bab i pendahuluan -...

33
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari- hari komunikasi merupakan suatu proses yang sangat penting bagi setiap makhluk sosial, komunikasi dapat memperlancar suatu hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lain. Dengan berkomunikasi kita dapat menumbuhkan rasa saling pengertian berteman dan bertukar informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah memberikan perubahan besar dalam komunikasi. Dampak terhadap perkembangan tersebut memberikan perubahan dalam bidang komunikasi pada media massa elektronik seperti televisi. Melalui media tersebut komunikasi terjalin dan informasipun terjadi. Menurut Hovland, komunikasi adalah proses merubah perilaku orang lain. Sedangkan (H. Laswell, 2003) memberikan pengertian yang lebih luas yaitu suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu, hal ini berarti apabila salah satu unsure komunikasi diabaikan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung. Maka suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikasi itu mampu mengubah sikap dan tindakan seseorang atau berhasil memperoleh persetujuan dari komunikan terhadap apa yang dimaksudkan oleh komunikator dan salah satu cara mengubah sikap perilaku orang lain secara suka adalah melalui komunikasi persuasif.

Upload: trinhduong

Post on 21-Mar-2019

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari- hari komunikasi merupakan suatu proses

yang sangat penting bagi setiap makhluk sosial, komunikasi dapat

memperlancar suatu hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lain.

Dengan berkomunikasi kita dapat menumbuhkan rasa saling pengertian

berteman dan bertukar informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi telah memberikan perubahan besar dalam komunikasi. Dampak

terhadap perkembangan tersebut memberikan perubahan dalam bidang

komunikasi pada media massa elektronik seperti televisi. Melalui media

tersebut komunikasi terjalin dan informasipun terjadi. Menurut Hovland,

komunikasi adalah proses merubah perilaku orang lain. Sedangkan (H.

Laswell, 2003) memberikan pengertian yang lebih luas yaitu suatu proses

penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu, hal ini berarti apabila salah satu unsure

komunikasi diabaikan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung. Maka

suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikasi itu mampu

mengubah sikap dan tindakan seseorang atau berhasil memperoleh persetujuan

dari komunikan terhadap apa yang dimaksudkan oleh komunikator dan salah

satu cara mengubah sikap perilaku orang lain secara suka adalah melalui

komunikasi persuasif.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

2

Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan

untuk 'berpindah gambar'). Film secara kolektif, sering disebut 'sinema'.

Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga

bisnis. Terdapat dua jenis film yang bisa dikatakan mayoritas menguasai

atmosfir perfilman global dan besar pengaruhnya terhadap perubahan perilaku

masyarakat sosial, yaitu film dokumenter danfilmnoir.

Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan.

Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926)

oleh Robert Flaherty, ditulis oleh "The Moviegoer", nama samaran John

Grierson, di New York Sun pada 8 Februari 1926. Di Perancis istilah

dokumenter digunakan untuk semua film non-fiksi, termasuk film mengenai

perjalanan dan film pendidikan. Berdasarkan definisi ini, film-film pertama

semua adalah film dokumenter. artinya film dokumenter berarti menampilkan

kembali fakta yang ada dalam kehidupan. Film dokumenter bisa menyebabkan

perubahan budaya masyarakat yang mengkonsumsinya karena jenis film

tersebut menggambarkan suatu kehidupan budaya dimana akan menyebabkan

bentrokkan budaya antara budaya yang digambarkan pada film tersebut

dengan budaya asli si penonton dan secara otomatis dapat merubah pola pikir

dan tingkah laku konsumen dalam konteks budaya.

Karakteristik film sebagai media massa mampu membentuk semacam

consensus public secara visual (visual public concensus), karena film selalu

bertautan dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dan selera public.

Serta, film juga merupakan salah satu media untuk menampilkan makna-

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

3

makna yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perkembangan

media massa elektronik, film tidak hanya ditayangkan di bioskop, namun juga

diproduksi dan ditayangkan di televisi. Perkembangan pertelevisian khususnya

televisi swasta telah membawa konsekuensi logis pada semua aspek

kehidupan tidak terkecuali pada dunia usaha. Tentu saja perkembangan seperti

itu tidak dapat dilepaskan dari dukungan dana yang besar.

Perkembangan teknologi di era moderen yang semakin canggih

semakin menuntut dunia perfilman untuk bisa menampilkan sebuah daya tarik

perfilman yang terkesan apik dan dibuat semenarik mungkin. Arus globalisasi

yang telah membawa mereka ke dalam sebuah kemodernan film membuat

suatu tampilan tersendiri yang pada akhirnya dapat mempengaruhi serta

menarik perhatian masyarakat secara absolut sehingga masyarakat pun

terkesan puas terhadap apa yang sudah diberikan melalui film. Film yang ada

pada masa kini merupakan sebuah tontonan yang dikonsumsi oleh khalayak

dalam ruang lingkup yang luas, menyebar bahkan menyeluruh hingga

kepelosok-pelosok daerah terkecilpun dapat di temukan tempat-tempat yang

menampilkan film baik lokal maupun internasional. Fenomena perkembangan

film yang begitu cepat dan tak terprediksikan membuat film kini disadari

sebagai fenomena budaya yang progresif. Bukan saja oleh negara-negara yang

memiliki industri film besar, tapi juga oleh negara-negara yang baru akan

menata industri filmnya. Film juga sudah dianggap bisa mewakili

citra/identitas komunitas tertentu. Bahkan bisa membentuk komunitas sendiri,

karena sifatnya yang universa Film pertama di Indonesia ini adalah sebuah

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

4

film dokumenter yang menggambarkan perjalanan ratu Olanda dan Raja

Hertog Hendrik di kota Den Haag l.

Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian

yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks,

meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat- istiadat

(kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat

(Taylor, 1897). Menurut Koentjaraningrat (1980), kata kebudayaan berasal

dari kata Sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti

budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang

bersangkutan dengan akal. Sedangkan kata ‘budaya’ merupakan

perkembangan majemuk dari budi daya yang berarti daya dari budi sehingga

dibedakan antara budaya yang berarti daya dari budi yang berupa cipta, karsa,

dan rasa, dengan kebudayaan yang berarti hasil dari cipta, karsa, dan rasa.

Kebudayaan, kesenian, hukum, adat istiadat dan setiap kemampuan lain

dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat.

Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan

tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, sistem computer, non

materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma,

nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa. Kehidupan manusia selalu

ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia

yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah laku, tingkah laku rata-rata atau

tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

5

dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau

norma rata-rata.

Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah

laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat

mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perilaku komunikasio

manusia. Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan/

keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di

sekelilingnya.

Kebudayaan dalam pandangan sosiologi adalah sebagai ilmu yang

mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyarakat. menurut Francis

Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah pola-pola perilaku yang

dihasilkan oleh interaksi sosial dan semua perilaku, semua produk yang

dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan

melalui interaksi simbolis. Film horor merupakan salah satu produk televisi

yang sangat diminati oleh masyarakat, khususnya remaja dengan usia 17 tahun

ke atas. Di Indonesia film horor yang bergender adventure horor lebih banyak

berasal dari luar negeri, seperti jepang, korea. Meski indonesai belum begitu

berkembang dalam memproduksi film adventure horor, namun kita sebagai

masyarakat Indonesia juga bisa bangga karena Indonesia pernah memproduksi

film adventure horor yaitu film keramat.

Dalam memproduksi film horor yang memang ditunjukkan kepada

kalangan 17+, isi cerita dalam film horor itu sendiri juga harus menarik dan

selalu berkesinambungan dengan kehidupan nyata. Cerita yang disajikan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

6

seharusnya disesuaikan dengan umur 17+, bercerita dalam porsi yang

semestinya.

Film keramat adalah film yang 100% pembuatannya diproduksi di

Jogjakarta dan salah satu film horor Indonesia yang bergender adventure. Dari

segi ceritanya film tersebut mengangkat mengenai kebudayaan-kebudayaan

atau tradisi-tradisi jawa yang mulai memudar dan sudah jarang diproduksi lagi

oleh para pembuat film.

Peneliti tertarik untuk mengamati film Keramat karena, film ini lain

dari film documenter yang lain. Karena film keramat ini berasal dari kisah

nyata yang di awali pada hari minggu tanggal 28 Mei 2006, 27 Mei ( jam 05 :

57 WIB ) gempa tektonik mengguncang Bantul dan sekitarnya, kemudian

ditemukan kamera produksi yang merekam musibah crew film. Akhirnya

Monty Tiwa selaku sutradara film Keramat tersebut mempunyai ide untuk

memfilmkan dengan pemain dan nama yang berbeda kembali cerita yang

terekam pada kaset yang ditemukan tersebut,dengan harapan bagi penonton

untuk lebih menghargai, lebih berhati- hati bahwa memang ada alam lain

selain alam kita ( manusia ). Film keramat ini tidak terlepas dari kisah para

remaja khususnya pendatang yang kurang menghargai adat istiadat di daerah

setempat sehingga menimbulkan kejadian yang menimpa para rombongan

pendatang di daerah tersebut dalam rangka persiapan shoting film. Kejadian

demi kejadian aneh mereka alami, sampai ke titik dimana calon pemeran

utama wanita dirasuki roh halus. Dengan bantuan seorang para normal,

mereka mencoba mengusir roh halus itu, namun gagal.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

7

Dengan demikian, berkaitan dengan uraian di atas maka disini penulis

tertarik ingin lebih mengangkat unsur kebudayaan utamanya kebudayaan jawa

yang terdapat dalam film keramat tersebut.Peneliti mengacu pada penelitian

terdahulu dengan pokok bahasan yang hampir sama namun, berbeda obyek

yang diteliti, jika di penelitian terdahulu (yang di teliti oleh Gea Sylvetris

Sundawa, mahasiswi jurusan ilmu komunikasi, 2010) peneliti menggunakan

satuan ukur detik , dialog dan episode, sedangkan peneliti hanya

menggunakan satuan ukur detik saja. Selain itu penelitian terdahulu tidak

menggunakan teori karena tidak ada teori yang mengacu pada penelitian

terdahulu, sedangkan peneliti menggunakan teori karena terkait pada

kebudayaan, sedangkan dalam budaya itu sendiri banyak teori yang di

kemukakan oleh para ahli. Dan penulis ingin lebih mendalami isi dalam film

tersebut dan ingin meneliti lebih lanjut dengan judul unsur tradisi jawa

dalam film horor Indonesia analisis isi pada film keramat.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada penelitian ini rumusan

permasalahannya adalah apa saja unsur tradisi jawa khususnya kebudayaan

jawa dalam film Keramat ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja unsur-unsur tradisi

kebudayaan jawa yang terdapat dalam film keramat.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

8

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan tambahan

keilmuan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian sejenis,

khususnya pada konsentrasi audio visual tentang penggunaan media massa

film sebagai penyampaian pesan karena film selalu bertautan dengan nilai

budaya dalam masyarakat.

