anatomi fisiologi telinga

37
Sensasi khusus Sensasi khusus Pendengaran,keseimbangan Pendengaran,keseimbangan & penghidu & penghidu Dr. Nirwana L. Sary, MKes Dr. Nirwana L. Sary, MKes Bagian Fisiologi Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Fakultas Kedokteran Universitas Syiahkuala Syiahkuala Banda Aceh Banda Aceh

Upload: hen-dri

Post on 28-Nov-2015

329 views

Category:

Documents


49 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Fisiologi Telinga

Sensasi khusus Sensasi khusus Pendengaran,keseimbangPendengaran,keseimbang

an & penghiduan & penghidu  

Dr. Nirwana L. Sary, MKesDr. Nirwana L. Sary, MKes

Bagian FisiologiBagian FisiologiFakultas Kedokteran Universitas Fakultas Kedokteran Universitas

SyiahkualaSyiahkualaBanda AcehBanda Aceh

Page 2: Anatomi Fisiologi Telinga

ANATOMI & FISIOLOGI ANATOMI & FISIOLOGI PENDENGARANPENDENGARAN

Telinga dibagi 3 bagianTelinga dibagi 3 bagian Telinga luar (auris eksterna)Telinga luar (auris eksterna)

• Aurikulum (Daun telinga)Aurikulum (Daun telinga)• Meatus akustikus eksternus (Saluran Meatus akustikus eksternus (Saluran

telinga luar)telinga luar)

Telinga tengah (auris media)Telinga tengah (auris media)• Kavum timpani Kavum timpani • Membran timpani (Gendang telinga)Membran timpani (Gendang telinga)• Tuba EustachiusTuba Eustachius• Antrum & sel-sel mastoidAntrum & sel-sel mastoid

Telinga dalam (auris interna = labirin)Telinga dalam (auris interna = labirin)• Koklea Koklea • Labirin vestibuler (Saluran semisirkularis)Labirin vestibuler (Saluran semisirkularis)

Page 3: Anatomi Fisiologi Telinga
Page 4: Anatomi Fisiologi Telinga

TELINGA LUARTELINGA LUAR

1.1. Aurikulum Aurikulum == pina pina == daun telinga daun telinga Bentuk pipih, berlekuk Bentuk pipih, berlekuk Kerangka tulang rawan (kartilago atau Kerangka tulang rawan (kartilago atau

kondrium), kecuali lobuluskondrium), kecuali lobulus Diliputi kulit yang melekat pada Diliputi kulit yang melekat pada

perikondriumperikondrium

Pada proses mendengar:Pada proses mendengar:

Aurikulum berfungsi menangkap dan Aurikulum berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi dan mengumpulkan gelombang bunyi dan menentukan arah sumber bunyi (pada menentukan arah sumber bunyi (pada binatang aurikulum dapat digerakkan)binatang aurikulum dapat digerakkan)

Page 5: Anatomi Fisiologi Telinga
Page 6: Anatomi Fisiologi Telinga

TELINGA LUAR (lanjutan)TELINGA LUAR (lanjutan)

2. Meatus Akustikus Eksternus (MAE)2. Meatus Akustikus Eksternus (MAE) == Saluran telinga luarSaluran telinga luarTabung bengkok, penampang Tabung bengkok, penampang ± 0,5 cm, ± 0,5 cm,

panjang ± 2,5 – 3 cmpanjang ± 2,5 – 3 cm1/3 luar rangka tulang rawan (pars 1/3 luar rangka tulang rawan (pars

kartilago), kartilago), kulit berambut, kelkulit berambut, kel serumenserumen

2/3 dalam rangka tulang (pars oseus)2/3 dalam rangka tulang (pars oseus)

Pada proses mendengar: Pada proses mendengar: melanjutkan gelombang bunyi melanjutkan gelombang bunyi meresonansi (meresonansi (± 12-15 dB)± 12-15 dB)

