analisis terhadap penyelesaian wanprestasi nasabah...

120
ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH DALAM AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT TARUNA SEJAHTERA CABANG SRATEN KEC. TUNTANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Munziroh NIM 21411010 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI

NASABAH DALAM AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT

TARUNA SEJAHTERA CABANG SRATEN KEC. TUNTANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Munziroh

NIM 21411010

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

ii

Page 3: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 4: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 5: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 6: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

MOTTO

Senantiasa Bersabar dalam menghadapi

Tantangan maupun Cobaan Hidup

Sabar Itu Susah

Sabar Itu Cape

Sabar Itu Sakit

Sabar Itu Streess

Tetapiiii..........

Sabar Itu INDAH

vi

Page 7: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

PERSEMBAHAN

Alkhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT dengan izin-

Nya Skripsi ini dapat terselesaiakan dengan baik. Skripsi ini

penulis persembahkan untuk orang-orang yang mendukung

penulis dalam menuntut ilmu.

1. Bapak Suriyanto dan ibu Sutimah yang telah bersusah

payah menuntun perjalanan kaki saya agar tetap berada

pada jalan yang di Ridloi Allah SWT.

2. Kang Mas Ahmad Syafi’i yang selalu memberikan

dukungan moral maupun material.

3. Bapak Kyai Chalim AS dan Bapak Kyai Chazim AS yang

senantiasa men-Charge perjalan hidupku.

4. Abah KH. Mahfudz Ridwan, Lc dan Ibu Hj. Nafisah yang

senantiasa memberikan petuah dan doanya.

5. Mas Abdul Aziz yang selalu bersabar dalam memberikan

semangat kepadaku dalam perjalanan menuntut ilmu.

6. Keluarga Besar Ya Bismillah (Youth assosiation of Bidik

Misi limardhotillah) IAIN Salatiga.

7. Kawan-kawan Hukum Ekonomi Syari’ah 2011 IAIN

Salatiga.

8. Seluruh sahabat-sahabat santri PP. Edi Mancoro.

vii

Page 8: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

KATA PENGANTAR

السالم علكن رحوة للا بركبت

إى الحود لل حود ستع ستغفر عذ ببلل هي سرر أفسب هي سئة اعوبلب هي د

أشد أى ال إل إالللا أشد أى هحودا عبد . للا فال هضل ل هي ضلل فال بد ل

أهب بعد. اللن صل سلن عل سدب هحود عل ال صحب اجوعي . رسل

Puju syukur kehadhirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun dalam mengarungi

proses pembelajaran akademik di Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas

Syariah IAIN Salatiga.

دد حوم آد هه عل دد حوم ب هه سلدد semoga senantiasa tercurahkan اللهنم صلل عل

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa dari dari

alam kegelapan menuju ke alam terang benderang yang penuh ilmu pengetahuan.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, yang berjudul “Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Penyelesaian Wanprestasi Nasabah Dalam Akad

Murabahah Di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang”

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata I dalam Hukum

Ekonomi Syari‟ah, pada Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak

viii

Page 9: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, hingga akhirnya skripsi ini

dapat terselesaikan dengan segala kekurangannya. Karenanya patutlah penyusun

mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, baik secara

langsung maupun tidak langsung, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari‟ah.

3. Bapak Ilyya Muhsin, S.H.I., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Syariah

Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama.

4. Ibu Evi Ariyani, M.H. selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah.

5. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik.

6. Bapak Qi Mangku Bahjatullah, Lc. M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta

pengorbanan waktunya dalam membimbing penulis skripsi ini.

7. Pengelola BIDIKMISI IAIN Salatiga yang telah membimbing kami serta

memberikan kesempatan mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

8. Bapak ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Muhammad Muhir selaku Manager BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Kec. Tuntang beserta stafnya yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian

ix

Page 10: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

10. Bapak dan ibu serta saudara dan seluruh kelurga di rumah yang telah

mendoakan dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan studi di IAIN

Salatiga dan penyusunan skripsi dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

11. Keluarga Besar Ya Bismillah IAIN Salatiga sebagai sahabat senasib

seperjuangan dalam mengarungi bahtera tholabul ilmi, kebersamaan kita akan

menjadi sebuah cerita yang indah kelak.

12. Teman-teman Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2011 di IAIN

Salatiga.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun.

Penyusun menyadari skripsi ini jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan

saran dari pembaca sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan

penyempurnaan karya ilmiah ini. Penyusun berharap skripsi ini bermanfaat

khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya. Atas bantuan yang

diberikan kepada penyusun, semoga Allah SWT memberikan balasan yang layak,

Aamin.

السالم علكن رحوة للا بركبت

Salatiga, 26 Agustus 2015

Penulis

Munziroh

NIM. 214 11 010

x

Page 11: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

ABSTRAK

Munziroh. 2015. Analisis Terhadap Penyelesaian Wanprestasi Nasabah dalam

Akad Murabahah di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec.

Tuntang kab. Semarang. Skripsi. Fakultas Syari‟ah. Jurusan Hukum

Ekonomi Syari‟ah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Qi Mangku Bahjatullah, Lc., M.Si.

Kata Kunci: Wanprestasi Nasabah, Akad Murabahah

KJKS BMT Taruna Sejahtera merupakan lembaga koperasi yang fokus

terhadap simpan pinjam dengan sistem syariah. Fokus penelitian dalam skripsi ini

adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

wanprestasi nasabah dan prosedur penyelesaian wanprestasi nasabah dalam akad

murabahah serta apakah penyelesaian wanprestasi nasabah dalam akad

murabahah di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang sudah

sesuai dengan Fatwa DSN MUI.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang

menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analitik. Yaitu

penelitian dengan mengumpulkan data mengenai penyelesaian wanprestasi dalam

pembiayaan di KJKS BMT Taruna Sejahtera ditinjau dari hukum Islam.

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer yang berupa data

hasil dari wawancara pada obyek yang diteliti dan data sekunder yang berupa Al-

Qur‟an, Hadits, buku, internet dan dokumen resmi yang berkait dengan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya

wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah Account Officer

(AO) kejar target untuk mendapatkan nasabah sebanyak-banyaknya, kondisi usaha

anggota sedang menurun, adanya i‟tikad kurang baik dari anggota, berhutang

ditempat lain dan proses penyelesaian wanprestasi dalam pembiayaan dilakukan

dengan memberikan peringatan secara lisan dengan memberikan jangka waktu

sampai akhir bulan, pemberian surat peringatan, akad ulang melalui BMT Taruna

Sejahtera kantor pusat dan dengan cara mengambil dari simpanan anggota dengan

persetujuan anggota. Proses penyelesaian wanprestasi yang dilakukan oleh BMT

Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang sudah sesuai dengan Fatwa DSN No.

49/DSN-MUI/II/2005 tentang Konversi Akad Murabahah dan Fatwa DSN No.

47/DSN-MUI/II/2005 tentang Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah

Tidak Mampu Membayar.

xi

Page 12: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…….……………………………….……...………...

LEMBAR BERLOGO ................................................................................

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING….………………….………….

PENGESAHAN……….………………………..………………………....

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………..……………………….

MOTTO……………….…………………………………………………..

PERSEMBAHAN…….…………………………………………………...

KATA PENGANTAR.……………………………………………………

ABSTRAK………….…………………………………………………......

DAFTAR ISI……….………………………………………………….......

DAFTAR TABEL…..……………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

xi

xii

xiv

xv

xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………..............

B. Rumusan Masalah…………………………………………..

C. Tujuan Penelitian……………………………………………

D. Kegunaan Penelitian………………………………………...

E. Penegasan Istilah…………………………………………….

F. Sistematika Penulisan……………………………………….

BAB II LANDASAN TEORI

A. TELAAH PUSTAKA................................………………….

B. KERANGKA TEORI.............................................................

1. Gambaran Umum BMT (Baitul Maal Wat Tamwil)…......

2. Bai’ Al-Murabahah ....................………….……………...

3. Akad/ Sighat ......................................................................

4. Wanprestasi .......................................................................

Xii

1

5

5

5

6

8

11

15

15

20

31

34

Page 13: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

5. Penyelesaian Wanprestasi Nasabah ...................................

35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan .............................................................

B. Jenis Penelitian ..............................................……….…….

C. Lokasi Penelitian………………………........……………

D. Sumber Data ...……………………………………………

E. Prosedur Pengumpulan Data ...............................................

F. Analisis Data .......................................................................

G. Pengecekan Keabsahan Data ...............................................

H. Tahap-tahap Penelitian ........................................................

44

45

45

45

47

48

49

50

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP

PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH DALAM

AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT TARUNA

SEJAHTERA CABANG SRATEN KEC. TUNTANG

A. Deskripsi Obyek Penelitian dan Hasil Penelitian ............

B. Analisis Hukum Islam Terhadap Penyelesaian

Wanprestasi pada Pembiayaan Murabahah di KJKS

BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kecamatan

Tuntang ....………………………....................................

51

72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………..

B. Saran……………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

81

82

Xiii

Page 14: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keanggotaan KJKS BMT Taruna Sejahtera

xiv

Page 15: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur organisasi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Gambar 4.1 Struktur organisasi KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec.

Tuntang

xv

Page 16: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

DAFTAR LAMPIRAN

A. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar.

B. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 48/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah.

C. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 49/DSN-MUI/II/2005 tentang Konversi

Akad Murabahah.

D. Contoh Permohonan Pembiayaan di KJKS BMT Taruna Sejahtera, berupa:

1. Formulir permohonan pembiayaan

2. Foto copy KTP (Suami/ Istri)

3. Foto copy Kartu Keluarga

4. Foto copy Surat Ketetapan Pajak Daerah PKB/ BBN-KB dan SWDKLLJ

5. Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor

6. Foto copy BPKB

7. Foto copy Data Realisasi

8. Foto copy Slip Pencairan Pembiayaan

9. Foto copy Putusan Pembiayaan

10. Foto copy Akad Murabahah

11. Foto copy Surat Pernyataan Penyerahan Jaminan BPKB

E. Kebijaksanaan dan Ketentuan Pembiayaan di KJKS BMT Taruna Sejahtera

F. Pedoman Wawancara

G. Biografi Penulis

H. Nota Pembimbing Skripsi

I. Lembar Konsultasi

J. Surat Keterangan Kegiatan

K. Surat Keterangan Lulus Ujian Kopmprehensif

xvi

Page 17: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 18: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah

pada akhir-akhir ini tergolong cepat. Salah satu keyakinannya adalah

keyakinan yang kuat di kalangan masyarakat muslim bahwa perbankan

maupun lembaga keuangan konvensional itu mengandung unsur riba yang

dilarang agama Islam. Selain itu terbukti dengan banyaknya lembaga keuangan

syariah termasuk “Baitul Mal Wat Tamwil” yang biasa disebut BMT,

sesungguhnya dilatar belakangi oleh pelarangan riba secara tegas dalam al-

Qur‟an. Sementara disisi lain haramnya riba bersifat mutlak dan disepakati

oleh setiap pribadi muslim berdasarkan ayat-ayat al-Qur‟an dan ijma‟.

Munculnya BMT sebagai lembaga keuangan mikro Islam yang bergerak

pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah sejalan dengan lahirnya Bank

Muamalat Indonesia (BMI). Karena BMI sendiri secara operasional tidak dapat

menyentuh masyarakat kecil ini, maka BMT menjadi salah satu lembaga yang

dapat mengantarkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar

dari sistem bunga yang diterapkan pada bank konvensional (Sumiyanto,

2008:23). Sejalan dengan itu, BMT mulai berdiri dan berkembang sampai

daerah-daerah masyarakat menengah ke bawah, sehingga menghindarkannya

dari praktik riba pada bank konvensional.

Page 19: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

BMT merupakan lembaga keuangan syariah bukan bank yang bergerak

dalam upaya memberdayakan umat. Dilihat dari namanya Baitul Maal berarti

lembaga sosial yang bergerak dalam bidang penggalangan dana sosial, baik itu

zakat, infaq, shodaqoh dan dana sosial lainnya serta menyalurkan dana tersebut

untuk kepentingan sosial secara terpola, berkesinambungan dan tentunya sesuai

dengan Syariah Islam. Sedangkan Baitul Tamwil berarti lembaga bisnis yang

menjadi penyangga operasional BMT. Baitul Tamwil ini bergerak dalam

penggalangan dana masyarakat dalam bentuk simpanan, serta menyalurkannya

dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan usaha atau yang lebih dikenal dengan

kredit, dengan system bagi hasil maupun jasa (Ridwan, 2005:126). Dari

pengertian tersebut, Baitul Maal Wat Tamwil merupakan lembaga keuangan

mikro Islam sebagai lembaga sosial yang bergerak dalam bidang penggalangan

dana sosial dan menyalurkannya pada kepentingan-kepentingan sosial, dan

juga bergerak dalam bidang penggalangan dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk pinjaman ataupun pembiayaan.

BMT dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah harus

menggunakan prinsip kehati-hatian agar terhindar dari pembiayaan bermasalah

atau pembiayaan macet. Sekiranya untuk menghindari hal tersebut maka BMT

harus menerapkannya secara maksimal. Agar tidak terjadi dengan hal-hal yang

tidak diinginkan.

Pihak BMT dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah dibuatlah

suatu akad atau perjanjian dimana dalam akad tersebut terdapat beberapa

ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi antara kedua belah pihak. Meskipun

Page 20: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

fakta menunjukkan bahwa pembiayaan yang sering dilakukan dengan akad

murabahah lebih banyak diminati oleh nasabah karena system dan teknik

perhitungannya lebih mudah dipahami, namun dalam kenyataannya pada

praktek akad murabahah antara BMT dan nasabah masih juga menimbulkan

masalah-masalah.

Pada Implementasinya dalam melakukan transaksi pembiayaan,

sebelumnya antara pihak BMT dan nasabah selalu membuat kesepakatan yang

disetujui oleh kedua belah pihak dan kesepakatan tersebut tertuang dalam

sebuah akad pembiayaan, baik itu untuk pembiayaan murabahah, musyarakah

atau mudharabah. Dengan demikian keduanya secara otomatis telah terikat

oleh perjanjian dan hukum yang telah dibuat bersama. Akan tetapi dalam

praktiknya, kadang dijumpai cedera janji yang dilakukan oleh pihak nasabah

dikarenakan tidak melakukan kewajibannya terhadap BMT sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakati sebelumnya, entah karena keadaan memaksa,

secara sengaja ataupun tidak sengaja (Subekti, 1996:1).

Kasus pembiayaan bermasalah tersebut terjadinya secara tiba-tiba, karena

pada umumnya sebelum mengalami pembiayaan bermasalah, terlebih dahulu

akan mengalami tahap bermasalah. Lebih lanjut, apabila pembiayaan

memasuki tahap kemacetan maka pihak debitur dianggap telah melakukan

wanprestasi atau ingkar janji, dan tentunya hal tersebut merupakan tindakan

melawan hukum.

Hal tersebut juga dialami oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT

Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang, menurut hasil survey pra

Page 21: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat banyak kasus dimana nasabah

lalai dalam memenuhi kewajibannya. Baik itu karena disengaja maupun tidak

disengaja. Nasabah yang sering melakukan hal tersebut diatas kebanyakan dari

produk pembiayaan multi barang dengan menggunakan akad murabahah.