2. Manfaat praktis

Dapat memberikan masukan bagi perfilman agar lebih kreatif dalam

menciptakan karya sehingga film tidak hanya berfungsi sebagai hiburan

melainkan juga dapat sebagai pendidikan.

E. KAJIAN PUSTAKA

E.1. Film Sebagai Realita Sosial

Film adalah dokumen kehidupan sosial sebuah komunitas. Film

mewakili realitas kelompok masyarakat pendukungnya itu. Baik realitas

dalam bentuk imajinasi ataupun realitas dalam arti sebenarnya. Film

menunjukan pada kita jejak-jejak yang ditinggalkan pada masa lampau,

cara menghadapi masa kini dan keinginan manusia terhadap masa yang

akan datang. Sehingga dalam perkembangannya film bukan lagi sekedar

usaha menampilkan "citra bergerak" (moving images), namun juga telah

diikuti oleh muatan-muatan kepentingan tertentu seperti politik,

kapitalisme, hak asasi manusia atau gaya hidup.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

9

Film atau dengan kata lain informasi audio visual merupakan

informasi yang paling cepat direspon oleh banyak masyarakat dan

kebanyakan masyarakat meniru akan apa yang disajikan oleh film yang

ditontonnya terutama ditiru budayanya. Hal tersebut dapat menyebabkan

perubahan besar pada tingkah laku berbudaya dalam kehidupannya

sehari-hari. Misalkan dari cara berpakaian, perilaku sosial serta gaya

bicara. Dan bisa juga dikatakan bahwa film sebagai realita sosial, karena

umunya cerita yang di pada angkat di dalam film menceritakan realita

social yang ada. (http://pengenkondang.wordpress.com/2008/03/09/the-

7th-art-film/(diakses pada 24 November 2010/ Jam 15.40).

E.2. Tradisi Budaya Jawa

Tradisi budaya jawa sering kita sebut juga dengan kebiasaan atau

perilaku turun-temurun yang terjadi dalam kehidupan masyarakat jawa.

dalam kehidupan sehari-hari istilah kebudayaan diartikan dengan hal-hal

yang menyangkut kesenian dan adat istiadat. Bahkan tidak jarang media

massapun ikut mempopulerkan istilah kebudayaan terbatas pada hal-hal

yang bersangkutan dengan unsur seni. Kebudayaan dapat dibedakan

menjadi 2 macam yaitu kebudayaan material dan kebudayaan

immaterial. Kebudayaan material/jasmaniah adalah kebudayaan

yang dapat diraba, dilihat secara konkrit/nyata atau yang bersifat

kebendaan. Contohnya meja, buku, gedung, pakaian dan sebagainya.

Sedangkan kebudayaan immaterial/rohaniah/spiritual adalah

kebudayaan yang tidak dapat dilihat dan diraba tetapi dapat dirasakan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

10

dan dinikmati contohnya religi, kesenian, ideologi, filsafat dan

sebagainya.( http://id.wikipedia.org/wiki/seni_tradisioanl_jawa (diakses

pada 26 november/ jam 03.00)

E.3. Realitas Media Massa

Penyajian informasi yang lengkap kian di mudahkan dengan

berkembangnya tekhnologi dalam bisnis media masa. Masyarakat dari

sebagai objek dari bisnis media masa merasa dimanjakan dengan

hadirnya beragam informasi. Dalam hal ini media masa memiliki peran

yang sangat penting dalam perkembangan realitas sosial, di karenkan

media masa merupakan pengkaji realitas dalam kehidupan masyarakat.

media menjadi wahana informasi untuk memuat aspirasi masyarakat atas

berbagai kebijakan publik. Media juga mempunyai untuk berperan sebai

instusi yang dapat membentuk opini publik.

Pekerjaan media pada hakekatnya adalah mengkonstuksikan realitas.

isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai

realitas yang dipilihnya.dapat di pahami bahwa media membentuk

konstruksi terhadap adanya fakta baru ataupun yang sedang

berkenmbang di mana khalayak umum secara tidak sadar akan terbawa

arus pesan yang ada di dalamnya. Dalam hal ini media menyeret

khalayak pasif untuk ikut berperan aktif dari apa yang di cita-citakan

media tersebut, sehingga kekuatan media dalam menentukan arus sedikit

banyak akan memberikan perubahan. Dengan demikan, seluruh isi media

tidak lain adalah realitas dari fungsi media itu sendiri. Namun, fungsi

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

11

media saat ini sangatlah berbeda dengan sebenarnya.saat ini banyak

media lebih mementingkan berita yang berbau provit karena media

tersebut membutuhkan dana untuk tetap bertahan. Media-media nasional

di negeri ini memiliki salah satu pemegangsaham terbasar yang berhak

untuk memunculkan berita atau acara apa saja yang layak untuk di

tampilkan, tetapi biasanya mereka memiliki kepentingan politik

tersendiri dalam pengambilan keputusan. Hal itu terjadi dan di ketahui

oleh banyak penikmat media layaknya rahasia umum tanpa bisa berbuat

apapaun.