Page 7: Anatomi Fisiologi Telinga

TELINGA TENGAHTELINGA TENGAH Merupakan kotak dgn 6 dindingMerupakan kotak dgn 6 dinding Isi kavum timpaniIsi kavum timpani

• Osikula : maleus(tl martil), inkus(tl landasan), Osikula : maleus(tl martil), inkus(tl landasan), stapes(tl sanggurdi)stapes(tl sanggurdi)• Muskulus : tensor timpani, stapediusMuskulus : tensor timpani, stapedius• Lain-lain : ligamen, saraf (korda timpani)Lain-lain : ligamen, saraf (korda timpani)

Pada proses mendengarPada proses mendengar membran timpani(resonator) & osikulae(sbg membran timpani(resonator) & osikulae(sbg

sistem pengungkit yg mengubah getaran menjadi sistem pengungkit yg mengubah getaran menjadi gerakan stapes pd skala vestibuli berisi perilimfe) gerakan stapes pd skala vestibuli berisi perilimfe) memperkuat gelombang bunyi 25 – 30 kali (±27 memperkuat gelombang bunyi 25 – 30 kali (±27 kali)kali)

M. tensor timpani & m. stapedius M. tensor timpani & m. stapedius mengurangi mengurangi gelombang bunyi yang terlalu keras dgn gelombang bunyi yang terlalu keras dgn mengurangi getaran pd membran timpani oleh mengurangi getaran pd membran timpani oleh m.tensor timpani dan m.stapedius menarik m.tensor timpani dan m.stapedius menarik lempeng kaki stapes menjauhi fenestra ovallempeng kaki stapes menjauhi fenestra oval

Page 8: Anatomi Fisiologi Telinga

Diagram Of Coronal View Of The Middle EarDiagram Of Coronal View Of The Middle Ear

Lateral MallealLigament

Superior MallealLigament

PosteriorLigament

Mastoid Process

Facial nerve

Oval window

Cochlear promontory

Round window

Eustachian TubeBony Annulus

Fibrous Annulus

Tympanic MembranePars Flaccida

Page 9: Anatomi Fisiologi Telinga

TELINGA TENGAH (lanjutan)TELINGA TENGAH (lanjutan)

1. Membran timpani (gendang telinga)1. Membran timpani (gendang telinga) Selaput putih mutiaraSelaput putih mutiara Bentuk oval – kerucutBentuk oval – kerucut Terdiri dariTerdiri dari

• Pars flaksida (2 lapis)Pars flaksida (2 lapis)• Pars tensa (3 lapis)Pars tensa (3 lapis)REFLEKS TIMPANI:kontraksi refleks otot2 telinga tengah REFLEKS TIMPANI:kontraksi refleks otot2 telinga tengah

karena bunyi yang keras (protektif) mencegah karena bunyi yang keras (protektif) mencegah rangsang berlebihan pd reseptorrangsang berlebihan pd reseptor

Page 10: Anatomi Fisiologi Telinga

Gendang telinga (membran timpani)

Page 11: Anatomi Fisiologi Telinga

TELINGA TENGAH (lanjutan)TELINGA TENGAH (lanjutan)

2. Tuba Eustachius2. Tuba Eustachius Menghubungkan kavum timpani Menghubungkan kavum timpani

dengan nasofaring( daerah belakang dengan nasofaring( daerah belakang hidung)hidung)

Untuk:Untuk: •• drainase drainase (menyalurkan (menyalurkan cairan)cairan) •• ventilasi ventilasi (pertahankan tekanan(pertahankan tekanan udara dan oksigenasi)udara dan oksigenasi)

Page 12: Anatomi Fisiologi Telinga
Page 13: Anatomi Fisiologi Telinga

TELINGA TENGAH (lanjutan)TELINGA TENGAH (lanjutan)

