analisa laporan keuangan pt sampoerna

35
Analisa laporan keuangan PT Sampoerna BAB I : PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudi, S.H., Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 567. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (IDX: HMSP) adalah perusahaan rokok terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Maret 2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris, perusahaan rokok terbesar di dunia dari AS, mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun. Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi industri dan perdagangan serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatscapij Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat yang berlokasi di jl. Rungkut Industri Raya di Surabaya, Pandaan, Malang,

Upload: siusiuwidyanto

Post on 28-May-2017

244 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Analisa laporan keuangan PT Sampoerna

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.Gambaran Umum Perusahaan

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (perusahaan) didirikan di Indonesia

pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudi, S.H., Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April

1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94

tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 567. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (IDX:

HMSP) adalah perusahaan rokok terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya

merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Maret 2005

kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris, perusahaan rokok terbesar

di dunia dari AS, mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun. Ruang lingkup

kegiatan perusahaan ini meliputi industri dan perdagangan serta investasi saham pada

perusahaan-perusahaan lain.

Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di

Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini

diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatscapij Sampoerna. Perusahaan

berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat yang berlokasi di jl. Rungkut Industri

Raya di Surabaya, Pandaan, Malang, dan Kerawang. Perusahaan juga mempunyai kantor

korporasi di Jakarta. Pada akhir tahun 2007, jumlah karyawan PT HM Sampoerna Tbk.

dan anak perusahaan mencapai sekitar 30 ribu orang. Perseroan mengoperasikan lima

pabrik rokok di Indonesia, yakni satu pabrik sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan,

tiga pabrik sigaret kretek tangan berlokasi di Surabaya dan satu di Malang. Pada tahun

2007, PT HM Sampoerna Tbk. juga menjalin kerja sama dengan 37 Mitra Produksi

Sigaret (MPS) yang memproduksi sigaret kretek tangan di berbagai wilayah di pulau

Jawa. Ke-37 MPS tersebut mempekerjakan hampir 65 ribu karyawan. Perseroan menjual

dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan anak perusahaannya--PT

Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (“PT Panamas”)--dan melalui agen-agen rokok

yang tersebar di Indonesia. Sejak bulan Februari 2005, PT Panamas ditunjuk sebagai

distributor oleh PT Philip Morris Indonesia untuk menjual dan mendistribusikan rokok

Page 2: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

putih merek Marlboro dan merek-merek lainnya. Selain PT Panamas, Perseroan juga

memiliki sejumlah anak perusahaan yang kegiatan usahanya mendukung usaha produksi

dan pemasaran rokok Perseroan, antara lain PT Handal Logistik Nusantara, yang

bergerak dalam jasa ekspedisi dan pergudangan, dan PT Sampoerna Printpack, yang

bergerak dalam bidang percetakan dan industri produk kemasan.

Pada tanggal 31 Desember 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan anak

perusahaan bersama-sama disebut “Grup”, karena memiliki kurang lebih 28.300 orang

karyawan tetap. Pada tahun 1990 perusahaan melakukan penawaran umum saham

sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.1000 (Rupiah penuh) per

saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp.12.600 (Rupiah

penuh) per saham. Sejak saat itu, perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang

berkaitan dengan modal saham.

1.2.Latar Belakang Analisis

Pada dasarnya yang melatar belakangi pembuatan analisis laporan keuangan PT

Hanjaya Mandala Sampoerna yaitu ingin mengetahui kualitas kinerja perusahaan

tersebut. Sehingga kita dapat dengan jelas mengetahui arus kas, persediaan, ataupun

laba/rugi yang terjadi di PT Hanjaya Mandala Sampoerna pada tahun yang bersangkutan.

Selain itu dengan adanya analisis laporan keuangan tersebut kita dapat menilai

profitabilitas (kemampuan menghasilkan keuntungan), solvabilitas (kemampuan

memenuhi seluruh kewajibanya), likuiditas (kemampuan memenuhi kewajiban

lancarnya), ataupun stabilitas (kemampuan mempertahankan usahanya) pada PT Hanjaya

Mandala Sampoerna.

