askep - cidera kepala 2
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
1/24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN;
NYERI DI RUANG LUKMAN RS ROEMANI SEMARANG
Disusun Oleh :
Yosi!" El#"n"
G$A%&&%''
PROGRAM PENDIDIKAN PRO(ESI NERS
PROGRAM STUDI S& KEPERAWATAN
(AKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNI)ERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
*%&&
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
2/24
BAB I
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Cidera kepala adalah kerusakan karena trauma yang mengenai
daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injuri baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Cidera kepala adalah suatu trauma yang mengenai kulit kepala,
tulang tengkorak atau otak yang terjadi injuri baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan disertai atau tanpa disertai perdarahan yang
mengakibatkan gangguan fungsi otak. (Prince, 1956.
Cidera kepala dapat dibagi menjadi !
1. Cidera kepala terbuka
"erusakan otak dapat terjadi jika tulang tengkorak menusuk dan masuk ke
dalam jaringan otak dan melukai duramater saraf otak, jaringan sel otak
akibat benda tajam# tembakan. Cidera kepala terbuka memungkinkan kuman
pathogen memiliki abses langsung ke otak.
$. Cidera kepala tertutup
%erupakan cidera kepala tanpa terbukanya rongga kepala yang terdiri dari !
a. Contusio cerebri (gegar otak
b. Contusio cerebri (memar otak
c. &ematoma epidural
d. Cidera akson tersebar
('runner )uddarth, $**1
"lasifikasi cidera kepala berdasarkan nilai +C) !
1. Cidera kepala ringan
-ilai skala +C) 115
/apat ter jadi kehilangan kesadaran# amnesia tetapi kurang
dari * menit
0idak ada hematoma, tidak ada fraktur cerebra
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
3/24
$. Cidera kepala sedang
-ilai +C) 91$
"ehilangan kesadaran dan atau amnesia (lebih dari * menit tetapi
kurang dari $ jam
. Cidera kepala berat
-ilai +C) 2
"ehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari $ jam.
%eliputi contosio cerebral, laserasi# hematoma intrascranial
B. ETIOLOGI
1. 0rauma tajam
"erusakan terjadi hanya terbatas pada daerah dimana itu merobek otak.
%isalnya ! tertembus peluru# benda tajam.
$. 0rauma tumpul
"erusakan menyebar karena kekuatan benturan, biasanya lebih berat
sifatnya.
. Cidera akselerasi
Peristi3a gonjangan yang hebat pada kepala baik disebabkan oleh pukulan
maupun bukan dari pukulan.
. "ontak benturan (gonjangan lanjut
'ila kepala membentur# menabrak sesuatu objek# sebaliknya.
+. PATHO(ISIOLOGI
0engkorak dengan isinya (masa otak, cairan darah, cairan lingkar,
mempunyai masa yang berbeda. 4ika terjadi karena bergerak dengan
kecepatan tertentu maka masingmasing mempunyai kecepatan dan
perlambatan yang berbeda. %asa yang kurang padat mengalami gonjangan
yang lebih tampak mengakibatkan terjadi kerusakan neuron pembuluh darah
dan jaringanjaringan penyokong susunan saraf pusat. 'enturan ini disebut
trauma primer. 0rauma sekunder mengakibatkan tekanan intrakranial
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
4/24
meningkat sehingga menyebabkan edema cerebri. -yeri kepala hebat, mual
dan muntah merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial.
D. MANI(ESTASI KLINIK
1. &ilangnya kesadaran kurang dari * menit atau lebih
$. "ebingungan
. Pucat
. %ual dan muntah
5. Pusing kepala
6. 0erdapat hematoma
. "ecemasan
2. )ukar untuk dibangunkan
9. +angguan penglihatan
1*. pilepsi
11. +angguan bicara# komunikasi
1$. 'ila fraktur mungkin ada keluar cairan serebraspinal dari hidung dan
telinga
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. 7oto polos tengkorak
8ntuk mengetahui lokasi dan tipe fraktur.
$. ngiografi cerberal
'ermanfaat untuk memperkirakan diagnosis adanya suatu pertumbuhan
intrakranial hematoma.
. C0)can
Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya perdarahan intrakranial, edema
kontosio dan pergeseran tulang tengkorak.
. Pemeriksaan darah dan urine.
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
5/24
(. PATHWAY
0erlampir.
G. (OKUS INTER)ENSI
1. +angguan pola nafas berhubungan dengan cidera pusat pernafasan di otak.
