analisis obat makanan kosmetik halal

18
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 0 Resume Analisis Makanan, Obat, dan Kosmetik Halal Disusun oleh: Nova Sari Aulia 1111102000098 Farmasi V-D Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013

Upload: nova-sari-aulia

Post on 28-Nov-2015

67 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Hukum-hukum islam

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 0

Resume Analisis Makanan, Obat, dan Kosmetik Halal

Disusun oleh:

Nova Sari Aulia 1111102000098

Farmasi V-D

Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2013

Page 2: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 1

1. Yang berhak menetapkan kehalalan dan keharaman sesuatu hanya Allah dan

rasulnya.

Contohnya:

Haram

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging

hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,

yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat

kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih

untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak

panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada

hari ini[397] orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan)

agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah

kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan

Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi

agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] Karena kelaparan tanpa

sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (QS.al Māidah:3)

o Bangkai: yang termasuk kedalam kategori bangkai ialah hewan yang

mati dengan tidak disembelih, termasuk kedalamnya hewan yang

matinya tercekik, dipukul, jatuh, ditanduk dan diterkam oleh hewan

buas, kecuali yang sempat kita menyembelihnya (Al-Maaidah:3).

Bangkai yang boleh dimakan berdasarkan hadis yaitu bangkai ikan dan

belalang (Hamka, 1982).

o Darah, sering pula diistilahkan dengan darah yang mengalir (Al-

An’aam:145), yang dimaksud adalah segala macam darah termasuk

yang keluar pada waktu penyembelihan (mengalir), sedangkan darah

yang tersisa setelah penyembelihan yang ada pada daging setelah

dibersihkan dibolehkan (Sabiq, 1987). Dua macam darah yang

dibolehkan yaitu jantung dan limpa, kebolehannya didasarkan pada

hadis (Hamka, 1982).

o Daging babi. Kebanyakan ulama sepakat menyatakan bahwa semua

bagian babi yang dapat dimakan haram, sehingga baik dagingnya,

lemaknya, tulangnya, termasuk produk-produk yang mengandung

bahan tersebut, termasuk semua bahan yang dibuat dengan

Page 3: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 2

menggunakan bahan-bahan tersebut sebagai salah satu bahan bakunya.

Hal ini misalnya tersirat dalam Keputusan Fatwa MUI bulan

September 1994 tentang keharaman memanfaatkan babi dan seluruh

unsur-unsurnya (Majelis Ulama Indonesia, 2000).

o Binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah.

Menurut Hamka (1984), ini berarti juga binatang yang disembelih

untuk yang selain Allah (penulis mengartikan diantaranya semua

makanan dan minuman yang ditujukan untuk sesajian). Tentu saja

semua bagian bahan yang dapat dimakan dan produk turunan dari

bahan ini juga haram untuk dijadikan bahan pangan seperti berlaku

pada bangkai dan babi.

o Keharaman khamar ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-Maaidah ayat

90-91: Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya meminum

khamar, berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan

anak panah adalah perbuatan-perbuatan keji yang termasuk

perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu

mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud

hendak menumbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu

lantaran meminum khamar dan berjudi itu dan menghalangi kamu

dari mengingat Allah dan sembahyang. Maka berhentilah kamu

mengerjakan perbuatan itu.

Halal

o Buah-buahan.

o Sayur-sayuran.

o Minuman yang tidak memabukkan.

Page 4: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 3

2. Menghalalkan yang diharamkan oleh Allah dan rasulnya adalah dosa besar.

Contohnya:

Menghalalkan yang haram merupakan tindak kelancangan terhadap hukum

Allah, sebagaimana halnya mengharamkan yang halal pun demikian.

Allah berfirman:

أذن لكم أم نه حراما وحالال قل آلله زق فجعلتم م ن ر لكم م ا أنزل للاه ترون قل أرأيتم م ل للاه

الكذب يوم القيامة إن للاه ل للاه ترون ر م وما ظن الذين ي ل النال ولكن أ لذو فعل

ال يشكرون

“Katakanlah: ‘Terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan Allah

kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal.’

Katakanlah: ‘Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini)

atau kamu mengada-adakan (kedustaan) terhadap Allah?’ Apakah dugaan

orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari

kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang

dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.”

(QS. Yūnus [10]: 59-60)

Berdekatan dengan lawan jenis.

