arl lawang

Upload: fhy-three-zhafhythree-jazman

Post on 05-Nov-2015

268 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

[poiuytrewq,mngvcjhbvcxkjhgvfckjhgfdkjhngbfvdckjhgfkjhgvlkjhgyhguytgokjhlkjhgktttjtjkgjdgfkgkdjkdghjjhkhjgjhhjjhtjjhjjhjjhhhjjjhjhjhjhjhjjhhjjhjjhjhjhjhjhjhj

TRANSCRIPT

ARL Lawang Senin, 20 Mei 2013laporan mikrobiologi

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangSeperti yang telah kita ketahui pada dunia mikrorganisme terbagi atas berbagai jenis. Seperti bakteri, protozoa, alga, fungi dan lain-lain. Selain bakteri didalam air juga sering terdapat atau ditemukan pertumbuhan mikroorganisme lain seperti kapang dan protozoa dengan jumlah yang lebih terbatas dibandingkan dengan bakteri. Pada percobaan kali ini kita akan lebih membahas tentang fungi dimana fungi itu sendiri terbagi atas dua jenis yaitu kapang dan khamir. Fungi adalah nama rectum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya diluar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi kedalam sel-selnya. Fungi memilki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota fungi sebagai jamur, kapang dan khamir.Kapang dan khamir memang termasuk kedalam spesies fungi namun keduanya memiliki perbedaan. Kapang adalah fungi yang bersel banyak atau multiseluler sedangkan khamir adalah fungi yang bersel tunggal atau uniseluler.Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui jumlah koloni dan identifikasi kapang dan khamir yang terdapat dalam sampel ubi jalar.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana bentuk dan jenis jamur yang terdapat pada suatu sampel ubi jalar?2. Bagaimana bentuk anatomi,morfologi dan jamur murni dari Rhizopus sp?C. Maksud PraktikumUntuk mengetahui dan memahami morfologi kapang dan khamir secara makroskopik, mikroskopik langsung maupun mikroskopik tidak langsungD. Tujuan PraktikumUntuk mengetahui struktur dan morfologi jamur murni rhizopus sp pada sampel ubi jalar secara makroskopik dan mikroskopik (secara langsung dan tak langsung) .E. Prinsip PraktikumPrinsip percobaan ini adalah pengamatan morfologi Kapang dan Khamir berdasarkan uji makroskopik, mikroskopik , dan slide culture pada jamur murni dari rhizopus sp pada sampel ubi jalar.

F. Manfaat PercobaanPengamatan bentuk morfologi jamur murni dari Rhizopus sp dan jamur yang terdapat pada sampel ubi jalar secara mikroskopik langsung dengan penambahan Metilen Blue dan Safranin, pengamatan secara mikroskopik tidak langsung (Slide culture) dengan penambahan gliserol dan secara makroskopik dengan metode tuang dan metode gores dengan menggunkan medium PDA dan penambahan Asam Tatrat diinkubasi selama 3 X 24 jam padab suhu kamar.

