anatomi faring, laring, tonsil

Upload: dwibhaktipertiwi

Post on 02-Jun-2018

1.271 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    1/16

    Anatomi Faring

    Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang besar di

    bagian atas dan sempit di bagian bawah serta terletak pada bagian anterior kolum vertebra.

    Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esophagus setinggi

    vertebra servikal ke-6. Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, ke

    depan berhubungan dengan rongga mulut melalui ismus orofaring, sedangkan dengan laring di

    bawah berhubungan melalui aditus laring dan ke bawah berhubungan dengan esophagus.

    Panjang dinding posterior faring pada orang dewasa kurang lebih 14 cm; bagian ini merupakan

    bagian dinding faring yang terpanjang. Dinding faring dibentuk oleh (dari dalam keluar) selaput

    lendir, fasia faringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal.

    Faring terbagi atas nasofaring, orofaring dan laringofaring (hipofaring). Unsur-unsur

    faring meliputi mukosa, palut lendir (mukosa blanket) dan otot.

    Gambar 1. Anatomi Faring

    Atlas of Human Anatomy 4th Edition

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    2/16

    Faring terdiri atas :

    Nasofaring

    Batas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian bawah adalah palatum

    mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke belakang adalah vertebra servikal.

    Nasofaring yang relatif kecil, mengandung serta berhubungan erat dengan beberapa struktur

    penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan resesus faring yang

    disebut fosa Rosenmuller, kantong Rathke, yang merupakan invaginasi struktur embrional

    hipofisis serebri, torus tubarius, suatu refleksi mukosa faring di atas penonjolan kartilago tuba

    Eustachius, koana, foramen jugulare, yang dilalui oleh n. glosofaring, n. vagus dan n.asesorius

    spinal saraf cranial dan v.jugularis interna, bagian petrosus os temporalis dan foramen laserum

    dan muara tuba Eustachius.

    Orofaring

    Orofaring disebut juga mesofaring dengan batas atasnya adalah palatum mole, batas

    bawah adalah tepi atas epiglottis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke belakang adalah

    vertebra sevikal. Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalah dinding posterior faring,

    tonsil palatine, fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan

    foramen sekum.

    Laringofaring (Hipofaring)

    Batas laringofaring di sebelah superior adalah tepi atas epiglotis, batas anterior ialah

    laring, batas inferior ialah esofagus, serta batas posterior ialah vertebra servikal. Struktur pertama

    yang tampak di bawah lidah ialah valekula. Bagian ini merupakan dua cengkungan yang

    dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan ligamentum glosoepiglotika lateral pada

    tiap sisi. Valekula disebut juga kantong pil ( pill pockets ) sebab pada beberapa orang, kadang

    kadang bila menelan pil akan tersangkut di situ. Di bawah valekula terdapat epiglotis. Pada bayi

    epiglotis ini berbentuk omega dan pada perkembangannya akan lebih melebar, meskipun kadang

    kadang bentuk infantile (bentuk omega) ini tetap sampai dewasa. Dalam perkembangannya,

    epiglotis ini dapat menjadi demikian lebar dan tipisnya. Epiglotis berfungsi juga untuk

    melindungi glotis ketika menelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus tersebut menuju

    ke sinus piriformis dan ke esophagus.

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    3/16

    Ruang Faringal

    Ada dua ruang yang berhubungan dengan faring yang secara klinis mempunyai arti

    penting, yaitu ruang retrofaring dan ruang parafaring. Ruang retrofiring ( Retropharyngeal

    space ), dinding anterior ruang ini adalah dinding belakang faring yang terdiri dari mukosa faring,

    fasia faringobasilaris dan otot otot faring. Ruang ini berisi jaringan ikat jarang dan fasia

    prevertebralis. Ruang ini mulai dari dasar tengkorak di bagian atas sampai batas paling bawah

    dari fasia servikalis. Serat serat jaringan ikat di garis tengah mengikatnya pada vertebra.Di

    sebelah lateral ruang ini berbatasan dengan fosa faringomaksila.