Memakan bangkai padahal masih ada makanan yang dapat dimakan selain

bangkai tersebut.

3. Mengharamkan yang dihalalkan oleh Allah dan rasulnya adalah dosa besar.

Contohnya:

Mengharamkan memakan daging sapi atau daging yang dihalalkan Allah.

Mengharamkan puasa dan ibadah sunnah tanpa alasan yang jelas.

Mengharamkan memakai jilbab padahal Allah mensyariatkan untuk menutup

aurat.

Mengharamkan beribadah sepanjang waktu dengan alasan menghabiskan

waktu.

Mengharamkan pergi ke tempat rekreasi yang dapat dijadikan tempat

menuntut ilmu juga.

Page 5: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 4

4. Yang halal & haram ada yang ditunjukkan secara tegas dan jelas oleh Al-quran

atau sunnah atau hadits. Hal semacam ini tidak boleh diperselisihkan.

Contohnya:

Haram:

Di antara ayat yang menyebutkan makanan atau hewan yang diharamkan

adalah firman Allah Ta’ala,

ليكم مت به والمنخنقة والموقوذة والمتر حر م ولحم الخنزير وما أ ل لغير للا إال ما الميتة والد ل ال يحة وما أ ية والن د

ل النصب يتم وما ذبح ذ

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging

hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,

yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat

kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk

berhala.” (QS. Al Maidah: 3)

Dari ayat di atas, kita dapat merinci makanan yang diharamkan adalah sebagai

berikut:

Pertama: Bangkai (Al Maitah)

Bangkai (al-maitah) adalah setiap hewan yang matinya tidak wajar, tanpa

lewat penyembelihan yang syar’i. Contohnya adalah:

o Al munkhoniqoh: hewan yang mati dalam keadaan tercekik.

o Al mawquudzah: hewan yang mati karena dipukul dengan tongkat atau

selainnya.

o Al mutaroddiyah: hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang

tinggi.

o An nathiihah: hewan yang mati karena ditanduk.

o Hewan yang diterkam binatang buas.

Page 6: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 5

Jika hewan-hewan di atas ini masih didapati dalam keadaan bernyawa, lalu

disembelih dengan cara yang syar’i, maka hewan tersebut menjadi halal

karena Allah Ta’ala berfirman:

“kecuali yang sempat kamu menyembelihnya”

Yang termasuk bangkai adalah segala sesuatu yang terpotong dari hewan yang

masih hidup. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من الهيمة و ي حية فهي ميتة ما ق

“Apa yang dipotong dari binatang dalam keadaan hidup, maka sesuatu

tersebut adalah bangkai.” (HR. Abu Daud no. 2858, At Tirmidzi no. 1480,

Ibnu Majah no. 3216, Ahmad 5/218. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa

hadits ini shahih.

Namun ada dua bangkai yang dikecualikan keharamannya, artinya bangkai

tersebut halal yaitu bangkai ikan dan bangkai belalang. Hal ini berdasarkan

hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda,

مان فالكد والحال أحلت ا الد ا الميتتان فالحوت والجراد وأم لنا ميتتان ودمان فأم

“Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut

adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan

limpa.” (HR. Ibnu Majah no. 3218. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa

hadits ini shahih)

Kedua: Darah yang mengalir

Pengharaman hal ini berdasarkan Surat Al Maidah ayat 3 di atas. Adapun

darah yang jumlahnya sedikit semacam darah yang masih menempel di urat

daging sembelihan dan sulit dibersihkan, maka itu dimaafkan.

Page 7: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 6

Ketiga: Daging babi

Selain pengharamannya dalam surat Al Maidah ayat 3 di atas, Allah Ta’ala

juga berfirman,

عمه إال م ي ل طا ما نزير فنه رج قل ال أجد في ما أوحي إلي محر … أن يكون ميتة أو دما موحا أو لحم

“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan

kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya,

kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging

babi – karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih

atas nama selain Allah.” (QS. Al An’am: 145)

Shidiq Hasan Khon rahimahullah mengatakan, “Yang diharamkan dari babi

adalah seluruh bagian babi. Sedangkan di sini disebutkan dagingnya saja

karena biasanya yang dimakan adalah dagingnya.”

