anatomi terapan pada bahu dan lengan atas

73
ANATOMI TERAPAN PADA BAHU DAN LENGAN ATAS

Upload: darwis-yang-terbuang

Post on 19-Jul-2015

987 views

Category:

Health & Medicine


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

ANATOMI TERAPAN PADA

BAHU DAN LENGAN ATAS

Page 2: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

KOMPETENSI MATA KULIAH/ STANDAR

KOMPETENSI

Mahasiswa mampu memahami, mendefinisikan dan

mengenal prinsip anatomi sistem obstetri-ginekologi,

sistem neuromuskuloskeletal, sistem kardiovaskulo dan

pulmonal yang ditinjau dari segi mekanik, struktur

anaotomi secara luas dalam pengaplikasian fisioterapi,

yang dikaitkan dengan kajian-kajian kasus-kasus

fisioterapi. Serta mampu dan menerapkan ketrampilan

dalam pengaplikasikan prinsip mekanik tersebut dalam

tugas fisioterapi

Page 3: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GLENOHUMERAL JOINT

Merupakan ‘ball and

socket joint’ dibentuk oleh

glenoid cavity yang

cekung menghadap ke

lateral serong

cranioventral dengan

caput humeri yang

berbentuk cembung.

Page 4: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SUDUT CAPUT HUMERUS

Page 5: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SUDUT CAPUT HEMERUS

Page 6: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SENDI ACROMIOCLAVICULARE

Merupakan sendi synovial (kecil) berupa hubungan

antara clavicula dengan acromion. Sendi ini

diperkuat oleh fibrus capsule yang tertutup oleh

ligamentum acromioclaviculare superior dan

inferior, conoid dan trapezoid.

Merupakan plane joint dimana acromion konkaf

menghadap ke medial dan clavicula konveks.

Dalam klinis gerakan yang dijumpai adalah

Elevation - Depression dan Protraction – retraction.

Page 7: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SENDI STERNOCLAVICULAR

Merupakan sendi synovial yang berupa hubungan antaramanubrum streni dengan bagian medial clavicula.

Sendi ini diperkuat oleh ligamen costoclavicular yangberfungsi untuk mengontrol gerak sliding claviculaterhadap manubrum sterni ketika terjadi gerak shoulder.

Gerakan anteroposterior terjadi diantara manubriumdengan diskus, sedang antara diskus dengan claviculapada gerakan elevasi dan depresi scapula.

Gerakan elevasi berkisar 4 setiap lengan flexi 10sampai flexi 90. Pada rotasi axis longitudinal berkisar40.

Page 8: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

Gerakan anteroposterior terjadi diantara

manubrium dengan diskus, sedang antara diskus

dengan clavicula pada gerakan elevasi dan depresi

scapula.

Gerakan elevasi berkisar 4 setiap lengan flexi 10

sampai flexi 90. Pada rotasi axis longitudinal

berkisar 40

SENDI STERNOCLAVICULAR

Page 9: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SENDI SCAPULOTHORACAL

Selain bersendi pada acromioclavicular dan

sternoclavicular, scapula tanpa perlekatan ligamen dan

sendi/tulang) bersendi dengan thorax.

Gerakan sendi ini berkaitan dengan gerak protraksi,

retraksi, elevasi dan depresi serta rotasi.

Terjadi sliding antara muskulo serratus anterior dengan

muskulo subscapularis.

Gerakan flexi dan abduksi 2/3 gerak (120) terletak

pada glenohumeral, sedang 1/3 gerak (60) terjadi pada

sendi scapulohumeral.

Gerakan scapulothoracic sebesar 60 itu tediri dari 20

pada acromioclavicular sedang 40 pada

sternoclavicular.

Page 10: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SHOULDER

Page 11: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SCAPULA

Page 12: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

HUMERUS

Page 13: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Page 14: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

LIGAMENT DAN CAPSUL

Page 15: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

LIGAMENT DAN CAPSUL

Page 16: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Page 17: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Page 18: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Page 19: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Page 20: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI CLAVICULA

Page 21: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI ACROMION

Page 22: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI STERNUM

Klien terlentang

Lokasi palpasi 2

clavicula, kemudian

bergerak ke medial.