Media masa sesunguhnya berada di tengah realita sosial yang ada

dengan berbagai kepentingan, konflik dan fakta yang beragam dan

kompleks. Oleh karena itu, media masa mempunyai berbagai cara dalam

menyampaikan pesannya, yaitu dengan berbagai macam jenis

(cetak/bacaan,elektronik/tontonan,online/akses) sesuai dengan instrument

yang digunakan. Proses penyampain pesan dalam berbagai media

merupakan bentuk aplikasi dari tujuan dan fungsi media, di mana

terdapat berbagai fungsi dan tujuan dari media yang berbeda. Dari

perbedaan jenis media masa yang di gunakan, terdapat satu kesamaan

yaitu tersebarkannya pesan secara luas, cepat dan berkelanjutan. Oleh

Karena itulah, pesan yang di sampaikan oleh media masa dapat terbentuk

menjadi suatu opini public dalam masyarakat.(Prakosa, Gatot. 1997. Film

Pinggiran, Antologi Film Pendek, Film Eksperimental, dan Film

Dokumenter.Jakarta:FFTV-IKJ dan YLP).

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

12

E.4. Film sebagai media komunikasi massa

Komunikasi massa merupakan komunikasi yang melibatkan massa

yang banyak serta melalui media massa. Hal ini seperti dikatakan oleh

Joseph A. Devito (Nurudin,2003:11).

Menurut Werner, komunikasi massa adalah sebagian keterampilan,

sebagian seni dan ilmu. Pesan yang disampaikan melalui media massa

bersifat umum (public),karena ditujukan kepada perorangan atau kepada

sekelompok orang tertentu. komunikasi massa mempunyai karakteristik

khusus yang membedakan dengan proses komunikasi lain

(Nurudin,2003:16), yaitu :

E.4.1. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen.

Masyarakat yang majemuk adalah target atau sasaran yang dituju

oleh komunikator. Mereka adalah komunikan yang terlibat dalam

proses komunikasi yang biasa disebut khalayak. Komunikasi ini

memiliki beragam pekerjaan,usia,jenis kelamin dan status sosial.

E.4.2. Pesanya bersifat umum.

Pesan yang disampaikan tidak ditujukan pada seseorang atau

sekelompok orang tertentu saja. Melainkan lebih universal agar

dapat diterima seluruh lapisan masyarakat.

E.4.3. Komunikasi massa mengandalkan peralatan tekhnis.

Karena komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan

media massa, secara otomatis peralatan tekhnis sangat berpengaruh

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

13

besar dalam proses penyampaian pesan. Peralatan tekhnis disini

adalah peralatan yang digunakan sebagai media pendukung

tersampaikanya informasi.

E.5. Fungsi dan efek film

Bicara tentang film sebagai media komunikasi massa yang

dilengkapi dengan audio visual yang mampu menjangkau segala segmen

di masyarakat, itu merupakan gambaran realitas yang ada di masyarakat.

Walaupun terlihat tidak sama sepenuhnya, tapi gambaran yang nampak

pada layar kaca dan telah menjadi sebuah alur cerita yang berirama tak

pernah lepas dari makna dan asal-usul cerita yang sejak awal diangkat

sebagai ide cerita oleh sutradara. Fungsi komunikasi massa bagi

masyarakat menurut Dominick (2001), terdiri dari :

- surveillance (pengawasan )

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama :

a. Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan);

b. Instrumental surveillance (pengawasan instrumental).

Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa

menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya

gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau

adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat

menjadi ancaman. Sebuah stasiun televise mengelola program untuk

menayangkan sebuah peringatan atau menayangkannya dalam

jangka panjang. Sebuah surat kabar memuat secara berseri, bahaya

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

14

polusi udara, dan pengangguran. Kendati banyak informmasi yang

menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang

dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui

tentang ancaman itu.

Fungsi pengawasan Instrumental adalah penyampaian atau

penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat

membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang

film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga

saham di bursa efek, prroduk-produk baru, ide-ide tentang mode,

resep masakan dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan

instrumental. Majalah people and reader’s Digest menampilkan

sebuah fuingsi pengawasan instrumental.

- Interpretation (penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir sama dengan fungsi pengawasan. Media

massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan

penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau

industri media memilih atau memutuskan peristiwa-peristiwa yang

dimuat atau ditayangkan.

Penafsiran tidak terbatas pada tajuk rencana. Rubrik atau yang

disajikanpun memberikan analisis kasus dibelakang peristiwa yang

menjadi berita utama, misalnya tentang kebijakan pemerintah,

pemilihan umum dan lainnya. Selain surat kabar, siaran radio dan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

15

televisi pun memiliki fungsi penafsiran, seeperti tayangan acara

“Derap Hukum” di SCTV, dan tayangan penafsiran sejenis lainnya.

Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca/ pemirsa

untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam

komunikasi antarpersonal/ komunikasi kelompok.

