analisis perbandingan efisiensi bank umum...

25
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DENGAN METODE STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS (PERIODE 2005-2009) Rino Adi Nugroho Harjum Muharam, S.E, M.E ABSTRACT This research purpose to analyze production efficiency of Islamic banking industry in Indonesia, especially Sharia Commercial bank (BUS) and Sharia Business Unit. Efficiency is a parameter for measuring banking performance. There are 9 Islamic banks which used as samples of this research and divided into two groups of banks, 3 BUS and 6 UUS. This Research use Stochastic Frontier Analysis (SFA) methods to measure the efficiency of Indonesian banking in BUS and UUS. The result of SFA that appear in the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more efficient. Variables were chosen based on the intermediation analysis. Input variables in this research are total deposits, operational expenses, and other operational expenses, and the output variable is total financing as the main product of Islamic banking. In order To know the difference of efficiency level of each bank, we used independent sample t- test. The analysis using SFA showing that during 2005-2009 the efficiency of BUS and UUS always increase with the average efficiency 0.976207 for BUS and 0.969280 for UUS. This is showing that BUS in Indonesia better than UUS in efficiency with the BUS efficiency more optimum in total financing during 2005-2009. The average of BUS efficiency and UUS position in 0,9 of efficiency range level show that BUS and UUS in Indonesia has reach the efficiency level even not until the full of efficiency or 1. Based on the panel to know the impact of input variables to output variable found that total deposits and operational expenses has positif and significant impact to total financing, while other operational expenses has positif impact but not significant to total financing. Finding of independent sample t-test analysis showing that there is no difference in efficiency level between BUS and UUS. Keywords: Efficiency, SFA, Commercial bank (BUS), Sharia Business Unit (UUS)

Upload: lykhuong

Post on 24-Jun-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH (BUS)

DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DENGAN METODE

STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS

(PERIODE 2005-2009)

Rino Adi Nugroho

Harjum Muharam, S.E, M.E

ABSTRACT

This research purpose to analyze production efficiency of Islamic banking

industry in Indonesia, especially Sharia Commercial bank (BUS) and Sharia

Business Unit. Efficiency is a parameter for measuring banking performance. There

are 9 Islamic banks which used as samples of this research and divided into two

groups of banks, 3 BUS and 6 UUS.

This Research use Stochastic Frontier Analysis (SFA) methods to measure the

efficiency of Indonesian banking in BUS and UUS. The result of SFA that appear in

the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more efficient. Variables

were chosen based on the intermediation analysis. Input variables in this research

are total deposits, operational expenses, and other operational expenses, and the

output variable is total financing as the main product of Islamic banking. In order To

know the difference of efficiency level of each bank, we used independent sample t-

test.

The analysis using SFA showing that during 2005-2009 the efficiency of BUS

and UUS always increase with the average efficiency 0.976207 for BUS and

0.969280 for UUS. This is showing that BUS in Indonesia better than UUS in

efficiency with the BUS efficiency more optimum in total financing during 2005-2009.

The average of BUS efficiency and UUS position in 0,9 of efficiency range level show

that BUS and UUS in Indonesia has reach the efficiency level even not until the full of

efficiency or 1. Based on the panel to know the impact of input variables to output

variable found that total deposits and operational expenses has positif and significant

impact to total financing, while other operational expenses has positif impact but not

significant to total financing. Finding of independent sample t-test analysis showing

that there is no difference in efficiency level between BUS and UUS.

Keywords: Efficiency, SFA, Commercial bank (BUS), Sharia Business Unit (UUS)

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

1 PENDAHULUAN

Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia mengalami kemajuan

pesat. Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia (Januari 2010),

jumlah unit kantor cabang bank syariah mengalami peningkatan yang cukup pesat,

yaitu mencapai 815 kantor cabang bank umum syariah dan 268 kantor cabang bank

konvensional yang membuka unit usaha syariah. Semakin banyaknya jumlah bank

syariah, khususnya dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha

Syariah (UUS) di Indonesia dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang

diberikan dapat menimbulkan permasalahan di masyarakat. Permasalahan yang

paling penting adalah bagaimana kualitas kinerja dan kesehatan dari bank umum

syariah dan unit usaha syariah yang ada. Dengan kondisi seperti ini, maka penilaian

efisiensi bank menjadi sangat penting, karena efisiensi merupakan gambaran kinerja

suatu perusahaan sekaligus menjadi faktor yang harus diperhatikan bank untuk

bertindak rasional dalam meminimumkan tingkat risiko yang dihadapi dalam

menghadapi kegiatan operasinya.

Salah satu indikator efisiensi dapat dilihat dengan memperhatikan besarnya

rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan Non

Performing Financing (NPF). Kinerja perbankan dapat dikatakan efisiensi apabila

rasio BOPO dan NPF mengalami penurunan. Selain itu efisiensi juga dapat dilihat

dengan memperhatikan pertumbuhan tingkat indikator kinerja bank seperti jumlah

simpanan, pembiayaan, dan total aktiva. Semakin besar jumlah simpanan,

pembiayaan, dan total aktiva menunjukan semakin baik dan produktif bank dalam

kegiatan operasinya.

