askep asfeksia.doc

Upload: utomoryudigmailcom

Post on 25-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    1/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.LATAR BELAKANG

    Asfiksia neonaturium ialahsuatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara

    spontan dan teratur segera setelah (Hutchinson,1967).keadaan ini disertai dengan

    hipoksia,hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis.Hipoksia yang terdapat pada penderita

    Asfiksia ini merupakan fackor terpenting yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir

    terhadap kehidupan ekstrauterin (rabiel !uc,1971) .penilaian statistik dan pengalaman

    klinis atau patologi anatomis menun"ukkan bah#a keadaan ini merupakan penyebab

    utama mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir.Hal ini dibuktikan oleh !rage dan

    $erendes (1966) yang mendapatkan bah#a skor Apgar yang rendah sebagai manifestasi

    hipoksia berat pada bayi saat lahir akan mmperlihatkan angka kematian yang tinggi

    Haupt(1971)memperlihatkan bah#a frekuensi gangguan perdarahan pada bayi sebagai

    akibat hipoksia sangat tinggi.Asidosis,gangguan kardio%askuler serta komplikasinya

    sebagai akibat langsung dari hipoksia merupakan penyebab utama kegagalan ini akan

    sering berlan"ut men"adi sindrom gangguan pernafasan pada hari&hari pertama setelah

    lahir("ames,19'9).enyelidikan patologi anatomis yang dilakukan oleh arrhoce dan

    Amaka#a(1971)*enun"ukkan nekrosis berat dan difus pada "aringan otak bayi yang

    meninggal karena hipoksia.

    1

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    2/19

    1.2.TUJUAN INSTRUKSIONAL

    1.2.1 UMUM :+etelah membaca makalah ini mahasis#a dapat memahami apa yang

    dimaksud dengan Asfiksia dan hal&hal yang menyangkut asuhan kepera#atannya.

    1.2.2 KHUSUS :+etelah membaca makalah ini mahasis#a dapat

    *engetahui definisi Asfiksia

    *engetahui etiologi Asfiksia

    *engetahui manifestasi klinis Asfiksia

    *engetahui komplikasi Asfiksia

    *engetahui tentang penatalaksanaan Asfiksia

    *engetahui tentang patofisiologi dan roblem tree dari Asfiksia

    *elakukan asuhan kepera#atan pada anak dengan Asfiksia

    1.3.RUMUSAN MASALAH

    - Apa definisi Asfiksia

    - Apa etiologi Asfiksia

    - Apa manifestasi klinis Asfiksia

    - Apa komplikasi Asfiksia

    - $agaimana tentang penatalaksanaan Asfiksia

    - $agaimana patofisiologi dan roblem tree Asfiksia

    - $agaimana melakukan Asuhan kepera#atan pada klien dengan Asfiksia

    2

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    3/19

    BAB II

    KONSEP TEORI

    2.1 DEFINISI

    Asfiksia adalahkeadaan yang disebabkan oleh karena otak mengalami hipoksemia

    dan hiperkarbia,selan"utnya dapat menyebabkan oedema otak dan bermacam&macam

    gangguan sirkulasi,secara klinis ditandai dengan skor Apgar rendah dan asidosis.(/aslim

    +,0eurologi Anak)

    Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas

    secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan 2 dan

    mungkin meningkatkan 342 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih

    lan"ut.

    Asfiksia neonaturium adalahsuatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami

    kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.Hal ini disebabkan

    oleh hipoksia "anin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan factor&faktor yang

    timbul dalam kehamilan,persalinan atau segera setelah bayi lahir.(Hanifa

    5ikn"osastro,lmu kebidanan)

    2.2 ETIOLOGI

    Asfiksia "anin atau neonatus akan ter"adi "ika terdapat gangguan perlukaran gas atau

    pengangkutang 2 dari ibu ke"anin.angguan ini dapat timbul pada masa kehamilan,

    persalinan atau segera setelah lahir.Hampir sebagian besar asfiksia bayi baru lahir

    merupakan kelan"utan asfiksia "anin, karena itu penilaian "anin selama kehamilan dan

    3

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    4/19

    persalinan memegang peran penting untuk keselamatan bayi atau kelangsungan hidup

    yang sempurna tanpa ge"ala sisa.

