audit sap 11

16
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejumlah besar organisasi telah mengakui pentingnya pengendalian intern oleh manajemen, auditor independen, dan pihak eksternal lainnya seperti pembuat peraturan. Standar pekerjaan lapangan kedua mensyaratkan agar auditor memperoleh pemahaman yang cukup mengenai pengendalian intern suatu entitas untuk merencanakan audit. Hal ini termasuk pemahaman mengenai rancangan pengendalian intern dan apakah pengendalian tersebut telah ditempatkan dalm operasi, tetapi tidak termasuk menentukan efektifitasnya. Auditor menggunakan pemahaman untuk mengidentifikasikan jenis salah saji material yang dapat mempengaruhi asersi laporan keuangan manajemen, untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko salah saji semacam itu, dan untuk merancang pengujian substantif untuk menyediakan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi salah saji. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, yaitu: 1. Definisi dan tujuan dari pengendalian internal ? 2. Apa sajakah unsur-unsur dari struktur pengendalian intern (SPI) ? 3. Bagaimana hubungan SPI dengan prosedur audit lainnya ?

Upload: wikabayashi

Post on 11-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

audit sap 11

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUANLatar Belakang

Sejumlah besar organisasi telah mengakui pentingnya pengendalian intern oleh manajemen, auditor independen, dan pihak eksternal lainnya seperti pembuat peraturan. Standar pekerjaan lapangan kedua mensyaratkan agar auditor memperoleh pemahaman yang cukup mengenai pengendalian intern suatu entitas untuk merencanakan audit. Hal ini termasuk pemahaman mengenai rancangan pengendalian intern dan apakah pengendalian tersebut telah ditempatkan dalm operasi, tetapi tidak termasuk menentukan efektifitasnya. Auditor menggunakan pemahaman untuk mengidentifikasikan jenis salah saji material yang dapat mempengaruhi asersi laporan keuangan manajemen, untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko salah saji semacam itu, dan untuk merancang pengujian substantif untuk menyediakan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi salah saji.Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, yaitu:

1. Definisi dan tujuan dari pengendalian internal ?2. Apa sajakah unsur-unsur dari struktur pengendalian intern (SPI) ?

3. Bagaimana hubungan SPI dengan prosedur audit lainnya ?

Tujuan Penulisan MakalahTujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui dan memahami definisi dan tujuan pengendalian internal.

2. Mengetahui dan memahami unsur-unsur dari struktur pengendalian intern.

3. Mengetahui dan memahami hubungan SPI dengan prosedur audit lainnya.

BAB II

PEMBAHASANSTRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

A. DEFINISI DAN TUJUAN DARI PENGENDALIAN INTERNALPengendalian intern (internal control) adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut:1. Keandalan pelaporan keuangan entitasManajemen bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan bagi investor, kreditur, dan pihak-pihak lainnya. Manajemen memiliki tanggung jawab hukum dan professional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan yang ditetapkan oleh IAI dan IFRS. Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggungjawab pelaporan keuangan ini.2. Efektivitas dan efisiensi operasi entitas

Pengendalian dalam suatu entitas akan mendorong efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber-sumber secara optimal untuk mencapai tujuan entitas. Tujuan utama pengendalian ini adalah untuk memberi informasi keuangan dan non-keuangan yang akurat tentang operasi entitas untuk pengambilan keputusan.

3. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan-peraturan

Entitas-entitas publik, non-publik, dan organisasi nirlaba berkewajiban untuk menaati banyak undang-undang dan peraturan-peraturan. Sebagian diantaranya hanya menyangkut akuntansi secara tak langsung, namun ada juga yang langsung berkaitan dengan akuntansi, seperti misalnya undang-undang perpajakan.

