bab 3 sejarah organisasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-1-00826-mc...
TRANSCRIPT
29
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Sejarah Organisasi
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Citilink sebelum Rebranding
Citilink adalah sebuah maskapai penerbangan anak perusahaan
Garuda Indonesia. Perusahaan ini berdiri tahun 2001 dan difungsikan sebagai
salah satu alternatif penerbangan berbiaya murah di Indonesia. Citilink
menghentikan operasinya sejak 15 Januari 2008 untuk melakukan konsolidasi
dan berencana melanjutkan penerbangan pada kwartal I 2008 dengan "format
dan layanan baru". Pada Agustus 2008, Citilink kembali melanjutkan
penerbangan mulai September 2008. Pada awalnya Citilink mengoperasikan
5 Fokker 28 yang merupakan sisa-sisa dari armada Garuda Indonesia .
Citilink diresmikan kembali pada tanggal 8 Agustus 2008 oleh Emirsyah
Sattar, CEO Garuda Indonesia. Investasi yang dikeluarkan mencapai 10 juta
US$ , dengan rincian 60% untuk bahan bakar, 17% untuk perawatan pesawat
dan sisanya untuk biaya lain-lain.
Dibawah manajemen baru, Citilink menetapkan Surabaya sebagai
pusatnya. Citilink diharapkan dapat menjadi anak perusahaan yang
30
menguntungkan selain GMF dan Aerowisata yang merupakan anak
perusahaan dari Garuda Indonesia.
Tidak seperti perusahaan induknya, Garuda Indonesia, maskapai ini
bukanlah anggota masa depan aliansi SkyTeam (sebagai anggota afiliasi).
Citilink awalnya terbang Fokker F28 lima pesawat terbang (65 sampai
85 kursi), disewa dari Garuda. Penerbangan pertama berangkat pada tanggal
16 Juli 2001 tentang Surabaya - Balikpapan - rute Tarakan. Pada bulan Juli
2004 Citilink mengganti armada Fokker dengan empat B737-300 pesawat
Boeing (148 kursi). Pada Januari 2008, Citilink berhenti beroperasi untuk
sementara untuk menata kembali. Citilink kembali ke layanan pada bulan
September 2008, terbang dari Surabaya dengan dua B737-300 pesawat, yang
tumbuh sampai lima pada akhir tahun itu. Perusahaan menggunakan motif
merah untuk warna perusahaan. Awal tahun 2011 Citilink memutuskan
perbaikan besar merek perusahaan dan strategi pemasaran.
Citilink Goes Green
Citilink telah mengadopsi hijau sebagai warna baru perusahaan, dan
livery pesawat pola streamline pada ekor pesawat yang berdasarkan "bulu
elang" bergaris dari livery Garuda yang baru didesain ulang. Para livery baru
dimaksudkan untuk mengasosiasikan Citilink dengan catatan terbukti Garuda
tinggi kualitas pelayanan. Warna perusahaan baru hanya salah satu segi dari
perbaikan Citilink tentang pemasaran dan strategi komunikasi, dimaksudkan
untuk menjangkau khalayak luas. Makeover Citilink mencakup interior
pesawat direnovasi, kantor tiket didesain ulang, seragam baru awak kabin dan
situs ditingkatkan.
31
Pada tahun 2011 Citilink membeli 50 Airbus A320 pesawat, yang
akan dikirimkan mulai 2014. Untuk sementara, Citilink akan menyewa lima
A320. Airbus A320 dipilih karena kapasitas penumpang yang lebih besar nya
(180), memungkinkan Citilink untuk memperluas jaringan penerbangan dan
melayani lebih banyak penumpang.
A. Citilink 2011
Tabel 3.1 Citilink 2011
4 Juli 2011 Citilink meluncurkan kontes online melalui Facebook dan
Twitter untuk mendesain ulang seragam awak kabin.
Partisipasi masyarakat sangat antusias.
2 Agustus 2011 Citilink menggebrak merek baru dan strategi pemasaran
pada konferensi pers dan memperkenalkan Con Korfiatis
sebagai Penasehat Teknis mereka untuk Direksi
16 September 2011 Citilink memulai pelayanan komersial dengan pesawat
pertama Airbus A320 disewakan, melayani Jakarta,
Balikpapan, Banjarmasin dan Medan.