    Hipoksia "anin yang menyebabkan asfiksia neonatorum ter"adi karena gangguan

    pertukaran gas transport 2 dari ibu ke "anin sehingga terdapat ganguan dalam persediaan

    2 dan dalam menghilangkan 32. angguan ini dapat berlangsung secara menahun

    akibat kondisi atau kelainan pada ibu selama kehamilan, atau secara mendadak karena

    hal&hal yang diderita ibu dalam persalinan.

    angguan menahun dalam kehamilan dapat berupa gii ibu yang buruk, penyakit

    menahun seperti anemia, hipertensi, "antung dll. 8aktor&faktor yang timbul dalam

    persalinan yang bersifat mendadak yaitu faktor "anin berupa gangguan aliran darah dalamtali pusat karena tekanan tali pusat, depresi pernapasan karena obat&obatan anestesia

    analgetika yang diberikan ke ibu, perdarahan intrakranial, kelainan ba#aan seperti hernia

    diafragmatika, atresia saluran pernapasan, hipoplasia paru&paru dll. +edangkan faktor dari

    pihak ibu adalah gangguan his misalnya hipertonia dan tetani, hipotensi mendadak pada

    ibu karena perdarahan, hipertensi pada eklamsia, ganguan mendadak pada plasenta seperti

    solusio plasenta.

    Towel (1996) mengajukan penggolongan penyebab kegagalan pernapasan paa bayi

    terdiri dari :

    1!aktor ibu

    a. Hipoksia ibu

    !apat ter"adi karena hipo%entilasi akibat pemberian obat analgetik atauanestesi dalam, dan kondisi ini akan menimbulkan hipoksia "anin dengan

    segala akibatnya.

    b. angguan aliran darah uterus

    $erkurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya

    aliran oksigen ke plasenta dan "uga ke "anin, kondisi ini sering ditemukan

    4

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    5/19

    pada gangguan kontraksi uterus, hipotensi mendadak pada ibu karena

    perdarahan, hipertensi pada penyakit eklamsi dsb.

    " !aktor plasenta

    ertukaran gas antara ibu dan "anin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta,

    asfiksis "anin dapat ter"adi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta,

    misalnya perdarahan plasenta, solusio plasenta dsb.

    # !aktor fetus

    :ompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam

    pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan "anin.

    angguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan talipusat menumbung,

    melilit leher, kompresi tali pusat antara "alan lahir dan "anin, dll.

    $ !aktor neonatus

    !epresi pusat pernapasan pada bayi baru lahir dapat ter"adi karena beberapa hal

    yaitu pemakaian obat anestesi yang berlebihan pada ibu, trauma yang ter"adi saat

    persalinan misalnya perdarahan intra kranial, kelainan kongenital pada bayi

    misalnya hernia diafragmatika, atresia atau stenosis saluran pernapasan, hipoplasia

    paru, dsb.

    2.3 KLASIFIKASI

    Asfiksia neonatorum diklasifikasikan sbb:

    1. %igorous &aby

    +kor AA; 7&14, bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istime#a.

    " 'ild 'oderate asphyksia asphyksia sedang

    5

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    6/19

    +kor AA; permenit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan kadang&kadang pucat,

    reflek iritabilitas tidak ada. ada asphyksia dengan henti "antung yaitu bunyi

    "antung fetus menghilang tidak lebih dari 14 menit sebelum lahir lengkap atau

    bunyi "antung menghilang post partum,

    2.4 MANIFESTASI KLINIK

    1.Hipoksia

    Asfiksia biasanya merupakan akibat dari hipoksi "anin yang menimbulkan tanda

    & !?? lebih dari 1>mntkurang dari l>menit tidak teratur

    & *ekonium dalam air ketuban pada "anin letak kepala

    & Apnea

    & ucat @

    & sianosis

    & penurunan terhadap stimulus.

