analisis gejala financial distress dengan metode …eprints.radenfatah.ac.id/1476/1/edina sari...
TRANSCRIPT
ANALISIS GEJALA FINANCIAL DISTRESS DENGAN METODE SPRINGATE PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI
Oleh: EDINA SARI
NIM: 14180063
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah
Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Perbankan Syariah (A.Md)
PALEMBANG 2017
MOTTO
“ Kebanyakan Dari kita Tidak Mensyukuri Apa Yang Sudah Kita
Miliki, Tetapi Kita Selalu Menyesali Apa Yang Belum Kita Capai”
(Schopenhauer)
PERSEMBAHAN
Sebentuk ungkapan terimakasih yang tulus dengan penuh kebahagiaan
dan kerendahan hati, karya kecil ini kupersembahkan untuk :
Kedua orang tua ku Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan
Adik-Adikku Rahma fitriyani dan M. Abdul Fikri yang tersayang
Kakak tersayang Rio Rinaldi
Sahabatku Echa Siska Aprilia, Eci Permitasari, Elsa Erkapiana, Fitri
Madona, Henda Dwi Piana
Teman-teman kelas DPS3
Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2014
ANALISIS GEJALA FINANCIAL DISTRESS DENGAN METODE
SPRINGATE PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI
Edina Sari
NIM : 14180063
Program Studi DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis prediksi kebangkrutan pada PT. Bank Syariah Mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Springate (S-score), rasio-rasio dalam metode Springate (S-score) digunakan sebagai alat untuk melihat seberapa besar potensi kebangkrutan perusahaan yang meliputi rasio modal kerja terhadap total asset (Working Capital to Total Assets), rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total asset (Ebit To Total Assets), rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total liabilitas lancar (Ebit to current liabilites), rasio penjualan terhadap total asset (Total Assets Turn Over).
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan PT. Bank Syariah Mandiri periode 2011-2015. Springate mengklasifikasikan perusahaan bangkrut jika memiliki skor kurang dari 0,862 (S < 0,862). Sebaliknya, jika hasil perhitungan S-Score melebihi atau sama dengan 0,862 (S ≥ 0,862) maka perusahaan diklasifikasikan perusahaan yang sehat secara keuangan.
Hasil Penelitian ini menunjukkan nilai rasio-rasio untuk mendapatkan nilai Springate (s-score) pada PT. Bank Syariah Mandiri periode 2011-2015 menunjukkan bahwa PT. Bank Syariah Mandiri dalam keadaan tidak bangkrut (sehat), sebab nilai S-Score nya rata-rata 1,827916 atau S > 0,862 yang artinya perusahaan tersebut diklasifikasikan perusahaan yang sehat secara keuangan.
Kata kunci: Springate (S-score), Financial Distress (kebangkrutan), Rasio Keuangan
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat dan
pengikutnya. Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Gejala Financial Distress
Dengan Menggunakan Metode Springate Pada PT. Bank Syariah Mandiri” ini,
diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
lulusan D3 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis
banyak mendapatkan bantuan dan kontribusi dari berbagai pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral maupun materiil, oleh karena
itu penulis menggucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Kepada keluarga tercinta (Ayahanda tersayang Edi Marison, Ibunda tercinta
Marlina, Adik-adikku Rahma fitriyani, M. Abdul Fikri dan Kakak Rio
Rinaldi) yang senantiasa mendoakan, memberikan dorongan dan kasih
sayangnya.
2. Bapak Prof. Drs. H Sirozi, M.A., Ph.D selaku rektor Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang.
3. Ibu Drs. Qodariah Barkah, M.H.I., selaku Dekan FakultasEkonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
4. Bapak DinnulAlfian Akbar, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi D3
Perbankan Syariah.
5. Ibu RA. Ritawati, M.H.I, selaku Seketaris Program Studi D3 Perbankan
Syariah.
6. Ibu Rika Lidyah, S.E., M.Si.Ak, CA selaku pembimbing I dan ibu Lidia
Desiana, S.E., M.Si selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. Teman-teman seperjuangan Echa, Eci, Elsa, Fitri, Henda dan rekan sekelas
DPS 3/2014, serta teman-teman D3 Perbankan Syariah angkatan 2014 yang
saling membantu, memberikan semangat dan masukan kepada penulis.
8. Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu, baik secara moral maupun materi dalam penulisan Tugas Akhir
ini.
Terimakasih atas kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan kepada
penulis, penulis berdo’a dan berikhtiar karena hanya Allah SWT-lah yang bisa
membalas kebaikan untuk semuanya. Demikianlah yang dapat saya sampaikan
pada kesempatan ini, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Palembang, April 2017
Edina Sari
14180063
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Tugas Akhir ................................................................... ii
Halaman Motto dan Persembahan .................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
Kata Pengantar ................................................................................................... v
Daftar Isi .............................................................................................................. vii
Daftar Tabel .........................................................................................................ix
Daftar Gambar .................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 9
C. Tujuan Masalah ....................................................................... 9
D. Kegunaan Penulisan ................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ........................................................................ 11
1. Pengertian Bank syariah ................................................... 11
2. Pengertian Laporan Keuangan .......................................... 12
3. Bentuk-bentuk Laporan keuangan .................................... 13
4. Tujuan Laporan Keuangan ............................................... 17
5. Rasio keuangan ................................................................. 19
6. Pengertian Financial Distress ........................................... 22
7. Analisis Kebangkrutan Metode Springate ........................ 24
B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional Metode Springate ................................ 33
B. Ruang Lingkup penelitian ..................................................... 35
C. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 36
E. Instrumen Penelitian.............................................................. 37
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
A. Tingkat Financial Distress Dengan
Menggunakan Metode Springate Pada PT. Bank Syariah
Mandiri .................................................................................. 39
B. Manfaat Analisis Kebangkrutan ............................................ 48
BAB SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................ 51
B. Saran ...................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Perkembangan Ekuitas dan Asset PT. Bank Syariah Mandiri
Periode 2011-2015 ........................................................................... 4
Tabel 1.2 Ringkasan Research Gap Penelitian Terdahulu ............................... 8
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...................................................... 29
Tabel 4.1 Perbandingan Modal Kerja (Aktiva Lancar – Hutang Lancar)
PadaPT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015 ........................ 40
Tabel 4.2 Perhitungan Rasio X1 (Working Capital to Total Assets)
Pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015 ....................... 40
Tabel 4.3 Perhitungan Rasio X2 (Ebit To Total Assets) Pada
PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015 ................................ 42
Tabel 4.4 Perhitungan Rasio X3 (Ebit to current liabilites) Pada
PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015 ................................ 43
Tabel 4.5 Perhitungan Rasio X4 (Total Assets Turn Over) Pada
PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015 ................................ 45
Tabel 4.6 Rumusan Hasil Perhitungan Nilai Rasio-Rasio Untuk
Mendapatakan Nilai Springate (Score) Pada PT. Bank
Syariah Mandiri Periode 2011-2015 ................................................ 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Laba (Rugi) dan Pendapatan Usaha
PT. Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2011-2015 .................. 3
Gambar 4.1 Hasil Nilai S-score Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Periode 2011-2015 ......................................................................... 47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penting
dalam penyediaan likuiditas keuangan dalam perekonomian. Bank dengan
segenap kelembagaan yang melekat memiliki peran penting dalam menopang
kegiatan ekonomi masyarakat. 1
Bank dapat berperan dalam menjebatani (intermediary function) antar
pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar aliran lalulintas pembayaran. Dengan kata lain bank
merupakan suatu lembaga keuangan dengan usaha utamanya dibidang
perbankan. Disamping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam
kegiatan ushanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat
kesehatan bank perlu dipelihara.
Menurut undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1992
tentang perbankan yang telah diubah dengan undang-undang No. 10 tahun
1998. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
1 Mukhlis Imam. Ekonomi Keuangan & Perbankan. (Jakarta: Salemba Empat, 2015)
hlm.84
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.2
Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan
Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, telah memberi
kesempatan luas untuk pengembangan jaringan perbankan syariah. Kehadiran
bank syariah di tengah-tengah perbankan konvensional adalah untuk
menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat Islam, yang selama ini
menikmati pelayanan perbankan dengan sistem bunga. 3
Bank Umum Syariah harus memiliki beberapa peraturan yang di buat
oleh Bank Indonesia selaku Bank sentral. Salah satu peraturan yang harus
dipenuhi oleh Bank Umum Syariah yaitu penilaian kesehatan bank. Bank
Umum Sayriah wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara
triwulan, yang meliputi faktor-faktor antara lain:4
1. Permodalan (capital)
2. Kualitas aset (asset quality)
3. Rentabilitas (liquidity)
4. Sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk)
5. Dan manajemen (management)
Menurut Hanafi dalam Peter Ditro Alam Ben, Moch Dzulkirom AR
dan Topowijono kebangkrutan (bankruptcy) biasanya diartikan sebagai
kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk
2 Hasibuan, Melayu SP. Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: PT Bumi Aksara , 2011)
hlm.1 3 Ibid., hlm. 39
4 Ibid., hlm. 175
menghasilkan laba.5 Oleh karena itu objek pada penelitian ini yaitu PT. Bank
Syariah Mandiri untuk melihat dan mengetahui prospek kedepannya agar
dapat meminimalisir terjadinya risiko kebangkrutan (Financial Distres) dapat
dilihat dari perkembangan laba (rugi), pendapatan usaha, ekuitas, dan
assetnya dari periode tahun 2011-2015 dibawah ini:
Gambar 1.1
Grafik Perkembangan Laba (Rugi) dan Pendapatan Usaha PT. Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2011-2015
(Dalam Rp Miliar)
Sumber : http://www.syariahmandiri.co.id (laporan tahunan 2015)
Dari gambar di atas kita bisa lihat bahwa PT. Bank Syariah Mandiri
periode tahun 2011-2015 perkembangan laba (rugi) dan pendapatan usahanya
tidak selalu meningkat. Pada tahun 2011-2012 Laba pada PT. Bank Syariah
Mandiri naik hingga 1.119, pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan
5 Ditro Alam Ben, Moch Dzulkirom AR dan Topowijono. Analisis Metode Springate (S-Score) Sebagai Alat Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Listing di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 21 No. 1 April 2015. hlm. 3
-1000
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Laba (Rugi)
Pendapatan Usaha
menjadi 898 dan pada tahun 2014 mengalami kerugian drastis hingga -36,
tetapi pada tahun 2015 nmengalami kenaikan lagi menjadi 370. Sedangkan
pada pendapatan usahanya mengalami kenaikan dari tahun 2011-2013 sebesar
6.631, pada tahun 2014 mengalami sedikit penurunan menjadi 6.489 dan pada
tahun 2015 naik mengalami kenaikan seberar 6.899.
Tabel 1.1
Data Perkembangan Ekuitas dan Asset PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015
(Dalam Rp Miliar)
Periode Tahun Total Ekuitas Total Asset
2011 3.073 48.672
2012 4.181 54.229
2013 4.862 63.965
2014 4.617 66.956
2015 5.614 70.370
Sumber : http://www.syariahmandiri.co.id (laporan tahunan 2015)
Dari tabel 1.1 di atas menunjukkan perkembangan ekuitas dan
asset pada PT. Bank Syariah Mandiri periode tahun 2011-2015 mengalami
kenaikan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting
untuk melakukan analisis kondisi kesehatan pada PT. Bank Syariah Mandiri.
Analisis laporan keuangan dibutuhkan agar dapat informasi yang
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan yang bersangkutan secara optimal. Analisis laporan keuangan
berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungan yang mempunyai makna antara satu dengan
yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting
dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Salah satu teknis analisis
laporan keuangan yang paling populer dan banyak digunakan adalah analisis
rasio. Menurut Fahmi analisis rasio keuangan sangat bermanfaat sebagai alat
menilai kinerja dan prestasi perusahaan. Selain itu, dapat dijadikan sebagai
alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.6
Menurut Hartini dalam Ahmad Fahmi Yulian rasio keuangan
merupakan alat analisis yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut
untuk menjelaskan hubungan tertentu antara unsur yang satu dengan unsur
yang lain dalam suatu laporan keuangan (financial statement). Analisis
laporan keuangan memerlukan ukuran yang lazim disebut dengan istilah
rasio. Rasio memiliki pengertian sebagai alat yang dinyatakan dalam
arithmatical term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua
macam data financial pada suatu periode tertentu dan biasanya dinyatakan
dalam bentuk persentase.7
Rasio mengambarkan suatu hubungan atau perimbangan
(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan menjelaskan
6 http://www.repository.widyatama.ac.id.pdf diakses pada tanggal 7 Maret pukul 10.20
7 Ahmad Fahmi Yulian.Tugas Akhir. Analisis Gejala Financial Distress Pada Bank
Muamalat Indonesia (BMT) tahun 2007: Laporan Keuangan Publikasi Jurusan D3 Perbankan Syariah Fakultas Syariah IAIN Raden Fatah Palembang, 2007, hlm. 11
atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya
keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio
tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan
sebagai standart.8
Analisis terhadap rasio keuangan suatu perusahaan (perbankan) sangat
penting dilakukan agar pihak intern (pihak manajemen) dan pihak ekstern
(investor dan kreditur) mengetahui keadaaan dan perkembangan kinerja
keuangan perusahaan selama periode tertentu. Hasil analisis ini juga dapat
digunakan untuk melihat kelemahan perusahaan selama periode waktu
berjalan. Kelemahan yang terdapat diperusahaan dapat diperbaiki, sedangkan
hasil yang cukup baik harus dipertahankan dimasa mendatang. Selanjutnya
hasil analisis rasio keuangan ini dapat digunakan untuk penyusunan rencana
dan kebijakan dimasa mendatang.
Rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk menganalisis dan
memprediksi kecenderungan kebangkrutan suatu perusahaan. Hasil analisis
berguna untuk melakukan peramalan terhadap bisnis maupun kebangkrutan
itu sendiri. Beberapa penelitian keuangan mengenai prediksi kinerja keuangan
yang menggunakan model analisis diskriminan telah banyak dilakukan,
namun yang menggunakan motode Springate masih terbatas. Penelitian ini
tidak untuk menguji keakuratan metode Springate, melainkan untuk
mengetahui besaran nilai prediksi kinerja keuangan pada Pt. Bank Syariah
8 Munawir S.Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, hlm. 64
Mandiri dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang ada dalam metode
Springate.
Penelitian yang di lakukan oleh Springate (1978) mengenai
pemanfaatan analisis rasio keuangan sebagai alat untuk memprediksi
kebangkrutan perusahaan menyimpulkan bahwa analisis keuangan bisa
digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Springate akhirnya
menemukan 4 rasio yang dapat digunakan dalam memprediksi adanya potensi
(indikasi) kebangkrutan perusahaan yang menurut Ghodrati memiliki tingkat
keakuratan hingga 92,5%. Keempat rasio tersebut adalah rasio modal kerja
terhadap total aset, rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset,
rasio laba sebelum pajak terhadap total liabilitas lancar, dan rasio total
penjualan terhadap total aset. Keempat rasio tersebut dikombinasikan dalam
suatu formula yang dirumuskan Gordon L.V. Springate yang selanjutnya
terkenal dengan istilah Metode Springate (S-Score). Springate merumuskan
metodenya sebagai berikut: 9
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
Dari hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan prediksi
Financial Distress (kebangkrutan) dengan metode Springate yang mana hasil
penelitian yang diperoleh memiliki perbedan yang dituangkan dalam tabel
research gap sebagai berikut:
9 http://download.portalgaruda.org diakses pada tanggal 23 Febuari pukul 13.35
Tabel 1.2
Ringkasan Research Gap Penelitian Terdahulu
Research Gap Hasil Peneliti Metode
Terdapat perbedaan
hasil dalam
penelitian pada
prediksi financial
distress
(kebangkrutan)
dengan metode
Springate pada
bank umum syariah
dan perusahaan
manufaktur
Tidak bangkrut karena
nilai score diatas nilai
rata-rata atau sama
dengan 0,862
(S ≥ 0,862)
Junaidi
(2016)
Metode
Springate
Mengalami
kebangkrutan karena
nilai score dibawah
nilai rata-rata 0,862
(S < 0,862)
Unggul
Nusantoro
Ari Bowo
dan Sri Ayem
(2013)
Metode
Springate
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2017
Prediksi Financial Distress (kebangkrutan) dengan metode Springate
yang di teliti oleh Junaidi menunjukkan bahwa tidak mengalami
kebangkrutan (non financial distress) karena nilai score diatas nilai rata-rata
atau sama dengan 0,862 (S ≥ 0,862). Hal ini bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Unggul Nusantoro Ari Bowo dan Sri Ayem
yang menunjukkan bahwa mengalami kebangkrutan karena nilai score
dibawah nilai rata-rata 0,862 (S < 0,862).
