anatomi fisiologi sistem sensori

27
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SENSORI Sistem sensorik merupakan organ akhir yang khusus menerima berbagai jenis rangsangan tertentu. Rangsangan tersebut dihantarkan oleh system saraf sensoris dari berbagai organ indra menuju otak untuk ditafsirkan dan di respon. Reseptor sensori, merupakan sel yang dapat menerima informasi kondisi dalam dan luar tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Implus listrik yang dihantarkan oleh saraf akan diterjemahkan menjadi sensasi. Sensasi dibagi atas sensasi umum dan sensasi khusus. Yang termasuksensasi umum adalah suhu, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan proprioreseptor (reseptor yang pada tubuh bagian dalam seperti otot, tendon, persendian dan lain-lain). Reseptor sensori umum ini tersebar pada seluruh tubuh. Sedangkan sensasi khususmisalnya sensasi bau, liat, rasa, keseimbangan, dan pendengaran. Reseptor sensori khusus berada di lokasi organ-organ khusus seperti, penglihatan dan pendengaran yang berfungsi melindungi jaringan sekitar. Berdasarkan sumber sensasi, reseptor dibagi atas eksteroseptor,proprioseptor, dan intereseptor. Eksteroseptor merupakan, reseptor yang sangat sensitive trhadap sensasi eksternal tubuh dan terletak pada dekat permukaan tubuh seperti sensasi sentuhan, tekanan, nyeri, penciuman, penglihatan, maupun pendengaran. Proprioseptor terletak pada tubuh dalam otot, tendon, persendian, telinga bagian dalam untuk keseimbangan. Sedangkan intereseptor merupakan reseptor yang berada pada organ tubuh bagian dalam dan pembuluh darah. Untuk mendeteksi adanya stimulus, reseptor mempunyai karakteristik khusus yang sensitive terhadap stimulus tertentu. Misalnya mekanoreseptor yang sensitive terhadap renggangan, fibrasi, pendengaran, tekanan darah, termoreseptor yang sensitive terhadap perubahan suhu, nosiseptor sensitive

Upload: nick-crewet

Post on 11-Nov-2015

114 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

fisioterapi

TRANSCRIPT

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SENSORI

Sistem sensorik merupakan organ akhir yang khusus menerima berbagai jenis rangsangan tertentu. Rangsangan tersebut dihantarkan oleh system saraf sensoris dari berbagai organ indra menuju otak untuk ditafsirkan dan di respon. Reseptor sensori, merupakan sel yang dapat menerima informasi kondisi dalam dan luar tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Implus listrik yang dihantarkan oleh saraf akan diterjemahkan menjadi sensasi. Sensasi dibagi atas sensasi umum dan sensasi khusus. Yang termasuksensasi umumadalah suhu, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan proprioreseptor (reseptor yang pada tubuh bagian dalam seperti otot, tendon, persendian dan lain-lain). Reseptor sensori umum ini tersebar pada seluruh tubuh. Sedangkansensasi khususmisalnya sensasi bau, liat, rasa, keseimbangan, dan pendengaran. Reseptor sensori khusus berada di lokasi organ-organ khusus seperti, penglihatan dan pendengaran yang berfungsi melindungi jaringan sekitar.Berdasarkan sumber sensasi, reseptor dibagi ataseksteroseptor,proprioseptor, danintereseptor. Eksteroseptor merupakan, reseptor yang sangat sensitive trhadap sensasi eksternal tubuh dan terletak pada dekat permukaan tubuh seperti sensasi sentuhan, tekanan, nyeri, penciuman, penglihatan, maupun pendengaran. Proprioseptor terletak pada tubuh dalam otot, tendon, persendian, telinga bagian dalam untuk keseimbangan. Sedangkan intereseptor merupakan reseptor yang berada pada organ tubuh bagian dalam dan pembuluh darah.Untuk mendeteksi adanya stimulus, reseptor mempunyai karakteristik khusus yang sensitive terhadap stimulus tertentu. Misalnya mekanoreseptor yang sensitive terhadap renggangan, fibrasi, pendengaran, tekanan darah, termoreseptor yang sensitive terhadap perubahan suhu, nosiseptor sensitive terhadap kerusakan jaringan, dan kemoreseptor yang sensitive terhadap perubahan kimia.

