aplikasi teori biaya dalam bisnis

30

Upload: wahono-diphayana

Post on 21-Jul-2015

170 views

Category:

Economy & Finance


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

..

Page 2: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

1. Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi didefinisikan sebagai jumlah uang yang

dikeluarkan perusahaan untuk membeli atau

mendapatkan input atau faktor produksi.

Input atau Faktor Produksi terdiri dari :

a. Sumber Daya Alam (Resources, Bahan Baku, Land)

b. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)

c. Modal (Kapital)

d. Teknologi (Enterpreuneurship, Kewirausahaan)

e. Informasi

Page 3: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

2. Biaya Produksi (Dari Sisi Ekonomi)

a. Total Costs (TC) : keseluruhan biaya yang dikeluarkanperusahaan untuk membeli input (faktor produksi)

b. Total Fixed Costs (TFC) : keseluruhan biaya yang dikeluarkanperusahaan untuk membeli input yang bersifat tetap (fixed inputs).

c. Total Variable Costs (TVC) : keseluruhan biaya yang dikeluarkanperusahaan untuk membeli input yang bersifat variabel (variable inputs).

d. Average Costs (AC) : biaya rata-rata per-unit output (AC = TC/Q).e. Average Fixed Costs (AFC) : biaya tetap rata-rata per-unit output

(AFC = TFC/Q).f. Average Variable Costs (AVC) : biaya variabel rata-rata per-unit

output (AVC = TVC/Q).g. Marginal Costs (MC) : biaya tambahan yang terjadi akibat

ditambahnya produksi sebanyak satu unit (MC = ∆TC/∆Q)

Page 4: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

3. Biaya Dari Sisi Akuntansi (Biaya Langsung dan

Biaya Tidak Langsung)

• Biaya langsung (direct costs atau prime costs) merupakan

biaya yang langsung berhubungan dengan proses

produksi sejumlah produk tertentu.

• Biaya tidak langsung (indirect costs atau overhead costs)

adalah biaya yang tidak langsung berhubungan dengan

proses produksi.

• Biaya langsung dan biaya tidak langsung merupakan

biaya akuntansi yang berbeda dengan perhitungan biaya

ekonomi, yaitu fixed costs dan variable costs.

Page 5: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Contoh : Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pakaian

jadi “Indomode”.

------------------------------------------------------------------------------------

Cost of production Total Costs

------------------------------------------------------------------------------------

Direct labour 77.700

Direct materials 36.260

Variable overhead 4.930

----------------

Total Variable Costs 118.890

Fixed overhead (Total Fixed Costs) 36.800

----------------

Total Costs 155.690

-------------------------------------------------------------------------------------

Page 6: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

4. Biaya Eksplisit & Biaya Implisit

Dari sisi akuntansi, biaya produksi i merupakan biaya eksplisit yaitu

sama dengan jumlah uang yang dicatat perusahaan secara

akuntansi atau merupakan pengeluaran tunai yang benar-benar

terjadi.

Sedangkan dari sisi ekonomi, biaya produksi ini merupakan biaya

eksplisit ditambah dengan biaya implisit.

Biaya implisit adalah pengeluaran bukan tunai yang dapat berupa

pengorbanan waktu, kerja atau usaha dan pengeluaran ini diukur

berdasarkan harga pasar. Sehingga dari sisi ekonomi biaya dari

input diartikan sebagai balas jasa dari input tersebut pada pemakaian

terbaiknya atau dikenal sebagai opportunity cost.

Page 7: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Contoh perhitungan opportunity costs :

Sebuah mesin dapat digunakan untuk memproduksi dua

jenis barang, barang A dan barang B. Apabila digunakan

untuk memproduksi barang A, maka perusahaan akan

memperoleh pendapatan dari penjualan barang A

sebesar Rp. 15 juta. Sedangkan bila mesin tersebut

digunakan untuk memproduksi barang B, maka

perusahaan akan memperoleh pendapatan dari penjualan

barang B sebesar Rp. 20 juta. Bila oleh perusahaan

mesin tersebut tetap digunakan untuk memproduksi

barang A, maka opportunity costs yang timbul adalah

sebesar Rp. 5 juta (= Rp. 20 juta – Rp. 15 juta).

