bab 2 tinjauan teoritis 2.1 tinjauan teoritis … 2.pdf · 6 bab 2 tinjauan teoritis 2.1 tinjauan...

29
6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin (2008: 11) . “Otak merupakan organ paling mengagumkan dari seluruh organ, otak terdiri dari jaringan otak dan medulla spinalis dilindungi oleh tulang tengkorak dan tulang belakang, serta tiga lapisan jaringan penyambung atau meningen yaitu piameter, araknoid dan piameter. Masing-masing merupakan suatu lapisan terpisah dan kontinu, antara pia meter dan araknoid terdapat penghubung yang disebut trebekula”. Otak terletak dalam cavum crani dan bersambung dengan medulla spinalis melalui foramen magnum. Secara konvensional otak dibagi menjadi tiga bagian utama.Bagian-bagian tersebut antara lain prosencephalon, mesencephalon, dan rhmbencephalon. Pembagian encephalon adalah sebagai berikut: 2.1.1.1 Prosencephalon: otak depan 2.1.1.2 Telencephalon (cerebrum): otak kecil 2.1.1.3 Diencephalon: interbrain 2.1.1.4 Mesencephalo: otak tengah 2.1.1.5 Rhombencephalon: otak belakang 2.1.1.6 Metencephalon ( otak belakang ) a. Pons b. Cerebellum 2.1.1.7 Myelencephalon disebut Medulla Oblongata

Upload: others

Post on 08-Sep-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

6

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS

2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak

Anatomi otak menurut Muttaqin (2008: 11) . “Otak merupakan

organ paling mengagumkan dari seluruh organ, otak terdiri dari

jaringan otak dan medulla spinalis dilindungi oleh tulang tengkorak

dan tulang belakang, serta tiga lapisan jaringan penyambung atau

meningen yaitu piameter, araknoid dan piameter. Masing-masing

merupakan suatu lapisan terpisah dan kontinu, antara pia meter dan

araknoid terdapat penghubung yang disebut trebekula”.

Otak terletak dalam cavum crani dan bersambung dengan medulla

spinalis melalui foramen magnum. Secara konvensional otak dibagi

menjadi tiga bagian utama.Bagian-bagian tersebut antara lain

prosencephalon, mesencephalon, dan rhmbencephalon. Pembagian

encephalon adalah sebagai berikut:

2.1.1.1 Prosencephalon: otak depan

2.1.1.2 Telencephalon (cerebrum): otak kecil

2.1.1.3 Diencephalon: interbrain

2.1.1.4 Mesencephalo: otak tengah

2.1.1.5 Rhombencephalon: otak belakang

2.1.1.6 Metencephalon ( otak belakang )

a. Pons

b. Cerebellum

2.1.1.7 Myelencephalon disebut Medulla Oblongata

Page 2: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

7

Gambar 2.1 Anatomi Fisiologi Bagian Otak Manusia

Sumber: Syaifuddin.(2011)

Menurut Wahyu W (2008: 6) anatomi dan fisiologi otak terdiri dari :

2.1.1.1 Lapisan Otak (Meninges)

Otak dilindungi oleh tulang tengkorak serta dibungkus

membran jaringan ikat yang disebut meninges. Dimulai dari

lapisan paling luar, berturut-turut terdapat dura mater,

araknoid, dan pia mater.

Dura mater adalah lapisan paling luar meningen.

Merupakan lapisan ikat, kasar, membran yang dua lapis,

memisahkan serebellum dan batang otak dati hemisfere

sereberal.

Arachnoid bentuknya seperti jaring laba-laba. Dan

merupakan membran tengah yang tipis.

Pia mater merupakan lapisan meningeal paling dalam,

lapisan tipis dan merupakan membrane vascular yang

membungkus seluruh permukaan otak dan medulla spinalis.

2.1.1.2 Sereberum

Korteks sereberal terdiri dair sepasang lobus. Fissure

longitudinal besar membagi menjadi hemifare sereberal

kanan dan kiri.

Page 3: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

8

Lobus frontal merupakan daerah motorik utama. Lobus

parietal sebagai kortek sensorik. Lobus temporal sebagai

integrasi somatic, auditorik dan daerah asosiasi visual.

Lobus oksipitalis merupakan daerah reseptif visual

utama,yang memungkinkan untuk melihat

a. Diecepalon

Terdiri dari talamus yang berguna sebagai penerima

dan meneruskan rangsang menuju korteks sereberal.

Epitalamus berhubungan dengan pertumbuhan dan

perkembangan. Hipotalamus berfungsi sebagai regulasi

fungsi homeostatic

b. Ganglia Basal

Berfungsi sebagai pengontrol motorik dari pergerakan

tubuh yang halus

c. Kelenjar Pituitary

Pada dasar otak, didalam ruang tulang yang disebut

dengan sella tursiak terdapat kelenjar pituitary yang

mensekresi 6 hormon

d. Serebellum

Terletak di fossa posterior yang berfungsi

mengkoordinasikan keseimbangan pergerakan aktivitas

kelompok otot, juga mengontrol pergerakan halus.

