analisis dan perancangan sistem informasi...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH TINGGI HINDU DHARMA (STHD)
KLATEN
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh
Fajar Sasi Sumekar
07.12.2168
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
2
3
Informations System of The Library at Hindu Dharma
College (STHD) in Klaten
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH TINGGI HINDU DHARMA (STHD)
KLATEN
Fajar Sasi Sumekar
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The requirement of information will increasingly along growth of information and
technology which fast progessively and produced the new innovation which ever continue to
change up at better. The library of campus can be told as informal education medium when
sharing to assist student deepen knowledge which is studying after ending of the hour learn.
The efficacy of school activity in college don’t only determined by instructor factor/ lecturer, but
was influenced by the activity of the student.
The Information system library in the Hindu Dharma College (STHD) Klaten could as
maximum with technological exploiting of computer to develop a computerized library
information system to be more efficient and in cource of service to all library staffs and student
and also to sides owning importance which related to library of campus. In this library often
happened mistake- the mistake to officer in record-keeping of loaning the book and the return of
the book. Examples : wrong in including book title, book code, nim, and wrong in giving fine.
Persuant to data, hence earning making an information system able to support fluency
in the library. This software will be made by using Microsoft SQL Server 2000 as the database
and Microsoft Visual Basic 6,0 as tool of it’s.
Keywords : Campus Library, Library Information System , Computer
4
1. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan informasi sangat meningkat seiring perkembangan teknologi
dan informasi yang semakin pesat dan menghasilkan inovasi – inovasi baru yang
senantiasa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Pengolahan data dan informasi secara manual atau tradisional seakan
memperlambat proses pemenuhan kebutuhan masyarakat sehingga keputusan
yang seharusnya dapat diperoleh dengan baik dan tepat justru menjadi informasi
yang menghabiskan banyak waktu untuk mengolahnya.
Keberhasilan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya
ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, melainkan dipengaruhi oleh keaktifan
mahasiswa. Perpustakan kampus sebagai media informasi dari satu pelayanan
sikulasi merupakan wujud dari fasilitas yang diberikan oleh kampus bagi
mahasiswanya. Dengan pengolahan dan manajemen yang baik maka banyaknya
anggota maupun non anggota perpustakaan akan mendapatkan pelayanan yang
cepat membantu terhadap penelusuran buku tanpa harus antri melihat katalog.
Di perpustakaan ini sering terjadi kesalahan- kesalahan terhadap petugas dalam
pencatatan peminjaman buku dan pengembalian buku. Misalnya : salah
memasukkan judul buku, kode buku, nim, dan salah dalam memberikan denda.
Software ini dibuat menggunakan Microsoft SQL Server 2000 untuk database
dan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai tool-nya.
2. Landasan Teori
2.1 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi, dan Analisis Sistem
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek-objek yang saling
berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang
dirancang untuk mencapai satu tujuan1. Sedangkan sub sistem adalah suatu sistem yang
kompleks yang ada didalam sebuah sistem yang lebih besar.
Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto H.M (2003: 34), menyatakan bahwa sistem dapat
didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.
Pendekatan sistem pada prosedur didefinisikan bahwa “sistem adalah kumpulan dari
prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Sedangkan pendekatan sistem
pada komponen didefinisikan bahwa “sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
1. Jerry FitzGerarld, Ardra F. FitzGerarld, Warren D.Stalling, Jr., Fundamentals of
Systems Analysis (edisi kedua; New York: John Wiiley & Sons, 1981), hal.5. 1. Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., Analisis & Desain Sistem Informasi. Penerbit: ANDI
OFFSET Yogyakarta, 2005, hal 2
5
mencapai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan pada pendekatan komponen
adalah komputer sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak.
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil dari olahan data-data yang telah diproses dan
diinterpretasikan sehingga menjadi sesuatu yang bermakna, berarti dan dapat dipahami
serta dimengerti oleh masyarakat umum. Data adalah simbol atau fakta mentah yang
tidak mempunyai arti dan nilai apapun secara tersendiri.
Pengertian informasi menurut Gordon B. Davis (2002 : 27), “informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.
2.2.2.1 Kualitas Informasi
Agar informasi yang didapat berguna maka informasi yang dihasilhan harus :
1) Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaianya serta informasi
yang disajikan sebaiknya terikat dengan keputusan yang akan diambil oleh
pengguna sistem informasi tersebut.
2) Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan. Antara informasi dengan kejadian-
kejadian atau objek yang diwakilinya harus cocok dengan faktanya.
3) Tepat waktu
Informasi yang datang tidak boleh terlambat, karena informasi yang tidak
tepat waktu akan menjadi informasi yang tidak berguna atau tidak dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagi
entitas penting sistem informasi. Adanya data dan informasi yang diolah serta diproses
dan memiliki arti sehingga bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang. Menurut pendapat Burch dan Gudnistki sistem informasi terdiri dari
beberapa komponen yang saling berinteraksi antar satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Komponen-komponen sistem
informasi meliputi :
6
a) Blok Masukkan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input termasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan yang dapat
berupa dikumen-dokumen dasar.
b) Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara
tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c) Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen
serta semua pemakai sistem.
d) Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan kontak alat (tool-box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyyimpan dan
mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e) Blok Database (Database Block)
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f) Blok Kendali (Control Block)
Pengndalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila ada kesalahn-
kesalahan dapat langsung cepat diatasi2.
2.2 Karakteristik Sistem Informasi
Dalam memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan
unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah beberapa karakteristik
sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :
2 Al Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern / Hanif Al Fatta; Yogyakarta: ANDI 2007 halaman 10-11
7
1) Batasan (Boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem
dan mana yang diluar sistem.
2) Lingkungan (Enviroment)
Segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan yang menyediakan asumsi,
kendala dan input terhadap suatu sistem.
3) Masukan (Input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkunagan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4) Keluaran (Output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer,
barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu
sistem.
5) Komponen (Component)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentranformasikan input
menjadi bentuk setengan jadi (Output). Komponen ini bisa merupakan subsistem
dari sebuah sistem.
6) Penghubung (Interface)
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau
berinteraksi.
7) Penyimpanan (Storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari
informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu
media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan
yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang
sama.
8) Pengolahan Sistem (Process System)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
8
2.3 Sistem Perangkat Lunak yang digunakan
2.3.1 Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL (Structured Query Language) Server 2000 ialah perangkat lunak
Relation Database Management System (RDMS) yang handal. Didesain untuk
mendukung proses transaksi yang besar. SQL server 2000 dapat dijalankan pada NT4.0
Server atau Microsoft 2000 Server, dan dapat diinstal juga pada personal desktop di
Windows 2000 Professional, Windows 98, dan Windows Millenium.
2.6.2.2 Fasilitas–fasilitas Penting Dalam Microsoft SQL Server 2000
SQL Server 2000 lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang mempermudah
pengguna menangani database, diantarnya :
a) Web assistant wizard.
b) SQL server profiler.
c) SQL server manager
2.3.2 Visual Basic 6.0
Visual menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat graphical user
interface (GUI), sedangkan Basic merupakan bagian bahasa BASIC (Beginners All-
purpose Symbolic Instruction Code) yang dalam hal ini Visual Basic berorientasi pada
objek-objek yang dipisah (Object Oriented Programming/OOP), Visual Basic juga bersifat
modular karena kode-kode program letaknya tersebar di dalam modul-modul.
2.3.1.2 Kemampuan Visual Basic
Visual Basic 6.0 memiliki beberapa kemampuan dan Keistimewaan yang
menjadikan Visual Basic 6.0 ini unggul, yaitu :
1) Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih
cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.
2) Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah sarana
yang mempermudah dalam pembuatan aplikasi dengan tugas-tugas tertentu.
3) Teknologi ActiveXTm
memungkinkan kita untuk memakai fungsi-fungsi yang
disediakan dari aplikasi lain, seperti pengolahan kata Microsoft Word, Microsoft
Excel Spreadsheet, dan aplikasi windows lainya.
4) Visual Basic tersedia dalam tiga edisi setiap peralatan disiapkan untuk
memenuhi kebutuhan spesifik dalam setiap pembuatan aplikasi. Adapun ketiga
9
edisi dari Visual Basic tersebut yaitu Visual Basic Learning Edition, Visual Basic
Profesional Edition, dan Visual Basic Entreprise Edition.
5) Internet, mampu mengintegrasikan dokumen, baik dari aplikasi user ke internet
maupun dari internet ke aplikasi user
6) Finishing aplication, untuk komplikasi aplikasi menjadi file .exe. kemudian
dengan Virtual Basic Machine, aplikasi dapat didistibusikan3.
