bab i pendahuluan 1.1 latar belakang - … 1.pdfmetode interview metode ini ... instrumen yang...

9
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan belajar yang baik. Dalam upaya meningkatkan sumber daya yang diinginkan dalam proses belajar, adanya e-learning (electronic learning) dapat mebantu proses belajar setiap orang yang berkeinginan untuk belajar tanpa mengenal tempat dan waktu. E-learning sangat mendukung sistem pembelajaran karena kemudahan yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja dengan syarat terhubung ke internet. (Rosenberg:2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pada zaman ini penggunaan e- learning sudah tidak diragukan lagi. Hampir disetiap sekolah dan perguruan tinggipun sudah banyak memanfaatkan e-learning. Namun pemanfaatan e- learning saat ini masi memiliki beberapa kekurangan salah satunya dalam pemberian nilai keaktifan diluar sekolah maupun didalam sekolah. Banyak forum diskusi yang hanya terbatas pada guru pengajar yang memberi materi dan selanjutnya siawa akan berdiskusi dengan guru pengajar pengajar dan siswa lain seputar materi yang diberikan. Untuk hasil akhir dari diskusi yang dilakukan masi menimbulkan pertanyaan, “apakah siswa hanya sebatas berdiskusi dengan sesama mahasiwa dan guru pengajar?” atau “hanya sebatas pemanfaatan teknologi saja?”. Fitur tambahan untuk forum diskusi ini berupa pemberian nilai akan sangat membantu guru pengajar dalam pemberian nilai keaktifan (dilihat dari kecocokan komentar siswa dengan kunci jawaban yang dimiliki guru) untuk satu kali materi yang diberikan guru pengajar. sitem yang dibuat akan membantu guru dalam pemberian nilai akhir pada akhir diskusi dengan menentukan nilai tertinggi yang dihasilkan dari mencocokkan komentar siswa dengan kunci jawaban yang dimiliki guru. Dalam fitur ini, metode yang digunakan adalah metode pengukuran

Upload: vutuyen

Post on 04-May-2018

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan

teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya

dalam memenuhi kebutuhan belajar yang baik. Dalam upaya meningkatkan

sumber daya yang diinginkan dalam proses belajar, adanya e-learning (electronic

learning) dapat mebantu proses belajar setiap orang yang berkeinginan untuk

belajar tanpa mengenal tempat dan waktu. E-learning sangat mendukung sistem

pembelajaran karena kemudahan yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja

dengan syarat terhubung ke internet.

(Rosenberg:2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan

teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pada zaman ini penggunaan e-

learning sudah tidak diragukan lagi. Hampir disetiap sekolah dan perguruan

tinggipun sudah banyak memanfaatkan e-learning. Namun pemanfaatan e-

learning saat ini masi memiliki beberapa kekurangan salah satunya dalam

pemberian nilai keaktifan diluar sekolah maupun didalam sekolah. Banyak forum

diskusi yang hanya terbatas pada guru pengajar yang memberi materi dan

selanjutnya siawa akan berdiskusi dengan guru pengajar pengajar dan siswa lain

seputar materi yang diberikan. Untuk hasil akhir dari diskusi yang dilakukan masi

menimbulkan pertanyaan, “apakah siswa hanya sebatas berdiskusi dengan sesama

mahasiwa dan guru pengajar?” atau “hanya sebatas pemanfaatan teknologi saja?”.

Fitur tambahan untuk forum diskusi ini berupa pemberian nilai akan sangat

membantu guru pengajar dalam pemberian nilai keaktifan (dilihat dari kecocokan

komentar siswa dengan kunci jawaban yang dimiliki guru) untuk satu kali materi

yang diberikan guru pengajar. sitem yang dibuat akan membantu guru dalam

pemberian nilai akhir pada akhir diskusi dengan menentukan nilai tertinggi yang

dihasilkan dari mencocokkan komentar siswa dengan kunci jawaban yang dimiliki

guru. Dalam fitur ini, metode yang digunakan adalah metode pengukuran

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

2

kemiripan (text Similarity) dengan tujuan mencegah adanya jawaban yang tidak

diinginkan guru dengan membandingkan mana jawaban yang sesuai dan mana

yang tidak sesuai. Tidak efektif jika guru harus menghitung secara manual setiap

komentar yang diberikan oleh siswa untuk mendapatkan hasil sebagai penilaian

keaktifan. Hal tesebut akan membutuhkan banyak waktu untuk pembuatan

laporan.

