analisis pengaruh merger dan akuisisi terhadap...

173
i ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA PERIODE 2005-2008 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Dwi Aryani Oktavia 1112081000013 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: dinhkhanh

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

i

ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP

KINERJA KEUANGAN BANK PADA BANK UMUM SWASTA

NASIONAL DEVISA DI INDONESIA PERIODE 2005-2008

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Dwi Aryani Oktavia

1112081000013

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

ii

ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP

KINERJA KEUANGAN BANK PADA BANK UMUM SWASTA

NASIONAL DEVISA DI INDONESIA PERIODE 2005-2008

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh :

DWI ARYANI OKTAVIA

NIM : 1112081000013

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 09 Juni 2016, telah dilakukan ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Dwi Aryani Oktavia

2. NIM : 1112081000013

3. Jurusan : Manajemen Keuangan

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja

Keuangan Bank Pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa Di Indonesia Periode 2005-2008

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 Juni 2016

Page 4: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 29 Juli 2016 telah dilakukan ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Dwi Aryani Oktavia

2. NIM : 1112081000013

3. Jurusan : Manajemen Keuangan

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja

Keuangan Bank Pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa Di Indonesia Periode 2005-2008

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 5: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Dwi Aryani Oktavia

NIM : 1112081000013

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Page 6: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Dwi Aryani Oktavia

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Oktober 1994

Agama : Islam

Alamat : Ciledug Indah 2 Jl. Mawar III, Blok E/12 no.6

Rt/Rw 002/003. Kel. Pedurenan Kec. Karang

Tengah

Telp/HP : 085770430618

Email : [email protected]

[email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2012 – 2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2008 – 2011 : SMA Negeri 12 Tangerang

2005 – 2008 : SMPI AL-Hasanah Tangerang

2008 – 1999 : SDI AL-Hasanah Tangerang

PENDIDIKAN NON FORMAL

2015 : Peserta Pelatihan Pajak Terapan, ZAF

Internasional Depok

PENGALAMAN ORGANISASI

2010 – 2011 : Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

SMAN 12 Tangerang

2011 - 2012 : Anggota Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMAN

12 Tangerang

2012 – 2013 : Anggota Hubungan Luar Kampus Prodi

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

vii

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of mergers and acquisitions decisions

on the performance of companies in the proxy with financial ratios. This study

aims to determine whether banking financial ratios after the merger and

acquisition changes or not. Financial ratios studied were the annual financial

ratios for five years before and after mergers and acquisitions activity. In this

study the banks' performance is measured by using thirteen financial ratios.

Quantitative method is used in this research, to retrieve data from the

entire banking mergers and acquisitions with the period between 2005-2008. The

samples in the study using purposive sampling, with the data obtained by 5

banking mergers and acquisitions. Non-parametric test used was Wilcoxon Signed

Ranks Test to answer the hypothesis.

The Results from this research show partial study in 13 financial ratios,

CU, QR, BR, DAR, DER, PR, CAR, AT, NPM, ROA, ROE, EPS and PER, only

QR, BR, AT and NPM shows a significant difference in the comparison of before

and after mergers and acquisitions. While another financial ratios not show

significant difference before and after mergers and acquisitions.

Keywords: Mergers and acquisitions, financial performance, wilcoxon signed

ranks test

Page 8: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keputusan merger

dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan yang di proksikan dengan rasio

keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah rasio keuangan

perbankan setelah melakukan merger dan akuisisi mengalami perubahan atau

tidak. Rasio keuangan yang diteliti yaitu rasio keuangan tahunan yaitu lima tahun

sebelum dan sesudah aktivitas merger dan akuisisi. Dalam penelitian ini kinerja

perbankan diukur dengan menggunakan tigabelas rasio keuangan.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, dengan mengambil

data dari seluruh perbankan yang melakukan merger dan akuisisi dengan rentang

waktu antara tahun 2005-2008. Pengambilan sampel dalam penelitian

menggunakan purposive sampling, dengan data yang diperoleh sebanyak 5

perbankan yang melakukan merger dan akuisisi. Uji non parametric yang

digunakan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test untuk menjawab hipotesis.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengujian secara parsial

terhadap 13 rasio keuangan, yaitu CU, QR, BR, DAR, DER, PR,CAR, AT, NPM,

ROA, ROE, EPS dan PER, hanya QR, BR, AT dan NPM yang menunjukkan

perbedaan yang signifikan pada perbandingan sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi. Sedangkan, rasio keuangan lainnya tidak menunjukkan perbedaan yang

signifikan pada sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Kata Kunci: Merger dan akuisisi, kinerja keuangan, wilcoxon signed ranks test.

Page 9: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahman

rahim-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

dengan judul “Analisis Pengaruh Merger Dan Akuisisi Terhadap Kinerja

Keuangan Bank Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Di Indonesia

Periode 2005-2008”. Shalawat beserta salam semoga terus tercurah kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat.

Selama melakukan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini, penulis

tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, dan doa baik langsung

maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini izinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa selalu memberikan nikmat, rahmat dan rezeki

serta kemudahan dalam menyelesaikan segala urusan kepada hamba-Nya.

2. Kedua orang tua tercinta, ayah Muhammad Sani dan mama Erni Wati

yang tak pernah henti selau memberikan doa, nasihat dan dukungan untuk

setiap langkah yang penulis jalani. Terima kasih atas cinta dan kasih

sayang tulusnya. Semoga penulis bisa selalu mengabdikan diri dan

memberikan yang terbaik untuk mereka.

3. Abang dan adikku tersayang, Ersa Anugerah Putra dan Syifa Azza

Summayah yang selalu berbagi canda, tawa dan senyuman ditengah

pengerjaan tugas akhir ini.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC, M.Si, selaku Dekan Fakutas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Titi Dewi Warninda, M.Si, selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

x

6. Ibu Ela Patriana, Ir., MM, selaku sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis sekaligus sebagai dosen Pembimbing Akademik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan saran dan

kritikannya.

7. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., MAB, selaku Dosen Pembimbing I,

terima kasih telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis

dan selalu memotivasi serta membimbing penulis hingga akhirnya tugas

akhir ini dapat diselesaikan.

8. Bapak Taridi Kasbhi Ridho, M.Si , selaku Dosen Pembimbing II terima

kasih atas kesabaran dan ketulusannya memberikan bimbingan, doa, serta

dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

9. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membagikan ilmunya

selama proses belajar mengajar kepada penulis. Semoga ilmu yang

diperoleh dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan.

10. Para sahabat-sahabat Eka Setifani Afrianah, Zahra Afifah W.E, Putri

Handayani Hasibuan, Muhammad Ehan Hasbianur, Ibnu Kamal Aldin,

Rangga Permana Putra, Maksum Sutrisno dan Reza Pahlevy yang selama

4 tahun sudah menerima saya dengan sangat baik hingga terbentuklah

second family. Terima kasih telah menjadi motivator sekaligus kritikus

terbaik dalam hidup penulis, dan juga telah memberikan pelajaran untuk

terus berusaha menjadi lebih baik. Semoga persahabatan ini terus terjalin

hari ini, esok dan selamanya. See you on the top guys!

11. Teman-teman seperjuangan ujian komprehensif, Tia alpianita, Dini

Nurliani, Dony Prasetyo dan Lutfi Wijaya. Senang bisa belajar bareng,

berjuang bareng, dan lulus bareng.

12. Seluruh teman-teman Manajemen Keuangan 2012, terima kasih telah

menjadi bagian dalam proses belajar untuk menjadi pribadi yang lebih

baik.

13. Teman-teman KKN Jariyah. Eka, Santi, Ana, Leny, Acil, Bli, Iki, Acus,

Arfan, Aziz, Ical, Dedi, Irsyad, Awal dan Faris. Terima kasih atas

Page 11: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xi

kerjasama, tenaga, canda, tawa, suka dan duka serta pengalaman mengabdi

yang tak terlupakan yang sangat berkesan bagi penulis.

14. Ibnu Kamal Aldin as my boyfriend yang selalu memberikan perhatian,

motivasi, waktu dan tenaganya. Terima kasih untuk selalu berjalan di

samping saya.

15. Para pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak

atas bantuan yang diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga Allah melipat gandakan kebaikan yang kalian lakukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan kritikan

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Page 12: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xii

DAFTAR ISI

Halaman judul ...................................................................................................... i

Lembar pengesahan skripsi ............................................................................... ii

Lembar pengesahan ujian komprehensif ........................................................ iii

Lembar pengesahan ujian skripsi .................................................................... iv

Surat pernyataan bebas plagiat ........................................................................ v

Daftar riwayat hidup ......................................................................................... vi

Abstract .............................................................................................................. vii

Abstrak .............................................................................................................. viii

Kata pengantar ................................................................................................... ix

Daftar isi ............................................................................................................ xii

Daftar tabel ....................................................................................................... xv

Daftar gambar ................................................................................................. xvii

Daftar lampiran ................................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ...................................................... 2

Page 13: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xiii

B. Perumusan Masalah ................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10

A. Penggabungan Usaha ........................................................... 10

B. Bentuk Penggabungan Usaha ............................................... 12

C. Pengertian Merger dan Akuisisi ........................................... 13

D. Klasifikasi Merger dan Akuisisi ........................................... 16

1. Klasifikasi Berdasarkan Aktivitas Ekonomi ................. 17

2. Klasifikasi Berdasarkan Pola Merger ............................ 18

3. Klasifikasi Berdasarkan Metode Pembiayaan ............... 20

4. Klasifikasi Berdasarkan Objek yang Di Akuisisi .......... 22

5. Klasifikasi Berdasarkan Perlakuan Akuntansi .............. 23

E. Motif Merger dan Akuisisi ................................................... 23

F. Keunggulan dan Kelemahan Merger dan Akuisisi ............... 27

G. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Akuisisi .......... 28

H. Tahap-Tahap Proses Akuisisi ............................................... 29

I. Analisis Kinerja Keuangan ................................................... 33

J. Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan

.............................................................................................. 36

K. Penelitian Terdahulu ............................................................. 38

L. Kerangka Pemikiran ............................................................. 54

Page 14: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xiv

M. Hipotesis ............................................................................. 56

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 58

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 58

B. Metode Pengumpulan Sampel .............................................. 58

C. Metode Pengumpulan Data .................................................. 60

D. Teknik Analisis Data ............................................................ 61

E. Definisi Operasional Variabel .............................................. 63

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................... 69

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 69

B. Data Umum Sampel Terpilih ............................................... 73

C. Analisis Hipotesis ................................................................. 89

1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................ 89

2. Uji Normalitas Data .................................................. 105

3. Analisis Uji Hipotesis ............................................... 106

D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 113

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................... 116

A. Kesimpulan ......................................................................... 116

B. Implikasi ............................................................................. 117

C. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 118

D. Saran ................................................................................... 119

Page 15: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xv

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 120

LAMPIRAN ..................................................................................................... 123

Page 16: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xvi

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 42

3.1 Proses Seleksi Sampel Penelitian ................................................ 59

3.2 Daftar Sampel Perbankan ............................................................ 60

4.1 Hasil Uji Analisis Deskriptif Current Ratio

Perusahaan Target ....................................................................... 90

4.2 Hasil Uji Analisis Deskriptif Quick Ratio

Perusahaan Target ....................................................................... 91

4.3 Hasil Uji Analisis Deskriptif Banking Ratio

Perusahaan Target ....................................................................... 92

4.4 Hasil Uji Analisis Deskriptif Debt to Asset Ratio

Perusahaan Target ....................................................................... 94

4.5 Hasil Uji Analisis Deskriptif Debt to Equity Ratio

Perusahaan Target ....................................................................... 95

4.6 Hasil Uji Analisis Deskriptif Primary Ratio

Perusahaan Target ....................................................................... 96

4.7 Hasil Uji Analisis Deskriptif Capital Adequacy Ratio

Perusahaan Target ....................................................................... 97

4.8 Hasil Uji Analisis Deskriptif Asset Turnover

Perusahaan Target ....................................................................... 98

4.9 Hasil Uji Analisis Deskriptif Net Profit Margin

Perusahaan Target ....................................................................... 99

Page 17: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xvii

4.10 Hasil Uji Analisis Deskriptif Return On Asset

Perusahaan Target ..................................................................... 100

4.11 Hasil Uji Analisis Deskriptif Return On Equity

Perusahaan Target ..................................................................... 101

4.12 Hasil Uji Analisis Deskriptif Earning Per Share

Perusahaan Target ..................................................................... 102

4.13 Hasil Uji Analisis Deskriptif Price Earnings Ratio

Perusahaan Target ..................................................................... 104

4.14 Hasil Uji Normalitas Data Perusahaan Target........................... 105

4.16 Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Kinerja

Keuangan Merger dan Akuisisi ................................................. 107

Page 18: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Proses Pentahapan Akuisisi ......................................................... 32

2.2 Kerangka Pemikiran .................................................................... 55

Page 19: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Lampiran I Rasio Keuangan Gabungan .................................... 123

2. Lampiran II Hasil Uji Normalitas .............................................. 136

3. Lampiran III Hasil Uji Hipotesis dengan

Wilcoxon Signed Ranks Test ...................................................... 142

Page 20: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki era globalisasi dan pasar bebas, persaingan usaha di antara

perusahaan–perusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut

perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat

bertahan atau bahkan lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu

mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan bisa

mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Salah satu usaha

untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat adalah melalui penggabungan

usaha atau biasa disebut merger dan akuisisi.

Menurut Moin (2010: 12) merger berarti penggabungan dan akuisisi

adalah pengambilalihan. Pengambilalihan ini terjadi dalam dua bentuk yaitu

friendly takeover dan unfriendly takeover. Friendly takeover berarti masing-

masing pihak setuju atas pengambilalihan ini. Sebaliknya jika ada tekanan

dari bidder terhadap target dan cenderung terdapat pemaksaan, maka cara ini

dinamakan unfriendly takeover.

Dalam konteks keilmuan, merger dan akuisisi bisa didekati dari dua

perspektif yaitu dari disiplin Keuangan Perusahaan (corporate finance) dan

dari Manajemen Strategi (strategic management). Dari sisi keuangan

perusahaan, merger dan akuisisi adalah salah satu bentuk keputusan investasi

jangka panjang (penganggaran modal/capital budgeting) yang harus di

investigasi dan analisis dari segi kelayakan bisnisnya. Sementara itu dari

Page 21: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

2

perspektif manajemen strategi, merger dan akuisisi adalah salah satu alternatif

strategi pertumbuhan eksternal untuk mencapai tujuan perusahaan. Dilihat

dari dua perspektif ini maka tujuan merger dan akuisisi tidak lain adalah

untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan jangka panjang yang

pada gilirannya dapat meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimalkan

kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham.

Aktivitas merger dan akuisisi semakin meningkat seiring dengan

intensnya perkembangan ekonomi yang semakin mengglobal. Di Indonesia

merger dan akuisisi menunjukkan skala peningkatan yang cukup signifikan

dari tahun ke tahun. Sementara itu di negara-negara maju seperti Amerika

Serikat, Kanada, dan Eropa Barat, fenomena merger dan akuisisi sudah

menjadi pemandangan bisnis yang biasa. Bahkan di Amerika gelombang

merger dan akuisisi telah dimulai sejak akhir abad 18. (Moin, 2010: 2)

Dalam akuisisi, perusahaan yang di akuisisi tetap beroperasi, namun

pengendalian perusahaan telah beralih kepada perusahaan pengakuisisi selaku

pemegang saham mayoritas. Alasan perusahaan lebih tertarik memilih strategi

menggabungkan usaha melalui akuisisi karena dianggap sebagai jalan cepat

untuk mewujudkan tujuan perusahaan dengan tidak memulai bisnis dari awal

sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Perubahan–perubahan setelah melakukan aktivitas akuisisi ini dapat

tercermin dalam kondisi keuangan perusahaan. Jika kondisi keuangan

perusahaan setelah melakukan akuisisi menjadi lebih baik, maka keputusan

akuisisi adalah tepat. Namun jika sebaliknya terjadi, maka keputusan

Page 22: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

3

melakukan akuisisi kurang tepat. Untuk menilai bagaimana keberhasilan

akuisisi yang dilakukan, dapat dilihat dari kinerja perusahaan setelah

melakukan akuisisi terutama kinerja keuangan. Perhitungan kinerja keuangan

tersebut dilakukan dengan melihat rasio-rasio keuangan. Rasio yang dapat

digunakan untuk menilai kinerja perusahaan diantaranya rasio profitabilitas,

rasio pasar, rasio aktivitas, rasio likuiditas dan rasio solvabilitas.

Beberapa penelitian yang meneliti tentang perbedaan kinerja perusahaan

sebelum dan setelah merger dan akuisisi dilakukan, namun hasil tidak selalu

sejalan dan konsisten. Seperti yang dilakukan oleh Mahesh dan Prasad (2012)

yang menganalisis kinerja keuangan pasca merger dan akuisisi pada

perusahaan India Airlines periode tahun 2007-2008. Tujuan utama dari

penelitian adalah untuk menganalisis apakah perusahaan India Airlines

mencapai efisiensi kinerja keuangan selama pasca merger dan akuisisi dilihat

dari rasio profitabilitas, leverage, likuiditas dan pasar modal. Uji t paired

sample t-test digunakan untuk menentukan perbedaan signifikan dalam

kinerja keuangan dua tahun sebelum dan dua tahun setelah aktivitas merger.

Secara umum, merger perusahaan India Airlines tidak membawa perbedaan

yang signifikan pada kinerja keuangan setelah merger. Temuan penelitian ini

menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan pada ROE, net profit margin,

interest coverage, earning per share dan dividend per share pasca merger

dan akuisisi.

Kanahalli dan Siddaglingya (2014) melakukan penelitian tentang

perbedaan kinerja perusahaan Tata Group di India periode 2004-2010. Hasil

Page 23: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

4

penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tiga tahun sebelum dan

tiga tahun sesudah tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hoang (2015) yang

menyatakan tidak ada perbedaan kinerja keuangan pada bank Ceko dalam

periode yang sama tiga tahun sebelum dan sesudah merger.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dihasilkan oleh Marzuki (2013)

meneliti apakah ada atau tidaknya perbedaan kinerja keuangan sebelum dan

sesudah akuisisi pada PT Bank Cimb Niaga.Tbk. Berdasarkan hasil analisis

dapat disimpulkan terdapat 6 rasio keuangan yang mempunyai perbedaan

secara signifikan yaitu banking ratio, net profit margin, primary ratio, capital

adequacy ratio, credit risk ratio dan deposit risk ratio sesudah akuisisi

menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami perubahan

yang signifikan yang mana terjadi peningkatan setelah akuisisi, selain itu juga

ada 2 rasio keuangan yang tidak mempunyai perbedaan secara signifikan

yaitu quick ratio dan return on equity capital. Kinerja keuangan perusahaan

perbankan PT Bank Cimb Niaga, Tbk setelah akuisisi menunjukkan kondisi

keuangan yang semakin membaik, karena keseluruhan hasil perhitungan rasio

keuangan tersebut menunjukkan peningkatan setelah akuisisi. Penelitian Ali

(2013) dikonfirmasi oleh Joash dan Njangiru (2015) yang menunjukkan

bahwa merger dan akuisisi mengangkat nilai pemegang saham dan

meningkatkan profitabilitas mereka.

Joshua (2011) melakukan penelitian terhadap efisiensi keuangan

perbankan di Nigeria periode tahun 2002-2008. Hasil penelitian ini

Page 24: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

5

menyimpulkan bawah merger dan akuisisi tidak mengalami perbedaan yang

signifikan terhadap efisiensi keuangan. Muhammad dan Zahid (2014) juga

menyatakan bahwa efisiensi perusahaan memburuk sesudah aktivitas merger.

Begitu pula Heykal dan Hennisia (2015) yang meneliti tentang hubungan

antara merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan dan return saham. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa rasio keuangan tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan sesudah aktivitas merger dan akuisisi.

Setelah mencermati dan menelaah kenyataan diatas, penulis tertarik

untuk meneliti tentang pengaruh akuisisi dan merger pada beberapa sektor

perbankan di Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah di

akuisisi. Untuk itu peneliti mengambil judul “Analisis Pengaruh Merger

dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pada Bank Umum

Swasta Nasional Di Indonesia Periode 2005-2008”.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan current ratio?

2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan quick ratio?

Page 25: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

6

3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan banking ratio?

4. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan debt to asset ratio?

5. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan debt to equity ratio?

6. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan primary ratio?

7. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan capital adequacy ratio ?

8. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan asset turnover ratio?

9. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan net profit margin?

10. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan return on asset?

11. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan return on equity?

12. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan earnings per share?

13. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi berdasarkan price earnings ratio?

Page 26: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan current ratio mengalami perbedaan setelah melakukan

merger dan akuisisi.

2. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan quick ratio mengalami perbedaan setelah melakukan merger

dan akuisisi.

3. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan banking ratio mengalami perbedaan setelah melakukan

merger dan akuisisi.

4. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan debt to asset ratio mengalami perbedaan setelah melakukan

merger dan akuisisi.

5. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan debt to equity ratio mengalami perbedaan setelah

melakukan merger dan akuisisi.

6. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan primary ratio mengalami perbedaan setelah melakukan

merger dan akuisisi.

7. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan capital adequacy ratio mengalami perbedaan setelah

melakukan merger dan akuisisi.

Page 27: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

8

8. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan asset turnover ratio mengalami perbedaan setelah

melakukan merger dan akuisisi.

9. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan net profit margin mengalami perbedaan setelah melakukan

merger dan akuisisi.

10. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan return on asset mengalami perbedaan setelah melakukan

merger dan akuisisi.

11. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan return on equity mengalami perbedaan setelah melakukan

merger dan akuisisi.

12. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan earnings per share mengalami perbedaan setelah

melakukan merger dan akuisisi.

13. Untuk menganalisis apakah kinerja bank yang diukur dengan rasio

keuangan price earnings ratio mengalami perbedaan setelah

melakukan merger dan akuisisi.

Page 28: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

9

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Investor

Memberikan informasi bagi investor pengaruh aksi perusahaan dalam

melakukan akuisisi terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja

perusahaan.

