analisis komparatif risiko keuangan bank konvensional dan...

119
i ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH PERIODE 2012 - 2017 (Studi Kasus Bank Milik Pemerintah) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh: Vicka Shafira NIM : 11140850000081 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: lamdiep

Post on 06-Jul-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

i

ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH PERIODE 2012 - 2017

(Studi Kasus Bank Milik Pemerintah)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (SE)

Oleh:

Vicka Shafira

NIM : 11140850000081

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

ii

Page 3: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

iii

Page 4: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

iv

Page 5: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

v

Page 6: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Vicka Shafira

Tempat, Tinggal Lahir : Jakarta, 18 April 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Barokah RT. 002 RW. 010 No.1

Kel. Larangan Utara, Kec. Larangan

Tangerang, Banten

Telepon : 081385914702

Email : [email protected]

PENDIDIKAN

1. 2001 – 2002 : TK. Al-Mubarokah

2. 2002 – 2008 : SDN Larangan 1

3. 2008 – 2011 : SMPN 153 Jakarta

4. 2011 – 2014 : SMAN 32 Jakarta

5. 2014 – 2018 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2015 : Divisi Konsumsi 2nd Islamic Banking Days (Prodi Perbankan

Syariah)

2. 2016 : Divisi Humas 3rd Islamic Banking Days (Prodi Perbankan

Syariah)

3. 2016 : Karang Taruna tingkat RT

PENGALAMAN KERJA

1. 2017 : Bank BRI Syariah KCP Meruya ( Magang )

Page 7: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

vii

ABSTRACT

This study aimed to compare the financial risk of conventional banks and Islamic

banks on the period time quarterly year 2012 – 2017. This study used yearly

financial report. The sample in this study is based on criteria of four conventional

government banks (Mandiri Bank, BNI Bank, BRI Bank and BJB bank) and four

Islamic government bank (Syari’a Mandiri Bank, Syari’a BNI Bank, Syari’a BRI

Bank, Syari’a BJB Bank. This study uses financial ratios of Non Performing Loan

(NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Operational Costs to Operating Income

(BOPO) and Net Interest Margin (NIM) to describe credit risk, liquidity risk,

operational risk and market risk. Data analysis technique used is normality test

and Mann-whitney different test. The results showed that there is significant

differences in credit risk, liquidity risk and operational risk. Meanwhile there is

no significant differences in market risk between conventional banks and Islamic

government banks.

Keyword : Government bank, credit risk, liquidity risk, operational risk, market

risk

Page 8: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan risiko keuangan

pada bank konvensional dan bank syariah periode triwulan tahun 2012 – 2017.

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan. Sampel dalam

penelitian ini berdasarkan kriteria adalah 4 bank konvensional milik pemerintah

(Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BJB) dan 4 bank syariah milik

pemerintah (Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank

BJB Syariah). Penelitian ini menggunakan rasio keuangan Non Performing Loan

(NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) dan Net Interest Margin (NIM) untuk menggambarkan

risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko pasar. Teknik analisis

data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji beda Mann-whitney. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada risiko

kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional. Sedangkan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada risiko pasar antara bank konvensional dan bank

syariah milik pemerintah,.

Kata kunci : Bank milik pemerintah, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko

operasional, risiko pasar

Page 9: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

menjadikan manusia sebagai kholifah dimuka bumi ini. Sholawat serta salam kita

sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing dan

mendidik umat manusia menuju jalan kebenaran. Berkat rahmat Allah SWT,

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir mengenai “ Analisis komparatif risiko

keuangan bank konvensinal dan bank syariah (Studi Kasus Bank Milik

Pemerintah).”

Skripsi yang penulis buat merupakan salah satu persyaratan untuk

kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali

menemui hambatan-hambatan akan tetapi Alhamdulillah berkat doa, semangat,

motivasi, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Oleh sebab itu, pada kesempatan

kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua, Ayah Karmawan Usman dan Mama Jaiyah Jariin yang telah

membesarkanku. Serta senantiasa selalu memberi semangat dan doa di setiap

harinya. Kalian juga telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah

SWT membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis

selama ini. Aamiin Ya Rabbal’alamin.

2. Bapak.Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarf Hidayatullah Jakarta, beserta

jajarannya.

3. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, ME. Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Ade A. Terminanto, MM. selaku Dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing dan

Page 10: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

x

mengarahkan penulis dalam menyusuk skripsi ini serta motivasinya yang

begitu besar pada penulis.

4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah,SE, MBA. Selaku Ketua Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti, SE, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Perbankan syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, ME. selaku Dosen Penasihat Akademik yang

telah mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus

ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu

yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lainnya.

9. Adik Audia Ramadhani dan sepupu-sepupu Ka Jihan, Tania dan Rafly yang

selalu memberikan dukungan dan membantu penulis.

10. Keluarga Besar H.Jariin yang selalu memberikan dukungan, doa dan

semangat.

11. Sahabat - sahabat seperjuangan yang selalu memberikan semangat, motivasi

serta tawa canda yaitu Almira, Zulisa, Lita, Rahmi, Arin, Ilham dan anggota

Balajaer lainnya Lulu, Lavena, Qisthi dan Dewi.

12. Perpustakaan FEB dan Pepustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah yang telah banyak memberikan inspirasi dalam penyusunan

skripsi ini.

13. Teman – teman Perbankan Syariah angkatan 2014 atas pertemanan dan kerja

samanya selama ini.

14. Semua pihak yang belum disebut diatas, terima kasih atas segala bantuan

selama proses penulisan skripsi ini.

Page 11: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

xi

Demi kesempurnaan tugas akhir ini penulis mengharapkan kritik dan saran

dari pembaca. Kritik dan saran penulis butuhkan agar tugas akhir ini menjadi

lebih baik dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Jakarta, 28 April 2018

Penulis,

Vicka Shafira

Page 12: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …..……………………………………. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMREHENSIF …………………….. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ………………………………. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ………………. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………….. vi

ABSTRACT …………………………………………………………………… vii

ABSTRAK ………………………………………………………………….… viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. xi

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..… xvii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………... 10

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 10

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………. 12

A. Landasan Teori ………………………………………………………… 12

1. Pengertian Bank …………………………………………………… 12

2. Pengertian Bank Konvensional ……………………………………. 15

3. Pengertian Bank Syariah ………………………………………….. 18

4. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah ……………….. 21

Page 13: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

xiii

5. Risiko Keuangan ………………………………………………….. 26

6. Analisis rasio keuangan …………………………………………… 35

B. Penelitian Terdahulu ………………………………………………….. 35

C. Kerangka Pemikiran …………………………………………………… 44

D. Hipotesis ……………………………………………………………… 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………. 47

A. Ruang lingkup penelitian …………………………………………….. 47

B. Metode Penentuan sampel …………………………………………… 47

C. Metode Pengumpulan data ……………………………………………. 48

D. Metode Analisis Data …………………………………………………. 49

1. Analisis rasio keuangan …………………………………………… 49

2. Uji Normalitas Data ………………………………………………. 49

3. Uji Beda …………………………………………………………… 50

a. Uji Independent sampel t-test …………………………………. 50

b. Uji Mann-whitney ……………………………………………... 52

E. Definisi operasional variabel penelitian ……………………………….. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….. 59

A. Sekilas gambaran umum objek penelitian ……………………………... 59

B. Analisis Deskriptif …………………………………………………….. 67

1. Risiko Kredit ………………………………………………………. 67

2. Risiko Likuiditas …………………………………………………... 69

3. Risiko Operasional ………………………………………………… 71

4. Risiko Pasar ……………………………………………………….. 72

C. Hasil dan Pembahasan ………………………………………………… 74

1. Uji Normalitas (One Sample Kolomogrov – smirnov) …………….. 74

2. Uji Beda (Mann-Whitney test) …………………………………….. 78

D. Interpretasi ……………………………………………………………... 83

1. Risiko kredit ……………………………………………………….. 83

Page 14: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

xiv

2. Risiko likuiditas …………………………………………………… 84

3. Risiko operasional ………………………………………………… 85

4. Risiko pasar ……………………………………………………….. 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 88

A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 88

B. Saran …………………………………………………………………… 89

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 92

LAMPIRAN – LAMPIRAN ………………………………………………….. 96

Page 15: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan rata-rata rasio keuangan bank milik pemerintah ... 3

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ……………… 23

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu ……………………………………………… 39

Tabel 3.1 Tabel operasional variabel ……………………………………… 53

Tabel 3.2 Kriteria penilaian rasio NPL/NPF ………………………………. 56

Tabel 3.3 Kriteria penilaian rasio LDR/FDR ……………………………… 57

Tabel 3.4 Kriteria penilaian rasio BOPO ………………………………….. 58

Tabel 3.5 Kriteria penilaian rasio NIM ……..……………………………… 58

Tabel 4.1 Tabel NPF/NPL Periode Triwulan tahun 2012 – 2017 …………. 67

Tabel 4.2 Tabel LDR/FDR Periode Triwulan tahun 2012 – 2017 …………. 70

Tabel 4.3 Tabel BOPO Periode Triwulan tahun 2012 – 2017 ……………... 71

Tabel 4.4 Tabel NIM Periode Triwulan tahun 2012 – 2017 ……….……… 73

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data ………………………………………… 75

Tabel 4.6 Ringkasan hasil uji normalitas data ..……………………………. 76

Tabel 4.7 Hasil uji beda Mann-whitney test …...……………………………. 79

Tabel 4.8 Hasil uji beda Mann-whitney test …...……………………………. 80

Tabel 4.9 Hasil uji beda Mann-whitney test …...……………………………. 81

Tabel 4.10 Hasil uji beda Mann-whitney test …...…………………………... 82

Page 16: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 …………………………………………………………………… 21

Gambar 2.2 …………………………………………………………………… 22

Page 17: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rasio variabel yang digunakan ……………………………… 96

Lampiran 2 : NPL/NPF Bank Konvensional dan Bank Syariah ………….. 98

Lampiran 3 : LDR/FDR Bank Konvensional dan Bank Syariah …………. 99

Lampiran 4 : BOPO Bank Konvensional dan Bank Syariah ……….…….. 99

Lampiran 5 : NIM/NOM Bank Konvensional dan Bank Syariah ……….. 100

Lampiran 6 : Uji Normalitas Kolomogrov-smirnov Bank Konvensional …100

Lampiran 7 : Uji Normalitas Kolomogrov-smirnov Bank Syariah ………. 101

Lampiran 8 : Uji Beda Mann-whitney …………………………………….. 101

Page 18: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan mempunyai peran penting di dalam kehidupan masyarakat.

Bank juga dianggap sebagai penggerak roda perekonomian suatu Negara

karena fungsi dari bank sendiri sangat vital. Misalnya menciptakan peredaran

uang sebagai penunjang kegiatan usaha, tempat menyimpan uang, melakukan

pembayaran atau penagihan, dan masih banyak lagi fungsi yang lainnya dari

bank (Nainggolan, 2016: 1).

Selain itu, peran perbankan sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

ekonomi suatu Negara. Hampir semua sector usaha, yang meliputi sector

industry, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa dan perumahan sangat

membutuhkan perbankan sebagai mitra dalam melakukan transaksi keuangan.

Semua sector usaha maupun individu saat ini dan masa yang akan datang tidak

akan lepas dari perbankan bahkan menjadi kebutuhan dalam menjalankan

aktivitas keuangan dalam mendukung kelancaran usaha.

Perbankan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu perbankan

konvensional dan perbankan syariah. Bank syariah lahir dengan konsep dan

filosofi yang berbeda jika dibandingkan dengan bank konvensional. Di sini,

bank konvensional menerapkan bunga menjadi bagian integral dari seluruh

kegiatan bisnisnya, sedangkan bank syariah melarang penerapan bunga dalam

Page 19: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

2

semua transaksi perbankan. Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank

syariah memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang,

mekanisme transfer, teknologi sistem informasi yang digunakan, syarat-syarat

umum memperoleh pembiayaan dan laporan keuangan. Perbedaan mendasar

antara bank konvensional dan bank syariah terletak pada aspek legal, struktur

organisasi, usaha yang dibiayai dan dasar perhitungan keuntungan/kerugian

(Rianto, 2013: 5)

Pada masa ini baik bank konvensional maupun bank syariah merupakan

salah satu lembaga keuangan yang dibutuhkan masyarakat luas dalam

menyimpan dan memberikan fasilitas pendanaan untuk membantu

mempertahankan perekonomian keluarga, badan usaha, pemerintahan,

maupun Negara. Bank syariah maupun bank konvensional berlomba-lomba

untuk menawarkan produk-produk dan meningkatkan pelayanan dengan

segala kelebihannya dalam menarik minat masyarakat. Industri perbankan

saat ini merupakan salah satu industri yang menunjukkan persaingan yang

begitu ketat. Persaingan ketat dapat dilihat dari banyaknya jumlah bank yang

beroperasi. Menurut Data Statistik Perbankan Indonesia Januari 2018 terdapat

sebanyak 115 Bank Umum Konvensional, sedangkan ada sebanyak 13 bank

untuk Bank Umum Syariah. Walaupun dari angka bank umum syariah terlihat

tertinggal jauh, namun pada kenyataannya bank umum syariah mampu

menyaingi bank umum konvensional. Terlihat dari besarnya kualitas asset,

penghimpunan dana pihak ketiga dan pemberian kredit atau pembiayaan.

Menghadapi persaingan ketat menjaga atau bahkan meningkatkan kinerja

Page 20: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

3

perusahaan merupakan suatu tuntunan untuk dapat bertahan di industri

perbankan.(Marvil, 2016: 2)

Sumber : Laporan keuangan masing-masing bank (data diolah)

Rasio NPF menggambarkan seberapa besar risiko kredit pada kedua bank

milik pemerintah. Dilihat dari Tabel 1.1 rasio NPF bank syariah milik

pemerintah lebih besar jika dibandingkan dengan bank konvensionalnya, pada

bank konvensional milik pemerintah cenderung stabil di angka 2%. Rata-rata

rasio NPL terbesar yaitu 2.67% di tahun 2016 setelah itu mengalami

penurunan ditahun 2017 menjadi 2.34%, menurut ketentuan BI angka 2%

masuk kedalam kategori baik atau sehat. Sedangkan, pada rata-rata bank

syariah milik pemerintah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari

angka sebesar 3.16% di tahun 2012 naik menjadi 4.85% di tahun 2015 hingga

mencapai angka 7.84% di tahun 2017, angka tersebut melebih batasan

maksimum yang diatur oleh BI yaitu sebesar 5%, menunjukkan bahwa bank

syariah milik pemerintah kurang memperhatikan pembiayaan yang diberikan

kepada nasabah. Tinggi rendahnya rasio NPF sangat dipengaruhi oleh

Tabel 1.1

Perbandingan rata-rata rasio keuangan bank milik pemerintah

RASIO

(%)

BANK KONVENSIONAL MILIK PEMERINTAH BANK SYARIAH MILIK PEMERINTAH

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017

NPF 2.11% 2.04% 2.37% 2.48% 2.67% 2.34% 3.16% 3.55% 4.70% 4.85% 7.24% 7.84%

FDR 77.28% 88.32% 86.17% 87.47% 87.68% 87.04% 92.61% 96.83% 88.16% 90.71% 85.98% 81.72%

BOPO 68.54% 67.38% 71.52% 74.11% 76.17% 73.54% 83.78% 89.90% 93.50% 94.25% 99.00% 102.45%

NIM 6.59% 7.08% 6.86% 6.69% 7.04% 6.46% 8.21% 7.42% 6.63% 6.70% 6.48% 6.52%

Page 21: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

4

kemampuan bank dalam menjalankan proses pemberian pembiayaan/kredit

dari segi pengelolaan pembiayaan maupun pengawasan pada saat proses

pemberian setelah pembiayaan tersalurkan. Hal ini sangat berisiko bagi bank

karena semakin tinggi rasio NPF maka semakin besar bank mengalami risiko

kredit.

Pada rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) atau Financing to Deposit Ratio

(FDR) menggambarkan seberapa besar bank mengalami risiko likuiditas.

