analisis fundamental, teknikal dan kasus ultj
DESCRIPTION
TUGAS AKHIR KSPM UTYTRANSCRIPT
KSPM-UTY 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang,
ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal
berperan penting dalam menunjang perekonomian suatu negara, karena pasar
modal dapat mempertemukan antara pihak pemilik dana dengan emiten. Dengan
adanya pasar modal, para pemilik dana dapat memilih alternatif investasi yang
memberikan return yang paling optimal. Sedangkan bagi emiten dengan melalui
pasar modal, mampu mengumpulkan dana investasi jangka panjang dari investor
secara efisien.
Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi yang cukup
menjanjikan, meskipun investasi tidak dapat terlepas dari risiko yang mungkin
dihadapi. Makin tinggi risiko yang dihadapi, makin tinggi pula tingkat
pengembaliannya. Pasar modal sering dijuluki High risk, high return. Artinya,
semakin tinggi risiko yang akan diterima, maka semakin tinggi pula tingkat
pengembaliannya. Seorang investor dapat meminimalisir tingkat risiko namun
dengan tingkat pengembalian yang tinggi, bahkan terhindar dari risiko diperlukan
informasi yang lengkap dan akurat mengenai kondisi pasar saat akan melakukan
pemilihan investasi. Salah satu bentuk investasi yang sering dipilih oleh para
investor adalah saham.
Investasi merupakan penggunaan uang untuk obyek-obyek tertentu dengan
tujuan bahwa nilai obyek tersebut meningkat selama jangka waktu investasi,
paling tidak bertahan dan selama jangka waktu itu pula memberikan return.
Investasi yang efisien adalah investasi yang memiliki tingkat keuntungan (return)
maksimum, dengan tingkat risiko (risk) tertentu atau yang memiliki tingkat risiko
minimum dengan tingkat keuntungan tertentu. Investor dalam melakukan
investasi perlu mengetahui dan memilih saham mana yang dapat memberikan
1 | P a g e
KSPM-UTY 2014
keuntungan yang paling optimal bagi dana yang diinvestasikan dengan mengacu
pada informasi yang relevan.
Hal yang paling penting dalam penentuan keputusan investasi adalah
menentukan nilai saham terlebih dahulu, apakah dengan nilai tersebut wajar atau
tidak, apakah nantinya akan memberikan return yang sesuai dengan
nilaiinvestasinya. Pada perusahaan yang telahmelakukan IPO (Initial Public
Offering) atau telah memasuki pasar modal, nilai perusahaan biasanya tercermin
pada harga sahamnya. Penilaian harga saham tersebut bertujuan untuk
menentukan fairvalue atau nilai wajarnya.
Dalam melakukan analisis saham, terdapat dua pendekatan yang umum
digunakan dalam hal ini, yaitu analisis teknikal dan fundamental. Dalam analisis
teknikal, data yang paling diutamakan adalah berupa data historis mengenai
perkembangan harga pasar suatu saham atau indeks tertentu selama periode waktu
tertentu hanya didasarkan pada aspek psikologis pasar, atau trend pasar.
Sedangkan analisis fundamental memperkirakan harga saham di waktu ke depan
dengan mengestimasi nilai fundamental yang mempengaruhi harga saham dan
menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut hingga diperoleh perkiraan harga
saham.
Tidak semua saham memiliki prospek yang baik untuk dijadikan alternatif
dalam berinveatasi, baik itu perusahaan besar maupun kecil. Agar keputusan
investasinya tepat, seorang investor harus melakukan penilaian terlebih dahulu
terhadap saham-saham tersebut. Hasil penilaiannya harus bisa dijadikan acuan
gambaran mengenai nilai perusahaan, terutama prospek di masa mendatang. Salah
satu pendekatan yang paling populer digunakan adalah dengan menggunakan
metode Price Earning Ratio (PER).
Laporan keuangan merupakan pencerminan dari kinerja serta tingkat
efisiensi operasional dari sebuah perusahaan. Baik buruknya kinerja perusahaan
dapat dilihat dari laporan keuangannya. Informasi mengenai laporan keuangan
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pembelian surat berharga. Laporan
keuangan juga dapat memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan dengan
2 | P a g e
KSPM-UTY 2014
ukuran penilaian menggunakan rasio keuangan. Dengan analisis tertentu atas
laporan keuangan, investor dapat menentukan pilihan untuk berinvestasi
padasaham perusahaan yang memiliki prospek yang menguntungkan berdasarkan
analisisnya.
Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui prospek perusahaan PT.
ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. melalui
analisis laporan keuangan dan isu-isu yang ada dimasyarakat mengenai
perusahaan tersebut.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi keuangan PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING COMPANY Tbk. berdasarkan analisis fundamental?
2. Bagaimana kondisi perusahaan PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING COMPANY Tbk. berdasarkan analisis teknikal?
3. Bagaimana isu-isu tentang PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING COMPANY Tbk. memengaruhi keputusan investasi investor?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi keuangan PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY
& TRADING COMPANY Tbk. berdasarkan analisis fundamental.
2. Untuk mengetahui kondisi perusahaan PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY
& TRADING COMPANY Tbk. berdasarkan analisis teknikal.
3. Untuk mengetahui isu-isu tentang PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING COMPANY Tbk. memengaruhi keputusan investasi investor.
