askep hipotiroid lengkap.doc

8/10/2019 ASKEP HIPOTIROID LENGKAP.doc

1/42

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanisme yang berjalan di dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem

pengatur utama yaitu sistem saraf dan sistem hormonal atau sistem endokrin

(Guyton & Hall, 1997) !ada umumnya, sistem saraf ini mengatur akti"itas tubuh

yang #epat, misalnya kontraksi otot, perubahan "iseral yang berlangsung dengan

#epat dan bahkan juga ke#epatan sekresi beberapa kelenjar endokrin (Guyton &

Hall, 1997)

$istem hormonal yang berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi

metabolisme tubuh, seperti pengaturan ke#epatan reaksi kimia di dalam sel atau

pengangkutan bahan%bahan meleati membran sel atau aspek lain dari

metabolisme sel seperti pertumbuhan dan sekresi (Guyton & Hall, 1997) Hormon

tersebut dikeluarkan oleh sistem kelenjar atau struktur lain yang disebut sistem

endokrin

$alah satu kelenjar yang mensekresi hormon yang sangat berperan dalam

metabolisme tubuh manusia adalah kelenjar tiroid 'alam pembentukan hormon

tiroid tersebut dibutuhkan persediaan unsur yodium yang #ukup dan

berkesinambungan !enurunan total sekresi tiroid biasanya menyebabkan

penurunan ke#epatan metabolisme basal kira%kira sampai * persen di baah

normal dan bila kelebihan sekresi hormon tiroid sangat hebat dapat menyebabkan

naiknya ke#epatan metabolisme basal sampai setinggi + sampai 1 persen di

atas normal (Guyton & Hall, 1997) eadaan ini dapat timbul se#ara spontan

maupun sebagai akibat pemasukan hormon tiroid yang berlebihan (!ri#e &

-ilson, .+)

1


2/42

1.2 Tujuan

1.1 /ujuan 0mum

Mahasisa mampu mmahami dan menjelaskan mengenai hipotiroidisme

1.. /ujuan husus

a Mahasisa mampu menjelaskan pengertian hipotiroidisme

b Mahasisa mampu menjelaskan epidemiologi dan etiologi hipotiroidisme

# Mahasisa mampu menjelaskan tanda dan gejala serta patofisiologi

hipotiroidisme

d Mahasisa mampu menjelaskan komplikasi dan prognosis hipotiroidisme

e Mahasisa mampu menjelaskan pen#egahan, pemeriksaan penunjang dan

hipotiroidisme

f Mahasisa mampu menjelaskan asuhan keperaatan pada pasien dengan

hipotiroidisme

1.3 Implikasi Keperaatan

$istem endokrin berinteraksi dengan system saraf untuk mengatur dan

mengkoordinasi akti"itas tubuh !eraat perlu memberikan asuhan keperaatan

se#ara optimal pada pasien suhan keperaatan yang diberikan pada pasien

meliputi pengkajian, diagnosa, peren#anaan, inter"ensi, dan e"aluasi 2ika asuhan

keperaatan dilakukan dengan baik dan tepat maka kita akan dapat membantu

kesembuhan pasien

etika peraat menemui pasien yang mengalami tanda dan gejala yang

mengindikasikan adanya gangguan pada sistem endokrinnya, maka peraatmelakukan pengkajian dan menganalisanya $etelah menganalisa, peraat dapat

mengambil masalah keperaatan apa saja yang terjadi pada pasien, yang

kemudian mun#ullah diagnosa keperaatan

$etelah diagnosa ini dirumuskan, peraat dapat membuat ren#ana asuhan

keperaatan yang mempunyai tujuan dan kriteria hasil Hal ini diharapkan dengan

adanya pelaksanaan dari ren#ana asuhan keperaatan tersebut, masalah pasien

dapat teratasi sebagian maupun teratasi sepenuhnya $etelah pelaksanaan asuhan

2


3/42

keperaatan diaplikasikan, peraat membuat e"aluasi yang berguna untuk

mengetahui efekti"itas tindakan keperaatan yang dilakukan terhadap pasien

'ari e"aluasi, peraat dapat mengkajii data%data kesehatan pasien yang meliputi

aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual 'engan peraat melakukan

asuhan keperaatan se#ara holistik, maka masalah kesehatan yang dialami pasien

dapat tertangani dengan baik, sehingga pasien dapat kembali pada kondisinya

yang optimal

3


4/42

Ba!. 2 PE"BAHA#AN

2.1 Pengertian

Menurut 3orin (.9) yang disebut hipertiroidisme adalah suatu penyakit

yang tejadi akibat penurunan kadar hormon tiroid yang bersirkulasi

Hipotiroidisme adalah suatu kelainan yang relati"e sering ditemukan degan

ditandai oleh ketidak#ukupan produksi hormone tiroid ekurangan produksi

hormone tiroid paling sering disebakan oleh kegagalan tiroid primer tetapi juga

dapat disebakan oleh penurunan sekresi /$H karena insufisiensi hipofisis(hipotiroidisme sekunder) atau kegagalan hipotalamus dalam melepaskan /4H

(hipotiroidisme tersier) ($tein, .1)