Tabel 1.1 menunjukkan rata-rata kedua bank milik pemerintah cenderung

mengalami fluktuasi. Menurut ketentuan BI batas minimum rasio LDR/FDR

sebesar 85%-110% yang masuk dalam kategori cukup baik. Pada bank

konvensional milik pemerintah rata-rata rasio LDR di tahun 2012 masuk ke

dalam kategori baik karena berada dibawah 85% yaitu sebesar 77.28%,

setelah itu mengalami kenaikan di tahun 2013 sebesar 88.32% dan di tahun

selanjutnya kembali mengalami penurunan menjadi 86.17% di tahun 2014

hingga tahun 2017 rasio LDR bank konvensional milik pemerintah berada di

angka aman yaitu sebesar 87.04%. Sedangkan pada sisi bank syariah milik

pemerintah rata-rata rasio FDR tertinggi berada di tahun 2012 sebesar 96.83%

walaupun masuk dalam angka yang tinggi bank syariah mampu menurunkan

rasio FDR di tahun selanjutnya menjadi 88. 16%. Hingga di tahun 2017 rasio

FDR bank syariah berada di angka aman yaitu 81.72%. Semakin tinggi rasio

LDR/FDR tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan

likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana

yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Rasio yang

Page 22: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

5

tinggi menunjukkan bahwa suatu bank memberikan pinjaman seluruh dananya

(loan up) atau relatif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya rasio yang rendah

menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap

untuk dipinjamkan.

Rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

menggambarkan seberapa efisien biaya operasional yang digunakan pada

kedua bank. Tabel 1.1 menunjukkan rata-rata rasio BOPO pada bank syariah

milik pemerintah lebih besar dibandingkan dengan bank konvensional milik

pemerintah. Pada bank konvensional milik pemerintah rasio BOPO tertinggi

sebesar 76.17% di tahun 2016 dan mengalami penurunan di tahun 2017

menjadi 73.54%. Sedangkan pada bank syariah milik pemerintah rata-rata

tertinggi berada di tahun 2017 yaitu sebesar 102.45%, dimana angka tersebut

telah melebihi batas maksimum yang ditentukan oleh BI yaitu 100%.

Tingginya rasio BOPO pada bank syariah mungkin dikarenakan bank syariah

sebagai bank yang baru berkembang dan harus terus memperbaiki dan

meningkatkan fasilitas-fasilitasnya dan pelayanan bagi nasabah. Hal ini

menunjukkan bahwa bank konvensional milik pemerintah lebih efisien dalam

menggunakan biaya operasionalnya dibandingkan dengan bank syariah milik

pemerintah. Karena semakin efisien semakin kecil potensi bank mengalami

risiko operasional, Bank syariah milik pemerintah harus mampu mengurangi

atau mengatur pengeluaran biaya yang digunakan untuk kegiatan

operasionalnya agar lebih efisien.

Page 23: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

6

Pada rasio Net Interest Margin untuk menggambarkan seberapa besar

bank mengalami risiko pasar, karena salah satu risiko pasar adalah risiko

tingkat suku bunga. Rata-rata rasio NIM pada bank syariah milik pemerintah

cenderung mengalami penurunan sedangkan pada bank konvensional milik

pemerintah mengalami fluktuasi. Pada bank konvensional rata-rata rasio NIM

terbesar berada di tahun 2013 sebesar 7.08% dan terkecil di tahun 2017 6.46%

sedangkan pada bank syariah milik pemerintah angka terbesar berada di tahun

2012 yaitu 8.21% ditahun selanjutnya mengalami penurunan hingga di tahun

2017 menjadi 6.52%. Menurut ketentuan BI, kedua bank masih masuk

kedalam kategori sehat karena masih berada diatas angka 5%.

Jika dilihat dari keadaan bank konvensional maupun bank syariah milik

pemerintah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, namun sebenarnya ada

berbagai risiko yang harus dihadapi dalam kegiatan operasionalnya. Seperti

yang telah diketahui, semakin besar suatu perusahaan maka semakin besar

pula risiko yang dihadapinya. Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank

sangatlah perlu mengetahui tingkat resiko keuangan suatu bank agar dapat

beroperasi secara maksimal. Untuk mencapai tujuan usaha, bank perlu

mencari keseimbangan yang optimal antara bisnis, operasional dan

manajemen risiko. Bank mempunyai perlu unit bisnis yang berorientasi risiko

dan mempunyai unit manajemen risko yang berorientasi bisnis. Pengelolaan

risiko penting agar bank tidak terperangkap pada berbagai bisnis yang secara

teoritis atau secara historis dapat memberikan keuntungan atau marjin yang

tinggi, namun risiko terkait juga tinggi. Bank seringkali tidak menyadari

Page 24: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

7

bahwa keuntungan besar yang diperoleh dimasa lampau memiliki risiko

tinggi, namun secara kebetulan kondisi yang terjadi dipasar sesuai dengan

yang diharapkan bank sehingga risiko tersebut tidak menjadi kenyataan

(Ikatan Bankir Indonesia, 2015: 6)

Risiko perbankan adalah risiko yang dialami oleh sector bisnis perbankan

sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang

seperti keputusan penyaluran kredit, penerbitan kartu kredit, valuta asing,

inkaso dan berbgai bentuk keputusan financial lainnya, dimana itu telah

menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut, dan kerugian terbesar adalah

dalam bentuk financial (Fahmi, 2014: 101). Risiko yang sering dihadapi oleh

bank adalah risiko kredit (pembiayaan), risiko likuiditas, risiko pasar, risiko

operasional, risiko strategic, risiko hukum, risiko yuridis, risiko kepatuhan

(Sulhan dan Siswanto, 2008: 152)

Menurut Idroes (2008 : 21), pada dasarnya risiko yang dihadapi dapat

dibagi dua kelompok besar, yaitu risiko finansial dan risiko nonfinansial.

Risiko finansial terkait dengan berupa hilangnya sejumlah uang akibat risiko

yang terjadi. Risiko yang termasuk dalam risiko keuangan adalah risiko

kredit/pembiayaan, risiko operasional, risiko pasar dan risiko likuiditas.

Analisis risiko keuangan sangat membantu manajemen dalam mengetahui

kinerja bisnisnya. Analisis risiko keuangan merupakan alat penting untuk

memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dengan hasil-

hasil yang telah dicapai dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan

diterapkan. Dengan melakukan analisis keuangan perusahaan, maka pemimpin

Page 25: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

8

dapat mengetahui keadaan serta perkembangan financial perusahaan serta

hasil – hasil yang telah dari dulu dan yang sedang berjalan. Untuk

meningkatkan produktifitas perusahaan harus mengetahui kesehatan suatu

perusahaan sehingga mampu memperoleh keuntungan untuk menghindari

adanya potensi kebangkrutan (Megasari: 2014). Sebagai lembaga intermediasi

antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang

memerlukan dana, diperukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat,

sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan dengan lancar. Salah satu sumber

utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank,

berdasarkan laporan tersebut dapat dilihat sejumlah rasio keuangan yang lazim

digunakan sebagai dasar penilaian kinerja bank, dengan analisis rasio tersebut

dapat diperoleh gambaran baik buruknya kinerja suatu bank serta risiko yang

dihadapi.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini bermaksud untuk menggunakan

pendekatan risiko sebagai indikator dari kinerja keuangan bank, dimana dari 8

risiko bank pada kegiatan operasionalnya hanya 4 risiko yang dapat diukur

secara kuantitatif dikarenakan instrumen data yang diperlukan berupa data

sekunder. Analisis risiko keuangan dapat dilakukan analisis data

menggunakan analisis rasio keuangan, analisis Uji Independent Sample t-Test

jika data terdistribusi normal dan Uji Mann-whitney jika data tidak

terdistribusi normal. Rasio yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio

Non Performing Loan (NPL) pada Bank Konvensional dan rasio Non

Performing Financing (NPF) pada Bank syariah untuk menggambarkan risiko

Page 26: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

9

kredit pada bank. NPL atau NPF adalah rasio yang sama, hanya saja istilah

loan dan financing yang membedakan antara bank konvensional dan bank

syariah. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank konvensional dan rasio

Financing to Deposit Ratio (FDR) pada bank syariah untuk menggambarkan

risiko likuiditas pada bank atau mengukur kemampuan bank dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional) untuk menggambarkan risiko operasional dan Rasio

NIM (Net Interest Margin) pada bank konvensional dan NOM (Net Operating

Margin) bank syariah. Penulis terdorong untuk melakukan perbandingan

risiko keuangan bank konvensional dan bank syariah pada periode triwulan

tahun 2012 – 2017 dengan memilih bank milik pemeintah sebagai populasi

dan 4 bank konvensional milik pemerintah serta 4 bank syariah milik

pemerintah sebagai sampel. Penulis juga ingin melakukan perbandingan

terhadap penelitian terdahulu dengan periode tahun yang berbeda serta objek

penelitian dan adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dari

permasalahan yang dipilih dalam penelitian dengan kondisi nyata yang terjadi.

Berdasarkan rasio keuangan dengan harapan dapat membantu para pihak

internal dan eksternal dalam menganalisa laporan keuangan sebagai bahan

pertimbangan untuk keputusan. Penelitian ini dibuat dalam bentuk skripsi

dengan judul “Analisis Komparatif Risiko Keuangan pada Bank

Konvensional dan Bank Syariah Periode tahun 2012 - 2017 ( Studi Kasus

Bank Milik Pemerintah )”.

Page 27: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis

dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko

kredit/pembiayaan pada bank konvensional milik pemerintah dan bank

syariah milik pemerintah dilihat dari rasio NPL/NPF?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko Likuiditas pada

bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

dilihat dari rasio LDR/FDR?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko Operasional pada

bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

dilihat dari rasio BOPO?

4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko Pasar pada bank

konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah dilihat

dari rasio NIM/NOM?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan perumusan masalah diatas

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis perbedaan risiko kredit/pembiayaan pada bank

konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

Page 28: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

11

2. Untuk menganalisis perbedaan risiko likuiditas pada bank konvensional

milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

3. Untuk menganalisis perbedaan risiko operasional pada bank konvensional

milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

4. Untuk menganalisis perbedaan risiko pasar pada bank konvensional milik

pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan memahami secara luas

fenomena-fenomena ekonomi nasional dan internasional khususnya dalam

ilmu perbankan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan penelitian ini diharapkan menjadi wahana pengetahuan mengenai

dunia perbankan bagi peneliti yang tertarik untuk penelitian di bidang

yang sama.

Page 29: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk –bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Bank merupakan suatu jenis lembaga keuangan yang

melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan

pinjaman,mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang,

bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga dan lain-

lain. Bank juga satu-satunya lembaga keuangan depositori. Sebagai

lembaga keuangan depositori, bank memiliki izin untuk menghimpun dana

secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro,

tabungan dan deposito. Dana yang diperoleh kemudian dapat dialokasikan

kedalam aktiva dalam bentuk pemberian pinjaman dan investasi.

Kekhususan kegiatan yang dilakukan oleh bank inilah yang membedakan

bank dengan lembaga keuangan lainnya. (Dendawijaya, 2009: 14)

Di samping kekhususan dalam menghimpun dana masyarakat atau

dana pihak ketiga tersebut bank diperbolehkan untuk menjalankan usaha

yang sama dengan usaha lembaga keuangan lain.

Page 30: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

13

Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998, fungsi bank di Indonesia

adalah (1) sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat, bank

bertugas mengamankan uang tabungan dan deposito berjangka serta

simpanan dalam rekening Koran atau giro. Fungsi tersebut merupakan

fungsi utama bank. (2) sebagai penyalur dana atau pemberi kredit, bank

memberikan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan terutama untuk

usaha-usaha produktif.

Secara umum terdapat 4 jenis tipe bank yang ada di Indonesia,

yaitu:

a. Bank sentral, adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk

menjaga stabilitas harga yang dalam hal ini dikenal dengan istilah

inflasi. Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia

b. Bank umum, merupakan bagian dari perbankan nasional yang

memiliki fungsi utama sebagai penghimpun dan penyalur dana

masyarakat serta pemberi jasa dalam lalu lintas pembayaran. Secara

umum, bank umum terbagi menjadi 5 jenis, yaitu

(1) Bank Umum Milik Negara, yaitu bank yang didirikan oleh

pemerintah dan sebagian besar modalnya juga berasal dari

pemerintah. Seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri dan

Bank Negara Indonesia.

(2) Bank Umum Milik Swasta, yaitu bank yang seluruh atau sebagian

besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional, sehingga

Page 31: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

14

keuntungannya menjadi milik swastas. Seperti Bank BCA, Bank

Mega, Bank Danamon dll.

(3) Bank Umum Campuran, yaitu bank yang sahamnya di miliki oleh

warga Indonesia dan pihak asing. Seperti Bank ANZ, Bank Agris

dll.

(4) Bank Milik Pemerintah daerah

Dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh

pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh

pemerintah pula.

Terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi.

Seperti BPD sumatera utara, BPD DKI Jakarta dll (Kasmir, 2015:

29)

(5) Bank Milik Asing, merupakan cabang dari bank yang ada di luar

negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu

Negara. Contoh bank milik asing antara lain ABN AMRO bank,

American express bank, bank of America dll

c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank konvensional yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu litas pembayaran. BPR

lebih utama dalam penyaluran kredit untuk ukm dalam skala kecil dan

memiliki modal wajib minimum lebih rendah daripada bank-bank

umum

Page 32: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

15

d. Bank Syariah, Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Meisanti, 2015: 225).

Namun pada umumnya jika ditinjau dari segi cara penentuan harga,

perbankan hanya terbagi menjadi 2 jenis yaitu Perbankan Konvensional

dan Perbankan Syariah.

2. Pengertian Bank Konvensional

Bank Umum Konvensional adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran yaitu seperti bank yang berlaku pada

umumnya.(Iskandar, 2013: 34)

a. Bentuk Hukum Bank Umum Konvensional

1) Perseroan terbatas

2) Koperasi, atau

3) Perusahaan daerah

b. Usaha Bank Umum Konvensional meliputi:

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa: (Kasmir, 2015: 37)

a) Giro (demand deposit), merupakan simpanan pada bank di

mana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek atau bilyet giro.

Page 33: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

16

b) Deposito berjangka (time deposit), merupakan simpanan pada

bank yang penarikannya sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan

dapat ditarik dengan bilyet deposito atau sertifikat deposito.

c) Tabungan (saving deposit),yaitu simpanan pada bank yang

penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian antara bank

dengan nasabah dan penarikannya dengan menggunakan slip

penarikan, buku tabungan, kartu ATM atau sarana penarikan

lainnya.

2) Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk:

a) Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan untuk

membiayai kegiatan suatu usaha

b) Kredit investasi, yaitu kredit yang diberikan kepada para

investor untuk investasi yang penggunaannya jangka panjang.

c) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk

dikonsumsi atau dipakai untuk keperluan pribadi.

d) Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan kepada para

pedagang, baik agen maupun pengecer

e) Kredit produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk

menghasilkan barang atau jasa. (Kasmir, 2015: 37)

3) Memberikan jasa bank lainnya dalam bentuk:

a) Transfer atau pengiriman uang

b) Kliring

c) Jual beli valuta asing

Page 34: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

17

d) Menerbitkan referensi bank

e) Bank garansi

f) L/C dan Surat kredit berdokumenter

g) Inkaso

h) Safe deposit box

i) Jual-beli surat-surat berharga

4) Menerima setoran pembayaran dari instansi/perusahaan seperti:

a) Pembayaran listrik

b) Pembayaran telepon,air dll

5) Melayani pembayaran seperti;

a) Pembayaran gaji/pensiun pegawai

b) Pembayaran deviden, kupon

6) Menempatkan dana, meminjam dana baik dengan menggunakan

surat, sarana komunikasi maupun wesel unjuk, cek atau surat

lainnya.

7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga

8) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya

dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek,

melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan

wali amanat.