0ujuan ! %empertahankan pola nafas yang efektif
"& ! 0idak adanya sianosis, tidak ada tanda hipoksia
:encana tindakan !
a. Pertahankan jalan nafas ! Posisi kepala dalam keadaan netral# semi
flo3er.
:asional ! %encegah aspirasi# mempertahankan jalan nafas.
b. ;akukan penghisapan bila perlu ! Catat jumlah, jenis dan karakteristik
sekresi.
:asional ! Penghisapan, dibutuhkan untuk mengeluarkan sekret
c. "aji fungsi pernafasan dengan menginstruksikan pasien untuk nafas
dalam
:asional ! 0rauma pada C
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
6/24
$. Perubahan ! Perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan
sirkulasi darah ke otak
0ujuan ! Perfusi jaringan adekuat ditandai dengan tidak adanya pusing
hebat, kesadaran tidak menurun.
"& ! 00> stabil, tidak ada tanda peningkatan 0
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
7/24
d. "aji tanda dehidrasi (0urgor, mukosa, mata cekung atau tidak
:asional ! /ehidrasi berdampak pada komplikasi.
e. Palpasi nadi perifer
:asional ! %emberi informasi tentang =olume sirkulasi umum dan
tingkat hidrasi.
. :esiko infeksi berhubungan dengan laserasi, kulit kepala dan
pembuluh darah.
0ujuan ! 0idak ada tandatanda infeksi
"& ! Pemulihan luka cepat, tidak ada demam, bebas dari drainase.
a. Pantau 00>, perhatikan peningkatan suhu.
:asional ! /emam 2?C menandakan adanya infeksi.
b. @bser=asi penyatuan suhu, karakter drainase dan adanya inflamasi.
:asional ! Perkembangan infeksi dapat memperlambat pemulihan.
c. Pantau pernafasan, bunyi nafas
:asional !
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
8/24
"olaborasi
a. 'erikan terapi analgetik sesuai indikasi.
:# ! %engurangi # menghilangkan rasa nyeri.
6. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan fungsi otak
0ujuan ! 0idak ada gangguan persepsi sensori
"& ! "lien dapat mengungkapkan kesadaran tentang defisit sensori
%empertahankan mental# orientasi umum
a. Pantau )tatus -eurologi secara periodik
:asional ! Perkembangan dan munculnya kembali tanda kesadaran
b. 'erikan alternatif cara untuk berkomunikasi jika tidak bicara
seperti AkedipanA.
:asional ! 4ika gejala tersebut berkembang lambat, pasien dapat
membantu menciptakan metode komunikasi alternatif.
c. 'erikan lingkungan yang aman.
:asional ! "ehilangan sensori dan kontrol motorik menjadikan pasien
perhatian utama.
d. 'erikan kesempatan istirahat pada daerah yang mengalami gangguan
:asional ! %emberikan stimulus berlebihan yang dapat meningkatkan
kecemasan.
e. :ujuk ke berbagai sumber penolong untuk membantu
:asional ! )emua pelayanan mengkoordinasikan usaha untuk
meningkatkan proses penyembuhan.
. "erusakan mobilisasi fisik berhubungan dengan gangguan fungsi otak
0ujuan ! 0idak terjadi kerusakan neuromuskuler.
"& ! %eningkatkan kekuatan dan fungsi badan yang sakit,
mempertahankan fungsi tubuh.
a. "aji kekuatan motorik menggunakan skala *5.
:asional ! %enentukan perkembangan# munculnya kembali hambatan
tujuan.
b. 'erikan proses pasien yang menimbulkan rasa nyaman.
:asional ! %enurunkan kelelahan, meningkatkan relaksasi.
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
9/24
c. )okong ekstremitas dan persendian dengan bantal.
:asional ! %empertahankan ekstremitas dalam posisi fisiologi.
d. ;atihan tentang gerak pasif.
:asional ! menstimulasi sirkulasi dan meningkatkan tonus otot
e. "onfirmasikan# rujuk ke bagian terapi fisik# terapi okupasi.
:asional ! 'ermanfaat dalam menciptakan kekuatan otot secara
indi=idual.
H. PENATALAKSANAAN
1. Penanganan kasus cidera kepala yaitu !
Perlu diperhatikan frekuensi dan jenis pernapasan, terjadinya obstruksi
jalan nafas perlu segera dibebaskan, dengan suction dan beri @$ yang
cukup.
