptitbpp-gdl-wahyusatry-31289-3... · Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar saham merupakan

II-18

2.4 Parabolic SAR

Parabolic SAR adalah indikator teknikal yang dikembangkan untuk menganalisis tren

pergerakan harga pasar. Indikator ini disusun berdasarkan grafik harga. Parabolic

SAR bergerak dengan pada grafik harga saham dan dapat berubah tempat, bergantung

pada haga saham. Untuk lebih jelasnya, berikut gambar II-12 adalah contoh dari

Parabolic SAR:

Gambar II-12 Contoh Parabolic SAR [GEO08]

Jika harga berpotongan dengan garis Parabolic SAR, indikator akan berpindah tempat,

sehingga nilai berikutnya dari Parabolic SAR akan berada pada bagian sebaliknya dari

harga (misalkan sebelum grafik berpotongan, Parabolic SAR berada di atas harga,

maka setelah grafik berpotongan, indikator akan berada di bawah harga). Saat

indikator berubah tempat, harga maksimum atau minimum dari periode sebelumnya

akan bertindak sebagai titik awal. Saat indikator akan melakukan perubahan, indikator

memberi sinyal kepada investor bahwa tren pergerkan harga mencapai akhir.

Analisis lebih lanjut mengenai Parabolic SAR akan dijelaskan pada bab berikutnya.