anfisman (sistem urinari)

26
SISTEM URINARI Makalah DiajukanUntukMemenuhiTugas Mata KuliahAnatomiFisiologiManusia II Disusun Oleh : Nama : N. Keu-Keu Widya Utami (10060313021) Asep Hema (10060313022) Delia Mauliandani (10060313023) Wiewied Dwi Ariestiawati (10060313024) Nanda Auzia (10060313025) Wievi Werstanti Kuswana (10060313038) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: nandamusa

Post on 07-Feb-2016

190 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

jdjdjdjdd

TRANSCRIPT

Page 1: Anfisman (Sistem Urinari)

SISTEM URINARI

Makalah

DiajukanUntukMemenuhiTugas Mata KuliahAnatomiFisiologiManusia II

Disusun Oleh :

Nama : N. Keu-Keu Widya Utami (10060313021)

Asep Hema (10060313022)

Delia Mauliandani (10060313023)

Wiewied Dwi Ariestiawati (10060313024)

Nanda Auzia (10060313025)

Wievi Werstanti Kuswana (10060313038)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2014

Page 2: Anfisman (Sistem Urinari)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya.

Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap organ secara

terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem urinaria atau pengeluaran

cairan.  Sistem urinaria memiliki peranan penting bagi tubuh. Sistem ini memberi sejuta

fungsi tersendiri bagi manusia khususnya.

Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga

darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang

masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan

dikeluarkan berupa urine (air kemih).Sistem urinari merupakan sistem organ yang

memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua

ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra.

Sistem ini merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme

makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin,

bahan asing dan produk sisanya.

Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin

kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan

akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.

Page 3: Anfisman (Sistem Urinari)

1.2 Tujuan Penulisan

Memahami dan menambah pengetahuan mengenai sistem urinari,organ-organ sistem

urinari beserta fungsinya dan mempelajari proses pembentukan urin.

1.3 Manfaat Penulisan

Dapat mempelajari sistem urinari beserta fungsinya dan proses pembentukan urin.

Page 4: Anfisman (Sistem Urinari)

BAB II

ISI

I. Sistem Urinaria

Sistem urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan

mengeluarkannya dari tubuh. Sistem urinari merupakan salah satu sistem utama untuk

mempertahankan homeostasis (kekonstanan lingkungan internal).

Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah

sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-

zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan

dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

(Pearce,2006)

II. Komponen Sistem Urinari

Terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urine; dua ureter yang membawa urine ke

dalam sebuah kandung kemih sebagai tempat penampungan sementara; dan uretra yang

mengalirkan urine keluar dari tubuh melalui orifisium uretra eksterna. (Sloane,2003)

Page 5: Anfisman (Sistem Urinari)

III.Ginjal

1. Tampilan Fisik Ginjal

Organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua.

Panjang sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (± sebesar kepalan tangan).

Setiap ginjal beratnya 125 – 175 gram pada laki-laki dan 115 – 155 gram pada

perempuan.

2. Lokasi

Ginjal terletak pada area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang

letaknya berdekatan dengan dua pasang iga terakhir; terletak di antara otot-otot

punggung dan rongga abdomen atas. Masing-masing ginjal memiliki sebuah kelenjar

adrenal di atasnya.

Ginjal kanan terletak agak bawah dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi

kanan.

3. Jaringan Ikat Pembungkus

Fasia renal; pembungkus terluar yang melabuhkan ginjal pada struktur di

sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.

Lemak perirenal; jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal yang membantali

ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.

Kapsul fibrosa; membrane halus transparan yang langsung membungkus ginjal

dan mudah dilepas.

(Sloane,2003)

Page 6: Anfisman (Sistem Urinari)

Fungsi Ginjal

1. Pengeluaran zat organik.

Ginjal mengeksresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan

hormon.

2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.

Ginjal mengeksresi ion natrium, kalsium, kalium, magnesium, sulfat, dan fosfat.

