analisis pembentukan portofolio yang efisien

17
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, PT. SURYA TOTO INDONESIA TBK, DAN PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDS TBK PADA PERIODE JANUARI 2006 - JANUARI 2009 Budi Syastria 10205239 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Setiap keuntungan tidak lepas dari risiko dalam memperolehnya. Oleh karena itu investor perlu melakukan portofolio yang efisien. portofolio yang efisien akan memberikan portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu dan memberikan risiko terkecil dengan return ekspektasi tertentu. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah, mengetahui dan menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan di setiap komposisi portofolio, mengetahui, menganalisis tingkat resiko yang ada pada setiap komposisi portofolio dan menentukan komposisi portofolio yang dapat membentuk investasi yang efisien. Metode penelitian ini adalah melalui tingkat keuntungan yg diharapkan (expected return) dan risiko (standar deviasi) yang dihasilkan dari kombinasi portofolio dengan menggunakan model Markowitz. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang digunakan dari harga saham bulanan pada perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, PT. Surya Toto Indonesia Tbk dan PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk tersebut dari Januari 2006 – Januari 2009. Dapat disimpulkan bahwa selama bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Januari 2009 portofolio yang efisien adalah PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk (ALMI) dengan tingat keuntungan lebih besar dari saham yang lain yaitu sebesar 3,94% dengan risiko 17,62%, sedangkan saham PT. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) mempunyai tingkat resiko terkecil dari saham yang lain yaitu sebesar 3,83% dengan tingkat keuntungan sebesar 0,87%. Kata kunci : analisis portofolio, portofolio efisien 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Oleh karena itu, seorang investor sebaiknya mengenal terlebih dulu perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Ditinjau dari sisi investor, pada umumnya tujuan investor berinvestasi di pasar modal pasti mengharapkan tingkat keuntungan. Tingkat keuntungan yang diperoleh di pasar modal dalam bentuk surat berharga khususnya saham lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan di pasar uang yang ditanamkan dalam bentuk deposito.

Upload: duongthu

Post on 14-Jan-2017

231 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis pembentukan portofolio yang efisien

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, PT. SURYA TOTO INDONESIA TBK, DAN PT. ALUMINDO

LIGHT METAL INDS TBK PADA PERIODE JANUARI 2006 - JANUARI 2009

Budi Syastria 10205239

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma

ABSTRAKSI Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini

dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Setiap keuntungan tidak lepas dari risiko dalam memperolehnya. Oleh karena itu investor perlu melakukan portofolio yang efisien. portofolio yang efisien akan memberikan portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu dan memberikan risiko terkecil dengan return ekspektasi tertentu. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah, mengetahui dan menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan di setiap komposisi portofolio, mengetahui, menganalisis tingkat resiko yang ada pada setiap komposisi portofolio dan menentukan komposisi portofolio yang dapat membentuk investasi yang efisien.

Metode penelitian ini adalah melalui tingkat keuntungan yg diharapkan (expected return) dan risiko (standar deviasi) yang dihasilkan dari kombinasi portofolio dengan menggunakan model Markowitz. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang digunakan dari harga saham bulanan pada perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, PT. Surya Toto Indonesia Tbk dan PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk tersebut dari Januari 2006 – Januari 2009.

Dapat disimpulkan bahwa selama bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Januari 2009 portofolio yang efisien adalah PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk (ALMI) dengan tingat keuntungan lebih besar dari saham yang lain yaitu sebesar 3,94% dengan risiko 17,62%, sedangkan saham PT. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) mempunyai tingkat resiko terkecil dari saham yang lain yaitu sebesar 3,83% dengan tingkat keuntungan sebesar 0,87%. Kata kunci : analisis portofolio, portofolio efisien

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Oleh karena itu, seorang investor sebaiknya mengenal terlebih dulu perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Ditinjau dari sisi investor, pada umumnya tujuan investor berinvestasi di pasar modal pasti mengharapkan tingkat keuntungan. Tingkat keuntungan yang diperoleh di pasar modal dalam bentuk surat berharga khususnya saham lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan di pasar uang yang ditanamkan dalam bentuk deposito.

Page 2: analisis pembentukan portofolio yang efisien

Melakukan investasi dalam pembelian efek atau surat berharga tidak mudah karena memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan dananya, untuk mengurangi kemungkinan risiko yang bisa terjadi. Dilihat dari besarnya tingkat keuntungan, risiko yang diperoleh di pasar modal lebih besar dibandingkan risiko di pasar uang Karena risiko yang besar akan menghasilkan keuntungan yang besar, sedangkan risiko yang kecil akan menghasilkan keuntungan yang kecil pula.

Investasi dapat dilakukan dalam berbagai cara, salah satu caranya adalah dengan pembelian surat berharga di pasar modal di bursa efek. Dalam membeli sebuah saham investor memiliki harapan untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham atau sejumlah deviden di masa datang.

Tujuan investasi adalah untuk memperkokoh kedudukan perusahaan dengan perluasan usaha dan untuk lebih memperkuat posisi keuangan perusahaan serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih saham perusahaan dan menikmati hasilnya.

Investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan atau risiko. Pemodal yang menginginkan keuntungan yang tinggi harus bersedia menanggung risiko yang tinggi, begitu sebaliknya. Untuk dapat meminimalkan risiko dalam investasi saham di pasar modal, pemodal dapat melakukan portofolio (diversivifikasi) saham yaitu dengan melakukan investasi pada banyak saham sehingga risiko kerugian pada satu saham dapat ditutup dengan keuntungan pada saham yang lain.

Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih rendah, atau dengan risiko yang sama dengan keuntungan yang lebih tinggi. Sehingga pemodal harus berusaha memaksimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi dari risiko yang diterima. Dengan melakukan analisis portofolio, akan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menentukan portofolio yang lebih efisien dan optimal, dengan tingkat keuntungan yang diharapkan terbesar dan risiko tertentu, atau dengan mempunyai risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang di harapkan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis merumuskan permasalahan dalam pembentukan portofolio dari 3 (tiga) sekuritas yaitu PT. Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR), PT. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) dan PT. Alumindo Light Metal Tbk (ALMI), yang dilihat dari tingkat keuntungan yang diharapkan dan standar deviasi (risiko). Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan saham bulanan selama periode Januari 2006 – Januari 2009. Dalam analisis portofolio ini model yang digunakan oleh penulis adalah model Markowitz.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin mengetahui : 1. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) di setiap

komposisi portofolio? 2. Berapa tingkat risiko (Standar Deviasi) yang ada pada setiap komposisi

portofolio? 3. Investasi portofolio dengan komposisi dana manakah yang dapat membentuk

investasi portofolio yang efisien?

1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui dan menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan di setiap komposisi portofolio.

Page 3: analisis pembentukan portofolio yang efisien

2. Mengetahui dan menganalisis tingkat risiko yang ada pada setiap komposisi portofolio.

3. Menentukan komposisi portofolio yang dapat membentuk investasi yang efisien.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dilakukan penelitian ini antara lain adalah : 1. Bagi penulis, penulis mendapatkan ilmu tentang bagaimana menganalisis

investasi portofolio, Menentukan komposisi portofolio yang dapat membentuk investasi yang efisien dan mengambil kesimpulan dari hasil analisis dan penilaian tersebut.

2. Bagi investor yang ingin berinvestasi dengan membeli saham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam penelitian ini menjadi lebih mengetahui tentang seberapa baik komposisi pembentukan saham perusahaan tersebut serta seberapa besar tingkat keuntungan yang diperoleh.

3. Bagi Ilmu pengetahuan, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ini.

4. Bagi Universitas, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi yang kelak bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pemikiran

Portofolio merupakan penanaman investasi saham lebih dari satu saham dilakukan dengan tujuan meminimalkan risiko. Untuk itu kita perlu mencari portofolio optimal dan efisien agar risiko dapat dikurangi, yaitu bagaimana cara mendapatkan keuntungan dengan tingkat keuntungan maksimal dengan risiko tertentu atau menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko minimal.

Oleh karena itu penulis mencoba mengkombinasikan tiga saham yaitu perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, PT. Surya Toto Indonesia Tbk dan PT. Alumindo Light Metal Tbk untuk dibentuk potofolio yang efisien.

1.6 Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis membuat hipotesis sebagai berikut : 1. Setiap komposisi portofolio mempunyai keuntungan yang diharapkan bagi

investor 2. Setiap komposisi portofolio mempunyai tingkat risiko yang rendah. 3. Komposisi dana yang berbeda-beda, maka ada dua komposisi dana yang lebih

baik untuk dipilih salah satunya oleh investor sebagai portofolio yang efisien 2. TELAAH PUSTAKA

2.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Husnan (1994:3) secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai

pasar untuk berbagi instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan.

Menurut Miswanto (1998;103) pasar modal adalah pasar untuk instrument keuangan jangka panjang. Pasar modal diartikan sebagai pasar yang dikelola secara

Page 4: analisis pembentukan portofolio yang efisien

terorganisir dengan aktivitas perdagangan, sekuritas (surat berharga) seperti obligasi, saham biasa, saham preferen, warrant, dan right dengan menggunakan jasa perantara.

2.2 Fungsi Pasar Modal

Pasar modal menjalankan dan mempunyai dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Husnan (1994:4), dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi peminjam tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. fungsi ini sebenarnya juga dilakukan oleh intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Hanya bedanya dalam pasar modal diperdagangkan dana jangka panjang.

Husnan (2001), fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para peminjam (borrowers) dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal

Secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal antara lain adalah : (Husnan; 2001)

a. Supply Sekuritas Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.

b. Demand akan sekuritas Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. Calon pembeli sekuritas berasal dari individu, perusahaan non keuangan, maupun lembaga-lembaga keuangan.

c. Kondisi politik dan ekonomi Faktor ini akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.

d. Masalah hukum dan peraturan Pembelian sekuritas mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.

e. Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal Lembaga yang mendukung pasar modal seperti BAPEPAM, Bursa Efek, Akuntan publik, Underwriter, wali amanat, notaris, kesultanan hukum, lembaga kliring, dll.

2.4 Pengertian Saham Pengertian saham Menurut Dahlan (1999:216) adalah sebagai berikut: ”saham

adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas.”