    Ruang parafaring (Pharyngomaxillary Fossa), ruang ini berbentuk kerucut dengan

    dasarnya yang terletak pada dasar tengkorak dekat foramen jugularis dan puncaknya pada kornu

    mayus os hioid. Ruang ini dibatasi di bagian dalam oleh m. konstriktor faring superior, batas

    luarnya adalah ramus asenden mandibula yang melekat dengan m. pterigoid interna dan bagian posterior kelenjar parotis. Fosa ini dibagi menjadi dua bagian yang tidak sama besarnya oleh os

    stiloid dengan otot yang melekat padanya. Bagian anterior (presteloid) adalah bagian yang lebih

    luas dan dapat mengalami proses supuratif sebagai akibat tonsil yang meradang, beberapa bentuk

    mastoiditis atau petrositis, atau dari karies dentis. Bagian yang lebih sempit di bagian posterior

    (post stiloid) berisi a.karotis interna, v. jugularis interna, n. vagus yang dibungkus dalam suatu

    sarung yang disebut selubung karotis (carotid sheath). Bagian ini dipisahkan dari ruang

    retrofaring oleh sesuatu lapisan fasia yang tipis.

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    4/16

    Gambar 2 Anatomi Faring Bagian Posterior

    Atlas of Human Anatomy 4TH Edition

    Anatomi Laring

    Laring merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atasdan terletak setinggi

    vertebra cervicalis IV - VI, dimana pada anak-anak dan wanita letaknya relatif lebih tinggi.

    Bentuk laring menyerupai limas segitiga terpancung dengan bagian atas lebih terpancung dan

    bagian atas lebih besar dari bagian bawah. Batas atas laring adalah aditus laring sedangkan batas

    kaudal kartilago krikoid.

    Struktur kerangka laring terdiri dari satu tulang (os hioid) dan beberapa tulang rawan,

    baik yang berpasangan ataupun tidak. Komponen utama pada struktur laring adalah kartilago

    tiroid yang berbentuk seperti perisai dan kartilago krikoid. Os hioid terletak disebelah superior

    dengan bentuk huruf U dan dapat dipalpasi pada leher depan serta lewat mulut pada dinding

    faring lateral. Dibagian bawah os hioid ini bergantung ligamentum tirohioid yang terdiri dari dua

    sayap / alae kartilago tiroid. Sementara itu kartilago krikoidea mudah teraba dibawah kulit yang

    melekat pada kartilago tiroidea lewat kartilago krikotiroid yang berbentuk bulat penuh. Pada

    permukaan superior lamina terletak pasangan kartilago aritinoid ini mempunyai dua buah

    prosesus yakni prosesus vokalis anterior dan prosesus muskularis lateralis.Pada prosesus vokalis akan membentuk 2/5 bagian belakang dari korda vokalis

    sedangkan ligamentum vokalis membentuk bagian membranosa atau bagian pita suara yang

    dapat bergetar. Ujung bebas dan permukaan superior korda vokalis suara membentuk glotis.

    Kartilago epiglotika merupakan struktur garis tengah tunggal yang berbentuk seperti bola

    pimpong yang berfungsi mendorong makanan yang ditelan kesamping jalan nafas laring. Selain

    itu juga terdapat dua pasang kartilago kecil didalam laring yang mana tidak mempunyai fungsi

    yakni kartilago kornikulata dan kuneiformis.

    A. Kartilago

    Kartilago laring terbagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu :

    1. Kelompok kartilago mayor, terdiri dari :

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    5/16

    2. Kartilago minor, terdiri dari :

    Santorini , 2 buah

    Wrisberg , 2 buah

    Gambar 1

    Kartilago Tiroidea

    Kartilago Tiroidea merupakan suatu kartilago hyalin yang membentuk dinding anterior

    dan lateral laring, dan merupakankartilago yang terbesar. Terdiri dari 2sayap (alae tiroidea)

    berbentuk seperti perisai yang terbuka dibelakangnya tetapi bersatu di bagian depan dan

    membentuk sudut sehingga menonjol ke depan disebut Adams Apple. Sudut ini pada pria

    dewasa kira-kira 90 derajat dan pada wanita 120 derajat. Diatasnya terdapat lekukan yang

    disebut thyroid notch atau ineiseura tiroidea, dimana di belakang atas membentuk kornu superior

    yang dihubungkan dengan os hyoid oleh ligamentum tiroidea, sedangkan di bagian bawahmembentuk kornu inferior yang berhubungan dengan permukaan posterolateral dari kartilago

    krikoidea dan membentuk artikulasio krikoidea.Dengan adanya artikulasio ini memungkinkan

    kartilago tiroidea dapat terangkat ke atas. Di sebelah dalam perisai kartilago tiroidea terdapat

