analisis variabel makro ekonomi dan rasio...

125
i ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh : NIM : 205081000176 HARIYADI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010

Upload: nguyenkhuong

Post on 16-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

i

ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO

KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM

PADA PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh :

NIM : 205081000176 HARIYADI

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010

Page 2: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

ii

ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

NIM: 205081000176 HARIYADI

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 196902032001121003 NIP : 19770122 2003 121 001

M. Arif Mufraini, Lc, M.si

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

iii

Hari ini jumat, Tanggal 16 Bulan September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Hariyadi NIM:205081000176 dengan judul Skripsi “ ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI ”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 September 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi Prof. Dr. Ahmad Rodoni

Penguji I Penguji II M. Arif Mufraini, Lc, M.si

Prof. Dr. Abdul Hamid., MS Indo Yama, SE, MAB

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 4: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

iv

Hari ini Senin, Tanggal 16 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Hariyadi NIM:205081000176 dengan judul Skripsi “ ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI ”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Agustus 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Suhendra, MM Ketua Sekretaris

M. Arif Mufraini, Lc, M.si

Penguji Ahli Prof. Dr. Abdul Hamid., MS

Page 5: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Hariyadi

2. Tempat /Tanggal Lahir : Tangerang, 25 September 1987

3. Alamat : Jl. Karyawan 4 RT 01/01 KEL. Karang Timur KEC. Karang Tengah Ciledug Tangerang (15157)

4. Handphone : (021) 94521845

5. Agama : Islam

6. Kewarganegaraan : Indonesia

B. DATA PENDIDIKAN

1. Tahun 1993-1999 SDN Karang Tengah 8 Tangerang

2. Tahun 1999-2002 MTS Daar El-Qolam Tangerang

3. Tahun 2002-2005 SMA Budi Mulia Tangerang

4. Tahun 2005-2010 FEIS Manajemen UIN Jakarta

C. DATA PENGALAMAN KERJA

1. Tahun 2008 : Magang bagian Administrasi di Rs. Bhakti

Asih Ciledug Tangerang selama 1 bulan

2. Tahun 2008 : Bagian Tata Usaha disekolah SDI Nur

Insan

3. Tahun 2009 : Bagian bidang keguruan disekolah SDI Nur

Insan Ciledug Tangerang

Page 6: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

vi

ABSTRACT

This study aims to: 1) To analyze the effect of simultaneous and partially between macro economic variables and financial ratios of return of stocks listed on the Indonesia Stock Exchange 2) to analyze the independent variables which most influence on the dependent variable. This study uses multiple regression analysis of data used in this study uses secondary data obtained from the Indonesian Stock Exchange. This sample selection is all the companies listed in Indonesia Stock Exchange 45 LQ categories entering the period 2005-2008. Regression results found that variable inflation, SBI, Exchange Rate, Real Interest Rate, Profitability, Leverage, Liquidity significant effect on stock returns while partially found that the variable exchange rate, Real Interest Rate, Return On Asset and most influential independent variable is

exchange rate, with a look at the greatest value of the beta coefficients between other independent variables.

Keyword : Inflation, SBI, Kurs, Real Interest Rate, Profitability, Leverage, Liquidity, Stock Return

Page 7: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menganalisa pengaruh secara simultan

dan secara parsial antara variabel makro ekonomi dan rasio keuangan terhadap

return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

independen manakah yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda Data yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

Indonesia. Pemilihan sampel ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia yang masuk kategori LQ 45 periode 2005 – 2008. Hasil uji regresi

ditemukan bahwa secara simultan variabel Inflasi, SBI, Kurs, Real Interest Rate,

Profitabilitas, Leverage, Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Return Saham

sedangkan secara parsial ditemukan bahwa variabel Kurs, Real Interest Rate,

Return On Asset dan variabel independen yang paling berpengaruh adalah Kurs,

dengan melihat nilai koefisien beta paling besar diantara variabel independen

lainya.

Kata Kunci : Inflasi, SBI, Kurs, Real Interest Rate, Profitabilitas, Leverage,

Likuiditas, Return Saham

Page 8: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, berkah ,taufik, dan hidayah Allah SWT, penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah

kepada panutan umat, Rasulallah Muhammad SAW.

Perjalanan panjang penulis dalam upaya menyelesaikan skripsi ini dihiasi

dengan segala kekurangan dan kelemahan penulis, dan diwarnai dengan berbagai

cobaan, tantangan, dan penuh perjuangan yang harus dihadapi. Karena itu skripsi

ini tidak akan mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak, meskipun

pada akhirnya dalam skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan

belum mencapai kata sempurna. Maka sudah seharusnya peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ayahanda Mar’ali dan Ibunda Siti Aisah yang membesarkan dan mendidik

serta senantiasa selalu percaya, mendoakan, memotivasi, mendukung dan

memberikan seluruh kerja kerasnya untuk mewujudkan keinginan anak-

anaknya dalam meraih cita-cita. ary sangat menyayangi dan mencintaimu ibu.

2. Kepada semua keluarga besar H. Caing (Alm) yang telah memberikan

dukungan baik materi, moral serta doa untuk tercapainya salah satu cita-cita

yaitu mendapatkan gelar sarjana.

3. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA,. Selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr.Abdul Hamid,.Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Prof,Dr.Ahmad Rodoni,MM selaku Pudek I dan dosen pembimbing

I,yang senantiasa memberikan perhatian dan ilmunya dalam membimbing

peneliti.

6. Bapak M. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang selalu

memberikan pengarahan dan motivasi serta ilmunya dalam membimbing

peneliti.

Page 9: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

ix

7. Seluruh dosen yang berada di Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Khususnya

jurusan manajemen yang memiliki peran yang sangat besar bagi saya dalam

proses perkuliahan.

8. Mbak ani yang sudah melayani saya dan temen-teman dalam proses

pendaftaran skripsi.

9. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial yang telah bekerja

dengan baik melayani para mahasiswa, semoga amalnya diterima ALLAH

SWT.

10. Eko aryanto, Nova Herdiansyah my best Friends,,,ya walaupun suka nyebelin

dan ngutang sih,,,,,,!

11. Dian maulana yang sudah membimbing saya dari bab 1 – bab 3, Thanks y,,,,

12. Sepupu ku Muink, Tri makasih atas modem Gratisnya.

13. Kepada wanita dihatiku yang selalu mendukung dan mendoakan ku.

14. Semua teman – teman manajemen B dan manajemen keuangan tahun 2005.

Kalian semua teman terbaik yang bisa aku dapatkan.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya semoga Allah SWT membalas budi baik semua serta skripsi ini

dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi semuanya.Amin ya

Robbal’alamin.

Jakarta, September 2010

(Hariyadi )

Page 10: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM............................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................ . ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................ . iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian.............................................................. 7

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Ilmu Ekonomi ............................................ ..... 8

B. Pengertian Efek dan Bursa Efek ................................... ..... 8

C. Inflasi .................................................................................. 8

1. Pengertian Inflasi .......................................................... 9

2. Komponen Inflasi .......................................................... 11

3. Timbulnya Inflasi ...................................................... ... 12

3. Cara Mengatasi Inflasi .................................................. 13

Page 11: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

xi

D. Nilai Tukar (Kurs) .............................................................. 15

1. Pengertian Nilai Tukar Rupiah...................................... 15

2. Penentuan Nilai Tukar ................................................... 16

3. Sistem Kurs Mata Uang ................................................ 16

E. Tingkat Suku Bunga ...................................................... .... 19

F. SBI ...................................................................................... 20

1. Pengertian SBI .............................................................. 20

2. Tujuan penerbit SBI...................................................... 20

3. Dasar Hukum SBI ........................................................ 21

4. Karakteristik ................................................................. 21

G. Rasio Keuangan ................................................................. 22

1. Pengertian Rasio Keuangan .......................................... 22

H. Jenis-Jenis Rasio Keuangan .............................................. 23

1. Rasio Profitabilitas ....................................................... 23

2. Rasio Leverage ............................................................. 25

3. Rasio Likuiditas ............................................................ 26

I. Return Saham ..................................................................... 27

J. Indeks LQ 45 ..................................................................... 29

K. Penelitian Terdahulu ......................................................... 30

L. Kerangka Pemikian ............................................................ 33

M. Hipotesis ............................................................................ 35

Page 12: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

xii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................. 37

B. Metode Penentuan Sampel ................................................. 37

C. Metode Pengumpulan Data ................................................ 38

D. Metode Analisis Data ......................................................... 39

E. Variabel penelitian...………………………………….. ..... 45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitan .................................... 50

B. Sejarah Objek Penelitian .................................................... 63

C. Hasil dan Pembahasan ........................................................ 64

D. Interprestasi ........................................................................ 82

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 85

B. Saran .................................................................................. 86

C. Implikasi ............................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 88

Page 13: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu 32

4.1 Daftar Perusahaan yang menjadi Objek Peneliti 64

4.2 Hasil Pengujian Multikolinearitas 74

4.3 Hasil pengujian Auto Korelasi 75

4.4 Hasil Pengujian Uji t 77

4.5 Hasil Pengujian Uji F 79

4.6 Hasil Pengujian Adj R Square 80

4.7 Hasil Analisis Regresi 81

Page 14: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 34

4.1 Struktur Pasar modal Indonesia 54

4.2 Grafik Kurs 65

4.3 Grafik Real Interest Rate 66

4.4 Grafik Return On Asset 67

4.5 Grafik Debt To Equity Ratio 69

4.6 Grafik Current Ratio 70

4.7 Grafik Return Saham 71

4.8 Grafik Normalitas Data 73

4.9 Grafik Uji Heteroskedastisitas 76

Page 15: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Daftar Objek Penelitian 91

2 Perhitungan Data Mentah 92

3 Hasil Uji Regresi Berganda Dengan SPSS 16.0 98

Page 16: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan pasar keuangan (financial market) dimana

diperjual belikan sekuritas atau instrumen surat berharga yang memiliki sifat

jangka panjang (Husnan, 1997). Di Indonesia, Bursa Efek Jakarta (BEJ)

merupakan sejarah panjang pasar modal Indonesia. BEJ didirikan pada tahun

1912 oleh pemerintah kolonial Belanda, kemudian terhenti oleh adanya invasi

Jepang 1942, dan baru aktif kembali 10 Agustus 1977 dengan dibentuknya

Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal) oleh Pemerintah. Swastanisasi

dilakukan pada saat pasar modal Indonesia mengalami bullish pada tahun

1990.

Penurunan indeks yang sangat tajam di BEJ terjadi antara tahun 1981

sampai dengan 1986, yang disebabkan pemerintah melakukan devaluasi mata

uang rupiah terhadap dolar pada tahun 1984. Selanjutnya indeks kembali turun

antara tahun 1990 sampai dengan 1992, yang disebabkan oleh pemerintah

memberlakukan kebijakan uang ketat (tight money policy) pada tahun 1991.

Dan terakhir tahun 1996 sampai dengan 1997, yang disebabkan oleh krisis

moneter.

Hal tersebut diatas menggambarkan bahwa perubahan kondisi makro

ekonomi dicerminkan pada indeks pasar saham di BEJ. Sehingga anggapan

bahwa variabel-variabel makro ekonomi merupakan variabel yang dapat

Page 17: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

2

menggerakkan harga saham adalah suatu teori yang dapat diterima secara

umum (Maysami and Sim Koh, 2000).

Banyak metode yang dapat dipergunakan untuk mengkaji hubungan

variabel-variabel makro ekonomi terhadap pasar modal suatu negara. Salah

satu teori yang sering dipergunakan adalah konsep Arbitrage Pricing Theory

(APT) yang dikembangkan oleh Ross (1976). Konsep APT ini merupakan

konsep model keseimbangan yang mempergunakan hukum satu harga (the law

of one price), dimana dua kesempatan investasi yang identik sama tidak bisa

dijual dengan harga yang berbeda (Elton et. al., 1995).

Dengan menggunakan APT, Chen et. al. (1986) membuktikan bahwa

variabel-variabel makro ekonomi memiliki pengaruh yang sistematik terhadap

tingkat kembalian (return) pasar saham. Kekuatan ekonomi mempengaruhi

tingkat diskonto (discount rate), kemampuan perusahaan untuk menggerakkan

aliran kas (cash flow), dan pembayaran dividen dimasa yang akan datang

(future dividen payouts). Mekanisme seperti ini menunjukkan bahwa variable-

variabel makro ekonomi merupakan faktor yang krusial di pasar ekuitas

(Maysami and Sim Koh, 2000).

Adapun kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan kegiatan

operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan

(analisis fundamental perusahaan), karena laba perusahaan selain merupakan

indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para

penyandang dananya, juga merupakan elemen dalam menciptakan nilai

perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

Page 18: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

3

Tingkat probabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur

dari beberapa aspek, yaitu berdasarkan ROS (Return On Sales), EPS (Earning

Per Share), ROA ( Return On Asset) maupun ROE (Return on Equity).

Meskipun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu

dasar dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum

dalam laporan keuangan, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat

pengukur akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama, yaitu

mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah

suatu perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak.

Untuk dapat mengukur kinerja perusahaan diperlukan alat pembanding

dan rasio dalam industri sebagai keseluruhan yang sejenis, dimana perusahaan

menjadi anggotanya yang dapat digunakan sebagai alat pembanding dari

angka rasio perusahaan, salah satu rasio yang biasa digunakan adalah ROA

(Return On Asset). ROA adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

menggunakan total aktiva yang ada.

Dalam konteks manajemen investasi, return atau tingkat keuntungan

merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Return ini dibedakan

menjadi dua, pertama return yang telah terjadi (actual return) yang dihitung

berdasarkan data historis, dan kedua return yang diharapkan (expected return)

akan diperoleh investor dimasa mendatang. (Abdul Halim, 2003)

Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan investasi

selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada

Page 19: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

4

umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko

kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan

tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan konsep

investasi yang memadai. Konsep ini penting karena tingkat keuntungan yang

diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat keuntungan dihitung

berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata return

saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu

dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham

sebelumnya.

Dalam penelitiannya, Roohi Ahmed and Khalid Mustafa (2005), Hubungan

antara inflasi dan return saham kembali nyata (yang diteliti oleh fama) dan

pertumbuhan yang tak terduga dan inflasi yang tidak diharapkan adalah

negatif dan signifikan terhadap return saham.

Noer Sasongko dan Nila Wulandari (2006), menunjukkan bahwa earning

per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. IG.K.A. ULUPUI (2007),

meneliti bahwa Variabel current ratio memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap return saham satu periode ke depan. Hal ini

mengindikasikan bahwa pemodal akan memperoleh return yang lebih tinggi

jika kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin

tinggi.

Ana Oktaviana (2007), Secara bersama-sama ada pengaruh yang sangat

signifikan antara Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-

Page 20: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

5

2005. Chairul Nazwar (2008), Menganalisis Pengaruh Variabel Makro ekonomi

Terhadap Return Saham Syariah Di Indonesia pada periode 2000-2006. Penelitian ini

menunjukan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan tehadap

Return Saham Syariah di Indonesia. Sedangkan Suku bunga SBI berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Return Saham Syariah di Indonesia.