Eksersi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan eksresinya melalui rute lain seperti

pada saluran gastrointestinal atau kulit.

3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh.

Ginjal mengendalikan eksresi ion hodrogen, bikarbonat, dan ammonium serta

memproduksi urine asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.

4. Pengaturan produksi sel darah merah.

Ginjal melepas eritropoietin, yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum

tulang.

5. Pengaturan tekanan darah.

Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pengaturan tekanan darah dan juga

memproduksi enzim renin, karena enzim renin merupakan komponen penting yang

meningkatkan tekanan darah dan retensi air.

6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah.

Melalui eksresi glukosa dan asam amino berlebih, ginjal bertanggung jawab atas

konsentrasi nutrient dalam darah.

7. Pengeluaran zat beracun.

Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan atau zat kimia

asing lain dari tubuh.

(Sloane,2003)

IV. Ureter

Adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang

merentang sampai kandung kemih.

1. Setiap ureter panjangnya antara 25 cm sampai 30 cm dan berdiameter 4 mm

sampai 6 mm. Saluran ini menyempit di tiga tempat; di titik asal ureter pada pelvis

ginjal, di titik saat melewati pinggiran pelvis dan di titik pertemuannya dengan

kandung kemih. Batu ginjal dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat ini,

mengakibatkan nyeri dan disebut kolik ginjal.

Page 7: Anfisman (Sistem Urinari)

2. Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan jaringan: lapisan terluar adalah lapisan

fibrosa, di tengah adalah muskularis longitudinal ke arah dalam dan otot polos

sirkular ke arah luar dan lapisan terdalam adalah epitelium mukosa yang

mensekresi selaput mukus pelindung.

3. Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik instrinsik. Gelombang peristaltis

mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.

(Sloane,2003)

V. Kandung kemih

Adalah organ muskular berongga yang berfungsi sebagai kontainer penyimpanan

urine.

1. Lokasi

Pada laki-laki kandung kemih terletak tepat di belakang simfisis pubis dan di

depan rektum. Pada perempuan organ ini terletak agak di bawah uterus di depan

vagina. Ukuran organ ini sebesar kacang kenari dan terletak di pelvis saat kosong;

organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilikus dalam rongga

abdominopelvis jika penuh berisi urine.

2. Struktur

Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum

dan kondensasi fasia.

a. Dinding kandung kemih terdiri dari 4 lapisan :

1. Serosa

Adalah lapisan terluar, lapisan ini merupakan perpanjangan lapisan

peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian atas pelvis.

Page 8: Anfisman (Sistem Urinari)

2. Otot detrusor

Adalah lapisan tengah, lapisan ini tersusun dari berkas-berkas otot polos

yang satu sama lain saling membentuk sudut. Ini untuk memastikan bahwa

selama urinasi kandung kemih akan berkontraksi dengan serempak ke

segala arah.

3. Submukosa

Adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah mukosa dan

menghubungkannya dengan muskularis.

4. Mukosa

Adalah lapisan terdalam, lapisan ini merupakan lapisan epitel yang

tersusun dari epitelium transisional. Pada kandung kemih yang relaks,

mukosa membentuk ruga (lipatan-lipatan), yang akan memipih dan

mengembang saat urine berakumulasi dalam kandung kemih.

b. Trigonum

Adalah area halus, triangular dan relatif tidak dapat berkembang yang terletak

secara internal di bagian dasar kandung kemih. Sudut-sudutnya terbentuk dari

tiga lubang. Di sudut atas trigonum, dua ureter bermuara ke kandung kemih.

Uretra keluar dari kandung kemih di bagian apeks trigonum.

(Ganong,2002)

Page 9: Anfisman (Sistem Urinari)

VI. Uretra

Mengalirkan urine dari kandung kemih ke bagian eksterior tubuh. Pada laki-laki

uretra membawa cairan semen dan urine tetapi tidak pada waktu yang bersamaan.

Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui kelenjar prostat dan penis.