Manajemen merancang sistem pengendalian internal untuk mencapai ketiga tujuan di atas. Dalam pengauditan atas laporan keuangan dan audit atas pengendalian internal, auditor focus pada reliabilitas laporan keuangan dan pengendalian atas operasi, serta kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang dapat secara material memengaruhi laporan keuangan.B. UNSUR-UNSUR STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Untuk tujuan standar audit, pembagian pengendalian internal ke dalam lima komponen di bawah ini menyediakan suatu kerangka yang bermanfaat bagi auditor untuk mempertimbangkan bagaimana berbagai aspek pengendalian internal yang berbeda pada entitas dapat mrmrngaruhi audit (SA 315.A51):

(1) Lingkungan pengendalian;(2) Proses penilaian risiko entitas;(3) Sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan, termasuk proses bisnis yang terkait, dan komunikasi;(4) Aktivitas pengendalian; dan(5) Pemantauan terhadap pengendalianPembagian tersebut belum tentu mencerminkan bagaimana suatu entitas merancang, mengimplementasikan, dan memelihara pengendalian internal, atau bagaimana entitas mengklasifikasikan komponen tertentu. Auditor dapat menggunakan terminology atau kerangka yang berbeda untuk menjelaskan berbagai aspek pengendalian internal dan pengaruhnya terhadap audit daripada yang digunakan dalam standar audit, selama seluruh komponen yang dijelaskan dalam standar audit tercakup.

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian mencakup fungsi tata kelola dan manajemen, serta sikap, kesadaran, dan tindakan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen atas pengendalian internal entitas dan pentingnya pengendalian tersebut dalam entitas. Lingkungan pengendalian menetapkan arah organisasi yang memengaruhi kesadaran pengendalian personel organisasi tersebut.Lingkungan pengendalian meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

a. Komunikasi dan penegakan nilai integritas dan etika. Efektivitas pengendalian tidak dapat melebihi nilai integritas dan etika dari mereka yang menciptakan, mengelola, dan memantau pengendalian tersebut. Integritas dan perilaku etis merupakan produk standar etika dan perilaku entitas, bagaimana standar tersebut dikomunikasikan.b. Komitmen terhadap kompetensi. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen tentang tingkat kompetensi untuk tugas tertentu dan bagaiman hal tersebut diterjemahkan ke dalam persyaratan keterampilan dan pengetahuan.c. Partisipasi oleh pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola. Kesadaran pengendalian suatu entitas dipengaruhi secara signifikan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Pentingnya tanggungjawab pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dinyatakan dalam kode etik dan peraturan perundang-undangan, atau panduan yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat bagi pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola.d. Filosofi dan gaya operasi manajemen. Melalui aktivitasnya, manajemen harus memberi sinyal yang jelas tentang pentingnya pengendalian internal sebagai contoh, misalnya seberapa jauh manajemen mempertimbangkan risiko, atau apakah manajemen tidak peduli dengan risiko? Apakah target penjualan dan laba tidak realistis, dan apakah karyawan didorong untuk secara agresif memenuhi target tersebut? Pemahaman tentang hal ini akan memberikan kepada auditor gambaran tentang bagaimana sikap manajemen terhadap pengendalian internal.e. Struktur organisasi. Struktur organisasi entitas merumuskan garis pertanggungjawaban dan kewenangan. Dengan memahami strktur organisasi entitas, auditor akan dapat mempelajari manajemen dan elemen-elemen fungsional dari bisnis, serta melihat bagaimana pengendalian diterapkan.f. Pemberian wewenang dan tanggungjawab. Pemberian wewenang dan tanggungjawab dapat mencakup kebijakan yang berkaitan dengan praktik bisnis yang tepat, pengetahuan dan pengalaman personel kunci, dan sumber daya yang tersedia untuk melaksanakan tugas.g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Aspek terpenting dari pengendalia internal adalah manusia. Jika para karyawan kompeten dan bisa dipercaya, pengendalian lain bisa diabaikan dan laporan keuangan yang bisa dipercaya, tetap bisa dihasilkan. Mengingat betapa pentingnya personel yang kompeten dan bisa dipercaya untuk terciptanya pengendalian yang efektif, maka metode rekrutmen pegawai, penilaian, pelatihan, promosi, dan kompensasi menjadi bagian yang penting dalam pengendalian internal.2. Proses Penilaian Risiko EntitasPenilaian risiko untuk peaporan keuangan adalah identifikasi dan analisis risiko yang dilakukan manajemen berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan entitas yang berlaku. Proses penilaian risiko entitas membentuk suatu basis bagi manajemen untuk menentukan bagaimana risko dikelola. Jika proses tersebut sudah tepat sesuai dengan kondisinya, termasuk sifat, ukuran, dan kompleksitas entitas, maka hal ini membantu auditor dalam mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material. Ketepatan atas kesesuaian proses penilaian risiko entitas dengan kondisinya ditentukan oleh pertimbangan auditor.3. Sistem Informasi, Termasuk Proses Bisnis yang Terkait, Pelaporan Keuangan yang Relevan, dan Komunikasi

Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang mencakup sistem pelaporan keuangan, mencakup metoda dan catatan yang: Mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang valid.