2. Bagi Manajemen Perusahaan

Sebagai pertimbangan dalam memutuskan akuisisi sebagai strategi

perusahaan.

3. Bagi Pemegang Saham

Memberikan informasi pemegang saham sebagai penilai dalam

melakukan investasi pada perusahaan yang telah melakukan akuisisi.

4. Bagi Akademik

Memberikan sumbangan informasi bagi mahasiswa sebagai bahan

dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai peristiwa akuisisi.

5. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan salah satu langkah dalam mengembangkan,

menerapkan, serta melatih berpikir secara ilmiah sehingga dapat

memperluas wawasan.

Page 29: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penggabungan Usaha

Dunia usaha semakin lama semakin berkembang dan persaingan dalam

jenis produk, mutu produk, maupun pemasarannya semakin ramai dan ketat

sehingga seringkali timbul persaingan yang tidak sehat dan saling

mengalahkan. Untuk mengatasi adanya saling merugikan antara perusahaan

yang satu dengan perusahaan yang lain, perlu kiranya diadakan suatu bentuk

kerja sama yang saling menguntungkan. Salah satu bentuk kerja sama yang

dapat ditempuh adalah dengan melalui penggabungan usaha antara dua atau

lebih perusahaan dengan perusahaan yang lain baik yang sejenis maupun

yang tidak sejenis. Secara umum, penggabungan usaha menyatukan

perusahaan yang sebelumnya terpisah. Tujuan utama dari penggabungan

usaha harus menghasilkan nilai tambah bagi pemegang saham serta

meningkatkan profitabilitas.

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22

tahun 2007 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha disebutkan bahwa

penggabungan usaha (business combination) adalah penyatuan dua atau lebih

perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu

perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh

kendali (control) atas aset dan operasi perusahaan lain.

Menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), pada dasarnya dalam semua

penggabungan usaha, salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh

Page 30: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

11

kendali atas perusahaan lain. Pengendali (control) di asumsikan diperoleh

apabila salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh lebih dari 50%

hak suara pada perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya

bahwa tidak terdapat pengendalian walaupun pemilikan lebih dari 50%. Lebih

lanjut, IAI menegaskan kemungkinan pengakuisisian mungkin tetap dapat di

identifikasi meskipun salah satu dari perusahaan yang bergabung tidak

memiliki lebih dari 50% hak suara pada perusahaan lain, yaitu apabila salah

satu perusahaan yang bergabung memperoleh:

a. Kekuasaan (power) lebih dari 50% hak suara atas perusahaan lain

tersebut berdasarkan perjanjian dengan investor lain.

b. Kekuasaan (power) untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi

perusahaan lain tersebut berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian.

c. Kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan sebagian besar

anggota pengurus perusahaan yang lain tersebut.

d. Kekuasaan untuk mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi

perusahaan yang lain tersebut.

Serta menurut Beams, dkk (2012) dalam bukunya yang berjudul

Advanced Accounting menjelaskan bahwa penggabungan usaha adalah istilah

umum yang mencakup semua bentuk kombinasi badan usaha yang

sebelumnya terpisah.

Page 31: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

12

B. Bentuk Penggabungan Usaha

Menurut Beams dkk. (2012) perusahaan dapat menjadi lebih efisien

dengan melakukan integrasi secara horizontal atau vertikal atau dengan

melakukan diversifikasi risiko melalui operasi konglomerat. Integrasi

horizontal adalah gabungan dari perusahaan dalam lini bisnis dan pasar yang

sama. Integrasi vertikal adalah gabungan dari perusahaan dengan kegiatan

operasi yang berbeda, namun secara berturut-turut, tahapan produksi atau

distribusi, atau keduanya. Sedangkan konglomerat adalah gabungan dari

perusahaan yang tidak saling berhubungan dan berbeda produk atau jasa, atau

keduanya.

Beams dkk. (2015) juga menyatakan tentang bentuk hukum dari

penggabungan usaha (business combinations) dapat dikelompokkan menjadi

2 macam, yaitu:

1. Merger

Merger terjadi ketika salah perusahaan mengambil alih semua operasi

dari entitas usaha lain dan entitas yang dibubarkan.

2. Konsolidasi

Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk

mengambil alih aset dan operasi dari dua atau lebih entitas bisnis yang

terpisah dan membubarkan entitas yang sebelumnya terpisah.

Page 32: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

13

C. Pengertian Merger dan Akuisisi

Merger berasal dari kata “mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung

bersama, menyatu, berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena

terserap atau tertelan sesuatu. Istilah merger bisa dipakai secara luas untuk

menggambarkan penggabungan suatu objek. Merger bisa di ibaratkan seperti

menyatukan dua sungai yang berasal dari mata air yang berbeda dan

selanjutnya air sungai itu mengalir bersama menuju ke muara. (Moin, 2010:5)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1998 tentang

Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas

menyebut merger sebagai penggabungan, akuisisi sebagai pengambilalihan

dan konsolidasi sebagai peleburan. Definisi merger menurut peraturan

pemerintah tersebut adalah sebagai berikut:

“Merger adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseorangan

atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseorangan lain yang

telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi

bubar.”

Menurut Ross Westerfield dan Jaffe Jordan (2007:597) dalam bukunya yang

berjudul Corporate Finance menjelaskan definisi merger sebagai berikut:

“A merger is the complete absorption of one firm by another. The

acquiring firm retains its name and its identity, and its acquires all of the

assets and liabilities of the acquired firm”.

Page 33: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

14

Serta menurut Richard A. Brealey, Stewart C. Myers dan Alan J. Marcus

(2007: 576) dalam bukunya yang berjudul Fundamental of Corporate

Finance menjelaskan definisi merger sebagai berikut:

“Merger is combination of two firms into one, with the acquirer assuming

assets and liabilities of the target firm”.

Perusahaan dalam suatu transaksi merger yang berupaya untuk

memperoleh perusahaan lain biasa disebut perusahaan yang mengakuisisi

(acquiring company). Perusahaan yang diakuisisi oleh perusahaan lain

disebut sebagai perusahaan target (target company). Pada umumnya,

perusahaan yang mengakuisisi melakukan identifikasi, evaluasi dan negosiasi

dengan manajemen dan/atau pemegang saham perusahaan target. Terkadang,

manajemen perusahaan target memulai akuisisi dengan mencari potensi

perusahaan pengakuisisi. (Gitman dan Zutter, 2015:770)

Istilah merger dan akuisisi (M&A) bisa jadi membingungkan. Frase kata

ini digunakan secara bebas yang mengacu pada segala jenis kombinasi

perusahaan atau pengambilalihan. Tetapi boleh dikatakan merger berarti

kombinasi dari semua aktiva dan kewajiban dari dua perusahaan, sedangkan

pembelian saham atau aset dari perusahaan lain adalah akuisisi. (Brealey,

Myers dan Marcus, 2007:576)

Akuisisi berasal dari kata “acquisitio” (Latin) dan “acquisition”

(Inggris), makna harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan

sesuatu/objek untuk ditambahkan pada sesuatu/objek yang telah dimiliki

sebelumnya. Menurut PSAK No. 2 paragraf 08 tahun 1990: “Akuisisi

Page 34: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

15

(acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan

yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva netto dan

operasi perusahaan yang di akuisisi (acquree), dengan memberikan aktiva

tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.”

Sementara itu, Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1998 tentang

Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas

mendefinisikan bahwa akuisisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh

badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh

atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya

pengendalian terhadap perseroan tersebut. (Moin, 2010:8)

Akuisisi merupakan bentuk pengambilalihan kepemilikan perusahaan

oleh pihak pengakuisisi (acquirer) sehingga akan mengakibatkan

berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil alih (acquiree) tersebut.

Pihak pengakuisisi pada umumnya memiliki ukuran yang lebih besar

dibanding dengan pihak yang di akuisisi. Pengendalian yang dimaksud adalah

kekuatan berupa kekuasaan untuk:

1) Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan.

2) Mengangkat dan memberhentikan manajemen.

3) Mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi.

Dengan adanya pengendalian, maka pengakuisisi akan mendapatkan

manfaat dari perusahan yang di akuisisi. Akuisisi berbeda dengan merger

karena akuisisi tidak menyebabkan pihak lain bubar sebagai entitas hukum.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam akuisisi secara yuridis masih tetap

Page 35: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

16

berdiri dan beroperasi secara independen, tetapi telah terjadi pengalihan

pengendalian oleh pihak manajemen.

Beralihnya berarti pengakuisisi memiliki mayoritas saham-saham berhak

suara (voting stock) yang biasanya ditunjukkan atas kepemilikan lebih dari

50% saham berhak suara tersebut. Pengakuisisi mungkin dapat dinyatakan

sebagai pemilik suara mayoritas walaupun saham yang dimiliki kurang dari

jumlah tersebut jika anggaran dasar perusahaan yang di akuisisi menyebutkan

hal yang demikian. Jika anggaran dasar menyebutkan lain, bisa juga pemilih

lebih dari 51% tidak atau belum dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas.

Akuisisi memunculkan hubungan antara perusahaan induk (pengakuisisi) dan

perusahaan anak (yang di akuisisi), dan selanjutnya keduanya memiliki

hubungan afiliasi. (Moin, 2010:8-9)

D. Klasifikasi Merger dan Akuisisi

Pengklasifikasian merger dan akuisisi bisa dilihat dari beberapa sudut

yaitu berdasarkan aktivitas ekonomi, pola merger, objek yang di akuisisi dan

akuntansi. (Moin, 2010:22)

1. Klasifikasi Berdasarkan Aktivitas Ekonomi

a. Merger Horizontal

Merger horizontal adalah gabungan dari dua perusahaan yang

berada dalam satu garis bisnis yang sama (Allen, Brealey dan

Myers, 2011: 820).

Page 36: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

17

Horizontal merger pada umumnya dilakukan dalam industri

dengan perusahaan yang lebih sedikit, karena persaingan lebih

tinggi dan potensi pertumbuhan pangsa pasar jauh lebih besar

untuk perusahaan gabungan dalam industri tersebut.

Tujuan utama merger dan akuisisi horizontal adalah untuk

mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui

penggabungan aktivitas produksi, pemasaran dan distribusi, riset

dan pengembangan dan fasilitas administrasi.

b. Merger vertikal

Merger vertikal terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi

pemasok atau pelanggan. Manfaat ekonomi dari merger vertikal ini

berasal dari meningkatnya kendali perusahaan atas perolehan bahan

baku atau distribusi barang jadi. (Gitman dan Zutter, 2015:774)

Dengan kata lain merger tipe ini dilakukan jika perusahaan

berada pada industri hulu memasuki industri hilir atau sebaliknya

industri hilir memasuki industri hulu. Merger vertikal ini dibagi

dalam dua bentuk yaitu integrasi ke belakang atau ke bawah

(backward/downward integration) dan integrasi ke depan atau ke

atas (forward/upward integration).

c. Merger konglomerat

Merger konglomerat adalah dua atau lebih perusahaan yang

masing-masing bergerak dalam bidang industri yang tidak terkait.

Merger konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha

Page 37: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

18

mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis

yang berbeda sama sekali dengan bidang bisnis semula. Apabila

merger konglomerat ini dilakukan secara terus menerus oleh

perusahaan, maka terbentuklah sebuah konglomerasi.

d. Merger ekstensi pasar

Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua

atau lebih perusahaan yang secara bersama-sama memperluas area

pasar. Tujuan merger ini terutama untuk memperkuat jaringan

pemasaran bagi produk masing-masing perusahaan. Merger ini

sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lintas negara dalam

rangka ekspansi dan penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan untuk

mengakses pasar luar negeri dengan cepat tanpa harus membangun

fasilitas produksi dari awal di negara yang akan dimasuki.

e. Merger ekstensi produk

Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh

dua perusahaan untuk memperluas lini produk masing-masing

perusahaan. Setelah merger perusahaan akan menawarkan lebih

banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkau konsumen

yang lebih luas. Merger ini dilakukan dengan memanfaatkan

kekuatan departemen riset dan pengembangan masing-masing

untuk mendapatkan sinergi melalui efektivitas riset sehingga lebih

produktif dalam inovasi.

Page 38: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

19

2. Klasifikasi Berdasarkan Pola Merger

Pola merger adalah sistem bisnis yang akan diadopsi atau yang

akan dijadikan acuan oleh perusahaan hasil merger. Klasifikasi

berdasarkan pola merger terbagi dalam dua kategori yaitu:

a. Mother ship merger

Mother ship merger adalah pengadopsian satu pola atau sistem

untuk dijadikan pola atau sistem pada perusahaan hasil merger.

Biasanya perusahaan yang dipertahankan hidup adalah perusahaan

yang dominan dan sistem dan pola bisnis perusahaan yang dominan

inilah yang diadopsi.

b. Platform merger

Jika dalam mother ship hanya satu sistem yang adopsi, maka

dalam platform merger hardware dan software yang menjadi

kekuatan masing-masing perusahaan tetap dipertahankan dan

dioptimalkan. Artinya adalah semua sistem atau pola bisnis

sepanjang itu baik akan diadopsi oleh perusahaan hasil merger.

3. Klasifikasi Berdasarkan Metode Pembiayaan

Metode pembiayaan adalah cara pembayaran transaksi merger dan

akuisisi antara pengakuisisi dengan yang di akuisisi. Klasifikasi

berdasarkan pembiayaan terbagi menjadi 4 kategori yaitu:

a. Kas

Penggunaan kas sebagai alat pembayaran adalah yang paling

sering dilakukan dan yang paling disukai baik oleh pengakuisisi

Page 39: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

20

ataupun yang di akuisisi. Pengakuisisi menyerahkan sejumlah kas

kepada pemegang saham perusahaan target atas penyerahan saham

atau aktiva. Pembayaran secara tunai ini dilakukan ketika

perusahan memiliki uang tunai yang cukup besar dan uang tersebut

telah direncanakan untuk mendanai transaksi.

b. Hutang

Jika pengakuisisi menggunakan kas untuk membiayai transaksi

tersebut, tetapi uang tersebut sebagian besar berasal dari pinjaman

pihak ketiga (hutang), maka hal ini dinamakan leverage buyouts.

Dalam leverage buyouts ini pengakuisisi bisa menerbitkan surat

hutang baik obligasi biasa atau obligasi konversi dan bisa

meminjam yang dari pihak lainnya misalnya bank atau investment

banker.

c. Saham

Jika pengakuisisi tidak memiliki cukup kas atau pemegang

saham perusahaan target masih tetap mempertahankan kepemilikan

pada perusahaan yang di merger maka pengakuisisi bisa

menggunakan saham sebagai alat pembayaran. Pembiayaan melalui

saham terjadi ketika saham perusahaan target diganti atau ditukar

dengan saham perusahan hasil merger. Rasio pertukaran antar

saham tersebut didasarkan pada harga masing-masing saham

berdasarkan kesepakatan kedua pihak.

Page 40: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

21

d. Kombinasi kas, hutang dan saham

Jika pengakuisisi tidak memiliki cukup kas, tidak ingin

menggunakan saham seluruhnya, atau tidak ingin menggunakan

hutang seluruhnya untuk membiayai transaksi, maka pengakuisisi

bisa mengkombinasi dua atau tiga cara pembayaran tersebut.

Manfaat bagi pengakuisisi adalah ia tidak harus membayar secara

tunai seluruh transaksi tersebut.

4. Klasifikasi Berdasarkan Objek yang Di Akuisisi

a. Akuisisi saham

Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu

transaksi jual beli perusahaan, sehingga transaksi berakibat

beralihnya kepemilikan perusahaan dari penjual ke pembeli.

Karena perusahaan didirikan atas saham-saham, maka akuisisi

terjadi ketika pemilik menjual sahamnya kepada

pembeli/pengakuisisi. Pada peristiwa ini, pengakuisisi tidak harus

meminta persetujuan dari pihak manajemen target, tetapi biasanya

dilakukan terlebih dahulu melakukan negosiasi dan penawaran

dengan pihak manajemen atau dewan direksi perusahaan target.

Jika manajemen perusahaan setuju mereka akan

mengkonfirmasikan kepada pemegang saham. Jika pemegang

saham juga setuju atas tawaran yang diajukan oleh manajemen

tersebut maka “deal” akan segera terwujud.

Page 41: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

22

b. Akuisisi aset

Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan

lain maka ia dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau aset

perusahaan lain tersebut. Jika pembelian tersebut hanya sebagian

dari aktiva perusahaan maka hal ini dinamakan akuisisi parsial.

Akuisisi aset dilakukan apabila pihak pengakuisisi tidak ingin

terbebani hutang yang ditanggung oleh perusahaan target. Berbeda

dengan akuisisi saham dimana kewajiban atau hutang target

ditanggung oleh pemilik baru, maka akuisisi aset dimaksudkan

untuk menghindari tanggung jawab ini. Namun demikian kalau

proporsi aset yang dibeli melebihi batas tertentu sebagaimana yang

diatur dalam peraturan pemerintah, maka pembeli harus ikut

menanggung kewajiban hutang perusahaan target.

5. Klasifikasi Berdasarkan Perlakuan Akuntansi

Perlakuan akuntasi artinya bagaimana akuntansi memandang dan

mencatat transaksi penggabungan bisnis tersebut apakah penggabungan

itu sebagai pembelian atau sebagai penyatuan kepentingan. Klasifikasi

berdasarkan perlakuan akuntansi dibedakan atas metode pembelian dan

metode penyatuan kepemilikan.

a. Metode pembelian

Jika sebuah penggabungan bisnis melibatkan transaksi

pembelian saham mayoritas secara tunai oleh perusahaan lain yang

berakibat beralihnya pengendalian, maka transaksi ini diperlakukan

Page 42: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

23

sebagai pembelian (purchase) dan metode akuntansi yang

digunakan adalah metode pembelian (purchase method). Metode

pembelian mencatat aset dan kewajiban berdasarkan nilai pasar

(market value) atau nilai wajar (fair value).

b. Metode penyatuan

Penggabungan usaha diperlakukan sebagai penyatuan

kepentingan (pooling interest) jika pemegang saham yang

bergabung tetap melanjutkan kepemilikannya terhadap perusahaan

hasil penggabungan. Karakteristik dari tipe penyatuan ini adalah

(1) tidak ada proses jual beli antara satu pihak dengan pihak

lainnya (2) tidak ada pihak yang dianggap sebagai pengambil alih

atau yang diambil alih dan (3) tidak ada pihak yang dominan yang

timbul dari penggabungan tersebut.

E. Motif Merger dan Akuisisi

Merger perusahaan dilakukan untuk memenuhi tujuan tertentu. Tujuan

utama penggabungan adalah memaksimalkan kekayaan pemilik yang

tercermin dalam harga saham pengakuisisi. Motif yang lebih spesifik

mencakup pertumbuhan dan diversifikasi, sinergi, peningkatan modal,

peningkatan kemampuan manajerial atau teknologi, pertimbangan pajak,

meningkatkan likuiditas pemilik dan pertahanan terhadap pengambilalihan.

(Gitman dan Zutter, 2015:772)

Page 43: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

24

1. Pertumbuhan atau Diversifikasi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat dalam

ukuran atau pangsa pasar atau diversifikasi dalam berbagai produk

mereka mungkin menemukan bahwa merger dapat memenuhi tujuan ini.

Bukan hanya mengandalkan sepenuhnya pada pertumbuhan "organik"

internal, pertumbuhan atau diversifikasi tujuan perusahaan dapat lebih

cepat dicapai dengan menggabungkan sebuah perusahaan yang ada.

Strategi seperti itu lebih murah daripada alternatif pengembangan

kapasitas produksi yang diperlukan. Jika ingin memperluas operasi

perusahaan dapat menemukan usaha yang tepat, hal ini mungkin

menghindari banyaknya risiko yang berkaitan dengan perancangan,

pembuatan, dan penjualan produk tambahan atau baru.

2. Sinergi

Sinergi merger adalah skala ekonomi yang dihasilkan dari

perusahaan hasil merger dengan biaya overhead yang lebih rendah. Skala

ekonomis (economies of scale) ini dari penurunan penggabungan biaya

overhead sampai peningkatan laba untuk tingkat yang lebih besar dari

jumlah dari penghasilan masing-masing perusahaan independen. Sinergi

yang paling jelas adalah ketika perusahaan bergabung dengan perusahaan

lain dalam usaha yang sama karena banyak fungsi yang berlebihan dan

karyawan bisa di eliminasi. Fungsi staf, seperti pembelian dan penjualan,

mungkin yang paling sangat dipengaruhi oleh tipe penggabungan ini.

Page 44: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

25

3. Peningkatan Modal

Sering kali, penggabungan perusahaan untuk meningkatkan

kemampuan modal mereka. Suatu perusahaan mungkin tidak dapat

memperoleh modal untuk ekspansi internal mereka tetapi dapat

memperoleh dana untuk penggabungan bisnis eksternal. Sering kali, satu

perusahaan dapat menggabungkan dengan yang lain yang memiliki aset

likuid yang tinggi dan rendahnya tingkat kewajiban. Akuisisi jenis ini

disebut "kas penuh" perusahaan segera meningkatkan daya pinjaman

perusahaan dengan mengurangi financial leverage, yang akan

memungkinkan adanya peningkatan dana secara eksternal dengan biaya

yang lebih rendah.

4. Meningkatkan Kemampuan Manajemen atau Teknologi

Pada suatu waktu, sebuah perusahaan akan memiliki potensi yang

baik saat perusahaan menemukan dirinya tidak dapat berkembang

sepenuhnya karena kekurangan dalam ruang lingkup manajemen atau

tidak adanya produk atau teknologi produksi yang dibutuhkan. Jika

perusahaan tidak dapat menyewa manajemen atau mengembangkan

teknologi yang dibutuhkan, mungkin perusahaan dapat bergabung

dengan sebuah perusahaan yang sesuai yang memiliki karyawan

manajerial atau tenaga ahli yang diperlukan.

