anatomi fisiologi saraf

44
KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN ANATOMI FISIOLOGI SARAF Pengampu : Triana Arisdiani, S.Kep., Ns dan Tim Disusun Oleh Kelompok 2 : 1. Rina Sulistiani 2. Nunung Marlina 3. Eko Widiastuti 4. Sri Hartini 5. Agus Dwi Pramono 6. Ika Nuraesah 7. Rizki Septiani 8. Rodhiyatun Khasanah 9. Alfah Syada 10. Muhamad Zakki Masruri

Upload: zakki-masruri

Post on 25-Nov-2015

150 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMANANATOMI FISIOLOGI SARAFPengampu : Triana Arisdiani, S.Kep., Ns dan Tim

Disusun Oleh Kelompok 2 :1. Rina Sulistiani1. Nunung Marlina1. Eko Widiastuti1. Sri Hartini1. Agus Dwi Pramono1. Ika Nuraesah1. Rizki Septiani1. Rodhiyatun Khasanah1. Alfah Syada1. Muhamad Zakki Masruri

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL2012/2013KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-NYA kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ANATOMI FISIOLOGI SARAF.Makalah ini berisikan tentang Organisasi Saraf dan Sel Saraf, Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer, Mekanisme Gerak Manusia dan Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia. Diharapkan makalah yang kami susun dapat menambah wawasan pengetahuan kepada perawat dan masyarakat pada umumnya yang masih minim pengetahuan tentang anatomi fisiologi saraf. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Kendal, 4 November 2013

Penyusun

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL IKATA PENGANTAR IIDAFTAR ISI III

BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 11.2. Rumusan Masalah 11.3. Tujuan1

BAB II: PEMBAHASAN 2.1. Organisasi Saraf dan Sel Saraf 22.2. Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer 82.3. Mekanisme Gerak Manusia 212.4. Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia 21

BAB III: PENUTUP 3.1. Kesimpulan 243.2. Saran 24

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan sarfa yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut, maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis.Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana anatomi fisiologi saraf?1.3 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui Organisasi dan sel saraf.1.3.2 Untuk mengetahui Sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.1.3.3 Untuk mengetahui Mekanisme gerak manusia.1.3.4 Untuk mengetahui Kelainan dan penyakit sistem saraf manusia

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Organisasi Saraf dan Sel Saraf2.1.1 Sistem SarafSistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama :2.1.1.1. Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletakdi tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral).2.1.1.2. Antivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.2.1.1.3. Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.2.1.2 Organisasi Struktural Sistem Saraf2.1.2.1. Sistem Saraf Pusat (SSP)Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.2.1.2.2. Sistem Saraf PeriferMeliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.1. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP2. Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :a. Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.b. Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur, yaitu :a) Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalisb) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.2.1.3 Sel-sel pada Sistem Saraf2.1.3.1. NeuronNeuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel, dendrit dan akson.1. Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. Bagian ini tersusun dari satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi. Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein. Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.2. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.3. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.2.1.3.2. Klasifikasi Neuron1. FungsiNeuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya.a. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera atau suatu organ internal ke SSP.b. Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.c. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.2. StrukturNeuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya.a. Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dlam golongan ini.b. Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung.c. Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya bipolar.3. Sel NeuroglialBiasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat.a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau kaki vascular.b. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.c. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik.d. Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal medulla spinalis.4. Kelompok Neurona. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.b. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer.c. Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.d. Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.e. Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.f. Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis.2.2 Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer2.3.1 Sistem Saraf Pusat2.2.1.1. OtakMerupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh alat tubuh, terletak di dalam rongga tengkorak (Kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. 1. Perkembangan otak Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak : otak depan, otak tengah dan otak belakang.a. Otak depan (proensefalon)Terbagi menjadi dua subdivisi, yaitu telensefalon dan diensefalon. Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal ganglia serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum. Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus. Diensefalon. Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer serebral, kecuali pada sisi basal yang terdiri dari :

a) TalamusTerdiri dari dua massa oval (lebar 1 cm dan panjang 3 cm) substansi abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar untuk membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.b) HipotalamusTerletak di didi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga. Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekwensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas seksual. Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.c) EpitalamusMembentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior epitalamus.b. Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak tengah.c. Otak belakang (rombensefalon)Terbagi menjadi dua subdivisi : metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum.Mielensefalon menjadi medulla oblongata.2. Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan durameter.a. Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak.b. Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung sedikit pembuluh darah. Runga araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter dan mengandung cairan cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan penghubung serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter di bawahnya.c. Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada durameter melekat di permukaan dalam kranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada durameter tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali di arahnya untuk membentuk falks serebrum, falks serebelum, tentorium serebelum dan sela diafragma. Ruang subdural memisahkan durameter dari araknoid pada regia cranial dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan meningeal dalam pada durameter di regia medulla spinalis.

