analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi atas ...€¦ · sistem informasi akuntansi...

86
1 PENDAHULUAN Setiap organisasi bisnis membutuhkan sistem informasi yang digunakan organisasi tersebut untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi sudah menjadi suatu perangkat oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan keefektifan dan keefisienan kerja suatu perusahaan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat bekerja dengan cepat, tepat, dan handal dengan tingkat ketelitian yang tinggi agar dapat berjalan dan berkembang serta bersaing secara kompetitif dengan perusahan- perusahaan lain. Salah satu contohnya adalah penggunaan aplikasi sistem yang dapat mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data menjadi informasi yang dapat dilakukan dengan mudah dan akurat. Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan adanya sistem informasi yang berguna untuk menangani dan mencatat setiap kegiatan transaksi perusahaan. Sistem informasi akuntansi dibutuhkan untuk menghasilkan informasi keuangan dan membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi yang baik diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan dan mampu menghasilkan laporan keuangan yang wajar serta dapat dipercaya. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, dibutuhkan sistem informasi yang bisa meningkatkan kualitas perusahaan. Kualitas suatu perusahaan akan mempengaruhi citra perusahaan di mata para pemakai laporan keuangan. Untuk itu, perusahaan harus bisa menciptakan sistem informasi akuntansi yang baik untuk menunjang aktivitas keseharian perusahaan. Penggunaan sistem informasi berbasis

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

PENDAHULUAN

Setiap organisasi bisnis membutuhkan sistem informasi yang digunakan

organisasi tersebut untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi sudah menjadi

suatu perangkat oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan keefektifan dan

keefisienan kerja suatu perusahaan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang

dapat bekerja dengan cepat, tepat, dan handal dengan tingkat ketelitian yang tinggi agar

dapat berjalan dan berkembang serta bersaing secara kompetitif dengan perusahan-

perusahaan lain. Salah satu contohnya adalah penggunaan aplikasi sistem yang dapat

mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data menjadi informasi yang dapat

dilakukan dengan mudah dan akurat. Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan adanya

sistem informasi yang berguna untuk menangani dan mencatat setiap kegiatan transaksi

perusahaan.

Sistem informasi akuntansi dibutuhkan untuk menghasilkan informasi keuangan

dan membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi yang baik diharapkan

dapat membantu perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan dan mampu

menghasilkan laporan keuangan yang wajar serta dapat dipercaya.

Untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, dibutuhkan sistem

informasi yang bisa meningkatkan kualitas perusahaan. Kualitas suatu perusahaan akan

mempengaruhi citra perusahaan di mata para pemakai laporan keuangan. Untuk itu,

perusahaan harus bisa menciptakan sistem informasi akuntansi yang baik untuk

menunjang aktivitas keseharian perusahaan. Penggunaan sistem informasi berbasis

2

teknologi mampu menghasilkan sistem informasi yang baik dan dapat menunjang

kinerja suatu perusahaan.

Sistem informasi dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu sistem informasi

terkomputerisasi (computer based information system) dan sistem informasi manual

(manual information system). Sistem informasi terkomputerisasi merupakan sistem

informasi tempat komputer digunakan sebagai prosesor data; kelengkapan, program,

data dan prosedur untuk melaksanakan serangkaian tugas yang berhubungan dalam

komputer. Sedangkan sistem informasi manual merupakan sistem informasi dengan

sebagian besar beban pemprosesan data diselesaikan oleh manusia tanpa menggunakan

komputer (Romney dan Steinbert, 2006;473).

PT. Arlin Sejahtera merupakan perusahaan kontraktor yang khusus menangani

proyek pembangunan dan pengembangan kawasan perairan seperti irigasi, sungai,

rawa, air baku, dan pantai. Perusahaan ini memiliki karyawan tetap dan non tetap serta

memiliki satu anak perusahaan, yaitu CV. Tri Putra Nurinda. Sistem informasi

akuntansi yang ada di perusahaan ini masih menggunakan sistem manual, mulai dari

penerimaan kas, pengeluaran kas, hingga penggajian karyawan.

Dalam perusahaan, siklus pendapatan dapat memfasilitasi pertukaran barang atau

jasa yang dimiliki oleh perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh konsumen. Dengan

adanya siklus pendapatan, perusahaan dapat mencacat permintaan penjualan dan

mengklasifikasikannya ke dalam penerimaan kas. Siklus pengeluaran bertujuan untuk

3

menekan biaya perlengkapan, biaya pemeliharaan mesin dan biaya-biaya lainnya

dalam bentuk pengeluaran atas pelayanan yang diterima oleh perusahaan. Bagi PT.

Arlin Sejahtera, siklus pendapatan dan siklus pengeluaran sangat penting bagi

perusahaan karena dengan adanya siklus pendapatan, PT. Arlin sejahtera dapat

mengetahui berapa besar permintaan atas jasa dan pendapatan yang diperoleh. Begitu

juga dengan siklus pengeluaran dan siklus penggajian, dengan adanya siklus ini PT.

Arlin Sejahtera dapat mengetahui laba yang diperoleh perusahaan pada setiap periode

dan juga mengetahui pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan perusahaan.

Permasalahan utama yang terjadi di perusahaan adalah terjadi kesalahan dalam

perhitungan transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas dan penggajian yang

menyebabkan penerimaan kas tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima, total

pengeluaran kas tidak sesuai dengan nota supplier, dan perhitungan penggajian tidak

sesuai dengan yang seharusnya diterima karyawan. kesalahan ini mempengaruhi saldo

kas perusahaan tidak akurat.

Permasalahan kedua yang ada di perusahaan yaitu kesalahan pencatatan antara

transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas maupun dokumen lain yang terkait dengan

aktivitas operasional perusahaan, sehingga harus menelusuri kembali letak kesalahan

yang dilakukan. Kesalahan ini menyebabkan kinerja perusahaan kurang efisien karena

setiap kali harus menelusuri kembali letak kesalahan yang ada..

4

Permasalahan dalam aliran dokumen adalah semua transaksi penjualan,

pengeluaran kas hingga penggajian tidak lengkap yang menyebabkan karyawan sulit

menelusuri semua transaksi dan dokumen-dokumen yang berkaitan. Hal ini

menyebabkan kegiatan operasi perusahan terhambat.

Permasalahan lain yang ada di perusahaan ini adalah tidak adanya batasan hak

akses bagi karyawan yang dapat melihat laporan-laporan penting perusahaan karena

tidak terproteksi dengan baik. PT. Arlin Sejahtera mengharapkan masalah-masalah

yang ada dalam perusahaan dapat diminimalisasi, sehingga perusahaan dapat

mengelola transaksi dengan baik dan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan,

khususnya kepada DPU.

Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di PT. Arlin Sejahtera diperlukan

sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer. Dengan adanya sistem

terkomputerisasi, kesalahan yang dilakukan oleh karyawan akan terdeteksi dengan

sendirinya, sehingga dapat mempercepat dan mempermudah dalam bertransaksi dan

menciptakan keteraturan sistem serta pembuatan laporan penerimaan kas, laporan

pengeluaran kas, dan laporan penggajian yang efektif, efisien, dan akurat. Dengan

sistem terkomputerisasi juga dapat mengurangi resiko kecurangan dalam memanipulasi

data ataupun laporan-laporan keuangan perusahaan karena terdeteksi dengan hak akses

karyawan.

5

Alasan dipilihnya PT. Arlin Sejahtera, karena perusahaan tersebut ingin

mengganti sistem yang manual dengan sistem terkomputerisasi tetapi dengan

menggunakan sistem yang sederhana dan mudah untuk dijalankan. Peneliti juga ingin

memperkenalkan dan merancang sistem komputerisasi untuk perusahaan tersebut.

TELAAH LITERATUR

Konsep Sistem Akuntansi

Sistem informasi menurut Romney (1997:16) yang dialihbahasakan oleh

Krismiaji (2002;12) adalah sebagai berikut : Sistem Informasi adalah cara-cara yang

diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan

cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan

melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media

prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur

komunikasi, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberikan sinyal kepada

manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang

penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

6

Menurut Mc Leod (2005:9): “Sistem Informasi merupakan sistem yang

mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan

menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Salah satu bagian sistem

informasi yaitu sistem pemrosesan transaksi/transaction processing system (TPS).

Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan

penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber–

sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan.

Sistem informasi akuntansi berfungsi untuk kepentingan perusahaan dalam hal:

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan

oleh perusahaan, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut,

dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar para

manajemen dan para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat

meninjau ulang (review) hal-hal yang terjadi.

b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk

membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset perusahaan,

termasuk data perusahaan, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat

dibutuhkan, akurat, dan handal.

7

Karakteristik Sistem Informasi

Menurut Sutanto (2003), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yaitu:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah elemen yang saling berintegrasi, bekerja sama

dan membentuk satu kesatuan. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem

untuk menjalan suatu fungsi tertentu dan mempunyai proses sistem secara

keseluruhan.

b. Mempunyai Batasan (Boundary)

Batasan sistem diperlukan untuk membedakan suatu sistem dengan sistem yang

lain, tanpa adanya batas sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem.

Batasan sistem akan memberikan scope tinjauan terhadap sistem.

c. Mempunyai Masukan (Input)

Masukan (input) merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu

dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk

menghasilkan keluaran yang berguna.

d. Mempunyai Pengolahan (Processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyi peran utama yang

mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para

pemakainya.

e. Keluaran (Output)

8

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk

keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

f. Mempunyai Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goals)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dan

diharapkan mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

g. Mempunyai Kendali (Control)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran

dan fungsinya.

h. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek

terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan membalikkannya ke dalam

kondisi normal.

Sistem Pemrosesan Transaksi

Fatta (2007:12), mengatakan bahwa sistem pemrosesan transaksi (Transaction

Processing System) adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan

untuk memproses sejumlah besar data transaksi bisnis rutin.

Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS)

adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data

pada suatu organisasi. Sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber data

(misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi

9

sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS

adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi

yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen,

atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Peran Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi suatu perusahaan memainkan peranan penting dalam membantu

perusahaan mengadopsi dan mempertahankan posisi trategis. Mencapai kesesuaian

yang baik antar aktivitas membutuhkan mengumpulan data tiap aktivitas. Hal lain yang

juga penting bahwa sistem informasi harus mengumpulkan dan mengidentifikasi data

dan dokumentasi aktivitas-aktivitas perusahaan. Berikut ini adalah peran sistem

informasi akuntansi dalam menciptakan nilai perusahaan (Hutabarat, 2011), yaitu:

1. Meningkatkan efisiensi

2. Meningkatkan keakuratan dan kekinian (up to date) catatan perusahaan

3. Meningkatkan kualitas produk dan jasa

4. Meningkatkan kualitas perencanaan (penyusunan anggaran) dan pengendalian

10

Siklus-siklus Transaksi dalam Sistem Informasi Akuntansi (Romney dan

Steinbart, 2006)

Sistem informasi akuntansi dibangun untuk mewadahi siklus transaksi. Setiap

siklus transaksi saling berhubungan satu sama lain. Lima siklus transaksi yang terdapat

pada sistem informasi akuntansi, terdiri dari:

1. Siklus Pendapatan (Revenue cycle)

2. Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)

3. Siklus produksi (Production Cycle/Conversion Cycle)

4. Siklus penggajian (Human Resource/Payroll Cycle)

5. Siklus Keuangan (Financing Cycle)

Kelima siklus ini menjelaskan bahwa setiap aktivitas bisnis di dalam siklus,

sering kali akan memicu rangkaian aktivitas yang kompleks dan dapat melibatkan

semua siklus yang terkait di dalamnya. Terkait dengan siklus-siklus yang tertera di atas

maka peneliti mengerucutkan penelitiannya pada siklus pendapatan, siklus

pengeluaran, dan siklus penggajian.

Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan

informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para

pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari setiap transaksi penjualan

(Romney dan Steinbart, 2006).

11

Menurut Krismiaji (2002:269), siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan

bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan pengolahan informasi, yang

berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan dan penerimaan

pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa tersebut.

Dengan demikian, siklus pendapatan merupakan proses yang dilakukan perusahaan

yang terdiri dari transaksi-transaksi untuk menyediakan barang atau jasa kepada

entitas lain untuk memperoleh pembayaran dari pemberian barang atau jasa kepada

entitas tersebut.

Siklus pendapatan mencatat empat aktivitas/kejadian ekonomi (Romney dan

Steinbart, 2006), yaitu:

1. Penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan

Aktivitas ini dimulai dengan menerima pesanan dari pelanggan, bagian pesanan

penjualan akan mencatat semua pesanan dari pelanggan dan memeriksa

ketersediaan persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut. Apabila barang/jasa

tersedia maka pesanan tersebut akan diproses dan di kirim ke pelanggan.

2. Pengiriman barang atau jasa ke pelanggan

Bagian pengiriman akan mengirim pesanan tersebut ke pelanggan yang

nantinya akan menghasilkan beberapa dokumen pengiriman atas barang yang

telah dikirim.

3. Penagihan kepada pelanggan

12

Departemen bagian penagihan akan membuat faktur penjualan setelah

departemen pengiriman memberitahukan bahwa pesanan telah dikirim. Setelah

itu, bagian penagihan akan menagih sejumlah kas yang sudah ditentukan.

4. Penerimaan kas dari pembeli (baik dari penjualan tunai maupun pelunasan

piutang) – dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi penerimaan kas.

Langkah terakhir dalam siklus ini adalah penerimaan kas dari pelanggan. Kas

tersebut akan diterima oleh bendara perusahaan dan akan mencatat penerimaan

tersebut kedalam peneriman kas.

Sistem aplikasi dalam siklus pendapatan menghasilkan tiga jenis laporan, yaitu:

1. Laporan kontrol

Sistem akuntansi menghasilkan laporan kontrol melalui proses berkali-kali

terhadap sebuah file. Laporan ini berisi informasi tentang: (1) transaksi yang telah

diposting, atau (2) jumlah angkat atau nomor transaksi, atau (3) daftar perubahan

yang telah dibuat selama pemeliharan file. Dalam sistem berbasis komputer,

laporan ini menyajikan recordcount, control total, dan hash total. Petugas

pengawas data mengkaji laporan ini dan membandingkan total tersebut untuk

menguji bahwa semua perubahan terhadap file telah dilakukan secara tepat.

2. Register

Register ini merupakan daftar yang memungut seluruh transaksi (penjualan) yang

diproses selama satu periode pemrosesan. Siklus pendapatan dapat menghasilkan

register, seperti register penerimaan kas, register faktur penjualan dan memo

kredit.

13

3. Laporan Khusus

Umumnya sebuah sistem memerlukan laporan khusus dalam siklus pendapatan.

Jenis laporan khusus ini antara lain:

a. Laporan Bulanan (monthly statement)

Laporan ini berisi daftar transaksi dalam rekening pelanggan tertentu selama

satu periode (biasanya satu bulan). Setiap akhir bulan biasanya mengirimkan

laporan ini kepada setiap pelanggan, dengan tujuan; (1) agar pelanggan dapat

memantau transaksi dalam rekening masing-masing, sehingga dapat

melakukan klarifikasi bila ada kesalahan, dan (2) mengingatkan pelanggan

untuk segera membayar kewajibannya.

b. Daftar Umur Piutang (the aged account receivable trial balance)

Laporan ini berisi rincian piutang kepada setiap pelanggan yang

dikelompokkan berdasarkan umurnya dan dokumen transaksinya.

c. Daftar Penerimaan Kas (remittance list)

Laporan ini berisi rincian uang tunai dan check yang diterima selama satu hari.

Laporan ini dimaksudkan untuk melakukan pengawasan terhadap kas, yaitu

untuk mencegah terjadinya pencurian, dan menjamin bahwa tidak ada

penerimaan yang hilang sebelum dikreditkan ke rekening pelanggan.

d. Laporan Analisis Penjualan (sales analysis report)

Laporan ini dibuat untuk keperluan manajemen. Laporan ini berisi ringkasan

penjualan, biaya, dan marjin laba untuk setiap pelanggan.

14

Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)

Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional

pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang

dan jasa. Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total

memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang

dibutuhkan oleh suatu organisasi. Di dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi

utama adalah dengan pemasok barang (vendor). Di dalam organisasi, informasi

mengalir ke siklus pengeluaran dari siklus pendapatan dam produksi, pengendalian

persediaan, dan berbagai departemen tentang kebutuhan untuk membeli barang dan

bahan baku. Begitu barang dan bahan baku tiba, pemberitahuan penerimaannua

mengalir kembali ke sumber-sumber tersebut dari siklus pengeluaran. Data mengenai

biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran ke buku besar dan ke fungsi pelaporan

untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan serta berbagai laporan manajemen

lainnya (Romney dan Steinbart, 2006).

Menurut Krismiaji (2002:317), siklus pengeluaran merupakan serangkaian

aktivitas bisnis dan kegiatan pengelohan data yang berhubungan dengan pembelian dan

pembayaran aas barang dan jasa yang dibeli.

Siklus pengeluaran mencatat empat aktivitas/kejadian ekonomi (Romney dan

Steinbart, 2006), yaitu:

1. Memesan barang, perlengkapan, dan layanan

15

Aktivitas utama dalam siklus ini adalah memesan persediaan atau perlengkapan.

Keputusan penting yang dibuat dalam langkah awal ini adalah mengidentifikasi

apa, kapan, berapa banyak yang dibeli, dan juga mengidentifikasi dari pemasok

mana akan dibeli.

2. Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan, dan layanan

Aktifitas bisnis kedua dalam siklus ini adalah penerimaan dan penyimpanan barang

yang dipesan. Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk menerima kiriman dari

pemasok. Bagian ini biasanya bertanggung jawab pada manager gudang, yang

bertanggung jawab pada wakil direktur utama bagian produksi. Bagian

penyimpanan persediaan, yang juga bertanggung jawab pada manager gudang,

bertanggung jawab atas penyimpanan barang tersebut. Informasi mengenai

penerimaan barang dagangan yang dipesan harus dikomunikasikan ke fungsi

pengendalian persediaan agar dapat memperbaharui catatan persediaan

3. Membayar barang, perlengkapan, dan layanan

Aktifitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari

vendor untuk pembayaran. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk

dibayar. Kasir, yang bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran.

Seperti halnya aplikasi lain, dalam aplikasi pengeluaran juga dihasilkan 3 (tiga)

macam laporan, yaitu:

1. Laporan Kontrol (control report)

16

Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan terhadap sebuah file. Laporan ini

berisi informasi tentang (1) transaksi yang telah diposting, atau (2) jumlah angka

atau nomor transaksi, atau (3) daftar perubahan yangdibuat selama pemeliharaan

file. Dalam sistem barbasis komputer, laporan ini menyajikan record count,

control total, dan hash total. Petugas pengawas data mengkasi laporan ini dan

membandingkan total tersebut untuk menguji bahwa semua perubahan (terhadap

file) telah dilakukan secara tepat.

2. Register

Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode waktu tertentu,

misalnya satu hari, satu minggu, atau satu bulan. Register ini merupakan daftar

yang memuat seluruh transaksi (pembelian) yang diproses selama satu periode

pemrosesan.

3. Laporan Khusus

Laporan khusus dalam siklus pengeluaran ini membantu manajer dalam membuat

jadwal pembayaran utang kepada pemasok. Laporan khusus yang dihasilkan dalam

siklus ini mencakup:

a. Laporan Faktur Terbuka (open invoices report)

Laporan ini berisi daftar faktur pembelian yang belum dibayar pada tanggal

laporan. Data yang dilaporkan adalah data pemasok dan jumlah utang kepada

setiap pemasok.

b. Laporan Umur Voucher (voucher aging report)

17

Laporan ini meringkas voucher menurut umurnya. Laporan ini sangat

bermanfaat, karena jika perusahaan sampai memiliki utang yang tidak terbatas

sampai jangka waktu tertentu, akan berakibat negatif bagi perusahaan.

c. Laporan Kebutuhan Kas

Laporan ini meringkas faktur pembelian urut jatuh tempo. Laporan ini

membantu departemen utang dalam merencanakan pembayaran kas dan dalam

mengidentifikasi faktur mana yang harus dibayar segera, agar dapat diperoleh

potongan dan juga agar hubungan baik dengan pemasok dapat dipelihara.

d. Laporan Status Utang

Laporan ini dihasilkan kalau perusahaan menggunakan sistem on-real time,

karena sistem ini memungkinkan pemakai untuk meminta database menyajikan

informasi terbaru.

Siklus Penggajian (Payroll Cycle)

Siklus penggajian adalah rangkaian kegiatan bisnis berulang dan operasional

pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola

pegawai. Pada siklus penggajian (payroll) terdapat 6 sub-sistem, meliputi : perekrutan

dan mempekerjakan karyawan baru, pelatihan, pemberian tugas pekerjaan, pemberian

kompensasi (penggajian) evaluasi kinerja, dan pemberhentian pegawai baik secara

sukarela maupun dipecat (Romney dan Steinbart, 2006).

Sistem penggajian merupakan salah satu komponen terbesar dan terpenting

dalam sistem informasi akuntansi. Sistem penggajian harus didesain untuk memenuhi

kebutuhan informasi pihak manajemen. Catatan penggajian yang tidak lengkap atau

18

salah tidak hanya mempersulit dalam pengambilan keputusan, tetapi juga dapat

menyebabkan denda dan penahanan. Jadi, desain sistem penggajian yang efektif dan

efisian adalah hal yang sangat penting.

Pada sub-sistem pemberian kompensasi (penggajian) terdapat 6 aktivitas,

(Romney dan Steinbart, 2006), yaitu:

1. Memperbaharui file induk penggajian

Aktivitas pertama dama siklus penggajian melibatkan file induk penggajian untuk

mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian mempekerjakan orang baru,

pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau perubahan dalam pengurangan dikresi.

Apabila ada karyawan baru diterima, nama karyawan baru tersebut harus tercantum

dalam master file (file induk) pegawai dan bagi pegawai yang sudah berhenti

bekerja namanya harus dihapus dalam master file pegawai atau bisa juga

dipindahkan ke file pegawai yang sudah tidak bekerja apabila suatu saat dibutuhkan

2. Memperbaharui tarif dan pemotongan pajak

Aktivitas kedua dalam siklus penggajian ini adalah memperbaharui informasi

mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya. Bagian penggajian harus membuat

perubahan-perubahan ini apabila terjadi perubahan dalam tarif pajak dan potongan

gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah.