Dengan adanya kasus tersebut maka nasabah dikatakan telah melakukan

wanprestasi. Wanprestasi adalah suatu keadaan dimana nasabah tidak

memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan

dalam perjanjian yang dibuat antara pihak KJKS BMT Taruna Sejahtera

Cabang Sraten Kec. Tuntang dengan anggotanya.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

membahasnya lebih mendalam, karena untuk dapat bertahan dan memperoleh

kepercayaan ditengah-tengah persaingan lembaga keuangan Islam khususnya

BMT, perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh KJKS BMT

Taruna Sejahtera Cab Sraten Kec. Tuntang dalam mengatasi pembiayaan

bermasalah atau wanprestasi nasabah, upaya tersebut berupa tindakan

penanganan terhadap nasabahnya sebagai debitur, apabila melakukan

wanprestasi atas perjanjian yang telah disepakati ditinjau dari sudut pandang

hukum Islam. Dari uraian tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Terhadap Penyelesaian Wanprestasi Nasabah dalam Akad

Murabahah di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec.

Tuntang”.

Page 22: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

B. Rumusan Masalah

1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya wanprestasi nasabah

dalam akad murabahah di KJKS BMT Taruna Sejahtera cabang Sraten

Kec. Tuntang?

2. Bagaimana prosedur penyelesaian wanprestasi nasabah dalam akad

murabahah di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang?

3. Apakah penyelesaian wanprestasi nasabah dalam akad murabahah di

KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang sudah sesuai

dengan Fatwa DSN MUI?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

wanprestasi dalam akad murabahah di KJKS BMT Taruna Sejahtera

Cabang Sraten Kec. Tuntang.

2. Untuk mengetahui prosedur penyelesaian wanprestasi nasabah dalam

wanprestasi nasabah di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec.

Tuntang.

3. Untuk mengetahui apakah penyelesaian wanprestasi nasabah dalam akad

murabahah di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang

sudah sesuai dengan Fatwa DSN MUI.

D. Kegunaan Penelitian

Untuk memberikan hasil yang bermanfaat, serta diharapkan mampu

menjadi dasar secara keseluruhan untuk dijadikan pedoman bagi pelaksanaan

Page 23: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

secara teoritis maupun praktis, maka penelitian ini sekiranya dapat berguna

diantaranya:

1. Kegunaan Teoritis

Sebagai upaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya

yang berkaitan dengan hukum perjanjian di masyarakat.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

Untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai rujukan bagi

peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang penyelesaian

wanprestasi nasabah di BMT.

b. Bagi KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang

Dapat menjadi referensi dalam meningkatkan kinerja manajemen,

dan meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan terhadap nasabah.

c. Bagi Masyarakat adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan

kepada masyarakat luas mengenai prosedur penyelesaian wanprestasi

nasabah pada BMT.

E. Penegasan Istilah

Adapun dalam penulisan ini agar tidak terjadi kekurangjelasan atau

pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan peneliti dalam menafsirkan

maksud dari judul maka penulis memberi pengertian sebagai berikut.

1. Wanprestasi

Wanprestasi sebagaimana diamanahkan dalam pasal 1238

KUHPerdata yang isinya “si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat

Page 24: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau

demi perikatannya sendiri, ialah jika ia menerapkan, bahwa si berutang

harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan”. Menurut

Ariyani (2012:19) wanprestasi adalah jika seorang debitur tidak

melaksanakan sama sekali suatu prestasi atau keliru dalam melakukan

suatu prestasi atau terlambat melakukan suatu prestasi.

Dalam penelitian yang akan peneliti teliti wanprestasi merupakan

suatu keadaan dimana nasabah KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Kec. Tuntang tidak bisa melaksanakan kewajibannya karena

kesalahan atau kelalaiannya dengan sengaja atau tidak sengaja sebagai

nasabah dalam akad yang sudah disetujui nasabah dan KJKS BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang.

2. Baitul Maal Wat Tamwil

Baitul Maal Wat Tamwil secara etimologis, istilah “Baitul Maal”

berarti “rumah uang”, sedangkan “Baitut Tamwil” mengandung pengertian

“rumah pembiayaan” (Yunus, 2009:5). BMT memiliki dua fungsi yaitu:

pertama, Baitul Maal menjalankan fungsi untuk memberi santunan kepada

kaum miskin dengan menyalurkan dana ZIS (zakat, infaq, shodaqoh)

kepada yang berhak; kedua, Baitul Tamwil menjalankan fungsi

menghimpun simpanan dan membiayai kegiatan ekonomi rakyat dengan

menggunakan sistem syariah (Putra, 2008).

3. Nasabah yaitu orang yang biasa berhubungan dengan Bank atau menjadi

pelanggan Bank dalam hal keuangan (Poerwadaminta, 2006:795). Nasabah

Page 25: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

yang dimaksudkan diatas adalah nasabah di KJKS BMT Taruna Sejahtera

cabang Sraten Kec. Tuntang.

4. Akad adalah pertalian antara ijab dan qabul yang di benarkan oleh syara‟

yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya (Dewi, 2006:47).

Sedangkan akad menurut Anwar (2010:68) yaitu pertemuan ijab dan qabul

sebagai pernyataan kehendak dua pihak atau lebih untuk melahirkan suatu

akibat hukum pada objeknya.

Jadi maksud akad dalam pembahasan ini adalah suatu perjanjian

antara nasabah dengan KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec.

Tuntang yang telah disepakati bersama dimana dengan akad tersebut

menimbulkan akibat hukum terhadap objek yang diperjanjikan.

5. Murabahah adalah istilah dalam Fikih yang berarti suatu bentuk jual beli

tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga

barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang

tersebut dan tingkat keuntungan yang diinginkan (Ascarya, 2011:81).

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Kegunaan Penelitian

E. Penegasan Istilah

F. Sistematika Penulisan

Page 26: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

B. Kerangka Teori

1. Gambaran Umum BMT (Baitul Maal Wat Tamwil)

2. Bai’ Al-Murabahah

3. Akad/ Sighat

4. Wanprestasi

5. Penyelesaian Wanprestasi Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

B. Jenis Penelitian

C. Lokasi Penelitian

D. Sumber Data

E. Prosedur Pengumpulan Data

F. Analisis Data

G. Pengecekan Keabsahan Data

H. Tahap-tahap Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian dan Hasil Penelitian

B. Analisis Data

Page 27: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

1. Analisis Terhadap Faktor-faktor yang mempengaruhi

Wanprestasi pada Pembiayaan Murabahah di KJKS BMT

Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kecamatan Tuntang

2. Analisis Terhadap Model-Model Penyelesaian Wanprestasi

pada Pembiayaan Murabahah di KJKS BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten Kecamatan Tuntang

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 28: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 29: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TELAAH PUSTAKA

Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dan perbandingan

bagi penelitian ini yaitu terdapat beberapa penelitian terkait tentang penelitian

BMT pada umumnya dan tentang pembiayaan bermasalah pada khususnya

sudah banyak dilakukan sebelumnya. Upaya untuk melihat posisi penelitian

dalam penelitian ini, menjadi penting untuk dideskripsikan penelitian-

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

1. Apriya Rukmala Sari. Skripsi. 2011. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Judul kajian Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Kredit

Kendaraan Bermotor dengan Jaminan Fidusia (Studi kasus di PT. Mandiri

Tunas Finance). Skripsi tersebut membahas tentang bentuk dan isi

perjanjian kredit, cara penyelesaian wanprestasi dan hambatan-hambatan

yang dihadapi dalam perjanjian kredit kendaraan bermotor dengan jaminan

Fidusia di PT. Mandiri Tunas Finance.

Hasil dari penelitian tersebut adalah:

a. Bentuk perjanjian kredit kendaraan bermotor dengan jaminan Fidusia di

PT. Mandiri Tunas Finance merupakan perjanjian tertulis yang dibuat

dalam bentuk akta dibawah tangan.

Page 30: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

b. Dari wanprestasi yang ditemukan, upaya penyelesaian wanprestasi

didasarkan pada beberapa keadaan, diantaranya:

1) Keterlambatan pembayaran (over due)

2) Penarikan obyek pembiayaan

3) Pengajuan gugatan perdata ataupun pelaporan tindak pidana.

c. Hambatan-hambatan yang dialami oleh PT. Mandiri Tunas Finance

dalam penyelesaian wanprestai dalam perjanjian kredit kendaraan

bermotor dengan jaminan Fidusia adalah:

1) Obyek jaminan telah dipindahtangankan kepada pihak lain tanpa

sepengetahuan PT. Mandiri Tunas Finance.

2) Obyek jaminan hilang atau musnah.

2. Heri Saputra. Skripsi. 2013. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Judul

Srategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di KJKS BMT Syariah

Sejahtera Boyolali. Skripsi tersebut membahas tentang faktor penyebab

pembiayaan bermasalah, strategi pihak BMT Syariah Sejahtera Boyolali

dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah dan upaya yang dilakukan

oleh KJKS BMT Syariah Sejahtera Boyolali untuk menanggulangi

pembiayaan bermasalah supaya tidak terjadi lagi.

Hasil dari penelitian tersebut adalah:

a. Faktor yang mempengaruhi pembiayaan bermasalah dari pihak nasabah

diantaranya tidak adanya i‟tikad baik dari nasabah. Sedangkan dari

pihak KJKS BMT Syariah Sejahtera Boyolali diantaranya kurang teliti

dalam memberikan pembiayaan.

Page 31: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

b. Strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah di KJKS BMT Syari‟ah

Sejahtera Boyolali adalah

1) Strategi administrative (peringatan, pemanggilan kemudian

mendatangi rumah nasabah).

2) Strategi rescheduling (penjadwalan kembali).

3) Srategi penyitaan/ atau eksekusi jaminan.

4) Strategi penghapus bukuan/ write off

c. Upaya pencegahan supaya tidak terjadi lagi pembiayaan yang

bermasalah di KJKS BMT Syariah Sejahtera Boyolali diantaranya yaitu

tidak memberikan pembiayaan lagi bagi nasabah yang kena blacklist

dan meningkatkan pengawasan internal.

3. M. Irham. Skripsi. 2013. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Judul Tinjauan

Hukum Islam terhadap Penyelesaian Kredit Macet di BMT Kube Sejahtera

020 Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta. Skripsi tersebut membahas

tentang tinjauan hukum Islam terhadap bagaimana cara penyelesaian kredit

macet yang diterapkan oleh BMT Kube Sejahtera 020 Tlogoadi Mlati

Sleman Yogyakarta.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah menurut hukum Islam

cara penyelesaian kredit macet yang diterapkan oleh pihak BMT dengan

cara pemutihan atau penghapusan hutang tidak sah, karena tidak sesuai

dengan hukum Islam, karena dalam hukum Islam hutang diwajibkan untuk

dibayar dan pada pelaksanaan cara penyelesaian tersebut merugikan salah

satu pihak. Akan tetapi dapat sesuai dengan hukum Islam apabila anggota

Page 32: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

dari pihak BMT sebagai pemilik modal mengijinkan untuk adanya

pemutihan dan penghapusan dalam daftar hutang piutang.

4. Paramitha Try Andini. Skripsi. 2011. Universitas Andalas Padang. Judul

Penyelamatan dan Penyelesaian Pembiayaan berdasarkan Prinsip

Murabahah pada Bank Nagari Unit Syariah Padang. Skripsi tersebut

membahas tentang langkah-langkah, bentuk penyelesaian dan kendala-

kendala dalam menghadapi pembiayaan murabahah yang bermasalah di

Bank Nagari Unit Syariah Padang.

Hasil atau kesimpulan dari penelitian tersebut adalah:

a. Upaya yang ditempuh oleh bank dalam menghadapi pembiayaan

bermasalah adalah dengan melakukan perubahan syarat-syarat

perjanjian pembiayaan (restructuring) berupa perpanjangan waktu

pembiayaan (rescheduling).

b. Upaya penyelesaian sengketa oleh bank adalah melalui dua jalur, yaitu

jalur litigasi (penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan) dan

jalur non litigasi (penyelesaian sengketa yang dilakukan diluar

pengadilan).

c. Kendala yang dihadapi bank diantaranya pembiayaan bermasalah akan

diselesaikan jika ada i‟tikad baik dari nasabah.

5. Riyanti. Skripsi. 2010. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Judul

Penyelamatan Wanprestasi dalam Pembiayaan Murabahah Study Kasus di

Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta. Skripsi tersebut membahas

tentang faktor-faktor penyebab wanprestasi dalam pembiayaan Murabahah

Page 33: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

dan penyelesaian wanprestasi dalam pembiayaan Murabahah di Bank

Muamalat Indonesia Cabang Surakarta.

Penelitian ini tidak merupakan duplikasi atau pengulangan dari penelitian

yang ada. Karena dari penelusuran karya ilmiah yang dilakukan oleh peneliti

belum ditemukan yang secara spesifik membahas tentang analisis terhadap

penyelesaian nasabah wanprestasi di BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Kec. Tuntang.

B. KERANGKA TEORI

1. Gambaran Umum Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

a. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu

baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-

usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti;

zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha

pengumpulan dan penyaluran dana komersial (Sudarsono, 2003:84).

Secara kelembagaan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) didampingi

atau didukung Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Pusat

Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) sebagai lembaga primer karena

mengemban misi yang lebih luas, yakni menetapkan usaha kecil. Dalam

prakteknya, Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) menetapkan

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan pada gilirannya Baitul Maal wat

Tamwil (BMT) menetapkan usaha kecil. Keberadaan Baitul Maal wat

Page 34: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Tamwil (BMT) merupakan representasi dari kehidupan masyarakat

dimana Baitul Maal wat Tamwil (BMT) itu berada, dengan jalan ini

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) mampu mengakomodir kepentingan

ekonomi masyarakat (Sumiyanto, 2008:24-25).

b. Tujuan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Berdirinya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sangat dibutuhkan

masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah, maka dari itu

berdirinya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) memiliki beberapa tujuan

seperti:

1) Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya

dikalangan usaha mikro, kecil menengah dan koperasi melalui

sistem syariah.

2) Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha

mikro, kecil dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada

umumnya.

3) Meningkatkan semangat dan peran anggota masyarakat dalam

kegiatan koperasi jasa keuangan syariah.

Selain beberapa tujuan tersebut, menurut Sudarsono (2003:85)

keberadaan BMT mempunyai beberapa peran:

1) Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi non syariah.

2) Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil.

Page 35: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

3) Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih

tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhi

keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera.

4) Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang

merata.

c. Keanggotaan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, BMT memerlukan

struktur yang mendeskripsikan alur kerja yang harus dilakukan oleh

personil yang ada di dalam BMT tersebut. Struktur organisasi BMT

meliputi:

1) Musyawarah Anggota Pemegang Simpanan Pokok, yang memegang

kekuasaan tertinggi dalam memutuskan kebijakan-kebijakan makro

BMT.

2) Dewan Syariah, bertugas mengawasi dan menilai operasionalisasi

BMT.

3) Pembina Manajemen, bertugas untuk membina jalannya BMT dalam

merealisasikan programnya.

4) Manajer, bertugas menjalankan amanat musyawarah anggota BMT

dan memimpin BMT dalam merealisasikan programnya.

