analisis fundamental, teknikal dan kasus ultj

50
KSPM-UTY 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal berperan penting dalam menunjang perekonomian suatu negara, karena pasar modal dapat mempertemukan antara pihak pemilik dana dengan emiten. Dengan adanya pasar modal, para pemilik dana dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal. Sedangkan bagi emiten dengan melalui pasar modal, mampu mengumpulkan dana investasi jangka panjang dari investor secara efisien. Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi yang cukup menjanjikan, meskipun investasi tidak dapat terlepas dari risiko yang mungkin dihadapi. Makin tinggi risiko yang dihadapi, makin tinggi pula tingkat pengembaliannya. Pasar modal sering dijuluki High risk, high return. Artinya, semakin tinggi risiko yang akan diterima, maka semakin tinggi pula tingkat pengembaliannya. Seorang investor dapat meminimalisir tingkat risiko namun dengan tingkat pengembalian yang tinggi, bahkan terhindar dari risiko diperlukan 1 | Page

Upload: nur-kholisah

Post on 21-May-2015

2.743 views

Category:

Business


7 download

DESCRIPTION

TUGAS AKHIR KSPM UTY

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang,

ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal

berperan penting dalam menunjang perekonomian suatu negara, karena pasar

modal dapat mempertemukan antara pihak pemilik dana dengan emiten. Dengan

adanya pasar modal, para pemilik dana dapat memilih alternatif investasi yang

memberikan return yang paling optimal. Sedangkan bagi emiten dengan melalui

pasar modal, mampu mengumpulkan dana investasi jangka panjang dari investor

secara efisien.

Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi yang cukup

menjanjikan, meskipun investasi tidak dapat terlepas dari risiko yang mungkin

dihadapi. Makin tinggi risiko yang dihadapi, makin tinggi pula tingkat

pengembaliannya. Pasar modal sering dijuluki High risk, high return. Artinya,

semakin tinggi risiko yang akan diterima, maka semakin tinggi pula tingkat

pengembaliannya. Seorang investor dapat meminimalisir tingkat risiko namun

dengan tingkat pengembalian yang tinggi, bahkan terhindar dari risiko diperlukan

informasi yang lengkap dan akurat mengenai kondisi pasar saat akan melakukan

pemilihan investasi. Salah satu bentuk investasi yang sering dipilih oleh para

investor adalah saham.

Investasi merupakan penggunaan uang untuk obyek-obyek tertentu dengan

tujuan bahwa nilai obyek tersebut meningkat selama jangka waktu investasi,

paling tidak bertahan dan selama jangka waktu itu pula memberikan return.

Investasi yang efisien adalah investasi yang memiliki tingkat keuntungan (return)

maksimum, dengan tingkat risiko (risk) tertentu atau yang memiliki tingkat risiko

minimum dengan tingkat keuntungan tertentu. Investor dalam melakukan

investasi perlu mengetahui dan memilih saham mana yang dapat memberikan

1 | P a g e

Page 2: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

keuntungan yang paling optimal bagi dana yang diinvestasikan dengan mengacu

pada informasi yang relevan.

Hal yang paling penting dalam penentuan keputusan investasi adalah

menentukan nilai saham terlebih dahulu, apakah dengan nilai tersebut wajar atau

tidak, apakah nantinya akan memberikan return yang sesuai dengan

nilaiinvestasinya. Pada perusahaan yang telahmelakukan IPO (Initial Public

Offering) atau telah memasuki pasar modal, nilai perusahaan biasanya tercermin

pada harga sahamnya. Penilaian harga saham tersebut bertujuan untuk

menentukan fairvalue atau nilai wajarnya.

Dalam melakukan analisis saham, terdapat dua pendekatan yang umum

digunakan dalam hal ini, yaitu analisis teknikal dan fundamental. Dalam analisis

teknikal, data yang paling diutamakan adalah berupa data historis mengenai

perkembangan harga pasar suatu saham atau indeks tertentu selama periode waktu

tertentu hanya didasarkan pada aspek psikologis pasar, atau trend pasar.

Sedangkan analisis fundamental memperkirakan harga saham di waktu ke depan

dengan mengestimasi nilai fundamental yang mempengaruhi harga saham dan

menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut hingga diperoleh perkiraan harga

saham.

Tidak semua saham memiliki prospek yang baik untuk dijadikan alternatif

dalam berinveatasi, baik itu perusahaan besar maupun kecil. Agar keputusan

investasinya tepat, seorang investor harus melakukan penilaian terlebih dahulu

terhadap saham-saham tersebut. Hasil penilaiannya harus bisa dijadikan acuan

gambaran mengenai nilai perusahaan, terutama prospek di masa mendatang. Salah

satu pendekatan yang paling populer digunakan adalah dengan menggunakan

metode Price Earning Ratio (PER).

Laporan keuangan merupakan pencerminan dari kinerja serta tingkat

efisiensi operasional dari sebuah perusahaan. Baik buruknya kinerja perusahaan

dapat dilihat dari laporan keuangannya. Informasi mengenai laporan keuangan

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pembelian surat berharga. Laporan

keuangan juga dapat memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan dengan

2 | P a g e

Page 3: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

ukuran penilaian menggunakan rasio keuangan. Dengan analisis tertentu atas

laporan keuangan, investor dapat menentukan pilihan untuk berinvestasi

padasaham perusahaan yang memiliki prospek yang menguntungkan berdasarkan

analisisnya.

Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui prospek perusahaan PT.

ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. melalui

analisis laporan keuangan dan isu-isu yang ada dimasyarakat mengenai

perusahaan tersebut.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi keuangan PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &

TRADING COMPANY Tbk. berdasarkan analisis fundamental?

2. Bagaimana kondisi perusahaan PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &

TRADING COMPANY Tbk. berdasarkan analisis teknikal?

3. Bagaimana isu-isu tentang PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &

TRADING COMPANY Tbk. memengaruhi keputusan investasi investor?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi keuangan PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY

& TRADING COMPANY Tbk. berdasarkan analisis fundamental.

2. Untuk mengetahui kondisi perusahaan PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY

& TRADING COMPANY Tbk. berdasarkan analisis teknikal.

3. Untuk mengetahui isu-isu tentang PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &

TRADING COMPANY Tbk. memengaruhi keputusan investasi investor.

3 | P a g e

Page 4: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 KAJIAN PUSTAKA

1.1.1 PASAR MODAL

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Rusdin,

2006:1). Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk

berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang

diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan,

2003:3). Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan

dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

sekuritas. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan

bursa efek” (Tandelilin, 2010:26). “Pasar modal adalah tempat pertemuan antara

penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar

yaitu individu-individu atau badan usaha yang memiliki kelebihan dana

melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten”

(Sunariyah, 2006:5).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, pasar modal merupakan tempat

bertenuya antara pemilik modal dengan membutuhkan modal dan di dalamnya

terdapat instrumen keuangan jangka panjang yang diperjual-belikan secara efisien.

1.1.2 INVESTASI

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat

ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim,

2005:4). Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang

dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

keuntungan dimasamasa yang akan datang (Sunariyah, 2006:4). Investasi adalah

4 | P a g e

Page 5: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

komitmen sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini,

dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010:2).

Investasi adalah menempatkan uang atas dana dengan harapan untuk memperoleh

tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Kamarudin,

2004:3).

Dengan melakukan investasi, artinya melakukan pengorbanan atas

penempatan uang atau dana dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan yang

lebih besar di masa yang akan datang.

1.1.3 ANALISIS SEKURITAS

1.1.3.1 Analisis Fundamental

Analisis Fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang

akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang

mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan menerapkan

hubungan variabel-variabel sehingga diperoleh taksiran harga saham (Husnan,

2003:315). Pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham

memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang akan diestimasi oleh para

pemodal atau analis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel

perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan return yang diharapkan dan

suatu risiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik

kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang (current market value).

Harga pasar suatu saham merupakan refleksi dari rata-rata nilai

intrinsiknya(Sunariyah, 2006:153-154).

1.1.3.2 Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan grafik

harga saham dan volume saham historis untuk memprediksi pergerakan harga

saham dimasa yang akan datang.

Alexander Elder (”Trading For A living”) ”Analisis teknikal adalah studi

psikologis massa, sebagian ilmiah sebagian adalah seni.”

5 | P a g e

Page 6: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Jhon Murphy (”Technician Analysis For Financial Market”) ”Analisis

teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik

untuk memprediksi kecenderungan (trend) harga saham yang akan datang.”

Stuart Frost (”Technician Analysis For Financial Market”) ”Analisis

teknikal adalah studi tentang gerak saham yang mencakup volume atau hal lain

yang luas.”

Analisis teknikal tidak mencoba untuk menjelaskan mengapaharga

bergerak seperti yang akan terjadi. Tujuan dari analisis teknikal adalah

memperhitungkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) dari sebuah

saham, sehingga dapat diprediksi.

Analisis teknikal berusaha untuk mendeteksi perilaku pasar yang dapat

diidentifikasi karena pernah terjadi sebelumnya. Analisis teknikal adalah studi

tentang perilaku pasar itu sendiri, sehingga nilai intrinsik saham adalah tidak

relevan.

1.1.4 LAPORAN KEUANGAN

1.1.4.1 Pengertian dan Arti pentingnya Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,

merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

tahun buku yang bersangkutan (Baridwan, 2008:17). Laporan keuangan dapat

mendeskripsikan mengenai kinerja perusahaan dari proses pelaporan hasil operasi

selama periode tertentu umumnya dilaporkan dalam bentuk informasi akuntansi.

Menurut Ikatan Akutansi Indonesia No.1 (2004:2) dinyatakan bahwa

laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan

ekuitas atau laporan arus dana). Catatan dan laporan lain serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut Budi

Rahardjo (2001:45) Laporan Keuangan adalah laporan pertanggungjawaban

6 | P a g e

Page 7: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang

dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak luar perusahaan, yaitu pemilik

perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau

lembaga keuangan), dan pihak lainnya yang berkepentingan.

1.1.4.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akutansi Indonesia dalam PSAK No.1 (2004:4)

dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut bermanfaat bagi sebagian

besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi

serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas

pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

1.1.5 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan

beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi

kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil

yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Analisis laporan keuangan dilakukan pada dasarnya untuk mengetahui apakah

keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau

tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-

unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke

tahun dan untuk mengetahui arah perkembangannya.

Menurut Mamduh (2000:30) bahwa pelaporan keuangan harus

memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakai

lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang), untuk membuat

keputusan unvestasi, kredit, dan investasi semacam lainnya.