Hipotiroidisme merupakan keaadaan yang ditandai dengan terjadinya

hipofungsi tiroid yang berjalan lambat yang diikuti oleh gejala%gejala kegagalan

tiroid eadaan ini terjadi akibat kadar hormon tiroid berada dibaah nilai

optimal (5runner & $uddarth, ..) $edangkan menurut !ri#e (.+) Hipotiroid

adalah defisiensi produksi hormon dari kelenjar tiroid

'ari beberapa pengertian diatas dapat diketahui baha hipotiroid

merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh penurunan hormon tiroid yang

ditandai dengan ketidak#ukupan produksi hormon tiroid karena hormon tiroid

berada di baah nilai optimal

2.2 Epi$emi%l%gi

6ebih dari 9* penderita hipotiroidisme primer atau tiroidal yang menga#u

kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri $ebagian besar penderita

hipotiroidisme primer berusia hingga 7 tahun dan biasanya ditemukan

mengalami hipotiroidisme ringan sampai sedang yang telah berjalan lama

Hipotiroidisme lima kali lebih sering menyerang anita dibandingkan laki%laki

dan paling sering terjadi pada usia di antara 8 hingga + tahun

2.3 Eti%l%gi

da empat penyebab terjadinya hiptiroidisme, yaitu

Malfungsi kelenjar tiroid

4


5/42

adar H/ yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar /$H dan

/4H karena tidak adanya umpan balik negatif oleh H/ pada hipofisis anterior

dan hipotalamus

5 Malfungsi hipofisis

Malfungsi hipofisis menyebabkan rendahnya kadar /$H yang akan

menurunkan kadar H/ dalam darah

3 Malfungsi hipotalamus

Malfungsi hipotalamus menyebabkan rendahnya kadar /$H, dan /4H

yang akan menurunkan kadar H/ dalam darah

' arena sebab lain, seperta farmakologis, defisiensi yodium dll

'efisiensi yodium akan mengganggu kelenjar tiroid untuk menghasilkan

hormon tiroid yang nantinya akan menurunkan kadar /8, / dan

/irokalsinonin !ada defisiensi iodium terjadi gondok karena sel%sel tiroid

menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalam usaha untuk menyerap semua

iodium yang tersisa dalam darah adar H/ yang rendah akan disertai kadar

/$H dan /4H yang tinggi karena minimnya umpan balik kekurangan yodium

jangka panjang menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif

$edangakan penggunaan obat%obat farmakologis antitiroid akan menekan

sekresi hormon tiroid sehingga terjadi ketidak adekuatan sekresi hormon

tiroid 'inegara barat seperti merika $erikat, ditemukan pula penyebab lain

hipotiroid, yaitu penyakit Hashimoto, yang disebut juga hipotiroid autoimun,

terjadi akibat adanya autoantibodi yang merusak jaringan kelenjar tiroid Hal

ini menyebabkan penurunan H/ disertai peningkatan kadar /$H dan /4H

akibat umpan balik negatif yang minimal, penyebab tiroiditis autoimun tidak

diketahui, tetapi tampaknya terdapat ke#endrungan genetik untuk mengidap

penyakit ini !enyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis

Hashimoto !ada tiroiditis hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan

hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah

kelenjar yang masih berfungsi !enyebab kedua tersering adalah pengoabatan

terhadap hipertiroidisme 5aik yodium radioaktif maupun pembedahan

#ederung menyebabkan hipotiroidisme

5


6/42

etika kadar H/ dalam darah menurun, maka terjadilah hipotiroid !ada

saat terjadi hipotiroid, /$H akan merangsang kelenjar tiroid untuk

mensekresi lebih kuat, akibatnya terjadi pembesaran kelenjar tiroid yang

kemudian akan menekan struktur di leher dan dada yang mengakibatkan

timbulnya disfagia atau gangguan respirasi Hipotiroid juga menyebabkan

terjadinya perlambatan metabolisme tubuh, yang mengakibatkan tubuh akan

menurunkan produksi panas $elain itu juga akan menurunkan produksi asam

lambung yang kemudian mnyebabkan konstipasi 5egitu juga dengan

pembentukan eritrosit yang tidak optimal sebagai dampak dari menurunnya

hormon tiroid memungkinnkan klien mengalami anemia !ada sistem

neurologis, hipotiroid menyebabkan terhambatnya suplai darah ke otak,

sehingga memi#u terjadinya hipoksia

2.& Tan$a $an 'ejala

5erikut ini adalah manifestasi hipotiroidisme se#ara umum yaitu

1 ulitdan rambut

a ulitkering, pe#ah%pe#ah, bersisik dan menebal

b !embengkakan, tangan, mata dan ajah

# 4ambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk

d /idak tahan dingin

e !ertumbuhan kuku buruk, kuku menebal

. Muskuloskeletal

a :olume otot bertambah, glossomegali

b ejang otot, kaku, paramitoni

# rtralgia dan efusi syno"ial

d ;steoporosis

e !ertumbuhan tulang terhambat pada usia muda

f 0mur tulang tertinggal disbanding usia kronologis

g adar fosfatase alkali menurun

8


7/42

b liran darah otak menurun

# ejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian

kurang, penurunan reflek tendon)

d taksia (serebelum terkena)

e Gangguan saraf ( #arfal tunnel)

f /uli perseptif, rasa ke#ap, pen#iuman terganggu

ardiorespiratorik

a 5radikardi, disritmia, hipotensi

b 3urah jantung menurun, gagal jantung

# =fusi peri#ardial (sedikit, temponade sangat jarang)

d ardiomiopati di pembuluh =G menunjukkan gelombang /

mendatar>in"erse

e !enyakit jantung iskemi#

f Hipotensilasi

g =fusi pleural

h 'ispnea

* Gastrointestinal

a onstipasi, anoreksia, peningkatan 55, distensi abdomen

b ;bstruksi usus oleh efusi peritoneal

# klorhidria, antibody sel parietal gaster, anemiapernisiosa

+ 4enalis

a liran darah ginjal berkurang, G?4 menurun

b 4etensi air ("olume plasma berkurang)