Page 5: analisis pembentukan portofolio yang efisien

Pengertian saham menurut Widoatmojo (2000 : 43) adalah saham dapat didefinisikan secara sederhana sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa saham adalah suatu surat bukti yang menyatakan tanda kepemilikan seseorang didalam suatu perusahaan.

2.5 Pengertian Investasi dan Return

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Sebagaimana yang dikemukakan menurut Tandelilin (2001 : 3), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.

Menurut Ahmad (2004 : 3) Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.

Dalam aktivitas investasi sebelum melakukan keputusan untuk berinvestasi pada saham perusahaan tertentu, perlu diperhatikan dua hal yang penting untuk dipertimbangkan investor, yaitu risiko dan return.

Menurut Jogiyanto (2003 : 108), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.

Return Investasi pada saham berasal dari dua komponen yaitu capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) merupakan kenaikan/penurunan harga saham yang bisa memberikan keuntungan/kerugian bagi investor. Sedangkan yield merupakan besarnya deviden yang diperoleh investor. Selain memperhitungkan return investor juga perlu mempertimbangkan tingkat risiko dalam membuat keputusan investasi.

2.6 Pengertian Expected Return dan Risiko

Definisi Expected Return Menurut Haugen (1993:42) Expected Return merupakan apa yang akan diperoleh dari saham sebagai suatu tingkat pengembalian pada periode berikutnya yang berkisar dari return terendah hingga tertinggi kemudian dicari titik sentralnya.

Tingkat pengembalian yang diharapkan menurut Keown (1999:213) adalah: rata-rata tertimbang semua kemungkinan pengembalian dengan pengembalian tertimbang atas probabilitas terjadinya.

Menurut Tandellin (2001 : 48) risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaanya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut.

2.7 Proses Investasi

Proses investor adalah cara bagaimana seharussnya investor melakukan investasi dalam sekuritas. Husnan (2001) Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan kebijakan investasi

Menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyaknya investasi tersebut dilakukan. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.

Page 6: analisis pembentukan portofolio yang efisien

b. Analisis sekuritas Melakukan analisis terhadap individu (atau kelompok) sekuritas. Ada

dua cara untuk melakukan analisis ini, dikelompokkan menjadi dua yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.

Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) di masa lalu sebagai upaya untuk memeperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya mengidentifikasi prospek perusahaan, untuk bisa memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang.

c. Pembentukan portofolio Portofolio berarti sekumpulan investasi, yang menyangkut identifikasi

sekuritas-sekuritas mana yang dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan sekuritas ini dengan maksud mengurangi risiko yang ditanggung.

d. Melakukan revisi portofolio Melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki, sehingga

apabila investor merasa portofolio yang dimiliki tidak optimal, investor dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

e. Evaluasi kinerja portofolio Pemodal melakukan penilain terhadap kinerja portofolio, baik dalam

aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.

2.8 Strategi Investasi Saham Strategi investasi umumnya ada dua macam, yaitu strategi aktif (active strategy)

dan strategi pasif (passive strategy). Seperti yang dijelaskan oleh Tandelilin (2001:199) ada dua strategi yang dapat dilakukan investor dalam pembentukan portofolio, yaitu sebagai berikut : 1. Strategi pasif : merupakan tindakan investor yang cenderung pasif dalam

berinvestasi dalam saham dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan indeks pasar. Tujuan dari strategi pasif ini adalah memperoleh return portofolio sebesar return indeks pasar dengan menekankan seminimal mungkin risiko dan biaya investasi yang harus dikeluarkan. Ada dua macam strategi pasif yaitu sebagai berikut. a. Strategi beli dan simpan

Maksudnya adalah investor melakukan pembelian sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan dilakukannya strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang biasanya terlalu tinggi.

b. Strategi mengikuti indeks Merupakan strategi yang digambarkan sebagai pembelian instrumen reksadana atau dana pensiun oleh investor. Dalam hal ini investor berharap bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham dalam instrument reksadana sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar. Dengan kata lain investor berharap memperolah return yang sebanding dengan return pasar.

2. Strategi aktif : merupakan tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk mendapatkan return abnormal. Tujuan strategi aktif ini adalah mendapatkan return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh

Page 7: analisis pembentukan portofolio yang efisien

dari strategi pasif. Ada tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif portofolio saham. a. Pemilihan saham maksudnya adalah para investor secara aktif melakukan

analisis pemilihan saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return dan risiko yang terbaik dibandingkan dengan alternatif lainnya. Analisis ini mendasarkan pada pendekatan analisis fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut pada masa datang.

b. Rotasi sektor, maksudnya investor dapat melakukan strategi ini dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. • Melakukan investasi pada saham-saham yang bergerak pada sektor

tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari.

• Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda.

• Strategi momentum harga menyatakan bahwa pada waktu-waktu tertentu harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini investor akan mencari waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa memberikan tingkat keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli saham.

2.9 Markowitz Portofolio

Analisis sekuritas pada saat ini secara umum adalah berdasarkan pemilihan-pemilihan sekuritas yang bernilai kurang. Pada tahun 1959, Harry Markowitz membentuk suatu pendekatan investasi saham baru yang dianggap sebagai revolusi pemikiran untuk menjadi bahan diskusi para akademik.

Husnan (2001:68) Markowitz mengatakan jika risiko dianggap sebagai suatu masalah yang tidak disukai investor, maka pemilihan portofolio yang hanya berdasarkan dengan sekuritas yang dinilai rendah ialah suatu metode pemilihan yang kurang baik.

Pendekatan ini merupakan satu unsur asas teori portofolio modern yang pertama diciptakan oleh Markowitz pada tahun 1952 tentang perilaku rasional investor. Model portofolio Markowitz adalah berdasarkan empat kenyataan yaitu sebagai berikut: 1. Dua ciri yang relevan untuk suatu portofolio investasi adalah keuntungan yang

diharapkan dan tingkat risiko. 2. Investasi yang rasional akan memilih untuk memegang portofolio yang efisien,

yaitu portofolio yang memaksimalkan keuntungan pada tahap risiko tertentu atau meminimumkan risiko pada keuntungan yang diharapkan tertentu.

3. Secara teoritis ada kemungkinan untuk mendapatkan portofolio yang berkesan dengan menganalisis setiap sekuritas berdasarkan keuntungan yang diharapkan, varians keuntungan antara keuntungan setiap sekuritas dalam portofolio.

4. Program komputer tertentu boleh menggunakan informasi dalam setiap sekuritas untuk menunjukan suatu kedudukan portofolio yang efisien, biasa disebut dengan efficient frontier. Asas pendekatan Markowitz adalah menggunakan perubahan keuntungan

sebagai taksiran sebagai risiko investasi. Markowitz mencoba membentuk konsep risiko dengan menggunakan konsep statistik yaitu varian. Teori portofolio dibentuk apabila tahap risiko investor telah ditetapkan. Model teorikal dengan menggunakan komputer dapat digunakan sebagai asas pemilihan portofolio optimum yang dapat memaksimalkan tingkat keuntungan.

Page 8: analisis pembentukan portofolio yang efisien

2.10 Kombinasi Portofolio

Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam investasi mereka. Mereka mengkombinasikan berbagai sekuritas dalam investasi mereka. Dengan kata lain, mereka membentuk portofolio. Jadi portofolio tidak lain adalah sekumpulan kesempatan investasi. Mengapa mereka melakukan diversifikasi? Mereka melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko. Oleh karena itu perlu dipahami bagaimana menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan deviasi standar kalau kita mengkombinasikan beberapa investasi, atau membentuk portofolio.

2.11 Kombinasi dana

Komposisi dana adalah besarnya persentasi dana yang akan diinvestasikan pada suatu investasi sekuritas. Seorang investasi tidak harus menginvestasikan dananya hanya pada suatu sekuritas. Investasi dapat melakukan difersivikasi investasi (membentuk portofolio) dengan maksud untuk mengurangi risiko jumlah dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham, apabila dijumlahkan haruslah sama dengan satu.

Menurut Husnan (2001:71) karena short selling masih belum diijinkan di BEI maka proporsi dana yang diinvestasikan adalah penjumlahan dari masing-masing sekuritas akan sama dengan 100% dan proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing sekuritas tidak bisa lebih kecil dari pada nol.

2.12 Pengertian Portofolio

Investasi akan menimbulkan risiko. Untuk meminimalkan risiko investor. Dapat membentuk portofolio. Dalam pembentukan portofolio investor selalu menginginkan return yang maksimal dengan risiko yang tertentu.

Portofolio menurut Widoatmojo (2000 : 217) adalah investasi pada beberapa alat investasi, bisa sejenis bisa juga tidak sejenis, yang tujuannya adalah menghindarkan risiko dan menghasilkan pendapatan sesuai dengan tujuan.

Tandelilin (2001:74) bahwa untuk membentuk portofolio yang efisien haruslah berpegang teguh pada asumsi tentang bagaimana pemilihan investor pada pembuatan keputusan investasi yang diambilnya. Pembentukan portofolio juga memerlukan adanya perhitungan return dan risiko portofolio. Return realisasi dan return ekspektasi dari portofolio merupakan rata-rata tertimbang return dari return-return seluruh sekuritas tunggal. Akan tetapi risiko portofolio tidak harus sama dengan rata-rata tertimbang risiko dari seluruh sekuritas tunggal.

2.13 Penentuan Portofolio Efisien

Menurut Jogiyanto (2003;170) portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu dan memberikan risiko terkecil dengan return ekspektasi tertentu.

Menurut Husnan (2001;180) portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan tentang keuntungan yang terbesar dengan risiko yang sama atau risiko terkecil dengan keuntungan yang sama.

Jadi, Portofolio yang efisien dapat diartikan sebagai portofolio yang memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan pada tingkat maksimal dengan suatu tingkat risiko tertentu ataupun portofolio yang memberikan suatu tingkat risiko yang minimal pada tingkat tertentu untuk tingkat pengembalian yang diharapkan.

Page 9: analisis pembentukan portofolio yang efisien

3. METODE PENELITIAN

3.1 Metodelogi Penelitian Penulis memperoleh data yang berhubungan dengan judul penelitian ini dengan

cara : Teknik pengumpulan informasi penelitian:

a. Riset Kepustakaan (Library Research) yaitu pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan penelitian.

b. Riset Lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data dan informasi yang di butuhkan dengan cara melakukan kunjungan langsung ke Bursa Efek Indonesia.

3.2 Jenis dan teknik pengumpulan data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang digunakan dari harga saham bulanan pada perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, PT. Surya Toto Indonesia Tbk dan PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk tersebut dari Januari 2006 –Januari 2009. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan harga saham yang diperoleh dari pusat referensi pasar modal (BEI).

3.3 Analisis yang digunakan

Analisis yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Metode Markowitz. Untuk mendapatkan kombinasi portofolio yang efisien dari portofolio yang dibentuk dari ketiga sekuritas tersebut.

3.4 Variabel yang diteliti

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham, return dan risk. Return adalah nilai yang diharapkan dari investasi, Sedangkan risk adalah risiko yang bisa diterima oleh pemodal dari investasi atau dapat juga diartikan sebagai kemungkinan tingkat keuntungan yang diperoleh menyimpang dari tingkat keuntungan yang diharapkan.

3.5 Metode analisis data 3.5.1 Tingkat Keuntungan (Return)

Merupakan peningkatan dalam prosentasi kekayaan, dengan memegang saham untuk jangka waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan dan tahunan). Prosentasi tingkat keuntungan sama dengan peningkatan dalam rupiah dibagi untuk nilai pasaran saham pada jangka waktu yang ditentukan.

(menurut Suad Husnan: 2001) Persamaan yang digunakan adalah dengan rumus: R it = Ln(Pt+1 /Pt )

Keterangan : R it = Return pada waktu yang diharapkan Ln = Natural Logarithm Pt+1 = Harga saham pada akhir periode Pt = Harga saham pada awal periode

3.5.2 Nilai yang diharapkan

Suatu investasi mempunyai risiko ini berarti bahwa investasi tersebut akan memberikan tingkat keuntungan yang bersifat tidak pasti. Dalam keadaan seperti ini para pemodal hanya akan mengharapkan untuk memperoleh tingkat tertentu. Perhitungan dengan menggunakan persamaan (menurut Suad Husnan, 2001) :

Page 10: analisis pembentukan portofolio yang efisien

M E (Ri) = Σ P ijR ij J=1

Atau N

E (Ri) = Σ P ijR ij

i-1 N Keterangan :

E (Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi Pij = Probabilitas tingkat keuntungan pada investasi i Rij = Tingkat keuntungan dari investasi i

M = Banyaknya peristiwa yang terjadi N = Banyaknya data yang dimiliki

3.5.3 Resiko investasi (varians dan standar deviasi)

Ukuran penyebaran ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan nilai yang akan kita peroleh menyimpang dari nilai yang diharapkan. Statistik menyediakan ukuran risiko ini sebagai standar deviasi yang dinyatakan dengan simbol (σ), atau dapat dinyatakan dalam bentuk kuadrat yang disebut sebagai (σ2). Menurut Husnan, 2001, dengan persamaan:

N σi

2 = Σ [(Rij-E(Ri)] atau √σi = σi2

j=1

N

3.5.4 Perhitungan risiko portofolio ( varians dan standar deviasi) Varians dan standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dari persamaan:

σp2 = X1

2σ12 + X2

2σ22 + 2(X1 X2 ρ12 σ1 σ2)

σp = √ σpDimana : σp

2 = Variance portofolio σ1

2 = Variance saham 1 σ2

2 = Variance saham 2 X1, X2 = Proporsi dana yang di investasikan pada saham 1 & 2 ρ12 = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham 1 & 2

3.5.5 Perhitungan koefisien korelasi Sebelum melakukan analisis pembentukan portofolio harus diketahui terlebih

dahulu korelasi (hubungan) anrata tingkat keuntungan dari sekuritas yang terdapat dalam portofolio tersebut. Besar kecilnya koefisien korelasi akan berpengaruh terhadap risiko portofolio.

Korelasi negatif berarti jika variabel yang satu naik,yang satunya akan turun, dan sebaliknya. Sedangkan jika korelasi positif, kalau variabel yang satu naik, variabel yang lain ikut naik. Demikian pula jika variabel yang satu naik, variabel satunya akan naik pula. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi adalah

ρ = nΣXY – ΣX ΣY

√ [ nΣX2-(ΣX)2] [ nΣY2- (ΣY)2]}

Page 11: analisis pembentukan portofolio yang efisien

Keterangan : ρ = Koefisien korelasi n = Jumlah periode setiap sekutitas X = tingkat keuntungan sekuritas pertama Y = tingkat keuntungan sekuritas kedua

Pengaruh tingkat koefisien korelasi terhadap deviasi standar portofolio adalah sebagai berikut : 1. Jika return sekuritas mempunyai koefisien korelasi positif, tidak ada pengaruh

resiko dalam pembentukan portofolio. 2. Jika koefisien korelasi kedua sekuritas lebih kecil dari +1, diversifikasi dapat

mempengaruhi resiko portofolio, kecuali jika seluruh dana portofolio diinvestasikan pada suatu aktiva.

3. Pengurangan resiko secara maksimal dapat dicapai jika koefisien korelasi return kedua sekuritas adalah -1 (korelasi negatif sempurna).

4. Return kebanyakan sekuritas mempunyai korelasi positif, walaupun bukan positif sempurna, karena kebanyakan sekuritas bergerak pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, sesuai dengan keadaan perubahan perekonomian secara umum.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Studi Pendahuluan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk di industri semen, PT. Surya Toto Indonesia

Tbk di industri keramik, kaca dan porcelain dan PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk pada indutri logam. Dengan masing-masing tiap perusahaan mempunyai harga saham terbesar tahun 2006 pada sektor semen, porcelain dan keramik, dan logam.

4.2 Perhitungan Tingkat Keuntungan tiap-tiap Sekuritas (Rij), Pada PT. Semen

Gresik (Persero) Tbk, PT. Surya Toto Indonesia Tbk dan PT. Alumindo Light Metal Ind Tbk Langkah pertama dalam melakukan analisis pembentukan portofolio adalah

menghitung tingkat keuntungan bulana dari masing-masing sekuritas. Lalu dari data tersebut dapat dihitung expected return dan standar deviasi

masing-masing sekuritas. Tabel 4.3

Tingkat Keuntungan Saham Bulanan (Januari 2006 – Januari 2009)

Sekuritas Tingkat Keuntungan

Saham

SMGR -0,06004

TOTO 0,31235

ALMI 1,41937 Sumber : Data telah diolah

Tingkat keuntungan saham (return) adalah merupakan hasil yang diperoleh dari

investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi. Manfaat tingkat keuntungan saham adalah untuk

Page 12: analisis pembentukan portofolio yang efisien

mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapat selama periode berjalan (bulanan).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas tingkat keuntungan pada sekuritas PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk lebih besar daripada sekuritas lain, selama periode Januari 2006 - Januari 2009.

4.3 Perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan (Expected Return)

Setelah mengetahui tingkat kentungan saham bulanan, selanjutnya adalah mencari tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dari masing-masing sekuritas.

Hasil perhitungan Expected Return diatas menggunakan bantuan program Microsoft Excel, berikut ini hasilnya dapat disajikan pada table 4.4

Tabel 4.4

Expected Return E (Ri)

SMGR TOTO ALMI

E(Ri) -0.0017 0.0087 0.0394

-0.17% 0.87% 3.94%

Sumber : Data telah diolah

Tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) adalah nilai atau keuntungan dimasa akan datang. Kegunaan dari expected return agar investor dapat memperkirakan probabilitas masing-masing keuntungan.

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) tertinggi pada perusahaan PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk sebesar 3.94 %, sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) terendah adalah pada perusahaan PT Semen Gresik (Persero) Tbk sebesar -0,17%.

4.4 Risiko Investasi (Standar Deviasi)

Hasil perhitungan diatas dilakukan dengan dengan menggunakan Microsoft Excel yang disajikan pada table 4.5 yang menghasilkan variance dan standar deviasi dari masing-masing sekuritas.

Tabel 4.5

Risiko Investasi (variance & standar deviasi)

SMGR TOTO ALMI

variance 0.035741026 0.0014631 0.031044404

stdev 0.189052971 0.038250495 0.176194223

18.91% 3.83% 17.62%

Sumber : data yang telah diolah

Page 13: analisis pembentukan portofolio yang efisien

Apabila kita amati pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 dapat kita lihat pada E(Ri) dan Standar Deviasi, bahwa pada PT Semen Gresik (Persero) Tbk memiliki tingkat keuntungan -0,17% dengan standar deviasi 18,91%, PT. Surya Toto Indonesia Tbk memiliki tingkat keuntungan 0,87% dengan standar deviasi 3,83% sedangkan PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk memiliki tingkat keuntungan 3,94% dengan standar deviasi 17,62%. Dapat disimpulkan bahwa sekuritas PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk dianggap baik karena memiliki tingkat keuntungan rata-rata yang besar dan PT. Surya Toto Indonesia Tbk lebih baik dengan standar deviasi yang sangat rendah dibanding sekuritas lain, dapat terlihat semakin besar tingkat keuntungan semakin besar pula risiko kerugian yang harus ditanggung.

4.4.1 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi dengan SPSS 17 Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17,

berikut output yang diperoleh hasil Koefisien Korelasi dibawah ini:

Correlations

SMGR TOTO ALMI

Pearson Correlation 1 .068 .233

Sig. (2-tailed) .691 .171

SMGR

N 36 36 36

Pearson Correlation .068 1 .411*

Sig. (2-tailed) .691 .013

TOTO

N 36 36 36

Pearson Correlation .233 .411* 1

Sig. (2-tailed) .171 .013

ALMI

N 36 36 36

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

1. Saham SMGR (Semen Gresik (Persero) Tbk) dan Saham TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,068 dengan signifikan 0,691

yang menunjukan hubungan antara keduanya lemah dan searah, karena signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima atau tidak ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang lemah antara SMGR dan TOTO. 2. Saham SMGR (Semen Gresik (Persero) Tbk) dan Saham ALMI (Alumindo

Light Metal Inds Tbk) Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,233 dengan signifikan 0,171

yang menunjukan hubungan antara keduanya lemah dan searah, karena signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima atau tidak ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang lemah antara SMGR dan ALMI.

Page 14: analisis pembentukan portofolio yang efisien

3. Saham TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) dan Saham ALMI (Alumindo Light Metal Inds Tbk) Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,411 dengan signifikan 0,013

yang menunjukan hubungan antara keduanya kuat dan searah, karena signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang kuat antara TOTO dan ALMI.

4.5 Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Dari Suatu Portofolio

Setelah masing-masing sekuritas menanamkan kombinasi proporsi dana, maka dapat dilakukan perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan pada portofolio.

Tabel 4.10

Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan Dari Suatu Portofolio SMGR TOTO ALMI Portofolio Proporsi Return Proporsi Return Proporsi Return

Return Portofolio

1 0,30 -0,05 0,40 0,35 0,30 1,18 1,48

2 0,40 -0,07 0,20 0,17 0,40 1,58 1,68

3 0,50 -0,08 0,30 0,26 0,20 0,79 0,97

4 0,20 -0,03 0,50 0,43 0,30 1,18 1,58

5 0,25 -0,04 0,25 0,22 0,50 1,97 2,15 Sumber : Data telah diolah 4.6 Standar Deviasi Dari Portofolio

Standar deviasi dihitung untuk mengetahui risiko yang terkandung dalam suatu investasi portofolio, dalam hal ini yang dihitung adalah tingkat risiko investasi portofolio antara PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, PT. Surya Toto Indonesia Tbk dan PT. Alumindo Light Metal Ind Tbk. Langkah selanjutnya adalah menghitung deviasi (risiko) dari portofolio tersebut.

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan E(Rp) dan σp dari kombinasi 3 Sekuritas

PROPORSI INVESTASI PORTOFOLIO SMGR TOTO ALMI

E (Rp)

σp

1 2 3 4 5

30% 40% 50% 20% 25%

40% 20% 30% 50% 25%

30% 40% 20% 30% 50%

1,48 1,68 0,97 1,58 2,15

0,12 0,1330 0,1237 0,1179 0,1378

Sumber : Data telah diolah

Page 15: analisis pembentukan portofolio yang efisien

Keterangan : a. Portofolio ke-1 dengan komposisi Semen Gresik 30%, Surya Toto 40%,

Alumindo Light 30% diperoleh E(Rp) sebesar 1,48% dan σp sebesar 12% b. Portofolio ke-2 dengan komposisi Semen Gresik 40%, Surya Toto 20%,

Alumindo Light 40% diperoleh E(Rp) sebesar 1,68% dan σp sebesar 13,30% c. Portofolio ke-3 dengan komposisi Semen Gresik 50%, Surya Toto 30%,

Alumindo Light 20% diperoleh E(Rp) sebesar 0,97% dan σp sebesar 12,37% d. Portofolio ke-4 dengan komposisi Semen Gresik 20%, Surya Toto 50%,

Alumindo Light 30% diperoleh E(Rp) sebesar 1,58% dan σp sebesar 11,79% e. Portofolio ke-5 dengan komposisi Semen Gresik 25%, Surya Toto 25%,

Alumindo Light 50% diperoleh E(Rp) sebesar 2,15% dan σp sebesar 13,78%

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka

penulis dapat memberi kesimpulan sebagai berikut: 1. Selama bulan januari 2006 sampai dengan bulan januari 2009, tingkat

keuntungan yang diharapkan dari PT. Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) adalah sebesar -0,17 % dengan risiko sebesar 18,91 %. Dan tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham PT. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) adalah sebesar 0,87 % dengan risiko sebesar 3,83 %. Sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk (ALMI) adalah sebesar 3,94 % dengan risiko 17,62%.

2. Tingkat keuntungan yang diharapkan (return ekspektasi) dan risiko dari lima portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: − Portofolio dengan kombinasi dana 30%-40%-30% artinya proporsi untuk

saham SMGR sebesar 30%, proporsi untuk saham TOTO sebesar 40% dan proporsi untuk saham ALMI sebesar 30% akan memperoleh keuntungan sebesar 1,48% dengan resiko sebesar 12 %

− Portofolio dengan kombinasi dana 40%-20%-40% artinya proporsi untuk saham SMGR sebesar 40%, proporsi untuk saham TOTO sebesar 20% dan proporsi untuk saham ALMI sebesar 40% akan memperoleh keuntungan sebesar 1,68% dengan resiko sebesar 13,3 %

− Portofolio dengan kombinasi dana 50%-30%-20% artinya proporsi untuk saham SMGR sebesar 50%, proporsi untuk saham TOTO sebesar 30% dan proporsi untuk saham ALMI sebesar 20% akan memperoleh keuntungan sebesar 0,97 % dengan resiko sebesar 12,37%

− Portofolio dengan kombinasi dana 20%-50%-30% artinya proporsi untuk saham SMGR sebesar 20%, proporsi untuk saham TOTO sebesar 50% dan proporsi untuk saham ALMI sebesar 30% akan memperoleh keuntungan sebesar 1,58 % dengan resiko sebesar 11,79%