Dengan adanya analisis laporan keuangan yang jelas dan nyata pada PT Hanjaya

Mandala Sampoerna, maka kita dapat menilai apakah keputusan maupun kebijakan-

kebijakan yang dibuat berdampak positif atau negatif pada perusahaan tersebut. Kita juga

dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami perkembangan dari tahun ke

tahun, atau justru banyak mengalami kemunduran.

1.3.Sistematika Analisis

Halaman Sampul Depan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Page 3: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Daftar Lampiran

BAB I      PENDAHULUAN

                        1.1.Gambaran Umum Perusahaan

                        1.2.Latar Belakang Analisis

                        1.3.Sistematika Analisis

BAB II     DISKUSI ANALISIS RASIO

                 2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)

                 2.2.Analisis Presentase Per-Komponen (Common-Size)

                 2.3.Analisis Rasio

a. Rasio Lancar (Curent Ratio)

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

c. Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio)

d. Rasio Perputaran Pesediaan (Inventory Turnover)

e. Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover)

BAB III   PENUTUP

3.1.Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II : DISKUSI ANALISIS RASIO

            Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan. Salah

satu tujuan utamanya yaitu untuk mengidentifikasi perubahan – perubahan pokok pada

trend, jumlah dan hubungan dan alasan perubahan – perubahan tersebut. Beberapa tehnik

Page 4: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

analisis dapat digunakan pada analisis laporan keuangan untuk menekankan pentingnya

suatu data yang disajikan dan untuk mengevaluasi posisi perubahan. Beberapa tehnik

analisis yang dapat digunakan antara lain : analisis komparatif, analisis common – size,

analisis rasio dan masih banyak yang lainya.

2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)

            Langkah awal yang harus dilakukan jika menggunakan analisis perbandingan

yaitu dengan cara menyajikan laporan keuangan secara komparatif seperti menyajikan

laporan keuangan dua atau tiga tahun. Diharapkan dengan menyajikan laporan keuangan

secara komparatif dapat diperoleh informasi mengenai pergerakan dan kecenderungan

serta memberikan petunjuk untuk memprediksi masa depan. Berikut merupakan analisis

perbandingan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan :

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Neraca Komparatif

Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain)

Neraca 31-Des Perubahan2008 2009 Rupiah %

ASETAset lancarKas dan setara kas 499.362 527.681 28.319 5.67Piutang usaha -Pihak ketiga-bersih 116.591 447.362 330.771 283.70 -Pihak hubungan istimewa 16.347 48.658 32.311 197.66Piutang lainya -Pihak ketiga 405.328 25.325 (380.003) (93.75) -Pihak hubungan istimewa 167.096 198.758 31.662 18.95Persediaan - bersih 7.657.848 9.539.067 1.881.219 24.56Pajak dibayar dimuka 470.490 472.741 2.251 0.48Uang muka pembelian tembakau 1.547.275 1.295.793 (251.482) (16.25)Beban dibayar dimuka dan         aset lainya 156.950 133.259 (23.691) (15.09)

Jumlah aset lancar 11.037.287 12.688.643 1.651.356 14.96

Page 5: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Aset tidak lancarAset pajak tangguhan 74.435 63.226 (11.209) (15.05)Penyertaan saham 22.373 20.587 (1.786) (7.98)Aset tetap - setelah dikurangiAkumulasi penyusutan sebesarRp. 2.099.422 pada tahun 2009  ( 2008 : Rp.1.725.765 ) 4.329.506 4.310.194 (19.312) (0.44)Tanah untuk pengembangan 175.689 175.772 83 0.04Godwill-bersih 313.014 275.167 (37.847) (12.09)Aset lainya - bersih 181.515 182.858 1.343 0.73