3. Memvalidasi data waktu dan kehadiran

Langkah ketiga dalam siklus penggajian ini adalah memvalidasi setiap waktu dan

kehadiran pegawai. Informasi ini datang dalam berbagai bentuk, bergantung pada

19

status pembayaran pegawai. Apabila ada kelebihan jam kerja maka dihitung

sebagai jam lembur pegawai.

Bagi para pegawai yang dibayar per jam, banyak perusahaan menggunakan kartu

waktu untuk mencatat waktu datang pegawai dan waktu keluar, untuk setiap giliran

kerja. Bagi para pegawai yang mendapat gaji tetap (contohnya para manager dan

staf professional), jarang mencatat pekerjaan mereka ke dalam kartu waktu.

Sebagai gantinya, para supervisor secara informail akan mengawasi kehadiran

mereka dalam suatu pekerjaaan.

4. Mempersiapkan penggajian

Langkah keempat dalam siklus ini adalah mempersiapkan penggajian. Departemen

tempat pagawai bekerja akan memberikan data mengenai jam yang dihabiskan dan

seorang supervisor biasanya akan mengkonfirmasi data tersebut. Informasi tingkat

gaji didapat dari file induk penggajian.

5. Membayar gaji

Langkah selanjutnya adalah pembayaran gaji yang sesungguhnya atas cek gaji ke

pegawai. Sebagian besar dibayar dengan menggunakan cek atau dengan

penyimpanan langsung gaji bersih ke rekening bank pribagi pegawai.

Penyerahkan gaji kepada pegawai bagi pegawai tetap dan non tetap pembayaran

gaji dilakukan secara bulanan.

6. Menghitung kompensasi dan pajak yang dibayar perusahaan

Perusahaan membyaaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi

pegawai secara langsung. Contohnya, perusahaan harus membayar pajak jaminan

20

social, sebagai tambahan dari jumlah yang ditahan dari cek gaji pegawai. Surat

edaran E, Employer’s Tax Guide yang diterbitkan oleh IRS, memerikan instruksi

terinci mengenai kewajiban perusahaan untuk menahan dan mengirimakan pajak

penghasilan serta untuk mengisi berbagai laporan.

7. Mengeluarkan pajak penghasilan dan potongan lain-lain

Aktivitas terakhir dari siklus penggajian adalah membayar kewajiban pajak

penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai. Organisasi harus

secara periodik membuat cek atau menggunakan transfer dana secara elektronik

untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah:

a. Dokumen pendukungan perubahan gaji dan upah

b. Kartu jam hadir

c. Kartu jam kerja

d. Daftar gaji dan daftar upah

e. Rekap gaji dan rekap upah

f. Surat pernyataan gaji dan upah

g. Amplop gaji dan upah

h. Bukti kas keluar

21

Sistem Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Penyusunan basis data meliputi

proses perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System) atau

yang biasa di sebut DBMS, sedangkan manipulasi data meliputi pembuatan pernyataan

(query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau

penggantian (update) data, serta pembuatan report data. Tujuan utaman DBMS adalah

untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi, sistem akan

menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat.

PostgreSql merupakan database server cukup dikenal di kalangan

administrator database, programmer aplikasi, maupun pengembang web yang

memiliki sistem DRBMS. PostgreSql mempunyai sekumpulan fitur yang kaya dan

lengkap, yang mendukung transaksi, view, subselect, foreign key support,

pemeriksanaan, dan lain-lain. Selama ini PostgreSql telah banyak memberikan

keuntungan yang lebih terhadap para perusahaan atau kegiatan bisnis yang

menggunakan database system daripada dengan database system yang lainnya

(http://permanaraka.wordpress.com/2012/05/04/kelebihan-dan-kekurangan-perangkat-

lunak-database).

Database tidak dapat berdiri sendiri, oleh karena itu dibutuhkan aplikasi lain

sebagai fasilitas yang dapat mendukung dan membantu user dalam mengembangkan

aplikasi. Microsoft Visual studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite)

yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi

22

bisnis, aplikasi personal, maupun aplikasi Web

(http://id.wikipedia.org.wiki/Microsoft_Visual_Studio).

Dalam memfasilitasi desain database, terdapat dua alat khusus yang digunakan

yaitu pembuatan diagram hubungan entitas (Entity-Relationship Diagram/ ERD) dan

pembuatan model data REA (Romney dan Steinbart, 2004:134).

Diagram Hubungan Entitas (Entity-Relationship Diagram)

Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan

skema database (Romney dan Steinbart, 2004:134). Untuk membuat ERD dibutuhkan

tiga tahap, yaitu:

1. Membuat tabel untuk setiap entitas

Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan di simpan

oleh organisasi.

2. Mengidentifikasikan atribut

Menurut Romney dan Steinbart (2004:106) ada tiga jenis atribut:

a. Primary Key adalah atribut, atau kombinasi dari beberapa atribut yang secara

unik mengidentifikasi baris dalam suatu tabel.

b. Foreign Key adalah suatu nilai dalam basis data yang memiliki nilai yang

sesuai dengan nilai kunci utama/Primary Key di hubungkan yang lain.

c. Non Key Atttibute adalah atribut lainnya yang bukan berupa atribut kunci.

23

3. Menerapkan Hubungan

Terdapat tiga jenis hubungan antara entitas yang menunjukkan hubungan

kardinalitas (Romney dan Steinbart, 2004:144), yaitu:

a. Hubungan satu-ke-satu (one-to-one relationship) (1:1) terjadi pada saat

kardinalitas maksimum untuk setiap entias dalam hubungan adalah 1. Simbol

one-to-one dalam REA adalah

b. Hubungan satu-ke-banyak (one to many relationship) (1:N) terjadi saat

kardinalitas maksimum dari suatu entitas dalam hubungan adalah 1 dan

kardinalitas maksimum entias lainnya dalam hubungan tersebut adalah N.

Simbol one-to-many dalam REA adalah

c. Hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many relationship) (M:N) terjadi saat

kardinalitas maksimum kedia entitas dalam suatu hubungan adalah N. Simbol

many-to-many adalah

Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas merujuk kepada

hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan

entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Kardinalitas merupakan entitas yang

mewakili kelas atau rangkaian objek (Romney dan Steinbart, 2003).

24

Model Data REA

Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA sebagai

alat pembuatan model konseptual yang focus pada aspek semantik bisnis yang

mendasari aktivitas rantai nilai suatu orgnaisasi. Model data REA memberikan

petunjuk dalam mendesain database dengan cara mengidentifikasikan entitas apa yang

seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dengan cara menentukan bagaimana

membuat struktur antar entitas dalam database tersebut (Romney dan Steinbart,

2006:134).

Model data REA secara khusus digunakan dalam desain database SIA sebagai

alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek semantik bisnis yang

mendasari aktivitas-aktivitas dalam value chain suatu organisasi. Model data REA

mengklasifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu:

a. Sumber daya (resources) yang didapat dan dipergunakan perusahaan.

b. Kegiatan (event) atau aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan.

c. Pelaku (agent) yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi PT. Arlin

Sejahtera, Makassar.

25

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu:

a. Data primer

Data primer digunakan dalam penelitian ini merupakan informasi yang diperoleh

dari hasil wawancara dengan direktris dan general manager PT. Arlin Sejahtera

terkait sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan

siklus penggajian.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian atau

pengumpulan data. Data sekunder berupa laporan seperti laporan penerimaan kas,

laporan pembelian bahan baku, laporan gaji karyawan, data pelanggan, data

pegawai dan data supplier.

Teknik dan Langkah-langkah Analitis

Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif

dimana peneliti akan menganalisis dan merancang siklus pendapatan, siklus

pengeluaran, dan siklus penggajian yang ada di perusahaaan. Langkah-langkah analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Mengidentifikasi setiap siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus

penggajian yang ada di bagian penjualan, bagian pembelian, dan penggajian.

26

b. Menggambarkan sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan, siklus

pengeluaran, dan siklus penggajian.

c. Merancang form dan switchboard dengan Visual Studio 2008

d. Merancang tabel di PostgreSql

e. Merancang database atas siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus

penggajian PT. Arlin Sejahtera.

f. Menerapkan perancangan sistem informasi akuntansi yang telah dibuat.

DATA DAN ANALISIS

Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Arlin Sejahtera merupakan perusahaan kontraktor yang melakukan hubungan

kontrak kerja antar pemerintah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bagian perairan untuk

membangun maupun mengembangkan sebuah kawasan bagian irigasi. Perusahaan ini

berdiri pada tahun 2001. Pemilik perusahaan ini adalah Kristina L. yang tidak lain

adalah direktris sekaligus komisaris utama perusahaan. Sejak tahun 2008, PT. Arlin

Sejahtera mengalami kemajuan dengan mendirikan anak perusahaan yaitu, CV.

Triputra Nurinda yang direkturnya dipegang oleh anaknya sendiri, yaitu Robinson

Tanggulungan. Kedua perusahaan ini membagi skala perusahaan, yakni proyek dengan

skala kecil akan ditangani oleh CV. Triputra Nurinda dan proyek berskala besar yakni

milyaran rupiah akan ditangani oleh PT. Arlin Sejahtera. Kedua perusahaan ini

bertempat di Telkom II, Makassar, Sulawesi Selatan.

27

Dalam melakukan kontrak kerja yang dilakukan antar perusahaan kontraktor dan

DPU, perusahaan kontraktor bisa mendaftarkan nama perusahaan untuk mengikuti

proyek apabila perusahaan memiliki jumlah eskavator yang diinginkan pihak DPU.

Misalnya, dalam membangun sebuah sungai, DPU menginginkan agar perusahaan

kontraktor menggunakan dua eskavator, tetapi apabila perusahaan hanya memiliki satu

eskavator maka perusahaan tersebut harus menyewa satu eskavator pada perusahaan

kontraktor lainnya untuk bisa mengikuti proyek tersebut.

PT. Arlin Sejahtera memiliki 2 (dua) eskavator dan 6 (enam) alat berat lainnya

yang dapat digunakan untuk membangun ataupun mengembangkan kawasan irigasi,

namun dalam prakteknya PT. Arlin Sejahtera juga melakukan penyewaan alat berat

pada perusahaan lain selama alat berat milik PT. Arlin Sejahtera tidak beroperasi atau

dengan kata lain perusahaan tidak mendapatkan proyek.

PT. Arlin Sejahtera memiliki karyawan tetap sebanyak 12 (dua belas) orang,

sedangkan untuk karyawan non tetap jumlahnya disesuaikan dengan besar kecilnya

proyek yang dikerjakan. Perekrutan karyawan non tetap umumnya dilakukan dilokasi

proyek.

Pembelian bahan baku biasanya melalui beberapa pemasok yang ditangani oleh

karyawan bagian logistik. Pembelian atau pemesanan bahan baku dari luar dilakukan

melalui telepon, pemesanan dalam pulau pemesanan bisa dilakukan dengan

memberikan daftar pesanan yang dibuat oleh bagian logistik. Sistem penjualan jasa dan

pembelian bahan baku di PT. Arlin Sejahtera masih menggunakan sistem yang manual.

