bab 4_andal bmu

Upload: abd-wahid

Post on 10-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL2.1 PELINGKUPAN2.1.1 Proses PelingkupanProses pelingkupan ini dilakukan meliputi langkah-langkah: (1) mempelajari rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dan rona lingkungan hidup awal, (2) identifikasi dampak potensial untuk memperoleh dampak potensial, (3) evaluasi dampak potensial untuk memperoleh dampak penting hipotetik, dan (4) klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik untuk memperoleh prioritas dampak penting hipotetik. Proses pelingkupan dapat dilihat pada Gambar 3.13.

Deskripsi Rencana KegiatanRona Lingkungan HidupDampak PotensialDampak Penting HipotetikPrioritas Dampak Penting HipotetikIdentifikasi Dampak PotensialPenelaahan PustakaInformasi PemrakarsaDiskusi/Brainstorming,dllPengamatan lap./observasiMatriks Identifikasi DampakEvaluasi Dampak PotensialKepKa Bapedal No.056/1994Diskusi/Brainstorming,dllPenilaian ahli (Professional Judgement)Klasifikasi & Prioritas Dampak PentingKaitan secara holistic interdependency dan keterkaitan dampak.

Gambar 3.13. Bagan Alir Proses Pelingkupan Dampak Penting

Dalam melakukan proses pelingkupan pada rencana Penambangan Bijih Nikel oleh PT. BUMI MOROWALI UTAMA, maka dilakukan identifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan dan komponen lingkungan yang akan mengalami perubahan pada setiap tahapan kegiatan. Keterkaitan rencana kegiatan dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak bisa dijadikan bahan penelaahan interaksi antara keduanya, sehingga dapat diketahui dampak penting hipotetik dan lingkungan wilayah studi serta batas waktu kajian yang terkait dengan rencana kegiatan penambangan PT. BUMI MOROWALI UTAMA. Hasil telaah ini akan diuraikan pada bagian uraian berikutnya.Pelibatan masyarakat dalam proses pelingkupan merupakan salah satu tahapan yang cukup penting untuk menjaring isu-isu pokok yang menjadi perhatian masyarakat serta menampung aspirasi yang berkembang dimasyarakat sehubungan dengan rencana kegiatan penambangan Bijih Nikel PT. BUMI MOROWALI UTAMA. Adapun pelibatan masyarakat dalam studi AMDAL mengacu pada Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 08 tahun 2000.Hasil pelingkupan ini akan dievaluasi yang nantinya akan menjadi focus analisisi dampak penting. Dampak penting tersebut kemudian akan dikaji dan diklasifikasi sesuai dengan skala prioritas. Hasil pelingkupan ini selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam proses pemusatan dampak penting utama yang prioritas. 2.1.2 Hasil Pelingkupan A. Identifikasi Dampak PotensialDampak potensial diperoleh melalui identifikasi dampak potensial sebagai hasil kajian interaksi antara kegiatan yang akan dilaksanakan dengan komponen lingkungan yang akan menerima dampak. Identifikasi dampak potensial dapat diperoleh melalui konsultasi dan diskusi dengan berbagai pihak antara lain pakar, instansi terkait, pemrakarsa, masyarakat yang terkait langsung dengan aktivitas serta hasil pengamatan lapangan. Identifikasi dampak potensial dalam studi ini dilakukan dengan menggunakan bagan alir dan matriks. Berdasarkan atas jenis kegiatan yang akan dilaksanakan serta rona lingkungan yang akan terkena dampak langsung maupun tidak langsung oleh adanya kegiatan rencana Penambangan Bijih Nikel yang dilakukan oleh PT. BUMI MOROWALI UTAMA, maka dapat diidentifikasi jenis dampak potensial yang diprakirakan timbul pada tiap tahapan penambangan tersebut. Hasil identifikasi dampak selanjutnya dituangkan ke dalam matrik dampak potensial seperti pada Tabel II-36. Adapun komponen kegiatan Penambangan Bijih Nikel yang dilakukan oleh PT. BUMI MOROWALI UTAMA dan berpotensi menimbulkan dampak serta komponen lingkungan yang akan terkena dampak disajikan dalam bentuk bagan alir identifikasi dampak pada Gambar II-44, adalah sebagai berikut :

Bab 4RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

1

DOKUMEN ANDAL PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BUMI MOROWALI UTAMADI KEC. BUNGKU PESISIR KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAHIV - 1

Tabel II-36. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan Pertambangan Nikel DMP PT. BUMI MOROWALI UTAMA

Keterangan : Interaksi Dampak

Gambar 2.44. Bagan Alir Evaluasi Dampak Penting Penambangan Bijih Nikel DMP. PT. BUMI MOROWALI UTAMA

1. Tahap Pra-konstruksi1) Kegiatan Survey LokasiDampak potensial yang mungkin timbul adalah; Persepsi negatif masyarakat; Dampak ini muncul akibat ketidak-jelasan tentang batas tapak penambangan serta dampak dampak yang akan timbul sehingga menimbulkan berbagai macam spekulasi bagi sebagian masyarakat di sekitar tapak proyek. 2) Sosialisasi PublikDampak yang akan timbul adalah munculnya persepsi masyarakat luas karena masyarakat mengetahui secara langsung manfaat Penambangan Bijih Nikel dari pemrakarsa, konpensasi yang diberikan kepada masyarakat sekitar tambang.3) Pembebasan LahanDampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah : Timbulnya persepsi negatif penduduk akibat belum jelasnya lokasi lahan yang akan dibebaskan dan pola pembebasan lahan dan tanam tumbuh. Keresahan masyarakat merupakan dampak lanjut yang dapat timbul dari persepsi negatif masyarakat yang dapat berkembang apabila informasi mengenai lokasi lahan yang akan dibebaskan, belum disampaikan secara jelas kepada masyarakat yang akan dibebaskan lahannya.

1. Tahap Konstruksi:1) Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material Dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah: Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan, dampak ini terjadi terutama akibat penambahan kadar debu di udara akibat kendaraan pengangkut peralatan dan bahan material; Gangguan aksesibilitas pengguna jalan akibat kerusakan badan jalan; Gangguan kesehatan masyarakat karena menuunnnya kualitas udara akibat peningkatan kadar debu di udara.2) Konstruksi Jalan ; dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah Perubahan morfologi lahan. Dampak pada morfologi lahan terjadi karena pada pembangunan jalan dilakukan kegiatan pemotongan lahan (cutting) dan perataan tanah, sehingga terjadi perubahan morfologi lahan. Sampah domestik; Sampah domestik akan muncul oleh sisa-siasa pembangunan dan aktivitas lainnya dari para pekerja selama kegiatan konstruksi berlangsung.3) Konstruksi sarana dan Prasarana : dampak potensial yang diperkirakan timbul meliputi; Perubahan morfologi lahan. Dampak pada morfologi lahan terjadi karena pada pembangunan sarana dan prasarana dilakukan kegiatan pemotongan lahan (cutting) dan perataan tanah, sehingga terjadi perubahan morfologi lahan. Sampah domestik; Sampah domestik akan muncul oleh sisa-siasa pembangunan dan aktivitas lainnya dari para pekerja selama kegiatan konstruksi berlangsung.