Keempat: Hewan yang disembelih atas nama selain Allah

Dalil pengharamannya selain surat Al Maidah ayat 3 di atas, Allah Ta’ala juga

berfirman,

ليه وإنه لق ر اسم للا ا لم يذ لوا مم وال أ

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama

Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu

adalah suatu kefasikan.” (QS. Al An’am: 121)

Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang muslim untuk memakan hasil

sembelihan orang musyrik, majusi atau orang yang murtad (non ahli kitab).

Sedangkan untuk hasil sembelihan ahli kitab (yaitu Yahudi dan Nashrani) itu

dibolehkan untuk dimakan selama tidak diketahui jika ia menyebut nama

selain Allah. Landasan dari hal ini adalah firman Allah Ta’ala,

وطعام الذين أووا الكتاب حل لكم

Page 8: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 7

“Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu.”

(QS. Al Maidah: 5). Yang dimaksud dengan makanan dalam ayat di sini

adalah hasil sembelihan ahli kitab (Yahudi dan Nashrani). Hal ini

sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Abu Umamah, Mujahid, Sa’id

bin Jubair, ‘Ikrimah, ‘Atho’, Al Hasan, Makhul, Ibrohim An Nakhoi, As Sudi,

dan Muqotil bin Hayyan.

Kelima: Hewan yang disembelih untuk selain Allah

Seperti disembelih untuk berhala, qubur, dan orang yang sudah mati seperti

ditujukan pada Said Al Badawi. Hal ini diharamkan sebagaimana disebutkan

dalam surat Al Maidah ayat 3 di atas.

Nantikan pembahasan selanjutnya mengenai dalil diharamkannya anjing. Hal

ini perlu dibahas karena sebagian orang masih meragukan keharamannya.

Semoga Allah mudahkan.

Halal:

o Bergizi tinggi.

o Makanan lengkap dan berimbang. Waktu SD kita belajar makanan 4

sehat 5 sempurna seperti nasi/jagung, lauk/pauk, sayuran, buah-buahan,

dan terakhir susu. Semua makanan tersebut mengandung karbohidrat,

protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Ada

baiknya ditambah dengan herbal seperti madu, pasak bumi, habbatus

saudah, minyak zaitun, dan sebagainya agar tubuh kita sehat.

o Tidak mengandung zat-zat yang membahayakan bagi kesehatan kita,

misalnya kolesterol tinggi atau bisa memicu asam urat kita.

o Alami. Tidak mengandung berbagai zat kimia seperti pupuk kimia,

pestisida kimia, pengawet kimia (misalnya formalin), pewarna kimia,

perasa kimia (misalnya biang gula/aspartame, MSG, dsb).

o Masih segar. Tidak membusuk atau basi sehingga warna, bau, dan

rasanya berubah.

o Tidak berlebihan. Makanan sebaik apa pun jika berlebihan, tidak baik.

Page 9: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 8

5. Hal hal yang ditunjukkan secara tegas dan jelas oleh alquran dan sunnah,

hukumnya digali oleh mujtahid lewat:

a. Qiyas/analogi.

Contoh:

Allah Swt telah mengharamkan arak, karena merusak akal,

membinasakan badan, menghabiskan harta. maka segala minuman

yang memabukan dihukum haram juga.

Dalam contoh ini :

Segala minuman yang memabukan ialah far'un/cabang, artinya

yang diqiyaskan.

Arak ialah yang menjadi ukuran atau tempat menyerupakan atau

mengqiyaskan hukum, artinya ashal/pokok.

Mabuk, merusak akal, ialah 'Illat penghubung/sebab.

Hukum, segala minuman yang memabukan hukumnya haram.

Kaidah-kaidah. pada prinsipnya yang bermanfaat itu halal dan pada

prinsipnya yang membahayakan itu haram.

Setiap minuman yang memabukan contohnya mensen, sabu-sabu dll

disamakan dengan khamar, ilatnya sama-sama memabukan.

Harta anak wajib dikeluarkan zakat disamakan dengan harta dewasa.

Menurut syafei karena sama-sama dapat tumbuh dan berkembang, dan

dapat , menolong fakir miskin.

Mengatakan hal jelek kepada ortu disamakan dengan membentak dan ah,

karena ilatnya sama-sama menyakiti dengan ucapan.

b. Kaidah-kaidah. Pada prinsipnya yang bermanfaat itu halal dan pada

pinsipnya yang membahayakan itu haram.