4 Oktober 2011 Citilink upgrade jadwal penerbangan, meningkatkan
keberangkatan setiap hari ke Jakarta, Banjarmasin,
Surabaya, Bali dan Batam.
28 Oktober 2011 Citilink meluncurkan tarif liar populer promosi "Satu
Harga Untuk Semua Tujuan", menawarkan tarif dengan
harga tetap sebesar Rp 79.000 saja. Dua puluh lima ribu
kursi dialokasikan dan segera terjual habis dalam waktu
empat hari. Menanggapi permintaan ini belum pernah
terjadi sebelumnya, Citilink dialokasikan kembali lagi
32
22.000 kursi untuk promosi ini.
7 November 2011 Citilink mengumumkan pemenang kontes online kabin
yang seragam awak. Masuknya menang menggabungkan
konsep desain segar muda.
9 November 2011 Citilink tambah rute pertama langsung mereka dari
Surabaya ke Denpasar, menyusul kedatangan Airbus
A320 kedua
11 November 2011 Citilink terpilih Airline Biaya Rendah Terkemuka
Indonesia untuk 2011/2012 melalui polling online yang
dilakukan oleh Perjalanan Bahasa Indonesia dan Yayasan
Pariwisata.
B. Citilink 2012
Dengan perpaduan terbukti mereka layanan pelanggan kualitas dan
kompetisi-pemukulan tarif rendah, Citilink siap menuai keuntungan dari
investasi baru dan strategi pemasaran pada tahun 2012. Tujuan Citilink adalah
menjadi pembawa biaya atas rendah di Indonesia.
Target Citilink di 2012 :
Tabel 3.2 Citilink 2012
1. Meningkatkan armada Citilink untuk 20 Airbus A320, memperluas jaringan
rute nasional dan menambahkan keberangkatan lebih setiap hari.
2. Memusatkan manajemen Citilink di fasilitas baru di Jakarta Barat, Citicon
Bangunan, Slipi
3. Pemisahan Citilink dari Garuda Indonesia sebagai perusahaan independen,
yang akan bernama PT Citilink Indonesia. Peluncuran perusahaan yang
33
baru direncanakan untuk awal 2012, segera setelah AOC.
4. Peluncuran website baru www.citilink.co.id yang lebih informatif dan
mudah di gunakan.
5. Peluncuran seragam baru awak kabin pada april 2012
Citlink meraih beberapa pengharagaan di 2012 yaitu :
a. Penghargaan untuk Kampanye Pemasaran Terbaik Keseluruhan di The
Budgies dan Travel Awards 2012, Marina Bay Sands - Singapura, 8
Februari 2012.
b. Layanan Untuk Peduli Award untuk kategori Airlines, penghargaan
berdasarkan hasil penelitian publik yang dilakukan oleh Markplus Insight
selama bulan Februari dan Maret 2012 di Jakarta dan sekitarnya.
C. Produk Citilink
Citilink menjual jasa yang melayani penerbangan antar kota,Citilink
mengoperasikan lima baru Boeing B737-300 pesawat terbang, masing-
masing dengan kapasitas kursi 148. Baru-baru ini kami menambahkan tiga
modern Airbus A320 jet yang kursi hingga 180 penumpang dan segera pada
bulan Februari akan datang 2 unit lebih dari A320. Jaringan harian Citilink
melayani Surabaya, Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Medan dan
Makassar dari dua base di Jakarta dan Surabaya. Pada pertengahan bulan Juli
Citilink akan menambah rute baru yaitu Jogjakarta, Semarang, Padang, dan
Pekanbaru.
34
D. Target Citilink
Pada tahun 2011 Garuda Indonesia membeli 50 baru A320.
Pengiriman akan dimulai pada 2014. Tujuan Citilink adalah menjadi
Maskapai Penerbangan murah terbesar antar kota di kepulauan Indonesia.
Dengan komitmen yang signifikan dari Garuda Indonesia untuk mendukung
dan mengembangkan bisnis Citilink di Indonesia, dimulai dengan pembelian
50 pesawat baru, seragam baru, dan rencana spin-off Citilink akan menjadi
pemain utama di pasar low cost carrier di wilayah ini. Sepanjang ekspansi
mendatang Citilink berjanji untuk tidak pernah kehilangan resep untuk
memenangkan penghargaan campuran kami dari layanan pelanggan kualitas
dan kompetisi-pemukulan tarif rendah. Melayani pelanggan adalah apa
Citilink melakukan yang terbaik.