A.Indera Peraba (Kulit)Kulit merupakan organ tubuh paling besar yaitu sekitar 15-20% dari berat badan. Kulit mempunyai 3 lapisan yaitu dermis, epidermis, subkutaneus.1.EpidermisMerupakan lapisan tertipis pada bagian terluar kulit dan langsung berhubungan dengan dunia luar. Tersusun atas sel-sel tanduk ( kratonosit), dan sel melanosit. Epidermis mempunyai 5 lapisan dan 4 tipe sel.Lapisan epidermisStratum korneum, merupakan lapisan paling luar yang terdiri dari lapisan sel tanduk, gepeng dan tidak berinti. Pada lapisan ini terdapat sel-sel mati, dan berganti dengan yang baru.Stratum lusidum, lapisan ini ditemukan pada kulit yang tebal seperti pada telapak tangan, dan telapak kaki. Pada lapisan ini terdiri dari sel yang sangat gepeng dan bening fungsinya sebagai bantalan dan proteksi trauma.Stratum granulosum , merupakan lapisan-lapisan dengan sel-sel yang bergranula keratohialin yang merupakan perkusor pembentukan keratin. Keratin merupakan protein keras, untuk melindung terhadap kehilangan kelembapan kulit. Fungsinya lapisan ini adalah proteksi benda asing , kuman, dan bahan kimia yang masuk dalam tubuh.Stratum spinosum, adalah lapisan sel spina atau tanduk, karena sel-selnya dibentuk oleh tonjolan yang menyerupai spina. Fungsi lapisan ini adalah menambah gerakan dan tekanan dari luar.Stratum gremintivum atau stratum basalis, lapisan ini merupakan lapisan dasar pada epidermis dan lapisannya mempunyai inti sel sehingga terjadi pembelahan inti sel yang cepat dan sel-sel baru didorong masuk ke lapisan berikutnya.

Lapisan sel-sel epidermisKeratinosit, merupakan sel-sel tanduk dan penyususn terbesar dari epidermis. Kratinosit menghasilkan keratin yang merupakan lapisan berier terluar dari kulit untuk melindungi dari kuman pathogen, serta kehilangan cairan tubuh.Melanosit, merupakan pigmen epidermal yang memproduksi menanosum yang mengandung melanin (pigmen pada kulit). Warna kulit dihasilkan oleh adanya 4 pigmen yaitu karotinoit untuk warna kuning,melanin untuk warna coklat, oksigenisasi hemoglobin pada kapiler menimbulkan warna merah dan penurunan hemoglobin pada venula menimbulkan warna biru. Melanin berperan penting untuk warna kulit, dihasilkan pada lapisan epidermis dan disimpan dalam lapisan dermis. Perbedaan warna kulit disebabkan oleh ukuran dan kualitas melanosom dan produksi melanin. Pigmen kulit juga di pengaruhi oleh faktor keturunan, hormone dan faktor lingkugan. Hormone yang berperan produksi melanosit adalah hormone melanosit stimulating hormone (MSH) yaitu dengan merangsang perpindahan menalosom ke cabang sitoplasma.Sel merkel, berada pada lapisan basal, merupakan reseptor mekanik atau sentuh pada telapak tangan, telapak kaki, mulut.Sel langerhans, merupakan sel yang berbentuk bintang, berada menyebar diantara kratinosit di epidelmal. Sel ini aslinya berasal dari sumsum tulang kemudian bermigrasi ke epidermis. Fungsi utama sel langerhands berperan dalam reaksi immune pada kulit.

2.Lapisan dermisLapisas dermis lebih tebal, sekitar 1-4mm berada di bawah erpidermis. Lapisan dermis tersusun dari fibroblast,makrofag, mast sel dan klimfosit untuk meningkatkan penyumbuhan luka. Pada lapisan ini juga terdapat limfatik kulit, faskuler dan jaringan saraf.Lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu papilla dermis dan reticular dermi. Lapisan papilla dermis mengandung lebih banyak kolagen, pembuluh darah, kelenjar keringat, dan elastin yang berhubungan langsung dengan erpidermis. Sedangkan lapisan reticular mengandung banyak jaringan ikat yang lebih tebal, sel-sel fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kelenjar sebasea, sel lemak, dan otot penegak rambut. Pada lapisan ini membentuk jaringan koples serabut sensorik yang sensitive terhadap nyeri, sentuhan dan suhu. Empat tipe utama dalam sensasi yaitu nyeri, sentuhan, panas dan dingin. Rasa nyeri dapat di sebabkan oleh fisik,kimia,stimulus mekanik.

3.Lapisan subkutaniusMerupakan lapisan khusus dari jaringan konektive atau disebut lapisan adi posa karena mengandung lemak. Fungsi dari jaringan subkatanius adalah untuk simpanan lemak, pencegahan troma, dan pengaturan suhu.

Table Lapisan kulit dan fungsi nya

StrukturFungsi

EPIDERMIS

Stratum korneumProteksi terhadap troma, mikroorganisme,barier terhadap kehilangan cairan, elektrolitdan zat kimia.

KeratinositSintesis keratin dan empat belas hari migrasi ke epidermis

MelanositMemproduksi melanosom, melanin untuk warna kulit, pencegahan terhadap efek panas matahari.

Sel langerhansReaksi imun

Sel basalReproduksi epidermal

DERMIS

Kolagen, reticulum, elastinMerupakan protein kulit, berperan dalam membentuk tekstur kulit

FibroblastSintesi kolagen, memberikan struktur pada kulit dan penyembuhan pada luka

MakrofagMemfagosit benda asing dan mikroba.

Mast selMengasilkan histamine untuk vasodilatasi dan berperan dalam respos inflamasi.

