a.polip ch
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN KASUS “POST OP POLIP NASI”
DI RUANG PERAWATAN THT RSU ANDI MAKKASA PAREPARE
Tanggal MRS : 29 – 09 – 2003
Tanggal Pengkajian : 30 – 09 – 2003
No Register : 08 76 59
Ruangan : Zaal THT
Diagnosa Medis : Post op Polip Nasi
dextra
I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. N a m a : Tn “ F “
2. U m u r : 30 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki – laki
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan : SLTA ( Tamat )
6.Suku bangsa : Bugis / Indonesia
7. Pekerjaan : Wiraswasta
7. A l a m a t : Soppeng
B. Identitas Penanggung
1. N a m a : Ny “ N “
2. U m u r : 26 Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Islam
5. Pekerjaan : IRT
6. Hub dengan klien : Istri
7. A l a m a t : Soppeng
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan utama
Post op polip nasi dextra, hidung tersumbat oleh tampon, sulit bila bernafas
1
B. Riwayat Keluhan utama
Keadaan ini dialami sejak tanggal 30 September 2003 setelah klien operasi
polip nasi sebelah kanan dimana hidung tersumbat oleh tampon sehingga klien
sulit bernafas.
Usaaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan :
o Minum obat yang diberikan dokter
o Kepala dimiringkan kekanan bila klien tidur/ baring
Kondisi saat dikaji :
Provokatif ( P )
Penyebab : Adanya tampon yang menyumbat hidung
Pencegahan : Bila tidur posisi diatur sedemikian rupa sehingga pernafasan
teratur
Quality ( Q )
Dirasakan ada massa / tampon dihidung dan menyebabkan sulit bila
bernafas.
Regin/ radiasi ( R )
Pada hidung sebelah kanan
Menyebar kehidung sebelah kiri sehingga sulit bernafas
Severity ( S )
Mempengaruhi aktifitas klien dan takut bergerak dan bila klien ingin tidur
kadang sulit akibat hidung tersumbat/ kesulitan bernafas
Time ( T )
Setelah operasi polip
C. Riwayat kesehatan masa lalu
1. Klien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya dan operasi polip
pada tahun 1998 di RS NTB.
2. Klien tidak ada riwayat alergi obat dan makanan
2
D. Riwayat Kesehatan Sekarang
Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
: Wanita
: Pasien
---- : Tinggal serumah.
X : Meninggal
I1, 2, 3, 4 : meninggal karena usia lanjut
II1, 2, 8 : meninggal dengan penyakit yang tidak dikethui penyebabnya
III2, 4 : meninggal karena penyakit yang tidak diketahui penyebabnya
Tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga
Tidak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama dengan klien,,,,,
III. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
A. Pola interaksi sosial
Orang yang terpenting/ terdekat bagi klien adalah istri dan anaknya
Klien mudah bergaul dengan orang disekitarnya
Bila ada masalah klien membicarakan dengan keluarga
Interaksi/ hubungan dalam keluarga baik
B. Kesehatan sosial
Keadaan rumah bersih dan layak untuk dihuni satu keluarga
Jumlah penghuni 5 orang
C. Keadaan psikologis selama sakit
3
Persepsi klien yang dialami sekarang sudah dianggap biasa
Klien berharap agar supaya Allah SWT memberikan kekuatan dalam
menjalani penyakit yang diderita
Klien berinteraksi dengan baik pada petigas kesehatan dan lingkungan di RS
D. Kegiatan keagamaan
Klien rajin melaksanakan shalat 5 waktu
IV. PEMERIKSAAN FISIK.
A. Keadaan umum : Baik
1. Kesadaran : Composmentis
2. Vital sign
- Tekanan darah : 120/90 mmHg - Suhu : 36,4ºC
- Nadi : 80 x/mnt - Pernafasan : 28 x/mnt.