Data rasio keuangan dan indikator kinerja berupa jumlah simpanan,

pembiayaan, dan total aktiva BUS dan UUS dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai

berikut:

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

Tabel 1.1

Perkembangan Kinerja BUS dan UUS

(dalam Triliun Rupiah)

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

Dari data BOPO BUS dan UUS periode 2005-2009 didapatkan fakta bahwa

rasio BOPO BUS dan UUS mengalami fluktuasi. Hal ini menunjukan bahwa BUS

dan UUS mengalami inkonsistensi dalam hal efisiensi kegiatan operasionalnya.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka diperlukan studi lebih lanjut tentang

efisiensi perbankan syariah, khususnya efisiensi pada BUS dan UUS pada periode

2005-2009. Pada penelitian ini tingkat efisiensi BUS dan UUS akan diukur dengan

menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA).

2 TELAAH PUSTAKA

2.1 Konsep Efisiensi

Efisiensi diartikan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

dengan benar atau dalam pandangan matematika didefinisikan sebagai perhitungan

rasio output dan atau input atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari suatu masukan

Indikator Kinerja Periode

2005 2006 2007 2008 2009

Simpanan 15,5 20,6 28,0 36,8 52,2

Biaya Operasional 0,9 1,3 1,7 2,6 3,1

Biaya Opr Lain 0,20 0,26 0,31 0,49 1,4

Pembiayaan 15,2 20,4 27,9 38,2 46,9

Aktiva Lancar 20,9 26,7 36,5 49,5 66,1

NPF 2,82% 4,75% 4,05% 1,42% 4,01%

BOPO 78,91% 76,77% 76,54% 81,75% 84,39%

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

yang digunakan (Silkman, R.H dalam Bastian, 2009). Menurut Ghofur dan

Atmawardhana dalam Utama (2010) ada 3 faktor yang menyebabkan efisiensi yaitu :

1. Apabila dengan input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih

besar,

2. Input yang lebih kecil menghasilkan output yang sama,

3. Dengan input yang lebih besar dapat menghasilkan output yang lebih

besar lagi.

Efisiensi dalam perbankan diartikan sebagai suatu tolak ukur dalam mengukur

kinerja bank dimana efisiensi merupakan jawaban atas kesulitan dalam menghitung

ukuran-ukuran kinerja seperti tingkat efisiensi alokasi, teknis maupun total efisiensi

(Muharam dan Pusvitasari, 2007).

2.2 Pengaruh Total Simpanan Terhadap Total Pembiayaan

Menurut Antonio (2003), simpanan merupakan titipan murni dari nasabah

kepada bank, yang untuk kemudian dipergunakan oleh bank dalam aktivitas kegiatan

ekonomi tertentu dengan catatan bank menjamin akan mengembalikannya secara utuh

kepada nasabah. Simpanan mempunyai hubungan yang positif terhadap total

pembiayaan. Semakin besar jumlah dana simpanan akan meningkatkan kemampuan

bank untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan ke masyarakat melalui berbagai

produk yang dihasilkannya. Dari penjelasan mengenai hubungan pengaruh total

simpanan dengan total pembiayaan ini maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

: Total simpanan berpengaruh positif terhadap total pembiayaan BUS

dan UUS periode 2005-2009.

2.3 Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Total Pembiayaan

Menurut Rivai (2007), biaya operasional merupakan biaya langsung yang

berhubungan dengan kegiatan operasional usaha bank. Semakin baik bank dalam

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

mengelola beban operasional maka semakin efisien bank tersebut. Biaya operasional

mempunyai hubungan negatif terhadap total pembiayaan. Naiknya beban operasional

akan berakibat pada turunnya kemampuan bank dalam menghasilkan produk

pembiayaan ke masyarakat. Dari penjelasan mengenai hubungan pengaruh biaya

operasional dengan total pembiayaan ini maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

: Beban operasional berpengaruh negatif terhadap total pembiayaan

BUS dan UUS periode 2005-2009.

2.4 Pengaruh Biaya Operasional Lain Terhadap Total Pembiayaan

Menurut Rivai (2007), biaya operasional lain merupakan semua biaya yang

berhubungan dengan kegiatan operasional bank kecuali biaya margin atau bagi hasil.

Sama dengan prinsip biaya operasional di mana semakin baik bank dalam mengelola

biaya operasional lain maka semakin efisien bank tersebut. Biaya operasional

mempunyai hubungan negatif terhadap total pembiayaan. Naiknya biaya operasional

lain akan berakibat pada turunnya kemampuan bank dalam menghasilkan produk

pembiayaan ke masyarakat. Dari penjelasan mengenai hubungan pengaruh biaya

operasional lain dengan total pembiayaan ini maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

: Beban operasional lainnya berpengaruh negatif terhadap laba bersih

BUS dan UUS periode 2005-2009.