3 | P a g e
KSPM-UTY 2014
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 KAJIAN PUSTAKA
1.1.1 PASAR MODAL
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Rusdin,
2006:1). Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk
berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan,
2003:3). Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan
bursa efek” (Tandelilin, 2010:26). “Pasar modal adalah tempat pertemuan antara
penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar
yaitu individu-individu atau badan usaha yang memiliki kelebihan dana
melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten”
(Sunariyah, 2006:5).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, pasar modal merupakan tempat
bertenuya antara pemilik modal dengan membutuhkan modal dan di dalamnya
terdapat instrumen keuangan jangka panjang yang diperjual-belikan secara efisien.
1.1.2 INVESTASI
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat
ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim,
2005:4). Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan dimasamasa yang akan datang (Sunariyah, 2006:4). Investasi adalah
4 | P a g e
KSPM-UTY 2014
komitmen sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini,
dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010:2).
Investasi adalah menempatkan uang atas dana dengan harapan untuk memperoleh
tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Kamarudin,
2004:3).
Dengan melakukan investasi, artinya melakukan pengorbanan atas
penempatan uang atau dana dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih besar di masa yang akan datang.
1.1.3 ANALISIS SEKURITAS
1.1.3.1 Analisis Fundamental
Analisis Fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang
akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan menerapkan
hubungan variabel-variabel sehingga diperoleh taksiran harga saham (Husnan,
2003:315). Pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham
memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang akan diestimasi oleh para
pemodal atau analis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel
perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan return yang diharapkan dan
suatu risiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik
kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang (current market value).
Harga pasar suatu saham merupakan refleksi dari rata-rata nilai
intrinsiknya(Sunariyah, 2006:153-154).
1.1.3.2 Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan grafik
harga saham dan volume saham historis untuk memprediksi pergerakan harga
saham dimasa yang akan datang.
Alexander Elder (”Trading For A living”) ”Analisis teknikal adalah studi
psikologis massa, sebagian ilmiah sebagian adalah seni.”
5 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Jhon Murphy (”Technician Analysis For Financial Market”) ”Analisis
teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik
untuk memprediksi kecenderungan (trend) harga saham yang akan datang.”
Stuart Frost (”Technician Analysis For Financial Market”) ”Analisis
teknikal adalah studi tentang gerak saham yang mencakup volume atau hal lain
yang luas.”
Analisis teknikal tidak mencoba untuk menjelaskan mengapaharga
bergerak seperti yang akan terjadi. Tujuan dari analisis teknikal adalah
memperhitungkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) dari sebuah
saham, sehingga dapat diprediksi.
Analisis teknikal berusaha untuk mendeteksi perilaku pasar yang dapat
diidentifikasi karena pernah terjadi sebelumnya. Analisis teknikal adalah studi
tentang perilaku pasar itu sendiri, sehingga nilai intrinsik saham adalah tidak
relevan.
1.1.4 LAPORAN KEUANGAN
1.1.4.1 Pengertian dan Arti pentingnya Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan (Baridwan, 2008:17). Laporan keuangan dapat
mendeskripsikan mengenai kinerja perusahaan dari proses pelaporan hasil operasi
selama periode tertentu umumnya dilaporkan dalam bentuk informasi akuntansi.
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia No.1 (2004:2) dinyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan
ekuitas atau laporan arus dana). Catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut Budi
Rahardjo (2001:45) Laporan Keuangan adalah laporan pertanggungjawaban
6 | P a g e
KSPM-UTY 2014
manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang
dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak luar perusahaan, yaitu pemilik
perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau
lembaga keuangan), dan pihak lainnya yang berkepentingan.
1.1.4.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia dalam PSAK No.1 (2004:4)
dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi
serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas
pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
1.1.5 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan
beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi
kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil
yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis laporan keuangan dilakukan pada dasarnya untuk mengetahui apakah
keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau
tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-
unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke
tahun dan untuk mengetahui arah perkembangannya.
Menurut Mamduh (2000:30) bahwa pelaporan keuangan harus
memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakai
lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang), untuk membuat
keputusan unvestasi, kredit, dan investasi semacam lainnya.
7 | P a g e
KSPM-UTY 2014
1.1.5.1 Komponen Laporan Keuangan
Menurut Budi rahardjo (2001:49) komponen laporan keuangan terdiri dari:
1.1.5.1.1 Neraca (Balance Sheet)
Adalah laporan mengenai keadaan harta atau kekayaan perusahaan, atau
keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu. Neraca
memberitahu kita mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan
dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang
dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Komponen neraca
sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:
1.1.5.1.1.1 Aktiva atau Harta
Adalah sumber daya ekonomi atau harta yang dimiliki atau dikendalikan
oleh suatu perusahaan, seperti kas, bangunan, kendaraan,dan lain-lain yang
diharapkan mempunyai manfaat dimasa depan. Atau investasi yang dilakukan
perusahaan dalam aktivitasnya mengejar laba. Aktiva atau Harta yang terdapat
pada kolom sebelah kiri neraca yang mencerminkan struktur kekayaan
perusahaan, yang menunjukkan dana perusahaan ditanamkan atau dialokasikan
pada pos-pos apa saja.