Fenomena ekonomi yang terjadi membuat peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap prediksi kebangkrutan pada PT. Bank Syariah
Mandiri. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian
terhadap tingkat kesehatan keuangan bank dengan judul “Analisis Gejala
Financial Distress Dengan Metode Springate Pada PT. BANK SYARIAH
MANDIRI.”
B. Rumusan Masalah
Pokok pemasalahan yang dibahas berdasarkan uraian diatas, yaitu:
1. Bagaimana tingkat financial distress dengan menggunakan metode
Springate pada PT. BANK SYARIAH MANDIRI?
2. Apa saja manfaat dari menganalisis kebangkrutan pada PT. BANK
SYARIAH MANDIRI?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai pada penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat kesehatan PT. BANK SYARIAH MANDIRI
dengan menggunakan metode Springate.
2. Untuk mengetahui manfaat dari menganalisis kebangkrutan pada PT.
BANK SYARIAH MANDIRI.
D. Kegunaan Penulisan
Penulis berharap dari penulisan ini dapat memberikan manfaat pada
banyak pihak yaitu antara lain:
1. Kegunaan Teoritis
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang kajian perbankan syariah
sebagai salah satu bagian dari ekonomi islam serta untuk menambah
wawasan dan pengetahuan penulis yang berhubungan dengan gejala
financial distress menggunakan metode springate.
2. Kegunaan Praktis
a) Bagi Penulis
Dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh
pengalaman, pengetahuan dan ilmu baru mengenai metode Springate
untuk melihat gambaran kondisi atau tingkat kesehatan keuangan
bank. Lalu untuk mendapatkan gelar Ahli Madya lulusan D3
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
b) Bagi Lembaga Akademisi D3 Perbankan Syari’ah
Dapat dijadikan referensi, menambah bahan pustaka dan ilmu
pengetahuan sebagai bahan kajian untuk penelitian-penelitian yang
serupa dimasa yang akan datang.
c) Bagi Masyarakat
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat
guna untuk memberikan informasi mengenai gambaran kondisi atau
tingkat kesehatan keuangan bank.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Bank Syariah
Keberadaan bank syariah dirintis sejak diberlakukannya Undang-
undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Undang-undang tersebut
menggunakan istilah ‘bank bagi hasil’ untuk menyebut bank yang
berdasarkan prinsip syariah. Bank Syari’ah yaitu bank yang dalam
aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran
dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah
yaitu jual beli dan bagi hasil. Perbedaan utama antara kegiatan bank
berdasarkan prinsip syariah dengan bank konvensional pada dasarnya
terletak pada sistem pemberian imbalan atau jasa dari dana. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, bank berdasarkan prinsip syariah
tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan imbalan atas dana
yang digunakan atau dititipkan oleh suatu pihak.1
Bank Syari’ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank
Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan (perbankan) yang operasional
dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits
Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan
1 Triandar u sigit.Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Jakarta:Salemba Empat 2011, hlm.
153
12
yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.2
2. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan akuntansi disiapkan untuk memberikan informasi yang
berguna bagi para pemakai laporan (user), terutama sebagai dasar
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan, laporan akutansi ini
dinamakan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan produk
akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data
transaksi bisnis.3 Laporan keuangan pada dasarnya hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.4
Farid dan Siswanto mengatakan Laporan Keuangan merupakan
informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada
pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat financial.
Lebih lanjut Munawir mengatakan Laporan Keuangan merupakan alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang sehubungan
2 Muhammad.Manajemen Bank Syari’ah.Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN 2011, hlm. 15 3 Kasmir.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pers 2014, hlm. 3 4 Ma’ruf Miftahul Huda. Skripsi. Analisis Laporan Keuangan Diperusahaan Roti dan
Cake Aflah Bakery Saden Bantul Yogyakarta (Pendekatan Aanlisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktifitas, dan Rasio Profitabilitas) Periode2012, 2013,dan 2014. Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas UIN Sunan Kalijaga. 2016, hlm. 36
13
dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan.5
Menurut Baridwan dalam Riswan dan Yolanda Fatrecia Kesuma
mendefinisikan laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari taransaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan merupakan daftar untuk mengetahui jumlah kekayaan
perusahaan pada periode tertentu, dalam bentuk neraca dan laporan laba
rugi. Dipandang dari sudut pandang yang berkepentingan, ada tiga jenis
laporan keuangan, yaitu laporan keuangan untuk manajmen, laporan
keuangan untuk pihak eksternal perusahaan, dan laporan keuangan untuk
pihak-pihak khusus. Laporan keuangan untuk ketiga pihak tersebut
disusun dan disajikan dari suatu proses akuntansi yang sama, yaitu
merupakan produk dari sebuah sistem informasi akuntansi.6
3. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
a. Neraca
Menurut Djarwanto dalam Riswan dan Yolanda Fatrecia Kesuma
mendefinisikan neraca adalah yang sistematis tentang aktiva (asset),
utang (liabilities) dan modal sendiri (owner’s equity) dari suatu
5 Fahmi Irham. Analisis Kinerja Keuangan. (Bandung: Alvabeta, 2014) hlm. 22 6 Riswan dan Yolanda Fatrecia Kesuma. Analisis Laporan Keuangan sebagai Dasar
Dalam Penelitian Kinerja Keuangan PT. Budi Satria Wahana Motor. Jurnal Akutansi dan Keuangan. Vol 5 No.1 Maret 2014, hlm. 2 dan 3
14
perusahaan pada tanggal tertentu. Menurut Riyanto aset dapat dibagi
atas dua kelompok besar, yaitu aset lancar adalah aset yang habis
dalam satu kali perputaran dalam proses produksi dan proses
berputarnya adalah dalam waktu yang pendek (umumnya kurang
dari satu tahun).7
Neraca adalah sebuah laporan tentang posisi keuangan perubahan
pada suatu titik waktu tertentu. Menurut Imam Santoso neraca
adalah suatu laporan yang menginformasikan mengenai aktiva,
kewajiban dan kepemilikan (ekuitas) suatu perusahaan pada waktu
tertentu. Dimana neraca menunjukkan posisi keuangan Perusahaan
pada saat tanggal tertentu, biasanaya pada waktu dimana buku-buku
ditutup dan ditemukan sisanya pada suat akhir bulan fiscal atau
kalender, sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.8
Persamaan akutansi (disebut juga identitas neraca) bisa
ditunjukkan sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa neraca
adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi keuangan perusaan
berdasrkan posisi aktiva, kewajiban dan modal. Jadi neraca adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akutansi yang menunjukkan posisi keuangan
7 Ibid., hlm. 4 8 Ma’ruf Miftahul Huda. Op Cit. hlm.22
15
perusahaan pada akhir periode tersebut, yang terdiri dari aktiva,
kewajiban dan modal.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan
selama jangka waktu tertentu. Tujuan utama dari laporan laba rugi
adalah melaporkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk
memperoleh laba. Menurut Machfoedz dan Mahmudi laporan laba
rugi (perhitungan sisa hasil usaha) adalah laporan tentang hasil usaha
perusahaan atau badan lain selama jangka waktu periode akuntansi
tertentu misalnya satu tahun. Menurut Munawir laporan laba-rugi
merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan,
beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu.9
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan ukuran
keberhasilan operasional perusahaan selama periode waktu tertentu.
Lewat laporan laba rugi, investore dapat mengetahui tingkat
profitabilitas yang dihasilkan oleh investee. Lewat laporan laba rugi
kreditor juga dapat mempertimbangkan kelayakan kredit debitor.
Penetapan pajak yang nantinya akan disetorkan ke kas negara, juga
diperoleh berdasarkan jumlah laba bersih yang ditunjukkan lewat
lewat laporan laba rugi. Ukuran laba menggambarkan kinerja
9 Riswan dan Yolanda Fatrecia Kesuma. Op Cit. hlm.5
16
manajemen dalam menghasilkan profit untuk membayar bunga
kreditor, dividen pemegang saham, dan pajak pemerintah.10
Jadi laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan
suatu perusahan yang dihasilkan pada suatu periode akutansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (rugi) bersih.
c. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah sebuah laporan yang menggambarkan
arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-
masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi, sampai pada aktivitas pendanaan atau pembiayaan untuk
suatu periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan
sampai dengan akhir periode.11
Laporan arus kas adalah laporan yang melaporkan dampak dari
aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan oleh perubahan
pada arus kas selama satu periode akuntansi. Laporan aliran kas
menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu. Dimana penerimaan dan pengeluaran
kas diklasifikasikan menurut kegiatan operasional, kegiatan
pembelanjaan dan kegiatan investasi.12
Informasi tentang arus kas suatu entitas berguna bagi para
pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
10 Herry. Analisis Laporan keuangan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) hlm. 5 11 Ibid., hlm. 9 12 Ma’ruf Miftahul Huda. Op Cit. hlm. 41
17
entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Jika
digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya,
laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan
para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih
entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam
rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah.13
4. Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan
informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun
pada periode tertentu. Menurut Kasmir tujuan pembuatan atau
penyusunan laporan keuangan, yaitu:14
a) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
b) Memberikan infromasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan
modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
c) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.
d) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
13 Hermanto Bambang dan Agung Mulyono.Analisa Laporan Keuangan.Jakarta: Lentera
Ilmu Cendekia, hal 35. 14
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) hlm.11
18
e) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode.
g) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan
keuangan.
h) Informasi keuangan lainnya.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam mu tujuan dari laporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat begi sebagian besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Tujuan laporan keuangan itu sendiri ialah
menyajikan informasi tentang posisi keuangan seperti neraca, aktiva,
hutang dan modal pada periode tertentu. Dengan kata lain tujuan laporan
keuangan yaitu menunjukkan kinerja perusahaan dalam mendapatkan
atau menghasilkan pendapatan yang optimal.15
Melalui laporan keuangan berupa neraca, laba rugi, dan arus kas
dapat dilihat seberapa sehat kondidi keuangan suatu bank (tanda-tanda
awal kebangkrutan), dengan menganalisis rasio-rosio yang
mempengaruhinya. Sehingga bagi pihak manajemen khususnya bisa
melakukan perbaikan-perbaikan, bagi pihak kreditur dan pemegang
15 Ma’ruf Miftahul Huda. Op Cit. hlm. 28 dan 29
19
saham bisa melakukan persiapan-persiapan untuk mengatasi berbagai
kemungkinan yang buruk.
5. Rasio Keuangan
Menurut Kasmir dalam Marsel Pongoh menyatakan rasio keuangan
merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan
komponen lainnya dalam satu laporan keuangan anatu antar komponen
yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun
beberapa periode. Muslich menyatakan analisis rasio merupakan alat
analisis yang berguna apabila dibandingkan dengan rasio standar.16 Rasio
mengambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan
dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan menjelaskan atau
memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya
keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka
rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang
digunakan sebagai standart.17
Analisis terhadap rasio keuangan suatu perusahaan (perbankan)
sangat penting dilakukan agar pihak intern (pihak manajemen) dan pihak
16 Marsel Pongoh. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT.
Bumi Resources Tbk. Jurnal EMBA. Vol 1 No 3 September 2013. Hlm. 5 17Munawir S.Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, hal64.
20
ekstern (investor dan kreditur) mengetahui keadaaan dan perkembangan
kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Hasil analisis ini
juga dapat digunakan untuk melihat kelemahan perusahaan selama
periode waktu berjalan. Kelemahan yang terdapat diperusahaan dapat
diperbaiki, sedangkan hasil yang cukup baik harus dipertahankan dimasa
mendatang. Selanjutnya hasil analisis rasio keuangan ini dapat digunakan
untuk penyusunan rencana dan kebijakan dimasa mendatang.
Anlisis financial atas laporan keuangan menggunakan berbagai
macam rasio yang dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Berikut ini
merupakan rasio-rasio yang digunakan penganalisis untuk mengetahui
kondisi kesehatan keuangan sebagai indikasi gejala financial distress:18
a. Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset
Menunjukkan rasio antara modal kerja (yaitu aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) terhadap total aktiva. Nilai working capital
to total assets yang semakin tinggi mennjukkan semakin besar modal
kerja yang diperoleh perusahaan (perbankan) dibanding total
aktivanya.
Rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Working Capital to Total Assets = (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Total Asset
b. Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak Terhadap Total Aset
18 Ditro Alam Ben, Moch Dzulkirom AR dan Topowijono. Analisis Metode Springate (S-
Score) Sebagai Alat Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Listing di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 21 No. 1 April 2015. Hlm. 3
21
Ebit To Total Assets digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba. Tingkat pengembalian dari
aktiva yang dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT) dengan total aktiva pada neraca perusahaan.
Rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
EBITTA = EBIT
Total Asset
c. Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak Terhadap Total Liabilitas
Lancar
Ebit to current liabilites digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendek. Cara
menghitungnya dengan mengukur perbandingan antara laba sebelum
pajak dengan bunga terhadap hutang lancar. Rasio EBT terhadap
liabilitas lancar agar manajemen perusahaan dapat mengetahui
berapa laba yang telah dipotong dengan beban bunga dapat menutupi
hutang lancar yang ada.
Rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
EBTCL = Laba Sebelum Pajak (EBT)
Liabilitas Lancar
d. Rasio Penjualan Terhadap Total Aset
Total Assets Turn Over merupakan rasio yang membandingkan
antara penjualan bersih dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan
tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan
22
(perbankan) dalam menghasilkan volume penjualan. Rasio ini
mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telah dimanfaatkan untuk
memperoleh penghasilan. Semakin tinggi Total Assets Trun Over
berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan
dalam menghasilkan volume penjualan.
Rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
STA = Penjualan
Total Aset
6. Pengertian Financial Distress
Financial Distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami
laba bersih operasi (net operation income) negatif selama beberapa tahun
dan selam lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran dividen,
pemberhentian tenaga kerja atau menghilangkan pembayaran dividen.19
Distress merupakan kondisi dimana keadaan keuangan perusahaan
sedang dalam keadaan tidak baik atau tidak sehat. Kondisi ini akan
mengganggu kegiatan operasional perusahaan sehingga harus diwaspadai
dan segera diberikan solusi. Menurut Rodonidan Ali dalam Anissa
Agustina Rahmadini apabila ditinjau dari kondisi keuangan ada tiga
keadaan yang menyebabkan financial distress yaitu faktor
ketidakcukupan modal atau kekurangan modal, besarnya beban utang dan
19
Veronita Wulandari, Emrinaldi Nur DP dan Julita. Analisis Perbandingan Model Altman, Springate, Ohlson, Fulmer, CA-Score dan Zmijewski Dalam Memprediksi Financial Distress (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). Jom Fekon Vol.1 No. 2 Oktober 2014. hlm. 2
23
bunga, dan menderita kerugian. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan
satu dengan lainnya sehingga harus diwaspadai oleh pihak manajemen
perusahaan agar terhindar dari kondisi bangkrut.20
Pengertian financial distress mempunyai makna kesulitan dana baik
dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja.
Sebagai asset liability management sangat berperan dalam pengaturan
untuk menjaga agar tidak terkena financial distress. Kebangkrutan akan
cepat terjadi pada perusahaan yang berada pada negara yang sedang
mengalami kesulitan ekonomi, karena kesulitan ekonomi akan memicu
semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin tadinya sudah
sakit kemudian semakin sakit dan bangkrut.21
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebangkrutan merupakan suatu
keadaan atau situasi dalam hal ini perusahaan (agent) gagal atau tidak
mampu lagi memenuhi kewajiban – kewajiban kepada debitur (principal)
karena perusahaan mengalami kekurangan atau ketidakcukupan dana
untuk menjalankan atau melanjutkan usahanya sehingga tujuan ekonomi
perusahaan tersebut tidak tercapai.