Page 35: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

18

9) Menyediakan pembiayaan dana dan atau melakukan kegiatan lain

berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

10) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank

sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang dan

perundang-undangan yang berlaku (Iskandar, 2013: 36)

3. Pengertian Bank Syariah

Di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah tertuang dalam UU

No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank syariah adalah bank

yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha

Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) (Soemitra,

2009: 61).

Kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah, antara lain adalah

kegiatan yang tidak mengandung unsur:

i. Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) anatar lain

dalam transaksi pertukaran barang sejenis tidak sama kualitas,

kuantitas dan wakt penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam-

meminjam yang mempersyaratkan nasabah penerima fasilitas

mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena

berjalannya waktu (nasi’ah).

Page 36: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

19

ii. Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang

tidak pasti dan bersifat untung-untungan.

iii. Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak

diketahui keberadaannya atau tidak dapat diserahkan pada saat

transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah.

iv. Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah

v. Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak

lainnya. Yang dimaksud dengan “demokrasi ekonomi” adalah kegiatan

ekonomi syariah yang mengandung nilai keadilan, kebersamaan,

pemerataan dan kemanfaatan.(Karim, 2010: 32)

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, penerapan bunga di Bank

Syariah dinyatakan riba dan sebagai gantinya diberlakukan sistem bagi

hasil yang ditentukan dimuka pada awal akad usaha yang disepakati

dengan nasabahnya. Sesuai Fatwa DSN-MUI No. 15 Tahun 2000, yaitu

Lembaga Keuangan Syariah noleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Net

Revenue Sharing) maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian

hasil usaha dengan mitranya (nasabah) (Iskandar, 2013: 37).

a. Bentuk umum Bank Umum Syariah

1) Perseroan Terbatas

b. Kegiatan Usaha Bank Umum Syariah

1) Penghimpunan Dana

a) Giro Wadiah

b) Tabungan Wadiah

Page 37: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

20

c) Deposito Mudharabah

d) Tabungan Mudharabah

2) Penyaluran dana

a) Jual Beli

Akad Murabahah

Akad Istishna

Akad Salam

b) Bagi Hasil

Akad Mudharabah

Akad Musyarakah

c) Sewa

Ijarah

Ijarah Muntahiyah Bittamlik

3) Jasa keuangan lainnya

a) Wakalah (Perwakilan)

b) Kafalah (Bank Garansi)

c) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)

d) Rahn (Gadai)

e) Qardh

f) Sharf

Page 38: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

21

4. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

a. Konsep dasar

Pada bank konvensional terdapat dua perjanjian yang saling terpisah,

yaitu: pertama, perjanjian antara pihak bank dengan nasabah

penabung, di mana penabung menaruh dananya di bank tersebut

dengan mendapat sejumlah persentase tertentu bunga dari pihak bank;

kedua, perjanjian antara pihak bank dengan nasabah peminjam, di

mana bank meminjamkan dananya kepada nasabah peminjam dan

berhak mendapatkan sejumlah persentase tertentu bunga dari nasabah

peminjam. Keuntungan bank adalah dengan mengambil selisih tingkat

bunga dari yang ditawarkan kepada nasabah penabung dengan tingkat

bunga yang dikenakan kepada nasabah peminjam. Ini dapat dilihat dari

gambar berikut: (Al Arif, 2011: 305).

GAMBAR 2.1

1.Menabung 2.Kredit

3.Bunga Tabungan 4.Bunga Pinjaman

Sumber: Al-Arif, 2011

Sementara pada bank syariah terdapat kesatuan perjanjian antara bank

dengan nasabah penabung dan antara bank dengan nasabah

pembiayaan. Nasabah penabung menaruh dananya di bank syariah

dengan mendapatkan sejumlah nisbah bagi hasil. Kemudian dana

Penabun

g

Peminjam Bank

Page 39: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

22

tersebut digunakan untuk pembiayaan kepada nasabah pembiayaan dan

bank mendapatkan sejumlah tertentu nisbah bagi hasil atas usaha yang

dibiayai tersebut. Sehingga bagi hasil yang adakan didapatkan oleh

nasabah penabung tergantung kepada bagi hasil yang diterima bank

syariah dan nasabah pembiayaannya (Al-Arif, 2011: 306). Hal ini

dapat dilihat pada gambar berikut:

GAMBAR 2.2

1.Menabung 2.Pembiayaan

3.Bagi Hasil 4.Bagi Hasil

Sumber: Al-Arif, 2011

b. Segi Akad

Dalam bank syariah akad yang dilakukan memiliki konsekuensi

duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum

Islam. Sering kali nasabah berani melanggar kesepakatan atau

perjanjian yang telah dilakukan apabila hukum itu hanya berdasarkan

hukum positif belaka, tapi tidak demikian bila perjanjian tersebut

memiliki pertanggung jawaban sampai yaumilkiyamah nanti. Setiap

akad dalam perbankan syariah baik dalam hal barang, pelaku, transaksi

maupun ketentuan lainnya haruslah memenuhi syarat-syarat berikut

Penabung Peminjam Bank

Page 40: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

23

ini; (i) barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang dan

jasa yang haram menjadi batal karena hukum syariah, (2) harga barang

dan jasa harus jelas, (3) tempat penyerahan harus jelas karena akan

berdampak pada biaya transportasi, (4) barang yang ditransaksikan

harus sepenuhnya dalam kepemilikan, tidak boleh menjual sesuatu

yang belum dimiliki seperti yang terjadi pada transaksi short sale

dalam pasar modal. Sedangkan dalam bank Konvensional, transaksi

atas barang dan jasa yang ditawarkan oleh bank mencakup halal dan

haram, serta diperbolehkannya transaksi short sale dalam pasar modal

(Ichsan, 2014: 168).

c. Segi Pembiayaan

TABEL 2.1

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional

Pembiayaan Bank Syariah Pembiayaan Bank Konvensional

Melakukan Investasi-investasi

yang halal saja

Investasi halal dan haram

Berdasarkan prinsip bagi hasil,

jual beli atau sewa

Memakai perangkat bunga

Profit dan Falah Oriented Profit Oriented

Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

kemitraan

Hubungan dengan nasabah dalam

bentuk hubungan debitor-kreditor

Penghimpunan dan penyaluran

dana harus sesuai dengan fatwa

Dewan Pengurus Syariah (DPS)

Tidak terdapat dewan sejenis

Sumber: Al-Arif, 2011

Page 41: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

24

d. Segi Risiko

Pada dasarnya bank konvensional dan bank syariah memiliki risiko

yang sama yaitu 8 risiko bank, yaitu:(Karim, 2010: 36)

1. Risiko kredit, yaitu risiko yang disebabkan oleh adanya

kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya.

2. Risiko pasar, yaitu risiko yang kerugian yang terjadi pada

portofolioyang dimiliki leh bank akibat adanya pergerakan

variabel pasar berupa suku bunga dan nilai tukar.

3. Risiko Likuiditas, yaitu risiko akibat ketidakmampuan bank

untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber

pendanaan arus kas dan/atau asset likuid berkualitas tinggi

yang dapat diagunkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi

keuangan bank.

4. Risiko operasional, yaitu risiko kerugian yang diakibatkan oleh

proses internal yang kurang memadai; kegagalan proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan adanya

kejadian-kejadian eksternal yang memengaruhi operasional

bank.

5. Risiko hukum, yaitu risiko akibat tuntunan hukum atau

kelemahan aspek yuridis.

6. Risiko reputasi, yaitu risiko akibat menurunnya tingkat

kepercayaan para pemangku kepentingan yang bersumber dari

persepsi negative terhadap bank

Page 42: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

25

7. Risiko strategis, yaitu risiko akibat ketidaktepatan dalam

pengambilan atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta

kegagalan dalam megantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

8. Risiko kepatuhan, yaitu risiko akibat bank tidak mematuhi atau

tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan

Namun pada bank syariah harus pula menerapkan manajemen

risiko untuk risiko imbal hasil dan risiko investasi.

9. Risiko imbal hasil, yaitu risiko akibat perubahan tingkat imbal

hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah karena terjadi

perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari

penyaluran dana yang dapat memengaruhi perilaku nasabah

dana pihak ketiga bank.

10. Risiko investasi, yaitu risiko akibat bank ikut menanggung

kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi

hasil berbasis bagi hasil.

e. Struktur Organisasi

Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank

konvensional, misalnya dalm hal komisaris dan direksi, tetapi ada

tambahan satu struktur lagi di dalam struktur organisasi bank syariah,

yaitu dengan masuknya unsur Dewan Pengawas Syariah yang bertugas

untuk mengawasi operasionalisasi bank agar produk-produknya sesuai

dengan prinsip syariah.(Al-arif, 2011: 309)

Page 43: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

26

5. Risiko Keuangan

Risiko adalah kemungkinan kejadian hasil yang menyimpang dari

harapan yang bersifat merugikan dari harapan ang bersifat merugikan.

Kredit macet merupakan risiko akibat pemberian kredit atau penjualan

secara kredit, kesalahan pencatatan transaksi merupakan risiko dari suatu

kegiatan operasional suatu perusahaan dan lain sebagainya. Kredit macet

maupun kesalah pencatatan merupakan penyimpangan hasil dari yang

diharapkan bersifat negative; jika penyimpangan hasil tersebut merupakan

sesuatu yang menguntungkan, maka hal itu tidak bisa dikatakan sebagai

risiko.(Sulhan dan Siswanto: 2008)

Sedangkan manajemen risiko adalah suatu cara yang proaktif,

terkoordinasi, bernilai efektif, dan memahami pemrioritasan dalam

menanggulangi ancaman terhadap perusahaan. Risiko perbankan

dipengaruhi oleh lingkungan sumberdaya manusia, layanan keuangan dan

neraca. Berdasarkan karakteristik perbankan tersebut, maka risiko terdapat

diklasifikasikan atas: environmental risk (Risiko lingkungan),

management risks (Risiko Manajemen), delivery risks (Risiko operasi),

dan Financial Risks (Risiko Keuangan). (Hampel dalam Andi Wijaya,

2006: 5).

Risiko keuangan adalah segala macam risiko yang berkaitan

dengan keuangan, biasanya diperbandingkan dengan risiko non keuangan,

seperti risiko operasional. Dalam dunia perbankan terdapat 8 risiko, yaitu

Risiko kredit/pembiayaan, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko

Page 44: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

27

Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategis dan Risiko

Kepatuhan. Namun hanya ada 4 risiko yang berkaitan dengan

keuangan,yaitu Risiko Kredit/Pembiayaan, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas

dan Risiko operasional. Bank Indonesia mewajibkan struktur manajemen

risiko dari seluruh bank untuk mencakup risiko-risiko tersebut.(Idroes,

2006: 67)

a. Risiko Kredit

Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko keuangan sehubungan

dengan pihak peminjam (counterparty) tidak dapat dan atau tidak mau

memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang

dipinjamnya secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya.

Pinjaman yang dimaksud dalam pembahasan risiko kredit ini

adalah aktiva produktif bank, yaitu alokasi dana bank yang

ditempatkan pada pihak lawan transaksi atau peminjam atau debitur

(Counterparty of borrower) dimana peminjam berkewajiban untuk

mengembalikkannya kembali pada waktu yang disepakati.(Idroes,

2006:79)

Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis bank.

Pada sebagian besar bank, pemberian pembiayaan merupakan sumber

risiko kredit yang terbesar. Selain pembiayaan, bank menghadapi

risiko kredit dari berbagai instrument keuangan seperti surat berharga,

akseptasi, transaksi antarbank, transaksi pembiayaan perdagangan,

transaksi nilai tukar, dan derivatif, serta komitmen dan kontigensi

Page 45: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

28

(Rianto, 2013: 55). Pada bank umum kovensional, pembiayaan disebut

pinjaman. Sementara pada bank syariah tetap disebut pembiayaan,

sedangkan untuk balas jasa yang diberikan atau diterima pada bank

umum berupa bunga dalam persentase yang sudah ditentukan

sebelumnya. Pada bank syariah, tingkat balas jasa terukur oleh sistem

bagi hasil dari usaha. Selain itu, persyaratan pengajuan

kredit/pembiayaan pada bank syariah lebih ketat daripada perbankan

konvensional sehingga risiko kredit dari perbankan syariah lebih kecil

daripada perbankan konvensional.

Dalam penelitian ini, risiko kredit dapat dilihat dari seberapa besar

atau seberapa tinggi tingkat pembiayaan bermasalah pada suatu bank.

Pada bank konvensional dapat diukur menggunakan rasio NPL (Non

Performing Loan), yang digunakan untuk menilai persentase jumlah

kredit bermasalah terhadap total kredit yang dikeluarkan oleh bank.

Sedangkan dalam bank syariah dapat dilihat dari rasio NPF (Non

Performing Financing), yang digunakan untuk menilai persentase

jumlah pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang

dikeluarkan oleh bank. Pada dasarnya NPL (Non Performing Loan)

dan NPF (Non Performing Financing) merupakan rasio yang sama,

hanya istilah kredit dalam bank konvensional dan pembiayaan dalam

bank syariah yang membedakan keduanya.

Rasio NPL/NPF itu sendiri sesuai dengan SE No. 6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 46: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

29

NPL =𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑥 100%

Seperti diketahui bahwa NPL merupakan salah satu indicator

tingkat kesehatan bank umum. Sebab tingginya NPL menunjukkan

ketidakmampuan bank umum dalam proses penilaian sampai dengan

pencairan kredit kepada debitur (Latumaerissa, 2014: 164)

Dalam perbankan syariah tidak dikenal istilah kredit (loan), namun

pembiayaan (financing), sehingga modifikasi rumus tersebut untuk bank

syariah menjadi :

𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

Kredit/pembiayaan bermasalah didefinisikan sebagai risiko yang

dikaitkan degan kemungkinan kegagalan klien membayar

kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi

hutangnya. Kriteria rasio NPL/NPF dibawah 5%.

b. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk

memenuhi kewajiban jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas

dan/atau asset likuid berkualitas tinggi yang dapat digunakan, tanpa

menganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. .(Rianto, 2013: 147)

Ketidak mampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas

sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan antara lain

oleh hal-hal sebagai berikut: (i) ketidakmampuan menghasilkan arus kas,

baik yang berasal dari asset produktif maupun yang berasal dari

Page 47: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

30

penjualan asset termasuk asset likuid, (ii) ketidakmampuan

menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimupunan dana,

transaksis antarbank dam pinjaman yang diterima.

Risiko likuiditas sering pula dimaknai sebagai kerugian potensial

yang di dapat dari ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajiban

yang jatuh tempo, baik mendanai asset yang dimiliki maupun mendanai

pertumbuhan asset bank tanpa mengeluarkan biaya atau mengalami

kerugian yang melebihi toleransi bank. Risiko kredit dan risiko likuiditas

merupakan risiko yang paling fundamental dalam industri perbankan.

Disebut fundamental karena pemicu utama kebangkrutan yang dialami

oleh bank bukanlah kerugian yang dideritanya melainkan karena

ketidakmampuan bank tersebut memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Menurut Antonio (2008) dalam Bambang (2013), menyatakan

likuiditas penting untuk suatu bank dalam menjalankan aktivitas

bisnisnya, mengatasi kebutuhan mendesak, memuaskan permintaan

nasabah terhadap pinjaman dan memberikan fleksibilitas dalam meraih

kesempatan investasi yang menarik dan menguntungkan.likuiditas yang

tersedia harus cukup, tidak boleh terlalu kecil sehingga menganggu

kebutuhan operasional sehari-hari tetapi juga tidak boleh terlalu besar

karena akan menurunkan efisiensi dan berdampak pada rendahnya

profitabilitas.

Dalam penelitian ini, untuk menganalisis risiko likuiditas dilihat

dari rasio LDR (Loan to Deposit ratio) pada bank konvensional dan

Page 48: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

31

rasio FDR (Financing to Depsit Ratio) pada bank syariah. LDR (Loan to

Deposit ratio) dapat dihitung dengan rumus:

𝐿𝐷𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑘𝑎𝑛

Total Deposit 𝑥 100%

Dalam perbankan syariah tidak dikenal istilah kredit (loan), namun

pembiayaan (financing), sehingga modifikasi rumus tersebut untuk bank

syariah menjadi :

𝐹𝐷𝑅 =Jumlah Pembiayaan yang Disalurkan

Total Deposit 𝑥 100%

LDR (Loan to Deposit ratio) maupun FDR (Financing to Depsit

Ratio) tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit

dapat mengimbang kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan

deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh

bank untuk memberikan kredit/pembiayaan (Dendawijaya, 2009: 116).

Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin

rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini

disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit

menjadi semakin besar. Rasio yang tinggi mennjukkan bahwa suatu

memebrikan pinjaman seluruh dananya (loan up) atau relative tidak

likuid (illiquid). Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang

Page 49: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

32

likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan.

Oleh karena itu, rasio ini juga dapat untuk member isyarat apakah suatu

pinjaman masih dapat mengalami ekpansi atau sebaliknya harus dibatasi.

(Latumaerissa, 2014:96)

Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari

suatu bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman

rasio LDR/FDR suatu bank adalah sekitar 80%. Namun, batas toleransi

berkisar antara 85% dan 100%.(Dendawijaya, 2009: 117)

c. Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan risiko kerugian yang diakibatkan

oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal,

kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian

eksternal yang memengaruhi operational bank. (Bambang, 2013:175)

Risiko operasional mempunyai banyak jenis, mulai dari penipuan

dan kegagalan proses yang relative sering muncul. Peristiwa seperti itu

biasanya mengakibatkan kerugian dalam tingkat peristiwa perseorangan

yang pengaruhnya kecil atau disebut sebagai frekuensi tinggi/dampak

kerugian rendah dan dapat diatur oleh bank-bank melaluli prosedur

harian dan kebijakan seperti pengawasan dalam penggunaan teknologi

serta pengamanan transaksi. Sebaliknya, peristiwa besar seperti

kebakaran atau seranagn teroris jarang terjadi tetapi menghasilkan

pengaruh besar terhadap kerugian atau disebut sebagai frekuensi

rendah/dampak kerugian tinggi.(Idroes, 2006: 136)

Page 50: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

33

Adapaun jenis-jenis kejadian risiko operasional lainnya yang dapat

digolongkan menjadi beberapa tipe kejadian seperti internal fraud,

eksternal fraud, praktik ketenagakerjaan, dan keselamatan lingkungan

kerja, nasabah, produk, serta praktik bisnis, kerusakan asset fisik,

agngguan aktivitas bisnis, dan kegagalan sistem dan kesalahan proses

serta eksekusi. Risiko operasional merupakan risiko yang memengaruhi

semua kegiatan usaha karena merupakan suatu hal yang inheren dalam

pelaksanaan suatu proses atau aktivitas operasional.

Risiko Operasional dapat dianalisis dengan melakukan perhitungan

rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional):(Dendawijaya,2009:147)

𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100%

Menurut Lukman Dendawijaya (2009), rasio biaya operasional

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan mengukur kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Biaya operasional terhadap

pendapatan operasional digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasionalnya. Semakin

kecil nilai BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank.

d. Risiko Pasar

Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko kerugian pada posisi

neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca (on-and-off-

Page 51: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

34

balance sheet) yang timbul dari pergerakan harga pasar (market

prices).(Idroes, 2006: 101)

Factor-faktor utama yang menimbulkan risiko pasar adalah risiko

ekuitas, risiko suku bunga, risiko valuta asing dan risiko komoditas.

Keempat risiko tersebut dapat dikategorikan sebagai risiko pasar umum

(general market risk). Risiko nilai tukar adalah risiko akibat perubahan

nilai posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh

perubahan nilai tukar valuta asing atau perubahan harga emas. Risiko

tingkat bunga adalah risiko yang disebabkan karena berubahnya tingkat

suku bunga (Interest rate).

Risiko pasar dapat dianalisis dengan melakukan perhitungan rasio

NIM (Net Interest Margin) pada bank konvensional dan rasio NOM (Net

Operating Margin) pada bank syariah. Perbedaan ini disebabkan karena

dalam bank syariah tidak mengenal istilah bunga. Rasio NIM digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola asset

produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Sedangkan

rasio NOM untuk mengetahui kemampuan asset produktif dalam

menghasilkan laba.

Menurut SE Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,

rasio NIM dapat dihitung dengan rumus:

𝑁𝐼𝑀 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓

Menurut SE Bank Indonesia No. 9/24/DPbS tanggal 30 Oktober

2007, rasio NOM dapat dihitung dengan rumus

Page 52: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

35

𝑁𝑂𝑀 = 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 − 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

6. Analisis Rasio keuangan

Rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan

antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan

mempergunakan formula-formula yang dianggap representative untuk

diterapkan. Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya

untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Manfaat

dari rasio keuangan adalah untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja

dan prestasi perusahaan, sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai

rujukan untuk membuat perencanaan, dapat dijadikan sebagai alat untuk

mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan,

bermanfaat bagi kreditor untuk memperkirakan potensi risiko yang akan

dihadapi.(Fahmi, 2012: 49)

B. Penelitian Terdahulu

Berikut beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini

sebagai berikut:

1. Umar hamdan dan Andi wijaya tahun 2006, dengan judul penelitian

Analisis komparatif resiko keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Jurnal Dosen

Fakultas Ekonomi dan program studi MM Unsri. Variabel utama dalam

penelitian ini adalah pos-pos dalam neraca terdiri dari Kas, giro, kredit

Page 53: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

36

yang diberikan, aktiva tetap dan aktiva lainnya, kewajiban segera,

tabungan, deposito, pinjaman dan ekuitas serta rasio likuiditas (cash

ratio,LDR, NPL), rasio solvabilitas ( Capital to Debt ratio, CAR) dan rasio

rentabilitas ( GPM, NPM dll). Metode yang digunakan yaitu analisis

altman z score. Perbandingan tingkat resiko keuangan berdasarkan hasil

diskriminan (z score) menunjukkan kedua BPR berada pada posisi “grey”.

Namun nilai z pada BPR Syariah relative lebih tinggi disbanding BPR

Konvensional, yang berarti resiko BPR Syariah lebih rendah daripada BPR

Konvensional.

2. Asshofiyyul hully tahun 2012, dengan judul penelitian Analisis komparatif

tingkat risiko keuangan bank umum konvensional dan bank umum syariah

periode 2007-2010. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi

Keuangan Islam Universitas Negeri Sunan Kalijaga. Variabel yang

digunakan quick ratio (Rasio Likuiditas), CAR (Rasio Solvabilitas) dan

ROE (Rasio Rentabilitas). Metode yang digunakan yaitu uji hipotesis

independent sample t-Test dan altman z score. Hasil penelitian

menunjukkan pertumbuhan quick ratio dan rasio CAR bank konvensional

dan bank syariah dari tahun 2007-2010 mengalami fluktuasi/tidak stabil.

Sedangkan pada rasio ROE tingkat pertumbuhan bank konvensional

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, berbeda dengan bank umum

syariah yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Berdasarkan Uji t-

test dan altman z score yang dilakukan, secara umum tingkat risiko

Page 54: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

37

keuangan bank umum konvensional dan bank umum syariah dari tahun

2007-2010 tidak berbeda signifikan.

3. Yudiana Febrita Putri tahun 2015, dengan judul penelitian Analisis

perbandingan kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah.

Jurnal Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Jember.

Variabel yang digunakan yaitu rasio LDR, ROE, ROA, CAR, NPL dan

BOPO. Metode yang digunakan yaitu uji hipotesis Independent Sample t-

Test. Hasil penelitiannya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan

pada rasio LDR, ROA, CAR, BOPO pada bank konvensional dan bank

syariah. Sedangkan pada rasio ROE dan NPL tidak terdapat perbedaan

yang signifikan.

4. Garin Sashy Novista tahun 2016, dengan judul penelitian Analisis

perbandingan kinerja keuangan bank umum syariah devisa dan bank

umum syariah non devisa di Indonesia periode tahun 2013-2015. Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Perbankan Syariah

Universitas Islam Negeri Jakarta. Variabel yang digunakan yaitu Rasio

CAR, ROE, ROA dan FDR. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis

Independent sample t-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank

umum syariah devisa dan bank umum syariah non devisa terdapat

perbedaan yang signifikan pada rasio ROE dan rasio FDR. Sedangkan

pada rasio CAR dan ROA tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

5. Andita Jefri Ananto tahun 2014, dengan judul penelitian Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah dengan PT. Bank

Page 55: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

38

Central Asia. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Variabel yang

digunakan yaitu rasio ROA,ROE,NIM,FDR,NPL. Penelitian ini

menggunakan uji hipotesis Independent sample t-Test. Hasil penelitian ini

menunjukkan kinerja lebih baik pada rasio ROE, NOM , FDR untuk PT

Bank Syariah Mandiri, sedangkan rasio ROA, CAR, NPL lebih baik pada

PT. Bank BCA. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA,

NIM, LDR dan NPL. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio

CAR dan ROE.

6. Ari Setyaningsih dan Setyaningsih Tri Utami tahun 2013, dengan judul

penelitian Analisis perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah

dengan perbankan konvensional periode 2009-2011. Jurnal Ekonomi dan

kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Variabel yang digunakan yaitu CAR, BOPO, LDR, NPF, ROA. Hasil

penelitian ini menunjukkan Kinerja keuangan pada PT. Bank BRI lebih

baik pada rasio CAR, ROA, BOPO dan LDR. Sedangkan kinerja

keuangan pada PT. Bank syariah Muamalat lebih baik pada rasio NPF.

7. Yusvita Nena Arina tahun 2016, dengan judul penelitian analisis

perbandingan kinerja keungan bank konvensional dan bank syariah (studi

kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri). Jurnal ekonomi

STIESS Kendal. Variabel yang digunakan CAR,ROA,ROE,NIM,NPL dan

LDR. Hasil penelitian ini menunjukkan kinerja keuangan bank syariah

Page 56: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

39

mandiri lebih baik pada rasio ROE, NIM, LDR sedangkan Bank mandiri

lebih baik kinerja keuangan pada rasio CAR,ROA dan NPL

8. Rexsa Lombogia tahun 2015, dengan judul penelitian analisi komparasi

kinerja keuangan berdasarkan risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas

dan liquidity coverage ratio (studi kasus pada bank BUMN go public

sebelum dan sesudah pemberlakuan OJK). Jurnal ekonomi. Variabel yang

digunakan NPL, PDN, SD Sales, LDR dan Cash ratio. Hasil penelitian ini

menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan berdasarkan

risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan LCR pada bank BUMN go

public di Indonesia sebelum dan sesudah.

TABEL 2.2

Penelitian Terdahulu

No. Penulis,

tahun

Judul

Penelitian

Metode penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Umar

Hamdan dan

Andi

Wijaya,

2006

Analisis

komparatif

Resiko

keuangan

Bank

Perkreditan

Rakyat (BPR)

Konvensional

dan Bank

Perkreditan

Rakyat

Syariah

Terdapat

variabel LDR,

NPL

Tidak

terdapat

variabel

NIM dan

BOPO,

Objek

penelitian

dan uji

analisis yang

digunakan

berbeda

Kedua BPR

dalam posisi

‘grey’ pada uji

diskriminan z-

score, Namun

nilai Z BPR

Syariah

relatif lebih tinggi

dibanding BPR

Konvensional ,

yang berarti

Page 57: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

40

No. Penulis,

tahun

Judul

Penelitian

Metode penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

(BPRS) resiko BPR

Syariah relatif

lebih rendah

dibanding BPR

Konvensional.

2. Asshofiyyul

hully, 2012

Analisis

komparatif

tingkat risiko

keuangan

bank umum

konvensional

dan bank

umum

syariah

periode 2007-

2010

Uji analisis

menggunakan

uji hipotesis

independent

sample t-test

Rasio yang

digunakan

(quick ratio,

CAR dan

ROE) dan

uji analisis

yang

digunakan

(altman z

score)

Berdasarkan Uji

t-test dan altman

z score yang

dilakukan, secara

umum tingkat

risiko keuangan

bank umum

konvensional dan

bank umum

syariah dari tahun

2007-2010 tidak

berbeda

signifikan.

3. Yudiana

Febrita

Putri, 2015

Analisis

perbandingan

kinerja bank

konvensional

dan bank

syariah

Terdapat

variabel LDR

dan BOPO

Tidak

terdapat

variabel

NPF dan

NIM, Objek

penelitian

berbeda

Terdapat

perbedaan yang

signifikan pada

rasio LDR,

ROA,CAR,BOPO

dan tidak

signifikan pada

rasio ROE dan

NPL pada bank

Page 58: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

41

No. Penulis,

tahun

Judul

Penelitian

Metode penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

konvensional dan

bank syariah

4. Garin Sashy

Novista,

2016

Analisis

perbandingan

kinerja

keuangan

bank umum

syariah

devisa dan

bank umum

syariah non

devisa di

Indonesia

periode tahun

2013-2015

Terdapat

variabel FDR

dan Uji analisis

menggunakan

uji hipotesis

independent

sample t-test

Tidak

terdapat

variabel

NPF, NIM,

BOPO dan

Objek

penelitian

yang

berbeda

Bank umum

syariah devisa

dan bank umum

non devisa

terdapat

perbedaan yang

signifikan pada

rasio ROE dan

FDR. Sedangkan

pada rasio CAR

dan ROA tidak

terdapat

perbedaan yang

signifikan

5

.

Andita Jefri

Ananto,

2014

Analisis

Perbandingan

Kinerja

Keuangan

PT. Bank

Syariah

dengan PT.

Bank Central

Asia

Terdapat

variabel FDR,

NIM dan NPL

Tidak

terdapat

variabel

BOPO dan

objek

penelitian

yang

berbeda

Kinerja lebih baik

pada rasio ROE,

NOM , FDR

untuk PT Bank

Syariah Mandiri,

sedangkan rasio

ROA, CAR, NPL

lebih baik pada

PT. Bank BCA.

Terdapat

perbedaan yang

Page 59: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

42

No. Penulis,

tahun

Judul

Penelitian

Metode penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

signifikan pada

rasio ROA, NIM,

LDR dan NPL.

Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan pada

rasio CAR dan

ROE.

6. Ari

Setyaningsih

dan

Setyaningsih

tri utami,

2013

Analisis

perbandingan

kinerja

keuangan

perbankan

syariah

dengan

perbankan

konvensional

periode 2009-

2011

Terdapat

variabel NPL,

LDR dan BOPO

dan

Tidak

terdapat

variabel

NIM dan

objek

penelitian

berbeda

Kinerja keuangan

pada PT. Bank

BRI lebih baik

pada rasio CAR,

ROA, BOPO dan

LDR. Sedangkan

kinerja keuangan

pada PT. Bank

syariah Muamalat

lebih baik pada

rasio NPF.

