anatomi fisiologi
TRANSCRIPT
STRUKTUR TUBUH MANUSIA
ENDAH DWI H.1206256440
SISTEM SARAF DAN ENDOKRIN
SARAF
ENDOKRIN
Sistem saraf terbagi 2 yaitu :
- Sistem saraf pusat otak dan medula spinalis/sumsum tulang belakang.
- Sistem saraf tepi divisi aferen dan divisi eferen.
Secara makroskopik, sistem saraf pusat terdiri dari :
• Gray matter (substansi grisea), bagian yang mengandung badan sel saraf, dendrit, dan ujung akson tak bermeilin.
• White matter (substansi alba), sebagian besar tersusun dari akson bermeilin dan sangat sedikit badan sel.
Meninges adalah 3 lapisan yang melindungi otak dan medula spinalis yaitu Duramater, Arachnoid, Piameter.
Cairan Serebrospinal
Cairan ini mengelilingi otak dan medula spinalis yang berfungsi cairan peredam kejut untuk mencegah otak terbentur dengan bagian dalam tengkorak saat kapala terbentur.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf tepi
Setelah adanya rangsangan-rangsangan yang memberi tahukan bahwa ada sesuatu yang akan mengganggu hemoestatis tubuh baik internal maupun eksternal oleh divisi aferen, sistem saraf pusat melakukan penyesuaiann-penyesuaian yang dapat mengembalikan hemoestatis tubuh yang ditujukan pada otot fdan kelenjar melalui divisi eferen.
Sistem Saraf Otonom
1. Saraf simpatikSaraf ini berfungsi mengaktifkan kerja otot-otot tak sadar seperti pada otot jantung, lambung, usus dan alat pernapasan.
2. Saraf Parasimpatik Kerja saraf parasimpatik berlawanan
dengan saraf simpatik, sehingga efek kerja sama yang ditimbulkan oleh kedua saraf otonom tersebut berupa keserasian kerja berbagai macam alat- alat tubuh.
Sistem Saraf Somatik
Sistem saraf somatik adalah sistem saraf yang membawa instruksi dari sistem saraf pusat ke organ efektor yang berupa otot rangka yang kerjanya disadari/volunter.
ORGAN-ORGAN
1. Kelanjar Hipofisis (Kelenjar Pituitari)2. Kelenjar Epifise3. Kelenjar Timus (Kelenjar Kacang)4. Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok) 5. Kelenjar Paratiroid 6. Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak Ginjal)7. Kelenjar Pankreas (Langerhans)8. Kelenjar Kelamin (Gonad)9. Kelenjar Usus dan Lambung
HORMON
Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku. Kerja hormon berada dibawah kendali sistem saraf. Hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin.
Struktur dasar hormon
• Derivat asam amino, contoh : epinefrin• Petide/ derivat peptide, contoh: hormon
peptida• Steroid, contoh: estrogen & progesteron• Asam lemak , contoh: hormon
prostagland
Klasifikasi hormon
1. Hormon perkembangan2. Hormon metabolisme3. Hormon tropik4. Hormon pengatur metabolisme air &
mineral.
SEKRESI HORMON
Organ yang bekerja dalam sekresi hormon adalah kelenjar endokrin. Pengeluaran hormon mulai berkurang sejak umur 25 tahun, sehingga volumenya kecil dibandingkan puncak pengeluarannya.
Kelebihan dan kekurangan hormon akan menimbulkan suatu dampak pada bagian-bagiannya.
efek kekurangan hormon1. fisik
• Masalah disfungsi seksual• Kemerosotan indera, saraf gerak, dan saraf
peraba• Tambahan lemak pada dada dan pinggul• Resiko yang lebih tinggi pada penderita
jantung dan sirkulasi darah• Anti insulin dan diabetes• Rasa nyeri,kaku dan deformasi persendian• Rambut menipis dan beruban, dll
Efek psikologis :- Rasa lemah- Frustasi- Acuh tak acuh- Sikap negatif- Aprosexia- Gelisah dan reaksi yang berlebihan- Perasaan cepat berubah- Tidak suka bergaul, kesepian
SISTEM RESPIRASI
STRUKTUR MAKROSKOPIS & MIKROSKOPIS
Sistem pernapasan terdiri dari :Saluran napas bagian atas:
HIDUNG
FARING
LARING
Saluran napas bagian bawah :
TRAKEABRONKUS
PARU-PARU
VOLUME UDARA DALAM PARU-PARU
• Volume tidal (VT) merupakan volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal biasa.