3. Kepala
Inspeksi
- Keadaan rambut dan kulit kepala bersih
- Penyebaran dan pertumbuhan rambut merata
- Warna rambut hitam dan tidak mudah rontok
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba benjolan/ massa
4. Muka
Inspeks
- Muka simetris kiri dan kanan dan bentuk wajah oval
- Tidak ada gerakan abnormal pada wajah
- Ekspresi wajah biasa
Palpasi :
- Tida ada nyeri tekan dan benjolan/ massa pada wajah
5 . Mata
Inspeksi :
- Palpebra tidak oedema dan tidak ada tanda – tanda peradangan
- sclera tidak ada icterus dan conjungtiva berwarna merah
- pupil isokor refleks pupil mengecil bila kena cahaya
4
- posisi mata simetris kiri dan kanan dan bola mata dapat bergerak
kesegala arah dan tidak ada pitosis
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan/ tidak da peningkatan TIO
6. Hidung/ sinus
Inspeksi :
- Posisi/ Bentuk hidung simetris kiri kanan
- Terdapat tampon pada hidung
Palpasi :
- Nyeri tekan pada hidung
7. Telinga
Inspeksi :
- Posisi telinga simetris ki / ka
- Tidak ada tanda peradangan pada aurikula dan liang telinga
- Tidak serumen ada serumen pada kedua telinga
- Tidak memakai alat bantu pendengaran.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan/ benjolan pada mastoid dan telinga.
8. Mulut
Inspeksi :
- Gigi lengkap dan bersih tidak ada caries
- Tidak memakai gigi palsu
- Tidak ada radang dan seriawan pada gusi dan lidah bersih
- Bibir merah dan tidak cyanosis
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan pada bibir
9. Tenggorokan
Inspeksi :
- Warna mukosa merah mudah, tidak ada peradangan/pembesaran
tonsil.
Palpasi :
5
- Tidak ada nyeri tekan dan nyeri menelan
10. Leher
Inspeksi :
- Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe dan vena jugularis
Palpasi :
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena
jugularis
- Tidak ada kaku kuduk
11. Thorax
Inspeksi :
- Bentuk dada simetris ki / ka.
- Irama pernafasan teratur dan type pernafasan eupnea
- Pengembangan dada waktu bernafas simetris ki / ka
Palpasi :
- Ekspansi dada : Pengembangan dada seimbang ki / ka, atas bawah
- Vocal premitus getarana sama ki / ka
- Tidak teraba adanya nyeri tekan dan benjolan/ massa
Perkusi :
- Suara perkusi sonor pada semua lapang paru
Auskultasi :
- Suara nafas Bronchovesikuler
- Tidak ada suara tambahan
12. Jantung
Inspeksi
- Tidak tampak adanya PMI
Palpasi
- Teraba adanya ictus cordis di ICS VI linea mediaklavikula kiri
- Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
- Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
6
- BJ I dan BJ II murni
- Tidak da suara tambahan
13. Abdomen
Inspeksi
- Perut rata dan datar
Auskultasi
- Peristaltic usus ± 5 x / menit
- Terdengar danya bising usus
Palapsi
- Tidak teraba adanya pembesaran hepar dan lien
- Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
- Tidak ada penimbunan udara dan cairan.