G. Kerangka Pikir

Biakan murni

Metode gores

Sampel jamur ubi jalar

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori UmumBakteri umumnya berukuran kecil dengan karakteristik dimensi sekitar 1um. Bentuknya dapat bulat ataucocci,batang atau bacilli.sel dapat tunggal ataupun rantaian.Beberapa kelompok memilikiflagelladan dapat bergerak aktif.Bakteri memiliki berat jenis 1,05 1,1 g cm-3 dan berat sekitar 1012 g sebagai partikel kering. Ukuran actual tergantung dari laju pertumbuhan,media tumbuhan dan sebagainya (Hidayat Nur, dkk, 2006).Khamir mempunyai ukuran yang bervariasi dengan panjang 1-5 m sampai 20-50 m, dan lebar 1-10 m. Sel khamir mempunyai bentuk yang bermacam-macam seperti bulat, oval, silinder, ogival yaitu bulat. Bentuk-bentuk dari sel khamir tersebut dapat membantu dalam indentifikasi dari khamir. Ada beberapa khamir dalam keadaan tertentu dapat mengalami dimorfisme yaitu fase khamir, bentuk sel tunggal dan filamen, bentuk benang (Pelczar, 2007).Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila sumber nutrisi tersebut diperoleh dari bahan organik mati, maka fungi tersebut bersifat saprofit. Fungi saprofit mendekomposisi sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks dan menguraikannya menjadi zat yang lebih sederhana. Dalam hal ini, fungi bersifat menguntungkan sebagai elemen daur ulang yang vital (Pratiwi, 2008).Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakkannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-sifat morfologi kapang baik penampakkan mikroskopik dan makroskopik digunakan dalam identifikasi dan klasifikasi kapang (Hidayat, 2006).Bakteri merupakan mikrobiologi uniseluler. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai khlorofil. Ada beberapa yang fotosintetik dan reproduksi aseksualnya secara pembelahan. Bakteri tersebut luas di alam,di dalam tanah,di atmosfir,di dalam endapan-endapan lumpur,di dalam lumpur laut,dalam air ,pada sumber air panas,di daerah antartika , dalam tubuh hewan,manusia dan tanaman. Jumlah bakteri tergantung keadaan sekitar, Misalnya,jumlah bakteri di dalam tanah tergantung jenis dan tingkat kesuburan tanah (Hidayat Nur, dkk, 2006).