Dalam transaksi penjualan jasa kepada pihak DPU berlaku 3 (tiga) ketentuan termin

28

pembayaran yaitu uang muka sebesar 20% dari total nilai proyek sebelum memulai

proyek, termin 50% akan diberikan apabila perusahaan telah menyelesaikan proyek

sebesar 50%, dan sisanya akan diberikan setelah proyek diselesaikan dengan

memotong pajak PPN.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan PT. Arlin Sejahtera dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

KOMISARIS

Utama/

Direktris

KOMISARIS 3KOMISARIS 2

Tenaga Admin/

General Manager/

Keuangan

Kepala Proyek

Pelaksana

Lapangan 1 & 2

LogistikJuru GambarSurveyor/Juru

UkurQuality Control

Tenaga

Quantity

Tenaga

Laboraratoriu

m

Petugas K3

Konstruksi

Karyawan Non

Tetap

Divisi Pajak

Gambar 1 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Arlin Sejahtera

29

Struktur organisasi PT. Arlin Sejahtera terdiri dari 3 (tiga) komisaris, yaitu

komisaris utama yang merangkap sebagai direktris, komisaris dua dan komisaris tiga, 1

(satu) orang general manager/tenaga admin/keuangan, 1 (satu) orang divisi pajak, 1

(satu) orang surveyor, 1 (satu) orang bagian logistik, 1 (satu) orang kepala proyek, 2

(dua) orang pelaksanan lapangan, 1 (satu) orang quality control, 1 (satu) orang tenanga

quantity, 1 (satu) orang petugas K3 konstruksi, 1 (satu) orang juru gambar, dan 1 (satu)

orang tenaga laboratorium. Pembagian tugas masing-masing bagian adalah sebagai

berikut:

1. Komisaris

Komisaris utama bertanggung jawab terhadap pengawasan perusahaan atas

kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, dan memberikan

nasihat kepada direksi. Komisaris dua dan tiga bertugas untuk membantu komisaris

utama dalam menerapkan pengawasan atas kebijakan yang dilakukan komisaris

utama.

2. Direktris

Direktris bertanggang jawab atas kelancaran dan pelaksanaan kegiatan perusahaan,

mengkoordinir serta membimbing kegiatan perusahaan sehari-hari. Direktris juga

mempertanggungjawabkan semua kewajiban yang menyangkut laba rugi

perusahaan, keuangan, dan pemasaran.

3. General Manager/Tenaga Admin/Keuangan

General manager/tenaga admin/keuangan diangkat oleh direktris untuk membantu

pekerjaan manager dan tetap stand by di site office. General manager berfungsi

30

sebagai wakil dari pihak pemilik untuk memimpin dan mengawasi pelaksaan

proyek. General manager juga bertindak sebagai tenaga admin yang membantu

direktris untuk membuat laporan penerimaan kas, pengeluaran kas, penggajian

perusahaan.

4. Divisi Pajak

Tugas dan tanggung jawab divisi pajak di perusahaan adalah menghitung,

menyetorkan, dan melaporkan kewajiban pajak masa dan tahunan perusahaan.

5. Kepala Proyek

Tugas kepala proyek adalah:

a. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan

pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh DPU serta mengoreksi bila

ada review design,

b. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan DPU dan bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan penyelesaian proyek yang tidak sesuai,

c. Membuat laporan-laporan apabila ada yang berhubungan dengan bidang

tugasnya,

d. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat, utamanya

pihak dirlaporeksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan

dengan pengawas,

e. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui

tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan

31

dengan prestasi fisik lapangan serta mengajukan request ke direksi proyek

sebelum pekerjaan dimulai termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.

Tanggung jawab kepala proyek:

a. Menetapkan sasaran mutu

b. Memimpin setiap pertemuan terkait proyek yang sedang dibangun

c. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek

d. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke direktris

6. Pelaksana Lapangan

Tugas dan kewajiban pelaksana lapangan, antara lain:

a. Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa

seizin atasan langsung,

b. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu

proyek (instruksi kerja), spesifikasi teknis dari PU, dan mengarahkan

karyawan sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu, dan biaya yang

seefisien mungkin,

c. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan program

bulanan dan melaporkan prestasi kerja ke kepala proyek,

d. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah dikerjakan

baik kualitatis maupun kuantitatif untuk dapat membuat laporan mingguan

dan bulanan mengenai:

32

a) Pemakaian bahan, mesin-mesian/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang

dilaksanakan,

b) Ikhtisar upah dan hari pekerjaan,

c) Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan,

d) Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat

bahan/material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala proyek.

7. Surveyor

Bertugas untuk melakukan pengukuran dan pemetaan tanah pada kawasan yang

akan dikembangkan, sehingga dihasilkan data yang diperlukan dalam proses

perencanaan dan mengawasi karyawan yang sedang bekerja.

8. Arsitek

Bertugas untuk melakukan perancangan pengembangan kawasan sesuai dengan

spesifikasi dan batasan-batasan yang telah ditentukan diatas tanah yang

dikembangkan dengan menggunakan data-data yang dihasilkan dan telah diolah

oleh surveyor. Arsitek juga mempunyai tugas untuk membuat perancangan design

proyek sesuai konsep yang diinginkan oleh DPU.

9. Logistik

Tugas dan tanggung jawab bagian logistik adalah:

a. Melakukan pembelian barang/alat, sesuai dengan tingkatan proyek dengan

mengambil pemasok yang sudah dipilih oleh direktris perusahaan,

b. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang

langsung maupun barang/alat yang dipasok PU,

33

c. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan

lainnya yang berhubungan dengan bagian logistik,

d. Bertanggung jawab terhadap cara menyimpanan barang dan mencatat keluar

masuknya barang yang tersedia di penyimpanan/gudang,

e. Berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana lapangan dalam

pengiriman bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi PU serta

mengamankan bahan baku berikut bukti-bukti kerjanya.

10. Quality Control

Tugas dan tanggung jawab quality control adalah:

a. Membuat rencana berskala pelaksanaan pemeriksaan,

b. Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan terhadap barang serat,

memberikan status pada pekerjaan barang yang telah diperiksa/dites.

c. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan

pemeriksaan dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya serta melakukan

tes terhadap material yang masuk.

d. Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah sesuai

persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa keluhan pelanggan

atau proyek yang tidak sesuai (prosedur mutu yang berlaku),

e. Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan

pencegahannya,

f. Bertanggung jawab penuh kepada kepala proyek dan berkoordinasi ke

konsultan supervisi maupun kepada pelanggan.

34

11. Tenaga Quantity

Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:

a. Menghitung luas (m2) pekerjaan banguna seperti pasangan batu bata, plesteran,

dan lain-lain.

b. Menghitung volume (m2) pekerjaan bangunan seperjaan beton, screed lantai,

dan lain-lain.

c. Menghitung volume (kg) pada pekerjaan besi beton bertulang, aliminum, dan

lain-lain.

d. Bekerja sama dengan logistik atas pengadaan barang untuk memberikan

informasi kebutuhan material/bahan baku yang harus di datangkan ke lokasi

proyek.

e. Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa

pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/pemborong dan untuk

keperluan engineering dalam membuat schedule pekerjaan pelakasanaan

pembangunan.

f. Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item pekerjaan

bangunan

g. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai atau belum.

h. Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan dari apa

yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka tugas quantity

surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan atau menghitung pada

item pekerjaan tambah kurang saja.

35

12. Petugas K3 Konstruksi

Tugas dan tanggung jawab petugas K3 (Keselamatan, Kebersihan, dan Kesehatan),

adalah:

a. Menjamin keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja proyek.

b. Menjamin bahwa program safety dipahami dan dipatuhi untuk dilaksanakan

semua pekerja terkait di proyek secara kontinu dan konsisten.

c. Memantapkan, mengkoordinasikan dan mempertahankan standar sistem

Keselamatan, Kebersihan dan Kesehatan (K3) di lingkungan kerja proyek.

d. Memantau dan membuat laporan secara berkala tentang status statistik

keselamatan serta masalah-masalah yang terjadi berikut penyelesaiannya.

Petugas K3 konstruksi berwenang dalam hal:

a. Mengkoordinir pelaksanaan program safety (K3) di proyek.

b. Memberikan teguran terhadap pihak yang menyimpang dari ketentuan

program safety/ K3.

13. Tenaga laboratorium

Tugas tenaga laboratorium adalah

a. Melaksanakan pengambalan contoh tanah/material dan melakukan pengujian

tanah/material di laboratorium

b. Mengevaluasi hasil tes tersebut dan bertanggung jawab terhadap ketelitian

dan kebenaran hasi yang diproses.

36

Rangkaian Aktivitas Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran dan Siklus

Penggajian PT. Arlin Sejahtera

Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)

Siklus pendapatan dimulai ketika general manager mendaftarkan nama

perusahaan ke DPU untuk mengikuti proyek atas persetujuan direktris. Setelah itu,

general manager yang dibantu oleh direktris, juru gambar, dan surveyor/juru ukur akan

membuat laporan penawaran yang berisi tentang pokok-pokok penjelasan pekerjaan

yang ditawarkan perusahaan kepada DPU dan jumlah dana yang ditawarkan

perusahaan dan akan diberikan kepada DPU. Apabila proyek diterima, DPU akan

mengeluarkan surat keputusan penyediaan barang dan jasa dan diberikan kepada

perusahaan. Setelah itu direktris dan DPU akan melakukan penandatangan kontrak dan

DPU akan memberikan Surat Perintah Mulai Kerja dan kwitansi pembayaran termin

20% serta uang muka sebesar 20% dari total nilai proyek, pendapatan 20% yang

diperoleh akan dicatat general manager pada laporan penerimaan kas. Surat Perintah

Mulai Kerja akan simpan oleh direktris dan akan mengkonfirmasi kepala proyek untuk

memulai pekerjaan. Apabila proyek telah mencapai 50% pengerjaan, maka kepala

proyek akan mengonfirmasi general manager lalu kemudian akan dibuatkan laporan

kemajuan pekerjaan dan laporan termin 50% yang berisi bahwa perusahaan meminta

pembayaran atas pekerjaan 50% tersebut. Laporan kemajuan pekerjaan dan laporan

termin 50% akan diberikan kepada DPU untuk diproses.

37

Selanjutnya perusahaan akan menerima kwitansi pembayaran termin dan uang

atas proyek yang telah selesai sebesar 50%. General manager akan mencatat

pendapatan pada laporan penerimaan kas yang diperoleh oleh perusahaan atas termin

50%. Apabila proyek telah selesai, maka kepala proyek akan melaporkan ke general

manager dan selanjutnya akan dibuatkan Termin 100% untuk meminta sisa dana

proyek. membuat laporan MC (Mutual Check) 100% dan laporan kemajuan pekerjaan.