Panjangnya uretra laki-laki cenderung menghambat invasi bakteri ke kandung kemih

(sistitis) yang lebih sering terjadi pada perempuan. Uretra pada perempuan berukuran

pendek sekitar 3,75 cm. Saluran ini membuka keluar tubuh melalui orifisium uretra

eksternal yang terletak dalam vestibulum antara klitoris dan mulut vagina. Kelenjar

uretra yang homolog dengan kelenjar prostat pada laki-laki bermuara ke dalam uretra.

VII. Perkemihan (urinasi)

Bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga impuls saraf volunter.

Pengeluaran urine membutuhkan konstraksi aktif otot detrusor.

VIII. PEMBENTUKAN URINE

Ginjal memproduksi urin yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur

komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama yaitu filtrasi glomelurus,reabsorpsi tubulus

dan seksresi tubulus.

A. Filtrasi glomerulus

1) Definisi

Adalah perpindahan cairan dan zat terlerut dari kapiler glomerulus,dalam gradien

tekanan tertrentu ke dalam kapsul bowman.Filtrasi ini dibantu oleh faktor berikut :

Page 10: Anfisman (Sistem Urinari)

a) Membran kapiler glomelurus lebih permeable dibandingkan kapiler kapiler

lain dalam tubuh sehingga filtrasi berjalan dengan sangat cepat.

b) Tekanan darah dalam kapiler glomelurus lebih tinggi dibandingkan tekanan

darah dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil

dibandingkan arteriol aferen.

2) Mekanisme Filtrasi glomelurus

a) Tekanan hidrostatik (darah) glomerulus mendorong cairan dan zat terlarut

keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul bowman.

b) Dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik glomelurus.

1. Tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul

bowman.Tekanan ini cenderung untuk menggerakkan cairan keluar

dari kapsul menuju glomerulus.

2. Tekanan osmotik koloid dalam glomerulus yang dihasilkan oleh

protein plasma adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul

bowman untuk memasuki glomerulus.

c) Tekanan filtrasi efektif adalah tekanan dorong netto.Tekanan ini adalah selisih

antara tekanan yang cenderung mendorong cairan keluar glomerulus menuju

kapsul bowman dan tekanan yang cenderung menggerakkan cairan kedalam

glomerulus dari kapsula bowman.

3) Laju filtrasi glomerular (glomerular filtration rate (GFR))

Laju filtrasi glomerular adalah jumlah filtrat yang terbentuk per menit pada semua

nefron dari kedua ginjal. Pada laki-laki, laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180

L dalam 24 jam ; pada perempuan, sekitar 110 ml/menit.

4) Faktor yang mempengaruhi GFR

a) Tekanan filtrasi efektif

GFR berbanding lurus dengan EFP dan perubahan tekanan yang terjadi akan

mempengaruhi GFR. Derajat konstriksi arteriol aferen dan eferen menentukan

aliran darah ginjal dan juga tekanan hidrostatik glomerular.

(1) Kontriksi arterior aferen menurunkan aliran darah dan mengurangi laju

filtrasi glomerulus.

(2) Konstriksi arteriol eferen menyebabkan terjadinya tekanan darah tambahan

dalam glomerulus dan meningkatkan GFR.

b) Stimulasi simpatis

Page 11: Anfisman (Sistem Urinari)

Suatu peningkatan impuls simpatis, seperti yang terjadi saat stres, akan

menyebabkan konstriksi arteriol aferen menurunkan aliran darah ke dalam

glomerulus dan menyebabkan penurunan GFR.

c) Obstruksi aliran urinaria

Obstruksi aliran urinaria oleh batu ginjal atau batu dalam ureter akan

meningkatkan tekanan hidrostatik dalam kapsul Bowman dan menurunkan

GFR.

d) Kelaparan, diet sangat rendah protein atau penyakit hati

Kelaparan, diet sangat rendah protein atau penyakit hati akan menurunkan

tekanan osmotik koloid darah sehingga meningkatkan GFR.

e) Berbagai penyakit ginjal

Berbagai penyakit ginjal dapat meningkatkan permeabilitas kapilar glomerular

dan meningkatkan GFR.

f) Autoregulasiginjal.

