analisis penerapan standar akuntansi pemerintah … · 2019. 8. 22. · analisis penerapan standar...
TRANSCRIPT
-
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI SEBAGAI BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Sinta Putri Utami
NIM: 152114014
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI SEBAGAI BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Sinta Putri Utami
NIM: 152114014
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah,
Dan menambah semangat pada yang tiada berdaya”
(Yesaya 40 : 29)
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya”
(Pengkhotbah 3: 11a)
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
Kepada Allah dalam doa dan permohonan
Dengan ucapan syukur”
(Filipi 4 : 6-7)
Skripsi ini saya persembahkan untuk mereka yang tak pernah lelah
Berdoa dan berjuang untuk ku :
Tuhan Yesus, Ibu, Bapak, Adikku Bagas,
Sepupuku Wira yang sudah bahagia di surga dan para sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI SEBAGAI BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 17 Juli 2019 adalah hasil karya saya
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas baik sengaja maupun tidak
disengaja dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta,31 Juli 2019
Yang membuat pernyataan,
Sinta Putri Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama: Sinta Putri Utami
NIM: 152114014
Demi pembangunan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI SEBAGAI BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH
Beserta perangkat yang diberikan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang membuat pernyataan,
Sinta Putri Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johannes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Firma Sulistiyowati, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Heru Sulistyiwati, Sp.A selaku direktur RSUD Wonosari yang telah
memberi izin untuk melakukan penelitian, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Karyawan keuangan RSUD Wonosari terutama ibu Yuni dan Mas Kikin yang
meluangkan waktu untuk membantu penulis menjawab pertanyaan penulis
ajukan.
5. Bapak Eko Budi Santoso dan Ibu Luh Gede Suastini yang tidak pernah putus
untuk mendoakan, memberikan semangat moril maupun materi selama
perkulihan dan menyelesaikan skripsi.
6. Adikku Ezra Bagaskara yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan
memarahi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Keluarga besarku Joyo Sasmito dan I Nyoman Adi yang setia mendoakan,
terutama simbah uti, simbah, pekak, om, tante dan para sepupuku Amel,
Pratnyan, Beli Putu, Alvin, Dea dan Wira yang sudah bahagia di surga.
8. Danti, Ririn, Sigrid dan Arum , teman sekaligus keluarga keduaku yang selalu
menemani, mengajari dan mendukung penulis selama perkuliahan dan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
9. Teman-teman dekatku SMA, terutama Sekar, Rubi, Bella, Ipeh, dan Tanti
yang selalu membantu penulis selama proses perkulihan dan juga
menyelesaikan skripsi
10. Teman-teman angkatan 2015 khususnya kelas A atas kebersamaan, segala
proses, dan dinamika bersama selama kuliah di Sanata Dharma.
11. Teman-teman MPAT bu Firma yang membantu penulis selama proses
menyelesaikan skripsi.
12. Teman- teman KKNku, Aleth, Aldo, Bimo, Cindy, Melani, Tiffany, dan Vena
yang selalu menghibur dan memberi semangat penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi.
13. Teman-teman pelayananku di KOMPAREMNA GKJ Bantul, terutama Arien,
Mbak Ruri, Mbak Nina, Mbak Sari, Septy , dan Yesi yang selalu mendoakan
dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
14. Semua pihak yang turut mendoakan, mendukung, dan membantu penulis
selama penyusunan skripsi ini sehingga dapat selesai.
Yogyakarta,31 Juli 2019
Sinta Putri Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PUBLIKASI KARYA TULIS ....... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xii
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... xiii
HALAMAN ABSTRACT ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Batasan Masalah........................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 8
A. Teori Implementasi ...................................................................................... 8
B. Badan Layanan Umum Daerah .................................................................. 13
C. Laporan Keuangan ..................................................................................... 15
D. Standar Akuntansi Pemerintah ................................................................... 16
E. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 38
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 38
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 38
C. Subjek dan Objek Penelitan ....................................................................... 38
D. Data yang Dibutuhkan................................................................................ 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 40
BAB IV GAMBARAN UMUM ........................................................................... 42
A. Sejarah dan Perkembangan ........................................................................ 42
B. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................ 42
C. Struktur Organisasi .................................................................................... 44
D. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah ....................................................... 45
E. Visi dan Misi .............................................................................................. 45
F. Motto dan Budaya Kerja ............................................................................ 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 47
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 47
1. Data Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah ..................... 47
2. Data Laporan Keuangan RSUD Wonosari tahun 2018 .......................... 49
B. Analisis Data .............................................................................................. 52
1. Analisis Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Berdasarkan Teori Edward III ................................................................... 52
2. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah PP 71 Tahun 2010 . 59
C. Hasil Penelitian dan Interpretasi ................................................................ 59
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 89
A. Kesimpulan ................................................................................................ 89
B. Keterbatasan ............................................................................................... 89
C. Saran ........................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90
Lampiran ............................................................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Laporan Realisasi Anggaran Menurut Standar Akuntansi
Pemerintah PP Nomor 71 tahun 2010 ........................................... 22
Tabel 2 Laporan Saldo Anggaran Lebih Menurut Standar Akuntansi
Pemerintah PP Nomor 71 tahun 2010 ........................................... 24
Tabel 3 Neraca Menurut Standar Akuntansi
Pemerintah PP Nomor 71 tahun 2010 ........................................... 28
Tabel 4 Laporan Operasional Menurut Standar Akuntansi
Pemerintah PP Nomor 71 tahun 2010 ........................................... 31
Tabel 5 Laporan Arus Kas Menurut Standar Akuntansi
Pemerintah PP Nomor 71 tahun 2010 ........................................... 33
Tabel 6 Laporan Perubahan Ekuitas Menurut Standar Akuntansi
Pemerintah PP Nomor 71 tahun 2010 ........................................... 35
Tabel 7 Analisis Persisapan Penerapan SAP
Berdasarkan Teori Edward III ....................................................... 52
Tabel 8 Analisis Laporan Keuangan RSUD Wonosari
Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah PP 71 tahun 2010 .... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1.Model Pendekatan Teori Edward III .................................................... 13
Gamabar 2. Bagan Susunan Organisasi RSUD Wonosari .................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
ABSTRAK
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI SEBAGAI BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH
Sinta Putri Utami
NIM : 152114014
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesiapan dan
penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dalam penyajian laporan
keuangan Rumah Sakit Umum Dererah (RSUD) Wonosari sehingga dapat
digunakan untuk bahan penilaian penerapan SAP dalam penyajian laporan
keuangan RSUD Wonosari sebagai Badan Layan Umum Daerah (BLUD).
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara dan
dokumentasi. Data yang diambil yaitu data primer berupa hasil wawancara dan
data sekunder berupa laporan keuangan. Teknis analisis data menggunakan
pendekatan Miles dan Huberman dengan langkah-langkah mendeskripsikan data
menyajikan data dalam tabel perbandingan dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah pertama RSUD Wonosari dilihat dari teori Edward
III belum siap dalam menerapkan SAP. Yang kedua RSUD Wonosari berdasarkan
dari Standar Akuntansi Pemerintah belum menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintah pada penyajian laporan keuangan.
Kata kunci : Standar Akuntansi Pemerintah, Rumah Sakit, BLUD, Laporan
Keuangan, Teori Implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF AN IMPLEMENTATION OF GOVERNMENT
ACCOUNTING STANDARD IN WONOSARI REGIONAL PUBLIC
HOSPITAL AS A REGIONAL GENERAL SERVICE AGANCY
Sinta Putri Utami
NIM : 152114014
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
The purpose of this study is to find out the readiness and application of
Government Accounting Standards (SAP) in the presentation of financial
statements in Wonosari Regional Public Hospital (RSUD) so that it can be used
for assessment materials for SAP implementation in the presentation of financial
statements in Wonosari Regional Public Hospital as a Regional Public Service
Agency (BLUD).
The type of research is a case study. The data are obtained by interviews and
documentation method. The data taken are primary data in the form of interviews
and secondary data are in the form of financial statements. The technical analysis
of the data uses the Miles and Huberman approach by describethe data,
presenting the data in the comparison table and conclusion.