MC 100% digunakan untuk mengetahui bobot pekerjaan yang telah di selesaikan

beserta poto pengerjaan proyek. Termin 100% dan MC 100% akan diberikan kepada

DPU untuk diproses dan di periksa. DPU akan memberikan sisa pembayaran kepada

perusahaan dengan memotong PPN, serta kwitansi pembayaran termin 100% akan

diberikan kepada perusahaan dan general manager akan membuat laporan penerimaan

kas atas pendapatan yang diperoleh. Flowchart siklus pendapatan PT. Arlin Sejahtera

dapat dilihat dibawah ini:

38

Siklus Pendapatan (Page 1 of 3)

Kepala ProyekDirektrisGeneral Manager

Dokumen

penawaran di

terima

Proyek

20%

Penandata

ngan

kontrak

Mulai

Pengerjaan

proyek

Memberikan

dokumen

penawaran

kepada DPU

B

Surat Keputusan

Penyediaan

Barang dan Jasa

Daftar nama

perusahaan

Membuat

dokumen

penawaran

Kwitansi

pembayaran

termin 20%

Surat perintah

mulai kerja

A

DPU

Dokumen

penawaran

Uang

SK penyediaan

barang & jasa

Gambar 2 Flowchart Siklus Pendapatan (Page 1 Of 3)

39

Siklus Pendatapan (Page 2 of 3)

Kepala proyekDirektrisGeneral Manager

Laporan

penerimaan

kas

D

Pengerjaan

proyek

termin 50%

Membuat laporan

kemajuan

pekerjaan dan

termin 50%

Laporan

kemajuan

pekerjaan termin

50%

Kwitansi

pembayaran

temrin 50%uang

Mencatat

penerima

an kas

Laporan

penerimaan

kas

Proyek

selesai

Mencat

at

penerim

aan kas

A

Kwitansi

pembayaran

temrin 20%

B

Termin 50%

DPU

A

A

Kwitansi

pembayaran

termin 50%

Kwitansi

pembayaran

termin temin

50%

CD

Gambar 3 Flowchart Siklus Pendapatan (Page 2 Of 3)

40

Siklus Pendapatan Page 3 Of 3

Kepala ProyekDirektrisGeneral Manager

Membuat laporan

temin 100% dan MC

100%, dan laporan

kemaujuan

pekerjaan 100%

DPU

uang

Kwitansi

pembayaran temin

100%

Buktipelunasan

PPN

Mencatat

penerimaan

kas

Laporan

penerimaan kas

Membuat laporan

keuangan

C

Laporan

Keuangan

B

B

Kwitansi

prmbayaran termin

termin 100%

Kwitansi

pembayaran

termin 100%

D

MC 100%

Laporan termin

100%

Laporan kemajuan

pekerjaan 100%

Gambar 4 Flowchart Siklus Pendapatan (Page 3 Of 3)

41

Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)

Siklus pengeluaran dimulai ketika bagian logistik membuat daftar pembelian

bahan baku yang diproses secara manual, daftar pembelian bahan baku tersebut akan

diberikan kepada supplier untuk memproses pesanan pembelian dan akan di kirim ke

gudang perusahaan. Supplier akan memberikan nota pembelian kepada direktris dan

melakukan proses pembayaran melalui transfer ke supplier atau mendatangi langsung

ke toko supplier. Bukti transfer dan nota pembelian akan diserahkan kepada general

manager dan akan dibuatkan laporan pengeluaran kas. Laporan pengeluaran kas akan

diberikan oleh direktis untuk membuat laporan keuangan perusahaan. Flowchart siklus

pengeluaran PT. Arlin Sejahtera dapat dilihat dibawah ini:

42

Siklus Pengeluaran

General ManagerDirektrisSupplierBag.Logistik

Mulai

Membuat

daftar

pesanan

Daftar pesanan

A

A

Daftar pesanan

Nota

pembelian

BB

Gudang

Perusahaan

B

B

Nota

pembelian

Pembaya

ran

melalui

transfer

Nota

pembelian

Bukti Transfer

Membuat

Laporan

pengeluar

an kas

Laporan

pengeluaran kas

C

C

Membuat laporan

keuangan

Nota pembelian

Bukti transfer

Laporan keuangan

Gambar 5 Flowchart Siklus Pengeluaran

43

Siklus Penggajian (Payrol Cycle)

Siklus penggajian dimulai dengan menguapdate data karyawan baru , data

karyawan tersebut akan dibuatkan daftar hadir kerja yang akan diberikan kepada

kepala proyek untuk diisi oleh karyawan apabila masuk kerja. Daftar hadir tersebut

setiap bulannya akan diserahkan kembali kepada general manager untuk

merekapitulasi gaji karyawan dan dibuatkan laporan penggajian. Laporan penggajian

tersebut akan diberikan kepada direktris untuk dibuatkan kwitansi penggajian.

Kwitansi tersebut akan ditandatangani oleh karyawan apabila karyawan menerima gaji.

Kwitansi yang sudah ditanda tangani oleh karyawan tersebut akan disimpan oleh

diektris dan direktris akan membuat laporan keuangan perusahaan berdasarkan laporan

penggajian tersebut. Flowchart siklus penggajian PT. Arlin Sejahtera dapat dilihat

dibawah ini:

44

Siklus Penggajian

DirektrisGeneral Manager

mulai

Update

data

karyawan

Data karyawan

Membuat

daftar hadir

Daftar hadir

Melakukan

rekap

karyawan

Rekap

karyawan

Membuat

kwitansi

uang

Karyawan

Penandatang

anan kwitansi

oleh karyawan

Kwkitansi

Membuat

laporan

keuangan

Diberikan kepada

kepala proyek

untuk diisi oleh

karyawan setiap

hari dan diakhir

bulan diserahkan

kpd general

manager

Membuat

laporan

penggajian

Laporan

penggajian

Laporan

keuangan

Laporan

penggajian

Laporan

penggajian

A

A

Laporan

penggajian

Kwitansi

D

Gambar 6 Flowchart Siklus Pengggajian

45

Kelemahan-Kelemahan Siklus Pendapatan, Siklus pengeluaran, dan Siklus

Penggajian

Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)

Berdasarkan hasil analisis flowchart sisklus pendapatan PT. Arlin Sejahtera,

terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:

a. Laporan penerimaan kas yang buat oleh general manager masih menggunakan

sistem manual dan sangat transparan sehingga mengakibatkan karyawan dapat

berbuat curang dengan memanipulasi data yang ada di laporan penerimaan kas.

Rekomendasi: membuat batasan hak akses karyawan agar tidak semua karyawan

dapat melihat laporan-laporan penting perusahaan.

b. Dokumen dan surat-surat penting lainnya seringkali hilang karena penyimpanan

dokumen-dukumen tersebut disimpan pada tempat yang tidak seharusnya.

Rekomendasi: mengarsipkan semua dokumen-dokumen dan surat-surat penting

lainnya berdasarkan tahun terjadinya proyek sehingga tertata dengan rapi dan

mudah ditemukan apabila dibutuhkan dikemudian hari.

c. Karyawan yang melakukan pencatatan penerimaan kas dan pembuatan laporan

penerimaan kas di lakukan oleh satu orang. Rekomendasi: adanya pemisahan tugas

antara karyawan yang mencatat penerimaan kas dan laporan penerimaan kas agar

tidak terjadi kecurangan.

46

Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)

Berdasarkan hasil analisis flowchart siklus pengeluaran PT. Arlin Sejahtera,

terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:

a. Bagian logistik tidak membuat kartu stock opname. Kelemahan ini membuat

material yang ada di gudang seringkali hilang. Rekomendasi: membuat kartu

stock opname dan melakukan pengecekan terhadap material yang ada di gudang.

b. Daftar pesanan yang dibuat oleh bagian logistik tidak mencantumkan tanggal

pesanan, hal ini mengakibatkan bagian logistik sulit membedakan daftar pesanan

yang lama dengan daftar pesanan baru. Rekomendasi: karyawan bagian logistik

sebaiknya mencantumkan hari dan tanggal pesanan untuk memudahkan

melakukan pencocokan bahan baku dan harus ditandatangani oleh manager.

c. Karyawan bagian quality control tidak melakukan pemeriksaan atau pengecekan

terhadap bahan baku dari supplier. Rekomendasi: karyawan bagian quality

control sebaiknya memeriksa atau mencocokkan daftar pesanan bahan baku

dengan barang yang bahan baku yang dikirim oleh supplier apakah sudah sesuai

dengan kualitas yang dipesan atau tidak. Apabila sesuai maka akan disimpan di

gudang, jika tidak sesuai maka akan dikembalikan ke supplier.

47

Siklus Penggajian (Payrol Cycle)

Berdasarkan hasil analisis flowchart siklus penggajian PT. Arlin Sejahtera,

terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:

a. Karyawan tidak menerima salinan kwitansi penggajian. Hal ini mengakibatkan

sulitnya karyawan untuk melakukan perhitungan terhadap gaji yang diterima.

Rekomendasi: membuat salinan kwitansi penggajian menjadi dua rangkap.

Rangkap satu diberikan kepada masing-masing karyawan dan rangkap dua

digunakan untuk melakukan membuat laporan perusahaan.

b. Karyawan yang melakukan rekapitulasi dan pembuatan laporan pengajian

dilakukan oleh satu orang. Hal ini dapat menyebabkan karyawan dapat

memanipulasi data. Rekomendasi: ada pemisahan tugas antara melakukan

rekapitalasi karyawan dan yang membuat laporan laporan penggajian agar tidak

dapat dimanipulasi.

48

Rekomendasi Flowchart Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus

Penggajian

Rekomendasi Siklus Pendapatan (Page 1 of 3)

Kepala ProyekDirektrisGeneral Manager

Dokumen

penawaran di

terima

Proyek

20%

Memberikan

dokumen

penawaran

kepada DPU

DPU

Daftar nama

perusahaan

Dokumen

penawaran

Pengerjaan

proyek

Membuat

dokumen

penawaran

Surat Keputusan

Penyediaan

Barang dan Jasa Uang

Mulai

Penandata

ngan

kontrak

Kwitansi

pembayaran

termin 20%

SK penyediaan

barang & jasa

Surat perintah

mulai kerja

A

B

D

D

Gambar 7Flowchart Rekomendasi Siklus Pendapatan (page 1 Of 3)

49

Rekomendasi Siklus Pendatapan (Page 2 of 3)

Kepala proyekDirektrisGeneral Manager

DPU

Pengerjaan

proyek

termin 50%

A

uangKwitansi

pembayaran

termin 50%

Kwitansi

pembayaran

temrin 20%

Laporan

penerimaan

kas

Membuat laporan

kemajuan

pekerjaan dan

termin 50%

A

Mencatat

penerima

an kas

Termin 50%

A

Laporan

kemajuan

pekerjaan termin

50%

Proyek

selesai

B

D

Kwitansi

pembayaran

temrin 50%

C

Kwitansi

pembayaran

termin temin

50%

Menginput

penerimaan

kas

Laporan

penerimaa

n kas

D

D

D

Gambar 8 Flowchart Rekomendasi Siklus Pendapatan (page 2 Of 3)

50

Rekomendasi Siklus Pendapatan Page 3 Of 3

Kepala ProyekDirektrisGeneral Manager

Kwitansi

prmbayaran

termin termin

100%B

DPU

Membuat laporan

keuangan

C

Kwitansi

pembayaran

termin 100%

Laporan

Keuangan

uang

D

B

Membuat laporan

temin 100% ,MC

100% dan laporan

kemajuan

pekerjaan 100%

Bukti pelunasan

PPN

Kwitansi

pembayaran

termin 100%

D

Menginput

penerimaan kas

Laporan

penerimaa

n kas

MC 100%

Laporan temrin

100%

Laporan

kemajuan

pekerjaan 100%

Bukti pelunasan

PPN

D

Diberikan

kepada

divisi pajak

untuk

diarsipkan

Gambar 9 Flowchart Rekomendasi Siklus Pendapatan (page 3 Of 3)

51

Rekomendasi Siklus Pengeluaran

General ManagerDirektrisSupplierBag.Logistik

B

Nota

pembelian

Laporan keuangan

Pembaya

ran

melalui

transfer

D Daftar pesanan

Membuat

daftar

pesanan

Daftar pesanan

Nota

pembelian

BB

Membuat laporan

keuangan

C

Nota pembelian

D

Mulai

B

Bukti transfer

C

A

A

Mencocokk

an daftar

pesanan

dengan BB

BB

Gudang

perusahaan

supplier

Bukti transfer

Nota pembelian

Menginput

pengeluaran kas

Pengeluaran

kas

Gambar 10 Flowchart Rekomendasi Siklus Pengeluaran

52

Rekomendasi Siklus Penggajian

DirektrisGeneral Manager

Diberikan kepada

kepala proyek

untuk diisi oleh

karyawan setiap

hari dan diakhir

bulan diserahkan

kpd general

manager

Karyawan

Membuat

laporan

keuangan

A

D

mulai

Kwkitansi

Daftar hadir

Membuat

kwitansi

A

Penandatang

anan kwitansi

oleh karyawan

uang

Laporan

keuangan

Update data

karyawan

Data

karyawan

Melakukan rekap

karyawan

Membua

t daftar

hadir

Rekap

karyawan

Memproses

Laporan

penggajian

Laporan

penggjaian

Laporan

penggjaian

kwitansi

1

2

kwitansi1

2

D

D

Gambar 11 Flowchart Rekomendasi Siklus Penggajian

53

Mengidentifikasi Entitas dan Menganalisis Kardinalitas

Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)

Siklus pendapatan PT. Arlin Sejahtera memiliki beberapa entitas, dimana setiap

entitas tersebut terdiri dari primary key (PK) dan atribut pengikutnya. Berikut ini

adalah entitas dan atribut-atribut yang dimiliki pleh PT. Arlin Sejahtera.

