anatomi fisiologi darah

30
Anatomi Fisiologi Darah A. Pengertian Darah Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme , dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri . Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Darah memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh. Viskositas/kekentalan darah lebih kental daripada air yang mempunyai BJ 1,041-1,067, temperature 38°C, dan pH 7,37- 7,45. Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh . Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel- sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. B. Fungsi Darah Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia : 1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh

Upload: lailil-oktavia-ardi

Post on 11-Dec-2014

105 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Fisiologi Darah

Anatomi Fisiologi Darah

A. Pengertian Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)

tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan

tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh

terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata

hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Darah

memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen dan karbon dioksida di

dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat

berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh. Viskositas/kekentalan

darah lebih kental daripada air yang mempunyai BJ 1,041-1,067, temperature 38°C, dan pH

7,37-7,45.

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut

oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh

dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan

penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.

Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

B. Fungsi Darah

Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :

1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh

2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh

3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh

4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi

5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu

6. Menjaga suhu temperatur tubuh

7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku

8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll

Bagian darah

Air 91%

Protein 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinogen)

Mineral 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium,

Page 2: Anatomi Fisiologi Darah

kalsium dan zat besi)

Bahan Organik 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino)

C. Macam-macam Sel Darah

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari

samping namapak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Berdiameter 8

mikron, dan mempunyai ukuran ketebalan sebagai berikut: pada bagian yang paling tebal,

tebalnya 2 mikron, sedangkan pada bagian tengah tebalnya 1 mikron atau kurang. Volume

rata-rata sel darah merah adalah sebesar 83 mikron kubik. Dalam setiap millimeter kubik

darah terdapat 5.000.000 sel darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma,

berisi massa hemoglobin.

Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino. Mereka

juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diet

seimbang yang berisi zat besi.

Pembentukan sel darah merah. Sel darah merah di bentuk di dalam sumsum tulang,

terutama dari tulang pendek, pipih dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung

tulang pipa dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum. Di dalam sumsum

tulang terdapat banyak sel pluripoten hemopoietik stem yang dapat membentuk berbagai jenis

sel darah. Sel-sel ini akan terus menerus direproduksikan selama hidup manusia, walaupun

jumlahnya akan semakin berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.

            Sel pertama yang akan dapat diketahui termasuk ke dalam rangkaian sel-sel darah

merah dapat disebut sebagai proeritroblas. Dengan rangsangan yang sesuai maka dari sel-sel

stem ini dapat dibentuk banyak sekali sel-sel. Sekali proeritroblas ini terbentuk, maka ia akan

membelah beberapa kali sampai akhirnya akan terbentuk 8 sampai 16 sel-sel darah merah

yang matur. Sel-sel baru dari generasi pertama ini disebut sebagai basofil eritroblas sebab 

dapat di cat dengan zat warna basa; dan sel-sel ini pada saat ini akan mengumpulkan sedikit

sekali hemoglobin. Tetapi pada generasi berikutnya yang disebut sebagai polikromatofil

eritroblas akan mulai terbentuk cukup hemoglobin sehingga sel-sel ini mempunyai gambaran

polikromatofil. Sesudah terjadi pembelahan lainnya atau selebihnya, maka akan terbentuk

lebih banyak lagi hemoglobin dan sel-sel ini lalu disebut sebagai ortokromatik eritroblas

dimana warnanya sekarang dapat menjadi merah oleh karena adanya hemoglobin. Akhirnya,

bila sitoplasma dari sel-sel ini sudah dipenuhi oleh hemoglobin sehingga mencapai

konsentrasi ±34%, maka nukleus akan memadat sampai ukurannya menjadi kecil dan

Page 3: Anatomi Fisiologi Darah

terdorong dari sel. Pada saat yang sama retikulum endoplasma akan mereabsorbsi. Dimana

pada tahap ini sel tersebut disebut sebagai retikulosit oleh karena masih mengandung sedikit

bahan-bahan basofilik mengandung sisa-sisa Golgi, mitokondria dan sedikit organela

sitoplamik yang lain. Pada tahap retikulosit ini sel-sel tersebut akan berjalan masuk ke dalam

darah kapiler dengan cara diapedesis (terperas melalui pori-pori membran). Bahan-bahan

basofilik yang tesisa di dalam retikulosit tada dalam keadaan normalnya akan menghilang

dalam waktu satu sampai dua hari dan sel ini lalu disebut sebagai eritrosit matur. Oleh karena

waktu hidup eritrosit ini pendek, maka pada umumnya konsentrasi seluruh sel-sel darah

merah dalam darah itu pada keadaan normal jumlahnya kurang dari 1%.

