b. imam malik 1. biografi imam malik

6
B. Imam malik 1. Biografi Imam Malik dan Latar Belakang Pendidikannya Imam Malik adalah Imam yang kedua Dari Imam-imam empat serangkai dalam islam dari segi umur. Beliau Di lahirkan di Kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun 93 H/12 M, dan wafat pada hari Ahad, 10 Rabi’ul Awal 179 H/798 M di Madinah pada masa pemerintahan Abbasiyah di bawah kekuasaan Harun al-Rasyid. Nama lengkapnya ialah Abu Abdillah Malik ibn Anas ibn Malik ibn Abu Amir ibn al-Harits. Beliau adalah keturunan bangsa Arab dusun Zu Ashbah, sebuah dusun di Kota Himyar, jajahan Negeri Yaman. Ibunya bernama Siti al-Aliyah Binti Syuraik al-Azdiyah. Ada riwayat yang mengatakan bahwa Imam Malik berada dalam kandungan rahim Ibunya selama dua tahun;ada pula yang mengatakan sampai tiga tahun,

Upload: rizkiakbarremo

Post on 14-Jun-2015

944 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

B. Imam malik

1. Biografi Imam Malik dan Latar Belakang Pendidikannya

Imam Malik adalah Imam yang kedua Dari Imam-imam empat serangkai dalam islam dari segi umur. Beliau Di lahirkan di Kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun 93 H/12 M, dan wafat pada hari Ahad, 10 Rabi’ul Awal 179 H/798 M di Madinah pada masa pemerintahan Abbasiyah di bawah kekuasaan Harun al-Rasyid. Nama lengkapnya ialah Abu Abdillah Malik ibn Anas ibn Malik ibn Abu Amir ibn al-Harits. Beliau adalah keturunan bangsa Arab dusun Zu Ashbah, sebuah dusun di Kota Himyar, jajahan Negeri Yaman. Ibunya bernama Siti al-Aliyah Binti Syuraik al-Azdiyah. Ada riwayat yang mengatakan bahwa Imam Malik berada dalam kandungan rahim Ibunya selama dua tahun;ada pula yang mengatakan sampai tiga tahun,

Imam Malik adalah seorang yang berbudi mulia, dengan pikiran yang cerdas, pemberani dan teguh mempertahankan kebenaran yang diyakininya. Di samping itu, beliau juga suka bergaul dengan handai taulan, orang-orang yang mengerti agama terutama para gurunya, bahkan bergaul dengan para pejabat pemerintah atau wakil-wakil pemerintahan serta Kepala Negara.

Imam Malik terdidik di kota Madinah pada masa pemerintahan Khalifah Sulaiman ibn Abdul Malik dari BaninUmaiyah VII. Pelajaran pertama yang diterimanya adalah al-Qur’an, yakni bagaimana cara membaca, memahami makna dan tafsirnya. Kemudian ia mempelajari hadits Nabi SAW. Dengan tekun dan rajin, sehingga mendapat julukan sebagai ahli hadits.

2.Pola Pemikiran, metode Istidlal dan faktor-faktor yang Mempengaruhi Imam Malik dalam Menetapkan Hukum Islam

Imam Malik adalah seorang mujtahid dan ahli ibadah sebagaimana halnya Imam Abu Hanifah. Sebagai bukti atas hal ini, adalah ucapan al-Dahlawy, “Malik adalah orang paling ahli dalam bidang hadits di Madinah, yang paling mengetahui keputusan Umar, yang paling mengetahui pendapat-pendapat Abdullah ibn Umar, Aisyah R.A. dan sahabat-sahabat lainnya. Atas dasar itulah dia memberi fatwa. Apabila diajukan kepadanya suatu masalah, dia menjelaskan dan memberi fatwa.

Imam Malik selaku seorang mufti yang dipercaya oleh umat dim asa itu sering menghadapi kekejaman dan keganasan fisik yang berat dari penguasa, karena, Beliau tetap mempertahankan pendapatnya tentang masalah “paksaan talak itu tidak sah”. Imam Malik adalah seorang yang di kenal para ulama sebagai alim besar dalam ilmu hadits. Hal ini terlihat dari pernyataan para ulama, di antaranya Imam Syafi’I yang mengatakan,

“apabila datang kepadamu hadits dari Imam Malik , maka pegang teguhlah olehmu, karena dia menjadi hujjah bagimu”.

Dalam menetapkan hukum dan ketika member fatwa, Beliau sangat berhati-hati, sebagaimana diriwayatkan, bahwa beliau pernah berkata,”Saya tidak pernah memberikan fatwa dan meriwayatkan suatu hadits, sehingga 70 ulama membenarkan dan mengakui.

Adapun metode istidlal Imam Malik dalam menetapkan hukum Islam adalah berpegang kepada:

-Al-Qur’an

-Sunnah

-Ijma’ Ahl al-madinah

-Fatwa Sahabat

-Khabar Ahad dan Qiyas

-Al-istihsan

-Al-Mashlahah al-Mursalah

-Sadd al-Zara’i

-Istishab dan

-Syar’u Man Qablana Syar’un Lana

3. Karya-Karya Imam Malik, Murid-Muridnya serta Penyebaran dan Perkembangan Mazhabnya

Pendapat Malik ibn Anas Dapat sampai kepada kita melalui dua buah kitab, Yaitu al-Muwattha’ dan al-Mudawanah al-Kubra. Kitab al- Muwattha’ mengandung dua aspek fiqh. Sedangkan Kitab al- Mudawanah al- Kubra merupakan kumpulan risalah yang memuat tidak kurang dari 1.036 masalah dari fatwa Imam Malik yang dikumpulkan Asad ibn al-Furat al-Naisabury yang berasal dari tunis. Ia banyak mendengar dari kedua murid Abu Hanifah tersebut tentang masalah-masalah fiqh menurut aliran Irak. Kemudian ia pergi ke Mesir dan disana bertemu dengan murid Imam Malik terutama ibn al-Qasim, jawaban-jawaban ibn al-Qasim itulah yang kemudian menjadi kitab al-Mudawanah tersebut.

Perkembangan Mazhab Maliki sempat surut di Mesir, karena pada masa itu berkembang pula Mazhab Syafi’i dan sebagian penduduknya telah mengikuti Mazhab Syafi’I, tetapi pada zaman pemerintahan Ayyubiyah, mazhab Maliki kembali hidup.

Mazhab Maliki sampai sekarang masih diikuti sebagian besar kaum Muslimin di Maroko, Algers, Tunisia, Tripoli, Libia, dan Mesir. Masih tersiar juga di Irak, Palestina, Hijaz, dan lain-lainnya di sekitar jazirah Arab, tetapi tidak begitu banyak orang mengikutinya.

referensi

Huzaemah Tahido Yanggo, ;Pengantar Perbandingan Mazhab;