5. Pertimbangan Pajak

Sering kali, pertimbangan pajak adalah motif utama untuk

melakukan merger. Dalam hal demikian, manfaat pajak umumnya

Page 45: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

26

berasal dari salah satu perusahaan yang memiliki kerugian fiskal. Sebuah

perusahaan dengan kerugian pajak bisa mengakuisisi perusahaan yang

menguntungkan untuk mengatasi kerugian fiskal. Dalam hal ini,

perusahaan akan memperoleh peningkatan penggabungan setelah

pendapatan pajak dengan mengurangi penghasilan kena pajak dari

perusahaan yang di akuisisi. Sebuah kerugian pajak juga dapat berguna

ketika sebuah perusahaan yang menguntungkan mengakuisisi perusahaan

yang memiliki kerugian tersebut. Penggabungan harus dibenarkan tidak

hanya atas dasar manfaat pajak tetapi juga atas dasar yang konsisten

dengan tujuan memaksimalkan kekayaan pemilik.

6. Meningkatkan Likuiditas Pemilik

Penggabungan dua perusahaan kecil atau perusahaan kecil dan

perusahaan yang lebih besar dapat memberikan pemilik perusahaan kecil

likuiditas yang lebih besar karena daya jual yang lebih tinggi terkait

dengan saham perusahaan yang lebih besar. Alih-alih memegang saham

di sebuah perusahaan kecil yang memiliki sangat "lemah" pasar, pemilik

akan menerima saham yang diperdagangkan di pasar yang lebih luas dan

dengan demikian dapat di likuidasi lebih mudah. Juga, memiliki saham

dengan harga pasar yang telah tersedia serta memberikan pemilik nilai

yang lebih baik dari nilai induk mereka.

7. Pertahanan Terhadap Pengambilalihan

Pada suatu waktu, ketika sebuah perusahaan menjadi target

pengambilalihan yang tidak ramah, mereka akan mengakuisisi

Page 46: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

27

perusahaan lain sebagai taktik bertahan. Biasanya, dalam strategi

tersebut, target awal perusahaan mengambil hutang tambahan untuk

membiayai akuisisi bertahan (defensive) yang disebabkan oleh beban

utang, Financial leverage perusahaan yang terlalu tinggi menjadi hal

penting bagi pengakuisisi. Agar afektif, pengambilalihan bertahan

(defensive) harus menciptakan nilai lebih besar bagi pemegang saham

dibanding perusahaan yang telah digabungkan dengan pengakuisisi nya.

F. Keunggulan dan Kelemahan Merger dan Akuisisi

Alasan mengapa perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah ada

“manfaat lebih” yang diperoleh darinya, meskipun asumsi ini tidak semunya

terbukti. Secara spesifik, keunggulan dan manfaat merger dan akuisisi antara

lain adalah (Moin, 2010:13-14):

1. Mendapatkan cash flow dengan cepat karena produk dan pasar sudah

jelas.

2. Memperoleh kemudahan dana/pembiayaan karena kreditor lebih percaya

dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan.

3. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.

4. Mendapatkan pelanggan yang mapan tanpa harus merintis dari awal.

5. Memperoleh sistem operasional dan administratif yang mapan.

6. Mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari

konsumen baru.

7. Menghemat waktu untuk memasuki bisnis baru.

Page 47: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

28

8. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih

cepat.

Di samping memperoleh manfaat, merger dan akuisisi juga memiliki

kelemahan sebagai berikut:

1. Proses integrasi yang tidak mudah.

2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat.

3. Biaya konsultan yang mahal.

4. Meningkatnya kompleksitas birokrasi.

5. Biaya koordinasi yang mahal.

6. Seringkali menurunkan moral organisasi.

7. Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan.

8. Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.

G. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Akuisisi

Penyebab keberhasilan menurut Abdul Moin (2010:312):

Rencana integrasi pasca akuisisi secara detail dan kecepatan

implementasi

Kejelasan tujuan akuisisi

Kesesuaian budaya

Kerja sama yang bagus dari perusahaan target

Pengetahuan yang bagus dan mendalam terhadap target dan industrinya.

Penyebab kegagalan

Sikap manajemen target dan perbedaan kultural

Page 48: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

29

Tidak adanya perencanaan integrasi pasca-akuisisi

Kurangnya pengetahuan tentang industri dan perusahaan target

Buruknya manajemen perusahaan target

Tidak ada pengalaman akuisisi sebelumnya.

H. Tahap-tahap Proses Akuisisi

Pentahapan-pentahapan dalam proses akuisisi bisa jadi berbeda,

tergantung dari karakteristik atau kriteria akuisisi serta kompleksitas

permasalahan yang akan dihadapi. Akan tetapi proses akuisisi pada dasarnya

melalui pentahapan-pentahapan sebagai berikut:

1. Identifikasi awal

Pada tahapan paling awal ini perusahaan mencari dan

mengumpulkan informasi sebanyak mungkin perusahaan-perusahaan

yang potensial untuk di akuisisi. Identifikasi ini tidak terlepas dari

motivasi perusahaan dan akan menentukan perusahaan seperti apa yang

akan dijadikan target akuisisi. Motivasi perusahaan dalam melakukan

akuisisi berbeda-beda. Misalnya perusahaan bermaksud meningkatkan

kekuatan pasar, meningkatkan penguasaan teknologi, memperkuat

jaringan pemasaran dan distribusi, mendapatkan produk atau ini produk

baru dan sebagainya.

2. Screening

Screening adalah proses menyaring sekaligus memilih mana diantara

calon target tersebut yang paling layak untuk di akuisisi. Proses

Page 49: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

30

screening ini tidak dilakukan apabila perusahaan hanya mengidentifikasi

satu calon perusahaan target. Sebaliknya apabila terdapat dua atau lebih

calon dan hanya satu calon yang akan dipilih, maka proses screening ini

perlu dilakukan.

3. Penawaran formal

Pendekatan pertama dilakukan secara formal dengan pemberitahuan

secara resmi dan tertulis yang ditujukan kepada manajemen puncak

perusahaan target tentang maksud akuisisi (letter of intent). Pada tahap

ini dilakukan penjajakan pelaksanaan merger dan akuisisi antara kedua

belah pihak dan pembicaraan tentang harga yang akan disepakati.

Dalam penawaran formal ini, informasi sebaiknya tidak dilakukan

terbuka karena hal ini akan mempengaruhi harga pasar saham terutama

apabila perusahaan target adalah perusahaan publik. Penawaran kepada

perusahaan privat atau tertutup bisa dilakukan dengan melakukan kontak

langsung dengan pemegang saham atau kepada eksekutif puncak

perusahaan.

4. Due diligence

Due diligence atau uji tuntas adalah investigasi yang menyeluruh dan

mendalam terhadap berbagai aspek perusahaan target. Uji tuntas ini

dimaksudkan untuk memberikan informasi sedetail mungkin tentang

kondisi perusahaan target dilihat dari semua aspek. Di samping itu uji

tuntas juga dimaksudkan untuk mengurangi atau menghindari kesulitan-

kesulitan yang bisa menyebabkan kegagalan akuisisi. Uji tuntas ini

Page 50: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

31

dilakukan terhadap aspek hukum, keuangan, organisasi, dan sumber daya

manusia, pemasaran, teknologi dan produksi.

5. Negosiasi/deal

Terdapat dua pihak pada perusahaan target yang harus memberikan

persetujuan agar proses akuisisi berjalan normal (tidak terjadi hostile

takeover) yaitu manajemen dan pemegang saham. Jika kedua pihak ini

setuju dengan syarat-syarat yang disepakati antara pengakuisisi dengan

target, maka deal akan terlaksana. Akan tetapi ada kemungkinan tidak

disepakatinya tawaran tersebut. Pertama, pihak manajemen setuju tetapi

pemegang saham menolak. Kedua, manajemen menolak tetapi pemegang

saham menerima. Ketiga, baik manajemen maupun pemegang saham

menolak.

Kemungkinan pertama bisa diantisipasi dengan melakukan negosiasi

harga saham dengan menawarkan premium yang lebih tinggi.

Kemungkinan kedua bisa diatasi melalui negosiasi yang lebih intense

dengan manajemen. Sementara itu, kemungkinan ketiga adalah yang

paling sulit untuk bisa dilakukan negosiasi. Kedua belah pihak bisa

menempuh cara-cara untuk menggagalkan akuisisi. Pada ketiga

kemungkinan ini kemampuan bernegosiasi sangat menentukan berhasil

tidaknya mencapai deal.

6. Closing

Closing adalah penutupan transaksi merger dan akuisisi. Pada kasus

merger closing berarti berakhirnya status hukum perusahaan yang di

Page 51: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

32

merger ke dalam perusahaan hasil merger bersamaan dengan

diserahkannya saham perusahaan hasil merger kepada pemegang saham

perusahaan yang di merger tersebut. Sedangkan pada akuisisi, closing

berarti diserahkannya pembayaran oleh pengakuisisi kepada pemegang

saham perusahaan yang di akuisisi. Pada tahap ini semua penyerahan

dokumen yang terkait dengan pelaksanaan merger dan akuisisi telah

selesai.

7. Integrasi

Integrasi berarti tahap dimulainya “kehidupan baru” setelah

perusahaan melakukan penggabungan bisnis sebagai satu kesatuan entitas

ekonomi. Perusahaan hasil merger atau pengakuisisi mulai melaksanakan

perencanaan strategi yang telah disusun sebelumnya.

Gambar 2.1 Proses Pentahapan Akuisisi

Perencanaan

Proses

Pasca Akuisisi

Identifikasi Awal

Screening

Penawaran Formal

Due Diligence

Negosiasi/Deal

Closing

Integrasi

Page 52: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

33

I. Analisis Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan yang semakin baik akan menjadikan perusahaan

tersebut mempunyai daya saing yang tinggi sekaligus mampu untuk

meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, salah satu ukuran untuk

menilai keberhasilan merger dan akuisisi adalah dengan melihat kinerja

perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi terutama kinerja

keuangan, baik perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan yang di akuisisi.

(Hamidah dan Noviani, Jurnal RMSI, No. 1, 2013:3)

Melakukan merger dan akuisisi terhadap calon target yang memiliki

keuangan yang sehat, akan sangat membantu menciptakan sinergi keuangan.

Sebaliknya jika calon target memiliki indikator keuangan yang tidak sehat

seperti likuid dan insolvable, maka hal ini akan membawa risiko dan efek

yang negatif bagi pengakuisisi. Dengan demikian informasi yang akurat

terhadap aspek keuangan ini adalah hal yang sangat penting bagi pengakuisisi

sebagai dasar pertimbangan apakah akuisisi layak dilakukan atau tidak.

(Moin, 2003:130)

Analisis keuangan menghasilkan informasi tentang penilaian dan

keadaan keuangan korporasi, baik yang telah lampau, atau saat sekarang serta

ekspetasinya di masa depan. Menurut Brigham dan Houston (dalam Djajanti,

2013) dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan

untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen,

analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi

Page 53: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

34

di masa depan dan, yang lebih penting, sebagai titik awal untuk perencanaan

tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan.

Analisis rasio keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam lima aspek

rasio keuangan perusahaan, yaitu (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3)

rasio profitabilitas, (4) rasio solvabilitas (rasio leverage), dan (5) rasio nilai

perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan akan dinilai melalui analisis rasio

keuangan oleh para investor dan lembaga perbankan sebagai kreditor. Pada

umumnya, dasar evaluasi yang digunakan dalam penelitian kinerja keuangan

adalah memanfaatkan alat analisis rasio keuangan sebelum memberikan

kredit. (Harmono, 2014: 106)

Tujuan analisis keuangan ini adalah untuk mengetahui berbagai

indikator keuangan penting perusahaan. Indikator-indikator ini nantinya akan

berfungsi sebagai alat untuk mengetahui bagaimana kondisi riil keuangan

perusahaan target. Lebih dari itu indikator keuangan ini akan dapat

mendeteksi apakah perusahaan dalam keadaan sehat atau tidak.

Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja

perusahaan dalam penelitian ini terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas

atau leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar.

1. Rasio likuiditas. Likuiditas menurut Thomas Sumarsan (2013:45)

adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka pendek. Rasio-rasio ini memberikan

informasi yang sangat berguna bagi pengakuisisi ketika menilai

perusahaan target yaitu seberapa besar tingkat likuiditas pasca merger.

Page 54: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

35

Ukuran likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current

ratio, quick ratio, dan banking ratio.

2. Rasio Solvabilitas atau disebut juga Rasio Leverage. Rasio solvabilitas

menurut Kasmir (2012:322) merupakan ukuran kemampuan bank

mencari sumber dan untuk membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan

rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk

melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut. Rasio leverage

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu debt to asset ratio, debt to

equity ratio, primary ratio dan capital adequacy ratio.

3. Rasio Aktivitas. Rasio aktivitas juga disebut dengan rasio efisiensi atau

perputaran ini digunakan untuk mengukur kecepatan perkiraan-

perkiraan aktiva dalam laporan posisi keuangan untuk menghasilkan

penjualan dan pada akhirnya menghasilkan uang tunai/kas (Sumarsan,

2013:49). Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

total asset turnover.

4. Rasio Profitabilitas. Rasio profitabilitas sering disebut rasio rentabilitas.

Profitabilitas adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan. Menurut Brealey, Myers dan Marcus

(2007:95) rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian investasi perusahaan, sedangkan menurut Kasmir

(2012:327) rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha

dan profitabilitas yang dicapai oleh bank bersangkutan. Rasio-rasio

Page 55: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

36

profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari net profit

margin, return on asset dan return on equity.

5. Rasio Pasar. Rasio pasar digunakan untuk menganalisis perusahaan

yang melakukan perdagangan saham. Rasio pasar diukur dengan

menggunakan harga saham, yang mencerminkan ekspetasi pasar

(publik) terhadap perusahaan. Hal ini termasuk ekspetasi return dan risk

dari perusahaan tersebut (Wild, 2007:468). Pengukuran rasio ini lebih

mudah bagi perusahaan yang sudah menjual sahamnya di pasar modal.

Rasio-rasio pasar yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

earning per share dan price earnings ratio.

J. Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan

Penggabungan usaha menjadi sebuah alternatif strategi yang digunakan

perusahaan untuk menghadapi pasar bebas sekarang ini. Pada dasarnya

penggabungan usaha merupakan bentuk penggabungan satu perusahaan

dengan perusahaan lain dalam rangka mendapatkan pengendalian atas aktiva

maupun operasional. Bentuk penggabungan usaha yang sering dilakukan

adalah merger dan akuisisi dimana strategi ini dipandang sebagai salah satu

cara untuk mencapai beberapa tujuan yang lebih bersifat ekonomis dan

jangka panjang.

Dalam menilai keberhasilan merger dan akuisisi dapat dilihat dari kinerja

perusahaan terutama kinerja keuangan perusahaan sesudah merger dan

Page 56: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

37

akuisisi. Rasio keuangan dipilih untuk menilai kinerja keuangan sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi.

Rasio likuiditas dalam penelitian ini adalah current ratio, quick ratio dan

banking ratio. Perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar akan

mengindikasikan likuiditas perusahaan. Apabila aktivitas merger dan akuisisi

dilakukan maka aset-aset serta modal perusahaan juga akan semakin

meningkat sehingga perusahaan yang bergabung semestinya akan mampu

membiayai hutang perusahaan jangka pendeknya.

Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to

asset ratio, debt to equity ratio, primary ratio dan capital adequacy ratio.

Rasio ini membandingkan total hutang dengan total ekuitas. Apabila terjadi

aktivitas merger dan akuisisi maka pembiayaan melalui hutang akan dapat

mendongkrak kekuatan perusahaan dalam membiayai perusahaannya karena

kemampuan perusahaan dalam mengandalkan modal sendiri seringkali

terbatas. Semakin baik kinerja perusahaan maka perusahaan akan mampu

membiayai hutang-hutang perusahaan.

Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah asset turn

over. Rasio ini membandingkan penjualan dengan total aset. Perusahaan yang

melakukan aktivitas merger dan akuisisi maka volume penjualan akan

semakin meningkat sehingga perputaran aset semakin lancar, dapat

menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dan perusahaan dapat dikatakan

efektif dalam mengelola aset-aset miliknya.

Page 57: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

38

Rasio profitabilitas dalam penelitian ini adalah net profit margin, return

on asset dan return on equity. Apabila terjadi aktivitas merger dan akuisisi

maka perusahaan akan memperluas pangsa pasar, mengurangi persaingan,

meningkatnya kekuatan pasar, dapat menurunkan biaya-biaya yang

ditanggung per unit produk sehingga perusahaan yang bergabung akan dapat

peningkatan penjualan, dan memperlancar perputaran aset serta perputaran

modal perusahaan dimana semestinya akan dapat menghasilkan kinerja yang

lebih baik lagi dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Rasio pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah earnings per

share dan price earnings ratio. Apabila terjadi aktivitas merger dan akuisisi

maka perusahaan akan menawarkan saham baru kepada publik sehingga

jumlah saham beredar semakin banyak. Apabila hal ini diiringi dengan

meningkatnya laba bersih maka kesejahteraan pemegang saham dan

pertumbuhan perusahaan akan semakin meningkat. (Fatimah, 2013:5)

K. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap

kinerja keuangan diantaranya adalah yang dilakukan oleh Okpanachi Joshua

(2011) yang menganalisis efisiensi keuangan pada perbankan di Nigeria

periode tahun 2002-2008. Tujuan utama dari penelitian adalah untuk

menganalisis apakah perbankan di Nigeria mencapai efisiensi kinerja

keuangan selama pasca merger dan akuisisi dilihat dari gross earnings, profit

after tax dan net asset. Penelitian ini menggunakan t-test statistic untuk

Page 58: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

39

menentukan perbedaan signifikan dalam kinerja keuangan 3 tahun sebelum

dan 3 tahun sesudah aktivitas merger dan akuisisi. Dengan menggunakan α =

5% penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

antara pra dan pasca merger dan akuisisi pada gross earnings, profit after tax

dan net asset.

Mahesh R dan Daddikar Prasad (2012) melakukan penelitian terhadap

kinerja keuangan pasca merger dan akuisisi pada perusahaan India Airlines

periode tahun 2007-2008. Tujuan utama dari penelitian adalah untuk

menganalisis apakah perusahaan India Airlines mencapai efisiensi kinerja

keuangan selama pasca merger dan akuisisi dilihat dari rasio profitabilitas,

leverage, likuiditas dan pasar modal. Uji t paired sample t-test digunakan

untuk menentukan perbedaan signifikan dalam kinerja keuangan dua tahun

sebelum dan dua tahun sesudah aktivitas merger. Secara umum, merger

perusahaan India Airlines tidak membawa perbedaan yang signifikan pada

kinerja keuangan setelah merger. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa

tidak ada peningkatan pada ROE, net profit margin, interest coverage,

earning per share dan dividend per share pasca merger dan akuisisi.

Machrus Ali Marzuki dan Nurul Widyawati (2013) juga melakukan

penelitian terhadap kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi pada PT. Bank CIMB Niaga. Berdasarkan hasil analisis dengan uji

paired t-test dapat disimpulkan terdapat 6 rasio keuangan yang mengalami

perbedaan secara signifikan yaitu banking ratio, net profit margin, primary

ratio, capital adequacy ratio, credit risk ratio dan deposit risk ratio sesudah

Page 59: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

40

akuisisi yang menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami

perubahan yang signifikan yang mana terjadi peningkatan setelah akuisisi,

selain itu juga terdapat 2 rasio keuangan yang tidak mengalami perbedaan

secara signifikan yaitu, quick ratio dan return on equity capital.

Penelitian yang dilakukan oleh Hamidah dan Manasye Noviani (2013)

terhadap 10 perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi tahun 2004-2006. Periode

pengamatan kinerja keuangan perusahaan yang digunakan adalah 1 tahun

sebelum merger dan akuisisi sampai dengan 5 tahun setelah merger dan

akuisisi. Dengan menggunakan uji paired t-test penelitian menunjukkan

adanya perbedaan pada current ratio satu tahun sebelum dengan dua, empat

dan lima tahun setelah merger dan akuisisi, return on asset menunjukkan

perbedaan pada periode satu tahun sebelum dengan empat tahun sesudah

merger dan akuisisi dan price earnings ratio juga menunjukkan perbedaan

pada periode satu tahun sebelum dan tiga tahun sesudah merger dan akuisisi.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ahmed dan Zahid Ahmed

(2014) terhadap dua belas kinerja perusahaan manufaktur yang terlibat dalam

proses merger selama tahun 2000-2009. Uji paired sample t-test digunakan

untuk menemukan perbedaan signifikan dalam kinerja keuangan tiga tahun

sebelum dan tiga tahun sesudah aktivitas merger. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa rasio likuiditas, profitabilitas dan capital position

perusahaan Pakistan tidak mengalami perbedaan yang signifikan setelah

merger sedangkan efisiensi perusahaan memburuk. Pendapat ini konsisten

Page 60: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

41

dengan penemuan Kanahalli dan Siddalingya Jayaram (2014) yang

melakukan penelitian terhadap perusahaan Tata Group di India periode 2004-

2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tiga tahun

sebelum dan tiga tahun sesudah tidak mengalami perbedaan yang signifikan.

Pendapat ini konsisten dengan penemuan Pham Hoang Long (2015) yang

melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan bank Ceko selama periode

2000-2010. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa rasio profitabilitas

tidak mengalami perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah merger.

Hasil ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Tang Alger C (2015)

tentang pengaruh merger dan akuisisi pada industri keuangan Filipina periode

2006-2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang

diukur dengan menggunakan ROA dan abnormal return on asset tidak

mengalami perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah aktivitas merger.

Ini mungkin menunjukkan bahwa penurunan laba atas aset disebabkan oleh

pergerakan pasar dan bukan oleh aktivitas merger.

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Syilvia Aprilia dan Hening Widi

Oetomo (2015) mengenai perbandingan kinerja keuangan sebelum dan

sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur. Uji paired sample t-test

digunakan untuk menemukan perbedaan yang signifikan pada kinerja empat

perusahaan tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah merger dan akuisisi.

Hasil penelitian ini terdapat dua rasio keuangan yang mempunyai perbedaan

secara signifikan yaitu debt to asset ratio dan debt to equity ratio.

