analisis kompensasi berupa insentif berdasarkan
TRANSCRIPT
ANALISIS KOMPENSASI BERUPA INSENTIF BERDASARKAN PENGEMBANGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA BAGI
KARYAWAN DI RUMAH SAKIT TUGU IBU
Retno Diyah Widowati1, Wahyu Sulistiadi2
1. Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat
2. Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Email : [email protected]
Abstrak
Pengembangan penilaian prestasi kerja karyawan dan analisis penghitungan pembagian
insentif karyawan berdasarkan pada 5 kriteria yaitu kriteria uraian tugas jabatan, kriteria
dimensi kerangka kerja Austin-Hayne, kriteria tanggung jawab.fungsi, kriteria tingkat
pendidikan dan kriteria pangkat jabatan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil 23 responden yang terdiri dari Kepala
bagian, kepala sub bagian, kepala bidang, dan kepala sub bidang di rumah sakit Tugu Ibu.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode riset operasional, dengan metode penilaian
graphic rating scale. Penentuan bobot untuk kriteria dan standar penilaian menggunakan
AHP (analitical hierarchy process) Untuk pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, telaah dokumen, dan kuesioner penilaian kinerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan kriteria uraian tugas jabatan dan
kerangka kerja Austin-Hayne, prestasi kinerja karyawan teridentifikasi lebih baik dan dengan
penambahan kriteria tanggung jawab/fungsi, tingkat pendidikan dan pangkat jabatan
pengitungan insentif yang diberikan diharapkan lebih memotivasi karyawan untuk berprestasi
lebih tinggi.
Insentif dengan pembagian laba yang digabungkan dengan penilaian kinerja karyawan
akan mencerminkan insentif yang sesuai dengan prestasi kinerja karyawan.
Kata Kunci: Insentif, Penilaian Kinerja, AHP
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Analysis Of Incentive Compensation Based On The Development Of The Assessment
Work Achievement For Employees In The Tugu Ibu Hospital
Abstract
Development of employee achievements appraisal and analysis of the calculation
dividing the incentives employees based on 5 criteria: criteria description criterion task title,
dimensions framework Austin-Hayne, the criteria of responsibility. functions, the criteria of
education level and the criteria in rank position.
This research was conducted by taking 23 respondents consisting of a head of section,
head of Sub-Division, the head of the field, and the head of the subfields in the Tugu Ibu
Hospital. The research method used is operational research methods, assessment methods
with graphic rating scale. Determination of the criteria and weights for standard assessment
using AHP (analitical hierarchy process) for the collection of data is done with the interview,
observation, document review, and performance assessment questionnaire
The results of this research suggest that title task description criteria and frameworks
Austin-Hayne, the unidentified employee performance achievements better and with the
addition of the criteria of responsibility/functions, level of education and the rank of position
counting incentives given expected more motivating employees to higher achievers.
Incentives with sharing of profit combined with employee performance assessment will
reflect the appropriate incentives with performance accomplishments.
Keywords: Incentives, employee performance assessment, AHP
Pendahuluan
Untuk dapat bertahan dalam persaingan industri rumah sakit adalah dengan berusaha
meningkatkan produktifitas dan efisiensi organisasi rumah sakit. Peningkatan produksi
organisasi harus didahului dengan peningkatan kinerja SDM, dan untuk meningkatkan kinerja
SDM insentif, gaji, upah dan imbalan harus dikaitkan dengan prestasi dan tingkat
produktifitas. Dengan demikian, kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi karyawan dalam
bekerja, dimana banyak hal yang mempengaruhi motivasi tersebut, antara lain gaji atau
insentif yang diterima, kondisi lingkungan kerja, hubungan dengan atasan,
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
imbalan/penghargaan atas prestasi, dan sebagainya (Sinungan, 2008). Dalam hal ini,
pemberian imbalan (rewarding) merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap
motivasi.
Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya kompensasi
merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan, maka apabila sistem kompensasi yang
diberikan perusahaan cukup adil untuk karyawan, akan mendorong karyawan untuk lebih baik
dalam melakukan pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang
diberikan perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan organisasi.
Ada dua hal yang berhubungan dengan pemberian kompensasi dalam sebuah perusahaan,
yaitu kompensasi ekstrinsik yang dikendalikan oleh organisasi, berupa gaji, promosi,
penghargaan dan kompensasi intrinsik yang berkaitan langsung dengan kinerja individu,
seperti kepuasan kerja dan psikologis. Dikarenakan Imbalan atau bayaran dianggap
mempunyai dampak langsung dengan kinerja karyawan maka sistem penilaian kinerja juga
perlu dikaitkan dengan sistem kompensasi.
Penilaian kinerja dan penghitungan insentif di RS. Tugu Ibu belum memasukkan uraian
tugas pokok jabatan sebagai salah satu kriteria dalam penilaian kinerja untuk kemudian
digunakan sebagai dasar penghitungan insentif. Selain itu dalam indikator penilaian kinerja
karyawan yang saat ini digunakan di RS. Tugu Ibu, tidak menggunakan pengertian yang
spesifik dari setiap indikator serta tidak ada batasan toleransi nilai yang diberikan dalam
penilaian diri sendiri dan atasan sehingga hal ini dapat menyebabkan bias yang berasal dari
subyektifitas penilai. Walaupun secara keseluruhan jumlah insentif yang diterima oleh
karyawan RS. Tugu Ibu mengalami peningkatan, tetapi hal itu belum dapat memuaskan
karyawan secara individu karena jumlah yang diterima oleh karyawan masih dirasakan kurang
adil karena hal itu belum mencerminkan hasil kinerja dari masing-masing karyawan. Apabila
bayaran dikaitkan dengan kinerja, maka karyawan akan berupaya menghasilkan kinerja dan
kualitas kerja yang lebih tinggi. Imbalan atau bayaran dianggap mempunyai dampak langsung
dengan kinerja karyawan (Ivancevich, 2001). Penghitungan kompensasi berupa insentif yang
baku dan komprehensif sangatlah penting dengan tujuan menciptakan atau membangun
kewajaran bagi karyawan dan sejajar dengan jenis serta skala besarnya organisasi serupa.
Untuk dapat bersaing dalam industri RS maka produktifitas dan efisiensi organisasi di Rumah
Sakit Tugu Ibu harus ditingkatkan dengan jalan peningkatan kinerja SDM yang dibarengi
dengan keadilan pembagian insentif dan gaji.
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Tinjauan Teoritis
Manajemen Kinerja
Manajemen Kinerja (performance management) adalah suatu proses mengelola dan
mengembangkan kinerja organisasi secara utuh. Armstrong (2006, p.495) menyatakan bahwa
proses manajemen kinerja (performance management) telah menjadi sangat penting dalam
beberapa dekade ini sebagai suatu usaha pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan yang
di peruntukan kepada pengelolaan kinerja.
Penilaian Kinerja
Hakekat penilaian kinerja sebagai bagian kegiatan ManajemenSumber Daya Manusia
adalah proses dimana kinerja perseorangan dinilai dan dievaluasi.
Penilaian kinerja merupakan proses menilai hasil karya personel dalam suatu organisasi
melalui instrument penilaian kinerja (Ilyas, 2002). Sementara menurut pendapat Rivai
penilaian kinerja merupakan proses yang digunakan perusahaan untuk mengevaluasi Job
performance (Rivai et al., 2008).
Kerangka Kerja Austin-Hayne
Austin-Hayne menyajikan kepada penilai tentang dimensi evaluasi, diantaranya
ketergantungan (dependebility), inisiatif (initiatif), komunikasi (communication),
pengambilan keputusan (decision making), kepemimpinan (leadership), perencanaan
(planning), dan produktivitas (productivity). Dalam masing-masing dimensi ada berbagai
faktor kinerja yang disajikan dalam formulir menu, misalnya di bawah komunikasi ada faktor-
faktor terpisah, antara lain komunikasi verbal, reseptivitas terhadap umpan balik dan kritisme,
keterampilan mendengarkan, kemampuan untuk memusatkan perhatian pada hasil yang
diinginkan, menjaga orang lain tertentu terinformasi dan keterbukaan.