2.4 Perbedaan Efisiensi BUS dan UUS

Menurut Rivai (2007) Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, sedangkan Unit Usaha

Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat bank umum konvensional yang

berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah atau unit syariah. Baik

BUS dan UUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau non devisa. Perbedaan antara

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

BUS dan UUS terletak pada bentuk badan usaha, di mana BUS setingkat dengan

bank umum konvensional, sedangkan UUS berada di dalam badan usaha bank umum

konvensional, tepatnya satu tingkat dibawah direksi bank umum konvensional yang

bersangkutan. Perbedaan badan usaha ini membuat BUS dan UUS mempunyai

wewenang yang berbeda dalam penentuan arah kebijakan bank. Dalam BUS

penentuan kebijakan ditentukan sendiri oleh bank syariah yang bersangkutan,

sedangkan pada UUS kebijakan ditentukan oleh bank konvensional dimana UUS

bernaung. Hal ini kemudian dapat berdampak pada kinerja BUS dan UUS.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan efisiensi

BUS dan UUS, antara lain seperti yang dilakukan oleh Muharam dan Purvitasari

(2007) dengan judul “Analisis Perbandingan Efisiensi Perbankan Syariah” yang

mengamati efisensi perbankan syariah nasional per kuartal selama periode 2005.

Penelitian ini mengemukakan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai efisiensi BUS dan

UUS yang signifikan. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Hamim S. A

Mokhtar, dkk (2008) pada perbankan di Malaysia dengan judul “Efficiency and

Competition of Islamic Bank in Malaysia” di mana BUS mempunyai nilai efisiensi

yang lebih besar daripada UUS. Berdasarkan pembahasan tentang perbedaan efisiensi

BUS dan USS ini maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

: Terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS dan UUS periode 2005-

2009.

3 METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Variabel output dalam penelitian ini yaitu total pembiayaan yang merupakan

produk utama bank sebagai lembaga intermediasi yang menghubungkan antara unit

surplus dan unit defisit. Total pembiayaan digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam menghasilkan produk utama berupa pembiayaan sebagai

salah satu cara dalam meningkatkan keuntungan. Dalam penelitian ini yang termasuk

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

ke dalam total pembiayaan adalah pembiayaan murabahah, mudharabah,

musyarakah, salam, istishna, rahn, dan lain-lain.

Selain itu dalam penelitian ini menggunakan variabel input yang terdiri dari

total simpanan, biaya operasional, dan biaya operasional lain.

1. Total simpanan

Total simpanan merupakan sejumlah dana masyarakat baik individu atau

badan hukum yang berhasil dihimpun oleh bank syariah melalui produk

penghimpunan dana seperti giro syariah, deposito syariah, dan tabungan

syariah.

2. Biaya operasional

Beban operasional merupakan biaya langsung yang berhubungan dengan

kegiatan operasional usaha bank. Biaya yang termasuk ke dalam biaya

operasional dalam penelitian ini antara lain adalah biaya kepegawaian,

biaya pencadangan penurunan nilai agunan pembiayaan yang diambil

alih, biaya administrasi, biaya keperluan umum dan kantor, biaya jasa

konsultan, dan biaya aktivitas kantor dana pensiun lembaga keuangan.

3. Biaya operasional lain

Biaya operasional lain merupakan semua biaya operasional yang tidak

masuk ke dalam kategori biaya operasional. Biaya yang termasuk ke

dalam biaya operasional lain antara lain adalah biaya transaksi valuta

asing, biaya sewa, biaya promosi, dan biaya lainnya.

3.2 Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini merupakan BUS dan UUS yang terdaftar di

Bank Indonesia pada periode 2005-2009. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan secara purposive sampling artinya metode pemilihan sampel dipilih

berdasarkan pertimbangan (judgement sampling) yang berarti pemilihan sampel

secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Sampel

dalam penelitian ini diambil berdasarkan ketentuan sebagai berikut berikut :

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

1. BUS dan UUS yang beroprasi di Indonesia selama periode pengamatan

2005-2009

2. Secara konsisten tidak mengalami perubahan bentuk badan usaha pada

periode pengamatan 2005-2009.

3. Menyajikan laporan keuangan pada periode pengamatan 2005-2009 dan

telah dipublikasikan di Bank Indonesia.

Dengan kriteria pengambilan sampel diatas maka terpilih 9 sampel penelitian

yang dapat mewakili perbankan syariah nasional yaitu 3 bank umum syariah (Bank

Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega Indonesia) dan

6 unit usaha syariah (BNI Syariah, Danamon Syariah, BII Syariah, Niaga Syariah,

Permata Syariah, dan BTN Syariah).

3.3 Metode Analisis

3.3.1 Model Ekonometrik (Model Single Equation)

Model ekonometrik ini digunakan untuk menguji persamaan secara individu.

Pada pengujian ini variabel output yang digunakan adalah total pembiayaan yang

merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh kombinasi kuantitas variabel

input.

Ln( ) = ln( ln( +

= total pembiayaan

= total simpanan

= biaya operasional

= biaya operasional lain

= faktor acak yang dapat dikendalikan (inefisiensi)

= faktor acak yang tidak dapat dikendalikan

Dari model ini nantinya akan dapat diketahui pembuktian hipotesis tentang

apakah terdapat pengaruh variabel input terhadap variabel output. Cara mengetahui

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

pengaruh variabel input terhadap variabel output yaitu dengan menggunakan one

tailed test dengan α = 0,05 sehingga t tabel yang digunakan sebesar 1,645.

3.3.2 Stochastic Frontier Analysis (SFA)

Stochastic Frontier Analysis (SFA) digunakan untuk mengetahui nilai

efisiensi dari waktu ke waktu. Nilai efisiensi yang dihasilkan berupa skor dari 0-1.