3.1.2 Sejarah Citilink Indonesia
Gambar 3.2 Logo Citilink Indonesia Setelah Rebranding
Seperti yang sudah disampaikan pada penjelasan di atas, Citilink
adalah anak perusahaan dari Garuda Indonesia yang bergerak dibidang jasa
penerbangan Indonesia.
35
Logo Citilink berubah setelah melakukan prgram rebranding yang
dilaksanakan di pertengahan tahun 2011, dan Citilink mempunyai moto “
Fun, Affordable, And Reliable “
A. Armada Citilink
a. Airbus A320
Gambar 3.3 Pesawat Airbus A320
Airbus A320 adalah Armada untuk jarak menengah yang berkapsiti
180 penumpang, jet komersial yang diproduksi oleh Airbus Industrie.
Airbus meliputi A318, A319, A320 dan A321, serta bisnis ACJ jet.
Perakitan terakhir Airbus di Eropa berlangsung di Toulouse, Perancis, dan
Hamburg, Jerman. Sejak 2009, sebuah pabrik di Tianjin, Republik Rakyat
Cina, juga telah mulai memproduksi pesawat untuk perusahaan
penerbangan Cina, pesawat dapat menampung sampai sampai 220
penumpang dan memiliki jangkauan 3.100 hingga 12.000 km (1.700
sampai 6.500 nmi), tergantung pada model.
36
b. Boeing 737-300
Gambar 3.4 Pesawat Boeing 737-300
737-300 diluncurkan pada tahun 1981 oleh USAir dan Southwest
Airlines menjadi model pertama dari seri klasik 737. Pesawat ini
memiliki kapasitas dari 128 penumpang dalam konfigurasi dua-kelas
(137 kursi dalam konfigurasi tempat duduk satu kelas pelatih). Seri 300
tetap dalam produksi sampai 1999 ketika th 1113 dan terakhir pesawat itu
disampaikan ke Air New Zealand di 17 Desember 1999. Berbagai
modifikasi telah dilakukan untuk pesawat sebelumnya dalam pelayanan.
Para 737-300 dapat dipasang dengan Aviation Boeing sayap Mitra. Para
737-300 dipasang dengan sayap yang ditunjuk-300SP (Kinerja Khusus).
Digunakan penumpang -300 pesawat juga telah dikonversi ke versi kapal
barang. Lockheed Martin CATBird adalah dimodifikasi 737-300 dengan
hidung dari Lockheed Martin F-35 Lightning II, sepasang canards, dan
(dalam) F-35 kokpit, avionik suite untuk digunakan untuk uji terbang F-
35 yang . Pada bulan Desember 2008, Southwest Airlines dipilih Boeing
untuk retrofit nya 737-300 dengan avionik baru, dalam rangka
meningkatkan kesamaan dengan yang 737-700-an, serta untuk
mendukung inisiatif Navigasi Kinerja diperlukan.
37
c. Boeing 737-400
Gambar 3.5 Pesawat Boeing 737-400
737-400 diluncurkan pada 1985 sebagai 737-300 menggeliat,
terutama untuk digunakan oleh maskapai penerbangan carter. Piedmont
Airlines adalah pelanggan peluncuran dengan pesanan untuk 25 pesawat pada
tahun 1986. Yang 400 pertama mulai beroperasi pada 1988 dengan Piedmont.
Pengiriman 486 dan terakhir dari -400 terjadi pada tanggal 25 Februari 2000
untuk CSA Airlines Ceko. The 737-400F adalah bukan model dikirimkan
oleh Boeing 737-400 tetapi dikonversi menjadi pesawat kargo sekali. Alaska
Airlines adalah yang pertama untuk mengkonversi salah satu-nya 400-an dari
layanan reguler untuk pesawat terbang dengan kemampuan untuk menangani
10 palet. Maskapai ini juga telah diubah lima lebih ke dalam pesawat tetap
"combi" untuk setengah penumpang dan barang. Ini 737-400 Combi pesawat
sekarang dalam pelayanan.