7. Yusvita

Nena Arina,

2016

Analisis

perbandingan

kinerja

keuangan

bank

konvensional

dan bank

syariah (studi

kasus pada

Terdapat

variabel LDR,

NPL dan NIM

Tidak

Terdapat

variabel

BOPO dan

objek

penelitian

berbeda

Kinerja keuangan

bank syariah

mandiri lebih baik

pada rasio ROE,

NIM, LDR

sedangkan Bank

mandiri lebih baik

kinerja keuangan

pada rasio

Page 60: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

43

No. Penulis,

tahun

Judul

Penelitian

Metode penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

bank syariah

mandiri dan

bank mandiri

konvensional)

CAR,ROA dan

NPL

8. Rexsa

Lombogia,

2015

Analisis

komparasi

kinerja

keuangan

berdasarkan

risiko kredit,

risiko pasar,

risiko

likuiditas dan

Liquidity

coverage

ratio (studi

kasus pada

bank BUMN

go public

sebelum dan

sesudah

pemberlakuan

OJK)

Terdapat

variabel NPL

dan LDR

Tidak

terdapat

variabel

BOPO dan

NIM, objek

penelitian

berbeda

Tidak terdapat

perbedaan kinerja

keuangan

berdasarkan

risiko kredit,

risiko pasar,

risiko likuiditas,

dan LCR pada

bank BUMN go

public di

Indonesia

sebelum dan

sesudah

pemberlakuan

OJK

Page 61: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

44

C. Kerangka Pemikiran

Bank syariah

milik pemerintah

Bank

konvensional

milik pemerintah

Bank Umum

Bank Mandiri Konvensional

Bank BNI Konvensional

Bank BRI Konvensional

Bank BJB Konvensional

Bank Mandiri Syariah

Bank BNI Syariah

Bank BRI Syariah

Bank BJB Syariah

Rasio NPL

Rasio LDR

Rasio BOPO

Rasio NIM

Rasio NPF

Rasio FDR

Rasio BOPO

Rasio NOM

Uji Normalitas

Interpretasi dan Kesimpulan

Uji Independent Sample t-Test Uji Mann-Whitney

Data tidak terdistribusi normal Data terdistribusi normal

Page 62: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

45

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis yang telah ditampilkan,

maka ditemukanlah hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

1. H0 : Tidak terdapat perbedaan Risiko Kredit yang signifikan pada

bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

jika dilihat dari Rasio NPL/NPF periode 2012 -2017

Ha1 : Terdapat perbedaan Risiko Kredit yang signifikan pada bank

konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah jika

dilihat dari Rasio NPL/NPF periode 2012 - 2017

2. H0 : Tidak terdapat perbedaan Risiko Likuiditas yang signifikan pada

bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

jika dilihat dari Rasio LDR/FDR periode 2012 - 2017

Ha2 : Terdapat perbedaan Risiko Likuiditas yang signifikan pada bank

konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah jika

dilihat dari Rasio LDR/FDR periode 2012 - 2017

3. H0 : Tidak terdapat perbedaan Risiko Operasional yang signifikan

pada bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah jika dilihat dari Rasio BOPO periode 2012 - 2017

Ha3 : Terdapat perbedaan Risiko Operasional yang signifikan pada

bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

jika dilihat dari Rasio BOPO periode 2012 - 2017

Page 63: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

46

4. H0 : Tidak terdapat perbedaan Risiko Pasar yang signifikan pada bank

konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah jika

dilihat dari Rasio NIM/NOM periode 2012 - 2017

Ha4 : Terdapat perbedaan Risiko Pasar yang signifikan pada bank

konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah jika

dilihat dari Rasio NIM/NOM periode 2012 - 2017

Page 64: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian

yang bersifat membandingkan.Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif yang

menggambarkan data informasi berdasarkan fakta yang diperoleh. Penelitian

ini menggunakan analisis kuantitatif dari data-data rasio keuangan seperti Non

Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO) dan Net Interest Margin (NIM) pada bank

konvensional milik pemerintah dan Non Performing Loan (NPF), Financing to

Deposit Ratio (FDR), Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

dan Net Operating Margin (NOM) pada bank syariah milik pemerintah.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak kedua (biasanya

diperoleh melalui badan/instansi yang bergerak dalam proses pengumpulan

data, baik oleh instansi pemerintah maupun swasta)(Sugiyono, 2013: 35). Data

ini diambil dengan tujuan untuk melengkapi informasi yang akan disajikan

pada penyusunan skripsi. Data operasional yang digunakan dalam penelitian

ini merupakan data runtun waktu (time series).

B. Metode Penentuan Sampel

Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

Page 65: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

48

adalah Bank Konvensional dan Bank Syariah, dengan mengambil sampel bank

milik pemerintah. Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian

meliputi:

1) Bank konvensional milik pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia yang

telah berdiri lebih dari 5 tahun dan menyajikan laporan keuangan yang

dibutuhkan dalam penelitian ini dalam periode 2012-2017, yaitu Bank

Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank BJB.

2) Bank syariah milik pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia yang telah

berdiri lebih dari 5 tahun dan menyajikan laporan keuangan yang dibutuhkan

dalam penelitian ini dalam periode 2012-2017, yaitu Bank Syariah Mandiri,

Bank BNI syariah, Bank BRI Syariah dan Bank BJB Syariah.

C. Metode Pengumpulan data

Data penelitian ini diperoleh langsung dari website resmi masing-masing

bank serta website resmi dari OJK dan Bank Indonesia. Dalam penelitian ini

pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik penelitian sebagai berikut :

a. Field Research

Penelitian menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu

(time series) dengan skala triwulan yang diambil dari laporan keuangan

masing-masing bank periode triwulan tahun 2012 - 2017 berupa rasio

keuangan Non Performing Loan (NPL)/ Non Performing Financing (NPF),

Loan to Deposit Ratio (LDR)/ Financing to Deposit Ratio (FDR, Beban

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Net Interest Margin

(NIM) /Net Operating Margin (NOM).

b. Library Research

Page 66: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

49

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari membaca literature, buku, artikel, jurnal, dan sejenisnya.

c. Internet Research

Untuk mengatasi buku yang tertinggal atau kadaluarsa, penulis

melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga

berkembang yaitu internet.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Rasio Keuangan

Penelitian ini bertujuan membandingkan risiko keuangan bank

konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah. Risiko

keuangan bank konvensional dan bank syariah dapat dipresentasikan oleh

rasio keuangan yang terdapat dalam menggambarkan risiko kredit, risiko

likuiditas, risiko operasional dan risiko pasar. Meskipun pada akhirnya

risiko keuangan bank konvensional dan bank syariah dapat dinilai oleh

faktor-faktor lain, keuangan. Adapun dalam penelitian ini, rasio keuangan

yang dianalisis adalah NPL, LDR, BOPO, NIM pada Bank Konvensional

dan NPF, FDR, BOPO, NOM pada Bank Syariah

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel terdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016: 154). Data yang

enting dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki

distribusi normal. Adapun cara mendeteksi normalitas suatu data yang

digunakan dan penelitian ini menggunakan analisis non parametik test

Page 67: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

50

untuk melakukan tes one sampel kolomogrof smoirno (K-S),

pertimbangannya adalah karena belum mengetahui apakah data tersebut

merupakan data non parametik. Karena diasumsikan data non parametik

maka analisis yang digunakan adalah analisi non parametik.

Jika data yang di uji memiliki distribusi normal maka akan dilakukan

uji Independent Sample t-Test, sedangkan jika data yang diuji tidak

terdistribusi secara normal maka akan dilakukan uji Mann-whitney.

Hipotesis :

H0 : Sampel data berdistribusi normal.

Ha1 : Sampel data tidak berdistribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah :

Jika Asmp. Sig. atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data

adalah normal.

Jika Asmp. Sig. atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data

adalah tidak normal.

3. Uji Beda

a. Uji Independen sampel T-Test

Uji Independent Sample t-test adalah uji yang digunakan untuk

menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai

rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standard

error dari perbedaan rata-rata dan sampel. Jadi, tujuan dari uji beda t-

test adalah membandingkan rata-rata dan grup yang tidak berhubungan

Page 68: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

51

satu dengan yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai

rata-rata yang sama secara signifikan (Ghozali, 2016: 64)

Jika F hitung dengan equal variance assumed (diasumsikan kedua

varians sama) memiliki nilai sig. > 0.05 maka dinyatakan kedua

varians sama. Jika kedua varians dinyatakan sama maka sebaiknya

menggunakan dasar equal variance assumed (diasumsikan kedua

varian sama) untuk t hitung. Jika t hitung sig. < 0.05 dapat dikatakan

risiko keuangan antara bank konvensional milik pemerintah dan bank

syariah milik pemerintah tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Jika F hitung equal variance assumed (diasumsikan kedua varians

sama) memiliki nilai sig. 0.05 maka dinyatakan kedua varians berbeda.

Jika kedua varians berbeda maka menggunakan dasar equal variance

not assumed (diasumsikan kedua varians tidak sama) untuk t hitung.

Jika t hitung untuk equal variance not assumed (diasumsikan kedua

varians tidak sama) memiliki sig > 0.05 maka dapat dinyatakan risiko

keuangan antara bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah

milik pemerintah tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sebaliknya

jika t hitung untuk equal variance not assumed (diasumsikan kedua

varians tidak sama) memiliki sig. < 0.05 maka dapat dinyatakan risiko

keuangan antara bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah

milik pemerintah memiliki perbedaan yang signifikan.

Hipotesis uji F sebagai berikut :

H0 : Kedua varians adalah sama

Page 69: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

52

Ha1 : Kedua varians adalah berbeda

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp.sig (2-tailed) > 0.05 maka H0 diterima.

Jika Asymp.sig (2-tailed) <0.05 maka Ha1 ditolak.

b. Uji Mann-Whitney

Statistik nonparametik digunakan bila asumsi distribusi dati

statistic parametik tidak terpenuhi .salah satu uji statistic nonparametik

yaitu uji Mann-Whitney (Mann-Whitney Test) disebut juga uji U. Uji

Mann-Whitney merupakan alternatif dari uji T dua sampel independen

dengan tujuan melakukan uji beda statistik nonparametik. Ada dua

kriteria utama yang digunakan untuk menentukan apakah uji statistic

nonparametik diperlukan (Stanislaus, 2006: 321).

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini :

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada risiko

keuangan pada bank konvensional milik pemerintdah dan

bank syariah milik pemerintah

Ha1 : Terdapat perbedaan signifikan pada pada risiko

keuangan pada bank konvensional milik pemerintdah dan

bank syariah milik pemerintah Dasar pengambilan

keputusan :

Jika Asymp. Sig (2-Tailed) > 0.05 maka H0 diterima, Ha1

ditolak

Page 70: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

53

Jika Asymp. Sig (2-Tailed) < 0.05 maka H0 ditolak, Ha1

diterima.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini menganalisis dan membandingkan risiko keuangan pada

bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Risiko kredit, risiko

likuiditas, risiko operasional dan risiko pasar. Keempat variabel tersebut akan

diukur dengan cara menganalisis rasio keuangan pada bank, kemudian diuji

dengan menggunakan uji t-test Independent apabila data terdistribusi dengan

normal, sebaliknya apabila data tidak terdistribusi dengan normal maka

digunakan uji Mann-whitney untuk mengetahui perbedaan.

Adapun operational dan pengukuran variabel penelitian yang penulis

gunakan sebagai berikut:

TABEL 3.1

TABEL OPERASIONAL VARIABEL

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

pengukuran

1. Risiko

Kredit

Risiko

akibat

kegagalan

nasabah/piha

k lain dalam

memenuhi

kewajiban

kepada bank

sesuai

dengan

perjanjian

yang

Bank Konvensional:

NPL =𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑥 100%

Bank Syariah :

𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

Rasio

Page 71: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

54

disepakati.

2. Risiko

Likuiditas

Risiko

akibat

ketidakmam

puan bank

untuk

memenuhi

kewajiban

jatuh tempo

dari sumber

pendanaan

arus kas atau

asset likuid

berkualitas

tinggi yang

dapat

digunakan,

tanpa

menganggu

aktivitas dan

kondisi

keuangan

bank

Bank Konvensional:

𝐿𝐷𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑘𝑎𝑛

Total Deposit 𝑥 100%

Bank Syariah :

𝐹𝐷𝑅 =Jumlah Pembiayaan yang Disalurkan

Total Deposit 𝑥 100%

Rasio

3. Risiko

Operasion

al

Risiko

kerugian

yang

diakibatkan

oleh proses

internal yang

kurang

memadai,

kegagalan

proses

𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100%

Rasio

Page 72: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

55

Adapun uraian dari table diatas adalah sebagai berikut :

1. Risiko Kredit

Risiko kredit dapat dilihat dari seberapa besar atau seberapa tinggi

tingkat pembiayaan bermasalah pada suatu bank. Pada bank konvensional

internal,

kesalahan

manusia,

kegagalan

sistem,

dan/atau

adanya

kejadian-

kejadian

eksternal

yang

memengaruh

i operational

bank

4. Risiko

Pasar

Risiko

kerugian

pada posisi

neraca serta

pencatatan

tagihan dan

kewajiban

diluar neraca

(on-and-off-

balance

sheet) yang

timbul dari

pergerakan

harga pasar

(market

prices

Bank Konvensional:

𝑁𝐼𝑀 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓

Bank Syariah :

𝑁𝑂𝑀

= 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 − 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

Rasio

Page 73: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

56

dapat diukur menggunakan rasio NPL (Non Performing Loan), yang

digunakan untuk menilai persentase jumlah kredit bermasalah terhadap

total kredit yang dikeluarkan oleh bank. Sedangkan dalam bank syariah

dapat dilihat dari rasio NPF (Non Performing Financing), yang digunakan

untuk menilai persentase jumlah pembiayaan bermasalah terhadap total

pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank.

TABEL 3.2

Kriteria Penilaian Rasio NPF

Nilai Kredit Predikat

< 2% Sangat Baik

2% - 5% Baik

5% - 8% Cukup Baik

8% - 12% Kurang Baik

≥12% Sangat Kurang

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas dapat dilihat dari menganalisis rasio LDR/FDR

pada bank. LDR (Loan to Deposit ratio) maupun FDR (Financing to

Depsit Ratio) tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit

dapat mengimbang kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan

deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh

bank untuk memberikan kredit/pembiayaan. Semakin tinggi rasio tersebut

Page 74: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

57

memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang

bersangkutan.

TABEL 3.3

Kriteria Penilaian Rasio LDR/FDR

Nilai Kredit Predikat

≤75% Sangat Baik

75% - 85% Baik

85% - 100% Cukup Baik

100% - 120% Kurang Baik

≥120% Sangat Kurang

Sumber : SEBI No.6/23/DPNP/2004

3. Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan risiko yang memengaruhi semua

kegiatan usaha karena merupakan suatu hal yang inheren dalam

pelaksanaan suatu proses atau aktivitas operasional. Risiko Operasional

dapat dianalisis dengan melakukan perhitungan rasio BOPO (Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Rasio biaya operasional

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan mengukur kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Biaya operasional terhadap

pendapatan operasional digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasionalnya. Semakin

kecil nilai BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank.

Page 75: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

58

TABEL 3.4

Kriteria Penilaian Rasio BOPO

Nilai Kredit Predikat

BOPO ≤ 100% Efisien

BOPO ≥ 100 % Tidak Efisien

4. Risiko Pasar

Risiko pasar dapat dianalisis dengan melakukan perhitungan rasio

NIM (Net Interest Margin) pada bank konvensional dan rasio NOM (Net

Operating Margin) pada bank syariah. Rasio NIM digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola asset

produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Sedangkan

rasio NOM untuk mengetahui kemampuan asset produktif dalam

menghasilkan laba.

TABEL 3.5

Kriteria Penilaian Rasio NIM

Nilai Kredit Predikat

NIM ≥ 5% Sehat

NIM ≤ 5% Tidak Sehat

Page 76: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

59

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Sampel yang diambil merupakan bank konvensional dan bank syariah

yang masuk dalam kategori bank milik pemerintah yang beroperasi di

Indonesia dan telah menerbitkan laporan keuangan periode triwulan tahun

2012 – 2017 dan telah di publikasikan.

Berdasarkan perincian di atas, adapun sampel yang diambil yaitu 4 Bank

Konvensional milik pemerintah dan 4 Bank Syariah milik pemerintah yang

masuk dalam kategori dan memilik laporan keuangan yang telah

dipublikasikan sebagai berikut:

Bank konvensional milik pemerintah terdiri dari:

a. Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah

Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank

Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan

Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana

masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam

pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank

Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan

kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia

(www.bankmandiri.co.id).

Page 77: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

60

b. Bank BNI

PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (selanjutnya

disebut “BNI” atau “Bank”) pada awalnya didirikan di Indonesia

sebagai Bank sentral dengan nama “Bank Negara Indonesia”

berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2

tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan Undang-

Undang No. 17 tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara

Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara.

Selanjutnya, peran BNI sebagai Bank yang diberi mandat untuk

memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan

nasional dikukuhkan oleh UU No. 17 tahun 1968 tentang Bank

Negara Indonesia 1946. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19

tahun 1992, tanggal 29 April 1992, telah dilakukan penyesuaian

bentuk hukum BNI menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas

(Persero). Penyesuaian bentuk hukum menjadi Persero, dinyatakan

dalam Akta No. 131, tanggal 31 Juli 1992, dibuat di hadapan Muhani

Salim, S.H., yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1992 Tambahan No. 1A.