Page 8: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

5. Biaya Di Masa Lalu (Historic Costs)

Akuntan dan ekonom sepakat bahwa

untuk keperluan pengambilan keputusan,

konsep biaya yang harus digunakan

bukanlah biaya yang dikeluarkan di masa

lalu pada saat pembelian (historic costs),

akan tetapi biaya saat ini (current costs)

dan masa datang (future costs) pada saat

keputusan dibuat.

Page 9: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

6. Pengertian Incremental Costs

Incremental costs adalah biaya-biaya yang akan

ditambahkan apabila suatu alternatif keputusan

telah dipilih dan dilaksanakan. Jadi incremental

costs dapat dipandang sebagai perubahan dalam

total costs sebagai akibat dari diambilnya suatu

keputusan tertentu.

Page 10: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

7. Pengertian Relevant dan Irrelevant Costs

Relevant costs dalam suatu pengambilan

keputusan adalah biaya-biaya yang ditambahkan

sebagai akibat dari dipertimbangkannya suatu

keputusan. Jadi relevant costs adalah

incremental costs.

Sedangkan irrelevant costs adalah biaya-biaya

yang timbul akan tetapi tidak ada kaitannya

dengan keputusan yang diambil.

Page 11: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Kategori Incremental Costs

a. Explicit costs pada periode sekarang yang

timbul sebagai akibat keputusan yang diambil.

b. Opportunity costs untuk inventory yang

digunakan sebagai akibat keputusan yang

diambil, atau untuk sumber daya tertentu yang

mempunyai lebih dari satu kegunaan pada

waktu bersamaan.

Page 12: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

9. Future costs

Future cost adalah biaya-biaya, baik explisit maupun

implicit, yang dipekirakan akan timbul di masa yang

akan datang sebagai akibat dipilihnya suatu keputusan

Contoh perhitungan future costs :

Misalkan suatu perusahaan memperoleh order untuk memproduksi

barang X, dan si pengusaha tahu bahwa bila mesinnya digunakan

untuk memproduksi barang tersebut akan mengalami kerusakan

yang harus diperbaiki dengan biaya Rp. 20 juta yang harus dibayar di

tahun yang akan datang. Apabila tingkat bunga sebesar 15%, maka

discount factornya adalah 0,8696. Nilai sekarang (present value) dari

biaya perbaikan tersebut = Rp. 20 juta x 0,8696 = Rp. 17.390,00 juta.

Nilai ini harus dimasukkan dalam incremental costs dari keputusan

untuk menerima order memproduksi barang X.

Page 13: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

10. Pengertian Incremental Revenue

Incremental revenue adalah pendapatan

(revenue) yang diperoleh akibat dipilihnya suatu

keputusan.

Page 14: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

11. Analisis Kontribusi (Contribution

Analysis)

Analisis kontribusi merupakan analisis untuk

mengetahui kontribusi dari suatu keputusan bisnis

yang diambil.

Kontribusi dari suatu keputusan adalah incremental

revenue dikurangi incremental costs dari keputusan

tersebut. Jadi dalam suatu pengambilan keputusan,

kontribusi yang positif dan terbesar harus dipilih.

Page 15: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Contoh Analisis Kontribusi

Misalkan suatu perusahaan harus memilih proyek A atau

proyek B, dimana kedua proyek tersebut menggunakan

mesin dan tenaga kerja yang berbeda. Proyek A akan

menghasilkan 10.000 unit barang dengan harga $ 2.000

per unit, dan proyek B akan menghasilkan 6.000 unit

barang dengan harga $ 3.000 per unit. Biaya yang timbul

dan perhitungan Income Statement dan Contribution

Analysis terlihat dalam Tabel 3.2. dan 3.3.