3. Cairan SerebrospinalisCairan serebrospinal yang berada di ruang subarakhnoid merupakan salah satu proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medula spinalis terhadap trauma atau gangguan dari luar. Pada orang dewasa volume intrakranial kurang lebih 1700 ml, volume otak sekitar 1400 ml, volume cairan serebrospinal 52-162 ml (rata-rata 104 ml) dan darah sekitar 150 ml. 80% dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra sel maupun intra sel.Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak 0,35 ml/menit atau 500 ml/hari, sedangkan total volume cairan serebrospinal berkisar 75-150 ml dalam sewaktu. Ini merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi dan absorpsi. Untuk mempertahankan jumlah cairan serebrospinal tetap dalam sewaktu, maka cairan serebrospinal diganti 4-5 kali dalam sehari. Perubahan dalam cairan serebrospinal dapat merupakan proses dasar patologi suatu kelainan klinik. Pemeriksaan cairan serebrospinal sangat membantu dalam mendiagnosa penyakit-penyakit neurologi. Selain itu juga untuk evaluasi pengobatan dan perjalanan penyakit, serta menentukan prognosa penyakit. Pemeriksaan cairan serebrospinal adalah suatu tindakan yang aman, tidak mahal dan cepat untuk menetapkan diagnosa, mengidentifikasi organisme penyebab serta dapat untuk melakukan test sensitivitas antibiotika.

Secara garis besar otak dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:1. SerebrumSerebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar otak.a. Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf.b. Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral.c. Korpus kolosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua hemisfer.d. Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus (frontal, paritetal, oksipital dan temporal) yang dinamakan sesuai tempat tulangnya berada.a) Fisura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan.b) Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dari serebelum.c) Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari lobus parietal.d) Sulkus lateral / fisura Sylvius memisahkan lobus frontal dan temporal.e) Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan oksipital.e. Girus. Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus.Otak Besar atau Korteks berdasarkan fungsinya para ahli membagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus (lobe) masing-masing adalah :a. Lobus Frontal, pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, motorik bicara (areabroca di hemisfer kiri), pusat penghirup. Pusat pengontrolan gerakan volunter di gyrus presentralis (area motorik primer). Didalamnya terdapat area asosiasi motorik (area premotor).b. Lobus Parietal, pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis(area sensorik primer) terdapat area asosiasi sensorik.c. Lobus Oksipital, merupakan lobus terkecil sebagai pusat penglihatan dan area asosiasi penglihatan. Berfungsi juga menginterpretasi dan memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus dan mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf lain dan memori.d. Lobus Temporal, Sebagai pusat pendengaran dan berperan dalam pembentukan dan perkembangan emosi.Selain dibagi dalam lobus dapat dibagi juga berdasarkan fungsi dan banyaknya area. Campbel membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area. Secara umum korteks serebri dibagi menjadi empat bagian :a. Korteks sensori. Pusat bagian sensasi umum primer suatu hemisfer serebri yang mengurus bagian badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat atau bagian tubuh bergantung pada fungsi alat yang bersangkutan. Di samping itu juga korteks sensori bagian fisura lateralis menangani bagian tubuh bilateral lebih dominan.b. Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri merupajan kemampuan otak manusia dalam bidang intelektual, ingatan, berfikir, rangsangan yang diterima diolah dan disimpan serta dihubungkan dengan daya yang lain. Bagian anterior lous temporalis mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut psikokorteks.c. korteks motoris menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi utamanya adalah kontribusi pada traktur piramidalis yang mengatur bagian tubuh kontralateral.d. Korteks pre-frontal terletak pada lobus frontalis berhubungan dengan sikap mental dan kepribadian.2. Otak tengahMerupakan bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks. Otak tengah, pons dan medulla oblongata disebut sebagai batang otak.3. SerebelumTerletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua otak. Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkordinasi. Serebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur. 4. Medulla OblongataPanjangnya sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen magnum tengkoral. Pusat medulla adalah nuclei yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam medulla.2.2.1.2. Medulla Spinalis1. Fungsi Medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden.2. Struktur UmumMedulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai.Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.3. Struktur InternalTerdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan neuron eferen serta akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal adalah batang vertical atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical bawah. Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.4. Traktus SpinalSubstansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya.2.3.2 Sistem Saraf Tepi (Perifer)Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.2.2.2.1. Saraf Sadar1. Saraf Kranial12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik.a. Saraf Olfaktorius (Cn I)Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.b. Saraf Optikus (Cn Ii)Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen optic.Seluruh serabut memanjang saat traktus optic, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan.c. Saraf Okulomotorius (Cn Iii)Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.d. Saraf Traklear (Cn Iv)Adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak.e. Saraf Trigeminal (Cn V)Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga oral. Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot buksinator. Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi :a) Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.b) Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum.c) Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area temporal kulit kepala.f. Saraf Abdusen (Cn Vi)Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.g. Saraf Fasial (Cn Vii)Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah.h. Saraf Vestibulokoklearis (Cn Viii)Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal. Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam.i. Saraf Glosofaringeal (Cn Ix)Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring ; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.j. Saraf Vagus (Cn X)Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons.k. Saraf Aksesori Spinal (Cn Xi)Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik ; misalnya otot laring, faring, trapezius dan otot sternokleidomastoid.l. Saraf Hipoglosal (Cn Xii)Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi dari spindel otot di lidah.2. Saraf spinal31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui rasiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik), membawa informasi ke korda melalui neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen.Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat munculnya saraf tersebut.a. Saraf serviks : 8 pasang, C1 C8.b. Saraf toraks : 12 pasang, T1 T12.c. Saraf lumbal : 5 pasang, L1 L5.d. Saraf sacral : 5 pasang, S1 S5.e. Saraf koksigis : 1 pasang.Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf kemudian bercabang menjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus dorsal, cabang ventral dan cabang viseral. Pleksus adalah jaring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf spinal, kecuali TI dan TII yang merupakan awal saraf interkostal.