- Linkage (pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,

sehingga membantuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan

dan minat yang sama tentang sesuatu. Contoh kasus di Indonesia :

kasus Presiden SBY yang sebelumnya menjadi Menkopolkam

dalam jajaran kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarno

Putri. Ketika beliau jarang diajak rapat kabinet dan kemudian

mengundurkan diri, maka tayangan beritanya ditelevisi, siaran radio,

dan surat kabar telah menaikkan pamor Partai Demokrat yang

mencalonkan SBY sebagai calon Presiden. Dalam Pemilu 2004 lalu

perolehan suara Partai Demokrat mencuat dan mengalahkan partai

besar sebelumnya, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai

Bulan Bintang (PBB). Masyarakat yang tersebat telah dipertalikan

oleh media massa untuk memilih Partai Demokrat. Kelompok-

kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah

secara geografis dipertalikan/ dihubungkan oleh media.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

16

- Transmission of Values (penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini juga disebut sosialitation (sosialisasi), sosialisasi

mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai

kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu

ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan

kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka

harapkan. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model

peran yang kita amati dengan harapan untuk menirunya. Sebuah

penelitian menunjukan bahwa banyak remaja belajar tentang

perilaku berpacaran dari menonton film dan acara televisi yang

mengisahkan tentang pacaran, termasuk pacaran yang agak bebas/

agak liberal.

Di antara media massa, televisi sangat berpotensi untuk terjadinya

sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) pada anak muda, terutama anak-

anak yang telah melampaui usia 16 tahun, yang banyak

menghabiskan waktunya menonton televisi dibanding kegiatan

lainnya, kecuali tidur.

- Entertainment (hiburan)

Beberapa stasiun televisi merupakan media massa yang

mengutamakan sajian hiburan, begitu pun siaran radio. Demikian

pula halnya dengan majalah. Berdasarkan hasil penelitian, siaran

langsung olah raga yang ditayangkan televisi diminati paling banyak

masyarakat. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapan seorang ahli

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

17

sosiologi John Tulamin dan Charles Page (dalam rahmat, 1996)

yang menyatakan bahwa meningkatnya olah raga secara luar biasa

sebagai hiburan massa setelah berakhirnya Perang Dunia II,

sebagian besar merupakan hasil dari televisi. Fungsi dari media

massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk

mengurangi ketengangan pikiran khalayak, karena dengan membaca

berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat

membuat pikiran khalayak segar kembali.

Selain fungsi komunikasi massa yang sudah dibahas, adapula fungsi

dari film itu sendiri yang tidak jauh beda dengan fungsi komunikasi

massa,yaitu:

E.5.1. Fungsi Informasi

Yaitu dimana dalam fungsi ini film mampu menyediakan informasi

tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia yang

dapat menunjukkan hubungan kekuasaan yang memudahkan dalam

inovasi, adaptasi beserta kemajuan.

E.5.2. Fungsi Hiburan

Dalam fungsi ini, selain dapat menghibur masyarakat, film juga

dapat meredakan ketegangan sosial.

E.5.3. Fungsi Korelasi

Fungsi ini yang dapat menjelaskan, menafsirkan serta

mengomentari makna peristiwa dan informasi. Dan dapat

menentukan urusan proritas dan memberikan status relative.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

18

E.5.4.Fungsi Mobilisasi.

Yaitu film juga dapat mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam

politik, pembangunan ekonomi, dan juga dalam bidang agama.

Setelah membahas fungsi dari film itu sendiri, maka perlu juga

membahas tentang efek dari film. Efek atau umpan balik merupakan hasil

dari penerimaan pesan atau informasi oleh komunikan, pengaruh atau

kesan yang timbul setelah komunikan menerima pesan. Efek dapat

berlanjut dengan memberikan respon, jawaban atau tanggapan yang biasa

disebut dengan umpan balik. Efek media film yaitu merupakan

perubahan pada perilaku manusia yang meliputi:

a. Efek Kognitif

Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan,ketrampilan dan

informasi yang terjadi bila ada perubahan pada apa yang ia ketahui,

dipahami ataupun hanya sebagai persepsi khalayak.

b. Efek Afektif

Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai. Terjadi apabila

ada perubahan yang dirasakan, disenangi maupun dibenci oleh

khalayak.

c. Efek Behavional.

Merujuk pada perilaku nyata yang dapat dipahami, yang meliputi

pola tindakan,kegiatan atau kebiasaan berperilaku.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

19

E.6. Jenis Jenis Film Dokumenter

Satu titik awal yang berguna adalah daftar kategori Richard

Barsam tentang apa yang dia sebut sebagai ‘ film non fiksi’. Daftar ini

secara efektif menunjukkan jenis-jenis film yang di pandang sebagai

dokumenter, dan dengan jelas memiliki ide dan kode etik tentang

dokumenter yang sama. Kategorinya adalah sebagai berikut:

1. Film Faktual

Adalah salah satu interpretasi yang muncul dari realitas yaitu karya

film,baik itu yang berbentuk dokumenter maupun film cerita yang kini

banyak digemari oleh masyarakat kita, baik bagi orang desa maupun

kota. Melalui karya film, sebuah realita dapat dikemas, disajikan dan

lalu dinikmati oleh siapa pun. (http://deniborin.multiply.com/ reviews/

item/4. (diakses pada 12 desember/ jam 00.00 ).

2. Film Etnografik

Adalah salah satu studi yang mengkhususkan pada penemuan berbagai

pola komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam

masyarakat.(http://id.shvoong.com/social-sciences/1943578etnografi-

komunikasi -suatu-pengantar-dan/) (diakses pada 12 desember/ jam

00.00).

3. Film Eksplorasi

Adalah sebagai pendayagunaan kemampuan berfikir untuk melahirkan

sebuah ide dan karya yang maksimal, tanpa adanya paksaan ataupun

tekanan. Dengan adanya film eksplorasi ini kemudian memicu

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

20

lahirnya warna baru dalam kancah perfilman. Hal ini bisa kita lihat

khususnya dalam karya film mahasiswa yang umumnya masih idealis

dan berorientasi pada kepuasan gagasan, tanpa terlalu jauh

memikirkan aspek keuntungan secara meteril.