Menurut Hanafi dalam Ditro Alam Ben, Moch Dzulkirom AR dan
Topowijono kebangkrutan (bankruptcy) biasanya diartikan sebagai
20 Anissa Agustina Rahmadini. Analisis Kesesuaian Prediksi Kebangrutan Model Altman
Z-Score, Fulmer dan Springate Terhadap Opini Auditor. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol 1 Nomor 2 Oktober 2016. Hlm. 4
21http://eprints.walisongo.ac.id/5473/1/112411141.pdf diakses pada tanggal 23 Febuari
pukul 13.00
24
kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk
menghasilkan laba.22
7. Analisis Kebangkrutan Metode Springate
Menurut Peter dan Yoseph Model ini dikembangkan pada tahun
1978 oleh Gorgon L.V. Springate. Gordon L.V. Springate (1978)
melakukan penelitian untuk menemukan suatu model yang dapat
digunakan dalam memprediksi adanya potensi (indikasi) kebangkrutan.
Springate (1978) menggunakan 19 rasio-rasio keuangan populer yang
bisa dipakai untuk memprediksi financial distress. Setelah melalui uji
statistik analisis multiple discriminant yang sama dengan yang dilakukan
Altman (1968), yaitu membedakan antara perusahaan yang mengalami
distress dan yang tidak distress.
Sampel yang digunakan Springate berjumlah 40 perusahaan
manufaktur yang berlokasi di Kanada, yaitu 20 perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan dan 20 yang dalam keadaan sehat.
Springate akhirnya menemukan 4 rasio yang dapat digunakan dalam
memprediksi adanya potensi (indikasi) kebangkrutan perusahaan yang
menurut Ghodrati memiliki tingkat keakuratan hingga 92,5% (2012).
Keempat rasio tersebut adalah rasio modal kerja terhadap total aset, rasio
laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset, rasio laba sebelum
pajak terhadap total liabilitas lancar, dan rasio total penjualan terhadap
22 Ditro Alam Ben, Moch Dzulkirom AR dan Topowijono. OP Cit. hlm. 3
25
total aset. Keempat rasio tersebut dikombinasikan dalam suatu formula
yang dirumuskan Gordon L.V. Springate yang selanjutnya terkenal
dengan istilah Metode Springate (S-Score). Springate merumuskan
metodenya sebagai berikut: 23
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
Keterangan:
X1= Rasio modal kerja terhadap total aset
X2= Rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset
X3= Rasio laba sebelum pajak terhadap hutang lancar
X4= Rasio penjualan terhadap total asset
Springate mengklasifikasikan perusahaan bangkrut jika memiliki
skor kurang dari 0,862 (S < 0,862). Sebaliknya, jika hasil perhitungan S-
Score melebihi atau sama dengan 0,862 (S ≥ 0,862) maka perusahaan
diklasifikasikan perusahaan yang sehat secara keuangan.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan terkait dengan keakuratan
motode prediksi kebangkrutan serta penggunaan motode prediksi
kebangkrutan untuk melihat tingkat kesehatan perusahaan sebagai berikut:
Rizki Amalia Burhanuddin (2015), telah mengadakan penelitian tentang
Analisis Penggunaan Metode Altman Z-Score dan Metode Springate Untuk
Mengetahui Potensi Terjadinya Financial Distress Pada Perusahaan
23 Ibid., hlm. 3
26
Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia SUB Sektor Semen Periode
2009-2013. Hasil prediksi financial distress menggunakan metode Altman Z-
Score terdapat satu perusahaan yang berada pada grey area yaitu PT Semen
Holcim pada tahun 2009 dan Hasil prediksi financial distress menggunakan
metode Springate terdapat satu perusahaan yang mengalami fianancial
distress yaitu PT Semen Holcim pada tahun 2013.24
Suharto (2015), telah mengadakan penelitian tentang Analisis
Predikdiksi Financial Distress dan Kebangkrutan Pada Perusahaan yang
Listing Dalam Daftar Efek Syariah Dengan Model Z-Score. Berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa potensi
kebangkrutan perusahaan-perusahaan yang listing dalam Daftar Efek Syariah
periode 2011 sampai 2013 dapat diketahui dengan menganalisis rasio-rasio
model Atman Z-Score. Hasil metode Altman Z-Score menunjukkan bahwa
beberapa perusahaan yang listing dalam Daftar Efek Syariah periode 2011
sampai 2013 diprediksi mengalami kebangkrutan dan presentasenya
meningkat setiap tahunnya yaitu 17,7% di tahun 2011, kemudian 25,8% di
tahun 2012 dan sebesar 29% pada tahun 2013. Potensi
kebangkrutanperusahaan tersebut dapat semakin bertambah pada masa yang
24
Rizki Amalia Burhanudin. Skripsi. Analisis Penggunaan Metode Altman Z-Score dan Metode Springate Untuk Mengetahui Potensi Terjadinya Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia SUB Sektor Semen Periode 2009-2013. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanudin Makasar, 2015.
27
akan datang apabila pihak manajemen perusahaan tidak melakukan perbaikan
terhadap kondisi keuangan perusahaan.25
Sri Fatimah Rahmatillah (2014), telah mengadakan penelitian tentang
Analisis Komparatif Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Risk-Based
Bank Rating dan Model Altman Z-score Pada Perbankan Umum Syariah
Indonesia. Hasil analisa dengan menggunakan model Risk-Based Bank Rating
dan Altman Z-Score memberikan gambaran bahwa kedua metode penilaian
tersebut memberikan hasil yang signifikan dalam membuat keputusan terkait
kondisi keuangan perusahaan perbankan umum.26
Galuh Tri Pembekti (2014), telah mengadakan penelitian tentang
Analisis Ketepatan Model Altman, Springate, Zmijewski, dan Grover Untuk
Financial Distress (Studi Pada Perusahaan yang Masuk Dalam Daftar Efek
Syariah Tahun 2009-2012). Berdasarkan hasil pengelolaan data 30
perusahaan, 15 perusahaan dalam kategori financial distress dan 15
perusahaan lainnya non-financial distress. Model Altman, model
Springatedapat digunakan untuk memprediksi financial distress dan model
25
Suharto. Skripsi. Analisis Predikdiksi Financial Distress dan Kebangkrutan Pada Perusahaan yang Listing Dalam Daftar Efek Syariah Dengan Model Z-Score. Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang, 2015
26Sri Fatimah Rahmatillah. Skripsi. Analisis Komparatif Prediksi Kebangkrutan
Menggunakan Model Risk-Based Bank Rating dan Model Altman Z-score Pada Perbankan Umum Syariah Indonesia. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makasar, 2014
28
Zmijewski menunjukkan hasil singnifikan yang kuat dalam memprediksi
financial distress.27
Jeni Jesika (2013), mengadakan penelitian tentang Analisi Tingkat
Kebangkrutan Dengan Menggunkan Metode Altman Z-Score, Springate, dan
Internal Growth Rate Pada PT Bumi Resources Tbk Periode 2008-1012.
Hasil penelitannya yaitu, Tingkat kebangkrutan PT. BUMI Resources Tbk
yang diukur menggunakan metode Altman Z-Score pada tahun 2008 dan 2010
adalah 2.007 dan 2.053 termasuk kategori “grey area atau daerah kelabu”.
Pada tahun 2009, 2011, dan 2012 tingkat kebangkrutan PT. BUMI adalah
1.428, 1.716, dan 0.571 termasuk kategori “bangkrut”. Bila diukur
menggunakan metode Springate maka pada tahun 2008, 2010, dan 2011 PT.
BUMI Resources Tbk diprediksi untuk ke depan “tidak bangkrut”. Sedangkan
pada tahun 2009 dan 2012 di prediksi untuk kedepannya mengalami
kebangkrutan. Hasil dari analisa kebangkrutan dengan metode Internal
Growth Rate pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 adalah 17.628, 0.600,
3.385, dan 1.147 termasuk kategori “tidak bangkrut”. Sedangkan untuk
pertengahan tahun 2012 dengan hasil -9.504 termasuk kategori bangkrut.
Hasil dari perhitungan tingkat kebangkrutan pada PT. BUMI Resources Tbk
menggunakan ketiga metode yaitu metode Altman Z-Score, Springate, dan
27
Galuh Tri Pembekti. Skripsi. Analisis Ketepatan Model Altman, Springate, Zmijewski, dan Grover Untuk Financial Distress (Studi Pada Perusahaan yang Masuk Dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2009-2012). Program Studi Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
29
Internal Growth Rate pada pertengahan tahun 2012, maka PT. BUMI
Resources Tbk diprediksi kedepannya akan mengalami “kebangkrutan”.28
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Hasil Perbedaan Persamaan 1. Rizki
Amalia Burhanuddin (2015)
Analisis Penggunaan Metode Altman Z-Score dan Metode Springate Untuk Mengetahui Potensi Terjadinya Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia SUB Sektor Semen Periode 2009-2013. (Jurnal)
Hasil prediksi financial distress menggunakan metode Altman Z-Score terdapat satu perusahaan yang berada pada grey area yaitu PT Semen Holcim pada tahun 2009 dan Hasil prediksi financial distress menggunakan metode Springate terdapat satu perusahaan yang mengalami fianancial distress yaitu PT Semen Holcim pada tahun 2013.
Peneliti
menggunak
an alat
analisis:
Metode
Altman Z-
Score
Alat Analisis: Metode Springate (S-score)
2. Suharto (2015)
Analisis Predikdiksi Financial Distress dan Kebangkrutan Pada Perusahaan yang Listing
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa potensi
Peneliti
menggunak
an alat
analisis:
Metode
Sama- sama memprediksi kebangkrutan
28
Jeni Siska. Skripsi. Analisi Tingkat Kebangkrutan Dengan Menggunkan Metode Altman Z-Score, Springate, dan Internal Growth Rate Pada PT Bumi Resources Tbk Periode 2008-1012. Jurusan Akutansi (Kosentrasi Keuangan) Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2013.
30
Dalam Daftar Efek Syariah Dengan Model Z-Score . (Jurnal)
kebangkrutan perusahaan-perusahaan yang listing dalam Daftar Efek Syariah periode 2011 sampai 2013 dapat diketahui dengan menganalisis rasio-rasio model Atman Z-Score
Altman Z-
Score
3. Sri Fatimah Rahmatillah (2014)
Analisis Komparatif Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Risk-Based Bank Rating dan Model Altman Z-score Pada Perbankan Umum Syariah Indonesia (Jurnal)
Hasil analisa dengan menggunakan model Risk-Based Bank Rating dan Altman Z-Score memberikan gambaran bahwa kedua metode penilaian tersebut memberikan hasil yang signifikan dalam membuat keputusan terkait kondisi keuangan perusahaan perbankan umum syariah.
Peneliti
menggunak
an alat
Analisis:
Metode
Risk-Based
Bank Rating
dan Metode
Altman Z-
Score
Sama-sama memprediksi kebangkrutan
4. Galuh Tripambekti (20014)
Analisis Ketepatan Model Altman, Springate, Zmijewski, dan Grover Untuk Financial Distress (Studi Pada Perusahaan yang Masuk Dalam Daftar Efek Syariah
Berdasarkan hasil pengelolaan data 30 perusahaan, 15 perusahaan dalam kategori financial distress dan 15 perusahaan lainnya non-financial distress. Model Altman, model
Peneliti
menggunak
an alat
analisis:
Metode
Altman Z-
Score dan
Metode
Alat Analisis: Metode Springate (S-score)
31
Tahun 2009-2012. (Jurnal)
Springatedapat digunakan untuk memprediksi financial distress dan model Zmijewski menunjukkan hasil singnifikan yang kuat dalam memprediksi financial distress.
Zmijewski
5. Jeni Siska (2013)
Analisi Tingkat Kebangkrutan Dengan Menggunkan Metode Altman Z-Score, Springate, dan Internal Growth Rate Pada PT Bumi Resources Tbk Periode 2008-2012. (Jurnal)
Tingkat kebangkrutan PT. BUMI Resources Tbk yang diukur menggunakan metode Altman Z-Score pada tahun 2008 dan 2010 adalah 2.007 dan 2.053 termasuk kategori “grey area atau daerah kelabu”. Pada tahun 2009,2011, dan 2012 tingkat kebangkrutan BUMI adalah 1.428, 1.716, dan 0.571 termasuk kategori “bangkrut”. Bila diukur menggunakan metode Springate maka pada tahun 2008,2010,dan 2011 PT. BUMI Resources Tbk diprediksi untuk ke depan “tidak bangkrut”. Sedangkan pada
Peneliti
menggunak
an alat
analisis:
Metode
Altman Z-
Score dan
Metode
Internal
Growth Rate
Alat Analisis: Metode Springate (S-score)
32
tahun 2009 dan 2012 di prediksi untuk kedepannya mengalami kebangkrutan. Hasil dari analisa kebangkrutan dengan metode Internal Growth Rate pada tahun 2008,2009,2010, dan 2011 adalah 17.628, 0.600, 3.385, dan 1.147 termasuk kategori “tidak bangkrut”. Sedangkan untuk pertengahan tahun 2012 dengan hasil -9.504 termasuk kategori bangkrut. Hasil dari perhitungan tingkat kebangkrutan pada PT. BUMI Resources Tbk menggunakan ketiga metode yaitu metode Altman Z-Score, Springate, dan Internal Growth Rate pada pertengahan tahun 2012, maka PT. BUMI Resources Tbk diprediksi kedepannya akan mengalami “kebangkrutan”.
Sumber: Data Olahan, 2017
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional Metode Springate
Metode Springate digunakan untuk mengukur dan mengetahui
kemungkinan terjadinya Financial Distress. Springate merumuskan
metodenya sebagai berikut:
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
Definisi operasional yang berkaitan dengan analisis metode
Springate yaitu sebagai berikut:
a. Working Capital to Total Assest (X1)
Menunjukkan rasio antara modal kerja (yaitu aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) terhadap total aktiva. Rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal kerja dari
keseluruhan total aktiva.1
X1 = Modal Kerja Total Asset
1 http://download.portalgaruda.org/article diakses pada tanggal 23 Febuari pukul 13.35
b. Ebit To total Assets (X2)
Menunjukkan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak terhadap
total aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba.2
X2 = EBIT Total Asset
c. Ebit to Current Liabilites (X3)
Menunjukkan rasio antara laba sebelum pajak terhadap hutang lancar.
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi
hutang jangka pendek. 3
X3 = EBT Liabilitas Lancar
d. Total Assets Trun Over (X4)
Menunjukkan rasio antara penjualan bersih terhadap total aktiva. Rasio
ini mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telah dimanfaatkan untuk
memperoleh penghasilan. Semakin tinggi Total Assets Trun Over berarti
semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam
menghasilkan volume penjualan.4
X4 = Penjualan Total Asset
2 Ibid.
3 Ibid.
4 Ibid.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memiliki batasan-batasan pada analisis gejala financial
distress yang terdiri dari:
1. Penelitian prediksi kebangrutan terhadap laporan keuangan PT. Bank
Syariah Mndiri periode 2011-2015
2. Menggunakan metode Springate dalam memprediksi potensi
kebangkrutan
3. Data yang dianalisis adalah data sekunder, dimana data tersebut berupa
laporan keuangan tahunan PT. Bank Syariah Mandiri periode 2011-2015
yang diambil dari website resminya yaitu www.syariahmandiri.co.id
C. Jenis dan Sumber Data
Menurut Sugiyono jika dilihat dari sumber data, maka pengumpulan
data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan. 5
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data
sekunder, yaitu laporan keuangan yang bersumber dari laporan keuangan
publikasi periode 2011-2015 pada PT. BANK SYARIAH MANDIRI dapat
5 http://eprints.ums.ac.id/34000/8/BAB%20III.pdf diakses pada tanggal 1 Maret pukul 08.27
dilihat melalui alamat resminya http://www.syariahmandiri.co.id. Data
sekunder dalam laporan keuangan yang diambil berupa laporan tahunan
meliputi laporan neraca dan laporan rugi (laba) yang di publikasikan mulai
tahun2011-2015.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
sumber datanya, bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,
dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Bila dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuisioner (angket),
dokumentasi dan gabungan keempatnya.6 Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang sesuatu yang sudah
berlalu. Dokumen itu dapat berbentuk teks tertulis, artefacts, gambar,
maupun foto. Dokumen tertulis dapat pula berupa sejarah kehidupan (life
histories), biografi karya tulis dan cerita.7 Di dalam melaksanakan metode
dokumentasi ini, peneliti mengumpulkan data dokumentasi berupa
laporan keuangan PT. Bank Syariah Mandiri periode 2011-2015.
6 Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta 2016, hal 137.
7 Yusuf Muri.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.Jakarta:
Prenadamedia Grup 2014, hal391.
2. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan,
dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan.8 Teknik literatur adalah teknik dengan cara mengumpulkan
data dari sumber tertulis untuk kepentingan teoristis dengan cara
penelusuran terhadap literatur yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.9
3. Berupa dari buku-buku, jurnal, hasil penelitian , dan website yang
berhubungan dengan penelitian ini. Data-data tersebut dapat diperoleh
melalui berbagai sumber, baik dari perpustakaan, internet maupun sumber
lain.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan dokumentasi laporan
keuangan, oleh karena itu dalam penelitian ini yang dijadikan instrumen
penelitian adalah dokumen laporan keuangan PT. Bank Syariah Mandiri
periode 2011-2015.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah
dan menganalisis data tersebut. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit- 8http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-01045-MC%20Bab3002.pdf diakses pada tanggal 1
Maret pukul 09.27 9 Ibid.
unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.10
Teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh
adalah dengan menggunaan analisis data deskriptif kuantitatif, artinya
menganalisis dengan menggunakan perhitungan metode Springate (S-score)
yang terdiri dari analisis rasio-rasio keuangan komparatif pendekatan
kuantitatif. Kegiatan analisis data dengan menggunakan penyelesaian
terhadap data-data yang dikumpulkan, dianalisis, kemudian dipersentasikan
menurut kategori-kategori tertentu untuk dipaparkan sebagaimana adanya.11
Menghitung kebangkrutan dengan menggunakan metode Springate dengan
rumus sebagai berikut:
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
Keterangan:
S = Nilai S-score (Springate)
X1= Rasio modal kerja terhadap total asset
X2= Rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total asset
X3= Rasio laba sebelum pajak terhadap hutang lancar
X4= Rasio penjualan terhadap total asset
10
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta 2016, hal 244. 11
Ahmad Fahmi Yulian, Tugas Akhir, Analisis Gejala Financial Distress Pada Bank Muamalat Indonesia (BMT) tahun 2007: Laporan Keuangan Publikasi, D3 Perbankan Syariah Fakultas Syariah, IAIN Raden Fatah Palembang.2007
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Tingkat Financial Distress Dengan Menggunakan Metode Springate Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Karena kebangkrutan itu merupakan persoalan yang serius dan
memakan biaya, maka jika ada sistem peringatan dini yang bisa mendektesi
potensi kebangkrutan sejak awal manajemen akan sangat terbantu. Untuk
menentukan nilai S dan mengkategorikan nilai tersebut ke dalam kelompok
yang telah ditentukan maka yang dilakukan adalah menghitung rasio
keuangan yang ada dalam Metode Springate.
Penelitian ini menggunakan analisis kebangkrutan dengan metode
Springate (S-score). Rumus yang digunakan adalah rumus yang diterapkan
oleh Gordon L.V Springate, formula tersebut adalah sebagai berikut:
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
Keterangan:
S = Nilai S-score (Springate)
X1= Rasio modal kerja terhadap total asset
X2= Rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total asset
X3= Rasio laba sebelum pajak terhadap hutang lancar
X4= Rasio penjualan terhadap total asset
40
Springate mengklasifikasikan perusahaan bangkrut jika memiliki skor
kurang dari 0,862 (S < 0,862). Sebaliknya, jika hasil perhitungan S-Score
melebihi atau sama dengan 0,862 (S ≥ 0,862) maka perusahaan
diklasifikasikan perusahaan yang sehat secara keuangan.
Berikut ini perhitungan dan analisis rasio keempat variabel springate
(S-Score) dengan cara perhitungan laporan keuangan performa berdasarkan
laporan keuangan publikasi PT. Bank Syariah Mandiri periode 2011-2015.
1. Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset
Working Capital to Total Assets (X1) = (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Total Asset
Modal Kerja = (Aktiva Lancar – Hutang Lancar)
Tabel 4.1 Perbandingan Modal Kerja ( Aktiva Lancar – Hutang Lancar) Pada
PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015 Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Modal Kerja
2011 96,11134057 13,85884909 82,25249148
2012 103,9593886 16,36043336 87,59895522
2013 102,1587908 16,57773313 85,58105768
2014 95,18482487 12,18034658 83,00447829
2015 77,46429399 13,44378513 64,02050886
Sumber: Data Olahan, 2017
Tabel 4.2 Perhitungan Rasio X1 (Working Capital to Total Assets) Pada PT. Bank
Syariah Mandiri Periode 2011-2015 Tahun Modal Kerja Total Asset X1= Modal Kerja
Total Asset
2011 82,25249148 100 0,822524915 2012 87,59895522 100 0,875989552 2013 85,58105768 100 0,855810577 2014 83,00447829 100 0,830044783 2015 64,02050886 100 0,640205089
Sumber: Data Olahan, 2017
41
Penjelasan:
a. Pada tahun 2011 rasio antara modal kerja (yaitu aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) terhadap total aktiva menunjukkan nilai X1
sebesar 0, 822. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar
0,822.
b. Pada tahun 2012 rasio antara modal kerja (yaitu aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) terhadap total aktiva menunjukkan nilai X1
sebesar 0,875. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar
0,875.
c. Pada tahun 2013 rasio antara modal kerja (yaitu aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) terhadap total aktiva menunjukkan nilai X1
sebesar 0,855. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar
0,855.
d. Pada tahun 2014 rasio antara modal kerja (yaitu aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) terhadap total aktiva menunjukkan nilai X1
0,830. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar 0,830.
e. Pada tahun 2015 rasio antara modal kerja (yaitu aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) terhadap total aktiva menunjukkan nilai X1
42
0,640. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar 0,640.
2. Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak Terhadap Total Aset
EBITTA = EBIT
Total Asset
Tabel 4.3 Perhitungan Rasio X2 (Ebit To Total Assets) Pada PT. Bank Syariah
Mandiri Periode 2011-2015
Tahun EBIT Total Asset X2 = EBIT Total Asset
2011 15,80690283 100 0,158069028
2012 18,83961445 100 0,188396144
2013 13,67006435 100 0,136700644
2014 -0,352319179 100 -0,003523192
2015 5,562055781 100 0,055620558
Sumber: Data Olahan, 2017
Penjelasan:
a. Pada tahun 2011 rasio Ebit To Total Assets menunjukkan nilai X2
sebesar 0,158. Nilai rasio tersebut menunjukkan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar
0,158.
b. Pada tahun 2012 rasio Ebit To Total Assets menunjukkan nilai X2
sebesar 0,188. Nilai rasio tersebut menunjukkan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar
0,188.
43
c. Pada tahun 2013 rasio Ebit To Total Assets menunjukkan nilai X2
0,136. Nilai rasio tersebut menunjukkan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar
0,136.
d. Pada tahun 2014 menunjukkan rasio Ebit To Total Assets
menunjukkan nilai X2 -0,003. Nilai rasio tersebut menunjukkan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki
perusahaan sebesar -0,003.
e. Pada tahun 2015 rasio Ebit To Total Assets menunjukkan nilai X2
0,005. Nilai rasio tersebut menunjukkan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar
0,005.
3. Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak Terhadap Total Liabilitas Lancar
EBTCL = Laba Sebelum Pajak (EBT)
Liabilitas Lancar
Tabel 4.4
Perhitungan Rasio X3 (Ebit to current liabilites) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015
Tahun EBT Liabilitas Lancar X3 = EBT
Liabilitas Lancar 2011 15,41173026 14,46652718 1,065337248
2012 18,83961445 16,90712392 1,114300371
2013 13,32831275 17,2432157 0,772959811
2014 -0,395701806 13,0086147 -0,030418443
2015 5,423004387 14,04454728 0,386128814
Sumber: Data Olahan, 2017
44
Penjelasan:
a. Pada tahun 2011 rasio Ebit to current liabilites menunjukkan nilai X3
1,065. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
tersebut menutupi hutang lancarnya sebesar 1,605.
b. Pada tahun 2012 rasio Ebit to current liabilites menunjukkan nilai X3
1,114. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
tersebut menutupi hutang lancarnya sebesar 1,114.
c. Pada tahun 2014 rasio Ebit to current liabilites menunjukkan nilai X3
0,772. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
tersebut menutupi hutang lancarnya sebesar 0,772.
d. Pada tahun 2014 rasio Ebit to current liabilites menunjukkan nilai X3
-0,030. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
tersebut menutupi hutang lancarnya sebesar -0,030.
e. Pada tahun 2015 menunjukkan rasio Ebit to current liabilites
menunjukkan nilai X3 0,386. Nilai rasio tersebut menunjukkan
kemampuan perusahaan tersebut menutupi hutang lancarnya sebesar
0,386.
4. Rasio Penjualan Terhadap Total Aset
STA = Penjualan
Total Asset
45
Tabel 4.5 Perhitungan Rasio X4 (Total Assets Turn Over) Pada PT. Bank
Syariah Mandiri Periode 2011-2015
Tahun Penjualan Total asset X4 = Penjualan
Total Asset
2011 100 100 1
2012 100 100 1
2013 100 100 1
2014 100 100 1
2015 100 100 1
Sumber: Data Olahan, 2017
Penjelasan:
a. Pada tahun 2011 rasio Total Assets Turn Over menunjukkan nilai X4
sebesar 1. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualanan sebesar
1.
b. Pada tahun 2012 menunjukkan rasio Total Assets Turn Over
menunjukkan nilai X4 1. Nilai rasio tersebut menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva untuk
menghasilkan penjualanan sebesar 1.
c. Pada tahun 2013 rasio Total Assets Turn Over menunjukkan nilai X4
1. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualanan sebesar 1.
d. Pada tahun 2014 rasio Total Assets Turn Over menunjukkan nilai X4
1. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualanan sebesar 1.
46
e. Pada tahun 2015 rasio Total Assets Turn Over menunjukkan nilai X4
1. Nilai rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualanan sebesar 1.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil perhitungan rasio-rasio
diatas kedalam metode Springate dengan mengalikan hasil rasio-rasio diatas
dengan koefisien-koefisien yang digunakan Springate dan ditambahkan
hasilnya. Dari keseluruhan perhitungan rasio-rasio yang digunakan dalam
Springate (S-score) didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Rumusan Hasil Perhitungan Nilai Rasio-Rasio Untuk mendapatakan Nilai Springate (Score) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-
2015
Tahun 1,03X1 3,07X2 0,66X3 0,4X4 S-score Keterangan 2011 0,822 0,158 1,065 1 3,045 Tidak
bangkrut (Sehat)
2012 0,875 0,188 1,114 1 3,178 Tidak bangkrut (Sehat)
2013 0,855 0,136 0,772 1 2,765 Tidak bangkrut (Sehat)
2014 0,830 -0,003 -0,030 1 1,796 Tidak bangkrut (Sehat)
2015 0,640 0,55 0,386 1 2,081 Tidak bangkrut (Sehat)
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan dari tabel 4.5 rumusan hasil perhitungan nilai rasio-rasio
untuk mendapatkan nilai springate (s-score) pada PT. Bank Syariah Mandiri
periode 2011-2015 menunjukkan bahwa PT. Bank Syariah Mandiri dalam
47
keadaan tidak bangkrut (sehat), sebab nilai S-Score nya rata-rata 2,573 atau S
> 0,862 yang artinya perusahaan tersebut diklasifikasikan perusahaan yang
sehat secara keuangan.
Grafik 4.1 Hasil Nilai S-score Pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2011-2015
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan grafik 4.1 hasil nilai S-score pada PT. Bank Syariah
Mandiri periode 2011-2015 yang memiliki nilai S-score tertinggi yaitu pada
tahun 2012 sebesar 3,178. Kenaikan nilai S-score pada tahun 2012 ini terjadi
karena nilai dari variabel Ebit to current liabilites (X3) memiliki nilai rasio
paling tinggi yaitu sebesar 1,114 di banding tahun 2011, 2012, 2013, 2014
dan 2015. Lalu pada variabel Total Assets Turn Over (X4) juga menunjukkan
nilas S-score nya tinggi yaitu sebesar 1 dibanding tahunlainnya. Sedangkan
pada variabel woking capital to total assets (X1) nilai S-score nya sebesar
0,875 juga memiliki nilai lebih besar dibandingkan tahun 2011, 2013, 2014,
dan 2015. Dari penjelasan tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Ebit to
current liabilites (X3), Total Assets Turn Over (X4) dan Woking capital to
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
2011 2012 2013 2014 2015
Nilai S-score
48
total assets (X1) mempunyai pengaruh besar terhadap dalam menentukan
nilai S-score dibandingkan dengan variabel Ebit to total assets (X2). Naik
turunnya laba tidak mempengaruhi nilai pada (S-score) atau kebangkrutan
suatu perusahaan.
B. Manfaat Analisis Kebangkrutan
Analisis kebangkrutan ini sangat bermanfaat karena memberikan
informasi tingkat kesehatan suatu perusahaan, dalam penelitian ini
perusahaan PT. Bank Syariah Mandiri. Secara umum pemakai data informasi
kebangkrutan bank dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok yaitu:
Pemakai internal adalah pihak manajemen yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan perusahaan harian (jangka pendek) dan jangka panjang,
sedangkan pemakai eksternal yaitu investor atau calon investor yang meliputi
pembeli atau calon pembeli saham atau obligasi, kreditor atau peminjam dana
bank, dan pemakai lain seperti karyawan, analisis keuangan, pialang saham,
pemerintah (berkaitan dengan pajak). Informasi tentang prediksi
kebangkrutan PT.Bank Syariah Mandiri dapat bermanfaat untuk:
1. Pemberi Pinjaman atau Pihak Bank
Bagi PT. Bank Syariah Mandiri informasi kebangkrutan sangat
bermanfaat dalam mengambil keputusan siapa saja yang akan diberi
pinjaman (pembiayaan) dan kemudian bermanfaat untuk memonitor
pinjman yang ada.
2. Bagi Investor
49
Investor saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh PT. Bank Syariah
Mandiri tentunya akan sangat penting untuk melihat adanya
kemungkinan bangkrut atau tidaknya PT. Bank Syariah Mandiri yang
menjual surat berharga tersebut. Investor yang menganut strategi aktif
akan mengembangkan model prediksi kebangkrutan untuk melihat
tanda–tanda kebangkrutan seawal mungkin dan kemudian mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kebangrutan.
3. Bagi Pemerintah
Lembaga pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mengatasi
jalannya usaha PT. Bank Syariah Mandiri. Pemerintah mempunyai
kepentinganuntuk melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya
tindakan-tindakan yang perlu bisa dilakukan lebih awal. Salah satunya
pengawasan bank yang di lakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS),
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
4. Bagi Akuntan
Akuntan mempunyai kepentingan terhadap informasi kelangsungan
usaha PT. Bank Syariah Mandiri karena akuntan akan menilai
kemampuan going concern perusahaan, yaitu suatu keadaan dimana
perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu kedepan dimana
hal ini dipengaruhi oleh keadaan financial dan non financial.
5. Bagi Manajemen
Informasi kebangkrutan digunakan untuk melakukan langkah-langkah
preventif sehinggga biaya kebangkrutan bisa dihindari atau dapat
50
diminimalisir. Kebangrutan berarti munculnya biaya-biaya yang
berkaitan dengan kebangkrutan dan biaya yang dikeluarkan cukup besar.
Contoh biaya kebangkrutan yang langsung adalah biaya akuntan dan
biaya penasihat hukum untuk bank, sedangkan contoh biaya
kebangkrutan yang tidak langsung adalah hilangnya kepercayaan,
kesempatan penjualan dan keuntungan karena beberapa hal seperti
pembatasan yang mungkin diberlakuakan oleh pengadilan. Apabila
manajemen PT. Bank Syariah Mandiri dapat mendeteksi kebangkrutan
lebih awal maka tindakan-tindakan penghematan bisa dilakukan.
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapatlah disimpulkan
sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan nilai rasio-rasio untuk mendapatkan nilai springate
(s-score) pada PT. Bank Syariah Mandiri periode 2011-2015
menunjukkan bahwa PT. Bank Syariah Mandiri dalam keadaan tidak
bangkrut (sehat), sebab nilai S-Score nya rata-rata 2,573 atau S >
0,862 yang artinya perusahaan tersebut diklasifikasikan perusahaan
yang sehat secara keuangan. Hasil nilai S-score pada PT. Bank
Syariah Mandiri periode 2011-2015 yang memiliki nilai S-score
tertinggi yaitu pada tahun 2012 sebesar 3,178.