BNI merupakan Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama

yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di

Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996. Untuk

memperkuat struktur keuangan dan daya saingnya di tengah industri

perbankan nasional, BNI melakukan sejumlah aksi korporasi, antara

Page 78: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

61

lain proses rekapitalisasi oleh Pemerintah di tahun 1999, divestasi

saham Pemerintah di tahun 2007, dan penawaran umum saham

terbatas di tahun 2010. Saat ini, 60% saham-saham BNI dimiliki oleh

Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan 40% sisanya dimiliki

oleh masyarakat, baik individu maupun institusi, domestik dan asing.

BNI kini tercatat sebagai Bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia,

dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga.

Dalam memberikan layanan finansial secara terpadu, BNI didukung

oleh sejumlah perusahaan anak, yakni Bank BNI Syariah, BNI

Multifinance, BNI Sekuritas, BNI Life Insurance, dan BNI

Remittance. BNI menawarkan layanan penyimpanan dana maupun

fasilitas pinjaman baik pada segmen korporasi, menengah, maupun

kecil. Beberapa produk dan layanan terbaik telah disesuaikan dengan

kebutuhan nasabah sejak kecil, remaja, dewasa, hingga pension

(www.bankbni.co.id.

c. Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik

pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat

Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei

Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank

der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum

Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang

berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16

Page 79: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

62

Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7

tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI

berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih

100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini,

sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini

(www.ir.bri.com).

d. Bank BJB

Bank BJB adalah bank umum milik pemerintah didaerah jawa

barat dan banten yang memiliki nasabah dari berbagai lapisan berupa

perorangan, pekerja, koperasi, badan usaha milik pemerintah maupun

badan usaha swasta lainnya. Pihak bjb dan anak perusahaannya

mempunyai 44 cabang kantor konvensional, 6 cabang kantor syariah, 135

cabang kantor pembantu konvensional, 15 cabang kantor syariah, 48

kantor untuk kas, 42 untuk payment point, 1 mobil untuk edukasi, 385

mesin atm menurut perhitungan sampai tanggal 31 desember 2010. Namun

pada bulan januari jaringan kantor tersebut bertambah 1 kantor cabang, 36

cabang kantor pembantu, 4 payment point, 6 untuk mobil edukasi dan 11

untuk mesin atm. Badan usaha tersebut telah memiliki nasabah sebanyak

1.293.157 yang terdiri dari 85.69 persen nasabah personal, 13.07 persen

nasabah dari koperasi, 1.24 persen nasabah dari pemerintah. Pihak

Page 80: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

63

perusahaan itu sendiri telah menyalurkan kredit kepada 438.625 nasabah

diseluruh wilayah operasional perusahaan. Badan usaha itu berdiri pada

tahun 1961, pendiriannya sendiri bermula dari peraturan pemerintah

republik indonesia tahun 1960 nomor 33 tentang penentuan perusahaan

diindonesia milik belanda yang dinasionalkan. Perusahaan tersebut dalam

meluaskan bentuk usaha dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat

akan jasa layanan perbankan berasaskan syariah maka perusahaan tersebut

menjalankan dual banking sistem pertama didaerah yang memberikan

layanan perbankan dengan sistem konvesional dan syariah. Pada tahun

2007 terjadi perubahan sebutan menjadi bank jabar banten dan terjadi

pemisahan unit usaha syariah bank jabar banten menjadi anak perusahaan

yang berdiri sendiri dengan nama bank jabar banten syariah maka pada

tanggal 2 agustus 2010 Pt bank jabar banten telah resmi berubah dengan

nama bank bjb.(www.bankbjb.co.id)

Bank Syariah milik pemerintah:

a. Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin

tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah

Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan

nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya.

Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi

salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di

Page 81: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

64

perbankan Indonesia. Per Desember 2017 Bank Syariah Mandiri memiliki

737 kantor layanan di seluruh Indonesia, dengan akses lebih dari 196.000

jaringan ATM.(www.syariahmandiri.co.id)

b. Bank BNI Syariah

Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada

tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS)

BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,

Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang

menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan

UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer

dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana

pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah

sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan

Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi

yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008

tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun

2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen

Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat

dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga

semakin meningkat.

Page 82: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

65

c. Bank BRI Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap

Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari

Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya

o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.

Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank

BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara

konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan

prinsip syariah Islam. Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir

mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan

finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk

kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima

(service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai

harapan nasabah dengan prinsip syariah. Aktivitas PT. Bank BRISyariah

semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta

pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses spin off) yang

berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan

oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur

Utama PT. Bank BRISyariah. Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank

syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh

dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana

Page 83: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

66

pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank

BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan

berbagai ragam produk dan layanan perbankan. (www.brisyariah.co.id)

d. Bank BJB Syariah

Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada

tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta

Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah

mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Pada

tanggal 6 Mei 2010 bank bjb syariah memulai usahanya, setelah diperoleh

Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor 12/629/DPbS tertanggal 30

April 2010, dengan terlebih dahulu dilaksanakan cut off dari Divisi/Unit

Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk. yang menjadi cikal bakal bank bjb syariah. Akta Pendirian PT. Bank

Jabar Banten Syariah terakhir diubah dengan Berita Acara Rapat Umum

Pemegang Saham Lainnya nomor 03 tanggal 19 Februari 2014 yang dibuat

dihadapan Notaris Maryanti Tirtowijoyo, S.H., M.kn, dan disahkan dengan

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH-

04317.AH.01.10-10438.(www.bjbsyariah.co.id)

Page 84: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

67

B. Analisis Deskriptif

1. Risiko Kredit

Salah satu cara untuk menilai risiko kredit suatu bank dapat dilakukan

dengan cara menganalisis rasio keuangannya. Pada penelitian ini risiko

kredit diukur dari seberapa besar rasio NPL (Non Performing Loan) pada

bank konvensional milik pemerintah dan rasio NPF (Non Performing

Financing) pada bank syariah milik pemerintah.

NPL/NPF merupakan rasio yang menunjukkan kredit bermasalah

sebagai akibat ketidakmampuan nasabah dalam mengembalikan jumlah

pinjaman yang diterima dari bank beserta imbalannya sesuai dengan

jangka waktu yang telah ditentukan yang diklasifikasikan kedalam kredit

kurang lancar, diragukan dan macet. Bank Indonesia telah menetapkan

batasan untuk rasio NPL/NPF adalah < 5 % baik pada Bank Konvensional

maupun Bank Syariah. Tabel dibawah ini menunjukkan rasio NPL/NPF

periode triwulan 2012 – 2017:

TABEL 4.1

TABEL NPL/NPF PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 – 2017 (Dalam %)

Sumber : Laporan Keuangan masing-masing bank (data diolah)

Page 85: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

68

Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa rasio NPL/NPF pada bank

milik pemerintah konvensional maupun syariah memiliki perbedaan dan

mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Rasio NPL ke 4 bank konvensional

milik pemerintah cenderung dibawah angka 5% yang mana masuk

kategori “cukup baik” menurut ketentuan BI. NPL tertinggi sebesar 4.19%

pada bank BJB konvensional di Triwulan ke-I tahun 2015 dan NPL

terendah sebesar 1.51% pada Bank BJB Konvensional di Triwulan ke-IV

tahun 2017. Sedangkan rasio NPF pada ke 4 bank syariah milik

pemerintah menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 22.04%

pada Bank BJB syariah di Triwulan ke-IV tahun 2017 dan NPF terendah

sebesar 1.43% pada Bank BNI Syariah di Triwulan ke-1 tahun 2012.

Angka tersebut masuk kategori “tidak baik”. Hal ini dikarenakan pada

akhir tahun 2017 bank BJB syariah membukukan kerugian sebesar Rp.

422,89 Miliar. Kondisi tersebut secara mayoritas dipengaruhi oleh

menurunnya pembiayaan yang terlihat dari masih tingginya rasio NPF.

Hasil analisis rasio NPL/NPF menunjukkan bahwa rata-rata rasio

NPF pada bank syariah milik pemerintah jauh lebih tinggi daripada rata-

rata rasio NPL bank konvensional milik pemerintah. Ke 4 bank syariah

milik pemerintah masih kurang mampu dalam mengelola pembiayaan

bermasalah, hal tersebut dapat dilihat dari besarnya rasio NPF. Hal ini

menyebabkan bank syariah milik pemerintah lebih besar potensinya

mengalami risiko kredit daripada bank konvensionalnya.

Page 86: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

69

2. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas suatu bank dapat dilakukan dengan cara

menganalisis rasio keuangannya. Rasio yang digunakan adalah Rasio LDR

(Loanto Deposit Ratio) pada Bank Konvensional milik pemerintah dan

FDR (Financing to Deposit Ratio) pada Bank Syariah milik pemerintah.

LDR (Loan to Deposit ratio) maupun FDR (Financing to Depsit

Ratio) tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit

dapat mengimbang kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan

deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh

bank untuk memberikan kredit/pembiayaan. Semakin tinggi rasio tersebut

memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang

bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan

untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Besar minimum rasio

LDR/FDR yang telah ditetapkan BI yaitu sebesar 85%.

Page 87: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

70

TABEL 4.2

TABEL LDR/FDR PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 – 2017 (Dalam %)

Sumber : Laporan Keuangan masing-masing bank (data diolah)

Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa rasio LDR/FDR pada bank

konvensional maupun syariah milik pemerintah mengalami fluktuasi. Dari

ke 4 bank konvensional yang memiliki rasio LDR paling tinggi adalah

Bank BJB Konvensional pada Triwulan ke-IV tahun 2013 sebesar 96.47%,

sedangkan pada 4 bank syariah yang memiliki rasio FDR tertinggi adalah

Bank BJB Syariah sebesar 107.02% di Triwulan ke-IV di tahun 2016.

Angka yang dimiliki Bank BJB Syariah melebihi batasan yang ditentukan

oleh BI dan masuk kategori “tidak baik”.

Hasil rata-rata rasio LDR/FDR pada Bank Konvensional milik

pemerintah sebesar 84.16% dan bank syariah milik pemerintah sebesar

90.28%. Rata-rata pada bank syariah milik pemerintah lebih besar

daripada Bank Konvensional milik pemerintah . Hal ini menunjukkan

bahwa kondisi likuiditas pada Bank Konvensional milik pemerintah lebih

baik daripada Bank Syariah milik pemerintah.

Page 88: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

71

3. Risiko Operasional

Rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis risiko

operasional adalash rasio BOPO. Rasio biaya operasional digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan mengukur kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Biaya operasional terhadap pendapatan

operasional digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengendalikan biaya operasionalnya. Semakin kecil nilai BOPO

maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank.

TABEL 4.3

TABEL BOPO PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 – 2017

Sumber : Laporan Keuangan masing-masing bank (data diolah)

Pada tabel 4.3 menunjukkan rasio BOPO bahwa ke 4 bank

konvensional milik pemerintah cenderung dibawah angka 100%

sedangkan pada bank syariah milik pemerintah terdapat angka yang

melebih 100% pada Bank BJB Syariah. Rasio BOPO tertinggi pada bank

konvensional milik pemerintah sebesar 87.41% pada Bank BNI

Konvensional di Triwulan ke-II tahun 2015 sementara di bank syariah

Page 89: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

72

sebesar 134.63% pada bank BJB Syariah di Triwulan ke-IV tahun 2017.

Hal ini dikarenakan Bank BJB Syariah mengalami kerugian pada akhir

tahun 2017. Sehingga berakibat bank melakukan pencadangan pembiayaan

sehingga rasio efisiensi BOPO mengalami kenaikan.

Hasil rata-rata rasio BOPO pada bank konvensional milik

pemerintah sebesar 71.49% dan bank syariah milik pemerintah sebesar

92.32%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata rasio BOPO pada bank

syariah milik pemerintah lebih besar daripada bank konvensional milik

pemerintah. Tingginya rasio BOPO pada bank syariah milik pemerintah

dikarenakan sebagai bank yang baru berkembang sehingga bank syariah

terus memperbaiki fasilitas-fasilitas dan pelayanan bagi nasabah. Besarnya

rasio BOPO tersebut menggambarkan bahwa bank konvensional milik

pemerintah lebih efisien dalam menggunakan biaya operasinya

dibandingkan bank syariah milik pemerintah. Dengan kata lain, Risiko

operasional bank syariah milik pemerintah lebih besar dibandingkan bank

konvensional milik pemerintah.

4. Risiko Pasar

Risiko pasar dapat dianalisis dengan melakukan perhitungan rasio

NIM (Net Interest Margin) pada bank konvensional dan rasio NOM (Net

Operating Margin) pada bank syariah.

Page 90: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

73

TABEL 4.4

TABEL NIM PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 - 2012

Sumber : Laporan Keuangan masing-masing bank (data diolah)

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa besarnya rasio NIM kedua

bank milik pemerintah konvensional maupun syariah mengalami fluktuasi.

Rasio NIM terbesar pada bank konvensional sebesar 9.06% dimiliki oleh

Bank BRI Konvesional di Triwulan ke-I tahun 2014, sementara bank

syariah sebesar 11.03% pada Bank BNI Syariah di Triwulan ke-IV tahun

2012. Menurut ketentuan BI, rasio NIM diatas 5% masuk kedalam

kategori “sehat”. Maka, angka kedua bank milik pemerintah konvensional

maupun syariah masuk kedalam kategori yang aman. Hal ini disebabkan

oleh peningkatan pendapatan bank dan membaiknya cost of fund.

Hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio NIM pada bank syariah

milik pemerintah 6.73% lebih besar daripada bank konvensional milik

pemerintah 6.99%. Kedua bank aman dalam hal risiko pasar.

Page 91: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

74

C. Hasil dan Pembahasan

1. Uji Normalitas (One Sample Kolomogrov – Smirnov)

Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji

normalitas untuk melihat data terdistribusi normal. Uji normalitas data

menggunakan One Sample Kolomogrov Smirnov Test dengan melihat

tingkat signifikansi 5% untuk mengetahui metode uji beda statistic yang

digunakan pada penelitian ini. Jika data terdistribusi normal, maka alat uji

beda yang digunakan adalah uji statistic parametrik Uji Independent

Sample T-test. Sebaliknya, jika data tidak terdistribusi normal maka alat

uji beda yang digunakan adalah uji Mann Whitney.

Pengujian ini digunakan untuk menguji dua sampel yang tidak

berhubungan (independent) antara bank konvensional milik pemerintah

dan bank syariah milik pemerintah. Dasar pengambilan keputusan dalam

pengujian ini adalah jika nilai probabilitas > 0.05 maka variabel residual

terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai probabilitas < 0.05 maka

variabel residual tidak terdistribusi normal.

Hipotesis yang dapat dibuat adalah

H0 : Variabel residual terdistribusi normal

Ha1 : Variabel residual tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

Jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima.

Jika probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak.

Page 92: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

75

Tabel 4.5 adalah hasil uji normalitas dengan menggunakan uji kolomogrov

smirnov. Rasio yang digunakan yaitu NPL/NPF, LDR/FDR, BOPO dan

NIM/NOM.