# Hipokalsemia

7 Hematologi

a nemianormokrom normositik

b nemiamikrositik>makrositik

# Gangguan koagulasi ringan

@ $istem endokrin

7
http://healthyenthusiast.com/anemia.htmlhttp://healthyenthusiast.com/anemia.htmlhttp://healthyenthusiast.com/anemia.htmlhttp://healthyenthusiast.com/anemia.htmlhttp://healthyenthusiast.com/anemia.htmlhttp://healthyenthusiast.com/anemia.html


8/42

a !ada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore > masa

menstruasi yang memanjang, menoragi dan galaktore dengan

hiperprolaktemi

b Gangguan fertilitas

# Gangguan hormone pertumbuhan dan respon 3/H, hipofisis

terhadap insulin akibat hipoglikemi

d Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun

e Ansufisiensi kelenjar adrenal autoimun

f !sikologis > emosi apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri,

perilaku maniak

g Manifestasi klinis lain berupa edema periorbita, ajah seperti bula

(moon fa#e), ajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal,

sensitifitas terhadap opioid, haluaran urin menurun, lemah, dan

ekspresi ajah kosong (3orin .9)

2.( Tipe Hip%tir%i$

/erdapat beberapa tipe hipotiroidisme /ergantung dari timbulnya

permulaan masalah 6ebih dari 9* penderita hipotiroidisme mengalami

hipotiroidisme primer atau tiroidal yang menga#u kepada disfungsi kelenjar tiroid

itu sendiri pabila disfungsi tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis,

hipotalamus atau keduanya disebut hipotiroidisme sentral (hipotiroidisme

sekunder) atau pituitaria 2ika sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis disebut

hipotiroidisme tersier !enyakit hipotiroid ini dapat diklasifikasikan menjadi

2enis ;rgan eterangan

Hipotiroidisme

primer

kelenjar tiroid !aling sering terjadi Meliputi penyakit Hashimoto

tiroiditis (sejenis penyakit autoimmune) dan terapi

radioiodine (4A) untuk meraat penyakit

hipertiroidisme Hipotiroid ini dibagi menjadi dua

yaitu

a Goiter /iroiditis Hashimoto, fase

penyembuhan setelah tiroiditis, defisiensi

8


9/42

yodium

b


10/42

8 genesis tiroid

'ishormogenesis tiroid

* urang iodium berat di daerah endemik

+ adang%kadang hipofungsi hipotalamik%hipofisis

Gejala%gejalanya meliputi

1 Akterus neonatal berkepanjangan, latergi, sukar minum, kulit kering dan

tebal,pot belly, hernia umbilikalisD

. 5ila tidak lekas diobati akan terjadi gejala%gejala seperti obstipasi, suara

tangisserak, lidah tebal, hipotermia, dan otot%otot lemah

8 5ila berkelanjutan sampai umur satu tahun, pertumbuhan menjadi

terlambat, meliputi pertumbuhan gigi, kemampuan duduk, merangkak

dan berbi#ara

5 Hipotiroidisme ju"enil

Mulai terjadinya biasanya pada masa anak%anak (childhood) sampai

pubertas !enyebab tersering adalah tiroiditis autoimun, dan

pas#atiroide#tomi parsial Gejalanya ringan, antara infantil dan deaasaD

tidak ditemukan hambatan mental yang berat, dan gejala khas miksedema

'apat terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan seks !ada

pemeriksaan ditemukanD penurunan / bebas, peningkatan /$H, dan

penurunan ambilan A

3 Hipotiroidisme 'easa (Miksedema)

Miksedema diakibatkan oleh adanya penimbunan bahan

mukopolisakarida !enyebabnya adalah tiroiditis autoimun, pas#a

tiroidektomi parsial, pas#a terapi iodium radioaktif, dan obat anti tiroid

Gejala pada hipotiroid jenis ini adalah terjadinya berangsur%angsur Gejala

ringan dapat berupa edema, dan bradikardi eadaan lebih lanjut

menunjukkan gejala%gejala seperti toleransi terhadap dingin menurun,

nafsu makan menurun, berat badan naik, menoragi, parau, lelah,

pendengaran menurun, galaktore, kerotenemia, sulit berkonsentrasi !ada

keadaan berat terjadi tuli, ptosis, miopati, refleks menurun, psikosis, efusi

sendi, efusi pleura, efusi perikardial, edema anakarsa

10


11/42

' Hipotiroidisme ongenital

Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak

adekuat pada bayi baru lahir sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan

tubuh yang dapat disebabkan oleh kelainan anatomi kelenjar tiroid,

kelainan genetik, kesalahan biosintesis tiroksin serta pengaruh lingkungan

(/im !enyusun ?0A, .+) Gangguan pertumbuhan dan retardasi mental

merupakan gejala yang tersering dan dan yang paling dirasakan (5runner

& $uddarth, ..)


12/42

Hipotiroidisme yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan menyebabkan

rendahnya kadar H/, /$H, dan /4H

elenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi hormon

tiroid 2ika diet seseorang kurang mengandung iodine> jika produksi dari hormon

tiroid elenjar tiroid akan membesar sebagai usaha untuk kompensasi dari

kekurangan hormon !ada keadaan seperti ini goiter merupakan adaptasi penting

pada suatu defisiensi respon untuk meningkatkan respon sekresi pituitary dari

/$H /$H menstimulasi tiroid untuk mensekresi / lebih banyak ketika le"el /

darah rendah 5iasanya, kelenjar akan membesar dan itu akan menekan struktur

di leher dan dada menyebabkan gejala respirasi disfagia

!enyakit Hashimoto, juga disebut tiroiditis autotoimun, terjadi akibat

adanya autoantibodi yang merusak jaringan kelenjar tiroid Hal ini menyebabkan

penurunan H/ disertai peningkatan kadar /$H dan /4H akibat umpan balik

negatif yang minimal !ada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali

membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya

daerah kelenjar yang masih berfungsi !enyebab kedua tersering adalah

pengobatan terhadap hipertiroidisme 5aik yodium radioaktif maupun

pembedahan #enderung menyebabkan hipotiroidisme Gondok endemik adalah

hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam makanan Gondok adalah

pembesaran kelenjar tiroid !ada defisiensi iodiurn terjadi gondok karena sel%sel

tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap

sernua iodium yang tersisa dalam darah adar H/ yang rendah akan disertai

kadar /$H dan /4H yang tinggi karena minimnya umpan balik ekurangan

yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid

yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa) arsinoma tiroid dapat dan tidak

selalu menyebabkan hipotiroidisme


13/42

'! dan /! akan menurun sehingga menyebabkan kelelahan serta terjadinya

penurunan fungsi pernapasan yang berujung pada depresi "entilasi dan timbul

dispneu kemudian pada tahap lebih lanjut kurangnya jumlah /! dan '! dalam

tubuh juga berdampak pada sistem sirkulasi tubuh terutama jantung karena suplai

oksigen ke jantung ikut berkurang dan terjadilah bradikardia, disritrmia dan

hipotensi Gangguan pada sistem sirkulasi juga dapat menyebabkan gangguan

pada sistem neurologis yaitu terjadinya gangguan kesadaran karena suplai oksigen

yang menurun ke otak $elain itu gangguan metabolisme juga menyebabkan

gangguan pada fungsi gastrointestinal dan pada akhirnya dapat menyebabkan

menurunnya fungsi peristaltik usus sehingga menimbulkan konstipasi

Metabolisme yang terganggu juga berdampak pada turunnya suhu tubuh karena

produksi kalor yang menurun sehingga terjadi intoleransi suhu dingin

!erubahan yang paling penting menyebabkan penurunan tingkat hormon

tiroid yang mempengaruhi metabolisme lemak da suatu peningkatan hasil

kolesterol dalam serum dan le"el trigliserida dan sehingga klien berpotensi

mengalami aterosklerosis dan penyakit jantung koroner Hormon tiroid biasanya

berperan dalam produksi sel darah merah, jadi klien dengan tiroidisme biasanya

menunjukkan tanda anemia karena pembentukan eritrosit yang tidak optimal

dengan kemungkinan kekurangan "itamin 51. dan asam folat

2.+ K%mplikasi $an Pr%gn%sis

oma miksedema adalah situasi yang mengan#am nyaa yang ditandai oleh

eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa

menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipo"entilasi, dan penurunan kesadaran

hingga koma ematian dapat terjadi apabila tidak diberikan H/ dan stabilisasi

semua gejala (3orin, .9)

da juga risiko yang berkaitan dengan terapi defisiensi tiroid 4esiko ini

men#akup penggantian hormon yang berlebihan, ansietas, atrofi otot,

osteoporosis, dan fibrilasi atrium 0ntuk prognosis penyakit ini biasanya respon

terhadap pengobatan umumnya baik sehingga pasien bisa kembali hidup normal

bila terus mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter

13


14/42

2., Peng%!atan

/ujuan primer penatalaksanaan hipotiroidisme adalah memulihkan

metabolisme pasien kembali kepada keadaan metabolik normal dengan #ara

mengambil hormon yang hilang 6e"itiroksin sintetik ($yntiroid atau le"othroid)

merupakan preparat terpilih untuk pengobatan hipotiroidisme dan supresi penyakit

goiter nontoksis 'osis terapi penggantian hormonal didasarkan pada konsentrasi

/$H dalam serum pasien !reparat tiroid yang dikeringkan jarang digunakan

karena sering menyebabakan kenaikan sementara /8 dan kadang%kadang disertai

dengan gejala hipertiroidesme 2ika terapi pengantian sudah memadai, gejala

miksedema akan menghilang dan akti"itas metabolik yang normal dapat timbul

kembali (5runner & $uddarth, ..)

!engobatan hipotiroidisme antara lain dengan pemberian tiroksin, biasanya

dimulai dalam dosis rendah ( *Fg>hari ) hususnya pada pasien yang lebih tua

atau pada pasien dengan miksedema berat, dan setelah beberapa hari atau minggu,

sedikit demi sedikit ditingkatkan sampai akhirnya men#apai dosis pemeliharaan

maksimal 1*Fg>hari !ada deasa muda, dosis pemeliharaan maksimal dapat

dimulai se#epatnya

!engukuran kadar /$H pada pasien hipotiroidisme primer dapat digunakan

untuk menentukan manfaat terapi pengganti adar ini harus dipertahankan dalam

kisaran normal !engobatan yang adekuat pada pasien dengan hipotiroidisme

sekunder sebaiknya dengan mengikuti kadar tiroksin bebas (!ri#e, .+)

2.- Penega/an

5eberapa pen#egahan yang dapat dilakukan untuk men#egah penyakit

hipotiroid ini antara laina Memastikan kebutuhan yodium tubuh ter#ukupi dengan tepat mulai dini

b !emeriksaan fungsi tiroid sejak dini jika pernah melakukan terapi

radioiodium, pembedahan, atau preparat antitiroid

# !ada pasien lansia yang mengalami hipotiroidisme ringan hingga sedang,

terapi penggantian hormone tiroid harus dimulai dengan dosisi rendah dan

kemudian ditingkatkan se#ara perlahan%lahansekali untuk men#egah efek

samping kardio"askuler dan neurologi yang serius (5runner & $uddarth

..)