2. Manfaan analisis kebangkrutan
Informasi tentang prediksi kebangkrutan PT. Bank Syariah Mandiri
dapat bermanfaat untuk: Pemakai internal adalah pihak manajemen
yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan harian
(jangka pendek) dan jangka panjang, sedangkan pemakai eksternal
yaitu investor atau calon investor yang meliputi pembeli atau calon
pembeli saham atau obligasi, kreditor atau peminjam dana bank, dan
pemakai lain seperti karyawan, analisis keuangan, pialang saham,
pemerintah (berkaitan dengan pajak), akuntan dan manajemen.
51
B. Saran
Bagi PT. Bank Syariah Mandiri diharapkan untuk tahun-tahun
mendatang dapat mempertahankan serta meningkatkan kondisi kesehatan
keuanngannya. Dengan memperhatikan tingkat likuiditas, Ebit To Total
Assets, EBT To Current Liabilities, Total Assets Turnover. Sehinggan
menambah kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi pada PT. Bank
Syariah Mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anissa Agustina Rahmadini. Analisis Kesesuaian Prediksi Kebangrutan Model Altman Z-Score, Fulmer dan Springate Terhadap Opini Auditor. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol 1 Nomor 2 Oktober 2016.
Ahmad Fahmi Yulian.Tugas Akhir. Analisis Gejala Financial Distress
Pada Bank Muamalat Indonesia (BMT) tahun 2007: Laporan Keuangan Publikasi Jurusan D3 Perbankan Syariah Fakultas Syariah IAIN Raden Fatah Palembang, 2007
Ditro Alam Ben, Moch Dzulkirom AR dan Topowijono. Analisis Metode
Springate (S-Score) Sebagai Alat Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Listing di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 21 No. 1 April 2015.
Fahmi Irham. Analisis Kinerja Keuangan. (Bandung: Alvabeta,
2014)Kasmir.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pers 2014 Galuh Tri Pembekti. Skripsi. Analisis Ketepatan Model Altman, Springate,
Zmijewski, dan Grover Untuk Financial Distress (Studi Pada Perusahaan yang Masuk Dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2009-2012). Program Studi Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Hasibuan, Melayu SP. Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: PT Bumi
Aksara , 2011) Hermanto Bambang dan Agung Mulyono.Analisa Laporan
Keuangan.Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia. Herry. Analisis Laporan keuangan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) Jeni Siska. Skripsi. Analisi Tingkat Kebangkrutan Dengan Menggunkan
Metode Altman Z-Score, Springate, dan Internal Growth Rate Pada PT Bumi Resources Tbk Periode 2008-1012. Jurusan Akutansi (Kosentrasi Keuangan) Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2013.
Kasmir.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pers 2014 Marsel Pongoh. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Keuangan PT. Bumi Resources Tbk. Jurnal EMBA. Vol 1 No 3 September 2013. Ma’ruf Miftahul Huda. Skripsi. Analisis Laporan Keuangan Diperusahaan
Roti dan Cake Aflah Bakery Saden Bantul Yogyakarta (Pendekatan Aanlisis Rasio
Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktifitas, dan Rasio Profitabilitas) Periode2012, 2013,dan 2014. Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas UIN Sunan Kalijaga. 2016
Muhammad.Manajemen Bank Syari’ah.Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN 2011. Mukhlis Imam.Ekonomi Keuangan & Perbankan. (Jakarta: Salemba
Empat, 2015) Munawir S.Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Rizki Amalia Burhanudin. Skripsi. Analisis Penggunaan Metode Altman
Z-Score dan Metode Springate Untuk Mengetahui Potensi Terjadinya Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia SUB Sektor Semen Periode 2009-2013. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanudin Makasar, 2015.
Riswan dan Yolanda Fatrecia Kesuma. Analisis Laporan Keuangan
sebagai Dasar Dalam Penelitian Kinerja Keuangan PT. Budi Satria Wahana Motor. Jurnal Akutansi dan Keuangan. Vol 5 No.1 Maret 2014.
Sri Fatimah Rahmatillah. Skripsi.Analisis Komparatif Prediksi
Kebangkrutan Menggunakan Medol Risk-Based Bank Rating dan Model Altman Z-score Pada Perbankan Umum Syariah Indonesia. Jurusan Manajen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makasar, 2014
Sugiono.Metode Penelitian Kuantitatif R&D: Alfabeta, 2016 Suharto. Skripsi. Analisis Predikdiksi Financial Distress dan
Kebangkrutan Pada Perusahaan yang Listing Dalam Daftar Efek Syariah Dengan Model Z-Score. Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang, 2015
Triandar u sigit.Bank dan Lembaga Keuangan Lain. (Jakarta:Salemba
Empat, 2011) Veronita Wulandari, Emrinaldi Nur DP dan Julita. Analisis Perbandingan
Model Altman, Springate, Ohlson, Fulmer, CA-Score dan Zmijewski Dalam Memprediksi Financial Distress (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). Jom Fekon Vol.1 No. 2 Oktober 2014.
www.repository.widyatama.ac.id.pdf diakses pada tanggal 7 Maret pukul
10.20
www.eprints.walisongo.ac.id/5473/1/112411141.pdf diakses pada tanggal 23 Febuari pukul 13.00
www.download.portalgaruda.org diakses pada tanggal 23 Febuari pukul 13.35
www.syariahmandiri.co.id Yusuf Muri.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. ( Jakarta: Prenadamedia Grup, 2014)
Perhitungan laporan keuangan Performa (Common Size) :
Neraca = Aktiva Tetap X 100
Total Aktiva
Laporan Laba Rugi = Laba/Rugi X 100
Pendapatan
Dari setiap nilai pada laporan keungan dari tahun 2011-2015 dijumlahkan dengan menggunakan laporan keuangan performa dan setelah itu di jumlahkan dengan rumus Springate S-score.
1. Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset
Tahun 2011
Working Capital to Total Assets (X1) = (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Total Asset
Modal Kerja = Aktiva Lancar – Utang Lancar
= 96,11134057 – 13,85884909
= 82,25249148
Working Capital to Total Assets (X1) = 82,25249148
100
= 0,822524915
Tahun 2012
Working Capital to Total Assets (X1) = (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Total Asset
Modal Kerja = Aktiva Lancar – Utang Lancar
= 103,9593886 – 16,36043336
= 87,59895522
Working Capital to Total Assets (X1) = 87,59895522
100
= 0,875989552
Tahun 2013
Working Capital to Total Assets (X1) = (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Total Asset
Modal Kerja = Aktiva Lancar – Utang Lancar
= 102,1587908 – 16,57773313
= 85,58105768
Working Capital to Total Assets (X1) = 85,58105768 100
= 0,855810577
Tahun 2014
Working Capital to Total Assets (X1) = (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Total Asset
Modal Kerja = Aktiva Lancar – Utang Lancar
= 95,18482487 – 12,18034658
= 83,00447829
Working Capital to Total Assets (X1) = 83,00447829
100
= 0,830044783
Tahun 2015
Working Capital to Total Assets (X1) = (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Total Asset
Modal Kerja = Aktiva Lancar – Utang Lancar
= 77,46429399 – 13,44378513
= 64,02050886
Working Capital to Total Assets (X1) = 64,02050886 100
= 0,640205089
2. Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak Terhadap Total Aset
Tahun 2011
EBITTA = EBIT
Total Asset
= 15,80690283
100
= 0,158069028
Tahun 2012
EBITTA = EBIT
Total Asset
= 18,83961445
100
= 0,188396144
Tahun 2013
EBITTA = EBIT
Total Asset
= 13,67006435
100
= 0,136700644
Tahun 2014
EBITTA = EBIT
Total Asset
= -0,352319179
100
= -0,003523192
Tahun 2015
EBITTA = EBIT
Total Asset
= 5,562055781
100 = 0,055620558
3. Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak Terhadap Total Liabilitas Lancar
Tahun 2011
EBTCL = Laba Sebelum Pajak (EBT)
Liabilitas Lancar
= 15,41173026
14,46652718
= 1,065337248
Tahun 2012
EBTCL = Laba Sebelum Pajak (EBT)
Liabilitas Lancar
= 16,90712392
18,83961445 = 1,114300371
Tahun 2013
EBTCL = Laba Sebelum Pajak (EBT)
Liabilitas Lancar
= 17,2432157
13,32831275
= 0,772959811
Tahun 2014
EBTCL = Laba Sebelum Pajak (EBT)
Liabilitas Lancar
= -0,395701806
13,0086147
= -0,030418443
Tahun 2015
EBTCL = Laba Sebelum Pajak (EBT)
Liabilitas Lancar
= 5,423004387
14,04454728 = 0,386128814
4. Rasio Penjualan Terhadap Total Aset
Tahun 2011
STA = Sales
Total Asset
= 100
100 = 1
Tahun 2012
STA = Sales
Total Asset
= 100
100 = 1
Tahun 2013
STA = Sales
Total Asset
= 100
100 = 1
Tahun 2014
STA = Sales
Total Asset
= 100
100 = 1
Tahun 2015
STA = Sales
Total Asset
= 100
100 = 1
Dari keseluruhan perhitungan rasio-rasio diatas, didapat nilai
Springate (S-score) sebagai berikut:
Tahun 2011 :
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
= 1,03 (0,822) + 3,07 (0,158) + 0,66 (1,065) +0,4 (1)
= 3,045
Tahun 2012 :
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
= 1,03 (0,875) + 3,07 (0,188) + 0,66 (1,114) +0,4 (1)
= 3,178
Tahun 2013 :
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
= 1,03 (0,855) + 3,07 (0,136) + 0,66 (0,772) +0,4 (1)
= 2,765
Tahun 2014 :
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
= 1,03 (0,830) + 3,07 (--0,003) + 0,66 –(0,030) +0,4 (1)
= 1,796
Tahun 2015 :
S = 1,03X1+ 3,07X2 + 0,66X3 + 0,4X4
= 1,03 (0,640) + 3,07 (0,55) + 0,66 (0,386) +0,4 (1)
= 2,081
Aset 2015 COMON SIZE
Kas 1.611.124.530.574 2,289514274
Giro dan Penepatan Pada Bank Indonesia 8.312.710.997.930 11,81291087
Giro Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 101.616.445.423 0,144403674
Pihak Ketiga 429.369.612.410 0,610162553
Jumlah giro pada bank lain 530.986.057.833 0,754566227
Penyisihan kerugian -230.214.636 -0,00032715
Bersih 530.755.843.197 0,754239077
Penempata Pada Bank Lain
Pihak Berelasi -
Pihak Ketiga -
Jumlah penempatan pada bank lain -
Penyisihan kerugian -
Bersih -
Investasi Pada Surat Beharga
Pihak Ketiga
Diukur pada biaya perolehan 295.201.130.074 0,419500286
Tersedia untuk dijual 300.255.580.412 0,426682993
Pihak Berelasi
Diukur pada biaya perolehan 6.487.553.251.335 9,219241274
Tersedia untuk dijual 601.174.450.064 1
Diukur Pada Nilai wajar 42.741.099.758 0,060737923
Jumlah investasi pada surat beharga 7.726.925.511.643 10,98047104
Penyisihan Kerugian -151.924.777.034 -0,215895133
Bersih 7.575.000.734.609 10,76457591
Piutang
Murabahah
Pihak berelasi 614.220.094.245 0,872847285
Pihak ketiga 34.192.785.110.699 48,59020397
Jumlah Piutang Murabahah 34.807.005.204.944 49,46305126
Istishna
Pihak ketiga 11.593.251.123 0,016474775
Piutang Ijarah
Pihak ketiga 18.286.157.286 0,025985836
Jumlah Piutang 34.836.884.613.353 49,50551187
Penyisihan kerugian -1.393.313.879.602 -1,979990966
Bersih 33.443.570.733.751 47,5255209
Pinjaman Qardh
Pihak Ketiga 1.967.130.035.791 2,795421589
Penyisihan kerugian -35.446.225.597 -0,050371426
Bersih 1.931.683.810.194 2,745050163
Pembiayaan
Mudharabah
Pihak berelasi 153.800.000.000 0,218559949
Pihak ketiga 2.734.766.081.599 3,886283065
Jumlah Mudharabah 2.888.566.081.599 4,104843014
Penyisihan kerugian -54.383.189.445 -0,077282101
Bersih 2.834.182.892.154 4,027560913
Musyarakah
Pihak berelasi 785.188.290.833 1,115804375
Pihak ketiga 9.805.888.577.926 13,93481474
Jumlah Musyarakah 10.591.076.868.759 15,05061912
Penyisihan kerugian -313.808.678.399 -0,44594284
Bersih 10.277.268.190.360 14,60467628
Jumlah pembiayaan 13.479.642.950.358 19,15546213
Penyisihan kerugian -368.191.867.844 -0,523224941
Bersih 13.111.451.082.514 18,63223719
Tagihan Akseptasi
Pihak ketiga 195.871.609.624 0,278346483
Pihak berelasi 64.453.072.302 0,091592069
Jumlah tagihan akseptasi 260.324.681.926 0,369938551
Penyisihan kerugian -2.603.246.819 -0,003699386
Bersih 257.721.435.107 0,366239166
Aset Yang Diperoleh Untuk Ijarah
Nilai perolehan 1.045.335.902.400 1,485491297
Akumulasi penyusutan -239.287.481.360 -0,340043301
Bersih 806.048.421.040 1,145447996
Penyertaan Modal Sementara
Pihak Berelasi 50.331.426.038 0,071524278
Penyisihan kerugian -7.549.713.906 -0,010728642
Bersih 42.781.712.132 0,060795636
Aset Tetap
Nilai perolehan 2.178.243.810.596 3,095428194
Akumulasi penyusutan -1.054.107.454.707 -1,497956252
Nilai buku 1.124.136.355.889 1,597471942
Aset Lain
Aset pajak tangguhan 230.124.698.415 0,327022382
agunan yang diambil alih 939.469.787 0,001335049
Penyisihan kerugian -939.469.787 -0,001335049
Bersih -
Lainnya - Bersih 1.392.598.588.739 1,97897449
Jumlah Aset Lain 1.622.723.287.154 2,305996872
Jumlah Aset 70.369.708.944.091 100
Kewajiban, dana Syirkah Temporer dan Ekuitas
Kewajiban
Kewajiban Segerah
Pihak Berelasi 50.154.337.125 0,071272623
Pihak Ketiga 862.335.421.220 1,225435538
Jumlah 912.489.758.345 1,29670816
Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer dan Bonus Wadiah Pihak Ketiga Yang Belum Dibagikan54.582.427.193 0,077565231
Simapnan Wadiah
Giro Wadiah
Pihak berelasi 216.729.939.843 0,307987546
Pihak ketiga 5.601.978.405.434 7,96078098
Tabungan Wadiah
Pihak ketiga 2.239.201.724.709 3,182053412
Pihak berelasi 39.016.555 5,54451E-05
Jumlah Simpanan Wadiah 8.057.949.086.541 11,45087738
Simpanan Dari Bank Lain
Giro Wadiah
Pihak berelasi 38.062.237.765 0,054088952
Pihak ketiga 6.361.636.707 0,009040306
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 44.423.874.472 0,063129257
Kewajiban Akseptasi
Pihak Ketiga 259.500.274.011 0,368767013
Pihak Berelasi 824.407.915 0,001171538
Jumlah Kewajiban akseptasi 260.324.681.926 0,369938551
Utang Pajak 105.699.388.646 0,150205806
Pembiayaan Diterima -
Estimasi Kerugian Komiten Dan Kontinjensi 24.883.250.178 0,035360741
Kewajiban Lain-lain 422.754.579.533 0,600762154
Jumlah Kewajiban 9.883.107.046.834 14,04454728
Dana SyirkahTemporer
Bukan bank
Investasi terikat
Pihak ketiga
Giro 1.001.076.915 0,001422596
Tabungan 1.057.745.803.647 1,503126586
Jumlah Investasi Terikat 1.058.746.880.562 1,504549182
Investasi tidak terikat tabungan
Mudharabah
Pihak berelasi 228.058.809.746 0,324086618
Pihak ketiga 21.470.086.533.585 30,51040974
Jumlah Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah21.698.145.343.331 30,83449636