5) Pemasaran, bertugas mensosialisasikan dan mengelola produk-

produk BMT.

6) Kasir, bertugas melayani nasabah.

Page 36: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

7) Pembukuan, bertugas melakukan pembukuan atas aset dan omset

BMT.

Bentuk struktur organisasi BMT diilustrasikan sebagai berikut.

Gambar 2.1

d. Prinsip Operasi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Sudarsono (2003:89-90) dalam bukunya mengatakan, dalam

menjalan usaha BMT menggunakan 3 prinsip:

1) Prinsip bagi hasil. Dengan prinsip ini ada pembagian hasil dari

pemberi pinjaman dengan BMT.

a) Al-Mudharabah

RAT

(Rapat Anggota Tahunan)

DEWAN PENGAWAS

SYARIAH

BADAN PENGURUS

MANAGER

KEPALA

OPERASIONAL

KEPALA

MARKETING

KEPALA-

KEPALA

CABANG

KEPALA-

KEPALA

UNIT

USAHA

Page 37: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

b) Al-Musyarakah

c) Al-Muzara’ah

d) Al-Musaqah

2) Sistem jual beli. Sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli yang

dalam pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen

yang diberi kuasa melakukan pembelian barang atas nama BMT,

dan kemudian bertindak sebagai penjual, dengan menjual barang

yang telah dibelinya tersebut dengan ditambah mark-up.

Keuntungan BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia dana.

a) Bai’ al-Murabahah

b) Bai’ as-Salam

c) Bai’ al-Istishna

d) Bai’ al-Bitsaman Ajil

3) Sistem non profit. Sistem yang sering disebut sebagai pembiayaan

kebajikan ini merupakan pembiayaan yang bersifat sosial dan non

komersial. Nasabah cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja.

a) Al-Qordhul Hasan

4) Akad bersyarikat. Akad bersyarikat adalah kerja sama antara dua

pihak atau lebih dan masing-masing pihak mengikutsertakan modal

(dalam berbagai bentuk) dengan perjanjian pembagian

keuntungan/kerugian yang disepakati.

a) Al-Musyarakah

b) Al-Mudharabah

Page 38: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

5) Produk pembiayaan. Penyediaan uang dan tagihan berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam diantara BMT

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi utangnya beserta bagi hasil setelah jangka waktu tertentu.

a) Pembiayaan al-Murabahah (MBA)

b) Pembiayaan al-Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

c) Pembayaan al-Mudharabah (MDA)

d) Pembiayaan al-Musyarakah (MSA)

2. Bai’ Al-Murabahah

a. Pengertian Bai’ Al-Murabahah

Dalam kamus Arab-Indonesia karangan Yunus (2010: 75) Bai’

Al-Murabahah berasal dari kata Bai’ (ع عه – ببع yang berasal dari (ب – بد

عبا yang berarti menjual atau dengan kata lain jual beli dan kata ribhun ب

ردبحبا – رب ه – ربد yang berasal dari (ردب ح ) yang berarti berlaba atau

beruntung (Yunus 2010: 136). Jadi Bai’ Al-Murabahah adalah salah

satu bentuk jual beli dimana harga kulakan keuntungan yang diambil

atau diperoleh penjual disampaikan kepada pembeli.

Bentuk-bentuk akad jual beli yang telah dibahas oleh para ulama

terbilang sangat banyak. Jumlahnya bisa mencapai belasan bentuk akad

jual beli. Dari sekian banyak itu, ada tiga jenis jual beli yang telah

banyak dikembangkan sebagai sandaran pokok dalam pembiayaan

modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah, yaitu bai’ al-

murabahah, bai’ as-salam dan bai’ al-istishna’.

Page 39: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Bai’ al- Murabahah termasuk dalam jual beli. Menurut Muslich

(2010:174) jual beli adalah tukar menukar apa saja, baik antara barang

dengan barang, barang dengan uang, atau uang dengan uang. Menurut

istilah syara‟ jual beli terdapat beberapa definisi yang dikemukakan

oleh ulama mazhab.

1) Hanafiah, menyatakan bahwa jual beli memiliki dua arti:

a) Arti khusus. Jual beli adalah menukar benda dengan dua mata

uang (emas dan perak) dan semacamnya, atau tukar menukar

barang dengan uang atau semacamnya menurut cara yang

khusus.

b) Arti umum. Jual beli adalah tukar menukar harta dengan harta

menurut cara yang khusus, harta mencakup zat (barang) atau

uang.

2) Malikiyah, menyatakan bahwa jual beli memiliki dua arti:

a) Arti umum. Jual beli adalah akad mu’awadhah (timbal balik)

atas selain manfaat dan bukan pula untuk menikmati

kesenangan.

b) Arti khusus. Jual beli adalah akad mu’awadhah (timbal balik)

atas selain manfaat dan bukan pula untuk menikmati

kesenangan, bersifat mengalahkan salah satu imbalannya bukan

emas dan bukan perak, objeknya jelas dan bukan utang.

3) Syafi‟iyah. Jual beli menurut syara‟ adalah suatu akad yang

mengandung tukar menukar harta dengan harta dengan syarat yang

Page 40: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

akan diuraikan nanti untuk memperoleh kepemilikan atas benda

atau manfaat untuk waktu selamanya.

4) Hanabilah. Jual beli menurut syara‟ adalah tukar menukar harta

dengan harta, atau tukar menukar manfaat yang mubah dengan

manfaat yang mubah untuk waktu selamanya, bukan riba dan bukan

utang (Muslich, 2010:175-177).

Bai’ al- Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam Bai’ al-

Murabahah, penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan

menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya (Antonio,

2001:101). Misalnya, pedagang eceran membeli handphone dari

penjual grosir dengan harga Rp 900.000,00, kemudian ia menambahkan

keuntungan sebesar Rp 199.000,00. Pada umumnya, si pedangan eceran

tidak akan memesan dari grosir sebelum ada pesanan dari calon pembeli

dan mereka sudah menyepakati tentang lama pembiayaan, besar

keuntungan yang akan diambil pedagang eceran, serta besarnya

angsuran kalau memang akan dibayar secara angsuran.

b. Dasar Hukum Bai’ Al-Murabahah

Dasar hukum Bai’ Al-Murabahah terdapat didalam al- Qu‟ran,

sunnah dan ijma‟ para ulama‟.

1) Dasar hukum dari al- Qur‟an

Page 41: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

a) Q.S. al-Baqarah: 275.

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan

lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang

demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-

orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,

lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa

yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan; dan

urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali

(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni

neraka; mereka kekal di dalamnya” (Al-Qu‟ran dan

Terjemahnya).

b) Q.S. an-Nisaa‟: 29.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara

kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya

Allah Maha Penyayang kepadamu” (Al-Qu‟ran dan

Terjemahnya).

Page 42: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

2) Dasar hukum dari sunnah antara lain:

a) Hadits Rifa‟ah ibnu Rafi‟

ئدل أ سلمن سه د م صلم للاه عل عي ردفبعة بيد رافدعد أىم المبد

؟ قبآ رد : الكسبد أطبه عد هبره كهل ب د دد لد بد جه . عوله الرم

“Dari Rifa‟ah ibnu Rafi‟ bahwa Nabi SAW ditanya usaha apakah

yang paling baik? Nabi menjawab: Usaha seseorang dengan

tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur”

(Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan dishahihkan oleh Al-Hakim).

b) Hadits Ibnu „Umar

سلمن د آه للاد صلم للاه عل ور قبآ قبآ رسه ره : عيد ابيد عه التبجد

بهةد م ال د دا د سلدنه هع الل يه الوه ه ااهد ده .اللم

“Dari Ibnu „Umar ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW:

pedagang yang benar (jujur), dapat dipercaya dan muslim,

beserta para syuhada pada hari kiamat” (HR. Ibnu Majah).

3) Dasar hukum dari ijma‟ para ulama‟

Para ulama dan seluruh umat Islam sepakat tentang

dibolehkannya jual beli, karena hal ini sangat dibutuhkan oleh

manusia pada umumnya (Muslich, 2010:179).

Ayat tersebut jelas disampaikan bahwa Allah menghalalkan jual

beli. Pada ayat tersebut ayat dihalalkannya jual beli diiringi dengan

diharamkannya riba, sangat jelas bahwa dalam jual beli sangat rentan

sekali dengan riba. Oleh karena itu jual beli akan menjadi haram ketika

terdapat riba di dalamnya. Riba merupakan pengambilan tambahan dari

harga pokok atau modal secara batil.

Page 43: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

c. Rukun dan Syarat Sah Bai’ Al-Murabahah

Dalam praktek perbankan syariah, bai’ al- Murabahah disamakan

dengan jual beli. Sehingga rukun dan syaratnya sama dengan jual beli.

Menurut Wahbah Zuhaili sebagaimana dikuti oleh Muslich

(2010:180) rukun jual beli menurut jumhur ulama yaitu:

1) Penjual,

2) Pembeli,

3) Shighat, dan

4) Ma’qud ’alaih (objek akad).

Adapun syarat-syarat jual beli yaitu sebagai berikut.

1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

3) Kontrak harus bebas dari riba.

4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang sesudah pembelian.

5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d) atau (e) tidak dipenuhi,

pembeli memiliki pilihan:

1) Melanjutkan pembelian seperti apa adanya,

2) Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas

barang yang dijual,

3) Membatalkan kontrak (Antonio, 2001: 102).

Page 44: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

d. Beberapa Ketentuan Umum dalam Bai’ Al-Murabahah

Menurut Antonio (2001:105-106), terdapat beberapa ketentuan di

luar syarat dan rukun bai’ al- Murabahah namun berhubungan dengan

pelaksanaan bai’ al- Murabahah pada praktiknya.

1) Jaminan

Jaminan dimaksudkan untuk menjaga agar si pemesan tidak

main-main dengan pesanan. Si pembeli (penyedia pembiayaan/

bank) dapat meminta si pemesan (pemohon/ nasabah) suatu

jaminan (rahn) untuk dipegangnya. Dalam teknis operasionalnya,

barang-barang yang dipesan dapat menjadi salah satu jaminan yang

bisa diterima untuk pembayaran utang. Misalnya, bai’ al-

murabahah dengan objek sepeda motor beserta kelengkapannya,

maka BPKB dari motor tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan.

2) Penundaan Pembayaran oleh Debitor Mampu

Seorang nasabah yang mempunyai kemampuan ekonomis

dilarang menunda penyelesaian utangnya dalam bai’ al-

murabahah ini. Bila seorang pemesan menunda penyelesaian utang

tersebut, pembeli dapat mengambil tindakan: mengambil prosedur

hukum untuk mendapatkan kembali utang itu dan mengklaim

kerugian finansial yang terjadi akibat penundaan.

Rasulullah SAW. pernah mengingatkan pengutang yang

mampu tapi lalai dalam membayar, yakni dalam salah satu

haditsnya yang berbunyi:

Page 45: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

ه بته عه ه ه رضه ل ظهلنح هحل عد هطله الغد

“Yang melalaikan pembayaran utang (padahal ia mampu) maka

dapat dikenakan sanksi dan dicemarkan nama baiknya (semacam

black list-pen)”.

3) Bangkrut

Jika pemesan yang berutang dianggap pailit dan gagal

menyelesaikan utangnya karena benar-benar tidak mampu secara

ekonomi dan bukan karena lalai sedangkan ia mampu, kreditor

harus menunda tagihan utang sampai ia menjadi sanggup kembali.

Firman Allah SWT. Q.S. al-Baqarah: 280.

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah

tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian

atau semua utang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”

(Al-Qur‟an dan terjemahnya).

e. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah

1) Alat yang digunakan

a) Aplikasi Permohonan Pembiayaan (APP)

b) Form pendapatan dan pengeluaran keluarga (PPK)

c) Foto copy KTP anggota dan atau istri dan suami

d) Foto copy KK anggota

2) Pihak yang terlibat

a) Customer Service

b) Manager

Page 46: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

c) Anggota Pembiayaan

3) Prosedur

a) Customer Service

(1) Menyampaikan salam kepada anggota dan menanyakan

maksud kedatangannya.

(2) Menanyakan beberapa informasi kepada anggota yang

berkaitan dengan kebijakan pembiayaan di BMT (wilayah,

jangka waktu, plafond, jenis pekerjaan dan jenis usaha).

(3) Bila data nomor 2 tidak terpenuhi, maka pengajuan

pembiayaan tidak dapat dipenuhi.

(4) Bila data nomor 2 masih memenuhi kebijakan, maka

anggota dipersilahkan untuk mengisi APP dan PPK dan

menandatanganinya.

(5) Menerangkan proses pembiayaan di BMT serta beberapa

kebijakan yang ada.

(6) Membubuhkan tanggal penerimaan dan nama serta paraf

Customer Service pada lembar APP dan mengisi kolom

rekomendasi jika dibutuhkan.

(7) Meminta denah rumah/ lokasi usaha.

(8) Bila yang menerima Manager lanjutkan ke prosedur

wawancara.

(9) Fotocopy identitas bila ada (minimal KTP dan atau KK/

kartu identitas lainnya).

Page 47: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

(10) Menyampaikan pada anggota agar 3 hari lagi

menghubungi BMT lewat telepon (untuk anggota yang

tidak berkelompok di pasar/ non-pasar).

(11) Mengucapkan salam dan terima kasih sebagai penutup.

(12) Menulis data pengajuan anggota pada buku registrasi

pengajuan pembiayaan.

(13) Menyampaikan APP pada Manager.

(14) Meminta agar Manager membuat komitmen mulai proses.

(15) Menulis pesan pada buku pengajuan.

(16) Menyampaikan pesan Manager kepada anggota saat

anggota menghubungi.

b) Manager

(1) Menerima APP dan PPK serta kelengkapan lainnya dari CS.

(2) Memerikasa kelengkapan APP, isi APP dan berkas yang

ada: minimal foto copy KTP.

(3) Menanyakan hal-hal yang penting: lokasi, jenis usaha.

(4) Membubuhkan tanggal penerimaan pada kolom tanggal

penerimaan.

(5) Menyampaikan pesan untuk anggota yang mengajukan

kepada yang menyerahkan APP (Sumiyanto, 2008:175-

176).

Page 48: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

f. Penilaian Permohonan Pembiayaan

Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan, menurut

Sumiyanto (2008:165-167) seorang petugas bagian pembiayaan pada

BMT harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang dikenal

dengan unsur 5C, 7P dan 3R.

1) Unsur 5C terdiri dari:

a) Character. Penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon

debitur, untuk memperkirakan debitur mampu atau tidak dalam

memenuhi kewajibannya.

b) Capacity. Penilaian secara subyektif tentang kemampuan debitur

untuk melakukan pembayaran.

c) Capital. Penilaian terhadap kemampuan modal atau usaha yang

dimiliki debitur.

d) Collateral. Collateral adalah jaminan milik debitur. Penilaian

terhadap barang yang dgunakan sebagai jaminan untuk lebih

meyakinkan jika terjadi suatu resiko.

e) Conditions. Penilaian terhadap kondisi calon debitur secara

umum, khususnya terkait jenis usaha calon debitur.