Rata-rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang, dan

dihancurkan dalam sistema retikulo-endotelia, terutama dalam limpa dan hati. Globin dari

hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai protein dalm jaringan-

jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam

pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin

(pigmen kuning) dan biliverdin yaitu yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada

perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.

Konsentrasi sel-sel darah merah di dalam darah, pada pria normal jumlah rata-rata sel-

sel darah merah per millimeter kubik adalah 5.200.000 (± 300.000) dan pada wanita normal

jumlahnya 4.700.000 (±300.000). Jumlah sel-sel darah merah ini bervariasi pada kedua jenis

kelamin dan pada perbedaan umur, pada ketinggian tempat seseorang itu tinggal akan

mempengaruhi jumlah sel darah merah.

2.      Sel Darah Putih (Leukosit)

Rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel darah merah,

tetapi jumlahnya lebih kecil. Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari sistem

pertahanan tubuh. Sistem perthanan ini sebagian dibentuk di dalam sumsum tulang

(granulosit dan monosit dan sedikit limfosit) dan sebagian lagi di salam jaringan limfe

(limfosit dan sel-sel plasma), tapi setelah dibentuk sel-sel ini kana diangkut didalam darah

menuju ke bermacam-macam bagian tubuh untuk dipergunakan. Granulosit atau sel

polimorfonuklear merupakan hampir 75% dari seluruh jumlah sel darah putih. Mereka

terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak

dan protoplasmanya berbulir. Karena itu disebut sel berbulir atau granulosit. Kekurangan

Page 4: Anatomi Fisiologi Darah

granulosit disebut granulositopenia. Sedangkan tidak adanya granulosit disebut

agranulositosis yang timbul setelah makan obat tertentu, termasuk juga beberapa antibiotika.

Fungsi sel darah putih , granulosit dan monosit mempunyai peranan penting dalam

perlindungan badan terhadap mikroorganisme. Dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago-

saya makan), mereka memakan bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaran darah.

Dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas di dalam dan dapat keluar

pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. Dengan demikian sel darah

putih mempunyai fungsi :

         Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera

         Menangkap organisme hidup dan menghancurkannya

         Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan kayu, benang jahitan (catgut),

dll dengan cara yang sama.

Sebagai tambahan granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang

memungkinkan merusak jaringan tubuh, menghancurkan dan membuangnya. Dengan ini

jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan dimungkinkan sembuh.

            Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan

sama sekali. Bila kegiatannya tidak dapat berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk

nanah. Nanah berisi “jenazah” dari kawan dan lawan. Fagosit yang terbunuh dalam

perjuangannya melawan kuman yang menyerbu masuk disebut sel nanah.

Macam-macam sel darah putih. Dalam keadaan normal di dalam darah dapat ditemui

6 macam sel-sel darah putih yakni: netrofil polimorfonuklir, eosinofil polimorfonuklir, basofil

polimorfonuklir, monosit, limfosit dan kadang-kadang sel-sel plasma, sebagai tambahan dapat

juga kita jumpai banyak sekali platelet yang merupakan fragmen atau pecahan-pecahan dari

macam ketujuh sel darah putih yang dapat di jumpai dalam sumsum tulang yakni

megakariosit.

Mengenai fungsi limfosit sedikit yang diketahui. Mereka tidak memiliki gerakan

amuboid, terapung-apung di dalam aliran darah dan juga terdapat dalam aliran darah dan juga

terdapat dalam jaringan limfe dari semua bagian badan. Mereka tidak memakan bakteri,

tetapi diduga bahwa mereka membentuk antibodi (badan penangkis) penting yang melindungi

tubuh terhadap infeksi khorik dan mempertahankan tingkat kekebalannya (imunitas) tertentu

terhadap infeksi.