Tarik garis ke arah

inferior.

Page 23: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI PROS. CORACOID

Page 24: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI GREATER TUBERCLE

Page 25: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI BICIPITAL GROOVE

Page 26: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI DELTOID TUBEROSITY

Page 27: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI SPINA SCAPULA

Page 28: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI MARGO MEDIAL SCAPULA

Page 29: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI ANGULUS SUPERIOR

Posisi klien tengkurap

Lokasi palpasi sisi

sudut lateral scapula

tarik ke arah medial

Page 30: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI MARGO LATERAL

Posisi klien tengkurap

Palpasi axilla bagian

posterior tarik ke arah inferior

Page 31: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

TENDON M. BICEPS CAPUT LONGUM

Posisi netral

sedikit external

rotasi

Palpasi sulcus

bicipitalis sambil

gerak external-

internal rot

Page 32: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT DELTOIDEUS

DELTOID ANTERIOR

DELTOID MIDLE

DELTOID POSTERIOR

Page 33: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT DELTOIDEUS1. Deltoid anterior

Origo : sepertiga lateral os clavicula

Insersio : deltoid tuberosity

Fungsi : shoulder abduction, flexion, medial rotation, dan horizontal adduction

Nerve : axillary nerve (c5, c6)

2. Deltoid midle

Origo : Acromion proc.

Insersio : Deltoid tuberosity

Fungsi : Shoulder abduction

Nerve : axillary nerve (c5, c6)

3. Deltoid posterior

Origo : spina scapula

Insersio : Deltoid tuberosity

Fungsi : Shoulder abduction, extension, hyperextension, lateral rotation, horizontal abduction

Nerve : axillary nerve (c5, c6)

Page 34: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI OTOT DELTOID ANTERIOR DAN

MIDLE

Posisi klien tidur

terlentang .

Lokasi di area acromion

proc.

Palpasi ke arah bawah

sesuai arah muscle belly

Klien bergerak abduksi

secara bersamaan ada

tahanan dari terapis ke

arah medial

Page 35: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI OTOT DELTOID POSTERIOR

Posisi klien tengkurap

Awali palpasi acromion tarik

ke arah lateral mengikuti

lengan atas bag posterior (

bag axilla )

Klien bergerak ekstensi dan

secara bersamaan ada

tahanan dari terapis

Page 36: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT SUPRASPINATUS

Origo : supraspinous fossa

scapula

Insersio : greater tubercle

humerus

Fungsi : shoulder abduction

Nerve : suprascapular nerve

(C5, C6)

Page 37: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT INFRASPINATUS

Origo : infraspinous fossa

scapula

Insersio : greater tubercle

humerus

Fungsi : shoulder lateral

rotation, horizontal

abduction

Nerve : suprascapular nerve

(C5, C6)

Page 38: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT TERES MINOR

Origo : axillary border scapula

Insersio : greater tubercle

humerus

Fungsi : shoulder lateral

rotation, horizontal abduction

Nerve : Axillary nerve (C5, C6)

Page 39: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT SUBSCAPULARIS

Origo : subscapular fossa

scapula

Insersio : lesser tubercle

humerus

Fungsi : shoulder medial

rotationabduction

Nerve : subscapular nerve

(C5, C6)

Page 40: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT PECTORALIS MAJOR

1. Clavicular portion

Origo : sepertiga medial

clavicula

Insersio : melekat sisi

lateral sulcus bicibitalis

Fungsi : shoulder flexi

60 derajat pertama

Nerve : lateral dan

medial pectoral nerve

(C5,C6, C7, C8, T1)