7 | P a g e

Page 8: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

1.1.5.1 Komponen Laporan Keuangan

Menurut Budi rahardjo (2001:49) komponen laporan keuangan terdiri dari:

1.1.5.1.1 Neraca (Balance Sheet)

Adalah laporan mengenai keadaan harta atau kekayaan perusahaan, atau

keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu. Neraca

memberitahu kita mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan

dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang

dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Komponen neraca

sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:

1.1.5.1.1.1 Aktiva atau Harta

Adalah sumber daya ekonomi atau harta yang dimiliki atau dikendalikan

oleh suatu perusahaan, seperti kas, bangunan, kendaraan,dan lain-lain yang

diharapkan mempunyai manfaat dimasa depan. Atau investasi yang dilakukan

perusahaan dalam aktivitasnya mengejar laba. Aktiva atau Harta yang terdapat

pada kolom sebelah kiri neraca yang mencerminkan struktur kekayaan

perusahaan, yang menunjukkan dana perusahaan ditanamkan atau dialokasikan

pada pos-pos apa saja.

1.1.5.1.1.2 Kewajiban / Hutang (Liabilities)

Merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan

di masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa

yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa sebelumnya.

1.1.5.1.1.3 Modal atau Ekuitas

Adalah sesuatu yang bernilai yang dimiliki dan digunakan, dan sesuatu

yang bernilai yang digunakan tapi tidak dimiliki. Komponen dari modal sendiri

diantaranya adalah :

8 | P a g e

Page 9: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

1.1.5.1.1.3.1 Modal saham, merupakan saham yang mencerminkan

kepentingan pemegangnya sebagai pemilik perusahaan. Saham

ini dinyatakan dengan sertifikat saham yang dikeluarkan oleh

perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham. Modal saham

sendiri terdiri dari saham preferen dan saham biasa.

1.1.5.1.1.3.2 Agio Saham, merupakan jumlah yang dibayar oleh para

pemegang saham diatas nilai pokok dari saham.

1.1.5.1.2 Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement)

Adalah laporan mengenai kemajuan perusahaan. Pada dasarnya laporan

laba rugi memberitahu apa yang diperoleh perusahaan tahun ini, apakah laba

atau rugi dan berapa banyak laba/keuntungan atau kerugiannya. Laporan ini

menggambarkan kemajuan usaha suatu perusahaan selama satu periode

tertentu atau selama satu tahun buku.

1.1.5.1.3 Laporan Perubahan Posisi Keuangan (The Statement Changes

In Financial)

Adalah catatan yang melaporkan perubahan posisi keuangan yang

biasanya disajikan dalam Laporan Arus Dana atau Laporan Sumber dan

Penggunaan Dana (Funs Flow Statement) yang melaporkan sumber (dari mana

dana diperoleh) dan penggunaan dana (kemana dana dipakai) atau disajikan

dalam Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) yang melaporkan perubahan

posisi keuangan berbasis kas, yaitu suatu ringkasan kas yang diterima dan

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode.

1.1.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1.1.6.1 Pengertian dan Tujuan Analisis laporan Keuangan

Seperti diketahui bahwa menghubungkan elemen-elemen dari berbagai

aktiva yang satu dengan yang lainnya, elemen-elemen dari berbagai pasiva serta

elemen dari aktiva dan pasiva akan dapat diperoleh banyak gambaran mengenai

posisi / keadaan keuangan suatu perusahaan. Guna memperoleh gambaran

9 | P a g e

Page 10: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

mengenai perkembangan financialya, suatu perusahaan memerlukan analisis /

interpretasi terhadap data keuangan pada perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Abdullah (2001:33) analisa keuangan perusahaan merupakan

kajian secara kritis, sistematis dan metodologis terhadap laporan keuangan

untuk mengetahui kondisi keuangan baik pada waktu yang telah lalu, kondisi

tahun berjalan maupun prediksi waktu yang akan datang.

Tujuan analisis laporan keuangan sendiri menurut Budi Rahardjo

(2001:85) adalah untuk membantu pemakai dalam memperkirakan masa

depan dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis

kecenderungan.

1.1.6.2 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Menurut Budi Rahardjo (2001:88) ada tiga teknik analisis yang sering

digunakan, yaitu:

1.1.6.2.1 Analisis Horisontal yaitu perbandingan data keuangan untuk

periode dua tahun atau lebih. Analisis horisontal sangat membantu

karena menyajikan perubahan antar tahun baik dalam bentuk nilai

rupiah maupun prosentase.

1.1.6.2.2 Analisis Vertikal yaitu laporan umum (commonzise statement),

dalam analisis ini komponen-komponen dalam laporan laba rugi

dan neraca dinyatakan dalam prosentase. Pada laporan laba rugi

dipersentasekan ke penjualan, sedangkan pada neraca dipersentasekan

ke aktiva atau pasiva. Besarnya persentase pada tahun yang

dievaluasikan kemudian dibandingkan dengan tahun yang sebelumnya.

1.1.6.2.3 Analisis keuangan atau lebih dikenal sebagai analisis rasio, rasio

(perbandingan) dapat dilakukan untuk dan antar sepasang pos baik

dalam neraca maupun perhitungan laba rugi.

10 | P a g e

Page 11: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

1.1.6.3 Macam-macam Rasio Keuangan

Macam atau jumlah angka-angka itu banyak sekali karena rasio dapat

dibuat menurut kebutuhan penganalisa, namun demikian angka-angka rasio

yang ada pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Golongan

pertama adalah berdasarkan sumber data keuangan yang merupakan unsur atau

elemen dari angka rasio tersebut dan penggolongan yang kedua adalah

berdasarkan tujuan dari penganlisa.