Konsentrasi bermacam-macam sel-sel darah putih dalam darah. Pada manusia dewasa

dapat di jumpai kira-kira 7.000 sel-sel darah putih per millimeter kubik darah. Jumlah

persentase bermacam-macam sel-sel darah putih kira-kira sebagai berikut:

Page 5: Anatomi Fisiologi Darah

Netrofil Polimorfonuklir 62,0%

Eosinofil Polimorfonuklir 2,3%

Basofil Polimorfonuklir 0,4%

Monosit 5,3%

Limfosit 30,0%

Jumlah platelet yang hanya merupakan fragmen-fragmen sel dalam keadaan normal

jumlahnya kira-kira 300.000 per millimeter kubik.

Leukositosis ialah istilah untuk menunjukkan penambahan jumlah keseluruhan sel

darah putih dalam darah, yaitu apabila penambahan melampaui 10.000 butir per millimeter

kubik.

Leukopenia berarti berkurangnya jumlah sel darah putih sampai 5.000 atau kurang.

Limfositosis yaitu pertambahan jumlah limfosit.

Pembetukan sel darah putih. Sel-sel darah putih dibentuk di dalam sumsum tulang,

terutama granulosit akan disimpan di dalam sumsum sampai mereka diperlukan di dalam

sistem sirkulasi. Kemudian bila kebutuhannya meningkat, maka bermacam-macam faktor

yang akan meneyebabkan granulosit tersebut dilepaskan. Dalam keadaan normal granulosit

yang bersikulasi di dalam seluruh aliran darah kira-kira tiga kali daripada jumlah granulosit

yang disimpan dalam sumsum. Jumlah ini sesuai dengan persediaan granulosit selama 6 hari.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel darah putih. Pada

umumnya untuk pembentukan sel-sel darah putih itu juga sangat membutuhkan vitamin-

vitamin dan asam-asam amino seperti halnya kebanyakan sel-sel yang lain dalam tubuh.

Terutama bila sampai kekurangan asam folat, suatu senyawa vitamin B kompleks, yang

menghambat pembentukan sel-sel darah merah. Juga pada gangguan metabolisme yang

parah, maka produksi sel-sel darah putih mungkin akan sangat berkurang walaupun

sebenarnya sel-sel ini lebih dibutuhkan daripada keadaan-keadaan yang biasa.

3.      Sel Pembeku Darah (Trombosit)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya

bermacam-macam, ada yang bulat ada juga yang berbentuk lonjong, memilik warna putih.

Pada orang dewasa terdapat 200.000-300.000 trombosit per millimeter kubik.

Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya

kurang dari normal, maka apabila terdapat luka dan darah tidak segera membeku sehingga

timbul pendarahan yang terus menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis.

Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Di dalam plasma darah

Page 6: Anatomi Fisiologi Darah

terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan

fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka.

D. Pengertian dan Fungsi Sistem Peredaran Getah Bening

            Selain sistem peredaran darah, manusia juga mempunyai sistem peredaran getah

bening (limfa) yang keduanya berperan dalam sistem transportasi. Sistem limfa berkaitan erat

dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan

kelenjar limfa.

           

 Fungsi sistem peredaran getah bening adalah sebagai berikut :

1. Untuk sistem pertahanan tubuh

2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar

pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.

Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman

penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi

ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai

banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.

Pembuluh limfa dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfa kanan dan

pembuluh limfa kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal

dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini

bermuara pada vena yang berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi

menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan

kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.

Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak

terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama

terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama

dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak

di belakang lambung dan berwarna ungu.

Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh

kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel

darah merah yang sudah mati. Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal

tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung

Page 7: Anatomi Fisiologi Darah

disebut polip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui

hidung, mulut, dan tenggorokan.

E. Golongan Darah

            Golongan darah sangat penting untuk diketahui sehubungan dengan transfusi darah

yaitu memasukan darah seseorang ke dalam tubuh orang lain melalui pembuluh darah vena.

Transfusi ini bermanfaat dan diperlukan  tetapi jika pekerjaan ini dilakukan sembarangan

sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kematian bagi yang menerimanya.