2. Tahap Operasi/Produksi;1) Mobilisasi Tenaga Kerja: Dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah: Tersedianya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi penduduk setempat; Peningkatan pendapatan bagi penduduk setempat yang berkerja dan berusaha disektor nonformal; Timbulnya persepsi positif dan negatif yang merupakan dampak turunan dari tersedianya kesempatan bekerja dan berusaha. Dampak positif muncul jika masyarakat setempat dapat diterima sebagai tenaga kerjas. persepsi negatif muncul jika pihak pemrakarsa lebih memprioritaskan tenaga kerja dari luar; Proses-proses sosial: kegiatan mobilisasi tenaga kerja tahap operasional diperkirakan dapat menimbulkan dampak pada proses-proses sosial antara tenaga kerja pendatang dan masyarakat setempat.2) Pembersihan LahanDampak potensial yang diperkirakan dapat timbul adalah: Perubahan iklim mikro. kedaaan ini disebabkan oleh adanya kegiatan pembersihan lahan melalui penebangan vegetasi penutup tanah pada tapak kegiatan; peningkatan kebisingan yang berasal dari deru mesin penebang pohon (Chain saw); Gangguan hydrologi: peningkatan erosi dan sedimentasi. kegiatan pembersihan lahan potensial berdampak terhadap hydrologi yaitu peningkatan aliran air permukaan dan berdampak lanjut terhadap peningkatan erosi dan sedimentasi; Kualitas air dan biota perairan, Dampak ini merupakan dampak turunan dari mpeningkatan laju erosi dan sedimentasi. Adanya erosi dan sedimentasi akan meningkatkan kandungan TSS dan kekeruhan air sungai yang menjadi sumber air bersih masyarakat diwilayah tersebut. Hal ini berdampak pada biota peraairan; Biota darat dan estetika, Kegiatan pembersihan lahan potensial memberikan dampak terhadap biota darat dan estetika, karena menyebabkan hilangnya berbagai jenis tanaman yang ada pada tapak kegiatan; Kesehatan masyarakat dampak ini merupakan dampak turunan dari peningktan kebisingan. Proses-proses sosial akibat dari penurunan kualitas udara, kesehatan masyarakat dan penurunan kualitas air sungai. 3) Kegiatan Pengoperasian Sarana dan Prasarana Penunjang.Dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah: Penurunan kualitas air. Dampak penurunan kualitas air bersumber dari buangan air limbah akibat kegiatan operasional sarana dan prasarana; Gangguan terhadap biota air; dampak ini merupakan dampak turunan dari penuruanan kualitas air. Gangguan kesehatan masyarakat; dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air; Persepsi positif masyarakat; kegiatan pengoperasioan sarana dan prasarana penunjang seperti gedung, klinik, sarana ibadah, area spotr akan menciptakan dampak positif masyarakat terhadap kegiatan Penambangan Bijih Nikel; Potensi oil spileage pengoperasian genset, bengkel dll serta emisi gas buang dari alat-alat semacam genset, compresor, dll.4) Pengupasan Tanah Pucuk dan Tanah Penutup. Dampak potensial yang diperkirakan akan timbul adalah: Gangguan hidrologi, erosi dan sedimentasi. akan menyebabkan terjadinya peningkatan aliran air permukaan dan berdampak lanjut terhadap erosi dan sedimentasi; Kualitas air dan biota peraiaran; merupakan dampak turunan dari peningkatan laju erosi dan sedimentasi saat kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup. Hal ini akan berdampak lanjut terhadap kehidupan biota perairan; Morfologi lahan: dampak ini bersumber dari pengupasan tanah pucuk tdan tanah penutup sehingga terjadi perubahan bentang lahan; kesehatan masyarakat; merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup; persepsi dan proses-proses sosial. Dampak ini bersumber dari penurunan kualitas air dan gangguan kesehatan masyarakat selama kegiatan pengupasan tanah penutup dan tanah pucuk secara sinergis mrnimbulkan dampak lanjutan terhadap persepsi negatif masyarakat dan keresahan masyarakat. Potensi hilangnya/berkurangnya kesuburan tanah pucuk akibat metode penimbunan yang salah, tidak terjaga kelembaban sehingga tanah pucuk tidak produktif untuk reklamasi lahan.5) Penggalian/Penambangan Bijih Nikel. Penurunan kualitas udara. Dampak penurunan kualitas udara bersumber dari peningktan partikel debu di udara pada tapak Peningkatan erosi dan sedimentasi yang merupakan dampak turunan dari peningkatan aliran permukaan akibat kegiatan penggalian Bijih Nikel; hal ini lebih lanjut akan berdampak terhadap penurunan kualitas air dan biota peraiaran; Gangguan proses hidrologi. Dampak ini berupa peningkatan aliran permukaan, bersumber dari kegiatan dilakukan penggalian Bijih Nikel; Penurunan kualitas air dan gangguan terhadap biota air. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan laju erosi dan sedimentasi ke badan air sungai saat kegiatan penggalain Bijih Nikel. perubahan morfologi lahan. Dampak ini bersumber dari pengerukan tanah untuk penggalian Bijih Nikel. metode penambangan yang dilakukan adalah metode tambag terbuka (open cut mining) yang akan menyebabkan terjadinya perubahan bentang lahan. Akibat dari penggalian yang akan mengubah morfologi, maka kestabilan lereng akan terganggu. Gangguan Kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penrunan kualitas air akibat kegiatan penggalian Bijih Nikel Peningkatan pendapatan daerah, dampak ini bersumber dari hasil penarikan pajak dan retribusi pada penggalian Bijih Nikel. dll.6) Pengangkutan Bijih Nikel.Dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah: Penurunan kualitas udara dan bising. Dampak ini bersumber dari peningkatan partikel debu di udara sedangkan dampak bising bersumber dari bunyi kendaraan pengangkut hasil tambang. Aksesibilitas. Dampak aksesibilitas berupa kerusakan sarana dan prasaran jalan yang bersumber dari kegiatan pengangkutran Bijih Nikel. Kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara dan bising. Persepsi negatif dan keresahan. Dampak penurunan kualitas udara, gangguan aksesibilitas akibat penganggutan hasil tambang secara simultan menimbulkan dampak lanjutan terhadap persepsi negative dan keresahan masyarakat.7) Penyaringan Bijih Nikel (Grizzling)Dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah: Penurunan kualitas udara. Dampak ini bersumber dari peningktan partikel debu di udara. Peningkatan erosi dan sedimentasi. Dampak ini bersumber dari bawaan sediment yang berasal dari penyaringan terutama pada musim hujan. Penurunan kualitas air. Kegiatan penyaringan Bijih Nikel akan menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas air. Hal ini disebabkan karena Bijih Nikel yang disaring bertebaran ke mana-mana di sekitar lokasi penyaringan yang dapat mengalir kebadan air terutama pada musim hujan. Gangguan terhadap biota air. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air akibat kegiatan penyaringan Bijih Nikel. Kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara dan kualitas air. Persepsi dan keresahan. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara, yang menimbulkan dampak lanjutan terhadap persepsi negatif dan keresahan masyarakat. 8) Penimbunan Bijih Nikel (stock Pile) Dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah: Peningkatan laju erosi dan sedimentasi: Dampak ini merupakan dapak dari adanya bawaan sedimen yang berasal dari stock file terutama pada musim hujan. Penurunan kualitas air: kegiatan ini akan berdampak terhadap kualitas air, hal ini disebabkan karena Bijih Nikel yang ditimbun masih bercampur dengan tanah yang dapat mengalir kebadan air terutama musim hujan. Gangguan Terhadap Biota Air: Dampak ini merupakan dampak turunan dari dari penurunan kualitas air akibat kegiatan penimbunan Bijih Nikel.9) Reklamasi Pasca Tambang (Reklamasi bertahap Block Tambang) Dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah: Perubahan iklim mikro dan penurunan kualitas udara. Pada kegiatan reklamasi bekas tambang akan dilakuan penanaman tanaman pada lahan bekas tambang. Setelah tanaman tumbuh dengan baik maka akan berdampak terhadap perubahan iklim mikro dan kualitas udara pada tapak proyek Perubahan proses hidrologi. Kegiatan penanaman pada lahan bekas tambang akan meningkatkan laju infiltrasi dan menurunkan aliran permukaan sehingga berdampak positif terhadap hidrologi. Penurunan laju erosi dan sedimentasi. Dampak penurunan laju erosi dan sedimentasi merupakan dampak turunan dari penurunan aliran permukaan akibat dari kegiatan reklamasi lahan bekas tambang. Perubahan morfologi lahan. Kegiatan pengebalian tanah pucuk dan tanah penutup pada lahan bekas tambang akan berdampak terhadap perubahan morfplogi lahan. Peningkatan jenis vegetasi dan estetika. kegiatan penanaman vegetasi pada lahan bekas tambang menyebabkan terjadinya perubahan dari lahan terbuka menjadi lahan yang ditumbuhi vegetasi. Penurunan kualitas air dan gangguan terhadap biota air. Dampak penurunan kualitas air merupakan dampak lanjut dari penurunan laju erosi dan sedimentasi akibat kegiatan reklamasi lahan bekas tambang. Gangguan kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan kualitas udara akibat kegiatan reklamasi lahan bekas tambang. Munculnya persepsi masyarakat. Dampak positif berupa perbaikan kualitas udara, iklim mikro, kualitas air dan kesehatan masyarakat akibat kegiatan reklamasi lashan pasca tambang secara simultan menimbulkan dampak lanjutan terhadap persepsi masyarakat.

