askep - cidera kepala 2

Upload: fahmi-gadri

Post on 05-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    1/24

     

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R 

    DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN;

    NYERI DI RUANG LUKMAN RS ROEMANI SEMARANG

    Disusun Oleh :

    Yosi!" El#"n"

    G$A%&&%''

    PROGRAM PENDIDIKAN PRO(ESI NERS

    PROGRAM STUDI S& KEPERAWATAN

    (AKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

    UNI)ERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

    *%&&

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    2/24

    BAB I

    KONSEP DASAR 

    A. PENGERTIAN

    Cidera kepala adalah kerusakan karena trauma yang mengenai

    daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injuri baik 

    secara langsung maupun tidak langsung.

    Cidera kepala adalah suatu trauma yang mengenai kulit kepala,

    tulang tengkorak atau otak yang terjadi injuri baik secara langsung

    maupun tidak langsung dengan disertai atau tanpa disertai perdarahan yang

    mengakibatkan gangguan fungsi otak. (Prince, 1956.

     Cidera kepala dapat dibagi menjadi !

    1. Cidera kepala terbuka

    "erusakan otak dapat terjadi jika tulang tengkorak menusuk dan masuk ke

    dalam jaringan otak dan melukai duramater saraf otak, jaringan sel otak 

    akibat benda tajam# tembakan. Cidera kepala terbuka memungkinkan kuman

     pathogen memiliki abses langsung ke otak.

    $. Cidera kepala tertutup

    %erupakan cidera kepala tanpa terbukanya rongga kepala yang terdiri dari !

    a. Contusio cerebri (gegar otak

     b. Contusio cerebri (memar otak

    c. &ematoma epidural

    d. Cidera akson tersebar 

    ('runner )uddarth, $**1

    "lasifikasi cidera kepala berdasarkan nilai +C) !

    1. Cidera kepala ringan

    -ilai skala +C) 115

    /apat ter jadi kehilangan kesadaran# amnesia tetapi kurang

    dari * menit

    0idak ada hematoma, tidak ada fraktur cerebra

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    3/24

    $. Cidera kepala sedang

    -ilai +C) 91$

    "ehilangan kesadaran dan atau amnesia (lebih dari * menit tetapi

    kurang dari $ jam

    . Cidera kepala berat

    -ilai +C) 2

    "ehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari $ jam.

    %eliputi contosio cerebral, laserasi# hematoma intrascranial

    B. ETIOLOGI

    1. 0rauma tajam

    "erusakan terjadi hanya terbatas pada daerah dimana itu merobek otak.

    %isalnya ! tertembus peluru# benda tajam.

    $. 0rauma tumpul

    "erusakan menyebar karena kekuatan benturan, biasanya lebih berat

    sifatnya.

    . Cidera akselerasi

    Peristi3a gonjangan yang hebat pada kepala baik disebabkan oleh pukulan

    maupun bukan dari pukulan.

    . "ontak benturan (gonjangan lanjut

    'ila kepala membentur# menabrak sesuatu objek# sebaliknya.

    +. PATHO(ISIOLOGI

    0engkorak dengan isinya (masa otak, cairan darah, cairan lingkar,

    mempunyai masa yang berbeda. 4ika terjadi karena bergerak dengan

    kecepatan tertentu maka masingmasing mempunyai kecepatan dan

     perlambatan yang berbeda. %asa yang kurang padat mengalami gonjangan

    yang lebih tampak mengakibatkan terjadi kerusakan neuron pembuluh darah

    dan jaringanjaringan penyokong susunan saraf pusat. 'enturan ini disebut

    trauma primer. 0rauma sekunder mengakibatkan tekanan intrakranial

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    4/24

    meningkat sehingga menyebabkan edema cerebri. -yeri kepala hebat, mual

    dan muntah merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial.