'lood
%encakup pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan darah
(&b, ;eukosit. Baspadai adanya peningkatan tekanan darah,
tanda peningkatan 0
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
10/24
6. %emonitor balance cairan
. Pemberian manitol (mengurangi oedema cerebri
2. "eseimbangan nutrisi
7. PATHWAY
0rauma tajam 0rauma tumpul 0rauma bentur
Cidera kepala
perdarahanhematoma
kstrakranial
;aserasi kulit kepala dan
pembuluh darah
+angguan, suplai darah
&ipoksia
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
11/24
BAB II
RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN
. PENGKA,IAN (0anggal 12 @ktober $*11
a.
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
12/24
'. STATUS KESEHATAN
1. )tatus "esehatan )aat
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
13/24
. 0herapy
a.
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
14/24
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. :esiko tinggi gangguan perfusi jaringan pada otak akibat cedera dan
penurunan kesadaran (pengaruh anastesi
$. +angguan pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi berhubungan dengan asupan
nutrisi yang masih kurang.
REN+ANA KEPERAWATAN
No D0 Tu1u"n 2"n K3ie3i" Ine34ensi
1. 1 )etelah dilakukan tindakan kepera3atan
selama 1 D $ jam diharapkan perfusi jaringan otak efektif dengan "& !
a. %empertahankan kesadaran
b. - ! 2* G 1** D#mnt
c. :: ! 16 G $ D#mnt
a. %onitor keadaan umum dan
tingkat kesadaran b. 'atasiklien dalam melakukan
aktifitas
c. %onitor 00>
d. 'erikan cairan parental sesuai
indikasi
e. 'erikan program therapy
sesuai indikasi
$. $ )etelah dilakukan tindakan kepera3atan
selama 1 D $ jam diharapkan nyeri
terkontrol, "& !
a. Bajah tampak kesakitan pada lukadikepala.
b. "lien tidak mengeluh pusing
c. )kala nyeri 1 G
d. - ! 2* G 1** D#mnt
a. "aji keluhan nyeri, lokasi dan
fakto yang memperburuk
nyeri
b. @bser=asi adanya tandatandanyeri non =erbal
c. 'erikan teknik relaksasi
d. "olaborasi tentang pemberian
therapy
. )etelah dilakukan tindakan kepera3atan
selama 1 D $ jam diharapkan infeksi
tidak terjadi dengan "& !
a. 0idak ada tandatanda infeksi
b. )uhu ! 6,5 G,5 oC
c. ;uka jahitan bersih, tidak ada pus
a. Pantau adanya peningkatan
suhu tubuh
b. @bser=asi luka, catat
karakteristik luka
c. 'erikan pera3atan luka secara
aseptik
d. 'erikan anti biotik sesuai
indikasi
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
15/24
+ATATAN KEPERAWATAN
No
D0
H"3i T-l ,"/ I/5le/en"si Res5on
1. :abu 191*11 %engkaji keadaan umum
klien
)!
@!"8 ! lemah
. *2** mengobser=asi adanya
tanda nyeri non =erbal
)!
@!3ajah klien tampak meringis
menahan sakit
$. %engkaji keluhan nyeri,
skala nyeri
)!"lien menyatatakan nyeri
sedang
@!skala nyeri 6
%engobser=asi daerah
kepala yang terluka
)!
@!0idak ada perdarahan di
kepala
. melakukan pera3atan luka
dengan teknik aseptik
)!
@!merintih jika lukanya
disentuh
5. 1*.** memberikan suntikan
injeksi meropenem.ca
gloconas,farmadol inf,na
pheniton,cimetidin,kalnek.
)!
@! )!@!- ! 2* D#mnt
:: ! $2 D#mnt
) ! 6,2 oC
1. "amis $*1*11 mengkaji keadaan umum
pasien
)!
@!"8 ! sedang
$. 1*.* mengamati tandatanda
inflamasi
)!
@!0idak ada tanda inflamasi
11.** mengukur 00> )!
@!- ! 2* D#mnt
:: ! $* D#mnt
) ! 6, oC
. 1$.** %engkaji tingkat
kesadaran
)!
@!+C) ! $ %5 >$. 1.** memberikan tempat yang
nyaman dan tenang
)!
@!klien tampak nyaman
5. 1.** mengkaji tingkat nyeri )!
@!skala nyeri 6
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
16/24
+ATATAN PERKEMBANGAN
No H"3i T-l,"/
No.D0
E4"lu"si T2
1 :abu 191*11
*2.**
1 ) !
@ ! Pasien tampak gelisah
- ! 2* D#mnt
! masalah teratasi sebagian
P ! lanjutkan inter=ensi
%onitor tingkat kesadaran
%onitor 00>
'erikan program terapi sesuai indikasi
$ ) !