(http://deniborin.multiply.com/reviews/item/4) (diakses pada 12

desember/ jam 00.00).

4. Film Propaganda

Adalah (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti

mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang

bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat

atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi

secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk

mempengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya. Propaganda

adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk

persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan mempengaruhi

langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki

pelaku propaganda. (http://id.wikipedia.org/wiki/Propaganda).

(diakses pada 12 desember/ jam 00.00)

5. Cinema- Verite

Adalah film yang menunjukkan orang-orang biasa dalam kegiatan

aktual tanpa dikendalikan oleh direktur. (http://www.artikata.com

/translate.php ) ( diakses pada 12 desember/ jam 00.00).

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

21

6. Direct Cinema

Kata lain dari Direct Cinema ini adalah bioskop langsung, yang dapat

diartikan sebagai pemutaran film yang disaksikan audience secara

langsung.

7. Dokumenter

Adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Di Perancis, istilah

dokumenter di gunakan untuk semua film non- fiksi, termasuk film

mengenai perjalanan dan film pendidikan. (http://imansuryanto.

wordpress.com/category/film-dokumenter/) diakses pada 12

desember/ jam 00.00

E.7. Pengertian film horror

Sebuah genre khusus di dunia perfilman. Genre ini cukup

mendapatkan perhatian dari para penontonnya, sebab mereka ingin

mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dunia lain tersebut. Walaupun

dalam genre ini dapat memunculkan suatu ketegangan dan ketakutan

penonton saat melihat bentuk dari mahluk lain itu. Kunci kesuksesan

dalam genre ini adalah terletak pada cara mengemas dan menyajikan

visualisasi hantu dan konstuksi dramatik sekenario. Selain itu, alur cerita

juga harus masuk akal sehingga tidak ada ganjalan dan sanggahan

penonton sesudah pemutaran filmnya.

Ada pula jenis film menurut Ardianto dalam bukunya yang

berjudul komunikasi massa,salah satunya,yaitu:

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

22

Film dokumenter (Documentary Film) adalah sebutan yang

diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah

tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an.

Griersion berpendapat documenter merupakan cara kreatif

merepresentasikan realitas. Film documenter menyajikan realita melalui

berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus

diakui, film documenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran

informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok

tertentu. Intinya, film documenter tetap berpijak pada hal-hal senyata

mungkin. (http://pengenkondang.wordpress.com/2008/03/09/the-7th-art-

film/(diakses pada 24 November 2010/ Jam 15.40)).

F. DEFINISI KONSEP

F.1 Film Dokumenter

Film dokumenter (Documentary Film) adalah sebutan yang

diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah

tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an.

Griersion berpendapat documenter merupakan cara kreatif

merepresentasikan realitas. Film documenter menyajikan realita melalui

berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus

diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran

informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok

tertentu. Intinya, film dokumenter tetap berpijak pada hal-hal senyata

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

23

mungkin. (http://pengenkondang.wordpress.com/2008/03/09/the-7th-art-

film/(diakses pada 24 November 2010/ Jam 15.40)).

F.2 Tradisi Budaya Jawa

Tradisi budaya jawa sering kita sebut juga dengan kebiasaan

atau perilaku turun-temurun yang terjadi dalam kehidupan masyarakat

jawa. dalam kehidupan sehari-hari istilah kebudayaan diartikan dengan

hal-hal yang menyangkut kesenian dan adat istiadat. Bahkan tidak jarang

media massapun ikut mempopulerkan istilah kebudayaan terbatas pada

hal-hal yang bersangkutan dengan unsur seni.

G. METODE PENELITIAN

G.1. Tipe dan Dasar Penelitian

Tipe penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan dasar penelitian kerangka analisis isi. Analisis isi adalah

menurut Berelson dan Kerlinger, merupakan suatu metode untuk

mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik,obyektif,

dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak (Wimmer dan Dominick,

2000 : 135). Sedangkan menurut Budd (1967 ), analisis isi adalah suatu

teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau

suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi

yang terbuka dari komunikator yang di pilih. Dengan begitu peneliti

dapat menginterpretasikan permasalahan berdasarkan teori yang di pakai

dan tujuan utama peneliti ini adalah mendeskripsikan apa saja unsure-

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

24

unsure yang terdapat dalam tradisi jawa dalam film horror Indonesia

khususnya pada film keramat. Adapun data yang akan dikumpulkan

dalam penelitian ini berupa kata-kata.

Deskriptif merupakan metode yang meneliti suatu kelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, sistem, pemikiran atau kelas

peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi,

gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta- fakta, sifat- sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan kuantitaif merupakan perangkat statistik yang digunakan

sebagai analisis, hal ini untuk mempermudah peneliti membuat

kesimpulan secara ringkas dan objektif, karena itu didalam analisis isi

kuantitaif mempermudah peneliti dalam mempresentasikan konsep-

konsep pesan secara akurat.