Page 61: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

42

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Sebelumnya

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

1. Okpanachi

Joshua

(2011)

Comparative

analysis of

the impact of

mergers and

acquisitions

on financial

efficiency of

banks in

Nigeria

1. Penelitian

terdahulu

mengukur

kinerja

mengguna-

kan gross

earnings,

profit after

tax dan net

asset.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna

kan rasio-

rasio

keuangan.

2. Tingkat

signifikansi

yang

digunakan

adalah 5%.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan α=10%.

3. Periode

yang

digunakan

adalah 3

tahun

sebelum dan

3 tahun

sesudah.

Sedangkan

penelitian

1. Objek

penelitian

pada industri

perban-

kan yang

melakukan

merger dan

akuisisi.

1. Perbankan

di Nigeria

tidak

mengala-

mi

perbedaan

yang

signifikan

pasca

merger

dan

akuisisi.

Page 62: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

43

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

sekarang

mengguna-

kan periode

5 tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah.

2. Mahesh R

dan

Daddikar

Prasad

(2012)

Post merger

and

acquisition

financial

performance

analysis : a

case study

of select

indian

airline

companies

1. Penelitian

terdahulu

mengguna-

kan tingkat

signifikansi

sebesar 1%.

Sedangkan

penelitian

sekarang

menggunaka

n tingkat

signifikansi

10%.

2. Objek

penelitian

terdahulu

adalah

perusahaan

penerbangan

. Sedangkan

objek

penelitian

sekarang

adalah

perbankan.

3. Teknik

analisis data

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

adalah

paired

sample t-test

1. Rasio

keuangan

digunakan

untuk

mengukur

kinerja

keuangan

sebelum dan

sesudah

merger dan

akuisisi.

1. Perusahaa

n India

Airlines

tidak

mengala-

mi

perbedaan

yang

signifikan

pada

kinerja

keuangan

setelah

merger.

Page 63: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

44

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan wilcoxon

signed ranks

test.

4. Periode yang

digunakan

adalah 2

tahun

sebelum dan

2 tahun

sesudah.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan periode

5 tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah.

3. Machrus

Ali

Marzuki

& Nurul

Widyawa-

ti (2013)

Kinerja

Keuangan

Sebelum

dan

Sesudah

Akuisisi:

Studi Pada

PT. Bank

CIMB

Niaga

1. Penelitian

terdahulu

mengguna-

kan tingkat

signifikansi

sebesar 5%.

Sedangkan

penelitian

sekarang

menggunaka

n tingkat

signifikansi

10%.

2. Teknik

analisis data

yang

digunakan

penelitian

1. Objek

penelitian

pada industri

perban-

kan yang

melakukan

merger dan

akuisisi.

1. PT. Bank

CIMB

Niaga

mengala-

mi

perbedaan

secara

signifikan

pada 6

rasio

keuangan,

sedangkan

2 rasio

keuangan

lainnya

tidak

mengala-

mi

perbedaan

Page 64: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

45

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

terdahulu

adalah paired

sample t-test

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan wilcoxon

signed ranks

test.

3. Periode yang

digunakan

adalah 3

tahun

sebelum dan

3 tahun

sesudah.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan periode 5

tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah

yang

signifikan.

4. Hamidah

dan

Manasye

Novinani

(2013)

Perbandi-

ngan

Kinerja

Keuangan

Perusahaan

Sebelum

dan

Sesudah

Merger dan

Akuisisi

(Pada

1. Teknik

analisis data

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

adalah paired

sample t-test

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

1. Penelitian

terdahulu

menggunaka

n tingkat

signifikan

yang sama

dengan

penelitian

sekarang

yaitu 10%

1. Current

ratio satu

tahun

sebelum

dengan

dua, empat

dan lima

tahun

setelah

merger

dan

akuisisi.

Page 65: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

46

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

Perusahaan

Pengakusisi

yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Periode

2004-2006)

kan wilcoxon

signed ranks

test.

2. Periode yang

digunakan

adalah 1

tahun

sebelum

sampai 5

tahun

sesudah.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan periode 5

tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah

2.Return on

asset

menunjuk-

kan

perbedaan

pada

periode

satu tahun

sebelum

dengan

empat

tahun

sesudah

merger

dan

akuisisi.

3. Price

earnings

ratio juga

menunjukka

n perbedaan

pada

periode satu

tahun

sebelum

dan tiga

tahun

sesudah

merger dan

akuisisi.

5. Muhamm

ad Ahmed

dan

Zahid

Ahmed

(2014)

Mergers

and

Acquisition:

Effect on

Financial

Performanc

e of -

1. Objek

penelitian

terdahulu

adalah

perusahaan

manufaktur.

Sedangkan

objek

penelitian

sekarang

adalah

perbankan.

1. Kinerja

dua belas

perusahaa

n Pakistan

tidak

mengala-

mi

perubahan

yang

signifikan

setelah

aktivitas

merger

Page 66: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

47

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

Manufactu-

ring

Companies

of Pakistan

2. Teknik

analisis data

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

adalah

paired

sample t-test.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan wilcoxon

signed ranks

test.

3. Periode yang

digunakan

adalah 3

tahun

sebelum dan

3 tahun

sesudah.

Sedangkan

penelitian

sekarang

menggunaka

n periode 5

tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah.

4. Penelitian

terdahulu

selain

mengguna-

kan rasio

keuangan

juga

mengukur

Page 67: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

48

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

capital

position dan

efisiensi.

Sedangkan

penelitian

sekarang

hanya

mengguna-

kan rasio-

rasio

keuangan.

6. Kanahalli

dan

Siddaglin

gya

(2014)

Effect of

Mergers

and

Acquisitions

on

Financial

Performanc

e: A Study

of Select

Tata Group

Companies

in India

1. Objek

penelitian

terdahulu

adalah

perusahaan

yang

bergerak di

bidang

manufaktur

dan jasa.

Sedangkan

objek

penelitian

sekarang

adalah

perbankan.

2. Teknik

analisis data

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

adalah paired

sample t-test.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan

1. Kinerja

perusahaan

Tata Group

tidak

mengalami

perbedaan

yang

signifikan

setelah

aktivitas

merger

Page 68: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

49

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

wilcoxon

signed ranks

test.

3. Periode

yang diguna-

kan adalah 3

tahun

sebelum dan

3 tahun

sesudah.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan periode

5 tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah.

4. Penelitian

terdahulu

hanya

mengguna-

kan rasio

profitabilitas

untuk

mengukur

kinerja

perusahaan.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan rasio

likuiditas,

solvabilitas,

aktivitas,

profitabilitas

dan pasar.

Page 69: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

50

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

7.

Pham Hoang

Long (2015)

Merger and

Acquisitions

in the Czech

Banking

Sector-

Impact of

Bank

Mergers on

the

Efficiency of

Banks

1. Penelitian

terdahulu

mengguna-

kan periode

3 tahun

sebelum dan

3 tahun

sesudah.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan periode

5 tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah.

2. Teknik

analisis data

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

adalah

paired

sample t-test.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan wilcoxon

signed rank

test.

3. Tingkat

signifikansi

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

sebesar 5%.

1. Objek

penelitian

pada

industri

perbankan

yang

melaku-

kan

merger

dan

akuisisi

1. Penelitian

menunjuk

kan

bahwa

rasio

profitabili

tas tidak

mengala-

mi

perbedaan

yang

signifikan

sebelum

dan

sesudah

merger.

Page 70: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

51

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan tingkat

signifikansi

10%.

8. Tang Alger

C (2015)

Mergers and

Acquisitions

and its Effect

on Firm

Performance

: A New

Look

1. Penelitian

terdahulu

mengguna-

kan periode

3 tahun

sebelum dan

3 tahun

sesudah.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan periode

5 tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah.

2. Teknik

analisis data

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

adalah

paired

sample t-test.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan wilcoxon

signed ranks

test.

1.Objek

penelitian

pada

industri

perbankan

yang

melakukan

merger dan

akuisisi

1. Kinerja

perban-

kan

Filipina

yang

diukur

dengan

menggun

akan

ROA dan

abnormal

return on

asset

tidak

mengala-

mi

perbedaan

yang

signifikan

sebelum

dan

sesudah

merger.

Page 71: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

52

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

3. Tingkat

signifikansi

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

sebesar 5%.

Sedangkan

penelitian

sekarang

menggunaka

n tingkat

signifikansi

10%.

4. Penelitian

terdahulu

menggunaka

n ROA dan

abnormal

return on

asset untuk

mengukur

kinerja.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan rasio

likuiditas,

solvabilitas,

aktivitas,

profitabilitas

dan pasar.

1. Terdapat

perbedaan

yang

signifikan

pada delapan

rasio

keuangan

yaitu.

9. Nur Syilvia

Aprilia dan

Hening Widi

Oetomo

(2015)

Perbandi-

ngan Kinerja

Keuangan

Sebelum dan

Sesudah

Akuisisi

Pada

Perusahaan

Manufaktur

1. Penelitian

terdahulu

mengguna-

kan periode

3 tahun

sebelum dan

3 tahun

sesudah.

Sedangkan

1. Rasio

keuangan

digunakan

untuk

mengukur

kinerja

keuangan

sebelum

dan

1. Terdapat

perbedaan

yang

signifikan

pada

delapan

rasio

keuangan

yaitu

Page 72: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

53

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan periode

5 tahun

sebelum dan

5 tahun

sesudah.

2. Teknik

analisis data

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

adalah

paired

sample t-test.

Sedangkan

penelitian

sekarang

mengguna-

kan wilcoxon

signed ranks

test.

3. Tingkat

signifikansi

yang

digunakan

penelitian

terdahulu

sebesar 5%.

Sedangkan

penelitian

sekarang

menggunaka

n tingkat

signifikansi

10%.

sesudah

merger

dan

akuisisi.

current

ratio, ROA,

ROE,

TATO, fixed

asset

turnover,

EPS dan

PER.

Sedangkan

dua rasio

lainnya yaitu

DAR dan

DER tidak

berbeda

secara

signifikan

Page 73: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

54

L. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah arahan penalaran untuk sampai pada jawaban

sementara atas masalah yang dirumuskan. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut:

Persaingan usaha yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu

mengembangkan strategi agar perusahaan dapat bertahan atau berkembang

lebih besar. Untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat dapat dicapai

melalui ekspansi usaha. Ekspansi perusahaan ada dua macam, yaitu internal

dan eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi dalam

perusahaan tumbuh melalui kegiatan penganggaran modal yang normal.

Sedangkan, ekspansi eksternal dilakukan pada saat perusahaan bergabung

dengan perusahaan lain. Dengan mempertimbangkan berbagai keuntungan

(manfaat) dan kerugian (kelemahan) dari aktivitas penggabungan usaha, pada

saat ini semakin banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan

ekspansi eksternal, dengan melakukan berbagai bentuk penggabungan usaha

salah satunya melalui merger dan akuisisi. Keputusan perusahaan untuk

merger dan akuisisi tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif

terhadap kinerja, terutama kinerja keuangan perusahaan. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa merger dan akuisisi akan mempengaruhi kinerja

keuangan perusahaan, sehingga terdapat perbedaan pada kinerja keuangan

perusahaan antara sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi.

Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dengan

bagan dibawah ini

Page 74: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

55

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Sebelum Sesudah

Bank Umum Swasta Nasional

Devisa di Indonesia

Merger Akuisisi

Kinerja

Keuangan

A. Rasio Likuiditas:

● Current Ratio

● Quick Ratio

● Banking Ratio

B. Rasio Solvabilitas:

● Debt to Asset

● Debt to Equity

● Primary Ratio

● Capital

Adequacy ratio

C. Rasio Aktivitas:

● Asset Turnover

D. Rasio Profitabilitas:

● Net Profit Margin

● Return on Asset

● Return on Equity

E. Rasio Pasar:

● Earnings Per

Share

● Price Earnings

Ratio

Statistik Deskriptif

Uji Normalitas Data

Uji Wilcoxon Signed

Ranks Test

Interpretasi

Page 75: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

56

M. Hipotesis

Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” yang artinya sebelum dan

“thesis” yang artinya pernyataan, pendapat. Menurut Tony Wijaya (2013:12)

hipotesis disamakan dengan dugaan secara logis hubungan antara dua

variabel atau lebih yang ditunjukkan dalam pernyataan yang diuji

kebenarannya.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha1: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Current Ratio perbankan

antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha2: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Quick Ratio perbankan

antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha3: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Banking Ratio perbankan

antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha4: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Debt to Asset Ratio

perbankan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha5: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Debt to Equity Ratio

perbankan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha6: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Primary Ratio perbankan

antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha7: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Capital Adequacy Ratio

perbankan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Page 76: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

57

Ha8: Terdapat perbedaan yang signifikan pada perbankan Asset Turnover

Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha9: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Net Profit Margin

perbankan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha10: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Return On Asset perbankan

antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha11: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Return On Equity perbankan

antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha12: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Earnings Per Share

perbankan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Ha13: Terdapat perbedaan yang signifikan pada Price Earnings Ratio

perbankan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Page 77: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada perbankan dengan

menggunakan data laporan keuangan 5 tahun sebelum merger dan akuisisi

dan 5 tahun setelah merger dan akuisisi. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode studi peristiwa (event study), yaitu dengan mengamati

kinerja keuangan perbankan. Peristiwa yang digunakan dalam penelitian ini

adalah peristiwa merger dan akuisisi.

Penelitian ini menganalisis secara empiris tentang pengukuran kinerja

keuangan perbankan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Pengujian

hipotesis dilakukan menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang

sesuai dengan variabel-variabel yang di teliti agar mendapatkan hasil yang

akurat. Pada dasarnya variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Sampling merupakan teknik untuk mengambil sampel data dari populasi.

Pengambilan sampel biasanya berdasarkan alasan-alasan benefit berupa

penghematan biaya, waktu dan lain-lain. Populasi dalam penelitian ini adalah

industri perbankan yang menjadi target akuisisi dengan rentang waktu antara

tahun 2001-2008. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu pengambilan data disesuaikan dengan

Page 78: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

59

kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya (tujuannya). Sampel

perusahaan target dipilih berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Perbankan Indonesia yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi.

2. Memiliki keterangan waktu yang jelas mengenai kapan perbankan tersebut

melakukan aktivitas merger dan akuisisi.

3. Tersedia data jumlah saham beredar, historical price dan laporan keuangan

untuk 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi.

Adapun proses seleksi sampel dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Proses Seleksi Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

1. Perbankan Indonesia yang melakukan aktivitas merger dan

akuisisi

2. Memiliki keterangan waktu yang jelas mengenai kapan

perbankan tersebut melakukan aktivitas merger dan akuisisi

3. Tersedia data jumlah saham beredar, historical price dan

laporan keuangan untuk 5 tahun sebelum dan 5 tahun

sesudah merger dan akuisisi

17

14

5

Dari kriteria yang ditetapkan tersebut, diperoleh 5 (lima) perbankan

sebagai sampel dalam penelitian ini, kelima perbankan tersebut dapat dilihat

pada Tabel 3.2 berikut ini:

Page 79: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

60

Tabel 3.2

Daftar Sampel Perbankan

No Perusahaan

Pengakuisisi

Perusahaan

Target

Perusahaan

Hasil

M&A

Keterangan Tanggal

M&A

1.

PT. Bank

Inter-Pacific,

Tbk

PT. Bank

Artha Graha

PT. Bank

Artha Graha

Internasional,

Tbk

Merger 14 April

2005

2.

ACOM CO.,

LTD dan PT.

Bank of

Tokyo

Mitsubishi

UFJ, Ltd

PT. Bank

Nusantara

Parahyangan,

Tbk

PT. Bank

Nusantara

Parahyangan,

Tbk Akuisisi

17

Desember

2007

3.

Bank of India PT. Bank

Swadesi, Tbk

PT. Bank of

India

Indonesia,

Tbk

Akuisisi 22 Juni

2007

4.

Maybank

Offshore

Corporate

Services Sdn.

Bhd

PT. Bank

Internasional

Indonesia,

Tbk

PT. Bank

Maybank

Indonesia,

Tbk Akuisisi

30

September

2008

5.

PT. Bank

CIMB Niaga,

Tbk

Lippo Bank PT. Bank

CIMB Niaga,

Tbk Merger

1

November

2008

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

pengumpulan data sekunder diperlukan adanya pemeriksaan ketelitian.

Sumber data laporan keuangan perusahaan sampel berasal dari website resmi

Bank Indonesia dan perusahaan target. Sumber data lainnya berasal dari

sumber bacaan seperti buku-buku, jurnal dan data dari internet.

Page 80: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

61

D. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif variabel-

variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nilai rata-rata (mean) untuk menggambarkan kinerja

perusahaan (current ratio, quick ratio, banking ratio, debt to asset ratio,

debt to equity ratio, primary ratio, capital adequacy ratio, asset turnover

ratio, net profit margin, return on asset, return on equity, earning per

share dan price earnings ratio) 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah

merger dan akuisisi.

2. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas penting dilakukan untuk

menentukan alat uji statistik apa yang sebaiknya digunakan untuk

pengujian hipotesis. Apabila data terdistribusi normal maka digunakan tes

parametrik. Sebaliknya apabila data terdistribusi tidak normal maka lebih

sesuai dipilih alat uji statistik non parametrik. Ada beberapa cara untuk uji

normalitas data, salah satunya adalah uji normalitas One Sample

Kolmogorov Smirnov Test yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Pada pengujian normalitas data digunakan kriteria untuk menerima

atau menolak data berasal dari populasi yang terdistribusi normal

berdasarkan P-value adalah sebagai berikut:

Page 81: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

62

a. Jika P-value < α, maka data tidak normal

b. Jika P-value > α, maka data normal

Keterangan: P-value merupakan istilah significance (Sig),

α yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebesar 10%

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji statistik non parametrik.

Statistik non parametrik adalah bagian dari statistik yang parameter

populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki

distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu homogen. Uji

non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon

Signed Rank Test. Adapun tahap-tahap analisis dalam penelitian ini

adalah:

a. Menghitung masing-masing rasio keuangan

b. Menganalisis laporan keuangan sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi dalam tahun-tahun yang diamati.

c. Menganalisis perbedaan yang terjadi terhadap kinerja keuangan

perusahaan target sebelum dan sesudah merger dan akuisisi dengan

uji Wilcoxon Signed Rank Test dan taraf signifikansi (α) yang telah

ditetapkan 10%.

Kriteria pengujian:

1) Jika Sig t > 0,10, maka Ho diterima.

2) Jika Sig t < 0,10, maka Ho ditolak.

Page 82: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

63

d. Menarik simpulan hasil analisis kinerja keuangan setelah merger dan

akuisisi.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependen

Merger adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu

perseorangan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan

perseorangan lain yang telah ada dan selanjutnya perseorangan yang

menggabungkan diri menjadi bubar.

Sedangkan akuisisi merupakan bentuk pengambilalihan

kepemilikan oleh pihak pengakuisisi sehingga akan mengakibatkan

berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil alih tersebut.

2. Variabel Independent

a. Rasio Likuiditas

1) Current Ratio

Current ratio yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva

lancar yang dimiliki (Sumarsan, 2013:45). Semakin tinggi

rasio lancar, maka akan semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membayar berbagai tagihannya.

Current Ratio = Current Assets

Current Liabilities

2) Quick Ratio

Quick Ratio merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban terhadap para

Page 83: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

64

deposan (pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito)

dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank.

(Kasmir, 2012: 315)

Quick Ratio = Cash Assets

Total Deposit

3) Banking Ratio

Banking ratio bertujuan mengukur tingkat likuiditas bank

dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan

jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini, maka

tingkat likuiditas bank semakin rendah karena jumlah dana

yang digunakan untuk membiayai kredit semakin kecil,

demikian pula sebaliknya.

Banking Ratio = Total Loans

Total Deposit

b. Rasio Solvabilitas

1) Debt to Asset Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya total aktiva

yang dibiayai oleh kreditur perusahaan. Semakin tinggi rasio

tersebut semakin banyak uang kreditur yang digunakan

perusahaan untuk menghasilkan laba (Sumarsan, 2013:47).

Karena dalam merger seluruh hutang perusahaan dialihkan ke

perusahaan hasil merger maka pengakuisisi harus melihat nilai

hutang ini. Makin besar hutang berarti semakin besar beban

Page 84: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

65

bagi perusahaan pasca merger untuk mengembalikan pinjaman

tersebut.

Debt to asset ratio = Total Debt

Total Assets

2) Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio menunjukkan persentase penyediaan

dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Para

kreditur secara umum akan lebih suka jika rasio ini lebih

rendah. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat

pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham,

dan semakin besar perlindungan bagi kreditur (margin

perlindungan) jika terjadi penyusutan nilai aset atau kerugian

besar.

Debt to equity ratio = Total Debt

Total Equity

3) Primary Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur apakah permodalan

yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan

yang terjadi dalam total aset masuk dapat ditutupi oleh capital

equity. (Kasmir, 2012:322)

Primary Ratio = Equity Capital

Total Assets

Page 85: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

66

4) Capital Adequacy Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank

untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat

dihindarkan. (Harmono, 2014:115-116)

Capital Adequacy Ratio = Total Equity

Total Loans + Securities

c. Rasio Aktivitas

1) Asset Turnover Ratio

Asset turnover ratio mengukur seberapa efektif aktiva

perusahaan mampu menghasilkan pendapatan operasional

yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan utama

perusahaan. Semakin tinggi asset turnover ini berarti semakin

efektif aktiva tersebut dalam menghasilkan pendapatan.

Sebaliknya jika rasio ini rendah maka ada kemungkinan

perusahaan menggunakan aset dibawah kapasitas, sehingga

perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan penerimaan.