1. Resources (sumber daya yang dimiliki perusahaan), terdiri dari jasa dan kas

Atribut entitas jasa terdiri dari dari kode jasa sebagai primary key (PK), nama

jasa dan harga jasa sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.

Atribut entitas kas terdiri dari kode kas sebagai primary key, keterangan, debet,

kredit, saldo, dan total sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.

2. Event (kejadian atau transaksi yang terjadi di perusahaan), terdiri dari penjualan

jasa dan penerimaan kas.

Atribut entitas penjualan jasa terdiri dari kode dokumen penawaran sebagai

primary key, tanggal penjualan, kode pelanggan, kode jasa, kode karyawan, dan

harga jasa sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.

Atribut penerimaan kas terdiri dari nomor faktur sebagai primary key, kode

dokumen penawaran, kode pelanggan, kode jasa, kode karyawan, waktu, dan

nominal sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.

3. Agents (pelaku-pelaku yang terlibat dalam transaksi), terdiri dari pelanggan dan

karyawan.

54

Atribut entitas pelanggan terdiri dari kode pelanggan sebagai primary key, nama

pelanggan, alamat pelanggan, dan nomor telepon pelanggan sebagai atribut

lainnya yang mengikuti primary key.

Atribut entitas karyawan terdiri dari kode karyawan sebagai primary key, nama

karyawan, jabatan, kelahiran, jenis kelamin, alamat, dan nomor telepon

pelanggan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.

Dalam satu entitas akan berhubungan dengan entitas lainnya, untuk itu

diperlukan kardinalitas:

1. Hubungan entitas jasa dengan penjualan jasa

Dalam setiap jasa bisa berkaitan dengan banyak penjualan jasa, dan setiap

penjualan jasa hanya berkaitan dengan satu jasa sehingga hubungan jasa dengan

entitas penjualan adalah one-to-many.

2. Hubungan entitas penjualan jasa dengan pelanggan

Dalam setiap transaksi penjualan jasa selalu berhubungan dengan satu pelanggan,

dan setiap pelanggan bisa membeli banyak penjualan jasa sehingga hubungan

entitas penjualan jasa dengan pelanggan adalah one-to-many.

3. Hubungan entitas penjualan jasa dengan karyawan

Dalam setiap transaksi penjualan jasa selalu dilayani oleh seorang karyawan, dan

setiap karyawan bisa melayani banyak transaksi penjualan jasa sehingga

hubungan entitas penjualan jasa dengan entitas karyawan adalah one-to-many.

4. Hubungan entitas penjualan jasa dengan penerimaan kas

55

Dalam setiap transaksi penjualan jasa selalu berkaitan dengan banyak

penerimaan kas, dan setiap penerimaan kas selalu berhubungan dengan satu

penjualan jasa sehingga hubungan entitas penjualan jasa dengan entitas

penerimaan kas adalah one-to-many.

5. Hubungan entitas penerimaan kas dengan karyawan

Dalam setiap transaksi penerimaan kas selalu dilayani oleh seorang karyawan,

dan setiap karyawan bisa melayani banyak penerimaan kas sehingga hubungan

entitas penjualan jada dengan entitas penerimaan kas adalah one-to-many.

6. Hubungan entitas penerimaan kas dengan kas

Dalam setiap transaksi penerimaan kas bisa berkaitan dengan satu kas, dan setiap

kas terdiri dari banyak penerimaan kas sehingga hubungan entitas penerimaan

kas dan kas adalah one-to-many.

Berikut ini adalah gambar hubungan antar entitas siklus pendapatan perusahaan

56

REA SISTEM PENDAPATAN PT. ARLIN SEJAHTERA

Kode Jasa (PK)

Nama Jasa

Harga Jasa

JASA

Kode Dokumen penawaran (PK)

Tanggal Penjualan

Kode Pelanggan

Kode Jasa

Nominal

Penjualan Jasa

Kode Pelanggan (PK)

Nama Perusahaan Pelanggan

Alamat Perusahaan Pelanggan

No.Telepon

Email

Pelanggan

Kode Kas (PK)

Kode Penerimaan Kas

Keterangan

Debit

Kredit

Saldi

Total

Kas

Kode Penerimaan Kas (PK)

Kode Dokumen Penawaran

Kode Kas

Kode Pelanggan

Kode Karyawan

Taggal penerimaan

Kode Jasa

Nominal

Penerimaan Kas

Kode Karyawan (PK)

Nama Karyawan

Jabatan

Kelahiran

Jenis Kelamin

Alamat

No. Tlpn

Karyawan

Resources Event Agent

Keterangan:

PK : Primary Key

Gambar 12 REA Sistem Pendapatan PT. Arlin Sejahtera

Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)

Siklus pengeluaran PT. Arlin Sejahtera memiliki beberapa entitas, dimana setiap

entitas tersebut terdiri dari primary key (PK) dan atribut pengikutnya. Berikut ini

adalah entitas dan atribut-atribut yang dimiliki oleh PT. Arlin Sejahtera.

57

1. Resources (sumber daya yang dimiliki perusahaan), terdiri dari bahan baku dan

kas.

Atribut entitas bahan baku terdiri dari kode bahan baku sebagai primary key,

nama bahan baku dan harga bahan baku sebagai atribut lain yang mengikuti

primary key.

Atribut entitas kas terdiri dari kode kas sebagai primary key, keterangan, debet,

kredit, saldo, dan total sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.

2. Event (kejadian atau transaksi yang terjadi di perusahaan), terdiri dari pembelian

bahan baku dan pengeluaran kas.

Atribut entias pembelian bahan baku terdiri dari nomor nota sebagai primary key,

tanggal pembelian, kode bahan baku, jumlah bahan baku, harga, kode supplier,

dan kode karyawan.

Atribut entitas pengeluaran kas terdiri dari nomor faktur sebagai primary key,

tanggal, jumlah pengeluaran, kode karyawan, jenis transaksi, dan kode supplier

sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.

3. Agents (pelaku-pelaku yang terlibat dalam transaksi), terdiri dari supplier dan

karyawan

Atribut entitas supplier terdiri dari kode supplier sabagai primary key, nama

supplier, nomot telepon, alamat, dan email supplier sebagau atribut lain yang

mengikuti primary key.

58

Atribut entitas karyawan terdiri dari kode karyawan sebagai primary key, nama,

jabatan, kelahiran, jenis kelamin, alamat, dan nomor telepon karyawan sebagai

atribut lain yang mengikuti primary key.

Dalam satu entitas akan berhubungan dengan entitas lainnya, untuk

menghubungkan entitas satu dengan entitas lainnya maka dibutuhkan kardinalitas.

1. Hubungan entitas bahan baku dengan entitas pembelian bahan baku

Dalam setiap entitas bahan baku bisa terdapat banyak transaksi pembelian bahan

baku, dan setiap transaksi pembelian bahan baku terdiri dari beberapa bahan

baku sehingga hubungan entitas bahan baku dengan entitas pembelian bahan

baku adalah many-to-many.

2. Hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas supplier

Dalam setiap transaksi pembelian bahan baku hanya berhubungan dengan satu

supplier dan setiap supplier bisa menerima banyak transaksi pembelian bahan

baku sehingga hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas supplier

adalah one-to-many.

3. Hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas karyawan

Dalam setia transaksi pembelian bahan baku bisa berkaitan dengan satu

karyawan dan setiap karyawan bisa menangani banyak transaksi pembelian

bahan baku sehingga hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas

karyawan adalah one-to-many.

4. Hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas pengeluaran kas

59

Dalam setiap transaksi pembelian bahan baku bisa berkaitan dengan satu

pengeluaran kas dan setiap transaksi pengeluaran kas berhubungan dengan

banyak pembelian bahan baku. Sehingga hubungan entitas pembelian bahan baku

dengan entitas pengeluaran kas adalah one-to-many.

5. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas kas

Dalam setiap transaksi pengeluaran kas selalu berhubungan dengan satu kas dan

setiap kas berhubungan dengan banyak pengeluaran kas sehingga hubungan

entitas pengeluaran kas dengan entitas kas adalah one-to-many.

REA SISTEM PENGELUARAN PT. ARLIN SEJAHTERA

Kode Bahan Baku (PK)

Nama Bahan Baku

Harga Bahan Baku

Bahan Baku

No. Nota (KP)

Tanggal Pembelian

Kode Bahan Baku

Jumlah Bahan Baku

Harga

Kode Supplier

Kode Karyawan

Pembelian Bahan Baku

Kode Supplier (PK)

Nama Supplier

Nomor Telepon

Aalamat

Email Supplier

Supplier

Kode Kas (PK)

Kode Pengeluaran Kas

Keterangan

Debit

Kredit

Saldi

Total

Kas

Kode Pengeluaran Kas (PK)

No.Nota

Kode Bahan Baku

Kode Supplier

Tanggal

Jumlah Pengeluaran

Kode karyawan

Jenis Transaksi

Pengeluaran Kas

Kode Karyawan (PK)

Nama Karyawan

Jabatan

Kelahiran

Jenis Kelamin

Alamat

No. Tlpn

Karyawan

Resource Event Agent

Keterangan:

PK : Primary Key

Gambar 13 REA Sistem Pengeluaran PT. Arlin Sejahtera

60

Dalam basis data hubungan many-to-many perlu di pisah menjadi one-to-many.

Pemisahaan ini memunculkan entitas baru yaitu detail pembelian. Atribut detail

pembelian bahan baku terdiri dari kode bahan baku, no.nota, nama bahan baku, harga

bahan baku, jumlah bahan baku, dan total bayar. Untuk setiap entitas yang memiliki

hubungan many-to-many harus diubah menjadi one-to-many sehingga akan

memunculkan entitas baru. Berikut ini adalah gambar hubungan entitas one-to-many

siklus pengeluaran perusahaan.