− Portofolio dengan kombinasi dana 25%-25%-50% artinya proporsi untuk saham SMGR sebesar 25%, proporsi untuk saham TOTO sebesar 25% dan proporsi untuk saham ALMI sebesar 50% akan memperoleh keuntungan sebesar 2,15% dengan resiko sebesar 13,78%

Jika dilihat dari kelima kombinasi dana tersebut maka keuntungan portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang diperoleh tidak jauh berbeda

Page 16: analisis pembentukan portofolio yang efisien

hasilnya. Berarti kelima kombinasi dana tersebut bisa dipilih untuk dijadikan strategi investasi oleh investor. 3. Jika dilihat dari uraian kelima portofolio dengan komposisi dana yang berbeda-

beda, maka ada dua komposisi dana yang lebih baik untuk dipilih salah satunya oleh investor sebagai portofolio yang efisien yaitu: a. Komposisi dana 25%-25%-50% yang memberikan keuntungan lebih besar

dari komposisi dana lainya yaitu sebesar 2,15 % tetapi risiko yang akan ditanggung juga lebih besar dari komposisi dana lainya apabila memilih komposisi dana ini yaitu sebesar 13,78%

b. komposisi dana 20%-50%-30% yang akan memberikan risiko yang lebih kecil dari komposisi dana lainya yaitu sebesar 11,79% tetapi keuntungan yang akan diterima apabila memilih komposisi dana ini yaitu sebesar 1,58%

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran kepada pihak investor yang diharapkan dapat berguna dalam memilih investasi pada ketiga sekuritas, saran yang dapat diberikan diantaranya : 1. Apabila investor ingin menginvestasikan pada salah satu perusahaan saja maka

lebih baik menginvestasikan pada PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk (ALMI) yang akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR), PT. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) dan tingkat resikonya tidak terlalu jauh dengan kedua perusahaan tersebut.

2. Apabila investor tidak ingin mengambil atau memilih portofolio dengan kelima komposisi dana yang ada atau dengan kata lain investor akan membuat komposisi dana sendiri, maka lebih baik memberikan proposisi dana untuk saham PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk (ALMI) lebih besar dari PT. Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR), PT. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) karena menurut hasil penelitian dari kelima portofolio dengan komposisi dana yang telah dibuat, membuktikan bahwa proporsi dana PT. Alumindo Light Metal Inds Tbk (ALMI) yang lebih besar dari PT. Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR), PT. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) akan menghasilkan keuntungan dan risiko yang lebih baik.

3. Untuk dapat memilih investasi terbaik dan mengetahui saham perusahaan mana yang paling tepat untuk dimasukkan ke dalam portofolio, sebaiknya investor memiliki informasi yang jelas mengenai investasi yang akan dimilikinya dengan cara mengetahui prospektus atau laporan keuangan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut, serta mempertimbangkan faktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan tersebut.

4. Sebaiknya pihak investor sebelum melakukan investasi terlebih dahulu melakukan penelitian, apakah investasinya dapat menghasilkan keuntungan dan dapat menghindari atau mengurangi risiko yang akan ditanggung, terutama dalam melakukan investasi mengunakan sistem portofolio, seperti perhitungan portofolio dengan menggunkan model markowitz atau model lainnya yang berhubungan dengan investasi portofolio.

5. Selain melakukan penelitian, sebaiknya pihak investor juga harus berhati-hati dalam menentukan investasi, apakah sebaiknya menginvestasikan dananya dengan melakukan pembelian saham, obligasi atau bahkan mungkin ada yang lebih baik lagi, misalkan menginvestasikan dananya dalam bentuk deposito.

Page 17: analisis pembentukan portofolio yang efisien

6 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamarudin. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Cetakan

Kedua. Jakarta: Rineka Cipta. Agustus 2004 Arifin, J dan Fauzi, A. 2001. Aplikasi Excel Dalam Financial Terapan. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo Dahlan, Siamat. 1999, Manajemen Lembaga Keuangan, edisi 2, Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dwi Astuti dan Toto Sugiharto, 2005. “Analisis Pembentukan Portofolio Optimal

Pada Perusahaan Industri Plastics and Packaging yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Studi Kasus (1999-2003), Seminar Nasional PESAT, ISSN: 18582559

Haugen, Robert A. 1993, Modern Investment Theory, 3rd ed, New Jersey : Prentice Hall.

Suad, Husnan 1994. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Pertama , Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN

____________ 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Jogiyanto. 2003 Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE..

Keown, et al. 1999, Basic Financial Management, 8th ed, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Miswanto dan Edi Widodo. 1998. Manajeman Keuangan I., Jakarta : Gunadarma. Sawidji, Widoatmodjo. 2000, Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal, Edisi 2000,

Jakarta : Yayasan MPU Ajar Artha Tandelilin Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE. Zaidatun Ekastuti dan Sudarsono, 2009. “Analisis Portofolio Tiga Saham Teraktif di

Bursa Efek Jakarta Pada Periode Januari 2002 Sampai Desember 2004”, UG Jurnal, Vol. 3, No. 05

http://hapiz.wordpress.com/2008/09/17/sejarah-pasar-modal-indonesia/ http://winpluscapital.com/winplus/Profil%20Industri%20Semen.pdf