bab i (1-2)

Upload: wikerosalina

Post on 08-Jan-2016

54 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mikropaleontologi

TRANSCRIPT

  • BAB IPENDAHULUAN1. PENGERTIAN Mikropaleontologi : cabang paleontologi (paleobotani atau paleozoologi) yang khusus membahas semua sisa-sisa organisme yg berukuran kecil (mikroskopik) shg pengamatannya harus mempergunakan alat bantu mikroskop.

    Mikrofosil : setiap fosil (kecil) yg untuk mempelajari sifat2 dan strukturnya, paling baik dilakukan dg mikroskop (Jones, 1936).Mikrofosil ini bisa berupa : Sisa-sisa organisme uniseluler/multiseluler Fragmen-fragmen dari kegiatan mikroorganisme tersebut.Contoh yg termasuk mikrofosil : Gol. Binatang : Skelet radiolaria, foraminifera, ostracoda, conodonta, bryozoa, coccolith/nannofosil dsb. Gol. Tumbuhan : test diatomea, flagellata, pollen, dinoflagellata dsb.

  • Herodotus 500 BC (cendekiawan Yunani), menulis adanya benda aneh sebesar butir padi yang ditemukannya berserakan di lembah Gizeh, Mesir.

    Strabon (-58 s/d 25 AD) memperkirakan bahwa benda tsb sbg sisa-sisa makanan yg ditinggalkan orang Mesir kuno ketika membuat pyramid, tetapi ternyata fosil tsb yg sekarang dikenal sbg Nummulites.

    Agricola (1546) Gesner (1565), Scheuchzer (1702) menulis panjang lebar mengenai benda-benda aneh yg ditemukan Heredotus tsb.Orang Ix menuliskan foram kecil : a). Agricola b). R. Hooke c). Strabon Penemu mikroskop: a). R.Hooke b). Agricola b). c). Antoni van Leeweenhoek Beccarius (1731), dg mikroskop tsb, kemudian menggambar & menuliskan adanya cangkang2 keong kecil pd batupasir Pliosen dekat kota Bologna, Italia.

    Janus Plancis (1739), menerbitkan suatu monograph tentang foraminifera dari pasir pantai L.Adriatik. Akan tetapi penulis-penulis ini masih beranggapan bahwa benda-benda tsb adalah cacing-cacing kecil / Cephalopoda/ Gastropoda.

    Ch. De Linne 1758 dari Swedia menerbitkan systema natura edisi 10, berisi sekitar 20an spesies foraminifera dan memasukkannya kedalam genus Nautilus dan Serpula. Dalam publikasi tsb beliau mengusulkan tatanama berganda (binomial) untuk menggantikan tatanama polinomial yg lazim dipakai saat itu. Tatanam binomial ini sampai sekarang menjadi populer.2. SEJARAH MIKROPALEONTOLOGI

  • 6. Lamarck (1912) ahli zoologi Prancis memasukkan foraminifera kedalam koral ataupun cepholopoda.

    7. Alcide dOrbigny (1802-1857) mengusulkan suatu klasifikasi foraminifera dalam bukunya Tableau methodique de la Class des Cephalopodes. Dilaha orang pertama yg memberi nama foraminifera dan membuat klasifikasinya secara sistematis dan memisahkan sebagai golongan yg berdiri sendiri. Karyanya menemukan 1500 genus dengan 18000 spesies, sehingga dianggap Bapak mikropaleontologi modern.

    Felix Dujardin (1835) mengklasifikasikan gol.foraminifera kedalam Protozoa bdsrkan susunan kamar, struktur dan sifat physiologinya.

    9. HC. Sorby 1849, mulai dmerlakukan pengamatan pada batuan keras dengan sayatan tipis.

    10. C.G. Ehrenberg (1854) di Jerman, meneliti tentang ostracoda dan nannofosil dan dipublikasikan dalam Mikrogeologie.

    11. A.E. Reuss 1861 : mengkalsifikasikan foraminifera berdasarkan struktur dindingnya dan menyatakan bahwa foraminifera dapat dipakai untuk menentukan umur suatau lapisan batuan.

    12. W. Dames dan L.G. Bornemann (1874), pertama kali menggunakan foraminifera dalam interpretaasi stratigrafi dari sumur pemboran di kota Greiswald (R.D.A).