2) Sedangkan 7P terdiri dari:

a) Personality. Penilaian calon debitur dari kepribadian atau

tingkah lakunya.

b) Party. Penilaian dengan mengklasifikasiakan anggota tertentu

berdasarkan modal, loyalitas dan karakternya.

Page 49: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

c) Purpose. Penilaian dengan mengetahui tujuan penggunaan

pembiayaan.

d) Prospect. Penilaian terhadap ukuran prospek usaha calon

debitur.

e) Payment. Penilaian terhadap ukuran cara calon debitur

mengembalikan pembiayaan.

f) Profitability. Penilaian terhadap kemampuan debitur dalam

mencari laba.

g) Protection. Penilaian terhadap kemampuan calon debitur dalam

memberikan perlindungan usaha dan jaminan yang ada.

3) Adapun 3R terdiri dari:

a) Return. Pengembalian dalam bentuk keuntungan atas

penggunaan pembiayaan yang diberikan.

b) Repayment. Kemampuan dan kesanggupan anggota untuk

membayar kembali semua pembiayaan yang diterima.

c) Risk. Kemampuan untuk mengantisipasi risiko kegagalan.

3. Akad/ Sighat

a. Pengertian Akad/ Sighat

Dalam bahasa Arab lafal akad berasal dari kata: ‘aqada- ya‘qidu-

‘aqdan. Akad adalah pertalian antara ijab dan qabul yang di benarkan

oleh syara‟ yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya (Dewi,

2006:47). Sedangkan akad menurut Anwar (2010:68) yaitu pertemuan

Page 50: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

ijab dan qabul sebagai pernyataan kehendak dua pihak atau lebih untuk

melahirkan suatu akibat hukum pada objeknya.

b. Rukun dan Syarat Sah Akad/ Sighat

Terbentuknya suatu akad (perjanjian) yang sah dan mengikat

haruslah dipenuhi rukun dan syarat akad. Rukun terbentuknya akad

yaitu:

1) Para pihak yang membuat akad

2) Pernyataan kehendak para pihak

3) Obyek akad

4) Tujuan akad

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para pihak

yang melakukan perjanjian. Pasal 1320 KUHPerdata telah diatur syarat

sahnya perjanjian, yaitu:

1) Ada persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang membuat

perjanjian (sepakat).

2) Ada kecakapan pihak-pihak untuk membuat perjanjian.

3) Ada sesuatu hal tertentu.

4) Ada sesuatu sebab yang halal.

c. Hak dan Kewajiban yang timbul dari Akad Murabahah

Pasal 1473 KUHPerdata menyebutkan bahwa seorang penjual

wajib menyatakan dengan tegas untuk apa ia mengikatkan dirinya, dan

segala janji yang tidak terang dan dapat diberikan berbagai pengertian,

harus ditafsirkan untuk kerugiannya. Isi dari pasal tersebut sama dengan

Page 51: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

syarat bai’ al-Murabahah dalam hukum Islam. Menurut Ariyani (2012:

34) hak seorang penjual adalah menerima pembayaran atas harga

barang yang diperjualbelikan. Sedangkan menurut Salim H.S yang

dikutip oleh Ariyani (2012: 32-34) kewajiban seorang penjual yaitu:

1) Menyatakan dengan tegas tentang perjanjian jual beli tersebut

2) Menyerahkan barang

3) Kewajiban menanggung pembeli

4) Wajib mengembalikan kepada si pembeli atau menyuruh

mengembalikan oleh orang yang mengajukan tuntutan barang, segala

apa yang telah dikeluarkan pembeli, segala biaya yang telah

dikeluarkan untuk barangnya

5) Wajib menanggung terhadap cacat tersembunyi, meskipun ia sendiri

tidak mengetahui adanya cacat tersebut, kecuali telah diperjanjikan

6) Wajib mengembalikan harga pembelian yang diterimanya, jika

penjual mengetahui barang yang telah dijual mengandung cacat,

serta mengganti segala biaya, kerugian

7) Wajib mengembalikan harga pembelian, apabila ia sendiri

mengetahui adanya cacat tersembunyi

8) Jika barang yang dijual musnah disebabkan karena cacat

tersembunyi, maka kerugian dipikul oleh si penjual dan diwajibkan

mengembalikan uang harga pembelian dan kerugian.

Page 52: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

4. Wanprestasi

a. Pengertian Wanprestasi

Wanprestasi sebagaimana diamanahkan dalam pasal 1238

KUHPerdata yang isinya “si berutang adalah lalai, apabila ia dengan

surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai,

atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ia menerapkan, bahwa si

berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan”.

Menurut Ariyani (2012:19) wanprestasi adalah jika seorang debitur

tidak melaksanakan sama sekali suatu prestasi atau keliru dalam

melakukan suatu prestasi atau terlambat melakukan suatu prestasi.

Menurut Miru (2013a:95) wanprestasi dapat berupa:

1) Sama sekali tidak memenuhi prestasi;

2) Prestasi yang dilakukan tidak sempurna;

3) Terlambat memenuhi prestasi;

4) Melakukan apa yang dalam perjanjian dilarang untuk dilakukan.

b. Akibat Wanprestasi

Terjadinya wanprestasi mengakibatkan pihak lain (lawan dari

pihak yang wanprestasi) dirugikan. Oleh karena pihak lain dirugikan

akibat wanprestasi tersebut, maka pihak yang wanprestasi harus

menanggung akibat dari tuntutan pihak lawan yang dapat berupa:

1) Pembatalan kontrak saja;

2) Pembatalan kontrak disertai tuntutan ganti kerugian;

3) Pemenuhan kontrak saja;

Page 53: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

4) Pemenuhan kontrak disertai tuntutan ganti kerugian (Miru,

2013a:96).

5. Penyelesaian Wanprestasi Nasabah

Menurut Siamat (1993:222-223) untuk menyelesaikan dan

menyelamatkan kredit yang dikategorikan macet, dapat ditempuh usaha-

usaha sebagai berikut:

a. Rescheduling (Penjadwalan Ulang), yaitu perubahan syarat kredit hanya

menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu termasuk masa

tenggang grace period dan perubahan besarnya angsuran kredit. Tentu

tidak kepada semua debitur dapat diberikan kebijakan ini oleh bank,

melainkan hanya kepada debitur yang menunjukkan i‟tikad dan karakter

yang jujur dan memiliki kemauan untuk membayar atau melunasi

kredit. Di samping itu, usaha debitur juga tidak memerlukan tambahan

dana atau likuiditas.

Mengacu pada Fatwa DSN No. 48/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah, yang menetapkan: LKS

boleh melakukan penjadwalan kembali (rescheduling) tagihan

murabahah bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/ melunasi

pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, dengan

ketentuan:

1) Tidak menambah jumlah tagihan yang tersisa;

2) Pembebanan biaya dalam proses penjadwalan kembali adalah biaya

riil;

Page 54: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

3) Perpanjangan masa pembayaran harus berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak.

b. Reconditioning (Persyaratan Ulang), yaitu perubahan sebagian atau

seluruh syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal

pembayaran, jangka waktu, tingkat suku bunga, penundaan pembayaran

sebagian atau seluruh bunga dan persyaratan lainnya. Perubahan syarat

kredit tersebut tidak termasuk penambahan dana atau injeksi dan

konversi sebagian atau seluruh kredit menjadi equity perusahaan.

Debitur yang bersifat jujur, terbuka dan cooperative yang usahanya

sedang mengalami kesulitan keuangan dan diperkirakan masih dapat

beroperasi dengan menguntungkan, kreditnya dapat dipertimbangkan

untuk dilakukan persyaratan ulang (Siamat, 1993: 222-223).

c. Restructuring (Penataan Ulang), yaitu perubahan persyaratan

pembiayaan yang antara lain meliputi:

1) Penambahan dana Bank

2) Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok

kredit baru, dan atau

3) Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan

bank atau mengambil partner yang lain untuk menambah

penyertaan (Siamat, 1993: 222-223).

Mengacu pada Fatwa DSN No. 49/DSN-MUI/II/2005 tentang

Konversi Akad Murabahah, yang menetapkan: LKS boleh melakukan

konversi dengan membuat akad (membuat akad baru) bagi nasabah

Page 55: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

yang tidak bisa menyelesaikan/ melunasi pembiayaan murabahahnya

sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, tapi ia masih prospektif,

dengan ketentuan:

1) Akad murabahah dihentikan dengan cara:

a) Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada LKS dengan

harga pasar;

b) Nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKS dari hasil

penjualan;

c) Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka kelebihan itu

dapat dijadikan uang muka untuk akad ijarah atau bagian modal

dari mudharabah dan musyarakah;

d) Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa

hutang tetap menjadi hutang nasabah yang cara pelunasannya

disepakati antara LKS dan nasabah.

2) LKS dan nasabah ex-murabahah tersebut dapat membuat akad baru

dengan akad:

a) Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik atas barang tersebut di atas

dengan merujuk kepada fatwa DSN No. 27/DSNMUI/III/2002

tentang Al Ijarah Al-Muntahiyah Bi Al-Tamlik;

b) Mudharabah dengan merujuk kepada fatwa DSN No.07/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh); atau

c) Musyarakah dengan merujuk kepada fatwa DSN No. 08/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Musyarakah.

Page 56: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

d. Liquidation (Liquidasi), yaitu penjualan barang-barang yang dijadikan

jaminan dalam rangka pelunasan utang. Pelaksanaan likuidasi ini

dilakukan terhadap kategori kredit yang memang benar-benar menurut

bank sudah tidak dapat lagi dibantu untuk disehatkan kembali atau

usaha nasabah yang sudah tidak memiliki prospek untuk

dikembangkan. Proses likuidasi ini dapat dilakukan dengan

menyerahkan penjualan barang tersebut kepada nasabah yang

bersangkutan. Sedang bagi bank-bank umum milik negara, proses

penjualan barang jaminan dan aset bank dapat diserahkan kepada

BPPN, untuk selanjutnya dilakukan eksekusi atau pelelangan (Siamat,

1993: 222-223). Penyelesaian wanprestasi dengan Liquidation

(liquidasi) dilakukan ketika nasabah sudah benar-benar tidak mampu

membayar hutang dan sudah tidak bisa diselesaikan dengan cara

penyelesaian Rescheduling (Penjadwalan Ulang), Reconditioning

(Persyaratan Ulang) maupun Restructuring (Penataan Ulang).

Mengacu pada Fatwa DSN No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu

Membayar, yang menetapkan: LKS boleh melakukan penyelesaian

(settlement) murabahah bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/

melunasi pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu yang telah

disepakati, dengan ketentuan:

1) Obyek murabahah atau jaminan lainnya dijual oleh nasabah kepada

atau melalui LKS dengan harga pasar yang disepakati;

Page 57: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

2) Nasabah melunasi sisa utangnya kepada LKS dari hasil penjualan;

3) Apabila hasil penjualan melebihi sisa utang maka LKS

mengembalikan sisanya kepada nasabah;

4) Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa utang maka sisa utang

tetap menjadi utang nasabah;

5) Apabila nasabah tidak mampu membayar sisa utangnya, maka LKS

dapat membebaskannya.

Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan diantara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya

dilakukan melalui Badan Syari‟ah Arbitrase Nasional setelah tidak tercapai

kesepakatan melalui musyawarah.

Penyelesaian sengketa juga dapat dilakukan melalui dua bentuk

alternatif penyelesaian sengketa. Proses penyelesaian sengketa tertua

melalui proses litigasi di dalam pengadilan, kemudian berkembang proses

penyelesaian sengketa melalui kerja sama (kooperatif) di luar pengadilan.

a. Litigasi

Menurut Salim H.S. (2014: 141-142) litigasi merupakan suatu

proses gugatan, suatu sengketa diritualisasikan yang menggantikan

sengketa sesungguhnya, yaitu para pihak dengan memberikan kepada

seorang pengambil keputusan dua pilihan yang bertentangan. Jadi,

litigasi merupakan penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan.

Page 58: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Penggunaan sistem litigasi mempunyai keuntungan dan

kekurangannya dalam penyelesaian suatu sengketa. Keuntungannya

yaitu:

1) Dalam mengambil alih keputusan dari para pihak, litigasi sekurang-

kurangnya dalam batas tertentu menjamin bahwa kekuasaan tidak

dapat mempengaruhi hasil dan dapat menjamin ketentraman sosial;

2) Litigasi sangat baik sekali untuk menemukan berbagai kesalahan

dan masalah dalam posisi pihak lawan;

3) Litigasi memberikan suatu standar bagi prosedur yang adil dan

memberikan peluang yang luas kepada para pihak untuk didengar

keterangannya sebelum mengambil keputusan;

4) Litigasi membawa nilai-nilai masyarakat untuk penyelesaian

sengketa pribadi;

5) Dalam sistem litigasi para hakim menerapkan nilai-nilai masyarakat

yang terkandung dalam hukum untuk menyelesaikan sengketa.

Sedangkan kekurangan litigasi yaitu:

1) Memaksa para pihak pada posisi yang ekstrem;

2) Memerlukan pembelaan (advocasy) atas setiap maksud yang dapat

mempengaruhi putusan;

3) Litigasi benar-benar mengangkat seluruh persoalan dalam suatu

perkara, apakah persoalan materi (substantive) atau prosedur, untuk

persamaan kepentingan dan mendorong para pihak melakukan

penyelidikan fakta yang ekstrem dan seringkali marginal;

Page 59: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

4) Menyita waktu dan meningkatkan biaya keuangan;

5) Fakta-fakta yang dapat dibuktikan membentuk kerangka persoalan,

para pihak tidak selalu mampu mengungkapkan kekhawatiran

mereka yang sebenarnya;

6) Litigasi tidak mengupayakan untuk memperbaiki atau memulihkan

hubungan para pihak yang bersengketa;

7) Litigasi tidak cocok untuk sengketa yang bersifat polisentris, yaitu

sengketa yang melibatkan banyak pihak, banyak persoalan dan

beberapa kemungkinan alternatif penyelesaian (Salim H.S., 2014:

141-142).

b. Non Litigasi

Non litigasi merupakan bentuk penyelesaian sengketa di luar

pengadilan. Jalur ini lebih aman dibandingkan jalur pengadilan.

Artinya, lebih memiliki banyak keuntungan dan kemudahan

dibandingkan dengan proses sidang di pengadilan. Penyelesaian

sengketa di luar pengadilan ini melalui 4 jenis, yaitu:

1) Negosiasi

Negosisai merupakan upaya penyelesaian sengketa para

pihak tanpa melalui proses pengadilan dengan tujuan mencapai

kesepakatan bersama atas dasar kerja sama yang lebih harmonis dan

kreatif.

Page 60: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

2) Mediasi

Menurut Salim H.S. (2014: 154-155) salah satu variasi dari

mediasi adalah suatu prosedur di mana sengketa pertama kali

diselesaikan dengan mediasi dan berikutnya bilamana perlu

terhadap isu-isu yang tidak terselesaikan dilakukan melalui

arbitrase. Mediasi merupakan cara penyelesaian sengketa melalui

proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak

dengan dibantu oleh mediator.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

mediasi adalah pengikutsertaan pihak ketiga dalam proses

penyelesaian sengketa. Dalam proses itu pihak ketiga bertindak

sebagai penasihat.