Mekanisme autoregulasi intrinsik ginjal mencegah aliran darah ginjal dan

GFR akibat variasi fisiologis pada rentang tekanan darah arteri. Autoregulasi

seperti ini berlangsung pada rentang tekanan darah yang lebar (antara 80

mmHg dan 180 mmHg).

1. Jika rentang tekanan darah arteri (normalnya 100 mmHg) meningkat,

arteriol aferen berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal dan

menguragi GFR. Jikar rerata tekanan darah arteri menurun terjadi

vasolidasi arteriol eferen untuk meningkatkan GFR. Dengan demikian

perubahan-perubahan mayorpada GFR dapat dicegah.

2. Autoregulasi melibatkan mekanisme umpan balik dari reseptor-reseptor

peregang dalam dinding arteriol dan dari apparatus jukstaglomerular.

3. Di samping mekanisme autoregulasi ini peningkatan tekanan arteri dapat

sedikit meningkatkan GFR. Karena begitu banyak filtrate glomerular

yang dihasilkan sehari, perubahan yang terkecil pun dapat meningkatkan

haluaran urine.

5) Komposisi filtrat glomerular

a) Filtrat dalam kapsul Bowman identik dengan filtrat plasma dalam hal air dan

zat terlarut dengan berat molekul rendah, seperti glukosa, klorida, natrium,

kalium, fosfat, urea, asam urat, dan kreatinin.

Page 12: Anfisman (Sistem Urinari)

b) Sejumlah kecil albumin plasma dapat terfiltrasi,tetapi sebagian besar

diabsorbpsi kembali dan secara normal tidak tampak pada urin.

(Wonodirekso,1990)

B. Reabsorpsi tubulus

Sebagian besar filtrat (99%) secara selektif direabsorpso dalam tubulus ginjal melalui

difusi pasif gradien kimia atau listrik, transport aktif terhadap gradient tersebut, atau

difusi terfasilitasi. Sekitar 85% natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam

amino pada filtrate reabsorpsi berlangsung pada semua bagian nefron.

1. Reabsorpsi ion natrium

a. Ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan

carrier) dari lumen tubulus kontortus proksimal kedalam sel-sel epitel

tubulus yang konsentrasi ion natriumnya lebih rendah.

b. ion-ion natrium yang ditranspor secara aktif dengan pompa

natrium,kalium, akan keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan

interstitial di dekat kapiler peritubular.

2. Reabsorpsi ion klor dan ion negative lain

a. Karena ion natrium positif bergera k secara pasif dari cairan tubulus ke sel

dan secara aktif dari sel ke cairan interstitial peritubular, akan terbentuk

ketidakseimbangan listrik yang justru membantu pergerakan pasif ion-ion

negative.

b. Dengan demikian,ion klor dan bikarbonat negative secara pasif berdifusi

kedalam sel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang

kelua rmenuju cairan peritubular dan kapilar tubular.

3. Reabsorpsiglukosa, fruktosa, danasam amino

a. Carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan di

gerakan melalui kotranspor.

b. Maksimum transpor carrier pada membrane sel tubule smemiliki kapasitas

reabsorpsi maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan

beberapa zat terabsorpsilainnya. Jumlah inidinyatakan dalam maksimum

transport ( transport maksimum [Tm] ).

Page 13: Anfisman (Sistem Urinari)

c. Maksimum transport [Tm] untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang

dapat ditranspor (reabsorpsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100

mL plasma. Jika kadar glukosa darah melebihi nilai Tm-nya, berarti

melewati ambang plasma ginjalsehinggaglukosamuncul di urine

(glikosuria).

4. Reabsorpsi Air, air bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. Ion

natrium berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus

kontortus proksimal ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstitial

dan kapila rpertitubular.