    13. Brady 1884, meneliti foraminifera dalam ekspedisi Challenger.

  • Sejak awal abad 20, perkembangan mikropaleontologi menjadi semakin pesat :1911 (Prof. JA. Udden : Menentukan umur lapisan dan korelasi sumur2 pemboran di Illionis dg mikrostratigrafi & mikrofosil.

    1916, Awal dari pengajaran mikropaleontologi sbg bidang spesialisasi khusus pd universitas2 di Amerika.

    1919, Pembentukan lab. Mikropal pertama di Humble and Rio Bravo Oil Company.

    1923, J.A. Cushman (1881-1949) mendirikan Laboratory for Foraminiferal Research di Massachusetts, USA, yg kemudian berkembang menjadi pusat penelitian mikropaleontologi.

    1925, Awal terbitnya publikasi periodik tentang mikrofosil.

    6. Sejak 1945, didorong akan kebutuhan minyak bumi, perkembangan mikropaleontologi semakin cepat. Hingga sekarang mikropaleontologi merupakan ilmu pengetahuan yg praktis diajarkan hampir di seluruh dunia. Sekarang ini, dengan puluhan ribu peneliti, publikasi yang melimpah dan kontinyu, mikropaleontologi merupakan ilmu yang sangat dinamik, penuh tantangan untuk dipelajari lebih lanjut.

  • Menerangkan segala sesuatu tentang bumi kita pd masa lampau mengenai : iklim, geografi, geologi, evolusi bahkan kapan, dimana dan bagaimana suatu pengendapan terjadi.

    Dalam dunia perminyakan dipakai untuk korelasi antar lapisan batuan untuk menentukan akumulasi minyak bumi (posisi stratigrafi, membantu dlm pemboran).

    Memecahkan problem-problem struktur geologi (lipatan rebah, sesar).

    Studi fasies, biostratigrafi, penentuan umur dan lingkungan pengendapan.

    3. KEGUNAAN PALEONTOLOGI

  • KLASIFIKASIEssensi pengelompokan jenis organisme & dikelaskan sesuai kategori utamanya.

    TAKSONOMI : Upaya penyusunan klasifikasi suatu organisme secara berurutan dari kelompok terbesar - terkecil. Dasar Klasifikasi / pengelompokan Penggolongan organisme di Dunia : 3Aturan dalam taksonomiPemberian nama / istilah dalam tingkatan spesies mengandung 5 mcm artiPenulisan yang benar di dalam taksonomi(1 5 sudah dijelaskan di dalam Paleontologi Semester sebelumnya)

  • Pembagian organisme menjadi 3 kelompok besar Kingdom (Kerajaan):

    1. Animal Kingdom2. Plant Kingdom3. Protista Kingdom Animal Kingdom 21 Phyllum

    1. Protozoa2. Porifera12. Chaetognatha3. Coelenterata13. Bryozoa4. Ctenophora14. Phorodina5. Platyhelminthes15. Brachiopoda6. Nemertea16. Mollusca7. Nematelminthes17. Annelida8. Gordiacea18. Onychophora9. Acanthosephala19. Arthropoda10. Kinorhyncha 20. Echinoderma11. Throchelminthes 21. Chordata

  • PHYLLUM PROTOZOAOrganisme ber sel satu, bentuk sel (cairan pekat protoplasma yang mempunyai 1/>1 inti nucleousHal ini berlaku juga untuk jenis tumbuhan sebagai Chloroplasma mempunyai sifat photosyntesa yg merubah sinar matahari menjadi energi.1. Unicelular. 2. Tidak ada pembagian sistem organik.3. Hidup di segala habitat.4. Jumlah individu jauh lebih banyak dibanding phyllum lainnya.5. Ukurannya dari 1 2mm /lebih kecil, tetapi ada 75 mm (F.B.)6. Ada pergantian generasi dalam perkembangbiakannya.7. Golongan tumbuhan /binatang.8. Hidup secara soliter dan beberapa secara koloni.CIRI/SIFAT KHAS PHYLLUM PROTOZOA

  • PProtozoa bdsr pergerakannya : 4 class /sub-Phyllum :1. Mastigophora flagel2. Infusuria cillia3. Sporozoa tdk punya alat gerak4. Sarcodina pseudopodia

    Sangat penting banyak membentuk fosil pada batuan sedimen.Karena golongan ini mempunyai daya untuk membentuk rangka/test sehingga bisa terawetkan dgn baik dalam jumlah yang banyak.Di Indonesia didapatkan pada batuan Tersier dan sedikit pada PraTersier. Merupakan binatang aquatik.Sarcodina : 7 OrdoProteomyxaMycetozoaAmoebinaTestaceaHeliozoaRadiolariaForaminifera