3. 3. Antrum & sel-sel MastoidAntrum & sel-sel Mastoid Berhubungan dengan kavum timpani lewat aditus ad Berhubungan dengan kavum timpani lewat aditus ad

antrumantrum Pneumatisasi (2 pengertian) :Pneumatisasi (2 pengertian) :

• Proses pembentukan sel-sel mastoidProses pembentukan sel-sel mastoid• Jenis Jenis tergantung jumlah sel mastoid : tergantung jumlah sel mastoid :

normal, hiper, hipo-pneumatik dan sklerotik normal, hiper, hipo-pneumatik dan sklerotik

Hantaran bunyi jg disalurkan melewati tulang2 Hantaran bunyi jg disalurkan melewati tulang2 tengkoraktengkorak

Ke cairan telinga dalam dmn jaras ini berperan dalamKe cairan telinga dalam dmn jaras ini berperan dalampenghantaran bunyi yg sangat keraspenghantaran bunyi yg sangat keras

Page 14: Anatomi Fisiologi Telinga
Page 15: Anatomi Fisiologi Telinga

TELINGA DALAMTELINGA DALAM

1. Organ auditus koklea

2. Organ status (vestibuler/keseimbangan)

Rumah siput 2½ lingkaran, panjang ±3.5 cmTiga ruangan :

-skala vestibuli

-skala timpani

-skala media

Berisi cairan perilimf

Berisi cairan endolimfdan organ Corti

Pada proses mendengar :Organ Corti merupakan reseptor pendengaran, merubah rangsang bunyi (mekanis) menjadi listrik (cochlear microphonic)

Page 16: Anatomi Fisiologi Telinga
Page 17: Anatomi Fisiologi Telinga

Membran basiler

Organ corti

Membran vestibuler

Liang telingadalam

N Vestibulokoklear

N koklear

N VestibularModiolus

Skala timpani

Skala vestibulii

Duktus koklea

COCHLEA

Page 18: Anatomi Fisiologi Telinga
Page 19: Anatomi Fisiologi Telinga

RESEPTOR (Fungsi sel rambut dalam & luar)RESEPTOR (Fungsi sel rambut dalam & luar)

Sel rambut dalam(Sel rambut dalam(3500 sel)3500 sel) adalah sel reseptor adalah sel reseptor utama yg membangkitkan potensial aksi diutama yg membangkitkan potensial aksi di

n.Auditorius.Rambut2 ini dirangsang olehn.Auditorius.Rambut2 ini dirangsang oleh

gerakan cairan antara membran tektorium dan gerakan cairan antara membran tektorium dan sel2 rambut dibawahnyasel2 rambut dibawahnya

Sel rambut luar (20.000 sel) meningkatkanSel rambut luar (20.000 sel) meningkatkan

pendengaran dgn meningkatkan amplitudopendengaran dgn meningkatkan amplitudo

dan mempertajam puncak2 getaran oleh dan mempertajam puncak2 getaran oleh membran basilarismembran basilaris

Page 20: Anatomi Fisiologi Telinga

POTENSIAL AKSI DI SERAT NERVUS POTENSIAL AKSI DI SERAT NERVUS AUDITORIUSAUDITORIUS

Frekuensi potensial aksi di tiap2 serat n.auditorius Frekuensi potensial aksi di tiap2 serat n.auditorius sesuai dgn intensitas (kerasnya) rangsang bunyi atau sesuai dgn intensitas (kerasnya) rangsang bunyi atau berkaitan dgn amplitudo.berkaitan dgn amplitudo.Perjalanan gelombang yg ditimbulkan oleh suatu Perjalanan gelombang yg ditimbulkan oleh suatu nada(berkaitan dgn frekwensi)menghasilkan depresi nada(berkaitan dgn frekwensi)menghasilkan depresi puncak pd membran basilaris dan perangsangan puncak pd membran basilaris dan perangsangan reseptor maksimum di satu titik, jarak antara titik ini dgn reseptor maksimum di satu titik, jarak antara titik ini dgn stapes berbanding terbalik dgn tinggi nada bunyi.Nada2 stapes berbanding terbalik dgn tinggi nada bunyi.Nada2 rendah menghasilkan rangsang maksimum di apeks rendah menghasilkan rangsang maksimum di apeks koklea dan nada2 tinggi di dasarkoklea dan nada2 tinggi di dasarRentang 0-140dB.merup.tek ambang sampai dgn tek.yg Rentang 0-140dB.merup.tek ambang sampai dgn tek.yg dpt merusak organ korti.dpt merusak organ korti.