e. Batang Otak

Batang otak terdiri dari: otak tengah, pons dan medulla

oblonganta, berfungsi sebagai sebagai tempat keluar

nervus craniali, Pusat pernapasan, kardiovaskular, dan

pencernaan, Pengaturan refleks otot yang berhubungan

dengan kesembangan dan postur, Penerima dan

pengintregasi input sinaptik dari medulla spinalis,

aktivasi korteks cerebrum.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

9

Anatomi Fisiologi pembentukan CSF

Gambar 2.2 Anatomi CSF

2.1.1.1 Pembentukan CSF

Normal CSF diproduksi + 0,35 ml / menit atau 500 ml / hari

dengan demikian CSF di perbaharui setiap 8 jam. Pada anak

dengan hidrosefalus, produksi CSF ternyata berkurang + 0,

30 / menit. CSF di bentuk oleh PPA;

a. Plexus choroideus (yang merupakan bagian terbesar

b. Parenchym otak

c. Arachnoid

2.1.1.2 Sirkulasi CSF

Melalui pemeriksaan radio isotop, ternyata CSF mengalir

dari tempat pembentuknya ke tempat ke tempat

absorpsinya. CSF mengalir dari II ventrikel lateralis melalui

sepasang foramen Monro ke dalam ventrikel III, dari sini

melalui aquaductus Sylvius menuju ventrikel IV. Melalui

satu pasang foramen Lusckha CSF mengalir cerebello

Page 5: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

10

pontine dan cisterna prepontis. Cairan yang keluar dari

foramen Magindie menuju cisterna magna. Dari sini

mengalir kesuperior dalam rongga subarachnoid spinalis

dan ke cranial menuju cisterna infra tentorial.Melalui

cisterna di supratentorial dan kedua hemisfere cortex

cerebri. Sirkulasi berakhir di sinus Doramatis di mana

terjadi absorbsi melalui villi arachnoid

2.1.2 Pengertian

Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang

mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis, disebabkan

baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi,

dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi

sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan

serebrospinalis (Darto Suharso, 2009).

Hidrosefalus merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan

dilatasi yang progresif pada system ventrikuler cerebral dan

kompresi gabungan dari jaringan – jaringan serebral selama produksi

CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili

arachnoid. Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan

meningkatnya tekanan intrakranial menyebabkan terjadinya

peleburan ruang – ruang tempat mengalirnya liquor (Mualim, 2010).

Hidrocephalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal secara

aktiv yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak,walaupun

pada kasus hidrocephalus eksternal pada anak-anak cairan akan

berakumulasi di dalam rongga araknoid (Satyanegara, 2010).

Page 6: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

11

2.1.3 Klasifikasi Hidrosepalus

2.1.3.1 Waktu Pembentukan

a. Hidrosefalus Congenital, yaitu Hidrosefalus yang

dialami sejak dalamkandungan dan berlanjut setelah

dilahirkan

b. Hidrosefalus Akuisita, yaitu Hidrosefalus yang terjadi

setelah bayidilahirkan atau terjadi karena faktor lain

setelah bayi dilahirkan (Harsono, 2006).

2.1.3.2 Proses Terbentuknya Hidrosefalus

a. Hidrosefalus Akut, yaitu Hidrosefalus yang tejadi

secara mendadak yang diakibatkan oleh gangguan

absorbsi CSS (Cairan Serebrospinal)

b. Hidrosefalus Kronik, yaitu Hidrosefalus yang terjadi

setelah cairanCSS mengalami obstruksi beberapa

minggu (Anonim, 2007)

2.1.3.3 Sirkulasi Cairan Serebrospinal

a. Communicating, yaitu kondisi Hidrosefalus dimana

CSS masih biaskeluar dari ventrikel namun alirannya

tersumbat setelah itu.

b. Non Communicating, yaitu kondis Hidrosefalus dimana

sumbatanaliran CSS yang terjadi disalah satu atau lebih

jalur sempit yangmenghubungkan ventrikel-ventrikel

otak (Anonim, 2003).

2.1.3.4 Proses Penyakit

a. Acquired, yaitu Hidrosefalus yang disebabkan oleh

infeksi yangmengenai otak dan jaringan sekitarnya

termasuk selaput pembungkusotak (meninges).

b. Ex-Vacuo, yaitu kerusakan otak yang disebabkan oleh

stroke atau cederatraumatis yang mungkin

Page 7: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

12

menyebabkan penyempitan jaringan otak atauathrophy

(Anonim, 2003).

Menurut Arif Muttaqin 2008 klasifikasi Hidrosefalus adalah :

2.1.3.1 Hydrocephalus komunikan

Apabila obstruksinya terdapat pada rongga subaracnoid,

sehingga terdapat aliran bebas CSS dalam sistem ventrikel

sampai ke tempat sumbatan. Jenis ini tidak terdapat

obstruksi pada aliran CSS tetapi villus arachnoid untuk

mengabsorbsi CSS terdapat dalam jumlah yang sangat

sedikit atau malfungsional. Umumnya terdapat pada orang

dewasa, biasanya disebabkan karena dipenuhinya villus

arachnoid dengan darah sesudah terjadinya hemmorhage

subarachnoid (klien memperkembangkan tanda dan gejala –

gejala peningkatan ICP).

Jenis ini tidak terdapat obstruksi pada aliran CSS tetapi

villus arachnoid untuk mengabsorbsi CSS terdapat dalam

jumlah yang sangat sedikit atau malfungsional. Umumnya

terdapat pada orang dewasa, biasanya disebabkan karena

dipenuhinya villus arachnoid dengan darah sesudah

terjadinya hemmorhage subarachnoid (klien

memperkembangkan tanda dan gejala – gejala peningkatan

ICP)

2.1.3.2 Hydrocephalus non komunikan

Apabila obstruksinya terdapat terdapat didalam sistem

ventrikel sehingga menghambat aliran bebas dari CSS.