Analisa Jabatan
Analisa jabatan merupakan dasar dari hampir semua sistem SDM dalam organisasi.
beberapa sistem SDM yang memanfaatkan data-data yang didapatkan dari analisa jabatan
adalah perancangan kerja, rekrutmen, penyeleksian, pelatihan, pengembangan karier,
penilaian kinerja dan pemberian kompensasi.
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Menurut Milkovich & Newman (2005) analisa jabatan adalah proses pengumpulan
informasi secara sistematik terhadap berbagai informasi terpercaya dan relevan, berhubungan
dengan pekerjaan, dan asal usul dari suatu jabatan tertentu.
Metode Pembobotan Kriteria Penilaian AHP
AHP adalah suatu metode pengambilan keputusan yang berguna dan fleksibel untuk
membantu orang dalam menentukan prioritas dan membuat keputusan terbaik. AHP
memberikan kesempatan untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan
dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahannya. AHP
memasukkan perimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada
imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk menyusun hirarki suatu masalah pada logika,
intuisi dan pengalaman untuk memberikan pertimbangan.
Sistem Kompensasi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan
Hasibuan (2009: 118). Kompensasi dibedakan menjadi dua, yaitu: Kompensasi langsung yaitu
berupa gaji, upah dan insentif; dan kompensasi tidak langsung berupa asuransi, tunjangan,
cuti, penghargaan.
Hubungan Antara Penilaian Kinerja Dengan Sistem Kompensasi
Dengan demikian, pelaksanaan penilaian kinerja juga perlu diselaraskan dengan sistem
kompensasi dimana hal ini menjadi tanggung jawab bersama pihak-pihak perusahaan, yaitu
manajemen (manajer puncak, eksekutif dan HRD) dan manajer lini, untuk menyusun sistem
imbalan yang sesuai dan mampu mendorong motivasi kerja yang tinggi.
Ivancevich (2001) mengatakan bahwa jika bayaran dikaitkan dengan kinerja, maka
karyawan akan berupaya menghasilkan kinerja dan kualitas kerja yang lebih tinggi. Imbalan
atau bayaran dianggap mempunyai dampak langsung dengan kinerja karyawan. Keterkaitan
imbalan dengan kinerja adalah prestasi kerja karyawan meningkat secara drastis bilamana
perusahaan mengaitkan kompensasi dan program pemberian imbalan dengan perkembangan
prestasi dan kegiatan karyawan.
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Insentif
Insentif sebagai sarana motivasi yang mendorong para pegawai untuk bekerja dengan
kemampuan yang optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di luar gaji atau upah
yang telah di tentukan. Pemberian insentif dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan para
pegawai dan keluarga mereka. Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk
menggambarkan rencana-rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung atau tidak
langsung dengan berbagai standar kinerja pegawai atau profitabilitas organiasasi.
Menurut Panggabean (2002: 77), mengemukakan bahwa Insentif merupakan imbalan
langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena prestasi melebihi standar yang ditentukan.
Dengan mengasumsikan bahwa uang dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi,
maka mereka yang produktif lebih menykai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja.
Metode Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama untuk melakukan pengembangan
instrumen penilaian kinerja dan tahap kedua adalah untuk melakukan penghitungan
pembagian insentif.