Kode Bahan Baku (PK)

Nama Bahan Baku

Harga Bahan Baku

Bahan Baku

No. Nota (KP)

Tanggal Pembelian

Kode Bahan Baku

Harga Bahan Baku

Jumlah Bahan Baku

Total Bayar

Harga

Kode Supplier

Kode Karyawan

Pembelian Bahan Baku

Kode Supplier (PK)

Nama Supplier

Nomor Telepon

Aalamat

Email Supplier

Supplier

Kode Kas (PK)

Kode Pengeluaran Kas

Keterangan

Debit

Kredit

Saldi

Total

Kas

Kode Pengeluaran Kas (PK)

No.Nota

Kode Bahan Baku

Kode Supplier

Tanggal

Jumlah Pengeluaran

Kode karyawan

Jenis Transaksi

Pengeluaran Kas

Kode Karyawan (PK)

Nama Karyawan

Jabatan

Kelahiran

Jenis Kelamin

Alamat

No. Tlpn

Karyawan

Resource Event Agent

Kode Bahan Baku (FK)

No.Nota (FK)

Nama Bahan Baku

Harga Bahan Baku

Jumlah Bahan Baku

Total Bayar

Detail

Gambar 14 REA Sistem Pengeluaran PT. Arlin Sejahtera (one-to-many)

61

Siklus Penggajian (Payrol Cycle)

Siklus penggajian PT. Arlin Sejahtera memiliki beberapa entitas, dimana setiap

entitas tersebut terdiri dari primary key (PK) dan atribut pengikutnya. Berikut ini

adalah entitas dan atribut-atribut yang dimiliki oleh PT. Arlin Sejahtera.

1. Resources (sumber daya yang dimiliki perusahaan), terdiri dari daftar hadir dan

kas

Atribut entitas daftar hadir terdiri dari nomor presensi sebagai primary key, nama

karyawan, jam kerja, dan jam lembur sebagai atribut lain yang mengikuti

primary key.

Atribut entitas kas terdiri dari kode kas sebagai primary key, keterangan, debet,

kredit, saldo, dan total sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.

2. Event (kejadian atau transaksi yang terjadi di perusahaan), terdiri dari penggajian

dan pengeluaran kas.

Atribut entitas penggajian terdiri dari nomor kwitansi sebagai primary key, kode

karyawan, nama karyawan, tanggal penggajian, tunjangan, dan nominal sebagai

atribut lain yang mengikuti primary key.

Atribut entitas pengeluaran kas terdiri dari nomor faktur sebagai primary key,

tanggal, jumlah pengeluaran, jenis transaksi, dan kode karyawan sebagai atribut

lain yang mengikuti primary key.

3. Agents (pelaku-pelaku yang terlibat dalam transaksi), terdiri dari karyawan

62

Atribut entitas karyawan terdiri dari kode karyawan sebagai primary key, nama,

jabatan, kelahiran, jenis kelamin, alamat, dan nomor telepon karyawan sebagai

atribut lain yang mengikuti primary key.

Dalam satu entitas akan berhubungan dengan entitas lainnya, untuk menghubungkan

entitas satu dengan entitas lainnya maka diperlukan kardinalitas.

1. Hubungan entitas kartu jam kerja dengan dengan entitas penggajian

Dalam setiap entitas kartu jam kerja bisa berkaitan dengan banyak penggajian,

dan setiap transaksi penggajian hanya terdiri dari banyak kartu jam kerja

sehingga entitas daftar hadir dengan entitas penggajian adalah many-to-many.

2. Hubungan entitas penggajian dengan entitas karyawan

Dalam setiap entitas penggajian selalu berhubungan dengan satu karyawan, dan

setiap karyawan selalu berhubungan dengan banyak penggajian sehingga

hubungan entitas penggajian dan entitas karyawan adalah one-to-many.

3. Hubungan entitas penggajian dan entitas pengeluaran kas

Dalam setiap entitas penggajian selalu berhubungan dengan satu pengeluaran

kas, dan setiap pengeluaran kas selalu berhubungan dengan satu penggajian

sehingga hubungan entias penggajian dan entitas pengeluaran kas adalah one-to-

one.

4. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas kas

Dalam setiap entitas pengeluaran kas selalu berhubungan dengan satu kas, dan

setiap kas selalu berhubungan dengan banyak pengeluaran kas sehingga

hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas kas adalah one-to-many.

63

REA SISTEM PENGGAJIAN PT. ARLIN SEJAHTERA

Resource Event Agent

No. Presensi (PK)

Nama Karyawan

Jam Kerja

Jam Lembur

Kartu Jam Kerja

No. Kwitansi (PK)

Kode Karyawan

Nama Karyawan

Tanggal

Tunjangan

Jam Kerja

Jam Lembur

Nominal

Penggajian

Kode Karyawa (PK)

Nama Karyawan

Jabatan

Kelahiran

Jenis Kelamin

Karyawan

Penjualan Jasa

Kode Kas (PK)

Kode Pengeluaran Kas

Keterangan

Debit

Kredit

Saldi

Total

Kas

Kode Pengeluaran Kas (PK)

No.kwitansi

Tanggal

Jenis Transaksi

Kode Karyawan

Jumlah Pengeluaran

Pengeluaran Kas

Keterangan:

PK : Primary Key

Gambar 15 REA Sistem Penggajian PT. Arlin Sejahtera

64

Perancangan Basis Data

Sistem Manajemen Basis Data Relasional atau yang biasa juga disebut

Relational Database Management System (RDBMS) merupakan sebuah program

komputer yang dirancang untuk mengatur atau memanajemenkan sebuah basis data

sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-

operasi data atas permintaan penggunanya. Berikut ini akan ditunjukkkan Sistem

Manajemen Basis Data Relational dari semua tabel.

TableJabatan

PK id_seq INTEGER

jabatan CHAR(24)

gapok DECIMAL(10,2)

tunj_jabatan DECIMAL(10,2)

TableJasa

PK id_seq INTEGER

kode_jasa CHAR(24)

jasa CHAR(24)

TableJenisGajiNonTetap

PK id_seq INTEGER

jenis_gaji CHAR(24)

nominal DECIMAL(10,2)

TableKaryawanNonTetap

PK id_seq INTEGER

kode_karaywan_non_tetap CHAR(12)

nama_karyawan_non_tetap CHAR(48)

alamat CHAR(128)

no_telp CHAR(12)

kode_proyek CHAR(24)

TableKaryawanTetap

PK id_seq INTEGER

TableUser

PK id_seq INTEGER

kode karyawan tetap CHAR(10)

usernama CHAR(10)

password CHAR(10)

menu CHAR(10)

TablePelanggan

PK id seq INTEGER

nama pelanggan CHAR(24)

no_tepl CHAR(12)

alamat CHAR(24)

TablePerusahaan

PK id seq INTEGER

nama perusahaan CHAR(24)

alamat perusahaan CHAR(128)

no_telp_perusahaan CHAR(12)

email_perusahaan CHAR(10)

TableSupplier

PK id seq INTEGER

kode_karyawan CHAR(24)

username CHAR(24)

password CHAR(10)

menu CHAR(10)

TableJenisTransaksi

PK id seq INTEGER

jenis transaksi CHAR(24)

kode jenis transaksi CHAR(3)

tabel kas

PK id seq INTEGER

keterangan CHAR(128)

debet INTEGER

kredit INTEGER

saldo INTEGER

waktu CHAR(10)

tabel proyek

PK id seq INTEGER

kode proyek CHAR(24)

kode dokumen CHAR(24)

id jasa INTEGER

id pelanggan INTEGER

kode karyawan CHAR(24)

tanggal transaksi DATETIME

harga INTEGER

tabel sewa

PK id seq INTEGER

kode sewa CHAR(24)

id perusahaan INTEGER

harga INTEGER

id jenis pinjam INTEGER

lama pinjam INTEGER

tanggal transaksi DATETIME

CHAR(10)

TableTransaksiPendapatan1

PK id seq INTEGER

no faktur CHAR(12)

nominal INTEGER

keterangan CHAR(256)

65

TabelTransaksi

PK id seq INTEGER

no faktur CHAR(12)

kode CHAR(24)

id jenis transaksi INTEGER

waktu DATETIME

debet INTEGER

kredit INTEGER

TableTransaksiBahanBaku

PK id seq INTEGER

no faktur CHAR(24)

kod dokumen CHAR(24)

id supplier INTEGER

nama bahan CHAR(128)

jumlah INTEGER

harga satuan INTEGER

no nota CHAR(24)

TableTransaksiPenggajianKaryawannontetap

PK id seq INTEGER

no faktur CHAR(12)

kode karyawan non tetap CHAR(12)

gaji hari INTEGER

gaji lembur INTEGER

TableTransaksiPenggajiantetap

PK id seq INTEGER

no faktur CHAR(12)

kode karyawan tetap CHAR(12)

gapok INTEGER

tunj_jabatan INTEGER

pajak INTEGER

TableTransaksiPrive

PK id seq INTEGER

no faktur CHAR(24)

nominal INTEGER

TableTransaksiSewa

PK id seq INTEGER

no faktur CHAR(24)

kode sewa CHAR(24)

nominal INTEGER

TableTransaksiUtangPiutang

PK id seq INTEGER

no faktur CHAR(12)

kode CHAR(12)

nominal INTEGER

keterangan CHAR(256)

kode pembayaran CHAR(12)

Gambar 16 Sistem Manajemen Basis Data Relational

Implementasi

Setelah melakukan perancangan atas siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan

siklus penggajian, maka dapat di implementasikan beberapa contoh kasus dan

kegunaan masing-maisng form sebagai berikut:

Form login

Form login adalah form pertama yang akan muncul ketika perangkat lunak

transaksi siklus pendapatan ini dijalankan. Form login ini berguna sebagai pengontrol

66

user, dan hanya orang-orang yang bersangkuran saja yang memiliki user account

dengan hak akses yang berbeda-beda sesuai kebijakan manajemen dari perusahaan.

Berikut ini adalah contoh form login seorang karyawan.

Gambar 17 Form Login

Form Tambah Proyek

Form tambah proyek digunakan apabila perusahaan telah menerima kontrak kerja

dengan pelanggan dan mengisi sejumlah data mengenai proyek yang diterima. Form

tambah proyek berisi kode proyek, kode dokumen, nama jasa, deskripsi tentang proyek

yang dibangun, nama pelanggan, manager proyek, dan harga proyek. Contoh transaksi

tambah proyek bisa dilihat seperti dibawah ini:

67

Gambar 18 Form Tambah Proyek

Form Pembayaran Termin

Apabila DPU telah melakukan pembayaran uang muka sebesar 20%, user dapat

membuka form utama dan mengklik transaksi pemasukan dan menekan tombol termin.

Setelah itu layar komputer akan menampilkan form pembayaran termin. Form

pembayaran termin tersebut, user dapat memasukkan kode dokumen dan menekan

tombol enter. Apabila tombol enter ditekan maka semua data yang ada di form

pembayaran termin akan terisi secara otomatis. Untuk pembayaran termin 50% dan

100% dapat dilakukan dengan langkah pembayaran seperti termin 20% tetapi harus

mengganti jenis termin yang ada dalam form pembayaran termin dan mengklik simpan.