Kelenjar limfatikPembersihan mikro organism dan pengeluaran cairan interstestial

Pembuluh darahPembersihan hasil metabolic pada kulit dan pengaturan suhu

Serabut sarafPresepsi dari stimulus

SUBKUTANEUSCadangan enegi dan keseimbangan energy

Kelenjar-kelenjar pada kulit Kulit mempunyai kelenjar-kelenjar seperti :a.Kelenjar keringatHampir diseluruh kulit terdapat kelenjar keringat, kecuali pada kulit bagian dasar kuku batas bibir, glans penis dan gendang telinga kelenjar ini banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Kelenjar keringat terbagi menjadi dua yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar keringat ekrin mensekresi air dan membantu pendinginan evaporative tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh. Kelenjar ini terdapat diseluruh tubuh dan lebih banyak pada area telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Kelenjar apokrin merupakan kelenjar keringat khusus dan aktif mulai masa pubertas. Terletak pada area khusus seperti pada daerah ketiak. Kelenjar ini memproduksi cairan yang tidak berbau dan akan berbau jika berhubungan dengan bakteri.b.Kelenjar sbaseaKelenjar sbasea mengasilkan sebum yang merupakan campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan sel yang berfungsi sebagai pelembut kulit dan bersifat bakterisd. Kelenjar ini bermuara pada folikel rambut pada area glans penis, labium minus dan kelenjar pada kelopak mata.c.Kelenjar mamaeMerupakan kelenjar apokrin yang termodifikasi yang khusus mengasil kan susu. Kelenjar ini berfungsi sebagai menyusui.

Fungsi kulita)Proteksi, kulit melapisi organ luar tubuh sehinga sangat efektif mwlindungi tubuh dari ancaman seperti invansi bakteri, panas, benda asing, trauma, zat kima dan radiasi.b)Sensasi, stimulus dari luar akan di terima oleh reseptor-reseptor kulit sesuai dengan jenisnya. Ujung reseptor kulitselalu memonitor kondisi lingkungan. Fungsi resepsor adalah mendektesikan sensasi suhu, nyeri, raba dan tekanan ke susunan saraf pusat.c)Homeostasis dan keseimbangan cairanStratum korneum lapisan paling luar dari epidermis memiliki kemampuan untuk mengabsorsi air dan mencegah pengeluaran air dan elektrolit dari tubuh. Sementara itu kulit juga sebagai media pengeluaran cairan atau keringat melalui evaporasi atau insersible water loss ( IWL).d)Produksi vitamin DJika kulit terpapar sinar ultraviolet atau sinar matahari vitamin D dapat disintesis dalam kulit. Vitami D sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang.e)Pengaturan suhu tubuhAdanya pembuluh darah pada kulit yang dapat vasodilatasi dan vasokontriksi menimbulkan kulit terasa hangat atau dingin dan suhu tubuh dipertahankan sekitar 37oC pada keadaan lingkungan yang panas tubuh akan banyak mengeluarkan banyak keringat untuk menlembabkan dan mendinginkan badan.f)KomunikasiAdanya reseptor-reseptor pada kulit yang mampu medektesi berbagai stimulus sehingga kita dapat membedakan berbagai jenis sensasi.

Mekanisme sensasiProses mekanisme sensasi di mulai dengan adanya stimulus, transduksi, konduksi atau implus dan intregrasi. Adanya perubahan lingkungan merupakan stimulus yang dapat mengaktifkan saraf sensori tersebut. Stimulus akan diterima oleh ujung-ujung saraf yang melekat pada refseptor, dimana di setiap ujung saraf tersebut melekat satu refseptor. Terdapat empat sensasi kulit yaitu raba-tekan, dingin hangat dan nyeri. Adanya refseptor pada kulit stimulus dari dalam dan luar akan didektesi sesuai dengan jenisnya yang berupa sensai. Refsektor-refsektor tersebut mampu mengubah energy menjadi potensial aksi pada saraf sensorik. Pontensial aksi dibangkitkan dengan adanya depolarisasi yaitu berubahan muatan ion pada intra dan extrasel secara cepat. Bila potensial mencapai ambang letuk, maka implus akan diantarkan kesusun kearah saraf pusat untuk di interpretasikan menjadi presepsi. Interpretasi dari implus sampai menjadi presepsi di lakukan oleh bagian spesifik dari otak.

