anemia cronic desease.pptx

7
Diagnosa & Penatalaksanaan Anemia Penyakit Kronik Oleh: Indri Sulviana Prihatiningtyas

Upload: wn-jihan

Post on 11-Apr-2016

233 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: anemia cronic desease.pptx

Diagnosa & Penatalaksanaan Anemia Penyakit Kronik

Oleh: Indri Sulviana Prihatiningtyas

Page 2: anemia cronic desease.pptx

DiagnosisAnamnesaPemeriksaan Fisik: muka pucat, konjungtiva anemis, cepat lelah, lemah dllPemeriksaan Lab Anemia ringan sampai sedang (7-11g/dl) Anemia normositik normokrom → mikrositik hipokrom Kadar besi (SI) rendah Kadar ferittin serum meningkat: normal atau meninggi

(>100 ng/ml) Kadar transferin total menurun % Saturasi transferin normal

Page 3: anemia cronic desease.pptx

Pemeriksaan Lab (lanjutan) - Anemia yang paling sering normokromik normositik dan (MCHC dan MCV

normal)- MCV 70-80 fl di 5-40% pasien dengan ACD (normal atau menurun sedikit)- MCHC 26-32 g / dl pada 40-70%Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) - biasanya cepatRetikulocytes - paling sering normal atau sedikit menurun

metabolisme besi 1. Serum Besi (Serum Iron) - menurun <60 mug/dl (perlu untuk diagnosis ACD) 2. TIBC - dikurangi atau normal rendah (N) 3. Kejenuhan transferrin (TS) - cukup menurun (Lebih tinggi dari pada anemia defisiensi besi), biasanya> 10% sampai 20% 4. Serum transferrin Receptor (STR)-Normal

5. Mampu ikat besi (MIB=TIBC: Total Iro Binding Capacity) menurun <250 mug/dL 6. Sideroblas dalam sumsum tulang berkurang (5-20%)

Page 4: anemia cronic desease.pptx

4

Anemia of chronic disease (ACD) -differential diagnosis

Laboratory Iron deficiency ACDfeatures without iron with iron

deficiency deficiency .sFe

TS <10% >10% <10%

TIBC , N N,

sFerritin <10g/L >200g/L, N <30g/L, N Sideroblasts <10% 10-20% <10%

sTR N

Page 5: anemia cronic desease.pptx

PenatalaksanaanTerapi utama: mngobati penyakit dasarnya Preparat besi: bahaya pada non feripenia (bila kadar feritin tinggi)

→hemokromatosis Transfusi → paling banyak diberikan, resiko infeksi dan reaksi transfusi Eritropoetin rekombinan → penelitian menunjukkan pemberian

eritropoetin bermanfaat dan sudah disepakat untuk terapi anemia karena kanker, gagal ginjal, HIV/AIDS, inflamatory bowel desease, dan arthritis remathoid. Dosisnya dapat dimulai dari 50-100 unit/Kg 3x seminggu pemberiannya secara IV/SC. Bila dalam 2-3 minggu konsentrasihb meningkat dan atau feritin serum menurun, maka boleh menduga bahwa ada eritrosit respon. Bila dalam dosis rendah responnya belum adekuat, maka dosisnya dapat ditingkatkan sampai 150 unit/kg 3x seminggu. Bila juga tidak ada respon maka pemberian eritropoetin dihentikan dan dicari kemungkinan penyebab lain.

Page 6: anemia cronic desease.pptx

Prednisolon dosis rendah yang diberikan jangka panjang. Diberikan pada pasien ACD dengan penyakit dasarnya arthritis temporal, reumatik, dan polimialgia. Hb akan segera kembali normal demikian juga dengan gejala-gejala polimialgia akan segera hilang dengan cepat. Tapi bila dalam beberapa hari tidak ada perbaikan, maka pemberian kortikosteroid tersebut segera dihentikan.

Page 7: anemia cronic desease.pptx

1. Pengobatan gangguan yang mendasarinya 2. Suplemen zat besi (IS)

- Untuk pasien dengan ACD dengan infeksi kronis atau keganasan IS harus tegas dihindari - IS pada pasien ACD bermanfaat berhubungan dengan gangguan auto-imun atau rematik. - Ketika penderita ACD kekurangan zat besi (sekitar 27% pasien)

3. Transfusi (sekitar 30%) pada pasien yang memiliki Hb rendah dan gejala4. Rekombinan eritropoietin 10.000 unit 3 kali seminggu iv atau s.c. 2-3TG, dengan

tidak adanya respon 20000j., Jika masih ada respose, pengobatan harus dihentikan. ( 40% dari pasien mengurangi jumlah transfusi)

5. Pemberian berurutan erythropoietin dan besi(48 jam kemudian)

6. Besi khelasi dengan deferoxamine - dalam beberapa terapi pasien dikaitkan dengan peningkatan kadar hemoglobin

7. anti-TNF-antibodi