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    6/16

    bagian dalam laring, yaitu : pita suara, ventrikel, otot-otot dan ligamenta,kartilago aritenoidea,

    kuneiforme serta kornikulata.

    Permukaan luar ditutupi perikondrium yang tebal dan terdapat suatu alur yangberjalan

    oblik dari bawah kornu superior ke tuberkulum inferior. Alur ini merupakantempat perlekatan

    muskulus sternokleidomastoideus, muskulus tirohioideus danmuskulus konstriktor faringeus

    inferior.

    Permukaan dalamnya halus tetapi pertengahan antara incisura tiroidea dan tepibawah

    kartilago tiroidea perikondriumnya tipis, merupakan tempat perlekatan tendokomisura anterior.

    Tangkai epiglotis melekat 1 cm diatasnya olehligamentum tiroepiglotika. Kartilago ini

    mengalami osifikasi pada umur 20 30 tahun.

    Kartilago Krikoidea

    Kartilago ini merupakan bagian terbawah dari dinding laring. Merupakan kartilago hialin

    yang berbentuk cincin stempel ( signet ring ) dengan bagian alasnya terdapat di belakang. Bagian

    anterior dan lateralnya relatif lebih sempit daripada bagian posterior. Kartilago ini berhubungan

    dengan kartilago tiroidea tepatnya dengan kornu inferior melalui membrana krikoidea ( konus

    elastikus ) dan melalui artikulasio krikoaritenoidea. Di sebelah bawah melekat dengan cincin

    trakea I melalui ligamentum krikotiroidea. Pada keadaan darurat dapat dilakukan tindakan

    trakeostomi, krikotomi atau koniotomi pada konus elastikus.

    Kartilago krikoidea pada dewasa terletak setinggi vertebra servikalis VI - VIIdan pada anak-

    anak setinggi vertebra servikalis III - IV. Kartilago ini mengalami osifikasi setelah kartilago

    tiroidea.

    Kartilago Aritenoidea

    Kartilago ini juga merupakan kartilago hyalin yang terdiri dari sepasang kartilago

    berbentuk piramid 3 sisi dengan basis berartikulasi dengan kartilago krikoidea, sehinggamemungkinkan pergerakan ke medio lateral dan gerakan rotasi. Dasar dari piramid ini

    membentuk 2 tonjolan yaitu prosesus muskularis yang merupakan tempat melekatnya muskulus

    krikoaritenoidea yang terletak di posterolateral, dan di bagian anterior terdapat prosesus vokalis

    tempat melekatnya ujung posterior pita suara. Pinggir posterosuperior dari konus elastikus

    melekat ke prosesus vokalis. Ligamentum vokalis terbentuk dari setiap prosesus vokalis dan

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    7/16

    berinsersi pada garis tengah kartilago tiroidea membentuk tiga per lima bagaian membranosa

    atau vibratorius pada pita suara. Tepi dan permukaan atas dari pita suara ini disebut glottis .

    Kartilago aritenoidea dapat bergerak ke arah dalam dan luar dengan sumbu

    sentralnya tetap, karena ujung posterior pita suara melekat pada prosesus vokalis dari aritenoid

    maka gerakan kartilago ini dapat menyebabkan terbuka dan tertutupnya glotis. Kalsifikasi terjadi

    pada dekade ke 3 kehidupan.

    Kartilago Epiglotis

    Bentuk kartilago epiglotis seperti bet pingpong dan membentuk dinding anterior aditus

    laringeus tangkainya disebut petiolus dan dihubungkan oleh ligamentum tiroepiglotika ke

    kartilago tiroidea di sebelah atas pita suara. Sedangkan bagian atas menjulur di belakang korpus

    hyoid ke dalam lumen faring sehingga membatasi basis lidah dan laring. Kartilago epiglotismempunyai fungsi sebagai pembatas yang mendorong makanan ke sebelah laring.