Menurut Budi Rahardjo (2001:98) dalam bukunya akutansi dan

keuangan, rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi lima

kelompok, diantaranya adalah:

1.1.6.3.1 Rasio Likuiditas

Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek.

Ratio Formula Keterangan

Current Ratio Aktiva lancarutanglancar

Kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar dengan aktiva lancar yang tersedia. Semakin tinggi rasio ini, perusahaan diangga semakin mampu untuk melunasi kewajiban lancarnya.

Quick Ratio Aktiva Lancar−PersediaanHutang lancar

Quick ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relatif lebih

11 | P a g e

Page 12: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

likuid).

Cash Ratio Kas+efekHutang Lancar

Cash ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan kas dan efek.

Net Working Capital to total assets ratio

Aktiva lancar – Hutang lancarjumlahaktiva

Net working capital menghitung selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar dan memiliki tujuan yang sama dengan current ratio.

1.1.6.3.2 Rasio Solvabilitas (Leverage)

Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana perusahaan dibiayai atau

difinansir oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukan

proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. Rasio

leverage antara lain :

Rasio Formula Keterangan

Total Debt to Equity Ratio

utanglancar+utang jk pendekTotal Modal sendiri

Mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang.

12 | P a g e

Page 13: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Total Debt to Total Capital Assets Ratio

Total HutangTotal Aktiva

Mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang

Long term debt to total equity ratio

utang jangka panjangmodal sendiri

Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka.

Tangible assets debt coverage

jml aktiva+tangible+hutang lancarhutang jangka panjang

mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang,

1.1.6.3.3 Rasio Aktivitas

Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan

dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. Rasio aktivitas antara lain:

Rasio Formula Keterangan

Average Collection Period

Piutang x360 hariPenjualan kredit

Menunjukkan rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang

13 | P a g e

Page 14: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

menjadi kas.

Inventory Turn Over

HargaPokok PenjualanPersediaan

Mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas.

Total Fixed Asset Turn Over

Penjualan bersihaktiva tetap

Mengukur efisiensi pengelolaan aktiva tetap perusahaan untuk menunjang penjualan perusahaan.

Account Receivable Turn Over (A/R Turn Over)

Penjualan kreditPiutang

Mengukur sampai seberapa cepat piutang dagang dapat ditagih dan dikonversikan menjadi kas.

Total Assets Turn Over

Penjualan nettoTotal Aktiva

Menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Tingkat perputaran ini juga ditentukan pula oleh perputaran elemen aktiva itu sendiri.

1.1.6.3.4 Rasio Profitabilitas

Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

Rasio profitabilitas antara lain:

Rasio Formula Keterangan

14 | P a g e

Page 15: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Operating Profit Margin

LabaUsaha /OperasiPenjualan Bersih

Mengukur tingkat laba usaha / operasional terhadap penjualan bersih perusahaan.

Net Profit Margin

Lababersih setelah pajakPenjualan bersih

Mengukur persentase laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan bersih perusahaan.

Return on Asset (ROA)

Lababersih setelah pajakTotal Aset

Mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA seringkali pula disebut sebagai ROI (Return on Investment).

Return on Equity (ROE)

Laba bersih setelah pajakTotalmodal pemegang saham

Menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan manajemen atas modal yang ditanam pemegang saham, sesudah dipotong kewajiban kepada kreditor.

Rate Of Return For The Owners

Laba Setelah PajakModal Sendiri

Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang mskin besar maka rasio ini juga makin besar.

15 | P a g e

Page 16: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Return Of Investment (ROI)

Laba Setelah PajakTotal Aktiva

Menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

Gross Profit Margin

Laba BrutoPenjualan bersih

Mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih perusahaan.

Earning Power EBITTotal Akitva

Tinggi-rendahnya rasio ini memberikan indikasi seberapa jauh efisiensi penggunaan modal, dan turun-naiknya penjualan dan biaya.

16 | P a g e

Page 17: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

BAB III

PEMBAHASAN

1.4 SEJARAH SINGKAT

Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak awal tahun 1960an oleh

Bapak Achmad Prawirawidjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading

Company Tbk (“Perseroan”) dan saat ini telah menjadi salah satu perusahaan yang

terkemuka di bidang industri makanan & minuman di Indonesia. Pada bulan Juli

1990 Perseroan melakukan penawaran perdana saham-sahamnya kepada

masyarakat (Initial Public Overing = IPO).

Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di

bidang minuman Perseroan memproduksi rupa-rupa jenis minuman seperti

minuman susu cair, minuman teh, minuman tradisional dan minuman untuk

kesehatan. Produk minuman ini diproduksi dengan teknologi UHT (Ultra High

Temperature) yaitu pemanasan sampai 140% C selama 3-4 detik sehingga produk

itu steril tanpa merusak atau mengurangi kandungan nutrisi, dan kemudian

dikemas dalam kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material) sehingga

bisa tahan lama tanpa harus menggunakan bahan pengawet. Di bidang makanan

Perseroan memproduksi susu bubuk (powder milk), dan susu kental manis

(sweetened condensed milk). Perseroan juga memproduksi konsentrat buah-

buahan tropis (tropical fruit juice concentrate).

Bahan baku susu murni dipasok oleh para peternak sapi yang tergabung

dalam Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) – Pangalengan dan Koperasi

Unit Desa lainnya. Untuk menjaga kelangsungan dan keteraturan pasokan bahan

baku ini Perseroan membina dan memelihara hubungan kemitraan yang sangat

baik dengan para peternak antara lain dengan memberikan bimbingan dan

penyuluhan baik segi teknik, manajemen, dan permodalan. Bahan kemasan

aseptik (aseptic packaging materials) untuk produk minuman UHT masih

diperoleh secara impor.