3) Konsiliasi

Konsiliasi merupakan salah satu alternatif penyelesaian

sengketa yang juga dapat ditempuh di luar pengadilan. Penyelesaian

sengketa ini memiliki banyak kesamaan dengan arbitrase, dan juga

menyerahkan kepada pihak ketiga untuk memberikan pendapatnya

tentang sengketa yang disampaikan oleh para pihak (Miru, 2013b:

117).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

konsiliasi adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan

pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan

menyelesaikan perselisihan tersebut.

Page 61: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

4) Arbitrase

Berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yang dikutip oleh

Miru (2013b: 114) Arbitrase merupakan cara penyelesaian suatu

sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada

perjanjian arbitrase yang dibuat oleh para pihak yang bersengketa.

Kelebiahan penyelesaian sengketa melalui arbitrase ini

karena putusannya langsung final dan mempunyai kekuatan hukum

tetap dan mengikat para pihak. Namun penyelesaian sengketa

melalui arbitrase juga memiliki kekurangan, yaitu:

a) Biaya mahal, pada kenyataannya biaya penyelesaian sengketa

melalui arbitrase hampir sama dengan biaya litigasi;

b) Penyelesaiannya lambat, walaupun banyak sengketa yang dapat

diselesaikan dalam jangka waktu 60-90 hari, namun banyak

juga penyelesaian yang memakan waktu panjang atau lebih dari

90 hari (Miru, 2013b: 115-116).

Page 62: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 63: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

Penelitian ini merupakan field research dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Menurut Maslikhah (2013:319) field research atau

penelitian lapangan adalah penelitian yang didasarkan pada pengumpulan data

empiris di lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan terjun langsung ke KJKS

BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang untuk menggali informasi yang

dibutuhkan peneliti. Menurut McMillan & Schumacher (2003) dalam

tulisannya Siti Apipah (2012) yang dikutip oleh Maslikhah (2013:319)

pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan

investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap

muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian.

Menurut Milles dan Michael (1992: 2) penelitian kualitatif akan

mendapatkan data kualitatif yang sangat menarik, memiliki sumber dari

deskripsi yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang

proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Peneliti dapat memahami

alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran

orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan

bermanfaat, serta dapat memperoleh penemuan-penemuan yang tidak diduga

sebelumnya untuk membentuk kerangka teoretis baru (Maslikhah, 2013:319).

Page 64: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang bersifat deskriptif

analitik, yaitu dimana memaparkan dimana memaparkan serta menggambarkan

keadaan dan fenomena yang lebih jelas mengenai situasi yang terjadi

(Nasution, 1996: 24). Peneliti menggambarkan dan meneliti tentang keadaan

yang terjadi pada KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang,

kemudian mendeskripsikan tentang strategi KJKS BMT Taruna Sejahtera

Cabang Sraten Kec. Tuntang dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah atau

wanprestasi anggota.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian oleh peneliti yaitu Koperasi Jasa

Keuangan Syariah BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang yang

berada di Pertigaan Patung Gajah Sraten Jl. Raya Salatiga-Muncul, Desa

Sraten.

D. Sumber Data

Data merupakan suatu fakta atau keterangan dari obyek yang diteliti.

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini adalah kata-kata, tindakan

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen lain (sumber data tertulis,

foto dll) (Moleong, 1989: 157). Sumber data utama dicatat melalui catatan

tertulis dan atau melalui perekaman video/ video tapes, pengambilan foto, atau

film.

Ada dua macam sumber data dalam penelitian ini untuk mendukung

informasi atau data yang akan digunakan dalam penelitian, dua sumber data

Page 65: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

tersebut adalah:

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya (Ali, 2009: 106). Menurut Azwar (1997: 91) sumber data primer

adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan

menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada

subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer dalam penelitian

ini adalah informan kunci yaitu Pengurus KJKS BMT Taruna Sejahtera

Cabang Sraten Kec. Tuntang yang merupakan pengelola BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain

selain data primer. Diantaranya Al-Qur‟an, Hadits, buku-buku literatur,

internet dan dokumen-dokumen resmi yang terkait dengan penelitian ini.

Data tersebut diantaranya buku-buku referensi. Buku-buku referensi ialah:

koleksi buku yang memuat informasi yang spesifik, paling umum serta

paling banyak dirujuk untuk keperluan cepat. Yang termasuk buku-buku

referensi diantaranya kamus, baik umum ataupun biografi, buku indeks,

buku biografi yang berisi informasi buku-buku bidang atau aspek tertentu,

dan sebagainya (Zed, 2004: 10). Data sekunder merupakan sumber data

tambahan yang bersumber dari data tertulis di luar data primer, seperti:

buku, arsip-arsip, brosur-brosur, akad murabahah di KJKS BMT Taruna

Page 66: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Sejahtera dan dokumen resmi lainnya. Data ini diperoleh dari buku-buku

atau dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian, dalam penelitian ini

ialah buku atau dokumen yang berkaitan dengan KJKS BMT Taruna

Sejahtera dan produk pembiayaannya.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode penelitian lapangan (Ali, 2009: 107). Pengumpulan data

yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Wawancara mendalam (in-depth)

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.

Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan dua tahap, pertama

peneliti melakukan deskripsi dan orientasi awal tentang masalah dan

subyek yang dikaji. Kedua melakukan wawancara mendalam sehingga

menemukan informasi yang lebih banyak dan penting sampai menemukan

titik jenuh (Maslikhah, 2013:321). Pada penelitian ini peneliti akan

menanyakan hal-hal yang terkait dengan penelitian dengan cara tanya

jawab secara lisan. Adapun wawancara yang dilakukan ditujukan kepada

Pengurus BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang yang

merupakan pengelola BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang.

Page 67: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

b. Observasi (pengamatan)

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan

pengamatan dan pencatatan secara langsung dengan sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki. Menurut Sukardi (2005: 79)

Observasi terbuka kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya

ditengah-tengah kegiatan responden dengan peneliti terjadi hubungan atau

interaksi secara wajar. Adapun teknik observasi yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini adalah terjun langsung ke lapangan yang hendak

diteliti yakni ke kantor KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec.

Tuntang, melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak

pada obyek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana

suatu peristiwa, keadaan atau situasi yang sedang terjadi pada BMT

tersebut.

c. Dokumentasi

Merupakan suatu cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, terutama berupa arsip-arsip termasuk juga buku-buku tentang

pendapat, teori, dalil/ hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan

dengan masalah penyeledikan.

F. Analisis Data

Menurut Lexy J. Moleong (2002: 103) proses analisa dapat dilakukan

pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data meskipun

pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul. Guna memperoleh data yang

jelas dalam memberikan, menyajikan dan menyimpulkan data, maka dalam

Page 68: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

penelitian ini digunakan metode analisa deskriptif kualitatif, yakni suatu

analisa penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi

tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat (Danim, 2002: 41).

Tahapan dalam analisis data yang dilakukan adalah penulis akan

menggambarkan tentang permasalahan yang ada tentang penyelesaian

wanprestasi anggota BMT pada produk pembiayaan murabahah di KJKS

BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang dengan melihat apakah sudah

benar atau belum menurut norma yang ada, yaitu norma hukum Islam.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Mengikuti teori Moleong yang dikutip oleh Maslikhah (2013: 323-324)

pengecekan keabsahan data yang digunakan didasarkan pada empat kriteria

yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability). Uji derajat

kepercayaan (credibility) dilakukan dengan cara melakukan pembuktian

apakah yang diamati oleh peneliti benar-benar sesuai dengan apa yang

sesungguhnya terjadi secara wajar di lapangan. Untuk melakukan uji

kepercayaan (credibility) ini dilakukan observasi secara terus menerus.

Keteralihan (transferability) membuat uraian laporan atas data yang ditemukan

secara khusus dengan jelas ditulis sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

Kebergantungan (dependability) dilakukan untuk mengurangi kesalahan-

kesalahan dalam mengumpulkan, menginterpretasi temuan dan laporan hasil

penelitian dengan cara menentukan dependent auditor (konsultan peneliti).

Kepastian (confirmability) dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

Page 69: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

diperoleh memenuhi obyektifitas atau tidak. Untuk melakukan uji

confirmability ini dilakukan dengan cara melakukan konfirmasi apakah

pandangan, pendapat dan penemuan seseorang juga telah disepakati oleh orang

lain secara obyektif. Oleh karena itu, data yang sudah dikumpulkan

dikonfirmasikan dengan para ahli yang membidanginya.

H. Tahap-tahap Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan penelitian literatur-

literatur tentang penyelesaian wanprestasi nasabah pada BMT (Baitul

Maal Wat Tamwil).

2. Pengembangan Desain

Setelah didapati pengetahuan yang cukup tentang penyelesaian

nasabah wanprestasi pada BMT (Baitul Maal Wat Tamwil), kemudian

peneliti melakukan wawancara dan observasi ke obyek penelitian secara

langsung untuk mengetahui bagaimana prosedur penyelesaian nasabah

yang melakukan wanprestasi di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Kec. Tuntang.

3. Penelitian Sebenarnya

4. Penulisan Laporan

Page 70: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 71: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian dan Hasil Penelitian

1. Profil KJKS BMT Taruna Sejahtera

a. Latar Belakang Berdirinya KJKS BMT Taruna Sejahtera

Krisis Moneter tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif

harga bahan makanan dan input pertanian sejak pertengahan tahun

1997. Selama periode puncak harga krisis pangan di pasar ritel

meningkat pada tingkat yang lebih tinggi hingga 3-25 kali lipat

pertumbuhan harga sebelum krisis, telah mendorong sekelompok

pemuda kota Ungaran untuk membentuk lembaga usaha yang bertujuan

untuk meringankan beban rakyat kecil akibat himpitan ekonomi

dampak krisis moneter. Sehingga pada tanggal 24 Agustus 1998 setelah

peringatan Kemerdekaan RI ke 53 telah berdiri Lembaga Usaha yang

diberi nama Koperasi Warung Taruna Sejahtera dengan kegiatan usaha

penyaluran sembako khususnya penjualan beras murah dan telah

mendapatkan pengesahan badan hukum dari Kementrian Koperasi

Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten Semarang No.:

007/BH/KWK.11.1/IX/1998 tanggal 23 September 1998.

Tetapi pada perkembangannya usaha tersebut tidak dapat berjalan

dengan baik dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada

tahun 2000 koperasi menutup usaha penyaluran sembako dan memilih

Page 72: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

fokus pada usaha simpan pinjam dengan sistem syariah yang bertujuan

untuk memberikan pelayanan penguatan modal usaha mikro dan kecil

yang diberi nama BMT Taruna Sejahtera yang telah mendapatkan

pengesahan Akte perubahan Badan Hukum No.:

019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000 tanggal 18 Februari 2000.

Usaha Simpan Pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi kemajuan Koperasi, tetapi usaha tersebut

belum dapat beroperasi dengan baik dan Koperasi tidak mengalami

pertumbuhan, sehingga awal tahun 2011 Koperasi melakukan

perubahan besar yang meliputi perubahan Manajemen kepegawaian

dengan menerapkan IMS (Incentive Manajemen System), perubahan

sisten Akuntansi dengan mengimplementasikan Aplikasi Core Banking

IBS Realtime serta memperluas jaringan kerja dengan membuka Kantor

Kas diseluruh wilayah Kabupaten Semarang. Pada saat yang bersamaan

diterbitkan pula produk-produk baru BMT seperti Simpanan Amanah

yang berhadiah menarik, Simpanan Berkah dengan bagi hasil yang

kompetitif, Simpanan Berkah Bonus berupa kendaraan baik sepeda

motor maupun mobil dan Pembiayaan Manfaat.

Perubahan dari pola operasional lama ke pola operasional baru

membawa dampak pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat

dari pertumbuhan aset yang semula pada awal tahun 2011 sebesar 1

Milyar menjadi 14 Milyar di akhir bulan Mei 2013.

Page 73: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Disamping perubahan pola operasional, pada RAT tahun 2012

pada tanggal 27 April 2013 dalam rangka menyesuaikan dengan

Undang-undang No 17 tahun 2012, BMT yang semula bernama

Koperasi Warung Taruna Sejahtera di Jl. HOS Cokroaminoto dirubah

namanya menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Taruna

Sejahtera dan alamatnya pindah di Jl. Gatot Subroto No. 133 Mutiara

Ungaran Square Kav. 3 Ungaran.

BMT Taruna Sejahtera sudah memiliki banyak kantor cabang.

Salah satu cabang BMT Taruna Sejahtera yaitu BMT Kantor Kas Sraten

yang berada di Pertigaan Patung Gajah Sraten Jl. Raya Salatiga-

Muncul, Desa Sraten.

b. Struktur Organisasi KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Kec. Tuntang

Struktur organisasi KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Tuntang adalah sebagai berikut.

Gambar 4.1

General Manager

Manager

Account Officer (AO) Kasir/ Teller

Page 74: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Berikut adalah nama-nama pengawas, pengurus dan pengelola

KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang, Kab.

Semarang berdasarkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun tutup

buku 2013 adalah sebagai berikut:

1) Pengawas KJKS BMT Taruna Sejahtera meliputi:

Ketua : Munawar, S.Pd.

Anggota : M. Ircham, S.E.

Moh Maknun, S.H.

2) Pengurus KJKS BMT Taruna Sejahtera meliputi:

Ketua : Yahsun, S.E.

Sekretaris : Jaka Santosa

Bendahara : Supriyadi

3) Pengelola KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang,

Semarang meliputi:

General Manager : Jaka Santosa

Manajer Cabang : Ahmad Muhir Wibowo

Account Officer (AO) : Ahmad Nurul Huda

Dwi Wahyu Utami

Anita Tristiawati

Kasir/ Teller : Eka Paramita

c. Visi Misi KJKS BMT Taruna Sejahtera

Adapun Visi Misi yang hendak dicapai oleh KJKS BMT Taruna

Sejahtera adalah sebagai berikut:

Page 75: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

1) Visi KJKS BMT Taruna Sejahtera

Mewujudkan BMT Taruna Sejahtera sebagai Lembaga

Keuangan Syariah yang mampu melayani kebutuhan modal usaha

bagi anggota guna menunjang kesejahteraan bersama yang diridhoi

Allah SWT.

2) Misi KJKS BMT Taruna Sejahtera

a) Pemberdayaan usaha ummat di wilayah Jawa Tengah,

khususnya di Kabupaten Semarang;

b) Menyelenggarakan usaha Simpan Pinjam untuk melayani

anggota sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi;

c) Menjalankan usaha Simpan Pinjam yang sesuai prinsip syariah

dengan Effektif, Effisien dan Transparan.

d. Keuntungan Menjadi Anggota KJKS BMT Taruna Sejahtera

1) Kenyamanan dan ketentraman hati, karena operasional BMT Taruna

Sejahtera berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil;

2) Kemudahan dalam pelayanan, karena penyetoran, penarikan dan

angsuran dapat dilayani ditempat (rumah, toko atau pasar);

3) Anggota bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan (pinjaman) untuk

memperkuat modal usaha;

4) Anggota dapat memperoleh informasi saldo pada setiap hari kerja

melalui telepon atau HP.