Page 41: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT PECTORALIS MAJOR

2. Sternal portion

Origo : sternum, cartilargo costa 1-6

Insersio : melekat sisi lateral sulcus bicibitalis

Fungsi : shoulder ekstensi 60 derajat pertama

Nerve : lateral dan medial pectoral nerve (C5,C6, C7,

C8, T1)

3.Clavicular portion dan sternal portion

Fungsi : Shoulder adduction, medial rotation, dan

horizontal adduction

Nerve : lateral dan medial pectoral nerve (C5,C6, C7,

C8, T1)

Page 42: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI OTOT PECTORALIS

Klien posisi terlentang

Lokasi inferior

clavicula

Pasien bergerak

internal rotasi dan

secara bersaman

terapis memberi

tahanan

Page 43: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT CORACOBRACHIALIS

Origo : coracoid proc.

scapula

Insersio : sepertiga medial

os humerus

Fungsi : stabilisasi shoulder

joint

Nerve : musculocutaneous

nerve (C6, C7)

Page 44: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI OTOT CORACOBRACHIALIS

Posisi klien terlentang

Lokasi anterior axilla

Klien bergerak internal

rotasi secara bersamaan

ada tahanan dari terapis

Page 45: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

PALPASI OTOT BISEP BRACHII

Posisi klien terlentang

Lokasi sisi anterior lengan

atas

klien bergerak flexi elbow

secara bersamaan ada

tahanan dari terapis

Page 46: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF SHOULDER

Page 47: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF SHOULDER

Page 48: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF SHOULDER

Page 49: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF SHOULDER

Page 50: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF SHOULDER

Page 51: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF FLEKSI BERLANGSUNG

TIGA TAHAP,

Tahap i yaitu lingkup 00 sampai 50-600, dilakukan oleh otot:

M. Deltoid anterior (n. Axilaris, radiks c5,c6) M. Coracobrachialis (n. Musculocutanius, radiks c6,c7) M. Pectoralis mayor serabut clavicularTahap ii yaitu lingkup 60-1200, dilakukan oleh otot: Ditambah m. Serratus anterior M. Trapezius ascendence M. Latissimus dorsiTahap iii yaitu lingkup 120-1800, dilakukan oleh otot: M. Serratus anterior M. Latissimus dorsi M. Erector spine.

Page 52: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF EKSTENSI ( DAN ADDUKSI )

BAHU OLEH :

M. Latissimus dorsi (n.

thoraco dorsal, radiks

C6,C7)

M. Teres mayor (n.

subscapularis inferior,

C5,C6)

M. Deltoideus posterior

(n. axilaris, radiks C5,C6)

Page 53: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF ABDUKSI DILAKUKAN OLEH OTOT:

M. Deltoid medius (n. axilaris, radiks C5,C6)

M. Supraspinatus (n. subscapularis C5)

Page 54: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF INTERNAL ROTATION

M. subscapularis (n. subscapularis superior & inferior, C5,C6)

M. Pectoralis mayor (n. pectoralis medialis & lateralis,C5-8,T1)

M. Latissimus dorsi (n. thoraco dorsal, radiks C6-8)

M. Teres mayor (n. subscapularis inferior, C5,C6)

Page 55: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF EXTERNAL ROTATION

M. Infraspinatus (n. suprascapular, C5,C6)

M. Terses minor (n. axilaris, C5)

Page 56: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK AKTIF HORIZONTAL ABDUCTION

M. Deltoideus posterior (n. axilaris, C5)

Gerak aktif Horizontal Adduction

M. Pectoralis mayor(n. pectoralis medialis & lateralis,C5-8,T1)

M. Deltoideus anterior (n. axilaris, radiks C5,C6)

Page 57: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK PASSIVE

SHOULDER ABDUCTION

Gerak abd

humerus

ROM 900 elastic

harder end feel

Regangan

inferior capsule

dan kompresi

suprahumeral

Page 58: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK PASIF SHOULDER INTERNAL ROTATION

Fiksasi girdle, lengan

bawah dibelakang

punggung

ROM 900 elastic end

feel

Regangan posterior

capsule, tekanan

coracoid proc.