Form pembayaran termin ini digunakan untuk menerima dana dari pelanggan secara

68

berkala dalam satu proyek. Contoh transaksi pembayaran termin dapat dilihat seperti

gambar dibawah ini:

Gambar 19 Form Transaksi Pembayaran Termin

Form Laporan Penerimaan Kas

Form penerimaan kas merupakan salah satu menu yang terdapat di menu utama

database ini. Form laporan penerimaan kas berfungsi untuk melaporkan setiap

transaksi pendapatan yang terjadi di perusahaan. Form laporan pengeluaran kas

dihasilkan dari transaksi-transaksi pembayaran termin, pendapatan lain-lain, dan sewa

alat berat. Contoh form laporan penerimaan kas dapat dilihat seperti dibawah ini:

69

Gambar 20 Laporan Penerimaan Kas

Form Pembelian Bahan Baku

Form pembelian bahan digunakan untuk mencatat nota dari supplier dan

mengkalkulasikan pengeluaran dalam satu nota supplier. Contoh transaksi pembelian

bahan baku dapat dilihat seperti dibawah ini:

70

Gambar 21 Transaksi Pembelian Bahan Baku

Form Prive

From prive digunakan untuk melakukan traksaksi apabila perusahaan ingin

mengeluarkan sejumlah kas untuk keperluan pribadi pemilik perusahaan. Contoh

transaksi prive bisa diliat seperti gambar dibawah ini:

71

Gambar 22 Transaksi Prive

Form Pengeluaran Lain-lain

Form pengeluaran lain-lain digunakan untuk melakukan transaksi pengeluaran

selain yang pengeluaran bahan baku. Form pengeluaran ini mencatat keterangan

berupa deksripsi mengenai apa yang dibeli perusahaan. Dibawah ini adalah contoh

transaksi pengeluaran lain-lain yang dilakukan oleh perusahaan.

72

Gambar 23 Transaksi Pengeluaran Lain-lain

Form Laporan Pengeluaran Kas

Form laporan pengeluaran kas digunakan untuk melaporkan setiap transaksi

pengeluaran yang terjadi di perusahaan. Form laporan pengeluaran berisi no.faktur,

kode, jenis transaksi, waktu, dan nominal yang dikeluaran perusahaan dalam

pengeluaran kas. Form laporan pengeluaran kas ini berasal dari berbagai transaksi

pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dan merangkumkan semua transaksi

pengeluaran dalam laporan pengeluaran kas. Contoh laporan pengeluaran kas dapat

dilihat seperti gambar dibawah ini:

73

Gambar 24 Laporan Pengeluaran Kas

Form Penggajian Karyawan

Form penggajian digunakan untuk mendata setiap transaksi penggajian yang

dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji kepada para karyawan tetap maupun non

tetap. form penggajian karyawan dapat dilihat seperti dibawah ini:

74

Gambar 25 Form Transaksi Penggajian

Form Laporan Kas

Form Laporan kas digunakan melihat saldo akhir perusahaan hingga saat ini

yang merangkum seluruh transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan.

Form ini berasal dari total laporan penerimaan kas dan total pengeluaran kas. Form

laporan kas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

75

Gambar 26 Form Laporan Kas

Form Kas

Form kas digunakan untuk melihat saldo akhir pertahun perusahaan yang

nantinya akan dibuatkan laporan keuangan perusahaan. Form kas dapat dilihat pada

gambar berikut:

76

Gambar 27 Form Kas

Form Data Master

Form data master digunakan untuk mengubah data karyawan, data pelanggan,

data jasa proyek, data jabatan, data user, data perusahaan, dan data supplier.

77

Gambar 28 Form Master Data

Form Set Password Username

Form set password username digunakan untuk mengganti password username

lama user dengan password username baru user. Tampilan set password username

dapat dilihat seperti dibawah ini:

78

Gambar 29 Form Set Password Username

Sistem basis data yang telah di rancanang ini telah memenuhi kriteria

berdasarkan kebutuhan dan siap di uji coba di perusahaan untuk dipergunakan

sebagaimana fungsinya. Sistem basis data yang dirancang dapat mengatasi

permasalahan-permasalahan yang terjadi diperusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang ada pada aktivitas siklus pendapatan, siklus

penggajian, dan siklus pengeluaran, dapat disimpulkan bahwa perusahaan memerlukan

sistem informasi terkomputesisasi agar dapat meminimalisasi masalah-masalah yang

79

ada perusahaan. Perusahaan juga harus membuat arsip untuk menyimpan berbagai

dokumen penting agar pada saat dibutuhkan dapat dengan mudah ditemukan.

Perancangan basis data pada siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus

penggajian membutuhkan 21 (dua puluh satu) tabel untuk menyimpan data dan

membutuhkan 48 (empat pulih delapan) form yang mempermudahkan pemilik dan

karyawan dalam menginput dan atau mengubah data ke dalam basis data.

Dalam perancangan basis data ini menghasilkan 5 (lima) laporan, yaitu laporan

penerimaan kas, laporan pengeluaran kas, laporan penggajian, dan laporan kas, dan

laporan kas pertahun yang mempermudah pengguna untuk melihat semua tranksasi

yang terjadi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus penggajian.

Dengan adanya sistem informasi akuntansi terkomputerisasi ini maka

perusahaan tidak lagi menginput data secara manual. Sistem informasi berbasis

komputerisasi ini secara otomatis akan merekap semua data yang dimasukkan dan

menghasilkan laporan-laporan keuangan perusahaan yang akurat, efisien, dan tepat

waktu, sehingga dapat meminimalisasi masalah-masalah yang terjadi di perusahaan.

80

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian dalam menganalisis dan merancang basis data

siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus penggajian adalah:

1. Peneliti hanya melakukan analisis dan perancangan terhadap siklus pendapatan,

siklus pengeluaran, dan siklus penggajian. Diharapkan dapat meneruskan analisis

dan perancangan atas laporan keuangan perusahaan yang mencakup laporan

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi

keuangan, dan catatan atas laporan keuangan perusahaan.

Saran

Dengan memperhatikan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disarankan

beberapa hal penting, yaitu:

1. Dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus penggajian sebaiknya

perusahaan membuat arsip untuk menyimpan berbagai dokumen penting, agar

pada saat dibutuhkan dapat dengan muda ditemukan.

2. Perusahaan sebaiknya mengubah sistem pencatatan transaksi siklus pendapatan,

siklus pengeluaran, dan siklus penggajian yang manual menjadi sistem

komputerisasi. Manfaat dari sistem terkomputerisasi ini adalah menciptakan dan

meningkatkan efisiensi dalam pencatatan semua siklus transaksi baik disengaja

maupun tidak disengaja, serta meningkatkan pengendalian sumber daya.

3. Diharapkan ada tambahan form untuk dapat melihat pajak PPN perusahaan.

81

4. Diharapkan peneliti selanjutnya mengevaluasi sistem informasi akutansi berbasis

kompurisasi ini

5. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat menjalankan program Visual

Basic 2008 dan database PostgreSql.

82

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George dan Hopwood, William. Amin Abadi Jusuf, 1996, “Sistem Informasi

Akuntansi” jilid 2 buku 2, Salemba Empat, Yogyakarta.

Gainau, Pascanova Christi, 2012, “Evaluasi Sistem Pemrosesan Transaksi Dalam

Menunjang Keuangguluan Kompetitif di Universitas Kristen Satya Wacana”.

Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW (tidak

dipublikasikan)

Hanif Al Fatta. 2007. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan

Bersaing dan Organisasi Modern”, Andi Offset, Jogjakarta.

Hutabarat, Nancy Natalia M. 2011. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Akuntansi atas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran pada Lysa

Collection”. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW (tidak

dipublikasikan)

Krismiaji, 2002. “Sistem Informasi Akuntansi”, Jogjakarta: UPP AMP YKPN.

Leong, Marlon, 2004. “Pemprograman Dasar Microsoft Visual Basic.net”, Andi,

Yogjyakarta.

Mc Leod. 2004. “Management System Information” 9th

Edition. Prentice Hall: New

Jersey.

Mulyadi. 2001. “Sistem Akuntansi”, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. YKPN,

Yogyakarta

Putra, Rahmat, 2005, “The Best Source Code Visual Basic”, PT. Elex Media

Computindo, Yogyakarta

83

Rama, Dasaratha V. dan Jones, Frederick L, “Accounting Information System.

International Student Edition.

Romney, Marshall B. and Steinbart, Paul Jhon, 2003, “Acounting System Information

System 9th

Edition.

Romney, Marshall B. dan Steinbart, Paul Jhon, 2005, “Sistem Informasi Akuntansi”,

edisi 9 buku 2, Salemba Empat, Yogyakarta.

Romney, Marshall B. and Steinbart, Paul Jhon, 2006, “Sistem Informasi Akuntansi”,

edisi 9 buku 2, Salemba Empat, Yogyakarta.

Yuswanto, 2005, “Alogaritma dan Pemprograman dengan Visual Basic.net”, Cerdas

Pustaka Publisher, Jakarta.

84

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fidria Rinding

Nim : 232008183

Tempat Tanggal Lahir: Wawondula, 24 Februari 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat Asal :Wawondula, Kecamatan Towuti, Kab. Luwu Timur-Sulawesi

Selatan.

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 330 Matompi, tahun 2001

2. SLTPN 1 Towuti, tahun 2004

3. SMAN 1 Towuti, tahun 2007

4. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga, Tahun

2008-sekarang.

Pengalaman Organisasi:

1. Panitia Paskah Universitas Kristen Satya Wacana, 1

Februari-30 April 2009.

2. Panitia PORSENI Persekutuan Pemuda Gereja Toraja se-

pulau Jawa, tahun 2010

3. Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru Persekutuan

Keluarga Mahasiswa Siswa Toraja (PKMST) Etnis Toraja

di Salatiga, tahun 2010 dan 2011.

85

4. Panitia Perayaan Paskah Persekutuan Keluarga Mahasiswa

Siswa Toraja (PKMST) Etnis Toraja di Salatiga, tahun 2010

dan 2011.

5. Peserta Pawai Budaya (PSBI), tahun 2008-2011

6. Peserta CELEBES CUP (Liga etnis se-Sulawesi) Universitas

Kristen Satya Wacana, tahun 2008-2012.

7. Panitia Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Universitas

Kristen Satya Wacana, 14-26 April 2012.

Riwayat Seminar :

1. Talk Show Fakultas Ekonomi Semester Ganjil 2008/2009, 3

September 2008

2. Seminar Nasional Akuntansi “Arsitektur Standar Keuangan

di Indonesia” dan Workshop “Implementasi International

Financial Reporting Standard”, 1 April 2009.

3. Seminar Internasional “International Conference SMEs

Empowerment: Rhetoric and Reality, 2-3 Desember 2009.

4. Green Valentine “Mencintai Sang Alam Bareng Sahabat dan

Kekasih”, 26 Februari 2011

5. Kuliah Umum “Tantangan Kebutuhan Tenaga Kerja di

Perusahaan Otomotif, 8 Oktober 2012.

6. Seminar “Peran Perbankan dan Sektor Bisnis dalam Era

Masyarakat Ekonomi ASEAN, 16 Januari 2013.

Riwayat Pelatihan:

1. Program Pengenalan Mahasiswa baru (PPMB) Universitas

Kristen Satya Wacana, 1 September 2008.

2. Latihan Kepemimpinan Pra Dasar Mahasiswa Universitas

Kristen Satya Wacana, 15 September 2008.

86

3. Golden Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya

Wacana, 11-13 September dan 11-12 Oktober 2008

4. Leadership Outbond Training (LOT) Universitas Kristen

Satya Wacana, 3-4 Maret 2012.

5. Accounting Weekend Fellowship “Have Fun Go Red”

Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Satya Wacana, 31

Januari-1 Februari 2009.