The results of this study are as follows : first, Wonosari Regional Public
Hospital was not ready to implemented SAP according to the theory of Edward
III. Second, Wonosari Regional Public Hospital which is based on Government Accounting Standards not implement Government Accounting Standards in the
presentation of financial statements.
Keywords: Government Accounting Standards, Hospital, Regional Public Service
Agency, Financial statements, Implementation theory
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adanya reformasi pada organisasi sektor publik yang mengadopsi
pendekatan pada praktik dan manajemen swasta untuk meningkatkan
kinerja, berdampak pada perubahan sistem akuntansi organisasi sektor
publik (Mardiasmo, 2018: 20). Di Indonesia reformasi pada organisasi
sektor publik menyebabkan perubahan signifikan terhadap akuntansi
sektor publik. Selain itu organisasi sektor publik juga dituntut untuk
dikelola secara profesional dan efisien dengan berupaya memberikan
pelayanan terbaik secara transparan dan berakuntabilitas (Nordiawan,
2006: 4).
Sebagai upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara, dikembangkan suatu standar akuntansi
pemerintah berupa Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Menurut
Nordiawan (2006: 25), tujuan adanya SAP akan berdampak pada
peningkatan kualitas laporan keuangan pusat maupun daerah. Sehingga
informasi keuangan pemerintah dapat menjadi dasar pengambilan
keputusan dan terwujudnya transparansi serta akuntabilitas.
SAP diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP),
dengan menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005.
Kemudian diganti menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
2010, sebagai tindak lanjut dari UU Nomor 17 tahun 2010 dan UU Nomor
1 Tahun 2004. UU Nomor 17 tahun 2010 menjelaskan bahwa basis
akuntansi yang digunakan adalah basis akrual. (Halim dan Kusufi, 2012:
226-227).
Reformasi organisasi sektor publik juga melahirkan sebuah Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum
(BLU). Dalam PP Nomor 23 tahun 2005 yang saat ini telah berubah
menjadi PP 74 tahun 2012 menjelaskan bahwa laporan keuangan yang
dibuat oleh BLU menggunakan dua standar yaitu Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sehingga
penyajian laporan keuangan BLU, berbeda dengan instansi pemerintah
lainnya. Karena instansi pemerintah lainnya, hanya menggunakan satu
standar yaitu SAP dalam penyajian laporan keuangan.
Badan Layan Umum yang berada di daerah disebut Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD). BLUD mengadopsi peraturan-peraturan yang ada
pada BLU, yang diatur dalam Peraturan Meneteri Dalam Negeri
(PERMENDAGRI) Nomor 61 tahun 2007. Karena BLUD mengadopsi
peraturan dalam BLU, sehingga dalam penyajian laporan keuangan juga
menggunakan dua standar, yaitu SAK dan SAP.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217 tahun 2015,
penyajian laporan keuangan BLU tidak menggunakan dua standar
melainkan satu standar saja yaitu SAP. Karena BLUD mengunakan
peraturan yang berbeda dengan BLU, maka BLUD belum menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
peraturan tersebut. Karena peraturan tersebut baru, dan bukan peraturan
yang awalnya diacu untuk membuat aturan BLUD. Sampai akhirnya
dikeluarkan PERMENDAGRI Nomor 79 tahun 2018, yang menjelaskan
bahwa BLUD hanya menggunakan SAP untuk penyajian laporan
keuangan BLUD.
Berdasarkan PERMENDAGRI Nomor 79 tahun 2018 pasal 105 ayat 2
dijelaskan bahwa BLUD wajib menyesuaikan paling lambat dua tahun
setelah peraturan diundangkan. Selama masa transisi BLUD
diperkenankan untuk membuat laporan keuangan sesuai dengan peraturan
yang lama. Tetapi setelah dua tahun, maka BLUD harus menerapkan SAP
secara penuh. Menurut Edward (1980) dalam Winarno (2012: 177)
menjelaskan untuk mengkaji implementasi kebijakan perlu melihat salah
satunya prakondisi-prakondisi apa yang menyebabkan kebijakan berhasil.
Sehingga BLUD perlu melakukan persiapan, guna melihat prakondisi-
prakondisi apa yang akan terjadi dalam penerapan SAP.
Rumah sakit merupakan salah satu insitusi yang memberikan jasa
pelayanan kesehatan bagi masyarakat (UU No.4 tahun 2009). Untuk
memaksimalkan pelayanannya, rumah sakit dapat menjadi BLU. Tidak
hanya rumah sakit pusat saja, rumah sakit daerah juga dapat berubah
menjadi BLU dengan nama BLUD. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Wonosari merupakan satu dari sekian banyak rumah sakit yang berubah
menjadi BLUD, untuk memaksimalkan pelayanannya. Sama halnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
dengan BLUD yang lain, RSUD juga sedang dalam transisi mengunakan
SAP secara penuh.
Sebagai BLUD, RSUD Wonosari juga mengunakan dua standar dalam
penyajian laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 3
Tahun 2015. Adanya PERMENDAGRI Nomor 79 tahun 2018 mengenai
penerapan SAP secara penuh, belum menjadikan RSUD Wonosari
menerapkan SAP secara penuh tetapi masih menggunakan peraturan yang
lama yaitu PERMENDAGRI Nomor 61 tahun 2007. Sehingga sampai
tahun 2018 RSUD Wonosari masih dalam penyesuaian penerapan SAP
secara penuh.
Untuk membantu kelancaran penerapan SAP yang diatur dalam
PERMENDAGRI Nomor 79 tahun 2018, RSUD Wonosari perlu
melakukan persiapan. Sehingga diharapkan setalah penerapan SAP dapat
berjalan dengan baik kulitas laporan keuangan RSUD Wonosari dapat
meningkat, dan informasi laporan keuangan RSUD Wonosari dapat
menjadi dasar pengambilan keputusan untuk terwujudnya transparansi dan
akuntabilitas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian
adalah :
1. Bagaimana kesiapan RSUD Wonosari dalam penerapan SAP?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
2. Bagaimana penerapan SAP pada penyajian laporan keuangan di RSUD
Wonosari?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini didasarkan pada teori Edward III
untuk menilai kesiapan penerapan SAP dan kerangka konseptual untuk
menilai penyajian laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan RSUD Wonosari dalam
penerapan SAP pada penyajian laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah pada penyajian laporan keuangan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Insitusi Terkait
Penelitian ini dapat sebagai bahan yang digunakan untuk
pertimbangan atau masukan dalam penyajian laporan keuangan
yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai bagaimana penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
pada Badan Layanan Umum Daerah. Selain itu juga dapat
dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya di masa yang akan
datang.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang kajian teori yang melandasi
penelitian yaitu tentang Teori Implementasi, Badan Layanan
Umum Daerah, Laporan Keuangan, Standar Akuntansi
Pemerintah dan penelitian terdahulu.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi mengenai objek penelitian, metode penelitian,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
Bab IV Gambaran Umum RSUD Wonosari
Bab ini menjelaskan tentang situasi dan kondisi Rumah Sakit
Umum Daerah Wonosari secara umum meliputi profil dan sejarah
rumah sakit, struktur organisasi rumah sakit, kedudukan dan tugas
pokok, fungsi, tujuan, sasaran dan kebijakan, visi dan misi, nilai-
nilai dan motto.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang deskripsi data, analisis data yang
berhasil dikumpulkan, dan hasil penelitian .
Bab VI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dibuat oleh peneliti atau
hasil penelitian yang dilakukan, keterbatasan-keterbatasan yang
dihadapi, dan saran yang berkaitan dengan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Implementasi
Menurut Agustino (2017: 126) implementasi kebijakan diartikan
sebagai proses menerjemahkan peraturan menjadi tindakan.