Yogi Permana (2009), Berdasarkan pengujian secara bersama-sama,

diketahui bahwa ketujuh variabel bebas (EPS, PER, BVS, PBV, ROE, tingkat

bunga SBI, dan tingkat inflasi) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham. Sedangkan secara parsial, diketahui bahwa kedua variabel

variabel bebas yaitu hanya PBV yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

harga saham, pada perusahaan-perusahaan Semen yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Dwi Martani, Mulyono, dan Rahfiani Khairurizka (2009), bahwa rasio

keuangan, ukuran perusahaan, dan arus kas dari aktivitas operasi activities

altogether affect market adjusted return and abnormal return. Kegiatan sama

sekali mempengaruhi disesuaikan kembali pasar dan abnormal return.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dimana masih menunjukkan hasil

yang kontradiktif, maka peneliti tertarik untuk menelaah lebih lanjut . Oleh

karena itu, dalam skripsi peneliti mengambil judul “Analisis Variabel Makro

Ekonomi dan Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

LQ 45 di BEI Pada Periode 2005 - 2008”

Page 21: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel

makro ekonomi dan rasio keuangan terhadap return saham ?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

makro ekonomi dan rasio keuangan terhadap return saham ?

3. Variabel independen manakah yang paling berpengaruh terhadap variabel

dependen ?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel

makro ekonomi dan rasio keuangan terhadap return saham.

2. Menganalisis pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

makro ekonomi dan rasio keuangan terhadap return saham.

3. Menganalisis Variabel independen manakah yang paling berpengaruh

terhadap variabel dependen.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai wahana pengaplikasikan ilmu yang telah peneliti peroleh di

bangku kuliah sekaligus sebagai pemenuhan syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri.

Page 22: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

7

2. Bagi Pengguna

Memberikan masukan kepada berbagai pihak mengenai penerapan inflasi,

kurs rupiah, SBI, Real Interest rate, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas

sebagai alat Pengukuran kinerja suatu perusahaan.

3. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan atau pertimbangan kepada manajemen perusahaan

indeks LQ45 yang go public di Bursa Efek Indonesia mengenai

penggunaan inflasi, kurs rupiah, SBI, Real Interest rate, Profitabilitas,

Leverage, Likuiditas dan pengaruhnya terhadap return saham dalam

melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan.

Page 23: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Ilmu ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya manusia

untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang

terbatas. Menurut objek yang dipelajari, ilmu ekonomi dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro

memfokuskan pembahasannya pada perilaku individual dari pelaku ekonomi,

sedangkan ekonomi makro memfokuskan pembahasannya pada gejala-gejala

perekonomian secara keseluruhan, secara totalitas, atau gejala umumnya.

(Pindyck, Robert S. dan Daniel L. Rubinfeld, 2003)

Contoh dari ekonomi mikro adalah perilaku individual dari suatu

perusahaan dalam menetapkan berapa banyak barang yang akan dibeli, jika

harga barang tersebut mengalami kenaikan atau penurunan, bagaimana

meningkatkan jumlah produksinya, seberapa tinggi harga barang akan dijual

agar perusahaan memperoleh laba maksimum, dan sebagainya. Sedangkan

contoh dari ekonomi makro adalah membahas pertumbuhan ekonomi dan

gejala-gejalanya seperti inflasi, SBI, kurs yang akan dibahas oleh peneliti,

sebagai berikut ini :

B. Pengertian Efek dan Bursa Efek

Menurut undang RI No.8 tahun 1995 (Widjaja dan Ernawati, 2002: 2)

“Efek diartikan sebagai surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti

Page 24: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

9

hutang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan

setiap derivatif dari efek”.

Agar efek-efek tersebut dapat diperjulbelikan maka diperlukan suatu

wadah atau tempat berlangsungnya transaksi tersebut yang dikenal dengan

bursa efek. Menurut undang-undang RI No. 8 Tahun 1995 yang terdapat

dalam jurnal Widjaja dan Ernawati (2002: 2) yang dimaksud dengan Bursa

Efek adalah “pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system atau

sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek”.

Indeks harga saham merupakan indicator yang menggambarkan

pergerakan harga-harga saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indicator

pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa, baik saham biasa maupun

saham preferen. Hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus

1982 dengan nilai 100, sedangkan jumlah saham yang tercatat pada waktu itu

adalah 13 saham.

C. Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan barang-barang naik secara umum dan

dalam jangka waktu yang tertentu (Case dan Fair, 1999). Dalam ilmu

ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar

Page 25: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

10

dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat

yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai

mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan

tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap

tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses

kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-

mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab

meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua

yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Pada

urnumnya inflasi bermakna "kenaikan yang berterusan dalarn tingkat

harga urnum".

Menurut Winardi dan Setiawan (2006), definisi inflasi adalah

sebagai suatu kenaikan relatif dalam tingkat harga umum. Inflasi dapat

timbul bila jumlah barang serta jasa yang ditawarkan atau karena

kehilangan kepercayaan terhadap mata uang nasional dan terdapat adanya

gejala yang meluas untuk menukar dengan barang-barang.

Inflasi di definisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga

yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (prosentase

kenaikan harga) berbeda dari suatu periode keperiode lainnya, dan berbeda

pula dari suatu Negara ke Negara lainnya. Inflasi adalah suatu

Page 26: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

11

kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terud

menerus. (Sadono Sukirno : 2004 : 15)

Teori Keynes mengatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat

hidup diluar batas kemampuan ekonomisnya. Teori ini memperlihatkan

bagai mana perebutan rejeki antara golongan-golongan masyarakat yang

dapat menimbulkan permintaan agregat yang lebih dari pada jumlah

barang yang tersedia (apabila timbul “inflation gap”). Selama inflation

gap tetap ada, selama itu pula proses inflasi akan berkelanjutan.

2. Komponen Inflasi

Ada tiga komponen yang hams dipenuhi agar dapat dikatakan telah

terjadi inflasi, Prathama dan Mandala (2001:203)

1. Kenaikan harga

Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi

darpada harga periode sebelumnya.

2. Bersifat umum

Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi

jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik.

3. Berlangsung terus menerus

Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan

memunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi

dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan.

Page 27: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

12

3. Timbulnya Inflasi

a.

Timbulnya inflasi dapat dilihat dari :

1) Inflasi ringan, dibawah 10% setahun

Berdasarkan keparahan inflasi

2) Inflasi sedang, antara 10% - 30% setahun

3) Inflasi berat, 30% - 100% setahun

4) Hiperinflasi di atas 100% setahun

b.

1) inflasi yang berasal dari dalam negeri (

Berdasarkan timbulnya inflasi

domestic inflation

inflasi ini timbul karena defisit anggaran belanja negara dan

gagalnya pasar yang berakibat harga kebutuhan pokok

menjadi mahal.

),

2) inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation

terjadi karena kenaikan harga barang di negara lain, biaya produksi

barang luar negeri tinggi, kenaikan impor tarif barang

)

c.

1)

Berdasarkan sebab-sebab timbulnya inflasi, dapat digolongkan:

Tarikan permintaan (demand pull inflation)

Inflasi ini terjadi karena permintaan agregat masyarakat akan

berbagai macam barang terus meningkat, misalnya bertambahnya

pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang

baru dan

bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena

kemudahan kredit bank

Page 28: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

13

2) Desakan biaya (cost push inflation

Inflasi ini diakibatkan oleh kenaikan ongkos produksi, biasanya

diawali dengan kenaikan biaya produksi, seperti kenaikan upah,

kenaikan harga bahan modal, berkurangnya jumlah penawaran,

naiknya harga barang yang dibarengi dengan turunnya jumlah

produksi

)

3) Inflasi campuran, terjadi karena kombinasi unsur inflasi tarikan dan

inflasi dorongan biaya.

4) Inflasi impor, terjadi karena pengaruh inflasi luar negeri dan

adanya perdagangan antar negara. Misalnya: suatu negara sedang

mengalami inflasi, kemudian hasil produksi dari negara tersebut

dibutuhkan oleh negara lain dan diimpor, maka harga barang

tersebut meningkat.

4. Cara Mengatasi Inflasi

Usaha untuk mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari

penyebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya. Secara

teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi

pokok pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar.

Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi:

a. Kebijakan Moneter

Segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan

menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kebijakan ini meliputi:

Page 29: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

14

1) Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar

dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan

permintaan kredit akan berkurang.

2) Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar

dengan cara menjual SBI

3) Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank

umum menjadi berkurang

4) Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang

yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit

5) Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini

pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang

melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp. 1

b. Kebijakan Fiskal

Dapat dilakukan dengan cara:

1) menaikkan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan menyetor uang

lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak,

sehingga dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.

2) Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah

3) Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah

memotong gaji pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi

pada masa orde lama.

Page 30: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

15

c. Kebijakan Non Moneter

Dapat dilakukan melalui:

1) Menaikan hasil produksi, pemerintah memberikan subsidi kepada

industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih

banyak, sehingga harga akan menjadi turun.

2) Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat buruh

untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang inflasi.

3) Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan

harga maksimum bagi barang- barang tertentu.

D. Nilai Tukar (Kurs)

1. Pengertian Nilai Tukar Rupiah

Menurut Adiningsih, dkk (1998:155), nilai tukar rupiah adalah

harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah

merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata

uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, nilai tukar

rupiah terhadap Yen, dan lain sebagainya.

Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi

aktivitas di pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung

akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah

terhadap mata uang asing khususnya Dolar AS memiliki pengaruh negatif

terhadap ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan Kurniasari, 2003).

Page 31: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

16

2. Penentuan Nilai Tukar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar,

yaitu (Madura, 1993):

a. Faktor Fundamental

Faktor fundamental berkaitan dengan indikator-indikator ekonomi

seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar negara,

ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral.

b. Faktor Teknis

Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan

devisa pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan,

sementara penawaran tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya.

c. Sentimen Pasar

Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita-berita

politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valas naik

atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau

berita-berita sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.

3. Sistem Kurs Mata Uang

Menurut Kuncoro (2001: 26-31), ada beberapa sistem kurs mata

uang yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu:

a. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate)

Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa

upaya stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs

mengambang dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu :

Page 32: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

17

1) Mengambang bebas (murni) dimana kurs mata uang ditentukan

sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan

pemerintah. Sistem ini sering disebut clean floating exchange rate,

di dalam sistem ini cadangan devisa tidak diperlukan karena otoritas

moneter tidak berupaya untuk menetapkan atau memanipulasi kurs.

2) Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate)

dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs

pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya

dibutuhkan karena otoritas moneter perlu membeli atau menjual

valas untuk mempengaruhi pergerakan kurs.

b. Sistem kurs tertambat (peged exchange rate).

Dalam sistem ini, suatu negara mengkaitkan nilai mata uangnya dengan

suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya

merupakan mata uang negara partner dagang yang utama

“Menambatkan“ ke suatu mata uang berarti nilai mata uang tersebut

bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. Jadi

sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi

tetapi hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain mengikuti mata uang

yang menjadi tambatannya.

c. Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs).

Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam

nilai mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak

menuju nilai tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama

Page 33: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

18

sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur penyesuaian kursnya

dalam periode yang lebih lama dibanding sistem kurs tertambat. Oleh

karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutan-kejutan terhadap

perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba dan tajam.

d. Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies).

Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai

mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari

sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena

pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang.

Seleksi mata uang yang dimasukkan dalam “keranjang“ umumnya

ditentukan oleh peranannya dalam membiayai perdagangan negara

tertentu. Mata uang yang berlainan diberi bobot yang berbeda

tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang

mata uang bagi suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang yang

berbeda dengan bobot yang berbeda.

e. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate).

Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas

nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual

atau membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut.

Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang

sangat sempit.

Page 34: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

19

E. Tingkat suku bunga

Menurut Wardane (2003) dalam Prawoto dan Avonti (2004), suku

bunga adalah pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan uang. Suku

bunga adalah jumlah bunga yang harus dibayar per unit waktu. Dengan kata

lain, masyarakat harus membayar peluang untuk meminjam uang. Menurut

Samuelson dan Nordhaus (1995:197) dalam Wardane, suku bunga adalah

biaya untuk meminjam uang, diukur dalam Dolar per tahun untuk setiap Dolar

yang dipinjam.

Menurut Keynes, dalam Wardane (2003), tingkat bunga ditentukan oleh

permintaan dan penawaran akan uang (ditentukan dalam pasar uang).

Perubahan tingkat suku bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan

untuk mengadakan investasi, misalnya pada surat berharga, dimana harga

dapat naik atau turun tergantung pada tingkat bunga (bila tingkat bunga naik

maka surat berharga turun dan sebaliknya), sehingga ada kemungkinan

pemegang surat berharga akan menderita capital loss atau gain.

Suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini

merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini

menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang

diinvestasikan.

2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat

inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju

inflasi.

Page 35: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

20

Dalam Kamus Akuntansi (1996:69), disebutkan bahwa Interest (bunga,

kepentingan, hak) merupakan: [1] beban atas penggunaan uang dalam suatu

periode, dan [2] suatu pemilikan atau bagian kenyataan dalam suatu

perusahaan, usaha dagang, atau sumber daya.

F. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sebagaimana tercantum dalam UU No.13 Tahun 1968 tentang Bank

Sentral, salah satu tugas Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter adalah

membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan

nilai Rupiah. Dalam melaksanakan tugasnya, BI menggunakan beberapa

piranti moneter yang terdiri dari Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement),

Fasilitas Diskonto, Himbauan Moral dan Operasi Pasar Terbuka. Dalam

Operasi Pasar Terbuka BI dapat melakukan transaksi jual beli surat berharga

termasuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

1. Pengertian Sertifikat Bank Indonesia

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.8/13/DPM tentang

Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Melalui Lelang, Sertifikat Bank

Indonesia yang selanjutnya disebut SBI adalah surat berharga dalam mata

uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang berjangka waktu pendek.

2. Tujuan Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia

Sebagai otoritas moneter, BI berkewajiban memelihara kestabilan

nilai Rupiah. Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang

kartal + uang giral di BI) yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan

Page 36: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

21

nilai Rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh BI untuk mengurangi

kelebihan uang primer tersebut.

3. Dasar Hukum Sertifikat Bank Indonesia

Dasar hukum penerbitan SBI adalah UU No.13 Tahun 1968

tentang Bank Sentral, Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.31/67/KEP/DIR tanggal 23 Juli 1998 tentang Penerbitan dan

Perdagangan Sertifikat Bank Indonesia serta Intervensi Rupiah, dan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/2/PBI/2004 tanggal 16 Februari 2004

tentang Bank Indonesia – Scripless Securities Settlement System.

4. Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia

SBI memiliki karakteristik sebagai berikut (www.bi.go.id):

a. Jangka waktu maksimum 12 bulan dan sementara waktu hanya

diterbitkan untuk jangka waktu 1 dan 3 bulan.

b. Denominasi dari yang terendah Rp 50 juta sampai dengan tertinggi Rp

100 miliar.

c. Pembelian SBI oleh masyarakat minimal Rp 100 juta dan selebihnya

dengan kelipatan Rp 50 juta.

d. Pembelian SBI didasarkan pada nilai tunai berdasarkan diskonto murni

(true discount) yang diperoleh dari rumus berikut ini:

Nilai Nominal x 360 Nilai Tunai = 360 + [(Tingkat Diskonto x Jangka Waktu)] e. Pembeli SBI memperoleh hasil berupa diskonto yang dibayar di muka.

