askep gang konjungtiva

Upload: kusumalolu-dazfy

Post on 16-Jul-2015

273 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERWATAN GANGGUAN KONJUNGTIVANs. SUMARDA,S.Kep Click to edit Master subtitle style

3/2/12

KONJUNGTIVITIS

Inflamasi konjungtiva dan ditandai dg pembengkakan dan eksudat Tanda tanda Mata tampak merah Etiologi Bersifat infeksius : seperti bakteri,klamidia,virus,jamur,parasit Bahan iritatif: kimia,suhu,radiasi )

3/2/12

Manifestasi Klinis

Gejala subyektif Rasa gatal,kasar ( ngeres / tercakar) atau terasa ada benda asing Gejala Obyektif : hiperemia konjungtiva,epifora ( keluar air mata berlebihan ), pseudoptosis ( kelopak mata atas seperti akan menutup ),tampak semacam membran atau pseudomembran akibat koagulasi fibrin 3/2/12

Penatalaksanaan

Sulfonamida ( sulfacetamide 15%) atau antibiotika : gentamicyn 0,3%, clhoramphenicol 0,5% Akibat alergi : antihistamin ( antazoline 0,5%,naphazoline 0,05% atau dengan kortikosteroid ( dexametahason 0,1% ) Umumnya konjungtivitis sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 10 3/2/12 hari 14

GONOBLENOREA

Merupakan konjungtivitis hiperakut dg sekret purulen Etiologi : neisseria gonorrhoeae

3/2/12

Manifestasi Klinis

Terjadi sangat akut dan timbul beberapa jam hingga 3 hari Gejala obyektif hipermia konjungtiva Adanya sekret purulen seperti nanah yang banyak Edema klopak mata dapat terjadi perdarahan karena edema konjungtiva hebat3/2/12

Diagnosa pasti ditentukan dengan

Penatalaksanaaan1. . .

Pengobatan topikal Bersihkan skeret dari mata Berikan salep mata tetracycline HCL 1% atau bacitracin minimal 4 kali sehari pada neunatus atau setiap 2 jam pada dewasa.dilanjutkan sampai 5 kali sehari hingga terjadi resolusi Pengobatan sistemik Dewasa Penicillin G 4,8 juta IU IM

2. .

3/2/12

TRAKOMA

Merupakan inflamasi konjungtiva yang akut ,subakut atau kronik yg disebabkan oleh Chlamydia trachomatis Umumnya infeksi terjadi belateral Penyakit ini mrpkan penyebab utama kebutaan yg dapat dicegah Tanpa terapi segera, trakoma dapat menyerang kornea, mengakibatkan 3/2/12 parut dan sering menjadi kebutaan

Dengan bulu bulu mata yg menempel dan menggores kornea, dan mengakibatkan terjadinya ulkus kornea serta terkadang terjadi perporasi kornea

3/2/12

Manifestasi klinik

Iritasi dan gatal ringan Setelah proses inflamasi akut akan muncul folikel pada konjungtiva Pandangan menjadi kabur dan dan rasa tdk nyaman Gangguan mengenai konjungtiva bagian atas3/2/12

Penatalaksanaan

Menjaga kebersihan dan isolasi kerena trakoma sangat mudah menular melalui kain atau handuk , sehingga kebersihan merupakan kunci utama pencegahan Pengobatan : salep mata tetracycline 1% atau sulfenamide 15% Pengobatan sistemik : tetracycline atau erytromycin 4 X 250 mg selama 3/2/12 4 minggu 3

PTERIGIUM

Penebalan konjungtiva bulbi yg berbentuk segitiga, mirip daging yg menjalar ke kornea Terjadi akibat pertembuhan lebih jaringan ikat fibrivaskuler sgitiga pada konjungtiva bulbar intra palpebra dg eksistensi ke korea Biasanya penebalan bermula dari sisi nasal3/2/12