1.1.5.1.1.2 Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan
di masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa
yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa sebelumnya.
1.1.5.1.1.3 Modal atau Ekuitas
Adalah sesuatu yang bernilai yang dimiliki dan digunakan, dan sesuatu
yang bernilai yang digunakan tapi tidak dimiliki. Komponen dari modal sendiri
diantaranya adalah :
8 | P a g e
KSPM-UTY 2014
1.1.5.1.1.3.1 Modal saham, merupakan saham yang mencerminkan
kepentingan pemegangnya sebagai pemilik perusahaan. Saham
ini dinyatakan dengan sertifikat saham yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham. Modal saham
sendiri terdiri dari saham preferen dan saham biasa.
1.1.5.1.1.3.2 Agio Saham, merupakan jumlah yang dibayar oleh para
pemegang saham diatas nilai pokok dari saham.
1.1.5.1.2 Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement)
Adalah laporan mengenai kemajuan perusahaan. Pada dasarnya laporan
laba rugi memberitahu apa yang diperoleh perusahaan tahun ini, apakah laba
atau rugi dan berapa banyak laba/keuntungan atau kerugiannya. Laporan ini
menggambarkan kemajuan usaha suatu perusahaan selama satu periode
tertentu atau selama satu tahun buku.
1.1.5.1.3 Laporan Perubahan Posisi Keuangan (The Statement Changes
In Financial)
Adalah catatan yang melaporkan perubahan posisi keuangan yang
biasanya disajikan dalam Laporan Arus Dana atau Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana (Funs Flow Statement) yang melaporkan sumber (dari mana
dana diperoleh) dan penggunaan dana (kemana dana dipakai) atau disajikan
dalam Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) yang melaporkan perubahan
posisi keuangan berbasis kas, yaitu suatu ringkasan kas yang diterima dan
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode.
1.1.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1.1.6.1 Pengertian dan Tujuan Analisis laporan Keuangan
Seperti diketahui bahwa menghubungkan elemen-elemen dari berbagai
aktiva yang satu dengan yang lainnya, elemen-elemen dari berbagai pasiva serta
elemen dari aktiva dan pasiva akan dapat diperoleh banyak gambaran mengenai
posisi / keadaan keuangan suatu perusahaan. Guna memperoleh gambaran
9 | P a g e
KSPM-UTY 2014
mengenai perkembangan financialya, suatu perusahaan memerlukan analisis /
interpretasi terhadap data keuangan pada perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Abdullah (2001:33) analisa keuangan perusahaan merupakan
kajian secara kritis, sistematis dan metodologis terhadap laporan keuangan
untuk mengetahui kondisi keuangan baik pada waktu yang telah lalu, kondisi
tahun berjalan maupun prediksi waktu yang akan datang.
Tujuan analisis laporan keuangan sendiri menurut Budi Rahardjo
(2001:85) adalah untuk membantu pemakai dalam memperkirakan masa
depan dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis
kecenderungan.
1.1.6.2 Teknik Analisis Laporan Keuangan
Menurut Budi Rahardjo (2001:88) ada tiga teknik analisis yang sering
digunakan, yaitu:
1.1.6.2.1 Analisis Horisontal yaitu perbandingan data keuangan untuk
periode dua tahun atau lebih. Analisis horisontal sangat membantu
karena menyajikan perubahan antar tahun baik dalam bentuk nilai
rupiah maupun prosentase.
1.1.6.2.2 Analisis Vertikal yaitu laporan umum (commonzise statement),
dalam analisis ini komponen-komponen dalam laporan laba rugi
dan neraca dinyatakan dalam prosentase. Pada laporan laba rugi
dipersentasekan ke penjualan, sedangkan pada neraca dipersentasekan
ke aktiva atau pasiva. Besarnya persentase pada tahun yang
dievaluasikan kemudian dibandingkan dengan tahun yang sebelumnya.
1.1.6.2.3 Analisis keuangan atau lebih dikenal sebagai analisis rasio, rasio
(perbandingan) dapat dilakukan untuk dan antar sepasang pos baik
dalam neraca maupun perhitungan laba rugi.
10 | P a g e
KSPM-UTY 2014
1.1.6.3 Macam-macam Rasio Keuangan
Macam atau jumlah angka-angka itu banyak sekali karena rasio dapat
dibuat menurut kebutuhan penganalisa, namun demikian angka-angka rasio
yang ada pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Golongan
pertama adalah berdasarkan sumber data keuangan yang merupakan unsur atau
elemen dari angka rasio tersebut dan penggolongan yang kedua adalah
berdasarkan tujuan dari penganlisa.
Menurut Budi Rahardjo (2001:98) dalam bukunya akutansi dan
keuangan, rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi lima
kelompok, diantaranya adalah:
1.1.6.3.1 Rasio Likuiditas
Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek.
Ratio Formula Keterangan
Current Ratio Aktiva lancarutanglancar
Kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar dengan aktiva lancar yang tersedia. Semakin tinggi rasio ini, perusahaan diangga semakin mampu untuk melunasi kewajiban lancarnya.
Quick Ratio Aktiva Lancar−PersediaanHutang lancar
Quick ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relatif lebih
11 | P a g e
KSPM-UTY 2014
likuid).
Cash Ratio Kas+efekHutang Lancar
Cash ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan kas dan efek.