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Data (Bank Konvensional Milik Pemerintah)

Sumber : Output IBM SPSS 22

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPL LDR BOPO NIM

N 96 96 96 96

Normal Parametersa,b Mean .024884 .841329 .715471 .067290

Std. Deviation .0072949 .0669552 .0701021 .0107762

Most Extreme Differences Absolute .148 .128 .068 .158

Positive .148 .094 .068 .158

Negative -.090 -.128 -.049 -.139

Test Statistic .148 .128 .068 .158

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .001c .200c,d .000c

Page 93: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

76

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Data (Bank Syariah Milik Pemerintah)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPF FDR BOPO NIM

N 96 96 96 96

Normal Parametersa,b Mean .050800 .902789 .923164 .069944

Std. Deviation .0389595 .0835449 .1121654 .0126184

Most Extreme Differences Absolute .234 .059 .168 .081

Positive .234 .059 .168 .081

Negative -.194 -.052 -.123 -.046

Test Statistic .234 .059 .168 .081

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .200c,d .000c .133c

Hasil Uji Kolomogrov-Smirnov Test pada Tabel 4.5 diringkas dalam Tabel

4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6

Ringkasan Hasil Uji Kolomogrov-smirnov

Variabel Kategori Asymp.Sig Keterangan Distribusi

NPL/NPF BK 0.000 P < 0.05

Tidak Normal BS 0.000 P > 0.05

LDR/FDR BK 0.001 P < 0.05

Tidak Normal BS 0.200 P > 0.05

BOPO BK 0.200 P > 0.05

Tidak Normal BS 0.000 P < 0.05

NIM/NOM BK 0.000 P < 0.05

Tidak Normal BS 0.133 P > 0.05

*BK : Bank Konvensional milik pemerintah

*BS : Bank Syariah milik pemerintah

Page 94: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

77

Dari hasil uji normalitas data pada tabel 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel NPL/NPF untuk bank konvensional milik pemerintah dan

bank syariah milik pemerintah tidak signifikan dengan Asymp.sig (2-

tailed) < α = 0.05 maka H0 ditolak. Variabel NPL/NPF tidak

terdistribusi dengan normal.

2. Variabel LDR/FDR untuk bank konvensional milik pemerintah dan

bank syariah milik pemerintah tidak signifikan dengan Asymp.sig (2-

tailed) < α = 0.05 maka H0 ditolak. Variabel LDR/FDR tidak

terdistribusi dengan normal.

3. Variabel BOPO untuk bank konvensional milik pemerintah dan bank

syariah milik pemerintah tidak signifikan dengan Asymp.sig (2-tailed)

< α = 0.05 maka H0 ditolak. Variabel BOPO tidak terdistribusi dengan

normal.

4. Variabel NIM/NOM untuk bank konvensional milik pemerintah dan

bank syariah milik pemerintah tidak signifikan dengan Asymp.sig (2-

tailed) < α = 0.05 maka H0 ditolak. Variabel NIM/NOM tidak

terdistribusi dengan normal.

Uji Kolomogrov-Smirnov Test sangat membantu penelitian untuk

mengetahui apakah sample yang dipilih berasal dari data yang terdistribusi

dengan normal atau tidak. Jika data terdistribusi normal digunakan Uji

Sampel Independent t-Test, sebaliknya jika data tidak terdistribusi normal

maka dilakukan Uji Beda non parametik dengan menggunakan Uji Mann-

whitney test.

Page 95: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

78

Dari hasil normalitas data, diketahui bahwa variabel NPL/NPF,

LDR/FDR, BOPO dan NIM/NOM tidak terdistribusi normal. Selanjutnya

Uji beda non parametik dengan menggunakan Uji Beda Mann-Whitney

test akan dilakukan.

2. Uji Beda ( Uji Mann-Whitney)

Uji Mann-Whitney ini dilakukan pada variabel-variabel rasio

keuangan yang datanya tidak terdistribusi normal yang sudah diolah

menggunakan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov.

Hasil pengujian normalitas data dapat diketahui bahwa rasio

keuangan yang tidak terdistribusi normal adalah Non Performing

Loan/Non Performing Financing (NPL/NPF), Loan to Deposit

Ratio/Financing to deposit Ratio (LDR/FDR), Beban Operasional dan

Pendapatan Operasional (BOPO), dan Net Interest Margin/Net Operating

Margin (NIM/NOM).

Pada Uji Mann-Whitney terdapat dua hipotesis yaitu

H0: Tidak Terdapat perbedaan yang signifikan antara bank

konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah

Ha1: Terdapat perbedaan yang signifikan pada bank konvensional

milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp.Sig > 0.05 maka H0 diterima, Ha1 ditolak

Jika Asymp.Sig < 0.05 maka H0 ditolak, Ha1 diterima

Page 96: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

79

Setelah dilakukan uji beda Mann-Whitney dengan menggunakan

bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah

sebagai sampel dengan periode Triwulan tahun 2012 - 2017, maka hasil

pengujian yang diperoleh sebagai berikut:

a. Variabel NPL/NPF ( Risiko Kredit )

Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji Mann-Whitney Test pada rasio

NPL/NPF bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah.

Tabel 4.7

Hasil Uji Beda Mann-Whitney Test

Test Statisticsa

RISIKO KREDIT

Mann-Whitney U 1539.500

Wilcoxon W 6195.500

Z -7.970

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: BANK

Sumber : Output IBM SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai Z hitung

dari Uji Mann-Whitney adalah -7.970 dengan Asymp. Sig (2-tailed) =

0.000 < α = 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha1 diterima. Dengan kata

Page 97: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

80

lain, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan risiko

kredit pada bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah

milik pemerintah jika dilihat dari Rasio NPL/NPF periode triwulan

tahun 2012 - 2017.

b. Variabel LDR/FDR ( Risiko Likuiditas )

Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji Mann-Whitney Test pada rasio

LDR/FDR bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah.

Tabel 4.8

Hasil Uji Beda Mann-Whitney Test

Test Statisticsa

RISIKO LIKUIDITAS

Mann-Whitney U 2824.000

Wilcoxon W 7480.000

Z -4.634

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: BANK

Sumber : Output IBM SPSS 22

Berdasarkan table 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai Z hitung

dari Uji Mann-Whitney adalah -4,634 dengan Asymp. Sig (2-tailed) =

0.000 < α = 0.05 artinya Ho ditolah dan Ha2 ditolak. Dengan kata lain,

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan risiko operasional

Page 98: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

81

pada bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah jika dilihat dari Rasio LDR/FDR periode triwulan tahun 2012

– 2017.

c. Variabel BOPO ( Risiko Operasional )

Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji Mann-Whitney Test pada rasio

BOPO bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah.

Tabel 4.9

Hasil Uji Beda Mann-Whitney Test

Test Statisticsa

RISIKO OPERASIONAL

Mann-Whitney U 377.000

Wilcoxon W 5033.000

Z -10.990

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: BANK

Sumber : Output IBM SPSS 22

Berdasarkan table 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai Z hitung

dari Uji Mann-Whitney adalah -10.990 dengan Asymp. Sig (2-tailed) =

0.000 < α = 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha3 diterima. Dengan kata

lain, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan risiko

Page 99: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

82

operasional pada bank konvensional milik pemerintah dan bank

syariah milik pemerintah jika dilihat dari Rasio BOPO periode

triwulan tahun 2012 – 2017.

d. Variabel NIM/NOM ( Risiko Pasar )

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji Mann-Whitney Test pada rasio

NIM/NOM bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah

milik pemerintah.

Tabel 4.10

Hasil Uji Beda Mann-Whitney Test

Test Statisticsa

RISIKO PASAR

Mann-Whitney U 3909.500

Wilcoxon W 8565.500

Z -1.814

Asymp. Sig. (2-tailed) .070

a. Grouping Variable: BANK

Sumber : Output IBM SPSS 22

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Z hitung dari

Uji Mann-Whitney adalah -1,814 dengan Asymp. Sig (2-tailed) =

0.070 > α = 0.05 artinya H0 diterima dan Ha4 ditolak. Dengan kata

lain, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

risiko pasar pada bank konvensional milik pemerintah dan bank

Page 100: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

83

syariah milik pemerintah jika dilihat dari Rasio NIM/NOM periode

triwulan tahun 2012 – 2017.

D. Interpretasi

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada risiko

kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko pasar jika dilihat dari

rasio NPL/NPF, LDR/FDR, BOPO dan NIM/NOM maka dilakukan

perhitungan uji beda menggunakan Uji Independent T-test. Sebelum

melakukan Uji Independent t-test dilakukan uji normalitas dengan

menggunakan Uji One Sample Kolomogrov-Smirnov yang menunjukkan data

terdistribusi normal. Untuk data yang tidak terdistribusi dengan normal diuji

menggunakan Uji Mann-whitney test. Dalam penelitian ini, data tidak

terdistribusi dengan normal, maka penulis menggunakan Uji Mann-whitney

sebagai alat perhitungan uji beda.

1. Risiko Kredit ( Non Performing Loan/ Non Performing Financing)

Berdasarkan uji beda Mann-whitney didapatkan Asymp. Sig (2-

tailed) = 0.000 < α = 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha1 diterima. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

pada risiko kredit bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah

milik pemerintah. Hasil penelitian ini didukung oleh Arinta (2016) dan

Widya (2016) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan kinerja secara

signifikan dilihat dari rasio NPL/NPF antara bank syariah dan bank

konvensional.

Page 101: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

84

Jika dilihat dari hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio NPF pada

bank syariah milik pemerintah 5.08% jauh lebih besar dibandingkan rasio

NPL bank konvensional milik pemerintah 2.47%, artinya bank syariah

milik pemerintah lebih besar mengalami risiko kredit. Menurut ketentuan

BI antara 2% - 5% masuk dalam kategori “baik”, maka bank konvensional

milik pemerintah masuk kedalam kategori “baik” sedangkan bank syariah

milik pemerintah masuk kedalam kategori “cukup baik”. Mungkin dalam

hal ini, manajemen bank syariah kurang memperhatikan dan mengawasi

pembiayaan yang diberikan sehingga angka pembiayaan bermasalah bank

syariah jauh lebih tinggi daripada bank konvensional. Hasil penelitian ini

tidak mendukung penelitian Setyoningsih (2013) dan Umardani (2016)

yang mengemukakan bahwa NPF bank syariah lebih baik daripada NPL

bank konvensional.

2. Risiko Likuiditas ( Loan to Deposit Ratio/Financing to Deposit Ratio )

Berdasarkan uji beda Mann-whitney didapatkan Asymp. Sig (2-

tailed) = 0.00 < α = 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha2 diterima. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

risiko likuiditas pada bank konvensional milik pemerintah dan bank

syariah milik pemerintah. Hasil penelitian ini didukung oleh Edistyani

(2014) dan Arieska (2016) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan pada rasio LDR bank syariah dan bank konvensional.

Jika dilihat dari hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio FDR pada

bank syariah milik pemerintah 90.28% lebih besar dibandingkan rasio

Page 102: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

85

LDR bank konvensional milik pemerintah 84.16%, artinya bank syariah

milik pemerintah lebih besar mengalami risiko likuiditas. Menurut

ketentuan BI antara 85% - 100% masuk dalam kategori “cukup baik”,

maka kedua bank tersebut berada dalam posisi yang cukup baik dan masih

aman. Tingkat FDR yang dimiliki bank menunjukkan bahwa bank

memiliki likuiditas yang baik dan relatif stabil dan juga mencerminkan

bahwa bank cukup selektif dalam menyalurkan pinjaman, dengan

mempertimbangkan kondisi saat ini dan di masa yang akan datang. Hasil

penelitian ini tidak mendukung penelitian Fadah (2015) yang menyatakan

bahwa tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada risiko likuiditas

bank syariah dan bank konvensional.

3. Risiko Operasional (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

Berdasarkan uji beda Mann-whitney didapatkan Asymp. Sig (2-

tailed) = 0.000 < α = 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha3 diterima. Dengan

kata lain, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan risiko

operasional pada bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah

milik pemerintah. Hasil penelitian ini didukung oleh Putri (2015) dan

Widya (2016) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

pada kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah yang diukur

berdasarkan rasio BOPO.

Jika dilihat dari hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio BOPO

pada bank syariah milik pemerintah 92.32% lebih besar dibandingkan

rasio BOPO bank konvensional milik pemerintah 71.48%, artinya bank

Page 103: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

86

syariah milik pemerintah lebih besar risikonya mengalami risiko

operasional. Menurut Dendawijaya (2009) semakin kecil rasio BOPO

maka semakin efisien biaya operasional yang digunakan, maka diantara

keduanya bank konvensional milik pemerintah lebih efisien dalam

mengunnakan biaya operasionalnya. Hasil penelitian ini tidak didukung

oleh penelitian Karihata (2016) yang mengemukakan tidak terdapat

perbedaan yang cukup signifikan rasio BOPO pada bank syariah dan bank

konvensional.

4. Risiko Pasar (Net Interest Margin/Net Operating Margin)

Berdasarkan uji beda Mann-whitney didapatkan Asymp. Sig (2-

tailed) = 0.070 > α = 0.05 artinya Ho diterima dan Ha4 ditolak. Dengan

kata lain, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

risiko pasar pada bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah

milik pemerintah. Hasil penelitian ini didukung oleh Edistyani (2014) dan

Azizah (2014) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada rasio NIM/NOM pada bank konvensional dan bank

syariah.

Jika dilihat dari hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio NOM

pada bank syariah milik pemerintah 6.99% lebih besar dibandingkan rasio

NIM bank konvensional milik pemerintah 6.73%, artinya bank syariah

milik pemerintah lebih kecil risikonya mengalami risiko pasar. Rasio NIM

yang tinggi mencerminkan bank selama ini beroperasi dengan suku bunga

kredit yang terlampau tinggi, namun mencerminkan rendahnya efisiensi

Page 104: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

87

perbankan. Menurut ketentuan BI, > 5% adalah kategori yang baik untuk

bank, maka kedua bank masih masuk dalam kategori yang baik. Hasil

penelitian ini tidak mendukung penelitian Arinta (2015) yang

mengemukakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NIM

bank syariah dan bank konvensional.

Page 105: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah melalui beberapa tahap

dalam menganalisa perbandingan risiko keuangan pada bank konvensional

milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah periode 2012 - 2017,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji beda Mann-whitney didapatkan Asymp. Sig (2-tailed) =

0.000 < α = 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha1 diterima. Dengan kata lain,

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan risiko kredit pada

bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik pemerintah.

Hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio NPF pada bank syariah milik

pemerintah 5.08% lebih besar dibandingkan rasio NPL bank konvensional

milik pemerintah 2.47%, maka bank syariah milik pemerintah lebih besar

mengalami risiko kredit.

2. Berdasarkan uji beda Mann-whitney didapatkan Asymp. Sig (2-tailed) =

0.000 < α = 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha2 diterima. Dengan kata lain,

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan risiko likuiditas

pada bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah. Hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio FDR pada bank

syariah milik pemerintah 90.28% lebih besar dibandingkan rasio LDR

bank konvensional milik pemerintah 84.16%, maka bank syariah milik

pemerintah lebih besar mengalami risiko likuiditas.

Page 106: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

89

3. Berdasarkan uji beda Mann-whitney didapatkan Asymp. Sig (2-tailed) =

0.000 < α = 0.05 artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan kata lain,

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan risiko operasional

pada bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah. Hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio BOPO pada bank

syariah milik pemerintah 92.32% lebih besar dibandingkan rasio BOPO

bank konvensional milik pemerintah 71.48%, maka bank syariah milik

pemerintah lebih besar mengalami risiko operasional.

4. Berdasarkan uji beda Mann-whitney didapatkan Asymp. Sig (2-tailed) =

0.070 > α = 0.05 artinya Ho diterima dan Ha4 ditolak. Dengan kata lain,

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan risiko pasar

pada bank konvensional milik pemerintah dan bank syariah milik

pemerintah. Hasil rata-rata menunjukkan bahwa rasio NIM pada bank

syariah milik pemerintah 6.99% lebih besar dibandingkan bank

konvensional milik pemerintah 6.73%, maka bank konvensional milik

pemerintah lebih besar mengalami risiko pasar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian, beberapa saran

yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut:

1. Bagi perbankan

Dari hasil penelitian ini penulis menyarankan kepada pihak

manajemen baik bank konvensional milik pemerintah maupun bank

Page 107: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

90

syariah milik pemerintah agar lebih baik lagi dalam mengelola risiko pada

bank tersebut.

a. Mengurangi pemberiaan kredit atau pembiayaan yang cukup besar dan

berjangka panjang dan lebih teliti dalam menganalisa calon debitur.

b. Apabila terjadi kredit/pembiayaan yang kurang lancar, hal ini bisa

diselesaikan dengan cara menagih kepada nasabah bisa melalui telepon

ataupun surat pemberitahuan, bisa juga mendatangi nasabah secara

langsung

c. Perusahaan perbankan harus bisa menumbuhkan kesadaran akan beban

biaya di benak setiap karyawan. Agar karyawan berusaha menapatkan

harga untuk setiap penawaran dan kontrak yang ditujukan untuk

perusahaan.

d. Mengurangi pemberian hadiah kepada nasabah berupa cash back dll

agar tidak membuat biaya operasional naik

e. Diharapkan kedua bank dapat tetap menjaga dan menstabilkan rasio

keuangan masing-masing, agar dapat meningkatkan kinerja

keuangannya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Di dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan

dikarenakan keterbatasan penulis, yaitu penulis hanya mengutamakan

risiko keuangan untuk menilai kinerja keuangan bank, penulis hanya

menggunakan bank milik pemerintah sebagi sampel penelitian, variabel

yang penulis gunakan hanya 4 variabel dan data yang digunakan dalam

Page 108: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

91

penelitian hanya periode triwulan tahun 2012 -2017. Diharapkan penulis

selanjutnya dapat mengembangkan variabel yang digunakan sebagai

penelitian agar dapat disempurnakan lagi, serta peneliti dapat mengunakan

objek/sampel, data dan fakta yang berbeda agar lebih akurat.