Contohnya:

Menyelenggarakan pemakaman jenazah. Mengurus jenazah mulai dari

memandikan, mensholatkan, dan memakamkannya.

Menjamu tamu yang datang ke rumah kita, memuliakan tamu adalah

suatu hal yang sangat mulia.

Membayar hutang.

Page 10: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 9

Memulai segala sesuatu dari kanan, dan dengan menggunakan anggota

tubuh yang kanan seperti tangan dan kaki, kecuali untuk bersuci

setelah buang air besar harus menggunakan tangan kiri.

6. Sesuatu yang membawa kepada yang haram hukumnya adalah haram.

Contohnya:

Wanita berpakaian mencolok pasti sedikit sebanyak akan menggegar iman

golongan Adam yang mudah terdorong dan melihat dengan penuh rasa

syahwat.

Allah bukan saja melaknat orang yang meminum arak, tetapi melaknat 10

golongan yang terlibat dengan aktivitas berkaitan arak.

Berkumpul bersama laki-laki dan perempuan didalam suatu rumah karena

dapat mengarah ke hal yang haram misalnya zina.

7. Hilah atau rekayasa terhadap yang haram adalah haram.

Contohnya:

Melakukan rekayasa untuk menghalalkan amalan yang mengandung unsur

riba. Misalnya, seperti dalam masalah mud 'ajwa, yaitu seseorang yang

menjual jenis barang yang masuk dalam masalah riba` dengan sejenisnya,

dengan disertakan (disyaratkan) bersama keduanya atau salah satunya sesuatu

yang lain jenisnya.

Melakukan safar yang digunakan untuk merampok, membunuh orang, dan

lain-lain.

Cara yang dipakai pada asalnya tidak dipergunakan untuk sesuatu yang haram,

bahkan dimaksudkan untuk sesuatu yang disyari'atkan, seperti menikah,

melakukan jual-beli, memberikan hadiah, dan sebagainya; namun kemudian

dipakai sebagai tangga untuk menuju sesuatu yang diharamkan.

Hilah seseorang yang ingin mengugurkan kewajiban berhaji atau zakat dengan

memberikan hartanya kepada anak atau isterinya, sehingga ia menganggap

dirinya orang yang tidak berharta.

Hilah orang yang ingin memiliki barang dengan tanpa hak dengan merusak

atau merubah bentuk barang tersebut.

Hilah orang yang berusaha membatalkan hukuman potong tangan karena

mencuri, dengan mengklaim bahwa barang yang diambilnya adalah barang

Page 11: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 10

miliknya sendiri, atau barang serikat antara dirinya dengan pemilik barang

yang diambilnya.

Hilah orang yang sedang berihram untuk haji ataupun umrah. Karena terkait

dengan larangan berburu, maka ia menaruh parangkap sebelum memakai

ihram, supaya dikatakan yang ia dapatkan tersebut merupakan hasil buruan

sebelum ihram padahal bukan.

Hilah seseorang yang senang melakukan ghibah, dengan mengatakan bahwa ia

sedang melakukan amar ma`ruf nahi mungkar. Padahal maslahatnya tidak ada.

Atau dalam mentahdzir seseorang, ia sama sekali tidak menggunakan kaidah

yang benar.

Hilah sebagian muslimin yang mengumbar hawa nafsu dan kemaksiatannya,

serta tidak ingin dianggap hina.

8. Hal-hal yang dihalalkan membawa kebaikan.

Contohnya:

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dra. Hj. Mursyidah

Thahir mengungkapkan bahwa dengan mengkonsumsi makanan halal, maka

Allah akan melimpahkan keberkahan dalam kehidupan kita.

Dalam rumah tangga, makanan yang halal akan dapat menghasilkan keluarga

yang sakinah mawaddah wa rahmah, penuh kedamaian, dan cinta, kasih-

sayang.

Dengan mengkonsumsi makanan halal akan membuat manusia mampu

menjadi leader atau pemimpin bagi orang-orang bertaqwa.

Anak-anak tumbuh sehat dengan akhlakul-karimah, yang baik dan terpuji,

sebagai penyejuk mata, insya Allah.

Hal ini didasarkan pada firman Allah yang artinya: ”Dan orang orang yang

berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan

keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam

bagi orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. 25:74). Tujuannya pun jelas. Yakni

agar mendapat ridho Allah.