Net Working Capital to total assets ratio
Aktiva lancar – Hutang lancarjumlahaktiva
Net working capital menghitung selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar dan memiliki tujuan yang sama dengan current ratio.
1.1.6.3.2 Rasio Solvabilitas (Leverage)
Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana perusahaan dibiayai atau
difinansir oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukan
proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. Rasio
leverage antara lain :
Rasio Formula Keterangan
Total Debt to Equity Ratio
utanglancar+utang jk pendekTotal Modal sendiri
Mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang.
12 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Total Debt to Total Capital Assets Ratio
Total HutangTotal Aktiva
Mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang
Long term debt to total equity ratio
utang jangka panjangmodal sendiri
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka.
Tangible assets debt coverage
jml aktiva+tangible+hutang lancarhutang jangka panjang
mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang,
1.1.6.3.3 Rasio Aktivitas
Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan
dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. Rasio aktivitas antara lain:
Rasio Formula Keterangan
Average Collection Period
Piutang x360 hariPenjualan kredit
Menunjukkan rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang
13 | P a g e
KSPM-UTY 2014
menjadi kas.
Inventory Turn Over
HargaPokok PenjualanPersediaan
Mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas.
Total Fixed Asset Turn Over
Penjualan bersihaktiva tetap
Mengukur efisiensi pengelolaan aktiva tetap perusahaan untuk menunjang penjualan perusahaan.
Account Receivable Turn Over (A/R Turn Over)
Penjualan kreditPiutang
Mengukur sampai seberapa cepat piutang dagang dapat ditagih dan dikonversikan menjadi kas.
Total Assets Turn Over
Penjualan nettoTotal Aktiva
Menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Tingkat perputaran ini juga ditentukan pula oleh perputaran elemen aktiva itu sendiri.
1.1.6.3.4 Rasio Profitabilitas
Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Rasio profitabilitas antara lain:
Rasio Formula Keterangan
14 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Operating Profit Margin
LabaUsaha /OperasiPenjualan Bersih
Mengukur tingkat laba usaha / operasional terhadap penjualan bersih perusahaan.
Net Profit Margin
Lababersih setelah pajakPenjualan bersih
Mengukur persentase laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan bersih perusahaan.
Return on Asset (ROA)
Lababersih setelah pajakTotal Aset
Mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA seringkali pula disebut sebagai ROI (Return on Investment).
Return on Equity (ROE)
Laba bersih setelah pajakTotalmodal pemegang saham
Menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan manajemen atas modal yang ditanam pemegang saham, sesudah dipotong kewajiban kepada kreditor.
Rate Of Return For The Owners
Laba Setelah PajakModal Sendiri
Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang mskin besar maka rasio ini juga makin besar.
15 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Return Of Investment (ROI)
Laba Setelah PajakTotal Aktiva
Menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Gross Profit Margin
Laba BrutoPenjualan bersih
Mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih perusahaan.
Earning Power EBITTotal Akitva
Tinggi-rendahnya rasio ini memberikan indikasi seberapa jauh efisiensi penggunaan modal, dan turun-naiknya penjualan dan biaya.
16 | P a g e
KSPM-UTY 2014
BAB III
PEMBAHASAN
1.4 SEJARAH SINGKAT
Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak awal tahun 1960an oleh
Bapak Achmad Prawirawidjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk (“Perseroan”) dan saat ini telah menjadi salah satu perusahaan yang
terkemuka di bidang industri makanan & minuman di Indonesia. Pada bulan Juli
1990 Perseroan melakukan penawaran perdana saham-sahamnya kepada
masyarakat (Initial Public Overing = IPO).
Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di
bidang minuman Perseroan memproduksi rupa-rupa jenis minuman seperti
minuman susu cair, minuman teh, minuman tradisional dan minuman untuk
kesehatan. Produk minuman ini diproduksi dengan teknologi UHT (Ultra High
Temperature) yaitu pemanasan sampai 140% C selama 3-4 detik sehingga produk
itu steril tanpa merusak atau mengurangi kandungan nutrisi, dan kemudian
dikemas dalam kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material) sehingga
bisa tahan lama tanpa harus menggunakan bahan pengawet. Di bidang makanan
Perseroan memproduksi susu bubuk (powder milk), dan susu kental manis
(sweetened condensed milk). Perseroan juga memproduksi konsentrat buah-
buahan tropis (tropical fruit juice concentrate).
Bahan baku susu murni dipasok oleh para peternak sapi yang tergabung
dalam Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) – Pangalengan dan Koperasi
Unit Desa lainnya. Untuk menjaga kelangsungan dan keteraturan pasokan bahan
baku ini Perseroan membina dan memelihara hubungan kemitraan yang sangat
baik dengan para peternak antara lain dengan memberikan bimbingan dan
penyuluhan baik segi teknik, manajemen, dan permodalan. Bahan kemasan
aseptik (aseptic packaging materials) untuk produk minuman UHT masih
diperoleh secara impor.