Semakin mendekati 1 maka perusahaan itu semakin efisien begitu juga sebaliknya,

semakin mendekati angka 0 maka perusahaan itu semakin tidak efisien. Metode

Stochastic Frontier Analysis (SFA) menggunakan u (error yang dapat dikendalikan)

untuk mendapatkan nilai efisiensi tersebut. Analisis fungsi produksi dengan

menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA) dilakukan dengan menggunakan

persamaan 2.1 dengan mengikuti parametrisasi time varying model. Untuk

pengolahan data dengan Stochastic Frontier Analysis (SFA) dapat menggunakan

software Frontier 4.1. Fungsi standar Stochastic Frontier Analysis dengan fungsi

produksi memiliki bentuk umum (log) sebagai berikut :

Ln( ) = + ln( )+ ln( ) +……..+ ln( ) + ………………...…(2.1)

Dimana , , dan merupakan input dalam penelitian ini, yaitu total

simpanan, biaya operasional, dan biaya operasional lain pada bank n, sedangkan

merupakan kuantitas output dalam penelitian ini yaitu total pembiayaan pada bank n.

Error term, , dari kedua fungsi terdiri dari dua komponen yang terlihat pada

persamaan (2.2) berikut ini.

……………………………………………….………...(2.2)

Dimana :

= faktor acak yang dapat dikendalikan (inefisiensi)

= faktor acak yang tidak dapat dikendalikan

Asumsi yang digunakan pada persamaan (2.2) adalah :

~ iid | N (0, ) |

iid N (0, )

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

dan berdistribusi secara independen satu sama lain juga terhadap

variable input.

3.3.3 Uji Beda Independent Sample T-Test

Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik statistik yang

berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test). Perbedaan antara rata-rata

hitung dua sampel ( - ) dicari dengan menghitung rasio t. rasio t dihitung dengan

cara mencari selisih antara rata-rata hitung kelompok sampel ke-2 dibagi simpangan

baku perbedaan rata-rata hitung kelompok sampel ke-1 dan ke-2 ( ). Cara yang

dimaksud dapat dituliskan sebagai berikut :

t =

jika rumus untuk mencari simpangan baku perbedaan rata-rata hitung

( ) adalah sebagai berikut

= +

Maka rumus t-test dapat dituliskan

t =

keterangan :

, = rata-rata hitung efisiensi BUS ( ) dan UUS ( berdasarkan hasil

analisis menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA) selama

periode amatan.

= simpangan baku perbedaan rata-rata hitung BUS dan UUS

= varian populasi

= jumlah subjek kelompok BUS ( dan jumlah subjek kelompok

UUS ( ).

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

Tujuan dari uji hipotesis yang berupa uji beda dua rata-rata pada penelitian ini

adalah untuk verifikasi kebenaran/kesalahan hipotesis, atau dengan kata lain

menentukan menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat. Signifikasi yang

akan dipakai adalah sebesar 95%.

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

secara statistik suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-

rata atau mean, dan standar deviasi masing-masing variabel. Uji Statistik deskriptif

yang dilakukan terhadap sampel penelitian adalah sebagai berikut

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

Sumber: Perhitungan dengan SPSS 16

Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa total pembiayaan dari 9 bank yang menjadi

sampel penelitian ini dalam satuan jutaan rupiah setelah diubah ke dalam bentuk

logaritma natural dari periode 2005 sampai periode 2009 memiliki nilai minimum

sebesar 11.37674 yang terdapat pada BII Syariah pada tahun 2005 dan nilai

maksimum sebesar 16.58542 yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri (BSM) pada

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Pembiayaan 45 11.37674 16.58542 1.3805230E1 1.40496882

Simpanan 45 10.50133 16.79326 1.3850215E1 1.64365494

Biaya_Opr 45 8.30375 13.75603 1.1175033E1 1.48894305

Biaya_Opr_Lain 45 4.20469 12.24023 9.1039765E0 1.47771570

Valid N (listwise) 45

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

tahun 2009. Variabel total pembiayaan memiliki nilai rata-rata sebesar 13.80523 dan

standar deviasi 1.40496882.

Variabel input pertama berupa total simpanan memiliki nilai minimum

sebesar 10.50133 yang terdapat pada BTN Syariah pada tahun 2005 dan nilai

maksimum sebesar 16.79326 yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri (BSM) pada

tahun 2009. Variabel total simpanan mempunyai nilai rata-rata atau mean sebesar

13.850215 dan standar deviasi 1.64365494.

Variabel input kedua berupa biaya operasional memiliki nilai minimum

sebesar 8.30375 yang terdapat pada BTN Syariah pada tahun 2005 dan nilai

maksimum sebesar 13.75603 yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri (BSM) pada

tahun 2009. Variabel biaya operasional mempunyai nilai rata-rata atau mean sebesar

11.175033 dan standar deviasi 1.48894305.

Variabel input ketiga berupa biaya operasional lain memiliki nilai minimum

sebesar 4.20469 yang terdapat pada BTN Syariah pada tahun 2005 dan nilai

maksimum sebesar 12.24023 yang terdapat pada Bank Muamalat Indonesia (BMI)

pada tahun 2009. Variabel biaya operasional lain mempunyai nilai rata-rata atau

mean sebesar 9.1039765 dan standar deviasi 1.47771570.