    2. ;; 64 >mnt atau B

    =. 0apas megap&megapgasping sampai dapat ter"adi henti napas

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    7/19

    7.pernafasan

    pernafasannya pendek&pendek tetapi cepat, susah bernafas dan akhirnya terhenti

    bahagian bibir, "ari&"ari, muka dan telinga men"adi kebiru&biruan.

    kebanyakannya menyebabkan tidak sedarkan diri.

    2.5 . PENATALAKSANAAN KLINIS

    a Tindakan mum

    & $ersihkan "alan nafas kepala bayi dileakkan lebih rendah agar lendir mudah mengalir,

    bila perlu digunakan larinyoskop untuk membantu penghisapan lendir dari saluran nafas

    ayang lebih dalam.

    & ;angsang reflek pernafasan dilakukan setelah 24 detik bayi tidak memperlihatkan

    bernafas dengan cara memukul kedua telapak kaki menekan tanda achiles.

    & *empertahankan suhu tubuh.

    b Tindakan khusus

    & Asfiksia berat

    $erikan 2 dengan tekanan positif dan intermiten melalui pipa endotrakeal. dapat

    dilakukan dengan tiupan udara yang telah diperkaya dengan 2. /ekanan 2 yang

    diberikan tidak =4 cm H 24. $ila pernafasan spontan tidak timbul lakukan message

    "antung dengan ibu "ari yang menekan pertengahan sternum C4 D144 >menit.

    & Asfiksia sedangringan

    asang relkiek pernafasan (hisap lendir, rangsang nyeri) selama =4&64 detik. $ila gagal

    lakukan pernafasan kodok (8rog breathing) 1&2

    /indakan untuk mengatasi asfiksia neonatorum disebut resusitasi bayi baru lahir yang

    bertu"uan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi ge"ala sisayang mungkin muncul. /indakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan&tahapan

    yang dikenal denganA&* resusitasi :

    1 'emastika saluran nafas terbuka :

    - *eletakan bayi dalam posisi yang benar

    - *enghisap mulut kemudian hidung kp trakhea

    7

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    8/19

    - $ila perlu masukan Et untuk memastikan pernapasan terbuka

    " 'emulai pernapasan :

    - akukan rangsangan taktil

    - $ila perlu lakukan %entilasi tekanan positif

    # 'empertahankan sirkulasi darah :

    ;angsang dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara kompresi dada atau bila perlu

    menggunakan obat&obatan

    *ara resusitasi dibagi dalam tindakan umum dan tindakan khusus :

    1 Tindakan umum

    a.enga#asan suhu

    b.embersihan "alan nafas

    c.;angsang untuk menimbulkan pernafasan

    " Tindakan khusus

    a.Asphyksia berat

    ;esusitasi aktif harus segera dilaksanakan, langkah utama memperbaiki

    %entilasi paru dengan pemberian 2 dengan tekanan dan intermiten, cara

    terbaik dengan intubasi endotrakeal lalu diberikan 2 tidak lebih dari =4

    mmHg. Asphiksia berat hampir selalu disertai asidosis, koreksi dengan

    bikarbonas natrium 2&< mEFkg$$, diberikan pula glukosa 1'&24 G

    dengan dosis 2&

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    9/19

    144menit. /indakan ini diselingi %entilasi tekanan dalam perbandingan

    1= yaitu setiap kali satu %entilasi tekanan diikuti oleh = kali kompresi

    dinding toraks, "ika tindakan ini tidak berhasil bayi harus dinilai kembali,

    mungkin hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan asam dan basa yang

    belum dikoreksi atau gangguan organik seperti hernia diafragmatika atau

    stenosis "alan nafas.

