antikanker dan imunosupresan

20
ANTIKANKER DAN IMUNOSUPRESAN ANTIKANKER DAN IMUNOSUPRESAN Imunosupresan : obat yang mempunyai Imunosupresan : obat yang mempunyai kemampuan menekan reaksi imun. kemampuan menekan reaksi imun. Digunakan pada transplatasi organ dan Digunakan pada transplatasi organ dan untuk penyakit autoimun ( timbulnya untuk penyakit autoimun ( timbulnya reaksi / respon imun terhadap zat reaksi / respon imun terhadap zat tubuh sendiri). tubuh sendiri). Obat-obat imunosupresan : Obat-obat imunosupresan : glukokortikoid, sitostatika, glukokortikoid, sitostatika, siklosporin, dan globulin siklosporin, dan globulin antilimfosit. antilimfosit. Resiko obat imunosupresan pada terapi Resiko obat imunosupresan pada terapi kanker : terjadinya infeksi dan kanker : terjadinya infeksi dan resiko kanker meningkat. resiko kanker meningkat.

Upload: yuni-ariesta

Post on 25-Nov-2015

194 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • ANTIKANKER DAN IMUNOSUPRESANImunosupresan : obat yang mempunyai kemampuan menekan reaksi imun. Digunakan pada transplatasi organ dan untuk penyakit autoimun ( timbulnya reaksi / respon imun terhadap zat tubuh sendiri). Obat-obat imunosupresan : glukokortikoid, sitostatika, siklosporin, dan globulin antilimfosit.Resiko obat imunosupresan pada terapi kanker : terjadinya infeksi dan resiko kanker meningkat.

  • Tanda tumor ganas adalah adanya jaringan pertumbuhan :Yang menginfiltrasi / masuk pada organ dan pembuluh darah.Merusak jaringan asalnya menjadi rusakMembentuk sel anak (metastatis)Penyebab antara lain :Sinar pengionisasiKarsinogenvirus

  • Hubungan obat imunosupresan dan kemoterapi kanker :karakter dan kinetik dari proliferasi (pembelahan) sel kanker (secara spontan) tidak identik dengan sel imun (respon Ag), beda sifat dalam imunosupresiproliferasi sel kanker individual, random dan unsynchronized, sedangkan sel imun terjadi ledakan pembelahan secara synchronized sehingga terbentuk kekebalan spesifik setelah mengenal Ag.

  • 5 tahap pembelahan sel :G1 : produksi enzim yang diperlukan untuk DNA (as deoksiribonukleat)S1 / sintesis : pembelahan / replikasi DNAG2 : RNA (as ribonukleat) dan sistesis proteinM / mitosis : pembelahan selG0 : fase istirahat2 jenis obat antikanker :Nonspesifik terhadap siklus sel (NSSS)Spesifik terhadap siklus sel (SSS)

  • ANTIKANKER DIBEDAKAN 2 KELOMPOK :Obat NSSS (nonselektif terhadap siklus sel) :Obat-obat alkilasi : semua tahap, efektif G1 dan S.Antibiotik antitumor : semua tahap. Bleomisin G2, doksorubisin S, mitomisin G1 dan SNitrosourea : semua tahapSteroid (kortikosteroid, estrogen dan androgen) : semua tahap, efektif S dan MObat SSS (selektif terhadap siklus sel) :Antimetabolit : efektif pada tahap SAlkaloid vinka : efektif pada tahap MAntibiotik antitumor : digolongkan sebagai NSSS

  • OBAT ALKILASISiklofosfamid (endoxan) iv; po adsorbsi GI baik. Indikasi leukemia, tumor, dan terapi kombinasi. Cairan harus diberikan banyak untuk mencegah sistitis hemoragis akibat inflamasi kandung kemih.Sisplastin (mirip alkilasi) iv, untuk kanker ovarium dan testis, terapi adjuvan/tambahan.ANTIMETABOLITAntagonis asam folat : Metotreksat im, iv. Pengobatan tumor padat seperti karsinoma, leukimia. Dosis tinggi diperlukan adjuvan leucovorin untuk melindungi sel normal dan pasien harus dihidrasi, pH urin 7 agar obat larut agar mudah diekskresi.

  • Analog pirimidin : 5-fluorourasil (curacil) iv, untuk tumor padat pada payudara dan saluran GI. Dan Sitaribin (cystosar-U) iv, untuk mengobati leukemia akut dan limfoma, juga sebagai imunosupresan setelah transplantasi organ.Analog purin : 6-merkaptopurin (purinethol) po untuk leukimia dan sebagai imunosupresan. Tioguanin (lanvis) po untuk leukimia.ANTIBIOTIK ANTITUMOR : bleomisin, doksorubisin, daktinomisin, mitomisin, dan plikamisin. Efek menghambat sintesis protein dan DNA sehingga terjadi fragmentasi, kecuali bleomisin efek utama pada tahap G2.