Nilai Diskonto = Nilai Nominal – Nilai Tunai

Page 37: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

22

f. Pajak Penghasilan (PPh) atas diskonto dikenakan secara final sebesar

15%.

g. SBI diterbitkan tanpa warkat (scripless).

h. SBI dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

G. Rasio Keuangan

1. Rasio Keuangan dan Manfaatnya

Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan risiko dan tingkat

imbal hasil dari berbagai perusahaan untuk membantu investor dan kreditor

membuat keputusan investasi dan kredit yang baik (White et al., 2002). Ada

empat kategori rasio yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek dari

hubungan risiko dan return (White et al., 2002), yaitu sebagai berikut.

(1) Analisis likuiditas: mengukur kecukupan sumber kas perusahaan

untuk memenuhi kewajiban yang berkaitan dengan kas dalam

jangka pendek.

(2) Analisis solvency dan long term debt (leverage): menelaah struktur

modal perusahaan, termasuk sumber dana jangka panjang dan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban investasi dan

utang jangka panjang.

(3) Analisis aktivitas: mengevaluasi revenue dan output yang

dihasilkan oleh aset perusahaan.

(4) Analisis profitabilitas: mengukur earnings (laba) perusahaan relatif

terhadap revenue (sales) dan modal yang diinvestasikan.

Page 38: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

23

Salah satu tujuan dan keunggulan dari rasio adalah dapat digunakan

untuk membandingkan hubungan return dan risiko dari perusahaan dengan

ukuran yang berbeda.

H. Jenis – Jenis Rasio Keuangan

1. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubunganya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Profitabilitas ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan

beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Tingkat

profitabilitas yang tinggi dapat mengindikasikan kemampuan perusahaan

untuk going concern. Profitabilitas yang tinggi juga dapat menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

Menurut Brotman (1989) dan Boustita & Young dalam Burton,

Adam and Hardwick (1998) dalam Purnomo (2005: 29) semakin tinggi

tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko

ketidakmampuan membayar (Default) dan semakin baik peringkat yang

diberikan terhadap perusahaan tersebut.

Menurut Ghost, et al., (2000). Dalam penelitian ini pengukuran

terhadap profitabilitas diukur dengan membandingkan laba setelah pajak

dengan total asset. Pecking order theory mengatakan bahwa perusahaan

lebih menyukai internal funding. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi

tentu memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan

Page 39: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

24

dengan profitabilitas rendah. Karena itu profitabilitas akan berhubungan

negative dengan leverage perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang digunakan untuk

menghasilkan laba (Martono dan Agus, 2007).

Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik dan semakin

meningkat kemakmuran perusahaan. Perusahaan yang profitabilitasnya

tinggi akan lebih banyak mempunyai dana internal daripada perusahaan

yang profitabilitasnya rendah. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan

menggunakan hutang lebih kecil karena perusahaan mampu menyediakan

dana yang cukup melalui laba ditahan. Brigham dan Houston (2001) yang

dikutip oleh Andy Oky (2004) mengatakan bahwa perusahaan dengan

tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang

relaltif kecil.

Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk

membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang

dihasilkan secara internal. Beberapa penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan khususnya penelitian empiris yang dilakukan oleh Khrisnan

(1996), Badhuri (2002), dan Moh’d (1998) menunjukkan bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Semakin

tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah kebutuhan dana

asing (hutang) sehingga semakin rendah pula rasio struktur modalnya.

Hal ini disebabkan pada saat perusahaan mempunyai profitabilitas

yang tinggi akan membayar hutang sehingga tingkat leverage menjadi

Page 40: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

25

rendah serta lebih menyukai menggunakan keuntungan tadi (pendanaan

internal) untuk kegiatan investasinya sesuai dengan POT. Hasil pengujian

ini sama dengan pengujian yang dilakukan oleh Wessel (1988), Kester

(1986) dan Fama & French (2000)

2. Rasio Leverage

Rasio Leverage merupakan rasio keuangan yang menunjukkan

proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi terhadap modal

yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu

perusahaan menggunakan utang dalam membiayai investasinya.

Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal

sendiri 100%. Penggunaan hutang itu sendiri bagi perusahaan

mengandung tiga dimensi:

a. Pemberian kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas

kredit yang diberikan.

b. Dengan penggunaan hutang maka apabila perusahaan mendapatkan

keuntungan akan meningkat.

c. Dengan menggunakan hutang maka pemilik memperoleh dana dan

tidak kehilangan kendali perusahaan.

Para investor maupun kreditor akan mendapatkan manfaat

sepanjang laba atas hutang perusahaan melebihi biaya bunga dan apabila

terjadi kenaikan pada nilai pasar sekuritas (Saharul dan Nizar, 2000) dalam

Kesumawati (2003 33). Semakin besar rasio leverage perusahaan, semakin

besar resiko kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan,

Page 41: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

26

semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan (Burton,

Adam & Hardwick, 1998 dalam Herwidi 2005: 28). Hal ini

mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi

cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi

kewajibanya.

Menurut dewi Astuti (2004:17) Struktur modal adalah bauran atau

perpaduan dari hutang jangka panjang saham preferen dan saham biasa.

Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang saham

preferen dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur

modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah modal yang

mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian sehingga

memaksimumkan harga saham.

Menurut Elisa Tjondro (2007) struktur modal adalah gabungan

hutang jangka panjang (long-term debt ) dan modal (equity). Menurut

ghosh et.al. (2000) struktur modal adalah perbandingan antara hutang

perusahaan (total debt) dengan total aktiva (total assets). Menurut westo &

Copeland (2001: 19) struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah

pembiyaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham

preferen, dan modal pemegang saham.

3. Rasio Likuiditas

Apabila likuiditas menunjukan nilai yang tinggi maka obligasi

dimungkinkan masuk pada peringkat invesment grade, karena dengan

aktiva lancar yang lebih tinggi dari hutang lancar perusahaan mempunyai

Page 42: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

27

perisai untuk memenuhi kewajiban jangka pendek kepada investor tepat

pada waktunya. Kondisis tersebut akan memudahkan perusahaan untuk

menarik investor untuk melakukan investasi pada perusahaanya.

Tingkat likuiditas antara perusahaan satu dengan yang lain

berbeda-beda. Investor menilai suatu perusahaan salah satunya dengan

menggunakan rasio likuiditas yang angka-angkanya dapat diperoleh

melalui laporan neraca perusahaan. Semakin tinggi nilai rasionya maka

perusahaan akan semakin diminati oleh investor.

Prastowo dan Julianti (2002:78) menyatakan bahwa likuiditas

perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditur jangka pendek.

Menurut Riyanto (2001:24) masalah likuiditas berhubungan dengan

masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban

finansialnya yang segera harus dipenuhi.

I. Return Saham

Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan investasi

selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada

umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko

kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan

tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan konsep

investasi yang memadai. Konsep ini penting karena tingkat keuntungan yang

diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat keuntungan dihitung

Page 43: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

28

berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata return

saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu

dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham

sebelumnya.

Return atau tingkat keuntungan merupakan persentase dari kekayaan

pemegang saham untuk sesuatu jangka waktu. Peningkatan dalam rupiah

adalah sama dengan dividen tunai yang diterima dalam satu jangka waktu

ditambah dengan perubahan dalam nilai saham yang berlaku dalam jangka

waktu tersebut (Ahmad Rodoni dan OthmanYong, 2002:11).

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa

return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi

namun di harapkan dapat terjadi dimasa mendatang. Return realisasi

(Realized Return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi

penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan

dihitung berdasarkan data hitoris. return ekspektasi (Expected Return) adalah

return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.

Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi

sifatnya belum terjadi. (Jogiyanto, 2000).

Komponen return meliputi:

1. Capital Gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang

diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) diatas harga beli (harga

jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder.

Page 44: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

29

2. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara

periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam

presentase dari modal yang ditanamkan.(Abdul Halim,2003)

J. Indeks LQ 45

Indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih setelah melalui

kriteria pemilihan sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas

tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar saham tersebut.

Kriteria pemilihan saham untuk indeks LQ45 adalah sebagai berikut: ( Farid

& Siswanto, 1998 )

1. Masuk dalam rangking 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar

regular ( rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir)

2. Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar ( rata-rata kapitalisasi pasar

selama12 bulan terakhir )

3. Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan.

4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi

dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

Page 45: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

30

K. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya.

1. Roohi Ahmed and Khalid Mustafa (2005)

Hubungan antara inflasi dan return saham kembali nyata (yang

diteliti oleh fama) dan pertumbuhan yang tak terduga dan inflasi yang

tidak diharapkan adalah negatif dan signifikan terhadap return saham.

2. Noer Sasongko dan Nila Wulandari (2006)

Menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh

terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang diterima

pada taraf signifikan 5% (p < 0,05). Artinya EPS dapat digunakan untuk

menentukan nilai perusahaan.

3. IG.K.A. ULUPUI (2007)

IG.K.A. ULUPUI (1999 – 2005) meneliti bahwa Variabel current

ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham

satu periode ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa pemodal akan

memperoleh return yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi.

4. Ana Oktaviana (2007)

Secara bersama-sama ada pengaruh yang sangat signifikan antara

Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005. Hal ini

Page 46: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

31

ditunjukkan dari besarnya nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (50,286 >

3,285) dan signifikansi sebesar 0,000.

5. Chairul Nazwar (2008)

Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan tehadap

Return Saham Syariah di Indonesia.sedangkan Suku bunga SBI berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Return Saham Syariah di Indonesia.

6. Yogi Permana (2009)

Berdasarkan pengujian secara bersama-sama, diketahui bahwa

ketujuh variabel bebas (EPS, PER, BVS, PBV, ROE, tingkat bunga SBI,

dan tingkat inflasi) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham. Sedangkan secara parsial, diketahui bahwa kedua variabel variabel

bebas yaitu hanya PBV yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga

saham, pada perusahaan-perusahaan Semen yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

7. Dwi Martani, Mulyono, dan Rahfiani Khairurizka (2009)

Bahwa rasio keuangan, ukuran perusahaan, dan arus kas dari

aktivitas operasi activities altogether affect market adjusted return and

abnormal return. Kegiatan sama sekali mempengaruhi disesuaikan

kembali pasar dan abnormal return.

Berdasarkan uraian di atas, ringkasan dari penelitian terdahulu

tersebut dapat dilihat dalam Tabel 2.1.

Page 47: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

32

Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu

NO JUDUL

PENELITIAN PENELITI

DAN TAHUN MODEL PENELITI

DAN SAMPEL HASIL

PENELITIAN 1 REAL STOCK RETURNS

AND INFLATION IN PAKISTAN

Roohi Ahmed and Khalid Mustafa, 2005

Regresi berganda, data inflasi, stock prices index, and GNP 1972-2002 di International Financial Statistics (IFS)

Hubungan antara inflasi dan return saham kembali nyata (yang diteliti oleh fama) dan pertumbuhan yang tak terduga dan inflasi yang tidak diharapkan adalah negatif dan signifikan terhadap return saham

2 PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM

Noer Sasongko & Nila Wulandari, 2006

Regresi berganda, Perusahaan manufaktur yang telah go public, tercatat sebagai emiten sejak tahun 2001 sampai 2002 secara terus menerus (tidak pernah mengalami delisting).

menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang diterima pada taraf signifikan 5% (p<0,05). Artinya EPS dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan.

3 ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM

Igka ulupui, 2007

Regresi berganda. Perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industry barang konsumsi DI BEI 1999-2005

Bahwa variable current ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham satu periode kedepan.

4 ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH /US$ DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA

Ana Ocktavia. 2007.

Regresi berganda, IHSG yang terdaftar di BEI 2003-2005 dengan sampling jenuh atau sampel sensus

Secara bersama-sama ada pengaruh yang sangat signifikan antara Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003 2005.

5 ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH DI INDONESIA

Chairul Nazwar, 2008

Analisis regresi data panel yang akan dilakukan dalam studi ini adalah dengan menggunakan metode estimasi OLS (Ordinary Least Square), Data Saham Syariah diperoleh dari (JII)

Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan tehadap Return Saham Syariah di Indonesia

6 PENGARUH FUNDAMENTAL KEUANGAN, TINGKAT BUNGA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP

Yogi permana, 2009

Regresi berganda, perusahaan semen yang terdaftar di BEI

Secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Page 48: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

33

PERGERAKAN HARGA SAHAM

7 THE EFFECT OF FINANCIAL RATIOS, FIRM SIZE, AND CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES IN THE INTERIM REPORT TO THE STOCK RETURN

Dwi Martani, Mulyono,Rahfiani Khairurizka, 2009

Regresi, Perusahaan manufaktur Data diperoleh dari Indonesia DirectoryJSX Statistik Pasar Modal, dan Real Time Investor

bahwa rasio keuangan, ukuran perusahaan, dan arus kas dari aktivitas operasi activities altogether affect market adjusted return and abnormal return. Kegiatan sama sekali mempengaruhi disesuaikan kembali pasar dan abnormal return.

Sumber : data sekunder yang telah di olah.

L. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, terdapat 3 (tiga) variabel makro ekonomi dan 3 (tiga)

rasio keuangan yang diduga berpengaruh terhadap Return Saham di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Adapun variabel makro ekonomi yang di teliti adalah

Inflasi, SBI, Kurs, dan Real Interest Rate. Sedangkan, rasio keuangan yang

diteliti adalah Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas yang diprediksikan

berpengaruh terhadap Return Saham.

Berdasarkan uraian diatas, hubungan masing-masing variabel independen

yang berpengaruh terhadap dependen dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 49: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

34

Gambar 2.1. Kerangka Penelitian

BEI

Perusahaan LQ 45

Variabel indivenden : 1. Makro ekonomi

a. Kurs (nilai tukar) b. Real Interest Rate

2. Rasio Keuangan a. Profitabilitas b. Leverage c. likuditas

Variabel dependent : Return Saham

Metode regresi berganda

Uji asumsi klasik

Metode regresi berganda

Uji signifikan

Uji t Uji f Koefisien determinan

Page 50: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

35

M. Hipotesis

a. H0 : b1

H

= 0 Kurs tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham

1 : b1

b. H

≠ 0 Kurs mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return

saham

0 : b2

H

= 0 Real Interest Rate tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap return saham

1 : b2

c. H

≠ 0 Real Interest Rate mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap return saham

0 : b3

H

= 0 Profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap return saham

1 : b3

d. H

≠ 0 Profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham

0 : b4

H

= 0 Leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham

1 : b4

e. H

≠ 0 Leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham

0 : b5

H

= 0 Likuiditas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham

1 : b5

≠ 0 Likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham

Page 51: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

36

f. H0 : b1, b2, b3, b4, b5

H

= 0 Kurs, Real Interest Rate, profitabilitas, leverage,

likuiditas tidak terdapat pengaruh secara simultan terhadap return saham

1 : b1, b2, b3, b4, b5

≠ 0 Kurs, Real Interest Rate, profitabilitas, leverage,

likuiditas terdapat pengaruh secara simultan terhadap return saham.

Page 52: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 dan terdaftar

diBursa Efek Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Dengan

mengacu pada tujuan penelitian maka variabel yang diteliti adalah return

saham dan variabel-variabel yang mempengaruhi adalah makro ekonomi yaitu

inflasi, kurs, SBI, Real Interest Rate dan variabel keuangan yang diukur

dengan, profitabilitas, leverage, likuiditas.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi objek

penelitian, sedangkan sebagian individu atau unit-unit yang diambil dari

populasi disebut sampel (cuplikan). Ada beberapa alasan yang dapat

dikemukakan mengapa penelitian hanya dilakukan terhadap sampel saja,

yaitu:

1. Terbatasnya dana yang tersedia.

2. Terbatasnya waktu dan tenaga dalam penelitian

3. Penelitian yang dapat dilakukan dapat mengakibatkan barang yang diteliti

menjadi cacat atau rusak.

