bab i pendahuluan - smartlib.umri.ac.id · air (plta) yang menggunakan tenaga air sebagai penggerak...
TRANSCRIPT
1
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan energi listrik di Indonesia setiap tahunnya mengalami
peningkatan seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
penduduk Indonesia. Asumsi pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata tumbuh
sebesar 6,1% per tahun dan pertumbuhan penduduk secara nasional tumbuh sebesar
1,3% per tahun, sesuai Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 2012 - 2031
kebutuhan tenaga listrik rata-rata Indonesia diperkirakan sebesar 11% per tahun.
Kebutuhan energi listrik yang meningkat menuntut PT PLN (Persero) untuk
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap energi listrik. Energi listrik dapat
dihasilkan melalui pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik terdiri dari
beberapa jenis, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar
batubara, gas alam atau bahan bakar minyak (BBM), Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) yang menggunakan tenaga air sebagai penggerak turbin, Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
bebasis tenaga uap panas bumi dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang
menggunakan bahan bakar solar. Salah satu pembangkit listrik PT PLN (Persero)
adalah PLTU Tenayan. PLTU Tenayan merupakan pembangkit listrik tenaga uap
yang menyalurkan energi listriknya untuk wilayah Riau dan Kepulauan Riau.
Terhentinya pasokan listrik dari PLTU Tenayan disebabkan karena proses
produksi yang terhenti. Proses produksi di PLTU bersifat continouos process.
Apabila salah satu mesin atau peralatan mengalami kerusakan/kegagalan akan
menyebabkan terhentinya keseluruhan fungsi. Bagian-bagian utama yang terdapat
di PLTU adalah boiler, turbin, kondensor, dan generator. Setiap bagian tersebut
juga tersusun dari beberapa mesin yang dapat membantu proses kerja setiap bagian.
Kerusakan mesin/ peralatan secara tiba-tiba merupakan permasalahan besar
yang sering ditemui di PLTU Tenayan yang mengakibatkan seringnya terjadi
penghentian operasi (downtime), dan mengakibatkan proses produksi harus terhenti
untuk melakukan perbaikan. Setiap kerusakan pada mesin memang tidak dapat
2
Universitas Muhammadiyah Riau
diketahui secara pasti kapan terjadinya. Menurut data riwayat kerusakan, terdapat
71 kali gangguan pada conveyor system PLTU Tenayan selama 3 tahun terakhir,
yakni dari periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2019. Pemeliharaan
yang dilakukan pada tahap awal beroperasinya PLTU bersifat reactive maintenance
atau corrective maintenance, sehingga menyebabkan banyak sekali terjadi
gangguan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu tindakan perawatan mesin/peralatan
untuk dapat mencegah terjadinya kerusakan. Strategi yang tepat untuk menjaga
mesin agar dapat beroperasi adalah dengan cara menentukan jenis pemeliharaan
yang tepat serta menentukan interval waktu perawatan peralatan yang optimal
dengan tujuan minimasi downtime yang nantinya akan dibuat dalam bentuk jadwal
perawatan. Untuk itu metode reliability centered maintenance digunakan untuk
merancang jadwal komponen kritis sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagian manakah yang menjadi komponen kritis pada conveyor system PLTU
Tenayan?
2. Berapa nilai Mean Time to Failure (MTTF) dan Mean Time to Repair (MTTR)
pada komponen kritis conveyor system?
3. Jenis pemeliharaan apakah yang sesuai dengan kondisi conveyor system saat
ini?
4. Berapa interval waktu pemeriksaan yang optimal pada komponen kritis
conveyor system?
1.3 Batasan Masalah
Lingkup pembahasan yang ditulis dalam penelitian ini adalah mencakup
beberapa hal sebagai berikut:
1. Permasalahan yang diangkat terbatas pada kerusakan yang pernah terjadi pada
conveyor system PLTU Tenayan.
3
Universitas Muhammadiyah Riau
2. Penelitian difokuskan pada komponen kritis conveyor yang dipilih berdasarkan
frekuensi kerusakan tertinggi.
3. Penelitian lebih difokuskan terhadap analisa kuantitatif pada conveyor system.
4. Penelitian tidak memperhitungkan aspek biaya, baik biaya spare part, biaya
pemeliharaan maupun biaya lain-lain.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui komponen kritis pada conveyor system PLTU Tenayan.
2. Untuk mengetahui mean time to failure (MTTF) dan mean time to repair
(MTTR) komponen kritis conveyor PLTU Tenayan.
3. Untuk mengetahui laju kerusakan/failure rate komponen kritis conveyor PLTU
Tenayan.
4. Untuk memberikan usulan pemeliharaan komponen kritis conveyor dengan
metode Reliability Centered Maintenance (RCM).
1.5 Manfaat Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh manfaat baik secara umum
maupun khusus, yaitu:
1. Manfaat secara umum yaitu diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) program studi Teknik Mesin di Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Riau.
2. Manfaat secara khusus yaitu sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan
keandalan komponen-komponen conveyor PLTU Tenayan melalui usulan
metode pemeliharaan yang sesuai.
1.6 Sistematika Penulisan
Agar penyusunan tugas akhir dapat terarah dan sesuai sasaran maka penulis
menyusunnya dalam bentuk sistematika penulisan sebagai berikut:
4
Universitas Muhammadiyah Riau
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang gambaran umum Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU), conveyor system PLTU Tenayan, definisi dan jenis-
jenis pemeliharaan, Reliability Centered Maintenance (RCM), dan
Keandalan (Reliability)
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang objek penelitian, waktu dan lokasi penelitian,
sumber data, flowchart penelitian beserta penjelasannya.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil pengumpulan dan pengolahan data serta
analisa yang dilakukan selama penelitian.
Bab V : Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran