bab 2 tinjauan pustaka 2.1 konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/bab ii.pdf · 2020. 9. 14. · 9...

24
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai berat 1200-1400 gram (sekitar 25% dari berat badan), dalam keadaan fisiologis memerlukan sekitar 17- 20% dari curah jantung, yang membawa oksigen 600 cc (20% dari oksigen yang di perlukan oleh seluruh tubuh) dan glukosa 100 mg tiap menitnya. Jadi jumlah darah yang mengalir ke otak adalah sekitar 50-60 cc/100 gr otak/menit (mark mumenthaller, 2004). Suplai darah ke otak di bagi menjadi dua, yaitu melalui arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Arteri karotis interna kanan dan kiri membawa darah ke otak melalui cabang-cabang besarnya yaitu, arteri serebri media, arteri serebri anterior, dan arteri coeoidalis anterior (sirkulasi anterior). Arteri vertebralis kiri dan kanan bersatu di garis tengah bagian kauda dari pons membentuk arteri basilaris yang memperdarahi bagian batang otak, cerebellum, bagian dari hemisfer cerebri melalui cabang-cabang terminalnya, dan arteri cerebri posterior (sirkulasi posterior sirkulasi anterior dan posterior berhubungan satu dengan yang lainya melalui sirkulasi wilissi (graham lennox, 2005). 2.1.2 Definisi

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep stroke

2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak

Otak mempunyai berat 1200-1400 gram (sekitar 25% dari

berat badan), dalam keadaan fisiologis memerlukan sekitar 17-

20% dari curah jantung, yang membawa oksigen 600 cc (20%

dari oksigen yang di perlukan oleh seluruh tubuh) dan glukosa 100

mg tiap menitnya. Jadi jumlah darah yang mengalir ke otak adalah

sekitar 50-60 cc/100 gr otak/menit (mark mumenthaller, 2004).

Suplai darah ke otak di bagi menjadi dua, yaitu melalui arteri

karotis interna dan arteri vertebralis. Arteri karotis interna kanan

dan kiri membawa darah ke otak melalui cabang-cabang besarnya

yaitu, arteri serebri media, arteri serebri anterior, dan arteri

coeoidalis anterior (sirkulasi anterior). Arteri vertebralis kiri dan

kanan bersatu di garis tengah bagian kauda dari pons membentuk

arteri basilaris yang memperdarahi bagian batang otak,

cerebellum, bagian dari hemisfer cerebri melalui cabang-cabang

terminalnya, dan arteri cerebri posterior (sirkulasi posterior

sirkulasi anterior dan posterior berhubungan satu dengan yang

lainya melalui sirkulasi wilissi (graham lennox, 2005).

2.1.2 Definisi

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

10

Stroke merupakan istilah yang digunakan untuk

mendeskripsikan suatu gangguan neurologis yang disebabkan

terputusnya aliran darah ke sebagian otak (Black & Hawks, 2009).

Menurut Nabyl (2012), stroke yaitu suatu kondisi yang terjadi

ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu,

karena sebagian sel-sel otak mengalami kematian akibat

gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh

darah otak. Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah

berhentinya suplai darah ke bagian otak sehingga mengakibatkan

hilangnya fungsi otak (Smeltzer & Suzane, 2001). Hal ini dapat

terjadi karena pecahnya pembuluh darah atau terhalanginya

asupan darah ke otak oleh gumpalan. Terhambatnya penyediaan

oksigen dan nutrisi ke otak menimbulkan masalah kesehatan yang

serius karena dapat menimbulkan kecatatan fisik mental bahkan

kematian (WHO, 2010).

2.1.3 Klasifikasi

Secara patologi stroke umumnya di bagi dalam 2 golongan besar

yaitu hemoragik atau sistemik yang mengganggu aliran darah di

otak :

1. Stroke perdarahan

Perdarahan spontan intraserebral biasanya terjadi karena

penyakit hipertensi dan yang lebih jarang lagi di sebabkan oleh

penyakit kelainan koagulopati, malformasi dari pembuluh

darah di otak.

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

11

Stroke perdarahan dibagi lagi dalam dua bagian :

Perdarahan intraserebral, seperti intraparenkim dan intra

ventrikel

Perdarahan subrachnoid

2. Stroke nonperdarahan (iskemik)

Penyebab dari stroke iskemik adalah adanya aterosklerosis

yang dapat menyebabkan obstruksi pada pembuluh darah di

otak, terjadinya obstruksi bisa karena oklusi di tempat

terjadinya aterosklerosis atau adanya emboli dari tempat yang

lebih distal dari arteri serebral.

Transient Ischemic Attack (TIA) : serangan stroke

sementara berlangsung kurang dari 24 jam

Reversible Ischemic Neurologis Defisit (RIND) : gejala

neurologis akan menghilang antara >24 jam sampai

dengan 21 hari.

Progresif stroke atau stroke in evolution : kelumpuhan atau

defisit neurologis berlangsung secara bertahap dari yang

ringan sampai menjadi berat.

Stroke komplit atau completed stroke : kelainan neurologis

sudah menetap.

Berdasarkan klasifikasi The National Institute of

Neurological Disorder Stroke Part III trial (NINDS III),

stroke iskemik di bagi menjadi 4 golongan yaitu :

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

12

- Aterotrombolitik : berhubungan erat dengan platelet dan

thrombosis

- Kardioemboli

- Lakunar

- Penyebab lain yang menyebabkan hipotensi atau tekanan

darah rendah.

2.1.4 Epidemiologi

Menurut data WHO, stroke merupakan salah satu dari tiga

besar penyebab kematian di dunia diantara penyakit-penyakit

berbahaya lainnya seperti kanker dan jantung (Depkes, 2008). Di

luar negri setiap tahun, hampir 700.000 orang Amerika mengalami

stroke, dan stroke mengakibatkan hampir 150.000 kematian. Di

Amerika Serikat tercatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus

stroke, dan setiap 4 detik terjadi kematian akibat stroke. Pada

suatu saat, 5,8 juta orang di Amerika Serikat mengalami stroke,

yang mengakibatkan biaya kesehatan berkenaan dengan stroke

mendekati 70 miliar dolar per tahun. Pada tahun 2010, Amerika

telah menghabiskan $ 73,7 juta untuk menbiayai tanggungan

medis dan rehabilitasi akibat stroke. Selain itu, 11% orang

Amerika berusia 55-64 tahun mengalami infark serebral silent;

prevalensinya meningkat sampai 40% pada usia 80 tahun dan

43% pada usia 85 tahun (Medicastore,2011).

Stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.

Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

13

kesehatan sebesar 7,0 per mil dan yang berdasarkan diagnosis

tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Jadi,

sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis oleh

nakes. (Israr, 2008). Stroke merupakan masalah kesehatan yang

perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa

saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau

usia . Spesialis Saraf Rumah Sakit Premier Jatinegara, Sukono

Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke semakin penting dan

mendesak karena kini jumlah penderita Stroke di Indonesia

terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia dan keempat

didunia, setelah India, Cina, dan Amerika. Berdasarkan data

terbaru dan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas 2013).

2.1.5 Faktor Resiko

Stroke disebabkan oleh banyak faktor, yang sebagian

besar sesungguhnya bisa dikendalikan. Virgil Brown, MD, dari

Emory University, Atlanta, menyatakan bahwa stroke merupakan

akibat dari life style (gaya hidup) manusia modern yang tidak

sehat. Hal ini tampak pada perilaku mengonsumsi makanan yang

tinggi kolesterol dan rendah serat, kurang dalam aktivitas fisik

serta berolahraga, akibat stress/ kelelahan, konsumsi alkohol

berlebihan, kebiasaan merokok. Berbagai faktor risiko itu

selanjutnya akan berakibat pada pengerasan pembuluh arteri

(arteriosklerosis), sebagai pemicu stroke (Dewanto, 2009).

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

14

Lewis, et al (2011) membagi faktor resiko stroke menjadi

dua bagian yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan

faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat

dimodifikasi meliputi usia, riwayat keluarga, jenis kelamin, dan ras.

Usia sangat berperan dalam resiko peningkatan penyakit stroke,

yaitu pada usia 55 tahun ke atas. Prevalensi kejadian stroke pada

pria dan wanita hampir sama, hanya saja wanita lebih banyak

meninggal akibat stroke dibandingkan pria. Hal ini dikarenakan

wanita lebih rendah dalam bertahan hidup. Ras African American

mempunyai insiden tertinggi dari stroke dan kejadian meninggal

lebih tinggi dibandingkan berkulit putih. Sedangkan faktor risiko

yang dapat dimodifikasi meliputi hipertensi, kadar kolesterol dan

lemak darah, diabetes mellitus, kebiasaan merokok, aktivitas fisik,

penggunaan kontrasepsi hormonal, dan obesitas. Faktor resiko

yang dapat diubah ini sangat berhubungan dengan gaya hidup,

sehingga sangat diperlukan kerjasama keluarga dalam perubahan

gaya hidup ke arah yang lebih sehat.

2.1.6 Penyebab

Stroke disebabkan oleh banyak faktor, yang sebagian

besar sesungguhnya bisa dikendalikan. Virgil Brown, MD, dari

Emory University, Atlanta, menyatakan bahwa stroke merupakan

akibat dari life style (gaya hidup) manusia modern yang tidak

sehat. Hal ini tampak pada perilaku mengonsumsi makanan yang

tinggi kolesterol dan rendah serat, kurang dalam aktivitas fisik

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

15

serta berolahraga, akibat stress/ kelelahan, konsumsi alkohol

berlebihan, kebiasaan merokok. Berbagai faktor risiko itu

selanjutnya akan berakibat pada pengerasan pembuluh arteri

(arteriosklerosis), sebagai pemicu stroke (Dewanto, 2009).

2.1.7 Tanda dan Gejala

Gejala-gejala ringan stroke dapat dikenali seperti

seringnya kesemutan ringan tanpa sebab, sakit kepala atau

vertigo ringan, tiba-tiba sulit menggerakkan mulut dan sulit

berbicara, lumpuh sebelah serta mendadak pikun dan cadel. Bagi

mereka yang pernah mengalami serangan stroke lalu dikemudian

hari terkena serangan stroke yang kedua, maka serangan stroke

ulangan ini lebih berbahaya dan dapat menyebabkan kematian

(Sutrisno, 2007).

Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang

harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa

stroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai

lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat

difahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai

kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.

Tanda-tanda utama serangan stroke :

Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan

lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu

bagian tubuh saja

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

16

Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti

Satu mata atau kedua mata mendadak kabur

Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan

keseimbangan

Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui

sebabnya

Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya

tanda-tanda lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai,

yaitu;

Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah

Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran

secara mendadak

(Nabyl, 2012)

2.1.8 Pencegahan

Upaya pencegahan terjadinya stroke yaitu dengan

mengendalikan hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus,

hyperkolesterol, obesitas, dan menjauhi rokok, mengkonsumsi

alkohol, serta menghindari gaya hidup tidak sehat dan stress.

Menurut Dinkes Kebumen (2013), upaya pencegahan terjadinya

stroke yakni dengan menjauhi obat-obatan terlarang, menghindari

cedera kepala dan leher, menghindari infeksi, dan tidak memakai

kontrasepsi oral jenis lama. Menurut Ridwanaz (2012), upaya

untuk mengurangi stroke yakni dengan periksa tekanan darah

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

17

secra rutin dan mengkonsumsi makanan yang mengandung

potasium, karena menurut riset mengkonsumsi makanan yang

kaya potasium dapat mengurangi resiko stroke 40%. Contoh

makanan yang mengandung potasium yaitu: alpukat, kedelai,

pisang, salmon, dan tomat. Selanjutnya aspirin, aspirin bisa

membantu mencegah stroke. Tetapi kalau seseorang yang tidak

menderita stroke mengkonsumsinya akan berdampak kurang baik

(Nabyl ,2009).

2.1.9 Pengenalan Gejala Stroke Secara Dini dan Manajemen

Prehospital

Gejala umum yang terjadi pada stroke adalah kelemahan

tiba-tiba pada muka, lengan atau tungkai, dan sering terjadi pada

sisi bagian tertentu. Tanda dari stroke tergantung pada bagian

otak mana yang terkena dan seberapa parah bagian otak tersebut

mengalami kerusakan, tetapi setiap orang juga memiliki tanda

yang berbeda-beda. Stroke berhubungan dengan sakit kepala

atau tidak ada sakit kepala sama sekali. (Nabyl, 2009)

Kewaspadaan masyarakat tentang stroke akan lebih

mudah dengan singkatan dari gejala stroke yaitu FAST, yang

terdiri atas :

F = face (wajah)

Wajah tampak mencong sebelah tidak simetris. Sebelah sudut

mulut tertarik ke bawah dan lekukan antara hidung dan sudut

mulut tampak mendatar.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

18

A = Arms Drive (gerakan lengan)

Angkat lurus sejajar kedepan (90o) dengan telapak tangan

terbuka ke atas selama 30 detik. Apabila terdapat kelumpuhan

lengan yang ringan dan tidak di sadari oleh penderita, maka

lengan yang lumpuh tersebut akan turun (menjadi tidak sejajar

lagi). Pada kelumpuhan yang berat, lengan yang lumpuh

tersebut tidak akan bisa di angkat lagi bahkan sampai tidak

bisa bergerak sama sekali.

S = speech (bicara)

Bicara menjadi pelo (artikulasi terganggu) atau tidak bisa

berkata (gagu) atau bisa bicara tetapi tidak mengerti

pertanyaan orang sehingga komunikasi verbal tidak

nyambung.

T = time (waktu)

Segera memanggil ambulans atau ke rumah sakit jika

menemukan tiga gejala yaitu :

a. Orang tiba-tiba terlihat mengantuk berat atau kehilangan

kesadaran (pingsan).

b. Pusing berputar.

c. Rasa baal atau kesemutan separuh badan.

d. Gangguan penglihatan secara tiba-tiba pada satu atau dua

mata.

(Hilary, 2008)

Golden period atau jendela emas adalah waktu yang amat

berharga bagi seseorang ketika terkena stroke awal untuk segera

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

19

mendapat pertolongan oleh rumah sakit terdekat yang mempunyai

fasilitas penanganan stroke. Waktu yang di miliki oleh seseorang

ketika terjadi stroke adalah 3-6 jam untuk segera mendapat

pertolongan yang tepat di rumah sakit. Lebih dari jam tersebut

pasien yang mengalami stroke akan mengalami kecacatan yang

berat, karena berat ringanya kecacatan yang di akibatkan oleh

stroke ditentukan dengan penanganan awal yang tepat dengan

memanfaatkan golden period tersebut. Di samping itu juga

tergantung pada jenis stroke yang ada pada seseorang. (yastroki,

2009)

Memanfaatkan waktu golden period bagi seseorang ketika

terjadi serangan stroke awal itu sangat penting. Otak perlu segera

mendapatkan pertolongan oleh rumah sakit dan dokter yang tepat,

namun jika kita melalaikan masa golden period berarti kita

menyia-nyiakan harapan hidup seseorang yang seharusnya bisa

di selamatkan. (yastroki, 2009).