3.1.3 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Citilink Indonesia
Alamat Perusahaan : Citicon Building Lantai 16
Jalan Jendral S Parman Kav 72
Slipi, Jakarta Barat
38
Telepon : 0804 1 080808
Website : www.citilink.co.id
Facebook : Citilink Indonesia
Twitter : @Citilink
3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
“Menjadi dan mengembangkan Citilink sebagai Low Cost Carrier di
dunia penerbangan Indonesia dan dunia.”
Misi :
a. Menambah armada menjadi 28 unit di tahun 2012 dan menjadi 50 unit
di tahun 2015
b. Menambah frekuensi penerbangan dari 30 menjadi 130 frekuensi
penerbangan di tahun 2013
c. Menambah 4-5 rute destinasi di indonesia tahun 2012
d. Membuat internasional destinasi di tahun 2013
e. Membuat online booking dan purchase untuk memudahkan kostumer
membeli tiket Citilink
f. Bekerjasama dengan Bank ternama untuk memudahkan kostumer
melakukan transaksi
39
3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan Citilink Indonesia
adalah:
Gambar 3.6 Struktur Perusahaan Citilink Indonesia
Sumber: Hasil wawancara dengan pihak Citilink Indonesia divisi HRD
Berikut penjelasan mengenai jobdesk yang terdapat pada perusahaan
Citilink Indonesia:
a. Vice President Citilink
Mr Con Korfitais yang pada tahun 2011 diangkat menjadi Vice President
Citilink ini memang orang yang berpengaruh di duniaPenerbangan LCC (
Low Cost Carrier ). Sebelum bekerja di Citilink, beliau sudah malang
melintang di Penerbangan terutama LCC. Beliau pernah bekerja di Jet Star
Airline Australia, Cebu Pacific di Filipina dll.
Tugas beliau sebagai Vice President Citilink Indonesia adalah:
- Menentukan dan mengambil keputusan
- Mengorganisasikan pekerja
- Mengawasi pekerja, apakah semua karyawan sudah menjalankan
tugas dengan jobdesk mereka
Vice
President
Senior Manager
Ground
Management
Senior Manager
Operation
Senior
Manager IT
Senior Manager
Marketing
Communicatin & PR
Senior
Manager Sales
& Finance
Senior
Manager
HRD
40
- Memotivasi karyawan. Sudah menjadi tugas beliau untuk memberi
dukungan dan motivasi, apabila ada karyawan yang tidak
menyelesaikan tugas mereka dengan baik.
- Pembina hubungan dengan Garuda indonesia. Beliau merupakan
penghubung antara Citilink dan Garuda Indonesia.
b. Ground Management
Posisi ini diduduki oleh Bapak Patria Bayu Aji. Divisi ini merupakan
divisi yang bertugas mengawasi dan mengoperasikan seluruh operasi
armada dan awaknya di bandara, dari mulai cek in penumpang, bagasi,
taxi, take off dan landing.
c. Operation
Posisi ini diduduki oleh Mr. Mike. Divisi ini merupakan divisi yang
bertugas mengawasi dan mengoperasikan bagaimana mengatur
penerbangan dari mulai jadwal terbang, jadwal para awak kabin.
d. IT
Posisi ini di duduki oleh Bapak Imam ( Manager IT ). Divisi ini
merupakan divisi yang bertugas dalam menjalankan sitem operasi Citilink
yang berhubungan dengan website, koneksi internet, koneksi pemesanan
tiket, dll.
41
e. Marketing & Public Relations
Posisi ini diduduki oleh Bapak Aristo Kristandyo ( PR manager ) & Bapak
Doni Rizal ( Marketing Communication ).
Di dalam Citilink Indonesia, divisi ini bertugas untuk membuat
perencanaan promosi, publikasi produk atau kegiatan Citilink,seperti
memasang iklan di media, mengadakan pameran untuk menjual tiket,
mengadakan press conference dalam meluncurkan seragam pramugari, dll.
f. Sales & Finance
Posisi ini di duduki oleh Bapak Agus & Bapak Kanesh. Tugas divisi
Finance sama seperti divisi Finance di perusahaan lain yaitu bertugas
untuk menghitung pemasukan dan pengeluaran yang digunakan untuk
segala kegiatan Citilink. Sedangkan untuk divisi Sales di perusahaan
Citilink adalah merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan
penjualan tiket atau produk Citilink lainnya seperti tambahan untuk bagasi,
atau makanan dan minuman, biasanya Sales sering bekerjasama dengan
divisi Marketing & PR.
g. HRD ( Human Resources Development )
Posisi ini diduduki oleh Bapak Aryo. Tugas divisi ini adalah mengatur
proses penerimaan pegawai baru, membuat kontrak, dan semua yang
berhubungan dengan pegawai.