            Apabila darah dari golongan yang bertentangan ditransfusikan akan mengakibatkan

bahan dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan juga terjadi hemolisis

(memecahnya) sel darah merah sehingga dapat membahayakan atau menimbulkan kematian.

Di dalam serum darah manusia terdapat suatu zat  yang disebut zat aglutinin/zat penggumpal

yang terdiri dari 2 macam yaitu aglutinin alfa dan aglutinin beta. Sedangkan di dalam eritrosit

terdapat pula zat lain yang disebut aglutinogen A dan aglutinogen B.

            Berdasarkan faktor tersebut diatas makan Landsteiner membagi darah ke dalam

empatt golongan yaitu:

1.      Golongan darah A, yang mempunyai aglutinogen A dalam eritrositnya dan mengandung

aglutinin beta dalam serumnya.

2.      Golongan darah B yang mempunyai aglutinogen B dalam eritrositnya dan mengandung

aglutinin alfa dalam serumnya.

3.      Golongan darah AB yaitu darah yang mempunyai aglutinogen A dan B dalam eritrositnya,

dan tidak mengandung alfa dan beta dalam serumnya.

4.      Golongan darah O, yaitu darah yang tidak mengandung agluinogen (antigen) dan

mengandung aglutinin alfa dan beta dalam serumnya.

Golongan darah O mempunyai aglutinin alfa dan beta, tetapi tidak mempunyai

aglutinogen sehingga apabila diberikan pada darah yang golongan AB atau A-B tidak akan

menimbulkan penggumpalan, sehingga orang yang mempunyai golongan darah O disebut

general donor atau pemberi darah umum.

Skema golongan darah

Golongan darah Aglutinogen eritrosit Aglutinin serum

AB A dan B -

A A BETA

Page 8: Anatomi Fisiologi Darah

B B ALFA

O - ALFA BETA

  DAFTAR PUSTAKAC. Pearce, Evelyn. 1992. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Guyton, Arthur C. 1993. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 7 bagian 1. Jakarta: EGC.

Syaifuddin, Drs. H. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2020566-komposisi-darah/

http://id.wikipedia.org/wiki/Darah

http://www.g-excess.com/359/pengertian-dan-fungsi-sistem-peredaran-getah-bening/

web asli: http://mhswkprwtn.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

KARAKTERISTIK DARAHDarah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuknya) tertahan dan berada dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dan lebih kental dari pada air yaitu memiliki berat jenis 1,041-1,067 dengan temperatur 380C dan PH 7,37-7,45. Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, tergantung pada kadar oksigen yang di bawa sel darah merah. Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah pada tubuh orang dewasa sebanyak

Page 9: Anatomi Fisiologi Darah

kira-kira 1/13 dari berat badan atau sekitar 4-5 liter. Jumlah darah tersebut pada setiap orang berbeda-beda. Tergantung kepada umur, ukuran tubuh, dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa pada tubuh.

• FUNGSI DARAH1. Sebagai alat pengangkut yaitu :a) Mengambil O2 dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuhb) Mengangkat CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paruc) Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan di bagikan keseluruh jaringan tubuhd) Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit atau ginjal.

2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membinasakan tubuh dengan perantara leukosit, antibody atau zat-zat anti racun.

3. Mengatur dan mengontrol temperature tubuh

4. Menutup luka.

• KOMPOSISI DARAH1. Air : 91%2. Protein : 3% (albumin, globulin, protombin, dan fibrinogen)3. Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat besi)4. Bahan organic :0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino)

• BAGIAN-BAGIAN DARAH1. PLASMA DARAHPlasma darah adalah komponen terbesar dalam darah. Fungsi plasma darah adalah Mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Dan menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibody.Plasma darah terdiri dari :• Air : 91%• Protein plasma darah : 7%• Komponen lainya Asam amino, lemak, glukosa, urea, garam,0,9% Hormon, antibody.0,1%

• Protein plasmaMencapai 7% dari plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yang utama :a. Albumin adalah protein yang terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin di sintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah.

b. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma.