Page 59: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK PASIF

SHOULDER EXTERNAL ROTTION

Fiksasi girdle dan

lengan atas

lengan bawah

kelateral.

ROM 800 elastic

end feel

Regangan

anterior capsule.

Page 60: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

GERAK PASIF SHOULDER HORIZONTAL ADDUCTION

Regangan posterocaudal capsule

Elastic end feel (harder Kissing

coracoid)

Page 61: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

END FEEL NORMAL

End feel lunak

End feel kapsuloligamentair

End feel keras

Page 62: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SCAPULOHUMERAL RHYTHM

Pada selama gerakan shoulder abduction –

elevation dan juga selama flexion terjadi

gerakan osteokinematic yang proporsional

antara humerus dan scapula, yang disebut

scapulohumeral rhythm

Page 63: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

SCAPULOHUMERAL RHYTHM

Pada awal gerak abduction 0-300 terjadi gerak humerus300 sementara scapula pada posisi tetap atau bahkansedikit adduction.

Pada range 300 - 600 terjadi gerakan yang proporsionalantara abduction humerus : scapula sebesar 2 : 1.

Selanjutnya pada abduction 600 – 1200 juga terjadihumerus external rotation secara bertahap sebesar 900

karena menghindari benturan acromion dengan head of humerus. Sementara gerak proporsional antarahumerus dan scapula 2 : 1 tetap berlanjut.

Pada abduction 1200 – 1800 gerak proporsional tersebuttetap berlanjut. Pada range ini mulai terjadi gerakanintervertebral dan costae dan bermakna pada akhirROM

Page 64: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Page 65: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

OTOT GROUP ROTATOR CUFF

Page 66: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

WINGING SCAPULA

Deformity scapula

Kelemahan pada

otot seratus

anterior

Page 67: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Page 68: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

FROZEN SHOULDER

Patologi:

Nyeri bahu dan keterbatasan gerak sendi

capsular pattern, tak jelas penyebabnya.

Diduga mrpk autoimmobilization.

Dapat diderita pd wanita/pria usia 45-60

tahun

Dapat didahului oleh cidera m.supra

spinatus, bursitis.

20% diabetes mellitus bilateral.

Page 69: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

BURSITIS SUBDELTOIDEA

Patologi:

Pada pria/wanita usia 25 – 60 th.

60% tanpa sebab.

40% dr peny. Rotator cuff, acromion atau AC

joint.

Primair chronic bursitis lanjutan. Akibat

perubahan degeneratif tanpa gejala m.

supraspinatus.

Secondair chr. Bursitis.Sebagai akibat

penyakit lain pada bahu.

Page 70: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

TENDOPATHY M. SUPRASPINATUS

Patologi:

Etio : Pada critical zone terjadi

degenerasi dini. Bila overload akan

timbul nyeri.

Penumpukan calsium masuk kedalam

bursa: bursitis calcarea.

Wringing out phenomenon

(perenang/marathon)

Terjadinya painful arc

Page 71: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

TENDOPATHY M. INFRASPINATUS

Patologi:

Teno-osseal superficial

Teno-osseal profundus.

Tendon.

Page 72: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

TENDOPATHY M. SUBSCAPULARIS

Patologi:

Karena overload, misal pelempar

lembing, smesh/serve tennis.

Pada wanita 40 – 60 th sering tanpa

sebab.

Diagnose: Shoulder pain sec.

tendinitis subscapular m.

Page 73: Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas

TENDOPATHY M. BICEPS CAPUT

LONGUM

Patologi:

Tendon caput longum terletak intra dan

ektra artikuler.

Tendon tidak gerak di sulcus saat grk.

bahu sering test isometris tak nyeri.

Diderita olah-ragawan muda.

Dislocasi tendon caput longum.

Akibat bentuk abnormal tubercul. dan

robeknya lig. transversum humeri abd.

+ extern rot. disloc.