4. Individu atau unit-unit dalam populasi sifatnya homogen.

5. Ukuran populasinya sangat besar dan tak terhingga.

Page 53: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

38

Karena sampel ini hanya merupakan sebagian dari populasi, maka

hendaklah sampel yang diambil benar-benar dapat mewakili populasinya atau

pengambilan sampel harus representatif (Zainal Mustofa,1998). Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sudah Go Public di Bursa Efek

Indonesia dan termasuk dalam indeks LQ 45.

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam

indeks LQ 45 yang eksis sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2008,

Dipilihnya perusahaan dalam indeks LQ 45 karena perusahaan tersebut

memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Berada di top 95% dari total rata-rata tahunan nilai transaksi saham di

pasar reguler.

2. Berada di top 90% dari rata-rata tahunan kapitalisasi pasar.

3. Tercatat di BEI minimal 30 hari bursa.

4. Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi

industri BEI sesuai dengan nilai kapitalisasi pasar.

5. Memiliki porsi yang sama dengan sektor-sektor yang lain.

6. Merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan

tahunan (Annual Report) yang diterbitkan oleh perusahaan, buku Indonesian

Capital Market Directory (ICMD), Jakarta Stock Exchange (JSX) statistic,

Laporan Bursa Efek Indonesia, Jurnal-jurnal, Surat Kabar Harian, dan

Page 54: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

39

Literatur-Literatur lainnya yang berhubungan dengan objek yang sedang

diteliti.

Data yang diperlukan dari penelitian ini terdiri dari :

1) Laporan Keuangan Tahunan (Annual Report) yang diterbitkan oleh

perusahaan yang menjadi objek penelitian.

2) Laporan Harga Saham Penutupan Tahunan Indeks LQ45 untuk periode

2005 sampai 2008.

3) Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi perusahaan untuk periode 2005

sampai 2008.

4) Buku Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dari tahun 2005

sampai 2008.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan

melakukan uji statistik regresi dan korelasi untuk melihat ada tidaknya

pengaruh signifikansi terhadap kedua variabel independen, yaitu inflasi, kurs,

SBI, Real Interest Rate, profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap

variabel dependen yaitu return saham. Langkah – langkah dalam menganalisis

penelitian ini adalah :

1. Perhitungan analisis regresi dan korelasi

Berdasarkan data hasil perhitungan terhadap inflasi, kurs, SBI, Real

Interest Rate, profitabilitas, leverage, dan likuiditas dan pengaruhnya

terhadap return saham, maka dilakukan analisis regresi dan korelasi antara

Page 55: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

40

ke enam variabel tersebut. Perhitungan dilakukan dengan bantuan

komputer melalui program Exel dan SPSS. Mengingat jumlah data yang

banyak, maka penulis menggunakan komputer, sehingga hasil yang

diperoleh lebih valid daripada dihitung secara manual. Pengujian terhadap

analisis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

dapat mempengaruhi variabel dependen.

Y : Return

a : konstanta

X1

X

: Kurs

2

X

: Real Interest Rate

3

X

: Profitabilitas

4

X

: Leverage

5

ε

: Likuiditas

i

2. Uji t

: Standar error

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) Perumusan Hipotesis

Ho : βj = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + εi

Page 56: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

41

Ha : βj

b) Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5%

= 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

c) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan

melihat nilai signifikan : Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha

diterima Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak.

d) Pengambilan keputusan.

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

secara simultan yang dapat berpengaruh terhadap variabel dependen.

Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) Pengujian Hipotesis

Ho : βj = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen.

Ha : βj = 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen.

b) Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5%

c) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan

melihat nilai signifikan : Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha

diterima Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak.

d) Pengambilan keputusan

Page 57: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

42

4. Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi yang menghasilkan estimator tidak bias, harus

memenuhi asumsi klasik diantaranya: tidak terjadi multikolonieritas, tidak

ada autokorelasi, tidak ada heteroskedastisitas, dan normalitas. Untuk

mengidentifikasikan pemenuhan asumsi klasik , maka penelitian ini akan

melakukan uji normalitas data, uji multikolonieritas, uji autokorelas, dan

uji heteroskedastisitas secara multivariate. Berikut ini pengujian asumsi

klasik :

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2002:74), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel dependen (terkait) dan variabel

independen (bebas) keduanya mempunyai kontribusi normal atau kah

tidak. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan

uji statistik.

1) Analisis grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

2) Uji statistik

Selain dengan analisis grafik maka perlu dianjurkan dengan uji

statistik, agar mencapai keakuratan yang lebih baik lagi. Uji statistik

Page 58: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

43

sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan

skewness dari residual.

b. Uji Multikoliniaritas

Uji tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan

atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas

(independen) satu dengan variabel bebas (independen) lainnya

(Sudarmanto, 2005). Dalam analisis regresi ganda, maka akan terdapat

dua atau lebih variabel bebas yang diduga akan mempengaruhi variabel

tergantungnya (dependen). Pendugaan tersebut akan dapat

dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan yang

linear (multikolinearitas) di antara variabel – variabel independen.

Adanya hubungan yang linear antar variabel independen akan

menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing – masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Oleh karena itu kita

harus benar – benar dapat menyatakan, bahwa tidak terjadi adanya

hubungan linear di antara variabel – variabel independen tersebut.

Cara yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya

multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan uji Variance

Inflation Factor (VIF). Pedoman suatu model regresi yang bebas

multikolinearitas adalah (Ghozali)

1) Mempunyai nilai VIF < 10,

2) Mempunyai angka tolerance > 0.10

Page 59: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

44

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara

serangkaian anggota observasi yang diurutkan menurut waktu (data

time series) atau ruang (data cross section). Uji autokorelasi bertujuan

untuk mengetahui apakah variabel dependen pada tahun amatan

dipengaruhi oleh variabel dependen sebelum tahun amatan. Model

regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokerelasi. Untuk

mengetahui apakah dalam model persamaan regresi terdapat

autokorelasi, maka dilakukan uji Durbin - Watson (uji D-W) dengan

ketentuan (Jogiyanto, 2003) :

1) Jika angka D-W di antara 1.55 – 2.46, berarti model persamaan

regresi bebas dari autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso,

2000). Jika regresi tidak lolos uji heteroskedastisitas maka variance dari

standar error akan bias, akibatnya uji t = b/Se (b) tidak dapat dipercaya

sehingga tidak bisa diambil kesimpulan. Apabila asumsi tidak

terjadinya heteroskedastisitas ini tidak dipenuhi, maka penaksir menjadi

Page 60: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

45

tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar (Gujarati,

1978). Ada beberapa teknik yang dapat dipakai untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah heteroskedastisitas, yaitu (Gujarati, 1978) : dengan

melihat residual plot persamaan regresi, uji Glesjer, uji Park, uji Rank

Spearman, uji Goldfeld-Quandt, uji Breuce Pagan.

Dalam penelitian ini, uji yang akan digunakan untuk mendeteksi

gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat residual plot

persamaan regresi, yang dilakukan dengan melihat (Santoso 2000) :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik (point-point) yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

5. Koefisien Determinasi( Adjusted R Square)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar

variabel independent menjelaskan variable yang dilihat melalui Adjusted R

Square karena variabel independennya lebih dari dua.

E. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dependen dan

variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang memiliki

karakteristik dimana besar kecilnya variabel dipengaruhi oleh banyak faktor.

Page 61: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

46

Dengan kata lain pertumbuhan perusahaan tergantung pada perubahan satu

atau lebih faktor. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang dapat

berdiri sendiri tanpa tergantung atau dipengaruhi oleh faktor lain.

a. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah:

Return Saham sebagai variabel dependen, dapat dihitung dengan

mengurangkan harga saham periode tertentu dengan harga saham periode

sebelumnya.

Tingkat keuntungan (return) adalah rasio antara pendapatan

investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang

diinvestasikan. Tingkat keuntungan saham yang diterima oleh pemodal

dinyatakan sebagai berikut :

1) Menghitung keuntungan yang diharapkan

Dimana :

Ri = Tingkat keuntungan saham i

P t-1

= Harga saham awal periode t+1

Pt = Harga saham akhir periode

atau akhir pariode

2) Menghitung rata-rata return saham

Keuntungan saham dapat dicari dengan menghitung mean dari

keuntungan saham setiap periode.

Pt – Pt-1 Ri = X 100 % Pt-1

Page 62: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

47

n = banyaknya data observasi

Ri = Return Saham i

b. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah:

1) Inflasi

Tingkat inflasi diperoleh dari indeks harga konsumen berdasarkan

perhitungan inflasi bulanan.

2) Nilai Tukar Rupiah/US$

Nilai tukar Rupiah/US$ menunjukkan nilai dari mata uang dolar

AS yang ditranslasikan dengan mata uang Rupiah. Sebagai contoh,

US$ 1 = Rp 9.000,- artinya apabila 1 dollar AS dihitung dengan

menggunakan rupiah maka nilainya adalah sebesar Rp 9.000,-. Data

yang diambil adalah Nilai tukar Rupiah/US$ mulai bulan Januari 2004

- Desember 2008.

3) Tingkat Suku Bunga SBI

Tingkat suku bunga SBI adalah ukuran keuntungan investasi

berupa sertifikat bank Indonesia yang dapat diperoleh pemodal dan

juga biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

menggunakan dana dari pemodal. Pengukuran yang digunakan adalah

satuan persentase dan data yang diambil adalah tingkat suku bunga

SBI mulai bulan Januari 2004 - Desember 2008.

Page 63: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

48

Dengan mengunakan Suku bunga real, suku bunga real adalah

Tingkat bunga yang telah disesuaikan untuk menghilangkan dampak

inflasi untuk mencerminkan biaya riil dana kepada peminjam, dan

hasil nyata untuk pemberi pinjaman Tingkat bunga riil investasi saham

akan dihitung sebagai jumlah. Oleh yang tingkat bunga nominal lebih

tinggi dari pada tingkat inflasi.

Real Suku Bunga = Suku Bunga Nominal - Inflasi

5) Rasio Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubunganya dengan penjualan, total aktiva maupun modal

sendiri. Profitabilitas ini memberikan gambaran seberapa efektif

perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Rasio keuangan aspek profitabilitas ini dapat diukur

dengan formulasi return on asset

6) Rasio Leverage

Rasio Leverage merupakan rasio keuangan yang menunjukkan

proporsi penggunaan utang membiayai investasi terhadap modal yang

dimiliki. Rendahnya nilai rasio leverage dapat diartikan bahwa hanya

sebagian kecil asset di danai dengan hutang dan semakin kecil resiko

kegagalan perusahaan.

Earning After Tax Return On Asset = Total Aktiva

Page 64: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

49

Menurut Burton, Adam & Hardwick, (1998 dalam Purnomo 2005:

28) semakin besar rasio leverage perusahaan, semakin besar resiko

kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan, semakin

baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan. Rasio keuangan

aspek leverage dapat diukur dengan formulasi debt to equity ratio

(DER).

7) Rasio Likuiditas

Likuiditas suatu perusahan menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada

waktunya. Rasio keuangan aspek profitabilitas dapat diukur dengan

formulasi current ratio (CURRENT).

Total Hutang Debt to equity = Ekuitas Pemegang Saham

Aktiva Lancar Current Ratio = Hutang Lancar

Page 65: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan

dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,

bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami

kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang

dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada

pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan

operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal

pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami

pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang

dikeluarkan pemerintah.

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia

dapat dilihat sebagai berikut:

Page 66: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

51

a. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di

Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.

b. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang DuniaI

c. 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan

Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

d. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup.

e. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang

Dunia II

f. 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat

Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman

(Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro

Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi

Pemerintah RI (1950)

g. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek

semakin tidak aktif.

h. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

i. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar

Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public

PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.

Page 67: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

52

j. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen

perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.

k. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)

yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan

Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di

Indonesia.

l. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat.

m. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),

sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

n. Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go

public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan

pasar modal.

o. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek

Surabaya.

p. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

Page 68: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

53

q. 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan

dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).

r. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No.

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai

diberlakukan mulai Januari 1996.

s. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

t. 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

u. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh

(remote trading).

v. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) paling lambat 30

November 2007. Selanjutnya BEI mulai aktif 1 Desember 2007.

Sebelum penggabungan ini, telah dilakukan RUPS (Rapat Umum

Pemegang Saham) pada tanggal 30 Oktober 2007 untuk pembahasan

rencana merger tersebut. Pada saat itu, proses merger kedua bursa tersebut

masih menunggu persetujuan dari Dephukham. Sebab badan hukum dan

nama keduanya berubah menjadi Bursa Efek Indonesia. Setelah menjalani

beberapa proses, maka sekarang namanya telah menjadi Bursa Efek

Di mana

Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta.

Page 69: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

54

Indonesia. Mengenai direksi Bursa Efek Indonesia, posisi-posisi masih

ditempati oleh direksi-direksi kedua bursa. Direksi tersebut akan

melanjutkan tugas sampai RUPS 2009 dilakukan.

3. Struktur Pasar Modal Indonesia

Gambar 4.1

Struktur Pasar Modal Indonesia

BAPEPAM

Bursa Efek Lembaga Keuangan Dan Lembaga Penyimpanan Dan

Penjamin Penyelesaian

Perusahaan Efek

Lembaga Penunjang

Profesi Penunjang

Pemodal

Emiten

• Perusahaan Publik

k

• Penjamin Emisi Efek

• Perantara Pedagang Efek

• Manajer Investasi

• Penasehat Investasi

• Biro Adm Efek

• Custodian • Wali Amanat • Penanggung

• Akuntan • Konsultan

Hukum • Penilai • Notaris

• Domestik • Asing

Menteri Keuangan

Page 70: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

55

4. Lembaga-lembaga yang terlibat di Bursa Efek Indonesia

Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial yang sangat luas,

Bursa Efek Jakarta melibatkan benyak lembaga masing-masing pihak

mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda dan saling menunjang

kepentingan pihak lainnya. Pihak-pihak dan saling kegiatan di Bursa Efek

jakarta adalah :

a. Perusahaan yang go publik (Emiten)

Adalah perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah

melakukan penawaran dalam surat berharga. Pihak ini membutuhkan

dana guna membelanjai operasi rencana investasi.

b. Perusahaan Efek

Adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha untuk

beberapa kegiatan seperti penjamin emisi efek, perantara pedagang

efek, manager investasi atau penasehat investasi.

c. Lembaga kliring dan penyelesaian penyimpanan

Adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan kliring dan

penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek, penyimpanan efek

serta penitipan harta untuk pihak lain.

d. Perusahaan Reksa dana

Adalah pihak yang kegiatan umumya melakukan investasi,

investasi kembali (reinvestasi).

Page 71: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

56

e. Lembaga Penunjang

Lembaga penunjang meliputi tempat penitipan harta, wali amanat

atau penanggung yang menyediakan jasa, tempat penitipan harta adalah

yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk

kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mempunyai

hak kepemilikan atas harta tersebut. Wali amanat (trusrt agent) adalah

pihak yang dipercayakan untuk mewakili kepentingan seluruh

pemegang obligasi atau sertifikat kredit. Penaggung (gurator) adalah

pihak yang menanggung kembali jumlah pokok atau bunga emisi

obligasi atau sekuritas kredit dalam hal emiten cidera janji.