3. ANALISIS
3.1 Analisis kelemahan sistem
Sistem pelayanan yang dilakukan perpustakaan di Sekolah Tinggi Hindu Dharma
(STHD) Klaten ini seringkali mengalami masalah, karena sistem yang dipakai saat ini
adalah sistem manual. Masalah-masalah yang sering dialami misalnya :
1. Salah dalam memberikan informasi kepada mahasiswa tentang buku.
2. Karena pekerjaan yang dilakukan masih manual seperti pencatatan buku,
pencatatan anggota, peminjaman buku, pengembalian buku, sampai kepada
pembuatan laporan masih sering terjadi kesalahan.
3. Banyaknya arsip-arsip yang membutuhkan tempat untuk media penyimpanan.
Untuk mengmbangkan sistem informasi ini diperlukan analisis kelemahan agar
bisa memetakan masalah yang ada dan mendapatkan hasil yang maximal. Ada
beberapa metode untuk menganalisis sistem, diantaranya adalah metode analisis
PIECES (peformance, information, economic, control, eficiency, dan service). Dalam
mengidentifikasi masalah ini harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi,
ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan.
a) Analisis Kinerja (peformance)
Kinerja dapat diukur dengan jumlah produksi (troughput) dan waktu tanggap
(respon time). Kinerja apotek primadona Palembang masih bersifat manual, yaitu
dengan menggunakan sistem pencatatan transaksi dan laporan secara tertulis.
Kelemahan :
Jumlah beban kerja lebih besar dalam mengerjakan 4 laporan yaitu laporan
buku, laporan anggota, laporan peminjaman , laporan pengembalian dalam 1
minggu.
3 Andi Sunyoto, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Ms.SQL, Andi 2007, halaman
1-13
10
Pencarian dan pembuatan laporan data perpustakaan memerlukan waktu yang
lama karena pembuatannya masih bersifat manual.
b) Analisis Informasi (information)
Apabila sistem informasi dalam suatu perusahaan atau instansi baik maka
perusahaan atau instansi tersebut akan mendapatkan informasi yang akurat,
tepat waktu dan relevan sesuai yang di harapkan. Di Perpustakaan Sekolah
Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten terkadang masih terdapat beberapa situasi
yang masih membutuhkan peningkatan kualitas dan kecepatan pemberian
informasi, seperti kurangnya keakuratan, tepat waktu, relevan dan seringnya
terjadi kesalahan dalam proses pencarian, seperti pencarian informasi data
anggota dan buku.
Kelemahan :
Akurasi. Kurangnya keakuratan data, sehingga seringnya terjadi kesalahan
dalam pencatatan data.
Relevansi. Informasi yang disajikan tidak tersusun dengan jelas.
Time Line. Pencatatan data transaksi yang masih manual dan perhitungan masih
menggunakan kalkulator, menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan informasi menjadi lebih banyak sehingga sering terlambat.
c) Analisis Ekonomi (economic)
Secara ekonomi sistem yang berjalan selama ini masih belum efektif dan efisien
dalam penggunaan biaya khususnya dalam biaya pengadaan kertas sehingga
membutuhkan biaya yang dianggarkan cukup besar.
Kelemahan :
Biaya yang digunakan untuk penggandaan alat tulis, tinta, buku dan kertas lebih
besar.
Pengolahan secara manual dengan waktu yang lama dapat meningkatkan biaya
operasional.
d) Analisis Keamanan (security)
Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk mengurangi
perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dengan adanya kontrol maka tugas atau
kinerja yang maengalami kendala dapat diperbaiki.
Kelemahan :
Pada sistem yang lama ini pengendalian mengenai keamanan data
perpustakaan serta pemantauan data untuk meningkatkan kinerja sistem sulit
dijalankan. Contoh : Apabila data yang dicatat dalam buku pencatatan bisa
hilang karena tidak ada sistem keamanan serta mudah rusak yang
11
mengakibatkan pencarian/audit data terganggu. Sehingga pengakibatkan
penyajian informasi kepada pimpinan pihak kampus maupun para anggota
terhambat.