Biasanya gangguan yang terjadi pada hidrosefalus

kongenital adalah pada sistem vertikal sehingga terjadi

bentuk hidrosefalus non komunikan.

Biasanya diakibatkan obstruksi dalam sistem ventrikuler

yang mencegah bersikulasinya CSS. Kondisi tersebut sering

Page 8: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

13

dijumpai pada orang lanjut usia yang berhubungan dengan

malformasi congenital pada system saraf pusat atau

diperoleh dari lesi (space occuping lesion) ataupun bekas

luka. Pada klien dewasa dapat terjadi sebagai akibat dari

obstruksi lesi pada sistem ventricular atau bentukan jaringan

adhesi atau bekas luka didalam system di dalam system

ventricular. Pada klien dengan garis sutura yang berfungsi

atau pada anak–anak dibawah usia 12–18 bulan dengan

tekanan intraranialnya tinggi mencapai ekstrim, tanda–tanda

dan gejala–gejala kenaikan ICP dapat dikenali. Pada anak-

anak yang garis suturanya tidak bergabung terdapat

pemisahan / separasi garis sutura dan pembesaran kepala.

Ada beberapa istilah dalam klasifikasi hidrocephalus: (Satyanegara,

2010)

2.1.3.1 Hidrosefalus interna:menunjukan adanya dilatasi ventrikel

2.1.3.2 Hidrosefalus eksternal: cenderung menunjukan adanya

pelebaran rongga subarachnoid diatas permukaan korteks

2.1.3.3 Hidrosefalus komunikans adalah keadaan hidrosefalus

dimana ada hubungan antara system ventrikel dengan

rongga subarachnoid otak dan spinal

2.1.3.4 Hidrosefalus nonkomunikans bila ada blok didalam sistem

ventrikel atau saluranya kerongga subarachnoid

Berdasarkan waktu onzetnya

2.1.3.1 Akut :dalam beberapa hri

2.1.3.2 Subakut : dalam beberapa minggu

2.1.3.3 Kronis : bulanan

Page 9: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

14

Berdasarkan gejala yang ada

2.1.3.1 Hidrosefalus arrested menunjukan keadaan dimana factor-

factor yang menyebabkan dilatasi ventrikel pada saat

tersebut sudah tidak aktiv lagi

2.1.3.2 Hidrosefalus ex-vacuo adalah sebutan bagi kasus

ventrikelulomegali yang diakibatkan oleh atrofi otak

primer,yang biasanya terdapat pada orang tua secara teoritis

terjadi sebagai akibat

a. Produksi likuar yang berlebihan

b. Peningkatan resistensi aliran likuor

c. Peningkatan tekanan sinus venosa

2.1.4 Etiologi

Hidrosefalus disebabkan karena terjadinya penyumbatan cairan

serebrospinalis (CSS) pada salah satu pembentukan CSS dalam

sistem ventrikel dan tempat absorpsi dalam ruang

subaraknoid,sehingga terjadi penyumbatan dilatasi ruangan CSS di

atasnya (foramen monrai,foramen luschka,magendie,sistem

magna,dan sistem basalis merupakan tempat tersering terjadinya

penyumbatan).

Hidrosefalus terutama menyerang anak usia 0-2 tahun dengan

penyebab utamanya adalah kelainan kongenital,infeksi

intrauterine,anoreksia,pendarahan intrakranial akibat adanya

trauma,meningoensefalitis bakterial dan viral,serta tumor atau kista

araknoid. Pada anak usia 2-10 tahun penyebab utamanya adalah

tumor fossa posterior dan stenosis akuaduktus, sedangkan pada usia

dewasa penyebab utamanya adalah meningitis,subaraknoid

hemoragi,ruptur aneurisma,tumor, dan idiopatik.(Asuhan Neonatus

Bayi dan Anak Balita,Salemba Medika hal: 118)

Gangguan aliran cairan yang menyebabkan cairan tersebut

bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di

Page 10: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

15

sekitarnya, khususnya pusat-pusat syaraf yang vital. Menurut

lembaga Nasional Instutite of Neurological Disorders and Stroke (

NINDS), gangguan aliran cairan otak ada tiga jenis,yaitu:

2.1.4.1 Gangguan aliran adanya hambatan sirkulasi

Contoh: tumor otak yang terdapat di dalam ventrikel akan

menyumbat aliran cairan otak.

2.1.4.2 Aliran cairan otak tidak tersumbat, tetapi sebaliknya cairan

itu diproduksi berlebihan, akibatnya cairan otak bertambah

banyak.

Contoh: tumor ganas di sel-sel yang memproduksi cairan

otak.

2.1.4.3 Cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan tidak ada

sumbatan,tetapi ada gangguan dalam proses penyerapan

cairan ke pembuluh darah balik, sehingga otomatis jumlah

cairan akan meningkat pula.

Misalnya: bila ada cairan nanah ( meningitis atau infeksi

selaput otak) atau darah (akibat trauma) di sekitar tempat

penyerapan.

Ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan, dapat

perlahan atau progresif,menyebabkan ventrikel-ventrikel

tersebut melebar,kemudian menekan jaringan otak di

sekitarnya. Tulang tengkorak bayi di bawah 2 tahun yang

belum menutup akan memungkinkan kepala bayi

membesar. Pembesaran kepala merupakan salah satu

petunjuk klinis yang penting untuk mendeteksi

hidrosefalus.( Sudarti, 2010 )

Penyebab Hidrosefalus (Allan H. Ropper, 2005:360).