Page 109: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

92

DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M. Nur Rianto. 2011. Dasar dasar Ekonomi Islam. Solo: Era Adicitra

Intermedia.

Ari Setyaningsih dan Setyaningsih Sri Utami, 2013. Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional.

Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13 No. 1

Arinta, Yusvita Nena. 2016. Analisis perbandingan kinerja keuangan antara bank

syariah dan bank konvensional (studi kasus pada Bank Syariah Mandiri dan

Bank Mandiri). Jurnal Ekonomi Vol. 7 No. 1 hal. 3

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Graha Indo

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBV SPSS

23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ichsan, Nurul. 2014. Perbankan Syariah (Sebuah Pengantar). Jakarta: Referensi.

Idroes, Ferry N dan Sugiarto. 2006. Manajemen Risiko Perbankan dalam Konteks

Kesepakatan Basel dan Peraturan Bank Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Irham, Fahmi. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab.

Bandung: Alfabeta.

Iskandar, Syamsu. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: In Media

Karim, Adiwarman. 2010. Analisis Fiqih dan Keuangan Bank Islam. Jakarta: Raja

Grafindo.

Page 110: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

93

Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo

Latumaerissa, R. Julius. 2013. Manajemen bank umum. Jakarta: Mitra Wacana

Media

Lombogia, Rexsa. 2015. Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Berdasarkan

Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Liquidity Coverage Ratio

(Studi kasus pada bank BUMN Go Public sebelum dan sesudah pemberlakuan

OJK). Jurnal Ekonomi Vol 3 No.3 Hal. 2

Megasari, Nur. 2014. Analisis resiko keuangan pada PT. Bank Mandiri Tbk

dengan menggunakan metode Altman Z-score. Artikel Publikasi Ilmiah

Nainggolan, Hermin. 2017. Analisis resiko keuangan dengan model Altman z-

score pada perusahaan perbankan di Indonesia (Listed di Bursa Efek

Indonesia).Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Vol.6 No.1 Hal. 5

Novista, Garin Shasy. 2016. Analisis Perbanidngan Kinerj Keuangan Bank

Umum Syariah devisa dan Bank Umum Syariah Non Devisa di Indonesia

(periode 2013-2015). Skripsi Universitas Islam Negeri jakarta

Prasetyandari, Cici Widya. 2016. Analisis Komparatif risiko pada bank

konvensional dan bank syariah di Indonesia. Skripsi Universitas Jember

Rianto, Bambang. 2013. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia.

Jakarta: Salemba Empat.

Page 111: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

94

Rollando Marvil, Marjam Mangantri dan Paulina. 2016. Analisis perbandingan

kinerja keuangan bank milik pemerintah dengan bank milik swasta nasional di

Indonesia (Periode 2009-2014). Jurnal EMBA Vol. 4 No. 1 Hal. 6

Santi, Mei. 2015. Bank Konvensional vs Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah

Vol. 02 No. 01

Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.

Stanislaus, S. Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.

Bandung:Alfabeta

Sulhan dan Siwanto, Ely. 2008. Manajemen Bank Konvensional dan Syariah.

Malang: UIN-Malang Press

Umardani, Dwi. 2016. Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan

bank konvensional di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9

No. 1 Hal 9

Umar Hamdan dan Andi Wijaya. 2006. Analisis komparatif resiko keuangan Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional dan BPR Syariah. Jurnal Manajemen

& Bisnis Sriwijaya Vol. 4 No.7 Hal. 8

Yudiana Febrita Putri, Isti Fadah dan tatok Endhiarto. 2015. Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah.

Jurnal Ekonomi Vol. XI Hal. 9

Page 112: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

95

www.bankmandiri.co.id diakses pada tanggal 28 April 2018

www.bankbni.co.id diakses pada tanggal 28 April 2018

www.ir-bri.com diakses pada tanggal 28 April 2018

www.bankbjb.co.id diakses pada tanggal 28 April 2018

www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 28 April 2018

www.bnisyariah.co.id diakses pada tanggal 28 April 2018

www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 28 April 2018

www.bjbsyariah.co.id diakses pada tanggal 28 April 2018

Page 113: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

96

LAMPIRAN – LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Rasio Variabel yang digunakan

TAHUN

BANK MANDIRI KONVENSIONAL

NPL LDR BOPO NIM

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2.18 1.95 1.91 1.74 78.97 81.42 82.23 77.66 65.82 64.60 63.56 63.93 5.22 5.38 5.55 5.58

2013 1.90 1.77 1.71 1.60 80.95 82.75 85.65 82.97 62.17 62.32 63.00 62.41 5.50 5.42 5.52 5.66

2014 1.76 1.77 1.68 1.66 86.61 85.40 84.34 82.02 63.58 64.77 64.95 64.98 5.94 5.89 5.87 5.94

2015 1.81 2.00 2.41 2.29 83.80 82.97 84.27 87.05 65.02 67.75 70.26 69.67 5.41 5.58 5.63 5.90

2016 2.89 3.74 3.69 3.96 86.72 87.19 89.90 85.86 75.22 78.56 77.13 80.94 6.28 6.06 6.40 6.29

2017 3.95 3.79 3.74 3.45 89.22 88.61 89.05 88.11 75.98 73.17 71.85 71.78 5.69 5.65 5.64 5.63

TAHUN

BANK BNI KONVENSIONAL

NPL LDR BOPO NIM

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 3.58 3.44 3.39 2.84 74.36 73.61 76.82 77.52 72.56 72.13 71.98 70.99 5.97 5.77 5.84 5.93

2013 2.79 2.55 2.44 2.17 82.57 84.00 84.69 85.30 67.43 66.69 66.82 67.09 6.16 6.18 6.09 6.11

2014 2.32 2.19 2.23 1.96 88.39 80.28 85.74 87.81 69.19 68.57 70.63 68.02 6.08 5.95 6.13 6.31

2015 2.14 2.98 2.83 2.70 87.76 87.63 87.67 87.77 70.55 87.41 78.59 75.48 6.52 6.53 6.50 6.42

2016 2.84 2.95 3.13 2.96 87.97 91.40 92.85 90.41 68.45 78.06 74.61 73.59 6.12 6.06 6.22 6.17

2017 3.04 2.83 2.75 2.26 89.33 88.93 87.86 85.58 70.49 71.02 70.30 70.99 5.62 5.55 5.52 5.50

TAHUN

BANK BRI KONVENSIONAL

NPL LDR BOPO NIM

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2.73 2.38 2.33 1.78 84.03 82.13 85.23 79.85 61.31 61.81 61.76 59.93 8.37 8.49 8.43 8.42

2013 1.97 1.81 1.77 1.55 89.62 89.25 90.88 88.54 60.46 60.91 61.54 60.58 8.19 8.08 8.25 8.55

2014 1.78 1.97 1.89 1.69 92.01 94.00 85.29 81.68 62.96 63.77 66.01 65.42 9.06 8.93 8.78 8.51

2015 2.17 2.33 2.24 2.02 80.47 87.87 84.89 86.88 68.04 69.26 69.40 67.96 7.57 7.88 8.08 8.13

2016 2.22 2.31 2.22 2.03 88.81 90.03 90.68 87.77 71.11 71.37 71.55 68.69 8.09 8.26 8.24 8.00

2017 2.16 2.23 2.23 2.10 93.15 89.76 90.39 88.13 71.73 72.55 72.32 60.14 8.08 8.12 8.13 7.93

TAHUN BANK BJB KONVENSIONAL

NPL LDR BOPO NIM

Page 114: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

97

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 1.95 1.98 1.67 2.76 56.00 65.02 64.01 74.34 76.00 75.01 76.05 80.32 6.00 6.01 6.98 6.02

2013 2.11 2.31 2.46 2.83 83.24 80.77 82.16 96.47 74.40 75.93 77.01 79.41 8.16 8.16 8.05 7.96

2014 3.82 3.97 4.14 4.15 78.18 80.49 79.72 93.18 79.60 84.98 85.16 85.94 6.77 6.42 6.68 6.79

2015 4.19 3.65 3.52 2.91 74.57 65.05 70.73 88.13 78.05 84.40 84.26 83.31 6.76 6.03 6.05 6.32

2016 2.84 2.02 1.73 1.69 74.10 84.23 86.33 86.70 78.08 77.55 77.36 82.70 6.93 7.20 7.23 7.40

2017 1.62 1.57 1.53 1.51 80.24 85.85 81.50 87.27 79.05 80.20 80.53 82.25 6.51 6.76 6.73 6.76

TAHUN

BANK MANDIRI SYARIAH

NPL LDR BOPO NIM

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2.52 3.04 3.10 2.82 87.25 92.21 93.90 94.40 70.47 70.11 71.14 73.00 6.88 6.80 7.00 7.25

2013 3.44 2.90 3.40 4.32 95.61 94.22 91.29 89.37 69.24 81.63 87.53 84.03 7.09 7.31 7.23 7.25

2014 4.88 6.46 6.76 6.84 90.34 89.91 85.68 81.92 81.99 93.03 93.02 100.60 6.39 6.20 6.04 6.20

2015 6.81 6.67 6.89 6.06 81.67 85.01 84.49 81.99 91.57 96.16 97.41 94.78 6.31 6.27 6.36 6.53

2016 6.42 5.58 5.43 4.92 80.16 82.31 80.40 79.19 94.44 93.76 93.93 94.12 5.81 6.54 6.01 6.75

2017 4.91 4.85 4.69 4.53 77.75 80.03 78.29 77.66 93.82 93.89 94.22 94.44 6.26 7.13 6.47 7.35

TAHUN

BANK BNI SYARIAH

NPL LDR BOPO NIM

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 4.27 2.45 2.33 2.02 78.78 80.94 85.36 84.99 91.20 92.81 86.46 85.39 7.92 9.97 9.97 11.03

2013 2.13 2.11 2.06 1.86 80.11 92.13 96.37 97.86 82.95 84.44 84.06 83.94 10.28 9.07 9.22 9.51

2014 1.96 2.00 1.99 1.86 96.67 98.98 94.32 92.60 89.41 90.36 90.54 89.80 7.61 7.42 7.37 8.15

2015 2.22 2.42 2.54 2.53 90.10 96.65 89.65 91.94 89.87 90.39 91.60 89.63 8.12 8.15 8.21 8.25

2016 2.77 2.80 3.03 2.94 86.26 86.92 85.79 84.57 85.37 85.88 86.28 86.88 8.17 8.19 8.20 8.32

2017 3.16 3.38 3.29 2.89 82.32 84.44 81.40 80.21 87.29 86.50 87.62 87.62 8.40 8.23 8.24 8.10

TAHUN

BANK BRI SYARIAH

NPL LDR BOPO NIM

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 3.31 2.88 2.87 3.00 101.76 102.77 99.99 103.07 99.15 91.16 84.49 86.63 7.70 7.68 8.36 7.15

2013 3.04 2.89 2.98 4.06 100.90 103.67 105.61 102.70 85.54 87.55 80.80 95.24 6.61 6.57 7.48 6.27

2014 4.04 4.38 4.79 4.60 102.13 95.14 94.85 93.90 92.43 99.84 97.35 99.77 6.09 5.97 5.90 6.04

2015 4.96 5.31 4.90 4.86 88.24 92.05 86.61 84.16 96.20 93.84 93.91 93.79 7.00 7.11 6.85 6.66

2016 4.84 4.87 5.22 4.57 82.73 87.92 83.98 81.47 90.70 90.41 90.99 91.33 6.33 6.49 6.48 6.67

Page 115: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

98

LAMPIRAN 2: NPL/NPF Bank Konvensional dan Bank Syariah

2017 4.71 4.82 4.82 6.43 77.56 76.79 73.14 71.87 93.67 92.78 92.03 95.24 5.73 5.57 5.79 5.84

TAHUN

BANK BJB SYARIAH

NPL LDR BOPO NIM

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 1.43 5.68 4.80 4.00 90.92 91.55 103.48 98.77 90.28 98.76 90.46 110.01 9.20 7.34 7.22 7.00

2013 4.35 3.92 3.97 1.98 85.69 96.82 104.29 98.75 71.47 84.52 85.04 85.87 7.13 6.30 6.49 6.31

2014 4.58 2.89 6.81 5.00 87.55 89.87 102.11 99.78 133.60 92.98 92.89 91.76 5.63 6.83 6.00 8.00

2015 7.18 6.00 6.00 6.93 88.50 95.02 103.00 104.75 98.73 99.00 104.00 98.78 6.25 5.98 5.01 5.68

2016 6.93 16.99 12.01 17.91 92.53 93.22 107.01 98.73 95.12 106.00 108.01 122.77 6.36 4.99 5.01 5.16

2017 18.13 16.52 19.23 22.04 87.70 89.14 97.14 93.03 97.76 108.03 132.49 134.63 5.13 5.10 4.79 4.68

Page 116: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

99

LAMPIRAN 3: LDR/FDR Bank Konvensional dan Bank Syariah

LAMPIRAN 4: BOPO Bank Konvensional dan Bank Syariah

Page 117: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

100

LAMPIRAN 5: NIM/NOM Bank Konvensional dan Bank Syariah

LAMPIRAN 6: Uji Normalitas Kolomgrov – Smirnov Bank Konvensional

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPL LDR BOPO NIM

N 96 96 96 96

Normal Parametersa,b Mean .024884 .841329 .715471 .067290

Std. Deviation .0072949 .0669552 .0701021 .0107762

Most Extreme Differences Absolute .148 .128 .068 .158

Positive .148 .094 .068 .158

Negative -.090 -.128 -.049 -.139

Test Statistic .148 .128 .068 .158

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .001c .200c,d .000c

Page 118: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

101

LAMPIRAN 7: Uji Normalitas Kolomgrov – Smirnov Bank Syariah

LAMPIRAN 8: Uji Beda Mann-whitney

Test Statisticsa

RISIKO KREDIT

Mann-Whitney U 1539.500

Wilcoxon W 6195.500

Z -7.970

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: BANK

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPF FDR BOPO NIM

N 96 96 96 96

Normal Parametersa,b Mean .050800 .902789 .923164 .069944

Std. Deviation .0389595 .0835449 .1121654 .0126184

Most Extreme Differences Absolute .234 .059 .168 .081

Positive .234 .059 .168 .081

Negative -.194 -.052 -.123 -.046

Test Statistic .234 .059 .168 .081

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .200c,d .000c .133c

Page 119: ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40158/2/VICKA SHAFIRA-FEB.pdfi ANALISIS KOMPARATIF RISIKO KEUANGAN BANK

102

Test Statisticsa

RISIKO LIKUIDITAS

Mann-Whitney U 2824.000

Wilcoxon W 7480.000

Z -4.634

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: BANK

Test Statisticsa

RISIKO OPERASIONAL

Mann-Whitney U 377.000

Wilcoxon W 5033.000

Z -10.990

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: BANK

Test Statisticsa

RISIKO PASAR

Mann-Whitney U 3909.500

Wilcoxon W 8565.500

Z -1.814

Asymp. Sig. (2-tailed) .070