Hak akses terhadap sistem saat ini dibatasi hanya untuk operator saja.
e) Analisis Efisiensi (eficiency)
Efisiensi juga berkaitan dengan bagaimana sebuah sistem tidak melakukan
secara berlebih dan usaha yang dikeluarkan untuk melakukan tugas-tugas tidak
berlebihan juga.
Kelemahan :
Sumber daya yang dipakai lebih banyak karena masih melakukan dokumentasi
manual yaitu terjadi pemborosan waktu, personil dan peralatan berupa kertas,
terlebih jika terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.
f) Analisis Layanan (service)
Fokus analisis ini pada tinjauan sejauh mana kemudahan yang diberikan oleh
sistem yang diterapkan untuk menyelesaikan pekerjaan, kemudahan untuk
memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk proses evaluasi kerja serta
kemudahan bagi anggota untuk memperoleh informasi.
Kelemahan :
Untuk melayani 1 anggota membutuhkan waktu lebih dari 15 menit.
Apabila kartu anggota perpustakaan hilang maka anggota tidak dapat meminjam
buku atau membuat kartu anggota baru jika kehilangan.
Pencatatan data transaksi yang masih manual.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
1. Sistem Harus dapat melakukan entri buku yang berhubungan
dengan pendataan buku :
a. Pengguna bisa melakukan berbagai jenis buku beserta dengan
jenis buku, kode buku, judul buku, pengarang, penerbit, banyak
buku.
b. Pengguna bisa menambahkan jenis buku baru yang akan
dikeluarkan.
2. Sistem harus dapat melakukan pendataan anggota
a. Pengguna dapat memasukan anggota baru dengan
memasukkan nim, nama, alamat, dan lain-lain.
b. Pengguna dapat mencetak kartu anggota baru.
12
c. Pengguna dapat menampilkan dan menghitung jumlah anggota
yang ada secara keseluruhan.
3. Sistem harus dapat melakukan transaksi peminjaman.
a. Pengguna dapat mencatat semua transaksi peminjaman.
b. Pengguna dapat memasukan data-data dari anggota baik nim,
nama, alamat, dan lain-lain.
4. Sistem harus dapat melakukan transaksi pengembalian.
a. Pengguna dapat mencatat semua transaksi pengembalian.
b. Pengguna dapat menampilkan judul buku, nama pengarang,
dan mana penerbit dari buku yang dikembalikan.
5. Sistem harus dapat melakukan pendataan pengarang
a. Pengguna dapat memasukan pengarang baru dengan
memasukkan judul buku, nama, alamat , dan telepon.
6. Sistem harus dapat melakukan pendataan penerbit
a. Pengguna dapat memasukan penerbit baru dengan
memasukkan kode penerbit, nama, alamat, telepon, dan tahun
penerbit.
7. Sistem harus dapat melakukan laporan keuangan secara
otomatis
a. Pengguna dapat menampilkan laporan pendapatan yang
diterima baik berdasarkan tanggal tertentu, bulan tertentu, atau
tahun tertentu, baik berdasarkan denda yang dibayarkan oleh
anggota.
8. Sistem dapat melakukan pencatatan laporan
a. Sistem dapat mencetak laporan data buku, data anggota dan
sirkulasi.
3.3 Analisis Biaya dan Manfaat
Analisis biaya atau keuntungan (cost/benefit analysis) disebut juga
dengan analisis biaya/efektivitas (cost/effectiveness analysis). Keuntungan dari
pengembangan sistem informasi tidak semuanya mudah diukur secara langsung
dengan nilai uang, seperti keuntungan pelayanan kepada langganan yang lebih
baik.oleh karena itu istilah cost/effectiveness analysis lebih tepat dari pada
cost/benefit analysis.