2.1.4.1 Kelainan Bawaan (Kongenital)

Stenosis akuaduktus Sylvii merupakan penyebab terbanyak

pada hidrosefalus bayi dan anak ( 60-90%). Aqueduktus

dapat merupakan saluran yang buntu sama sekali atau

Page 11: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

16

abnormal, yaitu lebih sempit dari biasa. Umumnya gejala

hidrosefalus terlihat sejak lahit atau progresif dengan cepat

pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran.

2.1.4.2 Infeksi

Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen sehingga

dapat terjadi obliterasi ruangan subarahnoid. Pelebaran

ventrikel pada fase akut meningitis purulenta terjadi bila

aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik eksudat

pirulen di aqueduktus sylviin atau system basalis.

Hidrosefalus banyak terjadi pada klien pasca meningitis.

Pembesaran kepala dapat terjadi beberapa minggu sampai

beberapa bulan sesudah sembuh dari meningitis. Secara

patologis terlihat pelebaran jaringan piamater dan arahnoid

sekitar system basalis dan daerah lain. Pada meningitis

serosa tuberkulosa, perlekatan meningen terutama terdapat

di daerah basal sekitar sistem kiasmatika dan

interpendunkularis, sedangkan pada meningitis purunlenta

lokasisasinya lebih tersebar.

2.1.4.3 Perdarahan

Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat

menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah

basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat

organisasi dari darah itu sendiri.

Etiologi menurut (Scott kahan & John j.Raves, 2011)

2.1.4.1 Dapat timbul sebagai akibat produksi cairan serebrospinal

(LCS) yang berlebihan resorpsi LCS yang tidak memadai

oleh villi araknoid,atau tersumbatnya jalur sirkulasi LCS.

2.1.4.2 Akumulasi LCS dan pelebaran Ventrikel serebral yang

progresif mengakibatkan disfungsi otak yang progresif

Page 12: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

17

2.1.4.3 Hidrosefalus komunikan : Reabsorpsi LCS yang tidak

memadai paling sering timbul sekunder sebagai

trauma,infeksi atau perdarahan subaraknoid

2.1.4.4 Hidrosefalus non komunikan : Obstruksi jalur sirkulasi LCS

oleh tumor atau kelainan bawaab (misalnhya stenosis

akueduktus,malformasi, Arnold Chiari), sedemikian

sehingga LCS tidak dapat mengalir keluar dari dalam otak

ke sisterna basal.

2.1.5 Patofisiologi

Hidrosefalus secara teoritis hal ini terjadi akibat dari tiga mekanisme

yaitu (1) produksi cairan serebro spinal yang berlebihan,(2)

peningkatan resistensi aliran cairan serebro spinal,dan (3)

peningkatan tekanan sinus vena.sebagai konsekuensi dari tiga

mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial ( TIK)

sebagai upaya mempertahankan keseimbanagan sekresi dan

absorbsi.Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel masih belum dapat

dipahami secara terperinci,namun hal ini bukanlah hal yang

sederhana sebagaimana akumulasi akibat dari ketidakseimbangan

antara produksi dan absorbsi.Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel

cukup rumit dan berlangsunng berbeda-beda tiap saat selama

perkembangan hidrosefalus.

Dilatasi ini terjadi sebagai akibat dari :

2.1.5.1 kompresi sistem serebrovaskuler;

2.1.5.2 redistribusi dari cairan srebro spinal atau cairan

ekstraseluler atau keduanya di dalam sistem susunan saraf

pusat;

2.1.5.3 perubahan mekanis dari otak (peningkatan elastisitas

tak,gangguan viskoelastisitas otak,kelainan turgor otak);

Page 13: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

18

2.1.5.4 efek tekanan denyut cairan serebro spinal (masih

diperdebatkan)

2.1.5.5 hilangnya jaringan otak

2.1.5.6 pembesaran volume tengkorak (pada penderita muda)

akibat adanya regangan abnormal pada sutura kranial.

70% cairan srebro spinal diproduksi oleh pleksus khoroid ventrikel

lateral, ventrikel III dan ventrikel IV, sedangkan 30% sisanya

merupakan produk matriks ekstrasel. Jumlah produksinya sebanyak

± 500 ml/hari atau 20 ml/jam.Dari ventrikel lateral, cairan ini

melalui foramina interventrikulare Monro ke ventrikel III, lalu

aquaduktus sylvius ke ventrikel IV, selanjutnya cairan ini mengalir

melalui foramen luschka dan Magendie ke dalam ruang

subaraknid,beredar ke seluruh otak, dan ke dalam ruang subaraknoid

spinal di sekeliling medula spinalis.cairan srebro spinal di resorbsi di

intrakranial dan di sepanjang medulla spinalis. Sebagian cairan

srebro spinal meninggalkan ruang subaraknoid dan memasuki aliran

darah melalui villi granulationes arachnidales pacchioni yang

terletak pada sinus sagitalis superior dan pada vena diplo dan

kembali atrium kanan jantung melalui v.kava superior.Sisanya

diresorbsi di selubung perineurel saraf kranialis dan spinalis,pada

tempat masing-masing saraf tersebut keluar dari batang otak dan

medula spinalis,melewati sel-sel ependim dan kapiler leptomeninges.

Jika cairan srebro spinal diproduksi terlalu banyak, terlalu sedikit

diresorpsi,atau terdapat sumbatan pada sistem ventrikel, sistem

ventrikular menjadi membesar (Satyanegara, 2010).

Page 14: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

19

.

Gambar 2.3 Pathway

(Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan BAyi dan Anak )

2.1.6 Manifestasi Klinis

Gejala yang nampak dapat berupa (Ngastiyah, 1997;

Depkes;1998) dalam NANDA, NIC-NOC , 2012 :

2.1.6.1 TIK yang meninggi: muntah, nyeri kepala, edema pupil

saraf otak II

2.1.6.2 Pada bayi biasanya disertai pembesaran tengkorak

2.1.6.3 Kepala bayi terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan

tubuh

2.1.6.4 Ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada

waktunya teraba tegang dan mengkilat dengan perebaran

vena di kulit kepala

2.1.6.5 Sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar

Page 15: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

20

2.1.6.6 Terdapat sunset sign pada bayi (pada mata yang kelihatan

hitam-hitamnya, kelopak mata tertarik ke atas)

2.1.6.7 Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan

tulang suborbita

2.1.6.8 Sklera mata tampak di atas iris

2.1.6.9 Pergerakan mata yang tidak teratur dan nistagmus tak

jarang terdapat

2.1.6.10 Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan neurologis

berupa gangguan kesadaran motorik atau kejang-kejang,

kadang-kadang gangguan pusat vital..

Tanda dan Gejala (Muttaqin, Arief. 2008,)

2.1.6.1 Fontanel anterior yang sangat tegang.

2.1.6.2 Sutura kranium tampak atau teraba melebar.

2.1.6.3 Kulit kepala licin mengkilap dan tampak vena-vena

superfisial menonjol.

2.1.6.4 Fenomena „matahari tenggelam‟ (sunset phenomenon).

a. Bayi :

Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada

umur 3 tahun. Keterlambatan penutupan fontanela

anterior, sehingga fontanela menjadi tegang, keras,

sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.

Tanda – tanda peningkatan tekanan intracranial antara

lain : Muntah, Gelisah dan Menangis dengan suara

ringgi

b. Anak yang telah menutup suturanya :

Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial :

1) Nyeri kepala

2) Muntah

3) Lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas

Page 16: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

21

4) Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada

anak berumur 10 tahun

5) Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer

6) Strabismus

7) Perubahan pupil

Tanda dan Gejala menurut (Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010)

2.1.6.1 Tengkorak kepala mengalami pembesaran

2.1.6.2 Muntah dan nyeri kepala

2.1.6.3 Kepala terlihat lebih besar dari tubuh

2.1.6.4 Ubun-ubun besar melebar dan tidak menutup pada

waktunya, teraba tegang dan menonjol

2.1.6.5 Dahi lebar, kulit kepal tipis, tegang dan mengkilat

Pelebaran vena kulit kepala Saluran tengkorak belum

menutup dan teraba lebar

2.1.6.6 Terdapat cracked pot sign bunyi pot kembang retak saat

dilakukan perkusi kepala

2.1.6.7 Adanya sunset sign dimana sklera berada di atas iris

sehingga iris seakan-akan menyerupai matahari terbenam

2.1.6.8 Pergerakan bola mata tidak teratur

2.1.6.9 Kerusakan saraf yang dapat memberikan gejala kelainan

neurologis berupa:

a. Gangguan Kesadaran

c. Kejang

d. Terkadang terjadi gangguan pusat vital

2.1.7 Penatalaksanaan Medis

Penanganan hidrocefalus masuk pada katagori ”live saving and live

sustaining” yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis

dini yang dilanjutkan dengan tindakan bedah secepatnya.

Page 17: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

22

Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan kematian

sehingga prinsip pengobatan hidrocefalus harus dipenuhi yakni:

2.1.7.1 Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan

merusak pleksus koroidalis dengan tindakan reseksi atau

pembedahan, atau dengan obat azetasolamid (diamox)

yang menghambat pembentukan cairan serebrospinal.

2.1.7.2 Memperbaiki hubungan antara tempat produksi caira

serebrospinal dengan tempat absorbsi, yaitu

menghubungkan ventrikel dengan subarachnoid.

2.1.7.3 Pengeluaran cairan serebrospinal ke dalam organ

ekstrakranial, yakni:

a. Drainase ventrikule-peritoneal

b. Drainase Lombo-Peritoneal

c. Drainase ventrikulo-Pleural

d. Drainase ventrikule-Uretrostomi

e. Drainase ke dalam anterium mastoid mengalirkan

cairan serebrospinal ke dalam vena jugularis dan

jantung melalui kateter yang berventil (Holter

Valve/katup Holter) yang memungkinkan pengaliran

cairan serebrospinal ke satu arah. Cara ini merupakan

cara yang dianggap terbaik namun, kateter harus diganti

sesuai dengan pertumbuhan anak dan harus

diwaspadai terjadinya infeksi sekunder dan sepsis.

f. Tindakan bedah pemasangan selang pintasan atau

drainase dilakukan setelah diagnosis lengkap dan

pasien telah di bius total. Dibuat sayatan kecil di daerah

kepala dan dilakukan pembukaan tulang tengkorak dan

selaput otak, lalu selang pintasan dipasang. Disusul

kemudian dibuat sayatan kecil di daerah perut, dibuka

rongga perut lalu ditanam selang pintasan, antara ujung

selang di kepala dan perut dihubiungakan dengan

Page 18: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

23

selang yang ditanam di bawah kulit hingga tidak

terlihat dari luar.

g. Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan

bahan shunt atau pintasan jenis silicon yang awet,

lentur, tidak mudah putus. Ada 2 macam terapi

pintas / “ shunting “:

1) Eksternal

CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan

bersifat hanya sementara. Misalnya: pungsi lumbal

yang berulang-ulang untuk terapi hidrosefalus

tekanan normal.

2) Internal

a) CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota

tubuh lain :

Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke

sisterna magna (Thor-Kjeldsen)

Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke sinus

sagitalis superior

Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke

Bronhus.

Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke

mediastinum

Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke

rongga peritoneum.

b) Lumbo Peritoneal Shunt

CSS dialirkan dari Resessus Spinalis

Lumbalis ke rongga peritoneum dengan

operasi terbuka atau dengan jarum Touhy

secara perkutan.

Page 19: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

24

Penatalaksanaan menurut (Scott Kahan & John J.Raves, 2011)

2.1.7.1 Hidrisefalus Komunikan

a. Pemberian acetazolamide (inhibitor karbonik

anhidrase) akan menurunkan produksi LCS

b. Fungsi lumbal berulang untuk mengevakuasi LCS yang

berlebihan

c. Pintasan ventrikulperitoneal atau lumboperiotoneal

diindikasikan pada sekitar sepertiga kasus dan

merupakan terapi definitif

2.1.7.1 Hidrosefalus non-komunikan

a. Lesi massa obstruksi diangkat

b. Pintasan ventrikuloperioneal diindikasikan pada hampir

semua kasus

c. Ventrikulotomi pada ventrikel tertius membantu

penyembuhan pada 15% kasus

Penatalaksanaan menurut ( sudarti, 2010 )

2.1.7.1 Umum

a. Pengawasan suhu atau pencegahan hipotermi.

b. Pencegahan infeksi.

c. Observasi TPRS, aktivitas,reaksi dan rangsangan,serta

adanya dilatasi pupil strabismus.

d. Intake-output.

e. Perawatan sehabis BAK dan BAB

2.1.7.2 Khusus

a. Pengukuran lingkar kepala dilakukan dari dahi-atas

telinga-belakang kepala-ingkaran ke atas kepala sisi

sebelahnya-pertemukan di dahi, kemudian dibaca satu

sampai dua angka di belakang koma,lalu catat dan buat

grafiknya.

b. Pengawasan dan pencegahan muntah.

Page 20: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

25

1) Catat kapan terjadi muntah dan berapa

frekuensinya selama 24 jam serta berapa banyak

yang dimuntahkan.

2) Berikan minum sedikit-sedikit tapi sering.

3) Bila sampai terjadi muntah segera lakukan suction

untuk mencegah terjadinya aspirasi pneumonia

2.1.8 Komplikasi

Komplikasi Hidrocefalus menurut (Prasetio, 2004)

2.1.8.1 Peningkatan TIK

2.1.8.2 Pembesaran kepala

2.1.8.3 kerusakan otak

2.1.8.4 Meningitis, ventrikularis, abses abdomen

2.1.8.5 Ekstremitas mengalami kelemahan, inkoordinasi,

sensibilitas kulit menurun

2.1.8.6 Kerusakan jaringan saraf

2.1.8.7 Proses aliran darah terganggu

Komplikasi Hidrosefalus (Riyadi, 2009)

2.1.8.1 Peningkatan tekanan intrakranial

2.1.8.2 Kerusakan otak

2.1.8.3 Infeksi:septikemia,endokarditis,infeksiluka,nefritis,meningit

is,ventrikulitis,abses otak.

2.1.8.4 Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi

mekanik.

2.1.8.5 Hematomi subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi

organ dalam rongga abdomen,fistula,hernia, dan ileus.

2.1.8.6 Kematian

Komplikasi Hidrosefalus menurut (Scott Kahan & John J. Raves,

2011)

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi :

2.1.8.1 Perdarahan intraserebral atau intraventrikular

Page 21: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

26

2.1.8.2 Infeksi

2.1.8.3 Malfungsi pintasan dan

2.1.8.4 Hematom subdural (sebagai akibat drainase LCS yang

berlebihan)

2.1.9 Pemeriksaan Penunjang

Saat ini hidrosefalus dapat didiagnosis sebelum lahir dengan

pemeriksaan ultrasonografi prenatal rutin.Hidrosefalus yang timbul

stelah lahir dapat dideteksi dengan pemeriksaan dan

dokumensaiserial rutin lingkar kepala anak; jika kepala berkembang

lebih cepta menurut diagram kurva referensi,harus diccurigai adanya

hidrosefalus.Setelah lahir,hidrosefalus dapat dideteksi dari beberapa

pemeriksaan penunjang seperti X-ray konvensional, CT Scan, USG

, dan MRI

2.1.9.1 USG prenatal dapat diandalkan dan cukup akurat dalam

janin dapat mulai dideteksi pada akhir trimester pertama

kehamilan,tetapi pelebaran abnorml dari sisitim ventrikel

akan lebih jelas terlihat setelah usia 20-24 minggu

gestasi.Meskipun pemerisaan USG kurang akurat untuk

melihat keadaan ventrikel III,IV, dan ruang subarakhnoid,

USG memiliki kelebihan dalam haal peraalatanya lebih

mudah dibawa, tidaak memerlukan sedasi, tidak

memberikan radiasi serta lebih murah dibandingkan CT

Scan/ MRI.