Page 21: Anatomi Fisiologi Telinga

KORTEKS PENDENGARAN KORTEKS PENDENGARAN PRIMERPRIMER(DAERAH BROADMANN 41 DI (DAERAH BROADMANN 41 DI

SUPERIOR LOBUS TEMPORALIS)SUPERIOR LOBUS TEMPORALIS)Pada manusia nada rendah diteruskan ke bagian Pada manusia nada rendah diteruskan ke bagian anterolateral dan nada tinggi di posteromedial korteks anterolateral dan nada tinggi di posteromedial korteks pendengaran (nada yg dikode di korteks,bukan pendengaran (nada yg dikode di korteks,bukan fekuensi)------>apabila terdapat suatu bunyi kompleks fekuensi)------>apabila terdapat suatu bunyi kompleks dgn bunyi utama yang hilang,bagian korteks yg dgn bunyi utama yang hilang,bagian korteks yg terangsang adalah bagian yang sesuai dgn nada yg terangsang adalah bagian yang sesuai dgn nada yg terdengar (pengolahan frekuensi murni menjadi nada terdengar (pengolahan frekuensi murni menjadi nada terjadi di tingkat subkorteks) terjadi di tingkat subkorteks)

Frekuensi bunyi yg dpt didengar manusia sekitar 20-Frekuensi bunyi yg dpt didengar manusia sekitar 20-20.000 siklus/detik(Hertz),ambang telinga dgn kepekaan 20.000 siklus/detik(Hertz),ambang telinga dgn kepekaan tertinggi 1000-4000 Hz.Dlm percakapan nada bunyi pria tertinggi 1000-4000 Hz.Dlm percakapan nada bunyi pria 120 Hz,wanita 250 Hz120 Hz,wanita 250 Hz

Page 22: Anatomi Fisiologi Telinga

BAGAN PROSES MENDENGARBAGAN PROSES MENDENGAR

Konduksi

Aurikulum

M.A.E

M.Timpani

MaleusInkus

Stapes

• gelombang bunyi dikumpulkan dan ditentukan arah bunyi

• diteruskan,diresonansi

• diperkuat 27 kali

Sensorineural

Page 23: Anatomi Fisiologi Telinga

BAGAN PROSES MENDENGAR (lanjutan)BAGAN PROSES MENDENGAR (lanjutan)

Sensorineural

Konduksi

Koklear

Perilimf(skala vestibuli skala timpani) Endolimf

(skala media)

Organ Corti

Retrokoklear

• M.Reisner dan M.Basilaris bergetar

• M.Tektoria bergetar

Gesekan dengan

sel rambut• Cochlear microphonic

Page 24: Anatomi Fisiologi Telinga

BAGAN PROSES MENDENGAR BAGAN PROSES MENDENGAR (lanjutan(lanjutan))

Sensori

Koklear

Retrokoklear

N.Koklearis

N.Akustikus

Nuklei di Batang otak

Pusat PendengranKorteks Serebri

Lobus Temporalis(Wernicke)

• Meneruskan Impuls listrik

• Mendengar dengan sadar

neural

Page 25: Anatomi Fisiologi Telinga

Medial Geniculate BodyInferior ColliculusLateral LemniscusNu Of Laterar LemniscusLateral LemniscusDorsal And IntermediateAcoustic StriaeSuperior Quvary NuTrapezoid Body

Primary Auditory Cortex

Eight NerveInner Ear

Middle Ear

Conductive

Outer EarSensorineural

Intra-axialBrainstem

+Extra-axialBrainstem

AuditoryBrainstem

Dorsal Cochlear NuFacial Nu

Ventral Cochlear Nu

Retrocochlear

Extra-axialBrainstem

Central AuditoryNervous System

Anatomical Divisions Of The Auditory System, Loci Of Auditory System In Relation Terms Referring To Type Of Hearing Impairement,

And Anatomical Terms Relating To The Auditory System.