B.Indra pengeliatanMata merupakan organ untuk pengeliatan dan sangat sensitif terhadap cahaya karena terdapat photoreceptor. Inplus saraf dari stimulasi photoceptor dibawah ke otak pada lobus oksipital di serebrum dimana sensi penglihatan diubah menjadi presepsi. Reseptor penglihatan dapat merespon satu juta stimulus yang berbeda setiap detik1.Struktur mataBola mata berada di ruang cekung pada tulang tengkorak yang disebut orbit. Orbit tersusun oleh tujuh tulang tengkorak yaitu tulang frontalis, lakrimalis, etmoid, zigomatikum, maksila, sphenoid dan palatin yang berfungsi mendukung, menyanggah dan melindungi mata. Pada orbit terdapat lubang yaitu foramen optic untuk lintasan saraf optik dan arteri optalmik dan fisura orbital superior yang berfungsi untuk lintasan safaf dan arteri otot mata. Bagaian-bagaian mata terdiri dari.a.SkleraMerupakan jarinagan ikat fibrosa yang kuat berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya, kecuali dibagian depan yang transparan yang disebut kornea. Sclera memberi bentuk pada bola mata dan memberikan temapt melekat otot ekstrinsik.b.korneakornea merupakan jendela mata, unik karena bentuknya transparan, terletak pada bagian depan mata berhubungan dengan skllera. Bagian ini merupakan tempat masuknya cahaya dan memfokuskan bekas cahaya. korena tersusun atas 5 lapisan yaitu epithelium, membrane , buwman, stroma, membrane descemet dan endothelimc.lapisan koroidlapisan koroid berwarna coklat kehitaman dan merupakan lapisan yang berpigmen mengandung banyak pertumbuhan darah untuk memberi nutrisi dan oksigen pada retina . warna gelap pada koroit berfungsi untuk mencegah refleksi atau pemantulan sinar. Pada bagian depan koroid membentuk korpus silialis yang berlanjut membentuk iris.d.IrisIris merupakan perpanjangan dari korpus silialis ke anterior, bersambung dengan permukaan lensa anterior. Iris tidak tembus pandang dan berpigmen berfungsi mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk kedalam mata dengan cara merubah ukuran pupil. Ukuran pupil dapat berubah karena mengandung serat-serat otot silkuler yang mampu menciutkan pupil dan serta-serta radikal yang menyebabkan kelebaran pupil.e.LensaLensa mempunyai struktur bikonvfeks, tidak mempunyai pembuluh darah, transparan dan tidak berwarna. Kapsul lensa merupakan membrane ke semifermiabel, tabelnya sekitar 4mm dan diameternya 9mm. lensa berada dibelakang iris dan ditahan oleh ligamentum yang disebut zonula. Adanya ikatan lensa dengan ligamentum ini menyebabkan 2 rongga bola maka yaitu bagian depan lensa dan bagian belakang lensa. Ruang bagian depan lensa berisi cairan yang disebut aqueous humor , cairan ini diproduksi oleh korpus silialis dan ruangan pada bagian belakang lensa berisi cairan vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga alensa pada tempatnya dan dalam bentuk yang sesuai serta memberikan makanan pada korne dan lensa . lensa tersusun dari 65% air dan sekitar 35% protein dan sedikit mineral, terutama kalium. Lensa berfokus untuk menfokuskan cahaya yang masuk kedalam retina melalui mekanisme akomudasi yaitu proses penyusuaian secara otomatis pada lensa untuk memfokuskan objek secara jelas yang beragam.f.RetinaRetina merupakan lapisan terdalam pada mata, melapisi lapisi 2/3 bola pada bagian belakang. Pada bagian depan berhubungan dengan korpus silialis dioraserata. Retina meruapakan bagian mata yang sangat peka terhadap cahaya. Pada bagian depan retina terdapat lapisan berpigmen dan berhubungan dengan koroid dan pada bagian belakng terdapat lapisan saraf dalam. Pada lapisan sel saraf dalam mengandung reseptor, sel bifolar, sel ganglion, sel horizontar dan sel akmagrin.Ada dua sel reseptor pada retina yaitu sel konus atau sel kerucut dan sel rod atau sel batang . sel kerucut berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu.kedua pigmen tersebut akan terurai jika terkena sianar terutama pada pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu pigmen pada sel batang berfungsi untuk situasi yang kurang terang atau matahari sedangkan pada pigmen sel kerucut berfungsi lebih pada suasana terang dan berperan dalam pengliatan disiang hari .Pigmen ungu yang ada pada sel batang disebut dengan rodoksin yang merupakan senyawa protein dan vitamin A apabila terpapar sianr, rodiksi akan terurai menjadi vitamin A pembentukan kembali pigmen tersebut terjadi dalam keadaan kelap yang disebut adaptasi gelap sedangkan pigmen lembayung dari sel kerucut merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan oksin. Pada sel kerucut terdapat 3 macam yaitu sel yang peka terhadap merah, hijau dan biru sehingga sel kerucut dapat menagkap sprektum warna. Kerusakan pada salah satu sel kerucut akan meyebabkan buta warna.g.Saraf OptikSaraf optic merupakan saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.