• Volume cadangan inspirasi (VCI) adalah volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi maksimum di atas inspirasi tidal.
• Volume cadangan ekspirasi (VCE) adalah volume ekstra udara yang dapat dikeluarkan dengan kuat pada akhir ekspirasi tidal normal.
• Volume residual (VR) merupakan volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi kuat. VR ini penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jedah pernapasan.
KAPASITAS UDARA PARU-PARU
• Kapasitas Residu Fungsional (KRF) adalah penambahan volume residual dan volume cadangan ekspirasi (KRF=VR+VCE). Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa salam sistem respiratorik setelah ekspirasi normal. Rata-ratanya adalah 2.200 ml.
• Kapasitas Inspirasi (KI) adalah penambahan volume tidal dan volume cadangan inspirasi (KI=VT+VCI). Rata-ratanya adalah 3500 ml.
SPIROGRAM
Faktor-faktor dalam inflasi dan deflasi paru-paru
– Tekanan intrapleura – Jaringan elastik dalam paru-paru– Tekanan pleura negatif yang semakin
berkurang– Tekanan intra alveolar menurun drastis– Tekanan intra alveolar meningkat– Surfaktan– Kompilans– Pneumotoraks dan atalektasis
SISTEM PERKEMIHAN
STRUKTUR & FUNGSI GINJAL
Ginjal manusia normalnya berjumlah dua dan terletak pada dinding posterior abdomen. Beratnya kira-kira 150 gram dan seukuran kepalan tangan orang dewasa.FUNGSI GINJAL:
- fungsi regulasi- fungsi ekskresi- fungsi hormon- fungsi metabolik
Struktur: 1. Korteks
bagian terluar ginjal untuk melindungi bagian ginjal yang mudah rapuh.
2. Medulaterdapat jaringan kerucut
membentuk piramida ginjal.3. Pelvis
sambungan dari ujung ureter bagian atas yang bentuknya seperti corong
PEMBENTUKAN URIN
Ada 3 proses , yaitu :1. Filtrasi2. Reabsorpsi3. Augmentasi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Hormon Antideuritik (ADH)jika jumlah ADH tinggi, reabsorpsi air akan semakin tinggi dan menghasilkan urin yang pekat. Dan sebaliknya
2. Hormon insulinHormon insulin meningkatkan jumlah ion K+ yang diambil.
3. Hormon aldosteronSekresi aldosteron yang berlebihan hampir selalu berkaitan dengan hipokalemia, sebagian berhunungan dengan perpindahan kalium ekstraselular ke dalam sel.
4. Air yang dikonsumsi
PERAN GINJAL UNTUK pH DARAH
Ginjal mengatur konsentrasi ion H+ cairan ekstraselular melalui tiga mekanisme dasar; sekresi ion H+, reabsorpsi HCO3- yang lolos filtrasi, produksi HCO3- baru oleh sistem larutan penyangga amonia dan fosfat.
SISTEM REPRODUKSI
KERJA ENDOKRIN UNTUK REPRODUKSI
Sistem endokrin mengontrol fungsi sistem reproduksi. Endocrinal kelenjar yang bertanggung jawab disebut gonad. Gonad mengeluarkan hormon seks, yang berperan untuk perkembangan seksual dan yang terkait ledakan pertumbuhan dalam tubuh, serta pada pengembangan karakteristik seksual sekunder.
SIKLUS MENTRUASI
FERTILISASI
PROSES IMPLANTASI