    D. MANI(ESTASI KLINIK 

    1. &ilangnya kesadaran kurang dari * menit atau lebih

    $. "ebingungan

    . Pucat

    . %ual dan muntah

    5. Pusing kepala

    6. 0erdapat hematoma

    . "ecemasan

    2. )ukar untuk dibangunkan

    9. +angguan penglihatan

    1*. pilepsi

    11. +angguan bicara# komunikasi

    1$. 'ila fraktur mungkin ada keluar cairan serebraspinal dari hidung dan

    telinga

    E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 

    1. 7oto polos tengkorak 

    8ntuk mengetahui lokasi dan tipe fraktur.

    $. ngiografi cerberal

    'ermanfaat untuk memperkirakan diagnosis adanya suatu pertumbuhan

    intrakranial hematoma.

    . C0)can

    Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya perdarahan intrakranial, edema

    kontosio dan pergeseran tulang tengkorak.

    . Pemeriksaan darah dan urine.

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    5/24

    (. PATHWAY

    0erlampir.

    G. (OKUS INTER)ENSI

    1. +angguan pola nafas berhubungan dengan cidera pusat pernafasan di otak.

    0ujuan ! %empertahankan pola nafas yang efektif 

    "& ! 0idak adanya sianosis, tidak ada tanda hipoksia

    :encana tindakan !

    a. Pertahankan jalan nafas ! Posisi kepala dalam keadaan netral# semi

    flo3er.

    :asional ! %encegah aspirasi# mempertahankan jalan nafas.

     b. ;akukan penghisapan bila perlu ! Catat jumlah, jenis dan karakteristik 

    sekresi.

    :asional ! Penghisapan, dibutuhkan untuk mengeluarkan sekret

    c. "aji fungsi pernafasan dengan menginstruksikan pasien untuk nafas

    dalam

    :asional ! 0rauma pada C

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    6/24

    $. Perubahan ! Perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan

    sirkulasi darah ke otak 

    0ujuan ! Perfusi jaringan adekuat ditandai dengan tidak adanya pusing

    hebat, kesadaran tidak menurun.

    "& ! 00> stabil, tidak ada tanda peningkatan 0

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    7/24

    d. "aji tanda dehidrasi (0urgor, mukosa, mata cekung atau tidak

    :asional ! /ehidrasi berdampak pada komplikasi.

    e. Palpasi nadi perifer 

    :asional ! %emberi informasi tentang =olume sirkulasi umum dan

    tingkat hidrasi.

    . :esiko infeksi berhubungan dengan laserasi, kulit kepala dan

     pembuluh darah.

    0ujuan ! 0idak ada tandatanda infeksi

    "& ! Pemulihan luka cepat, tidak ada demam, bebas dari drainase.

    a. Pantau 00>, perhatikan peningkatan suhu.

    :asional ! /emam 2?C menandakan adanya infeksi.

     b. @bser=asi penyatuan suhu, karakter drainase dan adanya inflamasi.

    :asional ! Perkembangan infeksi dapat memperlambat pemulihan.

    c. Pantau pernafasan, bunyi nafas

    :asional !

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    8/24

    "olaborasi

    a. 'erikan terapi analgetik sesuai indikasi.

    :# ! %engurangi # menghilangkan rasa nyeri.

    6. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan fungsi otak 

    0ujuan ! 0idak ada gangguan persepsi sensori

    "& ! "lien dapat mengungkapkan kesadaran tentang defisit sensori

    %empertahankan mental# orientasi umum

    a. Pantau )tatus -eurologi secara periodik 

    :asional ! Perkembangan dan munculnya kembali tanda kesadaran

     b. 'erikan alternatif cara untuk berkomunikasi jika tidak bicara

    seperti AkedipanA.

    :asional ! 4ika gejala tersebut berkembang lambat, pasien dapat

    membantu menciptakan metode komunikasi alternatif.

    c. 'erikan lingkungan yang aman.

    :asional ! "ehilangan sensori dan kontrol motorik menjadikan pasien

     perhatian utama.

    d. 'erikan kesempatan istirahat pada daerah yang mengalami gangguan

    :asional ! %emberikan stimulus berlebihan yang dapat meningkatkan

    kecemasan.

    e. :ujuk ke berbagai sumber penolong untuk membantu

    :asional ! )emua pelayanan mengkoordinasikan usaha untuk 

    meningkatkan proses penyembuhan.

