analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi atas ...€¦ · sistem informasi akuntansi...
TRANSCRIPT
1
PENDAHULUAN
Setiap organisasi bisnis membutuhkan sistem informasi yang digunakan
organisasi tersebut untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi sudah menjadi
suatu perangkat oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan keefektifan dan
keefisienan kerja suatu perusahaan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang
dapat bekerja dengan cepat, tepat, dan handal dengan tingkat ketelitian yang tinggi agar
dapat berjalan dan berkembang serta bersaing secara kompetitif dengan perusahan-
perusahaan lain. Salah satu contohnya adalah penggunaan aplikasi sistem yang dapat
mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data menjadi informasi yang dapat
dilakukan dengan mudah dan akurat. Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan adanya
sistem informasi yang berguna untuk menangani dan mencatat setiap kegiatan transaksi
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi dibutuhkan untuk menghasilkan informasi keuangan
dan membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi yang baik diharapkan
dapat membantu perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan dan mampu
menghasilkan laporan keuangan yang wajar serta dapat dipercaya.
Untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, dibutuhkan sistem
informasi yang bisa meningkatkan kualitas perusahaan. Kualitas suatu perusahaan akan
mempengaruhi citra perusahaan di mata para pemakai laporan keuangan. Untuk itu,
perusahaan harus bisa menciptakan sistem informasi akuntansi yang baik untuk
menunjang aktivitas keseharian perusahaan. Penggunaan sistem informasi berbasis
2
teknologi mampu menghasilkan sistem informasi yang baik dan dapat menunjang
kinerja suatu perusahaan.
Sistem informasi dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu sistem informasi
terkomputerisasi (computer based information system) dan sistem informasi manual
(manual information system). Sistem informasi terkomputerisasi merupakan sistem
informasi tempat komputer digunakan sebagai prosesor data; kelengkapan, program,
data dan prosedur untuk melaksanakan serangkaian tugas yang berhubungan dalam
komputer. Sedangkan sistem informasi manual merupakan sistem informasi dengan
sebagian besar beban pemprosesan data diselesaikan oleh manusia tanpa menggunakan
komputer (Romney dan Steinbert, 2006;473).
PT. Arlin Sejahtera merupakan perusahaan kontraktor yang khusus menangani
proyek pembangunan dan pengembangan kawasan perairan seperti irigasi, sungai,
rawa, air baku, dan pantai. Perusahaan ini memiliki karyawan tetap dan non tetap serta
memiliki satu anak perusahaan, yaitu CV. Tri Putra Nurinda. Sistem informasi
akuntansi yang ada di perusahaan ini masih menggunakan sistem manual, mulai dari
penerimaan kas, pengeluaran kas, hingga penggajian karyawan.
Dalam perusahaan, siklus pendapatan dapat memfasilitasi pertukaran barang atau
jasa yang dimiliki oleh perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh konsumen. Dengan
adanya siklus pendapatan, perusahaan dapat mencacat permintaan penjualan dan
mengklasifikasikannya ke dalam penerimaan kas. Siklus pengeluaran bertujuan untuk
3
menekan biaya perlengkapan, biaya pemeliharaan mesin dan biaya-biaya lainnya
dalam bentuk pengeluaran atas pelayanan yang diterima oleh perusahaan. Bagi PT.
Arlin Sejahtera, siklus pendapatan dan siklus pengeluaran sangat penting bagi
perusahaan karena dengan adanya siklus pendapatan, PT. Arlin sejahtera dapat
mengetahui berapa besar permintaan atas jasa dan pendapatan yang diperoleh. Begitu
juga dengan siklus pengeluaran dan siklus penggajian, dengan adanya siklus ini PT.
Arlin Sejahtera dapat mengetahui laba yang diperoleh perusahaan pada setiap periode
dan juga mengetahui pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan perusahaan.
Permasalahan utama yang terjadi di perusahaan adalah terjadi kesalahan dalam
perhitungan transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas dan penggajian yang
menyebabkan penerimaan kas tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima, total
pengeluaran kas tidak sesuai dengan nota supplier, dan perhitungan penggajian tidak
sesuai dengan yang seharusnya diterima karyawan. kesalahan ini mempengaruhi saldo
kas perusahaan tidak akurat.
Permasalahan kedua yang ada di perusahaan yaitu kesalahan pencatatan antara
transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas maupun dokumen lain yang terkait dengan
aktivitas operasional perusahaan, sehingga harus menelusuri kembali letak kesalahan
yang dilakukan. Kesalahan ini menyebabkan kinerja perusahaan kurang efisien karena
setiap kali harus menelusuri kembali letak kesalahan yang ada..
4
Permasalahan dalam aliran dokumen adalah semua transaksi penjualan,
pengeluaran kas hingga penggajian tidak lengkap yang menyebabkan karyawan sulit
menelusuri semua transaksi dan dokumen-dokumen yang berkaitan. Hal ini
menyebabkan kegiatan operasi perusahan terhambat.
Permasalahan lain yang ada di perusahaan ini adalah tidak adanya batasan hak
akses bagi karyawan yang dapat melihat laporan-laporan penting perusahaan karena
tidak terproteksi dengan baik. PT. Arlin Sejahtera mengharapkan masalah-masalah
yang ada dalam perusahaan dapat diminimalisasi, sehingga perusahaan dapat
mengelola transaksi dengan baik dan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan,
khususnya kepada DPU.
Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di PT. Arlin Sejahtera diperlukan
sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer. Dengan adanya sistem
terkomputerisasi, kesalahan yang dilakukan oleh karyawan akan terdeteksi dengan
sendirinya, sehingga dapat mempercepat dan mempermudah dalam bertransaksi dan
menciptakan keteraturan sistem serta pembuatan laporan penerimaan kas, laporan
pengeluaran kas, dan laporan penggajian yang efektif, efisien, dan akurat. Dengan
sistem terkomputerisasi juga dapat mengurangi resiko kecurangan dalam memanipulasi
data ataupun laporan-laporan keuangan perusahaan karena terdeteksi dengan hak akses
karyawan.
5
Alasan dipilihnya PT. Arlin Sejahtera, karena perusahaan tersebut ingin
mengganti sistem yang manual dengan sistem terkomputerisasi tetapi dengan
menggunakan sistem yang sederhana dan mudah untuk dijalankan. Peneliti juga ingin
memperkenalkan dan merancang sistem komputerisasi untuk perusahaan tersebut.
TELAAH LITERATUR
Konsep Sistem Akuntansi
Sistem informasi menurut Romney (1997:16) yang dialihbahasakan oleh
Krismiaji (2002;12) adalah sebagai berikut : Sistem Informasi adalah cara-cara yang
diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan
cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan
melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberikan sinyal kepada
manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang
penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
6
Menurut Mc Leod (2005:9): “Sistem Informasi merupakan sistem yang
mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Salah satu bagian sistem
informasi yaitu sistem pemrosesan transaksi/transaction processing system (TPS).
Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan
penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber–
sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan.
Sistem informasi akuntansi berfungsi untuk kepentingan perusahaan dalam hal:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan
oleh perusahaan, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut,
dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar para
manajemen dan para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat
meninjau ulang (review) hal-hal yang terjadi.
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk
membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset perusahaan,
termasuk data perusahaan, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat
dibutuhkan, akurat, dan handal.
7
Karakteristik Sistem Informasi
Menurut Sutanto (2003), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu:
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah elemen yang saling berintegrasi, bekerja sama
dan membentuk satu kesatuan. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalan suatu fungsi tertentu dan mempunyai proses sistem secara
keseluruhan.
b. Mempunyai Batasan (Boundary)
Batasan sistem diperlukan untuk membedakan suatu sistem dengan sistem yang
lain, tanpa adanya batas sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem.
Batasan sistem akan memberikan scope tinjauan terhadap sistem.
c. Mempunyai Masukan (Input)
Masukan (input) merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu
dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk
menghasilkan keluaran yang berguna.
d. Mempunyai Pengolahan (Processing)
Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyi peran utama yang
mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para
pemakainya.
e. Keluaran (Output)
8
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk
keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
f. Mempunyai Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goals)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dan
diharapkan mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
g. Mempunyai Kendali (Control)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran
dan fungsinya.
h. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek
terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan membalikkannya ke dalam
kondisi normal.
Sistem Pemrosesan Transaksi
Fatta (2007:12), mengatakan bahwa sistem pemrosesan transaksi (Transaction
Processing System) adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses sejumlah besar data transaksi bisnis rutin.
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS)
adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data
pada suatu organisasi. Sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber data
(misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi
9
sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS
adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi
yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen,
atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Peran Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi suatu perusahaan memainkan peranan penting dalam membantu
perusahaan mengadopsi dan mempertahankan posisi trategis. Mencapai kesesuaian
yang baik antar aktivitas membutuhkan mengumpulan data tiap aktivitas. Hal lain yang
juga penting bahwa sistem informasi harus mengumpulkan dan mengidentifikasi data
dan dokumentasi aktivitas-aktivitas perusahaan. Berikut ini adalah peran sistem
informasi akuntansi dalam menciptakan nilai perusahaan (Hutabarat, 2011), yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi
2. Meningkatkan keakuratan dan kekinian (up to date) catatan perusahaan
3. Meningkatkan kualitas produk dan jasa
4. Meningkatkan kualitas perencanaan (penyusunan anggaran) dan pengendalian
10
Siklus-siklus Transaksi dalam Sistem Informasi Akuntansi (Romney dan
Steinbart, 2006)
Sistem informasi akuntansi dibangun untuk mewadahi siklus transaksi. Setiap
siklus transaksi saling berhubungan satu sama lain. Lima siklus transaksi yang terdapat
pada sistem informasi akuntansi, terdiri dari:
1. Siklus Pendapatan (Revenue cycle)
2. Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)
3. Siklus produksi (Production Cycle/Conversion Cycle)
4. Siklus penggajian (Human Resource/Payroll Cycle)
5. Siklus Keuangan (Financing Cycle)
Kelima siklus ini menjelaskan bahwa setiap aktivitas bisnis di dalam siklus,
sering kali akan memicu rangkaian aktivitas yang kompleks dan dapat melibatkan
semua siklus yang terkait di dalamnya. Terkait dengan siklus-siklus yang tertera di atas
maka peneliti mengerucutkan penelitiannya pada siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, dan siklus penggajian.
Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari setiap transaksi penjualan
(Romney dan Steinbart, 2006).
11
Menurut Krismiaji (2002:269), siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan
bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan pengolahan informasi, yang
berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan dan penerimaan
pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa tersebut.
Dengan demikian, siklus pendapatan merupakan proses yang dilakukan perusahaan
yang terdiri dari transaksi-transaksi untuk menyediakan barang atau jasa kepada
entitas lain untuk memperoleh pembayaran dari pemberian barang atau jasa kepada
entitas tersebut.
Siklus pendapatan mencatat empat aktivitas/kejadian ekonomi (Romney dan
Steinbart, 2006), yaitu:
1. Penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan
Aktivitas ini dimulai dengan menerima pesanan dari pelanggan, bagian pesanan
penjualan akan mencatat semua pesanan dari pelanggan dan memeriksa
ketersediaan persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut. Apabila barang/jasa
tersedia maka pesanan tersebut akan diproses dan di kirim ke pelanggan.