Penelitian ini menggunakan metode riset operasional, yang dimaksudkan untuk
mengembangkan instrumen penilaian kinerja dan penelitian ini juga bertujuan untuk
menghitung pembagian insentif melalui data yang diperoleh pada tahap pertama.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengembangan Penilaian Kinerja
Kriteria Penilaian
Penilaian guna menilai kinerja karyawan
a. Kriteria uraian tugas jabatan, Penilaian berdasarkan kriteria uraian tugas jabatan
dilakukan dengan menilai lima uraian tugas jabatan pokok dari masing-masing
responden, hal ini sangat penting dikarenakan setiap jabatan dalam struktur
organisasi mempunyai tugas yang berbeda-beda, dengan menilai lima tugas pokok
responden dapat mencerminkan hasil kinerja dari masing-masing responden dan
dapat memberikan evaluasi terhadap kinerja responden, penentuan uraian tugas
mana yang akan menjadi pokok tugas ternilai didapat dari hasil analisa jabatan.
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
b. Kriteria dimensi kerangka kerja dasar Austine-Hayne
Gambar 1. Kriteria dimensi kerangka kerja dasar
Aspek Standar Penilaian
Prestasi Kerja Ketelitian/keakuratan, kuantitas&kecepatan
menyelesaikan pekerjaan
Tanggung Jawab Kepemimpinan, kemampuan menganalisa dan
pengambilan keputusan
Ketaatan Loyalitas, kerajinan
Kerja Sama Komunikasi, hubungan dengan rekan kerja
Sikap Kerja Inisiatif, motivasi
Penilaian sebagai pendukung dasar penghitungan insentif
a. Kriteria berdasarkan tingkat pendidikan, penilaian ini dilakukan
mengelompokkan karyawan berdasarkan jenjang pendidikan terakhir karyawan,
pengelompokkan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah
sebagai berikut:
Gambar 3. Kriteria tingkat pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
1 S2
2 S1
3 D3
4 SMA sederajat
5 SMP sederajat
b. Kriteria berdasarkan Tanggung Jawab/Fungsi, penilaian ini dilakukan dengan
mengelompokkan karyawan berdasarkan kontribusi terhadap rumah sakit,
pengelompokkan ini berdasarkan pada Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun
2009 dan dalam Undang-Undang Rumah Sakit No.44 Tahun 2009 yakni mengenai
Sumber Daya Manusia (SDM) di rumah sakit adalah sebagai berikut:
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Gambar 2. Kriteria tanggung jawab/fungsi
No. Tanggung Jawab/Fungsi
1 Medis - Dokter, - Dokter Gigi
2 Keperawatan - Perawat, - Bidan, - Perawat gigi
3 Kefarmasian - Apoteker, - Asisten apoteker, - Analis farmasi
4 Penunjang Medis Kesehatan masyarakat - Epidemiolog kesehatan, - Entomolog kesehatan, - Mikrobiolog kesehatan, - Penyuluh kesehatan, - Administrator kesehatan, - Sanitarian
Gizi - Nutrisionis, - Dietisien
Keterapian fisik - Fisioterapi, - Okupasiterapis, - Terapis wicara
Keteknisian medis - Radiografer, - Radioterapis, - Teknisi gigi, - Teknisi elektromedis, - Analis kesehatan, - Refraksionis optisien, - Otothik prostetik, - Teknisi transfusi, - Perekam medis
5 Manajemen rumah sakit - Keuangan, - Umum, - Sekretariat, - Pemasaran, - SDM
6 Non kesehatan - Pengemudi/sopir, - Kebersihan, - Keamanan
c. Kriteria berdasarkan Pangkat Jabatan, penilaian ini dilakukan dengan
mengelompokkan karyawan berdasarkan jabatan yang saat terjadi penilaian sedang
di jabat oleh karyawan, pengelompokkan kriteria ini melihat dan disesuaikan
dengan struktur organisasi yang ada di RS. Tugu Ibu adalah sebagai berikut:
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Gambar 4. Kriteria pangkat jabatan
No. Pangkat Jabatan
1 Direktur
2 Wakil direktur
3 Kepala bagian/kepala bidang
4 Kepala sub bagian/kepala sub bidang/PJ
5 Staff Pelaksana
6 Satpam, Kebersihan, Sopir
Metode Penilaian
Jenis metode yang peneliti usulkan sebagai metode penilaian adalah metode
graphic rating scale, pemilihan metode ini dilakukan atas pertimbangan bentuknya
yang sederhana, singkat, mudah dimengerti dan relatif tidak membutuhkan waktu lama
dalam pengembangannya serta mudah digunakan. Kelebihan lain dari metode graphic
rating scale adalah hasilnya dapat dikuantifikasikan, dapat mencakup lebih dari satu
dimensi kinerja dan dengan bentuk skala yang terstandarisasi memungkinkan untuk
melakukan perbandingan antar karyawan yang dinilai (Cascio, 2003).