3. Tahap Pasca Operasi 1) Kegiatan Rehabilitasi lahan Pasca Tambang.Dampak potensial yang diperkirakan timbul adalah: Perubahan iklim mikro dan peningkatan kualitas udara. Kegiatan rehabilitasi lahan setelah tahap operasional akan dilakukan penanaman vegetasi pada lahan bekas tambang yang belum direklamasi. setelah tanaman akan tumbuh dengan baik maka akan berdampak pada perubahan iklim mikro dan kualitas udara pada tapak kegiatan penambangan; Perbaikan proses hydrologi; kegiatan rehabilitasi lahan akan berdampak pada peningkatan laju infiltrasi dan menurunkan aliran permukaan sehingga berdampak positif terhadap proses hidrologi; serta peningkatan kualitas air, perbaikan kehidupan biota air, penurunan laju erosi dan sedimentasi, munculnya persepsi positif masyarakat serta perbaikan kesehatan masyarakat. Hasil identifikasi dampak selanjutnya dituangkan dalam matrik dampak potensial seperti terlihat pada tabel berikut: Penurunan tingkat erosi dan sedimentasi; setelah tanaman tumbuh dengan baik, maka akan menurunkan aliran permukaan yang berdampak lanjut terhadap penurunan laju erosi dan sedimentasi pada tapak proyek. Munculnya persepsi positif. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan kesehatan masyarakat Perbaikan kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan kualitas udara akibat kegiatan rehabilitasi lahan setelah kegiatan operasi. 2) Pembongkaran Fasilitas (sarana dan prasarana)Dampak potensial yang diperkirakan akan timbul adalah: Adanya penutupan tambang sekaligus pembongkaran terhadap peralatan/fasilitas yang sudah tidak dipergunakan oleh perusahaan, dan kemudian didemobilisasi ketempat yang telah ditentukan. Dampak kegiatan mengakibatkan persepsi negatif terhadap masyarakat karena beberapa fasilitas penunjang yang masih dapat dimanfaatkan oleh masyarakat namun didemobilisasi oleh pemrakarsa. 3) Kegiatan penanganan tenaga Kerja; Dampak potensial yang diperkirakan akan timbul adalah: Persepsi negatif dan keresahan masyarakat Dampak persepsi dan keresahaan bagi tenaga kerja, karyawan dan keluarganya karena adanya penutupan tambang berarti akan kehilangan lapangan pekerjaan; Berkurangnya pendapatan masyarakat lokal, baik sebagi tenaga kerja maupun sumber pendapatan dari sektor informal.