2.2.2.2. Sistem Syaraf Tak Sadar (Otonom)Sistem syaraf otonom merupakan bagian sistem syaraf yang mengatur fungsi fisceral tubuh. Sistem ini mengatur tekanan arteri, motilitas dan sekresi gastrointestinal, pengosongan kandung kemih, berkeringat, suhu tubuh dan aktivitas lain. Pada saraf tak sadar, saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalisdan saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.2.3 Mekanisme Gerak ManusiaRangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor dalam bentuk gerakan. Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai berikut.1.3.1 Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan sel saraf sensorik otak-sel saraf motorik respon pada organ efektor.1.3.2 Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena api dan mengangkat kaki ketika tertusuk. Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu: Stimulus pada organ reseptor sel saraf sensorik sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang sel saraf motorik respon pada organ efektor.2.4 Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia1.4.1 MeningitisMeningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.

1.4.2 Multiple Sclerosis Multiple sclerosis (Sklerosis ganda atau disseminated sclerosis) merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.1.4.3 Nyeri SarafNyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).1.4.4 HidrocephalusTanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.1.4.5 Stroke Stroke adalah suatu gangguan neurologis akut yang disebabkan karena gangguan peredaran darah ke otak dimana secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat timbul gejjala dan tanda-tanda yang sesuaidengan daerah fokal di otak yang terganggu. 1.4.6 Epilepsi atau kejangEpilepsi atau kejang adalah suatu lepas muatan abnormal dan berlebihan secara singkron dari neutron-neutron di dalam sistem syaraf pusat.1.4.7 Sinktop Sinktop adalah gangguan kesadaran dalam waktu singkat yang disebabkan karena sirkulasi batang otak.

1.4.8 Parkinson.1.4.9 Imsomnia.

BAB IIIPENUTUP3.1. KesimpulanSistem syaraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul syaraf ke susunan syaraf pusat, pemrosesan impul syaraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem syaraf adalah sel syaraf atau neuron. Berdasarkan peranannya, sistem syaraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu, sistem syaraf sadar dan sistem syaraf tak sadar. Sistem syaraf sadar berfungsi, mengatur semua aktivitas tubuh yang kita sadari. sedangkan, sistem syaraf tak sadar berfungsi, mengatur semua aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari.3.2. Saran Berdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang terdapat pada isi yang dijelaskan dan bahasa yang di gunakan penulis sebagian besar masih teksbook. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pemahaman dari penulis sendiri. Hendaknya dimasa yang akan datang diharapkan para penulis dan penerus selanjutnya lebih memahami lagi terhadap materi yang akan dibuatnya serta dapat menggunakan penulisan yang lebih efektif sehingga lebih mudah dipahami pembaca.

DAFTAR PUSTAKA Wade, Carole dan Carol Tavris. (2007). Psikologi. Edisi Ke-9 Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Pratiwi, D.A., dkk., (2007). Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.Pinel, John P.J. (2009). Biopsikologi. Edisi Ke-7. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Guyton, N Hall. (2001). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.Scanlon, Valarie C. (2006). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC. Sloana, Ethel. (2004). Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC.Sukardi, E. (1985). Neuroanatomia Medica. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.Syaifudin. (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.Pearce, Evelyn C. (2004). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.Yan Tambayong. (2001). Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta: EGC.