17 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Perseroan menjual hasil produksinya ke seluruh pelosok di dalam maupun
luar negeri. Penjualan langsung (direct selling) dilakukan ke toko-toko, kios-kios,
dan pasar-pasar tradisional lainnya di seluruh Pulau Jawa dengan menggunakan
armada penjualan milik Perseroan yang terdapat di kantor-kantor pemasaran yang
terletak di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, serta beberapa kota lainnya di Pulau Jawa. Penjualan melalui pasar-
pasar modern (modern trade) dilakukan ke supermarket, hypermarket, dan mini
market yang tersebar di seluruh wilayah di P.Jawa. Sedangkan penjualan tidak
langsung (indirect selling) dilakukan ke pelanggan yang berada di luar Pulau Jawa
dan dilakukan melalui agen atau distributor yang ditunjuk yang tersebar di seluruh
ibukota propinsi di seluruh wilayah Indonesia. Disamping penjualan di dalam
negeri Perseroan juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara.
Sejarah pencatatan saham:
Tanggal Pencatatan
Tindakan Korporasi
Jumlah Penambahan/Pengurangan
Saham
Jumlah Akumulasi
Saham
29-Apr-2004 HMETD 962.794.000 2.888.382.000
16-Jan-2001 Stock Split 1.540.470.400 1.925.588.000
19-Agust-1999
HMETD 165.050.400 385.117.600
06-Feb-1995 Saham Bonus 132.040.320 220.067.200
14-Apr-1994 HMETD 66.020.160 88.026.880
11-Nop-1992
Dividen Saham 1.506.720 22.006.720
03-Sep-1991 Company 14.500.000 20.500.000
18 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Listing
02-Jul-1990 IPO 6.000.000 6.000.000
1.2 VISI DAN MISI
Visi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk adalah menjadi
perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di
Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta
menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja.
Misi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk adalah
menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa
berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk
senantiasa memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat
memberikan nilai tambah sebagai wujud tanggung-jawab kepada para pemegang
saham.
1.3 KEPEMILIKAN SAHAM
Komposisi kepemilikan saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk adalah sebagai berikut:
19 | P a g e
KSPM-UTY 2014
1.4 ANALISIS FUNDAMENTAL LAPORAN KEUANGAN
1.4.1 Analisis Rasio Likuiditas
1.4.1.1 Current Ratio
Current Ratio = aktiva lancarutanglancar
= Rp 1.565 .500 .000 .000Rp 633.800 .000 .000
= 2,470
Rasio tersebut bisa diinterpretasikan sebagai berikut: setiap Rp. 1 hutang
dijamin oleh Rp. 2,470 aktiva lancar. Rasio lancar untuk perusahaan yang normal
berkisar pada angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan
rasio lancar yang seharusnya. Dalam hal ini, untuk PT Ultrajaya rasio lancarnya
termasuk normal. Rasio lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang
tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva
lancar, yang berpengaruh tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva
lancar secara umum menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan
aktiva tetap.
1.4.1.2 Quick Ratio
Quick ratio = Aktiva Lancar−Persediaan
Hutang lancar
= Rp 1.565 .500 .000 .000−Rp 534.977 .217 .239
Rp 633.800 .000 .000 = 1,626
Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut; setiap Rp. 1 hutang
dijamin oleh Rp. 1,626 aktiva lancar diluar persediaan. Angka yang terlalu tinggi
menunjukkan indikasi kelebihan aktiva lancar, sedangkan angka yang terlalu
rendah menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi.
1.4.1.3 Cash Ratio
Cash ratio = Kas+efek
Hutang Lancar
20 | P a g e
KSPM-UTY 2014
= Rp611.624 .871 .676Rp 633.800 .000 .000
= 0,965
Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut; setiap Rp. 1 hutang
dijamin oleh Rp. 0,965 kas dan efek.
1.4.1.4 Net Working Capital to total assets ratio
Net Working Capital to total assets ratio = Aktiva lancar – Hutang lancar
jumlahaktiva
=
Rp 1.565 .500 .000 .000−Rp 633.800 .000.000Rp 2.811.620 .982.142
= 0,331
1.4.2 Rasio Solvabilitas (Leverage)
1.4.2.1 Total Debt to Equity Ratio
Total Debt to Equity Ratio = utanglancar+utang jangka panjang
Total Modal sendiri
= Rp 633.800 .000 .000+Rp 162.700.000 .000
Rp 2.015 .100 .000
= 395,27
Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:setiap Rp. 1 utang
akan dijamin oleh Rp. 395,27 modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan.
1.4.2.2 Total Debt to Total Capital Assets Ratio
Total Debt to Total Capital Assets Ratio = Total HutangTotal Aktiva
Total Debt to Total Capital Assets Ratio = Rp 796.500 .000.000
Rp 2.811.600 .000 .000
21 | P a g e
KSPM-UTY 2014
= 0,283
Angka diatas dapat diinterpretasikan bahwa: setiap Rp. 1 utang akan
dijamin dengan Rp. 0,283 bagian aktiva.
1.4.2.3 Long term debt to total equity ratio
Long term debt to total equity ratio =utang jangka panjang
modal sendiri
=Rp 162.700 .000 .000
Rp 2.015 .100 .000
= 80,740
Hasil diatas dapat diinterpretasikan bahwa: setiap Rp.1 utang jangka
panjang perusahaan akan dijamin dengan Rp. 80,790 dari bagian modal sendiri
perusahaan.