14. Genetalia dan Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan.
15. Ekstremitas
1. Atas
a. Motorik :
- Pergerakan kanan dan kiri normal dan gerakan biasa
- Kekuatan otot nilai 5
- Tonus otot baik
b. Refleks :
- Biseps ka / ki normal
- Triseps ka / ki normal
c. Sensori :
- Nyeri = Ada
- Rangsang suhu = Ada
- Rasa raba = Ada
2. Bawah
7
a. Motorik :
- Gaya berjalan = Normal ( tidak kaku )
- Kekuatan = Kanan dan kiri normal
b. Refleks patologik :
- Babinsky = ( - ) / tidak ditemukan
c. Sensori :
- Nyeri = Kanan dan kiri ada
- Rangsang suhu = Kanan dan kiri ada
- Rangsang raba = Kanan dan kiri ada
16. Status neurologist
Saraf – saraf cranial
o Nervus I : Klien tidak mampu membedakan aroma dan fungsi penghidu
hilang
o Nervus II :.Dapat melihat dengan jelas
o Nervus III, IV, VI
Pupil mengecil bila kena cahaya/kontraksi pupil baik
Kelopak mata dapat membuka dan menutup
Pergerakan kelopak mata kesegala arah
o Nervus V : Dapat merasakan rangsangan bila disentuh
o Nervus VII : Pengecapan 2 /3 bagian depan manis/gerak mimik baik
o Nervus VIII : Klien tidak ada gangguan pendengaran
o Nervus IX dan X
Klien tidak ada gangguaan menelan
Pengecapan 1/3 bagian belakang pahit
Suara klien agak lemah
o Nervus XI
Mampu memalingkan kepala kekiri dan kekanan
Mampu mengangkat bahu
o Nervus XII : Tidak ada deviasi lidah
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
8
A. Laboratorium Nilai normal
Hb : 14,5 g/dl (13 – 18 g/dl )
Ht : 45 % ( 40 – 52 % )
Eritrosit : 4,4 juta/ul ( 4,3 - 6,0
juta/ul )
Leucosit : 10.400 / ul ( 5 – 10
ribu/ul )
B. Radiologi
Thoraks fhoto dalam batas normal
VI. POLA KEGIATAN SEHARI – HARI
A. Nutrisi
Kebiasaan Sebelum sakit Selama sakit
Pola makan
Frekuensi
Nafsu makan
Minum
Nasi/ sayur/ lauk/buah
3 x / hari
Baik
±1500 cc
Nasi/lauk/sayur/buah
3 x / hari
Baik
Sering ± 10 x/ hari
B. Eliminasi BAK
Kebiasaan Sebelum sakit Selama sakit
Frekuensi
Warna
Bau
Jumlah
3 – 4 x / hari
Kuning
Amoniak
±1.000 cc
3 – 4 x / hari
Kuning
Amoniak
± 1.500 cc
C. Eliminasi BAB
Kebiasaan Sebelum sakit Selama sakit
Frekuensi
Warna
Konsistensi
1 – 2 x / hari
Kuning
Kenyal
1 – 2 x / hari
Kuning
Kenyal
D. Istirahat/ tidur
Kebiasaan Sebelum sakit Selama sakit
Tidur malam Jam 21.00 – 05.00 Jam 22.00 – 04.30
9
Tidur siang Tidak tentu Tidak tentu
E. Hygiene
Kebiasaan Sebelum sakit Selama sakit
Mandi
Sikat gigi
Cuci rambut
2 x / hari
3 x / hari
3 x / minggu
2 x / hari
3 x / hari
Belum pernah
VII. PERAWATAN DAN PENGOBATAN
A. Perawatan
Bedrest/ Istirahat ditempat tidur, posisi kepala ditinggikan,
Diet makanan bubur biasa dan minum sedikit – sedikit
B. Pengobatan
Infuse RL = 28 tts / menit ( saat pertama menjelang operasi)
Injeksi Amcilin 1 gr/12 jam/ IV
Injeksi Tramal 1 amp/ 8 jam/ IV
Antalgin dan amoxicillin tablet 3 x 1
10
DATA FOKUS( CP. I.A )
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
Klien merasakan ada massa di hidung
sehingga terasa sulit bernafas
Klien mengatakan kadang sulit tidur
karena hidung tersumbat
Klien mengatakan tidak bisa
mencium bau
Klien mengatakan tidak bisa bernafas
melalui hidung
Klien mengatakan banyak gerak
Klien sulit bila bernafas.
Terdapat tampon pada kedua hidung.