    . "erusakan mobilisasi fisik berhubungan dengan gangguan fungsi otak 

    0ujuan ! 0idak terjadi kerusakan neuromuskuler.

    "& ! %eningkatkan kekuatan dan fungsi badan yang sakit,

    mempertahankan fungsi tubuh.

    a. "aji kekuatan motorik menggunakan skala *5.

    :asional ! %enentukan perkembangan# munculnya kembali hambatan

    tujuan.

     b. 'erikan proses pasien yang menimbulkan rasa nyaman.

    :asional ! %enurunkan kelelahan, meningkatkan relaksasi.

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    9/24

    c. )okong ekstremitas dan persendian dengan bantal.

    :asional ! %empertahankan ekstremitas dalam posisi fisiologi.

    d. ;atihan tentang gerak pasif.

    :asional ! menstimulasi sirkulasi dan meningkatkan tonus otot

    e. "onfirmasikan# rujuk ke bagian terapi fisik# terapi okupasi.

    :asional ! 'ermanfaat dalam menciptakan kekuatan otot secara

    indi=idual.

    H. PENATALAKSANAAN

    1. Penanganan kasus cidera kepala yaitu !

    Perlu diperhatikan frekuensi dan jenis pernapasan, terjadinya obstruksi

     jalan nafas perlu segera dibebaskan, dengan suction dan beri @$  yang

    cukup.

    'lood

    %encakup pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan darah

    (&b, ;eukosit. Baspadai adanya peningkatan tekanan darah,

    tanda peningkatan 0

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    10/24

    6. %emonitor balance cairan

    . Pemberian manitol (mengurangi oedema cerebri

    2. "eseimbangan nutrisi

    7. PATHWAY

    0rauma tajam 0rauma tumpul 0rauma bentur  

    Cidera kepala

    perdarahanhematoma

    kstrakranial

    ;aserasi kulit kepala dan

     pembuluh darah

    +angguan, suplai darah

    &ipoksia

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    11/24

    BAB II

    RESUME

    ASUHAN KEPERAWATAN

    . PENGKA,IAN (0anggal 12 @ktober $*11

    a.

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    12/24

    '. STATUS KESEHATAN

    1. )tatus "esehatan )aat

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    13/24

    . 0herapy

    a.

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    14/24

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. :esiko tinggi gangguan perfusi jaringan pada otak akibat cedera dan

     penurunan kesadaran (pengaruh anastesi

    $. +angguan pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi berhubungan dengan asupan

    nutrisi yang masih kurang.

    REN+ANA KEPERAWATAN

    No D0 Tu1u"n 2"n K3ie3i" Ine34ensi

    1. 1 )etelah dilakukan tindakan kepera3atan

    selama 1 D $ jam diharapkan perfusi jaringan otak efektif dengan "& !

    a. %empertahankan kesadaran

     b. - ! 2* G 1** D#mnt

    c. :: ! 16 G $ D#mnt

    a. %onitor keadaan umum dan

    tingkat kesadaran b. 'atasiklien dalam melakukan

    aktifitas

    c. %onitor 00>

    d. 'erikan cairan parental sesuai

    indikasi

    e. 'erikan program therapy

    sesuai indikasi

    $. $ )etelah dilakukan tindakan kepera3atan

    selama 1 D $ jam diharapkan nyeri

    terkontrol, "& !

    a. Bajah tampak kesakitan pada lukadikepala.

     b. "lien tidak mengeluh pusing

    c. )kala nyeri 1 G

    d. - ! 2* G 1** D#mnt

    a. "aji keluhan nyeri, lokasi dan

    fakto yang memperburuk 

    nyeri

     b. @bser=asi adanya tandatandanyeri non =erbal

    c. 'erikan teknik relaksasi

    d. "olaborasi tentang pemberian

    therapy

    . )etelah dilakukan tindakan kepera3atan

    selama 1 D $ jam diharapkan infeksi

    tidak terjadi dengan "& !