Pembobotan Kriteria Penilaian
Gambar 5. Pembobotan Kriteria Penilaian
No. Kriteria Penilaian Bobot
1 Kriteria Uraian Tugas Pokok Jabatan 60%
2 Kriteria Dimensi Kerangka Kerja 20%
3 Kriteria Tanggung Jawab/Fungsi 10%
4 Kriteria Tingkat Pendidikan 5%
5 Kriteria Pangkat Jabatan 5%
Total 100%
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Gambar 6. Pembobotan aspek uraian tugas pokok
No Uraian Tugas Pokok Bobot
1 Kemampuan menerima, mendistribusikan surat masuk 9%
2 Kemampuan mempersiapkan surat keluar sampai siap
kirim
14%
3 Kemampuan membuat konsep surat, Sk, edaran dll dan
melaksanakan pengetikan surat kepihak eksternal dan
internal RS atas instruksi direksi RS dengan sepengetahuan
Ka.Bag Sekretariat RS
39%
4 Kemampuan melaksanakan pengarsipan surat
menyurat/dokumen perjanjian/perizinan RS
6%
5 Kemampuan melaksanakan pekerjaan protokoler direktur 32%
Total 100%
Gambar 7. Pembobotan Kriteria Dimensi Kerangka Kerja
Faktor Penilaian Bobot
Ketelitian/Keakuratan 23%
Kuantitas/Kecepatan Kerja 17%
Kepemimpinan 5%
Kemampuan Menganalisa dan Pengambilan
Keputusan
12%
Loyalitas 2%
Kerajinan 14%
Komunikasi 11%
Hubungan dengan rekan kerja 8%
Inisiatif 6%
Motivasi 2%
Total 100%
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Gambar 8. Pembobotan kriteria tanggung jawab/fungsi
No. Tanggung Jawab/Fungsi Bobot
1 Medis 34%
2 Keperawatan 25%
3 Kefarmasian 17%
4 Penunjang Medis 13%
5 Manajemen rumah sakit 8%
6 Non kesehatan non manajemen 3%
Total 100%
Gambar 9. Pembobotan kriteria tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan Bobot
S2 39%
S1 27%
D3 16%
SMA sederajat 12%
SMP sederajat 6%
Total 100%
Gambar 10. Pembobotan kriteria pangkat jabatan
No. Pangkat Jabatan Bobot
1 Direktur 34%
2 Wakil direktur 25%
3 Kepala bagian/kepala bidang 17%
4 Kepala sub bagian/kepala sub bidang/PJ 13%
5 Staff Pelaksana 8%
6 Satpam, CS, Sopir 3%
Total 100%
Analisis Penghitungan Insetif Berdasarkan Penilaian Kinerja
Formulasi Pembagian Insentif
Perhitungan distribusi pembagian insentif diformulasikan sebagai berikut:
ü NPKK tiap karyawan =
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Dimana : Xi = NPKK karyawan untuk variabel ke-i
n = jumlah variabel
ü Total NPKK =
Dimana : Xij = NPKK karyawan ke j, untuk variabel ke i
m = jumlah karyawan yang dinilai
n = jumlah variabel
NB: NPKK (Nilai Penilaian Kinerja Karyawan)Identitas pasien, dapat dilihat pada
fotocopy KTP, KK dan kartu/nomor BPJS.