a. Hardware/ Perangkat keras
Teknologi perangkat keras adalah alat yang digunakan untuk
pengolahan data dan penyajian laporan. Dalam pengembangan sistem untuk
13
pengolahan data presensi guru dibutuhkan pengadaan perangkat keras
dengan komponen sebagai berikut :
Tabel 3.7 Rincian Biaya Pengadaan Hardware
Sumber : mediatech computer, Jogjatronik Mall Lt.2
No 23-24 Yogyakarta Phone : 0274-7163380/6910176
b. Software/Perangkat Lunak
Perangkat lunak yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan
mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer, perangkat lunak yang
dibutuhkan dalam sistem ini adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
mengelola data anggota beserta laporan-laporannya. Perangkat lunak yang
digunakan untuk pengembangan sistem ini adalah sistem operasi program
Visual Basic 6.0 dan SQl Server 2000. adapun biaya yang dilakukan untuk
pengadaan perangkat lunak adalah sebagai berikut
Tabel 3.8 Rincian Biaya Pengadaan Software
No Software Harga
1 Microsoft windows Xp home 1.499.570
3 Sql Server 2000 694.290
Jumlah 2.193.860
Spesifikasi Yang Ditawarkan Jumlah Harga
Processor Intel Pentium 4 1.4 GHz 1 443.000
Motherboard JW IG41 HD-MK II(VGA+SC+DVI)LGA 1 579.000
Memory Visipro DDR2 1GB 1 212.000
Harddisk Seagaet 80 GB SATA 1 335.000
Monitor 15'' TREQ 1 480.000
DVD R-W LITE ON 24X SATABOX 1 259.000
Casing Ersys 480W 1 240.000
Keyboard Genius PS/2+ Mouse 1 100.000
Printer CannonIP 1980 1 485.000
Stabiliser 500V KASUGAWA 1 85.000
Jumlah 3.218.000
14
Keterangan : 1 $ = Rp8.976 - Rp8.986 per 1 Oktober 2010
Sumber : - www.amazon.com
c. Biaya Pengembangan Sistem
Merupakan biaya yang digunakan untuk kemajuan sistem. Biaya
pengembangan sistem terdiri dari :
Biaya Pelatihan
Terdiri dari biaya pelatihan calon pemakai.
Biaya Perawatan
Terdiri dari perawatan hardware dan software.
Biaya Pengembangan Sistem
Terdiri dari gaji operator, gaji analis sistem dan orang yang bekerja pada
obyek tersebut.
d. Biaya Operasional
Biaya Operasional yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan sistem.
Macam-macam biaya operasinal adalah sebagai berikut :
b. Biaya Tetap
Terdiri dari pembayaran lisensi perangkat luanak, operator dan
pengdukung pengoperasian sistem.
c. Biaya Variabel
Seperti biaya penggunaaan komputer dan biaya overhead.
Untuk melakukan pengembangan sistem dari sistem lama menjadi
sistem baru, maka dibutuhkan rincian biaya dan manfaat. Adapun rincian biaya
dan maanfaat adalah sebagai berkut :
Tabel 3.9 Rincian Biaya dan Manfaat
No Rincian Biaya dan Manfaat Tahun-0 Tahun-1 Tahun -2
1 Biaya
a. Biaya Pengadaan
1. Pengadaan Hardware 3.218.000
15
2. Pengadaan Software 2.193.860
b. Biaya Operasi & Perawatan
1. Biaya Perawatan 400.000 400.000
Total Biaya 5.411.860 400.000 400.000
2 Manfaat
a. Keuntungan Berwujud
1. Pengurangan Biaya Operasional
500.000 500.000
2. Estimasi Langkah Kerja 500.000 500.000
3. Pengurangan Kesalahan Proses
500.000 550.000
Total Keuntungan Berwujud 1.500.000 1.550.000
b. Keuntungan Tak Berwujud
1. Perbaikan Kepuasan Kerja Karyawan 800.000 1.850.000
2. Perbaikan Pelayanan Mahasiswa 1.300.000 1.400.000
3. Perbaikan Pengambilan Keputusan 1.000.000 1.000.000
Total Keuntungan Berwujud 3.100.000 4.250.000
TOTAL MANFAAT 4.600.000 5.800.000
TOTAL BIAYA DAN MANFAAT 5.411.860 4.200.000 5.400.000
3.2.2.1.1 Metode Analisis Biaya dan Manfaat
Setelah komponen-komponen biaya dan manfaat telah dapat
diidentifikasi, selanjutnya analisis biaya manfaat ini dapat dilakukan untuk
menentukan apakah proyek sistem informasi layak atau tidak. Dalam
menganalisis suatu investasi, terdapat dua aliran kas, yaitu aliran kas keluar
(cash outflow) dan aliran kas masuk (cash inflow).Aliran kas masuk terjadi dari
manfaat yang dihasilkan oleh investasi.
1. Metode Period Pengembalian
Merupakan metode yang menilai proyek investasi dengan dasar
lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk.
Disamping itu metode ini juga berfungsi untuk mengukur seberapa cepat
investasi akan kembali.