B. Evaluasi Dampak Penting Hipotetik1. Tahap Pra-konstruksi1) Kegiatan Survey LokasiDampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah : Kegiatan survey lokasi terbatas pada penggunaan tenaga ahli dan menggunakan beberapa orang penduduk saja sehingga relative kecil dampaknya terhadap komponen lingkungan. Oleh karena itu prakiraan dampaknya bersifat negatif tidak penting hipotetik. Dengan demikian, maka dampak survey lokasi terhadap kegiatan survey lokasi tidak perlu dikaji lebih lanjut pada studi ANDAL. Persepsi negatif dan keresahan masyarakat. Ketidakjelasan mengenai batas tapak proyek dan luas lahan yang akan dibebaskan dapat menimbulkan berbagai macam spekulasi bagi sebagaian masyarakat. Dampak ini sangat dirasakan oleh penduduk setempat sehingga terjadinya keresahan. Dengan demikian, prakiraan dampak kegiatan survey lokasi akan menimbulkan dampak negatif penting hipotetik pada persepsi dan keresahan masyarakat. Oleh karena itu dampak ini perlu dikaji lebih lanjut pada studi ANDAL. 2) Pembebasan LahanDampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah : Timbulnya persepsi negatif penduduk akibat belum jelasnya lokasi lahan yang akan dibebaskan dan pola pembebasan lahan dan tanam tumbuh Dampak ini merupakan dampak negatif penting karena dapat menyebabkan timbulnya dampak lanjutan berupa keresahan sosial. Keresahan masyarakat merupakan dampak lanjut yang dapat timbul dari persepsi negatif masyarakat yang dapat berkembang apabila informasi mengenai lokasi lahan yang akan dibebaskan, belum disampaikan secara jelas kepada masyarakat yang akan dibebaskan lahannya. Dampak ini merupakan negatif penting karena menyangkut masyarakat luas.2. Tahap Konstruksi1) Mobilisasi Peralatan dan MaterialDampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah : Penurunan kualitas udara dan bising. Dampak penurunan kualitas udara bersumber dari peningkatan partikel debu di udara, sedangkan dampak bising bersumber dari bunyi kendaraan peralatan dan pengangkutan material. Peralatan alat berat yang akan dimobilisasi adalah excavactor, Buldoser, Dump Truck, Whell Loader, Grader, Genset, dan lain-lain. sedangkan mobilitas material meliputi pasir, batu kaili, Semen, Besi, kayu dan bahan bagunan lainnya. Dampak ini akan berlangsung lama dan sifatnya kumulatif sehingga intensitasnya relatif tinggi terutama pada poros jalan yang terdapat pemukiman yang disekitarnya. Dengan demikian, kegiatan mobilisasi peralatan dan material diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif penting hipotetik pada kualitas udara dan bising. Gangguan Kesehatan Masyarakat. Merupakan dampak turunan dari kualitas udara dan bising. Kegiatan mobilisasi peralatan dan material dapat menimbulkan dampak negatif penting hipotetik pada penurunan kualitas udara yang selanjutnya berdampak pada kesehatan masyarakan. Oleh karena dampak ini akan dirasakan oleh jumlah masyarakat di sepanjang jalan yang dilalui, sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat akibat kegiatan mobilisasi peralatan dan material merupakan dampak negatif penting hipotetik. Aksesibilitas. Dampak pada aksesisbilitas berupa sarana dan prasarana jalan serta kemacetan lalu lintas bersumber dari bertambahnya volume kendaraan dan peningkatan beban jalan yang dilalui oleh kendaraan penggangkut material dan alat berat. Dampak ini akan berlangsung lama sehingga intensitasnya relatif tinggi sehingga kegiatan mobilisasi peralatan dan material merupakan dampak negatif penting hipotetik pada aksesibilitas sehingga perlu dikaji lebih lanjut pada studi ANDAL.2) Konstruksi Jalan TambangDampak penting hipotetik yang diperkirakan timbul adalah: Perubahan morfologi wilayah. Kegiatan pembuatan jalan diprakirakan akan memberikan dampak negatif terhadap morfologi lahan. Pembuatan jalan dilakukan dengan mengikuti pola kontur yang ada pada peta kerja perencanaan proyek, sehingga kegiatan pembuatan jalan tidak terlalu banyak dilakukan pemotongan lahan (cutting). Dampak ini diprakirakan intensitasnya relatif rendah sehingga merupakan dampak negatif tidak penting hipotetik. Gangguan proses hidrologi. Jalan yang akan dibuat terdiri dari jalan tambang (jalan produksi) dan jalan hauling. Jalan tambang mulai dari mine site sampai Stock pile, sedangkan jalan hauling mulai dari stock pile sampai jetty/pelabuhan. Kegiatan ini akan menimbulkan dampak terhadap pemadatan tanah yang mengganggu proses hidrologi. Dengan demikian kegiatan ini diprakirakan akan memberikan dampak negatif penting hipotetik perhadap proses hidrologi. Peningkatan erosi dan sedimentasi. dampak pada peningkatan laju erosi dan sedimen marupakan dampak turunan dari peningkatan aliran permukaan akibat kegiatan pemotongan dan perataan lahan saat pembuatan jalan. Dampak ini berlangsung lama sehingga diprakirakan akan memberikan dampak negatif penting hipotetik. Gangguan biota darat. Kegiatan pembuatan jalan potensil memberikan dampak dampak negatif terhadap biota darat. Dampak ini disebabkan karena pada kegiatan pembuatan jalan dilakukan penebangan tanaman sehingga berbagai jenis tanaman yang ada pada tapak proyek akan hilang. Oleh karena itu dampak ini merupakan dampak negatif penting hopotetik. Gangguan aksesibilitas. Kegiatan pembuatan jalan yang akan dilakukan mulai dari mine site sampai ke pelabuhan, jalan tersebut tidak menggunakan jalan yang telah ada sehingga aksesibilitas penduduk selama pembuatan jalan tidak terganggu. Dengan demikian dampak ini bersifat negatif tidak penting hipotetik. Munculnya persepsi negatif dan keresahan. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu dampak ini bersifat negatif penting. Gangguan kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air sungai yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai peruntukan. Mengingat kegiatan berlangsung di kawasan hutan yang tidak banyak masyarakat, maka dampak ini tergolong negatif tidak penting.3) Konstruksi Sarana dan Prasarana PenunjangDampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Tersedianya kesempatan kerja dan berusaha. Berbagai spesifikasi tenaga kerja akan diperlukan mulai dari tahap persiapan sampai tahap operasional, mulai dari tenaga finance, tenaga project, tenaga export, tenaga laboraturium, tenaga transport (driver). Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan cukup tinggi yang dapat diisi oleh penduduk lokal. Demikian pula kegiatan ini akan menimbulkan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal untuk menyediakan kebutuhan tenaga kerja berupa pemondokan dan kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, intensitas dampak ini relatif tinggi dan berlangsung lama, sehingga diprakirakan kegiatan penerima tenaga kerja akan menimbulkan dampak positif penting hipotetik terhadap kesempatan kerja dan berusaha. Peningkatan pendapatan. Dampak ini adalah dampak turunan dari kesempatan kerja, sehingga merupakan dampak positif penting hipotetik. Munculnya persepsi positif dan negatif masyarakat lokal. Dampak ini merupakan dampak turunan dari kesempatan kerja dan pendapatan, sehingga persepsi merupakan dampak positif dan negatif penting hipotetik. Interaksi masyarakat. Mobilisasi tenaga kerja pendatang untuk dipekerjakan pada proyek utamanya pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan oleh tenaga kerja lokal dapat mengakibatkan dampak negatif atau positif terhadap interaksi sosial. Jika budaya dan kebiasaan kebiasaan yang dibawa oleh tenaga kerja pendatang tidak sesuai dan berkenan bagi penduduk setempat, maka interaksi sosial akan mengarah ke konflik dan keresahan sosial. Namun jika terdapat kesamaan budaya dan kebiasaan, maka akan terjadi interaksi positif.