(Moin, 2010:143)

Asset turnover ratio = Total Operating Revenue

Total Asset

d. Rasio Profitabilitas

1) Net Profit Margin

Net profit margin menghitung proporsi pendapatan total

yang tersedia untuk dibagikan ke pemegang saham. (Atkinson

dkk., 2012:381)

Page 86: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

67

Net Profit Margin = Net Income

Operating income

2) Return on Assets

Return on Assets (ROA) adalah ukuran pengembalian

yang dihasilkan oleh aset milik perusahaan. Pengukuran ini

mengukur cara organisasi membiayai aset milik perusahaan

(Atkinson dkk., 2012:376). Dalam merger, tinggi rendahnya

rasio ini harus disikapi terlebih dahulu melihat apakah nilai

aset betul-betul memberikan informasi yang sebenarnya. Di

sinilah akuntan dan appraisal berperan penting dalam

menaksir nilai sesungguhnya dari aktiva tetap. (Moin,

2010:138)

Return on Assets = Net Income

Total Assets

3) Return on Equity

Return on Equity mengukur seberapa besar keuntungan

bersih yang tersedia bagi pemegang saham. ROE yang tinggi

seringkali mencerminkan penerimaan perusahaan atas peluang

investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Akan

tetapi, jika perusahaan tersebut telah memilih untuk

menerapkan tingkat utang yang tinggi berdasarkan standar

industri, ROE yang tinggi hanyalah merupakan hasil dari

asumsi risiko keuangan yang berlebihan. (Van Horne dan

Wachomicz, 2012:184)

Page 87: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

68

Return on Equity = Net Income

Total Equity

e. Rasio Pasar

1) Earnings Per Share (EPS)

EPS menunjukkan bagian laba yang dinikmati oleh

pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimiliki.

Besar kecilnya EPS dipengaruhi oleh laba bersih dan jumlah

lembar saham yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan

menambah modal saham dengan mengeluarkan lembar saham

baru sementara laba tidak berubah maka EPS akan semakin

kecil.

Earning per Share = Net Income

Number of outstanding stock

2) Price Earnings Ratio

PER mengindikasikan tingkat pertumbuhan perusahaan.

Kesediaan para investor untuk menerima kenaikan PER sangat

bergantung pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan

peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, biasanya memiliki

PER yang tinggi. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung memiliki PER yang

rendah pula. (Moin, 2010:139-140)

PER = Harga pasar per lembar saham

EPS

Page 88: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sejarah dikenalnya asal mula kegiatan perbankan dimulai dari jasa

penukaran uang. Oleh karena itu, bank dikenal sebagai tempat menukar uang

atau sebagai meja tempat menukarkan uang. Dalam sejarah para pedagang

dari berbagai kerajaan melakukan transaksi dengan menukarkan uang, dimana

menukarkan uang dilakukan antar mata uang kerajaan yang satu dengan mata

uang kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran uang ini sekarang dikenal

dengan perdagangan valuta asing (money changer). Dalam perkembangan

selanjutnya, kegiatan operasional perbankan bertambah lagi menjadi tempat

penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Kemudian

kegiatan perkembangan dengan kegiatan peminjaman uang, yaitu dengan cara

uang yang semula disimpan masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali

oleh masyarakat yang membutuhkannya.

Akibat dari kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin

meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh

seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di negara maju maupun negara

berkembang. Dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan

modern baik dari segi ragam produk, kualitas pelayanan, maupun teknologi

yang dimiliki. Perbankan semakin mendominasi perkembangan ekonomi dan

bisnis suatu negara. Bahkan, aktivitas dan keberadaan perbankan sangat

menentukan kemajuan suatu negara dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu,

Page 89: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

70

tidak heran apabila perbankan suatu negara hancur, maka akan

mengakibatkan kehancuran perekonomian negara yang bersangkutan seperti

yang terjadi di Indonesia tahun 1998 dan 1999.

Sejarah perbankan yang dikenal oleh dunia berawal dari dataran benua

Eropa mulai dari zaman Babylonia yang kemudian dilanjutkan ke zaman

Yunani kuno dan Romawi. Bank-bank yang sudah terkenal pada saat itu di

benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1711, kemudian menyusul Bank of

Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320.

Perkembangan perbankan di dataran Inggris baru dimulai pada abad ke-

16. Namun, karena inggris yang begitu aktif mencari daerah penjajahan,

perkembangan perbankan pun ikut dibawa ke negara jajahannya seperti

Benua Amerika, Afrika dan Asia yang memang sudah dikenal pada saat itu

memegang peran penting dalam bidang perdagangan.

Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan

perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak

terlepas dari perkembangan perdagangan. Perkembangan perdagangan yang

semula hanya berkembang dan maju di dataran Eropa akhirnya menyebar ke

seluruh benua Asia, Amerika dan Afrika.

Dalam perjalanannya, perkembangan perbankan di Indonesia tidak

terlepas dari masa penjajahan Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda

lah yang memperkenalkan dunia perbankan kepada masyarakat Indonesia.

Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda terdapat beberapa bank yang

memegang peranan penting seperti:

Page 90: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

71

1. De Algemenevolks Crediet Bank

2. De Escompto Bank NV

3. De Post Paar Bank

4. De Javasche NV

5. Nationale Handles Bank (NHB)

6. Nederland Handles Maatscappij (NHM)

Di samping bank-bank yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia belanda

terdapat pula bank-bank yang dimiliki oleh warga pribumi, Cina, Jepang, dan

Eropa lainnya. Bank-bank tersebut antara lain:

1. Bank Abuan Saudagar

2. Batavia Bank

3. Bank Nasional Indonesia

4. NV Bank Boemi

5. The Bank of Cina

6. The Chartered Bank of India

7. The Matsui Bank

8. The Yokohama Species Bank.

Di zaman kemerdekaan perkembangan perbankan di Indonesia semakin

maju dan berkembang lagi. Beberapa bank milik Belanda di nasionalisir oleh

Pemerintah Indonesia menjadi bank milik pemerintah Indonesia sehingga

menambah deretan bank yang memang sudah ada sebelumnya. Beberapa

bank yang sudah ada di zaman awal kemerdekaan antara lain sebagai berikut:

1. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo

Page 91: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

72

2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank

ini berasal dari De Algemenevolk Crediet Bank atau Syomin Ginko

3. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian

menjadi BNI 1946

4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946

5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan

6. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946

7. Indonesia Bank Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian

menjadi Bank Amerta

8. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949

9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari,

kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949

10. Kalimantan Corporation Trading di Samarinda tahun 1950 kemudian

merger dengan Bank Pasifik.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sejarah perkembangan

perbankan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh negara yang menjajahnya

Belanda. Oleh Belanda, bank digunakan sebagai alat untuk memperlancar

transaksi perdagangan, baik untuk negerinya sendiri maupun untuk negara

lain. saat itu terdapat juga beberapa bank pemerintah yang bukan berasal dari

bank milik Belanda baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta

nasional. (Kasmir, 2012:16-21)

Berikut ini adalah bank-bank milik pemerintah di Indonesia, yaitu:

Page 92: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

73

1. Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)

2. Bank Tabungan Negara (BTN)

3. Bank Sentral

4. Bank Dagang Negara (BDN)

5. Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)

6. Bank Bumi Daya (BBD)

7. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

8. Bank Ekspor Impor (Bank Eksim)

9. Bank Pembangunan Daerah (BPD)

10. Bank Mandiri

Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong

perekonomian suatu negara. Hampir semua sektor usaha, yang meliputi sektor

industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa dan perumahan sangat

membutuhkan bank sebagai mitra dalam melakukan transaksi keuangan.

Peran bank bagi masyarakat individu, maupun masyarakat bisnis sangat

penting bahkan bagi suatu negara, karena bank sebagai suatu lembaga yang

sangat berperan dan berpengaruh dalam perekonomian suatu negara.

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang

dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat

dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Page 93: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

74

Bank di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis bank dapat

dibedakan sesuai dengan fungsi, kepemilikan, status, penetapan harga dan

kepemilikannya. (Ismail, 2011:13)

1. Jenis Bank Ditinjau dari Segi Fungsinya

a. Bank Sentral

Bank Sentral merupakan bank yang berfungsi sebagai pengatur

bank-bank yang ada dalam suatu negara. Bank sentral hanya ada satu

di setiap negara dan mempunyai kantor yang hampir di setiap

provinsi. Bank sentral yang ada di Indonesia adalah Bank Indonesia.

b. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

c. Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

2. Jenis Bank Ditinjau dari Segi Kepemilikannya

a. Bank Milik Pemerintah

Bank milik pemerintah atau yang lebih dikenal dengan bank

pemerintah merupakan bank yang kepemilikannya berada dibawah

pemerintah.

Page 94: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

75

b. Bank Swasta Nasional

Bank swasta nasional merupakan bank yang didirikan oleh

swasta baik individu, maupun lembaga, sehingga seluruh keuntungan

akan dinikmati oleh swasta. Sebaliknya, apabila terdapat kerugian

atas usaha bank, maka kerugian tersebut akan ditanggung oleh pihak

swasta.

c. Bank Milik Koperasi

Bank yang didirikan oleh perusahaan yang berbadan hukum

koperasi, dan seluruh modalnya milik koperasi. Di Indonesia,

terdapat satu bank yang didirikan oleh koperasi atau bank yang

menjadi milik koperasi, yaitu Bank Bukopin.

d. Bank Asing

Bank Asing merupakan bank yang didirikan oleh pemerintah

asing maupun oleh swasta asing. Bank asing yang ada di Indonesia,

merupakan cabang atau perwakilan dari bank asing yang berkantor

pusat di negaranya masing-masing.

e. Bank Campuran

Bank campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh

swasta asing dan nasional. Meskipun, pemilik bank campuran adalah

warga negara asing atau perusahaan asing dan warga Indonesia atau

perusahaan dalam negeri, akan tetapi kepemilikan sahamnya

mayoritas dimiliki oleh swasta nasional.

Page 95: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

76

3. Jenis Bank Ditinjau dari Segi Statusnya

a. Bank Devisa

Bank devisa merupakan bank yang dapat melakukan aktivitas

transaksi ke luar negeri dan/atau transaksi yang berhubungan dengan

mata uang asing secara keseluruhan.

b. Bank Non Devisa

Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin

untuk melaksanakan kegiatan seperti bank devisa. Transaksi yang

dilakukan oleh bank non devisa masih terbatas pada transaksi dalam

negeri dan/atau mata uang rupiah saja.

4. Jenis Bank Ditinjau dari Segi Cara Penentuan Harga

a. Bank Konvensional

Bank konvensional merupakan bank yang dalam penentuan

harga menggunakan bunga sebagai balas jasa. Balas jasa yang

diterima oleh bank atas penyaluran dana kepada masyarakat, maupun

balas jasa yang dibayar oleh bank kepada masyarakat atas

penghimpunan dana.

b. Bank Syariah

Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu

pada hukum islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan

bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah.

Page 96: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

77

5. Jenis Bank Ditinjau dari Segi Tingkatannya (Kantor)

a. Kantor Pusat

Kantor pusat merupakan kantor bank yang menjadi pusat dari

kantor cabang di seluruh wilayah negara, maupun yang ada di negara

lain. Setiap bank hanya memiliki satu kantor pusat dan berlokasi d

negara mana bank tersebut didirikan. Kantor pusat bank tidak boleh

berlokasi di luar wilayah Indonesia.

b. Kantor Wilayah

Kantor wilayah, merupakan perwakilan dari kantor pusat yang

membawahi suatu wilayah tertentu. Pembagian kantor wilayah di

dasarkan pada besar kecilnya bank, maupun wilayah yang menjadi

target pemasarannya.

c. Kantor Cabang Penuh

Kantor cabang penuh merupakan kantor cabang yang diberi

kewenangan oleh kantor pusat atau wilayah untuk melakukan semua

transaksi perbankan.

d. Kantor Cabang Pembantu

Pada umumnya, kantor cabang pembantu lebih memfokuskan

pada aktivitas penghimpunan dana pihak ketiga saja. Dalam

menyalurkan dana (kredit) kepada debitur, kantor cabang pembantu

hanya diberi kewenangan untuk mencari calon debitur. Keputusan

persetujuan maupun penolakan atas permohonan kredit calon debitur

dilakukan oleh kantor cabang penuh.

Page 97: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

78

e. Kantor Kas

Kantor kas merupakan kantor cabang yang paling kecil, karena

aktivitas yang dapat dilakukan oleh kantor kas meliputi transaksi

yang terkait dengan tabungan baik setoran dan penarikan tunai,

transaksi pembukaan simpanan giro, deposito, kredit, pelayanan

transfer, kliring, dan inkaso ditangani oleh kantor cabang penuh

sebagai induknya.

B. Data Umum Sampel Terpilih

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana

pengambilan sampel dengan cara purposive sampling method. Dari proses

teknik sampling sebagaimana dijelaskan dalam bab sebelumnya, diperoleh 5

(lima) perbankan di Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai sampel dalam

penelitian ini. Sebagai gambaran awal mengenai sampel perbankan tersebut,

berikut ini disajikan data umum dari masing-masing sampel terpilih:

1. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk

Salah satu sampel perusahaan yang melakukan merger dalam

penelitian ini adalah PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk yang

berkedudukan di Jakarta Selatan. Bank ini semula didirikan dengan

nama PT. Inter-Pacific Financial Corporation berdasarkan Akta Nomor

12 tanggal 7 September 1973, dibuat di hadapan Bagijo, S.H.,

pengganti dari Eliza Pondaag, S.H., Notaris di Jakarta, dengan ruang

lingkup usaha sebagai lembaga keuangan bukan bank, dan Akta

Page 98: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

79

tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/2/12 tanggal 3 Januari 1975,

serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor

6 tanggal 21 Januari 1975 Tambahan Nomor 47.

Pada tanggal 10 Juli 1990, PT. Inter-Pacific Financial Corporation

mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya.

Berdasarkan Akta Nomor 67 tanggal 19 Mei 1992, dibuat di

hadapan Adam Kasdarmadji, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 10 tanggal

2 Februari 1993 Tambahan Nomor 591, PT. Inter-Pacific Financial

Corporation berubah nama menjadi PT. Inter-Pacific Bank. Pada

tanggal 24 Februari 1993, PT. Inter-Pacific Bank mendapatkan izin

usaha sebagai bank umum dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor 176/KMK.017/1993.

Berdasarkan Akta Nomor 44 tanggal 13 Juni 1997 juncto Akta

Nomor 8 tanggal 15 Januari 1998, keduanya dibuat di hadapan Sri

Nanning, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 70 tanggal 1 September 1998

Tambahan Nomor 5056, PT. Inter-Pacific Bank berubah nama menjadi

PT. Bank Inter-Pacific, Tbk.

Pada tanggal 9 April 1999, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk.

Mengajukan permohonan pembatalan pencatatan (delisting) saham di

Page 99: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

80

Bursa Efek Surabaya, dan pada tanggal 19 April 1999, Bursa Efek

Surabaya memberikan persetujuan atas permohonan pembatalan

pencatatan tersebut.

Pada tanggal 14 April 2005, PT . Bank Inter-Pacific, Tbk. Telah

menandatangani Akta Penggabungan Nomor 17, dibuat di hadapan

Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dimana PT. Bank Artha Graha

menggabungkan diri kedalam PT. Bank Inter-Pacific, Tbk.

Penggabungan tersebut telah mendapat izin dari Bank Indonesia dengan

Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 7/32/KEP.GBI/2005

tanggal 15 Juni 2005, dan berlaku efektif pada tanggal 11 Juli 2005.

Berdasarkan Akta Nomor 27 tanggal 12 Juli 2005, dibuat di

hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan

izin dari Bank Indonesia dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia

Nomor 7/49/KEP.GBI/2005 tanggal 16 Agustus 2005, PT. Bank Inter-

Pacific, Tbk. berganti nama menjadi PT. Bank Artha Graha

Internasional, Tbk. Perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 101 tangal 19 Desember 2006

Tambahan Nomor 13128.

Perjalanan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. berbekal pada

kepercayaan stakeholders dengan mempersembahkan value added,

cultural capital, dan goodwill untuk peningkatan sosial ekonomi

masyarakat.

Page 100: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

81

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. berkomitmen untuk

menjadi lembaga keuangan yang terkemuka dan selalu menghasilkan

yang terbaik dengan memberikan layanan prima untuk mewujudkan

kepedulian terhadap kemanusiaan, sosial dan budaya.

2. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk

PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk (Bank BNP) berkedudukan

di Bandung dan berkantor pusat di Jalan Ir. Juanda No. 95, Bandung -

40132, Indonesia, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 47, tanggal

18 Januari 1972, yang dibuat di hadapan Komar Andasasmita, SH,

Notaris di Bandung.

Bank BNP semula didirikan dengan nama PT Bank Pasar Karya

Parahyangan yang berorientasi bisnis pada usaha retail, kemudian pada

bulan Juli 1989 ditingkatkan statusnya menjadi Bank Umum Nasional

dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan jasa perbankannya lebih

luas dan dapat membidik sector ekonomi yang lebih besar lagi,

sekaligus berganti nama menjadi PT. Bank Nusantara Parahyangan.

Pada Agustus 1994, untuk melayani ragam transaksi dan akses

perdagangan yang lebih luas khususnya untuk transaksi valuta asing

dan perdagangan luar negeri melalui transaksi ekspor dan impor, maka

Bank BNP melengkapi ijin operasionalnya dengan izin sebagai bank

devisa.

Tahun 2000 berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15

September 2000, Bank BNP mengubah status perusahaan menjadi

Page 101: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

82

perusahaan publik (terbuka) dengan menawarkan 50.000.000 saham

biasa kepada masyarakat dengan harga nominal Rp. 500,- per lembar

sahamnya, disertai dengan penerbitan waran sejumlah 20.000.000

lembar yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta tanggal 10 Januari

2001, sehingga jumlah saham beredar saat itu menjadi sebanyak

150.000.000 saham.

Modal Disetor Bank BNP bertambah pada bulan Januari 2004

sebagai akibat adanya exercise waran sebanyak 8.275.000 lembar

menjadi saham biasa atas nama dengan nominal Rp. 500,- sehingga

jumlah tersebut menambah jumlah saham beredar menjadi 158.275.000

saham. Dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank

BNP, maka pada bulan Juli 2006 dilakukan Penawaran Umum Terbatas

I (PUT 1) kepada pemegang saham atas sejumlah 158.275.000 lembar

saham dengan harga penawaran sebesar Rp. 550,- per saham.

Pada tanggal 17 Desember 2007, kepemilikan mayoritas saham

Bank BNP telah beralih kepada ACOM CO., LTD. Japan (ACOM) dan

The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) melalui akuisisi

saham sebanyak 75,41% saham Bank BNP, dimana ACOM menguasai

55,41% dan BTMU menguasai 20% dari seluruh saham yang telah

dikeluarkan Bank BNP, sehingga dengan demikian keduanya menjadi

Pemegang Saham Pengendali Bank BNP. Pada bulan Oktober 2010

dilakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) Dalam Rangka

Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 99.963.158

Page 102: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

83

Saham Biasa Atas nama dengan nilai nominal Rp. 500,- setiap saham

yang ditawarkan dengan Harga penawaran Rp.1000,- setiap saham.

Selanjutnya per 31 Desember 2011, komposisi saham ini menjadi

75,51% saham dimana ACOM menguasai 60,31% dan BTMU

menguasai 15.20% dari total 316.513.158 saham.

Pada bulan Mei 2013 Bank BNP melakukan Penawaran Umum

Terbatas III (PUT III) dengan jumlah saham baru yang ditawarkan

sebanyak 260.320.724 dengan nominal Rp.500,- setiap saham yang

ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp.1.150,- setiap saham. Hasil

PUT III tersebut membuat komposisi kepemilikan saham berubah

dimana ACOM CO, LTD menguasai 66,15% dan The Bank of Tokyo-

Mitsubishi UFJ, Ltd menguasai 9,35% dari total 676.833.882 saham.

3. PT. Bank of India Indonesia, Tbk

Salah satu sampel perusahaan yang melakukan akuisisi dalam

penelitian ini adalah Bank of India yang semula bernama Bank

Swadesi. Keberadaan Bank Swadesi berawal dari sebuah bank pasar

bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada tahun 1968 di

Surabaya. Pada tahun 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh

Keluarga Chugani yang menumbuh-kembangkan bank ini sehingga

pada tanggal 2 September 1989, Bank Swadesi secara resmi beroperasi

menjadi Bank Umum dengan nama PT. Bank Swadesi.

Pada tahun 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan usaha

(merger) dengan PT. Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi

Page 103: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

84

yang berkedudukan di Surakarta untuk dapat membuka kantor cabang

di Jakarta dan setelah memperoleh ijin dari Bank Indonesia, pada tahun

1992 Bank Swadesi menjalankan usaha sebagai pedagang valuta asing.

Proses tumbuh dan berkembang ini terus berlanjut dibawah

kepemilikan dan manajemen yang baru dan pada tanggal 11 November

1994 Bank Swadesi mendapatkan peningkatan status dari Bank

Indonesia dan secara resmi beroperasi menjadi Bank Devisa. Dengan

status devisa ini semakin memperkokoh posisi Bank Swadesi sebagai

lembaga kepercayaan yang memberikan jasa dan layanan perbankan

yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus untuk

mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional, Pada tahun 1995

dilakukan pemindahan kantor pusat dari Surabaya ke Jakarta.

Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan

yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian telah

menjadi bukti keberhasilan Bank Swadesi dalam melewati masa-masa

sulit di tengah krisis multidimensi yang melanda Indonesia.

Sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi perkembangan

perbankan di masa mendatang, khususnya dalam aspek permodalan,

pada tahun 2002 Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek

Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang "go public".

Sejalan dengan program kegiatan Arsitektur Perbankan Indonesia

(API), Bank Swadesi telah memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus

Page 104: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

85

dengan modal minimal Rp 100 miliar dan dengan kondisi permodalan

yang cukup akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank

Swadesi dalam memanfaatkan segala peluang yang ada.

Sampai akhir tahun 2007, Bank Swadesi telah mengembangkan

Jaringan operasional di dua kota terbesar di Indonesia yaitu Jakarta dan

Surabaya dengan Jaringan unit kerja terdiri dari 4 Kantor Cabang, 5

Kantor Cabang Pembantu, 5 Kantor Kas dan 1 unit mobil kas keliling.