@ ! luka di kepala
Bajah meringis
- ! 2* D#mnt
! masalah teratasi sebagian
P ! lanjutkan inter=ensi
"aji keluhan nyeri dan lokasinya
'erikan teknik relaksasi
"olaborasi pemberian teraphy
) !
@ ! ) ! 6,2 oC
;uka tertutup kasa0idak ada pus
! masalah teratasi sebagian
P ! lanjutkan inter=ensi
Pantau suhu tubuh
;akukan pera3atan luka secara aseptik
"olaborasi pemberian antibiotik
"amis $*1*11 1. ) !
@ ! pasien tampak agak tenang
0/ ! 1**#2* mm&g
- ! 2* D#mnt
Pasien sadar +C) ! $>5%$
! masalah teratasi sebagian
P ! monitor tingkat kesadaran
%onitor 00>
'erikan terapi sesuai indikasi
$. ) !
@ ! ) ! 6, oC
Bajah tampak rileks
- ! 2* D#mnt
! masalah teratasi sebagian
P ! lanjutkan inter=ensi
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
17/24
Pantau suhu tubuh
;akukan pera3atan luka secara aseptik
"olaborasi tentang pemeriksaan laboratoriumdan pemberian antibiotik
1. ) !
@ ! pasien tenang
"esadaran composmentis
! masalah teratasi
P ! pertahankan inter=ensi
%onitor tingkat kesadaran
%onitor 00>
'erikan program tetapi obat sesuai indikasi
$. ) !
@ ! ) ! 6,5 oC
;uka kering
0idak ada tandatanda infeksi
! masalah teratasi sebagian
P ! pertahankan inter=ensi
Pantau suhu tubuh
@bser=asi luka
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
18/24
DA(TAR PUSTAKA
'lock %ekassari. ($***. Me2i6"l Su3-i6"l Nu3sin-, 'ook $.Philadelpia !
B.'.)aunders Company.
Carpenito, ;.4. ($***. Bu!u S"!u Di"-nos" Ke5e3"7""n., edisi 2. 4akarta !
+C
/oenges dkk. ($***. Ren6"n" Asuh"n Ke5e3"7""n. disi . 4akarta ! +C.
)meltHer 'renda. ($**1. Bu!u A1"3 Ke5e3"7""n Me2i!"l Be2"h. >ol. 1.4akarta ! +C
)uriadi dkk ($**1. Asuh"n Ke5e3"7""n P"2" An"! , edisi 1. 4akarta !
C> gung )eto
Prince.(1996. P"ho8isiolo-i Ke5e3"7""n. 4akarta ! +C
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
19/24
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pe/9"h"s"n Di"-nos" Ke5e3"7""n
1. +angguan perfusi jaringan cerebral b#d edema serebral dan peningkatan
tekanan intra cranial
Iaitu suatu keadaan dimana indi=idu mengalami atau berisiko
mengalami suatu penurunan dalam nutrisi dan pernafasan pada tingkat
selular disebabkan suatu penurunan dalam suplai darah kapiler.
0erjadi karena adanya trauma pada intra cranial sehingga
menyebabkan jaringan otak rusak, kemudian terjadi perubahan autoregulasi
dan edema cerebral yang akhirnya menyebabkan perubahan jaringan.
/iagnosa ini ditegakkan karena bertujuan agar jaringan cerebral
adekuat yang ditandai dengan tidak ada pusing hebat, kesadaran tidak
menurun dan tidak terdapat tandatanda peningkatan tekanan intra cranial.
:encana yang ditetapkan adalah meninggikan kepala 15* derajat,
hindari halhal yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intra cranial, dan pemberian obatobatan untuk mengurangi edema atau
tekanan intra cranial sesuai program. 0indakan yang sudah dilakukan adalah
meninggikan kepala $* derajat dengan posisi JmidlineK untuk menurunkan
tekanan =ena jugularis, menjaga agar leher tidak fleksi atau hiperekstensi
untuk menghindari peningkatan 0
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
20/24
$. -yeri b#d Peningkatan tekanan intrakranial
Iaitu suatu keadaan dimana indi=idu mengalami dan melaporkan
adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak
menyenangkan.
0erjadi karena adanya trauma pada ekstra dan tulang cranial sehingga
menyebabkan terputusnya kontinuitas jaringan kulit, otot, tulang dan
jaringan =askuler atau gangguan suplai darah yang menyebabkan hematoma
dan perubahan sirkulasi C)) lalu terjadi peningkatan tekanan intrakranial.