Page 12: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 11

9. Hal -hal yang diharamkan pasti membawa bencana/ keburukan.

Contohnya:

Sesungguhnya arak merupakan salah satu perbuatan syaitan dan termasuk

dosa besar yang terkutuk, dan terlalu banyak membawa keburukan dan

kemudaratan kepada manusia, di antaranya:

o Merusak akal fikiran dan kesehatan.

o Merusak akhlak dan aqidah seseorang.

o Membuat manusia melupakan Allah Subhanahu Wata'ala dan lupa

untuk mengerjakan sembahyang.

o Membawa manusia ke arah kemurkaan Allah Subhanahu Wata'ala.

o Dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian sesama manusia.

o Memporak-porandakan rumah tangga, keluarga, masyarakat dan

negara serta dapat mengarah kearah zina dan dapat menyebabkan hal

yang lebih buruk lagi yaitu dapat menyebabkan terjadinya

pembunuhan.

o Ketahuilah wahai kaum Muslimin, bahwa arak itu adalah ibu segala

kejahatan, ini diingatkan oleh Rasullullah SAW dalam sebuah hadist

yang diriwayatkan oleh Dar Khutni, maksudnya:

“Dari Amru bin Al-As berkata: Rasullullah Sallallahu Alaihi

Wasallam bersabda: Arak itu ibu segala kejahatan, barang siapa yang

meminumnya, sembahyangnya tidak diterima Allah selama empat

puluh hari. Sekiranya mati, arak itu masih di dalam perutnya, maka

matinya sebagai seorang yang jahiliah.”

Berikut ini beberapa keburukan dan kerusakan akibat harta yang didapatkan

dengan cara haram, sebagaimana dijelaskan dalam dalil-dalil Al-Quran dan

Hadis.

o Pertama, makan harta haram adalah perbuatan maksiat kepada Allah

dan mengikuti langkah-langkah setan/iblis. Allah Subhanahu wa ta’ala

berfirman, yang artinya:

“Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat

di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan karena

Page 13: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 12

sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya

setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, serta

mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

(QS al-Baqarah: 168-169)

Mengikuti langkah-langkah setan adalah dengan mengharamkan apa

yang dihalalkan oleh Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan-

Nya. Termasuk dalam hal ini memakan harta yang haram.

Kedua, ancaman azab neraka bagi orang yang makan harta haram.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari (makanan) yang haram

(dan) neraka lebih layak baginya.”

(HR. Ahmad, 3/321, ad-Daarimi No. 2776 dan al-Hakim, 4/468, disahihkan

oleh al-Hakim, disepakati oleh adz-Dzahabi dan Syaikh Al-Albani dalam Ash-

Shahiihah, 6/108)

Ketiga, makan harta haram termasuk sebab utama tidak dikabulkannya doa

dan ini adalah sebesar-besar bencana bagi hamba. Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wa sallam pernah bersabda menceritakan tentang seorang laki-laki yang

melakukan perjalanan panjang, rambutnya acak-acakan, tubuhnya dipenuhi

debu, ketika itu lelaki tersebut berdoa dengan mengangkat kedua tangannya ke

langit dan menyebut nama Allah: “Wahai Rabb, Wahai Rabb…,” lalu beliau

Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Sedangkan) laki-laki tersebut

mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal, pakainnya pun tidak

halal dan selalu diberi (makanan) yang tidak halal, maka bagaimana mungkin

permohonannya akan dikabulkan (oleh Allah Subhanahu wa ta’ala)? (HR.

Muslim No. 1015)

Dalam hadis tersebut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan

bahwa orang itu sebenarnya telah menghimpun banyak sebab yang seharusnya

memudahkan terkabulnya permohonan dan doanya. Akan tetapi karena

perbutan maksiat yang dilakukannya, berupa mengkonsumsi harta yang haram,

Page 14: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 13

sehingga terkabulnya doa tersebut terhalangi. Bahkan karena doa merupakan

inti ibadah sholat, dikhawatirkan sholat seorang yang makan harta haram tidak

diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu

berkata: “Allah tidak menerima sholat seseorang yang di dalam perutnya ada

(makanan) yang haram, sampai dia bertaubat kepada Allah Subhanahu wa

ta’ala dari perbuatan tersebut.”