14


15/42

d !ada masa kehamilan hindari penggunaan obat%obatah antitiroid se#ara

berlebihan, yodium profilaksis pada daerah%daerah endemik, diagnosis

dini melalui pemeriksaan penyaringan pada neonatus

e $edangkan pada hipotiroidisme deasa dapat dilakukan dengan

pemeriksaan ulang tahunan

2.10 Pemeriksaan Penunjang

!emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada penderita hipotiroid ini

adalah

A. !emeriksaan 6aboratorium

1 !emeriksaan /8 dan / serum

2ika kadar /$H meningkat, maka / menurun sehingga terjadi hipotiroid

a /8serum(,+ 1,@* mg>dl)

b /serum (,@ 1., mg>dl)

# /$H (, +, mg>dl)

. !emeriksaan /$H

/$H 'iproduksi kelenjar hipofise merangsang kelenjar tiroid untuk

membuat dan mengeluarkan hormon tiroid $aat kadar hormon tiroid

menurun, maka /$H akan menurun !emeriksaan /$H menggunakan uji

sensitif merupakan s#irining aal yang direkomendasikan saat di#urigai

penyakit tiroid (4umahorbo, 1999) 'engan mengetahui kadar /$H, maka

dapat dibedakan anatara pasien hipotiroid,hipertiroid dan orang normal

!ada dasar nya /$H nrmal dapat menyingkirkan penyakit tiroid primer

adar /$H meningkat sehingga terjadi hipotiroid

B. !emeriksaan 4adiologis

mbilain iodium radioaktif dan s#an tiroid biasanya tidak banyak

manfaatnya pada hipotiroidisme /etapi $#an harus dilakukan jika terdapat

keraguan mengenai nodularitas tiroid $#an tiroid bermanfaat untuk mendeteksi

kelainan anatomi, jaringan ektopik (tiroid lingual, tiroid mediastinum, trauma

o"arii), tumor metastatik !emeriksaan ini bermanfaat untuk mempelajarai nodul

tiroid

15


16/42

0ltrasonografi tiroid sangat bermanfaat untuk memastikan apakah nodul

tiroid, yang nonfungsional pada sidikan isotop, suatu kistik atau padat 2ika kistik,

dilakukan aspirasi dan pemeriksaan sitologisebagai pedoman keperluan

pembedahan

!emeriksaan radiologis rangka menunjukkan tulang yang mengalami

keterlambatan dalam pertumbuhan, disgenesis epifisis, dan keterlambatan

perkembangan gigi /es%tes laboratorium yang digunakan untuk memastikan

hipotiroidisme antara lain kadar tiroksin dan triyodotironin serum yang rendah,

5M4 yang rendah, dan peningkatan kolesterol (!ri#e, .+) 'alam hal ini, dapat

dijumpai kalsifikasi bilateral pada dasar tengkorak 'ensitas tulang bisa normal

atau meningkat (4umahorbo, 1999)

C. !meriksaan ?isik

5ila terdapat ke#urigaan adanya hipotiroidisme, penemuan diferensial yang

paling penting pada pemeriksaan fisik adalah ada tidaknya goiter 4iayat operasi

tiroid yang sebelumnya harus ditanyakan disamping pemeriksaan yang #ermat

terhadap tanda%tanda hipotiroidisme termasuk hipotermia, bradikardi, kulit kering,

rambut kasar, bi#ara lambat, lidah tebal, dan pembengkakan periorbiotal /anda

klinis yang paling khusus pada hipotiroidisme adalah fasr relaksasi yang lambat

pada refleks tendon dalam ($tein, .1)

16


17/42

BAB 3.PATHA

17

Gangguan

hipotalamus &

hipofisis

!roduksi hormon

tiroid

Metabolisme tubuh ?ungsi GA

?ungsi syaraf

!roduksi /! &

'!

Gangguan

kelenjar tiroid

!enyebab lain,

iodium, Hashimoto,

riayat pengobatan

!roduksi panas tubuh ?ungsi ardioelemahan fisik

"K

Int%leransi

akti4itas

/onus otot

"K 5esik% e$era

"KHip%termia 5radikardi

"KPenurunan

ura/ jantung

Motilitas usus &

sekresi hormon

pen#ernaan

onstipasi

"K'angguan

eliminasi

$e*ekasi

?ungsi

!ernafasan

'epresi!ernafasan

"KP%la na*as

ti$ak e*ekti*

k%nstipasi


18/42

18

$uplai darah ke seluruh

tubuh

$uplai ;. dan nutrisi ke

otak

;tak tidak dapat

berfungsi se#ara

maksimal

'angguanpr%ses pikir

'angguansens%ri

persepsi

$istem reproduksi

menoreMasa menstruasi

yang memanjang

Dis*ungsi seksualKeti$ake*ekti*an

p%la seksual


19/42

&.1 Asu/an Keperaatan Hip%tir%i$isme

11!engkajian

1 Adentitas klien

!engkajian identitas klien meliputi

a namaD

b umur kebanyakan terjadi pada usia tua yaitu antara umur 8%+ tahun dan

pada bayi pada hipotiroidisme kongenitalD

# jenis kelamin Hipotiroidisme lima kali lebih banyak diderita oleh

perempuan daripada laki%laki namun tidak menutup kemungkinan dapat

diderita oleh laki%lakiD

d pendidikanD

e alamatDf pekerjaanD

g agamaD

h suku bangsaD

i tanggal dan jam M4$, nomor register, dan diagnosis medis

. eluhan utama klien

eluhan utama klien men#akup gangguan pada berbagai sistem tubuhD

a $istem pernapasan dispneu atau merasa sesak saat berakti"itas, sleep

apneu

b $istem pen#ernaan !asien biasanya akan merasa tidak nafsu makan atau

anoreksia dan kesulitan untuk buang air besar (konstipasi)