Page 10: Anatomi Fisiologi Darah

Alfa dan beta globulin disintesis di hati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormone, berbagai subtrat, dan zat penting lainnya. Gamma globulin (immunoglobulin) fungsi utama berperan sebagai antibody. 

c. Fibrinogen membentuk sekitar 4% protein plasma, disintesis di hati dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah.

2. ERITROSIT atau SEL DARAH MERAHEritrosit atau sel darah merah merupakan jenis sel darah yang paling banyak sekitar 99% dari sel darah. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Di dalam sel darah merah mengandung sekitar 300 juta molekul haemoglobin. Warna merah dari sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan

fungsi sel darah merah atau eritrosit adalah:a. Sel-sel darah merah mentransfer oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen.b. mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.c. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion bikarbonat dan haemoglobin merupakan buffer asam-basa. d. Pengatur suhu tubuh

Jumlah sel darah :a. Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat berukuran rata-rata adalah4,2 sampai 5,2 juta sel per milimeter kubik (mm3). b. Pada perempuan sehat rata-rata, jumlah sel darah merahnya antara 3,2 sampai 5,2 juta sel per mm3.

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru.

Page 11: Anatomi Fisiologi Darah

Kadar normal hemoglobinKadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.

Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasin : Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl Anak anak : 11-13 gram/dl Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

3. LEUKOSIT atau SEL DARAH PUTIHLeukosit atau sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih.

Leukosit berfungsi sebagai: a. pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; b. sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut.

Page 12: Anatomi Fisiologi Darah

Klasifikasi leukosit. Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah, yang di bedakan berdasarkan ukuran, bentuk nukleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel yang mempunyai granula sitoplasma disebut granulosit, dan sel yang tidak mempunyai granula disebut agranulosit.

A. Granulosit merupakan Sel yang mempunyai granula sitoplasma

Page 13: Anatomi Fisiologi Darah

B. Agranulosit merupakan sel yang tidak mempunyai granula didalamnya..

4. KEPING DARAH atau TROMBOSITKepingan darah atau trombosit berjumlah 250.000 sampai 400.000 per mm3. Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nucleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam sumsum tulang. Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian pendarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang robek. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul pendarahan yang terus- menerus. 

Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat di dalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.

EritroposisPembentukan sel darah merah (eritroposis) adalah subyek pengaturan “feedback”. Eritroposis diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang beredar yang dinamakan eritropoeitin yang dibentuk oleh kerja dari faktor ginjal pada globulin plasma. Hormone ini mempermudah diferensiasi sistem sel menjadi proeritroblast. Kerapuhan sel darah merah.

Faktor penghambat pembentukan eritroposis adalah kenaikan sel darah merah dalam sirkulasi yang mencapai nilai diatas normal sedangkan pembentukan eritroposis dirangsang oleh anemia, hipoksia, dan kenaikan jumlah sel darah merah yang beredar adalah gambaran yang menonjol dari aklimanisasi pada dataran tinggi.

Sel-sel darah merah, seperti sel-sel lainnya , mengkerut dalam larutan dengan tekanan osmotic yang lebih tinggi dari tekanan osmotik plasma. Pada larutan yang tekanan osmotiknya lebih rendah sel darah merah akan membengkak, menjadi cembung dan kemudian kehilangan hemoglobinnya (hemolisis). Haemoglobin eritrosit yang hemolisis larut

Page 14: Anatomi Fisiologi Darah

dalam plasma, member warna merah pada plasma. Bila kerapuhan osmotiknya normal, sel darah merah mulai hemolisis bila dimasukkan dalam larutan NaCl 0,48% dan pada larutan NaCl 0,33% hemolisis adalah sempurna. Pada sferositosis herediterb(ikterus hemolitik congenital) sel-sel adalah sferositik dalam plasma normal dan lebih banyak terjadi hemolisis daripada sel-sel normal pada larutan natrium khlorida hipotonik (kerapuhan sel darah merah abnormal)

Sel darah merah juga dapat dilisiskan oleh obat-obatan dan infeksi. Mudahnya hemolisis sel darah merah terhadap zat-zat ini meningkat pada defisiensi enzim glukosa 6-fosfat dehidrogenase (G6PD) , yaitu enzim yang mengkatalisis langkah permulaan oksidasi glukosa melalui heksosa monofosfat shunt. Jalan ini menghasilkan NAPDH, yang diperlukan pada beberapa jalan untuk memperahankan kerapuhan sel darah merah. Defisiensi aktivasi G6DP congenital dalam sel darah merah disebabkan adanya variant-variant enzim sering terjadi. Sebenarnya defisiensi G6DP adalah abnormalitas enzim yang secara genetik paling sering ditemukan pada manusia. Lebih dari 80 variant genetik G6DP telah ditemukan, 40 diantaranya tidak menyebabkan penurunan aktivitas enzim yang banyak, tetapi lainnya menyebabkan penurunan aktivitas dan peningkatan sensitivitas terhadap zat-zat hemolitik dan anemia hemolitik. Defisiensi G6DP yang berat juga menghambat daya bunuh granulosit terhadap bakteri dan merupakan predisposial terhadap infeksi berat.

Sistem ImunSystem imun adalah suatu system kompleks yang memberikan respon imun (humoral dan selular) untuk menghadapi agens asing spesifikasi seperti bakteri, virus, toksian atau zat lain yang oleh tubuh dianggap “bukan bagian diri.” Sedangkan, Imunitas adalah mekanisme /kemampuan tubuh menahan atau mengeliminasi benda asing /sel abnormal yang potensial berbahaya bagi tubuh

Fungsi: 1.Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit: menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur dan virus serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.2. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk perbaiakan jaringan.3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.

• Aktifitas yang berkaitan dengan sistem pertahanan :1. Pertahanan terhadap patogen penginvasi2. Pengeluaran sel sel yang aus, debris jaringan3. Identifikasi dan destruksi sel abnormal / mutan yang berasal dari tubuh sendiri surveilans imun4. Respon imun yang tidak sesuai yang menimbulkan alergi 5. Penolakan sel sel jaringan asing transplantasi organ

Sasaran utama sistem imun:1. Bakteri mikroorganisme sel tunggal, tidak berinti dan memiliki perangkat essensial untuk hidup dan berproduksi 2. VirusDNA / RNA yang terbungkus selubung protein.

Page 15: Anatomi Fisiologi Darah

Leukosit terdiri dari :1. Neutrofil Sel fagositik yang dapat memakan dan menghancurkan bahan bahan yang tidak perlu2. EosinofilMengeluarkan zat zat kimiawi yang menghancurkan cacing parasit dan berperan dalam manifestasi alergi3. Limfosita. Limfosit BBerubah menjadi sel plasma yang mengeluarkan antibodi yang secara tidak langsung menyebabkan destruksi zat asing.b. Limfosit T Berperan dalam imunitas selular dengan destruksi langsung melalui cara nonfagosit4. MonositBerubah menjadi makrofag. Semua leukosit berasal dari sumsum tulang kecuali limfositLimfosit : dari jaringan limfoidJaringan Limfoid mencakup : Kel. Limfe, limpa, timus, tonsil, adenoid, apendiks, bercak peyer (GALT)Respon Imun ::

• Respon Imun Non Spesifik1. Peradangan : Cedera jaringan, yang berperan : fagositik, neutrofil dan makrofag2. Interferon : protein yang menjaga tubuh dari Infeksi virus3. Sel NK: Infeksi virus dan sel kanker4. Sistem komplemen : Dapat diaktifkan oleh benda asing dan antibodi• Respon Imun Spesifik1. Imunitas yang diperantarai oleh AB turunan limfosit B2. Imunitas yang diperantarai oleh sel limfosit T• Antibodi mengidentifikasi zat asing dan meningkatkan aktivitas berbagai sistem pertahanan melalui :1. Pengaktifan sistem komplemen2. Peningkatan fagositosis3. Stimulasi sel pembunuh.