Morfologi ragi (khamir) adalah sebagai berikut (Subandi, 2010):1. Jamur uniseluler biasanya terlihat sebagai sel yang oval dengan lebar 1-5 m dan panjang 5-30 m.2. Memiliki struktur eukariotik yang khas.3. Memiliki dinding sel polisakarida yang tebal.Ada tiga bentuk dasar bakteri,yaitu bentuk bulat ataukokus,bentuk batang atau silindris,bentuk lengkung atauvibri (Hidayat Nur, dkk, 2006).A. Bentuk bulatSebenarnya tidak ada bakteri yang betul-betul bulat,tetapispheroid. Bentuk bulat atau kokus dapat dibedakan lagi dalam:1. Mikrokokus,bulat satu-satu.2. Diplokokus,bulat bergandengan dua-dua.3. Streptokokus,bulat bergandengan seperti rantai sebagai hasil pembelahan sel ke satu atau dua arah dalam satu garis.4. Tetrakokus,bulat terdiri dari 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangakar sebagai hasil pembelahan sel ke dua arah.5. Sarsina,bulat,terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ke tiga arah.6. Stafilokoklus,bulat tersusun sebagai kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.B. Bentuk batangBakteri berbentuk batang dapat dibedakan lagi kedalam bentuk batang panjang dan batang pendek dengan ujung datar atau lengkung,bentuk batang dapat di bedakan lagi atas bentuk batang yang mempunyai garis tengah sama dan tidak sama di seluruh bagian panjangnya.bakteri bentuk batang dapat terdiri atas sel tunggal,bergandengan dua-dua dan sebagai rantai.C. Bentuk lengkungBakteri berbentuk lengkung pada pokoknya dapat dibagi menjadi bentuk koma (vibrio),jika lengkung nya kurang dari setengah lingkaran.jika spiralnya halus dan lentur disebut spirochaeta dan jika sepiralnya tebal dan kaku disebut spirillium. Bentuk bakteri dipengaruhi oleh umur dan syarat pertumbuhan tertentu. Pada bakteri dikenal bentuk yang disebut involusi , bentuk ini disebabkan karena factor-faktor keadaan sekitar yang tidak menguntungkan. Sebagai contoh,bentuk involusi pada bakteri asam cuka (acetobacter sp) adalah bentuk seperti gada,bentuk tak teratur,atau bentuk benang. Bentuk-bentuk ini disebabkan oleh factor makanan,suhu.dan hal yang kurang menguntungkan bagi bakteri.Ukuran bakteri berbeda-beda, bergantung pada jenisnya. Bahkan dari satu genus tertentu pun bias berbeda-beda tergantung dari berbagai factor, antara lain pada umur bakteri dan keadaan sekelilingnya. Pada umumnya bakteri mempunyai ukuran, panjang 1,0-5,0 mikron dan lebar 0,2-1,5 mikron (Entjang, 2003).Ada berbagai macam bakteri yang penting dalam fermentasi, yang antara lain adalah sebagai berikut (Hidayat Nur, dkk, 2006):1. Acetobacter Aceti , Bakteri ini penting dalam produksi asam asetat, yang mengoksidasi alcohol sehingga menjadi asam asetat.banyak terdapat pada ragi tapai,yang menyebabkan tapai yang melewati 2 hari fermentasi akan berasa masam.2. Acetobacter xylinum , Bakteri ini digunakan dalam pembutan nata decoco. A. xylnium mampu mensintesis selulosa dari gula yang dikonsumsi.nata yang dihasilkan berupa pelikel yang mengambang dipermukaan substrat. Saat ini pembuatan nata telah berkembang pesat sehingga dapat diproduksi secara kontinu dengan lempengan penyangga. Bakteri ini juga terdapat produk kombucha yaitu fermentasi dari teh.3. Bacillus sp. Bacillus merupakan genus dengan kemampuan yang paling luas.pada mulanya hanya digunakan untuk menghasilkan enzim amylase. Namun kini berkembang untuk bioinsektisida yang diwakili oleh bacillus thuringiensis maupun untuk penanganaan limbah seperti B.subtilis dan B. megaterium , melalui rekayasa genetika,kini bakteri ini juga digunakan untuk produksi bahan baku plastic ramah lingkungan.4. Bividobacterium sp, bakti pembuatanhasilkan berupa pelikel yang mengambang dipermukaanasa masam.ri ini bersifat anaerob dan djugadigunakan sebagai mikrobia probiotik .produk probiotik dari bakteri ini biasanya berbentuk padat.5. Lactobactillus sp. Bakteri ini cukup popular karena selain dapat digunakan dalam produksi asam laktat juga banyak berperan dalam fermentasi pangan seperti yogurt,sauerkraut dan juga produk probiotik yang saat ini banyak dimintai masyarakat. Probiotik merupakan mikrobia yang dikonsumsi untuk mengatur keseimbangan flora usus.asam laktat dari bakteri ini dapat dibuat poli asam laktat sebagai bahan baku plastik ramah lingkungan.B. Uraian Bahan1. Asam tartrat (Dirjen POM, 1995)Nama resmi : Tartrat acidSinonim : Asam tartratRM: C4H6O6 Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih , tidak berbau, rasa sangat asamKelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%) P,sukar larut dalam eter P.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapatKegunaan : Sebagai zat pemberi suasana asam2. Alkohol (Dirjen POM, 1995)Nama lain: AethanolumNama lalin: Etanol/alkoholBerat Molekul: 46,07Rumus molekul: C2H6O6Pemerian: Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 38oC.Kelarutan : Bercampur dengan air dan oraktis bercampur denagn semua pellarut organik.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapatKegunaan: Sebagai pelarut3. Gliserin (Dirjen POM, 1995)Nama resmi: GlycerolumNama lain: GliserinBerat Molekul: 92,09Rumus Molekul: C3H603Pemerian: Hablur atau serbuk hablur hijau tua, berkilauan seperti perunggui, tidak berbau atau praktis tidak berbau. Stabil diudara, larut dalam air dan dalam etanol berwarna biru tua.4. Metylen Blue (The Merck Index) Nama resmi: Metylen blue Sinomin: Biru Metil RM / BM: C37H27N3Na2O9S3 / 799,80 Pemerian: Serbuk biru gelap Kelarutan: Larut dalam air Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai pewarnaC. Uraian Mikroba1. Candida albicans (wikipedia)a. KlasifikasiKerajaan :Fungi