Etiologi belum diketahui, tapi diduga

Manifestasi klinis

Keluhan subyektif adalah rasa tegang ( kemeng )pada mata ( daerah pterigium ). Gejala obyektif adalah mata metukan rah,timbul bensperti daging yg menjalar ke kornea

3/2/12

Penatalaksanaan

Pterigium ringan biasanya tdk perlu diobati Pengobatan ditujukan pada iritasi bila ada tanda iritasi dg memberikan antiinflamasi dan vasokontriktor tetes mata Pterigium yg tebal dan menjalar kekornea samapai lebih dari 3mm sebaiknya dioperasi3/2/12

Sitostatika mitocin tetes mata

PERDARAHAN KONJUNGTIVA

Pelebaran pembuluhdarah supersial di forniks yg menipis ke arah limbus korneosklera Injeksi konjugtiva mrpkan istilah lain yg digunkan utk menggambarkan kelainan ini Perdarahan sklera cendrung terbatas pada limbus korneosklera yg menipis ke forniks dan berwarna merah gelap3/2/12

Hiperemia konjungtiva terjadi selama dilatasi pembulh darah akibat iritasi eksternal, pemberian obat dan infeksi okuler Perdarahan konjungtiva disebabkan oleh rupturnya pembuluh darah

Perdarahan konjungtiva biasanya benigna dan dapat disebabkan oleh segala sesuatu yang 3/2/12menyebabkan perdarahan pada

Menifestasi klinis

Gejala subyektif umumnya tidak ada,namun sering dijumpai adanya kecemasan pada klien Gejala obyektif berupa adanya kemerahan seperti darah menggumpal

3/2/12

Penatalaksanaan

Biasanya kondisi ini tdk perlu pengobatan dan akan diserap oleh tubuh dalam 2 minggu

3/2/12

ASUHAN KEPERAWATANA. 1. .

PENGKAJIAN Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan kulit ditujukan terhadap adanya tanda reaksi alergi pd kulit,wajah ( karena efek kosmetik ) atau penggunaan obat obatan,biduran

.

Pemeriksaan suhu tubuh utk menentukan kejadian demam 3/2/12 sebagai tanda infeksi

2. .

Pemeriksaan khusus mata Pembengkakan struktur kelopak mata lokal ataupun menyebar Warna konjungtiva tamapak kemerahan Adanya struktur jaringan abnormal pada kornea Perdarahan /vaskularisasi konjungtiva Perubahan warna kulit ( kemerahan, hiperpigmentasi ) Perubahan struktur pertumbuhan

.

.

. .

. 3/2/12

B. DIAGNOSA DAN INTERVENSI1.

Ansetas b/d kuarang penegetahuan tentang penyakit Subyektif Melaporkan cemas dg konisinya Menyatakan takut kehilangan penglihatan Melaporkan tdk dpt tidur Obyektif

. . .

. . .

3/2/12

Tujuan

Klien tidak mengalami kecemasan

KH Klien mengungkapkan secara obyektif ttg penyakitnya Klien mengungkapkan ketidakcemasan Kegelisahan berkurang, h rilekwaj

3/2/12

Intervensi

Kaji pemahaman klien ttg penyakit

R/ : Persepsi yg keliru dari klien mungkin berasal dari informasi yag salah atau pengalaman yg dipersepsikan kuarang tepat oleh klien

Tenangkan pd klien penyakit yg dideritanya

R/ : Penyakit konjungtiva yg kemungkinan besar menyebabkan kebutaan trakoma dan gonoblanorea, 3/2/12

Informasikan fakta fakta ttg penyakitnya

R/ : Informasi ttg persentase kejadian kebutaan pd berbagai kasus menunjukkan klien yg menderita keluhan yg sama dg klien, dpt meningktkan kepercayaan klien dan menambah keyakinan serta menurunkan ansietas Berikan kesempatan pd klien utk mengungkapkan ekspresinya 3/2/12

2.

