asistensi praktikum hidrogeologi

Upload: galih-zoya-manggala-putra

Post on 19-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hidrologi

TRANSCRIPT

  • ASISTENSI PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI ACARA : PENGUKURAN DEBIT

    ASISTEN ACARA : BUNGSUI SIMARMATA

    BENEDICT AMANDUS HANANTO ILHAM BAYU NUR FACHROZI

  • Cara pengukuran debit ??

    Menggunakan wadah yang diketahui volumenya

    Catat waktu air yang keluar dari pemompaan

    Ember atau drum dengan skala tertentu

    Pancaran vertikal pengukuran pada sumur artesis atau sumur pompa

    Pancaran horizontal hampir sama dengan pancaran vertikal, namun arahnya berbeda

    Pancaran

  • Pancaran

    Pancaran Vertikal

    Pancaran Horizontal

    Z = 1.05 D x A

    A = luas pipa / diameter pipa

    D = jarak

  • Cara pengukuran debit ??

    Ambang Thompson Ambang CIPOLETTI Ambang

    Circular Orifice untuk mengukur debit dari pompa sentrifugal dan turbin, tidak digunakan umtuk pompa piston.

    Orifice Bucket untuk dipakai pada pemompaan sistem plunyer (piston) atau untuk pemompaan dengan pengeluaran yang tidak konstan

    Lubang

  • Ambang

    Ambang Thompson

    Ambang CIPOLETTI

    Q = 0.0186 x B x h3/2 Q = debit (l/detik) B = lebar ambang (m) H = tinggi muka air (cm)

    Q = 0.0139 x h5/2 Q = debit (l/detik) H = tinggi muka air pada ambang (cm)

  • Pengukuran Debit pada Praktikum

    Menggunakan metode pelampung

    Tempat : selokan / sungai

    Alat dan bahan 1. Pelampung (kayu) 3 buah 10x5x2cm

    2. Pita ukur (tali plastik) sepanjang 10 m, yang tiap 1 meternya ditandai 3 buah

    3. Meteran

    4. Stop watch

    5. Pemberat (bisa gembok)

    6. GPS (Hp juga bisa)

  • Cara Kerja 1. Pengukuran Kecepatan Lintas

    Sungai dibagi menjadi 3 bagian yang sama lebar yaitu tepi kiri (A), tengah (B) dan tepi kanan (C)

    Pelampung dilepaskan sebanyak 3 kali tiap bagiannya (tepi kanan, tepi kiri dan tengah)

    Gambar : Pembagian penampang sungai dalam penghitungan kecepatan aliran

  • Pengukuran waktu lintas yaitu dengan melepaskan pelampung pada titik A1 setelah bergerak 5 meter, yaitu pada titik A2, hidupkan stopwatch. Pada jarak yang ditentkan (10m) di A3, stopwatch dimatikan

    Gambar : Cara pengukuran waktu

  • Menghitung kecepatan aliran dengan rumus v = s/t

    Dimana : v = kecepatan (m/s), s = jarak (m), t = waktu (s)

    Maka kecepatan tiap segmen adalah :

    Pada tepi kiri (A) Va = (V1a + V2a + V3a)/3

    Pada tengah (B) Vb = (V1b + V2b + V3b)/3

    Pada tepi kanan (C) Vc = (V1c + V2c + V3c)/3

    V rata rata adalah V = (Va = Vb + Vc)/3

    *Bila terjadi penyimpangan waktu t yang besar maka diambil t yang paling dekat, misal t1 = 12 detik, t2 = 13 detik dan t3 = 16 detik, maka waktu yang diambil t1 dan t2 yang saling dekat, bila penyimpangan tidak terlalu besar maka ketiga data dapat dipakai.

  • Cara Kerja

    2. Pengukuran Luas Penampang Sungai

    Pengukuran luas penampang dilakukan dengan cara membagi saluran menjadi beberapa bagian yang sama lebar yang dimulai dari masing masing batas basah.

    Ukur kedalaman tiap bagian

    Rumus luas penampang :

    Luas Penampang A = 2 x l x ((a + 2b + c) /4)

    Luas Penampang B = 2 x l x ((c + 2d + e) /4)

    Luas Penampang C = 2 x l x ((e + 2f + g) /4)

    Luas penampang total = Luas A + Luas B + Luas C

  • Gambar : Pembagian penampang sungai dalam menghitung luas penampang

  • Pengukuran Debit Sungai

    3. Pengukuran Debit Sungai

    Rumus Pengukuran Debit Sungai Q = k. v . A

    Dimana : Q = Debit Sungai (ltr/detik)

    k = Koefisien Pelampung (antara 0,7 0,9)

    v = kecepatan aliran sungai (m/detik)

    A = Luas Penampang Sungai (m2)

    *Dari ketiga data diatas, maka dimasukkan kedalam tabel pengukuran (Tabel 3.2) dan kemudian dapat dihitung debit sungai.