17 | P a g e

Page 18: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Perseroan menjual hasil produksinya ke seluruh pelosok di dalam maupun

luar negeri. Penjualan langsung (direct selling) dilakukan ke toko-toko, kios-kios,

dan pasar-pasar tradisional lainnya di seluruh Pulau Jawa dengan menggunakan

armada penjualan milik Perseroan yang terdapat di kantor-kantor pemasaran yang

terletak di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,

Surabaya, serta beberapa kota lainnya di Pulau Jawa. Penjualan melalui pasar-

pasar modern (modern trade) dilakukan ke supermarket, hypermarket, dan mini

market yang tersebar di seluruh wilayah di P.Jawa. Sedangkan penjualan tidak

langsung (indirect selling) dilakukan ke pelanggan yang berada di luar Pulau Jawa

dan dilakukan melalui agen atau distributor yang ditunjuk yang tersebar di seluruh

ibukota propinsi di seluruh wilayah Indonesia. Disamping penjualan di dalam

negeri Perseroan juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara.

Sejarah pencatatan saham:

Tanggal Pencatatan

Tindakan Korporasi

Jumlah Penambahan/Pengurangan

Saham

Jumlah Akumulasi

Saham

29-Apr-2004 HMETD 962.794.000 2.888.382.000

16-Jan-2001 Stock Split 1.540.470.400 1.925.588.000

19-Agust-1999

HMETD 165.050.400 385.117.600

06-Feb-1995 Saham Bonus 132.040.320 220.067.200

14-Apr-1994 HMETD 66.020.160 88.026.880

11-Nop-1992

Dividen Saham 1.506.720 22.006.720

03-Sep-1991 Company 14.500.000 20.500.000

18 | P a g e

Page 19: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Listing

02-Jul-1990 IPO 6.000.000 6.000.000

1.2 VISI DAN MISI

Visi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk adalah menjadi

perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di

Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta

menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja.

Misi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk adalah

menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa

berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk

senantiasa memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat

memberikan nilai tambah sebagai wujud tanggung-jawab kepada para pemegang

saham.

1.3 KEPEMILIKAN SAHAM

Komposisi kepemilikan saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading

Company Tbk adalah sebagai berikut:

19 | P a g e

Page 20: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

1.4 ANALISIS FUNDAMENTAL LAPORAN KEUANGAN

1.4.1 Analisis Rasio Likuiditas

1.4.1.1 Current Ratio

Current Ratio = aktiva lancarutanglancar

= Rp 1.565 .500 .000 .000Rp 633.800 .000 .000

= 2,470

Rasio tersebut bisa diinterpretasikan sebagai berikut: setiap Rp. 1 hutang

dijamin oleh Rp. 2,470 aktiva lancar. Rasio lancar untuk perusahaan yang normal

berkisar pada angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan

rasio lancar yang seharusnya. Dalam hal ini, untuk PT Ultrajaya rasio lancarnya

termasuk normal. Rasio lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang

tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva

lancar, yang berpengaruh tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva

lancar secara umum menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan

aktiva tetap.

1.4.1.2 Quick Ratio

Quick ratio = Aktiva Lancar−Persediaan

Hutang lancar

= Rp 1.565 .500 .000 .000−Rp 534.977 .217 .239

Rp 633.800 .000 .000 = 1,626

Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut; setiap Rp. 1 hutang

dijamin oleh Rp. 1,626 aktiva lancar diluar persediaan. Angka yang terlalu tinggi

menunjukkan indikasi kelebihan aktiva lancar, sedangkan angka yang terlalu

rendah menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi.

1.4.1.3 Cash Ratio

Cash ratio = Kas+efek

Hutang Lancar

20 | P a g e

Page 21: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

= Rp611.624 .871 .676Rp 633.800 .000 .000

= 0,965

Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut; setiap Rp. 1 hutang

dijamin oleh Rp. 0,965 kas dan efek.

1.4.1.4 Net Working Capital to total assets ratio

Net Working Capital to total assets ratio = Aktiva lancar – Hutang lancar

jumlahaktiva

=

Rp 1.565 .500 .000 .000−Rp 633.800 .000.000Rp 2.811.620 .982.142

= 0,331

1.4.2 Rasio Solvabilitas (Leverage)

1.4.2.1 Total Debt to Equity Ratio

Total Debt to Equity Ratio = utanglancar+utang jangka panjang

Total Modal sendiri

= Rp 633.800 .000 .000+Rp 162.700.000 .000

Rp 2.015 .100 .000

= 395,27

Angka diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:setiap Rp. 1 utang

akan dijamin oleh Rp. 395,27 modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan.

1.4.2.2 Total Debt to Total Capital Assets Ratio

Total Debt to Total Capital Assets Ratio = Total HutangTotal Aktiva

Total Debt to Total Capital Assets Ratio = Rp 796.500 .000.000

Rp 2.811.600 .000 .000

21 | P a g e

Page 22: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

= 0,283

Angka diatas dapat diinterpretasikan bahwa: setiap Rp. 1 utang akan

dijamin dengan Rp. 0,283 bagian aktiva.

1.4.2.3 Long term debt to total equity ratio

Long term debt to total equity ratio =utang jangka panjang

modal sendiri

=Rp 162.700 .000 .000

Rp 2.015 .100 .000

= 80,740

Hasil diatas dapat diinterpretasikan bahwa: setiap Rp.1 utang jangka

panjang perusahaan akan dijamin dengan Rp. 80,790 dari bagian modal sendiri

perusahaan.