    a. 0idak ada tandatanda infeksi

     b. )uhu ! 6,5 G,5 oC

    c. ;uka jahitan bersih, tidak ada pus

    a. Pantau adanya peningkatan

    suhu tubuh

     b. @bser=asi luka, catat

    karakteristik luka

    c. 'erikan pera3atan luka secara

    aseptik

    d. 'erikan anti biotik sesuai

    indikasi

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    15/24

    +ATATAN KEPERAWATAN

    No

    D0

    H"3i T-l ,"/ I/5le/en"si Res5on

    1. :abu 191*11 %engkaji keadaan umum

    klien

    )!

    @!"8 ! lemah

    . *2** mengobser=asi adanya

    tanda nyeri non =erbal

    )!

    @!3ajah klien tampak meringis

    menahan sakit

    $. %engkaji keluhan nyeri,

    skala nyeri

    )!"lien menyatatakan nyeri

    sedang

    @!skala nyeri 6

    %engobser=asi daerah

    kepala yang terluka

    )!

    @!0idak ada perdarahan di

    kepala

    . melakukan pera3atan luka

    dengan teknik aseptik

    )!

    @!merintih jika lukanya

    disentuh

    5. 1*.** memberikan suntikan

    injeksi meropenem.ca

    gloconas,farmadol inf,na

     pheniton,cimetidin,kalnek.

    )!

    @! )!@!- ! 2* D#mnt

    :: ! $2 D#mnt

    ) ! 6,2 oC

    1. "amis $*1*11 mengkaji keadaan umum

     pasien

    )!

    @!"8 ! sedang

    $. 1*.* mengamati tandatanda

    inflamasi

    )!

    @!0idak ada tanda inflamasi

    11.** mengukur 00> )!

    @!- ! 2* D#mnt

    :: ! $* D#mnt

    ) ! 6, oC

    . 1$.** %engkaji tingkat

    kesadaran

    )!

    @!+C) ! $ %5 >$. 1.** memberikan tempat yang

    nyaman dan tenang

    )!

    @!klien tampak nyaman

    5. 1.** mengkaji tingkat nyeri )!

    @!skala nyeri 6

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    16/24

    +ATATAN PERKEMBANGAN

    No H"3i T-l,"/

    No.D0

    E4"lu"si T2

    1 :abu 191*11

    *2.**

    1 ) !

    @ ! Pasien tampak gelisah

     - ! 2* D#mnt

    ! masalah teratasi sebagian

    P ! lanjutkan inter=ensi

    %onitor tingkat kesadaran

    %onitor 00>

    'erikan program terapi sesuai indikasi

    $ ) !

    @ ! luka di kepala

    Bajah meringis

     - ! 2* D#mnt

    ! masalah teratasi sebagian

    P ! lanjutkan inter=ensi

    "aji keluhan nyeri dan lokasinya

    'erikan teknik relaksasi

    "olaborasi pemberian teraphy

    ) !

    @ ! ) ! 6,2 oC

    ;uka tertutup kasa0idak ada pus

    ! masalah teratasi sebagian

    P ! lanjutkan inter=ensi

    Pantau suhu tubuh

    ;akukan pera3atan luka secara aseptik

    "olaborasi pemberian antibiotik

    "amis $*1*11 1. ) !

    @ ! pasien tampak agak tenang

    0/ ! 1**#2* mm&g

     - ! 2* D#mnt

    Pasien sadar +C) ! $>5%$

    ! masalah teratasi sebagian

    P ! monitor tingkat kesadaran

    %onitor 00>

    'erikan terapi sesuai indikasi

    $. ) !

    @ ! ) ! 6, oC

    Bajah tampak rileks

     - ! 2* D#mnt

    ! masalah teratasi sebagian

    P ! lanjutkan inter=ensi

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    17/24

    Pantau suhu tubuh

    ;akukan pera3atan luka secara aseptik

    "olaborasi tentang pemeriksaan laboratoriumdan pemberian antibiotik

    1. ) !