    Kartilago Kornikulata

    Kartilago ini merupakan kartilago fibroelastis, disebut juga kartilago Santorini dan

    merupakan kartilago kecil di atas aritenoid serta di dalam plika ariepiglotika.

    Kartilago KuneiformeMerupakan kartilago fibroelastis dari Wrisberg dan merupakan kartilago kecil yang

    terletak di dalam plika ariepiglotika (Ballenger, 1993).

    B. Ligamentum dan Membrana

    Ligamentum dan membran laring terbagi atas 2 grup, yaitu :

    1. Ligamentum ekstrinsik, terdiri dari :

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    8/16

    Gambar 2

    2. Ligamentum intrinsik, terdiri dari :

    ntum vestibular

    Gambar 3

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    9/16

    C. Otot Laring

    Gerakan laring dilakukan oleh kelompok otot / muskulus ekstrinsik dan intrinsik. Otot

    ekstrinsik bekerja pada laring secara keseluruhan yang terdiri dari otot ekstrinsik suprahioid yang

    berfungsi menarik laring ke atas dan otot ekstrinsik infrahioid. Otot intrinsik laring menyebabkan

    gerakan antara berbagai struktur laring sendiri, seperti otot vokalis dan tiroaritenoid yang

    membentuk tonjolan pada korda vokalis dan berperan dalam membentuk tegangan korda vokalis,

    otot krikotiroid berfungsi menarik kartilago tiroid kedepan, meregang dan menegangkan korda

    vokalis dan memiliki fungsi membentuk suara dan bernafas.

    Otot / muskulus ekstrinsik

    Terbagi atas :

    1. Otot suprahioid / otot elevator laring, yaitu :- Stilohioideus

    - Geniohioideus

    - Genioglosus

    - Milohioideus

    - Digastrikus

    - Hioglosus

    2. Otot infrahioid / otot depresor laring, yaitu :

    - Omohioideus

    - Sternokleidomastoideus

    - Tirohioideus

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    10/16

    Gambar 4 The Extrinsic Muscles

    Kelompok otot depresor dipersarafi oleh ansa hipoglossi C2 dan C3 danpenting untuk

    proses menelan (deglutisi) dan pembentukan suara (fonasi). Muskuluskonstriktor faringeus

    medius termasuk dalam kelompok ini dan melekat pada lineaoblikus kartilago tiroidea. Otot ini

    penting pada proses deglutisi (Ballenger, 1993).

    Otot / muskulus intrinsik

    Terbagi atas :

    1. Otot adduktor :

    - Interaritenoideus transversal dan oblik

    - Krikotiroideus- Krikotiroideus lateral

    2. Otot abduktor :

    - Krikoaritenoideus posterior

    3. Otot tensor :

    - Tensor Internus : Tiroaritenoideus dan Muskulus Vokalis

    - Tensor Eksternus : Krikotiroideus

    Gambar 5

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    11/16

    D. Struktur Laring Bagian Dalam

    Cavum laring dibagi menjadi sebagai berikut :

    a. Supraglotis (vestibulum superior), yaitu ruang diantara permukaan atas pita suara palsu

    dan inlet laring.

    b. Glotis (pars media), yaitu ruangan yang terletak antara pita suara palsu dengan pita suara

    sejati serta membentuk rongga yang disebut ventrikel laring morgagni.

    c. Infraglotis (pars inferior), yaitu ruangan diantara pita suara sejati dengan tepi bawah

    kartilago krikoidea (Ballenger, 1993).

    Beberapa bagian penting dari dalam laring :

    Aditus Laringeus

    Pintu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anterior oleh epiglotis, lateral oleh plikaariepiglotika, posterior oleh ujung kartilago kornikulata dan tepi atas muskulus aritenoideus.

    Rima Vestibuli.

    Merupakan celah antara pita suara palsu.

    Rima glottis

    Di depan merupakan celah antara pita suara sejati, di belakang antara prosesus vokalis

    dan basis kartilago aritenoidea.