Tipe system imunTubuh mempunyai 2 sistem dasar pertahanan imun, yaitu humorol dan seluler. Keduanya bereaksi dengan antigen, biasanya protein yang asing bagi tubuh seperti, bakteri atau jaringan asing. Imunitas humoral adalah imunitas yang disebabkan antibodi yang beredar dalam fraksi gama-globulin protein plasma, merupakan pertahanan pertama terhadap infeksi bakteri. Imunitas seluler merupakan penyusun pertahanan utama terhadap infeksi yang disebabkan virus, jamur, dan beberapa bakteri seperti basil tuberculosis.Perkembangan Sistem ImunSelama perkembangan fetus, prekursor limfosit yang mendiami timus diubah oleh lingkungan dalam organ tersebut menjadi limfosit yang bertanggung jawab untuk imunitas seluler (limfosit –T).

RhesusJenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki

Page 16: Anatomi Fisiologi Darah

faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 50% populasi dengan golongan darah B

Kecocokan FaktorRhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.

http://anfis-mariapoppy.blogspot.com/2011/01/darah.html

Darah adalah satu bagian tubuh manusia yang paling penting yang harus ada dalam jumlah yang sesuai. Berkurangnya jumlah darah secara signifikan dapat mengakibatkan cacat yang fatal bagi manusia, bahkan kematian. Berbagai penyakit dapat merubah atau mengganti fungsi, bentuk dan jumlah darah yang tidak dikehendaki oleh tubuh kita. Semua bagian tubuh manusia tentu saja berguna jika dalam keadaan aslinya, jika sudah berubah, berkurang atau rusak, tentu saja tidak akan ada gunanya  bahkan cenderung mengakibatkan masalah. Untuk itu ada beberapa mekanisme untuk menjaga darah tetap seperti itu adanya, baik bentuk, fungsi maupun jumlahnya. Salah satu yang akan kita bahas adalah yang digunakan untuk mempertahankan jumlah darah yaitu proses pembekuan darah.

Pengertian darah

Darah merupakan cairan yang terdiri dari banyak sel bebas yang membawa zat penting yang diperlukan oleh tubuh melalui sebuah jalur yang disebut pembuluh darah. Kinerja darah

Page 17: Anatomi Fisiologi Darah

diatur oleh “master kontrol” yaitu jantung. Zat yang dibawa bisa apa saja, seperti oksigen, mineral, protein, vitamin dan hormon yang berasal dari sistem endokrin. Hasil sisa olahan tubuh seperti karbondioksida dibawa oleh darah ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen. Begitu pula banyak racun dan bahan kimia yang tidak dikehendaki tubuh dibawa ke hati dan ginjal untuk kemudian dideportasi keluar dari tubuh manusia melalui feces atau urine.

Proses pembekuan darah

Jika berbicara mengenai pembekuan darah, tentu saja bukan seperti membeku pada es, namun lebih pada mengeras dan menjadi sel yang bersatu. Hal ini dikarenakan dalam darah terdapat sel-sel yang dapat membentuk jaringan secara cepat. Inilah kenapa disebut membeku karena darah yang cair itu dapat seolah-olah “mengeras” dengan cepat.Namun proses ini terjadi jika terdapat jaringan tubuh yang rusak, yang mengakibatkan darah keluar dari pembuluh darah. Bila tidak, darah hanya akan beredar menyuplai zat-zat yang dibutuhkan oleh organ tubuh. Dalam proses pembekuan darah, ada beberapa zat yang dibutuhkan, yakni trombosit atau keping darah, fibrinogen, protrombin, kalsium dan vitamin K.

Ketika luka terjadi yang mengakibatkan rusaknya jaringan tubuh, merobek pembuluh darah hingga darah keluar, maka hati akan menggenjot produksi komponen yang ada di trombosit maupun plasma darah yang bernama fibrinogen. Fibrinogen adalah sebuah glikoprotein yang ada dalam plasma darah dalam bentuk cairan dan trombosit dalam bentuk granula yang semuanya dihasilkan oleh hati. Fibrinogen ini yang kemudian melakukan proses koagulasi darah dan meningkatkan viskositas darah. Proses ini akan menghasilkan trombin dan protrombin dengan bantuan CA2+ dan vitamin K. Trombin yang terbentuk akan memecah fibrinogen menjadi benang fibrin. Bersamaan dengan proses ini, terjadi pengendapan LDL yang memacau proses terbentuknya plak dan memicu agregasi trombosit yang pecah