    @ ! pasien tenang

    "esadaran composmentis

    ! masalah teratasi

    P ! pertahankan inter=ensi

    %onitor tingkat kesadaran

    %onitor 00>

    'erikan program tetapi obat sesuai indikasi

    $. ) !

    @ ! ) ! 6,5 oC

    ;uka kering

    0idak ada tandatanda infeksi

    ! masalah teratasi sebagian

    P ! pertahankan inter=ensi

    Pantau suhu tubuh

    @bser=asi luka

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    18/24

    DA(TAR PUSTAKA

    'lock %ekassari. ($***. Me2i6"l Su3-i6"l Nu3sin-, 'ook $.Philadelpia !

    B.'.)aunders Company.

    Carpenito, ;.4. ($***. Bu!u S"!u Di"-nos" Ke5e3"7""n., edisi 2. 4akarta !

    +C

    /oenges dkk. ($***. Ren6"n" Asuh"n Ke5e3"7""n. disi . 4akarta ! +C.

    )meltHer 'renda. ($**1. Bu!u A1"3 Ke5e3"7""n Me2i!"l Be2"h. >ol. 1.4akarta ! +C

    )uriadi dkk ($**1. Asuh"n Ke5e3"7""n P"2" An"! , edisi 1. 4akarta !

    C> gung )eto

    Prince.(1996. P"ho8isiolo-i Ke5e3"7""n. 4akarta ! +C

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    19/24

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Pe/9"h"s"n Di"-nos" Ke5e3"7""n

    1. +angguan perfusi jaringan cerebral b#d edema serebral dan peningkatan

    tekanan intra cranial

    Iaitu suatu keadaan dimana indi=idu mengalami atau berisiko

    mengalami suatu penurunan dalam nutrisi dan pernafasan pada tingkat

    selular disebabkan suatu penurunan dalam suplai darah kapiler.

    0erjadi karena adanya trauma pada intra cranial sehingga

    menyebabkan jaringan otak rusak, kemudian terjadi perubahan autoregulasi

    dan edema cerebral yang akhirnya menyebabkan perubahan jaringan.

    /iagnosa ini ditegakkan karena bertujuan agar jaringan cerebral

    adekuat yang ditandai dengan tidak ada pusing hebat, kesadaran tidak 

    menurun dan tidak terdapat tandatanda peningkatan tekanan intra cranial.

    :encana yang ditetapkan adalah meninggikan kepala 15* derajat,

    hindari halhal yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan

    intra cranial, dan pemberian obatobatan untuk mengurangi edema atau

    tekanan intra cranial sesuai program. 0indakan yang sudah dilakukan adalah

    meninggikan kepala $* derajat dengan posisi JmidlineK untuk menurunkan

    tekanan =ena jugularis, menjaga agar leher tidak fleksi atau hiperekstensi

    untuk menghindari peningkatan 0

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    20/24

    $. -yeri b#d Peningkatan tekanan intrakranial

    Iaitu suatu keadaan dimana indi=idu mengalami dan melaporkan

    adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak 

    menyenangkan.

    0erjadi karena adanya trauma pada ekstra dan tulang cranial sehingga

    menyebabkan terputusnya kontinuitas jaringan kulit, otot, tulang dan

     jaringan =askuler atau gangguan suplai darah yang menyebabkan hematoma

    dan perubahan sirkulasi C)) lalu terjadi peningkatan tekanan intrakranial.

    /iagnosa ini ditegakkan dengan tujuan agar klien merasa nyaman

    yang ditandai dengan tidak mengeluh nyeri dan tandatanda =ital dalam

     batas normal.

    :encana yang ditetapkan yaitu kaji keluhan nyeri, mengatur posisi,

     pemberian obat analgetik sesuai program, ciptakan lingkungan yang

    nyaman. 0indakan yang sudah dilakukan mengkaji tandatanda =ital untuk 

    mengetahui keluhan nyeri, mengatur posisi klien dan tempat tidur untuk 

    menciptakan lingkungan yang nyaman dan memberikan obat analgetik 

    untuk mengurangi rasa nyeri. "ekuatannya klien merasa lebih nyaman dan

    tandatanda =ital dalam batas normal.