    Vallecula

    Terdapat diantara permukaan anterior epiglotis dengan basis lidah, dibentuk oleh plika

    glossoepiglotika medial dan lateral.

    Plika Ariepiglotika

    Dibentuk oleh tepi atas ligamentum kuadringulare yang berjalan darikartilago epiglotika

    ke kartilago aritenoidea dan kartilago kornikulata.

    Sinus Pyriformis (Hipofaring)

    Terletak antara plika ariepiglotika dan permukaan dalam kartilago tiroidea.

    Incisura Interaritenoidea

    Suatu lekukan atau takik diantara tuberkulum kornikulatum kanan dan kiri.

    Vestibulum Laring

    Ruangan yang dibatasi oleh epiglotis, membrana kuadringularis, kartilago aritenoid,

    permukaan atas prosesus vokalis kartilago aritenoidea dan muskulus interaritenoidea.

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    12/16

    Plika Ventrikularis (pita suara palsu)

    Pita suara palsu yang bergerak bersama-sama dengan kartilago aritenoidea untuk

    menutup glottis dalam keadaan terpaksa, merupakan dua lipatan tebal dari selaput lendir dengan

    jaringan ikat tipis di tengahnya.

    Ventrikel Laring Morgagni (sinus laringeus)

    Ruangan antara pita suara palsu dan sejati. Dekat ujung anterior dari ventrikel terdapat

    suatu divertikulum yang meluas ke atas diantara pita suara palsu dan permukaan dalam kartilago

    tiroidea, dilapisi epitel berlapis semu bersilia dengan beberapa kelenjar seromukosa yang

    fungsinya untuk melicinkan pita suara sejati, disebut appendiks atau sakulus ventrikel laring.

    Plika Vokalis (pita suara sejati)

    Terdapat di bagian bawah laring. Tiga per lima bagian dibentuk oleh ligamentum vokalis

    dan celahnya disebut intermembranous portion , dan dua per lima belakang dibentuk oleh prosesus vokalis dari kartilago aritenoidea dan disebut intercartilagenous portion.

    E. Persarafan dan Perdarahan

    Laring dipersarafi oleh cabang nervus vagus yaitu nervus laringeus superior dan nervus

    laringeus inferior (nervus laringeus rekuren) kiri dan kanan.

    Nervus Laringeus Superior.

    Meninggalkan nervus vagus tepat di bawah ganglion nodosum, melengkung ke depan dan

    medial di bawah arteri karotis interna dan eksterna yang kemudian akan bercabang dua, yaitu :

    Cabang Interna ; bersifat sensoris, mempersarafi vallecula, epiglotis, sinus pyriformis dan

    mukosa bagian dalam laring di atas pita suara sejati.

    Cabang Eksterna ; bersifat motoris, mempersarafi muskulus krikotiroid dan muskulus

    konstriktor inferior.

    Nervus Laringeus Inferior (Nervus Laringeus Rekuren).

    Berjalan dalam lekukan diantara trakea dan esofagus, mencapai laring tepat dibelakang

    artikulasio krikotiroidea. Nervus laringeus yang kiri mempunyai perjalanan yangpanjang dan

    dekat dengan Aorta sehingga mudah terganggu.Merupakan cabang nervus vagus setinggi bagian

    proksimal subklavia dan berjalanmembelok ke atas sepanjang lekukan antara trakea dan

    esofagus, selanjutnya akanmencapai laring tepat di belakang artikulasio krikotiroidea dan

    memberikan persarafan :

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    13/16

    Sensoris, mempersarafi daerah subglotis dan bagian atas trakea

    Motoris, mempersarafi semua otot laring kecuali muskulus krikotiroidea

    Laring mendapat perdarahan dari cabang arteri tiroidea superior dan inferiorsebagai arteri

    laringeus superior dan inferior (Ballenger, 1993).

    Arteri Laringeus Superior

    Berjalan bersama ramus interna nervus laringeus superior menembus membrana tirohioid

    menuju ke bawah diantara dinding lateral dan dasar sinus pyriformis (Ballenger, 1993).