2. Pengiriman barang atau jasa ke pelanggan
Bagian pengiriman akan mengirim pesanan tersebut ke pelanggan yang
nantinya akan menghasilkan beberapa dokumen pengiriman atas barang yang
telah dikirim.
3. Penagihan kepada pelanggan
12
Departemen bagian penagihan akan membuat faktur penjualan setelah
departemen pengiriman memberitahukan bahwa pesanan telah dikirim. Setelah
itu, bagian penagihan akan menagih sejumlah kas yang sudah ditentukan.
4. Penerimaan kas dari pembeli (baik dari penjualan tunai maupun pelunasan
piutang) – dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi penerimaan kas.
Langkah terakhir dalam siklus ini adalah penerimaan kas dari pelanggan. Kas
tersebut akan diterima oleh bendara perusahaan dan akan mencatat penerimaan
tersebut kedalam peneriman kas.
Sistem aplikasi dalam siklus pendapatan menghasilkan tiga jenis laporan, yaitu:
1. Laporan kontrol
Sistem akuntansi menghasilkan laporan kontrol melalui proses berkali-kali
terhadap sebuah file. Laporan ini berisi informasi tentang: (1) transaksi yang telah
diposting, atau (2) jumlah angkat atau nomor transaksi, atau (3) daftar perubahan
yang telah dibuat selama pemeliharan file. Dalam sistem berbasis komputer,
laporan ini menyajikan recordcount, control total, dan hash total. Petugas
pengawas data mengkaji laporan ini dan membandingkan total tersebut untuk
menguji bahwa semua perubahan terhadap file telah dilakukan secara tepat.
2. Register
Register ini merupakan daftar yang memungut seluruh transaksi (penjualan) yang
diproses selama satu periode pemrosesan. Siklus pendapatan dapat menghasilkan
register, seperti register penerimaan kas, register faktur penjualan dan memo
kredit.
13
3. Laporan Khusus
Umumnya sebuah sistem memerlukan laporan khusus dalam siklus pendapatan.
Jenis laporan khusus ini antara lain:
a. Laporan Bulanan (monthly statement)
Laporan ini berisi daftar transaksi dalam rekening pelanggan tertentu selama
satu periode (biasanya satu bulan). Setiap akhir bulan biasanya mengirimkan
laporan ini kepada setiap pelanggan, dengan tujuan; (1) agar pelanggan dapat
memantau transaksi dalam rekening masing-masing, sehingga dapat
melakukan klarifikasi bila ada kesalahan, dan (2) mengingatkan pelanggan
untuk segera membayar kewajibannya.
b. Daftar Umur Piutang (the aged account receivable trial balance)
Laporan ini berisi rincian piutang kepada setiap pelanggan yang
dikelompokkan berdasarkan umurnya dan dokumen transaksinya.
c. Daftar Penerimaan Kas (remittance list)
Laporan ini berisi rincian uang tunai dan check yang diterima selama satu hari.
Laporan ini dimaksudkan untuk melakukan pengawasan terhadap kas, yaitu
untuk mencegah terjadinya pencurian, dan menjamin bahwa tidak ada
penerimaan yang hilang sebelum dikreditkan ke rekening pelanggan.
d. Laporan Analisis Penjualan (sales analysis report)
Laporan ini dibuat untuk keperluan manajemen. Laporan ini berisi ringkasan
penjualan, biaya, dan marjin laba untuk setiap pelanggan.
14
Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa. Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total
memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi. Di dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi
utama adalah dengan pemasok barang (vendor). Di dalam organisasi, informasi
mengalir ke siklus pengeluaran dari siklus pendapatan dam produksi, pengendalian
persediaan, dan berbagai departemen tentang kebutuhan untuk membeli barang dan
bahan baku. Begitu barang dan bahan baku tiba, pemberitahuan penerimaannua
mengalir kembali ke sumber-sumber tersebut dari siklus pengeluaran. Data mengenai
biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran ke buku besar dan ke fungsi pelaporan
untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan serta berbagai laporan manajemen
lainnya (Romney dan Steinbart, 2006).
Menurut Krismiaji (2002:317), siklus pengeluaran merupakan serangkaian
aktivitas bisnis dan kegiatan pengelohan data yang berhubungan dengan pembelian dan
pembayaran aas barang dan jasa yang dibeli.
Siklus pengeluaran mencatat empat aktivitas/kejadian ekonomi (Romney dan
Steinbart, 2006), yaitu:
1. Memesan barang, perlengkapan, dan layanan
15
Aktivitas utama dalam siklus ini adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
Keputusan penting yang dibuat dalam langkah awal ini adalah mengidentifikasi
apa, kapan, berapa banyak yang dibeli, dan juga mengidentifikasi dari pemasok
mana akan dibeli.
2. Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan, dan layanan
Aktifitas bisnis kedua dalam siklus ini adalah penerimaan dan penyimpanan barang
yang dipesan. Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk menerima kiriman dari
pemasok. Bagian ini biasanya bertanggung jawab pada manager gudang, yang
bertanggung jawab pada wakil direktur utama bagian produksi. Bagian
penyimpanan persediaan, yang juga bertanggung jawab pada manager gudang,
bertanggung jawab atas penyimpanan barang tersebut. Informasi mengenai
penerimaan barang dagangan yang dipesan harus dikomunikasikan ke fungsi
pengendalian persediaan agar dapat memperbaharui catatan persediaan
3. Membayar barang, perlengkapan, dan layanan
Aktifitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari
vendor untuk pembayaran. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk
dibayar. Kasir, yang bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran.
Seperti halnya aplikasi lain, dalam aplikasi pengeluaran juga dihasilkan 3 (tiga)
macam laporan, yaitu:
1. Laporan Kontrol (control report)
16
Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan terhadap sebuah file. Laporan ini
berisi informasi tentang (1) transaksi yang telah diposting, atau (2) jumlah angka
atau nomor transaksi, atau (3) daftar perubahan yangdibuat selama pemeliharaan
file. Dalam sistem barbasis komputer, laporan ini menyajikan record count,
control total, dan hash total. Petugas pengawas data mengkasi laporan ini dan
membandingkan total tersebut untuk menguji bahwa semua perubahan (terhadap
file) telah dilakukan secara tepat.
2. Register
Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode waktu tertentu,
misalnya satu hari, satu minggu, atau satu bulan. Register ini merupakan daftar
yang memuat seluruh transaksi (pembelian) yang diproses selama satu periode
pemrosesan.
3. Laporan Khusus
Laporan khusus dalam siklus pengeluaran ini membantu manajer dalam membuat
jadwal pembayaran utang kepada pemasok. Laporan khusus yang dihasilkan dalam
siklus ini mencakup:
a. Laporan Faktur Terbuka (open invoices report)
Laporan ini berisi daftar faktur pembelian yang belum dibayar pada tanggal
laporan. Data yang dilaporkan adalah data pemasok dan jumlah utang kepada
setiap pemasok.
b. Laporan Umur Voucher (voucher aging report)
17
Laporan ini meringkas voucher menurut umurnya. Laporan ini sangat
bermanfaat, karena jika perusahaan sampai memiliki utang yang tidak terbatas
sampai jangka waktu tertentu, akan berakibat negatif bagi perusahaan.
c. Laporan Kebutuhan Kas
Laporan ini meringkas faktur pembelian urut jatuh tempo. Laporan ini
membantu departemen utang dalam merencanakan pembayaran kas dan dalam
mengidentifikasi faktur mana yang harus dibayar segera, agar dapat diperoleh
potongan dan juga agar hubungan baik dengan pemasok dapat dipelihara.
d. Laporan Status Utang
Laporan ini dihasilkan kalau perusahaan menggunakan sistem on-real time,
karena sistem ini memungkinkan pemakai untuk meminta database menyajikan
informasi terbaru.
Siklus Penggajian (Payroll Cycle)
Siklus penggajian adalah rangkaian kegiatan bisnis berulang dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola
pegawai. Pada siklus penggajian (payroll) terdapat 6 sub-sistem, meliputi : perekrutan
dan mempekerjakan karyawan baru, pelatihan, pemberian tugas pekerjaan, pemberian
kompensasi (penggajian) evaluasi kinerja, dan pemberhentian pegawai baik secara
sukarela maupun dipecat (Romney dan Steinbart, 2006).
Sistem penggajian merupakan salah satu komponen terbesar dan terpenting
dalam sistem informasi akuntansi. Sistem penggajian harus didesain untuk memenuhi
kebutuhan informasi pihak manajemen. Catatan penggajian yang tidak lengkap atau
18
salah tidak hanya mempersulit dalam pengambilan keputusan, tetapi juga dapat
menyebabkan denda dan penahanan. Jadi, desain sistem penggajian yang efektif dan
efisian adalah hal yang sangat penting.
Pada sub-sistem pemberian kompensasi (penggajian) terdapat 6 aktivitas,
(Romney dan Steinbart, 2006), yaitu:
1. Memperbaharui file induk penggajian
Aktivitas pertama dama siklus penggajian melibatkan file induk penggajian untuk
mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian mempekerjakan orang baru,
pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau perubahan dalam pengurangan dikresi.
Apabila ada karyawan baru diterima, nama karyawan baru tersebut harus tercantum
dalam master file (file induk) pegawai dan bagi pegawai yang sudah berhenti
bekerja namanya harus dihapus dalam master file pegawai atau bisa juga
dipindahkan ke file pegawai yang sudah tidak bekerja apabila suatu saat dibutuhkan
2. Memperbaharui tarif dan pemotongan pajak
Aktivitas kedua dalam siklus penggajian ini adalah memperbaharui informasi
mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya. Bagian penggajian harus membuat
perubahan-perubahan ini apabila terjadi perubahan dalam tarif pajak dan potongan
gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah.
3. Memvalidasi data waktu dan kehadiran
Langkah ketiga dalam siklus penggajian ini adalah memvalidasi setiap waktu dan
kehadiran pegawai. Informasi ini datang dalam berbagai bentuk, bergantung pada
19
status pembayaran pegawai. Apabila ada kelebihan jam kerja maka dihitung
sebagai jam lembur pegawai.
Bagi para pegawai yang dibayar per jam, banyak perusahaan menggunakan kartu
waktu untuk mencatat waktu datang pegawai dan waktu keluar, untuk setiap giliran
kerja. Bagi para pegawai yang mendapat gaji tetap (contohnya para manager dan
staf professional), jarang mencatat pekerjaan mereka ke dalam kartu waktu.
Sebagai gantinya, para supervisor secara informail akan mengawasi kehadiran
mereka dalam suatu pekerjaaan.
4. Mempersiapkan penggajian
Langkah keempat dalam siklus ini adalah mempersiapkan penggajian. Departemen
tempat pagawai bekerja akan memberikan data mengenai jam yang dihabiskan dan
seorang supervisor biasanya akan mengkonfirmasi data tersebut. Informasi tingkat
gaji didapat dari file induk penggajian.