    =aluasi dari diagnosa ini adalah terdapat kelemahan yaitu kesadaran

    klien soporocoma sehingga tidak dapat dikaji keluhan nyeri menggunakan

    skala PL:)0 dan tidak dapat dilakukan distraksi dan relaksasi. )olusinya

     pengkajian nyeri dilakukan dengan %emonitor tandatanda =ital klien.

    . :esiko infeksi b#d laserasi kulit kepala dan pembuluh darah

    Iaitu suatu keadaan dimana seorang indi=idu berisiko terserang oleh

    agens patogenik atau oportunistik (=irus, jamur, bakteri, protoHoa atau

     parasit lain dari sumbersumber eksternal, sumbersumber endogen atau

    eksogen.

    0erjadi karena adanya trauma di ekstra dan tulang cranial sehingga

    menyebabkan terputusnya kontinuitas jaringan kulit, otot, tulang dan

    =askuler, kemudian berisiko masuknya agens patogenik atau oportunitik.

    lasan diagnosa ini ditegakkan adalah bertujuan agar klien terbebas

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    21/24

    dari infeksi yang ditandai dengan tidak ditemukan tandatanda infeksi !

    suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada pus dari luka, leukosit dalam

     batas normal.

    :encana yang ditetapkan kaji adanya kelainan pada area luka,

    monitor tandatanda =ital ! suhu tubuh, lakukan pera3atan luka dengan

    steril dan hatihati, memberikan obat antibiotik. 0indakan yang sudah

    dilakukan mengkaji area luka untuk mengetahui respon tubuh terhadap

    tanda infeksi, melakukan pera3atan luka tiap hari dengan prinsip steril

    untuk mencegah terjadinya infeksi, memberikan obat antibiotik untuk 

    mengurangi resiko infeksi, kekuatannya tidak terjadi resiko infeksi

    dibuktikan dengan suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada pus dari luka,

    leukosit dalam batas normal.

    =aluasi dari diagnosa ini adalah masih adanya kelemahan yaitu

    dalam pera3atan luka tiap hari dilakukan oleh beberapa pera3at #

     praktikum yang bergantian dan keluarga yang kurang memahami tentang

    caracara pencegahan infeksi. )olusinya dalam melakukan pera3atan luka

     pera3at # praktikum harus tetap memegang prinsip steril dan hatihati, serta

    memberikan penjelasan kepada keluarga tentang tandatanda dan cara

     pencegahan infeksi.

    B. Pe/9en"3"n Pen2o!u/en"si"n

    1. Pengkajian

    Pada pemeriksaan fisik, terutama untuk sistem saraf (neurologi

    tidak dapat dikaji fungsi saraf cranial secara lengkap karena kesadaran

    klien menurun.

    )eharusnya pada sistem saraf dikaji secara lengkap !

    a. 0ingkat kesadaran (menggunakan +lasco3 Coma )cale# +C)

     b. 7ungsi saraf cranial, meliputi !

    -er=us < (olfactorius

    -er=us

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    22/24

    -er=us (trochlearis

    -er=us > (0rigeminus

    -er=us >< (abducens

    -er=us >

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    23/24

    .

  • 8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2

    24/24

    tentang intake dan output cairan.

    )ehingga muncul dampak tidak dapat di kaji balance cairan dan

    tingkat kebutuhan cairan.

    . +angguan %obilitas fisik berhubungan dengan gangguan fungsi otak 

    )ementara kondisi klien saat dilakukan pengkajian masih lemah,

    sehingga tidak dapat diketahui tingkat kekuatan otot atau aktifitas.

    /ampaknya selain tidak ditemukan data fungsi aktifitas istirahat

     juga tidak dapat diterapkan inter=ensi dan implementasi tentang latihan

    aktifitas (:@%.

    . Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan fungsi otak 

    )aat dilakukan pengkajian, kesadaran klien masih menurun

    sehingga tidak ditemukan data tentang fungsi saraf cranial < sampai

    dengan M