Berpedoman pada visi dan misi yang baru, komitmen untuk

memberikan yang terbaik dan penerapan prinsip kehati-hatian, Bank

Swadesi bertekad untuk memberikan jasa dan layanan yang terbaik bagi

masyarakat dan pembangunan perekonomian Indonesia.

Untuk dapat mewujudkan Visi, Misi dan sekaligus memperkuat

posisinya di peta perbankan nasional, Bank Swadesi memandang perlu

untuk menjalin aliansi strategis dengan mengundang investor yang kuat.

Upaya tersebut direalisasikan dengan penandatanganan Akta Akuisisi

antara pemegang saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank of India

terkait dengan pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar

saham atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi

pada tanggal 22 Juni 2007. Dengan demikian secara resmi Bank of

India telah menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih

pengendalian Bank Swadesi.

Page 105: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

86

4. PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk

PT. Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank Indonesia” atau

“Bank”) adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia yang

merupakan bagian dari grup Malayan Banking Berhad (Maybank),

salah satu grup penyedia layanan keuangan terbesar di ASEAN.

Sebelumnya, PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk bernama PT. Bank

Internasional Indonesia (BII) yang didirikan pada 15 Mei 1959,

mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988 dan mencatatkan

sahamnya sebagai perusahaan terbuka di bursa efek Jakarta dan

Surabaya (sekarang telah merger menjadi Bursa Efek Indonesia) pada

1989.

Pada 30 September 2008, Maybank Offshore Corporate Services

(Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS), anak perusahaan yang dimiliki

sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad (Maybank), menyelesaikan

pengambilalihan 100% saham Sorak Financial Holdings Pte, Ltd,

pemilik 55,51% saham BII. Pada Desember 2008, MOCS

menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan

meningkatkan kepemilikannya.

Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terbesar di

Indonesia yang terkoneksi dengan jaringan regional maupun

internasional Grup Maybank. Per 31 Desember 2015 Maybank

Indonesia memiliki 456 cabang termasuk cabang Syariah dan kantor

fungsional mikro yang tersebar di Indonesia serta dua cabang luar

Page 106: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

87

negeri (Mauritius dan Mumbai, India), 17 Mobil Kas Keliling dan 1.605

ATM termasuk CDM (Cash Deposit Machine) yang terkoneksi dengan

lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM

BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan terhubung dengan 3.500 ATM

Maybank di Singapura dan Malaysia melalui jaringan MEPS.

Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa

komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan

Perbankan Ritel, Perbankan Bisnis, dan Perbankan Global, serta

pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu WOM Finance untuk

kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat.

Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan

kapasitas e-banking melalui Mobile Banking, Internet Banking dan

berbagai saluran lainnya.

5. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk

Salah satu Bank di Indonesia yang mulai berdiri pada tahun 1955

adalah Bank CIMB Niaga. Tepatnya, Bank ini didirikan pada 26

September 1955 dengan nama awal Bank Niaga. Tujuan awal

didirikannya Bank Niaga adalah untuk membangun nilai-nilai dan

profesionalisme khususnya di bidang perbankan. Dengan bergulirnya

waktu, Bank Niaga dikenal sebagai penyedia produk dan layanan

berkualitas serta terpercaya.

Salah satu bukti komitmen pelayanan Bank Niaga adalah dengan

menawarkan layanan melalui ATM di tahun 1987. Bank ini merupakan

Page 107: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

88

Bank pertama yang menawarkan fasilitas tersebut di Indonesia. Bank

Niaga menjadi bank pertama yang memberikan layanan perbankan

secara online di tahun 1991. Sebelumnya, tepatnya pada tahun 1989,

Bank Niaga sudah menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta

dan Bursa Efek Surabaya.

Dengan profesionalisme yang tinggi, Bank CIMB Niaga akhirnya

juga digunakan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang

mayoritas saham saat terjadi krisis keuangan di akhir tahun 1990-an.

Cikal bakal Bank CIMB Niaga terjadi pada bulan November 2002 saat

Asset-Holding Berhad atau CAHB yang saat ini dikenal dengan CIMB

Group Holdings Berhad atau CIMB Group Holdings mengakuisisi

saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan

Nasional atau BPPN. Kepemilikan saham berpindah di bulan Agustus

2007 dengan platform universal banking.

Secara terpisah, Khazanah, pemilik saham mayoritas CIMB Group

Holdings juga mengakuisisi kepemilikan mayoritas Lippo Bank.

Keduanya resmi berpindah tangan ke CIMB Group pada tanggal 28

Oktober 2008. Akhirnya pada bulan Mei 2008, nama bank resmi

berubah menjadi Bank CIMB Niaga. Selanjutnya, di bulan Juni 2008

terjadi kesepakatan penggabungan bank ini dengan Lippo Bank.

Secara legal, Lippo Bank bergabung dengan CIMB Niaga pada

tanggal 1 November 2008 dengan hadirnya pula logo baru.

Penggabungan ini merupakan loncatan besar khususnya untuk sektor

Page 108: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

89

perbankan di Asia Tenggara. Pasalnya, sejak tahun 2007, Khasanah

telah mengusulkan mengenai penggabungan atau merger tersebut

sebagai jalan yang harus ditempuh. Hal ini harus dijalankan agar pihak

bank mampu memenuhi kebijakan Single Presence Policy atau SPP

yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Penggabungan ini juga merupakan merger bank pertama di

Indonesia khususnya terkait dengan kebijakan SPP. Sejalan dengan

perkembangan CIMB Niaga, nasabah telah mendapatkan layanan

perbankan yang komprehensif khususnya di perbankan ritel, UKM dan

korporat. Dengan komitmen serta profesionalisme yang tetap dijaga

hingga kini, akhirnya Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5

khususnya dari sisi aset pendanaan, kredit serta luasnya jaringan

cabang.

C. Analisis Hipotesis

1. Analisis Statistik Deskriptif

Dalam analisis statistik deskriptif objek penelitian, penulis akan

menjabarkan hasil perhitungan kinerja keuangan, yaitu Current Ratio

(CR), Quick Ratio (QR), Banking Ratio (BR), Debt to Asset Ratio

(DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Primary Ratio (PR), Capital

Adequacy Ratio (CAR), Asset Turnover Ratio (AT), Net Profit Margin

(NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earnings Per

Page 109: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

90

Share (EPS) dan Price Earnings Ratio (PER) 5 tahun sebelum dan 5

tahun sesudah merger dan akuisisi.

Kinerja perusahaan berupa rasio-rasio tersebut akan dibandingkan,

apakah kinerja perusahaan sesudah merger dan akuisisi mengalami

peningkatan atau penurunan dibandingkan dengan sebelum merger dan

akuisisi. Jika kinerja perusahaan sesudah penggabungan usaha

mengalami peningkatan maka tujuan utama penggabungan usaha tercapai

yaitu terciptanya sinergi antara kedua perusahaan, baik dari segi

peningkatan profit perusahaan, perluasan pangsa pasar, dan

memperkokoh struktur permodalan perusahaan. Berikut ini akan

disajikan hasil perhitungan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

Tabel 4.1

Current Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

2,476276338

1,078526131

1,144631407

1,176096794

1,134279584

1,096607243

1,092391230

1,231441972

1,129673655

1,165948208

Rata-rata 1,401962051 1,143212462

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata CR dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

penurunan sebesar 0,258749589 atau 26%. Rata-rata CR minimum

adalah 1,078526131 pada PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk dan

Page 110: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

91

rata-rata CUR maksimum adalah 2,476276338 pada PT. Bank Artha

Graha Internasional, Tbk.

Tabel 4.1 juga dapat mengetahui rata-rata CR pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 3 perusahaan

yang mengalami peningkatan rata-rata CR sesudah aktivitas merger dan

akuisisi, yaitu: PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk naik dari

1,078526131 menjadi 1,092391230, PT. Bank of India Indonesia, Tbk

naik dari 1,144631407 menjadi 1,231441972 dan PT. Bank CIMB Niaga,

Tbk naik dari 1,134279584 menjadi 1,165948208.

Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan rata-

rata CR sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha

Graha Internasional, Tbk turun dari 2,476276338 menjadi 1,096607243

dan PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk turun dari 1,134279584 menjadi

1,165948208.

Tabel 4.2

Quick Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

7,597820839

0,497965872

0,608733327

0,237932394

0,194747721

0,173576795

0,247755181

0,117371233

0,245853261

0,242731299

Rata-rata 1,847440031 0,244834320

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata QR dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

Page 111: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

92

penurunan sebesar 1,582605711. Rata-rata QR minimum adalah

0,117371233 pada PT. Bank of India Indonesia, Tbk dan rata-rata QR

maksimum adalah 7,597820839 pada PT. Bank Artha Graha

Internasional, Tbk.

Tabel 4.2 juga dapat mengetahui rata-rata QR pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 2

perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata QR sesudah aktivitas

merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk naik dari

0,237932394 menjadi 0,245853261 dan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk

naik dari 0,194747721 menjadi 0,242731299.

Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-

rata QR sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu PT. Bank Artha

Graha Internasional turun dari 7,597820839 menjadi 0,173576795, PT.

Bank Nusantara Parahyangan turun dari 0.497965872 menjadi

0,247755181 dan PT. Bank of India Indonesia, Tbk turun dari

0,608733327 menjadi 0,117371233.

Tabel 4.3

Banking Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

23,137553761

0,465593151

0,555825476

0,598937084

0,843878903

0,947883253

0,759336954

0,859887083

0,916081213

0,947883253

Rata-rata 5,120357675 0,886192351

Sumber: Data Diolah

Page 112: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

93

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat rata-rata BR dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

penurunan sebesar 4,234165324. Rata-rata BR minimum adalah

0,465593151 pada PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk dan rata-rata

BR maksimum adalah 0,465593151 pada PT. Bank Nusantara

Parahyangan, Tbk.

Tabel 4.3 juga dapat mengetahui rata-rata BR pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 4

perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata BR sesudah aktivitas

merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk naik

dari 0,465593151 menjadi 0,759336954, PT. Bank of India Indonesia,

Tbk naik dari 0,555825476 menjadi 0,859887083, PT. Bank Maybank

Indonesia, Tbk naik dari 0,598937084 menjadi 0,916081213 dan PT.

Bank CIMB Niaga, Tbk naik dari 0,843878903 menjadi 0,947883253.

Sedangkan terdapat 1 perusahaan saja yang mengalami penurunan

rata-rata BR sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu PT. Bank

Artha Graha Internasional, Tbk turun dari 23,137553761 menjadi

0,947883253.

Page 113: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

94

Tabel 4.4

Debt to Asset Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

0,871398331

0,932427782

0,862722159

0,895869070

0,909249812

0,928904481

0,909370161

0,815753169

0,905882303

0,879259377

Rata-rata 0,894333431 0,887833898

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat rata-rata DAR dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

penurunan sebesar 0,006499533 atau 1%. Rata-rata DAR minimum

adalah 0,815753169 pada PT. Bank of India Indonesia, Tbk dan rata-rata

DAR maksimum adalah 0,932427782 pada PT. Bank Nusantara

Parahyangan, Tbk.

Tabel 4.4 juga dapat mengetahui rata-rata DAR pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 2 perusahaan

yang mengalami peningkatan rata-rata DAR sesudah aktivitas merger

dan akuisisi, yaitu PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk naik dari

0,871398331 menjadi 0,928904481 dan PT. Bank Maybank Indonesia,

Tbk naik dari 0,895869070 menjadi 0,905882303.

Sedangkan 3 perusahaan mengalami penurunan rata-rata DAR

sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Nusantara

Parahyangan turun dari 0,932427782 menjadi 0,909370161, PT. Bank of

Page 114: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

95

India Indonesia, Tbk turun dari 0,862722159 menjadi 0,815753169, PT.

Bank CIMB Niaga, Tbk turun dari 0,909249812 menjadi 0,879259377.

Tabel 4.5

Debt to Equity Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

8,078025615

14,039786624

6,425554482

8,642264262

10,139769904

14,307744273

10,096084427

4,524476553

9,753409819

7,320654892

Rata-rata 9,465080177 9,200473991

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat rata-rata DER dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

penurunan sebesar 0,264606187 atau 26%. Rata-rata DER minimum

adalah 4,524476553 pada PT. Bank of India Indonesia, Tbk dan rata-rata

maksimum adalah 14,03774427 pada PT. Bank Artha Graha

Internasional, Tbk.

Tabel 4.5 juga dapat mengetahui rata-rata DER pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 2 perusahaan

yang mengalami peningkatan rata-rata DER sesudah aktivitas merger dan

akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk naik dari

8,078025615 menjadi 14,307744273 dan PT. Bank Maybank Indonesia

naik dari 8,642264262 menjadi 9,753409819.

Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-

rata DER sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank

Page 115: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

96

Nusantara Parahyangan turun dari 14,039786624 menjadi 10,096084427,

PT. Bank of India Indonesia, Tbk turun dari 6,425554482 mejadi

4,524476553 dan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk turun dari 10,139769904

menjadi 7,320654892.

Tabel 4.6

Primary Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

0,128601669

0,067572218

0,137277841

0,104130930

0,090750188

0,071095402

0,090629839

0,184246831

0,094117697

0,120740623

Rata-rata 0,105666569 0,112166078

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat rata-rata PR dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

peningkatan sebesar 0,006499509 atau 1% . Rata-rata PR minimum

adalah 0,067572218 pada PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk dan

rata-rata PR maksimum adalah 0,184246831 pada PT. Bank of India

Indonesia, Tbk.

Tabel 4.6 juga dapat mengetahui rata-rata PR pada 5 tahun sebelum

dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang

mengalami peningkatan rata-rata PR sesudah aktivitas merger dan

akuisisi, yaitu: PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk naik dari

0,067572218 menjadi 0,090629839, PT. Bank of India Indonesia, Tbk

Page 116: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

97

naik dari 0,137277841 menjadi 0,184246831 dan PT. Bank CIMB Niaga,

Tbk naik dari 0,090750188 menjadi 0,120740623.

Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan rata-

rata PR sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha

Graha Internasional, Tbk turun dari 0,128601669 menjadi 0,071095402

dan PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk turun dari 0,104130930 menjadi

0,094117697.

Tabel 4.7

Capital Adequacy Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

0,108025468

0,131943476

0,289294000

0,135852936

0,112145527

0,093974939

0,127488958

0,274530476

0,119592476

0,150095549

Rata-rata 0,155452281 0,153136480

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat rata-rata CAR dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

penurunan sebesar 0,0022315802 atau 0,23% . Rata-rata CAR minimum

adalah 0,093974939 pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk dan

rata-rata CAR maksimum adalah 0,289294000 pada PT. Bank of India

Indonesia, Tbk.

Tabel 4.7 juga dapat mengetahui rata-rata CAR pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 1 perusahaan

saja yang mengalami peningkatan rata-rata CAR sesudah aktivitas

Page 117: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

98

merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank CIMB Niaga, Tbk naik dari

0,112145527 menjadi 0,150095549.

Sedangkan 4 perusahaan lainnya mengalami penurunan rata-rata

CAR sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha Graha

Internasional, Tbk turun dari 0,108025468 menjadi 0,093974939, PT.

Bank Nusantara Parahyangan, Tbk turun dari 0,131943476 menjadi

0,093974939, P. Bank of India Indonesia, Tbk turun dari 0,289294000

menjadi 0,274530476 dan PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk turun dari

0,135852936 menjadi 0,119592476.

Tabel 4.8

Asset Turnover Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

0,005860927

0,004583021

0,005294469

0,022277485

0,015170563

0,006331603

0,006908342

0,009427395

0,027861367

0,019462015

Rata-rata 0,010637293 0,013998145

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat rata-rata AT dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

peningkatan sebesar 0,003360852 atau 0,34%. Rata-rata rasio AT

minimum adalah 0,004583021 pada PT. Bank Nusantara Parahyangan,

Tbk dan rata-rata rasio AT maksimum adalah 0,027861367 ada PT. Bank

Maybank Indonesia, Tbk.

Page 118: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

99

Tabel 4.8 juga dapat mengetahui rata-rata rasio AT pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Semua perusahaan

mengalami peningkatan rata-rata rasio AT sesudah aktivitas merger dan

akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk naik dari

0,005860927 menjadi 0,006331603, PT. Bank Nusantara Parahyangan,

Tbk naik dari 0,004583021 menjadi 0,006908342, PT. Bank of India

Indonesia, Tbk naik dari 0,005294469 menjadi 0,009427395, PT. Bank

Maybank Indonesia, Tbk naik dari 0,022277485 menjadi 0,027861367

dan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk naik dari 0,015170563 menjadi

0,019462015.

Tabel 4.9

Net Profit Margin

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

1.220319350

0.705530447

0.775259781

1.039802230

0.918328178

0.679903787

0.791410951

0.749176410

0.685788670

0.736539443

Rata-rata 0.931847997 0.728563852

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat rata-rata NPM dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

pada periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami penurunan

sebesar 0,203284145 atau sebesar 20,3%. Rata-rata NPM minimum dan

maksimum adalah 0,679902787 dan 1.220319250 pada PT. Artha Graha

Internasional, Tbk.

Page 119: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

100

Tabel 4.9 juga dapat mengetahui rata-rata NPM pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 1 perusahaan

yang mengalami peningkatan rata-rata NPM setelah aktivitas merger dan

akuisisi, yaitu: PT. Nusantara Parahyangan, Tbk naik dari 0,705530447

menjadi 0,791410951.

Sedangkan 4 perusahaan lainnya mengalami penurunan NPM

setelah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha Graha

Internasional, Tbk turun dari 1,220319350 menjadi 0.679903787, PT.

Bank of India Indonesia, Tbk turun dari 0,775259781 menjadi

0,749176410, PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk turun dari 1,039802230

menjadi 0,685788670 dan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk turun dari

0,918328178 menjadi 0,736539443.

Tabel 4.10

Return On Asset

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

0,353813227

0,009115715

0,014685426

0,013090224

0,011603620

0,002687597

0,007448778

0,021053768

0,006283600

0,020089403

Rata-rata 0,080461642 0,011512629

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat rata-rata ROA dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

penurunan sebesar 0,068949013 atau sebesar 7%. Rata-rata ROA

Page 120: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

101

minimum dan maksimum adalah 0,002687597 dan 0,353813227 pada

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

Tabel 4.10 juga dapat mengetahui rata-rata ROA pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 2 perusahaan

yang mengalami peningkatan rata-rata ROA setelah aktivitas merger dan

akuisisi, yaitu: PT. Bank of India Indonesia, Tbk naik dari 0,014685426

menjadi 0,021053768 dan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk naik dari

0,0116036620 menjadi 0,020089403.

Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-

rata ROA sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha

Graha Internasional, Tbk turun dari 0,353813227 menjadi 0,002687597,

PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk turun dari 0,009115715 menjadi

0,007448778 dan PT. Bank Maybank Indonesia turun dari 0,013090224

menjadi 0,006283600.

Tabel 4.11

Return On Equity

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

0,108340019

0,143192336

0,104819287

0,123355028

0,138055375

0,037863149

0,083581000

0,117228493

0,070655248

0,166980789

Rata-rata 0,123552409 0,095261736

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan pada tabel 4.11 dapat dilihat rata ROE dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

Page 121: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

102

penurunan sebesar 0,028290673 atau sebesar 3%. Rata-rata ROE

minimum adalah 0,037863149 pada PT. Bank Artha Graha Internasional,

Tbk dan rata-rata ROE maksimum adalah 0,166980789 pada PT. Bank

CIMB Niaga, Tbk.

Tabel 4.11 juga dapat mengetahui rata-rata ROE pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 2 perusahaan

yang mengalami peningkatan ROE sesudah aktivitas merger dan akuisisi,

yaitu: PT. Bank of India Indonesia, Tbk naik dari 0,104819287 menjadi

0,117228493 dan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk naik dari 0,138055375

menjadi 0,166980789.

Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-

rata ROE sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha

Graha Internasional, Tbk turun dari 0,108340019 menjadi 0,037863149,

PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk turun dari 0,143192336 menjadi

0,083581000 dan PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk turun dari

0,123355028 menjadi 0,070655248.

Tabel 4.12

Earnings Per Share

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

2,413409381

125,241739039

35,00423591

12,55919052

61,66345631

4,015073978

115,102284969

45,22925104

11,219317097

125,834162002

Rata-rata 47,37640623 60,28001782

Sumber: Data Diolah

Page 122: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

103

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat rata-rata EPS dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

peningkatan sebesar 12,90361158. Rata-rata EPS minimum adalah

2,413409381 pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk dan rata-rata

EPS maksimum adalah 125,834162002 pada PT. Bank CIMB Niaga,

Tbk.

Tabel 4.12 juga dapat mengetahui rata-rata EPS pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Terdapat 3 perusahaan

yang mengalami peningkatan rata-rata EPS sesudah aktivitas merger dan

akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk naik dari

2,413409381 menjadi 4,015073978, PT. Bank of India Indonesia, Tbk

naik dari 35,00423591 menjadi 45,22925104 dan PT. Bank CIMB Niaga,

Tbk naik dari 61,66345631 menjadi 125,834162002.

Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan rata-

rata EPS sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank

Nusantara Parahyangan, Tbk turun dari 125,241739039 menjadi

115,102284969 dan PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk turun dari

12,55919052 menjadi 11,219317097.

Page 123: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

104

Tabel 4.13

Price Earnings Ratio

Perbankan M&A

Kode Emiten Sebelum Sesudah

INPC

BBNP

BSWD

BNII

BNGA

80,829865247

21,273386704

11,931637133

18,072690299

1,483366313

55,765335883

16,756425041

14,602658157

-297,504006096

9,925406799

Rata-rata 26,71818912 -40,09083605

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat rata-rata PER dari kelima

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam penelitian ini

dengan periode 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah mengalami

penurunan sebesar 66,809025162. Rata-rata PER minimum adalah -

297,504006096 pada PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk dan rata-rata

PER maksimum adalah 80,829865247 pada PT. Bank Artha Graha

Internasional, Tbk.