Filum :Ascomycota

Upafilum :Saccharomycotina

Kelas :Saccharomycetes

Ordo :Saccharomycetales

Famili :Saccharomycetaceae

Genus :Candida

Spesies:C. albicans

b. Morfologi Candida albicansadalahspesiescendawanpatogendari golongan deuteromycota. Spesies cendawan ini merupakan penyebabinfeksi oportunistikyang disebutkandidiasispadakulit,mukosa, dan organ dalam manusia.Beberapa karakteristik dari spesies ini adalah berbentuk sepertitelur(ovoid) atau sferis dengandiameter3-5 m dan dapat memproduksipseudohifa. SpesiesC. albicansmemiliki dua jenis morfologi, yaitu bentuk sepertikhamirdan bentukhifa. Selain itu,fenotipeatau penampakanmikroorganismeini juga dapat berubah dari berwarna putih dan rata menjadi kerut tidak beraturan, berbentukbintang,lingkaran, bentuk seperti topi, dan tidak tembus cahaya. Cendawanini memiliki kemampuan untuk menempel pada sel inang dan melakukan kolonisasi. 2. Saccharomyces cerevisiae (wikipedia)a. KlasifikasiKerajaan:FungiFilum:AscomycotaKelas:SaccharomycetesOrdo:SaccharomycetalesFamili:SaccharomycetaceaeGenus:Saccharomycesb. MorfologiSaccharomycesmerupakan genuskhamir / ragi / en:yeastyang memiliki kemampuan mengubahglukosamenjadialkoholdan CO2. Saccharomyces merupakan mikroorganisme berselsatu tidak berklorofil, termasuk termasuk kelompokEumycetes.Tumbuh baik pada suhu 30oCdan pH 4,8. Beberapa kelebihan saccharomyces dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, mempunyai sifat stabil dan cepat mengadakan adaptasi. PertumbuhanSaccharomycesdipengaruhi oleh adanya penambahan nutrisi yaitu unsur C sebagai sumber carbon, unsur N yang diperoleh dari penambahanurea, ZA,amoniumdanpepton, mineral dan vitamin.Suhu optimum untuk fermentasi antara 28 30oC.3. Rhisopus sp.a. KlasifikasiKingdom : FungiDivisio : ZygomycotaClass : ZygomycetesOrdo : MucoralesFamilia : MucoraceaeGenus :RhizopusSpesies :Rhizopus spb. MorfologiRhizopus spyaitu koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu; stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan; sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara, baik tunggal atau dalam kelompok (hingga 5 sporangiofora); rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang sama dengan sporangiofora; sporangia globus atau sub globus dengan dinding berspinulosa (duri-duri pendek), yang berwarna coklat gelap sampai hitam bila telah masak, spora-spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi miselium baru.D. Uraian Sampel1. Melon (Cucumis melo)a. KlasifikasiKerajaan :Plantae

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

Ordo :Cucurbitales

Famili :Cucurbitaceae

Genus :Cucumis

Spesies :C. melo

b. MorfologiTumbuhan semusim, merambat tetapi menjalar, tidak memanjat. Daun berbentuk menjari dengan lekuk moderat sehingga seperti lingkaran bersudut. Batangnya biasanya tidak berkayu. Tumbuhan ini berumah satu denganbungadua tipe: bunga jantan dan hermafrodit. Bunga jantan muncul biasanya pada saat tanaman masih muda atau bila tumbuhnya kurang baik. Buah bertipepepo. Bagian mesokarp menebal menjadi daging buah yang berair.pemuliaandiarahkan pada daging buah yang tebal,manis, serta jika mungkin,harum.2. Ubi Jalar (Ipomoea batatas)a. KlasifikasiKerajaan:Plantae

Divisi:Magnoliophyta

Kelas:Magnoliopsida

Ordo:Solanales

Famili:Convolvulaceae

Genus:Ipomoea

Spesies:I. batatas

b. MorfologiUbi jalaratauketela rambat(Ipomoea batatasL.) adalah sejenistanamanbudidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadargizi(karbohidrat) yang tinggi. DiAfrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumbermakanan pokokyang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikantanaman hiaskarena keindahan daunnya.