2.Mekanisme penglihatanFungsi utama mata adalah mengubah energy cahaya menjadi inplus saraf sehingga dapat diterjemahkan oleh otak menjadi gambar fisual. Untuk menghasilkan gambar fisual yang tepat dan diinginkan terjadilah proses yang sangat kompleks dimulai adanya gelombang sinar atau cahaya yang masuk kemata berkas cahaya yang masuk kemata melalui konjungtiva, korne, okueus humor, lensa dan fitreurus humor, diaman pada masing-masing tersebut berkas cahaya dibiaskan (refraksi) sebelum akhirnyaa jatuh tepat diretina. Jumlah cahaya yang masuk akan diatur oleh iris dengan jalan membesarka atau mengkecilakan pupil pada iris terdapa 2 otot polos yang tersusun silkuler dan radial yang mampu bergerak dan mengecil membentuk pupil. Agar sianar objek ,menghasilakan sinar yang jelas pada retina harus dibiaskan (terjadi proses yang disebut pemfokusan). Pemfokusan cahaya merupakan peran utama dari lensa. Lensa akan mebiaskan cahaya dan membiaskannya. Kemampuas lensa untuk menyusuaikan cahaya dekat atau jauh ketitik retina disebut okumudasi .Berkas cahaya dari lensa kemudian difokuskan ke retina. Retina merupakan bagian mata veterbrata yang peka terhadap cahaya dan mampu mengubahnya menjadi implus saraf untuk dihantarkan keotak melalui nervuesorticus (nervous cranial 2). Pada retina terdapat lapisan saraf atau neuron yaitu neuron fotoreseptor, neuran difolar dan neuron ganglion. Neuron merupakan reseptor yang peka terhadap cahaya karena mengandung sel batang (rods dan sel kerucut cones) sel batang mengandung sel redoksin yang khusus untuk penglihatan hitam putih dalam cahaya redup sedangkan sel kerucut berisikan pigmen lembayung yang merupakan senyawa iodoksinyang peka terhapad warna merah, hijau dan biru sehingga dapat mendapat sprektum berwana dalan cahaya tajam yang terang.Cahaya yang diterima oleh neuron fotoreseptor akan diubah dalam bayangan pertama kemudian akan diubah kembali jadi bayangan kedua disel bifolar dan diselanjutnya menjadi bayangan ketiga disel ganglion yang kemudian dibawa kekorteks penglihatan primer untuk dihasilkan fisual penglihatan.