5. Membayar gaji
Langkah selanjutnya adalah pembayaran gaji yang sesungguhnya atas cek gaji ke
pegawai. Sebagian besar dibayar dengan menggunakan cek atau dengan
penyimpanan langsung gaji bersih ke rekening bank pribagi pegawai.
Penyerahkan gaji kepada pegawai bagi pegawai tetap dan non tetap pembayaran
gaji dilakukan secara bulanan.
6. Menghitung kompensasi dan pajak yang dibayar perusahaan
Perusahaan membyaaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi
pegawai secara langsung. Contohnya, perusahaan harus membayar pajak jaminan
20
social, sebagai tambahan dari jumlah yang ditahan dari cek gaji pegawai. Surat
edaran E, Employer’s Tax Guide yang diterbitkan oleh IRS, memerikan instruksi
terinci mengenai kewajiban perusahaan untuk menahan dan mengirimakan pajak
penghasilan serta untuk mengisi berbagai laporan.
7. Mengeluarkan pajak penghasilan dan potongan lain-lain
Aktivitas terakhir dari siklus penggajian adalah membayar kewajiban pajak
penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai. Organisasi harus
secara periodik membuat cek atau menggunakan transfer dana secara elektronik
untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi.
Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah:
a. Dokumen pendukungan perubahan gaji dan upah
b. Kartu jam hadir
c. Kartu jam kerja
d. Daftar gaji dan daftar upah
e. Rekap gaji dan rekap upah
f. Surat pernyataan gaji dan upah
g. Amplop gaji dan upah
h. Bukti kas keluar
21
Sistem Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Penyusunan basis data meliputi
proses perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System) atau
yang biasa di sebut DBMS, sedangkan manipulasi data meliputi pembuatan pernyataan
(query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau
penggantian (update) data, serta pembuatan report data. Tujuan utaman DBMS adalah
untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi, sistem akan
menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat.
PostgreSql merupakan database server cukup dikenal di kalangan
administrator database, programmer aplikasi, maupun pengembang web yang
memiliki sistem DRBMS. PostgreSql mempunyai sekumpulan fitur yang kaya dan
lengkap, yang mendukung transaksi, view, subselect, foreign key support,
pemeriksanaan, dan lain-lain. Selama ini PostgreSql telah banyak memberikan
keuntungan yang lebih terhadap para perusahaan atau kegiatan bisnis yang
menggunakan database system daripada dengan database system yang lainnya
(http://permanaraka.wordpress.com/2012/05/04/kelebihan-dan-kekurangan-perangkat-
lunak-database).
Database tidak dapat berdiri sendiri, oleh karena itu dibutuhkan aplikasi lain
sebagai fasilitas yang dapat mendukung dan membantu user dalam mengembangkan
aplikasi. Microsoft Visual studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite)
yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi
22
bisnis, aplikasi personal, maupun aplikasi Web
(http://id.wikipedia.org.wiki/Microsoft_Visual_Studio).
Dalam memfasilitasi desain database, terdapat dua alat khusus yang digunakan
yaitu pembuatan diagram hubungan entitas (Entity-Relationship Diagram/ ERD) dan
pembuatan model data REA (Romney dan Steinbart, 2004:134).
Diagram Hubungan Entitas (Entity-Relationship Diagram)
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan
skema database (Romney dan Steinbart, 2004:134). Untuk membuat ERD dibutuhkan
tiga tahap, yaitu:
1. Membuat tabel untuk setiap entitas
Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan di simpan
oleh organisasi.
2. Mengidentifikasikan atribut
Menurut Romney dan Steinbart (2004:106) ada tiga jenis atribut:
a. Primary Key adalah atribut, atau kombinasi dari beberapa atribut yang secara
unik mengidentifikasi baris dalam suatu tabel.
b. Foreign Key adalah suatu nilai dalam basis data yang memiliki nilai yang
sesuai dengan nilai kunci utama/Primary Key di hubungkan yang lain.
c. Non Key Atttibute adalah atribut lainnya yang bukan berupa atribut kunci.
23
3. Menerapkan Hubungan
Terdapat tiga jenis hubungan antara entitas yang menunjukkan hubungan
kardinalitas (Romney dan Steinbart, 2004:144), yaitu:
a. Hubungan satu-ke-satu (one-to-one relationship) (1:1) terjadi pada saat
kardinalitas maksimum untuk setiap entias dalam hubungan adalah 1. Simbol
one-to-one dalam REA adalah
b. Hubungan satu-ke-banyak (one to many relationship) (1:N) terjadi saat
kardinalitas maksimum dari suatu entitas dalam hubungan adalah 1 dan
kardinalitas maksimum entias lainnya dalam hubungan tersebut adalah N.
Simbol one-to-many dalam REA adalah
c. Hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many relationship) (M:N) terjadi saat
kardinalitas maksimum kedia entitas dalam suatu hubungan adalah N. Simbol
many-to-many adalah
Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi
dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas merujuk kepada
hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan
entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Kardinalitas merupakan entitas yang
mewakili kelas atau rangkaian objek (Romney dan Steinbart, 2003).
24
Model Data REA
Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA sebagai
alat pembuatan model konseptual yang focus pada aspek semantik bisnis yang
mendasari aktivitas rantai nilai suatu orgnaisasi. Model data REA memberikan
petunjuk dalam mendesain database dengan cara mengidentifikasikan entitas apa yang
seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dengan cara menentukan bagaimana
membuat struktur antar entitas dalam database tersebut (Romney dan Steinbart,
2006:134).
Model data REA secara khusus digunakan dalam desain database SIA sebagai
alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek semantik bisnis yang
mendasari aktivitas-aktivitas dalam value chain suatu organisasi. Model data REA
mengklasifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu:
a. Sumber daya (resources) yang didapat dan dipergunakan perusahaan.
b. Kegiatan (event) atau aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan.
c. Pelaku (agent) yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi PT. Arlin
Sejahtera, Makassar.
25
Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu:
a. Data primer
Data primer digunakan dalam penelitian ini merupakan informasi yang diperoleh
dari hasil wawancara dengan direktris dan general manager PT. Arlin Sejahtera
terkait sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan
siklus penggajian.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian atau
pengumpulan data. Data sekunder berupa laporan seperti laporan penerimaan kas,
laporan pembelian bahan baku, laporan gaji karyawan, data pelanggan, data
pegawai dan data supplier.
Teknik dan Langkah-langkah Analitis
Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif
dimana peneliti akan menganalisis dan merancang siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, dan siklus penggajian yang ada di perusahaaan. Langkah-langkah analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi setiap siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus
penggajian yang ada di bagian penjualan, bagian pembelian, dan penggajian.
26
b. Menggambarkan sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, dan siklus penggajian.
c. Merancang form dan switchboard dengan Visual Studio 2008
d. Merancang tabel di PostgreSql
e. Merancang database atas siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus
penggajian PT. Arlin Sejahtera.
f. Menerapkan perancangan sistem informasi akuntansi yang telah dibuat.
DATA DAN ANALISIS
Gambaran Umum Objek Penelitian
PT. Arlin Sejahtera merupakan perusahaan kontraktor yang melakukan hubungan
kontrak kerja antar pemerintah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bagian perairan untuk
membangun maupun mengembangkan sebuah kawasan bagian irigasi. Perusahaan ini
berdiri pada tahun 2001. Pemilik perusahaan ini adalah Kristina L. yang tidak lain
adalah direktris sekaligus komisaris utama perusahaan. Sejak tahun 2008, PT. Arlin
Sejahtera mengalami kemajuan dengan mendirikan anak perusahaan yaitu, CV.
Triputra Nurinda yang direkturnya dipegang oleh anaknya sendiri, yaitu Robinson
Tanggulungan. Kedua perusahaan ini membagi skala perusahaan, yakni proyek dengan
skala kecil akan ditangani oleh CV. Triputra Nurinda dan proyek berskala besar yakni
milyaran rupiah akan ditangani oleh PT. Arlin Sejahtera. Kedua perusahaan ini
bertempat di Telkom II, Makassar, Sulawesi Selatan.
27
Dalam melakukan kontrak kerja yang dilakukan antar perusahaan kontraktor dan
DPU, perusahaan kontraktor bisa mendaftarkan nama perusahaan untuk mengikuti
proyek apabila perusahaan memiliki jumlah eskavator yang diinginkan pihak DPU.
Misalnya, dalam membangun sebuah sungai, DPU menginginkan agar perusahaan
kontraktor menggunakan dua eskavator, tetapi apabila perusahaan hanya memiliki satu
eskavator maka perusahaan tersebut harus menyewa satu eskavator pada perusahaan
kontraktor lainnya untuk bisa mengikuti proyek tersebut.
PT. Arlin Sejahtera memiliki 2 (dua) eskavator dan 6 (enam) alat berat lainnya
yang dapat digunakan untuk membangun ataupun mengembangkan kawasan irigasi,
namun dalam prakteknya PT. Arlin Sejahtera juga melakukan penyewaan alat berat
pada perusahaan lain selama alat berat milik PT. Arlin Sejahtera tidak beroperasi atau
dengan kata lain perusahaan tidak mendapatkan proyek.
PT. Arlin Sejahtera memiliki karyawan tetap sebanyak 12 (dua belas) orang,
sedangkan untuk karyawan non tetap jumlahnya disesuaikan dengan besar kecilnya
proyek yang dikerjakan. Perekrutan karyawan non tetap umumnya dilakukan dilokasi
proyek.
Pembelian bahan baku biasanya melalui beberapa pemasok yang ditangani oleh
karyawan bagian logistik. Pembelian atau pemesanan bahan baku dari luar dilakukan
melalui telepon, pemesanan dalam pulau pemesanan bisa dilakukan dengan
memberikan daftar pesanan yang dibuat oleh bagian logistik. Sistem penjualan jasa dan
pembelian bahan baku di PT. Arlin Sejahtera masih menggunakan sistem yang manual.
Dalam transaksi penjualan jasa kepada pihak DPU berlaku 3 (tiga) ketentuan termin
28
pembayaran yaitu uang muka sebesar 20% dari total nilai proyek sebelum memulai
proyek, termin 50% akan diberikan apabila perusahaan telah menyelesaikan proyek
sebesar 50%, dan sisanya akan diberikan setelah proyek diselesaikan dengan
memotong pajak PPN.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan PT. Arlin Sejahtera dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
KOMISARIS
Utama/
Direktris
KOMISARIS 3KOMISARIS 2
Tenaga Admin/
General Manager/
Keuangan
Kepala Proyek
Pelaksana
Lapangan 1 & 2
LogistikJuru GambarSurveyor/Juru
UkurQuality Control
Tenaga
Quantity
Tenaga
Laboraratoriu
m
Petugas K3
Konstruksi
Karyawan Non
Tetap
Divisi Pajak
Gambar 1 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Arlin Sejahtera
29
Struktur organisasi PT. Arlin Sejahtera terdiri dari 3 (tiga) komisaris, yaitu
komisaris utama yang merangkap sebagai direktris, komisaris dua dan komisaris tiga, 1
(satu) orang general manager/tenaga admin/keuangan, 1 (satu) orang divisi pajak, 1
(satu) orang surveyor, 1 (satu) orang bagian logistik, 1 (satu) orang kepala proyek, 2
(dua) orang pelaksanan lapangan, 1 (satu) orang quality control, 1 (satu) orang tenanga
quantity, 1 (satu) orang petugas K3 konstruksi, 1 (satu) orang juru gambar, dan 1 (satu)
orang tenaga laboratorium. Pembagian tugas masing-masing bagian adalah sebagai
berikut:
1. Komisaris
Komisaris utama bertanggung jawab terhadap pengawasan perusahaan atas
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, dan memberikan
nasihat kepada direksi. Komisaris dua dan tiga bertugas untuk membantu komisaris
utama dalam menerapkan pengawasan atas kebijakan yang dilakukan komisaris
utama.