Penatalaksanaan prehospital yang bisa di lakukan untuk

pasien yang kita curigai sebagai stroke di kenal dengan “stroke

chain of survival” atau the “7 Ds”, yaitu :

1. Detection (pengenalan) : mengidentifikasi onset dan terjadinya

gejala-gejala stroke.

2. Dispatch (mengirimkan) : memanggil ambulans secepat

mungkin / mengaktifkan sistem kegawat daruratan.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

20

3. Delivery (perjalanan) : intervensi oleh petugas ambulans,

pengobatan prehospital, dan mengantarkan ke stroke unit di

rumah sakit.

4. Door (sampai di rumah sakit) : penerimaan di trias unit gawat

darura.

5. Data (data) : melakukan evaluasi secara teratur, pemeriksaan

laboratorium dan melakukan pencitraan.

6. Decision (keputusan) : diagnosis dan memutuskan obat /

terapi yang dilakukan.

7. Drug (obat) : memberikan obat dengan tepat atau tindakan

yang sesuai. (Andjelic, 2010)

2.2 Konsep Pengetahuan

2.2.1 Pengertian Pengetahuan

Menurut Bloom, Pengetahuan merupakan hasil dari tahu

dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera

manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian Besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Overt

behavior). (notoadmojo, 2010). pengalaman penelitian tertulis

bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik

dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoadmojo, 2003).

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

21

2.2.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan memiliki 6 tingkatan bergerak dari sederhana

sampai yang tinggi dan kompleks (notoadmodjo, 2010).

1. Pengetahuan (know) / C1

Pengetahuan berhubungan dengan dfengan mengingat

ilmu yang telah di pelajari sebelumnya. Pengetahuan juga di sebut

mengingat kembali (recall). Pengetahuan dapat menyangkut

bahan yang luas maupun sempit, seperti : fakta (sempit dan teori

(luas). Namun apa yang di ketahui sekedar apa yang diingat saja.

Oleh karena itu tingkatan ini adalah tingkatan yang terendah. Kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di

pelajari antara lain menyebutkan, mengidentifikasi, menyatakan

dan sebagainya.

2. Pemahaman (Comprehension) / C2

Pemahaman adalah kemampuan memahami suatu

pelajaran seperti : menafsirkan, menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, merammalkan, dan sebagainya.

3. Aplikasi atau penerapan (Aplication) / C3

Penerapan adalah kemampuan menggunakan dan

menafsirkan, suatu ilmu yang sudah dipelajari dalam situasi

tertentu atau konkret, seperti : menerapkan suatu metode, konsep,

prinsip atau teori, rumus, hukum-hukum dalam konteks atau

situasi yang lain.

4. Analisa (Analysis) / C4

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

22

Analisa adalah kemampuan menguraikan atau

menjabarkan materi atau suatu bentuk obyek ke dalam

komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan

analisa ini dapat di lihat dari penggunaan kata kerja seperti : dapat

menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (syntesis) / C5

Sintesis adalah kemampuan untuk menghimpun bagian

keadaan suatu keseluruhan, seperti : merumuskan tema / rencana

atau melihat hubungan. Kemampuan ini adalah kemampuan

merumuskan suatu pola atau struktur baru berdasarkan informasi

dan fakta.

6. Evaluasi

Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan

sendiri atau kriteria-kriteria yang telah ada.

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan antara

lain (mubarak, 2007) :

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan seseorang

pada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat

memahami. Tidak dapat di pungkiri bahwa makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah pula mereka menerima informasi, dan

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

23

pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang di milikinya.

Sebaliknya jika tingkat pendidikan seseorang rendah, akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap

penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

b. Pekerjaan

Pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun

tidak langsung.

c. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Ada

kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan

berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap

obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan

timbul kesan yang sangat dalam dan membekas dalam emosi

kejiwaanya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif

dalam kehidupanya.

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi

perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).

Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 3 kategori

perubahan yakni :

a.) Perubahan ukuran

b.) Perubahan proporsi

c.) Hilangnya ciri – ciri lama

d.) Timbulnya ciri – ciri baru

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

24

Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ pada aspek psikologis

atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan

dewasa.

d. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang

tinggi terhadap sesuatu yang menjadikan seseorang untuk

mencoba dan menemukan suatu hal pada akhirnya di peroleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

e. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat

membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh

pengetahuan yang baru (Azwar, 2012)

f. Kebudayaan lingkungan Sekitar

Kebudayaan dimana kita hidup dan di besarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita

bila dalam suatu wilayah mempunyai kebudayaan untuk

menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin

lingkungan sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga

kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat

berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap

seseorang.

g. Kriteria Pengetahuan

Pengetahuan dapat dikriteriakan menjadi prosentase yang di

tafsirkan ke kalimat yang bersifat kuantitatif dikatakan baik

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

25

76% - 100%, cukup baik jika skor 56% - 75%, kurang baik jika

skor <40%.

2.3 Konsep Sikap

2.3.1 Pengertian Sikap

sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek (notoadmojo,

2010). Sikap adalah respon terhadap stimulus sosial yang telah

terkondisikan (Azwar, 2009).

2.3.2 Komponen Sikap

Azwar, (2009) menyatakan bahwa sikap memiliki 3 komponen

yaitu:

a. Komponen Kognitif

Komponen kognitif merupakan komponen yang berisi

kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa

yang benar bagi objek sikap.

b. Komponen Afektif

Komponen afektif merupakan komponen yang menyangkut

masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek

sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan

perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Reaksi emosional

yang merupakan komponen afektif ini banyak di pengaruhi

oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai benar dan

berlaku pada obyek tersebut.

c. Komponen Perilaku

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

26

Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur

sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan

berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan

objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini di dasari oleh asumsi

bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi

perilaku. Maksudnya, bagaimana orang tersebut berperilaku

dalam situasi tertentu dan stimulus tertentu akan banyak di

tentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaanya

terhadap stimulus tersebut.

Teori mengatakan bahwa apabila salah satu saja diantara

ketiga komponen sikap tidak konsisten dengan yang lain,

maka akan terjadi ketidakselarasan yang menyebabkan

timbulnya mekanisme perubahan sikap sedemikian rupa

sehingga konsistensi itu tercapai kembali. Dalam tiga

komponen sikap terdapat perbedaan tingkatan atau kadar,

serta terdapat pula perbedaan kompleksitasnya. Dalam

proporsi suatu sikap yang di dominasi oleh komponen afektif

yang kuat dan kompleks akan lebih sukar untuk berubah

walaupun dimasukkan informasi baru yang berlawanan

mengenai objek sikapnya (Azwar, 2009).

2.3.3 Ciri – Ciri Sikap

Ciri – ciri sikap seperti yang di uraikan oleh Azwar (2009) adalah :

1. Sikap itu tidak di bawa sejak lahir

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

27

Ini berarti bahwa manusia pada waktu di lahirkan belum

membawa sikap - sikap tertentu terhadap suatu objek. Karena

sikap tidak dibawa sejak lahir, berarti bahwa sikap itu terbentuk

dalam perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh karena itu

dapat di bentuk, maka sikap dapat di pelajari.

2. Sikap itu selalu berhubungan dengan obyek sikap

Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan

obyek tertentu, akan menimbulkan sikap yang terbentuk pula dari

individu terhadap obyek tersebut.

3. Sikap dapat tertuju pada satu obyek saja, tetapi juga dapat tertuju

pada sekumpulan obyek – obyek

Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif pada

seseorang, orang tersebut akan memiliki kecenderungan untuk

menunjukkan sikap yang negatif pula pada kelompok dimana

seseorang tersebut tergabung di dalamnya.

4. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar

Kalau suatu sikap telah terbentuk dan merupakan nilai

dalam kehidupan seseorang, secara relative sikap itu akan lama

bertaham pada diri seseorang yang bersangkutan. Tetapi

sebaliknya bila sikap itu belum begitu mendalam ada dalam diri

seseorang, maka sikap tersebut secara relative tidak bertahan

lama, dan sikap tersebut akan mudah berubah.

5. Sikap itu meengandung faktor perasaan dan motivasi

Ini berarti bahwa sikap terhadap suatu obyek tertentu akan

selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

28

atau negatif terhadap obyek tersebut. Sikap sebagai motivasi,

berarti bahwa sikap mempunyai daya dorong bagi individu untuk

berperilaku terhadap obyek tertentu yang di hadapinya.

2.3.4 Tingkatan Sikap

Dalam bukunya, notoadmojo (2010) menjelaskan bahwa sikap

mempunyai beberapa tingkatan, yaitu :

1. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang / subyek mau dan

memperhatikan stimulus yang di berikan.

2. Merespons (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang di berikan, adalah suatu indikasi

dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab

pertanyaan dan mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas

pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima ide

tersebut.

3. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya dengan segala resiko.

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

29

2.3.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap menurut

Azwar, (2009) yaitu :

1. Pengalaman pribadi

Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya

sikap untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan.

Seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan

dengan obyek psikologis, untuk dapat menjadi dasar

pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Pada

umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau seseorang dengan sikap yang dianggapnya

penting oleh karena keinginan untuk menghindari konflik

dengan orang yang dianggap penting tersebut.

3. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap

seseorang. Hanya kepribadian individu yang telah kuat dan

mapan yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam

pembentukan sikap individual.

4. Media masa

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

30

Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan

landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap sikap

tersebut. Pesan sugestif yang cukup kuat akan memberi dasar

afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah arah

sikap tertentu.

5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Kedua lembaga ini berpengaruh terhadap pembentukan

sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian

dan konsep moral dalam diri individu.

6. Pengaruh faktor emosional

Kadang-kadang suatu bentuk sikap merupakan pertanyaan

yang di dasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam

penyaluran fungsi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego. Sikap ini dapat sementara dan berlalu begitu

frustasi hilang, akan tetapi dapat pula bersifat persisten dan

bertahan lama.

Selain dari faktor-faktor diatas yang mempengaruhi

pembentukan sikap, menurut Azwar (2012) adalah faktor

pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan

hal ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

suatu obyek tertentu, individu mempunyai dorongan untuk

mengerti, dengan pengalamanya untuk memperoleh

pengetahuan. Sikap seseorang terhadap suatu obyek

menunjukkan pengetahuan tersebut mengenai obyek yang

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

31

bersangkjutan. Selain itu faktor fisiologis yaitu umur dan

kesehatan.

Sikap dibentuk melalui proses tertentu, melalui kontak

sosial terus menerus antara individu dengan individu lain di

sekitarnya. Menurut Azwar (2012) faktor-faktor yang

mempengaruhi terbentuknya sikap adalah :

1. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam

diri orang yang bersangkutan, seperti selektivitas, yaitu

memilih rangsang-rangsang mana yang akan didekati

dan mana yang harus dijauhi. Pilihan ini ditentukan

oleh motif-motif dan kecenderungan-kecenderungan

dalam diri seseorang. Karena harus memilih inilah

kemudian orang menyusun sikap positif terhadap suatu

hal dan membentuk sikap negatif terhadap hal lainya.

2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berada di luar

individu, yaitu :

a. Sikap obyek yang dijadikan sifat

b. Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu

sikap

c. Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung

sikap tersebut

d. Media komunikasi yang di gunakan dalam

menyampaikan sikap

e. Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep strokerepository.ub.ac.id/332/3/BAB II.pdf · 2020. 9. 14. · 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep stroke 2.1.1 Anatomi dan fisiologi otak Otak mempunyai

32

2.3.6 Sifat Sikap

Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif (Azwar,

2009) :

1) Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati,

menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.

2) Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu.