anatomi & fisiologi

Upload: wulan-kurniasih

Post on 05-Oct-2015

142 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

anatomi fisiologi

TRANSCRIPT

ANATOMI & FISIOLOGI SYSTEM PERKEMIHAN

4. proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin disebut... a. mikturisi b. miksisic. miksasiProses berkemihFaktor yang mempengaruhinyaPenuaan dan sistem perkemihan

Tujuan Untuk mengetahui pengertian sistem perkemihan Untuk mengetahui proses berkemih dan faktor yang mempengaruhinya Untuk mengetahui penuaan dalam sisitem perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Sistem Perkemihandua ginjal (ren) yang menghasilkan urindua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkansatu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinariaOrgan Organ Sistem Perkemihan A.GINJALGinjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor). Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan. Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu korteks dan medullaFISIOLOGI GINJALMenurut Syaifuddin (1995) Fungsi ginjal yaitu mengeluarkan zat-zat toksik atau racun, mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh, mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir sari protein ureum, kreatinin dan amoniak.

B. URETERSecara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan adventisia. Lapisan mukosa terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina propria. Epitel transisional ini terdiri atas 4-5 lapis sel.

C. VESIKA URINARIAKandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisiaFungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretraProses berkemih dalam vesika urinaria merupakan Suatu proses refleks yang diatur oleh pusat-pusat refleks di otak.

D. UretraMerupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.Lapisan mukosa.Tiga tahap pembentukan urine : Filtrasi (penyaringan)Filtrasi terjadi di kapsul bowman dan glomerulus. Selain penyaringan, di glomerulus juga terjadi, penyerapan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.Proses filtrasi yaitu ketika darah masuk ke glomerulus tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi lalu masuk ke dalam ruang kapsul bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium dan garam-garam lainnya.

2. Reabsorpsi (penyerapan kembali)Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin primer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan sebagian tubulus kontortus distal. Reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal.Banyaknya zat yang direabsorpsi antara lain adalah glukosa, asam amino, ion-ion dan sebagian urea. Zat-zat yang diserap kembali akan dikembalikan ke dalam darah melewati kapiler darah di sekitar tubulus, juga terjadi penyerapan natrium di lengkung henle, sisanya akan membentuk urine sekunder. Didalam urine sekunder tidak terdapat zat yg berguna. Disini ditemukan kadar urea yang tinggi.

3. AugmentasiAugmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea. Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+ Cl-dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul urin dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara urine.Hubungan antara kulit dan ginjal dalam mengeluarkan air dari dalam tubuh yaitu pada saat cuaca panas, pembuluh darah di sekitar kulit akan mengembang yang menyebabkan pori-pori kulit ikut mengembang. Hal ini akan menyebabkan keringat keluar melalui pori-pori. Dengan begitu ginjal yang tugasnya mengeluarkan urin, digantikan oleh kulit yang mengeluarkan keringat (tentu saja komposisi keringat dan urin berbeda). Sebaliknya pada saat cuaca dingin, pembuluh darah akan menyusut sehingga keringat yang seharusnya dikeluarkan oleh kulit, digantikan oleh pengeluaran urin oleh ginjal. Hal ini menyebabkan kita selalu ingin buang air kecil pada saat cuaca dingin.

18Refleks Berkemih Berkemih disebut juga miksi. Refleks berkemih adalah refleks yang melalui medula spinalis dan bersifat otonom. Rangsangan untuk otot ini adalah peregangan muskulus detrusor di vesika urinaria. Kandung kemih dapat menampung urine sampai sebanyak 800 ml, tetapi refleks ini diaktifkan jauh sebelum mencapai volume maksimal. Saat urine mencapai volume 200-400 ml, peregangan telah cukup memadai untuk membangkitkan impuls sensorik yang kemudian akan menuju medula spinalis segmen sakral. Impuls motorik kembali melalui saraf parasimpatik menuju muskulus detrusor, dan menyebabkan kontraksi. Pada saat bersamaan, sfingter uretra eksterna berelaksasi, urine akan mengalir ke uretra dan kandung kemih dikosongkan. Berkemih dapat dicegah dengan kontraksi sfingter uretra eksterna yang disadari.Namun, jika kandung kemih terus-menerus diisi dan terengang, maka kontrol sudah tidak mampu lagi mengendalikan. MikturisiMikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin.Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1.Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.2.Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih.Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari latih. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi.Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Pola Berkemih1. Usia2. Obat-obatan3. Suhu4. Psikologis5. Asupan nutrisi dan cairan6. Kondisi penyakit7. Prosedur bedah8. Pemeriksaan diagnostik9. Jenis kelamin10. Respon keinginan awal untuk berkemih11. Tonus otot

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Pola Berkemih:UsiaBayi atau anak kecil dengan usia sampai 18-24 bulan tidak mampu mengontrol secara volunteer. Pada usia remaja dan dewasa, sudah dapat mengontrol berkemih secara volunteer. Pada Lansia, frekuensi berkemih dan volume urine meningkat. Hal ini karena terjadi penurunan kemampuan tonus otot dan daya tampung.Obat-obatanDiuretik mencegah reabsorpsiair danelektrolit tertentu untuk meningkatkan keluaran urine. Retensi urine dapat disebabkan oleh pemakaian beberapa obat, seperti atropin, sudafed dll.SuhuSuhu rendah merangsang peningkatan frekuensi berkemih. Karena pada suhu dingin, sekresi keringat oleh tubuh berkurang.PsikologisAnsietas dan cemas dapat meningkatkan frekuensi berkemih. Selain itu, ansietas dan cemas juga dapat memngakibatkan berkemih tidak tuntas (masih terdapat sisa urine di kandung kemih).Asupan nutrisi dan cairana. MinumanAlkoholdapat menghambat pelepasan ADH, sehingga dapat meningkatkan produksi urine. Kopi, teh, cokelat, dan cola yang mengandung cafein dapat meningkatkan produksi urine.b. MakananMakanan yang banyakmengandung cairan (buah dan sayur) dpt meningkatkan produksi urine.

Kondisi penyakitPasien demam mengalami penurunan produksi urine karena pasien demam mengalami banyak pengeluaran sejumlah bsar cairan yang tak kasat mata.Prosedur bedahbedah sering memiliki perubahan keseimbangan cairan sebelum menjalani pembedahan yang diakibatkan oleh proses penyakit/ puasa pasca operasi yang mempengaruhi pengeluaran urine.Pemeriksaan diagnostikBeberapa px diagnostik tidak memperbolehkan pasien untuk minum dan makan sebelum dilakukan px. (ex. Pielogram intravena dan urogram).Px sistoskopi beresiko menyebabkan retensi urine.Jenis kelaminKapasitas kandung kemih wanita antara 400 500 ml, sedangkan pria antara 300 600 ml. Frekuensi berkemih wanita lebih sering dibanding laki-laki, hanya saja volume urine yang dikeluarkan sekali berkemih oleh wanita lebih sedikit di banding laki-laki.Respon keinginan awal untuk berkemihKebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih menyebabkan urine banyak tertahan di dalam urinaria sehingga mempengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah urine.Gaya hidupPerubahan gaya hidup dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi dalam kaitannya terhadap tersedianya fasilitas toilet. Kadang individu malas berkemih di kamar mandi umum.Tingkat aktifitasliminasi urin membutuhkan tonus otot vesika urinaria yang baik untuk fungsi sfingter. Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan kemampuan pengontrolan berkemih menurun dan kemampuan tonus otot didapatkan dengan beraktifitas.SosiokulturalMisalkan adanya aturan pada masyarakat untuk tidak diperkenankan untuk BAK di tempat dan waktu tertentu.Kebiasaan seseorangMisalkan kebiasaan berkemih di toilet mengalami kesulitan berkemih menggunakan urinal/pispot/melalui kateter.Tonus ototkontraksi pengontrolan pengeluaran urine.otot kandung kemih, otot abdomen dan pelvisYang memiliki peran penting dalam memnbantu proses berkemih