Page 18: Anatomi Fisiologi Darah

mengeluarkan trombokinase untuk merubah protrombin menjadi trombin dan proses kembali ini menyebabkan semakin banyaknya benang fibrin yang terbentuk.

gambar skema proses pembekuan darah

Benang fibrin yang terbentuk lantas menjalin kembali sel-sel yang terkoyak sehingga menutup jalan keluarnya darah. Fibrinogen akan bertahan hingga sel di sekitarnya membelah diri dan menutup luka yang terjadi. Fibrinogen berperan seperti jembatan molekul dalam interaksi antar sel ketika bereaksi dengan inflamasi atau luka. Demikian adalah proses pembekuan darah yang penting bagi tubuh manusia. Hal yang sepertinya sederhana, padahal melibatkan proses yang rumit dan berliku. (iwan)

http://semangatku.com/322/kesehatan/pengertian-fungsi-darah-dan-proses-pembekuan-darah/

Page 19: Anatomi Fisiologi Darah

Peredaran Darah Kecil (sirkulasi pulmonal)Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Peredaran Darah BesarDarah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan darak ke gabian-bagian tubuh tertentu. Arteri ini bercabang dan beranting menjadi arteriol yang mengantarkan darah ke tissu sel. Arteriol membentuk cabang-cabang yaitu kapiler, tempat pertukaran zat antara tissu sel dengan pembuluh darah terjadi. Lalu kapiler bersatu di venula. Venula-venula bersatu menjadi vena yang membawa kembali darah ke jantung. Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. 

Page 20: Anatomi Fisiologi Darah

Sirkulasi PortalDarah dari lambung, usus, pankreas dan limpa dikumpulkan oleh vena porta (pembuluh gerbang) didalam hati. Vena ini bercabang membentuk kapiler-kapiler yang bersatu dengan kapiler-kapiler arteri hepatika. Kemudian darah dibawa menjelajahi organ hati dan dikumpulkan oleh vena hepatika. Vena ini mengantarkan darah ke vena kava inferior dan masuk ke jantung.

Page 21: Anatomi Fisiologi Darah

Kelainan pada system peredaran darah manusi dapat terjadi karena bawaan sejak lahir,kecelakaan,dan penyakit-penyakit tertentu dalam waktu yang lama. Penyakit akan terjadi organ tubuh jika terjadi infeksi,sementara sistem pertahanan sudah tidak sanggup menanggulanginya. Kelainan dan penyakit pada system peredaran darah manusia antara lain:A.anemiaAnemia merupakan kondisi kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin

B.polisitemiaPolisitemia di tandai dgn meningkatnya eritrosit melebihi normal,sehingga darah menjadi kental.menaikan viskonsitas, dan menurunkan kecepatan aliran darah 

C.leukimiaLeukimia (kankerdarah) terjadi karena sel darah putih aktif membelah,sehingga produksi leokosit terlalu banyak dan kemudian menahan sel darah merah.

D.hemofiliaHemophilia merupakan penyakit darah sukar membeku.penderita dapat kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil,penyakit ini bersifat menurun

E.tekanan darah tinggi (hipertensi)Hipertensi terjadi jika sistol darah lebih tinggi dari 120 mmHg dan tekanan diastolnya lebih tinggi dari 80 mmHg. Pada hipertensi otot jantung bekerja lebih keras yg akhir nya membesar khususnya bilik kiri dan dapat mengakibatkan gagal jantung,pendarahan otak (stroke),pecahnya pembuluh kapiler jantung dan pecah nya pembuluh darah retina 

F.tekanan darah rendah (hipotensi)Hipotensi terjadi jika sistol darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastol kurang dari 80 mmHg. Penderita hipotensi dapat mengalami pingsan

G.varises Varises merupakan pelebaran /pembesaran vena akibat tidak lancar nya aliran darah menuju jantung,akibat nya darah terkumpul di vena 

H.atherosklerosis dan arteriosklerosisAtherosklerosis  merupakan penimbunan lemak pada arteri sedangkan arteriosklerosis adalah penimbunan zat kapur/kalsium di dinding arteri sehingga mengerashttp://kiddrockstrange.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html