Tabel 4.13 juga dapat mengetahui rata-rata PER pada 5 tahun

sebelum dan 5 tahun sesudah. Terdapat 2 perusahaan yang mengalami

peningkatan rata-rata PER, yaitu: PT. Bank of India Indonesia, Tbk naik

dari 11,931637133 menjadi 14,602658157 dan PT. Bank CIMB Niaga,

Tbk naik dari 1,483366313 menjadi 9,925406799.

Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-

rata PER sesudah aktivitas merger dan akuisisi, yaitu: PT. Bank Artha

Graha Internasional, Tbk turun dari 80,829865247 menjadi

55,765335883, PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk turun dari

Page 124: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

105

21,273386704 menjadi 16,756425041 dan PT. Bank Maybank Indonesia,

Tbk turun dari 18,072690299 menjadi -279,504006096.

2. Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis terhadap hipotesis yang telah dirancang

sebelumnya pada bab II, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

data terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk mengetahui

apakah variabel tersebut terdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas data dengan menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov-

Smirnov Test dengan ketentuan, bahwa jika P-value < α, maka data tidak

terdistribusi normal jika P-value > α, maka data terdistribusi normal,

dalam penelitian ini menggunakan α = 10%.

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas Data

Perbankan Merger dan Akuisisi

Rasio

Keuangan

Sebelum

(Sig.) Keterangan

Sesudah

(Sig.) Keterangan

CU 0,000 Tidak Normal 0,580 Normal

QR 0,000 Tidak Normal 0,502 Normal

BR 0,000 Tidak Normal 0,446 Normal

DAR 0,692 Normal 0,511 Normal

DER 0,458 Normal 0,838 Normal

PR 0,692 Normal 0,511 Normal

CAR 0,113 Normal 0.056 Tidak Normal

AT 0,234 Normal 0,321 Normal

NPM 0,823 Normal 0,024 Tidak Normal

ROA 0,000 Tidak Normal 0,286 Normal

ROE 0,937 Normal 0,971 Normal

EPS 0,328 Normal 0,237 Normal

PER 0,005 Tidak Normal 0,000 Tidak Normal

Sumber: Output SPSS 20.0

Page 125: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

106

Berdasarkan tabel 4.14 dari 13 rasio keuangan perusahaan merger

dan akuisisi yang dipakai dalam penelitian ini, terdapat 7 rasio keuangan

yang tidak terdistribusi normal baik sebelum, sesudah maupun sebelum

dan sesudah merger dan akuisisi, yaitu: NPM sesudah merger dan

akuisisi tidak terdistribusi normal dengan nilai Sig. (2-tailed) < α, yaitu

0,024, ROA sebelum merger dan akuisisi tidak terdistribusi normal

dengan nilai Sig. (2-tailed) < α, yaitu 0,000, PER sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi tidak terdistribusi normal dengan masing-masing

nilai Sig. (2-tailed) < α, yaitu 0,005 dan 0,000, CAR sesudah merger dan

akuisisi tidak berdistribusi normal dengan nilai Sig. (2-tailed) < α, yaitu

0,056, CR, QR dan BR sebelum merger dan akuisisi tidak terdistribusi

normal dengan nilai Sig. (2-tailed) yang sama < α, yaitu 0,000.

3. Analisis Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji statistic non parametric

yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah kinerja bank yang

diproksikan ke dalam tiga belas rasio keuangan setelah merger dan

akuisisi mengalami peningkatan dibandingkan dengan kinerja keuangan

bank sebelum merger dan akuisisi. Uji non parametric yang digunakan

adalah:

a. Wilcoxon Signed Rank Test

Uji wilcoxon signed rank test merupakan alat uji statistic non

parametric yang tidak harus terpenuhi asumsi dasar bahwa data

harus terdistribusi normal. Uji wilcoxon signed rank test

Page 126: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

107

dipergunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan kinerja

keuangan bank 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan

akuisisi. Dalam pengujian ini tingkat signifikan yang dipergunakan

adalah α = 10% dan kriteria untuk menolak atau menerima Ho

berdasarkan P-value adalah sebagai berikut:

Jika P-value < α, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika P-value > α, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Tabel 4.15

Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test Kinerja Keuangan

Perbankan Merger dan Akuisisi

Rasio-

Rasio

Keuangan

Tipe Rasio Z Sig. (2-

tailed)

Kesimpulan

(Ho)

Pada α = 0,05

CU Likuiditas -.040 0,968 Ho diterima

QR Likuiditas -3.780 0.000 Ho ditolak

BR Likuiditas -1.843 0,065 Ho ditolak

DAR Solvabilitas -1.197 0,231 Ho diterima

DER Solvabilitas -.713 0,476 Ho diterima

PR Solvabilitas -1.197 0,231 Ho diterima

CAR Solvabilitas -0,175 0,861 Ho diterima

AT Aktivitas -2.085 0,037 Ho ditolak

NPM Profitabilitas -1.897 0,058 Ho ditolak

ROA Profitabilitas -0.202 0,840 Ho diterima

ROE Profitabilitas -1.278 0.201 Ho diterima

EPS Pasar -1.009 0,313 Ho diterima

PER Pasar -0.821 0,412 Ho diterima

Sumber: Output SPSS 20.0

Dari tabel 4.16 diatas, dapat dijelaskan bahwa:

1) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Current Ratio (CR)

didapatkan nilai z= -0,40 dan P-value= 0,968 atau sebesar

96,8%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

Page 127: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

108

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho1 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Current Ratio perbankan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

2) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Quick Ratio (QR)

didapatkan nilai z = -3,780 dan P-value = 0,000 atau sebesar

0%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai signifikansi

pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua sisi nilai P-

value lebih kecil daripada nilai α. Dengan demikian Ho2 ditolak,

artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada Quick Ratio

perbankan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

3) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Banking Ratio (BR)

didapatkan nilai z= -1,843 dan P-value= 0,065 atau sebesar

6,5%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih kecil daripada nilai α. Dengan demikian

Ho3 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada

Banking Ratio perbankan antara sebelum dan sesudah merger

dan akuisisi.

Page 128: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

109

4) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Debt to Asset Ratio

(DAR) didapatkan nilai z= -1,197 dan P-value= 0,476 atau

sebesar 47,6%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho4 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Debt to Asset Ratio perbankan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

5) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Debt to Equity Ratio

(DER) didapatkan nilai z= -0,713 dan P-value= 0,476 atau

sebesar 47,6%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho5 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Debt to Equity Ratio perbankan antara sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi.

6) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Primary Ratio (PR)

didapatkan nilai z= -0,955 dan P-value= 0,339 atau sebesar

33,9%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

Page 129: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

110

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho6 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Primary Ratio perbankan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

7) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Capital Adequacy

Ratio (CAR) didapatkan nilai z= -0,175 dan P-value= 0,861 atau

sebesar 86,1%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho7 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Capital Adequacy Ratio perbankan antara sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi.

8) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Asset Turnover

Ratio (AT) didapatkan nilai z= -2,085 dan P-value= 0,037 atau

sebesar 3,7%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih kecil daripada nilai α. Dengan demikian

Ho8 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada

Asset Turnover Ratio perbankan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

Page 130: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

111

9) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Net Profit Margin

(NPM) didapatkan nilai z= -1,897 dan P-value= 0,058 atau

sebesar 5,8%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih kecil daripada nilai α. Dengan demikian

Ho9 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada

Net Profit Margin perbankan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

10) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Return On Asset

(ROA) didapatkan nilai z= -0,202 dan P-value= 0,840 atau

sebesar 84%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho10 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Return On Asset perbankan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

11) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Return On Equity

(ROE) didapatkan nilai z= -1,278 dan P-value= 0,201 atau

sebesar 20,1%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

Page 131: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

112

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho11 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Return On Equity perbankan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

12) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Earning Per Share

(EPS) didapatkan nilai z= -1,009 dan P-value= 0,313 atau

sebesar 31,3%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho12 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Earning Per Share perbankan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi.

13) Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan bahwa dengan taraf

signifikansi 10% (α= 10%), hasil pengujian Price Earnings

Ratio (PER) didapatkan nilai z= -0,821 dan P-value= 0,412 atau

sebesar 41,2%. Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai

signifikansi pada alpha 10% dapat dilihat bahwa untuk uji dua

sisi nilai P-value lebih besar daripada nilai α. Dengan demikian

Ho13 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada Price Earnings Ratio perbankan antara sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi.

Page 132: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

113

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat

signifikansi 10% menunjukkan bahwa hampir seluruh rasio keuangan sesudah

merger dan akuisisi, yang digunakan dalam penelitian ini, tidak mengalami

perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum dilakukannya

merger dan akuisisi, namun dari tiga belas rasio keuangan terdapat empat

rasio keuangan sesudah bank melakukan merger dan akuisisi mengalami

perbedaan yang signifikan tetapi sembilan rasio keuangan sesudah bank

melakukan merger dan akuisisi tidak mengalami perbedaan yang signifikan

dibandingkan dengan sebelum dilakukannya merger dan akuisisi. Pada data

perbandingan rata-rata rasio keuangan pada tabel 4.1 sampai 4.13

menunjukkan adanya perubahan rasio keuangan setelah dilakukan merger dan

akuisisi. Tetapi perubahan tersebut tidak signifikan untuk sebagian besar rasio

keuangan yang ada. Oleh sebab itu rasio-rasio keuangan yang mengalami

perubahan tetapi tidak signifikan dianggap tidak mengalami perubahan atau

tidak berbeda antara sebelum dilakukannya merger dan akuisisi dengan

sesudah merger dan akuisisi dilakukan.

Rata-rata rasio keuangan sebelum dan sesudah dilakukannya merger dan

akuisisi diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya sinergi yang terjadi

setelah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Sinergi tersebut

dilihat dari aspek keuangan di proksikan dengan tiga belas rasio keuangan.

Apabila perubahan yang terjadi cukup signifikan, maka dimungkinkan telah

terjadi sinergi dan sebaliknya.

Page 133: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

114

Semua rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian terdapat empat

rasio keuangan yang mengalami perbedaan signifikan, akan tetapi tidak dapat

memberikan cukup bukti bahwa merger dan akuisisi dapat meningkatkan

kinerja ekonomis perusahaan. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan antara

kinerja keuangan sebelum dengan sesudah merger dan akuisisi pada

perusahaan di akuisisi dan menolak hipotesis yang diajukan sebelumnya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu, yaitu penelitian

Mahesh R dan Daddikar Prasad (2012) yang meneliti tentang pengaruh

merger dan akuisisi pada kinerja perusahaan. Sampelnya adalah perusahaan

penerbangan India yang melakukan merger dan akuisisi periode 2007-2008.

Kinerja perusahaan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri

dari rasio profitabilitas, rasio leverage, rasio likuiditas dan rasio pasar.

Berdasarkan hasil dari uji paired sample t-test menunjukkan bahwa p-value

dari keempat rasio tersebut nilainya lebih dari α = 1% atau dapat dikatakan

tidak ada perbedaan yang signifikan pada rasio profitabilitas, rasio leverage,

rasio likuiditas dan rasio pasar setelah pelaksanaan merger dan akuisisi.

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Kanahalli dan Siddaglingya

Jayaram (2014) yang meneliti tentang pengaruh merger dan akuisisi terhadap

kinerja keuangan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan terpilih Tata

Group di India periode 2004-2010. Kinerja perusahaan dalam penelitian ini

adalah rasio keuangan yang terdiri dari operating profit margin, gross profit

margin, net profit margin, current ratio dan quick ratio. Berdasarkan hasil uji

paired sample t-test menunjukkan bahwa hasil Sig.(2-tailed) dari kelima rasio

Page 134: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

115

tersebut nilainya lebih dari α = 5% atau dapat dikatakan tidak ada perbedaan

yang signifikan pada operating profit margin, gross profit margin, net profit

margin, current ratio dan quick ratio sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi.

Page 135: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

116

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tentang perbedaan rasio

keuangan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Hasil uji beda periode lima tahun sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi untuk rasio keuangan perbankan yang menjadi target merger dan

akuisisi menunjukkan rasio quick ratio berbeda secara signifikan. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh Kanahalli dan

Siddalingya Jayaram (2014) dimana hasil penelitiannya tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada quick ratio sebelum dan sesudah merger

dan akuisisi. Hal ini disebabkan rentang waktu yang digunakan penulis

dalam menilai kinerja keuangan lebih lama dibandingkan dengan

penelitian sebelumnya.

2. Hasil uji beda periode lima tahun sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi untuk rasio keuangan perbankan yang menjadi target merger dan

akuisisi menunjukkan rasio banking ratio berbeda secara signifikan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Machrus Ali Marzuki dan Nurul Widyawati (2013) dimana hasil

penelitiannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada banking

ratio setelah akuisisi.

Page 136: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

117

3. Hasil uji beda periode lima tahun sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi untuk rasio keuangan perbankan yang menjadi target merger dan

akuisisi menunjukkan rasio asset turnover berbeda secara signifikan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Nur Syilvia

Aprilia dan Hening Widi Oetomo (2015) dimana hasil penelitiannya

terdapat perbedaan yang signifikan pada asset turnover setelah akuisisi.

4. Hasil uji beda periode lima tahun sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi untuk rasio keuangan perbankan yang menjadi target merger dan

akuisisi menunjukkan rasio net profit margin berbeda secara signifikan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Machrus Ali Marzuki dan Nurul Widyawati (2013) dimana hasil

penelitiannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada net profit

margin setelah akuisisi.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini beberapa implikasi dapat diberikan

kepada pihak, antara lain:

1. Bagi investor, hasil penelitian ini bisa dijadikan masukan dalam

mengambil keputusan berinvestasi, agar sebelum mengambil keputusan

berinvestasi pada suatu perusahaan hendaknya mempertimbangkan

berbagai aspek keuangan, aspek makro ekonomi, dan pengumuman

merger dan akuisisi.

Page 137: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

118

2. Bagi perusahaan (emiten) yang akan melakukan aktivitas merger dan

akuisisi hendaknya lebih saksama atau lebih berhati-hati dalam

mengambil keputusan merger dan akuisisi agar tujuan pengambil alihan

dapat tercapai, salah satunya adalah terciptanya sinergi bagi kedua

perusahaan.

3. Bagi akademis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk

memahami kejadian yang mempengaruhi merger dan akuisisi serta akibat

yang ditimbulkannya.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya menggunakan aspek-aspek ekonomis saja, sementara

banyak faktor ekonomis yang tidak dimasukkan dalam ukuran kuantitatif

seperti teknologi, sumber daya manusia, pelayanan, pajak, budaya

perusahaan dan sebagainya penting untuk diperhatikan sebagai faktor

pendukung dalam melakukan merger dan akuisisi.

2. Penelitian ini juga tidak membedakan jenis merger dan akuisisi yang

dilakukan apakah merger itu merger horizontal, vertikal atau

konglomerat, serta apakah merger dan akuisisi yang dipakai dalam

sampel penelitian ini merupakan merger dan akuisisi eksternal atau

internal.

3. Ukuran perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi juga tidak

diperhitungkan dalam penelitian ini.

Page 138: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

119

D. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah

sebagai berikut:

1. Membedakan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi, dan

membedakan ukuran perusahaan.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah perusahaan target

merger dan akuisisi sebagai objek penelitian.

3. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat memperluas wilayah

penelitian tidak hanya terbatas untuk negara Indonesia.

Page 139: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

120

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Muhammad dan Zahid Ahmed. "Merger and Acquisitions: Effect on

Financial Performance of Manufacturing Companies in Pakistan", Middle

East Journal of Scientific Research Vol. 21, No. 4, University of Central

Punjab Pakistan, 2014.

Alger C, Tang. "Mergers and Acquisitions and its Effect on Firm Performance: A

New Look", DLSU Research Congress, University Manila Philippines,

2015.

Allen., et. all. "Principle of Corporate Finance", Edisi Global, McGraw-Hill,

New York, 2011.

Aprilia, N. S., dan Oetomo, H. W. “Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum

dan Sesudah Akuisisi Pada Perusahaan Manufaktur”, Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen, Vol. 4, No. 12, Sekolah Tinggi Ilmu Indonesia, Surabaya,

2015.

Atkinson, A. Anthony., et. all. "Akuntansi Manajemen", PT. Indeks, Jakarta,

2012.

Beams, Floyd A., et. all. " Advanced Accounting", Edisi ketujuh, Pearson Prentice

Hall, New York, 2012.

Brealey, Richard A., et all. "Fundamental of Corporate Finance", McGraw-Hill,

New York, 2007.

Djajanti, Atik dan Putri Novaliza. "Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi

Terhadap Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia", Jurnal Akuntansi dan

Bisnis, Vol. 1, No. 1, Perbanas Institute, 2013.

Fatimah, S. “Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah

Merger dan Akuisisi (Pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2007-2009)”, Universitas Maritim Raja Ali Haji,

Tanjung Pinang, Agustus 2013.

Gitman, Lawrence J dan Chad J. Zutter. "Principles of Managerial Finance",

Pearson Education, London, 2015. Hamidah dan Manasye Noviani. "Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan

Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Pada Perusahaan Pengakuisisi

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006)". Jurnal Riset

Manajemen Sains Indonesia, Vol. 4, No. 1, 2013.

Page 140: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

121

Harmono. "Manajemen Keuangan" ,Cetakan Ketiga, PT. Bumi Aksara, Jakarta,

2014.

Ismail. "Manajemen Perbankan", Prenada Media, Jakarta, 2011.

Joash, Gwaya O dan Mungai John .N, "The Effect of Mergers and Acquisitions on

Finance Performance of Banks (A Survey of Commercial Banks in Kenya)",

International Journal of Innovative Research and Development , Vol 4, No.

8, Universitas Kenyatta, Kenya, 2015.

Joshua, Okpanachi. "Comparative Analysis Of The Impact Of Mergers and

Acquisitions on Financial Efficiency of Banks in Nigeria", Journal of

Accounting and Taxation, Vol. 3, No. 1, Nigerian Defense Academy,

Nigeria, 2011. Kanahalli dan Siddalingya Jayaram. "Effect of Mergers and Acqusitions on

Financial Performance: A Study of Select Tata Group Companies in India" ,

International Research Journal of Management and Commerce, Vol. 1, No.

8, University Gulbarga, India, 2014.

Kasmir. "Manajemen Perbankan", Edisi Revisi, PT. RajaGrafindo Persada,

Jakarta, 2012.

Long, Pham Hoang. "Merger and Acquisitions in The Czech Banking Sector-

Impact of Bank Mergers on The Efficiency of Banks", Journal of Advanced

Management Science , Vol. 3, No. 2, University of Economics Prague,

Czech, Juni 2015.

Mahesh, dan Daddikar Parsad. "Post Merger and Acquisition Financial

Performance Analysis: A case Study of Select Indian Airline Companies",

International Journal Of Engineering and Management Sciences, Vol. 3, No.

3, University of Mysore, India, 2012.

Marzuki, Machrus Ali. "Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Studi

Pada PT. Bank CIMB Niaga", Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 1,

No. 2, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), Surabaya,

Maret 2013.

Moin. " Merger, Akuisisi dan Divestasi", Edisi Kedua, Ekonisia, Jakarta, 2010.

Sumarsan, Thomas. "Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan

Pengukuran Kinerja". PT. Indeks, Jakarta, 2013.

Ross, Stephen A., et. all . "Corporate Finance: core principles and applications",

McGraw-Hill, New York, 2007.

Page 141: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

122

Wijaya, Tony. "Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik",

Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013.