C.Indra PendengaranMerupakan bagaian dari organ sensorik khusus yang mampu mendeteksi berbagai stimulus bunyi. Indara pendengaran sangat penting dalam percakapan dan komunikasi sehari-hari. Ogan yang berperan dalam indra pendengaran adalah telinga.1.Struktur telingaStruktur telinga dibagi menjadi 3 bagian yaitu :a.Telinga luarTelinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikula) dan saluran telinga luar (meatus auditorius externus). Daun telinga terletak didua sisi kepala setinggi mata tersusun oleh tulang rawan atau kartilago dan otot kecil yang dilapisi oleh kulit sehingga menjadi tinggi, keras dan lentur. Daun telinga dipersyarafi oleh saraf fasialis. Fungsi dari daun telinga adalah mengumpulkan gelombang suara untuk diteruskan kesaluran telinga luar yang selanjutnya kegendang telinga.Saluran telinga luar merupakan lintasan yang sempit, panjangnya sekitar 2,5cm dari daun telinga kemembran timpani. Saluran ini tidak beraturan dan dilapisi oleh kulit yang mengandung kelenjar khusus, glandula serumminosa yang menghasikan serumen. Serumen berfungsi untuk melindungi kulitdari bakteri, menagkap benda asing yang masuk ketelinga. Serummen juga dapat menggangu pendengaran jika terlalu banyak batas telinga luar dan dalam adalah membrane timpani. Membrane timpani membentuk kerucut dengan dia meter 1cm. tersusun atas 3lapisan yaitu bagian luar adalah lapisan epitel, bagian tengah terdapat lapisan fibosa dan lapisan dalam muklosa fungsi dari membrane timpani adalah menlindungi organ telinga tengah dan menghanatarkan fibrilasi suara dari telinga luar ke tulang pendengaran atau (osikel). Kekuatan getaran suara mempengaruhi tegangan, ukuran dan ketebalan membrane timpani.b.Telinga tengahTelinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dalam bagian fetrosis tulang temporar. Rongga tersebut dilalui oleh 3 tulang kecil yaitu meleuis, inkus dan stapes yang membentang dari membrane timpani kekoramen ovale. Sesuai dengan namanya, tulamng meleus berbentuk seperti palu dan menempel pada membrane timpani . tulang inkus menghubungkan meleos dengan stapes dan tulang stapes melekat pada jendela oval dipintu masuk telinga dalam. Tulang stape sisokong oleh otot stpeteus yang berperan menstabilkan hubungan antara hubungan stapes dengan jendela oval dan mengatur hantaran suara. Jika telinga mendengar suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga rangkaian tulang akan kaku sehingga hanya sedikit suara yang dihantarkan. Rongga telinga tengah berhubungan dengan tuba eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan faring . fungsi tuba eustachius untuk keseimbangan tekanan antara sisi timpani dengan cara membuka atau menutup pada keadaan biasa tuba menutup tetapi dapat membuka pada saat menguap , menelan dang mengunyah.c.Telinga dalam atau labirinTelinga dalam atau labirin mengandung organ organ yang sensitive dalam pendengaran keseimbangan dan saraf kermial kedelapan. Telinga dalan berisi cairan dan berada pada perterosa tulang temporal. Telinga dalam tersusun atas bagian yaitu :1)Labirin tulangMeruapakan ruang yang berisikan cairan yang merupai cairan serebrospinalis yang disebut cairan perilimf. Labirin yulang tersusun atas vestibula, kanalis semisirkularis dan kolea. Vestibula menghubungkan kolea dengan kanalis semisirkularis , saluran semi sikularis merupakan 3 saluran yang berisi cairan yang berfungsi menjaga keseimbangan pada saat kepala ditegakan cairan tersebut bergerak dari salah satu saluran sesuai dengan arah gerak kepala. Saluran ini mengandung sel sel rambut yang memberikan respon terhadap gerak cairan utntuk disampaikan pesan keotak sehingga terjadi proses keseimbangan. Kolea berbentuk rumah siput didalamnya terdapat duktus koklealiris yang berisi cairan endolimf dan banyak reseptor pendengaran kolea bagian labirin dibagi atas 3 ruangan (skala) yaitu bagian atas yang disebut skjala festibuli, bagaian tengah disebut skala media dan bagian dasar disebut skala timpani . anatara skala festibuli dengan skala media dipisahkan oleh memberan resiar sedangakan antara skala media dan skala timpani dipisahkan oleh membrane basiler.2)Labirin membrannosaLabirin membrannosa terendam dalam caairan perilimf yang mengandung cairan endolimf kedua cairan tersebut terdapat keseimbangan yang tepat ditelinga dalam sehingga pengaturan keseimbangan tetap terjaga. Labirin membranenosa terususun atas utrikulus, sakulus dan kanalis semisirkularis, duktus kolealis dan organ korti. Utrikulis terhubung dengan duktus semisirkularis, sedangkan sakulus terhubung dengan dukturkoklearis dalam koklea. Organ korti terletak pada membrane basiler, tersusun atas sel-sel rambut yang merupakan reseptor pengdengaran ada dua tipe sel rambut yaitu sel rambut baris atau baris tunggal internal dan 3 baris sel rambut eksternal. Pada bagian samping dan dasar sel rambut bersinap dengan jaringan ujung saraf koklealis.2.Mekanisme pendengaranGelombang suara dari luar dikumpulkan oleh daun telinga (pinna0 masuk kesaluran eksternal pendenganran (meatusdan kanalis ouduktirius eksterna) yang selanjutnya masuk kemembran timpani. Adanya gelombang suaran yang masuk kemembran timpani menyebabkan membrane timpani bergetar dan bergerak maju mundur gerakkan ini juga mengakibatkan tulang-tulang pendengaran seperti meleus, onkus dan stapes ikut bergerakdan selanjutnya stapes menggerakan voramen ovale serta menggerakan cairan felim pada skala vestibule. Getaran selanjutnya melalui membrane resner yang mendorong endoklimf dan membrane basiler kearah bawah dan selanjutnya menggerakan ferilim pada skala timpani pergerakan skala dalam timpani menimbulkan aksi timpani pada sel rambut yang selanjutnya diubah menjadi implus listrik. Implus listrik selanjut dihantarkan kenukleus kolearis, thalamus kemudian korteks pendengaran untuk diasosiasikan.

Mekanisme Bunyi dan Cahaya

A.BUNYISuatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi/getaran dari molekul molekul zat dan saling beradu satu sama lainBerbicara tergantung pada sunstansi yang menjalar apabila suara mencapai tapal batas maka suara tersebut akan terbagi dua yaitu sebagian energi transmisikan/diteruskan dan sebagian drefleksikan (dipantulkan).

Gelombang Bunyi Dan KecepatanGelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada gas, zat cair atau gas yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini menjalar secara transversal atau longitudinal, lain dengan cahaya menjalar secara transversal saja.

Sumber BunyiBanyak sekali fenomena menghasilkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan instrumen musik, gerakan dahan, pohon atau daun juga menghasilkan bunyi. Ruang mulut dan ruang hidung manusia merupakan struktur resonasi untuk menghasilkan vibrasi melalui pita suara; demikian pula garputala yang digetarkan akan menghasilkan bunyi . dari contoh diatas dapat disimpulkan bunyi itu bisa berasal dari alam, dan berasal dari perbuatan manusia.

Sifat Sifat BunyiSifat-sifat bunyi meliputi :Merambat membutuhkan mediumMerupakan gelombang longitudinalDapat dipantulkan

Pembagian Frekwensi BunyiBerdasarkan frekwensi maka bunyi dibedakan dalam 3 daerah frekwensi yaitu:a.0 16 Hz (20Hz) : Daerah Infrasonik, Yang Termasuk Disini Adalah Getaran Tanah, Gempa Bumi.b.16 20.000 Hz : Daerah Sonik, Yaitu Daerah Yang Termasuk Frekwensi Yang Dapat Didengar (Audiofrekwensi)c.Di Atas 20.000 Hz : Daerah Ultrasonik

Pemantulan gelombang bunyi memenuhi Hukum Pemantulan yang menyatakan sebagai berikut :1.Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar.2.Sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul.