1.4.2.4 Tangible assets debt coverage
Tangible assets debt coverage =jml aktiva+tangible+hutang lancar
hutang jangka panjang
= Rp 2.811.600 .000 .000+0+Rp 633.800 .000 .000
Rp 162.700 .000 .000
= 21,176
1.4.3 Rasio Aktivitas
1.4.3.1 Average Collection Period
Average Collection Period = Piutang x360 hariPenjualan kredit
=Rp 368.549 .136 .075 ×360
Rp 3.790.791 .113.914
= 35 hari
22 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Sehingga dapat diketahui untuk mengubah seluruh piutang menjadi kas
diperlukan waktu 35 hari.
1.4.3.2 Inventory Turn Over
Inventory Turn Over =HargaPokok Penjualan
Persediaan
=Rp 2.446 .448 .128 .599Rp 534.977 .217 .239
= 4,573 kali
Dalam satu tahunpersediaan berputar 4,573 kali. Perputaran persediaan
yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan. Sebaliknya, perputaran
yang rendah mengindikasikan kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.
1.4.3.3 Total Fixed Asset Turn Over
Total Fixed Asset Turn Over =Penjualan bersih
aktiva tetap
=Rp 3.460 .200 .000 .000Rp1.548 .729 .088 .635
= 2,234
Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan penggunaan total aktiva.
Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio
yang rendah menunjukkan bahwa manajemen harus mengevalusi strategi,
pemasaran, dan pengeluaran modalnya.
1.4.3.4 Account Receivable Turn Over (A/R Turn Over)
Account Receivable Turn Over (A/R Turn Over) =Penjualan kredit
Piutang
=
Rp 3.790 .791 .113.914Rp 368.549 .136.075
= 10,286
23 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Mengukur sampai seberapa cepat piutang dagang dapat ditagih dan
dikonversikan menjadi kas.
1.4.3.5 Total Assets Turn Over
Total Assets Turn Over =Penjualan netto
Total Aktiva
=Rp 3.460 .200 .000 .000Rp 2.811.620 .982.142
= 1,231
Menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan seluruh aktiva
untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Tingkat perputaran ini juga
ditentukan pula oleh perputaran elemen aktiva itu sendiri.
1.4.4 Rasio Profitabilitas
1.4.4.1 Operating Profit Margin
Operating Profit Margin =LabaUsaha/Operasi
Penjualan Bersih
=Rp 856.771 .670 .390
Rp 3.460 .231 .249.075=
= 0,248 atau 24,8%
Operating Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba usaha pada tingkat penjualan bersih tertentu. Operating Profit
margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan bersih tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa
menunjukkan ketidak efisienan manajemen.
1.4.4.2 Net Profit Margin
Net Profit Margin =Lababersih setelah pajak
Penjualan bersih
=Rp 352.200 .000.000
Rp .3 .460 .231.249 .075= 0,102
24 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Net Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang
tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada
tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan
ketidak efisienan manajemen.
1.4.4.3 Return on Asset (ROA)
Return on Asset (ROA) =Lababersih setelah pajak
Total Aset
=Rp352.200 .000 .000
Rp 2.811.620 .982 .142= 0,125 atau
12,5%
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi
manajemen aset, yang berarti manajemen berjalan dengan efisien.
1.4.4.4 Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) =Laba bersih setelah pajak
Totalmodal pemegang saham
=Rp 352.200 .000 .000Rp 577.700 .000 .000
= 0,610 atau 61,0%
Menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan manajemen
atas modal yang ditanam pemegang saham, sesudah dipotong kewajiban kepada
kreditor.
1.4.4.5 Rate Of Return For The Owners
Rate Of Return For The Owners =Laba Setelah Pajak
Modal Sendiri
=Rp 352.200 .000 .000
Rp 2.015 .100 .000 =
174,780
25 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi
pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya
utang perusahaan, apabila proporsi utang mskin besar maka rasio ini juga makin
besar.
1.4.4.6 Return Of Investment (ROI)
Return Of Investment (ROI) =Laba Setelah Pajak
Total Aktiva
=Rp 352.200 .000.000
Rp 2.811.600 .000 .000
= 0,125 atau 12,5 %
Menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang
dipergunakan.
1.4.4.7 Gross Profit Margin
Gross Profit Margin =Laba Bruto
Penjualan bersih
=Rp 1.013 .783 .120 .476Rp3.460 .231 .249 .075
= 0,293
Mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih perusahaan.
1.4.4.8 Earning Power
Earning Power =EBIT
Total Akitva
=Rp 436.700 .000.000
Rp 2.811.620 .982 .142= 0,155
Tinggi-rendahnya rasio ini memberikan indikasi seberapa jauh efisiensi
penggunaan modal, dan turun-naiknya penjualan dan biaya.
1.5 ANALISIS TEKNIKAL
26 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Berikut ini adalah chart harga saham ULTJ tanggal 01 januari 2012 sampai
dengan tanggal 01 januari 2013:
Chart diatas menunjukan pergerakan harga saham ULTJ pada tahun 2012.
Pada pertengahan tahun 2012 harga saham mengalami kenaikan hingga mencapai
harga Rp.1.410, kemudian terus menurun hingga mencapai harga Rp.1.020. meski
demikian saham ULTJ kembali naik hingga akhir tahun pada harga Rp.1.410.