Jumlah aset tidak lancar 5.096.532 5.027.804 (68.728) (1.34)

JUMLAH ASET 16.133.819 17.716.447 1.582.628 9.80

Analisis à Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk

aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut dipengaruhi

karena banyaknya kenaikan pada akun-akun aktiva lancar, kenaikan terbesar pada

piutang usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva tidak lancar terjadi

penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya penurunan pada

aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan sebesar 15,05 %.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.Neraca Komparatif

Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)

Neraca 31-Des Perubahan2008 2009 Rupiah %

KEWAJIBANKewajiban jangka pendek

Page 6: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga 986.773 653.154 (333.619) (33.81) - Pihak hubungan istimewa 94.002 94.002 100Hutan usaha - Pihak ketiga 149.366 220.388 71.022 47.55 - Pihak hubungan istimewa 325.294 267.752 (57.542) (17.69)Hutan lainya - Pihak ketiga 171.045 76.890 (94.155) (55.05) - Pihak hubungan istimewa 99.316 187.755 88.439 89.05Hutang pajak 954.540 864.402 (90.138) (9.44)Hutang cukai 2.501.174 2.827.137 325.963 13.03Beban yang masih harus dibayar dan       kewajiban estimasian 906.111 839.252 (66.859) (7.38)Hutan dividen 482.130 657.450 175.320 36.36Pinjaman jangka panjang yang jatuh       tempo dalam waktu satu tahun - Hutan obligasi 999.625 (999.625) (100) - Hutang sewa pembiayaan 66.833 58.838 (7.995) (11.96)

Jumlah kewajiban jangka pendek 7.642.207 6.747.030 (895.177) (11.71)

Kewajiban jangka panjangKewajiban pajak tangguhan 27.506 19.161 (8.345) (30.34)Pinjaman jangka panjang - Hutang sewa pembiayaan 112.699 76.340 (36.359) (32.26)Pendapatan tangguhan 57.211 44.593 (12.618) (22.05)Kewajiban imbalan pasca - kerja 243.941 363.398 119.457 48.97

Jumlah Kewajiban jangka panjang 441.377 503.492 62.115 14.07

HAK MINORITAS 2.339 4.309 1.970 84.22

EKUITASModal saham      Modal dasar - 6.300.000.000       nilai nominal Rp. 100        ( Rupiah penuh ) per sahamModal ditempatkan dan disetorkan        penuh - 4.383.000.000        saham biasa 438.300 438.300 -Tanbahan modal disetor 42.077 42.077 -Selisih kurs karena penjabaran

Page 7: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

      laporan keuangan 658.094 614.275 (43.819) (6.66)Selisih transaksi perubahan ekuitas      anak perusahaan (29.721) (29.721) (-)Saldo laba - dicadangkan 90.000 90.000 - - belum dicadangkan 6.849.146 9.306.658 2.457.512 35.88

Jumlah ekuitas 8.047.896 10.461.616 2.413.720 29.99

JUMLAH KEWAJIBAN DAN      EKUITAS 16.133.819 17.716.447 1.582.628 9.81

Analisis à Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk

kewajiban jangka pendek mengalami penurunan sebesar 11,71 %, penurunan terbesar 

kewajiban jangka pendek pada hutang lainya pihak ketiga sebesar 55,05 %. Untuk

kewajiban jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 14,07 %, kenaikan terbesar

kewajiban jangka panjang pada kewajiban imbalan pasca-kerja sebesar 48,97 % dan

merupakan satu-satunya kenaikan pada kewajiban jangka panjang. Hak minoritas pada

neraca komparatif di atas naik sebesar 84,22 %. Untuk ekuitas mengalami kenaikan

sebesar 29,99 %, kenaikan terbesar ekuitas pada saldo laba- belum dicadangkan sebesar

35,88 %. Banyak akun pada ekuitas yang untuk tahun yang dibandingkan yaitu 2008 ke