3. Tahap Operasi1) Pengoperasian Jalan TambangDampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Penurunan kualitas udara yang berasal dari emisi gas buang kendaraan dan peningkatan kadar debu. Dampak ini dinilai merupakan dampak negatif penting karena intensitasnya tinggi dan berlangsung lama. Peningkaten kebisingan dari deru mesin kendaraan. Dampak ini dinilai merupakan dampak negatif tidak penting karena kebisingannya dapat diredam oleh vegetasi di kiri kanan jalan. Peningkatan aksebilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Dampak ini dinilai merupakan dampak positif penting karena akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan membuka keterisolasian dari daerah sekitarnya. Penurunan kesehatan masyarakat, yang merupakan dampak turunan dari kualitas udara. Dampak ini dinilai merupakan dampak negatif tidak penting karena kurangnya masyarakat yang tinggal di kiri kanan jalan.2) Kegiatan Pembersihan Lahan (land clearing)Dampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Perubahan iklim mikro. Kegiatan pembersihan lahan dimaksudkan untuk menghilangkan vegetasi penutup tanah pada tapak proyek. Luas lahan yang akan di bersihkan cukup luas yaitu tujuan pelaksanaan kegiatan penyelidikan umum, kegiatan eksplorasi detail, kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, pembuatan jalan, dan kegiatan pengalian. Oleh karena luas lahan yang akan di buka cukup besar sehingga di prakirakan intensitas dampak ini cukup tinggi. Dampak kegiatan pembersiahn lahan terhadap iklim mikro merupakan dampak negatif penting hipotetik. Peningkatan kebisingan yang berasal dari deru mesin penebang pohon (chain saw). Dampak ini dinilai negatif tidak penting karena bising dapat diredam oleh vegetasi di sekitarnya dan pekerja selalu di wajibkan menggunakan alat penutup telinga. Peningkatan laju erosi dan sedimentasi. Kegiatan pembersihan lahan potensi berdampak terhadap peningkatan aliran air permukaan dan berdampak lanjut terhadap peningkatan erosi dan sedimentasi. Lahan yang akan dibersihkan cukup luas dan berlangsung lama sehingga penggaruhnya pada peningkatan laju aliran air permukaan cukup tinggi. Oleh karena itu kegiatan pembersih lahan diperkirakan akan memberikan dampak negatif penting hipotetik. Biota darat dan estetika. Terdapat banyak jenis vegetasi pada tapak proyek yang akan hilang karena kegiatan pembersihan lahan. Oleh karena luas lahan yang akan dibersihkan cukup luas sehingga intensitas lahannya cukup tinggi dan berlangsung lama. Dengan demikian maka kegiatan pembersihan lahan diprakirakan akan memberikan dampak negatif penting hipotetik terhadap biota darat dan estetika. Penurunan kualitas air dan gangguan biota air. Dampak ini merupakan dampak lanjutan dari peningkatan erosi dan sedimentasi. Dampaknya berupa peningkatan kadar Total Suspended Solid (TSS) yang berasal dari sediment dan dapat menimbulkan dampak lanjut berupa gangguan terhadapa biota air. Oleh karena dampak kegiatan pembersihan lahan terhadap pada laju erosi dan sedimentasi signifikan, maka dampak lanjutan pada penurunan kualitas air dan gangguan biota air merupakan dampak negatif penting hipotetik. Gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak lanjut dari penurunan kualitas air sungai yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk berbagai peruntukan rumah tangga, sehingga dampak kegiatan pembersihan lahan terhadap kesehatan masyarakat merupakan dampak negatif penting hipotetik. Persepsi dan keresahan. Dampak kegiatan ini merupakan dampak lanjut dari perubahan iklim mikro, penurunan kualitas air dan gangguan kesehatan masyarakat penggunaan air sungai diprakirakan tergolong dampak negatif penting hipotetik yang perlu dikaji lebih lanjut dalam studi ANDAL. Dampak-dampak tersebut secara simultan menimbulkan dampak lanjutan terhadap persepsi negatif dan keresahan masyarakat. Oleh karena itu, maka dampak ini merupakan dampak negatif penting hipotetik.3) Kegiatan Pengoperasian Sarana dan Prasarana Penunjang Evaluasi dampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Penurunan kualitas air. Kegiatan pengoperasian sarana dan prasarana seperti pengoperasian kantor administrasi, mess staf dan non staf, mess kontraktor, ruang pertemuan, gedung poliklinik, sarana ibadah, gudang logistik, sport area dan bengkel serta kantor keamanan akan berdampak terhadap perubahan kualitas air akibat dari air limbah kegiatan pengoperasian sarana dan prasarana tersebut. Intensitas dampak ini rendah sehingga dampak tergolong dampak negatif tidak penting hipotetik. Gangguan terhadap biota air. Dampak gangguan kehidupan biota peairan merupakan dampak lanjut dari penurunan kualitas air akibat kegiatan pengoperasian sarana dan prasarana. Dengan demikian dampak ini tergolong negatif tidak penting hipotetik. Gangguan kesehatan masyarakat. Dampak negatif ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air. Dampak ini merupakan dampak negatif tidak penting hipotetik. Persepsi positif. Kegiatan pengoperasian sarana dan prasarana penunjang seperti gedung klinik, sarana ibadah dan sport area akan menciptakan persepsi positif terhadap kegiatan proyek. Dampak ini merupakan dampak positif penting terutama bagi perusahaan, karena masyarakat akan merasa ikut memiliki.4) Pengupasan Tanah Pucuk dan Tanah Penutup Dampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Gangguan hidrologi, peningatan erosi dan sedimentasi. Hasil pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup menyebabkan peningkatan aliran permukaan. Kegiatan ini akan di lakukan pada areal lahan yang cukup luas dan berlangsung lama sehingga intensitas dampaknya cukup tinggi. Oleh karena itu, maka dampaknya bersifat negatif penting hipotetik. Penurunan kualitas air dan gangguan pada tergadap biota air. Dampak penurun kualitas air merupakan dampak turunan dari peningkatan laju erosi dan sedimentasi akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup. Selanjutnya dampak penurunan kualitas air akan berdampak lanjut terhadap kehidupan biota perairan dengan demikian maka kegiatan penguasan tanah pucuk dan tanah penutup memberikan dampak negatif penting terhadap penurunan kualitas air dan gangguan biota air. Morfologi lahan. Dampak ini bersumber dari kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup sehingga terjadi perubahan bentang lahan. Ketebalan lapisan tanah pucuk dan tanah penutup bervariasi, umumnya hanya berkisar antara 5 cm sampai 30 cm. Dengan demikian kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup akan berdampak negatif tidak penting terhadap morfologi lahan. Gangguan kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup. Oleh karena itu, maka dampak ini bersifat dampak negatif penting hipotetik. Persepsi dan keresahan. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air sungai dan kesehatan masyarakat akibat kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup. Kedua dampak ini secara sinergis menimbulkan dampak lanjutan terhadap timbulnya persepsi negatif dan keresahan masyarakat. Oleh karena itu, maka dampak kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup terhadap persepsi kesehatan masyarakat merupakan dampak negatif penting hipotetik.5) Penempatan Tanah Pucuk dan Tanah penutupEvaluasi dampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Gangguan hidrologi, peningkatan erosi dan sedimentasi. Kegiatan penempatan tanah pucuk dan tanah penutup berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan aliran permukaan dan berdampak lanjut terhadap erosi dan sedimentasi. Dengan demikian maka dampak ini dinilai sebagai dampak negatif penting karena intensitasnya tinggi. Kualitas air dan biota perairan. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan laju erosi dan sedimentasi saat kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup. Adanya erosi sedimentasi akan meningkatkan kandungan TSS dan kekeruhan air sungai. Hal ini berdampak lanjut pada kehidupan biota perairan. Dengan demikian maka dampak ini dinilai sebagai negatif penting karena intensitasnya tinggi. Morfologi lahan. Dampak ini bersumber dari kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup sehingga terjadi perubahan bentang lahan. Dampak ini hanya bersifat sementara karena akan dikembalikan lagi (back filling). Dengan demikian maka dampak ini dinilai sebagai negatif tidak penting.6) Penggalian/Penambangan Bijih Nikel Dampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Penurunan kualitas udara. Dampak penurunan kualitas udara bersumber dari peningkatan partilkel debu di udara pada tapak proyek akibat kegiatan penggalian/penambangan Bijih Nikel. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti excavator, dozer dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan partikel debu pada tapak proyek. Dengan demikian, dampak ini merupakan dampak negatif penting hipotetik. Gangguan proses hidrologi. Dampak proses hidrologi berupa peningkatan aliran permukaan bersumber dari kegiatan pengerukan lahan pada saat di lakukan penggalian Bijih Nikel. Intensitas dampak ini relatif tinggi karena pengalian akan di lakukan pada areal lahan yang luas, berlangsung lama terutama jika kegiatan di lakukan pada musim hujan sehingga dampak ini bersifat negatif penting. Peningkatan erosi dan sedimentasi. Dampak pada peningkatan laju erosi dan sedimentasi merupakan dampak turunan dari peningkatan aliran permukaan akibat kegiatan penggalian Bijih Nikel. Laju erosi dan sedimentasi yang terjadi cukup tinggi sehingga intensitas dampaknya tergolong tinggi dan berlangsung lama. Dengan demikian dampak kegiatan penggalian Bijih Nikel terhadap erosi dan sedimentasi merupakan dampak negatif penting hipotetik. Penurunan kualitas air dan gangguan biota air. Dampak ini merupakan dampak dari peningkatan laju erosi dan sedimentasi ke badan air sungai saat kegiatan penggalian Bijih Nikel. Dampak ini berlangsung dalam waktu lama sehingga merupakan dampak negatif penting hipotetik. Perubahan morfologi lahan. Dampak ini bersumber dari penggerukan tanah untuk penggalian Bijih Nikel. Metode penambangan yang digunakan adalah metode tambang terbuka (Open Pit Mining) yang akan menyebabkan terjadinya perubahan bentang lahan (landscape), penggalian Bijih Nikel akan dilakukan hingga kedalaman 20 meter, walaupun pada lokasi tertentu kedalaman rencana penggalian lebih dari 5 meter namun akan merubah bentang secara signifikan. Intensitas dampak ini cukup tinggi berlangsung lama dan berdampak lanjut pada komponen lainnya, sehingga dampak ini tergolong dampak negatif penting hipotetik. Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Dampak ini bersumber dari hasil penarikan pajak pada kegiatan penggalian Bijih Nikel. Dampak ini dinilai positif penting karena dapat menimbulkan efek domino terhadap kesejahteraan masyarakat. Gangguan kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air akibat kegiatan penggalian Bijih Nikel. Gangguan kesehatan akan muncul pada masyarakat yang menggunakan air sungai sebagai air baku. Karena menyangkut jumlah manusia yang banyak, maka dampak ini tergolong negatif penting hipotetik.7) Pengangkutan Bijih NikelDampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Penurunan kualitas udara dan bising. Kegiatan penggangkutan Bijih Nikel ke lokasi penimbunan (stock pile) dilakukan dengan menggunakan dump truck dengan kapasitas >10 ton. Kegiatan ini menyebabkan terjadi dampak peningkatan partikel debu di udara dan kebisingan. Isntensitas dampak ini cukup tinggi dan berlangsung lama dan dirasakan oleh hampir semua masyarakat yang bermukim di sekitar jalur jalan pengangkutan Bijih Nikel. Dengan demikian, maka dampak ini tergolong dampak negatif penting hipotetik. Peningkatan aksesibilitas. Kegiatan pengangkutan Bijih Nikel menyebabkan terjadinya penambahan volume beban jalan sehingga dapat terjadi kerusakan sarana dan prasarana jalan serta kemacetan lalulintas. Intensitas dampak ini cukup tinggi dan berlangsung lama sehingga dampak ini merupakan dampak negatif penting hipotetik. Gangguan kesehatan masyarakat. Dampak kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara dan bising. Dengan demikian dampak ini merupakan dampak negatif penting hipotetik. Persepsi negatif dan keresahan. Dampak ini merupakan dampak turunan kesehatan masyarakat akibat kegiatan penggangkutan Bijih Nikel sehingga dampak ini tergolong dampak positif penting hipotetik.8) Penyaringan Bijih Nikel (Grizzling)Dampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Penurunan kualitas udara.Dampak ini bersumber dari peningktan partikel debu di udara.Dampak ini dinilai sebagai dampak negatif penting karena intensitasnya besar. Peningkatan erosi dan sedimentasi. Dampak ini bersumber dari penyaringan Bijih Nikel yang tersebar disekitar penyaringan dan mempermudah terjadinya erosi dan sedimemtasi terutama pada musim hujan. Dampak yang ditimbulkan dinilai negatif penting. Penurunan kualitas air. Dampak ini merupakan lanjutan dari erosi dan sedimentasi. Dengan banyaknya sediment yang akan masuk ke dalam badan perairan/sungai maka kualitas air akan menurun. Dampak ini marupakan dampak negatif penting. Gangguan terhadap biota air. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas air akibat kegiatan penyaringan Bijih Nikel. Dampak ini merupakan dampak negatif penting. Kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara. Dampak ini dinilai sebagai dampak negatif penting karena pekerja telah dilengkapi dengan alat K3 berupa masker dll. Persepsi dan keresahan. Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara, yang menimbulkan dampak lanjutan terhadap persepsi negatif dan keresahan masyarakat. Dampak ini dinilai sebagai dampak negatif penting karena tidak ada masyarakat umum yang dapat masuk ke area penambangan.9) Penimbunan Bijih Nikel (stock Pile) Dampak penting hipotetik yang diprakirakan timbul adalah: Peningkatan laju erosi dan sedimentasi: Kegiatan penimbunan Bijih Nikel menyebabkan terjadinya proses erosi dan sedimentasi pada badan air sungai yang ada. Sedimen Bijih Nikel akan tersangkut oleh aliran permukaan ke badan air. Hal ini menyebabkan terjadinya dampak peningkatan sedimentasi. Laju sedimentasi yang terjadi cukup tinggi sehingga intensitas dampaknya tergolong tinggi dan berlangsung lama. Dengan demikian dampak penimbunan Bijih Nikel terhadap erosi dan sedimentasi merupakan dampak negatif penting hipotetik. Penurunan kualitas air: Lokasi penimbunan (stock pile) terletak di sekitar tapak proyek Bijih Nikel yang ditimbun pada lokasi pertama masih bercampur tanah yang dapat mengalir ke badan air terutama pada musim hujan. Dengan demikian penurunan kualitas air merupakan dampak negatif penting hipotetik. Gangguan Terhadap Biota Air: Dampak gangguan kehidupan biota perairan merupakan dampak lanjut dari penurunan kualitas air yang dapat menurunkan kualitas ekosistem perairan. Dengan demikian dampak ini tergolong dampak negatif penting hipotetik.10) Kegiatan Reklamasi Pasca Tambang Dampak penting hipotetik yang diperkirakan akan timbul adalah; Perubahan iklim mikro dan penurunan kualitas udara. Kegiatan reklamasi dilakukan dengan mengembalikan tanah pucuk dan tanah penutup pada saat kegiatan penggalian telah dilaksanakan. Selanjutnya dilakukan penanaman vegetasi pada lahan bekas tambang. Setelah tanaman tersebut tumbuh dengan baik, maka menyebabkan terjadinya perbaikan iklim mikro dan kualitas udara pada tapak proyek. Intensitas dampak ini relative tinggi dan berlangsung lama sehingga dampaknya tergolong dampak positif penting hipotetik. Perubahan proses hidrologi, seperti dijelaskan diatas bahwa pada kegiatan reklamasi juga dilakukan penanaman vegetasi pada lahan bekas tambang. Setelah tanaman tumbuh dengan baik, maka akan meningkatkan laju sedimentasi dan menurunkan aliran permukaan pada tapak proyek. Dampak ini relative tinggi dan berlangsung lama sehingga dampak tergolong positif Penting hipotetik. Penurunan laju erosi dan sedimentasi. Dampak penurunan laju erosi dan sedimentasi merupakan dampak turunan dari penurunan aliran permukaan. Intensitas dampak ini relative tinggi, penurunan laju erosi dan sedimentasi cukup tinggi dan berlangsung lama sehingga dampak ini merupakan dampak positif penting hipotetik Perubahan morfologi lahan. Kegiatan pengembalian tanah pucuk dan tanah penutup pada lahan bekas tambang akan berdampak terhadap perubahan morfologi lahan. Luas lahan yang akan direklamasi sama dengan luas lahan yang telah digali pada kegiatan penggalian. Dengan demikian intensitas damapk ini cukup tinggi dan berlangsung lama sehingga dampak ini bersifat positif penting hipotetik Peningkatan jenis dan jumlah vegetasi serta estetika. Kegiatan penanaman vegetasi pada lahan bekas tambang menyebabkan terjadinya perubahan dari lahan terbuka menjadi lahan yang ditumbuhi vegetasi. Dengan demikian intensitas dampak ini cukup tinggi sehingga merupakan dampak positif penting hipotetik. Peningkatan kualitas air dan penurunan gangguan terhadap biota air. Dampak peningkatan kualitas air merupakan dampak lanjut dari penurunan laju erosi dan sedimentasi akibat kegiatan reklamasi lahan bekas tambang. Dampak ini cukup besar dan serius sehingga dampak lanjutannya terhadap normalnya kehidupan biota perairan tergolong besar. Oleh karena itu, maka kedua dampak ini merupakan dampak positif penting hipotetik Peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan kualitas udara akibat kegiatan reklamasi lahan bekas tambang sehingga dampak ini merupakan dampak positif penting hipotetik. Munculnya persepsi masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan kesehatan masyarakat akibat kegiatan reklamasi lahan bekas tambang. intensitas damapk ini dinilai tinggi karena berlangsung lama dan dirasakan oleh masyarakat sekitar proyek. Oleh karena itu, maka dampak ini dipandang tergolong positif penting hipotetik