5. Reabsorpsi Ureaseluruh urea yang terbentuksetiaphari di filtrasi oleh

glomerulus. Sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi akibat gradien difusi

yang terbentuk saat air direabsorpsi. Dengan demikian, 50% urea yang di

filtrasi akan diekskresi dalam urine.

6. Reabsorpsi ion organik lain seperti kalsium, kalium, fosfat, dan sulfat serta

sejumlah ion organik adalah melalui transport aktif.

(Sloane,2003)

C. Mekanisme sekresi tubular

adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dalam kapilar

pertitubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam

urine.

1) Zat-zat seperti ion hydrogen kalium dan amonium, produk akhir metabolik

kreatinin dan asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) secara aktif

disekresi kedalam tubulus.

2) Ion hydrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus

distal dan tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hydrogen

dan ammonium membantu dalam pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam

basa cairan tubuh.

3) Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penying untuk mengeluarkan

zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan.

Page 14: Anfisman (Sistem Urinari)

IX. KARAKTERISTIK URINE

A. Komposisi

Urine terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut berikut:

1. Zat buangan nitrogen

Meliputu urea dari deaminasi protein, asam urat dari katabolisme asam nukleat

dan kreatinin dari proses penguraian kreatinin fosfat dalam jaringan otot.

2. Asam hipurat

Adalah produk sampingan pencernaan sayuran dan buah.

3. Badan keton

Yang dihasilkan dalam metabolisme lemak adalah konstituen normal dalam

jumlah kecil.

4. Elektrolit

Meliputi ion natrium, klor, kalium, amonium, sulfat, fosfat, kalsium dan

magnesium.

5. Hormon atau katabolit hormon

Yang ada secara normal dalam urine.

6. Berbagai jenis toksin atau zat kimia asing, pigmen, vitamin atau enzim

Yang secara normal ditemukan dalam jumlah kecil.

7. Konstituen abnormal

Meliputi albumin, glukosa, sel darah merah, sejumlah besar badan keton, zat

kapur (terbentuk saat zat mengeras dalam tubulus dan dikeluarkan) dan batu ginjal

atau kalkuli

B. Sifat fisik

1. Warna

Urine encer berwarna kuning pucat dan kuning pekat jika kental. Urine segar

biasanya jernih dan menjadi keruh jika didiamkan.

2. Bau

Urine memiliki bau yang khas dan cenderung berbau amonia jika didiamkan. Bau

ini dapat bervariasi sesuai dengan diet; misalnya, setelah makan asparagus. Pada

diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis pada urine.

3. Asiditas atau alkalinitas

pH urine bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya sekitar 6,0 tetapi juga

bergantung pada diet. Ingesti makanan yang berprotein tinggi akan meningkatkan

asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan alkalinitas.

Page 15: Anfisman (Sistem Urinari)

4. Berat jenis urine

Berkisar antara 1.001 sampai 1.035 bergantung pada konsentrasi urine.

(Pearce,2006)

X. GANGGUAN SISTEM URINARIA

A. Sistitis

Adalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri

yang menyebar daeri uretra atau karena respons alergik atau akibat iritasi mekanis

pada kandung kemih. Gejalanya adalah sering berkemih dan nyeri (disuria) yang

disertai darah dalam urine (hematuria).

B. Glomerulonefritis

Adalah inflamasi nefron terutama pada glomerulus.

1. Glomerulonefritis akut seringkali terjadi akibat respons imun terhadap toksin

bakteri tertentu.

2. Glumerulonefritis kronik tidak hanya merusak glomerulus tetapi juga tubulus.

Inflamasi ini mungkin diakibatkan infeksi streptokokus, tetapi juga merupakan

akibat sekunder dari penyakit sistemik lain atau karena glomerulonefritis akut.

C. Batu ginjal (kalkuli urinaria)

Terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat atau sistein. Batu-

batu kecil dapat mengalir bersama urine; batu yang lebih besar akan tersangkut dalam

ureter dan menyebabkan rasa nyri yang tajam (kolik ginjal) yang menyebar dari ginjal

ke selangkangan.

