analisis kelayakan usahatani semusim

7/23/2019 Analisis Kelayakan Usahatani Semusim

1/15

MAKALAH USAHATANI

Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Semusim

Kelompok 2

Kelas : L

Wahyu Ary ! "#$%&'###&&()

*a+rina *il,a "#$%&'&

Mir,a -n..ar "#$%&'&

/a0i Herianto S "#$%&'&

Herina Ayunin.tyas "#$%&'&1####)

!34AM STU/I A4I5ISNIS

*AKULTAS !-TANIAN

UNI6-SITAS 5AWI7A8A

MALAN4

2'


2/15

5A5 I

!-N/AHULUAN

#9# Latar 5elakan.

#92 Tu+uan

5A5 II


3/15

!-M5AHASAN

29# Konsep 5-! alam Usahatani Tanaman Semusim

BEP Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak

memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama

dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini bisa terjadi apabila

perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya variabel, dan volume

penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya

cukup menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian.

Sebaliknya, perusahaan akan memperoleh keuntungan, apabila penjualan melebihi biaya variabel

dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.

Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba atau keuntungan sesuai dengan

pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin dapat dilakukan

dengan tiga langkah sebagai berikut, yaitu

!. "enekan biaya produksi maupun biaya operasional serendah#rendahnya dengan

mempertahankan tingkat harga, kualitas dan kuantitas.

$. "enentukan harga dengan sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki.

%. "eningkatkan volume kegitan semaksimal mungkin.

&ari ketiga langkah#langkah tersebut diatas tidak dapat dilakukan secara terpisah#pisah karena

tiga 'aktor tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling berkaitan. Pengaruh salah satu

'aktor akan memba(a akibat terhadap seluruh kegiatan operasi. )leh karena itu struktur laba dari

sebuah perusahaan sering dilukiskan dalam break even point, sehingga mudah untuk memahami

hubungan antara biaya, volume kegiatan dan laba. Pengertian lain yang disampaikan oleh

beberapa ahli mengenai break even point yaitu

!. "enurut S. "una(ir *$++$ -itik break even point atau titik pulang pokok dapat diartikan

sebagai suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan

tidak menderita rugi *total penghasilan -otal biaya. Arti penting analisis break even point

bagi menejer perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan adalah sebagai berikut,

yaitu !. /una menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak

mengalami kerugian.


4/15

$. Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu.

%. Penetapan seberapa jauhkan menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan

tidak menderita rugi.

$. "enurut Purba *$++$ -itik impas *break even berlandaskan pada pernyataan sedarhana,berapa besarnya unit produksi yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.

%. "enurut PS. &jar(anto *$++$ Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila

telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak

mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugian.

0. "enurut Harahap *$++0 Break even point berarti suatu keadaan dimana perusahaan tidakmengalami laba dan juga tidak mengalami rugi artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

kegiatan produksi ini dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan. -otal biaya *biaya tetap dan

biaya variabel sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba tidak ada rugi.

Adapun beberapa man'aat dari melakukan perhitungan Break Even Point *BEP antara

lain sebagaimana berikut

!. Alat perencanaan untuk hasilkan laba

$. "emberikan in'ormasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta

hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan

yang bersangkutan.

%. "engevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

0. "engganti system laporan yang tebal dengan gra'ik yang mudah dibaca dan

dimengerti


5/15

Analisis Break Even Pointberguna apabila beberapa asumsi dasar dipenuhi. Asumsi#

asumsi tersebut adalah

!. Biaya#biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokan dalam biaya

variabel dan biaya tetap.

$. Besarnya biaya variabel secara total berubah#ubah secara proporsional dengan

volume produksi atau penjualan. 1ni berarti bah(a biaya variabel per unitnya

adalah tetap.

%. Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume

produksi atau penjualan. 1ni berarti bah(a biaya tetap per unitnya berubah#ubah

karena adanya perubahan volume kegiatan.

0. 2umlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit produk yang

diproduksi.

3. Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu.

4. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih dari satu jenis

komposisi masing#masing jenis produk dianggap konstan *tetap.

Analisa break even point juga dapat digunakan oleh usaha(an dalam berbagai

pengambilan keputusan, antara lain mengenai

!. 2umlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami

kerugian.