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak berelasi 438.296.567.142 0,622848344
Pihak ketiga 30.849.240.407.196 43,83880631
Jumlah Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah31.287.536.974.338 44,46165466
Jumlah Dana Syirkah Temporer Bukan Bank 54.044.429.198.231 76,8007002
Dana SyirkahTemporer (lanjutan)
Bank Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah Pihak Ketiga244.384.621.261 0,347286673
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak ketiga 73.548.098.422 0,104516701
Jumlah Dana Syirkah Temporer bank 317.932.719.683 0,451803375
Musyarakah - giro Mudharabah
Musyarakah
Pihak ketiga 10.501.215.161 0,01492292
Jumlah Dana Syirkah Temporer 54.372.863.133.075 77,26742649
Surat Beharga Subordinasi yang Diterbitkan
Pihak berelasi 95.000.000.000 0,135001269
Pihak Ketiga 405.000.000.000 0,575531725
Jumlah 500.000.000.000 0,710532994
Ekuitas
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.989.021.935.000 2,826531422
Selisih revaluasi aset tetap 344.037.987.242 0,488900682
keuntungan / (kerugian) aktuarial 32.224.731.338 0,04579347
kerugian / keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat-surat beharga tersedia untuk dijual - bersih setelah pajak tangguhan5.951.934.681 0,008458092
saldo laba
Telah ditentukan penggunaanya 297.804.387.000 0,423199686
Belum ditentukan pengguanaanya 2.944.697.788.921 4,184609874
Jumlah Ekuitas 5.613.738.764.182 7,977493226
Jumlah Kewajiban, Dna Syirkah Temporer Dan Ekuitas 70.369.708.944.091 100
2015
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
Pendapatan Dari Jual Beli
Pendapatan keuntungan Murabahah 3.831.542.063.553 55,53864916
Pendapatan Bersih Istishna 1.148.114.167 0,016642049
Jumlah Pendapatan Dari Jual Beli 3.832.690.177.720 55,55529121
Pendapatan dari Sewa
Pendapatan Ijarah -Bersih 118.568.245.400 1,718660548
Pendapatan dari bagi hasil
Pendapatan Bagi hasil mudharabah 364.449.540.683 5,282738605
Pendapatan Bagi hasil musyarakah 887.759.782.682 12,86818161
Jumlah Pendapatan Bagi Hasil 1.252.209.323.365 18,15092021
Pendapatan Usaha Lainnya 756.548.156.607 10,96625378
Jumlah Pendapatan Pengelolaan dana oleh Bank sebagai 5.960.015.903.092 86,39112575
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer -2.438.224.170.055 -35,34234376
Hak Bagi Hasil Milik Bank 3.521.791.733.037 51,04878198
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan Imbalan jasa perbankan 938.785.565.880 13,60780629
Pendapatan Imbalan investasi terikat 73.677.840 0,001067969
Jumlah pendapatan usaha lainnya 938.859.243.720 13,60887425
Beban Usaha
Beban kepegawaian -1.370.214.646.997 -19,86142114
Beban administrasi -1.210.020.856.869 -17,53939347
Pembpenurunan nilai aset keuangan dan penyisihan kerugian aset produktif-991.024.877.662 -14,3650212
Beban penyusutan aset tetap -216.391.385.906 -3,136618381
Beban Bagi hasil pembiayaan diterima -1.058.467.742 -0,015342613
Beban bagi hasil surat beharga subordinasi yang diterbitkan -53.080.290.112 -0,769404997
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif-33.123.890.635 -0,480134659
Pemulihan / (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi-22.357.509.274 -0,324074705
Beban Usaha lain:
Beban bonus simpanan wadiah -58.577.086.939 -0,849081708
Beban lainnya -134.886.735.715 -1,955198969
Jumlah beban usaha -4.090.735.747.851 -59,29569185
Laba Usaha 369.915.228.906 5,361964393
Pendapatan Dan Beban Non-Usaha
Pendapatan non-usaha 16.795.574.959 0,243453818
Beban non-usaha -2.991.519.916 -0,04336243
Jumlah pendapatan dan beban non-usaha 13.804.055.043 0,200091388
Laba Sebelum Zakat Dan Manfaat / (Beban) Pajak Pengahasilan383.719.283.949 5,562055781
Zakat -9.592.982.099 -0,139051395
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 374.126.301.850 5,423004387
Manfaat / (beban) Pajak Penghasilan
Kini -69.763.427.750 -1,011229023
Tangguhan -14.787.154.318 -0,214341527
Beban Pajak Penghasilan - bersih -84.550.582.068 -1,22557055
Laba / (Rugi) Bersih 289.575.719.782 4,197433837
Pendapatan Komperhensif Lainnya :
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap 344.037.987.242 4,986870757
keuntungan / (kerugian) akutansi 44.964.340.543 0,651763361
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungam / (kerugian) yang belum direalisasi atas surat beharga dalam kelompok tersedia untuk dijual4.261.972.150 0,061777783
Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya-1.065.493.037 -0,015444446
Jumlah Penghasilan Komprehensif lain 392.198.806.898 5,684967456
Jumlah Laba Komprehensif 681.774.526.680 9,882401293
Laba / (Rugi) Bersih Per Saham Dasar 946 1,37124E-08
aktiva lancar: X2= EBIT/ total aset X3= EBT / Liabilites
77,46429399 0,055620558 0,386128814
Kewajiban lancar:
13,44378513
64,02050886
X1= Modal kerja / Total aset
0,640205089
NILAI S = X1+X2+X3+X4
0,640205089 0,055620558 0,386128814
S= 2,08195446
X1 X2 X3
PENDAPATAN
6.898.875.146.812
total sales (pendapatan usaha)
100
X4= total sales / total aset
1
1
X4
Aset 2014
Kas 1.153.579.952.064
Giro dan Penepatan Pada Bank Indonesia 13.026.071.161.239
Giro Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 158.204.616.191
Pihak Ketiga 375.195.231.617
Jumlah giro pada bank lain 533.399.847.808
Penyisihan kerugian -183.776.079
Bersih 533.216.071.729
Penempata Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 125.000.000.000
Pihak Ketiga 70.000.000.000
Jumlah penempatan pada bank lain 195.000.000.000
Penyisihan kerugian -1.950.000.000
Bersih 193.050.000.000
Investasi Pada Surat Beharga
Pihak Ketiga
Diukur pada biaya perolehan 205.320.367.968
Tersedia untuk dijual 429.755.455.568
Pihak Berelasi
Diukur pada biaya perolehan 1.184.565.718.738
Tersedia untuk dijual -
Diukur Pada Nilai wajar 47.857.227.500
Jumlah investasi pada surat beharga 1.867.498.769.774
Penyisihan Kerugian -145.060.696.468
Bersih 1.722.438.073.306
Piutang
Murabahah
Pihak berelasi 50.343.501.874
Pihak ketiga 33.664.294.591.822
Jumlah Piutang Murabahah 33.714.638.093.696
Istishna
Pihak ketiga 34.996.624.405
Piutang Ijarah
Pihak ketiga 88.745.313.735
Jumlah Piutang 33.838.380.031.836
Penyisihan kerugian -1.183.989.689.678
Bersih 32.654.390.342.158
Pinjaman Qardh
Pihak Ketiga 3.667.281.372.925
Penyisihan kerugian -81.881.567.630
Bersih 3.585.399.805.295
Pembiayaan
Mudharabah
Pihak berelasi 182.580.000.000
Pihak ketiga 2.981.550.260.940
Jumlah Mudharabah 3.164.130.260.940
Penyisihan kerugian -157.876.937.140
Bersih 3.006.253.323.800
Musyarakah
Pihak berelasi 399.222.075.861
Pihak ketiga 7.246.315.059.775
Jumlah Musyarakah 7.645.537.135.636
Penyisihan kerugian -314.705.553.801
Bersih 7.330.831.581.835
Jumlah pembiayaan 10.809.667.396.576
Penyisihan kerugian -472.582.490.941
Bersih 10.337.084.905.635
Tagihan Akseptasi
Pihak ketiga 129.801.645.719
Pihak berelasi 4.112.386.457
Jumlah tagihan akseptasi 133.914.032.176
Penyisihan kerugian -
Bersih 133.914.032.176
Aset Yang Diperoleh Untuk Ijarah
Nilai perolehan 1.041.576.384.423
Akumulasi penyusutan -223.762.966.181
Bersih 817.813.418.242
Penyertaan Modal Sementara
Pihak Berelasi 50.331.426.038
Penyisihan kerugian -503.314.260
Bersih 49.828.111.778
Aset Tetap
Nilai perolehan 1.569.850.838.612
Akumulasi penyusutan -844.446.318.737
Nilai buku 725.404.519.875
Aset Lain
Aset pajak tangguhan 198.925.955.710
agunan yang diambil alih 13.062.119.787
Penyisihan kerugian -13.062.119.787
Bersih -
Lainnya - Bersih 1.464.554.277.038
Jumlah Aset Lain 1.663.480.232.748
Jumlah Aset 66.595.670.626.245
Kewajiban, dana Syirkah Temporer dan Ekuitas
Kewajiban
Kewajiban Segerah
Pihak Berelasi 108.387.969.717
Pihak Ketiga 825.456.095.852
Jumlah 933.844.065.569
Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer dan Bonus Wadiah Pihak Ketiga Yang Belum Dibagikan61.216.141.837
Simapnan Wadiah
Giro Wadiah
Pihak berelasi 206.585.224.008
Pihak ketiga 4.979.986.100.014
Tabungan Wadiah
Pihak ketiga 1.700.702.512.078
Pihak berelasi 116.827.950
Jumlah Simpanan Wadiah 6.887.390.664.050
Simpanan Dari Bank Lain
Giro Wadiah
Pihak berelasi 430.961.983
Pihak ketiga 41.407.409.741
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 41.838.371.724
Kewajiban Akseptasi
Pihak Ketiga 126.293.007.999
Pihak Berelasi 7.621.028.177
Jumlah Kewajiban akseptasi 133.914.036.176
Utang Pajak 51.733.814.482
Pembiayaan Diterima 150.000.000.000
Estimasi Kerugian Komiten Dan Kontinjensi 1.646.397.799
Kewajiban Lain-lain 401.590.705.985
Jumlah Kewajiban 8.663.174.197.622
Dana SyirkahTemporer
Bukan bank
Investasi terikat
Pihak ketiga
Giro 2.970.106.498
Tabungan 534.109.603.480
Jumlah Investasi Terikat 537.079.709.978
Investasi tidak terikat tabungan
Mudharabah
Pihak berelasi 37.195.441.041
Pihak ketiga 20.412.437.815.901
Jumlah Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah 20.449.633.256.942
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak berelasi 455.230.039.620
Pihak ketiga 31.480.676.063.130
Jumlah Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah 31.935.906.102.750
Jumlah Dana Syirkah Temporer Bukan Bank 52.922.619.069.670
Dana SyirkahTemporer (lanjutan)
Bank Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah Pihak Ketiga 163.544.397.003
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak ketiga 78.760.823.245
Jumlah Dana Syirkah Temporer bank 242.305.220.248
Musyarakah - giro Mudharabah
Musyarakah
Pihak ketiga 10.562.836.278
Jumlah Dana Syirkah Temporer 53.175.487.126.196
Surat Beharga Subordinasi yang Diterbitkan
Pihak berelasi 95.000.000.000
Pihak Ketiga 405.000.000.000
Jumlah 500.000.000.000
Ekuitas
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.489.021.935.000
Selisih revaluasi aset tetap -
keuntungan / (kerugian) aktuarial -12.739.609.205
kerugian / keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat-surat beharga tersedia untuk dijual - bersih setelah pajak tangguhan2.755.455.568
saldo laba
Telah ditentukan penggunaanya 297.804.387.000
Belum ditentukan pengguanaanya 2.840.167.138.064
Jumlah Ekuitas 4.617.009.306.427
Jumlah Kewajiban, Dna Syirkah Temporer Dan Ekuitas 66.955.670.630.245
2014
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
Pendapatan Dari Jual Beli
Pendapatan keuntungan Murabahah 3.838.525.690.921
Pendapatan Bersih Istishna 5.215.433.615
Jumlah Pendapatan Dari Jual Beli 3.843.741.124.536
Pendapatan dari Sewa
Pendapatan Ijarah -Bersih 20.716.756.263
Pendapatan dari bagi hasil
Pendapatan Bagi hasil mudharabah 417.493.598.505
Pendapatan Bagi hasil musyarakah 733.357.497.883
Jumlah Pendapatan Bagi Hasil 1.150.851.096.388
Pendapatan Usaha Lainnya 471.883.094.684
Jumlah Pendapatan Pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib 5.487.192.071.871
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer -2.451.301.867.709
Hak Bagi Hasil Milik Bank 3.035.890.204.162
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan Imbalan jasa perbankan 1.001.961.606.605
Pendapatan Imbalan investasi terikat 128.049.780
Jumlah pendapatan usaha lainnya 1.002.089.656.385
Beban Usaha
Beban kepegawaian -1.435.306.565.044
Beban administrasi -1.146.908.757.903
Pembpenurunan nilai aset keuangan dan penyisihan kerugian aset produktif-974.558.277.516
Beban penyusutan aset tetap -202.091.011.286
Beban Bagi hasil pembiayaan diterima -47.172.379.440
Beban bagi hasil surat beharga subordinasi yang diterbitkan -51.170.527.434
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif -30.558.536.472
Pemulihan / (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 1.073.206.082
Beban Usaha lain:
Beban bonus simpanan wadiah -63.764.165.601
Beban lainnya -123.949.793.313
Jumlah beban usaha -4.074.406.807.927
Laba Usaha -36.426.947.380
Pendapatan Dan Beban Non-Usaha
Pendapatan non-usaha 15.597.902.968
Beban non-usaha -2.033.939.725
Jumlah pendapatan dan beban non-usaha 13.563.963.243
Laba Sebelum Zakat Dan Manfaat / (Beban) Pajak Pengahasilan -22.862.984.137
Zakat -2.815.220.867
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan -25.678.205.004
Manfaat / (beban) Pajak Penghasilan
Kini -69.059.284.500
Tangguhan 49.926.677.384
Beban Pajak Penghasilan - bersih -19.132.607.116
Laba / (Rugi) Bersih -44.810.812.120
Pendapatan Komperhensif Lainnya :
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap -
keuntungan / (kerugian) akutansi -7.168.939.970
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungam / (kerugian) yang belum direalisasi atas surat beharga dalam kelompok tersedia untuk dijual4.268.646.640
Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya-1.067.161.660
Jumlah Penghasilan Komprehensif lain -3.967.454.990
Jumlah Laba Komprehensif -48.778.267.110
Laba / (Rugi) Bersih Per Saham Dasar -150
1,732214634
19,55993691
0,237559911 aktiva lancar:
0,563392827 95,18482487
0,800952739 Kewajiban lancar:
-0,000275958 12,18034658
0,800676781 83,00447829
X1= Modal kerja / Total aset
0,187699889 0,830044783
0,105111938
0,292811827 NILAI S = X1+X2+X3+X4
-0,002928118 0,830044783
0,289883709 S=
0,308308883
0,645320411
1,778742834
0,07186237
2,804234498
-0,217823013
2,586411485
0,075595758
50,55027493
50,62587069
0,0525509
0,133259884
50,81168147
-1,777877869
49,0338036
5,50678646
-0,122953289
5,383833171
0,274161966
4,47709323
4,751255196
-0,237067869
4,514187327
X1
0,599471515
10,88106027
11,48053179
-0,472561581
11,00797021
16,23178698
-0,70962945
15,52215753
0,194910036
0,006175156
0,201085192
0,201085192
1,564030176
-0,336002272
1,228027904
0,075577625
-0,000755776
0,074821848
2,357286628
-1,268019844
1,089266784
0,298707039
0,019614067
-0,019614067
2,199173405
2,497880443
100
0,162755279
1,239504142
1,402259421
0,091922104
0,310208189
7,477942715
2,553773385
0,000175429
10,34209972
0,000647132
0,06217733
0,062824462
0,189641469
0,011443729