1.4.2.4 Tangible assets debt coverage

Tangible assets debt coverage =jml aktiva+tangible+hutang lancar

hutang jangka panjang

= Rp 2.811.600 .000 .000+0+Rp 633.800 .000 .000

Rp 162.700 .000 .000

= 21,176

1.4.3 Rasio Aktivitas

1.4.3.1 Average Collection Period

Average Collection Period = Piutang x360 hariPenjualan kredit

=Rp 368.549 .136 .075 ×360

Rp 3.790.791 .113.914

= 35 hari

22 | P a g e

Page 23: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Sehingga dapat diketahui untuk mengubah seluruh piutang menjadi kas

diperlukan waktu 35 hari.

1.4.3.2 Inventory Turn Over

Inventory Turn Over =HargaPokok Penjualan

Persediaan

=Rp 2.446 .448 .128 .599Rp 534.977 .217 .239

= 4,573 kali

Dalam satu tahunpersediaan berputar 4,573 kali. Perputaran persediaan

yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan. Sebaliknya, perputaran

yang rendah mengindikasikan kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.

1.4.3.3 Total Fixed Asset Turn Over

Total Fixed Asset Turn Over =Penjualan bersih

aktiva tetap

=Rp 3.460 .200 .000 .000Rp1.548 .729 .088 .635

= 2,234

Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan penggunaan total aktiva.

Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio

yang rendah menunjukkan bahwa manajemen harus mengevalusi strategi,

pemasaran, dan pengeluaran modalnya.

1.4.3.4 Account Receivable Turn Over (A/R Turn Over)

Account Receivable Turn Over (A/R Turn Over) =Penjualan kredit

Piutang

=

Rp 3.790 .791 .113.914Rp 368.549 .136.075

= 10,286

23 | P a g e

Page 24: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Mengukur sampai seberapa cepat piutang dagang dapat ditagih dan

dikonversikan menjadi kas.

1.4.3.5 Total Assets Turn Over

Total Assets Turn Over =Penjualan netto

Total Aktiva

=Rp 3.460 .200 .000 .000Rp 2.811.620 .982.142

= 1,231

Menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan seluruh aktiva

untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Tingkat perputaran ini juga

ditentukan pula oleh perputaran elemen aktiva itu sendiri.

1.4.4 Rasio Profitabilitas

1.4.4.1 Operating Profit Margin

Operating Profit Margin =LabaUsaha/Operasi

Penjualan Bersih

=Rp 856.771 .670 .390

Rp 3.460 .231 .249.075=

= 0,248 atau 24,8%

Operating Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba usaha pada tingkat penjualan bersih tertentu. Operating Profit

margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang

tinggi pada tingkat penjualan bersih tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa

menunjukkan ketidak efisienan manajemen.

1.4.4.2 Net Profit Margin

Net Profit Margin =Lababersih setelah pajak

Penjualan bersih

=Rp 352.200 .000.000

Rp .3 .460 .231.249 .075= 0,102

24 | P a g e

Page 25: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Net Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang

tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada

tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan

ketidak efisienan manajemen.

1.4.4.3 Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) =Lababersih setelah pajak

Total Aset

=Rp352.200 .000 .000

Rp 2.811.620 .982 .142= 0,125 atau

12,5%

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi

manajemen aset, yang berarti manajemen berjalan dengan efisien.

1.4.4.4 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) =Laba bersih setelah pajak

Totalmodal pemegang saham

=Rp 352.200 .000 .000Rp 577.700 .000 .000

= 0,610 atau 61,0%

Menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan manajemen

atas modal yang ditanam pemegang saham, sesudah dipotong kewajiban kepada

kreditor.

1.4.4.5 Rate Of Return For The Owners

Rate Of Return For The Owners =Laba Setelah Pajak

Modal Sendiri

=Rp 352.200 .000 .000

Rp 2.015 .100 .000 =

174,780

25 | P a g e

Page 26: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi

pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya

utang perusahaan, apabila proporsi utang mskin besar maka rasio ini juga makin

besar.

1.4.4.6 Return Of Investment (ROI)

Return Of Investment (ROI) =Laba Setelah Pajak

Total Aktiva

=Rp 352.200 .000.000

Rp 2.811.600 .000 .000

= 0,125 atau 12,5 %

Menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang

dipergunakan.

1.4.4.7 Gross Profit Margin

Gross Profit Margin =Laba Bruto

Penjualan bersih

=Rp 1.013 .783 .120 .476Rp3.460 .231 .249 .075

= 0,293

Mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih perusahaan.

1.4.4.8 Earning Power

Earning Power =EBIT

Total Akitva

=Rp 436.700 .000.000

Rp 2.811.620 .982 .142= 0,155

Tinggi-rendahnya rasio ini memberikan indikasi seberapa jauh efisiensi

penggunaan modal, dan turun-naiknya penjualan dan biaya.

1.5 ANALISIS TEKNIKAL

26 | P a g e

Page 27: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Berikut ini adalah chart harga saham ULTJ tanggal 01 januari 2012 sampai

dengan tanggal 01 januari 2013:

Chart diatas menunjukan pergerakan harga saham ULTJ pada tahun 2012.

Pada pertengahan tahun 2012 harga saham mengalami kenaikan hingga mencapai

harga Rp.1.410, kemudian terus menurun hingga mencapai harga Rp.1.020. meski

demikian saham ULTJ kembali naik hingga akhir tahun pada harga Rp.1.410.