/iagnosa ini ditegakkan dengan tujuan agar klien merasa nyaman
yang ditandai dengan tidak mengeluh nyeri dan tandatanda =ital dalam
batas normal.
:encana yang ditetapkan yaitu kaji keluhan nyeri, mengatur posisi,
pemberian obat analgetik sesuai program, ciptakan lingkungan yang
nyaman. 0indakan yang sudah dilakukan mengkaji tandatanda =ital untuk
mengetahui keluhan nyeri, mengatur posisi klien dan tempat tidur untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman dan memberikan obat analgetik
untuk mengurangi rasa nyeri. "ekuatannya klien merasa lebih nyaman dan
tandatanda =ital dalam batas normal.
=aluasi dari diagnosa ini adalah terdapat kelemahan yaitu kesadaran
klien soporocoma sehingga tidak dapat dikaji keluhan nyeri menggunakan
skala PL:)0 dan tidak dapat dilakukan distraksi dan relaksasi. )olusinya
pengkajian nyeri dilakukan dengan %emonitor tandatanda =ital klien.
. :esiko infeksi b#d laserasi kulit kepala dan pembuluh darah
Iaitu suatu keadaan dimana seorang indi=idu berisiko terserang oleh
agens patogenik atau oportunistik (=irus, jamur, bakteri, protoHoa atau
parasit lain dari sumbersumber eksternal, sumbersumber endogen atau
eksogen.
0erjadi karena adanya trauma di ekstra dan tulang cranial sehingga
menyebabkan terputusnya kontinuitas jaringan kulit, otot, tulang dan
=askuler, kemudian berisiko masuknya agens patogenik atau oportunitik.
lasan diagnosa ini ditegakkan adalah bertujuan agar klien terbebas
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
21/24
dari infeksi yang ditandai dengan tidak ditemukan tandatanda infeksi !
suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada pus dari luka, leukosit dalam
batas normal.
:encana yang ditetapkan kaji adanya kelainan pada area luka,
monitor tandatanda =ital ! suhu tubuh, lakukan pera3atan luka dengan
steril dan hatihati, memberikan obat antibiotik. 0indakan yang sudah
dilakukan mengkaji area luka untuk mengetahui respon tubuh terhadap
tanda infeksi, melakukan pera3atan luka tiap hari dengan prinsip steril
untuk mencegah terjadinya infeksi, memberikan obat antibiotik untuk
mengurangi resiko infeksi, kekuatannya tidak terjadi resiko infeksi
dibuktikan dengan suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada pus dari luka,
leukosit dalam batas normal.
=aluasi dari diagnosa ini adalah masih adanya kelemahan yaitu
dalam pera3atan luka tiap hari dilakukan oleh beberapa pera3at #
praktikum yang bergantian dan keluarga yang kurang memahami tentang
caracara pencegahan infeksi. )olusinya dalam melakukan pera3atan luka
pera3at # praktikum harus tetap memegang prinsip steril dan hatihati, serta
memberikan penjelasan kepada keluarga tentang tandatanda dan cara
pencegahan infeksi.
B. Pe/9en"3"n Pen2o!u/en"si"n
1. Pengkajian
Pada pemeriksaan fisik, terutama untuk sistem saraf (neurologi
tidak dapat dikaji fungsi saraf cranial secara lengkap karena kesadaran
klien menurun.
)eharusnya pada sistem saraf dikaji secara lengkap !
a. 0ingkat kesadaran (menggunakan +lasco3 Coma )cale# +C)
b. 7ungsi saraf cranial, meliputi !
-er=us < (olfactorius
-er=us
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
22/24
-er=us (trochlearis
-er=us > (0rigeminus
-er=us >< (abducens
-er=us >
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
23/24
.
-
8/16/2019 Askep - Cidera Kepala 2
24/24
tentang intake dan output cairan.
)ehingga muncul dampak tidak dapat di kaji balance cairan dan
tingkat kebutuhan cairan.
. +angguan %obilitas fisik berhubungan dengan gangguan fungsi otak
)ementara kondisi klien saat dilakukan pengkajian masih lemah,
sehingga tidak dapat diketahui tingkat kekuatan otot atau aktifitas.
/ampaknya selain tidak ditemukan data fungsi aktifitas istirahat
juga tidak dapat diterapkan inter=ensi dan implementasi tentang latihan
aktifitas (:@%.
. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan fungsi otak
)aat dilakukan pengkajian, kesadaran klien masih menurun
sehingga tidak ditemukan data tentang fungsi saraf cranial < sampai
dengan M