16
Proceed I : Rp 4.200.000,-
Proceed II : Rp 5.400.000,-
Maka, PayBack Period dapat dihtung :
Nilai Investasi : Rp 5.411.860,-
Proceed I : Rp 4.200.000,- (-)
Sisa investasi tahun 1 : Rp 1.211.860,-
PayBack Period (PP) = 1 tahun + oceed
Investasi
Pr x 12 bulan
PP = 1 tahun + 1.211.860 x 12
5.400.000
= 1 tahun + 2,6
= 1 tahun 2 bulan 6 hari
Jadi periode pengembalian investasi adalah 1 tahun 2 bulan 6 hari.
Kesimpulannya sistem ini layak untuk dikembangkan karena periode
pengembalian tidak melebihi masa periode maksimum yang telah ditentukan
yaitu 2 tahun.
2. Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment)
Metode ini digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang
dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya.
Return On Investment (ROI) dari suatu proyek investasi dapat dihitung
dengan rumus:
Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima.
Total Manfaat I = Rp 4.600.000,-
Total Manfaat II = Rp 5.800.000,- (+)
Total Manfaat = Rp 10.400.000,-
Sedangkan total biaya yang dikeluarkan:
Biaya 0 = Rp 5.411.860,-
Biaya I = Rp 400.000,-
17
Biaya II = Rp 400.000,- (+)
Total Biaya = Rp 6.211.860,-
ROI = 10.400.000 – 6.211.860 x 100%
6.211.860
= 4.188.140 x 100%
6.211.860
= 67,42%
Hasil ROI = 67,42% berarti ROI lebih dari nol (0) maka sistem ini
dapat diterima atau layak digunakan, karena proyek ini akan memberikan
keuntungan sebesar 67,42% dari biaya invenstasinya.
3. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Metode ini adalah metode yang memperhatikan nilai waktu terhadap
uang menggunakan suku bunga diskonto yang akan memperbaruhi atau arus
dari uang. Untuk menghitung besarnya NPV dapat digunakan rumus :
i = tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan ( dengan asumsi
suku bunga diskonto saat ini : 6,5%)
n = umur proyek investasi
NPV = -5.411.860+ +
= -5.411.860+ +
= -5.411.860+ 3.943.662 + 4.761.065,1
= -5.411.860+ 8.704.727,1
= 3.292.867,1
Jadi besarnya NPV pada sistem ini adalah Rp 3.292.867,1 serta bernilai
positif sehingga menguntungkan dan layak untuk digunakan. Dari hasil analisis
diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini dinyatakan layak untuk
diterapkan karena NPV > 0 atau NPV bernilai positif. Jika sistem baru sekarang
ditetapkan atau dipakai dengan ketentuan tingkat bunga diskonto 6,5% maka
keuntungan yang diterima sebesar Rp 3.292.867,1
NPV = -Nilai Proyek + + + Proses 1
(1=i)1
Proses 2
(1=i)3
Proses
n
(1=i)n
4.200.000
1,065
5.400.000
1,1342
4.200.000
(1+6,5%)1
5.400.000
(1+6,5%)2
18
Tabel 3.10 Analisis Biaya dan Manfaat
No. Biaya dan manfaat Nilai Syarat Keputusan
1 Payback Period 1 tahun 2 bulan 6 hari Max 2 tahun Layak
2 Return On Investment 67,42% N > 0 Layak
3 Net Present Value Rp 3.292.867,1 N > 0 Layak
Dengan melihat hasil dari analisis kelayakan diatas dan ketiga metode
diatas, maka proyek tersebut layak untuk diterapkan.
3.4 Analisis Kelayakan Sistem
Setelah semua analisis dilakukan dan dapat mengetahui kelemahan serta
permasalahan yang ada pada sistem lama, maka untuk mengetahui apakah sistem baru
lebih baik dari sistem lama diperlukan adanya analisis kelayakan pada sistem baru, yaitu
sebagai berikut :
a) Kelayakan Teknologi
Kelayakan teknologi digunakan untuk menilai dan menjawab pertanyaan “apakah
teknologi yang ada dapat diterapkan pada sistem?”. Kelayakan ini mencakup 4
hal pokok yang harus dipertimbangkan :
1. Ketersediaan teknologi dipasaran
2. Ketersediaan ahli yang mengoperasikan
3. Pemograman database SQL Server 2000, dan Microsoft Visual Basic 6.0
4. Sistem dapat dikonversikan sesuai dengan perkembangan teknologi baru.
b) Kelayakan Hukum
Apabila dilihat dari segi hukum, sistem yang akan dikembangkan ini sudah dapat
dikatakan layak menurut hukum karena tidak melanggar undang-undang.