Wild, John J., "Managerial Accounting", McGraw-Hill, New York, 2007.

www.bi.go.id

www.idc.co.id

www.sahamok.com

www.yahoo.com

Page 142: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

123

LAMPIRAN 1

RASIO KEUANGAN GABUNGAN

Current Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

1.125 1.110 1.127 1.227 1.135

-4 2001 2003 2003 2004 2004

2.611 1.082 1.111 1.222 1.145

-3 2002 2004 2004 2005 2005

2.709 1.093 1.130 1.187 1.145

-2 2003 2005 2005 2006 2006

2.760 1.049 1.167 1.137 1.112

-1 2004 2006 2006 2007 2007

3.173 1.057 1.186 1.106 1.133

Rata-rata 2.476 1.078 1.144 1.176 1.134

1 2006 2008 2008 2009 2009

1.093 1.103 1.269 1.148 1.142

2 2007 2009 2009 2010 2010

1.095 1.087 1.252 1.129 1.148

3 2008 2010 2010 2011 2011

1.094 1.095 1.246 1.129 1.168

4 2009 2011 2011 2012 2012

1.085 1.092 1.197 1.118 1.177

5 2010 2012 2012 2013 2013

1.113 1.083 1.192 1.123 1.194

Rata-rata 1.096 1.092 1.231 1.129 1.165

Page 143: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

124

Quick Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

0.205 0.458 0.594 0.211 0.206

-4 2001 2003 2003 2004 2004

16.383 0.385 0.564 0.308 0.231

-3 2002 2004 2004 2005 2005

10.407 0.434 0.615 0.246 0.190

-2 2003 2005 2005 2006 2006

4.718 0.530 0.605 0.274 0.181

-1 2004 2006 2006 2007 2007

6.275 0.681 0.664 0.148 0.164

Rata-rata 7.597 0.497 0.608 0.237 0.194

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.173 0.303 0.427 0.215 0.119

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.247 0.431 0.377 0.190 0.198

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.117 0.273 0.197 0.239 0.169

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.246 0.245 0.298 0.221 0.219

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.242 0.287 0.263 0.216 0.200

Rata-rata 0.205 0.308 0.312 0.216 0.182

Page 144: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

125

Banking Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

0.845 0.545 0.547 0.884 0.924

-4 2001 2003 2003 2004 2004

49.804 0.566 0.553 0.696 0.846

-3 2002 2004 2004 2005 2005

33.486 0.520 0.540 0.622 0.852

-2 2003 2005 2005 2006 2006

17.716 0.400 0.589 0.438 0.852

-1 2004 2006 2006 2007 2007

13.834 0.296 0.549 0.354 0.744

Rata-rata 23.137 0.465 0.556 0.590 0.844

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.973 0.706 0.828 0.834 0.973

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.893 0.585 0.808 0.894 0.893

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.958 0.805 0.873 0.955 0.959

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.956 0.850 0.857 0.959 0.957

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.956 0.849 0.932 0.937 0.956

Rata-rata 0.947 0.759 0.860 0.916 0.947

Page 145: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

126

Debt to Asset Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

0.821 0.916 0.880 0.899 0.905

-4 2001 2003 2003 2004 2004

0.831 0.924 0.879 0.894 0.897

-3 2002 2004 2004 2005 2005

0.862 0.937 0.875 0.899 0.904

-2 2003 2005 2005 2006 2006

0.904 0.935 0.848 0.883 0.923

-1 2004 2006 2006 2007 2007

0.938 0.930 0.831 0.903 0.916

Rata-rata 0.871 0.932 0.862 0.896 0.909

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.950 0.902 0.792 0.888 0.868

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.944 0.912 0.803 0.900 0.871

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.928 0.902 0.797 0.916 0.890

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.937 0.911 0.833 0.916 0.885

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.884 0.919 0.852 0.908 0.881

Rata-rata 0.929 0.909 0.815 0.906 0.879

Page 146: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

127

Debt to Equity Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

4.580 10.378 7.358 8.950 9.541

-4 2001 2003 2003 2004 2004

4.933 16.352 7.270 8.481 8.713

-3 2002 2004 2004 2005 2005

6.268 14.984 7.000 8.921 9.475

-2 2003 2005 2005 2006 2006

9.426 14.586 5.563 7.567 11.996

-1 2004 2006 2006 2007 2007

15.181 13.338 4.935 9.290 10.974

Rata-rata 8.078 14.039 6.425 8.642 10.139

1 2006 2008 2008 2009 2009

19.037 9.218 3.810 7.943 6.607

2 2007 2009 2009 2010 2010

16.856 10.402 4.082 9.077 6.745

3 2008 2010 2010 2011 2011

12.969 9.165 3.927 10.934 8.080

4 2009 2011 2011 2012 2012

15.024 10.275 5.004 10.952 7.715

5 2010 2012 2012 2013 2013

7.652 11.419 5.798 9.858 7.454

Rata-rata 14.307 10.096 4.524 9.753 7.321

Page 147: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

128

Primary Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

0.179 0.083 0.120 0.100 0.095

-4 2001 2003 2003 2004 2004

0.168 0.058 0.121 0.105 0.103

-3 2002 2004 2004 2005 2005

0.137 0.062 0.125 0.101 0.095

-2 2003 2005 2005 2006 2006

0.095 0.064 0.152 0.116 0.077

-1 2004 2006 2006 2007 2007

0.618 0.069 0.168 0.971 0.083

Rata-rata 0.129 0.067 0.137 0.104 0.090

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.050 0.098 0.208 0.112 0.131

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.056 0.087 0.196 0.099 0.129

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.071 0.098 0.203 0.083 0.110

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.062 0.089 0.166 0.084 0.114

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.115 0.080 0.147 0.092 0.118

Rata-rata 0.071 0.906 0.184 0.094 0.120

Page 148: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

129

Capital Adequacy Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

0.246 0.143 0.249 0.125 0.117

-4 2001 2003 2003 2004 2004

0.090 0.090 0.249 0.143 0.132

-3 2002 2004 2004 2005 2005

0.077 0.103 0.269 0.132 0.118

-2 2003 2005 2005 2006 2006

0.058 0.130 0.308 0.160 0.094

-1 2004 2006 2006 2007 2007

0.066 0.192 0.371 0.117 0.100

Rata-rata 0.110 0.132 0.289 0.136 0.112

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.065 0.135 0.322 0.143 0.152

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.079 0.146 0.308 0.124 0.160

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.088 0.131 0.297 0.106 0.137

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.086 0.115 0.241 0.105 0.149

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.150 0.108 0.203 0.119 0.151

Rata-rata 0.094 0.127 0.274 0.119 0.150

Page 149: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

130

Asset Turnover Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

0.007 0.001 0.004 0.023 0.012

-4 2001 2003 2003 2004 2004

0.003 0.005 0.006 0.020 0.015

-3 2002 2004 2004 2005 2005

0.003 0.008 0.005 0.019 0.010

-2 2003 2005 2005 2006 2006

0.005 0.004 0.005 0.029 0.018

-1 2004 2006 2006 2007 2007

0.011 0.004 0.006 0.020 0.020

Rata-rata 0.006 0.004 0.005 0.022 0.015

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.010 0.003 0.003 0.039 0.019

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.009 0.003 0.006 0.035 0.023

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.005 0.010 0.009 0.032 0.024

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.002 0.009 0.011 0.017 0.023

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.004 0.009 0.017 0.014 0.006

Rata-rata 0.006 0.007 0.009 0.030 0.019

Page 150: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

131

Net Profit Margin Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

1.111 0.413 0.765 1.365 0.777

-4 2001 2003 2003 2004 2004

1.937 0.813 0.747 0.889 0.630

-3 2002 2004 2004 2005 2005

1.011 0.825 0.803 0.808 0.751

-2 2003 2005 2005 2006 2006

1.002 0.725 0.809 1.014 1.040

-1 2004 2006 2006 2007 2007

1.039 0.723 0.752 1.122 1.393

Rata-rata 1.220 0.705 0.775 1.040 0.918

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.763 0.970 0.736 0.162 0.758

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.571 0.742 0.732 0.749 0.734

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.758 0.753 0.729 0.846 0.740

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.665 0.745 0.745 0.834 0.732

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.641 0.745 0.803 0.835 0.719

Rata-rata 0.679 0.791 0.749 0.685 0.736

Page 151: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

132

Return On Asset Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

0.009 0.001 0.008 0.007 0.002

-4 2001 2003 2003 2004 2004

0.009 0.009 0.013 0.020 0.001

-3 2002 2004 2004 2005 2005

0.007 0.012 0.013 0.014 0.013

-2 2003 2005 2005 2006 2006

0.034 0.011 0.015 0.022 0.021

-1 2004 2006 2006 2007 2007

0.001 0.012 0.023 0.009 0.019

Rata-rata 0.012 0.009 0.015 0.013 0.012

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.002 0.003 0.014 -0.000 0.024

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.001 0.003 0.024 0.007 0.022

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.001 0.010 0.022 0.007 0.025

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.002 0.010 0.023 0.009 0.021

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.005 0.010 0.022 0.008 0.007

Rata-rata 0.003 0.007 0.021 0.006 0.020

Page 152: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

133

Return On Equity Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

0.051 0.007 0.071 0.073 0.023

-4 2001 2003 2003 2004 2004

0.055 0.173 0.108 0.113 0.014

-3 2002 2004 2004 2005 2005

0.051 0.193 0.108 0.143 0.137

-2 2003 2005 2005 2006 2006

0.354 0.175 0.099 0.195 0.278

-1 2004 2006 2006 2007 2007

0.028 0.167 0.138 0.091 0.236

Rata-rata 0.108 0.143 0.105 0.123 0.138

1 2006 2008 2008 2009 2009

0.056 0.035 0.068 -0.001 0.182

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.024 0.038 0.122 0.071 0.171

3 2008 2010 2010 2011 2011

0.023 0.098 0.110 0.084 0.231

4 2009 2011 2011 2012 2012

0.043 0.117 0.138 0.106 0.190

5 2010 2012 2012 2013 2013

0.042 0.129 0.147 0.093 0.060

Rata-rata 0.038 0.083 0.117 0.071 0.167

Page 153: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

134

Earnings Per Share Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

8.489 6.732 26.953 8.040 62.941

-4 2001 2003 2003 2004 2004

0.447 178.904 39.247 15.189 53.885

-3 2002 2004 2004 2005 2005

0.389 177.185 36.337 15.301 46.518

-2 2003 2005 2005 2006 2006

2.522 141.754 31.251 17.367 84.896

-1 2004 2006 2006 2007 2007

0.188 121.634 41.232 6.534 60.076

Rata-rata 2.143 125.241 35.004 12.559 61.663

1 2006 2008 2008 2009 2009

1.028 36.077 22.368 -0.191 104.142

2 2007 2009 2009 2010 2010

0.503 43.103 43.000 9.532 130.791

3 2008 2010 2010 2011 2011

3.757 123.888 40.837 12.044 164.478

4 2009 2011 2011 2012 2012

4.930 165.263 55.941 16.232 166.732

5 2010 2012 2012 2013 2013

9.855 207.179 63.999 18.478 63.027

Rata-rata 4.015 115.102 45.229 11.219 125.834

Page 154: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

135

Price Earnings Ratio Perbankan Indonesia

Lima Tahun Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi

Tahun ke- INPC BBNP BSWD BNII BNGA

-5 2000 2002 2002 2003 2003

19.375 89.385 23.676 32.363 1.584

-4 2001 2003 2003 2004 2004

267.692 4.325 9.523 15.033 0.832

-3 2002 2004 2004 2005 2005

25.601 3.639 9.540 9.367 1.071

-2 2003 2005 2005 2006 2006

11.716 4.246 10.064 10.133 1.937

-1 2004 2006 2006 2007 2007

79.765 4.771 6.854 23.297 1.991

Rata-rata 80.830 21.273 11.932 18.073 1.483

1 2006 2008 2008 2009 2009

43.268 35.746 14.706 -1642.230 6.657

2 2007 2009 2009 2010 2010

198.043 25.230 9.540 80.294 14.517

3 2008 2010 2010 2011 2011

13.795 9.036 13.866 34.218 7.417

4 2009 2011 2011 2012 2012

12.537 7.226 10.525 23.878 6.597

5 2010 2012 2012 2013 2013

10.823 5.844 24.375 16.320 14.438

Rata-rata 55.765 16.756 14.603 -297.504 9.925

Page 155: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

136

LAMPIRAN 2

HASIL UJI NORMALITAS PERBANKAN INDONESIA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CU_5 Tahun

Sebelum

CU_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean 1.40196205104 1.14321246160

Std. Deviation .636412422896 .055422468684

Most Extreme Differences

Absolute .448 .156

Positive .448 .156

Negative -.289 -.139

Kolmogorov-Smirnov Z 2.241 .778

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .580

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

QR_5 Tahun

Sebelum

QR_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean 1.82744003060 .24483431956

Std. Deviation 3.865201864021 .078949676681

Most Extreme Differences

Absolute .457 .165

Positive .457 .165

Negative -.332 -.089

Kolmogorov-Smirnov Z 2.283 .826

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .502

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 156: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

137

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

BR_5 Tahun

Sebelum

BR_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean 5.12035767508 .88619235132

Std. Deviation 12.008008589384 .092664160276

Most Extreme Differences

Absolute .477 .173

Positive .477 .172

Negative -.344 -.173

Kolmogorov-Smirnov Z 2.383 .863

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .446

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DAR_5 Tahun

Sebelum

DAR_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean .89433343116 .88783389828

Std. Deviation .034622068807 .043464841891

Most Extreme Differences

Absolute .142 .164

Positive .085 .094

Negative -.142 -.164

Kolmogorov-Smirnov Z .712 .821

Asymp. Sig. (2-tailed) .692 .511

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 157: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

138

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DER_5 Tahun

Sebelum

DER_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean 9.46508017720 9.20047399084

Std. Deviation 3.379193319929 3.835152146198

Most Extreme Differences

Absolute .171 .124

Positive .171 .124

Negative -.095 -.080

Kolmogorov-Smirnov Z .855 .619

Asymp. Sig. (2-tailed) .458 .838

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PR_5 Tahun

Sebelum

PR_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean .10566656884 .11216607840

Std. Deviation .034622068807 .043464869701

Most Extreme Differences

Absolute .142 .164

Positive .142 .164

Negative -.085 -.094

Kolmogorov-Smirnov Z .712 .821

Asymp. Sig. (2-tailed) .692 .511

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR_5 Tahun

Sebelum

CAR_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean .15545228108 .15313647956

Std. Deviation .081283793690 .069776364402

Most Extreme Differences

Absolute .240 .267

Positive .240 .267

Negative -.117 -.106

Kolmogorov-Smirnov Z 1.199 1.336

Asymp. Sig. (2-tailed) .113 .056

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 158: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

139

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPM_5 Tahun

Sebelum

NPM_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean 1.72354801812 1.15456096124

Std. Deviation 1.416228980849 1.025225958105

Most Extreme Differences

Absolute .126 .298

Positive .123 .298

Negative -.126 -.129

Kolmogorov-Smirnov Z .630 1.488

Asymp. Sig. (2-tailed) .823 .024

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AT_5 Tahun

Sebelum

AT_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean .01063729292 .01399814472

Std. Deviation .007764733729 .010591568279

Most Extreme Differences

Absolute .207 .191

Positive .207 .191

Negative -.119 -.140

Kolmogorov-Smirnov Z 1.035 .956

Asymp. Sig. (2-tailed) .234 .321

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 159: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

140

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROE_5 Tahun

Sebelum

ROE_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean .12355240896 .09526173576

Std. Deviation .085322307747 .059207125684

Most Extreme Differences

Absolute .107 .098

Positive .107 .098

Negative -.087 -.074

Kolmogorov-Smirnov Z .536 .489

Asymp. Sig. (2-tailed) .937 .971

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA_5 Tahun

Sebelum

ROA_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean .01215831528 .01151262916

Std. Deviation .007701896250 .008732189327

Most Extreme Differences

Absolute .153 .197

Positive .153 .191

Negative -.094 -.197

Kolmogorov-Smirnov Z .765 .985

Asymp. Sig. (2-tailed) .601 .286

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 160: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

141

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PER_5 Tahun

Sebelum

PER_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean 26.71818911884 -40.09083606420

Std. Deviation 54.891294980804 336.07202116938

9

Most Extreme Differences

Absolute .348 .514

Positive .348 .322

Negative -.319 -.514

Kolmogorov-Smirnov Z 1.741 2.572

Asymp. Sig. (2-tailed) .005 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

EPS_5 Tahun

Sebelum

EPS_5 Tahun

Sesudah

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean 47.37640623160 60.28001781820

Std. Deviation 53.731787796960 63.540762918362

Most Extreme Differences

Absolute .190 .207

Positive .186 .207

Negative -.190 -.171

Kolmogorov-Smirnov Z .950 1.033

Asymp. Sig. (2-tailed) .328 .237

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 161: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

142

LAMPIRAN 3

HASIL UJI HIPOTESIS

NPar Tests

[DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

CUSebelum 25 1.40196205 .63641242 1.04869935 3.17349480

CUSesudah 25 1.14321246 .05542246 1.08309038 1.26920180

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

CUSesudah - CUSebelum

Negative Ranks 10a 16.10 161.00

Positive Ranks 15b 10.93 164.00

Ties 0c

Total 25

a. CUSesudah < CUSebelum

b. CUSesudah > CUSebelum

c. CUSesudah = CUSebelum

Test Statisticsa

CUSesudah -

CUSebelum

Z -.040b

Asymp. Sig. (2-tailed) .968

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 162: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

143

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

QRSebelum 25 1.82744003 3.86520186 .14855974 16.38316110

QRSesudah 25 .24483431 .07894967 .11737123 .43066953

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

QRSesudah - QRSebelum

Negative Ranks 21a 14.43 303.00

Positive Ranks 4b 5.50 22.00

Ties 0c

Total 25

a. QRSesudah < QRSebelum

b. QRSesudah > QRSebelum

c. QRSesudah = QRSebelum

Test Statisticsa

QRSesudah -

QRSebelum

Z -3.780b

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Page 163: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

144

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

BRSebelum 25 5.12035767 12.008008589 .29604336 49.80466181

BRSesudah 25 .88619235 .092664160 .58564030 .97378721

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

BRSesudah - BRSebelum

Negative Ranks 4a 23.50 94.00

Positive Ranks 21b 11.00 231.00

Ties 0c

Total 25

a. BRSesudah < BRSebelum

b. BRSesudah > BRSebelum

c. BRSesudah = BRSebelum

Test Statisticsa

BRSesudah -

BSebelum

Z -1.843b

Asymp. Sig. (2-tailed) .065

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 164: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

145

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

DARSebelum 25 .89433343 .03462206 .82081138 .94236999

DARSesudah 25 .88783389 .04346484 .79213276 .95009145

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

DARSesudah -

DARSebelum

Negative Ranks 15a 13.80 207.00

Positive Ranks 10b 11.80 118.00

Ties 0c

Total 25

a. DARSesudah < DARSebelum

b. DARSesudah > DARSebelum

c. DARSesudah = DARSebelum

Test Statisticsa

DARSesudah -

DARSebelum

Z -1.197b

Asymp. Sig. (2-tailed) .231

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Page 165: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

146

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

DERSebelum 25 9.46508017 3.37919331 4.58071166 16.35206844

DERSesudah 25 9.20047399 3.83515214 3.81076300 19.03664899

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

DERSesudah -

DERSebelum

Negative Ranks 15a 12.60 189.00

Positive Ranks 10b 13.60 136.00

Ties 0c

Total 25

a. DERSesudah < DERSebelum

b. DERSesudah > DERSebelum

c. DERSesudah = DERSebelum

Test Statisticsa

DERSesudah -

DERSebelum

Z -.713b

Asymp. Sig. (2-tailed) .476

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Page 166: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

147

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PRSebelum 25 .10566656 .03462206 .05763001 .17918861

PRSesudah 25 .11216607 .04346486 .04990854 .20786723

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

PRSesudah - PRSebelum

Negative Ranks 10a 11.80 118.00

Positive Ranks 15b 13.80 207.00

Ties 0c

Total 25

a. PRSesudah < PRSebelum

b. PRSesudah > PRSebelum

c. PRSesudah = PRSebelum

Test Statisticsa

PRSesudah -

PRSebelum

Z -1.197b

Asymp. Sig. (2-tailed) .231

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 167: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

148

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

CARSebelum 25 .15545228 .08128379 .05872697 .37108375

CARSesudah 25 .15313647 .06977636 .06501528 .32245744

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

CARSesudah -

CARSebelum

Negative Ranks 12a 14.08 169.00

Positive Ranks 13b 12.00 156.00

Ties 0c

Total 25

a. CARSesudah < CARSebelum

b. CARSesudah > CARSebelum

c. CARSesudah = CARSebelum

Test Statisticsa

CARSesudah -

CARSebelum

Z -.175b

Asymp. Sig. (2-tailed) .861

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Page 168: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

149

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ATSebelum 25 .01063729 .00776473 .00104367 .02953776

ATSesudah 25 .01399814 .01059156 .00254680 .03977402

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

ATSesudah - ATSebelum

Negative Ranks 10a 8.50 85.00

Positive Ranks 15b 16.00 240.00

Ties 0c

Total 25

a. ATSesudah < ATSebelum

b. ATSesudah > ATSebelum

c. ATSesudah = ATSebelum

Test Statisticsa

ATSesudah -

ATSebelum

Z -2.085b

Asymp. Sig. (2-tailed) .037

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 169: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

150

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

NPMSebelum 25 1.72354801 1.41622898 .10056685 6.21787709

NPMSesudah 25 1.15456096 1.02522595 -.00439284 4.00683149

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

NPMSesudah -

NPMSebelum

Negative Ranks 17a 13.71 233.00

Positive Ranks 8b 11.50 92.00

Ties 0c

Total 25

a. NPMSesudah < NPMSebelum

b. NPMSesudah > NPMSebelum

c. NPMSesudah = NPMSebelum

Test Statisticsa

NPMSesudah -

NPMSebelum

Z -1.897b

Asymp. Sig. (2-tailed) .058

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Page 170: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

151

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ROASebelum 25 .01215831 .00770189 .00063135 .03402619

ROASesudah 25 .01151262 .00873218 -.00017472 .02547861

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

ROASesudah -

ROASebelum

Negative Ranks 12a 13.50 162.00

Positive Ranks 13b 12.54 163.00

Ties 0c

Total 25

a. ROASesudah < ROASebelum

b. ROASesudah > ROASebelum

c. ROASesudah = ROASebelum

Test Statisticsa

ROASesudah -

ROASebelum

Z -.013b

Asymp. Sig. (2-tailed) .989

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 171: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

152

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ROESebelum 25 .12355240 .08532230 .00753684 .35477187

ROESesudah 25 .09526173 .05920712 -.00156265 .23135431

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

ROESesudah -

ROESebelum

Negative Ranks 15a 14.00 210.00

Positive Ranks 10b 11.50 115.00

Ties 0c

Total 25

a. ROESesudah < ROESebelum

b. ROESesudah > ROESebelum

c. ROESesudah = ROESebelum

Test Statisticsa

ROESesudah -

ROESebelum

Z -1.278b

Asymp. Sig. (2-tailed) .201

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Page 172: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

153

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

EPSSebelum 25 47.37640623 53.73178779 .18805049 178.90380670

EPSSesudah 25 60.28001781 63.54076291 -.19117298 207.17935970

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

EPSSesudah -

EPSSebelum

Negative Ranks 9a 13.89 125.00

Positive Ranks 16b 12.50 200.00

Ties 0c

Total 25

a. EPSSesudah < EPSSebelum

b. EPSSesudah > EPSSebelum

c. EPSSesudah = EPSSebelum

Test Statisticsa

EPSSesudah -

EPSSebelum

Z -1.009b

Asymp. Sig. (2-tailed) .313

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 173: ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38565/1/DWI... · dukungan agar tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan

154

NPar Tests [DataSet1] E:\dwi\MATERI\S5-Metlid\RasioGabungan(New).sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PERSebelum 25 26.71818911 54.89129498 .832508137 267.69166330

PERSesudah 25 -40.09083606 336.07202116 -1642.22997500 198.04281560

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

PERSesudah -

PERSebelum

Negative Ranks 8a 16.50 132.00

Positive Ranks 17b 11.35 193.00

Ties 0c

Total 25

a. PERSesudah < PERSebelum

b. PERSesudah > PERSebelum

c. PERSesudah = PERSebelum

Test Statisticsa

PERSesudah -

PERSebelum

Z -.821b

Asymp. Sig. (2-tailed) .412

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.