Subarsono (2015: 89) menjelaskan bahwa keberhasilan implementasi
kebijakan ditentukan oleh banyaknya faktor atau variabel, yang saling
berhubungan satu sama lain. Pendekatan implementasi kebijakan salah
satunya adalah pendekatan top-down. Agustino (2017: 130)
menjelaskan bahwa pendekatan ini mengasumsikan implementasi
kebijakan dimulai dengan keputusan dari pemerintah sehingga
pelaksanaanya harus dilaksanakan oleh para aparatur, administrasi,
atau birokrat disemua tingkatan terutama pada tingkat bawah. Yang
intinya ingin menjelaskan sejauh mana tindakan para pelaksana
melaksanakan konten kebijakan sesuai dengan prosedur serta tujuan
yang ditentukan oleh tingkat pusat. Salah satu teori implementasi,
yang menggunakan pendekatan top-down adalah teori Edward III
(1980).
Edward III menamakan model kebijakan publiknya dengan istilah
Direct and Indirect Impact on Implementation (Agustino 2017: 136).
Menurut Edward III (1980) dalam Winarno (2012: 177) menjelaskan
dalam mengkaji implementasi kebijakan, menjawab dua pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
penting yaitu prakondisi-prakondisi apa yang diperlukan sehingga
implementasi kebijakan dapat berhasil dan hambatan apa yang
mengakibatkan gagalnya suatu implementasi kebijakan. Agustino
(2017: 136-141) menjelaskan dalam teori Edward III ini terdapat
empat variabel yang menentukan keberhasilan implementasi, yaitu
komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Dalam
mengukur variabel terdapat indikator untuk membantu mengukur
keberhasilan variabel.
1. Indikator variabel komunikasi
Dalam mengukur variabel komunikasi, terdapat tiga indikator
penentu keberhasilan variabel yaitu.
a. Transmisi
Implementasi yang baik dapat terjadi apabila penyaluran
komunikasi juga baik. Akan tetapi dalam komunikasi terjadi
salah pengertian, hal ini biasanya disebabkan komunikasi
melalui beberapa tingkatan birokrasi sehingga terdistrosi di
tengah jalan.
b. Kejelasan
Komunikasi yang diterima harus jelas dan tidak
membingungkan para pelaksana. Kejelasan informasi ini
dibutuhkan agar tujuan yang hendak dicapai dapat diraih sesuai
dengan konten kebijakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
c. Konsistensi
Dalam melakukan komunikasi perintah yang diberikan
haruslah konsisten. Karena jika perintah yang diberikan
berubah-ubah akan membingungkan bagi penerima pelaksana di
lapangan.
2. Indikator variabel sumber daya
Dalam mengukur variabel sumber daya, terdapat indikator
penentu keberhasilan variabel yaitu.
a. Staf
Staf merupakan sumber daya utama dalam implementasi.
Biasanya kegagalan terjadi disebabkan karena staf yang tidak
mencukupi, memadai, ataupun tidak kompeten di bidangnya.
Sehingga penting untuk memiliki staf yang mencukupi, serta
yang kompeten di bidangnya.
b. Informasi
Terdapat dua bentuk informasi, dalam implementasi
kebijakan yaitu informasi yang berhubungan dengan cara
melaksanakan kebijakan dan informasi mengenai data
kepatuhan dari para pelaksana terhadap peraturan dan regulasi
yang ditetapkan. Dalam informasi yang berhubungan dengan
cara melaksanakan kebijakan, berkaitan dengan apa yang harus
dilakukan disaat diberi perintah untuk melakukan tindakan.
Sedangkan informasi mengenai data kepatuhan dari para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
pelaksanaan terhadap peraturan regulasi yang ditetapkan,
berkaitan dengan pengetahuan implementator apakah orang lain
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan tersebut patuh
terhadap hukum.
c. Wewenang
Wewenang merupakan otoritas atau legitimasi bagi para
pelaksana dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan
secara politik.
d. Fasilitas
Fasilititas fisik juga menjadi pendukung dalam implementasi
kebijakan. Meskipun sudah ada staf yang mencukupi, mengerti
apa yang harus dilakukan, dan memiliki wewenang untuk
melaksanakan tugasnya, tanpa adanya fasilitas pendukung
implementasi kebijakan tidak akan berhasil.
3. Indikator variabel disposisi
Dalam mengukur variabel disposisi, terdapat indikator penentu
keberhasilan variabel yaitu :
a. Efek disposisi
Hambatan-hambatan implementasi kebijakan ditimbulkan
dari sikap disposisi, bila personil yang ada tidak melaksanakan
kebijakan-kebijakan yang diinginkan oleh pejabat-pejabat yang
lebih tinggi. Oleh karena itu, pemilihan personil dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
pelaksanaan kebijakan haruslah orang-orang yang berdedikasi
pada kebijakan tersebut.
b. Melakukan pengaturan birokrasi
Dalam pengaturan birokrasi, merujuk pada pengangkatan
staf sesuai dengan kemampuan, kapasitas, dan kompetensinya.
Muara pengaturan birokrasi adalah pada pembentukan sistem
pelayanan publik yang optimal, penilaian personil dalam
bekerja, hingga metode bypassing personil.
c. Insentif
Merubah personil dalam birokrasi pemerintah merupakan
pekerjaan yang sulit dan proses implementasi kebijakan baru
kadang tidak berjalan dengan baik. Salah satu teknik yang
disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
memanipulasi insentif-insentif. Karena pada umumnya orang
bertindak karena memiliki kepentingan, maka manipulasi
insentif oleh para pembuat kebijakan besar kemungkinan akan
mempengaruhi tindakan para pelaksana kebijakan melaksanakan
perintah dengan baik. Dengan cara menambah keuntungan-
keuntungan atau biaya-biaya tertentu.
4. Indikator variabel birokrasi
Dalam mengukur variabel birokrasi, terdapat indikator penentu
keberhasilan variabel yaitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
a. Membuat Standar Operating Procedurs (SOP)
Pengertian dari SOP adalah suatu prosedur atau aktivitas
terencana rutin yang memungkinkan para pegawai untuk
melaksankan kegiatannya pada setiap hari sesuai standar yang
ditetapkan.
b. Melaksanakan fragmentasi
Fragmentasi digunakan dengan tujuan untuk menyebarkan
tanggungjawab berbagai aktivitas, kegiatan, atau program pada
unit kerja yang sesuai dengan bidangnya.
Gambar 1. Model Pendekatan Teori Edward III
Sumber : Edward III (1980: 21) dalam Agustino (2016: 142)
B. Badan Layanan Umum Daerah
1. Pengertian Badan Layanan Umum Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 pasal 1 ayat 1 menjelaskan Badan Layanan Umum Daerah
selanjutnya disingkat dengan BLUD adalah sistem yang diterapkan
oleh unit pelaksana teknis dinas/ badan daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
pola pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. Fleksibilitas
adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan dengan
menerapkan praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat tanpa mencari keuntungan dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Praktek bisnis yang sehat adalah penyelengaraan fungsi
organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam
rangka pemberian layanan yang bermutu, berkesinambungan dan
berdaya saing.
Tujuan adanya BLUD menurut Peraturan Meneteri Dalam
Negeri Nomor 79 Tahun 2018 untuk memberikan layanan umum
yang lebih efisien, efektif, ekonomis, transparan dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan
manfaat sejalan dengan praktek bisnis yang sehat, untuk membantu
pencapaian tujuan pemerintah daerah. BLUD merupakan bagian
dari pengelolaan keuangan daerah.
2. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Badan Layanan Umum Daerah
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negri
(PERMENDAGRI) Nomor 79 tahun 2018 pasal 99 ayat 1
menyatakan bahwa BLUD menyusun pelaporan dan
pertangungjawaban berupa laporan keuangan. Laporan keuangan
yang disusun terdiri dari.
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
c. Neraca
d. Laporan Operasional
e. Laporan Arus Kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
f. Laporan Perubahan Ekuitas
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi
pemerintah. Laporan keuangan yang disampaikan disertai dengan
laporan kinerja yang berisikan informasi pencapaian hasil atau
keluaran BLUD. Tujuan laporan keuangan BLUD adalah
menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, arus kas, dan
operasional keuangan BLUD yang menyediakan informasi yang
dibutuhkan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi (Sinurat, 2018:183).