42
3.2 Sistem yang Berjalan
Perusahaan Citilink menggunakan beberapa sistem dalam menjalankan
bisnis mereka. Diantaranya sebagai berikut:
a) Website
Citilink mempunyai website resmi www.citilink.co.id yang berfungsi
untuk pemesanan tiket, pencarian informasi yang berhubungan dengan
Citilink.
Gambar 3.7 Website Citilink
b) Facebook
Citilink membuat Fan Page di situs Facebook. Hal ini dilakukan karena
banyaknya publik yang mempuya facebook, dan untuk memudahkan
publik dalam memberikan penilaian terhadap service yang diberkan oleh
Citilink.
43
Gambar 3.8 Fan Page Facebook Citilink
c) Twitter
Citilink memiliki akun twitter yang resmi @Citilink. Hal ini ditujukan
agar informasi-informasi terbaru mengenai Citilink dapat disebarkan
secara maksimal dan juga memudahkan para kostumer untuk memberi
masukan kepada pihak Citilink.
Gambar 3.9 Twitter Citilink
44
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak
mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya
sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan
fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih
ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas
data). (Kriyantono. 2006: 56)
Metode penelitian kualitatif yang digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif, yaitu metode penelitian yang menitikberatkan pada
observasi dan suasana alamiah. Peneliti terjun langsung ke lapangan dan bertindak
sebagai pemgamat dengam mebaut kategori perilaku, menagamati gejala dan
memcatatnya. Peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan
wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian. (Ardianto. 2010: 60).
3.3.1 Metode Pengumpulan Data
3.3.1.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data
pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa
responden atau subjek riset, dari hasil wawancara dan observasi.
(Kriyantono. 2006: 41)
a. Metode Wawancara Semi-terstruktur (Semistructured Interview)
Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti memilih metode
wawancara semistrutktur. Pada wawancara semi-terstruktur
biasanya pewawancara memiliki daftar pertanyaan tertulis tapi
45
memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara
bebas, yang terkait dengan permasalahan. Artinya, wawancara
dilakukan secara bebas tapi terarah dengan tetap berada pada jalur
pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan
terlebih dahulu. (Kriyantono. 2006: 99)
Pedoman permasalahan dijadikan landasan dalam melakukan
wawancara, namun kemudian peneliti dapat mengembangkan
pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga
dimungkinkan mendapatkan data yang lebih lengkap.
Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai dua belah pihak yaitu
pihak internal Citilink Indonesia dan pihak eksternal Costumers
dari Citilink Indonesia :
1. Bapak Aristo Kristandyo yang menjadi Public Relations
Manager Citilink Indonsesia, karena beliau adalah orang yang
menentukan strategi Public Relations mana yang akan
digunakan untuk mempromosikan Citilink Indonesia.
2. Bapak Doni Rizal yang menjadi Marketting Communiaction
Citilink Indonesia. Penulis memilih Bapak Doni Rizal karena
beliau merupakan salah satu yang merencanakan strategi
menjalankan kegiatan pemasaran.
Sedangkan narasumber eksternalnya adalah Costumer dari
Citilink Indonesia :
1. Marsha Andhita
2. Buggy Rahentyo
3. Yuda Prabowo
46
b. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang peneliti amati langsung
objek yang diteliti. Yang diobservasi adalah interaksi (perilaku)
dan percakapan yang terjadi di antara subjek yang diteliti.
Sehingga keunggulan metode ini adalah data yang dikumpulkan
dalam dua bentuk, interaksi dan percakapan. Artinya selain
perilaku nonverbal juga mencakup perilaku verbal dari orang-
orang yang diamati. Ini mencakup antara lain apa saja yang
dilakukan, serta benda-benda apa yang mereka buat atau gunakan
dalam interaksi sehari-hari. (Kriyantono. 2006: 108)
Jenis metode observasi yang dilakukan adalah metode observasi
dimana peneliti juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam
kegiatan yang dilakukan kelompok yang diteliti, apakah
kehadirannya diketahui atau tidak. Metode ini lebih
memungkinkan peneliti mengamati kehidupan individu atau
kelompok dalam situasi riil, dimana terdapat setting yang riil
tanpa dikontrol atau diatus secara sistematis.
Peneliti menggunakan metode observasi partisipan, karena
peneliti menjadi salah satu bagian dari staff Public Relations di
Citilink Indonesia.
3.3.1.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
tau sumber sekunder. Data sekunder bersifat untuk melengkapi data
primer, kita dituntut untuk hati-hati atau menyeleksi data sekunder
47
jangan sampai data tersebut tidak sesuai dengan tujuan riset kita atau
mungkin terlalu banyak. Selain melengkapi, data sekunder juga dapat
membantu periset bila data primer terbatas atau sulit diperoleh.
(Kriyantono. 2006: 42).
Dalam penelitian ini data sekunder yang peneliti gunakan
adalah beberapa buku dan dokumentasi yang peneliti anggap dapat
melengkapi dan membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian
ini dan dokumentasi perusahaan hasil press release, media invitation,
dll.
3.3.2 Tekhnik Validitas Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas trustworthiness
validitas trustworthiness yaitu menguji kebenaran dengan kejujuran subjek
dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau
dibayangkan. (Kriyantono, 2006: 71)
Peneliti juga menggunakan analisis triangulasi, yaitu dengan
menganalisa jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan
menggunakan data empiris (sumber data lainnya yang tersedia). (Kriyantono,
2006: 71)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi metode, yaitu
dengan mengecek keabsahan data atau mengecek temuan riset. Triangulasi
metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik
pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama (Kriyantono, 2006: 71)
Peneliti menggunakan triangulasi metode karena peneliti
menggabungkan 2 sumber, yaitu wawancara dengan pihak internal dan
48
eksternal Universal Citilink Indonesia, observasi dengan melakukan kerja
praktek di Citilink Indonesia, buku dan dokumentasi kegiatan promosi dalam
event Citilink Travel Fair 2012 untuk mendapatkan hasil penelitian yang
maksimal
3.3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif harus dimulai sejak awal. Data
yang diperoleh harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis.
Prosedur analisis data kualitatif dibagi dalam tiga langkah:
a. Reduksi
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih,
memfokuskan, mebuang, menyusun data dalam suatu cara dimana
kesimpulan akhir dapat digambarkan. Sebagaimana pengumpula data
berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data, yaitu
membuat rangkuman, membuat tema-tema, membaut gugus-gugus,
membuat pemisahan dan menulis memo-memo.
b. Model data (display data)
Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang
tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
c. Penarikan/ verifikasi kesimpulan
Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan
apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi-proposisi.
(Ardianto. 2010: 223)
49
Dari pengertian diatas penulis memilih Reduksi, Model Data, Penarikan
Kesimpulan dalam teknik analisis data dikarenakan data-data yang sudah
didapat merupakan data pilihan yang sesuai dengan pembahasan yang ada,
lalu dikumpulkan atau disusun menjadi satu pengelompokan dan dari
pengelompokan tersebut ditarik kesimpulan yang menciptakan sebab dan
akibat dari permasalahan yang terjadi, sehingga pembahasan ini menjadi
lebih jelas.
3.4 Permasalahan yang ada
1. Bagaimana strategi yang dilakukan Public Relations Citilink Indonesia
dalam event Citilink Travel Fair 2012 untuk mengelola Citra Perusahaan?
2. Bagaimana Citilink menciptakan ketertarikan konsumen terhadap Citilink
melalui event Citilink Travel Fair 2012?
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
1. Citilink Indonesia menggunakan strategi Public Relations dengan cara
defining the problem, planning and programming, taking action and
communicating dan evaluating the program dalam mengelola citra
perusahaan melalui Special event Citilink Travel Fair 2012.
2. Citilink Indonesia menciptakan ketertarikan konsumen terhadap Citilink
dengan mengadakan Special event Citilink Travel Fair 2012.