$. 2umlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami

kerugian.

%. Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar

perusahaan tidak menderita kerugian.

0. Untuk mengetahui e'ek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan

terhadap laba yang diperoleh.

Break even point juga dapat digunakan dengan dalam tiga cara terpisah, namun

ketiganya saling berhubungan, yaitu untuk

!. "enganalisa program otomatisasi dimana suatu perusahaan akan beroperasi secara lebih

mekanis dan otomatis dan mengganti biaya variabel dengan biaya tetap.

$. "enelaah impak dari perluasan tingkat operasi secara umum.


6/15

Volume Produksi0

Q (Produksi)

FC

VC

TCPenerimaan

&

Biaya

(Rp)

TR

%. Untuk membuat keputusan tentang produk baru yang harus dicapai jika perusahaan

menginginkan break even point dalam suatu proyek yang diusulkan.

5urva BEP merupakan keterkaitan antara jumlah unit yang dihasilkan dan volume yang

terjual *pada sumbu 6, dan antara pendapatan dari penjualan atau penerimaan dan biaya

*pada sumbu 7. BEP terjadi jika pendapatan dari penjualan *-8 berada pada titik

keseimbangan dengan total biaya *-9. Sedangkan biaya tetap *:9 adalah variabel yang

tidak berubah meskipun jumlah volume yang dihasilkan berubah. 5urva BEP dapat dilihat

pada gambar 3 agar dapat lebih jelas mengenai perpotongan antara garis penerimaan dan

biaya total.

/ambar !. 5urvaBreak Even Point"BEP

5eterangan

TR Total Revenue*Penerimaan

Q Quantities*Produksi

FC Fixed Cost*Biaya -etap

VC Variable Cost*Biaya ;ariabel

TC Total Cost*-otal Biaya

BEP Break Even Point*-itik 1mpas

BEP


7/15

&isimpulkan bah(a Analisa break even point memberikan penerapan yang luas untuk

menguji tindakan#tindakan yang diusulkan dalam mempertimbangkan alternati'#alternati'

atau tujuan pengambilan keputusan yang lain. Analisa break even pointtidak hanya semata#

mata untuk mengetahui keadaan perusahaan yang break evensaja, akan tetapi analisa break

even point mampu memeberikan in'ormasi kepada pimpinan perusahaan mengenai berbagai

tingkat volume penjualan, serta hubungan dengan kemungkinan memperoleh laba menurut

tingkat penjualan yang bersangkutan.

Pada gambar ! dapat dilihat ketika tingkat produksi mencapai titik impas *BEP. BEP

terletak pada perpotongan garis total penerimaan dan total biaya. &aerah sebelah kiri titik

BEP yaitu bidang antara garis biaya total dengan garis penerimaan termasuk dalam daerah

rugi. Hal ini disebabkan karena hasil penjualan lebih rendah daripada biaya total.

Sedangkan daerah disebelah kanan garis biaya total dengan garis penerimaan merupakan

daerah laba karena hasil penjualan lebih tinggi dari biaya total. BEP dapat dihitung dengan

dua cara yaitu

a. Break Even Point *BEP Penjualan dalam Unit

Break even point volume produksi menggambarkan produksi minimal yang harus

dihasilkan dalam usaha agroindustri agar tidak mengalami kerugian *2uanda dan 9ahyono,

$+++. 8umus perhitungan BEP unit seperti berikut

5eterangan


Q Quantities*ProduksiFC Fixed Cost*Biaya -etap


P Harga Produk

*8angkuti, $++3


8/15

b. Break Even Point *BEP 8upiah

Break Even Point rupiah menggambarkan total penerimaan produk dengan kuantitas

produk pada saat BEP *2uanda dan 9ahyono, $+++.