# $istem kardio"askuler terjadi bradikardi

d $istem mus#uloskeletal pasien akan merasakan nyeri otot, kesemutan,

dan gerak otot lambat

e $istem neurologik dan =mosi>psikologis fungsi intelektual lambat,

berbi#ara lambat dan terbata bata dan gangguan memori

f Metabolik penurunan metabolism basal yang menyebabkan penurunan

suhu tubuh dan intoleransi terhadap dingin

8 4iayat penyakit saat ini

Mengkaji dengan jelas tentang gejala yang timbul seperti kapan mulai

serangan, sembuh, atau bertambah buruk

4iayat penyakit dahulu

19


20/42

aji riayat penyakit yang pernah dialami klien yang memungkinkan

adanya hubungan atau menjadi predisposisi

* 4iayat kesehatan klien dan keluarga

$ejak kapan klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota

keluarga yang menderita penyakit yang sama

+ !emeriksaan fisik men#akup

a !enampilan se#ara umum amati ajah klien terhadap adanya edema

sekitar mata, ajah bulan dan ekspresi ajah kosong serta roman ajah

kasar 6idah tampak menebal dan gerak%gerik klien sangat lambat ulit

kasar, tebal dan berisik, dingin dan pu#at

b kti"itas atau istirahat pasien lebih banyak tidur, gerakan melambat,berkurangnya reflek, kelemahan otot proksimal

# $irkulasi bradikardia, gangguan kontraktilitas, penurunan #urah jantung,

dan kardiomegali ( paling banyak disebabkan oleh efusi perikard), anemia

d =liminasi !enurunan kemampuan ekskresi kelebihan #airan #airan dan

hiponatremia, !enurunan peristaltik usus yang menyebabkan konstipasi

e Makanan > 3airan noreksia, !eningkatan berat badan akibat penurunan

metabolisme

f


21/42

&.2 Diagn%sa

1 !ola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan fungsi pernafasan

.!enurunan #urah jantung berhubungan dengan hipometabolisme, sekresi

hormon tiroid menurun

8Hipotermia berhubungan dengan hipometabolisme tubuh

Antoleransi akti"itas berhubungan dengan gangguan metabolisme

*Gangguan eliminasi defekasi berhubungan dengan penurunan motilitas

usus

+4esiko #edera berhubungan dengan penurunan tonus otot

21


22/42

&.3 Inter4ensi Keperaatan


23/42

pemberian obat bronkhodilator

Rasional: $ebagai terapi pengobatan untuk

membantu memperluas jalan napas pasien

sehingga pasien dapat bernapas dengan optimal

. !enurunan #urah jantung

berhubungan dengan

hipometabolisme, sekresi

hormon tiroid menurun,

yang ditandai dengan

'$

1 !asien mengeluh lelah

';

1 5radikardi

. dispneu

8 ulit dingin

/ekanan 'arah5.=dema

$etelah dilakukan tindakan keperaatan

pasien menunjukkan

dengan kriteria hasil

1 /' dalam batas normal

1 aji dan dokumentasikan tekanan darah, adanya

sianosis, status pernapasan dan status mental

Rasional: 0ntuk mengidentifikasi data dasar untuk

menentukan tindakan inter"ensi selanjutnya

. aji toleransi aktifitas pasien dengan

memperhatikan adanya aitan napas pendek,

palpitasi, dan limbung

Rasional: !enurunan #urah jantung dapat

dimanifestasikan dengan adanya penurunan

toleransi akti"itas

8 njurkan pasien untuk membatasi akti"itas

Rasional !embatasan akti"itas dimaksudkan

23


24/42

untuk memaksimalkan kerja jantung sehingga

jantung dapat meningkatkan #urah jantung dan

men#ukupi kebutuhan sirkulasi dan metabolisme

olaborasi dengan tim medis terkait pemberian

dan penghentian obat tekanan darah

Rasional:pemberian obat tekanan darah digunakan

untuk membantu meningkatkan #urah jantung

pasien

8 Hipotermia berhubungan

dengan hipometabolisme

tubuh yang ditandai dengan

'$

1!asien merasa kedinginan

dan menggigil

';

1!asien tampak menggigil


pasien menunjukkan termoregulasi yang

normal dengan kriteria hasil

1 !asien merasa sudah tidak kedinginan

dan tidak menggigil

. pasien tampak tidak menggigil8 kulit hangat

-arna kulit normal* $uhu tubuh 8+ 3

1 aji gejala hipotermia, seperti perubahan arna

kulit, kelelahan, kelemahan,

Rasional: Mengetahui adanya hipotermian pada

pasien untuk menentukan inter"ensi selanjutnya

. aji tanda%tanda "ital

Rasional: !erubahan termoregulasi dimanifestasi

kliniskan dengan adanya perubahan tanda%tanda

"ital terutama suhu tubuh

24


25/42

. ulit dingin

8 /ampak pu#at

$uhu tubuh I8+ 3

8 0ntuk pasien lansia aji se#ara seksama untuk

adanya konfusi dan penurunan tingkat kesadaran

Rasional: !asien lansia mungkin tidak menggigil

atau mengeluh merasa kedinginan

5erikan pakaian yang hangat, kering, selimut

penghangat, alat%alat pemanas mekanis, suhu

ruangan yang disesuaikan, berendam di air

hangat, dan minum air hangat sesuai toleransi

Rasional:untuk membantu mempertahankan dan

meningkatkan termoregulasi pasien

Antoleransi akti"itas

berhubungan dengan

gangguan metabolism, yang

ditandai dengan


pasien menunjukkan toleransi akti"itas

dengan kriteria hasil

1 !asien memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan akti"itas

1 aji kemampuan pasien dalam berakti"itas

Rasional: 0ntuk mengidentifikasi pemenuhan

kebutuhan akti"itas pasien

. !antau respon kardiorespiratori terhadap

ati"itas

Rasional:0ntuk memantau kemampuan

25


26/42

'$

1 !asien mengeluh sesak

saat berakti"itas

. pasien merasa lelah

';