4.1.2 Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan

Analisis perbandingan tingkat efisiensi perbankan pada BUS dan UUS

periode 2005-2009 menggunakan metode SFA dengan fungsi produksi yang mengacu

pada persamaan rumus 2.1. Dari persamaan rumus 2.1 tersebut akan dihasilkan model

frontier berupa model translog yang bukan merupakan model garis lurus atau linier

sehingga semua variabel diubah dalam bentuk logaritma natural (Kumbhakar dalam

Hakim, 2009). Setelah itu data diolah dengan menggunakan software Frontier 4.1

sehingga didapatkan nilai efisiensi dari BUS dan UUS yang menjadi objek penelitian.

Apabila nilai efisiensi yang dihasilkan bank semakin mendekati 1 maka semakin

efisien bank itu.

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

4.1.2.1 Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

Tingkat efisiensi masing-masing BUS yang menjadi objek penelitian pada

periode 2005-2009 yang dihitung dengan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA)

menggunakan fungsi produksi disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2

Efisiensi masing-masing BUS

No Nama Bank Periode

2005 2006 2007 2008 2009

1 BMI 0.9499 0.9574 0.9639 0.9693 0.9740

2 BSM 0.9901 0.9915 0.9928 0.9939 0.9948

3 BSMI 0.9637 0.9692 0.9738 0.9778 0.9812

Rata-rata 0.9762

Sumber : Pengolahan data menggunakan program Frontier 4.1

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa BUS mempunyai rata-rata tingkat efisiensi

selama periode 2005-2009 sebesar 0.9762. Selain itu, dari tabel 4.2 juga dapat dilihat

bahwa ketiga BUS yang menjadi sampel selama periode 2005-2009 yaitu BMI, BSM,

dan BSMI selalu mengalami peningkatan efisiensi berturut-turut setiap periodenya.

Nilai efisiensi BMI, BSM, dan BSMI yang berada pada kisaran tingkat efisiensi 0,9

menunjukan bahwa ketiga BUS tersebut sudah mencapai tingkat efisiensi dalam hal

produksi meskipun belum pada tingkat efisiensi penuh atau 1. Tingkat efisiensi

terendah pada periode 2005-2009 diperoleh oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI)

pada periode 2005 yaitu sebesar 0.9499 yang berarti di bawah rata-rata efisiensi BUS

periode 2005-2009. Sedangkan tingkat efisiensi tertinggi pada periode 2005-2009

diperoleh Bank Syariah Mandiri (BSM) pada periode 2009 yaitu dengan tingkat

efisiensi sebesar 0.9948 yang berarti sangat mendekati nilai efisiensi penuh.

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

4.1.2.2 Efisiensi Unit Usaha Syariah (UUS)

Tingkat efisiensi masing-masing UUS yang menjadi objek penelitian pada

periode 2005-2009 yang dihitung dengan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA)

menggunakan fungsi produksi disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3

Efisiensi masing-masing UUS

No Nama Bank Periode

2005 2006 2007 2008 2009

1 BNI Syariah 0.9681 0.9729 0.9770 0.9805 0.9834

2 Danamon Syariah 0.9391 0.9483 0.9561 0.9627 0.9684

3 BII Syariah 0.9275 0.9385 0.9478 0.9557 0.9624

4 CIMB Niaga Syariah 0.9724 0.9766 0.9801 0.9831 0.9857

5 Permata Syariah 0.9618 0.9675 0.9724 0.9766 0.9801

6 BTN Syariah 0.9821 0.9848 0.9871 0.9890 0.9907

Rata-rata efisiensi 0.9693

Sumber : Pengolahan data menggunakan program Frontier 4.1

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa UUS mempunyai rata-rata tingkat efisiensi

selama periode 2005-2009 sebesar 0.9693.. Selain itu, dari tabel 4.3 juga dapat dilihat

bahwa keenam UUS yang menjadi sampel selama periode 2005-2009 yaitu BNI

Syariah, Danamon Syariah, BII Syariah, CIMB Niaga Syariah, Permata Syariah, dan

BTN Syariah selalu mengalami peningkatan efisiensi berturut-turut setiap periodenya.

Nilai efisiensi BNI Syariah, Danamon Syariah, BII Syariah, CIMB Niaga Syariah,

Permata Syariah, dan BTN Syariah yang berada pada kisaran tingkat efisiensi 0,9

menunjukan bahwa keenam UUS tersebut sudah mencapai tingkat efisiensi dalam hal

produksi meskipun belum pada tingkat efisiensi penuh atau 1. Tingkat efisiensi

terendah pada periode 2005-2009 diperoleh oleh BII Syariah pada periode 2005 yaitu

sebesar 0.9275 yang berarti di bawah rata-rata efisiensi BUS periode 2005-2009.

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

Sedangkan tingkat efisiensi tertinggi pada periode 2005-2009 diperoleh BTN Syariah

pada periode 2009 yaitu dengan tingkat efisiensi sebesar 0.9907 yang berarti sangat

mendekati nilai efisiensi penuh.