2009 tidak mengalami perubahan atau tahun selanjutnya sama pada tahun sebelumnya

seperti saldo laba dicadangkan, ataupun modal ditempatkan dan disetorkan penuh serta

saham biasa.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.Laporan laba rugi Komparatif

Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Neraca 31-Des Perubahan2008 2009 Rupiah %

Penjualan bersih 34.680.445 38.972.186 4.291.741 12.37

Page 8: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Beban pokok penjualan 24.695.196 27.737.465 3.042.269 12.32Laba kotor 9.985.249 11.234.721 1.249.472 12.51Beban usahaPenjualan 2.955.457 3.148.441 192.984 6.53Umum dan administrasi 804.559 788.513 (16.046) (1.99)Jumlah beban usaha 3.760.016 3.936.954 176.938 4.70Laba operasi 6.225.233 7.297.767 1.072.534 (17.23)

(Beban)/ penghasilan lainyaLaba penjualan aset tetap 18.844 54.731 35.887 190.44Penghasilan bunga 37.423 50.327 12.904 34.48Beban pembiayaan (166.846) (166.606) 240 (0.14)Amortisasi goodwill (37.847) (37.847) - 100Beban penurunan nilai aset (69.403) (4.487) 64.916 (93.53)Beban kurtailmen dari      program pensiun (145.391) - (145.391) 100Lain - lain bersih (64.533) 19.335 83.868 (129.96)

Beban lainya - bersih (427.753) (84.547) 343.206 (80.23)Bagian laba/(rugi) bersih       perusahaan asosiasi (191) 246 437 (228.79)Laba sebelum pajak penghasilan 5.797.289 7.213.466 1.416.177 24.43Beban pajak penghasilan  - Kini 1.925.005 2.121.292 196.287 10.20 - Tangguhan (24.836) 2.864 27.700 (111.53)Beban pajak penghasilan - bersih 1.900.169 2.124.156 223.987 11.79Laba konsilidasi sebelum       hak minoritas 3.897.120 5.089.310 1.192.190 30.59Hak minoritas 1.840 1.971 131 7.12Laba bersih 3.895.280 5.087.339 1.192.059 30.60Laba per saham dasar       (rupiah penuh) dihitung         berdasarkan jumlah rata-rata         tertimbang saham yang beredar         sebesar 4.383.000.000 saham 899 1.161 262 29.14

Page 9: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Analisis à Pada laporan laba rugi komparatif di atas  PT Hanjaya Mandala Sampoerna

Tbk. mengalami laba, dengan laba bersih sebesar 30,60 %, laba tersebut dipengaruhi

banyak akun diantaranya adanya kenaikan pada penjualan bersih sebesar 12,37 %, beban

pokok penjualan juga naik sebesar 12,32 %. Untuk laba per saham dasar PT Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk. naik sebesar 29,14 %.

2.2.Analisis Persentase Per-Komponen (Common-Size)

            Laporan keuangan dalam presentase per-komponen menyatakan masing – masing

posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Sebuah neraca yang disusun

dalam presentase per-komponen dapat memberikan informasi  sebagai berikut :

  Komposisi investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif

aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.

  Struktur modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang

perusahaan terhadap modal sendiri.

Untuk laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan distribusi

setiap satu rupiah penjualan kepada masing masing elemen biaya dan laba. Berikut

penyajian laporan keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan

dalam common-size :

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen

Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)

Neraca 31-Des Common Size %2008 2009 2008 2009

ASETAset lancarKas dan setara kas 499.362 527.681 3.09 2.98Piutang usaha -Pihak ketiga-bersih 116.591 447.362 0.72 2.52 -Pihak hubungan istimewa 16.347 48.658 0.10 0.27Piutang lainya -Pihak ketiga 405.328 25.325 2.51 0.14