Page 76: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

e. Keanggotaan KJKS BMT Taruna Sejahtera

Berdasarkan data KJKS BMT Taruna Sejahtera per 31 Desember

2013 keanggotaan KJKS BMT Taruna Sejahtera mengalami kenaikan

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Anggota 2012 2013

Anggota 791 3.288

Calon Anggota 1.060 -

Dalam tabel diatas, anggota merupakan nasabah yang sudah

memiliki simpanan pokok di KJKS BMT Taruna Sejahtera. Sedangkan

calon anggota adalah nasabah yang baru memiliki simpanan saja namun

belum memiliki simpanan pokok pada KJKS BMT Taruna Sejahtera.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah anggota

KJKS BMT Taruna Sejahtera mengalami kenaikan yang sangat

signifikan. Hal ini terlihat dari jumlah anggota di tahun 2012 sebanyak

791, kemudian di tahun 2013 menjadi 3.288 anggota karena jumlah

anggota bertambah 2.497 di tahun 2013.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa KJKS BMT Taruna Sejahtera

mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan

perubahan operasional dari pola lama ke pola baru yang dikelola

berdasarkan prinsip syariah. Selain itu, jumlah keanggotaan KJKS BMT

Taruna Sejahtera juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan

Page 77: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

karena KJKS BMT Taruna Sejahtera memberikan banyak keuntungan

kepada nasabah berupa kenyamanan dan kemudahan dalam

pelayanannya.

2. Produk-produk KJKS BMT Taruna Sejahtera

a. Simpanan Amanah

Simpanan Amanah adalah simpanan anggota yang dapat

melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada jam kerja

BMT sesuai kebutuhan anggota, yang dikelola secara halal sesuai

syariah.

Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam

usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan

umat.

1) Persyaratan Simpanan Amanah

a) Mengisi formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah

b) Melampirkan foto copy KTP (yang berlaku)

c) Setoran pertama minimal Rp 10.000,-

d) Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,-

e) Menyetorkan setoran pokok sebesar Rp 100.000,- (dapat

diangsur 10 kali).

2) Fasilitas Simpanan Amanah

a) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada

jam kerja BMT Taruna Sejahtera

Page 78: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

b) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (rumah/

warung/ pasar).

3) Keuntungan Simpanan Amanah

a) Dikelola dengan akad mudharabah, bebas riba, menentramkan

dan menenangkan hati;

b) Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan

yang akan ditambahkan pada saldo simpanan;

c) Berhadiah menarik (mobil, sepeda motor, TV, kulkas, mesin cuci

dll) yang diundi setiap 6 bulan, setiap kelipatan saldo Rp

500.000,- mendapatkan 1 kupon undian, saldo minimal Rp

1.000.000,-;

d) Gratis biaya administrasi (saldo simpanan tidak akan berkurang).

b. Simpanan Berkah

Simpanan Berkah simpanan berjangka anggota, merupakan

investasi dengan waktu 1,3,6 dan 12 bulan. Diperuntukkan bagi anggota

BMT yang ingin berinvestasi secara halal sesuai dengan syariah.

Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam

usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan

umat.

1) Persyaratan Simpanan Berkah

a) Mengisi formulir aplikasi permohonan simpanan berkah;

b) Melampirkan foto copy KTP (yang berlaku);

c) Setoran minimal Rp 1.000.000,-

Page 79: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

d) Menyetorkan setoran pokok sebesar Rp 100.000,- (dapat

diangsur 10 kali) bagi anggota baru.

2) Fasilitas Simpanan Berkah

a) Jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan;

b) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (rumah/

warung/ pasar);

c) Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over);

d) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan (pinjaman) di BMT Taruna

Sejahtera.

3) Keuntungan Simpanan Berkah

a) Dikelola dengan akad Mudharabah, bebas riba, menentramkan

dan menenangkan hati;

b) Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan

yang langsung dibukukan pada simpanan amanah.

(1) Jangka waktu 1-3 bulan, nisbah: 33,34 atau setara 12,00%

(2) Jangka waktu 6 bulan, nisbah: 36,67 atau setara 13,20%

(3) Jangka waktu 12 bulan, nisbah: 40,00 atau setara 14,40%

c) Gratis biaya administrasi.

c. Simpanan Berkah Bonus

Simpanan Berkah Bonus adalah simpanan berjangka anggota,

merupakan investasi secara halal sesuai dengan syariah, dengan waktu

12, 24 dan 60 bulan. Diperuntukkan bagi anggota BMT yang ingin

mendapatkan bonus mobil atau sepeda motor.

Page 80: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam

usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan

umat.

1) Persyaratan Simpanan Berkah Bonus

a) Mengisi formulir aplikasi permohonan simpanan berkah bonus;

b) Melampirkan foto copy KTP (yang berlaku);

c) Setoran minimal Rp 60.000.000,-

d) Menyetorkan setoran pokok sebesar Rp 100.000,- (dapat

diangsur 10 kali) bagi anggota baru.

2) Fasilitas Simpanan Berkah Bonus

a) Jangka waktu 12, 24 dan 60 bulan;

b) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (rumah/

warung/ pasar);

c) Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over);

d) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan (pinjaman) di BMT Taruna

Sejahtera.

3) Keuntungan Simpanan Berkah Bonus

a) Dikelola dengan akad Mudharabah, bebas riba, menentramkan

dan menenangkan hati;

b) Memperoleh bonus berupa mobil atau sepeda motor;

c) Gratis biaya administrasi.

Page 81: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

d. Pembiayaan Manfaat

Pembiayaan Manfaat adalah fasilitas pembiayaan (pinjaman)

guna memenuhi kebutuhan modal anggota untuk usaha produktif

maupun konsumtif yang dikelola secara halal sesuai syariah dengan

akad Murabahah (Bai’ Bitsaman Ajil) dan Qardhul Hasan.

1) Pengisian formulir aplikasi permohonan pembiayaan;

2) Foto copy KTP suami/ istri dan foto copy KK;

3) Foto copy rekening listrik/ rekening telepon (bulan terakhir);

4) Slip gaji bulan terakhir (karyawan);

5) Kartu jamsostek (karyawan);

6) Buku tabungan bank dan kartu ATM;

7) Jaminan:

a) Sertifikat SHM dan PBB;

b) BPKB dan foto copy STNK.

Jadi dapat disimpulkan bahwa produk yang ditawarkan KJKS BMT

Taruna Sejahtera meliputi produk penghimpunan dan penyaluran dana.

Masing-masing produk memiliki persyaratan, fasilitas dan keuntungan yang

berbeda. Sehingga nasabah memiliki banyak pilihan untuk menentukan

produk yang ditawarkan.

3. Operasional Produk Pembiayaan Manfaat (Pembiayaan Murabahah) di

KJKS BMT Taruna Sejahtera

Kegiatan utama sebuah lembaga keuangan adalah penghimpunan dana

dan penyaluran dana. Semakin banyak jumlah nasabah, maka semakin

Page 82: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

banyak pula dana yang dihimpun dan semakin banyak pula dana yang dapat

disalurkan. Sehingga keberadaan lembaga semakin kuat. Salah satu cara

menyalurkan dana dari masyarakat adalah dengan menyediakan

pembiayaan.

Salah satu produk pembiayaan yang ditawarkan BMT Taruna

Sejahtera adalah Pembiayaan Manfaat.

a. Strategi Pemasaran Produk Pembiayan Manfaat

Secara umum, strategi pemasaran yang dilakukan BMT Taruna

Sejahtera dalam mensosialisasikan produk-produk yang ditawarkan

adalah dengan strategi jemput bola. BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Tuntang melakukan sosialisasi produk-produknya di pasar-pasar

dan masyarakat yang ada di daerah Sraten dan sekitarnya. Strategi

jemput bola yang digunakan oleh BMT Taruna Sejahtera adalah dengan

cara menerjunkan pegawai ke lapangan terutama ke pasar-pasar

tradisional dengan memberikan brosur dan memberikan informasi secara

lisan tentang produk-produk yang ditawarkan. Dengan cara jemput bola

ini diharapkan para calon nasabah dapat memperoleh informasi secara

rinci mengenai produk-produk yang ada di KJKS BMT Taruna

Sejahtera, sehingga nantinya nasabah tertarik untuk menyimpan dananya

atau mengajukan pembiayaan di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Tuntang Kabupaten Semarang.

Page 83: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Menurut Anita Tristiawati (Account Officer (AO) BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten Tuntang) strategi pemasaran produk

pembiayaan manfaat juga dilakukan seperti produk lainnya.

b. Prosedur dan Ketentuan yang berlaku pada Produk Pembiayaan Manfaat

1) Prosedur pengajuan Pembiayaan Manfaat (Pembiayaan Murabahah)

di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang

a) Syarat Pembiayaan

Untuk menjaga kedisiplinan dan kepatuhan bagi setiap

petugas pembiayaan BMT diharuskan mengikuti langkah-

langkah dan prosedur proses persetujuan pembiayaan yang telah

ditetapkan.

b) Permohonan Pembiayaan

BMT hanya akan memberikan fasilitas pembiayaan yang

diajukan secara tertulis dengan menggunakan formulir yang

disediakan. Permohonan pembiayaan berisi:

(1) Gambaran umum usaha

(2) Rencana/ prospek usaha

(3) Perincian penggunaan dana

(4) Jumlah dan waktu penggunaan dana

(5) Proyeksi pengembalian dana

c) Pembiayaan untuk usaha perorangan

(1) Pengisian formulir aplikasi permohonan pembiayaan;

(2) Foto copy KTP suami/ istri (masih berlaku)

Page 84: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

(3) Foto copy Kartu Keluarga (KK);

(4) Foto copy rekening listrik/ rekening telepon (bulan terakhir);

(5) Surat Keterangan Usaha dari Kelurahan atau SIUP, TDP dan

NPWP;

(6) Peta lokasi tempat tinggal dan tempat usaha;

(7) Daftar barang dan harga barang yang akan dibiayai;

(8) Jaminan BPKB dan foto copy STNK;

(9) Jaminan sertifikat/ SHM dan foto copy PBB.

2) Ketentuan yang berlaku pada Produk Pembiayaan Manfaat

(Pembiayaan Murabahah) di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Tuntang

Pembiayaan Manfaat (pembiayaan dengan akad murabahah)

adalah pembiayaan dengan akad jual beli barang pada harga asal

(harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Cara

pembayaran dan jangka waktu dari pembiayaan ini disepakati

bersama, dapat secara angsuran. Murabahah dengan cara angsuran

sering disebut Bai’ Bitsaman Ajil (BBA).

Dari hasil RAT tahun tutup buku 2013, dalam rangka

pembenahan peraturan/ kebijaksanaan pembiayaan untuk

menghindari resiko kemacetan dibuat kebijakan dalam pembiayaan

antara lain:

Page 85: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

a) Pembiayaan dapat diberikan sepanjang tidak bertentangan

dengan prinsip syari‟ah dan memiliki landasan syari‟ah yang

jelas;

b) Pembiayaan harus didasarkan dengan prinsip hati-hati dan selalu

memperhatikan:

(1) Pembiayaan akan memberi manfaat pada yang menerima

(2) Diyakini bahwa pembiayaan dapat dibayar kembali sesuai

dengan perjanjian;

c) Kebijakan mengenai jumlah pembiayaan harus memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

(1) Pemanfaatan pembiayaan oleh calon nasabah

(2) Kemampuan calon nasabah untuk membayar kewajiban

(3) Likuiditas BMT dengan memperhatikan Cadangan Cash

Primer dan Sekunder;

d) Persyaratan umum pembiayaan meliputi:

(1) Anggota dan calon anggota di wilayah jangkauan BMT

(2) Mempunyai usaha atau penghasilan tetap

(3) Mempunyai simpanan aktif baik Simpanan Amanah maupun

Simpanan Berkah yang sudah berjalan satau bulan

(4) Tidak sedang menikmati pembiayaan BMT

(5) Tidak memiliki tunggakan (pembiayaan bermasalah)

(6) Tidak pernah tersangkut masalah pidana

(7) Memiliki karakter dan moral yang baik.

Page 86: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Pembiayaan Manfaat yang ditawarkan oleh KJKS BMT Taruna

Sejahtera mempunyai dua jenis pembiayaan dengan ketentuan tersendiri,

yaitu:

a. Pembiayaan Manfaat Non Jaminan

Pembiayaan Manfaat non Jaminan merupakan pembiayaan

(pinjaman) guna memenuhi kebutuhan modal anggota untuk usaha

produktif maupun konsumtif yang dikelola secara syariah yang

diberikan dengan tanpa syarat adanya jaminan. Pembiayaan ini

ditawarkan dan atau diutamakan kepada nasabah yang sudah menjadi

anggota tetap. Anggota yang dimaksudkan adalah nasabah dari produk

simpanan di BMT Taruna Sejahtera, yaitu Simpanan Amanah,

Simpanan Berkah dan Simpanan Berkah Bonus.

Jenis pembiayaan ini diutamakan bagi anggota BMT Taruna

Sejahtera karena riwayat anggota selama menjadi nasabah atau anggota

di BMT Taruna Sejahtera dapat digunakan sebagai penilaian terhadap

nasabah sebelum pengajuan pembiayaan disetujui. Seperti penilaian

terhadap karakter, kemampuan nasabah untuk membayar dan kondisi

debitur.

Pembiayaan Manfaat non Jaminan memberikan pembiayaan

dengan tanpa jaminan yang harus dijaminkan terhadap BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten Tuntang. Namun pembiayaan ini menjadikan

Simpanan di BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang yang

dimiliki anggota sebagai jaminan bila terjadi masalah kemudian hari.

Page 87: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

b. Pembiayaan Manfaat Jaminan

Pembiayaan Manfaat Jaminan merupakan pembiayaan (pinjaman)

guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang memerlukan modal untuk

usaha produktif maupun konsumtif dengan menyertakan jaminan.

Pembiayaan ini ditawarkan tidak hanya kepada anggota BMT Taruna

Sejahtera, namun juga kepada masyarakat yang bukan anggota dari

BMT Taruna Sejahtera.

Jenis pembiayaan ini tidak mengharuskan nasabah untuk menjadi

anggota dengan membuka rekening simpanan di BMT Taruna

Sejahtera. Pembiayaan dapat disetujui bila telah melalui prosedur yang

ada pada BMT Taruna Sejahtera, seperti penilaian terhadap calon

peminjam, tentang karakter, kemampuan membayar, usaha yang

ditekuni dan dilakukan survey ke rumah maupun usaha dari calon

peminjam.

4. Wanprestasi

Dalam pembiayan sering kali terjadi wanprestasi atau masalah dalam

memenuhi prestasi, seperti pada proses angsuran pembayarannya. Pada

Pembiayaan Manfaat di BMT Taruna Sejahtera terdapat permasalahan

dalam proses pembayaran angsuran seperti telat membayar.

Menurut Anita Tristiawati, selaku Account Officer (AO) di BMT

Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang, keterlambatan membayar

angsuran oleh anggota banyak terjadi ketika sudah jatuh waktu membayar

Page 88: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

namun anggota tidak membayar. Anggota terlambat membayar dengan

memberikan berbagai alasan.

Kejadian tersebut merupakan salah satu bentuk wanprestasi yakni

terlambat memenuhi prestasi. Keterlambatan pembayaran oleh anggota

tersebut merugikan pihak BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang.