C. Laporan Keuangan
Menurut Sinurat (2018: 117) menjelaskan laporan keuangan
merupakan laporan mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi
terstruktur yang dilakukan oleh suatu entitas. Tujuan adanya laporan
keuangan untuk menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,
realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi dan
perubahan ekuitas suatu entitas yang berguna bagi pengguna dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Siregar (2017) menjelaskan bahwa laporan keuangan memiliki
karakteristik kualitatif, yaitu ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi keuangan sehingga dapat memenuhi
tujuannya. Ada empat karakteristik kaulitatif yang dimiliki laporan
keuangan, yaitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
1. Relevan
Arti dari karakteristik ini, yaitu informasi yang memiliki manfaat
umpan balik, manfaat prediktif, disajikan tepat waktu, dan lengkap.
2. Andal
Pengertian dari andal, adalah informasi yang disajikan jujur, dapat
diverifikasi, dan netral.
3. Dapat dibandingkan
Arti dari dapat dibandingkan, yaitu laporan keuangan dapat
dibandingkan antar periode dan antar unit pemerintahan.
4. Dapat dipahami
Arti dari karakteristik ini, yaitu informasi yang dinyatakan dalam
bentuk dan istilah yang dapat dipahami oleh pengguna.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 pengguna
laporan keuangan pemerintah adalah masyarakat, wakil rakyat,
lembaga pengawas, lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau
berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman serta
pemerintah.
D. Standar Akuntansi Pemerintah
1. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintah
Standar Akuntansi merupakan acuan yang digunakan dalam
penyajian laporan keuangan yang ditunjukan kepada pihak-pihak
luar organisasi yang mempunyai otoritas tertinggi dalam kerangka
akuntansi berterima umum (Halim dan Kusfi, 2012: 224). Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010, dijelaskan tentang
pengertian Standar Akuntansi Pemerintah bahwa
“Standar Akuntansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat SAP
adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun
dan menyajikan laporan keuangan pemerintah prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah”
Pemerintah menerapkan SAP berbasis akrual, penerapan SAP
berbasis akrual dapat diterapkan secara bertahap dari penerapan
SAP berbasis kas menuju akrual menjadi SAP berbasis akrual.
Basis akuntansi adalah perlakukan pengakuan atas kewajiban dan
hak yang timbul dari transaksi keuangan kas (Halim dan Kusfi,
2012: 228).
Basis akrual yaitu dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan
peristiwa ekonomi saat terjadi, bukan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan (Sinurat, 2018: 16). Sedangkan SAP
berbasis akrual dalam PP 71 tahun 2010 menurut Halim dan Kusfi
(2012) adalah SAP yang mengakui pendapatan- LO, aset, utang,
beban, dan ekuitas dalam laporan finansial berbasis akrual, serta
mengakui pendapatan-LRA, pembiayaan dan belanja dalam
pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan APBN
atau APBD yaitu basis kas. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003
menjelaskan bahwa setiap entitas pelaporan pemerintah pusat dan
daerah wajib menerapkan SAP (Mahsun, Sulistiyowati, dan
Purwanugraha, 2011: 53). Menurut Siregar (2017), entitas adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
satu kesatuan pemerintah. Satu entitas yang kecil dapat berupa satu
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kumpulan dari SKPD
dinamakan pemerintah daerah. SKPD adalah perangkat eksekutif
daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran dan
pengguna barang.
SAP terdiri atas Kerangka Konseptual (KK) dan Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP). Siregar (2017) menjelaskan
bahwa PSAP merupakan SAP yang diberi judul, nomor, isi dan
tanggal berlaku. PSAP terdiri dari dua belas pernyataan, yaitu.
a. PSAP 01 : Penyajian Laporan Keuangan
b. PSAP 02 : Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
c. PSAP 03 : Laporan Arus Kas
d. PSAP 04 : Catatan atas Laporan Keuangan
e. PSAP 05 : Akuntansi Persediaan
f. PSAP 06 : Akuntansi Investasi
g. PSAP 07 : Akuntansi Aset Tetap
h. PSAP 08 : Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan
i. PSAP 09 : Akuntansi Kewajiban
j. PSAP 10 : Koreksi Kesalahan, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
k. PSAP 11 : Laporan Keuangan Konsolidasi
l. PSAP 12 : Laporan Operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Menteri Keuangan menerbitkan Peraturan Keuangan Republik
Indonesia Nomor 217/PMK.05/2015 Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintah 13 tentang Pelaporan Keuangan Badan
Layanan Umum. Di dalam website Komite Standar Akuntansi
Pemerintah juga menjelaskan bahwa terdapat tambahan PSAP yaitu
PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan
Umum. Yang mana telah dijelaskan baik di dalam Peraturan Mentri
keuangan ataupun dalam webside Komite Standar Akuntansi
Pemerintah bahwa PSAP ini publikasinya terpisah dari PSAP yang
lain, tetapi masih satu kesatuan dengan PSAP yang lain. Oleh
karena itu PSAP 13 tetap menjadi bagian PSAP, meskipun belum
ada peraturan pemerintah yang merangkum menjadi satu PSAP ini
dengan kedua belas PSAP lainnya.
Menurut Siregar (2017) Kerangka Konseptual (KK) adalah
konsep dasar penyusunan dan pengembangan standar akuntansi
pemerintah serta merupakan acuan bagi penyusunan standar,
penyusunan laporan keuangan, pemeriksa, dan pengguna laporan
keuangan dalam mencari pemecahan masalah yang belum diatur
dalam pernyatan standar akuntansi pemerintah. KK tidak harus
diikuti dengan kaku, sebagaimana dijelaskan bahwa fungsi KK
adalah acuan bagi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
a. Penyusun standar dalam melakukan penyusunan SAP
b. Pengguna untuk menyajikan transaksi yang tidak diatur dalam
pernyataan standar
c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun dengan standar
d. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi
yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar
SAP menganut azas lex specialis derogate lex generalis, yang
berarti hal yang diatur secara spesifik dalam pernyataan standar
mengalahkan hal yang diatur secara umum dalam KK (Halim
dan Kusfi, 2012 : 227-228).
2. Format Laporan Keuangan Berdasarkan SAP Berbasis Akrual
berdasarkan PP Nomor 71 tahun 2010
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010,
menyebutkan bahwa laporan keuangan terdiri dari :
a. Laporan Realisasi Anggaran
Pada paragraf 61 menjelaskan bahwa Laporan Realisasi
Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian
sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasi dalam satu periode. Di paragraf 62
disebutkan unsur langsung yang dicakup oleh Laporan Realisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Anggaran yaitu pendapatan-LRA, belanja, transfer dan
pembiayaan. Pendapatan-LRA adalah penerimaan oleh
bendahara umum negara/ bendahara umum daerah atau oleh
entitas pemerintah lainnya yang menambah saldo anggaran lebih
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan menjadi hak
pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Belanja adalah semua pengeluaran oleh bendahara umum
negara/daerah yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak dapat
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Transfer
adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas
pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana bagi
hasil dan pembagian. Dan pembiayaan adalah setiap
penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada kekayaan
bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun
anggaran berikutnya, yang dalam pemerintah dimaksud untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus. Penerimaan
pembiayaan berasal dari pinjaman dan hasil investasi.
Pengeluaran pembiayaan dari pembayaran kembali pokok
pinjaman, pemberian pinjaman pada entitas lain dan pembiayaan
modal oleh pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
Tabel : 1 Format Laporan Realisasi Anggaran
Sumber : PP Nomor 71 tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Tabel : 1 Format Laporan Realisasi (lanjutan)
Sumber : PP Nomor 71 tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Dalam paragraf 63 dijelaskan bahwa laporan perubahan
saldo anggaran lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan saldo anggaran lebih tahun pelaporan dibandingkan
dengan tahun selanjutnya.