Page 10: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

 -Pihak hubungan istimewa 167.096 198.758 1.03 1.12Persediaan - bersih 7.657.848 9.539.067 47.46 53.84Pajak dibayar dimuka 470.490 472.741 2.92 2.67Uang muka pembelian tembakau 1.547.275 1.295.793 9.59 7.31Beban dibayar dimuka dan         aset lainya 156.950 133.259 0.97 0.75

Jumlah aset lancar 11.037.287 12.688.643 68.41 71.62

Aset tidak lancarAset pajak tangguhan 74.435 63.226 0.46 0.36Penyertaan saham 22.373 20.587 0.14 0.17Aset tetap - setelah dikurangi      Akumulasi penyusutan sebesar       Rp. 2.099.422 pada tahun 2009       ( 2008 : Rp.1.725.765 ) 4.329.506 4.310.194 26.83 24.33Tanah untuk pengembangan 175.689 175.772 1.09 0.99Godwill-bersih 313.014 275.167 1.94 1.55Aset lainya - bersih 181.515 182.858 1.12 1.03

Jumlah aset tidak lancar 5.096.532 5.027.804 31.59 28.38

JUMLAH ASET 16.133.819 17.716.447 100 100

Analisis à Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancarnya tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008.

Jumlah aktiva lancar tahun 2009 sebesar 71,62 %, sedangkan tahun 2008 hanya 68,41 %.

Untuk aktiva tidak lancarnya tahun 2008 lebih besar dari tahun 2009. Jumlah aktiva tidak

lancar tahun 2008 sebesar 31,59 %, sedangkan tahun 2009 hanya 28,38 %.

Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 posisi aktiva lancarnya lebih besar

dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancarnya sebesar 68,41 %. Akun terbesar

jumlah persentasenya pada aktiva lancar yaitu pada persediaan bersih sebesar 47,46 %.

Persentase aktiva tidak lancar sebesar 31,59 %. Jumlah terbesar pada aktiva tidak lancar

yaitu pada aset tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar 26,83 %.

Sedangkan untuk tahun 2009, sama halnya dengan tahun 2008. Posisi aktiva

lancar lebih besar dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancar tahun 2009 sebesar

71,62 %. Persentase terbesar pada persediaan bersih sebesar 53,84 %. Persentase aktiva

Page 11: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

tidak lancar sebesar 28,38 %. Jumlah terbesar aktiva tidak lancar pada aset tetap setelah

dikurangi penyusutan sebesar 24,33 %.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen

Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)

Neraca 31-Des Common Size %2008 2009 2008 2009

KEWAJIBANKewajiban jangka pendekPinjaman jangka pendek - Pihak ketiga 986.773 653.154 6.12 3.69 - Pihak hubungan istimewa 94.002 0.53Hutan usaha - Pihak ketiga 149.366 220.388 0.92 1.24 - Pihak hubungan istimewa 325.294 267.752 2.02 1.51Hutan lainya - Pihak ketiga 171.045 76.890 1.06 0.43 - Pihak hubungan istimewa 99.316 187.755 0.61 1.06Hutang pajak 954.540 864.402 5.92 4.88Hutang cukai 2.501.174 2.827.137 15.50 15.96Beban yang masih harus dibayar dan       kewajiban estimasian 906.111 839.252 5.62 4.74Hutan dividen 482.130 657.450 2.99 3.71Pinjaman jangka panjang yang jatuh       tempo dalam waktu satu tahun - Hutan obligasi 999.625 6.19 - Hutang sewa pembiayaan 66.833 58.838 0.41 0.33

Jumlah kewajiban jangka pendek 7.642.207 6.747.030 47.37 38.08

Kewajiban jangka panjangKewajiban pajak tangguhan 27.506 19.161 0.17 0.11Pinjaman jangka panjang - Hutang sewa pembiayaan 112.699 76.340 0.70 0.43

Page 12: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Pendapatan tangguhan 57.211 44.593 0.35 0.25Kewajiban imbalan pasca - kerja 243.941 363.398 1.51 2.05