    Arteri Laringeus Inferior

    Berjalan bersama nervus laringeus inferior masuk ke dalam laring melalui area Killian Jamieson

    yaitu celah yang berada di bawah muskulus konstriktor faringeus inferior, di dalam laring

    beranastomose dengan arteri laringeus superior dan memperdarahi otot-otot dan mukosa laring(Scott, 1997).

    Gambar 6

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    14/16

    Anatomi Tonsil

    Gambar 2.1 Anatomi Tonsil

    Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori. Cincin Waldeyer

    merupakan jaringan limfoid yang membentuk lingkaran di faring yang terdiri dari tonsil palatina,

    tonsil faringeal (adenoid), tonsil lingual, dan tonsil tubal.

    A) Tonsil Palatina

    Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam fosa tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior (otot palatoglosus) dan pilar posterior

    (otot palatofaringeus). Tonsil berbentuk oval dengan panjang 2-5 cm, masing-masing tonsil

    mempunyai 10-30 kriptus yang meluas ke dalam jaringan tonsil. Tonsil tidak selalu mengisi

    seluruh fosa tonsilaris, daerah yang kosong diatasnya dikenal sebagai fosa supratonsilar. Tonsil

    terletak di lateral orofaring. Dibatasi oleh:

    muskulus konstriktor faring superior

    muskulus palatoglosus

    muskulus palatofaringeus

    palatum mole

    tonsil lingua

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    15/16

    Permukaan tonsil palatina ditutupi epitel berlapis gepeng yang juga melapisi invaginasi

    atau kripti tonsila. Banyak limfanodulus terletak di bawah jaringan ikat dan tersebar sepanjang

    kriptus. Limfonoduli terbenam di dalam stroma jaringan ikat retikular dan jaringan limfatik

    difus. Limfonoduli merupakan bagian penting mekanisme pertahanan tubuh yang tersebar di

    seluruh tubuh sepanjang jalur pembuluh limfatik. Noduli sering saling menyatu dan umumnya

    memperlihatkan pusat germinal.

    Fosa Tonsil

    Fosa tonsil dibatasi oleh otot-otot orofaring, yaitu batas anterior adalah otot palatoglosus,

    batas posterior adalah otot palatofaringeus dan batas lateral atau dinding luarnya adalah otot

    konstriktor faring superior. Berlawanan dengan dinding otot yang tipis ini, pada bagian luar

    dinding faring terdapat nervus ke IX yaitu nervus glosofaringeal.

    PendarahanTonsil mendapat pendarahan dari cabang-cabang arteri karotis eksterna, yaitu 1) arteri

    maksilaris eksterna (arteri fasialis) dengan cabangnya arteri tonsilaris dan arteri palatina asenden;

    2) arteri maksilaris interna dengan cabangnya arteri palatina desenden; 3) arteri lingualis dengan

    cabangnya arteri lingualis dorsal; 4) arteri faringeal asenden. Kutub bawah tonsil bagian anterior

    diperdarahi oleh arteri lingualis dorsal dan bagian posterior oleh arteri palatina asenden, diantara

    kedua daerah tersebut diperdarahi oleh arteri tonsilaris. Kutub atas tonsil diperdarahi oleh arteri

    faringeal asenden dan arteri palatina desenden. Vena-vena dari tonsil membentuk pleksus yang

    bergabung dengan pleksus dari faring. Aliran balik melalui pleksus vena di sekitar kapsul tonsil,

    vena lidah dan pleksus faringeal.

    Aliran getah bening

    Aliran getah bening dari daerah tonsil akan menuju rangkaian getah bening servikal

    profunda ( deep jugular node ) bagian superior di bawah muskulus sternokleidomastoideus,

    selanjutnya ke kelenjar toraks dan akhirnya menuju duktus torasikus. Tonsil hanya mempunyai

    pembuluh getah bening eferan sedangkan pembuluh getah bening aferen tidak ada.

    Persarafan

    Tonsil bagian bawah mendapat sensasi dari cabang serabut saraf ke IX (nervus

    glosofaringeal) dan juga dari cabang desenden lesser palatine nerves .

    Imunologi Tonsil

  • 8/11/2019 Anatomi Faring, Laring, Tonsil

    16/16