Tabel : 2 Format Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Sumber : PP Nomor 71 tahun 2010
c. Neraca
Paragraf 64 menjelaskan neraca menggambarkan posisi
keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban dan
ekuitas pada tanggal tertentu. Pada paragraf 65 menyebutkan
unsur yang dicakup oleh neraca yaitu aset, kewajiban dan
ekuitas. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai
dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk
menyediakan penyedian jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang akan dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya. Paragraf 66 menjelaskan bahwa manfaat ekonomi
masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi aset
tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun
tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah, beberapa
aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi pemerintah.
Paragraf 67 aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan
nonlancar. Aset dikatakan sebagai aset lancar jika diharapkan
segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai
atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria
tersebut diklasifikasikan sebagai aset nonlancar. Paragraf 68 aset
lancar meliputi kas dan setara kas,investasi jangka pendek,
piutang dan persediaan. Paragraf 69 menjelaskan aset nonlancar
mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak
berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung
untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat
umum. Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka
panjang, aset tetap, dana cadangan dan aset lainnya. Paragraf 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
menjelaskan investasi jangka panjang merupakan investasi yang
diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi
dan manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode
akuntansi. Investasi jangka panjang meliputi investasi
nonpermanen dan permanen. Investasi nonpermanen antara lain
investasi dalam Surat Utang Negara, pernyetaan modal dalam
proyek pembangunan dan investasi nonpermanen lainnya.
Intvestasi permanen yaitu pernyertaan modal pemerintah dan
investasi pemerintah lainnya. Paragraf 71 menyebutkan aset
tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, irigasi, jaringan, aset lainnya dan konsturksi dalam
pengerjaan. Sedangkan aset nonlancar lainnya diklasifikasikan
sebagai aset kerja sama (kemitraan). Kewajiban adalah utang
yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Dalam paragraf 73 dijelaskan karakteristik esensial kewajiban
adalah bahwa pemerintah mempunyai kewajiban masa kini yang
dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber
daya ekonomi di masa yang akan datang. Pasal 74 menyebutkan
kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan
tugas atau tanggungjawab untuk bertindak dimasa lalu. Dalam
konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena
penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
lembaga keuangan, entitas pemerintah lain, atau lembaga
internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena
perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemrintah atau
dengan pemberi jasa lainnya. Paragraf 75 menyebutkan bahwa
setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan
perundang-undangan. Paragraf 76, kewajiban dikelompokan
kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang. Kewajiban jangka pendek merupakan kelompok
kewajiban yang diselesaikan dalam waktu kurang dari dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka panjang
adalah kelompok kewajiban yang penyelesaiannya dilakukan
setalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Paragraf
77 menjelaskan ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada
tanggal laporan. Saldo ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir
ekuitas pada laporan perubahan ekuitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
. Tabel 3 Format Neraca
sumber: PP Nomor 71 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
Tabel 3 Format Neraca (lanjutan)
Sumber : PP Nomor 71 tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
d. Laporan Operasional
Paragraf 78, laporan operasional menyajikan ikhtisar sumber
daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang
dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.
Paragraf 79 menjelaskan unsur yang dicakup secara langsung
dalam laporan operasional terdiri dari pendapatan-LO, beban,
transfer dan pos-pos luar biasa. Masing-masing unsur dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih.
2) Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
3) Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran
uang dan/oleh suatu entitas pelaporan dan/kepada entitas
pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil.
4) Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar
biasa yang terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan
merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin
terjadi dan berada diluar kendali atau pengaruh entitas
bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
Tabel 4 Format Laporan Operasional
Sumber : PP Nomor 71 tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
e. Laporan Arus Kas
Paragraf 80, laporan arus kas menyajikan informasi kas
sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan
transitoria yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama
periode tertentu. Paragraf 81 menjelaskan unsur yang mencakup
dalam laporan arus kas teridiri dari penerimaan dan pengeluaran
kas, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke
bendahara umum negara/daerah.
2) Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari
bendahara umum negara/daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
Tabel 5 Format Laporan Arus Kas
Sumber : PP Nomor 71 tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Tabel 5 Format Laporan Arus Kas (lanjutan)
Sumber : PP Nomor 71 tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
f. Laporan Perubahan Ekuitas
Paragraf 82, menjelaskan laporan perubahan ekuitas
menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tabel 6 Format Laporan Perubahan Ekuitas
Sumber : PP Nomor 71 tahun 2010
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
Paragraf 83 menyebutkan catatan atas laporan keuangan
meliputi naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam
laporan realisasi anggaran, laporan perubahan SAL, laporan
operasional, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan arus
kas. Catatan atas laporan keuangan juga mencangkup informasi
tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas
pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan
untuk diungkapkan di dalam SAP serta ungkapan-ungkapan
yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
keuangan secara wajar. Catatan atas laporan keuangan
mengungkapkan/ menyajikan/ menyediakan hal-hal sebagai
berikut.
a) Mengungkapkan informasi umum tentang entitas pelaporan
dan entitas akuntansi
b) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan
ekonomi makro
c) Menyajikan ikhtisar pencapaiantarget keuangan selama tahun
pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam
perncapaian target
d) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih
untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-
kejadian penting lainnya
e) Menyajikan rincian dan penjelasan masing-masing pos yang
disajikan pada lembar muka laporan keuangan
f) Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintah yang belum disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan
g) Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar
muka laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
E. Penelitian Terdahulu
Menurut Wiryaningsih, Sulindawati, dan Prayudi (2017)
menjelaskan menjelaskan penerapan peraturan pemerintahan no. 71
tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah berbasis akrual pada
Rumah Sakit Umum Kabupaten Bangli. Dalam penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data-data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang didasari oleh orang
atau perilaku yang diamati. Dalam penerapan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual pada Rumah sakit Umum Kabupaten Bangli masih belum
optimal dikarenakan sumber daya manusia masih terkendala dalam
pemahaman Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010, serta masih
adanya kendala dengan sistem informasi akuntansi karena masih
kurangnya pemahaman terhadap sistem yang diberikan dan dalam
mengaplikasikannya. Sehingga pemahaman mereka mengenai
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tidak sepenuhnya
dimengerti dan masih memerlukan bantuan dari pihak lain untuk
memahami dan mempraktekannya sesuai dengan pedoman Peraturan
Pemerintah Nomor 71 tahun 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Creswell
(2018: ix) studi kasus merupakan jenis pendekatan kualitatif yang
mempelajari sebuah kasus tertentu dalam konteks atau setting kehidupan
nyata. Sehingga hasil dari penelitian hanya dapat digunakan oleh RSUD
Wonosari saja.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari,
yang beralamatkan di Jl. Taman Bakti No. 6, Purbosari, Wonosari,
Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dari Januari 2019 sampai dengan Mei
2019
C. Subjek dan Objek Penelitan
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah bagian keuangan
RSUD Wonosari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah prosedur penyusunan
laporan keuangan, dan laporan keuangan RSUD Wonosari.
D. Data yang Dibutuhkan
1. Data Primer
Dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang
berasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk
menjawab pertanyaan penelitian (Spillane, 2008 : 137). Data primer
yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara
dengan bagian keuangan RSUD Wonosari.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari subjek
penelitian (Suliyanto, 2018 : 156). Dalam penelitian ini data sekunder
yang digunakan adalah.
a. Profil tentang RSUD Wonosari
b. Struktur Organisasi RSUD Wonosari
c. Laporan Keuangan RSUD Wonosari
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap
pihak-pihak terkait, antara lain kepala seksi keuangan terkait dengan
kebijakan-kebijakan implementasi SAP dan bagian keuangan terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
dengan pembuatan laporan keuangan sehingga memperoleh
keterangan yang objektif.
2. Dokumentasi
Dokumen yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dokumen-
dokumen terkait dengan penyajian laporan keuangan RSUD Wonosari
yaitu laporan keuangan RSUD Wonosari tahun 2018.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
teknik analisis Model Miles dan Huberman dalam Sugiyono, (2016: 246)
yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi.
Adapun tahap – tahap analisis data sebagai berikut.