Rumus Matematika Penghitugan insentif
a. Menentukan nilai penilaian kinerja karyawan (NPKK) diri sendiri dan atasan
b. Menentukan Nilai Akhir Karyawan
c. Menentukan Nilai Setiap Poin
Diasumsikan insentif yang di bagikan dalam suatu waktu adalah :
Rp. 20.000.000
d. Menentukan angka Insentif (I)
NPKK diri sendiri = Kriteria Uraian Tugas + Kriteria Dimensi Kerangka Kerja
NPKK diri sendiri + NPKK atasan
2 NPKK akhir =
NPKK akhir + Nilai TJ/Fugsi + Nilai TP + Nilai PJ
18 Nilai akhir karyawan =
Insentif Dibagikan
Total Nilai Akhir Karyawan @Poin =
Nilai akhir tiap karyawan X @Poin Insentif (I) =
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Gambar 11. Hasil Pelaksanaan Penilaian Kinerja dan Penghitungan NPKK
Nama Jabatan
Hasil
NPKK
Diri
Sendiri
Hasil
NPKK
Atasan
Nilai
Tanggung
Jawab/
Fugsi
Nilai
Tingkat
Pendidikan
Nilai
Pangkat
Jabatan
Nilai
Akhir
Karyawan
Insentif (RP)
A Ka.Bag Sekretariat 251,8 240,2 0,8 1,35 0,85 13,83 850.517
B
Ka. Sub Bag TU dan
Protokol 306,2 233 0,8 0,8 0,65 15,1 928.619
C Ka. Sub Bag Rekam Medis 283 235,4 0,8 0,8 0,65 14,52 892.95
D Ka. Sub Bag Humas 266,8 199,2 0,8 0,8 0,65 13,06 803.163
E Ka. Bag Pemasaran 314,2 223,2 0,8 1,35 0,85 15,09 928.004
F
Ka. Sub Bag Pemasaran
Internal 256,2 211 0,8 0,6 0,65 13,09 805.008
G
Ka. Sub Bag Pemasaran
Eksternal 233 176,4 0,8 1,35 0,65 11,52 708.456
H Ka. Bag SDM 302,6 244,2 0,8 1,35 0,85 15,35 943.994
I
PJ. Adm
Kepegawaian&Rekrut 283,4 238,8 0,8 1,35 0,65 14,66 901.560
J PJ. Penggajian 286,6 236 0,8 0,6 0,65 14,63 899.715
K Ka. Sub Bag Diklat 308,8 227 0,8 1,35 0,65 15,03 924.314
L Ka. Bag Umum 258,4 228 0,8 1,35 0,85 13,67 840.677
M
Ka. Sub Bag Logistik
Umum 240,8 187 0,8 0,6 0,65 11,99 737.361
N
Ka. Sub Bag Rumah
Tangga 265,2 224,2 0,8 1,35 0,65 13,75 845.597
O Ka. Bag Keuangan 235,2 183,2 0,8 1,35 0,85 11,78 724.446
P
Ka. Sub Bag
Perbendaharaan 308 198,4 0,8 0,6 0,65 14,18 872.041
Q Ka. Sub Bag Penagihan 249,8 223 0,8 0,8 0,65 13,25 814.848
R Ka. Bag Akuntansi 239,8 204,4 0,8 1,35 0,85 12,50 768.725
S Ka. Sub Bag Admission 256 220,8 0,8 0,8 0,65 13,37 844.367
T Ka. Bid. Perawat 314,2 226,8 2,5 1,35 0,85 15,28 939.689
U Ka. Sub Bid Perawatan 289,4 271,2 2,5 1,35 0,65 15,82 972.898
V Ka. Bid. Pelayanan Medis 329,6 326,2 3,4 1,35 0,85 18,52 1.138.942
W Ka. Bid. Penunjang Medis 280,6 260,6 1,3 1,35 0,85 15,22 935.999
325,21 Rp.20.000.000
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis dan simulasi perhitungan insentif yang dilakukan dipenelitian ini,
model pembagian insentif tersebut memberikan dasar rasa keadilan karena jumlah
insentif yang didapat masing-masing responden berbeda, hal ini terdapat tambahan
kriteria pendukung yaitu tanggung jawab/fungsi, tingkat pendidikan dan pangkat
jabatan.