Mendeskripsikan transaksi secara cukup terperinci dan tepat waktu untuk memungkinkan klasifikasi transaksi yang tepat untuk pelaporan keuangan.

Mengukur nilai transaksi dengan suatu cara yang memungkinkan pencatatan nilai moneter transaksi tersebut secara tepat dalam laporan keuangan.

Menentukan periode terjadinya transaksi yang memungkinkan pencatatan transaksi tersebut dalam periode akuntansi yang tepat.

Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait secara tepat dalam laporan keuangan.

Komunikasi oleh entitas tentang peran dan tanggungjawab pelaporan keuangan dan hal-hal signifikan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan mencakup penyediaan pemahaman peran dan tanggungjawab individu terkait dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Hal ini mencakup hal-hal seperti seberapa luas pemahaman personel tentang bagaimana aktivitas mereka dalam sistem informasi pelaporan keuangan berkaitan dengan pekerjaan personel lain dan cara untuk melaporkan penyimpangan kepada tingkat lebih tinggi yang tepat dalam entitas.4. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, selain yang tercakup dalam keempat komponen pengendalian yang lain, yang membantu dalam memastikan bahwa tindakan yang diperlukan dilakukan untuk menghadapi risiko gun tercapainya tujuan entitas.Pada umumnya, aktivitas pengendalian yang relevan dengan suatu audit dapat dikategorikan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

Penelaahan kinerja Pengolahan informasi Pengendalian fisik Pemisahan tugas

5. Pemantauan Terhadap Pengendalian

Pemantauan pengendalian adalah suatu proses untuk menilai efektivitas pelaksanaan pengendalian internal. Kegiatan ini melibatkan penilaian efektivitas pengendalian secara berkala dan tepat waktu, sera melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas, karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan hukum dan peraturan.C. HUBUNGAN SPI DENGAN PROSEDUR AUDIT LAINNYAJika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidak akuratan atau pun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Bagi akuntan publik, hal tersebut menimbulkan risiko yang besar, dalam arti risiko untuk memberikan opini tidak sesuai dengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikannya.

Untuk mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak berjalan efektif, maka auditor harus memperluas scope pemeriksaannya pada waktu melakukan substantive test. Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern berjalan efektif, maka scope pemeriksaan pada waktu melakukan substantive test bisa dipersempit.BAB III

PENUTUPKesimpulan

Pengendalian intern (internal control) adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut: 1) Keandalan pelaporan keuangan entitas, 2) Efektivitas dan efisiensi operasi entitas, dan 3) Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan-peraturan. Unsur-unsur struktur pengendalian intern dapat dibagi menjadi lima, yaitu: 1) Lingkungan pengendalian, 2) Proses penilaian risiko entitas, 3) Sistem informasi, termasuk proses bisnis yang terkait, pelaporan keuangan yang relevan, dan komunikasi, 4) Aktivitas pengendalian, dan 5) Pemantauan terhadap pengendalian. Jika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidak akuratan atau pun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Bagi akuntan publik, hal tersebut menimbulkan risiko yang besar, dalam arti risiko untuk memberikan opini tidak sesuai dengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikannya.Saran

Setelah mempelajari mengenai pengertian pengendalian internal, unsur struktur pengendalian intern , dan hubungan struktur pengendalian intern dengan prosedur audit lainnya diharapkan untuk selanjutnya dapat mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan ini ke dalam dunia kerja maupun dalam masyarakat.DAFTAR PUSTAKA

AL. Haryono Jusup. 2001. Auditing. Buku 1 BP. STIE YKPN: Yogyakartahttp://pratamafahri.blogspot.com/2013/11/pengendalian-internal-audit.htmlReguler, 13 Mei 2015

PENGAUDITAN I

STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

OLEH:

KELOMPOK 3

Ni Kadek Lilik Ayu Pratiwi1306305078 / 9

Winayaka Lingga1306305115 / 14

Ni Koming Ayu Praditasari1306305120 /15

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2014/2015