Keempat, tidak diterimanya harta haram meskipun diinfakkan/dibelanjakan

dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungghnya Allah Maha Baik dan Dia tidak menerima kecuali yang baik

(halal).” (HR. Muslim No. 1015)

Imam Sufyan ats-Tsauri berkata, “Barangsiapa yang menginfakkan (harta)

yang haram dalam ketaatan (kepada Allah Subhanahu wa ta’ala), maka dia

seperti orang yang membersihkan (mencuci) pakaian dengan air kencing,

padahal pakaian tidak dapat dibersihkan kecuali dengan air (yang bersih dan

suci), (sebagaimana) dosa tidak dihapuskan kecuali dengan (harta) yang

halal.”

Kelima, makan harta yang haram merupakan sebab terhalangnya seseorang

dari melakukan amal sholeh, sebagaimana mengonsumsi harta yang halal

merupakan sebab yang memotivasi manusia untuk beramal sholeh.

Allah Subhanahu wa ta’ala mengisyaratkan eratnya keterkaitan antara

mengonsumsi makanan yang halal dengan semangat beramal sholeh dalam

firman-Nya, yang artinya:

“Wahai rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik (halal), dan

kerjakanlah amal yang sholeh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan.” (QS al-Mu’minuun: 51)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa makan makanan yang halal merupakan

sebab yang mendorong manusia untuk beramal sholeh, dan sebab diterimanya

amal sholeh tersebut.

Page 15: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 14

Keenam, makan harta haram termasuk sifat mayoritas orang-orang yang

dimurkai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala (maksudnya orang-orang Yahudi).

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya:

“Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi)

bersegera berbuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram.

Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.” (QS al-

Maaidah: 62).

Maka, melakukan perbuatan ini berarti meniru dan menyerupai sifat mereka.

Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa

yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR

Ahmad, 2/50 dan Abu Dawud No. 4031, dinyatakan hasan sahih oleh Syaikh

al-Albani)

Ketujuh, tersebarnya harta haram merupakan sebab turunnya bencana dan

azab dari Allah Subhanahu wa ta’ala kepada manusia.

10. Niat yang baik tidak dapat mengubah /membenarkan yang haram.

Contohnya:

Sebagian orang ingin menyampaikan dakwah melalui media musik dan

perfilman, sehingga kita melihat akhir-akhir ini marak sebagian juru dakwah,

artis , pemusik dan pelawak memanfaatkannya sebagai media dakwah. Bahkan

sebagian aktivis da'wah haraki menggunakan nasyid (nyanyian) dan sandiwara

Islami sebagai sarana dakwah dan tarbiyahnya.

Hal ini tentu telah menyelisihi prinsip agama yang mulia ini. Islam tidak

mengizinkan sarana-sarana yang seperti itu yang sangat jelas mengandung

perbuatan haram seperti percampuran lelaki dan perempuan, sentuhan lelaki

dan perempuan yang bukan mahram, dusta, musik yang justru melalaikan hati

dan kerusakan lainnya. Karenanya, tidak ada dalam kamus Islam istilah musik

islami atau nyanyian islami atau film islami dan yang semisalnya. Istilah-

istilah seperti itu baru muncul dan dikenal seiring dengan munculnya Jama'ah

jama'ah dakwah hizbiyyah harakiyah. Panutan mereka ialah sekte-sekte

Shufiyyah yang menjadikan alunan-alunan musik, irama-irama lagu dan syair-

Page 16: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 15

syair sebagai bagian yang tidak lepas dari mereka dalam ibadah dan praktek

keagamaan. Ini jelas menyelisihi petunjuk Nabi SAW.

Orang-orang yang menamakan diri mereka sebagai pejuang Islam dan

pembela martabat kaum Muslimin melalui cara melancarkan teror, intimidasi

peledakan, bom bunuh diri, pembunuhan dan mencuri serta perampokan demi

jihad. Benarkah aksi-aksi di atas termasuk jihad? Ya, benar, tetapi jihad di

jalan setan, bukan jihad di jalan Ar-Rahmân.