Berikut ini chart harga saham ULTJ tahun 2013:

Pada awal tahun harga saham ditutup pada harga Rp.1.440, yang disebabkan

karena harga saham pada pertengahan 2012 yang sempat menurun kembali terus

27 | P a g e

Page 28: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

menguat. Trend harga saham pada tahun 2013 relatif meningkat hingga mencapai

harga tertinggi Rp.5.050 rupiah. Pada akhir tahun saham ditutup dengan harga

Rp.4.500.

Berikut ini chart harga saham ULTJ tanggal 02 januari 2014 hingga 11 juniu

2014:

Dari chart diatas dapat dilihat bahwa pada awal tahun, yaitu tanggal 2

januari 2014, harga open Rp.4.500 dan ditutup pada harga Rp.4.350. hal ini

menunjukkan melemahnya saham ULTJ yang berawal dari akhir tahun 2014

hingga awal januari 2014.

Pada awal Pebruari 2014 saham ULTJ dibuka pada harga yang tinggi yaitu

Rp.4.670 dan ditutup pada harga Rp.4.675. Harga saham ULTJ terus meningkat

hingga enam hari pertama pada bulan Pebruari mencapai harga Rp.4.900,

kemudian terus melemah hingga awal bulan Maret 2014. Pada bulan Maret

pergerakan harga saham ULTJ relatif lesu, dengan ditutup pada harga Rp.3.930

pada akhir Maret.

28 | P a g e

Page 29: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Harga saham mulai kembali menguat pada akhir April 2014 ditutup pada

harga Rp.4.375, akan tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena saham ULTJ

kembali melemah hingga 11 Juni 2014 harga ditutup pada Rp.4.000.

Saham ULTJ selalu mengalami fluktuasi pada satu tahun terakhir, akan

tetapi pergerakkannya tetap memperlihatkan trend yang baik, yaitu ditunjukkan

pada chart dibawah ini:

Dengan demikian menurunngya harga saham pada pertengahan tahun 2014 ini,

kemungkinan besar akan diikuti dengan menguatnya kembali harga saham ULTJ

pada bulan Juli mendatang.

1.6 ANALISIS KASUS

Artikel 1:

ULTJ Akan Bangun Pabrik Baru, Saham Tunjukkan Pelemahan

Thu, 13 February 2014, 3:30 PM

Seperti kita ketahui beberapa waktu lalu, PT Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk (ULTJ) pada kuartal-III 2013 berhasil membukukan

pendapatan usaha mencapai Rp2,5triliun. Untuk beban penjualan tercatat naik

menjadi Rp1,7 triliun dari Rp1,4 triliun. Dengan demikian laba kotor Rp774,7

29 | P a g e

Page 30: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

miliar dari Rp650,7 miliar. Sedangkan laba usahanya mejadi Rp357,7 miliar dari

Rp309,9 miliar.

Selain itu perseroan juga berhasil menaikkan total aset menjadi Rp2,7

triliun dari Rp2,4 triliun per 31 Desember 2012. Sementara untuk total liabilitas

perseroan menjadi Rp847 miliar.

Setelah ULTJ merilis laporan keuangannya untuk kuartal-III 2013, hari ini

(13/2) ULTJ dikabarkan tengah berencana membangun pabrik pengolahan susu di

kawasan Berastagi, Sumatera Utara setelah lebih dulu membuka usaha peternakan

sapi di kawasan tersebut, secepatnya pada tahun 2016.

Pabrik itu akan menampung pasokan susu segar dari peternakan yang

dikelola entitas anak, hasil patungan dengan PT Karya Putrajaya Persada.

Perseroan dan mitranya telah menyuntikan modal dasar senilai Rp100 miliar,

ditambah dana yang disetor sebesar Rp32 miliar. ULTJ membukukan porsi 50%

dari nilai investasi tahap awal tersebut. Hingga 2 tahun ke depan, ULTJ

menargetkan populasi sapi di peternakan Berastagi mencapai 13.000 ekor.

Berdasarkan laporan keuangan ULTJ, dapat dilihat bahwa perusahaan

yang bergerak di industri makanan dan minuman tersebut terus menunjukkan

kinerja perusahaan yang baik dari tahun ke tahun. Hal tersebut tercermin dari

peningkatan pendapatan dan laba operasional serta laba usahanya yang terus

menunjukkan kenaikan ditiap tahunnya. Misalnya saja di tahun 2012, laba usaha

ULTJ naik sekitar 248,6% menjadi Rp 352, 965 miliar per 31 Desember 2012.

Hingga saat ini memang ULTJ belum merilis laporan keuangannya untuk

kuartal-IV 2013, namun berdasarkan laporan interim perusahaan, kinerja

keuangan perseroan juga menunjukkan angka yang selalu bertumbuh ditiap

kuartalnya. Dapat dilihat misalnya saja total asset di kuartal III naik 0,86%

menjadi Rp 2, triliun jika dibandingka kuartal sebelumnya. Hal ini menunjukkan

ULTJ terus melakukan investasi dan pembaruan melalui pembelian asset baru.

30 | P a g e

Page 31: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Kemudian dari analisa fundamentalnya, dapat terlihat ROA dan ROE

masing-masing perusahaan pada kuartal-III 2013 adalah 10,24% dan 14,26%.