4.1.3 Hasil Panel SFA BUS dan UUS

Dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh variabel input

terhadap variabel output digunakan pengujian panel menggunakan metode Stochastic

Frontier Analysis (SFA). Hasil panel BUS dan UUS dengan menggunakan metode

SFA yang didapat dengan bantuan software Frontier 4.1 yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Panel BUS dan UUS

Keterangan Coefficient Standard-Error T-Ratio

Konstanta ( ) 0.34539331E+01 0.94555622E+00 0.36528057E+01

Simpanan ( ) 0.62321024E+00 0.94758823E-00 0.65768044E+01

Biaya Opr ( ) 0.18858025E+00 0.86401745E-01 0.21825977E+01

By Opr Lain ( ) 0.10119753E-02 0.58211572E-01 0.17384435E-01

Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan Frontier 4.1

T tabel: α = 5% = 1.645

Bentuk model tingkat efisiensi dari BUS dan UUS dapat ditulis sebagai

berikut:

Ln = 3.454 + 0.623 ln (Total Simpanan) + 0.188 ln (Biaya

Operasional) + 0.001 ln (Biaya Operasional Lain)

Dari model diatas maka dapat dihasilkan pengujian hipotesis sebagai berikut

Pengujian Hipotesis:

1) Total simpanan berpengaruh signifikan terhadap total pembiayaan. Hal

ini dapat dilihat dari besarnya t hitung yang lebih besar dari pada t tabel

yaitu 6.577 > 1.645. Dilihat dari koefisien, total simpanan berpengaruh

positif terhadap total pembiayaan sebesar 0.623 yang berarti kenaikan

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

jumlah total simpanan sebesar 1% maka akan meningkatkan total

pembiayaan BUS dan UUS sebesar 0.623%. Karena total simpanan

berpengaruh secara signifikan dan berpengaruh positif terhadap total

pembiayaan BUS dan UUS maka diterima.

2) Biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap total pembiayaan. Hal

ini dapat dilihat dari besarnya t hitung yang lebih besar dari pada t tabel

yaitu 2.182 > 1.645. Dilihat dari koefisien, biaya operasional berpengaruh

positif terhadap total pembiayaan sebesar 0.188 yang berarti kenaikan

jumlah biaya operasional sebesar 1% maka akan meningkatkan total

pembiayaan BUS dan UUS sebesar 0.188%. Karena biaya operasional

berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap total

pembiayaan BUS dan UUS maka ditolak.

3) Biaya operasional lain tidak berpengaruh signifikan terhadap total

pembiayaan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya t hitung yang lebih kecil

dari pada t tabel yaitu 0.017 < 1.645. Dilihat dari koefisien, biaya

operasional lain berpengaruh positif terhadap total pembiayaan sebesar

0.001 yang berarti kenaikan jumlah biaya operasional lain sebesar 1%

maka akan menaikan total pembiayaan BUS dan UUS sebesar 0.001%.

Karena biaya operasional lain berpengaruh positif dan tidak berpengaruh

signifikan terhadap total pembiayaan BUS dan UUS maka ditolak.

4.1.4 Uji Beda Independent Sample T-Test

Dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan di

dalam kedua kelompok objek penelitain BUS dan UUS digunakan uji beda

Independent Sample T-Test dengan bantuan program SPSS 16. Hasil Independent

Sample T-Test adalah sebagai berikut.

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

Tabel 4.5

Independent Sample T-Test

Sumber : Hasil pengolahan menggunakan SPSS 16

Dalam perhitungan independent sample t-test diatas dapat dilihat bahwa hasil

dari tabel pertama yang menguji apakah kedua kelompok BUS dan UUS memiliki

varian yang sama atau tidak. Dari tabel diatas dapat dilihat nilai Sig (0.641) > α

(0.05), maka dapat disimpulkan bahwa kelompok BUS dan UUS memiliki varian

yang sama. Dari tabel kedua dapat disimpulkan bahwa BUS dan UUS memiliki rata-

rata tingkat efisiensi yang sama, hal itu dibuktikan dengan nilai sig (2-tailed) (0.177)

> α (0.05) sehingga tidak terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS dan UUS

periode 2005-2009 sehingga ditolak.

4.2 Pembahasan

Hasil analisis menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis menunjukan

bahwa selama periode 2005-2009 BUS dan UUS selalu mengalami peningkatan

efisiensi dengan rata-rata efisiensi 0.9762 untuk BUS dan 0.9693 untuk UUS. Hal ini

menunjukan bahwa BUS di Indonesia sedikit lebih baik dari pada UUS dalam hal

efisiensi sehingga BUS lebih optimal dalam tingkat total pembiayaan pada periode

2005-2009. Rata-rata efisiensi BUS dan UUS yang berkisar pada tingkat 0,9

menunjukan bahwa BUS dan UUS di Indonesia sudah mencapai tingkat efisiensi

meskipun belum mencapai tingkat efisiensi penuh atau 1. Dalam pengujian panel

menunjukan bahwa pada BUS dan UUS variabel input yang berpengaruh positif dan

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

signifikan terhadap variabel output berupa total pembiayaan yaitu total simpanan dan

biaya operasional, sedangkan biaya operasional lain berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap total pembiayaan.

Pada pengujian hipotesis uji beda mengunakan independent sample t- test

menunjukan nilai Sig (0.641) > α (0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

kelompok BUS dan UUS memiliki varian yang sama. Dan dari hasil berupa nilai sig

(2-tailed) (0.177) > α (0.05) menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai

efisiensi antara BUS dan UUS.