Berikut ini chart harga saham ULTJ tahun 2013:
Pada awal tahun harga saham ditutup pada harga Rp.1.440, yang disebabkan
karena harga saham pada pertengahan 2012 yang sempat menurun kembali terus
27 | P a g e
KSPM-UTY 2014
menguat. Trend harga saham pada tahun 2013 relatif meningkat hingga mencapai
harga tertinggi Rp.5.050 rupiah. Pada akhir tahun saham ditutup dengan harga
Rp.4.500.
Berikut ini chart harga saham ULTJ tanggal 02 januari 2014 hingga 11 juniu
2014:
Dari chart diatas dapat dilihat bahwa pada awal tahun, yaitu tanggal 2
januari 2014, harga open Rp.4.500 dan ditutup pada harga Rp.4.350. hal ini
menunjukkan melemahnya saham ULTJ yang berawal dari akhir tahun 2014
hingga awal januari 2014.
Pada awal Pebruari 2014 saham ULTJ dibuka pada harga yang tinggi yaitu
Rp.4.670 dan ditutup pada harga Rp.4.675. Harga saham ULTJ terus meningkat
hingga enam hari pertama pada bulan Pebruari mencapai harga Rp.4.900,
kemudian terus melemah hingga awal bulan Maret 2014. Pada bulan Maret
pergerakan harga saham ULTJ relatif lesu, dengan ditutup pada harga Rp.3.930
pada akhir Maret.
28 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Harga saham mulai kembali menguat pada akhir April 2014 ditutup pada
harga Rp.4.375, akan tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena saham ULTJ
kembali melemah hingga 11 Juni 2014 harga ditutup pada Rp.4.000.
Saham ULTJ selalu mengalami fluktuasi pada satu tahun terakhir, akan
tetapi pergerakkannya tetap memperlihatkan trend yang baik, yaitu ditunjukkan
pada chart dibawah ini:
Dengan demikian menurunngya harga saham pada pertengahan tahun 2014 ini,
kemungkinan besar akan diikuti dengan menguatnya kembali harga saham ULTJ
pada bulan Juli mendatang.
1.6 ANALISIS KASUS
Artikel 1:
ULTJ Akan Bangun Pabrik Baru, Saham Tunjukkan Pelemahan
Thu, 13 February 2014, 3:30 PM
Seperti kita ketahui beberapa waktu lalu, PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk (ULTJ) pada kuartal-III 2013 berhasil membukukan
pendapatan usaha mencapai Rp2,5triliun. Untuk beban penjualan tercatat naik
menjadi Rp1,7 triliun dari Rp1,4 triliun. Dengan demikian laba kotor Rp774,7
29 | P a g e
KSPM-UTY 2014
miliar dari Rp650,7 miliar. Sedangkan laba usahanya mejadi Rp357,7 miliar dari
Rp309,9 miliar.
Selain itu perseroan juga berhasil menaikkan total aset menjadi Rp2,7
triliun dari Rp2,4 triliun per 31 Desember 2012. Sementara untuk total liabilitas
perseroan menjadi Rp847 miliar.
Setelah ULTJ merilis laporan keuangannya untuk kuartal-III 2013, hari ini
(13/2) ULTJ dikabarkan tengah berencana membangun pabrik pengolahan susu di
kawasan Berastagi, Sumatera Utara setelah lebih dulu membuka usaha peternakan
sapi di kawasan tersebut, secepatnya pada tahun 2016.
Pabrik itu akan menampung pasokan susu segar dari peternakan yang
dikelola entitas anak, hasil patungan dengan PT Karya Putrajaya Persada.
Perseroan dan mitranya telah menyuntikan modal dasar senilai Rp100 miliar,
ditambah dana yang disetor sebesar Rp32 miliar. ULTJ membukukan porsi 50%
dari nilai investasi tahap awal tersebut. Hingga 2 tahun ke depan, ULTJ
menargetkan populasi sapi di peternakan Berastagi mencapai 13.000 ekor.
Berdasarkan laporan keuangan ULTJ, dapat dilihat bahwa perusahaan
yang bergerak di industri makanan dan minuman tersebut terus menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik dari tahun ke tahun. Hal tersebut tercermin dari
peningkatan pendapatan dan laba operasional serta laba usahanya yang terus
menunjukkan kenaikan ditiap tahunnya. Misalnya saja di tahun 2012, laba usaha
ULTJ naik sekitar 248,6% menjadi Rp 352, 965 miliar per 31 Desember 2012.
Hingga saat ini memang ULTJ belum merilis laporan keuangannya untuk
kuartal-IV 2013, namun berdasarkan laporan interim perusahaan, kinerja
keuangan perseroan juga menunjukkan angka yang selalu bertumbuh ditiap
kuartalnya. Dapat dilihat misalnya saja total asset di kuartal III naik 0,86%
menjadi Rp 2, triliun jika dibandingka kuartal sebelumnya. Hal ini menunjukkan
ULTJ terus melakukan investasi dan pembaruan melalui pembelian asset baru.
30 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Kemudian dari analisa fundamentalnya, dapat terlihat ROA dan ROE
masing-masing perusahaan pada kuartal-III 2013 adalah 10,24% dan 14,26%.
Angka ini seharusnya cukup mengesankan bagi investor, artinya kondisi
perusahaan saat ini diproyeksikan dapat memberikan tingkat pengembalian yang
tinggi atas investasi yang dilakukan oleh investor.