Tingkat Kebisingan di Rumah SakitMenurut ketentuan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pedoman Penerapan Baku Mutu Tingkat Kebisingan yaitu Kep.48/MENLHJ/11/1996, tingkat kebisingan di rumah sakit tidak melebihi angka 55 dB. Berdasarkan penelitian, bising diatas 70 dB secara terus menerus dapat mengakibatkan orang gugup, linglung, tidak dapat mencerna makanan secara normal atau dapat dikatakan terjadi gangguan kesehatan. Bising diatas 85 dB dapat menyebabkan kondisi tubuh menurun serta pendengaran menjadi rusak, menurunkan efisiensi dan produktivitas kerja (Doelle, 1990).

B.CAHAYACahaya dapat bersifat gelombang dan partikel. Cahaya sendiri pada hakekatnya tidak dapat dilihat kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebut mengenai benda.

Sumber dan Sifat CahayaSecara garis besar sumber cahaya dapat di bagi dalam dua macam :1.Cahaya alam (natural lighting)Yang termasuk dalam cahaya alam adalah matahari yang merupakan sumber cahaya utama dan dominan.Adapun cahaya matahari tergantung kepada waktu siang hari, musim, cuaca berawan atau tidak.2.Cahaya BuatanCahaya buatan ini meliputi cahaya listrik (cahaya fluoresen), cahaya gas, lampu minyak dan lilin. Cahaya buatan ini sebagai sarana pelengkap untuk penerangan ruangan dan sebagainya.

Sumber cahaya dari cahaya buatan dipergunakan untuk penerangan ruangan yang berbeda dengan cahaya matahari dalam hal panjang gelombang.Seluruh sumber cahaya buatan berbeda dengan sinar matahari dalam hal distribusi spektrum terutama terhadap lampu pijar yang kaya akan spektrum merah lampu fluoresen merkuri dengan tekana tinggi mempunyai distribusi sebagian sebagian dengan puncak yang tajam pada daerah biru, hijau dan kuning. Sedangkan pada lampu fluoresen putih mempunyai distribusi sprektum tinggi pada daerah sekitar 600 nm.

Sifat Sifat CahayaCahaya merambat lurusCahaya dapat menembus benda beningCahaya dapat dipantulkanCahaya dapat dibiaskanDapat dilihat oleh mataMemiliki arah rambat yang tegak lurus dengan arah getar (tranversal)Merambat menurut garis lurusMemiliki energyDipancarkan dalam bentuk radiasiDapat melakukan interferensi, difraksi(lenturan), dan polarisasi (terserap sebagian arah getarnya).

Pemantulan CahayaAda dua butir hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius, yaitu :Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang dan berpotongan di satu titik pada bidang itu.Sudut antara sinar pantul dan garis normal (sudut pantul/r) sama dengan sudut antara sinar datang dengan garis normal (sudut datang/i) (i=r).Garis normal adalah garis yang tegak lurus pada bidang datar.

Sistem pencahayaan di Rumah SakitDepkes RI(1992) mendefinisikan pencahayaan sebagai jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Pada rumah sakit intensitas pencahayaan untuk ruang pasien saat tidak tidur sebesar 100-200 lux dengan warna cahaya sedang, sementara pada saat tidur maksimum 50 lux, koridor minimal 60 lux, tangga minimal 100 lux, dan toilet minimal 100 lux. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan silau dan intensitasnya sesuai dengan peruntukannya.Sastrowinoto(1985) mengungkapkan bahwa pada dasarnya prinsip fisiologis dari cahaya buatan berlaku juga pada cahaya siang. Namun secara alami cahaya siang mempunyai fungsi yang berbeda dengan penerangan. Cahaya siang menyebabkan kita kontak dengan dunia luar, memberikan pemandangan mengenai lingkungan sekitar.1.Bangunan instalasi rawat inap harus mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan, termasuk pencahayaan darurat sesuai dengan fungsinya.2.Bangunan instalasi rawat inap harus mempunyai bukaan untuk pencahayaan alami.3.Pencahayaan umum disediakan dengan lampu yang dipasang di langit-langit.4.Kebanyakan pencahayaan ruangan menggunakan lampu fluorecent, tetapi dapat juga menggunakan lampu pijar. Lampu-lampurecessedtidak mengumpulkan debu.5.Pencahayaan harus didistribusikan rata dalam ruangan.

KATARAK

1. DefinisiKatarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, bahasa Inggris Cataract, dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.

Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusnya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan menghalangi jalan cahaya. (Vaughan,2009)

Katarak adalah bagian belakang lensa mata yang berkabut. Pada katarak yang berkaitan dengan penuaan, jaringan dalam lensa mata mulai rusak dan saling menggumpal, menyebabkan lensa kurang lentur dan transparan. (Sidarta Ilyas,2004)

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-duanya. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000).

Kesimpulan menurut kelompok, katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu sehingga menyebabkan gangguan pengelihatan.

2. EtiologiBerbagai macam hal yang dapat mencetuskan katarak antara lain (Corwin, 2000)a. Usia lanjut dan proses penuaanb. Katarak traumatik yang disebabkan oleh riwayat trauma/cedera pada mata.c. Katarak sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti: penyakit/gangguan metabolisme, proses peradangan pada mata, atau diabetes mellitus.d. Katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi.e. Katarak yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan jangka panjang, seperti kortikosteroid dan obat penurun kolesterol.

3. Klasifikasi KatarakKlasifikasi katarak berdasarkan lokasi terjadinya:a. Katarak Inti ( Nuclear )Merupakan yang paling banyak terjadi. Lokasinya terletak pada nukleus atau bagian tengah dari lensa. Biasanya karena proses penuaan. Kekeruhan inti embrional dan inti dewasa yang berwarna kecoklatan. Korteks anterior dan posterior relative jernih dan masih tipis. Bentuk kekeruhan nuklear ini bisa menyebabkan terjadinya miopia berat yang memungkinkan penderita membaca jarak dekat tanpa memakai kaca mata koreksi seperti seharusnyab. Katarak KortikalKatarak kortikal ini biasanya terjadi pada korteks. Mulai dengan kekeruhan putih mulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga mengganggu penglihatan. Banyak pada penderita DM. Kekeruhan korteks lensa perifer berbentuk ruji roda yang dipisahkan oleh celah-celah air. Meningkatnya cairan yang masuk ke dalam lensa mengakibatkan terjadinya separasi lamellar dan akhirnya terjadi kekeruhan korteks berwarna abu-abu putih yang tidak merata.c. Katarak Subkapsular.Mulai dengan kekeruhan kecil dibawah kapsul lensa, tepat pada lajur jalan sinar masuk. DM, renitis pigmentosa dan pemakaian kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama dapat mencetuskan kelainan ini. Biasanya dapat terlihat pada kedua mata.Menurut usia katarak dibagi menjadi :a. Katarak senileKatarak senile adalah penyakit gangguan penglihatan yang ditandai dengan pemadatan lensa secara berangsur-angsur dan progresif. Ini merupakan penyebab utama kebutaan saat ini. Katarak ini disebabkan oleh faktor usia (lebih 60 tahun). Menurut catatan The framinghan eye studi, katarak terjadi 18 % pada usia 65 74 tahun dan 45 % pada usia 75 84 tahun. Beberapa derajat ktarak diduga terjadi pada semua orang pada usia 70 tahun. Ada 4 stadium antara lain :- Stadium awal (insipien).Pada stadium awal (katarak insipien) kekeruhan lensa mata masih sangat minimal, bahkan tidak terlihat tanpa menggunakan alat periksa. Pada saat ini seringkali penderitanya tidak merasakan keluhan atau gangguan pada penglihatannya, sehingga cenderung diabaikan. Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan posterior ( katarak kortikal ). Vakuol mulai terlihat di dalam korteks. Katarak sub kapsular posterior, kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan dan korteks berisi jaringan degenerative (benda morgagni) pada katarak insipient kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang-kadang menetap untuk waktu yang lama.- Stadium imatur.Pada stadium yang lebih lanjut, terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa. Pada stadium ini terjadi hidrasi kortek yang mengakibatkan lensa menjadi bertambah cembung. Pencembungan lensa akan mmberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi mioptik. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris kedepan sehingga bilik mata depan akan lebih sempit.- Stadium matur.Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air bersama-sama hasil desintegrasi melalui kapsul. Didalam stadium ini lensa akan berukuran normal. Iris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan akan mempunyai kedalaman normal kembali. Kadang pada stadium ini terlihat lensa berwarna sangat putih akibatperkapuran menyeluruh karena deposit kalsium ( Ca ). Bila dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif.- Stadium hipermatur.Katarak yang terjadi akibatkorteks yang mencair sehingga masa lensa ini dapat keluar melalui kapsul. Akibat pencairan korteks ini maka nukleus "tenggelam" kearah bawah (jam 6) (katarak morgagni). Lensa akan mengeriput. Akibat masa lensa yang keluar kedalam bilik mata depan maka dapat timbul penyulit berupa uveitis fakotoksik atau galukoma fakolitik.Insipien Imatur Matur HipermaturKekeruhan Ringan Sebagian Seluruh MasifCairan Lensa Normal Bertambah Normal BerkurangIris Normal Terdorong Normal TremulansBilik mata depan Normal Dangkal Normal DalamSudut bilik mata Normal Sempit Normal TerbukaShadow test (-) (+) (-) +/-Visus (+) <