1 /ekanan darah

. 5radikardi

. pasien merasa tidak sesak saat

akti"itas

8 /' normal

kardiorespiratori pasien dalam melakukan akti"itas

8 !antau tanda%tanda "ital sebelum, selama, dan

setelah akti"itas

Rasional Mengidentifikasi adanya perubahan

yang signifikan tanda%tanda "ital pasien saatberakti"itas

4en#anakan akti"itas pada periode saat pasien

memiliki energi paling banyak

Rasional 0ntuk membantu mengoptimalkan

akti"itas pasien

* !erubahan pola

defekasikonstipasi

berhubungan dengan

penurunan motilitas usus

yang ditandai dengan

'$

1 !asien mengeluh tidak

bisa 55


pasien menunjukkan pola defekasi yang

normal, dengan kriteria hasil

1 !asien 55 1C sehari

. ?eses lunak dan berbentuk8 pasien melaporkan keluarnya feses

dan pola defekasi yang normal

1 aji mengenai program defekasi, akti"itas,

pengobatan, dan pola kebiasaan pasien

Rasional:untuk mengetahui data dasar mengenai

pola defekasi dari pasien untuk menentukan

interensi selanjutnya

. njurkan akti"itas optimal untuk merangsang

eliminasi defekasi pasien

26


27/42


28/42

1 eamanan pasien terjaga

. 6ingkungan sekitar pasien aman

8 !asien menunjukkan pengendalian

resiko #edera

#edera pasien

. Adentifikasi faktor lingkungan yang

memungkinkan resiko jatuhRasional keamanan lingkungan akan

menunjangpenurunan resiko #edera pada pasien

8 5antu ambulasi pasien jika perlu

Rasional: Membantu akti"itas pasien sehingga

resiko #edera dapt terhindari

6akukan pendidikan kesehatan mengenai

strategi dan tindakan untuk men#egah #edera

Rasional: memberikan pengetahuan mengenai

strategi dan tindakan untuk men#egah #edera

sehingga diharapkan pasien memiliki

28


29/42

kemandirian dalam pen#egahan #edera

&.& Implementasi $an E4aluasi

Tanggal6aktu Diagn%sa

Keperaatan

Implementasi E4aluasi Para* $an

Nama

!ola nafas tidak

efektif berhubungan

dengan penurunan

fungsi pernafasan

yang ditandai

dengan

'$

!asien merasa sesak

saat berakti"itas

1/elah dilakukan pengkajian dan

pemantauan ke#epatan, irama, kedalaman,

dan upaya pernapasan

./elah dilakukan pengaturan posisi

pasien $emifoler

8/elah menganjurkan napas dalam

melalui abdomen selama periode gaat

napas

$ !asien mengatakan baha dirinya

sudah tidak sesak lagi

;

!asien tampak menunjukkan

kepatenan jalan napas

44 .C>menit

Masalah teratasi

! Anter"ensi dihentikan

6ulu

29


30/42

';

!asien tampak

sesak

*/akipneu atau

5radipneu

44 .C>menit

/elah melakukan kolaborasi dengan tim

kesehatan lain terkait pemberian obat

bronkhodilator

!enurunan #urah

jantung berhubungan

dengan

hipometabolisme,

sekresi hormon

tiroid menurun, yang

ditandai dengan

'$

. !asien mengeluh

lelah

';

+ 5radikardi

7 dispneu

1 /elah dikaji dan didokumentasikan

tekanan darah, adanya sianosis, status

pernapasan dan status mental

. /elah dikaji toleransi aktifitas pasien

dengan memperhatikan adanya aitan

napas pendek, palpitasi, dan limbung

8 /elah dianjurkan kepada pasien untuk

membatasi akti"itas

$

;

Masalah teratasi

! Anter"ensi dilanjutkan dengan

modifikasi

6ulu

30


31/42

@ ulit dingin

9 /ekanan 'arah

=dema

/elah dilakukan kolaborasi dengan tim

medis terkait pemberian dan

penghentian obat tekanan darah

Hipotermia

berhubungan dengan

hipometabolisme

tubuh yang ditandai

dengan

'$

1!asien merasa

kedinginan dan

menggigil

';

1!asien tampak

1/elah dikaji gejala hipotermia, seperti

perubahan arna kulit, kelelahan,

kelemahan,

./elah dikaji tanda%tanda "ital

8 /elah dikaji se#ara seksama untuk

adanya konfusi dan penurunan tingkat

kesadaran

/elah diberikan pakaian yang hangat,

kering, selimut penghangat, alat%alat

$ !asien merasa sudah tidak

kedinginan dan tidak menggigil

;

1 pasien tampak tidak menggigil

. kulit hangat

8 -arna kulit normal

$uhu tubuh 8+ 3

Masalah teratasi


6ulu

31


32/42

menggigil

. ulit dingin

8 /ampak pu#at

$uhu tubuh I8+ 3

pemanas mekanis, suhu ruangan yang

disesuaikan, berendam di air hangat, dan

minum air hangat sesuai toleransi

Antoleransi akti"itas

berhubungan dengan

gangguan

metabolism, yang

ditandai dengan

'$

8 !asien mengeluh

sesak saat

berakti"itas

pasien merasa

lelah

1 Mengkaji kemampuan pasien dalam

berakti"itas

. Memantau respon kardiorespiratori

terhadap ati"itas

8 Memantau tanda%tanda "ital sebelum,

selama, dan setelah akti"itas

Meren#anakan akti"itas pada periodesaat pasien memiliki energi paling

banyak

$ pasien merasa tidak sesak saat

akti"itas

;