c) Kelayakan Operasional
Kelayakan sebuah sistem secara operasioanal dapat ditentukan dengan melihat
kemampuan personil atau sumber daya manusia yang tersedia untuk
meqngoperasikan sistem. Apabila SDM yang tersedia dirasakan mampu
mengoperasionalkan sistem yang akan dikembangkan, maka sistem dinilai layak
secara operasional.
d) Kelayakan Ekonomi
Sebuah sistem yang dikembangkan dapat dinyatakan layak secara ekonomi
apabila manfaat yang didapatkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Dan sistem yang dikembangkan diharapkan memberikan keuntungan yang lebih
besar dari pada sistem yang sebelumnya.
19
5. KESIMPULAN
Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem,
perancangan program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik
kesimpulan :
1. Dengan sistem lama yang digunakan selama ini, dapat dihasilkan
menggunakan sistem manual sangat tidak efektif dan tidak efisien untuk
menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Karena di sistem manual yang
digunakan dapat terjadi penumpukan-penumpukan data yang akan
dibutuhkan. Sehingga penyampaian informasi kepada mahasiswa, dosen
serta karyawan jadi terlambat. Misalnya sebagai berikut :
Membutuhkan waktu pencarian, pemasukan dan pencatatan data
yang cukup lama. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalaam
penyampaian informasi yang dibutuhkan.
Dengan pencatatan sistem yang manual, kinerja jadi mengalami
kendala.
Informasi yang dihasilkan menjadi terlambat, sehingga tidak tepat
waktu.
Informasi yang dibutuhkan menjadi tidak akurat, karena sering
mengalami kesalahan dalam proses pencatatan, pencarian maupun
pemasukan data.
2. Dengan menggunkan Sistem Informasi Perpustakaan yang sudah
terkomputerisasi ini, diharapkan informasi yang dihasilkan di Sekolah
Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten lebih berkualitas. Dan dapat
membantu dalam pengambilan keputusan pihak kampus dalam
peminjaman buku. Karena dalam sistem terkomputerisasi mempunyai
banyak keuntungan sebagai berikut :
Menghemat waktu pencarian, pencatatan, dan pemasukan data.
Dalam pencatatan data anggota. Misalnya : user tinggal
mengetikkan 1 perintah saja, maka data akan langsung didapat.
Informasi yang dihasilkan relevan, terbukti dapat meningkatkan
kinerja dalam rangka melakukan pelayanan dan menyelesaikan
tugas dengan baik.
Informasi yang dihasilkan akan tepat waktu dan dapat di
pertanggung jawabkan. Karena data-data yang dihasilkan akan lebih
cepat didapat, dan penyampaian informasi baik berupa data
anggota, buku akan menjadi lebih tepat sasaran.
20
DAFTAR PUSTAKA
Barry E. Cushing, Accounting Information System and Business Organizations,
(Philippines: Addision Wesley Publishing Company, 1974).
Basuki, S.,Pengantar Ilmu Perpustakaan,(Bina Cipta, Yogyakarta,1991).
Gordon B. Davis,1995, Sistem Informasi Manajemen,cetakan ke-9, Jakarta: PT.
Gramedia.
Jerry FitzGerarld, Ardra F. FitzGerarld, Warren D.Stalling, Jr., Fundamentals of Systems
Analysis (edisi kedua; New York: John Wiiley & Sons, 1981).
Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., Analisis & Desain Sistem Informasi.Penerbit: ANDI
OFFSET Yogyakarta, 2005.
John Burch, Gary Grudnitski, Information System Theory and Practies, (Edisi keempat;
New York; John Wiley and Sons.
Kadir, A. 2003. Perancangan Basis data . Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Information System, (New Jersey:Prentice-
Hall,1983).
Sunyoto,Andi.2006, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan SQL.Penerbit
ANDI.Yogyakarta.
Wahyudi Kumotoro dan Agus Margono: Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi-
organisasi public, Gajah Mada University,1998.