Guru pengajar memilik akses yang berbeda dengan siswa yang hanya bisa

membaca materi, mengunggah materi, memberikan pernyataan atau pertanya pada

forum diskusi. Akses sebagai guru pengajar memiliki fitur tambahan seperti menu

menampilkan data siswa dan menu lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat

dirumuskan sebuah pokok permasalahan, yaitu bagaimana merancang sebuah

sistem penilaian pada forum diskusi dengan menggunakan metode pendekatan

pengukuran kemiripan (text Similarity) yang akan digunakan untuk menunjang

pemberian nilai oleh guru?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian di atas, tujuan

dari penelitian ini di antaranya adalah merancang dan membangun sistem fitur

penilaian dengan menggunakan metode pendekatan pengukuran kemiripan (text

Similarity) untuk menghasilkan nilai dari mencocokkan jawaban atau komentar

dari siswa dengan kunci jawaban yang dimiliki oleh guru. Hasil yang diberikan

berupa laporan nilai berisi hasil similarity text komentar

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah :

a. Forum diskusi ini hanya membahas seputar pemberian nilai siswa.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

3

b. Klasifikasi kalimat di forum diskusi menggunakan metode pendekatan

pengukuran kemiripan (text Similarity) dengan mencocokkan jawaban

awal yang di tentukan oleh guru.

c. Materi yang terdapat pada e-learning adalah mata pelajaran yang terdapat

disekolah.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, nantinya penelitian ini diharapkan

memberikan suatu manfaat diantaranya:

1. Bagi penulis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

permasalahan yang dialami beberapa sekolah dan guru pengajar dalam

pembarian penilaian diluar sekolah yang dilakukan guru sehingga penulis

dapat lebih memahami penerapannya.

2. Bagi pihak lain

Membantu dalam mempermudah guru dalam memberikan nilai keaktifan

diluar sekolah. Selain itu, manfaat lain dari pembangunan sistem ini adalah

penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan pada penelitian-

penelitian selanjutnya yang berhubungan.

1.6 Metodelogi Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang akan

dilakukan dalam Rancang Bangun Fitur Penilaian Keaktifan Siswa pada Forum

Diskusi Sistem E-learning

1.6.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus (Case Studies

Research). Penggunaan penelitian studi kasus ini pada umumnya difokuskan

untuk menggali dan mengumpulkan data yang lebih dalam terhadap obyek yang

diteliti untuk dapat menjawab permasalahan yang sedang terjadi. Dalam tahap

awal pengumpulan kebutuhan perangkat lunak, akan dibuat suatu bentuk

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

4

dokumentasikebutuhan perangkat lunak. Hal ini diperlukan dalam kepentingan

melakukan pengujian statis dalam tahap awal pengembangan.

1.6.2 Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, proses pengumpulan data akan dilakukan dengan

menggunakan metode wawancara dan studi literatur. Metode wawancara

ditujukan kepada pengguna dan pengajar untuk mengetahui lebih detail

mengenai kebutuhan fungsional dan non fungsional untuk pengembangan

sistem. Kebutuhan fungsional misalnya seperti mengelola data kelas, mengelola

data ujian, kemampuan sistem dalam memberikan penilaian jawaban esai yang

baik dan benar kepada pengguna yang sesuai dengan penilaian yang ditetapkan

pengajar dan lain sebagainya. Sedangkan kebutuhan non fungsional seperti hak

akses oleh pengguna yang berhak (keamanan), kehandalannya, kesesuaian

tampilan antarmuka dan lain sebagainya. Selain itu akan pengumpulan data

materi yang akan dijadikan sebagai pengujian sistem. Pengumpulan data- data

pendukung lainnya juga akan dilakukan dengan studi literatur, dimana dapat

dilakukan dengan mempelajari jurnal atau penelitian yang menggunakan metode

atau masalah yang sejenis untuk digunakan sebagai referensi.