1. Tahap analisis data untuk persiapan implementasi SAP pada penyajian
laporan keuangan RSUD Wonosari:
a. Mendeskripsikan data persiapan yang dilakukan RSUD Wonosari
untuk penerapan SAP berdasarkan hasil wawancara
b. Membandingkan data hasil wawancara dengan indikator dalam
Teori Edward III
c. Membuat kesimpulan atas dasar hasil analisis berdasarkan
kriteria. Kriteria yang dimaksud dalam Teori Edward III yang di
jelaskan dalam Winarno (2012: 177) bahwa empat variabel yang
berpengaruh terhadap implementasi kebijakan bekerja secara
simultan dan berinteraksi satu sama lain. Sehingga untuk menilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
kesiapan menurut teori Edward III perlu memenuhui semua
varibel.
2. Tahap analisis data untuk implementasi SAP pada penyajian laporan
keuangan RSUD Wonosari:
a. Mendeskripsikan data laporan keuangan RSUD Wonosari tahun
2018
b. Membandingkan laporan keuangan RSUD Wonosari dengan
Standar Akuntansi Pemerintah
c. Membuat kesimpulan atas dasar hasil analisis berdasarkan
kriteria. Kriteria yang dimaksud berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 pasal 99 ayat 3 bahwa
laporan keuangan BLUD disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP). Sehingga untuk menilai penerapan SAP dalam
penyajian laporan keuangan BLUD, perlu memenuhi semua isi
SAP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan Perkembangan
RSUD Wonosari adalah salah satu rumah sakit milik pemerintah yang
terletak di Dusun Jeruksari, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. RSUD
Wonosari sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, dimana
dahulunya RSUD ini hanya sebuah Balai Pengobatan kemudian meningkat
menjadi tempat perawatan orang sakit. Saat terjadinya wabah
Hongerodema (HO) pada jaman penjajahan, fasilitas kesehatan ini
ditingkatkan menjadi mirip rumah sakit. Sejak beridiri sampai dengan saat
ini, RSUD Wonosari sudah mengalami beberapa kali peningkatan baik
fisik bangunan, sarana dan prasarana, hingga peningkatan jumlah sumber
daya manusia. RSUD Wonosari juga sudah mengalami peningkatan type
rumah sakit dari D ke C pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 201/MENKES/SK/II/1993 tanggal 26
Februari 1993.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok
RSUD Wonosari memiliki tugas pokok sebagai rumah sakit milik
pemerintah kabupaten Gunungkidul untuk menyelenggarakan urusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
rumah tangga Pemerintah Daerah dan pembantu dibidang pelayanan
kesehatan kepada masyarakat .
2. Fungsi
RSUD Wonosari memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan umum dibidang
pengelolaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan
kepada masyarakat
c. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
d. Pengelolaan tata usaha Rumah Sakit Umum Daerah
Selain itu RSUD Wonosari juga berfungsi sebagai rumah sakit
rujukan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, sehingga dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
C. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah bagan sususnan organisasi RSUD Wonosari
Gambar 2. Bagan Susunan RSUD Wonosari
Sumber : Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
D. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah
RSUD Wonosari berada di Kabupaten Gunungkidul, yang merupakan
daerah perbukitan kapur/KARST atau yang lebih dikenal dengan kawasan
Gunung Seribu. Kabupaten Gunungkidul masuk dalam propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, dengan batas wilayah timur Kabupaten Wonogiri
dan Pacitan, utara dengan Kabupaten Klaten dan Sleman, barat dengan
Kabupaten Bantul dan sebelah selatan oleh Samudra Indonesia. Kabupaten
Gunungkidul memiliki luas mencapai 1.485,36 km2 atau 46,63% dari
keseluruhan wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
E. Visi dan Misi
1. Visi
Rumah sakit pilihan utama, unggul dalam pelayanan, terjangkau
oleh semua
2. Misi
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau
b. Mengoptimalkan sarana prasarana untuk menunjang pelayanan
c. Meningkatkan kapasitas SDM yang profesional pada bidang
tugasnya
d. Meningkatkan kinerja administrasi dan keuangan yang efektif
dan efisen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
F. Motto dan Budaya Kerja
1. Motto
Motto RSUD Wonosari adalah “Cepat, Bersih, Simpati” disingkat CBS
2. Budaya Kerja
Budaya kerja yang dimiliki oleh RSUD Wonosari adalah 4K sebagai
berikut :
a. Kerja keras
b. Kerja cerdas
c. Kerja tuntas
d. Kerja ikhlas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 29 April
2019 dan 22 Mei 2019 di RSUD Wonosari, didapatkan data
mengenai kesiapan RSUD Wonosari perihal penerapan SAP yang
digunakan untuk membuat laporan keuangan RSUD Wonosari.
Responden yang diwawancara ada dua orang, yaitu Ibu Yuni
sebagai kepala seksi keuangan dan mas Kikin sebagai staf
keuangan yang bertugas untuk membuat laporan keuangan. Dalam
wawancara diketahui bahwa RSUD Wonosari dalam penerapan
SAP mengalami dua fase dimana fase pertama adalah fase
peralihan dari kas menuju akrual, yang dimulai dari tahun 2012.
Kemudian menjadi akrual penuh pada tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan pendekatan model Edward III
(1980) yang terdapat di dalam buku Agustino (2017) untuk
menganalisis kesiapan penerapan SAP pada penyajian laporan
keuangan RSUD Wonosari dinilai dari aspek-aspek yang ada
didalam teori Edward III. Alasan digunakan teori Edward III
dilandasi dari dasar pemikiran teori ini yaitu melihat prakondisi-
prakondisi apa yang diperlukan agar sebuah implementasi dapat
berhasil. Untuk menilai kesiapan berdasarkan teori Edwards III ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
empat aspek yang dapat menggambarkan kesiapan penerapan SAP
sebagai berikut.
a. Aspek Komunikasi
Adanya Standar Akuntansi Pemerintah untuk pembuatan
laporan keuangan RSUD Wonosari sudah dikomunikasikan,
melalui sosialisasi berupa diklat-diklat yang diikuti, rapat
koordinasi, mengikuti forum diskusi yang dibuat oleh BKAD
serta koordinasi langsung antara pembuat laporan keuangan
dengan BKAD.
b. Aspek Sumber Daya
Ditinjau dari segi sumber daya manusia, RSUD Wonosari
sudah memiliki sumber daya yang berkompeten untuk
melaksanakan tugas pembuatan laporan keuangan berdasarkan
SAP. Setiap pelaksana kebijakan juga memiliki wewenang
untuk setiap tangungjawab yang dimilikinya. Sedangkan dari
sarana dan prasarana juga sudah memadai untuk mendukung
penerapan SAP, seperti adanya komputer, internet dan aplikasi
pendukung.
c. Aspek Disposisi
Pegawai RSUD Wonosari khususnya yang melakukan
pelaksanaan kebijakan penerapan SAP mendukung adanya
penerapan standar ini dalam pembuatan laporan keuangan. Staf
yang ditunjuk dalam pelaksanaan kebijakan ini juga sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
sesuai dengan kompetensinya. Insentif yang diberikan juga
sudah sesuai dengan kinerjanya.
d. Aspek Birokrasi
Secara khusus RSUD Wonosari tidak membuat Standar
Operating Procedures (SOP) untuk pembuatan laporan
keuangan berdasarkan SAP. Dalam pembuatan laporan
keuangannya terdapat pembagian tugas untuk para pelaksana
kebijakan.