Dengan rencana yang akan dilakukan oleh ULTJ, aksi korporasi tersebut
dipandang baik karena mengingat kemampuan modal dan keuangan perseroan
yang cukup kuat, sehingga pembukaan pabrik baru tersebut diharapkan dapat
menunjang kegiatan utama perseroan terutama dari segi efisiensi biaya.
Pada perdagangan saham pagi ini (13/2), terlihat bahwa saham ULTJ turun
sebesar 0,94% menjadi 4700. Hingga saat berita ini diturunkan, saham ULTJ terus
tunjukkan penurunan yang tidak terlalu signifikan. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena mengikuti sentimen negatif dari pasar Asia pagi tadi, dan
kondisi teknikal yang kurang mendukung.
Indikator teknikal tunjukan tren yang mulai melemah. Indikator MACD
bergerak cenderung turun di area positif, stochastic juga tunjukan pergerakan yang
sama dengan pelemahan di area tengah. Sementara RSI tterpantau merosot
semakin menjauhi area jenuh beli. Dengan kondisi teknikal yang kurang
mendukung disarankan untuk terlebih dahulu menghindari saham ini karena
adanya potensi untuk kembali lanjutkan tren pelemahan. kisaran support berada
pada 4.670 sementara resistance berada pada Rp. 4.775.
(sr/JA/vbn)
Sumber: http://vibiznews.com/2014/02/13/ultj-akan-bangun-pabrik-baru-saham-
tunjukkan-pelemahan/
Artikel 2:
Saham ULTJ, Saatnya Naik
www.inilah.comon
31 | P a g e
KSPM-UTY 2014
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) - ist
Oleh: Jagad Ananda
pasarmodal - Selasa, 22 April 2014 | 11:59 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Analis Samuel Sekuritas memperkirakan, tahun ini pendapatan Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) akan meningkat menjadi Rp4,325 triliun. Itu berarti perseroran bakal membukukan kenaikan pendapatan sebesar 25%.
Begitu pun laba bersihnya, akan meningkat Rp325,13 miliar menjadi Rp495 miliar atau menaik di atas 52%. Menariknya, saham ini juga telah melalui masa overbought dan kini menclok di level Rp4.025 pada transaksi perdagangan Selasa (22/4/2014) siang.
Berdasarkan itu, Samuel Sekuritas dalam risetnya, merekomendasikan buy untuk ULTJ dengan target Rp5.300. Dengan demikian efek dari perusahaan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia itu masih punya potensi untuk menanjak sebesar 31%.
Dari kedua artikel/berita diatas menunjukkan prospek yang bagus pada saham ULTJ dari tahun ketahun, sebagai emiten produsen barang kebutuhan dasar berupa minuman ULTJ merupakan salah satu saham yang sangat baik. Kenaikan laba yang terjadi menunjukkan kemampuan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. untuk melaksanakan kewajiban yang dimiliki kepada investor perusahaan.
Sebagaimana saham industri food and beverage lainnya PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk mengalami kenaikan dan penurunan harga saham. Dilihat dari kondisi keuangan perusahaan makan harga saham ULTJ akan berada posisi yang baik, akan tetapi penurunan mungkin saja terjadi yangh disebabkan faktor pasar maupun eksternal perusahaan.
32 | P a g e
KSPM-UTY 2014
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis laporan keuangan perusahaan PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk termasuk dalam golongan perusahanaan yang
likuid dan solvable dengan aktivitas yang baik. Hal ini dapat dilihat dari rasio-
rasio keuangan perusahaan. Dengan demikian PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk merupakan emiten yang aman untuk mengalokasikan
investasi yang dimiliki investor. Analisis keuangan perusahaan menunjukkan
bahwa perusahaan akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap mintra
usaha dan investornya dengan baik, karena tingkat laba dan assets perusahaan
yang terus meningkat
Selain itu berdassarkan ananlisis teknikal saham PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk mengalami trend yang baik pada tahun
sebelumnya dan mengalami pergerakan harga yang baik pada tahun 2014.
Isu-isu atau berita tentang PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk merupakan berita yang berpengaruh positif terhadap pergerakan
harga saham ULTJ, dari berbagai sumber berita yang dilangsir adalah berita yang
menunjukkan prospek PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang
baik untuk investasi. Hal ini didukung oleh salah satu berita diatas yang
memprediksi saham ULJT berpotensi meningkat sebesar 31%.
33 | P a g e
KSPM-UTY 2014
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 2008, Intermediate Accounting,Yogyakarta: BPFE.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin.2008. Pasar Modal di Indonesia
(Pendekatan Tanya Jawab). Jakarta:
Salemba Empat.
http://www.duniainvestasi.com/bei/charts/ULTJ
http://vibiznews.com/2014/02/13/ultj-akan-bangun-pabrik-baru-saham-tunjukkan-
pelemahan/
http://www.idx.co.id/
http://idsaham.com/news-saham-Saham-ULTJ-Saatnya-Naik--Inilahcom-
413784.html
Nainggolan, A. (n.d.). Analisa Laporan Keuangan. Pusat Pengembangan bahan
ajar-UMB.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio danInvestasi, Edisi Pertama.
Yogyakarta:BPFE
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
34 | P a g e