1.6.3 Perancangan Sistem

Pada penelitian ini, perancangan sistem mengunakan DFD (Data Flow

Diagram) sebagai acuan untuk merancang sistem yang akan dibangun. DFD

merupakan representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan

tranformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari

masukan (input) dan keluaran (output). DFD dapat digunakan untuk

merepresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level

abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang lebih detail untuk

merepresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail. DFD

menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran

informasi. Oleh karena itu, DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan

fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan

pemrograman terstruktur karena pemrograman terstruktur membagi-bagi

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

5

bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur.Tahapan – tahapan

perancangan dengan menggunakan DFD, berikut merupakan uraiannya:

1. DFD Level 0 atau sering disebut Context Diagram

DFD Level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas

tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD Level 0

digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan

dikembangkan dengan entitas luar.

2. DFD Level 1

DFD Level 1 digunakan untuk menggambarkan modul – modul yang ada

dalam sistem yang akan dikembangkan DFD Level 1 merupakan hasil

breakdown DFD Level 0 yang sebelumnya sudah dibuat.

3. DFD Level 2

Modul – modul pada DFD Level 1dapat di-breakdown menjadi DFD Level

2. Modul mana saja yang harus di-breakdown lebeh detail tergantung pada

tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup

detail danrinci makamodul tersebut sudah tidak perlu di-

breakdownlagi.Untuk sebuah sistem,jumlah DFD Level 2 sama dengan

jumlah modul pada DFD Level 1 yang di-breakdown.

4. Kamus Data

Kamus Data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data

yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen

data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input)

dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum. Kamus data biasanya

berisi:

Nama : nama dari data

Digunakan pada : merupakan proses – proses yang terkait data

Deskripsi : merupakan deskripsi data

Informasi tambahan : seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan

komponen yang membentuk data.

5. ERD

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

6

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah

menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).ERD dikembangkan

berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika.ERD digunakan

untuk pemodelan basis data relasional.Sehingga jika penyimpanan basis

data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu

menggunakan ERD.

1.6.4 Pengolahan Data Awal

Data yang diperoleh dari hasil wawancara akan diidentifikasi kembali dan

untuk masing-masing kebutuhan pengguna yang masuk akan dilakukan

pengujian statis dengan membuat suatu dokumentasi perangkat lunak.

1.6.5 Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan pengukuran

kemiripan adalah Algoritma Rabin-Karp. Dengan menggunakn metode

pengembangan perangkat lunak yakni model proses Waterfall. Model proses ini

terdiri dari 5 fase yaitu Requirements Analysis and Definition, System and

Software Design, Implementation and Unit Testing, Integration and System

Testing . Pada tiap fasenya akan dilakukan evaluasi dan dokumentasi apakah

fase tersebut sudah dilakukan dengan benar sebelum melanjutkan ke fase

berikutnya.

1.6.6 Evaluasi dan Pengujian Sistem

Dalam penelitian ini sistem akan dikembangkan dengan menggunakan

model proses Waterfall. Berikut merupakantahapan – tahapan yang akan

dilakukan pada model proses Waterfall yaitu:

1. Requirements analysis and definition

Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data mencatatat kebutuhan dan

berkonsultasi baik dengan guru prngajar yang juga akan menggunakan gitur ini

mengenai apa saja yang diperlukan dalam menentukan pemberian nilai yang

diperlukan. Dalam tahap pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu:

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

7

a. Metode Interview

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan

melakukan wawancara mengenai bagaimana alur dan aturan-aturan dari

pemberian tugas sampai pemberian nilai dengan melakukan wawancara

secara langsung dengan guru yang bersangkutan. Dalam penelitian ini

digunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara atau

instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada

petugas guru pengajar.

b. Metode Literatur

Metode pengumpulan data menggunakan metode studi literatur, yaitu

mengumpulkan data dari buku-buku referensi, modul-modul yang

relevan dengan objek permasalahan.

2. Sistem and software design

Pada tahapan ini, peneliti akan merancang diagram aliran data pada sistem,

merancang antar muka, penanganan database untuk menyimpan objek kedalam

database, komunikasi dengan sistem lain, interfacing dengan peralatan dalam

sistem yang ditambahkan yang dapat menggambarkan abstraksi sistem sehingga

dapat dimengerti oleh pengguna maupun developer kedepannya.

3. Implementation and unit testing

Pada tahap ini, peneliti akan mengimplementasikan perancangan perangkat

lunak dengan menggunkan tools untuk model desain dengan menggunakan

framework djinggamedia. Tahapan ini, program secara keseluruhan akan diuji

sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat

lunak telah dipenuhi dan sesuai dengan keinginan pengguna.

4. Integration and System Testing

Pada tahapan ini, program secara keseluruhan akan diuji sebagai sistem

yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat lunak telah

dipenuhi dan sesuai dengan keinginan pengguna.

5. Operation and maintenance

Pada tahap ini, apabila ada kesalahan atau kekurangan pada sistem yang

tidak ditemukan pada awal tahap siklus, maka akan kembali dianalisis kebutuhan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

8

yang diinginkan. Setelah sistem tercipta tahap selanjutnya yaitu melakukan

pemeliharaan sistem

1.6.7 Functional Testing

Tujuan dari functional testing adalah untuk memvalidasi behavior dari

suatu perangkat lunak yang didokumentasikan pada spesifikasi dan kebutuhan

perangkat lunak (Everett & McLeod, 2007). Functional testing yang digunakan

untuk menguji perangkat lunak ini adalah white box testing, black box testing

dan pengujian beta.

1. Static Testing

Static testing membandingkan hasil perancangan yang dibuat dengan

kebutuhan yang telah didapat dari pengguna. Jadi, pengujian tidak hanya

dilakukan pada saat sistem telah diimplementasikan tapi juga saat perancangan

juga dilakukan pengujian. Untuk memeriksa kebenaran antara kebutuhan dengan

perancangan maka dibuat tabel untuk memeriksanya.

Tabel 1. 1 Rancangan Tabel Static Testing

No Kebutuhan Sistem Implementasi Keterangan

1 Kebutuhan A Implementasi A Sesuai

2 Kebutuhan B Implementasi B Tidak Sesuai

2. White Box Testing

Tujuan dari white box testing adalah untuk memverifikasi pernyataan

pernyataan perangkat lunak, code path, kondisi, loop, dan data flow. Dengan

kata lain, pengujian ini untuk memerikasa kode sumber dari perangkat lunak.

Pengujian white-box digunakan untuk meyakinkan semua perintah dan kondisi

pada aplikasi dieksekusi secara minimal. Pengujian white-box menggunakan

pengujian Basis-Path dengan tools yaitu flow graph yang digunakan untuk

menggambarkan alur dari algoritma yang digunakan :

a. Menggambar flowgraph yang ditransfer oleh flowchart.

b. Menghitung Cylomatic Complexity V (G) untuk flowgraph yang telah

dibuat.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - … 1.pdfMetode Interview Metode ini ... instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. ... Operation

9

c. Menentukan jalur pengujian dari flowgraph yang berjumlah sesuai dengan

Cyclomatic Complexity yang telah ditentukan

Cyclomatic Complexity yang tinggi menunjukkan prosedur kompleks

yang sulit untuk dipahami, diuji dan dipelihara.

Tabel 1. 2 Rancangan Pengujian Whitebox Testing

Path Input Hasil

Output

Hasil yang

diharapkan Keterangan

1 Input 1 Kondisi A Kondisi A Valid

2 Input 2 Kondisi B Kondisi B Valid

3 Input 3 Kondisi C Kondisi D Tidak Valid

3. Black Box Testing

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang

dibangun telah berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan kebutuhan

pengguna, pengujian dituangkan dalam bentuk tabel uji (Tabel 1.3). Dengan

melakukan berbagai macam skenario terdapat sistem dilihat hasilnya dan

disimpulkan validasinya.

Tabel 1. 3 Rancangan Pengujian Blackbox Testing

No Pengguna Skenario

pengujian

Keluaran

pengujian

Hasil

pengujian

Kesimpulan

1 User Skenario A Output A Sesuai

harapan

Valid

2 User Skenario B Output B Sesuai

harapan

Valid

3 Admin Skenario C Output C Sesuai

harapan

Valid