Tentu ini adalah perbuatan yang diharamkan oleh Islam, dan sungguh para

pelakunya telah berbohong atas nama Allâh, Rasul-Nya dan agama yang mulia

ini. Sebab dengan nekad, mereka menamakan kezhaliman dan perbuatan keji

yang tidak manusiawi itu dengan jihad dan amar ma'ruf nahi munkar. Islam

yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai

rahmat bagi alam semesta berlepas diri dari aksi-aksi tersebut dan mengutuk

para pelakunya dan menghukumi mereka sebagai kaum khawârij dan para

terorisme yang melakukan kerusakkan, menebarkan keresahan, kekacauan dan

ketakutan di permukaan bumi ini.

Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu melakukan kerusakkan di permukaan bumi setelah

adanya kebaikan” [Al-A'raf, 7:56]

Islam tidak pernah menghalalkan pencurian dan perampokkan, sekalipun

untuk tujuan baik, sebab Allâh berfirman:

“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan

keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai

siksaan dari Allâh. Dan Allâh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” [al-

Mâidah, 5: 38]

Dalam hadits qudsi:

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman atas

diri-Ku, dan Aku haramkan juga di antara kamu, maka janganlah kamu saling

menzhalimi.

Page 17: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 16

Kesalahan dan kezhaliman para penguasa tidak membolehkan kita untuk

mengingkarinya dengan sarana (cara) yang tidak diperbolehkan (tidak syar'i),

seperti kudeta, demonstrasi dan angkat senjata, serta membeberkan dan

menyebarkan kesalahan-kesalahannya di media massa dan mimbar. Sebab, hal

itu tidak menyelesaikan permasalahan, bahkan akan menambah kerusakan dan

menimbulkan fitnah yang lebih besar, akan tetapi dengan mengugnakan cara-

cara yang syar'i, yaitu dengan memberikan nasehat secara langsung dengan

secara berduaan (jika hal itu memungkinkan), atau menulis surat kepadanya,

serta mendoakan kebaikan baginya, sebab kebaikan mereka adalah kebaikan

untuk masyarakat dan negara itu sendiri, dan sabar menghadapi

kezhalimannya, karena kezhaliman para penguasa disebabkan oleh kezhaliman

rakyatnya sendiri, karena merupakan sunnatullâh bahwa Allâh Azza wa Jalla

akan menjadikan para penguasa (pemimpin) yang memiliki karakter dan

keimanan seukuran dengan perilaku, karakter, kepribadian, mentalitas dan

keimanan masyarakat suatu negeri. Oleh karena itu, masyarakat jangan bisa

menyalahkan dan mengkritik pemerintah saja, tetapi mereka harus

mengkoreksi diri dan intropeksi jiwa, sejauh mana mereka telah berbuat

keadilan dan meninggalkan kezhaliman.

Tidak heran, kalau para terorisme yang menghalalkan segala cara untuk

mewujudkan tujuan mereka menamakan aksi dan teror mereka dengan jihad

sehingga mereka siap mati dan berkorban demi hal itu, karena pemikiran

mereka telah terkontaminasi oleh pemikiran sesat takfîri sehingga mereka

meyakini hal tersebut suatu kebaikkan yang harus dilakukan dan

diperjuangkan. Oleh sebab itu, mereka rela mati untuk memperjuangkan 'jihad'

mereka ini. Dari sini dapat diketahui, mengapa mereka sulit untuk bertaubat

dan meninggalkan aksi bom bunuh diri itu. Pasalnya, mereka telah

meyakininya sebagai kebaikan dan tidak pernah ada dalam sejarah orang yang

bertaubat dari kebaikan. Hal ini menjelaskan kepada kita akan bahayanya

pemikiran yang sesat (syubhat). Imam Sufyân ats-Tsauri rahimahullah

mengatakan: "Bid'ah lebih disukai oleh iblis dari maksiat, karena pelaku

maksiat mudah bertaubat, dan pelaku bid'ah tidak bisa (sulit) bertaubat”.

Page 18: Analisis Obat Makanan Kosmetik Halal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta | 17

Sebagian yang ikut serta dalam percaturan demokrasi yang bersumber dari

pemikiran kufur, tidak malu-malu untuk menjalin koalisi (bekerjasama)

dengan partai partai non-Islam untuk menegakkan syari'at Islam atau daulah

Islamiyah, sebagaimana yang dilakukan dan didengungkan oleh sebagian

partai politik atau para aktivis dakwah haraki. Dan sudah tidak malu lagi

mencalonkan diri dalam pilkada sebagai wakil dari calon kepala daerah

seorang wanita dengan foto berdampingan yang terpampang di banyak tempat

umum.