/' normal

!asien tampak melakukan akti"itas

dengan normal

Masalah b teratasi

6ulu

32


33/42

';

8 /ekanan darah

5radikardi


!erubahan pola

defekasikonstipasi

berhubungan dengan

penurunan motilitas

usus yang ditandai

dengan

'$

1 !asien mengeluh

tidak bisa 55

. !asien mengeluh

1 Mengkaji mengenai program defekasi,

akti"itas, pengobatan, dan pola kebiasaan

pasien

. Menganjurkan akti"itas optimal untuk

merangsang eliminasi defekasi pasien

8 /elah dilakukan kolaborasi dengan ahli

giJi terkait diet pemberian makanan

$ !asien mengatakan baha dirinya

sudah bisa defekasi se#ara normal

;

1 !asien 55 1C sehari

. ?eses lunak dan berbentuk

Masalah teratasi


6ulu

33


34/42

tidak nafsu

makan

';

1noreksia

.!enurunan

peristaltik usus

8 !erubahan pola

defekasi

berserat tinggi dan #airan

Mengajarkan kepada pasien tentang efek

diet pada eliminasi

4esiko #edera

berhubungan dengan

penurunan tonus

otot

1 Mengidentifikasi faktor yang

mempengaruhi kebutuhan keamanan

akan #edera

. Mengidentifikasi faktor lingkungan

yang memungkinkan resiko jatuh

8 Membantu ambulasi pasien jika perlu

Melakukan pendidikan kesehatan

$ !asien Mengatakan baha

dirinya sudh mengetahui strategi

pengendalian #edera

;

1 eamanan pasien terjaga

. 6ingkungan sekitar pasien

aman Masalah teratasi


6ulu

34


35/42

mengenai strategi dan tindakan untuk

men#egah #edera

35


36/42

BAB ( KE#I"PULAN

(.1 Kesimpulan

$istem hormonal yang berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi

metabolisme tubuh, seperti pengaturan ke#epatan reaksi kimia di dalam sel atau

pengangkutan bahan%bahan meleati membran sel atau aspek lain dari

metabolisme sel seperti pertumbuhan dan sekresi Hormon tersebut dikeluarkan

oleh sistem kelenjar atau struktur lain yang disebut sistem endokrin

Hipotiroidisme merupakan keaadaan yang ditandai dengan terjadinya

hipofungsi tiroid yang berjalan lambat yang diikuti oleh gejala%gejala kegagalan

tiroid eadaan ini terjadi akibat kadar hormon tiroid berada dibaah nilai

optimal


37/42

DA7TA5 PU#TAKA

Guyton, rthur 3 dan 2ohn = Hall 1997Buku Ajar Fisiologi Kedokteran =disi

9 2akarta =G3

5runner & $uddarth ..Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah =disi @ :ol

. 2akarta =G3

3orin, =liJabeth 2 .9 Patoisiologi: Buku !aku" 2akarta =G3

!ri#e , $yl"ia dan -ilson M, 6orraine .+ Patoisiologi: Konsep Klinis

Proses#Proses Penyakit =disi :olume . 2akarta =G3

4umahorbo, Hotma 1999Asuhan Keperawatan Klien dengan $angguan !iste%

&ndokrin"2akarta =G3

$tein, 2ay H .1Panduan Klinik 'l%u Penyakit (ala% =disi 8 2akarta =G3

/im !enyusun .+Buku Ajar 'l%u Penyakit (ala% ilid ''' 2akarta ?0A


38/42

A#UHAN KEPE5AATAN PADA KLIEN

DEN'AN HIP8TI58IDI#"E

"AKALAH

disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Almu eperaatan linik :A

'osen !engampu


39/42

P5AKATA

!uji syukur ke hadirat llah $t atas segala rahmat dan karunia%


40/42

Halaman

HALA"AN ?UDUL...............................................................................................i

KATA PEN'ANTA5.......................................................................................................ii

DA7TA5 I#I..........................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1

1.2 Tujuan ...................................................................................................2

1.3 Implikasi Keperaatan........................................................................2

BAB 2. PE"BAHA#AN .......................................................................................&

2.1 Pengertian Hip%paratir%i$isme...........................................................&

2.2 Epi$emi%l%gi Hip%paratir%i$isme.......................................................&

2.3 Eti%l%gi Hip%paratir%i$isme................................................................)

2.& Klasi*ikasi Hip%paratir%i$isme...........................................................,

2.( Tan$a $an 'ejala Hip%paratir%i$isme.............................................11

2.) Pat%*isi%l%gi Hip%paratir%i$isme......................................................13

2.+ K%mplikasi $an Pr%gn%sis Hip%paratir%i$isme .............................1&

2., Penatalaksanaan Hip%paratir%i$isme..............................................1(

2.- Pemeriksaan Penunjang Hip%paratir%i$isme .................................1(BAB 3. PATHA Hip%paratir%i$isme.............................................................1+

BAB &. A#UHAN KEPE5AATAN .................................................................1,

&.1 Pengkajian ..........................................................................................1,

&.2 Diagn%sa .............................................................................................20

&.3 Perenanaan .......................................................................................21

&.& Pelaksanaan $an E4aluasi ...............................................................2-

BAB (. KE#I"PULAN.......................................................................................3)

(.1 Kesimpulan .................................................................................................3)

DA7TA5 PU#TAKA

iii


41/42

A#UHAN KEPE5AATAN PADA KLIEN

DEN'AN HIP8TI58IDI#"E

"AKALAH

8le/

"elin$a Puspitasari NI" 11231010102(

A9esie Natasa :ulka NI" 112310101032

;/risnina NI" 1123101010&1

Ak/mat 5%!!i Tria/9%n% NI" 1123101010)1

".Nur/am


42/42

askep hipotiroid lengkap.doc

Documents