PENUAAN PADA SISTEM PERKEMIHANPenuaansistem perkemihan atau dalam bahasa medis disebut juga inkontenensia urine atau orang awam menyebut dengan beser adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan atau sosial.Variasi dari inkontinensia urin meliputi keluar hanya beberapa tetes urin saja, sampai benar-benar banyak, bahkan terkadang juga disertai inkontinensia alvi (disertai pengeluaran feses).Penuaan dan sistem perkemihan Jumlah nefron di ginjal menurun seiring pertambahan usia, sering sampai setengah jumlah semula pada usia 70-80 tahun, dan ginjal kehilangan sebagian kemampuan pemekatannya. Laju filtrasi glomerulus juga menurun, sebagai akibat arteriosklerosis dan penurunan aliran darah ke ginjal. Meskipun demikian, eksresi sisa nitrogen biasanya masih adekuat. Ukuran vesika urinaria berkurang dan tonus muskulus detrusor turun. Perubahan ini menyebabkan individu perlu berkemih lebih sering. Inkontinensia urine (ketidakmampuan mengendalikan berkemih) bukan konsekuensi penuaan yang tak terelakkan sehingga dapat dicegah atau diminimalkan. Namun, semakin tua seseorang, semakin besar risiko menderita infeksi saluran kemih, terutama jika terdapat sisa urine di vesika urinaria. Etilogi Seiring dengan bertambahnya usia, ada beberapa perubahan pada anatomi dan fungsi organ kemih, antara lain ; melemahnya otot dasar panggul akibat kehamilan berkali-kali, kebiasaan mengejan yang salah, atau batuk kronis. Penyebab Inkontinensia Urine (IU) antara lain:gangguan di saluran kemih bagian bawah efek obat-obatanurin meningkat atau adanya gangguan kemampuan/keinginan ke toilet

KLAFISIKASI1. Inkontenensia urine akutPenyebab IU akut antara lain terkait dengan gangguan di saluran kemih bagian bawah, efek obat-obatan, produksi urin meningkat atau adanya gangguan kemampuan/keinginan ke toilet.

IU akut juga bisa terjadi karena produksi urin berlebih karena berbagai sebab. Misalnya gangguan metabolik, seperti diabetes melitus, asupan cairan berlebih.2. Inkontenensia urine persisiten

Mengompol juga ada yang bersifat menetap dan tidak terkait dengan penyakit akut, disebut IU persisten. stress, urgensi, overflow, dan gangguan fungsional adalah faktor penyebabnya.Inkontinensia urine dapat terjadi dengan berbagai manifestasi, antara lain: Fungsi sfingter yang terganggu menyebabkan kandung kemih bocor bila batuk atau bersin. Bisa juga disebabkan oleh kelainan di sekeliling daerah saluran kencing. Fungsi otak besar yang terganggu dan mengakibatkan kontraksi kandung kemih. Terjadi hambatan pengeluaran urine dengan pelebaran kandung kemih, urine banyak dalam kandung kemih sampai kapasitas berlebihan.

Ada beberapa pembagian inkontinensia urin, tetapi pada umumnya dikelompokkan menjadi 4:

1. Urinary stress incontinenceStress urinary incontinence terjadi apabila urin secara tidak terkontrol keluar akibat peningkatan tekanan di dalam perut

2. Urge incontinencetimbul pada keadaan otot detrusor yang tidak stabil, di mana otot ini bereaksi secara berlebihan.

3. Total incontinence

4. Overflow incontinenceurin yang mengalir keluar akibat isinya yang sudah terlalu banyak di dalam kandung kencing akibat otot detrusor yang lemah

Daftar pustaka http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-soesilowat-6105-3-babii.pdfhttp://lubisandani29.blogspot.com/2010/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.htmlhttp://fikunpad-davidabdillah.blogspot.com/2009/12/penuaan-pada-sistem-perkemihan.html

Soal38suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh disebut..a.sistem pencernaan b.sistem perkemihan c.sistem peredaran darah 2. Fungsi vesika urinaria (VU) adalah a. tempat urin berkumpulb. tempat terjadinya reabsorpsic. tempat urine keluar3. faktor-faktor yang mempengaruhi pola berkemih kecuali, a. psikologis b. tonus ototc. darah5.Volume urine maksimal adalah a. 1Lb. 10mlc. 400ml 6. ketidakmampuan mengendalikan berkemih disebuta. Inkontinensia urine b. urine gagalc. gagal ginjal 7. Sistem perkemihan berfungsi sebagaia. pengedar zat-zat tubuhb. pembuangan darahc. pembuangan urine8. Berapa banyak uretra dalam sistem perkemihana. 1b. 2c. 49. Berapa pasang ginjal dalam tubuh manusiaa. 1b. 2c. 4