asas - asas manajemen motivasi

20
Disusun Oleh FIRDAUS MAULANA ABDILLAH (201410050311005) SYARIFULLAH (201410050311014) RISNA SARI (201410050311024) ETIK HERAWATI (201410050311025) AZMI SYAHAR (201410050311034) HARSAN JANI (201410050311044) RONNY SANDHI SANTOSO (201410050311045) AJENG RETNO WULANDARI (201410050311054) Ilmu Pemerintahan A Dosen pengampu : Dien Anggreani K E L O P O K 3

Upload: azmi-syahar

Post on 16-Jul-2015

464 views

Category:

Presentations & Public Speaking


32 download

TRANSCRIPT

Disusun Oleh

FIRDAUS MAULANA ABDILLAH (201410050311005)

SYARIFULLAH (201410050311014)

RISNA SARI (201410050311024)

ETIK HERAWATI (201410050311025)

AZMI SYAHAR (201410050311034)

HARSAN JANI (201410050311044)

RONNY SANDHI SANTOSO (201410050311045)

AJENG RETNO WULANDARI (201410050311054)

Ilmu Pemerintahan ADosen pengampu : Dien Anggreani

KELOPOK

3

Motivasi

A. Pengertian Motivasi

B. Motivasi Menurut Para Ahli

C. Model-model Motivasi

D. Teori-teori Motivasi

E. Hubungan Motivasi dengan Manajemen

A. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memeliharaperilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjekyang penting bagi manajer, karena menurutdefinisi menajer harus berkerja dengan dan melaluiorang lain. Manajer perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinyauntuk bekerja sesuai dengan yang diinginkanorganisasi. Motivasi adalah juga subjekmembingungkan, karena motif tidak dapat diamatiatau diukur secara langsung, tetapi harusdisimpulkan dari perilaku orang yang tampak.

B. Motivasi Menurut Para Ahli

1. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnyaperasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).

2. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkanmotif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untukmemenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dankesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkahlakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)

3. Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam dirikita yang mendorong kita untuk berkelakuan danbertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)

4. Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakankondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukansesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)

5. Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagaiproses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usahauntuk mencapai suatu tujuan.

6. Samsudin (2005) memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan motivasi sebagai proses mempengaruhi ataumendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.

7. Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatukekuatan penggerak dalam prilaku individu dalam prilaku individubaik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur emosional insane yang berasangkutan

8. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, danketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. (Mitchell, T. R. Research in Organizational Behavior. Greenwich, CT: JAI Press, 1997, hal. 60-62.)

1. Model TradisionalUntuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perluditerapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barangkepada pegawai yang berprestasi.

2. Model Hubungan ManusiaUntuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkatadalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka danmembuat mereka merasa berguna dan penting. 3. Model Sumber Daya ManusiaPegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uangatau barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian danpekerjaan yang berarti.

Teori-teori motivasi dapat diklasifikasikanmenjadi tiga kelompok yaitu :

Teori-teori petunjuk (prescriptive theories)

Teori-teori isi (content theories)

Teori-teori proses (process theories)

Teori-teori petunjuk

(prescriptive theories)

mengemukakan bagaimana memotivasi

para karyawan. Teori-teori ini didasarkan

atas pengalaman coba-coba.

Teori-teori isi (content

theories)

adalah berkenaan dengan pertanyaan

apa penyebab-penyebab perilaku atau

memusatkan pada pertanyaan “apa”

dari motivasi. Teori-teori yang sangat

terkenal di antaranya :

1. HIRARKI KEBUTUHAN DARI PSIKOLOG

ABRAHAM H. MASLOW

• Menurut Maslow, kebutuhan merupakan hal yang bertingkat-tingkat karena kebutuhan

tingkatan rendah harus sudah dipenuhi sebelum seseorang mencoba memuaskan

kebutuhan yang tingkatannya lebih tinggi.