Anatomical Divisions Of The Auditory System, Loci Of Auditory System In Relation Terms Referring To Type Of Hearing Impairement,

And Anatomical Terms Relating To The Auditory System.

Page 26: Anatomi Fisiologi Telinga

ANATOMI & FISIOLOGI ANATOMI & FISIOLOGI KESEIMBANGANKESEIMBANGAN

ORGAN STATUS : LABIRIN VESTIBULERORGAN STATUS : LABIRIN VESTIBULER

Terdiri dariTerdiri dari UtrikulusUtrikulus Makula UtrikularisMakula Utrikularis SakulusSakulus Makula SakularisMakula Sakularis 3 Kanalis Semisirkularis3 Kanalis Semisirkularis : :

• Horisontal, Horisontal, • Vertikalis ant, Vertikalis ant, • Vertikalis Post. Vertikalis Post.

Reseptor:Reseptor: Makula Utrikulus/SakulusMakula Utrikulus/Sakulus gerak lurus/linier gerak lurus/linier Krista AmpularisKrista Ampularis gerak gerak

berputar/sentrifugalberputar/sentrifugal

Krista Ampularis

Page 27: Anatomi Fisiologi Telinga

RESPON TERHADAP PERCEPATAN RESPON TERHADAP PERCEPATAN LINEAR (LURUS)LINEAR (LURUS)

Utrikulus berespon thdp percepatan horizontal, dan Utrikulus berespon thdp percepatan horizontal, dan sakulus thdp percepatan vertikal.Otolit bersifat lbh padat sakulus thdp percepatan vertikal.Otolit bersifat lbh padat drpd endolimfe,dan percepatan dlm semua arah drpd endolimfe,dan percepatan dlm semua arah menyebabkanya bergerak dgn arah berlawanan-----menyebabkanya bergerak dgn arah berlawanan----->distorsi prosesus sel rambut----->mencetuskan aktivitas >distorsi prosesus sel rambut----->mencetuskan aktivitas di serat saraf.Makula jg melepaskan impuls scr tonis di serat saraf.Makula jg melepaskan impuls scr tonis walau tdk tdpt gerakan kepala krn gravitasi bumi pd walau tdk tdpt gerakan kepala krn gravitasi bumi pd otolit.Impuls yg dihasilkan oleh reseptor ini sebagian otolit.Impuls yg dihasilkan oleh reseptor ini sebagian berperan pd refleks menegakan kepala dan penyesuaian berperan pd refleks menegakan kepala dan penyesuaian sikap tubuh penting lainnya.sikap tubuh penting lainnya.

Page 28: Anatomi Fisiologi Telinga

RESPON THDP PERCEPATAN ROTASI RESPON THDP PERCEPATAN ROTASI (SUDUT)(SUDUT)