2. Data Laporan Keuangan RSUD Wonosari tahun 2018
RSUD Wonosari sebagai perangkat pemerintah daerah yang
bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada masyarakat,
memberikan pertangungjawaban pada pelaksanaan kegiatannya
dengan membuat laporan keuangan. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan pada tanggal 29 April 2019 dan 22 Mei 2019 di RSUD
Wonosari kepada narasumber Ibu Yuni sebagai kepala seksi
keuangan dan Mas kikin sebagai pembuat laporan keuangan,
dijelaskan bahwa RSUD Wonosari membuat lima laporan
keuangan sebagai bentuk pertangungjawaban. Untuk
mempermudahkan pembuatan laporan keuangan, pemerintah
daerah memberikan aplikasi pembuat laporan keuangan untuk
RSUD Wonosari yang dinamakan Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (SIPKD). Dalam penelitian ini akan digunakan
perbandingkan SAP dan laporan keuangan yang dibuat RSUD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
Wonosari. Saat ini RSUD Wonosari sudah menggunakan basis
akrual, lima laporan keuangan RSUD Wonosari tahun anggaran
2018 yaitu :
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun 2018
Dalam Laporan Realisasi Anggaran RSUD Wonosari tahun
2018 hanya terdapat akun pendapatan dan belanja. Pendapatan
diklasifikasikan menjadi pendapatan asli daerah dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. Belanja diklasifikasikan
menjadi belanja operasi dan belanja modal. Pendapatan dan
biaya disajikan dengan mencantumkan anggaran dan realisasi
yang menghasilkan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA).
b. Neraca Tahun 2018
Isi dari neraca tahun 2018 RSUD Wonosari diklasifikasikan
menjadi aset, kewajiban dan ekuitas. Aset diklasifikasikan
menjadi aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Kewajiban yang
dimiliki oleh RSUD Wonosari hanya kewajiban jangka pendek.
c. Laporan Operasional (LO) Tahun 2018
Laporan Operasional yang dibuat oleh RSUD Wonosari
adalah laporan yang menyajikan pendapatan dan beban yang
digunakan oleh RSUD Wonosari untuk membiaya kegiatan
operasionalnya selama tahun 2018. Selain pendapatan dan
beban, dalam laporan operasional juga terdapat surplus/defisit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
dari kegiatan dari operasional dan surplus/defisi dari kegiatan
non operasional.
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Tahun 2018
Laporan perubahan ekuitas yang dibuat oleh RSUD
Wonosari terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit laporan
operasional dan jumlah ekuitas akhir. Dalam laporan perubahan
ekuitas yang dibuat oleh RSUD Wonosari pada tahun 2018,
terdapat dua kolom. Kolom yang pertama menyajikan
perubahan ekuitas pada tahun 2018 dan yang kedua pada tahun
2017.
e. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Tahun 2018
Dalam catatan atas laporan keuangan yang dibuat oleh RSUD
Wonosari pada tahun 2018 menjelaskan lebih rinci dari laporan-
laporan yang sudah dibuat. Dimulai dari menjelaskan pos-pos
yang terdapat di laporan realisasi anggaran, neraca, laporan
operasional dan laporan perubahan ekuitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
B. Analisis Data
1. Analisis Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berdasarkan Teori Edward III
Tabel 7 Hasil Analisis Kesiapan Penerapan SAP
NO Aspek Teori
Edward III
RSUD
Wonosari
Penyajian Refrensi
Sama Tidak Sama
1 Komunikasi Transmisi adalah
penyaluran
komunikasi dalam
implementasi suatu
kebijakan
RSUD Wonosari melakukan
penyaluran komunikasi
dalam implementasi SAP
pada penyajian laporan
keuangan
Transkrip nomor 5
Kejelasan adalah
komunikasi yang
diterima harus jelas
dan tidak membing-
ungkan
Informasi terkait penerapan
SAP dalam penyajian
laporan keuangan RSUD
Wonosari sudah jelas dan
tidak membingungkan
Transkrip nomor
11
Konsistensi adalah
informasi yang
diberikan haruslah
tidak berubah-ubah
Informasi yang diberikan
terkait penerapan SAP
dalam penyajian laporan
keuangan RSUD Wonsari
tidak berubah-ubah
Transkrip nomor
18
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
Tabel 7 Hasil Analisis Kesiapan Penerapan SAP (Lanjutan)
NO Aspek Teori
Edward III
RSUD
Wonosari
Penyajian Refrensi
Sama Tidak Sama
2 Sumber
Daya
Staf adalah sumber
daya utama dalam
implemen-tasi
kebijakan, sehingga
harus
mencukupi/memada
i dan kompeten.
Staf sebagai sumber daya
utama dalam implementasi
penerapan SAP, sehingga
staf yang dimiliki sudah
mencukupi/ memadai dan
kompeten
Transkrip nomor 7
dan 8
Informasi adalah
sumber penting
dalam implemen-
tasi kebijakan yang
dibagi menjadi dua
yaitu informasi
mengenai
pelaksanaan
kebijakan dan data
kepatuhan personil
lain terhadap
peraturan
pemerintah
Informasi adalah sumber
penting dalam implementasi
SAP pada penyajian laporan
keuangan RSUD Wonosari
yang dibagi menjadi dua
yaitu informasi mengenai
pelaksanaan kebijakan dan
data kepatuhan personil lain
terhadap peraturan
pemerintah
Transkrip nomor 5
dan 12
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
Tabel 7 Hasil Analisis Kesiapan Penerapan SAP (Lanjutan)
NO Aspek Teori
Edward III
RSUD
Wonosari
Penyajian Refrensi
Sama Tidak Sama
Wewenang adalah
otoritas atau
legitimasi bagi para
pelaksana kebijakan
dalam
melaksanakan
kebijakan yang
diterapkan.
Para pelaksana kebijakan di
RSUD Wonosari memiliki
otoritas atau legitimasi
dalam melaksankan
kebijakan yang diterapkan
Transkrip nomor
13
Fasilitas adalah
fasilitas fisik yang
menjadi pendukung
dalam implemen-
tasi kebijakan
RSUD Wonosari memiliki
fasilitas fisik yang menjadi
pendukung dalam
implementasi SAP dalam
peyajian laporan keuangan
Transkrip nomor 9
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
55
Tabel 7 Hasil Analisis Kesiapan Penerapan SAP (Lanjutan)
NO Aspek Teori
Edward III
RSUD
Wonosari
Penyajian Refrensi
Sama Tidak Sama
3 Disposisi Wewenang adalah
otoritas atau
legitimasi bagi para
pelaksana kebijakan
dalam
melaksanakan
kebijakan yang
diterapkan.
Para pelaksana kebijakan
penerapan SAP pada
penyajian laporan keuangan
RSUD Wonosari memiliki
sikap disposisi, bila personil
yang ada tidak melaksankan
kebijakan-kebijakan yang
diinginkan oleh pejabat
yang lebih tinggi
Transkrip nomor
12
Melakukan
Pengaturan
Birokrasi merujuk
pada pengangkatan
staf sesuai dengan
kemampuan,
kapasitas dan
kompetensinya
Staf yang ditunjuk sesuai
dengan kemampuan,
kapasitas dan komptensinya
untuk menerapkan SAP
pada penyajian laporan
keuangan RSUD Wonosari
Transkrip nomor 7
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
56
Tabel 7 Hasil Analisis Kesiapan Penerapan SAP (Lanjutan)
NO Aspek Teori
Edward III
RSUD
Wonosari
Penyajian Refrensi
Sama Tidak Sama
Insentif adalah alat
untuk mempenga-
ruhi tindakan para
pelaksana
melaksanakan
perintah dengan
baik
RSUD Wonosari tidak
menggunakan alat berupa
insentif untuk
mempengaruhi tindakan
para pelaksan melaksankan
perintah dengan baik
Transkrip nomor
14
4 Struktur
Birokrasi
Membuat SOP
adalah membuat
suatu prosedur atau
aktivitas terecana
rutin yang
memungkinkan para
pegawai melaksana-
kan kegiatannya
setiap hari sesuai
standar yang
ditetapkan
RSUD Wonosari tidak
membuat suatu prosedur
atau aktivtas terecana rutin
yang memungkinkan
pegawai melaksankan
kegiatannya setiap hari
sesuai standat yang
ditetapkan
Transkrip nomor
17
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
57
NO Aspek Teori
Edward III
RSUD
Wonosari
Penyajian Refrensi
Sama Tidak Sama
Melaksanakan
Fragmentasi adalah
menyebarkan
tangungjawab
berbagai aktivitas,
kegiatan, atau
program pada unit
kerja yang sesuai
bidangnya
RSUD Wonosari
menyebarkan
tanggungjawab berbagai
aktivitas, kegiatan, atau
program pada unit kerja
yang sesuai bidangnya
Transkrip nomor
10
Sumber : Data diolah,2019
Berdasarkan dua belas indikator dalam Teori Edward III yang digunakan untuk menganalisis kesiapan Rumah Sakit Umum
Daerah Wonosari dalam penerapan Standar Akuntansi Pemerintah untuk penyajian laporan keuangan, terdapat sepuluh indikator
yang sudah sama dan dua indikator yang tidak sama. Indikator yang sudah sama yaitu transmisi, kejelasan, konsistensi, staf,
informasi, wewenang, fasilitas, efek disposisi, melakukan pengaturan birokrasi, dan melaksanakan fragmentasi. Sedangkan dua
indikator yang belum terpenuhi yaitu insentif dan membuat SOP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
59
2. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah PP 71 Tahun 2010
Tabel 8 Hasil Analisis Penerapan SAP
No Kriteria Paragraf SAP PP No 71 Tahun 2010 RSUD Wonosari
Penyajian Data Refrensi
Sama Tidak
Sama
1 Basis
Akuntan
-si
Paragraf
42
Basis akuntansi yang
digunakan dalam laporan
keuangan pemerintah adalah
basis akrual, untuk
pengakuan pendapat-LO,
beban, aset kewajiban dan
ekuitas .