MASLOW’s Hierarchy of Need

Setelah mengamati sekelompok akuntan daninsinyur, psikolog bernama Frederick Herzberg menyimpulkan bahwa kepuasandan ketidak-puasan kerja bergantung padadua faktor:

faktor-faktor higienis, seperti kondisi tempatkerja,

dan faktor-faktor motivasi, sepertipengakuan atas pekerjaan yang telahdiselesaikan dengan baik.

http://image.slidesharecdn.com/ekma4116manajemen-modul11-140413093237-phpapp02/95/ekma-4116-modul-11-komunikasi-dan-motivasi-dalam-organisasi-21-638.jpg?cb=1397399608

3. TEORI PRESTASI DARI PENULIS DAN

PENELITI DAVID MCCLELLAND

• David McClelland dan para peneliti lainnya mengemukakan bahwa ada korelasi

positif antara kebutuhan berprestasi dengan prestasi sukses pelaksanaan.

McClelland, melalui riset empiriknya, menemukan bahwa para usahawan, ilmuwan,

dan professional mempunyai tingkat motivasi prestasi di atas rata-rata. Motivasi

seorang pengusaha tidak semata-mata ingin mencapai keuntungan demi keuntungan

itu sendiri, tetapi karena dia mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi.

Keuntungan (laba) hanyalah suatu ukuran sederhana yang menunjukkan seberapa

baik pekerjaan telah dilakukan tetapi tidak sepenting tujuan itu sendiri.

Teori-teori proses (process

theories)

berkenaan dengan bagaimana perilaku

dimulai dan dilaksanakan atau

menjelaskan aspek “bagaimana” dari

motivasi. Teori-teori yang termasuk

kategori teori-teori proses adalah :

Teori Pengharapan (expectancy theory) menyatakan bahwa orang-orang termotivasibekerja karena ingin mendapatkan imbalanyang mereka inginkan dan bahwa merekapercaya mereka mempunyai peluang—atauharapan—yang masuk akal untuk meraihnya. Contohnya, imbalan yang sepertinya beradadiluar jangkauan mungkin tidak diinginkanbahkan jika imbalan itu pada hakikatnyapositif.

B.F. Skinner mengemukakan pendekatan lain terhadapmotivasi yang mempengaruhi dan mengubah perilaku kerjayaitu teori pembentukan perilaku, atau sering disebutdengan istilah-istilah lain seperti behavior modification, positive reinforecement, dan Skinnerian conditioning. Pendekatan ini didasarkan terutama atas hukum pengaruh(law of effect), yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasancenderung diulang, sedangkan perilaku yang diikutikonsekuensi-konsekuensi hukuman cenderung tidakdiulang. Dengan demikian prilaku individu di waktumendapat dapat diperkirakan atau dipelajari daripengalaman di waktu yang lalu.

Model Porter – Lawrer, adalah teoripengharapan dan motivasi dengan versiorientasi masa mendatang, dan jugamenekankan antisipasi tanggapan-tanggapanatau hasil-hasil. Para manajer tergantungterutama pada pengharapan di masa yang akandatang, dan bukan pengalaman biasa yang lalu. Atas dasar probabilitas usaha-pengharapanyang dirasakan usaha dijalankan, prestasi yang dicapai, penghargaan diterima, kepuasanterjadi, dan ini mengarahkan ke usaha di masayang akan mendatang.

Teori lain tentang motivasi sebagai hasil dariberbagai penelitian adalah teori keadilan danketidakadilan. Teori ini mengemukakan bahwaorang akan selalu cenderung membandingkanantara masukan-masukan yang mereka berikanpada pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha, degan hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang merekaterima, seperti juga mereka membandingkanbalas jasa yang diterima karyawan lain denganyang diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama.

E. HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN

MANAJEMENHubungan motivasi dengan manajemen yaitu :

1. Memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu yang positif.

2. Memberikan semangat untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan.

3. Hubungan kepemimpinan memotivasi bawahan.

4. Seorang motivasi harus menjadi acuan, melakukan pekerjaan dengan

pengawasan yang minimal.

5. Menyederhanakan pekerjaan.