Rotasi----->Endolimfe krn kelembamannya akan Rotasi----->Endolimfe krn kelembamannya akan bergerak dgn arah berlawanan thdp arah putaran----bergerak dgn arah berlawanan thdp arah putaran---->cairan mendorong kupula->menekukkan tonjolan2 sel >cairan mendorong kupula->menekukkan tonjolan2 sel rambut.Apbl tlh tercapai kecepatan rotasi yg tetap,cairan rambut.Apbl tlh tercapai kecepatan rotasi yg tetap,cairan berputar dgn kecepatan yg sama dgn tubuh dan posisi berputar dgn kecepatan yg sama dgn tubuh dan posisi kupula kembali tegak.kupula kembali tegak.Bila pemutaran dihentikan,perlambatan akan Bila pemutaran dihentikan,perlambatan akan menyebabkan endolimfe searah dgn putaran,dan kupula menyebabkan endolimfe searah dgn putaran,dan kupula mengalami perubahn bentuk dlm arah berlawanan dgn mengalami perubahn bentuk dlm arah berlawanan dgn arah swkt percepatan.Kupula kembali ke posisi tengah arah swkt percepatan.Kupula kembali ke posisi tengah dlm 25-30 detik.Pergerakan kupula dlm satu arah dlm 25-30 detik.Pergerakan kupula dlm satu arah menimbulkan impuls di serat2 saraf yg berasal dr menimbulkan impuls di serat2 saraf yg berasal dr kristanya,dgn arah berlawanan menghambat aktivitas kristanya,dgn arah berlawanan menghambat aktivitas sarafsaraf

Page 29: Anatomi Fisiologi Telinga

Nistagmus: gerakan menyentak yg khas Nistagmus: gerakan menyentak yg khas pd mata yg tampak pd saat awal dan akhir pd mata yg tampak pd saat awal dan akhir rotasi (refleks yg mempertahankan fiksasi rotasi (refleks yg mempertahankan fiksasi penglihatan di titik2 yg diam sementara penglihatan di titik2 yg diam sementara tubuh berputar).Swkt rotasi dimulai,mata tubuh berputar).Swkt rotasi dimulai,mata bergerak lambat dlm arah berlawanan,bila bergerak lambat dlm arah berlawanan,bila batas gerakan tercapai,mata dgn cpt batas gerakan tercapai,mata dgn cpt berputar kembali ke titik fiksasi baru lalu berputar kembali ke titik fiksasi baru lalu kembali bergerak lambat ke arah lain kembali bergerak lambat ke arah lain (komponen lambat dicetuskan impuls dr (komponen lambat dicetuskan impuls dr labirin,komponen cepat impuls dr batang labirin,komponen cepat impuls dr batang otak)otak)

Page 30: Anatomi Fisiologi Telinga

SKEMA LABIRIN

Page 31: Anatomi Fisiologi Telinga

Perangsangan kalori. Perangsangan kalori.

Kanalis semisirkularis dpt dirangsang dgn Kanalis semisirkularis dpt dirangsang dgn meneteskan air yg lbh panas atau lbh dingin drpd meneteskan air yg lbh panas atau lbh dingin drpd suhu tubuh ke dalam meatus auditorius suhu tubuh ke dalam meatus auditorius eksternus---->perbedaan suhu akan menimbulkan eksternus---->perbedaan suhu akan menimbulkan arus konveksi di endolimfe,yg kmdn arus konveksi di endolimfe,yg kmdn menggerakkan kupula.(Tujuan diagnostik)menggerakkan kupula.(Tujuan diagnostik)

Vertigo: Vertigo: sensasi berputar tanpa adanya pemutaran sensasi berputar tanpa adanya pemutaran sebenarnya (gejala bila salah satu labirin sebenarnya (gejala bila salah satu labirin meradang).meradang).

Page 32: Anatomi Fisiologi Telinga

TES KALORI

Page 33: Anatomi Fisiologi Telinga

PENGHIDUPENGHIDU

Merupakan sensasi kimia dmn reseptor2 Merupakan sensasi kimia dmn reseptor2 berespon thdp rangsangan kimia (kemoreseptor)berespon thdp rangsangan kimia (kemoreseptor)

Dlm menimbulkan sensasi,substansi kimia tsb Dlm menimbulkan sensasi,substansi kimia tsb pertama kali dalam bentuk gas,bersama udara pertama kali dalam bentuk gas,bersama udara pernapasan masuk hidung dan molekul larut pernapasan masuk hidung dan molekul larut dalam mukus di hidung yg menutupi membran dalam mukus di hidung yg menutupi membran mukosa olfaktorius tempat sel2 reseptor mukosa olfaktorius tempat sel2 reseptor olfaktorius.olfaktorius.