2. Direktris
Direktris bertanggang jawab atas kelancaran dan pelaksanaan kegiatan perusahaan,
mengkoordinir serta membimbing kegiatan perusahaan sehari-hari. Direktris juga
mempertanggungjawabkan semua kewajiban yang menyangkut laba rugi
perusahaan, keuangan, dan pemasaran.
3. General Manager/Tenaga Admin/Keuangan
General manager/tenaga admin/keuangan diangkat oleh direktris untuk membantu
pekerjaan manager dan tetap stand by di site office. General manager berfungsi
30
sebagai wakil dari pihak pemilik untuk memimpin dan mengawasi pelaksaan
proyek. General manager juga bertindak sebagai tenaga admin yang membantu
direktris untuk membuat laporan penerimaan kas, pengeluaran kas, penggajian
perusahaan.
4. Divisi Pajak
Tugas dan tanggung jawab divisi pajak di perusahaan adalah menghitung,
menyetorkan, dan melaporkan kewajiban pajak masa dan tahunan perusahaan.
5. Kepala Proyek
Tugas kepala proyek adalah:
a. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan
pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh DPU serta mengoreksi bila
ada review design,
b. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan DPU dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan penyelesaian proyek yang tidak sesuai,
c. Membuat laporan-laporan apabila ada yang berhubungan dengan bidang
tugasnya,
d. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat, utamanya
pihak dirlaporeksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan
dengan pengawas,
e. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui
tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan
31
dengan prestasi fisik lapangan serta mengajukan request ke direksi proyek
sebelum pekerjaan dimulai termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.
Tanggung jawab kepala proyek:
a. Menetapkan sasaran mutu
b. Memimpin setiap pertemuan terkait proyek yang sedang dibangun
c. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek
d. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke direktris
6. Pelaksana Lapangan
Tugas dan kewajiban pelaksana lapangan, antara lain:
a. Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa
seizin atasan langsung,
b. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu
proyek (instruksi kerja), spesifikasi teknis dari PU, dan mengarahkan
karyawan sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu, dan biaya yang
seefisien mungkin,
c. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan program
bulanan dan melaporkan prestasi kerja ke kepala proyek,
d. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah dikerjakan
baik kualitatis maupun kuantitatif untuk dapat membuat laporan mingguan
dan bulanan mengenai:
32
a) Pemakaian bahan, mesin-mesian/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang
dilaksanakan,
b) Ikhtisar upah dan hari pekerjaan,
c) Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan,
d) Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat
bahan/material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala proyek.
7. Surveyor
Bertugas untuk melakukan pengukuran dan pemetaan tanah pada kawasan yang
akan dikembangkan, sehingga dihasilkan data yang diperlukan dalam proses
perencanaan dan mengawasi karyawan yang sedang bekerja.
8. Arsitek
Bertugas untuk melakukan perancangan pengembangan kawasan sesuai dengan
spesifikasi dan batasan-batasan yang telah ditentukan diatas tanah yang
dikembangkan dengan menggunakan data-data yang dihasilkan dan telah diolah
oleh surveyor. Arsitek juga mempunyai tugas untuk membuat perancangan design
proyek sesuai konsep yang diinginkan oleh DPU.
9. Logistik
Tugas dan tanggung jawab bagian logistik adalah:
a. Melakukan pembelian barang/alat, sesuai dengan tingkatan proyek dengan
mengambil pemasok yang sudah dipilih oleh direktris perusahaan,
b. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang
langsung maupun barang/alat yang dipasok PU,
33
c. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan
lainnya yang berhubungan dengan bagian logistik,
d. Bertanggung jawab terhadap cara menyimpanan barang dan mencatat keluar
masuknya barang yang tersedia di penyimpanan/gudang,
e. Berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana lapangan dalam
pengiriman bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi PU serta
mengamankan bahan baku berikut bukti-bukti kerjanya.
10. Quality Control
Tugas dan tanggung jawab quality control adalah:
a. Membuat rencana berskala pelaksanaan pemeriksaan,
b. Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan terhadap barang serat,
memberikan status pada pekerjaan barang yang telah diperiksa/dites.
c. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan
pemeriksaan dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya serta melakukan
tes terhadap material yang masuk.
d. Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah sesuai
persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa keluhan pelanggan
atau proyek yang tidak sesuai (prosedur mutu yang berlaku),
e. Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan
pencegahannya,
f. Bertanggung jawab penuh kepada kepala proyek dan berkoordinasi ke
konsultan supervisi maupun kepada pelanggan.
34
11. Tenaga Quantity
Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:
a. Menghitung luas (m2) pekerjaan banguna seperti pasangan batu bata, plesteran,
dan lain-lain.
b. Menghitung volume (m2) pekerjaan bangunan seperjaan beton, screed lantai,
dan lain-lain.
c. Menghitung volume (kg) pada pekerjaan besi beton bertulang, aliminum, dan
lain-lain.
d. Bekerja sama dengan logistik atas pengadaan barang untuk memberikan
informasi kebutuhan material/bahan baku yang harus di datangkan ke lokasi
proyek.
e. Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa
pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/pemborong dan untuk
keperluan engineering dalam membuat schedule pekerjaan pelakasanaan
pembangunan.
f. Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item pekerjaan
bangunan
g. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai atau belum.
h. Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan dari apa
yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka tugas quantity
surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan atau menghitung pada
item pekerjaan tambah kurang saja.
35
12. Petugas K3 Konstruksi
Tugas dan tanggung jawab petugas K3 (Keselamatan, Kebersihan, dan Kesehatan),
adalah:
a. Menjamin keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja proyek.
b. Menjamin bahwa program safety dipahami dan dipatuhi untuk dilaksanakan
semua pekerja terkait di proyek secara kontinu dan konsisten.
c. Memantapkan, mengkoordinasikan dan mempertahankan standar sistem
Keselamatan, Kebersihan dan Kesehatan (K3) di lingkungan kerja proyek.
d. Memantau dan membuat laporan secara berkala tentang status statistik
keselamatan serta masalah-masalah yang terjadi berikut penyelesaiannya.
Petugas K3 konstruksi berwenang dalam hal:
a. Mengkoordinir pelaksanaan program safety (K3) di proyek.
b. Memberikan teguran terhadap pihak yang menyimpang dari ketentuan
program safety/ K3.
13. Tenaga laboratorium
Tugas tenaga laboratorium adalah
a. Melaksanakan pengambalan contoh tanah/material dan melakukan pengujian
tanah/material di laboratorium
b. Mengevaluasi hasil tes tersebut dan bertanggung jawab terhadap ketelitian
dan kebenaran hasi yang diproses.
36
Rangkaian Aktivitas Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran dan Siklus
Penggajian PT. Arlin Sejahtera
Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)
Siklus pendapatan dimulai ketika general manager mendaftarkan nama
perusahaan ke DPU untuk mengikuti proyek atas persetujuan direktris. Setelah itu,
general manager yang dibantu oleh direktris, juru gambar, dan surveyor/juru ukur akan
membuat laporan penawaran yang berisi tentang pokok-pokok penjelasan pekerjaan
yang ditawarkan perusahaan kepada DPU dan jumlah dana yang ditawarkan
perusahaan dan akan diberikan kepada DPU. Apabila proyek diterima, DPU akan
mengeluarkan surat keputusan penyediaan barang dan jasa dan diberikan kepada
perusahaan. Setelah itu direktris dan DPU akan melakukan penandatangan kontrak dan
DPU akan memberikan Surat Perintah Mulai Kerja dan kwitansi pembayaran termin
20% serta uang muka sebesar 20% dari total nilai proyek, pendapatan 20% yang
diperoleh akan dicatat general manager pada laporan penerimaan kas. Surat Perintah
Mulai Kerja akan simpan oleh direktris dan akan mengkonfirmasi kepala proyek untuk
memulai pekerjaan. Apabila proyek telah mencapai 50% pengerjaan, maka kepala
proyek akan mengonfirmasi general manager lalu kemudian akan dibuatkan laporan
kemajuan pekerjaan dan laporan termin 50% yang berisi bahwa perusahaan meminta
pembayaran atas pekerjaan 50% tersebut. Laporan kemajuan pekerjaan dan laporan
termin 50% akan diberikan kepada DPU untuk diproses.
37
Selanjutnya perusahaan akan menerima kwitansi pembayaran termin dan uang
atas proyek yang telah selesai sebesar 50%. General manager akan mencatat
pendapatan pada laporan penerimaan kas yang diperoleh oleh perusahaan atas termin
50%. Apabila proyek telah selesai, maka kepala proyek akan melaporkan ke general
manager dan selanjutnya akan dibuatkan Termin 100% untuk meminta sisa dana
proyek. membuat laporan MC (Mutual Check) 100% dan laporan kemajuan pekerjaan.