    b.Asphyksia sedang

    +timulasi agar timbul reflek pernapsan dapat dicoba, bila dalam #aktu =4&

    64 detik tidak timbul pernapasan spontan, %entilasi aktif harus segera

    dilakukan, %entilasi sederhana dengan kateter 2 intranasaldengan aliran 1&2 ltmnt, bayi diletakkan dalam posisi dorsofleksi kepala. :emudioan

    dilakukan gerakan membuka dan menutup nares dan mulut disertai gerakan

    dagu keatas dan keba#ah dengan frekuensi 24 kalimenit, sambil

    diperhatikan gerakan dinding toraks dan abdomen. $ila bayi

    memperlihatkan gerakan pernapasan spontan, usahakan mengikuti gerakan

    tersebut, %entilasi dihentikan "ika hasil tidak dicapai dalam 1&2 menit,

    sehingga %entilasi paru dengan tekanan positif secara tidak langsung segera

    dilakukan, %entilasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan dari

    mulut ke mulut atau dari %entilasi ke kantong masker. ada %entilasi dari

    mulut ke mulut, sebelumnya mulut penolong diisi dulu dengan 2, %entilasi

    dilakukan dengan frekuensi 24&=4 kali permenit dan perhatikan gerakan

    nafas spontan yang mungkin timbul. /indakan dinyatakan tidak berhasil

    "ika setelah dilakukan berberapa saat ter"asi penurunan frekuensi "antung

    atau perburukan tonus otot, intubasi endotrakheal harus segera dilakukan,

    bikarbonas natrikus dan glukosa dapat segera diberikan, apabila = menit

    setelah lahir tidak memperlihatkan pernapasan teratur, meskipun %entilasi

    telah dilakukan dengan adekuat. I

    Resusitasi bayi baru lahir

    1.termoregulasi hangatkan bayi

    2.posisikan kepala bayi sedikit ekstensi

    =.isap lendir dari mulut kemudian hidung

    9

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    10/19

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    11/19

    mungkin hanya menimbulkan asidoris respiratorik, bila = berlan"ut dalam tubuh bayi

    akan ter"adi metabolisme anaerobik yang berupa glikolisis glikogen tubuh , sehingga

    glikogen tubuh terutama pada "antung dan hati akan berkuang.asam organik ter"adi akibat

    metabolisme ini akan menyebabkan tumbuhnya asidosis metabolik. ada tingkat

    selan"utnya akan ter"adi perubahan kardio%askuler yang disebabkan oleh beberapa

    keadaan diantaranya hilangnya sumber glikogen dalam "antung akan mempengaruhi

    fungsi "antung ter"adinya asidosis metabolik akan mengakibatkan menurunnya sel.

    ASUHAN KEPERAWATAN

    1. PENGKAJIAN

    a. $iodata

    - +ering ter"adi pada bayi baru lahir

    - +ering ter"adi pada ibu hamil dan kelainan kehamila

    b. ;i#ayat penyakit dahulu

    Adanya kelainan pada kehamilan yang dulu seperti

    Hipertensi,remature,:eracunan obat bius,Anemia berat

    c. ;i#ayat penyakit sekarang

    asien lemah,sesak nafas terdapat pernafasan cuping hidung,reflek hisap

    lemah,terdapat sekret tangis bayi merintih

    d. ;i#ayat penyakit keluarga

    :eluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan kronis,seperti

    /$3,:usta,Asma,!*

    e. ;i#ayat pertumbuhan dan perkembangan

    11

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    12/19

    ;i#ayat pertumbuhan I ter"adi pertumbuhan fisik yang cepat pada usia 4&1

    tahun

    f. ;i#ayat nutrisi

    emberian asi untuk pertumbuhan frekuensinya kurang sedikit dari bayi yang lahir

    normal

    g. Eliminasi

    ntake makanan mungkin terhambat,#arna urine kuning "ernih,#arna feses

    mekonium dengan konsistensi cair

    h. emeriksaan fisik

    1.sistem pernafasan

    - Apgar skor rendah B

    - ernafasan dangkal,tidak teratur,takipnea ;;B64

    - *engorok,pernafasan cuping hidung,retraksi suplasternalsubsternal,sianosis

    - tidak bayi bernafasnafas megap2 OB=4>P

    2.sistem kardio%askuler

    - nadi optimal,mungkin cepat atau tidak teratur dalam batas normal(124 D 164

    >menit)