G.2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah film keramat tahun 2006

karya Monty Tiwa terdiri dari 47 scene diproduksi oleh PT. Kharisma

Starvision, (Yang bekerja sama dengan : Wong Cilik production dan

Moviesta). Yang mengandung unsur pesan kepercayaan religi menurut

budaya Jawa. Ruang lingkup ini berfungsi untuk membatasi objek

penelitian yang akan diteliti dan mempermudah dalam pengelompokan

kategori.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

25

G.3. Unit Analisis

Unit Analisis adalah sesuatau yang dapat diukur, merupakan

elemen yang terekecil dan terpenting dari analisis isi. Dalam analisis

film, unit analisis dapat berupa akting, karakter, atau seluruh program.

Dalam unit analisis ini peneliti menggunakan unit analisis sesi

dialog,gerakan, dan adegan agar mempermudah pengelompokkan

kategori. Dan ada 47 scene yang di teliti dalam film Keramat ini.

G.4. Satuan Ukur

Satuan ukur dalam penelitian ini adalah frekuensi kemunculan

tiap detik unsur atau indikator mengenai unsur tradisi Jawa dalam film

keramat.

G.5. Struktur Kategorisasi

Disini peneliti menggunakan analisis isi, maka diperlukan

adanya kategori yang menjadi batasan dalam penelitian. Frekuensi

kemunculan usnur tradisi Jawa dalam Film Keramat ditampilkan oleh

para pemain. Struktur Kategori dalam penelitian ini adalah :

G.5.1 Mistis

Adalah mengenai sesuatu yang rahasia, gaib atau misteri,

menyerupai kerahasiaan agama, sesuatu perasaan yang lain dan

beda dan misterius. Ini bukan suatu ilmu hanya menggambarkan

tentang sesuatu yang rahasia gaib, dan misterius. Sesuatu yang

mistik itu tidak dapat dibuktikan secara kasat mata atau dengan

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

26

metode ilmiah. Di samping itu kata mistik berasal dari bahasa

yunani yaitu mystikos yang artinya rahasia (geheim), serba rahasia

(geheimzinnig), tersembunyi (verborgen), gelap (donker),atau

terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld). Berdasarkan

arti tersebut mistik atau mistisme merupakan paham yang

memberikan ajaran yang serba mistis (missal ajarannya berbentuk

rahasia atau ajaranya serba rahasia,tersembunyi, gelap atau

terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya di kenal, diketahui

atau dipahami oleh orang- orang tertentu saja,terutama sekali

penganutnya.

Indikatornya adalah :

a. Roh halus

Adalah : mahkluk yang tidak dapat dilihat oleh mata biasa

atau kasat mata,sering disebut dengan setan atau jin.

b. Dukun

Adalah : Orang kepercayaan yang diyakini sebagian

masyarakat jawa dapat menyembuhkan segala macam

penyakit baik medis ataupun non medis,selain itu dapat juga

memanggil dan mengusir roh-roh halus yang tidak dapat di

lihat oleh kasat mata.

c. Kuburan

Adalah : tempat peristirahatan terakhir untuk orang-orang

yang sudah meninggal.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

27

G.5.2 Upacara adat atau Sesajen

Sesajen mengandung arti pemberian sesajian- sesajian sebagai

tanda penghormatan atau rasa syukur terhadap semua yang terjadi

di masyarakat sesuai bisikan ghaib yang berasal dari paranormal

atau tetuah-tetuah. Sesajen merupakan warisan budaya hindu dan

budha yang biasa dilakukan untuk memuja para dewa,roh tertentu,

atau penunggu tempat (pohon, batu persimpangan), dan lain- lain

yang mereka yakini dapat mendatangkan keberuntungan dan

menolak kesialan. Sesajen ini memiliki nilai yang sangat sacral

bagi pandangan masyarakat yang masih mempercayainya.

Pemberian sesajen ini biasanya dilakukan di tempat- tempat yang

masih di anggap keramat dan mempunyai nilai magis yang tinggi.

Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat guna mencapai sesuatu

keinginan atau terkabulnya sesuatu yang bersifat duniawi.

Indikatornya adalah :

a. Bunga

Adalah : Pengharum,untuk memanggil roh-roh halus,untuk

acara-acara tertentu,missal; untuk mensucikan pusaka atau

keris dengan menggunakan bunga 7 rupa dan di mandikan

setiap bulan suro.

b. Doa- doa

Adalah : mantra untuk mendatangkan atau mengusir roh-roh

halus, kebanyakan menggunakan bahasa sansekerta atau bahasa

jawa halus( kromo inggil).

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

28

G.5.3. Kesenian Jawa

Kesenian jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari

pulau jawa.

Indikatornya adalah :

a. Gamelan

Adalah : seperangkat alat musik tradisional berasal dari jawa.

b. Keris

Adalah : senjata tajam bersarung, berujung tajam dan bermata

dua ( bilahnya da yang lurus ada yang ber keluk-keluk.

( keris: // www.artikata.com/arti-334604-keris.html )

c. Tembang Jawa

Adalah : lagu-lagu yang berasal dari jawa yang menggunakan

bahasa jawa halus (kromo inggil) dan sansekerta.

d. Bahasa Jawa

Adalah : bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh

orang jawa (ngoko/biasa,kromo.kromo inggil).

e. Pakaian Jawa

Adalah : pakaian adat yang berasal dari jawa (missal;

blankon/topi,kebaya,baju lurik,dan lain sebagainya).