4. Tahap Pasca Operasi1) Kegiatan penanganan tenaga Kerja.Dampak penting hipotetik yang diperkirakan timbul adalah: Persepsi negatif dan proses-proses sosial : bagi tenaga kerja, karyawan dan keluarganya karena akan adanya penutupan tambang yang berarti akan kehilangan lapangan pekerjaan; Berkurangnya pendapatan masyarakat lokal, baik sebagai tenaga kerja maupun sumber pendapatan dari sektor informal. Dengan demikian dampak ini tergolong dampak negatif penting Hipotetik.2) Kegiatan Rehabilitasi lahan.Dampak penting hipotetik yang diperkirakan timbul adalah : Perubahan iklim mikro dan peningkatan kualitas udara. Kegiatan rehabilitasi lahan setelah operasi dilakuan secara menyeluruh pada akhir tahap operasional. Kegiatan ini dengan mengembalikan tanah pucuk dan tanah penutup, selanjutnya dilakuan penanaman vegetasi pada lahan tersebut. Setelah tanaman tumbuh dengan baik, maka terjadi perubahan iklim mikro dan kualitas udara pada tapak proyek. Intensitas dampak ini relative tinggi dan berlangsung lama sehingga berdampak positif penting hipotetik Peningkatan proses hydrologi; kegiatan rehabilitasi lahan akan berdampak pada peningkatan laju infiltrasi dan menurunkan aliran permukaan sehingga berdampak positif terhadap proses hidrologi; serta peningkatan kualitas air, Intensitas dampak ini relative tinggi dan berlangsung lama sehingga dampak ini tergolong dampak positif penting hipotetik. Penurunan tingkat erosi dan sedimentasi. Setelah tanaman tumbuh dengan baik, maka akan menurunkan aliran permukaan yang berdampak lanjut terhadap penurunan laju erosi dan sedimentasi pada tapak proyek. Intensitas dampak ini relative tinggi dan berlangsung lama sehingga dapak tergolong dampak positif penting hipotetik Munculnya persepsi positif masyarakat. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan kesehatan masyarakat sehingga dampak ini tergolong dampak positif penting hipotetik. Perbaikan kesehatan masyarakat dan sanitasi lingkungan. Dampak ini merupakan dampak turunan dari peningkatan kualitas udara akibat kegiatan rehabilitasi lahan selama operasi maupun pasca operasi. Dampak ini tergolong dampak positif penting hipotetik.