    - denyut "antung B144

    =.sistem integument

    - adanya sianosispucat I indikasi kega#atan hypoksia

    - pitting oedem pada tangan dan kaki

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    13/19

    - reflek lemah

    - latergi

    - kapasitas lambung kecil

    '.sistem muskoloskeletas

    - tonus otot menurun

    - reflek lemah oedem,tidak ada garis elapak kaki pada sebagiansemua telapak

    i. pemeriksaan penun"ang

    &a2 B'4mmhghipoksemia

    &a32 ''mmHg Dhiperkarbia

    &pH B7,=4asidos

    ". pemeriksaan diagnostic

    1. Analisa as darah

    2. Elektrolit darah

    =. ula darah

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    14/19

    3. INTERVENSI

    a. angguan pemenuhan oksigen bd immaturitas organ pernafasan

    /?A0

    - !alam #aktu singkat $$; dapat menun"ukkan tanda&tanda peningkatan

    yang cukup baik dalam bernafas

    :;/E;A HA+

    - +ianosis (&)

    - +uara nafas tidak ada(mengorok,ronkhi)

    NO INTERVENSI RASIONAL

    1. Hisap pada daerah hidung dan orofaring

    dengan hati&hati sesuai kebutuhan

    ('&14 detik)

    enghisapan dapat merangsang neso%agus

    menyebabkan bradikardia,hipoksemia atau

    bronkospasme.

    2. /ingkatkan istirahat,minimalkan

    rangsangan dan pengeluaran energy

    *enurunkan la"u metabolic dan konsumsi

    oksigen.=. $erikan terapi oksigen 2&= litermenit *empermudah pertukaran oksigen

    b. ;esiko tinggi terhadap hipotermi bd sistem thermoregulasi yang belum matur

    /?A0

    - $$; tidak mengalami hipotermi

    :;/E;A HA+

    - +uhu tubuh dalam batas normal(=6,'&=7Qc)

    - $ebas dari tanda&tanda stress dingin

    NO INTERFENSI RASIONAL

    1. bser%asi suhu tubuh bayi Hipotermi membuat bayi cenderung pada stress

    dingin

    2. /empatkan bayi pada*empertahankan suhu lingkungan agar bayi

    14

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    15/19

    penghangat(inkubator) tidak merasa dingin

    =. ertahankan kelembapan relati%e '4&

    C4G

    *encegah e%aporasi berlebihan,menurunkan

    kehilangan cairan tidak kasat mata

    c. 0utrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd reflek hisap lemah

    /?A0

    - $$ mendapat nutrisi yang cukup untuk mensupport pertumbuhan dan

    pemulihan

    :;/E;A HA+

    - $$ normal 2'44 gr

    NO INTERVENSI RASIONAL

    1. :a"i maturitas reflek berlebihan

    dengan pemberian makan,misalnya

    menghisap,menelan dan batuk

    *enentukan metode pemberian makan dengan

    tepat untuk bayi

    2. Auskultasi terhadap adanya bising

    usus,ka"i status fisik dan status

    pernafasan

    emberian makan pertama pada bayi stabil

    yang memiliki peristaltik dapat dimulai 6&12

    "am setelah kelahiran.

    d. Antisipasi berduka bd kelahiran bayi berisiko tinggi yang di perkirakan,prognosis