2.1.9.2 Tanda hidrosefalus kongenital/ infantil pada rontgen polos

kepala berupa tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial

seperti makrokrania,pelebaran sutura tengkorak (pada bayi

dengan ubun-ubun sutura yang belum menutup).gambaran

alur pembuluh darah yang semakin jelas, tanda peningkatan

tekanan intrakranial kronik berupa pendataran sella

turaika/erosi dari processus clinoid posterior dan gambaran

Page 22: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

27

impressio digitate (gambaran sperti bekas penekanan jari-

jari akibat tekanan permukaan tak pada tengkorak)

2.1.9.3 CT Scan yang menjadi alat diagnostik terpilih pada kasus-

kasus ini adalah CT Scan di mana CT Scan kepala dapat

memperlihatkan secara akurat bentuk dan ukuran dari

ventrikel, adanya gambaaran perdarahan, klasifikasi, kista

dan alat shunt,CT scan juga dapat memperlihatkan dengan

jelas tanda-tanda peningkatan tekanan intrakraaniaal seperti

hilangnya gaambaraan sulkus serebri, hilangnya gaambaran

ruang subarakhnoid di konveksitas, imbibisi dari caairan

serebro spinal di substansi albaperiventrikel.Gambaran ini

yang membedaakan hidrosefalus dengan ventrikelulomegali

karena atrofi serebri (tidak terdapat tanda peningkatan

tekanan intrakranial)

2.1.9.4 MRI merupakan pemeriksaan terpilih untuk meneliti

penyebab anatomis yang mendasari

hidrosefalus.Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan

gambaran anatomis otak dan lesi intrakranial (

tumor,vaskuler) dengan lebih baik.Dengan MRI dapat

dilihat gambaran membran pada loculated ventricle,dan

patensi akuaduktus sylvius yang bermanfaat pada penilaian

pre operasi endoskopi.Namun, mengingat waktu

pemeriksaanya yaang cukup lama, pada bayi perlu

dilakukan pembiusan.Keuntungan dari pemeriksaan MRI

ini adalah tidak adabahaya radiasi. (Satyanegara, 2010)

Pemeriksaan Penunjang menurut (Scott Kahan & John J.Raves,2010)

2.1.9.1 Anamnesa riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik,termasuk

pemeriksaan neurologik yang rinci

2.1.9.2 CT scan kepala tanpa kontras

2.1.9.3 MRI kepala diindikasikan jika ducurigai stenosis

akueduktus atau Arnold-Chiari

Page 23: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

28

2.1.9.4 pemeriksaan LCS radioisitop diindikasikan jika ducurigai

adanya hidrosefalus komunikan,dapat memperlihatkan

sirkulasi LCS yang abnormal

2.2 TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN

HIDROSEFALUS

Proses asuhan keperawatan pada klien dengan hidrosefalus di

awali dengan pengkajian, diagnosis, dan intervensi keperawatan.

2.2.1 Pengkajian

2.2.1.1 Anamnesa

a. Pengumpulan data : nama, usia, jenis kelamin,

suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat.

b. Kaji Riwayat penyakit / keluhan utama

Muntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis,

penglihatan ganda, perubahan pupil, kontriksi

penglihatan perifer.

c. Kaji Riwayat Perkembangan

Kelahiran : Prematur. Pada waktu lahir menangis keras

atau tidak. Apakah pernah terjatuh dengan kepala

terbentur. Keluhan sakit perut.

2.2.1.2 Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi :

1) Anak dapat melihat keatas atau tidak.

2) Adanya Pembesaran kepala.

3) Dahi menonjol dan mengkilat. Serta pembuluh

darah terlihat jelas.

b. Palpasi :

1) Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar.

2) Fontanela : fontanela tegang keras dan

sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.

c. Pemeriksaan Mata :

Page 24: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

29

1) Akomodasi.

2) Gerakan bola mata.

3) Luas lapang pandang

4) Konvergensi.

Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak

bisa melihat keatas. Stabismus, nystaqmus, atropi optic.

1.2 Observasi Tanda –tanda vital

Didapatkan data – data sebagai berikut :

1) Peningkatan sistole tekanan darah.

2) Penurunan nadi / Bradicardia.

3) Peningkatan frekwensi pernapasan.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

Pada pasien anak dengan Hydrocephalus diagnosa yang dapat

muncul ( Nanda Nic-Noc, 2013 ) , yaitu :

2.2.2.1 Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan

peningkatan tekanan intrakranial.

2.2.2.2 Potensial terhadap perubahan integritas kulit kepala

berhubungan dengan faktor mekanik (pemasangan Vp

shunt)

2.2.2.3 Resiko gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

sehubungan berhubungan dengan anoreksia,nausea,vomitus

2.2.2.4 Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologis

2.2.2.5 Resiko tinggi terjadi cidera b/d peningkatan tekanan intra

kranial

2.2.3 Intervensi Keperawatan

2.2.3.1 Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan

peningkatan tekanan intrakranial.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

30

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam

diharapkan Perfusi jaringan serebral tidak efektif teratasi

dengan kriteria hasil :

-klien tidak mengeluh nyeri kepala,dan mual muntah

-TTV dalam batas normal

Intervensi :

a. Kaji faktor penyebab dari situasi/ keadaan individu atau

penyebab koma/penurunan perfusi jaringan dan

kemungkinan penyebab peningkatan TIK

R:Deteksi dini untuk memprioritaskan intervensi,

mengkaji status neurologis/tanda-tanda kegagalan

untuk menentukan perawatan kegawatan atau tindakan

pembedahan.