Basis akuntansi yang
digunakan dalam laporan
keuangan RSUD Wonosari
adalah basis akrual sesuai
dengan hasil wawancara dan
Peraturan Bupati.
Dokumen
dan
transkrip
nomor 2
2 Unsur
Lapo-
ran
Keuan-
gan
Paragraf
60
Laporan Keuangan
pemerintah terdiri dari
laporan pelaksanaan anggaran
(budgetary reports), Laporan
Finansial dan CaLK.
Laporam keuangan yang
dibuat oleh RSUD
Wonosari terdiri dari LRA,
LO, Neraca, LPE dan CaLK
sesuai dari hasil wawancara
dan berdasarkan peraturan
menteri dalam negri.
Dokumen
dan
transkrip
nomor 19
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
60
Tabel 8 Hasil Analisis dan Penerapan SAP (Lanjutan)
No Kriteria Paragraf SAP PP No 71 Tahun 2010 RSUD Wonosari
Penyajian Data Refrensi
Sama Tidak
Sama
Laporan pelaksanaan
anggaran terdiri dari LRA
dan Laporan Perubahan SAL.
Laporan Finansila terdiri dari
Neraca, Lo, LPE dan LAK.
CaLK merupakan laporan
yang merinci atau
menjelaskan lebih lanjut atas
pos-pos laporan pelaksanaan
anggaran maupun laporan
finansial dan merupakan
laporan yang tidak
terpisahkan dari laporan
pelaksanaan anggaran
maupun laporan finansial.
3 Laporan
Realisasi
Anggaran
Paragraf
61
Laporan Realisasi Anggaran
menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi dan pemakaian
sumber daya keuangan yang
dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah,
Laporan Realisasi
Anggaran yang dibuat
oleh RSUD Wonosari
hanya menyajikan
pendapatan dan belanja
saja,
Doku-men
dan
transkrip
nomor 24
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
61
Tabel 8 Hasil Analisis dan Penerapan SAP (Lanjutan)
No Kriteria Paragraf SAP PP No 71 Tahun 2010 RSUD Wonosari
Penyajian Data Refrensi
Sama Tidak
Sama
yang menggambarkan
perbandingan antara
anggaran dan realisasinya
dalam satu periode
pelaporan.
namun sudah
menggambarkan
perbandingan antara
anggaran dan realisasi
dalam satu periode
pelaporan.
Paragraf
62
Unsur yang dicakup secara
langsung oleh Laporan
Realisasi Anggaran terdiri
dari pendapatan-LRA,
belanja, transfer dan
pembiayaan.
Unsur yang dicakup dalam
Laporan Realisasi Anggaran
yang dibuat oleh RSUD
Wonosari hanya pendapatan
dan belanja.
Doku-men
dan
transkrip
nomor 24
4 Neraca Paragraf
64
Neraca menggambarkan
posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban dan ekuitas
pada tanggal tertentu.
Neraca RSUD Wonosari
menggambarkan posisi
keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset,
kewajiban dan ekuitas pada
tanggal tertentu.
Doku-men
dan
transkrip
nomor 25
Paragraf
65
Unsur yang dicakup oleh
neraca terdiri dari aset,
kewajiban dan ekuitas.
Unsur yang dicakup oleh
RSUD Wonosari yaitu aset,
kewajiban dan ekuitas.
Doku-men
dan
transkrip
nomor 25 Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
62
Tabel 8 Hasil Analisis dan Penerapan SAP (Lanjutan)
No Kriteria Paragraf SAP PP No 71 Tahun 2010 RSUD Wonosari
Penyajian Data Refrensi
Sama Tidak
Sama
Paragraf
66
Manfaat ekonomi masa
depan yang terwujud dalam
aset adalah potensi aset
tersebut untuk memberikan
sumbangan, baik langsung
maupun tidak langsung,
bagi kegiatan operasional
pemerintah, berupa aliran
pendapatan atau
penghematan belanja bagi
pemerintah.
Potensi aset yang dimiliki
dapat memberikan
sumbangan baik langsung
maupun tidak langsung
bagi kegiatan operasional
baik berupa aliran
pendapatan maupun
penghematan belanja.
Transkrip
nomor 26
Paragraf
67
Aset diklasifikasikan ke
dalam aset lancar dan
nonlancar.
Dalam neraca yang dibuat
oleh RSUD Wonosari, aset
diklasifikasikan ke dalam
aset lancar dan aset
nonlancar.
Dokumen
dan
transkrip
nomor 27
Paragraf
68
Aset lancar meliputi kas dan
setara kas, investasi jangka
pendek, piutang dan
persediaan.
Aset lancar yang disajikan
dalam neraca yang dibuat
RSUD Wonosari meliputi
kas dan setara kas dan
persediaan.
Dokumen
dan
transkrip
nomor 28
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
63
Tabel 8 Hasil Analisis dan Penerapan SAP (Lanjutan)
No Kriteria Paragraf SAP PP No 71 Tahun
2010 RSUD Wonosari
Penyajian Data
Refrensi Sama Tidak
Sama
Paragraf
69
Aset nonlancar mencakup
aset yang bersifat jangka
panjang, dan aset tak
berwujud yang digunakan
baik langsung maupun
tidak langsung untuk
kegiatan pemerintah atau
yang digunakan
masyarakat umum. Aset
nonlancar diklasifikasikan
menjadi investasi jangka
panjang, aset tetap, dana
cadangan dan aset lainnya.
Dalam aset nonlancar
RSUD Wonosari
mengklasifikasikan
menjadi aset tetap dan aset
lainnya.
Dokumen
dan
transkrip
nomor 29
Paragraf
70
Investasi jangka panjang
merupakan investasi yang
diadakan dengan maksud
untuk mendapatkan
manfaat ekonomi dan
manfaat sosial dalam
waktu lebih dari satu
periode.
RSUD Wonosari tidak
melakukan transaksi
berkaitan dengan investasi
jangka panjang
Dokumen
dan
transkrip
nomor 30
Sumber : Data diolah,2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
64
Tabel 8 Hasil Analisis dan Penerapan SAP (Lanjutan)
No Kriteria Paragraf SAP PP No 71 Tahun
2010 RSUD Wonosari
Penyajian Data
Refrensi Sama Tidak
Sama
Paragraf
71
Aset tetap meliputi tanah,
peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan,
jalan, irigasi, dan jaringan
aset, aset tetap lainnya.
Aset tetap yang dimiliki
RSUD Wonosari meliputi
tanah, peralatan dan mesin,
jalan, irigasi, aset tetap
lainnya, kontruksi dalam
pengerjaan dan akumulasi
penyusutan.
Dokumen
dan
transkrip
nomor 31
Paragraf
72
Aset nonlancar lainnya
dikasifikasikan sebagai
aset lainnya. Termasuk