Tanda – tanda vital :
- T : 120/90 mmH -S : 36,4ºC
- N : 80 x/mnt - P : 28 x/mnt
Terpasang kain haas pada kedua
hidung
Nyeri tekan pada hidung
11
ANALISA DATA( CP. I.B )
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data subjektif
Klien merasakan ada
massa di hidung sehingga
terasa sulit bernafas
Klien mengatakan
kadang sulit tidur karena
hidung tersumbat
Data objektif
Klien sulit bila bernafas
Terdapat tampon pada
kedua hidung
Tanda – tanda vital :
- T : 120/90 mmH
- S : 36,4ºC
- N : 80 x/mnt
- P : 28 x/mnt
Terpasang
kain haas pada kedua
hidung
Post op polip
↓
Terpasang tampon pada
kedua hidung
↓
Hidung tersumbat
↓
Aliran udara terhambat
↓
Suplay oksigen menurun
↓
Sulit bernafas
Pola nafas tidak
efektif
12
2.
Data subjektif
Klien mengatakan tidak
bisa mencium bau
Klien mengatakan tidak
bisa bernafas melalui
hidung
Klien mengatakan banyak
gerak
Data objektif
Terdapat tampon pada
kedua hidung
Terpasang kain haas pada
kedua hidung
Nyeri tekan pada hidung
-S : 36,4ºC
Luka bekas operasi
↓
Memungkinkan
terkontaminasi dengan
kuman penyebab infeksi
↓
Berkembang biak dalam
hidung
↓
Infeksi
Resiko infeksi
13
DIAGNOSA KEPERAWATAN( CP. 2 )
NO MASALAH / DIAGNOSA TGL DITEMUKAN TGL TERATASI
1.
2.
Pola nafas tidak efektif b/d hidung
tersumbat dan suplay oksigen
menurun
Resiko infeksi b/d adanya luka
bekas operasi polip
29 September 2003
29 September 2003
30 Januari 2003
30 Januari 2003
14
INTERVENSI KEPERAWATAN( CP. 3 )
TGL NDX DAN
DATA
PENUNJANG
TUJUAN RENCANA
TINDAKAN
RASIONAL
29/01/04 NDX. 1
Data subjektif
Klien
merasakan
ada massa di
hidung
sehingga
terasa sulit
bernafas
Klien
mengatakan
kadang sulit
tidur karena
hidung
tersumbat
Data objektif
Klien sulit
bila bernafas
Terdapat
tampon pada
kedua hidung
Tanda –
tanda vital :
- T:120/90mmHg
- S : 36,4ºC
Mempertahankan
pola nafas agar
efektif dengan
kriteria :
Klien
dapat bernafas
dengan baik
Klien tidak
sesak
Pernafasan
dalam batas
normal ( 20 – 24
x/ menit )
1. Awasi
frekuensi/
kedalaman
pernafasan
dan cyanosis,
dan auskultasi
bunyi nafas
2. Tinggikan
kepala tempat
tidur 30 – 45
derajat
3. Anjurkan
klien untuk
nefas dalam
secara teratur
melalui mulut
4. Kolaborasi
dengan dokter
untuk aff
tampon
5. HE kepada
1.Obstruksi jalan
nafas dapat
menimbulkan
tidak efektifnya
pola nafas dan
gangguan
pertukaran gas
2.Memudahkan
pernafasan
optimal serta
ekspansi dada
maksimal
3.Nafas dalam
secara teratur
dapat
memberikan
rasa nyaman
4.Untuk
memperlancar
kembali udara
lewat hidung
5.Agar klien
15
29/09/03
-N : 80 x/mnt
- P : 28 x/mnt
Terpasang
Kain haas
pada kedua
hidung
NDX. 2
Data subjektif
Klien
mengatakan
tidak bisa
mencium bau
Klien
mengatakan
tidak bisa
bernafas
melalui
hidung
Klien
mengatakan
banyak gerak
Data objektif
Terdapat
tampon pada
kedua hidung
Infeksi tidak
terjadi dengan
kriteria:
Tidak ada
tanda – tanda
infeksi
Luka
sembuh dengan
baik
Sb normal
( 36 - 37º C )
Tidak
nyeri
klien dan
keluarga
tentang
pentingnya
tinggikan
kepala dan
nafas dalam
secara teratur
1. Kaji tanda –
tanda infeksi
2. Lakukan
prosedur
dengan
tehknik steril
( aseptic dan
antiseptic )
setiap