2. Kelebihan dari penelitian ini adalah:
a. Menggunakan uraian tugas pokok jabatan sebagai salah satu kriteria penilaian
kinerja, hal ini dapat menggambarkan kinerja sesungguhnya dari tugas-tugas
pekerjaan dari karyawan
b. Menggunakan standar penilaian dari teori Austin-Hayne dalam kriteria penilaian,
hal ini dapat mencakupi keseluruhan penilaian dari kinerja karyawan
c. Menggunakan definisi dan uraian yang spesifik untuk kriteria penilaian dimensi
kerangka kerja Austin-Hayne, hal ini dapat mengurangi bias subyektifitas
penilaian
d. Rumusan penghitungan insentif yang ditawarkan peneliti dapat digunakan oleh
manajemen RS. Tugu Ibu karena dapat digunakan untuk menghitung insentif
keseluruhan SDM dalam organsasi rumah sakit
e. Penelitian ini menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam
penentuan nilai bobot masing-masing standar penilaian, sehingga tingkat
keakuratan bobot dapat dibuktikan
3. Kekurangan dari penelitian ini adalah:
a. Dikarenakan keterbatasan waktu maka tidak dilakukannya simulasi pengisian
pengembangan instrumen penilaian kinerja kepada keseluruhan karyawan yang
ada di RS. Tugu Ibu sehingga tidak dapat terlihat keseluruhan hasil setiap
karyawan
b. dikarenakan keterbatasan informasi yang didapat dari pihak manajemen RS. Tugu
Ibu maka tidak dapat dilampirkan bukti-bukti penunjang untuk standar penilaian
dimensi kerangka kerja
c. Walau telah dilakukan beberapa percobaan, terlihat bahwa masih terdapat bias
subyetifitas penilaian dalam penilaian kinerja diri sendiri ini karena masih
minimnya literatur sebagai dasar dalam membatasi nilai penilaian kinerja diri
sendiri.
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Saran
1. Memasukkan uraian tugas jabatan sebagai salah satu kriteria dalam penilaian kinerja,
hal ini penting guna mencerminkan hasil kinerja dari masing-masing karyawan
2. Menggunakan metode baku sebagai rumus dalam penghitungan pembagian insentif
3. Agar pihak manajemen yang melakukan proses pengumpulan penilaian kinerja untuk
selalu melampirkan bukti-bukti penunjang yang terkait dengan penilaian kinerja
seperti bukti absensi dan hasil kerja
4. Bagian SDM diharapkan dapat lebih komunikatif dan informatif kepada mahasiswa
khususnya yang sedang melakukan penelitian di RS.Tugu Ibu, karena hal ini dapat
membawa manfaat langsung maupun tidak langsung kepada RS.Tugu Ibu sesuai
dengan topik penelitian.
Daftar Referensi
Armstrong, Michael. 2006. Performance Management: Key Strategies & Practical
Guidelines. Kogan Page, 2006.
Hasibuan, Malayu. 2009. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas. Bumi
Aksara, Jakarta.
Ilyas, Yaslis. 2002, Kinerja: Teori, Penilaian dan Penelitian, Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan FKU UI, Depok.
Ivanchevich. 2001, Human Resources Management 8th ed, Mc-Graw-Hill,
New York.
Milkovich, George & Newman, Jerry M., 2005, Compensation, Eight Edition, Mc Graw Hill,
New York.
Panggabean, Mutiara. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Galia Indonesia
Rivai, V., Basri, A. F., Sigala, E. J & Murni, S. 2008. Performance Appraisal : Sistem yang
tepat untuk menilai kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sinungan, Muchdarsyah. 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana. PT Bumi Aksara, Jakarta.
UNDANG-UNDANG No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
UNDANG-UNDANG No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014
Analisis kompensasi…, Retno Diyah Widowati, FKM UI, 2014