1. Indikasi Verbal (Bahasa) adalah pemakaiannya

menggunakan bahasa. Bahasa dapat didefinisikan

seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur

sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

29

arti (Hafied Cangar , 2007:99). Dengan adanya penjelasan

dan panduan diatas maka peneliti menggunakan beberapa

kategori indikasi verbal yang terdapat didalam Film

bergenre horor “Keramat” tersebut yaitu :

a. Tembang Jawa

b. Bahasa Jawa

c. Doa- doa

d. Gamelan

2. Indikasi Non Verbal (Isyarat) adalah semua isyarat yang

bukan kata- kata. Menurut Larry A. Samovar dan richard

E. Porter, pesan Non verbal mencakup semua rangsangan

(kecuali rangsangan verbal) dalam suatu “Setting”, yang

dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh

individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi

pengirim atau penerima (Deddy mulyana, 2001:314).

Indikasi Non verbal yang tredapat dalam film bergenre

horor “Keramat” tersebut yaitu :

a. Roh halus

b. Kuburan

c. Dukun

d. Keris

e. Bunga

f. Pakaian Jawa

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

30

G.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang

dapat digunakan periset/peneliti untuk mengumpulkan data ( Rachmat

Kriyantono,2009 :93). Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang

dilakukan ada dua yaitu (Hamidi,2010 :140):

1. Data Primer, melalui dokumentasi dengan cara memutar Film

Keramat di Komputer. Setelah itu dilakukan pengkategorian terhadap

obyek yang diteliti, kemudian dibagi menjadi unit analisis terkecil dan

hasilnya di masukan dalam lembar koding ( cooding sheet) yang

dibuat berdasarkan kategori yang ditetapkan dalam tahap pembuatan

alat ukur. Kemudian data-data tersebut dianalisa sesuai dengan teknik

analisis dan tujuan penelitian.

2. Data Sekunder, merupakan data pendukung yang diperoleh dari

buku,jurnal, hasil penelitian terdahulu,serta internet. Dari data-data

yang telah diperoleh selanjutnya dimasukkan ke dalam coding sheet

(lembar pengkodean) yang berdasarkan kategorisasi yang telah

ditetapkan seperti contoh berikut:

Tabel 1.1 Contoh Lembar Koding

“ Unsur Tradisi Jawa Dalam Film Horor Keramat”

Kategori

Indikasi Verbal Indikasi Non Verbal Scene Detik

V1 V2 V3 V4 NV1 NV2 NV3 NV4 NV5 NV6

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

31

Keterangan :

V1 : Indikasi Tembang Jawa

V2 : Indikasi Bahasa Jawa

V3 : Indikasi Doa-Doa

V4 : Indikasi Gamelan

NV1 : Indikasi Roh Halus

NV2 : Indikasi Kuburan

NV3 : Indikasi Dukun

NV4 : Indikasi Keris

NV5 : Indikasi Bunga

NV6 : Indikasi Pakaian Jawa

G.7. Teknik Analisa Data

Dari data yang telah terkumpul, kemudian dimasukkan kedalam

tabel distribusi frekuensi untuk mempermudah perhitungan guna

mengetahui banyaknya distribusi frekuensi.

Tabel 1.2

Contoh Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Verbal

Kategori Frekuensi Prosentase %2

Tembang Jawa

Bahasa Jawa

Doa-Doa

Gamelan

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

32

Tabel 1.3

Contoh Tabel Frekuensi Indikasi Non Verbal

Kategori Frekuensi Prosentase %2

Roh Halus

Kuburan

Dukun

Keris

Bunga

Pakaian Jawa

G.8. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana

seluruh alat pengukur ( kategorisasi) dapat di percaya atau di andalkan

apabila di pakai lebih dari satu kali pengukuran . Uji reliabilitas di

lakukan dengan cara melakukan dokumentasi dahulu ke dalam lembar

koding sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Kemudian, peneliti

menggunakan koder untuk membantu uji reliabilitas terhadap

kategorisasi dengan cara yang sama yang di lakukan oleh peneliti. Dari

hasil reliabilitas ini akan di ketahui beberapa yang disetujui yang di dapat

oleh peneliti dan koder. Hasil pengkodian dari peneliti dan koder akan di

hitung dengan rumus Holsty (1969) sebagai berikut) ( Roger D. Wimmer

and Josept R. Dominic, Mass Media Research: An Introduction, Chapter

VI ‘’1997’’) :

N2N1

2MCR

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/29740/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-intandarma-21990...Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh

33

Keterangan :

CR : Coeficient Reliability

M : Jumlah pernyataan yang di setujui peneliti dan pengkoding

N1, N2 : Jumlah pernyataan yang di beri kode oleh peneliti dan

pengkoding

Dari hasil Coeficient Realibility, Observed Agreement

(persetujuan yang di peroleh dari penelitian), kemudian untuk

memperkuat hasil uji realibilitas, tentunya dengan persetujuan para

koder, hasil yang di peroleh dari rumus di atas kemudian dihitung

kembali dengan menggunakan rumus Scoot ( 1955 ) ( Roger D. Wimmer

and Josept R. Dominic, op.cit.) sebagai berikut :

Agreement)%Exprcted(1

Agreement)%ExprctedAgreement%ObservedPi

Keterangan :

Pi =Nilai Keterandalan

Observed agreement = persentase persetujuan yang ditemukan dari

pernyataan yang disetujui antar pengkode ( Nilai CR )

Expected agreement = persentase persetujuan yang di harapkan

Apabila tingkat kesepakatan 0,75 atau lebih, maka data yang diperoleh

dinyatakan reliable.