b. Monitor tanda-tanda vital tiap 4 jam

R: suatu keadaan normal bila sirkulasi serebri

terpelihara dengan baik atau fluktuasi ditandai dengan

tekanan darah sistemik, penurunan dari autoregulator

kebanyakan merupakan tanda penurunan difusi lokal

vaskularisasi darah serebri

c. Pertahankan kepala/leher pada posisi yang netral,

usahakan dengan sedikit bantal. Hindari penggunaan

bantal yang tinggi pada kepala

R: perubahan kepala pada suatu sisi dapat

menimbulkan penekanan pada vena jugularis dan

menghambat aliran darah ke otak (menghambat

drainase pada vena serebri) untuk itu dapat

meningkatkan tekanan intrakranial

d. kolaborasi Pemberian oksigen sesuai indikasi

R: mengurangi hipoksemia, dimana dapat

meningkatkan vasodilatasi serebri dan volume darah

dan menaikkan TIK

Page 26: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

31

e. kolaborasi terapi farmakologi contohnya : manitol,

furoscide

R:Diuretik mungkin digunakan pada fase akut untuk

mengalirkan air dari kerusakan sel dan mengurangi

edema serebri dan TIK

2.2.3.2 Potensial terhadap perubahan integritas kulit kepala

berhubungan dengan faktor mekanik (pemasangan Vp

shunt)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam

diharapkan Potensial terhadap perubahan integritas kulit

kepala dengan kriteria hasil : Tidak terjadi gangguan

integritas kulit dengan kriteria :Kulit utuh, bersih dan

kering.

Intervensi :

a. Kaji kulit kepala setiap 2 jam dan monitor terhadap

area yang tertekan

R. Untuk memantau keadaan integumen kulit secara

dini.

b. Ubah posisi tiap 2 jam dapat dipertimbangkan untuk

mengubaha kepala tiap jam.

R: Untuk meningkatkan sirkulasi kulit

c. Hindari tidak adanya linen pada tempat tidur

R: Linen dapat menyerap keringat sehingga kulit tetap

kering

d. Baringkan kepala pada bantal karet busa /menggunakan

tempat tidur air

R: Untuk mengurangi tekanan yang menyebabkan stess

mekanik.

e. Berikan nutrisi sesuai kebutuhan.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

32

R: Jaringan akan mudah nekrosis bila kalori dan protein

kurang

2.2.3.3 Resiko gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

sehubungan berhubungan dengan anoreksia,nausea,vomitus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam

diharapkan Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh teratasi dengan kriteria hasil :

-tidak terjadi penurunanberat badan sebanyak 10%

-tidak adanya mual muntah

Intervensi :

a. pertahankan kebersihan mulut sebelum dan sesudah

mengunyah makanan

R:mulut yang tidak bersih mempengaruhi rasa makanan

dan mual

b. berikan makanan porsi kecil tapi sering

R:makanan porsi kecil tapi sering dapat meringankan

kerja lambung,saluran pencernaan dapat terganggu

karena hidrosefalus

c. observasi berat badan klien

R:mengetahui berat badan klien secara bertahap

d. kolaborasi dengan ahli gizi

R:mengetahui status gizi klien

2.2.3.4 Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologis

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam

diharapkan Nyeri akut klien teratasi dengan kriteria hasil :

-klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang

- skala nyeri 0

- klien tampak rileks

-tidak meringis

Page 28: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

33

- ttv dalam batas nrmal

Intervensi :

a. kaji penglaman nyeri minta anak menunjukan area yang

sakit dan skala nyeri ( 1-5)

R:membantu mengevaluasi rasa nyeri

b. observasi TTV

R:perubahan TTV menunjukan trauma batang otak

c. jelaskan pada orang tua anak bisa menangis lebih keras

bila mereka ada,tetapi kehadiran mereka itu penting

untuk meningkatkan kepercayaan

R: meningkatkan pengetahuan rang tua tentang kapan

anak harus di dampingi atau tidak

d. kolaborasi pemberian terapi farmakologi

R:terapi farmakologi jika nyeri tidak tertahankan lagi

2.2.3.5 Resiko tinggi terjadi cidera b/d peningkatan tekanan intra

kranial

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam

diharapkan tidak terjadi Resiko tinggi terjadi cidera Tanda

vital normal, pola nafas efektif, reflek cahaya positif,tidak

tejadi gangguan kesadaran, tidak muntah dan tidak kejang

Intervensi :

a. Observasi ketat tanda-tanda peningkatan TIK

R:Untuk mengetahui secara dini peningkatan TIK

b. Tentukan skala coma

R:Penurunan keasadaran menandakakan adanya

peningkatan TIK

c. Hindari pemasangan infus dikepala

R:Mencegah terjadi infeksi sistemik

d. Hindari sedasi

Page 29: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS … 2.pdf · 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS HIDROSEFALUS 2.1.1 Anatomi Dan Fisiologi Otak Anatomi otak menurut Muttaqin

34

R:Karena tingkat kesadaran merupakan indikator

peningkatan TIK

e. Jangan sekali-kali memijat atau memopa shunt untuk

memeriksa fungsinya

R:Dapat mengakibatan sumbatan sehingga terjdi nyeri

kepala karena peningkatan CSS atau obtruksi pada

ujung kateter diperitonial

f. Ajari keluarga mengenai tanda-tanda peningkatan TIK

R: Keluarga dapat berpatisipasi dalam perawatan anak

dengan hidrosefalus