Sedangkan Biro Administrasi Efek (BAE) yang semula berperan

penting dalam regristrasi saham, setelah scripless berperan memelihara

investasi hingga memantau peroleh deviden investor, penawaran

perdana (IPO), atau corporate action lainnya. Dan saat ini pencatatan

semua daham investor beralih ke Kustodian Sentral Efek Indonesia

(KSEI).

f. Profesi Penunjang

Terdiri dari akuntan publik, notaris, perusahaan penilai (appraisal)

dan konsultan hukum. Akuntan publik adalah pihak yang memiliki

keahlian dalam bidang akuntansi dan pemeriksa akuntan (auditing).

Fungsi akuntan adalah memberi pendapat atas kewajaran laporan

keuangan emiten atau calon emiten. Notaris adalah pejabat yang

Page 72: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

57

berwenang membuat akte otentik sebagaimana dimaksudkan dalam

Staad Glad 1860 No. 3 tentang pengaturan jabatab notaris.

Peran notaris adalah membuat perjanjian, penyusunan anggaran

dasar dan perubahannya, perubahan pemilik modal dan lain-lain.

Penilaian appraisal adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani

laporan penilai. Laporan penilai mencakup pendapat atas aktiva yang

disusun berdasarkan pemerikasaan menurut keahlian penilai. Konsultan

hukum adalah ahli hukum mengenai emisi atau emiten. Fungsi utama

konsultan hukum adalah melindungi pemodal atau calon pemodal dari

segi hukum. Tugasnya antara lain meneliti akte pendirian, izin usaha

dan lain-lain.

g. Pemodal (Investor)

Adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan

modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan.

h. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) merupakan lembaga

pemerintah yang mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Memonitor dan mengatur surat pasar dimana sekuritas-sekuritas

dapat diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan

efisien dengan maksud untuk melinduingi kepentingan para

pemodal dan masyarakat.

2) Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, clearing,

settlement dan lembaga-lembaga penyimpanan reksa dana,

Page 73: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

58

perusahaan sekuritas dan para pialang, berbagai lembaga

pendukung pasar modal dan para profesional.

3) Untuk memberikan rekomendasi tentangt pasar modal kepada

Menteri Keuangan.

Dengan fungsi tersebut diharapkan Badan Pengawas Pasar Modal

(BAPEPAM) lebih bisa melaksanakan fungsi pengawasan karena kegiatan

perdagangan efek dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengannya

diselenggarakan oleh Bursa Efek sendiri, selain itu peraturan mulai oleh

badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secara konsisten.

5. Mekanisme Perdagangan

a. Sistem Perdagangan Bursa Efek Indonesia

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpusat di lantai

perdagangan di Indonesia Stock Exchange Building, Jl. Jenderal

Sudirman Kav 52 – 53 Jakarta 12190, hingga saat ini, instrumen-

instrumen yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah

saham, bukti right, warant, obligasi dan obligasi konversi. Sejak 22

Mei 1995. sistem perdagangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sudah

menggunakan komputer. Sistem yang tergolong paling modern yaitu

Jakarta Automated Trading System (JATS), sedangkan kegiatan

administratif dan manajemen Bursa Efek Indonesia terpusat di lantai

empat gedung yang sama.

Page 74: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

59

b. Sistem pasar : digerakkan oleh Order dan Lelang Terbuka

Bursa Efek Jakarta menganut sistem order – driven market atau

pasar yang digerakkan oleh order-order dari pialang dengan sistem

lelang secara terus-menerus. Pembeli atau penjual, yang hendak

melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan pialang.

Perusahaan pialang membeli dan menjual efek dilantai bursa atas

perintah atau permintaan (order) investor. Akan tetapi, perusahaan

pialang melakukan jual efek untuk dan atas nama perusahaan itu

sendiri sebagai bagian dari investasi portofolio.

Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasuki

semua order yang diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa.

Orang-orang yang bertindak di perusahaan pialang tersebut disebut

Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE). Dengan menggunakan

Jakarta Automated Trading (JATS), order-order tersebut diolah oleh

komputer yang akan melakukan matcing dengan mempertimbangkan

prioritas harga dan prioritas waktu. Dengan demikian sistem

perdagangan di bursa Efek Jakarta adalah sistem lelang secara terbuka

yang berlangsung terus menerus selama jam bursa. Hingga saat ini,

seluruh order dari perusahaan pialang memang harus dimasukkan ke

dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Bursa Efek

Indonesia telah menerapkan akses jarak jauh atau remote trading

access untuk Jakarta Automated Trading System (JATS) sehingga

Page 75: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

60

seluruh perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari

luar lantai bursa, bahkan dari luar Jakarta.

1) Penyelesaian Transaksi

Transaksi di Bursa Efek Indonesia secara umum bukan

transaksi yang bersifat tunai. Bursa menentukan apabila transaksi

dilakukan hari ini, maka penterahan saham dan pembayaran harus

diselesaikan melalui PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI)

dan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada hari bursa

ke lima (T+4) setelah terjadinya transaksi. Penyelesaian untuk

transasksi obligasi dilakukan antara anggota bursa yang melakukan

transaksi. Sementara itu, penyelesaian untuk transaksi right

dilakukan melalui PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI)

dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

2) Sistem Otomasi Perdagangan

Otomasi sistem perdgangan atau Jakarta Automated

Trading System (JATS) dimulai tanggal 22 Mei 1995. awalnya,

Bursa Efek Jakarta menyediakan 444 unit trader work sistem di

lantai perdagangan bursa. Pada bulan Mei 2000, Bursa Efek

Indonesia melakukan perluasan lantai dengan 360 terminal di lantai

5 gedung bursa, perluasan ini dilakuakn untuk sementara.

Terminal-terminal yang dinamakan Trader Work System atau

booth dihubungkan dengan mesin utama perdagangkan (Trading

Engine) melalui jakarta Stock Exchange Network.

Page 76: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

61

Pada tahap pertama, implementasi Jakarta Automated

Trading System (JATS) lebih dipusatkan pada sistem konversi dari

manual ke sistem komputerisasi. Pengembangan implementasi

Jakarta Automated Trading System (JATS) terdiri dari beberapa

tahap, antara lain :

a) Implementasi perdagangan tanpa warant (scriless trading) yang

terintegrasi dengan sistem kliring dan penjaminan (clearing

and guarante system) PT. Kliring dan Penjaminan Indonesia.

b) Berkenaan dengan peningkatan transaksi, perluasan lantai

perdagangan dengan kapasitas 804 booth dilakukan untuk

mengantisipasi kebutuhan anggota bursa terhadap fasilitas

perdagangan pada pertengahan tahun 2000.

c) Pengembangan sistem perdagangan jarak jauh (remote

trading). Dengan menggunakan fasilitas ini anggota bursa

dapat secara langsung mengakses Jakarta Automated Trading

System (JATS) dari kantornya, kantor pusat maupun kantor.

3) Biaya Transaksi

Untuk membeli atau menjual saham, investor diwajibkan

membayar biaya transaksi kepada perusahaan pialang berdasarkan

kesepakatan. Dalam peraturan Bursa Efek Indonesia, biaya komisi

setinggi-tingginya 1 % dari total nilai transaksi (beli atau jual).

Sementara itu, pialang diwajibkan membayar biaya transaksi

sebesar 0,04 % dari total nilai transaksi di bursa.

Page 77: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

62

Perusahaan pilang diwajibkan membayar biaya-biaya

sebagai berikut :

a) Untuk transaksi saham dan right dikenakan sebesar 0,04 % dari

kumulatif nilai transaksi setiap bulan dan 0,01 % dari biaya

tersebut oleh PT. Kliring Penjamin efek (KPEI) dan sisanya

0,015 % untuk biaya operasional bursa dan 0,006 % untuk PT.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

b) Untuk transaksi obligasi atas unjuk tidak dikenakan biaya.

c) Untuk transaksi warant dikenakan biaya sebesar 0,02 % dari

nilai transaksi dimana 0,005 % untuk dana jaminan dan kliring

di PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia. 0,0045 % untuk biaya

penyelesaian dan kliring di Kliring Penjamin Efek Indonesia,

dan sisasnya untuk biaya operasional bursa 0,0075 % dan untuk

Kustodian Sentral efek Indonesia 0,003 %.

d) Untuk anggota bursa yang tidak melakukan transaksi sama

sekali, wajib membayar biaya administratif kepada bursa

sebesar Rp 250.000 per bulan (untuk anggota aktif).

Pengenaan komisi dan biaya-biaya transaksi ini belum

termasuk Pajak Penambahan nilai (PPn) sebesar 10%. Pajak

transaksi penjualan saham ditetapkan sebesar 0,1 % dari kumulatif

nilai transaksi penjualan (khusus untuk saham).

Page 78: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

63

B. Sejarah Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks LQ 45

Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih yang memiliki

likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi yang terus direview setiap 6

bulan. Saham indeks LQ 45 harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler

(rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir.

b. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12

bulan terakhir)

c. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan

d. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi

dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

Perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ 45 adalah perusahaan yang

memiliki profit yang cukup tinggi dan memiliki saham yang cukup besar.

Perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 merupakan perusahaan yang masuk

ke dalam perusahaan yang telah Go Publik. Di dalam indeks LQ 45 terdiri

dari 45 perusahaan yang bervariasi dari berbagai sektor yang telah

memenuhi persyaratan dalam indeks LQ 45.

Page 79: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

64

2. Sejarah Perusahaan yang menjadi Objek Penelitian

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Yang Menjadi objek Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode Saham 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 2 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 3 PT. Astra Internasional Tbk ASII 4 PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 5 PT. Bakrie & Brothers Tbk BNBR 6 PT. Barito Pacific Timber Tbk BRPT 7 PT. Bumi Resources Tbk BUMI 8 PT. International Nickel Ind. Tbk INCO 9 PT, Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 10 PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 11 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 12 PT. Indosat Tbk ISAT 13 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 14 PT. PP London Sumatra Plantion Tbk LSIP 15 PT. Medco Energi Internasional Tbk MEDC 16 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 17 PT. Semen gresik Tbk SMGR 18 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 19 PT. Timah Tbk TINS 20 PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 21 PT. United Tractors Tbk UNTR

(Sumber data diolah)

C. Hasil Dan Pembahasan

1. Deskriptif Data

Pengolahan data dilakukan secara elektronik mempergunakan

Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for Windows untuk mempercepat perolehan

data hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Tabel

deskriptif menunjukkan semua variabel yang digunakan dalam model

analisis regresi berganda, yaitu variabel Y (Return Saham) sebagai variabel

Page 80: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

65

terikat, variabel bebas yang terdiri dari variabel makro (Real in Rate dan

Kurs) dan variabel laporan keuangan (Return On Asset, Debt Equity Ratio

dan Current Asset). Penjelasan lengkap masing-masing variabel adalah:

a. Kurs

Menurut Adiningsih, dkk (1998:155), nilai tukar rupiah adalah

harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah

merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata

uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, nilai

tukar rupiah terhadap Yen, dan lain sebagainya.

Grafik 4.2 Kurs

(Sumber data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan Kurs terhadap US dollar tiap

tahunya pada grafik 4.1, Pada Tahun 2005, kurs sebesar Rp 9165, Pada

Tahun 2006, Kurs, sebesar Rp 9395, Pada Tahun 2007, Kurs, sebesar Rp

9090. Pada Tahun 2008, Kurs sebesar, Rp 7950

7,000

8,000

9,000

10,000

AA

LI

AN

TM ASI

I

BLTA

BNBR

BRPT

BUM

I

INCO

IND

F

INKP

INTP

ISA

T

KLBF

LSIP

MED

C

PTBA

SMG

R

TLKM TIN

S

UN

VR

UN

TR

2005

2006

2007

2008

Page 81: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

66

b. Real Interest Rate

Real Interest Rate digunakan untuk mengukur Tingkat bunga riil

adalah tingkat pertumbuhan daya beli yang berasal dari investasi.

Dengan menyesuaikan tingkat bunga nominal untuk mengimbangi

inflasi, agar menjaga daya beli tingkat tertentu modal konstan dari

waktu ke waktu. Koreksi atas tingkat inflasi dan didefinisikan sebagai

nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi.

Real Interest Rate = Nominal rate – Rate of inflation

Grafik 4.3 Real Interest Rate

(Sumber data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan Real Interest Rate terhadap tiap

tahunya pada grafik 4.2, Pada Tahun 2005, Real Interest Rate sebesar

0,14, Pada Tahun 2006, Real Interest Rate, sebesar -1,53, Pada Tahun

2007, Real Interest Rate, sebesar -0,20. Pada Tahun 2008, Real Interest

Rate sebesar -1,64.

(2.00)

(1.50)

(1.00)

(0.50)

-

0.50

AA

LI

AN

TM ASI

I

BLTA

BNBR

BRPT

BUM

I

INCO

IND

F

INKP

INTP

ISA

T

KLBF

LSIP

MED

C

PTBA

SMG

R

TLKM

TIN

S

UN

VR

UN

TR

2005

2006

2007

2008

Page 82: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

67

c. Return On Asset

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubunganya dengan penjualan, total aktiva maupun modal

sendiri. Profitabilitas ini memberikan gambaran seberapa efektif

perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Tingkat profitabilitas yang tinggi dapat mengindikasikan

kemampuan perusahaan untuk going concern. Profitabilitas yang tinggi

juga dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajibannya. Menurut Brotman (1989) dan Boustita & Young dalam

Burton, Adam and Hardwick (1998) dalam Purnomo (2005: 29) semakin

tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko

ketidakmampuan membayar (Default) dan semakin baik peringkat yang

diberikan terhadap perusahaan tersebut.

Grafik 4.4 Return On Asset

(Sumber data diolah)

(100.00)

(50.00)

-

50.00

100.00

AA

LIA

NTM ASI

IBL

TABN

BR

BRPT

BUM

I

INCO

IND

F

INKP

INTP

ISA

T

KLBF

LSIP

MED

CO

PTBA

SMG

R

TLKM

TIN

S

UN

VR

UN

TR

2005

2006

2007

2008

Page 83: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

68

Berdasarkan hasil perhitungan Return On Asset masing-masing

perusahaan pada grafik 4.3, Pada Tahun 2005, Return On Asset,

tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 53,73 dan

terendah dipegang oleh PT. Bakrie And Brother Tbk sebesar -7,48. Pada

Tahun 2006, Return On Asset, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever

Indonesia Tbk sebesar 53,28 dan terendah dipegang oleh PT. Indah Kiat

Pulp & Paper Tbk sebesar -0,5. Pada Tahun 2007, Return On Asset,

tertinggi dimiliki oleh PT. Internasional Nickel Indonesia Tbk sebesar

88,83 dan terendah dipegang oleh PT. Barito Pasifik Tbk sebesar 0,28.

Pada Tahun 2008, Return On Asset, tertinggi dimiliki oleh PT. Astra

Agro Lestari Tbk sebesar 60,58 dan terendah dipegang oleh PT. Bakrie

And brothers Tbk sebesar -61,37.

d. DER (Debt To Equity Ratio)

Debt To Equity Ratio adalah kemampuan perusahaan dalam

memenuhi seluruh kewajibannya. Debt to Equity Ratio mempengaruhi

besarnya return karena semakin besar proporsi hutang yang digunakan

untuk struktur modal perusahaannya semakin besar pula jumlah

kewajibannya. Debt To Equity Ratio dihitung dengan cara membagi

total hutang dengan ekuitas.

Dengan demikian, debt to equity ratio juga dapat memberikan

gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan

sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu hutang.