Salah satu bentuk kerugian yang dialami oleh Account Officer (AO) yang

datang ke rumah, toko atau pasar dimana anggota berada namun tidak

mendapatkan angsuran/ setoran yang seharusnya dibayarkan oleh anggota.

Akibat dari keterlambatan pembayaran oleh anggota memberikan imbas

kepada Account Officer (AO) pada akhir bulan untuk menyetorkan setoran

yang seharusnya, namun tidak terpenuhi sempurna sehingga gaji untuk

Account Officer (AO) terpotong sebab tidak terpenuhinya setoran di akhir

bulan.

5. Faktor Penyebab Terjadinya Wanprestasi

Faktor penyebab terjadinya wanprestasi oleh anggota pada BMT

Taruna Sejahtera yaitu:

a. Account Officer (AO) kejar target untuk mendapatkan nasabah

sebanyak-banyaknya. Sehingga dalam proses penilaian calon nasabah

kurang teliti;

b. Kondisi usaha anggota sedang menurun sehingga tidak dapat membayar

angsuran saat waktu yang dijadwalkan;

c. Adanya i‟tikad kurang baik dari anggota pembiayaan dengan menunda-

nunda pembayaran dengan memberikan berbagai alasan, misalnya uang

Page 89: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

sedang digunakan untuk membayar keperluan lain seperti biaya sekolah

dan lain-lain;

d. Berhutang ditempat lain. Anggota memiliki hutang yang harus

dibayarkan dengan cara mengangsur setiap minggu misalnya. Dengan

alasan tersebut anggota pada saat jatuh waktu angsuran pembiayaan di

BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang beralasan uang sedang

digunakan untuk membayar angsuran ditempat lain.

6. Penyelesaian Wanprestasi

Setiap terjadi wanprestasi atau pembiayaan bermasalah maka setiap

lembaga keuangan syariah seperti BMT akan berupaya untuk

menyelamatkan pembiayaan. Begitu juga yang dilakukan oleh BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten Tuntang melakukan upaya untuk menyelamatkan

pembiayaan yang bermasalah.

Dalam perjanjian akad murabahah pada pembiayaan manfaat pada

KJKS BMT Taruna Sejahtera, dalam hal terjadi penyimpangan perjanjian

jual beli atau silang sengketa antara BMT dengan nasabah, akan diusahakan

secara musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak dapat dilakukan

maka kedua belah pihak akan menyelesaikan lewat Pengadilan Negeri

Ungaran.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Tuntang dalam menyelesaikan wanprestasi atau pembiayaan

bermasalah oleh anggota adalah sebagai berikut:

Page 90: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

a. Memberikan peringatan secara lisan kepada anggota agar segera

membayar kewajibannya.

b. Penyelesaian wanprestasi dilakukan secara kekeluargaan, yaitu dengan

memberikan jangka waktu pembayaran kewajiban anggota maksimal

sampai akhir bulan. Dengan memberikan tenggang waktu kepada

anggota dengan cara menawarkan berapa hari yang dibutuhkan untuk

dapat membayar angsuran. Cara ini dilakukan untuk menyesuaikan

dengan keadaan atau kondisi dari anggota seperti kondisi keuangan,

keluarga dan disesuaikan dengan keperluan lain yang dimiliki anggota.

c. Pemberian teguran atau peringatan secara lisan ketika anggota terlambat

membayar kewajibannya selama 1 bulan. Upaya ini dilakukan dengan

harapan anggota segera dapat membayarkan kewajibannya kepada

BMT.

d. Pemberian surat peringatan agar segera membayar karena anggota

sudah terlambat membayar selama 2 bulan tunggakan. Surat peringatan

diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak 1 minggu dalam sebulan selama

anggota belum memenuhi kewajiban pembayaran.

e. Akad ulang atau penataan ulang (restructuring). Upaya ini dilakukan

ketika anggota benar-benar tidak mampu membayar angsuran. Proses

akad ulang pembiayaan anggota dilakukan melalui BMT Taruna

Sejahtera kantor pusat. Upaya ini diberikan oleh pihak BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten Tuntang kepada anggota dengan sebelumnya

melakukan survey ke rumah, toko atau pasar dimana anggota bertempat

Page 91: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

tinggal maupun melakukan usaha sebagai bukti bahwa anggota benar-

benar tidak mampu membayar namun masih memiliki i‟tikad baik

untuk membayar.

Namun, upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah yang dilakukan

oleh BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang terdapat perbedaan

antara pembiayaan manfaat non jaminan dan jaminan. Dalam pembiayaan

manfaat non jaminan terdapat jaminan yang berupa simpanan anggota.

Ketika sewaktu-waktu anggota mengalami keterlambatan pembayaran

angsuran, penyelesaiaanya dengan mengambil sejumlah uang dari simpanan

anggota sesuai dengan berapa jumlah angsuran pembiayaan yang harus

dipenuhi anggota. Pengambilan sejumlah uang dari simpanan tersebut

dilakukan berdasarkan musyawarah dengan anggota yang menghasilkan

persetujuan pengambilan dari simpanannya.

7. Kendala-kendala dalam Penyelesaian Wanprestasi

Kendala yang dihadapi oleh BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Tuntang dalam penyelesaian wanprestasi atau pembiayaan bermasalah

adalah adanya i‟tikad tidak baik dari anggota untuk membayar angsuran

dengan menyertakan berbagai alasan ketika Account Officer (AO) datang ke

rumah, toko atau pasar untuk menagih pembayaran angsuran. Hal tersebut

dapat mempersulit dalam proses pemenuhan prestasi anggota sendiri.

Kendala lain yang dihadapi oleh BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Tuntang adalah anggota tidak mau membayar kewajiban

angsurannya, padahal sudah jatuh waktu pembayaran maupun jatuh tempo

Page 92: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

yang sudah diberikan oleh Account Officer (AO) kepada anggota yang

terlambat membayarkan kewajibannya.

B. Analisis Hukum Islam terhadap Penyelesaian Wanprestasi Nasabah dalam

Akad Murabahah di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Tuntang

Wanprestasi atau pembiayaan bermasalah seringkali terjadi pada

lembaga-lembaga keuangan syariah. Faktor penyebabnya pun berbeda-beda,

seperti faktor intern dari lembaga keuangan syariah itu sendiri maupun faktor

ekstern seperti dari nasabah dari lembaga keuangan syariah tersebut. Faktor

intern dapat berupa kurang telitinya pemberian pembiayaan sedangkan faktor

ekstern dapat berupa kelalaian nasabah dalam memenuhi prestasi atau

kewajibannya terhadap lembaga keuangan syariah tersebut. Wanprestasi

nasabah dapat dikategorikan kepada 2 golongan nasabah wanprestasi yaitu:

1. Nasabah tidak mampu membayar. Keadaan nasabah tidak memungkinkan

untuk membayarkan kewajibannya karena berbagai hal, seperti keadaan

usaha nasabah menurun mengalami kebangkrutan. Keadaan seperti ini

nasabah tidak sanggup memenuhi kewajibannya namun masih memiliki

i‟tikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya. Proses penyelesaian

pembiayaan seperti ini dapat dilakukan dengan rescheduling (penjadwalan

ulang, reconditioning (persyaratan ulang) dan restructuring (penataan

ulang).

2. Nasabah mampu membayar namun tidak mau membayar. Kondisi nasabah

memiliki harta atau kondisi keuangan nasabah sedang baik namun nasabah

Page 93: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

tidak mau memenuhi kewajiban prestasinya karena tidak memiliki i‟tikad

baik untuk membayarkan kewajibannya dengan berbagai alasan.

Pembiayaan bermasalah seperti ini dapat diselesaikan dengan cara

Liquidation (Liquidasi) yaitu penjualan barang-barang yang dijadikan

jaminan dalam rangka pelunasan utang.

Dari hasil penelitian di lapangan, diperoleh data yang dapat memberikan

banyak informasi berkaitan dengan penyelesaian wanprestasi anggota KJKS

BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang dalam pembiayaan murabahah

(pembiayaan manfaat). Dari hasil observasi dan wawancara kemudian

dokumentasi yang telah peneliti lakukan, maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi anggota BMT

Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang terjadi wanprestasi dalam

pembiayaan manfaat serta analisis tentang penyelesaian wanprestasi anggota

dalam pembiayaan manfaat di BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang.

Pembiayaan Manfaat pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Tuntang yang menggunakan akad murabahah yaitu fasilitas pembiayaan

(pinjaman) guna memenuhi kebutuhan modal anggota untuk usaha produktif

maupun konsumtif yang dikelola secara halal sesuai syariah dengan

keuntungan yang disepakati di awal akad. Jika anggota tidak memenuhi akad

yang disepakati maka anggota tersebut melakukan kelalaian dalam perjanjian,

yang biasa disebut dengan wanprestasi.

Page 94: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya wanprestasi pada

pembiayaan manfaat pada KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Tuntang adalah:

1. Account Officer (AO) kejar target untuk mendapatkan nasabah sebanyak-

banyaknya. Sehingga dalam proses penilaian calon nasabah kurang teliti;

2. Kondisi usaha anggota sedang menurun sehingga tidak dapat membayar

angsuran saat waktu yang dijadwalkan;

3. Adanya i‟tikad kurang baik dari anggota pembiayaan dengan menunda-

nunda pembayaran dengan memberikan berbagai alasan, misalnya uang

sedang digunakan untuk membayar keperluan lain seperti biaya sekolah

dan lain-lain;

4. Berhutang ditempat lain. Anggota memiliki hutang yang harus dibayarkan

dengan cara mengangsur setiap minggu misalnya. Dengan alasan tersebut

anggota pada saat jatuh waktu angsuran pembiayaan di BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten, Tuntang beralasan uang sedang digunakan untuk

membayar angsuran ditempat lain.

Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa dalam penyelesaian anggota

wanprestasi atau melalaikan kewajiban anggota dapat diberikan tindakan yang

pertama yaitu memberikan peringatan baik secara lisan kepada anggota agar

segera membayar kewajibannya. Hal ini dilakukan oleh Account Officer (AO)

BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang terhadap anggota yang lalai

dalam membayar angsuran.

Page 95: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

1. Penyelesaian wanprestasi dilakukan secara kekeluargaan, yaitu dengan

memberikan perpanjangan waktu pembayaran kewajiban anggota maksimal

sampai akhir bulan. Dengan memberikan perpanjangan waktu kepada

anggota dengan cara menawarkan berapa hari yang dibutuhkan untuk dapat

membayar angsuran. Cara ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan

keadaan atau kondisi dari anggota seperti kondisi keuangan, keluarga dan

disesuaikan dengan keperluan lain yang dimiliki anggota.

Upaya penyelesaian wanprestasi ini merupakan upaya penjadwalan

kembali (rescheduling) yakni perubahan jadwal pembayaran kewajiban

anggota atau jangka waktunya. Cara ini dilakukan kepada anggota

(berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan oleh Account

Officer (AO) BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang) tidak mampu

memenuhi kewajibannya dalam hal angsuran pada saat tiba waktu

pembayaran.

Dari penerapan penyelesaian pembiayaan bermasalah diatas sudah

sesuai dengan Fatwa DSN MUI No. 48/2005 point tentang Penjadwalan

Kembali Tagihan Murabahah dapat dilakukan dengan mengubah jangka

waktu pembiayaan, jadwal pembayaran (penanggalan, tenggang waktu)

dan jumlah angsuran yakni dengan ketentuan tidak menambah jumlah

tagihan yang tersisa dan perpanjangan tenggang waktu berdasarkan

kesepakatan kedua pihak. Hal ini dilakukan apabila terjadi ketidak

cocokan jadwal angsuran yang dibuat account officer dengan kemampuan

dan kondisi anggota.

Page 96: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

2. Upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah selanjutnya dilakukan setelah

jangka 1 bulan waktu pembayaran, namun anggota tetap belum melakukan

kewajibannya, maka teguran atau peringatan secara lisan akan diberikan

kepada anggota yang terlambat membayar kewajibannya. Upaya ini

dilakukan dengan harapan anggota segera dapat membayarkan

kewajibannya kepada BMT.

Jika anggota masih saja belum membayar akan diberikan lagi surat

peringatan agar segera membayar karena anggota sudah terlambat

membayar selama 2 bulan tunggakan. Surat peringatan diberikan sebanyak

3 kali dengan jarak 1 minggu dalam sebulan selama anggota belum

memenuhi kewajiban pembayaran.

Pada penerapan strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah ini

pihak KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang sesuai dengan

aturan yang dianjurkan oleh Islam, yaitu dengan memberikan kesempatan

dengan cara memperingatkan anggota untuk membayarkan hutangnya.

3. Upaya penyelesaian wanprestasi selanjutnya adalah akad ulang atau

penataan ulang (restructuring). Upaya ini dilakukan ketika anggota benar-

benar tidak mampu membayar angsuran. Proses akad ulang pembiayaan

anggota dilakukan melalui BMT Taruna Sejahtera kantor pusat. Upaya ini

diberikan oleh pihak BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang

kepada anggota dengan sebelumnya melakukan survey ke rumah, toko atau

pasar dimana anggota bertempat tinggal maupun melakukan usaha sebagai

Page 97: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

bukti bahwa anggota benar-benar tidak mampu membayar namun masih

memiliki i‟tikad baik untuk membayar.

Strategi penyelesaian wanprestasi lainnya yang dilakukan oleh BMT

Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang yaitu Akad ulang atau penataan

ulang (restructuring). Upaya ini dilakukan ketika anggota benar-benar

tidak mampu membayar angsuran. Upaya ini diberikan kepada anggota

oleh pihak BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang dengan

sebelumnya melakukan survey ke rumah, toko atau pasar dimana anggota

bertempat tinggal maupun melakukan usaha sebagai bukti bahwa anggota

benar-benar tidak mampu membayar namun masih memiliki i‟tikad baik

untuk membayar. Upaya penyelesaian wanprestasi dengan akad ulang ini

dilakukan oleh KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang

melalui KJKS BMT Taruna Sejahtera pusat.

Proses penyelesaian wanprestasi dengan cara restructuring

(penataan ulang) yang dilakukan oleh BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Tuntang sudah sesuai dengan Fatwa DSN No. 49/DSN-MUI/II/2005

tentang Konversi Akad Murabahah. Penyelesaian dilakukan dengan

membuat akad baru yang disesuaikan dengan keadaan anggota dengan

ketentuan:

a. Akad murabahah dihentikan dengan cara:

1) Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada LKS dengan harga

pasar;

2) Nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKS dari hasil penjualan;

Page 98: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

3) Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka kelebihan itu

dapat dijadikan uang muka untuk akad ijarah atau bagian modal dari

mudharabah dan musyarakah;

4) Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa

hutang tetap menjadi hutang nasabah yang cara pelunasannya

disepakati antara LKS dan nasabah.

b. LKS dan nasabah ex-murabahah tersebut dapat membuat akad baru

dengan akad:

1) Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik atas barang tersebut di atas dengan

merujuk kepada fatwa DSN No. 27/DSNMUI/III/2002 tentang Al

Ijarah Al-Muntahiyah Bi Al-Tamlik;

2) Mudharabah dengan merujuk kepada fatwa DSN No.07/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh); atau

3) Musyarakah dengan merujuk kepada fatwa DSN No. 08/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Musyarakah

Namun, upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah yang dilakukan oleh

BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang terdapat perbedaan antara

pembiayaan manfaat non jaminan dan jaminan. Dalam pembiayaan manfaat

non jaminan terdapat jaminan yang berupa simpanan anggota. Ketika sewaktu-

waktu anggota mengalami keterlambatan pembayaran angsuran,

penyelesaiaanya dengan mengambil sejumlah uang dari simpanan anggota

sesuai dengan berapa jumlah angsuran pembiayaan yang harus dipenuhi

anggota. Pengambilan sejumlah uang dari simpanan tersebut dilakukan

Page 99: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

berdasarkan musyawarah dengan anggota yang menghasilkan persetujuan

pengambilan dari simpanannya.