BAB IIIKAJIAN PRAKTIKUMA. Alat yang digunakan Autoklaf, batang V, botol pengencer,cawan petri, deck gelas, erlemeyer, gelas piala, hand sprayer, inkubator, jarum preparat, lampu spirtus, objeck gelas, ose bulat, ose lurus, pipet tetes, rak tabung, spoit dan tabung reaksi.B. Bahan yang digunakan Alkohol 70%, asam tartrat, gliserol 10%, kapas, kertas label, medium agar miring, medium PDA (Potato Dextrosa Agar), metilen blue, Rhizopus sp, tissue , dan ubi kayu C. Cara Kerja1. Secara makroskopik Metode Tuang Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Diambil 1 ml suspensi biakan jamur ( Rhyzopus sp ) dan dimasukkan kedalam cawan petri steril.Kemudian dimasukkan medium PDA ( Potato Dextrosa Agar ) yang telah disuspensikan dengan Asam Tartrat. Setelah itu diinkubasi selama 3 5 x 24 jam pada suhu kamar. Diamati dan digambar meliputi bentuk permukaan, warna koloni, bau khas, radial furrow, growing zone, zonation, exudate drops,dan reverse of colony. Metode Gores Disiapkan alat dan bahan yang digunakan,diambil 10 ml medium PDA ( Potato Dextrosa Agar) yang telas disuspensikan dengan asam tartrat dan dimasukkan dalam cawan petri steril, dibiarkan memadat, kemudian diambil 1 ose biakan jamur ( Rhyzopus sp) lalu digoreskan .Diinkubasi selama 3 5 x 24 jam pada suhu kamar dan diamati.2. Secara mikroskopika. Secara langsung Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.Kemudian diambil sampel 1 ose dan ditaruh ditengah tengah objeck gelas. Setelah itu diambil 1 tetes metilen blue dan diteteskan di atas sampel. Preparat ditutup dengan deck gelas.Diamati morfologi melalui mikroskop (stimulai dari perbesar terkecil) meliputi miselium, konidia, konidiofor, spora, kolumela, metula, fialid, vesikel, dan rhizoid.Digambar hasil pengamatan.b. Secara tidak langsung ( Slide Culture ).Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.Disterilkan menggunakan otoklaf. Dimasukkan medium PDA ( Potato Dextrosa Agar) yang telas disuspensikan dengan asam tartrat di tengah tengah obheck gelas.Setelah itu dimasukkan 1 ose biakan jamur dan ditutup dengan deck gelas. Kemudian diteteskan gliserol 10% hingga kertas saring terbasahi seluruhnya.Cawan petri ditutup,diinkubasi selama 3 5 x 24 jam ( suhu kamar). Diamati lewat mikroskop dan digambar.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan1. Tabel PengamatanPengamatan