Page 84: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

69

Grafik 4.5

Debt To Equity Ratio

(Sumber data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan Debt To Equity Ratio masing-

masing perusahaan pada grafik 4.4, Pada Tahun 2005, Debt to Equity

Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Bumi Resource Tbk sebesar 7,84 dan

terendah dipegang oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,19. Pada

Tahun 2006, Debt to Equity Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Medco

Tbk sebesar 2,21 dan terendah dipegang oleh PT. Astra Agro Lestari

Tbk sebesar 0,24. Pada Tahun 2007, Debt to Equity Ratio, tertinggi

dimiliki oleh PT. Berlian Laju Tanker Tbk sebesar 5,23 dan terendah

dipegang oleh PT. Semen Gresik Tbk sebesar 0,27. Pada Tahun 2008,

Debt to Equity Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Berlian Laju Tanker

Tbk sebesar 3,24 dan terendah dipegang oleh PT. Internasional Nickel

Indonesia Tbk sebesar 0,21.

Menurut dewi Astuti (2004:17) Struktur modal adalah bauran atau

perpaduan dari hutang jangka panjang saham preferen dan saham biasa.

-

2.00

4.00

6.00

8.00

AA

LIA

NTM ASI

IBL

TABN

BRBR

PTBU

MI

INCO

IND

FIN

KPIN

TPIS

AT

KLBF

LSIP

MED

CPT

BASM

GR

TLKM TIN

SU

NVR

UN

TR

2005

2006

2007

2008

Page 85: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

70

Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang saham

preferen dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur

modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah modal yang

mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian

sehingga memaksimumkan harga saham.

e. Current Ratio

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka

pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek. Rasio Likuiditas

pada pembahasan ini diwakili oleh current ratio.

Grafik 4.6 Current Ratio

(Sumber data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan Current Ratio masing-masing

perusahaan pada grafik 4.5, Pada Tahun 2005, Current Ratio, tertinggi

dimiliki oleh PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk sebesar 451,14

dan terendah dipegang oleh PT. PP London Sumatra Plantion Tbk

-200.00 400.00

600.00

800.00

1,000.00

AA

LI

AN

TM ASI

I

BLTA

BNBR

BRPT

BUM

I

INCO

IND

F

INKP

INTP

ISA

T

KLBF

LSIP

MED

C

PTBA

SMG

R

TLKM

TIN

S

UN

VR

UN

TR

2005

2006

2007

2008

Page 86: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

71

sebesar 49,27. Pada Tahun 2006, Current Ratio, tertinggi dimiliki oleh

PT. Bank Central Asia Tbk sebesar 8,48 dan terendah dipegang oleh PT.

Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,19. Pada Tahun 2007, Current Ratio,

tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Central Asia Tbk sebesar 8,79 dan

terendah dipegang oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,24. Pada

Tahun 2008, Current Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Central

Asia Tbk sebesar 9,66 dan terendah dipegang oleh PT. Astra Agro

Lestari Tbk sebesar 0,28.

f. Return Saham

Return saham adalah tingkat pengembalian keuntungan yang

berasal dari investasi selama beberapa periode adalah perubahan harga

pasar ditambah dengan kas yang diterima karena hak kepemilikan,

dibagi dengan harga pasar awal investasi.

Grafik 4.7 Return Saham

(Sumber data diolah)

-1

-0.5

0

0.52005

2006

2007

2008

Page 87: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

72

Berdasarkan hasil perhitungan Return Saham masing-masing

perusahaan pada grafik 4.6, Pada Tahun 2005, Return Saham, tertinggi

dimiliki oleh PT. Bakrie & Brothers Tbk sebesar 0,3342 dan terendah

dipegang oleh PT. Bumi Resource Tbk sebesar 0,0004. Pada Tahun

2006, Return Saham, tertinggi dimiliki oleh PT. Tambang Batubara

Bukit Asam Tbk sebesar 0,2059 dan terendah dipegang oleh PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk sebesar (0,0095). Pada Tahun 2007, Return

Saham, tertinggi dimiliki oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

sebesar 0,2655 dan terendah dipegang oleh PT. Semen Gresik Tbk

sebesar -0,8457. Pada Tahun 2008, Return Saham, tertinggi dimiliki

oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk sebesar 0,0612 dan terendah

dipegang oleh PT. Internasional Nickel Indonesia Tbk sebesar (0,1699).

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi

data normal atau mendekati normal.

Untuk mengetahui model regresi variabel dependen, variabel

independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak.

Page 88: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

73

Gambar 4.8 Pengujian Normalitas Data

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki

penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai

rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka

dapat dikatakan bahwa distribusi data return saham adalah normal.

b. Uji Multikolinieritas

Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus

terbebas dari gejala multikolonearitas, gejala ini ditunjukan dengan

korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas

dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) harus berada di

bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut :

Page 89: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

74

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant)

KURS .827 1.208 REAL IN RATE .837 1.194 RETURN ON ASSET .720 1.389 DEBT TO EQUITY RATIO .470 2.127

CURRENT RATIO .597 1.674 a. Dependent Variable: RETURN SAHAM (Sumber data diolah)

Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala

multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu

dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai

10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala

multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih

besar dari 10, keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya

multikolinearitas.

c. Uji Autokolerasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi

autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson

(DW).

Page 90: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

75

Pada tabel 4.3 diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,733

nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

signifikansi 5%, jumlah sample (n) 84 dan jumlah variabel independen

(k) adalah 5. Maka dari tabel didapat nilai du = 1,374 dan 4 – du = 4 –

1,374 = 2,626. Oleh karena nilai du < d < 4-du atau 1,374 < 1,733 <

2,626 maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi baik positif

maupun negatif.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Autokolerasi

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .727a .529 .499 17.272118 1.733 a. Predictors: (Constant), CURRENT RATIO, KURS, RETURN ON ASSET, REAL IN

RATE, DEBT TO EQUITY RATIO

b. Dependent Variable: RETURN SAHAM (Sumber data diolah)

d. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas varian variabel dependen dalam model tidak

equal terhadap variabel independen. Konsekuensi adanya

heteroskedastisitas dalam model regresi adalah estimator yang diperoleh

tidak efisien, baik pada sampel kecil maupun besar. Diagnosis adanya

heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat diidentifikasi dari pola scatter

plot diagram.

Page 91: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

76

Gambar 4.9 Uji Heteroskedastisitas

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan

demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak

ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Signifikansi

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

yang terdiri dari Kurs, real in rate, Return On asset, Debt Equity Ratio

dan Current Ratio. terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia

secara parsial.

Page 92: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

77

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Uji t

Model t Sig. 1 (Constant) .425 .672

KURS 5.600 .000 REAL IN RATE 4.108 .000 RETURN ON ASSET 3.782 .000 DEBT TO EQUITY RATIO .099 .921

CURRENT RATIO .719 .475 a. Dependent Variable: Return Saham

(Sumber : Data diolah)

Variabel Kurs, dengan nilai t hitung sebesar 5,600 > 2,000 atau

nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak dan H1

Variabel Real In Rate, dengan nilai t hitung sebesar 4,108 > 2,000

atau nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa H

diterima yang berarti Kurs berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap Return Saham. Hasil ini sesuai dengan

Sitinjak dan Kurniasari (2003) yang menyatakan Kurs inilah sebagai

salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham

maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk

melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing

khususnya Dolar AS memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan

pasar modal

0 ditolak dan H1 diterima yang berarti Real In Rate

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return Saham. Hasil ini

sesuai dengan teorin yang diungkapkan Sukirno (1998) yang mentakan

Page 93: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

78

semakin banyak usaha yang dapat dilakukan para pengusaha. Semakin

rendah tingkat bunga semakin banyak investasi yang dilakukan para

pengusaha (Sukirno, 1998), real in rate adalah koreksi atas tingkat inflasi

yang berhubungan dengan tingkat suku bunga.

Variabel Return On Asset, dengan nilai t hitung sebesar 3,782 >

2,000 atau nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

Variabel Debt Equity Ratio, dengan nilai t hitung sebesar 0,099 <

2,000 atau nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0,921 > 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa H

diterima yang berarti Retun on

Asset berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return Saham.

Hasil ini sesuai dengan teori Brotman (1989) dan Boustita & Young

dalam Burton, Adam and Hardwick (1998), yang menyatakan semakin

tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko

ketidakmampuan membayar (Default) dan semakin baik peringkat yang

diberikan terhadap perusahaan tersebut.

0 diterima dan H1 ditolak yang berarti Debt Equity

Ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return

Saham. Hasil ini sesuai dengan teori Saharul dan Nizar, (2000) yang

menyatakan Semakin besar rasio leverage perusahaan, semakin besar

resiko kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan,

semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan. Hal ini

mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi

Page 94: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

79

cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi

kewajibanya.

Variabel Current Ratio, dengan nilai t hitung sebesar 0,719 < 2,000

atau nilai alpha lebih besar dari 0,05 (0,475 > 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ditolak yang berarti Current

Ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return

Saham. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan IG.K.A.

ULUPUI (2005) meneliti bahwa Variabel current ratio memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham satu periode

ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa pemodal akan memperoleh

return yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi.

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yang

terdiri dari Kurs, Real In Rate, Return On Asset, Debt Equity Ratio Dan

Current Ratio. terhadap Return Saham secara simultan atau serentak.

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 26105.068 5 5221.014 17.501 .000a Residual 23269.432 78 298.326 Total 49374.500 83

a. Predictors: (Constant), CURRENT RATIO, KURS, RETURN ON ASSET, REAL IN RATE, DEBT TO EQUITY RATIO b. Dependent Variable: RETURN SAHAM

(Sumber : Data diolah)

Page 95: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

80

Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F dapat dilihat

nilai F hitung sebesar 17,501 dengan signifikan 0,000. Dengan mencari

pada table F, diperoleh nilai F tabel 2,34. Dengan kondisi dimana F

hitung lebih besar daripada F tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari

alpha (0,05), maka dapat diambil kesimpulan adalah H0 ditolak dan H1

c. Koefisien Determinasi ( Adj R Square)

diterima yang berarti variabel-variabel independen berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap Return Saham.

Melalui pengujian serentak dapat diketahui besarnya koefisien

determinasi (Adj R2). Dari koefisien determinasi (Adj R

2

Besarnya nilai pengaruh variabel bebas ditunjukkan oleh nilai (Adj

R

) dapat

diketahui derajat ketepatan dari analisis regresi linier berganda

menunjukkan besarnya variasi sumbangan seluruh variabel bebas

terhadap variabel terikatnya.

2) = 0,499 yaitu persentase pengaruh Variabel Kurs, Real In Rate,

Return On Asset, Debt Equity Ratio Dan Current Ratio. terhadap Return

Saham sebesar 49,9%.

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Adj R Square

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .727a .529 .499 17.272118 1.733 a. Predictors: (Constant), CURRENT RATIO, KURS, RETURN ON ASSET, REAL IN RATE, DEBT TO EQUITY RATIO b. Dependent Variable: RETURN SAHAM (Sumber : Data diolah)

Page 96: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

81

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh yaitu Kurs, real in

rate, Return On asset, Debt Equity Ratio dan Current Ratio. terhadap

Return Saham di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.818 11.342

KURS .490 .088 .479 REAL IN RATE .360 .088 .349 RETURN ON ASSET .346 .092 .346 DEBT TO EQUITY RATIO -.011 .113 .011 CURRENT RATIO .072 .101 .072

a. Dependent Variable: RETURN SAHAM (Sumber : Data diolah)

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh Kurs, Real In Rate, Return On Asset, Debt Equity

Ratio Dan Current Ratio. terhadap Return Saham sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Return Saham

A = konstanta

x1

x

= Kurs

2 = Real Interest Rate

Y = 4,818 + 0,490 X1 + 0,360 X2 + 0,346 X3 + εi

Page 97: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

82

x3

ε

= Return On Asset

i

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat

diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 4,818 menunjukkan

bahwa jika variabel Kurs, Real In Rate, Return On Asset, Debt Equity

Ratio Dan Current Ratio. bernilai nol maka nilai Return Saham adalah

4,818 satuan, Sedangkan variabel Kurs sebesar 0,490 menunjukkan bahwa

jika variabel Kurs meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan return

saham sebesar 0,490 satuan, Variabel Return On Asset sebesar 0,360

menunjukkan bahwa jika variabel Return On Asset meningkat 1 satuan

maka akan meningkatkan Return Saham sebesar 0,360 satuan dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

= standar error

D. Interpretasi

Hasil uji regresi berganda yang didapat adalah yang paling berpengaruh

dan signifikan adalah Kurs, dan secara Parsial variabel yang mempengaruhi

adalah variabel Kurs, Real In Rate dan Return On Asset, sedangkan lvariabel

Current Ratio Dan Debt Equity Ratio tidak berpengaruh. hasil ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh IG.K.A. ULUPUI (2005) meneliti

bahwa Variabel current ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap return saham satu periode ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa

pemodal akan memperoleh return yang lebih tinggi jika kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi.

Page 98: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

83

Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ana Oktaviana

(2007) menyatakan bahwa Secara bersama-sama ada pengaruh yang sangat

signifikan antara Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-

2005. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel

(50,286 > 3,285) dan signifikansi sebesar 0,000.

Sedangkan menurut Adiningsih, dkk (1998:155), nilai tukar rupiah

adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah

merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang

negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, nilai tukar rupiah

terhadap Yen, dan lain sebagainya.

Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di

pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati

untuk melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing

khususnya Dolar AS memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar

modal (Sitinjak dan Kurniasari, 2003). Hal ini sesuai dengan penelitian ini

yang menyatakan bahwa kurs adalah faktor yang mempengaruhi return saham.

Variabel Debt equity Ratio dan Current Ratio adalah variabel yang

tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini sesuai dengan teori yang

dinyatakan Saharul dan Nizar, (2000) dalam Kesumawati (2003 33). Semakin

besar rasio leverage perusahaan, semakin besar resiko kegagalan perusahaan.

Semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan

terhadap perusahaan (Burton, Adam & Hardwick, 1998 dalam Herwidi 2005:

Page 99: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

84

28). Hal ini mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi

cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibanya.

Dalam hal ini perbedaan antara hasil pengujian sebelumnya dengan

pengujian ini dikarenakan adanya perbedaan waktu penelitian, sektor yang

diteliti,

Sedangkan untuk Return Saham, bila dikaitkan dengan variabel yang

berpengaruh dan signifikan yaitu Kurs, Real In Rate dan Return On Asset

merupakan variabel yang mempengaruhi Return Saham dan Return Saham

adalah salah satu patokan dari para pemegang saham untuk menanamkan

modalnya dalam berinvestasi. Untuk memprediksi Return dapat dilihat

berdasarkan hasil Kurs, Real In Rate dan Return On Asset.. Maka perlu adanya

penelitian yang lebih akurat lagi dengan menganalisa perusahaan yang lebih

lengkap dan lebih banyak lagi data yang akan dianalisis.

Page 100: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

85

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara simultan, menyatakan

bahwa variabel Kurs, Real In Rate, Return On Asset, Debt Equity Ratio

Dan Current Ratio berpengaruh secara simultan terhadap Return Saham.

2. Hasil Uji regresi linier berganda secara parsial ditemukan bahwa variabel

yang berpengaruh signifikan terhadap Return Saham adalah Kurs, Real In

Rate dan Return On Asset, sedangkan variabel Debt Equity ratio dan

Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

3. Berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel, dapat dijelaskan bahwa

variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Return Saham adalah

Kurs. Dilihat berdasarkan nilai koefisien beta yang paling besar diantara

variabel bebas lainya dengan nilai koefisien beta sebesar 0,479.

4. Nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square)

sebesar 0,499. Hal ini berarti 49,9 % dari Return Saham dapat dijelaskan

oleh variabel independen yaitu Kurs, Real In Rate, Return On Asset, Debt

Equity Ratio dan Current Ratio dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang

tidak menjadi variabel independent dalam penelitian ini sebesar 51,1%.

Page 101: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

86

B. Saran

Berdasarkan hasil dan analisa yang telah dilakukan peneliti, penelitian

ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang

perlu diperbaiki dan diperhatikan lagi untuk penelitian-penelitian berikutnya,

beberapa saran perlu ditambahkan guna penelitian yang lebih baik lagi,

adapun sarannya sebagai berikut :

1. Menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sebagai sampel penelitian sehingga dapat mencerminkan keadaan pasar

yang sesungguhnya yang terjadi di Bursa Efek Indonesia.

2. Memperpanjang periode (waktu) penelitian agar menambah jumlah data,

sehingga akan mendapatkan hasil data yang lebih normal.

3. Menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi Return Saham

sehingga dapat menjadi luas penelitian

4. Mencari teori yang relevan dengan keadaan sekarang.

5. Melakukan alat analisis yang lebih baik dan teliti lagi sehingga akan

menghasilkan data yang lebih akurat lagi.

C. Implikasi

Adapun penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu yang

dimanfaatkan sesuai dengan tujuanya, yaitu:

1. Implikasi Bagi Akademis

Penilaian analisis Pengaruh yaitu Kurs, Real In Rate, Return On

Asset, Debt Equity Ratio Dan Current Ratio yang mempengaruhi Return

Page 102: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

87

Saham dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi penelitian

selanjutnya, dengan menambah tahun penelitian dan penambahan

variabel dan pemilihan objek penelitianya.

2. Implikasi Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan yang

berhubungan dengan investasi.

3. Implikasi Bagi Investor

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur

ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan

diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Karena investor menghadapi

kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan investasi tidak dapat

hanya mengandalkan hanya pada tingkat keuntungan saja tetapi investor

harus bersedia menanggung risiko atas investasinya.

Oleh karena itu dalam melakukan investasi, investor seharusnya

mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat

penting dalam pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya,

sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi dan untuk

mengetahui perubahan-perubahan sehingga tidak salah dalam melakukan

investasi.

Page 103: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

88

DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Sklripsi”. Cetakan 1, FEIS Press, Jakarta, 2005

Abdul Halim, “ Analisis Investasi”, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2003.

Farid Harianto & Siswanto Sudomo, “ Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia”, PT. Bursa Efek Jakarta, 1998.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi 1,

UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1996, Hal. 49. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 Alwi Syafarudin & Riyanto BamBang “analisa keuangan Rasio Keuangan”. Karim Amrullah, “kemampuan rasio keuangan sebagai alat untuk memprediksi

peringkat obligasi perusahaan manufaktur”. Fakultas Ekonomi Universitas Negri Semarang, 2007

Ocktavia Ana, “analisis pengaruh nilai tukar rupiah /US$ dan tingkat suku bunga

SBI terhadap IHSG di BEI”. Fakultas Ekonomi Universitas Negri Semarang, 2007

I G. K. A. Ulupui, “analisis pengaruh Rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas terhadap return saham (studi pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industry barang konsumsi di BEJ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana

Pindyck, Robert S. dan Daniel L. Rubinfeld. “mikro ekonomi”,edisi kelima, PT

INDEKS, Jakarta, 2003. Wikipedia, “teori inflasi”. Google. Sasongko Noer & Nila Wulandari, “Pengaruh EVA dan Rasio Profitabilitas

terhadap harga saham”. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2006

Nazwar Chairul, “Analisis pengaruh variabel makro ekonomi terhadap return

saham syariah di Indonesia”. Dosen Fakultas Ekonomi USU, 2008

Page 104: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

89

Permana Yogi, “Pengaruh fundamental keuangan tingkat bunga dan tingkat inflasi terhadap pergerakan harga saham”. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2009

Martani Dwi, Mulyono, dan Rahfiani Khairurizka. “The effect of financial ratios,

firm size, and cash flow from operating activities in the interim report to the stock return”. Juny 2009, Volume 8, _o.6 (Serial _o.72), Accounting Department, Faculty of Economics, University of Indonesia, Depok 16424, Indonesia

PUSDIKLAT, “makro ekonomi”. Edisi ketiga, 2007. Wikipedia, “Real Interest Rate”. Google Raharja prathama dan mandala, “Perkembangan Pasar Modal Indonesia”.

Gramedia, Jakarta, 2004 Adiningsih, Sri dkk. 1998. Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi di

Pasar Modal Indonesia. Jakarta: P.T. Bursa Efek Jakarta.

Ajayi, R.A dan M. Mougoue. 1996. On The Dynamic Relation Between Stock Prices and Exchange Rate. Journal Of Finance Research. 19:193-207.

Gupta, Jyoti P., Alain Chevalier and Fran Sayekt. 2000. The Causality Between Interest Rate, Exchange Rate and Stock Price in Emerging Market: The Case Of The Jakarta Stock Exchange. Working Paper Series. EFMA 2000.Athens

Lee, SB. 1992. Causal Relations Among Stock Return, Interest Rate, Real Activity, and Inflation. Journal Of Finance,47:1591-1603.

Sa’adah, Siti dan Yunia Panjaitan. 2006. Interaksi Dinamis Antara Harga Saham Dengan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.pp:46-62.

Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari. 2003. Indikatorindikator Pasar Saham dan Pasar Uang Yang Saling Berkaitan Ditijau Dari Pasae Saham Sedang Bullish dan Bearish. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. 3 No. 3.

Kuncoro,Mudrajad 1996. Manajemen Keuangan Internasional.Yogyakarta:BPFE.

Website Bank Indonesia. www.bi.go.id Website Jakarta Stock Exchange. www.jsx.co.id

Page 105: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

90

Fama, E.F. dan K.R. French. 1992. The Cross Section Of Expected Stock Returns. Journal Of Finance. 47:427-465.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang, 2005

Hartono, “SPSS 16”. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008

Santoso, Singgih. ”SPSS Statistik Parametrik”. Cetakan Pertama, Jakarata, PT. Elexmedia Komputindo, 2000

Madura, Jeff. 1993. Financial Management. Florida University Express.

Sukirno, Sadono. “Makro Ekonomi”. Edisi ketiga, 2004.

Avonti, Amos Amoroso dan Hudi Prawoto. 2004. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi Bisnis. Vol. III No.5.

Widjaja, M dan Ernawati, E. “Pengujian efisiensi pasar modal bentuk lemah di BEJ”. Jurnal Manajemen dan Bisnis 1.

Case and Fair, “Mikro Ekonomi”. 1999.

Prathama dan Mandala Manurung, “Suatu pengantar teori ekonomi makro”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2001.

Winardi dalam setiawan, “Tingkat Inflasi di Indonesia”. 2006.

Jogiyanto, “Return realisasi dihitung pada masa mendatang”. 2000.

Keynes dalam wardane, “Tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan uang”. 2003.

Rodoni Ahmad dan Othman Yong, “Analisis investasi dan teori portofolio”. 2002.

White et al, “Rasio Keuangan”. 2002.

Anoraga, Panji dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ghost, et al., “ Dalam penelitian ini pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan membandingkan laba setelah pajak dengan total asset”. 2000.

Page 106: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

91

LAMPIRAN 1

PERUSAHAAN YANG MENJADI OBJEK PENELITIAN

No. Nama Perusahaan Kode Saham 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 2 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 3 PT. Astra Internasional Tbk ASII 4 PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 5 PT. Bakrie & Brothers Tbk BNBR 6 PT. Barito Pacific Timber Tbk BRPT 7 PT. Bumi Resources Tbk BUMI 8 PT. International Nickel Ind. Tbk INCO 9 PT, Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

10 PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 11 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 12 PT. Indosat Tbk ISAT 13 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 14 PT. PP London Sumatra Plantion Tbk LSIP 15 PT. Medco Energi Internasional Tbk MEDC 16 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 17 PT. Semen gresik Tbk SMGR 18 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 19 PT. Timah Tbk TINS 20 PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 21 PT. United Tractors Tbk UNTR

Page 107: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

92

LAMPIRAN 2

Tabel KURS

DATA MENTAH PERHITUNGAN VARIABEL PENELITIAN

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN

AALI 9.165 9.395 9.090 7.930 AALI ANTM 9.165 9.395 9.090 7.931 ANTM ASII 9.165 9.395 9.090 7.932 ASII

BLTA 9.165 9.395 9.090 7.933 BLTA BNBR 9.165 9.395 9.090 7.934 BNBR BRPT 9.165 9.395 9.090 7.935 BRPT BUMI 9.165 9.395 9.090 7.936 BUMI INCO 9.165 9.395 9.090 7.937 INCO INDF 9.165 9.395 9.090 7.938 INDF INKP 9.165 9.395 9.090 7.939 INKP INTP 9.165 9.395 9.090 7.940 INTP ISAT 9.165 9.395 9.090 7.941 ISAT KLBF 9.165 9.395 9.090 7.942 KLBF LSIP 9.165 9.395 9.090 7.943 LSIP

MEDC 9.165 9.395 9.090 7.944 MEDC PTBA 9.165 9.395 9.090 7.945 PTBA SMGR 9.165 9.395 9.090 7.946 SMGR TLKM 9.165 9.395 9.090 7.947 TLKM TINS 9.165 9.395 9.090 7.948 TINS

UNVR 9.165 9.395 9.090 7.949 UNVR UNTR 9.165 9.395 9.090 7.950 UNTR

Grafik kurs

7,000

8,000

9,000

10,0002005

2006

2007

2008

Page 108: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

93

Tabel REAL INTEREST RATE

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) AALI

ANTM 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) ANTM ASII 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) ASII

BLTA 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) BLTA BNBR 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) BNBR BRPT 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) BRPT BUMI 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) BUMI INCO 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) INCO INDF 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) INDF INKP 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) INKP INTP 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) INTP ISAT 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) ISAT KLBF 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) KLBF LSIP 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) LSIP

MEDC 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) MEDC PTBA 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) PTBA SMGR 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) SMGR TLKM 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) TLKM TINS 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) TINS

UNVR 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) UNVR UNTR 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) UNTR

Grafik REAL INTEREST RATE

(2.00)

(1.50)

(1.00)

(0.50)

-

0.50

AA

LIA

NTM ASI

IBL

TABN

BRBR

PTBU

MI

INCO

IND

FIN

KPIN

TPIS

AT

KLBF

LSIP

MED

C

PTBA

SMG

R

TLKM

TIN

S

UN

VR

UN

TR

2005

2006

2007

2008

Page 109: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

94

Tabel RETURN ON ASSET

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 36,02 33,01 54,44 60,58 AALI

ANTM 18,78 30,45 60,66 18,84 ANTM ASII 17,46 10,14 16,74 19,03 ASII

BLTA 8,26 14,79 23,17 26,58 BLTA BNBR -7,48 5,41 4,28 (61,37) BNBR BRPT 15.51 0,95 0,28 (26,21) BRPT BUMI 10,78 8,95 30,32 19,41 BUMI INCO 23,41 35,09 88,83 25,14 INCO INDF 2,88 7,6 6,99 6,57 INDF INKP 0,31 -0,5 14,15 20,67 INKP INTP 10,23 8,98 2,03 3,31 INTP ISAT 7,18 5,91 6,47 4,50 ISAT KLBF 22,46 23,57 22,55 20,65 KLBF LSIP 14,37 14,40 21,20 26,96 LSIP

MEDCO 11,74 9,21 5,20 25,24 MEDCO PTBA 23,00 21,53 26,94 41,78 PTBA SMGR 20,25 24,77 30,07 33,85 SMGR TLKM 26,12 29,27 31,19 22,26 TLKM TINS 7,45 10,04 52,73 36,46 TINS

UNVR 53,73 53,28 52,90 53,01 UNVR UNTR 14,72 12,02 15,75 16,86 UNTR

Grafik RETURN ON ASSET

(100.00)

(50.00)

-

50.00

100.00

2005

2006

2007

2008

Page 110: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

95

Tabel DER (DEBT TO EQUITY RATIO)

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 0,19 0,24 0,28 0,23 AALI

ANTM 1,11 0,70 0,37 0,26 ANTM ASII 1,11 1,41 1,17 1,21 ASII

BLTA 2,94 1,62 5,23 3,24 BLTA BNBR 0,57 0,71 1,48 1,86 BNBR BRPT 1,17 0,64 0,57 1,22 BRPT BUMI 7,84 5,95 1,26 2,02 BUMI INCO 0,27 0,26 0,36 0,21 INCO INDF 2,33 2,13 2,62 3,11 INDF INKP 1,57 1,84 1,82 1,78 INKP INTP 0,87 0,59 0,44 0,33 INTP ISAT 1,28 1,24 1,72 1,95 ISAT KLBF 0,76 0,36 0,33 0,38 KLBF LSIP 1,31 1,22 0,70 0,54 LSIP

MEDC 1,72 2,21 2,85 1,68 MEDC PTBA 0,38 0,35 0,40 0,51 PTBA SMGR 0,61 0,35 0,27 0,30 SMGR TLKM 1,40 1,39 1,16 1,38 TLKM TINS 0,79 1,06 0,50 0,51 TINS

UNVR 0,76 0,95 0,98 1,10 UNVR UNTR 1,58 1,44 1,26 1,05 UNTR

Grafik DER (DEBT TO EQUITY RATIO)

-

2.00

4.00

6.00

8.00

AA

LIA

NTM ASI

IBL

TABN

BRBR

PTBU

MI

INCO

IND

FIN

KPIN

TPIS

AT

KLBF

LSIP

MED

CPT

BASM

GR

TLKM TIN

SU

NVR

UN

TR

2005

2006

2007

2008

Page 111: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

96

Tabel CURRENT RATIO

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 169,63 87,33 160,30 194,42 AALI

ANTM 267,83 281,27 447,41 801,65 ANTM ASII 110,74 78,38 91,24 132,17 ASII

BLTA 146,05 153,33 69,72 71,41 BLTA BNBR 146,74 193,96 125,11 54,30 BNBR BRPT 117,51 105,22 202,30 220,61 BRPT BUMI 84,65 133,48 141,75 117,21 BUMI INCO 364,53 459,87 252,82 489,08 INCO INDF 146,66 118,88 92,10 89,77 INDF INKP 282,24 170,25 128,06 120,49 INKP INTP 251,89 214,45 296,02 178,57 INTP ISAT 138,58 83,28 92,59 90,49 ISAT KLBF 404,51 504,17 498,26 333,35 KLBF LSIP 49,27 56,81 120,69 170,06 LSIP

MEDC 197,39 225,96 196,83 222,50 MEDC PTBA 451,14 544,05 443,21 365,74 PTBA SMGR 174,73 284,45 364,34 338,58 SMGR TLKM 76,26 67,79 77,28 54,16 TLKM TINS 182,86 158,01 290,52 262,41 TINS