Resiko terjadinya infeksi mataSubyektif Menyatakan berbagai tanda infeksi : nyeri,rasa gatal terasa mengganjal /ngeres Menyataka banyak mengeluarkan sekret Obyektif Efipora ( pada konjungtivitis ) Hiperemia konjungtiva

3/2/12

Tujuan Infeksi dpt teratasi KH Klien memperlihatkan perilaku perawatan luka adekuat Tanda infeksi selama fase perawatan berkurang,sekret,hiperemia,epifor a,dan keluhan subyektif berkurang

3/2/12

Intervensi

Kaji kondisi inflamasi pd mata setiap hari

R/ : Tanda inflamasi seperti kemerahan konjungtiva rasa tergaruk, epifora,dpt gambaran perkembangan penyakit.Pengkajian dpt dilakukan sambil melakukan perawatan luka

Bersihkan sekret sesering mungkin dan sebelum memberikan obat3/2/12

R/ : Sekret hrs dibuang utk

Lakukan perawatan luka

R/ : Perawatan luka dpt dilakuan dg membersihkan mata dari sekret dan krista,melakukan irigasi ( bila perlu ) serta menutup mata

Tutup daerah luka

R/ : Penutupan daerah mata dpt dilakuka dg kasa bersih dan bila perlu dg tameng mata. Hal ini utk menghindari trauma baik fisik atau kimia3/2/12

Kolaborasi dlm pemberian antibiotik dan anti inflamasi

R/ : Antibiotik diberikan sesuai dg dosisi, waktu dan jenis obAt.Pemberian obat ssalep dan tetes mata secara bersama dpt didahulukan pemberian obat tetes,lalu obat salep sehingga memungkinkan kedua obat terpajan secara maksimal pd mata

3/2/12

Kaji reaksi pengobatan

3.

Resiko hambatan penatalaksanaan regimen terapeutik b/d kurang pengetahuan, ketidakadekuatan sistem pendungkung Subyektif Tdk mengetahui rencana perawatan

. .

.

Melaporkan kesulitan dlm melakukan berbagai tindakan sendiri 3/2/12

Tuajuan

Klien mampu melakukan berbagai tindakan perawatan diri yg diperlukan dlm proses penyembuhan

KH Klien mengungkapkan perannya dlm perawatan Klien memeragakan cara memberikan obat sendiri

3/2/12

Intervensi

Berikan reaksi tertulis terhdp kegaiatan yg boleh dan tidak boleh dilakukan R/ : Intruksi verbal mudah dilupakan Instruksikan utk melindungi mata dan debu,kotoran dan trauma serta mempertahankan balutan tetap bersih dan kering

R/ : penecegahan infeksi sekunder 3/2/12 merupakan salah satu aspek

Ajarkan tehnik memberi obat mata sendiri atau keluarga

R/ : Klien dg ganguan konjungtiva ( konjungtivitis ) mungkin hanya memerlukan sedikit hari perawatan di RS dan selanjutnya dpt dilakuakan di Rumah. Klien yg mengalami peradarahan konjungtiva umumnya hanya dianjurkan utk memperbanyak istirahat , 3/2/12 menghindari trauma dan pterigium

4.

Resiko penularan penyakit b/d kontak individual,kurangnya pengetahuan, dan alat pelindung yg kurang Subyektif Tidak mengetahui resiko penularan ( pada konjungtivitis infeksius dan gonoblenorea ) Melaporkan sering,berhubungan dg orang lain,keluarga,tetangga,teman Obyektif

. .

.

3/2/12 .

Tujuan

Tidak terjadi penularan penyakit pd lingkungan

KH Dilaporkan tidak ada orang lain yg tertular Klien dan orang dekat memeragakan perilaku utk mencegah penularan

3/2/12

Intervensi

Beri instruksi tertulis terhdp kegiatan yg boleh dan tdk boleh dilakukan utk menghindari penularan

R/ : instruksi verbal mudah dilupakan.Pemebritahuan pd orang dekat

Instruksikan utk memisahkan alat yg digunakan selama masa perawatan dan tdk menggunakan alat yg digunakan klien terutama kain dan 3/2/12

terima kasih semoga ada manfaatnyaw

3/2/12