MC 100% digunakan untuk mengetahui bobot pekerjaan yang telah di selesaikan
beserta poto pengerjaan proyek. Termin 100% dan MC 100% akan diberikan kepada
DPU untuk diproses dan di periksa. DPU akan memberikan sisa pembayaran kepada
perusahaan dengan memotong PPN, serta kwitansi pembayaran termin 100% akan
diberikan kepada perusahaan dan general manager akan membuat laporan penerimaan
kas atas pendapatan yang diperoleh. Flowchart siklus pendapatan PT. Arlin Sejahtera
dapat dilihat dibawah ini:
38
Siklus Pendapatan (Page 1 of 3)
Kepala ProyekDirektrisGeneral Manager
Dokumen
penawaran di
terima
Proyek
20%
Penandata
ngan
kontrak
Mulai
Pengerjaan
proyek
Memberikan
dokumen
penawaran
kepada DPU
B
Surat Keputusan
Penyediaan
Barang dan Jasa
Daftar nama
perusahaan
Membuat
dokumen
penawaran
Kwitansi
pembayaran
termin 20%
Surat perintah
mulai kerja
A
DPU
Dokumen
penawaran
Uang
SK penyediaan
barang & jasa
Gambar 2 Flowchart Siklus Pendapatan (Page 1 Of 3)
39
Siklus Pendatapan (Page 2 of 3)
Kepala proyekDirektrisGeneral Manager
Laporan
penerimaan
kas
D
Pengerjaan
proyek
termin 50%
Membuat laporan
kemajuan
pekerjaan dan
termin 50%
Laporan
kemajuan
pekerjaan termin
50%
Kwitansi
pembayaran
temrin 50%uang
Mencatat
penerima
an kas
Laporan
penerimaan
kas
Proyek
selesai
Mencat
at
penerim
aan kas
A
Kwitansi
pembayaran
temrin 20%
B
Termin 50%
DPU
A
A
Kwitansi
pembayaran
termin 50%
Kwitansi
pembayaran
termin temin
50%
CD
Gambar 3 Flowchart Siklus Pendapatan (Page 2 Of 3)
40
Siklus Pendapatan Page 3 Of 3
Kepala ProyekDirektrisGeneral Manager
Membuat laporan
temin 100% dan MC
100%, dan laporan
kemaujuan
pekerjaan 100%
DPU
uang
Kwitansi
pembayaran temin
100%
Buktipelunasan
PPN
Mencatat
penerimaan
kas
Laporan
penerimaan kas
Membuat laporan
keuangan
C
Laporan
Keuangan
B
B
Kwitansi
prmbayaran termin
termin 100%
Kwitansi
pembayaran
termin 100%
D
MC 100%
Laporan termin
100%
Laporan kemajuan
pekerjaan 100%
Gambar 4 Flowchart Siklus Pendapatan (Page 3 Of 3)
41
Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)
Siklus pengeluaran dimulai ketika bagian logistik membuat daftar pembelian
bahan baku yang diproses secara manual, daftar pembelian bahan baku tersebut akan
diberikan kepada supplier untuk memproses pesanan pembelian dan akan di kirim ke
gudang perusahaan. Supplier akan memberikan nota pembelian kepada direktris dan
melakukan proses pembayaran melalui transfer ke supplier atau mendatangi langsung
ke toko supplier. Bukti transfer dan nota pembelian akan diserahkan kepada general
manager dan akan dibuatkan laporan pengeluaran kas. Laporan pengeluaran kas akan
diberikan oleh direktis untuk membuat laporan keuangan perusahaan. Flowchart siklus
pengeluaran PT. Arlin Sejahtera dapat dilihat dibawah ini:
42
Siklus Pengeluaran
General ManagerDirektrisSupplierBag.Logistik
Mulai
Membuat
daftar
pesanan
Daftar pesanan
A
A
Daftar pesanan
Nota
pembelian
BB
Gudang
Perusahaan
B
B
Nota
pembelian
Pembaya
ran
melalui
transfer
Nota
pembelian
Bukti Transfer
Membuat
Laporan
pengeluar
an kas
Laporan
pengeluaran kas
C
C
Membuat laporan
keuangan
Nota pembelian
Bukti transfer
Laporan keuangan
Gambar 5 Flowchart Siklus Pengeluaran
43
Siklus Penggajian (Payrol Cycle)
Siklus penggajian dimulai dengan menguapdate data karyawan baru , data
karyawan tersebut akan dibuatkan daftar hadir kerja yang akan diberikan kepada
kepala proyek untuk diisi oleh karyawan apabila masuk kerja. Daftar hadir tersebut
setiap bulannya akan diserahkan kembali kepada general manager untuk
merekapitulasi gaji karyawan dan dibuatkan laporan penggajian. Laporan penggajian
tersebut akan diberikan kepada direktris untuk dibuatkan kwitansi penggajian.
Kwitansi tersebut akan ditandatangani oleh karyawan apabila karyawan menerima gaji.
Kwitansi yang sudah ditanda tangani oleh karyawan tersebut akan disimpan oleh
diektris dan direktris akan membuat laporan keuangan perusahaan berdasarkan laporan
penggajian tersebut. Flowchart siklus penggajian PT. Arlin Sejahtera dapat dilihat
dibawah ini:
44
Siklus Penggajian
DirektrisGeneral Manager
mulai
Update
data
karyawan
Data karyawan
Membuat
daftar hadir
Daftar hadir
Melakukan
rekap
karyawan
Rekap
karyawan
Membuat
kwitansi
uang
Karyawan
Penandatang
anan kwitansi
oleh karyawan
Kwkitansi
Membuat
laporan
keuangan
Diberikan kepada
kepala proyek
untuk diisi oleh
karyawan setiap
hari dan diakhir
bulan diserahkan
kpd general
manager
Membuat
laporan
penggajian
Laporan
penggajian
Laporan
keuangan
Laporan
penggajian
Laporan
penggajian
A
A
Laporan
penggajian
Kwitansi
D
Gambar 6 Flowchart Siklus Pengggajian
45
Kelemahan-Kelemahan Siklus Pendapatan, Siklus pengeluaran, dan Siklus
Penggajian
Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)
Berdasarkan hasil analisis flowchart sisklus pendapatan PT. Arlin Sejahtera,
terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Laporan penerimaan kas yang buat oleh general manager masih menggunakan
sistem manual dan sangat transparan sehingga mengakibatkan karyawan dapat
berbuat curang dengan memanipulasi data yang ada di laporan penerimaan kas.
Rekomendasi: membuat batasan hak akses karyawan agar tidak semua karyawan
dapat melihat laporan-laporan penting perusahaan.
b. Dokumen dan surat-surat penting lainnya seringkali hilang karena penyimpanan
dokumen-dukumen tersebut disimpan pada tempat yang tidak seharusnya.
Rekomendasi: mengarsipkan semua dokumen-dokumen dan surat-surat penting
lainnya berdasarkan tahun terjadinya proyek sehingga tertata dengan rapi dan
mudah ditemukan apabila dibutuhkan dikemudian hari.
c. Karyawan yang melakukan pencatatan penerimaan kas dan pembuatan laporan
penerimaan kas di lakukan oleh satu orang. Rekomendasi: adanya pemisahan tugas
antara karyawan yang mencatat penerimaan kas dan laporan penerimaan kas agar
tidak terjadi kecurangan.
46
Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)
Berdasarkan hasil analisis flowchart siklus pengeluaran PT. Arlin Sejahtera,
terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Bagian logistik tidak membuat kartu stock opname. Kelemahan ini membuat
material yang ada di gudang seringkali hilang. Rekomendasi: membuat kartu
stock opname dan melakukan pengecekan terhadap material yang ada di gudang.
b. Daftar pesanan yang dibuat oleh bagian logistik tidak mencantumkan tanggal
pesanan, hal ini mengakibatkan bagian logistik sulit membedakan daftar pesanan
yang lama dengan daftar pesanan baru. Rekomendasi: karyawan bagian logistik
sebaiknya mencantumkan hari dan tanggal pesanan untuk memudahkan
melakukan pencocokan bahan baku dan harus ditandatangani oleh manager.
c. Karyawan bagian quality control tidak melakukan pemeriksaan atau pengecekan
terhadap bahan baku dari supplier. Rekomendasi: karyawan bagian quality
control sebaiknya memeriksa atau mencocokkan daftar pesanan bahan baku
dengan barang yang bahan baku yang dikirim oleh supplier apakah sudah sesuai
dengan kualitas yang dipesan atau tidak. Apabila sesuai maka akan disimpan di
gudang, jika tidak sesuai maka akan dikembalikan ke supplier.
47
Siklus Penggajian (Payrol Cycle)
Berdasarkan hasil analisis flowchart siklus penggajian PT. Arlin Sejahtera,
terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Karyawan tidak menerima salinan kwitansi penggajian. Hal ini mengakibatkan
sulitnya karyawan untuk melakukan perhitungan terhadap gaji yang diterima.
Rekomendasi: membuat salinan kwitansi penggajian menjadi dua rangkap.
Rangkap satu diberikan kepada masing-masing karyawan dan rangkap dua
digunakan untuk melakukan membuat laporan perusahaan.
b. Karyawan yang melakukan rekapitulasi dan pembuatan laporan pengajian
dilakukan oleh satu orang. Hal ini dapat menyebabkan karyawan dapat
memanipulasi data. Rekomendasi: ada pemisahan tugas antara melakukan
rekapitalasi karyawan dan yang membuat laporan laporan penggajian agar tidak
dapat dimanipulasi.
48
Rekomendasi Flowchart Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus
Penggajian
Rekomendasi Siklus Pendapatan (Page 1 of 3)
Kepala ProyekDirektrisGeneral Manager
Dokumen
penawaran di
terima
Proyek
20%
Memberikan
dokumen
penawaran
kepada DPU
DPU
Daftar nama
perusahaan
Dokumen
penawaran
Pengerjaan
proyek
Membuat
dokumen
penawaran
Surat Keputusan
Penyediaan
Barang dan Jasa Uang
Mulai
Penandata
ngan
kontrak
Kwitansi
pembayaran
termin 20%
SK penyediaan
barang & jasa
Surat perintah
mulai kerja
A
B
D
D
Gambar 7Flowchart Rekomendasi Siklus Pendapatan (page 1 Of 3)
49
Rekomendasi Siklus Pendatapan (Page 2 of 3)
Kepala proyekDirektrisGeneral Manager
DPU
Pengerjaan
proyek
termin 50%
A
uangKwitansi
pembayaran
termin 50%
Kwitansi
pembayaran
temrin 20%
Laporan
penerimaan
kas
Membuat laporan
kemajuan
pekerjaan dan
termin 50%
A
Mencatat
penerima
an kas
Termin 50%
A
Laporan
kemajuan
pekerjaan termin
50%
Proyek
selesai
B
D
Kwitansi
pembayaran
temrin 50%
C
Kwitansi
pembayaran
termin temin
50%
Menginput
penerimaan
kas
Laporan
penerimaa
n kas
D
D
D
Gambar 8 Flowchart Rekomendasi Siklus Pendapatan (page 2 Of 3)
50
Rekomendasi Siklus Pendapatan Page 3 Of 3
Kepala ProyekDirektrisGeneral Manager
Kwitansi
prmbayaran
termin termin
100%B
DPU
Membuat laporan
keuangan
C
Kwitansi
pembayaran
termin 100%
Laporan
Keuangan
uang
D
B
Membuat laporan
temin 100% ,MC
100% dan laporan
kemajuan
pekerjaan 100%
Bukti pelunasan
PPN
Kwitansi
pembayaran
termin 100%
D
Menginput
penerimaan kas
Laporan
penerimaa
n kas
MC 100%
Laporan temrin
100%
Laporan
kemajuan
pekerjaan 100%
Bukti pelunasan
PPN
D
Diberikan
kepada
divisi pajak
untuk
diarsipkan
Gambar 9 Flowchart Rekomendasi Siklus Pendapatan (page 3 Of 3)
51
Rekomendasi Siklus Pengeluaran
General ManagerDirektrisSupplierBag.Logistik
B
Nota
pembelian
Laporan keuangan
Pembaya
ran
melalui
transfer
D Daftar pesanan
Membuat
daftar
pesanan
Daftar pesanan
Nota
pembelian
BB
Membuat laporan
keuangan
C
Nota pembelian
D
Mulai
B
Bukti transfer
C
A
A
Mencocokk
an daftar
pesanan
dengan BB
BB
Gudang
perusahaan
supplier
Bukti transfer
Nota pembelian
Menginput
pengeluaran kas
Pengeluaran
kas
Gambar 10 Flowchart Rekomendasi Siklus Pengeluaran
52
Rekomendasi Siklus Penggajian
DirektrisGeneral Manager
Diberikan kepada
kepala proyek
untuk diisi oleh
karyawan setiap
hari dan diakhir
bulan diserahkan
kpd general
manager
Karyawan
Membuat
laporan
keuangan
A
D
mulai
Kwkitansi
Daftar hadir
Membuat
kwitansi
A
Penandatang
anan kwitansi
oleh karyawan
uang
Laporan
keuangan
Update data
karyawan
Data
karyawan
Melakukan rekap
karyawan
Membua
t daftar
hadir
Rekap
karyawan
Memproses
Laporan
penggajian
Laporan
penggjaian
Laporan
penggjaian
kwitansi
1
2
kwitansi1
2
D
D
Gambar 11 Flowchart Rekomendasi Siklus Penggajian
53
Mengidentifikasi Entitas dan Menganalisis Kardinalitas
Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)
Siklus pendapatan PT. Arlin Sejahtera memiliki beberapa entitas, dimana setiap
entitas tersebut terdiri dari primary key (PK) dan atribut pengikutnya. Berikut ini
adalah entitas dan atribut-atribut yang dimiliki pleh PT. Arlin Sejahtera.