0,201085198
0,07768345
0,225239867
0,002472229
0,603028248
13,0086147
0,004459909
0,802018507
0,806478417
0,055852641
30,65129854
30,70715118
0,683573024
47,27135528
47,9549283
79,4685579
0,245578122
0,118267182
0,363845304
0,015861146
79,84826435
0,142651916
0,608147641
0,750799557
2,235914018
-0,019129786
0,00413759
0,447182804
4,264792458
6,932897083
100,5405757
6.489.281.728.256
59,15178061
0,080369967
59,23215058
0,319245752
6,433587198
11,30105809
17,73464529
7,271730747
84,55777236
-37,77462546
46,78314691
15,44025439
0,00197325
15,44222764
-22,11811145
-17,67389375
-15,01796837
-3,114227733
-0,726927593
-0,788539157
-0,470907841
0,016538134
-0,982607448
-1,910069535
-62,78671475
-0,561340205
0,24036409
-0,031343064
0,209021026
-0,352319179
-0,043382627
-0,395701806
-1,064205368
0,769371395
-0,294833973
-0,690535779
-0,110473551
0,065779956
-0,016444989
-0,061138584
-0,751674363
-2,3115E-09
X2= EBIT/ total aset X3= EBT / Liabilites
-0,003523192 -0,030418443
-0,003523192 -0,030418443
1,796103148
X2 X3
total sales (pendapatan usaha)
100
X4= total sales / total aset
1
1
X4
Aset 2011
Kas 1.052.994.796.839 2,163453514
Giro dan Penepatan Pada Bank Indonesia 7.097.490.254.294 14,58230399
Giro Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 148.376.481.266 0,304850148
Pihak Ketiga 437.733.463.461 0,899354871
Jumlah giro pada bank lain 586.109.944.727 1,204205019
Penyisihan kerugian -6.150.962.855 -0,012637595
Bersih 579.958.981.872 1,191567424
Penempata Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 50.000.000.000 0,102728595
Pihak Ketiga 131.607.500.000 0,270397071
Jumlah penempatan pada bank lain 181.607.500.000 0,373125665
Penyisihan kerugian -1.816.075.000 -0,003731257
Bersih 179.791.425.000 0,369394409
Investasi Pada Surat Beharga
Pihak Berelasi
Dimiliki hingga jatuh tempo 1.537.977.108.655 3,159884541
Tersedia untuk dijual 76.655.000.000 0,157493209
Nilai wajar melalui laporan laba rugi 5.702.000.000 0,011715169
Pihak Ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo 494.424.939.400 1,015831584
Tersedia untuk dijual 75.093.194.175 0,154284366
Jumlah investasi pada surat beharga 2.189.852.242.230 4,499208869
Penyisihan Kerugian -73.044.263.739 -0,150074691
Bersih 2.116.807.978.491 4,349134177
Piutang
Murabahah
Pihak berelasi 137.849.986.050 0,283222707
Pihak ketiga 19.635.963.400.494 40,34349851
Jumlah Piutang Murabahah 19.773.813.386.544 40,62672122
Istishna
Pihak ketiga 66.489.643.446 0,136607753
Piutang Ijarah
Pihak ketiga 62.451.306.841 0,1283107
Jumlah Piutang 19.902.754.336.831 40,89163967
Penyisihan kerugian -536.435.791.361 -1,1021459
Bersih 19.366.318.545.470 39,78949377
Pinjaman Qardh
Pihak Ketiga 6.529.509.884.957 13,41534749
Penyisihan kerugian -41.644.571.227 -0,085561766
Bersih 6.487.865.313.730 13,32978573
Pembiayaan
Mudharabah
Pihak berelasi 197.358.726.136 0,405487692
Pihak ketiga 4.473.781.229.217 9,191705173
Jumlah Mudharabah 4.671.139.955.353 9,597192865
Penyisihan kerugian -80.359.109.429 -0,165103568
Bersih 4.590.780.845.924 9,432089297
Musyarakah
Pihak berelasi 660.072.398.675 1,356166198
Pihak ketiga 4.768.128.541.589 9,796462888
Jumlah Musyarakah 5.428.200.940.264 11,15262909
Penyisihan kerugian -316.028.507.531 -0,649303289
Bersih 5.112.172.432.733 10,5033258
Jumlah pembiayaan 10.099.340.895.617 20,74982195
Penyisihan kerugian -396.387.616.960 -0,814406857
Bersih 9.702.953.278.657 19,93541509
Aset Yang Diperoleh Untuk Ijarah
Nilai perolehan 332.727.800.804 0,683613188
Akumulasi penyusutan -137.654.335.091 -0,282820728
Bersih 195.073.465.713 0,40079246
Aset Tetap
Nilai perolehan 844.071.677.841 1,734205946
Akumulasi penyusutan -333.008.588.637 -0,684190087
Nilai buku 511.063.089.204 1,050015859
Aset Lain
Aset pajak tangguhan 91.241.445.677 0,18746211
agunan yang diambil alih 22.062.119.787 0,045328211
Penyisihan kerugian -22.062.119.787 -0,045328211
Bersih -
Lainnya 1.290.381.450.914 2,651181461
Jumlah aset lain 1.381.622.896.591 2,838643571
Jumlah Aset 48.671.940.025.861 100
Kewajiban, dana Syirkah Temporer dan Ekuitas
Kewajiban
Kewajiban Segerah
Pihak Berelasi 99.074.290.311 0,203555252
Pihak Ketiga 538.722.842.526 1,106844811
Jumlah 637.797.132.837 1,310400063
Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer dan Bonus Wadiah Pihak Ketiga Yang Belum Dibagikan106.841.886.190 0,219514336
Simapnan Wadiah
Giro Wadiah
Pihak berelasi 1.270.429.356.269 2,610188449
Pihak ketiga 3.313.093.195.715 6,806988162
Tabungan Wadiah
Pihak ketiga 512.339.658.054 1,052638662
Jumlah Simpanan Wadiah 5.095.862.210.038 10,46981527
Simpanan Dari Bank Lain
Giro Wadiah
Pihak berelasi 2.161.483.231 0,004440923
Pihak ketiga 31.331.677.909 0,064373185
Sertifikat Investasi Mudharabah
Antar bank (SIMA) 45.337.500.000 0,093149153
Jumlah Simpanan dari abnk lain 78.830.661.140 0,161963261
Hutang Pajak 73.338.262.934 0,150678734
Pembiayaan Diterima 750.000.000.000 1,54092892
Estimasi Kerugian Komitmen Dan Kontinjensi 2.700.565.929 0,005548507
Kewajiban Lain-Lain 295.768.714.447 0,607678088
Jumlah Kewajiban 7.041.139.433.515 14,46652718
Surat Beharga Subordinasi yang Diterbitkan
Pihak berelasi 172.000.000.000 0,353386366
Pihak Ketiga 528.000.000.000 1,08481396
Jumlah 700.000.000.000 1,438200326
Dana SyirkahTemporer
Bukan bank
Investasi terikat
Pihak ketiga
Giro 83.633.335.280 0,1718307
Tabungan 400.376.751.410 0,82260282
Jumlah Investasi Terikat 484.010.086.690 0,99443352
Investasi tidak terikat tabungan
Mudharabah
Pihak berelasi 86.870.115.112 0,178480897
Pihak ketiga 13.424.240.012.138 27,58106623
Jumlah Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah 13.511.110.127.250 27,75954712
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak berelasi 5.915.186.653.403 12,15317625
Pihak ketiga 17.609.525.131.090 36,1800354
Jumlah Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah 23.524.711.784.493 48,33321165
Jumlah Dana Syirkah Temporer Bukan Bank 37.519.831.998.433 77,08719229
Bank Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah Pihak Ketiga162.546.191.785 0,333962837
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah 173.199.352.575 0,355850522
Jumlah Dana Syirkah Temporer Bank 335.745.544.360 0,689813359
Dana Syirkah Temporer (lanjutan)
Musyarakah - Giro Mudharabah
Musyarakah
Pihak ketiga 1.968.580.682 0,004044591
Jumlah Dana Syirkah Temporer 37.857.546.123.475 77,78105024
Ekuitas
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.158.243.565.000 2,379694675
kerugian / keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat-surat beharga tersedia untuk dijual - bersih setelah pajak tangguhan5.068.645.632 0,010413897
saldo laba
Telah ditentukan penggunaanya 206.993.157.660 0,425282324
Belum ditentukan pengguanaanya 1.702.959.100.579 3,498851905
Jumlah Ekuitas 3.073.264.468.871 6,3142428
Jumlah Kewajiban, Dna Syirkah Temporer Dan Ekuitas 48.671.950.025.861 100,0000205
2011
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
Pendapatan Dari Jual Beli
Pendapatan keuntungan Murabahah 2.172.847.508.517 44,77310668
Pendapatan Bersih Istishna 7.731.671.704 0,159316731
Jumlah Pendapatan Dari Jual Beli 2.180.579.180.221 44,93242341
Pendapatan dari Sewa
Pendapatan Ijarah -Bersih 14.758.990.829 0,304119764
Pendapatan dari bagi hasil
Pendapatan Bagi hasil mudharabah 636.927.647.725 13,12435843
Pendapatan Bagi hasil musyarakah 558.024.693.202 11,49850554
Jumlah Pendapatan Bagi Hasil 1.194.952.340.927 24,62286397
Pendapatan Usaha Lainnya 380.981.026.004 7,850391734
Jumlah Pendapatan Pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib3.771.271.537.981 77,70979888
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer -1.780.550.413.371 -36,68953909
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan Imbalan jasa perbankan 1.067.492.411.463 21,99645922
Pendapatan Imbalan investasi terikat 14.255.350.919 0,293741896
Jumlah pendapatan usaha lainnya 1.081.747.762.382 22,29020112
Beban Usaha
Beban kepegawaian -964.882.009.934 -19,88209711
Beban administrasi -767.925.636.211 -15,82366747
Beban penyisihan kerugian aset produktif -346.336.682.145 -7,136519777
Beban penyusutan aset tetap -87.995.205.053 -1,813205339
Beban Bagi hasil pembiayaan diterima -13.042.140.484 -0,268742811
Beban bagi hasil surat beharga subordinasi yang diterbitkan -28.151.736.252 -0,580087045
Pemulihan penyisihan kergian aset non-produktif -
Pemulihan / (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 640.386.142 0,013195623
Beban Usaha lain:
Beban bonus simpanan wadiah -32.904.844.599 -0,678028307
Beban lainnya -71.048.304.429 -1,464002099
Jumlah beban usaha -2.311.646.172.965 -47,63315433
Laba Usaha 760.822.714.027 15,67730658
Pendapatan Dan Beban Non-Usaha
Pendapatan non-usaha 6.758.004.149 0,139253601
Beban non-usaha -468.673.011 -0,009657349
Jumlah pendapatan dan beban non-usaha 6.289.331.138 0,129596252
Laba Sebelum Zakat Dan Manfaat / (Beban) Pajak Pengahasilan 767.112.045.165 15,80690283
Zakat -19.177.801.129 -0,395172571
Laba Sebelum Manfaat / (Beban) Pajak Pengahasilan 747.934.244.036 15,41173026
Manfaat / (beban) Pajak Penghasilan
Kini -207.953.639.500 -4,285036317
Tangguhan 11.089.643.081 0,228510179
Beban Pajak Penghasilan - bersih -196.863.996.419 -4,056526138
Laba Bersih 551.070.247.617 11,35520412
Laba Bersih Per Saham Dasar 3.376 6,95649E-08
96,11134057 0,158069028 1,065337248
Kewajiban lancar:
13,85884909
82,25249148
X1= Modal kerja / Total aset
0,822524915
NILAI S = X1+X2+X3+X4
0,822524915 0,158069028 1,065337248
S= 3,045931191
X1 X2 X3
4.853.019.300.363
100
X4= total sales / total aset
1
1
0,158
X4
Aset 2013
Kas 1.444.785.308.390 2,258699524
Giro dan Penepatan Pada Bank Indonesia 9.157.117.991.948 14,315745
Giro Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 169.097.399.528 0,264357766
Pihak Ketiga 518.373.235.873 0,810396793
Jumlah giro pada bank lain 687.470.635.401 1,074754559
Penyisihan kerugian -6.932.161.458 -0,010837368
Bersih 680.538.473.943 1,063917191
Penempata Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 50.000.000.000 0,078167307
Pihak Ketiga -
Jumlah penempatan pada bank lain 50.000.000.000 0,078167307
Penyisihan kerugian -500.000.000 -0,000781673
Bersih 49.500.000.000 0,077385634
Investasi Pada Surat Beharga
Pihak Berelasi
Diukur pada biaya perolehan 1.150.208.992.397 1,79817478
Diukur Pada Nilai wajar 35.361.055.150 0,055281569
Pihak Ketiga
Diukur pada biaya perolehan 304.994.504.003 0,476811978
Tersedia untuk dijual 26.405.293.949 0,041280614
Jumlah investasi pada surat beharga 1.516.969.845.499 2,371548941
Penyisihan Kerugian -143.320.241.814 -0,224059146
Bersih 1.373.649.603.685 2,147489795
Piutang
Murabahah
Pihak berelasi 121.571.475.843 0,190058297
Pihak ketiga 33.085.804.271.288 51,72456414
Jumlah Piutang Murabahah 33.207.375.747.131 51,91462244
Istishna
Pihak ketiga 57.952.930.826 0,09060049
Piutang Ijarah
Pihak ketiga 67.609.739.857 0,105697425
Jumlah Piutang 33.332.938.417.814 52,11092035
Penyisihan kerugian -970.683.944.472 -1,51751499
Bersih 32.362.254.473.342 50,59340536
Pinjaman Qardh
Pihak Ketiga 5.613.054.861.843 8,775147609
Penyisihan kerugian -58.316.069.764 -0,091168202
Bersih 5.554.738.792.079 8,683979407
Pembiayaan
Mudharabah
Pihak berelasi 97.489.261.239 0,15240946
Pihak ketiga 3.811.274.743.281 5,958341629
Jumlah Mudharabah 3.908.764.004.520 6,110751089
Penyisihan kerugian -205.066.106.677 -0,320589305
Bersih 3.703.697.897.843 5,790161784
Musyarakah
Pihak berelasi 140.428.887.882 0,219538959
Pihak ketiga 7.197.696.504.980 11,25249099
Jumlah Musyarakah 7.338.125.392.862 11,47202995
Penyisihan kerugian -289.418.367.296 -0,452461085
Bersih 7.048.707.025.566 11,01956887
Jumlah pembiayaan 11.246.889.397.382 17,58278104
Penyisihan kerugian -494.484.473.973 -0,77305039
Bersih 10.752.404.923.409 16,80973065
Aset Yang Diperoleh Untuk Ijarah
Nilai perolehan 456.551.018.769 0,713747269
Akumulasi penyusutan -188.998.967.103 -0,295470804
Bersih 267.552.051.666 0,418276465
Aset Tetap
Nilai perolehan 1.435.571.842.485 2,244295688
Akumulasi penyusutan -647.700.758.574 -1,012580476
Nilai buku 787.871.083.911 1,231715212
Aset Lain
Aset pajak tangguhan 145.608.904.944 0,227637118
agunan yang diambil alih 13.062.119.787 0,020420614
Penyisihan kerugian -13.062.119.787 -0,020420614
Bersih -
Lainnya - Bersih 1.389.339.570.472 2,172018644
Jumlah Aset Lain 1.534.948.475.416 2,399655762
Jumlah Aset 63.965.361.177.789 100
Kewajiban, dana Syirkah Temporer dan Ekuitas
Kewajiban
Kewajiban Segerah
Pihak Berelasi 69.587.375.504 0,108789154
Pihak Ketiga 684.043.514.497 1,069396783
Jumlah 753.630.890.001 1,178185937
Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer dan Bonus Wadiah Pihak Ketiga Yang Belum Dibagikan56.965.430.189 0,089056685
Simapnan Wadiah
Giro Wadiah
Pihak berelasi 144.563.753.266 0,226003185
Pihak ketiga 7.362.822.871.941 11,51064066
Tabungan Wadiah
Pihak ketiga 1.607.829.438.489 2,513593934
Pihak berelasi 120.826.446 0,000188894
Jumlah Simpanan Wadiah 9.115.336.890.142 14,25042667
Simpanan Dari Bank Lain
Giro Wadiah
Pihak berelasi 517.195.092 0,000808555
Pihak ketiga 27.681.869.683 0,043276344
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 28.199.064.775 0,044084899
Utang Pajak 47.180.538.356 0,073759512
Pembiayaan Diterima 600.000.000.000 0,938007679
Estimasi Kerugian Komiten Dan Kontinjensi 2.694.056.815 0,004211743
Kewajiban Lain-lain 425.678.330.288 0,665482571
Jumlah Kewajiban 11.029.685.200.566 17,2432157
Surat Beharga Subordinasi yang Diterbitkan
Pihak berelasi 95.000.000.000 0,148517883
Pihak Ketiga 405.000.000.000 0,633155184
Jumlah 500.000.000.000 0,781673066
Dana SyirkahTemporer
Bukan bank
Investasi terikat
Pihak ketiga
Giro 3.612.062.836 0,005646904