5eterangan


TR Total Revenue*Penerimaan

FC Fixed Cost*Biaya -etap


292 Konsep an ; asio alam Usahatani Tanaman Semusim

"enurut Soekarta(i *! *-:9?-;9

5eterangan

8 penerimaan

9 biaya

P> harga output

> output

-:9 biaya tetap (fixed ost)

-;9 biaya variabel (variable ost)Ada tiga kriteria dalamR/C ratio, yaitu

8=9 rasio @ !, maka usaha tersebut e'isien dan menguntungkan

8=9 rasio !, maka usahatani tersebut BEP

8=9 rasio !, maka tidak e'isien atau merugikan


9/15

29$ ;ontoh Implementasi Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Semusim

9ontoh yang kami sajikan merupakan contoh perhitungan analisis kelayakan usahatani

cabai ra(it di desa 5eta(angrejo. &alam usahataninya, pupuk yang digunakan dalam usahatani

cabai ra(it di desa 5eta(angrejo ada dua jenis yaitu pupuk kandang dan pupuk kimia. Pupuk

kandang yang digunakan adalah kotoran sapi dan kotoran ayam. Pupuk kimia yang digunakan

adalah pupuk A, 59C, /andasil B, /andasil & dan Super'lora. Pestisida yang digunakan petani

cabai ra(it yaitu 5on'idor dan :uradan, sedangkan 'ungisida yang digunakan yaitu Antracol dan

"anDate. 8ata#rata penggunaan sarana produksi usahatani cabai ra(it dapat dilihat pada -abel !.


10/15

Persentase paling banyak adalah tenaga kerja tetap yaitu 3,04 F. Upah tenaga kerja tetap

menggunakan sistem borongan yaitu tenaga kerja mendapatkan upah 8p.!+++,++=kg dan rata#

rata setiap tenaga kerja mampu memanen !3 kg cabai ra(it.

Besarnya biaya penyusutan alat dalam usahatani cabai ra(it 8p. G3.+$+,!! per musim. 8ata#rata

biaya alat terbesar adalah penggunaan ajir bambu yaitu 8p. %+.G++.

Penerimaan yang didapat petani merupakan hasil kali produksi *7 yang diperoleh petani dengan

harga jual *Py pada (aktu panen. Penerimaan dapat dihitung menggunakan rumus


11/15

-8 7 Py

-8 0!$,$ !%.!!+,%

-8 3.0!+.

2adi penerimaan usahatani cabai ra(it dengan luas +,+304 Ha desa 5eta(angrejo sebesar 8p.

3.0!+.

5euntungan merupakan hasil pengurangan penerimaan dengan total biaya dengan rumus sebagai

berikut

I -8 # -9

I 3.0!+.

I $.$$4.%

Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bah(a keuntungan petani cabai ra(it desa

5eta(angrejo dengan luas lahan +,+304 Ha selama 4 bulan sebesar 8p. $.$$4.%

; rasio

8=9 rasio adalah singkatan dari 8evenue 9ost 8atio atau perbandingan antara

penerimaan dan biaya.

8=9 -8= -9

3.0!+.

!,4


12/15

Perhitungan nilai 8=9 diperoleh nilai sebesar !,4


13/15

Perhitungan BEP di atas bisa dibuktikan dalam bentuk gra'ik sebagai berikut


14/15

5A5 III

!-NUTU!

$9# Kesimpulan

&alam menjalankan sebuah usahatani khususnya untuk tanaman semusim perlu

diadakannya perhitungan mengenai kelayakan usahatani. Perhitungan tersebut meliputi

perhitungan BEPunit, BEPrupiah, dan 8=9 8atio. Sebuah usahatani akan mengalami keuntungan

ketika nilai 8=9 8ationya lebih dari !, mengalami BEP ketika 8=9 8atio sama dengan !, dan

akan mengalami kerugian ketika nilai 8=9 8atio kurang dari !.

$92 Saran

Petani harus mengetahui cara perhitungan BEP dan 8=9 8atio, sehingga petani bisa

mengetahui kelayakan usahataninya dan dapat meningkatkan harga jual hasil produksinya.


15/15

/A*TA !USTAKA

5urnia(an, 8agil Prasetyo,dkk.$+!%.Analisis Usahatani 9abai 8a(it *Capsiu! Frutesens C.

&i Cahan -egalan &esa 5eta(angrejo 5ecamatan /rabag 5abupaten Pur(orejo.Surya

Agritama.;ol $ *!4#G

"aulidah, Silvana.$+!$.Pengantar Usaha -ani 5elayakan Usaha -ani."odul !% Usahatani.UB

Press "alang

analisis kelayakan usahatani semusim

Documents