1. Resources (sumber daya yang dimiliki perusahaan), terdiri dari jasa dan kas
Atribut entitas jasa terdiri dari dari kode jasa sebagai primary key (PK), nama
jasa dan harga jasa sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
Atribut entitas kas terdiri dari kode kas sebagai primary key, keterangan, debet,
kredit, saldo, dan total sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
2. Event (kejadian atau transaksi yang terjadi di perusahaan), terdiri dari penjualan
jasa dan penerimaan kas.
Atribut entitas penjualan jasa terdiri dari kode dokumen penawaran sebagai
primary key, tanggal penjualan, kode pelanggan, kode jasa, kode karyawan, dan
harga jasa sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
Atribut penerimaan kas terdiri dari nomor faktur sebagai primary key, kode
dokumen penawaran, kode pelanggan, kode jasa, kode karyawan, waktu, dan
nominal sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
3. Agents (pelaku-pelaku yang terlibat dalam transaksi), terdiri dari pelanggan dan
karyawan.
54
Atribut entitas pelanggan terdiri dari kode pelanggan sebagai primary key, nama
pelanggan, alamat pelanggan, dan nomor telepon pelanggan sebagai atribut
lainnya yang mengikuti primary key.
Atribut entitas karyawan terdiri dari kode karyawan sebagai primary key, nama
karyawan, jabatan, kelahiran, jenis kelamin, alamat, dan nomor telepon
pelanggan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
Dalam satu entitas akan berhubungan dengan entitas lainnya, untuk itu
diperlukan kardinalitas:
1. Hubungan entitas jasa dengan penjualan jasa
Dalam setiap jasa bisa berkaitan dengan banyak penjualan jasa, dan setiap
penjualan jasa hanya berkaitan dengan satu jasa sehingga hubungan jasa dengan
entitas penjualan adalah one-to-many.
2. Hubungan entitas penjualan jasa dengan pelanggan
Dalam setiap transaksi penjualan jasa selalu berhubungan dengan satu pelanggan,
dan setiap pelanggan bisa membeli banyak penjualan jasa sehingga hubungan
entitas penjualan jasa dengan pelanggan adalah one-to-many.
3. Hubungan entitas penjualan jasa dengan karyawan
Dalam setiap transaksi penjualan jasa selalu dilayani oleh seorang karyawan, dan
setiap karyawan bisa melayani banyak transaksi penjualan jasa sehingga
hubungan entitas penjualan jasa dengan entitas karyawan adalah one-to-many.
4. Hubungan entitas penjualan jasa dengan penerimaan kas
55
Dalam setiap transaksi penjualan jasa selalu berkaitan dengan banyak
penerimaan kas, dan setiap penerimaan kas selalu berhubungan dengan satu
penjualan jasa sehingga hubungan entitas penjualan jasa dengan entitas
penerimaan kas adalah one-to-many.
5. Hubungan entitas penerimaan kas dengan karyawan
Dalam setiap transaksi penerimaan kas selalu dilayani oleh seorang karyawan,
dan setiap karyawan bisa melayani banyak penerimaan kas sehingga hubungan
entitas penjualan jada dengan entitas penerimaan kas adalah one-to-many.
6. Hubungan entitas penerimaan kas dengan kas
Dalam setiap transaksi penerimaan kas bisa berkaitan dengan satu kas, dan setiap
kas terdiri dari banyak penerimaan kas sehingga hubungan entitas penerimaan
kas dan kas adalah one-to-many.
Berikut ini adalah gambar hubungan antar entitas siklus pendapatan perusahaan
56
REA SISTEM PENDAPATAN PT. ARLIN SEJAHTERA
Kode Jasa (PK)
Nama Jasa
Harga Jasa
JASA
Kode Dokumen penawaran (PK)
Tanggal Penjualan
Kode Pelanggan
Kode Jasa
Nominal
Penjualan Jasa
Kode Pelanggan (PK)
Nama Perusahaan Pelanggan
Alamat Perusahaan Pelanggan
No.Telepon
Pelanggan
Kode Kas (PK)
Kode Penerimaan Kas
Keterangan
Debit
Kredit
Saldi
Total
Kas
Kode Penerimaan Kas (PK)
Kode Dokumen Penawaran
Kode Kas
Kode Pelanggan
Kode Karyawan
Taggal penerimaan
Kode Jasa
Nominal
Penerimaan Kas
Kode Karyawan (PK)
Nama Karyawan
Jabatan
Kelahiran
Jenis Kelamin
Alamat
No. Tlpn
Karyawan
Resources Event Agent
Keterangan:
PK : Primary Key
Gambar 12 REA Sistem Pendapatan PT. Arlin Sejahtera
Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)
Siklus pengeluaran PT. Arlin Sejahtera memiliki beberapa entitas, dimana setiap
entitas tersebut terdiri dari primary key (PK) dan atribut pengikutnya. Berikut ini
adalah entitas dan atribut-atribut yang dimiliki oleh PT. Arlin Sejahtera.
57
1. Resources (sumber daya yang dimiliki perusahaan), terdiri dari bahan baku dan
kas.
Atribut entitas bahan baku terdiri dari kode bahan baku sebagai primary key,
nama bahan baku dan harga bahan baku sebagai atribut lain yang mengikuti
primary key.
Atribut entitas kas terdiri dari kode kas sebagai primary key, keterangan, debet,
kredit, saldo, dan total sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
2. Event (kejadian atau transaksi yang terjadi di perusahaan), terdiri dari pembelian
bahan baku dan pengeluaran kas.
Atribut entias pembelian bahan baku terdiri dari nomor nota sebagai primary key,
tanggal pembelian, kode bahan baku, jumlah bahan baku, harga, kode supplier,
dan kode karyawan.
Atribut entitas pengeluaran kas terdiri dari nomor faktur sebagai primary key,
tanggal, jumlah pengeluaran, kode karyawan, jenis transaksi, dan kode supplier
sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
3. Agents (pelaku-pelaku yang terlibat dalam transaksi), terdiri dari supplier dan
karyawan
Atribut entitas supplier terdiri dari kode supplier sabagai primary key, nama
supplier, nomot telepon, alamat, dan email supplier sebagau atribut lain yang
mengikuti primary key.
58
Atribut entitas karyawan terdiri dari kode karyawan sebagai primary key, nama,
jabatan, kelahiran, jenis kelamin, alamat, dan nomor telepon karyawan sebagai
atribut lain yang mengikuti primary key.
Dalam satu entitas akan berhubungan dengan entitas lainnya, untuk
menghubungkan entitas satu dengan entitas lainnya maka dibutuhkan kardinalitas.
1. Hubungan entitas bahan baku dengan entitas pembelian bahan baku
Dalam setiap entitas bahan baku bisa terdapat banyak transaksi pembelian bahan
baku, dan setiap transaksi pembelian bahan baku terdiri dari beberapa bahan
baku sehingga hubungan entitas bahan baku dengan entitas pembelian bahan
baku adalah many-to-many.
2. Hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas supplier
Dalam setiap transaksi pembelian bahan baku hanya berhubungan dengan satu
supplier dan setiap supplier bisa menerima banyak transaksi pembelian bahan
baku sehingga hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas supplier
adalah one-to-many.
3. Hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas karyawan
Dalam setia transaksi pembelian bahan baku bisa berkaitan dengan satu
karyawan dan setiap karyawan bisa menangani banyak transaksi pembelian
bahan baku sehingga hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas
karyawan adalah one-to-many.
4. Hubungan entitas pembelian bahan baku dengan entitas pengeluaran kas
59
Dalam setiap transaksi pembelian bahan baku bisa berkaitan dengan satu
pengeluaran kas dan setiap transaksi pengeluaran kas berhubungan dengan
banyak pembelian bahan baku. Sehingga hubungan entitas pembelian bahan baku
dengan entitas pengeluaran kas adalah one-to-many.
5. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas kas
Dalam setiap transaksi pengeluaran kas selalu berhubungan dengan satu kas dan
setiap kas berhubungan dengan banyak pengeluaran kas sehingga hubungan
entitas pengeluaran kas dengan entitas kas adalah one-to-many.
REA SISTEM PENGELUARAN PT. ARLIN SEJAHTERA
Kode Bahan Baku (PK)
Nama Bahan Baku
Harga Bahan Baku
Bahan Baku
No. Nota (KP)
Tanggal Pembelian
Kode Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Harga
Kode Supplier
Kode Karyawan
Pembelian Bahan Baku
Kode Supplier (PK)
Nama Supplier
Nomor Telepon
Aalamat
Email Supplier
Supplier
Kode Kas (PK)
Kode Pengeluaran Kas
Keterangan
Debit
Kredit
Saldi
Total
Kas
Kode Pengeluaran Kas (PK)
No.Nota
Kode Bahan Baku
Kode Supplier
Tanggal
Jumlah Pengeluaran
Kode karyawan
Jenis Transaksi
Pengeluaran Kas
Kode Karyawan (PK)
Nama Karyawan
Jabatan
Kelahiran
Jenis Kelamin
Alamat
No. Tlpn
Karyawan
Resource Event Agent
Keterangan:
PK : Primary Key
Gambar 13 REA Sistem Pengeluaran PT. Arlin Sejahtera
60
Dalam basis data hubungan many-to-many perlu di pisah menjadi one-to-many.
Pemisahaan ini memunculkan entitas baru yaitu detail pembelian. Atribut detail
pembelian bahan baku terdiri dari kode bahan baku, no.nota, nama bahan baku, harga
bahan baku, jumlah bahan baku, dan total bayar. Untuk setiap entitas yang memiliki
hubungan many-to-many harus diubah menjadi one-to-many sehingga akan
memunculkan entitas baru. Berikut ini adalah gambar hubungan entitas one-to-many
siklus pengeluaran perusahaan.