  • ANTIBIOTIK ANTITUMOR :Bleomisin im, iv untuk karsinoma, tumor testis (kombinasi bersama vinblastin dan sisplastin) dan untuk limfomaDoksorubisin iv untuk kanker payudara, paru, genitourinarus, leukemia, limfoma dan tumor ovariumLainnya : daktinomisin, daunorubisin, mitomisin, pilkamisin, idarubisin, dan mitosantron.ALKALOID VINKA : Vincristin iv (untuk kanker payudara, paru, serviks). Vinblastin iv untuk kanker testis, payudara dan ginjal. Efek spesifik pada siklus sel (SSS) dan bekerja pada tahap M (menghambat pembelahan sel), dapat dipakai terapi kombinasi. Eso : lekopenia (leukosit turun), GI, miscelleous, stomatitis.

  • HORMON DAN ANTAGONIS HORMONKortikosteroid / glukokortikoid (kortison), sebagai antiinflamasi pada jaringan yang terjadi inflamasi, menekan leukosit, dan efektif mengendalikan leukemia dan limfoma. Prednison, deksamethasone, dan hidrokortison dapat mengurangi edema serebral karena tumor otak.Estrogen (dietilstilbestrol, etinilestradiol, estrogen terkonjugasi / premarin) : terapi paliatif untuk kanker prostat dan kanker payudara pada wanita manapouse. Antiestrogen : tamoksifen sitrat untuk kanker payudara lanjut.

  • Progestin : hidroksiprogesteron kaproat, medroksiprogesteron asetat (depo-provera), dan megastrol asetat (megace) digunakan untuk kanker payudara, karsinoma endometrium, dan kanker ginjal. Efek kerja dengan mengecilkan jaringan kanker. Eso : retensi cairan dan trombosis (bekuan darah)Androgen, untuk kanker payudara lanjut pada wanita pramenapouse. Flutamid dan leprolid asetat adalah adrogen untuk kanker prostat. Terapi jangka panjang dapat terjadi seksualitas sekunder pria seperti tumbuh rambut, otot.

  • Mekanisme kerja imunosupresan :Menghambat fagositosis Ag oleh makrofagMenghambat pengenalan Ag oleh sel limfoidMerusak sel limfoidMenekan proliferasi / diferensiasi sel imun sehingga tidak terbentuk Ab dan sel TMenghentikan produksi sel Ab oleh plasma dan menghilangkan sel T yang sudah terbentuk.Eso yang sering terjadi pada antikanker : supresi sel darah putih, anoreksia, GI (mual, muntah), stomatitis, alopesia (rambut), infertilisasi.

    OBAT IMUNOSUPRESAN

  • Obat imunosupresan yang digunakan :Alkilator / alkilasi : siklofosfamid dan klorambusilAntimetabolit : azatiopin dan 6-merkaptopurin (analog purin), metotreksat (analog as folat)Kortikosteroid : m-prednisolon, prednisonSiklosporin.Obat diberikan dalam fase induksi, satu / dua hari setelah perangsangan Ag contohnya : azatiopin, 6-merkaptopurin, klorambusil dan metroteksat. Efek utama adalah distruksi sel yang sedang berproliferasi dan diferensiasi, sehingga fase ini lebih sensitif.

  • Obat siklofosfamid sering digunakan, dan dapat menghasilkan respon imunosupresi bila diberikan sebelum / sesudah adanya stimulasi Ag (antigen), tapi efek terkuat pada berapa hari setelah stimulasi Ag/antigen berlangsung.Golongan yang diberikan sebelum induksi / setelah terjadi stimulasi oleh Ag adalah : sinar X, glukokortikoid : prednison, m-prednisolon.

  • AZOTIOPRIN, untuk mencegah penolakan cangkok organ ginjal, (bila siklosporin dan prednison tidak berkhasiat dapat dilakukan kombinasi dengan azotioprin), dan pengobatan untuk artritis reumatik.Toksisitas terhadap darah seperti leukosit dan trombosit harus dimonitor, eso : mual, muntah.METOTREXATE, sebagai antikanker, kombinasi dengan siklosporin untuk mencegah penolakan cangkok sumsum tulang, dan untuk artritis reumatik. Eso dalam jangka lama 30-40% terjadi sirosis hati.

  • SIKLOFOSFAMID, mengurangi respon imun humoral dan meningkatkan respon imun selular, diberikan sebelum Ag/antigen masuk, menginaktivasi sel prekusor dan menurunkan sel B. Pada manusia sering diberikan 1-2 hari setelah Ag masuk supaya mematikan sel B yang sedang proliferasi.Penggunaan untuk bedah cangkok, artritis reumatik, sindrom nefrotik, dan granulomatosis (tumor jaringan).

  • KORTIKOSTEROID : prednison dan prednisolon. Efek kerja berdasarkan mekanisme antiinflamasi, pada respons imun humoral terjadi pengurangan jumlah imunoglobulin, dan respon imun selluer efek penghambat migrasi. SIKLOSPORIN, efek imunosupresan dengan cara selektif menghambat sel T. Indikasi : bersama prednison untuk transplansi organ Eso : toksisitas ginjal 25-70%, hipertensi 10-15%, mual, dan muntah.

  • ANTIBODI : RHo (D) imunoglobulin yang merupakan bentuk spesifik dalam pengobatan penyakit isoimun (anemia hemolitik neonatus). Keadaan imunologi ibu dengan RHo (D) negatif yang terpapar darah RHo (D) positif pada kasus abortus. Efek menghambat respons imun dan mengurangi resiko hemolitik janin (perdarahan) pada kehamilan berikutnya.Sediaan RHo (D) dalam bentuk alat suntik atau vial secara im.