Angka ini seharusnya cukup mengesankan bagi investor, artinya kondisi

perusahaan saat ini diproyeksikan dapat memberikan tingkat pengembalian yang

tinggi atas investasi yang dilakukan oleh investor.

Dengan rencana yang akan dilakukan oleh ULTJ, aksi korporasi tersebut

dipandang baik karena mengingat kemampuan modal dan keuangan perseroan

yang cukup kuat, sehingga pembukaan pabrik baru tersebut diharapkan dapat

menunjang kegiatan utama perseroan terutama dari segi efisiensi biaya.

Pada perdagangan saham pagi ini (13/2), terlihat bahwa saham ULTJ turun

sebesar 0,94% menjadi 4700. Hingga saat berita ini diturunkan, saham ULTJ terus

tunjukkan penurunan yang tidak terlalu signifikan. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena mengikuti sentimen negatif dari pasar Asia pagi tadi, dan

kondisi teknikal yang kurang mendukung.

Indikator teknikal tunjukan tren yang mulai melemah. Indikator MACD

bergerak cenderung turun di area positif, stochastic juga tunjukan pergerakan yang

sama dengan pelemahan di area tengah. Sementara RSI tterpantau merosot

semakin menjauhi area jenuh beli. Dengan kondisi teknikal yang kurang

mendukung disarankan untuk terlebih dahulu menghindari saham ini karena

adanya potensi untuk kembali lanjutkan tren pelemahan. kisaran support berada

pada 4.670 sementara resistance berada pada Rp. 4.775.

(sr/JA/vbn)

Sumber: http://vibiznews.com/2014/02/13/ultj-akan-bangun-pabrik-baru-saham-

tunjukkan-pelemahan/

Artikel 2:

Saham ULTJ, Saatnya Naik

www.inilah.comon

31 | P a g e

Page 32: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) - ist

Oleh: Jagad Ananda

pasarmodal - Selasa, 22 April 2014 | 11:59 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Analis Samuel Sekuritas memperkirakan, tahun ini pendapatan Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) akan meningkat menjadi Rp4,325 triliun. Itu berarti perseroran bakal membukukan kenaikan pendapatan sebesar 25%.

Begitu pun laba bersihnya, akan meningkat Rp325,13 miliar menjadi Rp495 miliar atau menaik di atas 52%. Menariknya, saham ini juga telah melalui masa overbought dan kini menclok di level Rp4.025 pada transaksi perdagangan Selasa (22/4/2014) siang.

Berdasarkan itu, Samuel Sekuritas dalam risetnya, merekomendasikan buy untuk ULTJ dengan target Rp5.300. Dengan demikian efek dari perusahaan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia itu masih punya potensi untuk menanjak sebesar 31%.

Dari kedua artikel/berita diatas menunjukkan prospek yang bagus pada saham ULTJ dari tahun ketahun, sebagai emiten produsen barang kebutuhan dasar berupa minuman ULTJ merupakan salah satu saham yang sangat baik. Kenaikan laba yang terjadi menunjukkan kemampuan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. untuk melaksanakan kewajiban yang dimiliki kepada investor perusahaan.

Sebagaimana saham industri food and beverage lainnya PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk mengalami kenaikan dan penurunan harga saham. Dilihat dari kondisi keuangan perusahaan makan harga saham ULTJ akan berada posisi yang baik, akan tetapi penurunan mungkin saja terjadi yangh disebabkan faktor pasar maupun eksternal perusahaan.

32 | P a g e

Page 33: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis laporan keuangan perusahaan PT Ultrajaya Milk

Industry & Trading Company Tbk termasuk dalam golongan perusahanaan yang

likuid dan solvable dengan aktivitas yang baik. Hal ini dapat dilihat dari rasio-

rasio keuangan perusahaan. Dengan demikian PT Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk merupakan emiten yang aman untuk mengalokasikan

investasi yang dimiliki investor. Analisis keuangan perusahaan menunjukkan

bahwa perusahaan akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap mintra

usaha dan investornya dengan baik, karena tingkat laba dan assets perusahaan

yang terus meningkat

Selain itu berdassarkan ananlisis teknikal saham PT Ultrajaya Milk

Industry & Trading Company Tbk mengalami trend yang baik pada tahun

sebelumnya dan mengalami pergerakan harga yang baik pada tahun 2014.

Isu-isu atau berita tentang PT Ultrajaya Milk Industry & Trading

Company Tbk merupakan berita yang berpengaruh positif terhadap pergerakan

harga saham ULTJ, dari berbagai sumber berita yang dilangsir adalah berita yang

menunjukkan prospek PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang

baik untuk investasi. Hal ini didukung oleh salah satu berita diatas yang

memprediksi saham ULJT berpotensi meningkat sebesar 31%.

33 | P a g e

Page 34: ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ

KSPM-UTY 2014

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2008, Intermediate Accounting,Yogyakarta: BPFE.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin.2008. Pasar Modal di Indonesia

(Pendekatan Tanya Jawab). Jakarta:

Salemba Empat.

http://www.duniainvestasi.com/bei/charts/ULTJ

http://vibiznews.com/2014/02/13/ultj-akan-bangun-pabrik-baru-saham-tunjukkan-

pelemahan/

http://www.idx.co.id/

http://idsaham.com/news-saham-Saham-ULTJ-Saatnya-Naik--Inilahcom-

413784.html

Nainggolan, A. (n.d.). Analisa Laporan Keuangan. Pusat Pengembangan bahan

ajar-UMB.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio danInvestasi, Edisi Pertama.

Yogyakarta:BPFE

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

34 | P a g e