Pembiayaan Manfaat non Jaminan merupakan pembiayaan (pinjaman)

guna memenuhi kebutuhan modal anggota untuk usaha produktif maupun

konsumtif yang dikelola secara syariah yang diberikan dengan tanpa syarat

adanya jaminan. Pembiayaan ini ditawarkan dan atau diutamakan kepada

nasabah yang sudah menjadi anggota tetap. Anggota yang dimaksudkan adalah

nasabah dari produk simpanan di BMT Taruna Sejahtera, yaitu Simpanan

Amanah, Simpanan Berkah dan Simpanan Berkah Bonus.

Pembiayaan Manfaat non Jaminan memberikan pembiayaan dengan

tanpa jaminan yang harus dijaminkan terhadap BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten, Tuntang. Namun pembiayaan ini secara tidak langsung menjadikan

Simpanan yang dimiliki anggota sebagai jaminan bila terjadi masalah

kemudian hari.

Pelaksanaannya dilakukan ketika jatuh waktu membayar namun anggota

tidak dapat membayar. Cara penyelesaian ini dilaksanakan dengan adanya

musyawarah antara account officer (AO) dengan anggota yang menghasilkan

persetujuan anggota untuk mengambil sejumlah uang dari simpanan anggota

untuk digunakan sebagai pembayaran angsuran dari anggota tersebut.

Waktu pelaksanaan pengambilan dari simpanan dilakukan tidak

menunggu waktu keterlambatan lebih lama lagi, namun ketika account officer

(AO) datang ke rumah, toko atau pasar dimana anggota berada untuk

mengambil angsuran, jika anggota tidak memiliki uang untuk membayar maka

Page 100: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

dapat langsung dilakukan musyawarah untuk pengambilan uang dari simpanan.

Jumlah pengambilan simpanan adalah sebanyak kewajiban yang harus

dibayarkan oleh anggota. Hal ini dilakukan karena simpanan yang dimiliki

anggota dijadikan sebagai jaminan dari pembiayaan oleh BMT Taruna

Sejahtera Cabang Sraten Tuntang.

Pelaksanaan penyelesaian wanprestasi melalui pengambilan dari

simpanan yang dimiliki oleh anggota di BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Tuntang telah sesuai dengan Fatwa DSN No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar,

tetapi dilakukan pada obyek yang berbeda yakni dengan mengambil sebesar

hutang yang dimiliki anggota tetap dengan tujuan melindungi pembiayaan dari

anggota juga menguntungkan kedua belah pihak.

Page 101: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 102: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian pada bab sebelumnya maka penulis dalam bab

ini akan memaparkan kesimpulan dan implikasi yang diperlukan. Maka dengan

analisa pada bab IV penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya wanprestasi pada pembiayaan

manfaat (murabahah) di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Tuntang yaitu:

a. Account Officer (AO) kejar target untuk mendapatkan nasabah

sebanyak-banyaknya.

b. Kondisi usaha anggota sedang menurun;

c. Adanya i‟tikad kurang baik dari anggota;

d. Berhutang ditempat lain.

2. Prosedur penyelesaian wanprestasi pada pembiayaan manfaat

(murabahah) di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang

yaitu:

a. Memberikan peringatan secara lisan.

b. Memberikan jangka waktu pembayaran maksimal sampai akhir bulan.

c. Pemberian peringatan secara lisan ketika anggota terlambat membayar

kewajibannya selama 1 bulan.

Page 103: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

d. Pemberian surat peringatan karena anggota sudah terlambat membayar

selama 2 bulan tunggakan.

e. Akad ulang atau penataan ulang (restructuring) dilakukan ketika

anggota benar-benar tidak mampu membayar angsuran. Proses akad

ulang pembiayaan anggota dilakukan melalui BMT Taruna Sejahtera

kantor pusat.

f. Penyelesaian wanprestasi pada pembiayaan manfaat non jaminan

dengan mengambil dari simpanan anggota karena tidak dapat

membayar pada saat jatuh waktu membayar.

3. Penyelesaian wanprestasi nasabah yang dilakukan oleh KJKS BMT

Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang sudah sesuai dengan Fatwa DSN

No. 49/DSN-MUI/II/2005 tentang Konversi Akad Murabahah dan Fatwa

DSN No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang Penyelesaian Piutang Murabahah

Bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis ingin memberikan

beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan masukan bagi

lembaga keuangan syariah pada umumnya dan KJKS BMT Taruna Sejahtera

Cabang Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang pada khususnya:

1. Sebagai upaya pencegahan terjadinya wanprestasi pada pembiayaan

manfaat (murabahah) di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Tuntang, alangkah baiknya BMT lebih teliti dan berhati-hati lagi dalam hal

Page 104: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

pemberian pembiayaan kepada nasabah dan selalu melakukan pengawasan

terhadap pembiayaan yang disalurkan.

2. Dalam upaya penyelesaian wanprestasi pada pembiayaan manfaat

(murabahah) di KJKS BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Tuntang,

sebaiknya tetap menerapakan upaya musyawarah untuk mencapai mufakat

dan menjaga hubungan baik dengan nasabah.

Page 105: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 106: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya.

PERUNDANG-UNDANGAN

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang Penyelesaian

Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar.

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 48/DSN-MUI/II/2005 tentang Penjadwalan

Kembali Tagihan Murabahah.

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 49/DSN-MUI/II/2005 tentang Konversi

Akad Murabahah.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

BUKU-BUKU

Ali, Zainudin. 2009. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek.

Jakarta: Gema Insani.

Anwar, Syamsul. 2010. Hukum Perjanjian Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

Ariyani, Evi. 2012. Hukum Perjanjian. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Ascarya. 2011. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

Azwar, Saifuddin. 1997. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia.

Dewi, Gemala, Widyaningsih, & Yeni Salma Barlinti. 2006. Hukum Perikatan

Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Taruna Sejahtera. 2014. Rapat Anggota

Tahunan: Tahun Tutup Buku 2013. Ungaran: KJKS BMT Taruna

Sejahtera.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: Trust Media.

Miru, Ahmadi. 2013a. Hukum Kontrak Bernuansa Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Cet 2.

Page 107: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

____________. 2013b. Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak. Jakarta:

Rajawali Pers. Cet 5.

Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Karya.

. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Nasution. 1996. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwadaminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ridwan, Muhammad. 2005. Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).

Yogyakarta: UII Press. Cet I.

Salim, H.S. 2014. Hukum Kontrak: Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak.

Jakarta: Sinar Grafika. Cet 10.

Siamat. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia.

Subekti. 1996. Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermasa. Cet VI.

Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara. Cetakan Ketiga.

Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: ISES

Publishing.

Syarifudin, Amir. 1997. Ushul Fiqih Jilid 1. Jakarta: Logos.

Yunus, Jamal Lulail. 2009. Manajemen Bank Syari’ah Mikro. Malang: UIN-

Malang Press.

Yunus, Mahmud. 2010. Kamus Arab Indonesia. Ciputat: PT. Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah.

Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

INTERNET

Putra, Joni Eko. 2008. 4 Dimensi BMT, (Online),

(https://3kh4.wordpress.com/2008/01/21/4-dimensi-bmt-2/, diakses 29

Juni 2015).

Page 108: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 109: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 110: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Pedoman Wawancara

1. Bagaimana sejarah (latar belakang) berdirinya BMT Taruna Sejahtera?

2. Apa Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera?

3. Kapan berdirinya BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang?

4. Bagaimana struktur organisasi BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec.

Tuntang?

5. Apa sajakah produk-produk pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Kec. Tuntang?

6. Apakah maksud dari pembiayaan Murabahah?

7. Bagaimanakah prosedur pengajuan dan pemberian pembiayaan Murabahah di

BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang?

8. Apakah pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang terdapat

nasabah yang melakukan wanprestasi dalam pembiayaan Murabahah?

9. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah melakukan

wanprestasi?

10. Langkah-langkah apa sajakah yang dilakukan BMT Taruna Sejahtera Cabang

Sraten Kec. Tuntang dalam menyelesaikan wanprestasi nasabah dalam

pembiayaan Murabahah?

11. Apa saja bentuk penyelesaian nasabah yang melakukan wanprestasi pada BMT

Taruna Sejahtera Cabang Sraten Kec. Tuntang?

12. Kendala-kendala apa yang dihadapi oleh BMT Taruna Sejahtera Cabang Sraten

Kec. Tuntang dalam penyelesaian wanprestasi nasabah dalam pembiayaan

Murabahah?

Page 111: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Munziroh

Tempat/ tanggal Lahir : Kab. Semarang/ 02 Juni 1993

Alamat : Salak 19/04,Cukilan,Suruh, Kab. Semarang 50776

e-mail : [email protected]

No Hp :0856 4384 9569

Riwayat Pendidikan :

1. RA Cukilan I, Lulus tahun 2000

2. MI Darul Hikam Cukilan I, Lulus tahun 2006

3. MTs Darul Ulum Reksosari, Suruh, Lulus tahun 2008

4. MAN Suruh, Lulus Tahun 2011

5. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Page 112: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 113: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah
Page 114: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

LEMBAR KONSULTASI

Page 115: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

SURAT KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Munziroh

Fakultas/ Jurusan : Syariah/ Hukum Ekonomi Syariah

NIM : 21411010

Dosen Pembimbing : Qi Mangku Bahjatullah, Lc., M.Si.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor

1 Piagam Penghargaan OPAK STAIN

Salatiga

20 s/d 22 Agustus

2011

Peserta 3

2 Sertifikat Achievement Motivation

Training (AMT) “Membangun

Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual, dan

Intelektual Melalui AMT”

23 Agustus 2011 Peserta 2

3 Piagam Penghargaan Orientasi Dasar

Islam (ODK) STAIN Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

4 Sertifikat Seminar Entrepreneurship dan

Koperasi

25 Agustus 2011 Peserta 2

5 Sertifikat User Education (Pendidikan

Pemakai) oleh UPT Perpustakaan STAIN

19 September 2011 Peserta 2

Page 116: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Salatiga

6 Piagam Penghargaan Grand Opening

Nisa‟ “Hypnotherapy” (Concentrate

Your Mind, Get Your Achievement)

24 September 2011 Peserta 2

7 Sertifikat Penghargaan Malam

Keakraban (MAKRAB) Mahasiswa

Syariah

08-09 Oktober

2011

Peserta 3

8 Seminar Regional “Meningkatkan

Nasionalisme Ditengah Goncangan

Disintegrasi dan Pengikisan Ideologi

Nasional”

26 Oktober 2011 Peserta 4

9 Sertifikat Pendidikan Dasar Ksei Ke XII

“Mencetak Ekonom Robbani”

19 November 2011 Peserta 3

10 Seminar Regional Kebangsaan “Negara

Islam dalam Tinjauan Islam Indonesia

dan NKRI”

30 November 2011 Peserta 4

11 Piagam Penghargaan Penerimaan

Anggota Baru (PAB) JQH “Membangun

Pribadi Islami dengan Nilai Qur‟ani”

3-4 Desember 2011 Peserta 3

12 Sertifikat Pendidikan KSEI Tingakat

Lanjut (PKTL) “Melangkah Bersama

Ekonomi Syariah”

01 April 2012 Peserta 3

13 Bedah Buku Himpunan Mahasiswa Islam 14 Mei 2012 Peserta 2

Page 117: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

(HMI) “Sang Maha-Segalanya Mencintai

Sang Maha-Siswa”

14 Sertifikat Program Ma‟had Mahasiswa

Selama 1 Tahun

07 Juli 2012 Peserta 3

15 Certificate Has Joined Egypt Course &

Camp “Holiday Program” Pare

08 Agustus 2012 Peserta 3

16 Piagam Penghargaan Kegiatan Semalam

Sehati “Satu Malam Meningkatkan

Integritas Mahasiswa Syariah”

13-14 Oktober

2012

Peserta 3

17 Dialog Publik dan Silaturahim Nasional

“Kemanakah Arah Kebijakan BBM?

Mendorong Subsidi BBM untuk Rakyat”

10 November 2012 Peserta 8

18 Seminar “Membangun Kesadaran akan

Pluralisme dalam Bingkai ke-

Indonesiaan; Sudut Pandang Agama,

Budaya da Keamanan”

28 November 2012 Peserta 2

19 Seminar Nasional “Peran Lembaga

Perbankan Syariah dengan adanya

otoritas jasa keuangan (UU No. 21 Tahun

2011 Tentang OJK)”

29 November 2012 Peserta 8

20 Seminar Nasional dan Dialog Publik

“Minimnya Pasokan Energi dalam

Negeri; Pembatasan Subsidi BBM dan

20 April 2013 Peserta 8

Page 118: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

Peran Masyarakat dalam Penghematan

Energi”

21 Seminar Nasional “Perjuangan Kaum

Perempuan dalam Kesetaraan Hukum

Islam di Indonesia”

30 April 2013 Peserta 6

22 Seminar Nasional & Dialog Publik

“Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi”

27 Juni 2013 Peserta 8

23 Ijazah Kursus Pembina Pramuka Mahir

Tingkat Dasar (KMD) Pengurus Cabang

Kota Salatiga

03-08 Maret 2014 Peserta 3

24 Sertifikat Sie Perlengkapan Ma‟had

Mahasiswa STAIN Salatiga dalam masa

kepengurusan 2013/2014

23 Juni 2014 Sie

Perlengkap

an

2

25 Sertifikat Sosialisasi Pembinaan

Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan

Dikalangan Perguruan Tinggi Tingkat

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

12-13 November

2014

Peserta 4

26 Seminar Nasional “Cegah Kanker

Serviks Sebagai Pembunuh No. 1 Wanita

Indonesia”

16 November 2014 Peserta 6

27 Sertifikat Pendidikan Anggota Dasar

(PAD) Al-Khidmah Kampus Kota

Salatiga

06-07 Desember

2014

Panitia 3

Page 119: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah

28 Sertifikat “Silaturohmi dan Pelatihan

Ustadz/ustadzah TPA se-Desa Bojong

oleh Tim AMM Kota Gede Yogyakarta”

12 April 2015 Panitia 2

29 Sertifikat Pelatihan Manajemen TPQ

“Mendongeng Cerita Islam dan Membuat

Alat Peraga Edukatif (APE)”

04 Juli 2015 Peserta 2

Jumlah Point

Salatiga, 18 Agustus 2015

Illya Muhsin, S.HI., M.Si.

NIP. 19790930 200312 1 001

Page 120: ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/849/1/Munziroh.21411010.pdf · wanprestasi nasabah pada KJKS BMT Taruna Sejahtera adalah