Tabel II-37. Matriks Evaluasi Dampak Penting Hipotetik Kegiatan Pertambangan Nikel DMP. PT. BUMI MOROWALI UTAMA

Keterangan : Interaksi Dampak2.1.3 Klasifikasi dan Prioritas Dampak Penting Dampak penting hipotetik yang telah diperoleh, selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan skala prioritas dampak penting. Hasil kajian klasifikasi atas dampak penting hipotetik menghasilkan sejumlah prioritas dampak penting, yaitu :Dampak penting hipotetik yang telah diperoleh, selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan prioritas dampak penting. Hasil kajian klasifikasi atas dampak penting hipotetik menghasilkan sejumlah prioritas dampak penting, yaitu :1) Munculnya keresahan masyarakat dan bahkan timbul konflik horizontal akibat pembebasan lahan dan penerimaan tenaga kerja pada tahap pra-konstruksi;2) Menurunnya kualitas air dan biota perairan pada tahap konstruksi dan operasional;3) Menurunnya kualitas udara pada kegiatan konstruksi jalan dan mobilisasai dan demobilisasi bahan dan material;4) Menurunnya kesehatan masyarakat akibat gangguan kesehatan lingkungan oleh debu dari kegiatan penggalian, pengangkutan dan penumpukan Bijih Nikel pada tahap operasional;5) Peningkatan dan proses hidrologi, laju erosi dan sedimentasi pada kegiatan Penambangan Bijih Nikel;6) Penurunan dan peningkatan keanekaragaman jenis/diversitas vegetasi dan satwa;7) Perubahan morfologi lahan (landscape);8) Perubahan iklim mikro;9) Meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat akibat terbukanya kesempatan bekerja dan berusaha pada tahap konstruksi dan operasional.10) Persepsi positif dan negative masyarakat terhadap seluruh tahapan kegiatan perusahaan.