    kematian atau kematian bayi

    /?A0

    - :eluarga dapat mengatasi psikisnya mengenai kemungkinan adanya

    kematian

    :;/E;A HA+

    - :eluarga mengakui kemungkinan kematian anak dan menun"ukkan

    prilaku berduka yang sehat

    - :eluarga mendiskusikan kenyataan kematian dan menun"ukkan sikap

    realisistis

    15

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    16/19

    - :eluarga mendapatkan dukungan emosi dan fisik yang adekuat

    - :eluarga berduka atas kematian bayi dengan tepat

    - :eluarga menun"ukkan prilaku berduka (dipengaruhi budaya dan

    sosial)yang tepat

    NO INTERVENSI RASIONAL

    1. $eri kesempatan pada keluarga untuk

    menggendong bayi mereka sebelum

    kematian dan, bila mungkin,ada ditempat

    pada saat kematian ter"adi

    *engatasi seminimal mungkin perasaan

    berduka akan adanya kematian

    2. Atur atau lakukan ritual agama untuk bayi ;itual agama pada bayi yang akansudah

    meninggal dapat menentukan hati

    keluarganya

    =. $iarkan tubuh bayi tetap di tempatnya untuk

    beberapa "am

    *ember kesempatan pada anggota keluarga

    yang ragu&ragu untuk melihat kematian bayi

    bila mereka berubah pikiran

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    17/19

    - menempatkan bayi pad penghangat (incubator)

    - mempertahankan kelembapan relati%e '4&C4G

    c. 0utrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd reflek hisap lemah

    mengka"i maturitas reflek berlebihan dengan pemberian makan,misalnya

    menghisap,menelan dan batuk

    melakukan auskultasi terhadap adanya bising usus,ka"i status fisik dan status

    pernapasan

    d. Antisipasi berduka bd kelahiran bayi berisiko tinggi yang di perkirakan,prognosis

    kematian atau kematian bayi

    memberi kesempatan pada keluarga untuk menggendong bayi mereka sebelum

    kematian dan,bila mungkin,ada ditempat pada saat kematian ter"adi

    mengatur atau melakukan ritual agama untuk bayi

    membiarkan tubuh bayi tetap ditempatnya untuk beberapa "am

    membiarkan foto yang diambil sebelum dan setelah kematian bayi pada keluarga

    menginformasikan keluarga tentang semua pilihan yang tersedia

    5. EVALUASI

    1.:ebutuhan oksigen terpenuhi

    2.Hipotermi teratasi dan bebas dari tanda&tanda stress dingin

    =.:ebutuhan nutrisi bayi baru lahir terpenuhi

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    18/19

    BAB III

    PENUTUP

    A.KESIMPULAN

    Asfiksia 0eonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara

    spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan 2 dan mungkin

    meningkatkan 342 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lan"ut.

    !ari etiologinya,asfiksia neonatorum bisa berasal dari banyak factor,diantaranya

    1.8aktor ibu hipoksia ibu,gangguan aliran darah uterus

    2.8aktor plasenta gangguan mendadak pada plasenta

    =.8aktor fetus kompresi umbilicus

  • 7/25/2019 ASKEP ASFEKSIA.doc

    19/19

    neonatorum dan dapat melakukan pencegahan serta memahami tindakan pengobatan yang

    dapat dilakukan pada bayi dengan asfiksia neonatorum.

    REFERENSI

    3arpenito,?.1999.Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan Diagnosa Keperawatan

    dan Masalah Kolaboratif.?akartaE3.

    3ecily .$et R inda A. +o#den.2441.Buku saku Keperawatan Pediatri.?akartaE3.

    !oengus,*arilyn.E.dkk.1999.Rencana Asuhan Keperawatan.?akartaE3.

    :amarullah, munir.Asfiksia neonatorum.http !!p"mpkt.tripod.com C april 244C

    in, alan. 244C.Asfiksia pada anak. http medlinuy blogspot.com C april 244C.

    *ans"oer,Arif dkk.2444.Kapita #elekta Kedokteran.?ilid 2.?akarta*edia Aesculapius 8:.

    rihartini, suryani.244C.kegawatan asfiksia.http!!khariskharis wordpress.com 17 april 244C

    +oetomargolo /aslim +.1999.$eurologi Anak.?akartakatan !okter Anak ndonesia.

    +taf enga"ar lmu :esehatan Anak.8:.19C'.%lmu Kesehatan Anak .?akarta8:.

    5ikn"osastro rof dr.Hanifa +p.2442.%lmu Kebidanan.?akarta Sayasan $ina ustaka

    +ar#ono ra#irohar"o.

    5ong,!onna .244=.Pedoman Klinis Perawatan Pediatric.Edisi