  • Berdasarkan komposisi dinding test Ordo Foraminifera :

    Sub.Ordo Textuliriina Test Aglutin1.Superfamili : AmmodiscaceaFamili : Saccamminidae, Ammodiscidae, Astrorhizidae2.Superfamili : LituoceaFamili : Lituolidae, Hormosinidae, Trochammminidae, Orbitolinidae, Dicyclinidae

    Sub.Ordo Miliolina Test Porcellaneous1.Superfamili : MiliolaceaFamili : Fisoherrinidae, Nubecularinidae- Miliolidae, Soritidae, Alveolinidae

    Sub.Ordo Rotaliina Test Hyaline1.Superfamili : NodosoreaceaFamili : Nodosaridae - Glandulinidae.2.Superfamili : BuliminaceaFamili : Turrilinidae- Buliminidae, Euvigerinidae, Discorbinidae3.Superfamili : SpirillinaceaFamili : Spirillinidae4.Superfamili : RotaliaceaFamili : Rotalidae

    Sub.Ordo Fusulina Test Microgranular

    Sub.Ordo Allogromina Test Pseudochitineous.

  • Zona Kumpulan CZona Kumpulan BZona Kumpulana. Bagan Zona Kumpulanb. Bagan Zona Kisaranc. Bagan Zona Puncakd. Bagan Zona SelangPemunculan akhir takson fosilPemunculan awal takson fosilBiohorisonTanpa fosilBiohorisonSub zona aLangkaSub zona bBagan Jenis-jenis Biostratigrafi dg kisaran takson-takson fosil menurut ISSC report no.5 (Komisi SSI, 1973)

  • R. Hooke (1635 1703); Ix menulis foraminifera kecil.v Janus Plancis (1739), menerbitkan monograph foraminifera, tetapi masih beranggapan bahwa benda tsb adalah cacingkecil / Cephalopoda/ Gastropoda.v Ch. De Linne 1758: menerbitkan systema natura yang berisi 20-an spesies foraminifera dan memasukkannya dalam genus Nautilus dan Serpula. v Pertengahan abad 19 hampir semua jenis mikrofosil telah dipelajari orang, tetapi sistimatika/taxonomi dan sejarah organisme masih diabaikan.v Lamarck (1912): memasukkan foraminifera kedalam koral/cepholopoda.v Alcide dOrbigny (1802-1857): mengusulkan klasifikasi foraminifera, Ix memberi nama foraminifera & membuat klasifikasi secara sistematis dan memisahkan sebagai golongan yg berdiri sendiri. Karyanya menemukan 1500 genus dengan 18.000 spesies, sehingga dianggap Bapak mikropaleontologi modern.v Felix Dujardin (1835): mengklasifikasikan foram kedalam Protozoa bds susunan kamar, struktur dan sifat physiologinya.

  • HC. Sorby 1849, melakukan pengamatan dengan sayatan tipis.v A.E. Reuss 1861, mengkalsifikasikan foraminifera bds struktur dindingnya dan menyatakan bahwa foraminifera dapat dipakai untuk menentukan umur.v W. Dames dan L.G. Bornemann (1874), Ix menggunakan foraminifera dalam interpretaasi stratigrafi.v Brady 1884, meneliti foraminifera dalam ekspedisi Challenger.v Awal abad 20, perkembangan mikropaleontologi semakin pesat :1. 1911, J.A. Udden, menggunakan mikrostratigrafi dan mikrofosil untuk penentuan umur lapisan dan melakukan korelasi sumur pemboran.2. 1916, Awal pengajaran mikropaleontologi sbg bidang spesialisasi khusus pada universitas-universitas di Amerika.3. 1919, Pembentukan lab.Mikropal Ix di Humble and Rio Bravo Oil Company.4. 1923, J.A. Cushman (1881-1949) mendirikan Laboratory for Foraminiferal Research. 5. 1925, Awal terbitnya publikasi periodik yg membahas tentang mikrofosil.6. Sejak 1945 didorong akan kebutuhan minyak bumi, perkembangan mikropaleontologi semakin cepat dan hingga sekarang mikropaleontologi merupakan ilmu pengetahuan yg praktis diajarkan hampir di seluruh dunia.