Gambar 2.45. Diagram Alir Proses Pelingkupan Dampak Penting Kegiatan Penambangan Nikel DMP PT. BUMI MOROWALI UTAMA (PT. BMU)

2.1.4 Lingkup Wilayah Studi Dan Batas Waktu KajianA. Lingkup Wilayah studiWilayah studi AMDAL Pertambangan Nikel oleh Perusahaan PT. BUMI MOROWALI UTAMA di wilayah Blok Laroenai Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali ditetapkan dengan mempertimbangkan batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administrasi, dengan lingkungan sekitarnya memungkinkan terjadi dampak pada ruang tertentu, selama periode waktu tertentu, serta berpengaruh pada komponen lingkungan tertentu pula. 1) Batas Proyek/KegiatanBatas tapak kegiatan adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan berlangsung dari tahap pra-konstruksi, konstruksi, operasi sampai tahap pasca operasi. Penentuan batas proyek didasarkan pada rencana kegiatan Pertambangan Nikel dengan lahan seluas 2.008 ha., sesuai SK. Bupati Morowali No. 540.2/SK.012/DESDM/II/2010 tertanggal 18 Februari 2010 tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Bijih Nikel DMP. kepada PT. BUMI MOROWALI UTAMA, kegiatan tersebut berada di daerah/Blok Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (Peta terlampir).2) Batas EkologisDalam studi ini batas ekologis meliputi lokasi-lokasi Penambangan Bijih Nikel serta di luar kegiatan yang berkaitan dengan ekosistem kawasan di sekitarnya yang diprakirakan merupakan daerah sebaran dampak. Kawasan/ ekosistem tersebut terdiri dari kawasan/area hutan, area lahan kering dan pegunungan, daerah perkebunan, saluran air/sungai dan pemukiman penduduk. Dalam studi ini batas ekologinya merupakan ekosistem hutan/pegunungan dan perairan/DAS di sekitar lokasi rencana kegiatan. Ekosistem hutan dan perairan tersebut diprakirakan dapat mengalami perubahan mendasar akibat terkena dampak dari persebaran pencemaran yang diprakirakan timbul oleh kegiatan Penambangan Bijih Nikel (Peta terlampir). 3) Batas SosialBatas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (struktur sosial) sesuai dengan dinamika kelompok masyarakat yang diprakirakan terpengaruh akibat kegiatan Penambangan Bijih Nikel. Batas sosial proyek rencana kegiatan penambangan Bijih Nikel DMP PT. BUMI MOROWALI UTAMA adalah : a. Penduduk yang bermukim secara permanen dan melaksanakan aktivitas pertanian di semua Desa lingkar tambang yang diprakirakan terkena dampak (dampak langsung atau tidak langsung, yaitu Desa Laroenai, dan Desa Buleleng dalam wilayah Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali).b. Penduduk yang bermukim secara permanen dan memanfaatkan air sungai/ sumber mata air yang mengalir di dalam dan di sekitar areal rencana Penambangan Bijih Nikel, di Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka batas sosial dalam studi ini mencakup kelompok sosial masyarakat yang secara umum telah mengalami proses sosialisasi dan berintegrasi dengan suku-suku pendatang yang ada di Kabupaten Morowali. Tabel 4.2Desa desa yang menjadi batas sosial kegiatan Pertambangan Nikel PT. BUMI MOROWALI UTAMA di Kec. Bungku Pesisir Kabupaten MorowaliKecamatanDesa/Dusun StudiJustifikasi Batas Sosial

Bungku PesisirDesa Laroenai Jalur utama maupun transit mobilisasi material & alat konstruksi Gangguan sumber mata air untuk operasi produksi. Gangguan air sungai untuk jalan pengangkutan bahan tambang ke stockpile dan jetty Tempat mobilisasi peralatan dan material untuk pembangunan Jetty di Pesisir pantai Gangguan kualitas udara dan kebisingan untuk pengangkutan bahan tambang ke stockpile & jetty. Gangguan pesisir pantai, terutama ekosistem mangrove yang terkena lokasi Jetty.

Desa Buleleng

Gangguan terhadap kualitas udara & kebisingan akibat Mobilisasi material & alat konstruksi Gangguan air sungai untuk jalan pengangkutan bahan tambang ke stockpile dan jetty Pembukaan lahan untuk stockyard transito, jetty, rute jalan & kegiatan penambangan Bijih Nikel. Gangguan air sungai untuk jalan pengangkutan bahan tambang ke stockpile dan jetty

4) Batas Administrasi Batas administrasi adalah wilayah administrasi desa/kelurahan dimana kegiatan penambangan berlangsung. Wilayah administrasi desa/dusun di sekitar kegiatan tersebut atau wilayah lingkar tambang yang diprakirakan terkena dampak dari aktifitas penambangan tersebut di Blok Tambang Laroenai Kecamatan Bungku Pesisir, yaitu Desa Laroenai, dan Desa Buleleng, dengan beberapa Dusun dalam wilayah Desa Lingkar Tambang.

5) Batas Wilayah Studi Batas wilayah studi merupakan kesatuan dari keempat batas/lingkup wilayah kajian tersebut di atas. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka batas Wilayah studi kegiatan Penambangan Bijih Nikel PT. BUMI MOROWALI UTAMA di Blok Laroenai Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali mencakup suatu kawasan, disajikan pada peta terlampir.B. Batas Waktu KajianDalam proses pelingkupan ini batas waktu kajian kegiatan Penambangan Bijih Nikel DMP PT. BUMI MOROWALI UTAMA (PT. BMU) yang dirancang yaitu untuk kurun waktu lebih dari 13 tahun ke depan {sesuai umur proyek, yaitu jumlah cadangan Bijih Nikel yang harus ditambang adalah sebesar 13,830,030.00 ton bijih nikel basah (Wet Metric Ton)}, dengan asumsi bahwa rencana kegiatan serupa di wilayah studi yaitu kegiatan Penambangan Bijih Nikel terealisasi terlebih dahulu. Penentuan batas waktu kajian akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan penentuan perubahan rona lingkungan tanpa adanya rencana usaha dan/atau kegiatan atau dengan adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Hasil prakiraan dan evaluasi didasarkan atas perbandingan dinamika atau kecenderungan perubahan lingkungan 5-10 tahun ke depan bila tanpa adanya kegiatan ini dan dengan adanya rencana kegiatan ini.