Page 34: Anatomi Fisiologi Telinga

MEMBRAN MUKOSA OLFAKTORIUSMEMBRAN MUKOSA OLFAKTORIUS

Pd manusia luasnya 5 cm persegi,diatap rongga Pd manusia luasnya 5 cm persegi,diatap rongga hidung dekat septumhidung dekat septumBerpigmen kekuningan,mengandung sel2 Berpigmen kekuningan,mengandung sel2 penunjang dan sel2 calon reseptor yg penunjang dan sel2 calon reseptor yg diantaranya tdpt 10-20 jt sel reseptor diantaranya tdpt 10-20 jt sel reseptor (neuron),memiliki dendrit pendek tebal dgn (neuron),memiliki dendrit pendek tebal dgn ujung melebar(batang olfaktorius) dan dr sini ujung melebar(batang olfaktorius) dan dr sini timbul tonjolan silia yg merebak ke permukaan timbul tonjolan silia yg merebak ke permukaan mukus(setiap neuron tdpt 10-20 silia)mukus(setiap neuron tdpt 10-20 silia)Akson reseptor menembus lamina kribiformis Akson reseptor menembus lamina kribiformis tulang etmoid dan masuk bulbus olfaktoriustulang etmoid dan masuk bulbus olfaktoriusSelalu diperbarui dgn waktu paruh bbrp mingguSelalu diperbarui dgn waktu paruh bbrp minggu

Page 35: Anatomi Fisiologi Telinga

BULBUS OLFAKTORIUSBULBUS OLFAKTORIUS

Disini akson reseptor bersinap dgn dendrit Disini akson reseptor bersinap dgn dendrit primer sel mitral & tufted sel (sel berumbai) primer sel mitral & tufted sel (sel berumbai) membentuk sinaps globular kompleks yg disebut membentuk sinaps globular kompleks yg disebut glomerulus olfaktoriusglomerulus olfaktorius

Kedua jenis sel ini mengirimkan akson2 melalui Kedua jenis sel ini mengirimkan akson2 melalui traktus olfaktorius untuk menjalarkan sensasi traktus olfaktorius untuk menjalarkan sensasi olfaktori ke SSP (area asosiasi olfaktori ke SSP (area asosiasi olfaktory,hypotalamus,nuklei otonomik dan olfaktory,hypotalamus,nuklei otonomik dan sistem limbik)sistem limbik)

Page 36: Anatomi Fisiologi Telinga

AMBANG & DAYA DISKRIMINASI AMBANG & DAYA DISKRIMINASI PENGHIDUPENGHIDU

Manusia dpt membedakan lebih dari 10.000 macam bau Manusia dpt membedakan lebih dari 10.000 macam bau karena: - terdapat bermacam-macam reseptor bau; - karena: - terdapat bermacam-macam reseptor bau; - glomerulus olfaktorius tempat proyeksi sel glomerulus olfaktorius tempat proyeksi sel reseptor,berperan sbg. Penentu cirireseptor,berperan sbg. Penentu ciri

Daya menentukan perbedaan intensitas bau dpt Daya menentukan perbedaan intensitas bau dpt terdeteksi jk konsentrasi zat berbau harus berbeda terdeteksi jk konsentrasi zat berbau harus berbeda sekitar 30 %sekitar 30 %

Jk terus menerus terpapar bau tertentu,persepsi bau Jk terus menerus terpapar bau tertentu,persepsi bau akan menurun dan akhirnya berhenti,tapi ambang untuk akan menurun dan akhirnya berhenti,tapi ambang untuk bau lain tdk berubah (Adaptasi/Desensitisasi) bau lain tdk berubah (Adaptasi/Desensitisasi)

Page 37: Anatomi Fisiologi Telinga