5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang membahas tentang analisis perbandingan

efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan metode

Stochastic Frontier Analysis periode 2005-2009 adalah sebagai berikut:

1. Secara umum jika dilihat pada periode penelitian yaitu tahun 2005-2009

perbandingan jumlah variabel input berupa total tabungan, biaya

operasional, biaya operasional lain, dan variabel output berupa total

pembiayaan pada BUS dan UUS dalam satuan jutaan rupiah yang telah

diubah ke dalam bentuk logaritma natural selalu lebih besar dari BUS dari

pada UUS.

2. Dalam pengujian analisis panel metode Stochastic Frontier Analysis

(SFA) menggunakan fungsi produksi, variabel input yang secara

signifikan dan berpengaruh positif terhadap total pembiayaan BUS dan

UUS yaitu total simpanan dan biaya operasional, sedangkan biaya

operasional lain berpengaruh positif tetapi tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap total pembiayaan BUS dan UUS.

3. Hasil perhitungan tingkat efisiensi menggunakan metode Stochastic

Frontier Analysis dengan fungsi produksi menunjukan bahwa BUS dan

UUS selalu mengalami peningkatan efisiensi setiap tahun dengan rata-

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

rata tingkat efisiensi BUS sedikit lebih tinggi yaitu 0.9762 dari UUS yang

hanya mempunyai rata-rata tingkat efisiensi sebesar 0.9693. Hal ini

menunjukan bahwa BUS sedikit lebih optimal dari pada UUS dalam

menghasilkan total pembiayaan pada periode 2005-2009. Efisiensi BUS

dan UUS yang berada pada kisaran tingkat efisiensi 0.9 menunjukan

bahwa BUS dan UUS selama periode 2005-2009 sudah mencapai tingkat

efisiensi meskipun belum mencapai tingkat efisiensi penuh atau 1.

4. Dari pengujian menggunakan uji beda independent sample t-test dapat

ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat efisiensi antara

BUS dan UUS selama periode 2005-2009. Hal ini dapat dilihat dari hasil

uji beda independent sample t- test yang menunjukan nilai Sig (0.641) > α

(0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok BUS dan UUS

memiliki varian yang sama. Dan dari hasil berupa nilai sig (2-tailed)

(0.177) > α (0.05) menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai

efisiensi antara BUS dan UUS.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan antara lain :

1. Penelitian ini hanya mengukur tingkat efisiensi produksi saja dengan

penekanan terhadap sisi modal atau capital dan belum memasukan sisi

labour atau tenaga kerja, selain itu penelitian ini juga belum mengukur

tingkat efisiensi biaya.

2. Periode waktu penelitian yang masih terbatas.

3. Jumlah sampel BUS dan UUS yang masih terbatas.

5.3 Saran

5.3.1 Implikasi Kebijakan

1. Efisiensi perbankan merupakan salah satu indikator penting untuk

mengetahui kinerja perbankan syariah di Indonesia. Semakin efisien suatu

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

bank maka akan membuat semakin baik kemampuan bank tersebut dalam

mengelola input yang mereka miliki untuk mengubahnya ke dalam output

yang optimal guna meningkatkan keuntungan. Oleh karena itu, seluruh

bank syariah baik dalam bentuk BUS atau UUS perlu meningkatkan dan

menjaga tingkat efisiensinya agar mampu bersaing dalam persaingan

perbankan syariah nasional yang semakin ketat.

2. Bagi BUS dan UUS, jika ingin meningkatkan efisiensi agar mencapai

tingkat efisiensi sempurna, disimpulkan bahwa total simpanan dan biaya

operasional berpengaruh signifikan terhadap total pembiayaan. Hal ini

dikarenakan semakin banyak dana yang terkumpul dari masyarakat dalam

bentuk tabungan, giro wadi’ah, dan deposito memungkinkan BUS dan

UUS untuk menggunakannya dalam bentuk pembiayaan ke masyarakat,

selain itu meningkatnya biaya operasional untuk ekspansi usaha

memungkinkan bank syariah dalam meningkatkan pelayanan dan

jaringannya sehingga BUS dan UUS dapat semakin produktif dalam

menghasilkan pembiayaan.

5.3.2 Saran Untuk Penelitian yang Akan Datang

1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menggunakan

jumlah sampel yang lebih banyak untuk memperoleh hasil penelitian

yang lebih optimal.

2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dengan menggunakan periode waktu yang lebih

panjang.

3. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dengan memasukan sisi tenaga kerja atau labour

dalam mengukur tingkat efisiensi produksi.

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

4. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dengan mengukur tingkat efisiensi biaya dan tidak

hanya mengukur efisiensi produksi saja.

5. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk meneliti tingkat

efisiensi dengan menggunakan metode lainnya seperti Distribution Free

Analysis (DFA) untuk parametrik dan Data Envelopment Analysis (DEA)

untuk non parametrik.

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 2007. Kinerja Efisiensi pada Bank Umum Periode 2002-2005.

Procceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek, Sipil) Vol.2

Auditorium Kampus Gunadharma, 21-22 Agustus 2007.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Ascarya and Diana Yumanita. 2008. Comparing The Efficiency of Islamic Banks In

Malaysia and Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Jakarta :

Bank Indonesia.

Bastian, Afnan. 2009. Analisis Perbedaan Asset dan Efisiensi Bank Syariah di

Indonesia Periode Sebelum dan Selama Program Akselerasi Pengembangan

Perbankan Syariah 2007-2008 Aplikasi Metode DEA (Studi Kasus 10 Bank

Syariah di Indonesia). Skripsi tidak dipublikasikan Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro. Semarang.