Page 16: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Tabel 3.2. Income statement untuk proyek A dan proyek B

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Proyek A

Revenues (10.000 unit x $ 2.000) $ 20.000.000

Costs

Materials $ 2.000.000

Direct labour $ 6.000.000

Variable overhead $ 4.000.000

Fixed overhead $ 6.000.000 $ 18.000.000

--------------------------

Profit $ 2.000.000

Proyek B

Revenues (6.000 x $ 3.000,- $ 18.000.000

Costs

Materials $ 5.000.000

Direct labour $ 3.000.000

Variable overhead $ 3.000.000

Fixed overhead $ 3.000.000 $ 14.000.000

---------------------------

Profit $ 4.000.000

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 17: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Apabila analisis kontribusi dilakukan, maka hasilnya akan berbeda seperti terlihat dari

Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Contribution Analysis untuk proyek A dan proyek B

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Proyek A

Revenues (10.000 unit x $ 2.000) $ 20.000.000

Costs

Materials $ 2.000.000

Direct labour $ 6.000.000

Variable overhead $ 4.000.000 $ 12.000.000

--------------------------

Profit $ 8.000.000

Proyek B

Revenues (6.000 x $ 3.000,- $ 18.000.000

Costs

Materials $ 5.000.000

Direct labour $ 3.000.000

Variable overhead $ 3.000.000 $ 11.000.000

---------------------------

Profit $ 7.000.000

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 18: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Fixed overhead tidak dimasukkan dalam analisis

kontribusi karena bukan sebagai akibat dari keputusan

yang diambil.

Dari kedua Tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasar

perhitungan akuntansi, proyek B akan lebih

menguntungkan dibanding proyek A, karena proyek A

memberikan laba sebesar $ 2.000.000 sedangkan

proyek B memberikan laba sebesar $ 4.000.000.

Sebaliknya berdasar analisis kontribusi, proyek A akan

lebih menguntungkan dibanding proyek B, karena proyek

A memberikan kontribusi sebesar $ 8.000.000 sedangkan

proyek B memberikan kontribusi sebesar $ 7.000.000

Page 19: Aplikasi teori biaya dalam bisnis
Page 20: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

12. Pengertian Laba

Laba adalah perbedaan antara TR dengan TC,

yang secara matematis digambarkan sebagai

berikut :

∏ = TR – TC

Page 21: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

13. Penerimaan (Revenue) Perusahaan

Penerimaan perusahaan berasal dari hasil

penjualan produk yang diproduksinya. Sehingga

secara umum penerimaan perusahaan

merupakan penjumlahan dari jumlah produk

yang dijualnya dikalikan dengan harganya.

Page 22: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Penerimaan (Revenue) Perusahaan (2)

a. Total Revenue (TR)

Keseluruhan penerimaan yang diterima perusahaan dari

penjualan outputnya kepada konsumen (TR = P x Q).

b. Average Revenue (AR)

Penerimaan yang didapatkan perusahaan dari setiap unit

output yang terjual (AR = TR/Q).

c. Marginal Revenue (MR)

Besarnya kenaikan penerimaan total (TR) yang disebabkan

oleh tambahan penjualan output sebanyak satu unit (MR =

∆TR/∆Q).

Page 23: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

14. Perbedaan Laba Bisnis dan Laba Ekonomis

Laba sering dibedakan menjadi laba bisnis (laba usaha,

business profit atau laba akuntansi) dengan laba ekonomis

(economic profit). Laba bisnis adalah laba yang

diperhitungkan di dalam perhitungan bisnis atau akuntansi,

sedangkan laba ekonomis diperhitungkan secara ekonomis.

Page 24: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Laba bisnis adalah selisih antara penerimaan total (TR)

dengan total biaya eksplisit (explicit costs). Biaya

eksplisit adalah pengeluaran tunai yang benar-benar

terjadi.

Sedangkan laba ekonomis adalah selisih antara TR

dengan total biaya eksplisit dan biaya implisit (implicit

costs). Biaya implisit adalah pengeluaran bukan tunai

yang dapat berupa pengorbanan waktu, kerja atau

usaha. Pengeluaran ini diukur berdasarkan harga pasar.

Page 25: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Contoh Perhitungan Laba Bisnis dan Laba Ekonomis

Amir adalah seorang pedagang mi baso yang menjual mi

basonya dengan cara berkeliling kampung menggunakan

gerobak dorong. Ia membeli bahan-bahan jualannya berupa

mi, bumbu dan daging sapi dan membuat baso sendiri.