Kode Bahan Baku (PK)
Nama Bahan Baku
Harga Bahan Baku
Bahan Baku
No. Nota (KP)
Tanggal Pembelian
Kode Bahan Baku
Harga Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Total Bayar
Harga
Kode Supplier
Kode Karyawan
Pembelian Bahan Baku
Kode Supplier (PK)
Nama Supplier
Nomor Telepon
Aalamat
Email Supplier
Supplier
Kode Kas (PK)
Kode Pengeluaran Kas
Keterangan
Debit
Kredit
Saldi
Total
Kas
Kode Pengeluaran Kas (PK)
No.Nota
Kode Bahan Baku
Kode Supplier
Tanggal
Jumlah Pengeluaran
Kode karyawan
Jenis Transaksi
Pengeluaran Kas
Kode Karyawan (PK)
Nama Karyawan
Jabatan
Kelahiran
Jenis Kelamin
Alamat
No. Tlpn
Karyawan
Resource Event Agent
Kode Bahan Baku (FK)
No.Nota (FK)
Nama Bahan Baku
Harga Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Total Bayar
Detail
Gambar 14 REA Sistem Pengeluaran PT. Arlin Sejahtera (one-to-many)
61
Siklus Penggajian (Payrol Cycle)
Siklus penggajian PT. Arlin Sejahtera memiliki beberapa entitas, dimana setiap
entitas tersebut terdiri dari primary key (PK) dan atribut pengikutnya. Berikut ini
adalah entitas dan atribut-atribut yang dimiliki oleh PT. Arlin Sejahtera.
1. Resources (sumber daya yang dimiliki perusahaan), terdiri dari daftar hadir dan
kas
Atribut entitas daftar hadir terdiri dari nomor presensi sebagai primary key, nama
karyawan, jam kerja, dan jam lembur sebagai atribut lain yang mengikuti
primary key.
Atribut entitas kas terdiri dari kode kas sebagai primary key, keterangan, debet,
kredit, saldo, dan total sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
2. Event (kejadian atau transaksi yang terjadi di perusahaan), terdiri dari penggajian
dan pengeluaran kas.
Atribut entitas penggajian terdiri dari nomor kwitansi sebagai primary key, kode
karyawan, nama karyawan, tanggal penggajian, tunjangan, dan nominal sebagai
atribut lain yang mengikuti primary key.
Atribut entitas pengeluaran kas terdiri dari nomor faktur sebagai primary key,
tanggal, jumlah pengeluaran, jenis transaksi, dan kode karyawan sebagai atribut
lain yang mengikuti primary key.
3. Agents (pelaku-pelaku yang terlibat dalam transaksi), terdiri dari karyawan
62
Atribut entitas karyawan terdiri dari kode karyawan sebagai primary key, nama,
jabatan, kelahiran, jenis kelamin, alamat, dan nomor telepon karyawan sebagai
atribut lain yang mengikuti primary key.
Dalam satu entitas akan berhubungan dengan entitas lainnya, untuk menghubungkan
entitas satu dengan entitas lainnya maka diperlukan kardinalitas.
1. Hubungan entitas kartu jam kerja dengan dengan entitas penggajian
Dalam setiap entitas kartu jam kerja bisa berkaitan dengan banyak penggajian,
dan setiap transaksi penggajian hanya terdiri dari banyak kartu jam kerja
sehingga entitas daftar hadir dengan entitas penggajian adalah many-to-many.
2. Hubungan entitas penggajian dengan entitas karyawan
Dalam setiap entitas penggajian selalu berhubungan dengan satu karyawan, dan
setiap karyawan selalu berhubungan dengan banyak penggajian sehingga
hubungan entitas penggajian dan entitas karyawan adalah one-to-many.
3. Hubungan entitas penggajian dan entitas pengeluaran kas
Dalam setiap entitas penggajian selalu berhubungan dengan satu pengeluaran
kas, dan setiap pengeluaran kas selalu berhubungan dengan satu penggajian
sehingga hubungan entias penggajian dan entitas pengeluaran kas adalah one-to-
one.
4. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas kas
Dalam setiap entitas pengeluaran kas selalu berhubungan dengan satu kas, dan
setiap kas selalu berhubungan dengan banyak pengeluaran kas sehingga
hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas kas adalah one-to-many.
63
REA SISTEM PENGGAJIAN PT. ARLIN SEJAHTERA
Resource Event Agent
No. Presensi (PK)
Nama Karyawan
Jam Kerja
Jam Lembur
Kartu Jam Kerja
No. Kwitansi (PK)
Kode Karyawan
Nama Karyawan
Tanggal
Tunjangan
Jam Kerja
Jam Lembur
Nominal
Penggajian
Kode Karyawa (PK)
Nama Karyawan
Jabatan
Kelahiran
Jenis Kelamin
Karyawan
Penjualan Jasa
Kode Kas (PK)
Kode Pengeluaran Kas
Keterangan
Debit
Kredit
Saldi
Total
Kas
Kode Pengeluaran Kas (PK)
No.kwitansi
Tanggal
Jenis Transaksi
Kode Karyawan
Jumlah Pengeluaran
Pengeluaran Kas
Keterangan:
PK : Primary Key
Gambar 15 REA Sistem Penggajian PT. Arlin Sejahtera
64
Perancangan Basis Data
Sistem Manajemen Basis Data Relasional atau yang biasa juga disebut
Relational Database Management System (RDBMS) merupakan sebuah program
komputer yang dirancang untuk mengatur atau memanajemenkan sebuah basis data
sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-
operasi data atas permintaan penggunanya. Berikut ini akan ditunjukkkan Sistem
Manajemen Basis Data Relational dari semua tabel.
TableJabatan
PK id_seq INTEGER
jabatan CHAR(24)
gapok DECIMAL(10,2)
tunj_jabatan DECIMAL(10,2)
TableJasa
PK id_seq INTEGER
kode_jasa CHAR(24)
jasa CHAR(24)
TableJenisGajiNonTetap
PK id_seq INTEGER
jenis_gaji CHAR(24)
nominal DECIMAL(10,2)
TableKaryawanNonTetap
PK id_seq INTEGER
kode_karaywan_non_tetap CHAR(12)
nama_karyawan_non_tetap CHAR(48)
alamat CHAR(128)
no_telp CHAR(12)
kode_proyek CHAR(24)
TableKaryawanTetap
PK id_seq INTEGER
TableUser
PK id_seq INTEGER
kode karyawan tetap CHAR(10)
usernama CHAR(10)
password CHAR(10)
menu CHAR(10)
TablePelanggan
PK id seq INTEGER
nama pelanggan CHAR(24)
no_tepl CHAR(12)
alamat CHAR(24)
TablePerusahaan
PK id seq INTEGER
nama perusahaan CHAR(24)
alamat perusahaan CHAR(128)
no_telp_perusahaan CHAR(12)
email_perusahaan CHAR(10)
TableSupplier
PK id seq INTEGER
kode_karyawan CHAR(24)
username CHAR(24)
password CHAR(10)
menu CHAR(10)
TableJenisTransaksi
PK id seq INTEGER
jenis transaksi CHAR(24)
kode jenis transaksi CHAR(3)
tabel kas
PK id seq INTEGER
keterangan CHAR(128)
debet INTEGER
kredit INTEGER
saldo INTEGER
waktu CHAR(10)
tabel proyek
PK id seq INTEGER
kode proyek CHAR(24)
kode dokumen CHAR(24)
id jasa INTEGER
id pelanggan INTEGER
kode karyawan CHAR(24)
tanggal transaksi DATETIME
harga INTEGER
tabel sewa
PK id seq INTEGER
kode sewa CHAR(24)
id perusahaan INTEGER
harga INTEGER
id jenis pinjam INTEGER
lama pinjam INTEGER
tanggal transaksi DATETIME
CHAR(10)
TableTransaksiPendapatan1
PK id seq INTEGER
no faktur CHAR(12)
nominal INTEGER
keterangan CHAR(256)
65
TabelTransaksi
PK id seq INTEGER
no faktur CHAR(12)
kode CHAR(24)
id jenis transaksi INTEGER
waktu DATETIME
debet INTEGER
kredit INTEGER
TableTransaksiBahanBaku
PK id seq INTEGER
no faktur CHAR(24)
kod dokumen CHAR(24)
id supplier INTEGER
nama bahan CHAR(128)
jumlah INTEGER
harga satuan INTEGER
no nota CHAR(24)
TableTransaksiPenggajianKaryawannontetap
PK id seq INTEGER
no faktur CHAR(12)
kode karyawan non tetap CHAR(12)
gaji hari INTEGER
gaji lembur INTEGER
TableTransaksiPenggajiantetap
PK id seq INTEGER
no faktur CHAR(12)
kode karyawan tetap CHAR(12)
gapok INTEGER
tunj_jabatan INTEGER
pajak INTEGER
TableTransaksiPrive
PK id seq INTEGER
no faktur CHAR(24)
nominal INTEGER
TableTransaksiSewa
PK id seq INTEGER
no faktur CHAR(24)
kode sewa CHAR(24)
nominal INTEGER
TableTransaksiUtangPiutang
PK id seq INTEGER
no faktur CHAR(12)
kode CHAR(12)
nominal INTEGER
keterangan CHAR(256)
kode pembayaran CHAR(12)
Gambar 16 Sistem Manajemen Basis Data Relational
Implementasi
Setelah melakukan perancangan atas siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan
siklus penggajian, maka dapat di implementasikan beberapa contoh kasus dan
kegunaan masing-maisng form sebagai berikut:
Form login
Form login adalah form pertama yang akan muncul ketika perangkat lunak
transaksi siklus pendapatan ini dijalankan. Form login ini berguna sebagai pengontrol
66
user, dan hanya orang-orang yang bersangkuran saja yang memiliki user account
dengan hak akses yang berbeda-beda sesuai kebijakan manajemen dari perusahaan.
Berikut ini adalah contoh form login seorang karyawan.
Gambar 17 Form Login
Form Tambah Proyek
Form tambah proyek digunakan apabila perusahaan telah menerima kontrak kerja
dengan pelanggan dan mengisi sejumlah data mengenai proyek yang diterima. Form
tambah proyek berisi kode proyek, kode dokumen, nama jasa, deskripsi tentang proyek
yang dibangun, nama pelanggan, manager proyek, dan harga proyek. Contoh transaksi
tambah proyek bisa dilihat seperti dibawah ini:
67
Gambar 18 Form Tambah Proyek
Form Pembayaran Termin
Apabila DPU telah melakukan pembayaran uang muka sebesar 20%, user dapat
membuka form utama dan mengklik transaksi pemasukan dan menekan tombol termin.
Setelah itu layar komputer akan menampilkan form pembayaran termin. Form
pembayaran termin tersebut, user dapat memasukkan kode dokumen dan menekan
tombol enter. Apabila tombol enter ditekan maka semua data yang ada di form
pembayaran termin akan terisi secara otomatis. Untuk pembayaran termin 50% dan
100% dapat dilakukan dengan langkah pembayaran seperti termin 20% tetapi harus
mengganti jenis termin yang ada dalam form pembayaran termin dan mengklik simpan.