D. Gagal ginjal

Adalah hilangnya fungsi ginjal. Hal ini mengakibatkan terjadinya retensi garam, air,

zat buangan nitrogen (urea dan kreatinin) dan penurunan drastis volume urine

(oliguria). Melalui pengobatan terhadap kondisi penyebab gagal ginjal, maka

prognosisnya membaik. Gagal ginjal yang tidak diobati dapat mengakibatkan

penghentian total fungsi ginjal dan kematian.

(Sloane,2003)

Page 16: Anfisman (Sistem Urinari)

BAB III

KESIMPULAN

Sistem urinari merupakan sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan

mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, ureter, kandung kemih, dan

uretra.

Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.

Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.

Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.

Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

Page 17: Anfisman (Sistem Urinari)

DAFTAR PUSTAKA

- Evelyn C. Pears. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis.Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

- Ganong, William. 2002. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

- Pearce, Evelyn C. 2006. Buku Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia :

Jakarta

- Sloane,Ethel.2003..Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:EGC

- Wonodirekso S dan Tambajong J (editor).1990.Sistem urinaria dalam Buku Ajar

Histologi Leeson and Leeson (terjemahan),Edisi V..EGC. Jakarta.

Page 18: Anfisman (Sistem Urinari)

LAMPIRAN

(Pertanyaan dan Jawaban)

1. Pertanyaan : Panny Febriani (10060313027)

Bagaimana proses pengeluaran Urine dari ginjal ?Jawab :

Ginjal merupakan organa uropoetica atau apparatus uropoeticus yaitu organ

yangberfungsi untuk membentuk dan mengeluarkan urine. Ginjal terletak dibagian

dorsal abdomen, di kanan kiri columna vertebralis.

Urine merupakan produk akhir yang di ekskresikan melalui tahap : Vas afferen →

glomerulus → vas efferen → capsula bowrn → tubulus proksimal → ansahenle →

tubulus distal → tubulus kolektivus → papila renis → calyces minor → calyces

mayor→pelvis renalis ureter.

2. Pertanyaan: Intan Permata Sari (10060313017)

Apa yang menyebabkan penyakit albuminuria pada sistem urinari ?

Jawab:

Albuminuria, merupakan gangguan yang terjadi pada kelainan ginjal sehingga urine

mengandung protein. Di dalam urine normal, sebenarnya tidak mengandung senyawa

protein, asam amino, ataupun glukosa. Oleh karena itu, gangguan ini menunjukkan

bila alat filtrasi pada gnjal telah rusak.

3. Pertanyaan: Silfia Fitri Arianty (10060313041)

Apa fungsi nefron pada sistem urinari ?

Jawab:

Untuk mengatur komposisi darah dan membentuk urin

Mengeluarkan bahan-bahan buangan dari darah

Mengatur kandungan elektrolit dan cairannya.

4. Pertanyaan: Henny Aprillyani Nur Kusmawan (10060313035)

Bagaimana cara proses miksi ?

Jawab:

Page 19: Anfisman (Sistem Urinari)

Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Proses ini

terdiri dari dua langkah utama :

Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya

meningkat diatas nilai ambang. Yang kemudian mencentuskan langkah kedua

Timbul reflek yang disebut reflex miksi yang berusaha mengosongkan

kandung kemih atau,jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran

akan keinginan untuk berkemih. Meskipun reflek miksi adalah reflex

autonomic medulla spinalis, reflek ini juga dihambat atau ditimbulkan oleh

pusat korteks serebri atau batang otak.

5. Pertanyaan: Sartika Dewi (10060313028)

Apa penyebab penyakit kencing batu ?

Jawab:

Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur(kalium) dalam ginjal.

Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalamkantong kemih. Jika endapan

terbentuk di dalam rongga ginjal disebutbatu ginjal. Jika terbentuk di dalam kantong

kemih disebut kencingbatu. Baik batu ginjal maupunpun kencing batu dapat

dihilangkandengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar

laser.