Jamur murni

CASCANR sp

Bentuk PermukaaanUmbonate Convex ConvexUmbonate

Warna koloniPutih Kuning telurHitam Hitam

Bau khas+---

Radial furrow-+++

Growing zone-+-+

Zonation-10,283

Exudate drops----

Reserve of kolony-+--

B. PembahasanFungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya diluar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi kedalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk, seperti jamur, kapang dan khamir. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara: hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora bertunas atau frakmentasi hifa. Jamur memilki kotak spora yang disebut sprorangium. Didalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus sp dan jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.Pada percobaan kali ini kita akan mengamati dan mengetahui identifikasi kapang dan khamir secara mikroskopik langsung dan tidak langsung morfologis Rhizopus sp pada sampel ubi jalar dan mengamati morfologi Rhizopus sp secara slide kultur dan makroskopikPada praktikum ini digunakan beberapa larutan kimia, yaitu asam tatrat 1% digunakan untuk memberikan suasana asam, karena fungi mudah tumbuh pada suasana asam, sedangkan maksud dari penTambahan gliserol pada kertas saring yaitu untuk memberika kelembapan pada cawan petri dimana fungi ditumbuhkan. Penggunaan kertas saring agar gliserol yang diberikan dapat tersimpan pada kertas saring , karena kertas saring dapat menyerap gliserol sehingga kelembapan tetap terjaga. Digunakan batang V bertujuan agar dek dan objek gelas tidak berhubungan langsung dengan kertas saring yang telah ditetesi gliserol agar fungi dapat tumbuh lebih baik.Pada praktikum morfologi kapang dan khamir dilakukan dengan 2 prosedur yaitu makroskopik, dan mikroskopik . Secara makroskopika. Metode tuangDisiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Diambil 1 ml suspensi biakan jamur ( Rhyzopus sp ) dan dimasukkan kedalam cawan petri steril.Kemudian dimasukkan medium PDA ( Potato Dextrosa Agar ) yang telah disuspensikan dengan Asam Tartrat. Setelah itu diinkubasi selama 3 5 x 24 jam pada suhu kamar. Diamati dan digambar meliputi bentuk permukaan, warna koloni, bau khas, radial furrow, growing zone, zonation, exudate drops,dan reverse of colony.b. Metode Gores Disiapkan alat dan bahan yang digunakan,diambil 10 ml medium PDA ( Potato Dextrosa Agar) yang telas disuspensikan dengan asam tartrat dan dimasukkan dalam cawan petri steril, dibiarkan memadat, kemudian diambil 1 ose biakan jamur ( Rhyzopus sp) lalu digoreskan .Diinkubasi selama 3 5 x 24 jam pada suhu kamar dan diamati.Dan hasil yang didapat dari uji makroskopik dengan menggunakan sampel Rhyzopus sp. yaitu bentuk permukaan seperti umbonate,warna adalah hitam,bau khas tidak berbau, radial furrow ada, growing zone tidak ada, zonation 3 lapis, exudate drops tidak ada,dan reserve of colony tidak ada ada. Secara mikroskopika. Secara langsung Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.Kemudian diambil sampel 1 ose dan ditaruh ditengah tengah objeck gelas. Setelah itu diambil 1 tetes metilen blue dan diteteskan di atas sampel. Preparat ditutup dengan deck gelas.Diamati morfologi melalui mikroskop (stimulai dari perbesar terkecil) meliputi miselium, konidia, konidiofor, spora, kolumela, metula, fialid, vesikel, dan rhizoid.Digambar hasil pengamatan.b. Secara tidak langsung ( Slide Culture ).Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.Disterilkan menggunakan otoklaf. Dimasukkan medium PDA ( Potato Dextrosa Agar) yang telas disuspensikan dengan asam tartrat di tengah tengah obheck gelas.Setelah itu dimasukkan 1 ose biakan jamur dan ditutup dengan deck gelas. Kemudian diteteskan gliserol 10% hingga kertas saring terbasahi seluruhnya.Cawan petri ditutup,diinkubasi selama 3 5 x 24 jam ( suhu kamar). Diamati lewat mikroskop dan digambar.Dan hasil yang didapat Secara mikroskopik dengan menggunakan sampel Rhyzopus sp. yaitu penetesan gliserol untuk memberikan suasana asam pada kertas saring yang ada dalam cawan petri, tujuannya sebab jamur dapat tumbuh dengan baik pada suasana yang asam yaitu pH antara 3,0-5,0.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanDari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dismpulkan :1. Secara mikroskopik sampel Ubi jalar berjamur memiliki sporangiospora, sporangium, dan rizofil.2. Secara makroskopik dilakukan dengan menggunakan sampel Rhyzopus sp. Dan diperoleh hasil yaitu bentuk permukaan seperti umbonate,warna adalah hitam,bau khas tidak berbau, radial furrow ada, growing zone tidak ada, zonation 3 lapis, exudate drops tidak ada,dan reserve of colony tidak ada ada.

B. SaranFasilits mikroskop kurang memadai sehingga pada saat pengamatan mikroskopik sering terkendala karena mikroskop sering bermasalah.