UNVR 135,22 126,59 110,98 100,39 UNVR UNTR 156,45 134,11 133,94 163,62 UNTR

Grafik CURRENT RATIO

-

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

2005

2006

2007

2008

Page 112: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

97

Tabel RETURN SAHAM

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 0,0451 0,0851 0,0763 (0,0501) AALI ANTM 0,0675 0,0787 0,0330 (0,1008) ANTM ASII 0,0096 0,0417 0,0525 (0,0608) ASII BLTA 0,0379 0,0482 0,0425 (0,0963) BLTA BNBR 0,3342 0,0292 0,0593 (0,0938) BNBR BRPT 0,0890 0,0252 0,1918 (0,0737) BRPT BUMI 0,0004 0,0167 0,1783 (0,1132) BUMI INCO 0,0139 0,0755 0,1093 (0,1699) INCO INDF 0,0205 0,0397 0,0597 (0,0661) INDF INKP 0,0125 (0,0095) (0,0052) 0,0612 INKP INTP 0,0093 0,0456 0,0342 (0,0304) INTP ISAT 0,0006 0,0208 0,0233 (0,0285) ISAT KLBF 0,0539 0,0226 0,0070 (0,0810) KLBF LSIP 0,0672 0,0769 0,0481 (0,0708) LSIP MEDC 0,0480 0,0084 0,0350 (0,0614) MEDC PTBA 0,0240 0,2059 0,2655 (0,0189) PTBA SMGR 0,0018 0,0654 (0,8457) (0,0177) SMGR TLKM 0,0192 0,0477 0,0027 (0,0254) TLKM TINS 0,1439 0,0516 0,1819 (0,1247) TINS UNVR 0,0248 0,0400 0,0043 0,0123 UNVR UNTR 0,0460 0,0511 0,0474 (0,0312) UNTR

Grafik RETURN SAHAM

-1-0.8-0.6-0.4-0.2

0

0.2

0.4

AA

LIA

NTM ASI

IBL

TABN

BRBR

PTBU

MI

INCO

IND

FIN

KPIN

TPIS

AT

KLBF

LSIP

MED

C

PTBA

SMG

R

TLKM

TIN

S

UN

VR

UN

TR

2005

2006

2007

2008

Page 113: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

98

LAMPIRAN 3

Uji Regresi Linier Berganda

RETURN SAHAM KURS

REAL IN RATE

RETURN ON ASSET

DEBT TO EQUITY RATIO

CURRENT RATIO

Pearson Correlation RETURN SAHAM 1.000 .567 .504 .234 -.105 .008

KURS .567 1.000 .397 -.147 .036 -.016

REAL IN RATE .504 .397 1.000 -.094 .048 .022

RETURN ON ASSET .234 -.147 -.094 1.000 -.497 .209

DEBT TO EQUITY RATIO -.105 .036 .048 -.497 1.000 -.622

CURRENT RATIO .008 -.016 .022 .209 -.622 1.000 Sig. (1-tailed) RETURN SAHAM . .000 .000 .016 .172 .473

KURS .000 . .000 .091 .373 .444 REAL IN RATE .000 .000 . .196 .333 .420 RETURN ON ASSET .016 .091 .196 . .000 .028 DEBT TO EQUITY RATIO .172 .373 .333 .000 . .000 CURRENT RATIO .473 .444 .420 .028 .000 .

N RETURN SAHAM 84 84 84 84 84 84 KURS 84 84 84 84 84 84 REAL IN RATE 84 84 84 84 84 84 RETURN ON ASSET 84 84 84 84 84 84 DEBT TO EQUITY RATIO 84 84 84 84 84 84 CURRENT RATIO 84 84 84 84 84 84

b. Dependent Variable: RETURN (Y)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .727a .529 .499 17.272118 1.733 a. Predictors: (Constant), CURRENT RATIO, KURS, RETURN ON ASSET, REAL IN RATE, DEBT TO EQUITY RATIO b. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Page 114: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

99

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 26105.068 5 5221.014 17.501 .000a

Residual 23269.432 78 298.326 Total 49374.500 83

a. Predictors: (Constant), CURRENT RATIO, KURS, RETURN ON ASSET, REAL IN RATE, DEBT TO EQUITY RATIO b. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.818 11.342 .425 .672 KURS .490 .088 .479 5.600 .000 .827 1.208

REAL IN RATE .360 .088 .349 4.108 .000 .837 1.194

RETURN ON ASSET .346 .092 .346 3.782 .000 .720 1.389

DEBT TO EQUITY RATIO -.011 .113 .011 .099 .921 .470 2.127

CURRENT RATIO .072 .101 .072 .719 .475 .597 1.674 a. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Page 115: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

100

Page 116: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

88

LAMPIRAN 1

PERUSAHAAN YANG MENJADI OBJEK PENELITIAN

No. Nama Perusahaan Kode Saham 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 2 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 3 PT. Astra Internasional Tbk ASII 4 PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 5 PT. Bakrie & Brothers Tbk BNBR 6 PT. Barito Pacific Timber Tbk BRPT 7 PT. Bumi Resources Tbk BUMI 8 PT. International Nickel Ind. Tbk INCO 9 PT, Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 10 PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 11 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 12 PT. Indosat Tbk ISAT 13 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 14 PT. PP London Sumatra Plantion Tbk LSIP 15 PT. Medco Energi Internasional Tbk MEDC 16 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 17 PT. Semen gresik Tbk SMGR 18 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 19 PT. Timah Tbk TINS 20 PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 21 PT. United Tractors Tbk UNTR

Page 117: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

89

LAMPIRAN 2

Tabel KURS

DATA MENTAH PERHITUNGAN VARIABEL PENELITIAN

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN

AALI 9.165 9.395 9.090 7.930 AALI ANTM 9.165 9.395 9.090 7.931 ANTM ASII 9.165 9.395 9.090 7.932 ASII

BLTA 9.165 9.395 9.090 7.933 BLTA BNBR 9.165 9.395 9.090 7.934 BNBR BRPT 9.165 9.395 9.090 7.935 BRPT BUMI 9.165 9.395 9.090 7.936 BUMI INCO 9.165 9.395 9.090 7.937 INCO INDF 9.165 9.395 9.090 7.938 INDF INKP 9.165 9.395 9.090 7.939 INKP INTP 9.165 9.395 9.090 7.940 INTP ISAT 9.165 9.395 9.090 7.941 ISAT KLBF 9.165 9.395 9.090 7.942 KLBF LSIP 9.165 9.395 9.090 7.943 LSIP

MEDC 9.165 9.395 9.090 7.944 MEDC PTBA 9.165 9.395 9.090 7.945 PTBA SMGR 9.165 9.395 9.090 7.946 SMGR TLKM 9.165 9.395 9.090 7.947 TLKM TINS 9.165 9.395 9.090 7.948 TINS

UNVR 9.165 9.395 9.090 7.949 UNVR UNTR 9.165 9.395 9.090 7.950 UNTR

Grafik kurs

Page 118: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

90

Tabel REAL INTEREST RATE

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) AALI

ANTM 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) ANTM ASII 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) ASII

BLTA 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) BLTA BNBR 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) BNBR BRPT 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) BRPT BUMI 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) BUMI INCO 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) INCO INDF 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) INDF INKP 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) INKP INTP 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) INTP ISAT 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) ISAT KLBF 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) KLBF LSIP 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) LSIP

MEDC 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) MEDC PTBA 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) PTBA SMGR 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) SMGR TLKM 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) TLKM TINS 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) TINS

UNVR 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) UNVR UNTR 0,14 (1,53) (0,20) (1,64) UNTR

Grafik REAL INTEREST RATE

Page 119: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

91

Tabel RETURN ON ASSET

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 36,02 33,01 54,44 60,58 AALI

ANTM 18,78 30,45 60,66 18,84 ANTM ASII 17,46 10,14 16,74 19,03 ASII

BLTA 8,26 14,79 23,17 26,58 BLTA BNBR -7,48 5,41 4,28 (61,37) BNBR BRPT 15.51 0,95 0,28 (26,21) BRPT BUMI 10,78 8,95 30,32 19,41 BUMI INCO 23,41 35,09 88,83 25,14 INCO INDF 2,88 7,6 6,99 6,57 INDF INKP 0,31 -0,5 14,15 20,67 INKP INTP 10,23 8,98 2,03 3,31 INTP ISAT 7,18 5,91 6,47 4,50 ISAT KLBF 22,46 23,57 22,55 20,65 KLBF LSIP 14,37 14,40 21,20 26,96 LSIP

MEDCO 11,74 9,21 5,20 25,24 MEDCO PTBA 23,00 21,53 26,94 41,78 PTBA SMGR 20,25 24,77 30,07 33,85 SMGR TLKM 26,12 29,27 31,19 22,26 TLKM TINS 7,45 10,04 52,73 36,46 TINS

UNVR 53,73 53,28 52,90 53,01 UNVR UNTR 14,72 12,02 15,75 16,86 UNTR

Grafik RETURN ON ASSET

Page 120: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

92

Tabel DER (DEBT TO EQUITY RATIO)

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 0,19 0,24 0,28 0,23 AALI

ANTM 1,11 0,70 0,37 0,26 ANTM ASII 1,11 1,41 1,17 1,21 ASII

BLTA 2,94 1,62 5,23 3,24 BLTA BNBR 0,57 0,71 1,48 1,86 BNBR BRPT 1,17 0,64 0,57 1,22 BRPT BUMI 7,84 5,95 1,26 2,02 BUMI INCO 0,27 0,26 0,36 0,21 INCO INDF 2,33 2,13 2,62 3,11 INDF INKP 1,57 1,84 1,82 1,78 INKP INTP 0,87 0,59 0,44 0,33 INTP ISAT 1,28 1,24 1,72 1,95 ISAT KLBF 0,76 0,36 0,33 0,38 KLBF LSIP 1,31 1,22 0,70 0,54 LSIP

MEDC 1,72 2,21 2,85 1,68 MEDC PTBA 0,38 0,35 0,40 0,51 PTBA SMGR 0,61 0,35 0,27 0,30 SMGR TLKM 1,40 1,39 1,16 1,38 TLKM TINS 0,79 1,06 0,50 0,51 TINS

UNVR 0,76 0,95 0,98 1,10 UNVR UNTR 1,58 1,44 1,26 1,05 UNTR

Grafik DER (DEBT TO EQUITY RATIO)

Page 121: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

93

Tabel CURRENT RATIO

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 169,63 87,33 160,30 194,42 AALI

ANTM 267,83 281,27 447,41 801,65 ANTM ASII 110,74 78,38 91,24 132,17 ASII

BLTA 146,05 153,33 69,72 71,41 BLTA BNBR 146,74 193,96 125,11 54,30 BNBR BRPT 117,51 105,22 202,30 220,61 BRPT BUMI 84,65 133,48 141,75 117,21 BUMI INCO 364,53 459,87 252,82 489,08 INCO INDF 146,66 118,88 92,10 89,77 INDF INKP 282,24 170,25 128,06 120,49 INKP INTP 251,89 214,45 296,02 178,57 INTP ISAT 138,58 83,28 92,59 90,49 ISAT KLBF 404,51 504,17 498,26 333,35 KLBF LSIP 49,27 56,81 120,69 170,06 LSIP

MEDC 197,39 225,96 196,83 222,50 MEDC PTBA 451,14 544,05 443,21 365,74 PTBA SMGR 174,73 284,45 364,34 338,58 SMGR TLKM 76,26 67,79 77,28 54,16 TLKM TINS 182,86 158,01 290,52 262,41 TINS

UNVR 135,22 126,59 110,98 100,39 UNVR UNTR 156,45 134,11 133,94 163,62 UNTR

Grafik CURRENT RATIO

Page 122: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

94

Tabel RETURN SAHAM

EMITEN 2005 2006 2007 2008 EMITEN AALI 0,0451 0,0851 0,0763 (0,0501) AALI ANTM 0,0675 0,0787 0,0330 (0,1008) ANTM ASII 0,0096 0,0417 0,0525 (0,0608) ASII BLTA 0,0379 0,0482 0,0425 (0,0963) BLTA BNBR 0,3342 0,0292 0,0593 (0,0938) BNBR BRPT 0,0890 0,0252 0,1918 (0,0737) BRPT BUMI 0,0004 0,0167 0,1783 (0,1132) BUMI INCO 0,0139 0,0755 0,1093 (0,1699) INCO INDF 0,0205 0,0397 0,0597 (0,0661) INDF INKP 0,0125 (0,0095) (0,0052) 0,0612 INKP INTP 0,0093 0,0456 0,0342 (0,0304) INTP ISAT 0,0006 0,0208 0,0233 (0,0285) ISAT KLBF 0,0539 0,0226 0,0070 (0,0810) KLBF LSIP 0,0672 0,0769 0,0481 (0,0708) LSIP MEDC 0,0480 0,0084 0,0350 (0,0614) MEDC PTBA 0,0240 0,2059 0,2655 (0,0189) PTBA SMGR 0,0018 0,0654 (0,8457) (0,0177) SMGR TLKM 0,0192 0,0477 0,0027 (0,0254) TLKM TINS 0,1439 0,0516 0,1819 (0,1247) TINS UNVR 0,0248 0,0400 0,0043 0,0123 UNVR UNTR 0,0460 0,0511 0,0474 (0,0312) UNTR

Grafik RETURN SAHAM

Page 123: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

95

LAMPIRAN 3

Uji Regresi Linier Berganda

RETURN SAHAM KURS

REAL IN RATE

RETURN ON ASSET

DEBT TO EQUITY RATIO

CURRENT RATIO

Pearson Correlation RETURN SAHAM 1.000 .567 .504 .234 -.105 .008

KURS .567 1.000 .397 -.147 .036 -.016

REAL IN RATE .504 .397 1.000 -.094 .048 .022

RETURN ON ASSET .234 -.147 -.094 1.000 -.497 .209

DEBT TO EQUITY RATIO -.105 .036 .048 -.497 1.000 -.622

CURRENT RATIO .008 -.016 .022 .209 -.622 1.000 Sig. (1-tailed) RETURN SAHAM . .000 .000 .016 .172 .473

KURS .000 . .000 .091 .373 .444 REAL IN RATE .000 .000 . .196 .333 .420 RETURN ON ASSET .016 .091 .196 . .000 .028 DEBT TO EQUITY RATIO .172 .373 .333 .000 . .000 CURRENT RATIO .473 .444 .420 .028 .000 .

N RETURN SAHAM 84 84 84 84 84 84 KURS 84 84 84 84 84 84 REAL IN RATE 84 84 84 84 84 84 RETURN ON ASSET 84 84 84 84 84 84 DEBT TO EQUITY RATIO 84 84 84 84 84 84 CURRENT RATIO 84 84 84 84 84 84

b. Dependent Variable: RETURN (Y)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .727a .529 .499 17.272118 1.733 a. Predictors: (Constant), CURRENT RATIO, KURS, RETURN ON ASSET, REAL IN RATE, DEBT TO EQUITY RATIO b. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Page 124: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

96

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 26105.068 5 5221.014 17.501 .000a

Residual 23269.432 78 298.326 Total 49374.500 83

a. Predictors: (Constant), CURRENT RATIO, KURS, RETURN ON ASSET, REAL IN RATE, DEBT TO EQUITY RATIO b. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.818 11.342 .425 .672 KURS .490 .088 .479 5.600 .000 .827 1.208

REAL IN RATE .360 .088 .349 4.108 .000 .837 1.194

RETURN ON ASSET .346 .092 .346 3.782 .000 .720 1.389

DEBT TO EQUITY RATIO -.011 .113 .011 .099 .921 .470 2.127

CURRENT RATIO .072 .101 .072 .719 .475 .597 1.674 a. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Page 125: ANALISIS VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21644/1/... · return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Menganalisa Variabel

97