Form pembayaran termin ini digunakan untuk menerima dana dari pelanggan secara
68
berkala dalam satu proyek. Contoh transaksi pembayaran termin dapat dilihat seperti
gambar dibawah ini:
Gambar 19 Form Transaksi Pembayaran Termin
Form Laporan Penerimaan Kas
Form penerimaan kas merupakan salah satu menu yang terdapat di menu utama
database ini. Form laporan penerimaan kas berfungsi untuk melaporkan setiap
transaksi pendapatan yang terjadi di perusahaan. Form laporan pengeluaran kas
dihasilkan dari transaksi-transaksi pembayaran termin, pendapatan lain-lain, dan sewa
alat berat. Contoh form laporan penerimaan kas dapat dilihat seperti dibawah ini:
69
Gambar 20 Laporan Penerimaan Kas
Form Pembelian Bahan Baku
Form pembelian bahan digunakan untuk mencatat nota dari supplier dan
mengkalkulasikan pengeluaran dalam satu nota supplier. Contoh transaksi pembelian
bahan baku dapat dilihat seperti dibawah ini:
70
Gambar 21 Transaksi Pembelian Bahan Baku
Form Prive
From prive digunakan untuk melakukan traksaksi apabila perusahaan ingin
mengeluarkan sejumlah kas untuk keperluan pribadi pemilik perusahaan. Contoh
transaksi prive bisa diliat seperti gambar dibawah ini:
71
Gambar 22 Transaksi Prive
Form Pengeluaran Lain-lain
Form pengeluaran lain-lain digunakan untuk melakukan transaksi pengeluaran
selain yang pengeluaran bahan baku. Form pengeluaran ini mencatat keterangan
berupa deksripsi mengenai apa yang dibeli perusahaan. Dibawah ini adalah contoh
transaksi pengeluaran lain-lain yang dilakukan oleh perusahaan.
72
Gambar 23 Transaksi Pengeluaran Lain-lain
Form Laporan Pengeluaran Kas
Form laporan pengeluaran kas digunakan untuk melaporkan setiap transaksi
pengeluaran yang terjadi di perusahaan. Form laporan pengeluaran berisi no.faktur,
kode, jenis transaksi, waktu, dan nominal yang dikeluaran perusahaan dalam
pengeluaran kas. Form laporan pengeluaran kas ini berasal dari berbagai transaksi
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dan merangkumkan semua transaksi
pengeluaran dalam laporan pengeluaran kas. Contoh laporan pengeluaran kas dapat
dilihat seperti gambar dibawah ini:
73
Gambar 24 Laporan Pengeluaran Kas
Form Penggajian Karyawan
Form penggajian digunakan untuk mendata setiap transaksi penggajian yang
dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji kepada para karyawan tetap maupun non
tetap. form penggajian karyawan dapat dilihat seperti dibawah ini:
74
Gambar 25 Form Transaksi Penggajian
Form Laporan Kas
Form Laporan kas digunakan melihat saldo akhir perusahaan hingga saat ini
yang merangkum seluruh transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan.
Form ini berasal dari total laporan penerimaan kas dan total pengeluaran kas. Form
laporan kas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
75
Gambar 26 Form Laporan Kas
Form Kas
Form kas digunakan untuk melihat saldo akhir pertahun perusahaan yang
nantinya akan dibuatkan laporan keuangan perusahaan. Form kas dapat dilihat pada
gambar berikut:
76
Gambar 27 Form Kas
Form Data Master
Form data master digunakan untuk mengubah data karyawan, data pelanggan,
data jasa proyek, data jabatan, data user, data perusahaan, dan data supplier.
77
Gambar 28 Form Master Data
Form Set Password Username
Form set password username digunakan untuk mengganti password username
lama user dengan password username baru user. Tampilan set password username
dapat dilihat seperti dibawah ini:
78
Gambar 29 Form Set Password Username
Sistem basis data yang telah di rancanang ini telah memenuhi kriteria
berdasarkan kebutuhan dan siap di uji coba di perusahaan untuk dipergunakan
sebagaimana fungsinya. Sistem basis data yang dirancang dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang terjadi diperusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang ada pada aktivitas siklus pendapatan, siklus
penggajian, dan siklus pengeluaran, dapat disimpulkan bahwa perusahaan memerlukan
sistem informasi terkomputesisasi agar dapat meminimalisasi masalah-masalah yang
79
ada perusahaan. Perusahaan juga harus membuat arsip untuk menyimpan berbagai
dokumen penting agar pada saat dibutuhkan dapat dengan mudah ditemukan.
Perancangan basis data pada siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus
penggajian membutuhkan 21 (dua puluh satu) tabel untuk menyimpan data dan
membutuhkan 48 (empat pulih delapan) form yang mempermudahkan pemilik dan
karyawan dalam menginput dan atau mengubah data ke dalam basis data.
Dalam perancangan basis data ini menghasilkan 5 (lima) laporan, yaitu laporan
penerimaan kas, laporan pengeluaran kas, laporan penggajian, dan laporan kas, dan
laporan kas pertahun yang mempermudah pengguna untuk melihat semua tranksasi
yang terjadi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus penggajian.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi terkomputerisasi ini maka
perusahaan tidak lagi menginput data secara manual. Sistem informasi berbasis
komputerisasi ini secara otomatis akan merekap semua data yang dimasukkan dan
menghasilkan laporan-laporan keuangan perusahaan yang akurat, efisien, dan tepat
waktu, sehingga dapat meminimalisasi masalah-masalah yang terjadi di perusahaan.
80
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian dalam menganalisis dan merancang basis data
siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus penggajian adalah:
1. Peneliti hanya melakukan analisis dan perancangan terhadap siklus pendapatan,
siklus pengeluaran, dan siklus penggajian. Diharapkan dapat meneruskan analisis
dan perancangan atas laporan keuangan perusahaan yang mencakup laporan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi
keuangan, dan catatan atas laporan keuangan perusahaan.
Saran
Dengan memperhatikan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disarankan
beberapa hal penting, yaitu:
1. Dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus penggajian sebaiknya
perusahaan membuat arsip untuk menyimpan berbagai dokumen penting, agar
pada saat dibutuhkan dapat dengan muda ditemukan.
2. Perusahaan sebaiknya mengubah sistem pencatatan transaksi siklus pendapatan,
siklus pengeluaran, dan siklus penggajian yang manual menjadi sistem
komputerisasi. Manfaat dari sistem terkomputerisasi ini adalah menciptakan dan
meningkatkan efisiensi dalam pencatatan semua siklus transaksi baik disengaja
maupun tidak disengaja, serta meningkatkan pengendalian sumber daya.
3. Diharapkan ada tambahan form untuk dapat melihat pajak PPN perusahaan.
81
4. Diharapkan peneliti selanjutnya mengevaluasi sistem informasi akutansi berbasis
kompurisasi ini
5. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat menjalankan program Visual
Basic 2008 dan database PostgreSql.
82
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George dan Hopwood, William. Amin Abadi Jusuf, 1996, “Sistem Informasi
Akuntansi” jilid 2 buku 2, Salemba Empat, Yogyakarta.
Gainau, Pascanova Christi, 2012, “Evaluasi Sistem Pemrosesan Transaksi Dalam
Menunjang Keuangguluan Kompetitif di Universitas Kristen Satya Wacana”.
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW (tidak
dipublikasikan)
Hanif Al Fatta. 2007. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing dan Organisasi Modern”, Andi Offset, Jogjakarta.
Hutabarat, Nancy Natalia M. 2011. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Akuntansi atas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran pada Lysa
Collection”. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW (tidak
dipublikasikan)
Krismiaji, 2002. “Sistem Informasi Akuntansi”, Jogjakarta: UPP AMP YKPN.
Leong, Marlon, 2004. “Pemprograman Dasar Microsoft Visual Basic.net”, Andi,
Yogjyakarta.
Mc Leod. 2004. “Management System Information” 9th
Edition. Prentice Hall: New
Jersey.
Mulyadi. 2001. “Sistem Akuntansi”, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. YKPN,
Yogyakarta
Putra, Rahmat, 2005, “The Best Source Code Visual Basic”, PT. Elex Media
Computindo, Yogyakarta
83
Rama, Dasaratha V. dan Jones, Frederick L, “Accounting Information System.
International Student Edition.
Romney, Marshall B. and Steinbart, Paul Jhon, 2003, “Acounting System Information
System 9th
Edition.
Romney, Marshall B. dan Steinbart, Paul Jhon, 2005, “Sistem Informasi Akuntansi”,
edisi 9 buku 2, Salemba Empat, Yogyakarta.
Romney, Marshall B. and Steinbart, Paul Jhon, 2006, “Sistem Informasi Akuntansi”,
edisi 9 buku 2, Salemba Empat, Yogyakarta.
Yuswanto, 2005, “Alogaritma dan Pemprograman dengan Visual Basic.net”, Cerdas
Pustaka Publisher, Jakarta.
84
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Fidria Rinding
Nim : 232008183
Tempat Tanggal Lahir: Wawondula, 24 Februari 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat Asal :Wawondula, Kecamatan Towuti, Kab. Luwu Timur-Sulawesi
Selatan.
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 330 Matompi, tahun 2001
2. SLTPN 1 Towuti, tahun 2004
3. SMAN 1 Towuti, tahun 2007
4. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga, Tahun
2008-sekarang.
Pengalaman Organisasi:
1. Panitia Paskah Universitas Kristen Satya Wacana, 1
Februari-30 April 2009.
2. Panitia PORSENI Persekutuan Pemuda Gereja Toraja se-
pulau Jawa, tahun 2010
3. Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru Persekutuan
Keluarga Mahasiswa Siswa Toraja (PKMST) Etnis Toraja
di Salatiga, tahun 2010 dan 2011.
85
4. Panitia Perayaan Paskah Persekutuan Keluarga Mahasiswa
Siswa Toraja (PKMST) Etnis Toraja di Salatiga, tahun 2010
dan 2011.
5. Peserta Pawai Budaya (PSBI), tahun 2008-2011
6. Peserta CELEBES CUP (Liga etnis se-Sulawesi) Universitas
Kristen Satya Wacana, tahun 2008-2012.
7. Panitia Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Universitas
Kristen Satya Wacana, 14-26 April 2012.
Riwayat Seminar :
1. Talk Show Fakultas Ekonomi Semester Ganjil 2008/2009, 3
September 2008
2. Seminar Nasional Akuntansi “Arsitektur Standar Keuangan
di Indonesia” dan Workshop “Implementasi International
Financial Reporting Standard”, 1 April 2009.
3. Seminar Internasional “International Conference SMEs
Empowerment: Rhetoric and Reality, 2-3 Desember 2009.
4. Green Valentine “Mencintai Sang Alam Bareng Sahabat dan
Kekasih”, 26 Februari 2011
5. Kuliah Umum “Tantangan Kebutuhan Tenaga Kerja di
Perusahaan Otomotif, 8 Oktober 2012.
6. Seminar “Peran Perbankan dan Sektor Bisnis dalam Era
Masyarakat Ekonomi ASEAN, 16 Januari 2013.
Riwayat Pelatihan:
1. Program Pengenalan Mahasiswa baru (PPMB) Universitas
Kristen Satya Wacana, 1 September 2008.
2. Latihan Kepemimpinan Pra Dasar Mahasiswa Universitas
Kristen Satya Wacana, 15 September 2008.
86
3. Golden Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya
Wacana, 11-13 September dan 11-12 Oktober 2008
4. Leadership Outbond Training (LOT) Universitas Kristen
Satya Wacana, 3-4 Maret 2012.
5. Accounting Weekend Fellowship “Have Fun Go Red”
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Satya Wacana, 31
Januari-1 Februari 2009.