Bonin, John P. 2004. Privatization Matters: Bank Efficiency in Transition Countries.

William Davidson Institute Working Paper Series No.679 Working Paper No.

679.

Chen, Chung. 2009. Bank efficiency in Sub Saharan African Middle-Income

Countries. IMF working papper.

Coelli, T.J. 1996. A Guide to FRONTIER 4.1: A Computer Program for Stochastic

Frontier Production and Cost Function Analysis. Australia: University of

New England.

Fadzlan, Sufian. 2007. The Efficiency Of Islamic Banking Industry In Malaysia

:Foreign vs Domestic Bank, Humanomics Vol.23 No 3 hal 174-192 : Emerald

Group Publishing Limited.

Hadad, Mualiman D, dkk. 2003. Pendekatan Parametrik Efisiensi Perbankan

Indonesia. www.bi.go.id.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

Hakim, Arif Rahman. 2009. Analisis Perbandingan Tingkat Efisiensi pada Bank

Asing dan Persero di Indonesia periode 2005-2008. Skripsi tidak

dipublikasikan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Ho, Chien Ta dan Dauw Song Zhu. 2004. Performance Measurement of Taiwan’s

Commercial Banks. International Journal of Productivity and Performance

Management, vol. 53 no.5, h.425-434. www.emeraldinsight.com.

Huri, Mumu Daman dan Indah Susilowati. 2004. Pengukuran Efisiensi Relatif Emiten

Perbankan Dengan Metode Data Envelopment Analysi (DEA). Jurnal

Dinamika Pembangunan Vol. 1 No 2, Hal 95-110.

Jackson, Peter M. dan Meryem Duygun Fethi. 2000. Evaluating the Technical

Efficiency of Turkish Commercial Banks.

Karim, Adiwarman Azwar. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih Dan Keuangan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Kurnia, Akhmad Syakir. 2004. Mengukur Efisiensi Intermediasi Sebelas Bank

Terbesar Indonesia Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA).

Jurnal Bisnis Strategi Vol 13, Hal 126-139, Semarang.

Mohamad, Shamsher, dkk. 2005. Efficiency of Conventional versus Islamic Banks:

International Evidence using the Stochastic Frontier Approach (SFA). Journal

of Islamic Economics, Banking and Finance hal. 107-130.

Mokhtar, Hamim. S A, Et Al. 2006. Efficiency of Islamic Banking in Malaysia: A

Stochastic Frontier Approach. Journal of Economic Cooperation vol 27 , issue

2, hal 37-70.

Mokhtar, Hamim. S A, Et Al. 2008. Efficiency and Competition Of Islamic Banking

in Malaysia. Humanomics Vol 24 No 1 hal 28-48 : Emerald Group Publishing

Limited.

Muhammad. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press.

Muharam, Harjum dan Rizki Pusvitasari. 2007. Analisis Perbandingan Eefiisiensi

Bank Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis

Periode Tahun 2005. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,

Vol.11 No .03, Desember 2007.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

Retnawati, Anna. 2008. Penggabungan Usaha dan Efisiensi Perbankan di Indonesia

: Aplikasi Data Envelopment Analysis. Makalah Seminar Akademik UI dan BI

16 November 2005. Jakarta.

Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Management, Edisi Ketiga.

Jakarta : LPFEUI.

Rivai, Veithzal, dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Santosa, Purbayu dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Exel dan

SPSS. Yogyakarta : Andi.

Suseno, Priyonggo. 2008. Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi Pada Industry

Perbankan Syariah di Indonesia periode 1999-2004. Journal of Islamic and

Economic, Volume 2 No 1 Juni 2008.

Tahir, Izah Mohd dan Sudin Haron. 2008. Technical efficiency of The Malaysian

Commercial Banks. A stochastic frontier approach. Banks and bank system ,

vol 3 , issue 4, 2008.

Utama, Satria. 2010. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank BUMN (Persero) dan

Bank BUSN (Swasta) dengan Metode Stochastic Frontier Analysis (SFA)

periode 2006-2008. Skripsi tidak dipublikasikan Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro. Semarang.

Varadi, Vijay Kumar, dkk. 2006. Measurement of Efficiency of Banks in Indi”.

Munich Personal RePEc Archive. No.17350, h.1-25. http://mpra.ub.uni-

muenchen.de/17350.

Yudho, Aryanto. 2007. Efisiensi pada Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2005:

Aplikasi Metode Data Envelopment Analysis (DEA). Skripsi tidak

dipublikasikan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Yudisthira, D, 2003. Efficiency In Islamic Banking An Empirical Analysis Of 18

Banks. United Kingdom : Department Of Economic, Loughborough

University, Leicestershire.

www.bankniaga.com

www.bi.go.id

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM …eprints.undip.ac.id/28663/1/Rino_Adi's_Journal.pdf · 2013-03-17 · the form of a score between 0-1, closer to 1 it means a bank more

www.bii.co.id

www.bni.co.id

www.bsmi.co.id

www.btn.co.id

www.danamon.co.id

www.hsbc.co.id

www.idx.co.id

www.muamalatbank.com

www.permatabank..com

www.syariahmandiri.co.id