Misalkan ia membeli bahan-bahan jualannya senilai Rp.

200.000,00. Apabila dari hasil penjualan mi baso dengan

cara berkeliling kampung memperoleh pendapatan Rp.

350.000,00, maka apabila ditanya oleh orang lain ia akan

mengatakan bahwa laba yang diperolehnya sebesar Rp.

150.000,00 (= Rp. 350.000,00 – Rp. 200.000,00). Laba

sebesar Rp. 150.000,00 merupakan laba bisnis dan

pengeluaran sebesar Rp. 200.000,00 merupakan biaya

eksplisit.

Page 26: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Dari sudut ekonomi, maka laba yang diperolehnya tidak sebesar

itu, karena harus diperhitungkan biaya implisitnya. Biaya implisit

yang harus diperhitungkan adalah biaya pembuatan baso dan

biaya untuk menjual mi baso berkeliling kampung. Untuk

menghitung kedua biaya ini didasarkan pada harga pasar, yaitu

upah yang biasa dibayarkan untuk membuat baso dan upah untuk

menjualkannya secara berkeliling kampung. Misalnya, apabila

Amir mengupah orang lain membuat baso harus membayar Rp.

30.000,00 dan upah untuk menjualkan mi baso keliling kampung

adalah sebesar Rp. 50.000,00, maka laba ekonomis sebesar Rp.

70.000,00 (= Rp. 350.000,00 – Rp. 200.000,00 – Rp. 30.000,00 –

Rp. 50.000,00), dimana biaya implisit sebesar Rp. 80.000,00.

Page 27: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

15. Perbedaan Laba Normal dan Laba

Murni

Laba normal (normal profit) diperoleh apabila TR

sama dengan TC, dan TC dihitung sebagai biaya

eksplisit ditambah biaya implisit.

Laba murni (pure profit) diperoleh apabila TR

lebih besar dari TC, dan TC dihitung sebagai

biaya eksplisit ditambah biaya implisit.

Page 28: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

16. Aplikasi Teori Bisnis Dalam Bisnis

a. Laba adalah variabel yang sangat penting di dalam sebuah

perusahaan karena akan mempengaruhi besarnya laba

perusahaan. Laba perusahaan seringkali merupakan tujuan

utama perusahaan bisnis.

b. Untuk meningkatkan laba perusahaan harus efisien, artinya

sedapat mungkin mengurangi biaya produksi yang mungkin

timbul. Pengurangan biaya dilakukan dari pengurangan biaya

tetap dan biaya variabel.

c. Dalam perhitungan laba, berdasarkan perhitungan akuntansi

mungkin saja perusahaan memperoleh laba, tapi dari perhitungan

ekonomi perusahaan tidak memperoleh laba, karena tidak

dimasukkannya biaya implisit. Dalam perhitungan laba sebaiknya

digunakan perhitungan laba ekonomis bukan laba akuntansi.

Page 29: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Aplikasi Teori Bisnis Dalam Bisnis (2)

d. Sebuah perusahaan bisnis seringkali melaksanakan lebih dari

satu kegiatan bisnis atau ekonomi. Biaya yang dihitung harus

benar-benar biaya yang relevan dengan kegiatan bisnis yang

dilakukan (biaya incremental), sehingga secara tepat perusahaan

bisa menghitung biaya yang dikeluarkan terkait kegiatan tersebut,

dan secara tepat dapat menghitung laba yang diperoleh dari

kegiatan tersebut.

e. Dalam menerima atau tidak menerima suatu tawaran kegiatan

bisnis (misalnya produksi barang), dapat dilakukan analisis

kontribusi. Kita memilih kegiatan tersebut apabila memberikan

kontribusi (laba) yang terbesar. Dalam perhitungan kontribusi,

biaya tetap dapat diabaikan, karena diterima atau tidak

diterimanya kegiatan tersebut perusahaanm akan tetap

mengeluarkan biaya tetap.

Page 30: Aplikasi teori biaya dalam bisnis

Terima Kasih