melakukan
tindakan
3. Ganti verband
sesuai
mengerti segala
prosedur yang
dilakukan dan
mau
bekerjasama
didalam
mengatasi
masalahnya
1.Sebagai data
dasar untuk
perkembangan
kesdembuhan
luka operasi
klien
2.Untuk
perlindungan
masuknya
kuman
mikroorganis-
me pada luka
bekas operasi
sehingga tidak
terjadi infeksi
3.Agar luka
operasi cepat
16
Terpasang
kain haas
pada kedua
hidung
Nyeri tekan
pada hidung
S : 36,4ºC
kebutuhan
4. kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
obat antibiotik
dan analgetik
5. HE tentang
pentingnya
melakukan
ganti verban
kering dan
sembuh cepat
4.Untuk
mencegah
terjadinya
infeksi dan
menghilangkan
rasa sakit
5.Untuk emberi
informasi yang
adekuat dan
dapat
menambah
pengatahuan
klien/ keluarga
CATATAN TINDAKAN/ IMPLEMENTASI
17
( CP. 4 )
TGL NDX JAM TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL
30/09/03
30/09/03
DX. 1
DX. 2
14.15
14.25
15.40
18.00
18.30
14.20
1. Mengawasi frekuensi/ kedalaman pernafasan dan
cyanosis, dan auskultasi bunyi nafas
Hasil : Frekuensi 20 x/ menit pernafasan normal
(eupnea) ,bunyi nafas bronchovesikuler, tidak ada
cyanosis
2. Meninggikan kepala tempat tidur 45 derajat
Hasil : Klien bernafas dengan baik dan tidak ada sesak
3. Menganjurkan klien untuk nefas dalam secara teratur
melalui mulut
Hasil : Klien mampu melakukan nafas dalam secara
teratur walau tanpa perintah
4. Mengkolaborasikan dengan dokter untuk aff tampon
Hasil : Tampon sudah diaff oleh dokter pernafasan
kembali normal
5. Memberikan HE kepada klien dan keluarga tentang
pentingnya tinggikan kepala dan nafas dalam secara
teratur
Hasil : Klien/ keluarga mengerti dan memahami
informasi yang disampaikan dan mau melaksanakannya
1. Mengkaji tanda – tanda infeksi
18
15.00
15.15
18.00
18.30
Hasil : Tidak ada panas, nyeri, bengkak, kemerahan , Sb :
36,1º C
2. Melakukan prosedur dengan tehknik steril ( aseptic dan
antiseptic ) setiap melakukan tindakan
Hasil : Alat yang digunakan steril, tidak ada perdarahan
dan hidung kering
3. Ganti verband sesuai kebutuhan tidak dilakukan karena
perawatan luka hanya satu hari baru aff tampon
4. Mengkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
antibiotik dan analgetik
Hasil : Klien diberikan amoxicillin 3x 500 mg /hari tab
dan tramal 3x1 tablet/hari
5. Memberikan HE tentang pentingnya melakukan ganti
verban
Hasil : Klien memahami informasi yang disampaiakan
dan bersedia bekerjasama untuk kesembuhan
lukanya
CATATAN PERKEMBANGAN
19
( CP. 5 )
TGL NDX JAM EVALUASI / SOAP
30/09/03
30/09/03
1
2
20.00
20.30
S : - Klien megatakan sudah nyaman bila bernafas
- Klien mengatakankeadaannya mulai membaik.
O : - Klien bernafas dengan baik dan tidak sesak
- Tampon sudah di aff
A : - Pola nafas efektif melalui hidung dan mulut
P : - Pertahankan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S : - Klien mengatakan tidak pernah panas/ demam
- Klien mengatakan tidak ada nyeri
O : - Tidak ada tanda – tanda infeksi ( Panas, kemerahan
dan bengkak
- Luka bekas opersi mengering
- Suhu badan : 36,1º C
A : - Infeksi tidak terjadi
P : - Pertahankan intervensi 1,2,3,4 dan 5
20