Tabungan 689.174.056.925 1,077417596
Jumlah Investasi Terikat 692.786.119.761 1,083064501
Investasi tidak terikat tabungan
Mudharabah
Pihak berelasi 94.833.053.376 0,148256887
Pihak ketiga 19.709.269.202.079 30,81240978
Jumlah Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah 19.804.102.255.455 30,96066667
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak berelasi 931.213.624.913 1,455809219
Pihak ketiga 25.903.040.110.679 40,49541757
Jumlah Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah 26.834.253.735.592 41,95122679
Jumlah Dana Syirkah Temporer Bukan Bank 47.331.142.110.808 73,99495796
Bank Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah Pihak Ketiga144.875.521.584 0,226490586
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak ketiga 83.396.871.023 0,130378176
Jumlah Dana Syirkah Temporer 228.272.392.607 0,356868762
Musyarakah - Giro Mudharabah Musyarakah
Pihak ketiga 14.262.559.498 0,022297317
Jumlah Dana Syirkah Temporer 47.573.677.062.913 74,37412404
Ekuitas
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.489.021.935.000 2,327856683
kerugian / keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat-surat beharga tersedia untuk dijual - bersih setelah pajak tangguhan-446.029.412 -0,000697298
saldo laba
Telah ditentukan penggunaanya 291.648.713.000 0,455947887
Belum ditentukan pengguanaanya 3.081.774.295.722 4,817879926
Jumlah Ekuitas 4.861.998.914.310 7,600987198
Jumlah Kewajiban, Dna Syirkah Temporer Dan Ekuitas 63.965.361.177.789 100
2013
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
Pendapatan Dari Jual Beli
Pendapatan keuntungan Murabahah 3.773.500.454.359 56,9046409
Pendapatan Bersih Istishna 6.131.214.513 0,092459128
Jumlah Pendapatan Dari Jual Beli 3.779.631.668.872 56,99710003
Pendapatan dari Sewa
Pendapatan Ijarah -Bersih 42.677.442.776 0,64357871
Pendapatan dari bagi hasil
Pendapatan Bagi hasil mudharabah 543.973.127.108 8,20315138
Pendapatan Bagi hasil musyarakah 704.006.732.169 10,61646892
Jumlah Pendapatan Bagi Hasil 1.247.979.859.277 18,8196203
Pendapatan Usaha Lainnya 367.562.425.529 5,542866123
Jumlah Pendapatan Pengelolaan dana oleh Bank sebagai 5.437.851.396.454 82,00316517
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer -2.080.941.725.825 -31,38074133
Hak Bagi Hasil Milik Bank 3.356.909.670.629 50,62242384
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan Imbalan jasa perbankan 1.193.130.200.084 17,99248375
Pendapatan Imbalan investasi terikat 288.532.495 0,004351089
Jumlah pendapatan usaha lainnya 1.193.418.732.579 17,99683483
Beban Usaha
Beban kepegawaian -1.192.402.774.018 -17,98151411
Beban administrasi -1.125.393.507.431 -16,97100986
Beban penyisihan kerugian aset produktif -837.322.319.025 -12,62687694
Beban penyusutan aset tetap -187.285.335.024 -2,824275461
Beban Bagi hasil pembiayaan diterima -53.048.704.960 -0,799978042
Beban bagi hasil surat beharga subordinasi yang diterbitkan -47.700.748.473 -0,719330498
Pemulihan penyisihan kergian aset non-produktif -34.902.784.293 -0,526336337
Pemulihan / (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 1.660.101.530 0,025034443
Beban Usaha lain:
Beban bonus simpanan wadiah -66.907.487.861 -1,008969422
Beban lainnya -109.459.961.260 -1,650663585
Jumlah beban usaha -3.652.763.520.815 -55,08391982
Laba Usaha 897.564.882.393 13,53533886
Pendapatan Dan Beban Non-Usaha
Pendapatan non-usaha 9.747.808.077 0,146997602
Beban non-usaha -813.796.301 -0,012272103
Jumlah pendapatan dan beban non-usaha 8.934.011.776 0,134725499
Laba Sebelum Zakat Dan Manfaat / (Beban) Pajak Pengahasilan906.498.894.169 13,67006435
Zakat -22.662.472.354 -0,341751609
Laba Sebelum Manfaat / (Beban) Pajak Pengahasilan 883.836.421.815 13,32831275
Manfaat / (beban) Pajak Penghasilan
Kini -255.966.222.500 -3,859987868
Tangguhan 23.369.990.155 0,352421025
Beban Pajak Penghasilan - bersih -232.596.232.345 -3,507566843
Laba Neto 651.240.189.470 9,820745902
Beban / Penghasilan Komperhensip Lainnya
(kerugian) / keuntungan yang belum direalisasi atau surat-surat beharga yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak-709.821.685 -0,010704159
Jumlah Laba Komperhensif 650.530.367.785 9,810041744
Laba Neto Per Saham Dasar 2.232 3,36587E-08
102,1587908 0,136700644 0,772959811
Kewajiban lancar:
16,57773313
85,58105768
X1= Modal kerja / Total aset
0,855810577
NILAI S = X1+X2+X3+X4
0,855810577 0,136700644 0,772959811
S= 2,765471031
X1 X2 X3
6.631.270.129.033
100
X4= total sales / total aset
1
1
X4
Aset 2012
Kas 1.108.282.646.315 2,043693518
Giro dan Penepatan Pada Bank Indonesia 5.425.378.388.198 10,00449721
Giro Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 106.092.735.229 0,195636949
Pihak Ketiga 165.196.724.485 0,304625788
Jumlah giro pada bank lain 271.289.459.714 0,500262737
Penyisihan kerugian -2.728.200.198 -0,005030851
Bersih 268.561.259.516 0,495231886
Penempata Pada Bank Lain
Pihak Berelasi 105.000.000.000 0,193621925
Pihak Ketiga 65.000.000.000 0,119861192
Jumlah penempatan pada bank lain 170.000.000.000 0,313483117
Penyisihan kerugian -1.700.000.000 -0,003134831
Bersih 168.300.000.000 0,310348285
Investasi Pada Surat Beharga
Pihak Berelasi 1.426.828.108.473 2,63109719
Diukur pada biaya perolehan 11.048.605.000 0,02037383
Diukur Pada Nilai wajar
Pihak Ketiga
Diukur pada biaya perolehan 430.389.967.575 0,79364699
Tersedia untuk dijual 27.351.723.031 0,050437079
Jumlah investasi pada surat beharga 1.895.618.404.079 3,495555089
Penyisihan Kerugian -143.972.657.984 -0,265488221
Bersih 1.751.645.746.095 3,230066868
Piutang
Murabahah
Pihak berelasi 207.032.014.855 0,381770831
Pihak ketiga 27.342.232.464.859 50,41957792
Jumlah Piutang Murabahah 27.549.264.479.714 50,80134875
Istishna
Pihak ketiga 67.982.544.214 0,125361058
Piutang Ijarah
Pihak ketiga 136.307.696.686 0,251353892
Jumlah Piutang 27.753.554.720.614 51,1780637
Penyisihan kerugian -796.364.309.536 -1,468510386
Bersih 26.957.190.411.078 49,70955332
Pinjaman Qardh
Pihak Ketiga 6.199.260.625.477 11,43155024
Penyisihan kerugian -65.613.771.900 -0,120992998
Bersih 6.133.646.853.577 11,31055724
Pembiayaan
Mudharabah
Pihak berelasi 208.542.959.936 0,384557041
Pihak ketiga 4.065.217.157.991 7,496334966
Jumlah Mudharabah 4.273.760.117.927 7,880892007
Penyisihan kerugian -112.259.348.404 -0,207008296
Bersih 4.161.500.769.523 7,673883711
Musyarakah
Pihak berelasi 203.803.014.000 0,375816494
Pihak ketiga 6.132.965.757.581 11,30930129
Jumlah Musyarakah 6.336.768.771.581 11,68511779
Penyisihan kerugian -287.691.781.654 -0,53050892
Bersih 6.049.076.989.927 11,15460887
Jumlah pembiayaan 10.610.528.889.508 19,56600979
Penyisihan kerugian -399.951.130.058 -0,737517216
Bersih 10.210.577.759.450 18,82849258
Aset Yang Diperoleh Untuk Ijarah
Nilai perolehan 375.242.524.434 0,691954094
Akumulasi penyusutan -183.778.073.094 -0,338890136
Bersih 191.464.451.340 0,353063958
Aset Tetap
Nilai perolehan 1.207.883.104.151 2,227358588
Akumulasi penyusutan -464.284.734.212 -0,856149561
Nilai buku 743.598.369.939 1,371209026
Aset Lain
Aset pajak tangguhan 122.002.307.392 0,224974491
agunan yang diambil alih 13.062.119.787 0,024086788
Penyisihan kerugian -13.062.119.787 -0,024086788
Bersih -
Lainnya - Bersih 1.148.747.591.622 2,118311619
Jumlah Aset Lain 1.270.749.899.014 2,34328611
Jumlah Aset 54.229.395.784.522 100
Kewajiban, dana Syirkah Temporer dan Ekuitas
Kewajiban
Kewajiban Segerah
Pihak Berelasi 112.812.995.821 0,208029232
Pihak Ketiga 633.550.680.738 1,16827907
Jumlah 746.363.676.559 1,376308302
Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer dan Bonus 39.952.815.613 0,073673724
Simapnan Wadiah
Giro Wadiah
Pihak berelasi 43.409.216.801 0,080047392
Pihak ketiga 6.387.502.697.541 11,77867207
Tabungan Wadiah
Pihak ketiga 901.347.921.061 1,662102091
Pihak berelasi 176.401.832 0,000325288
Jumlah Simpanan Wadiah 7.332.436.237.235 13,52114685
Simpanan Dari Bank Lain
Giro Wadiah
Pihak berelasi 6.391.071.948 0,011785254
Pihak ketiga 31.585.080.325 0,058243467
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 37.976.152.273 0,070028721
Utang Pajak 112.464.259.877 0,207386157
Pembiayaan Diterima 600.000.000.000 1,106411
Estimasi Kerugian Komiten Dan Kontinjensi 2.971.015.164 0,005478606
Kewajiban Lain-lain 296.466.988.933 0,546690563
Jumlah Kewajiban 9.168.631.145.654 16,90712392
Surat Beharga Subordinasi yang Diterbitkan
Pihak berelasi 425.000.000.000 0,783707791
Pihak Ketiga 75.000.000.000 0,138301375
Jumlah 500.000.000.000 0,922009166
Dana SyirkahTemporer
Bukan bank
Investasi terikat
Pihak ketiga
Giro 271.227.198 0,000500148
Tabungan 720.450.853.824 1,328524582
Jumlah Investasi Terikat 720.722.081.022 1,32902473
Investasi tidak terikat tabungan
Mudharabah
Pihak berelasi 29.929.009.897 0,055189643
Pihak ketiga 17.496.073.494.751 32,26308028
Jumlah Investasi Tidak Terikat Tabungan 17.526.002.504.648 32,31826992
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak berelasi 1.948.411.728.983 3,592906948
Pihak ketiga 19.878.232.704.618 36,65582553
Jumlah Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah21.826.644.433.601 40,24873248
Jumlah Dana Syirkah Temporer Bukan Bank 40.073.369.019.271 73,89602713
Bank Investasi Tidak Terikat Tabungan Mudharabah 181.054.334.269 0,333867512
Investasi Tidak Terikat Deposito Mudharabah
Pihak ketiga 122.764.968.979 0,226380853
Jumlah Dana Syirkah Temporer 303.819.303.248 0,560248365
Musyarakah - Giro Mudharabah Musyarakah
Pihak ketiga 2.886.139.624 0,005322094
Jumlah Dana Syirkah Temporer 40.880.074.462.143 75,38360675
Ekuitas
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.458.243.565.000 2,689027867
kerugian / keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat-surat beharga tersedia untuk dijual - bersih setelah pajak tangguhan263.792.273 0,000486438
saldo laba
Telah ditentukan penggunaanya 231.648.713.000 0,427164474
Belum ditentukan pengguanaanya 2.490.534.106.252 4,59259055
Jumlah Ekuitas 4.180.690.176.525 7,709269329
Jumlah Kewajiban, Dna Syirkah Temporer Dan Ekuitas54.729.395.784.322 100,9220092
2012
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
Pendapatan Dari Jual Beli
Pendapatan keuntungan Murabahah 3.077.631.899.360 52,84812076
Pendapatan Bersih Istishna 4.123.880.824 0,070813976
Jumlah Pendapatan Dari Jual Beli 3.081.755.780.184 52,91893474
Pendapatan dari Sewa
Pendapatan Ijarah -Bersih 33.111.317.787 0,568577068
Pendapatan dari bagi hasil
Pendapatan Bagi hasil mudharabah 629.464.723.271 10,80896897
Pendapatan Bagi hasil musyarakah 602.854.635.101 10,35202896
Jumlah Pendapatan Bagi Hasil 1.232.319.358.372 21,16099794
Pendapatan Usaha Lainnya 337.606.841.004 5,797277806
Jumlah Pendapatan Pengelolaan dana oleh Bank sebagai 4.684.793.297.347 80,44578755
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer-1.913.566.492.744 -32,85915808
Hak Bagi Hasil Milik Bank 2.771.226.804.603 47,58662947
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan Imbalan jasa perbankan 1.131.724.577.946 19,43361621
Pendapatan Imbalan investasi terikat 7.022.971.321 0,12059624
Jumlah pendapatan usaha lainnya 1.138.747.549.267 19,55421245
Beban Usaha
Beban kepegawaian -973.159.658.117 -16,7107896
Beban administrasi -1.035.104.821.179 -17,77449233
Beban penyisihan kerugian aset produktif -384.666.111.796 -6,605364707
Beban penyusutan aset tetap -139.364.040.496 -2,393115188
Beban Bagi hasil pembiayaan diterima -71.317.055.905 -1,224633909
Beban bagi hasil surat beharga subordinasi yang diterbitkan -53.592.152.787 -0,920267483
Pemulihan penyisihan kergian aset non-produktif 9.000.000.000 0,154545151
Pemulihan / (beban) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi-193.089.407 -0,00331567
Beban Usaha lain:
Beban bonus simpanan wadiah -42.941.658.670 -0,73738057
Beban lainnya -99.402.173.494 -1,706902658
Jumlah beban usaha -2.790.740.761.851 -47,92171696
Laba Usaha 1.119.233.592.019 19,21912495
Pendapatan Dan Beban Non-Usaha
Pendapatan non-usaha 7.453.555.593 0,127990097
Beban non-usaha -1.422.898.552 -0,024433564
Jumlah pendapatan dan beban non-usaha 6.030.657.041 0,103556534
Laba Sebelum Zakat Dan Manfaat / (Beban) Pajak Pengahasilan1.125.264.249.060 19,32268149
Zakat -28.131.606.226 -0,483067037
Laba Sebelum Manfaat / (Beban) Pajak Pengahasilan1.097.132.642.834 18,83961445
Manfaat / (beban) Pajak Penghasilan
Kini -320.601.325.750 -5,505264481
Tangguhan 29.159.243.929 0,500713307
Beban Pajak Penghasilan - bersih -291.442.081.821 -5,004551174
Laba Neto 805.690.561.013 13,83506328
Beban / Penghasilan Komperhensip Lainnya
(kerugian) / keuntungan yang belum direalisasi atau surat-surat beharga yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak1.735.146.641 0,029795389
Jumlah Laba Komperhensif 807.425.707.654 13,86485866
Laba Neto Per Saham Dasar 3.382 5,80746E-08
103,9593886 0,188396144 1,114300371
Kewajiban lancar:
16,36043336
87,59895522
X1= Modal kerja / Total aset
0,875989552
NILAI S = X1+X2+X3+X4
0,875989552 0,188396144 1,114300371
S= 3,178686067
X1 X2 X3
5.823.540.846.614
100
X4= total sales / total aset
1
1
X4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Edina Sari
NIM : 14180063
Jurusan / Fakultas : D3 Perbankan Syariah / Ekonomi dan Bisnis Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 1 April 1995
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Letkol Nur’amin Lr. Swadaya Murni No.58 RT/RW 003/001Kel. 3 ilir Kec. Ilir Timur II Palembang
Jenjang Pendidikan :
- SD Negeri 55 Palembang Tahun 2007
- SMP Negeri 50 Palembang Tahun 2010
- SMK TAMANSISWA 1 Palembang Tahun 2013
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebeanarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Palembang, April 2017
Edina Sari 14180063