Jumlah Kewajiban jangka panjang 441.377 503.492 2.73 2.84

HAK MINORITAS 2.339 4.309 0.01 0.02

EKUITASModal saham      Modal dasar - 6.300.000.000       nilai nominal Rp. 100        ( Rupiah penuh ) per sahamModal ditempatkan dan disetorkan        penuh - 4.383.000.000        saham biasa 438.300 438.300 2.72 2.47Tanbahan modal disetor 42.077 42.077 0.26 0.24Selisih kurs karena penjabaran      laporan keuangan 658.094 614.275 4.08 3.47Selisih transaksi perubahan ekuitas      anak perusahaan (29.721) (29.721) (0.18) (0.17)Saldo laba - dicadangkan 90.000 90.000 0.56 0.51 - belum dicadangkan 6.849.146 9.306.658 42.45 52.53

Jumlah ekuitas 8.047.896 10.461.616 49.88 59.05

JUMLAH KEWAJIBAN DAN      EKUITAS 16.133.819 17.716.447 100 100

Analisis à Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk. untuk kewajiban jangka pendek tahun 2008 lebih besar dari

tahun 2009. Persentase kewajiban jangka pendek tahun 2008 sebesar 47,37 %, sedangkan

tahun 2009 hanya 38,08 %. Untuk kewajiban jangka panjang tahun 2009 lebih besar dari

tahun 2008. Persentase kewajiban jangka panjang tahun 2009 sebesar 2,84 %, sedangkan

tahun 2008 selisih tipis hanya 2,73 %. Untuk jumlah ekuitasnya, tahun 2009 lebih besar

dari tahun 2008. Persentase ekuitas tahun 2009 sebesar 59,05 %, sedangkan tahun 2008

hanya 49,88 %.

Page 13: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

            Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 persentase kewajiban jangka pendek

lebih besar dari pada kewajiban jangka panjang. Jumlah persentase kewajiban jangka

pendek sebesar 47,37 %, sedangkan kewajiban jangka panjang hanya 2,73 %. Untuk

perbandingan antara kewajiban dan ekuitas tahun 2008 masih besar jumlah kewajibanya.

Persentase total kewajiban sebesar 50,10 %, sedangkan persentase ekuitas selisih sedikit

yaitu 49,88 %.

Untuk tahun 2009 persentase kewajiban jangka pendek juga lebih besar dari

jangka panjang. Persentase kewajiban jangka pendek tahun sebesar 38,08 %, sedangkan

kewajiban jangka panjang hanya 2,84 %. Tetapi untuk perbandingan ekuitas dan

kewajiban, jumlah ekuitas lebih besar yaitu 59,05 %, sedangkan total kewajiban hanya

40,92 %.

 PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Laporan laba rugi Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen

Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Neraca 31-Des Common Size %2008 2009 2008 2009

Penjualan bersih 34.680.445 38.972.186 100 100

Beban pokok penjualan 24.695.196 27.737.465 71.21 71.17Laba kotor 9.985.249 11.234.721 28.79 28.83Beban usahaPenjualan 2.955.457 3.148.441 8.52 8.08Umum dan administrasi 804.559 788.513 2.32 2.02Jumlah beban usaha 3.760.016 3.936.954 10.84 10.10Laba operasi 6.225.233 7.297.767 17.95 18.72

(Beban)/ penghasilan lainyaLaba penjualan aset tetap 18.844 54.731 0.05 0.14Penghasilan bunga 37.423 50.327 0.11 0.13Beban pembiayaan (166.846) (166.606) (0.48) (0.43)Amortisasi goodwill (37.847) (37.847) (0.11) (0.10)Beban penurunan nilai aset (69.403) (4.487) (0.20) (0.01)Beban kurtailmen dari      program pensiun (145.391) - (0.42) -

Page 14: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Lain - lain bersih (64.533) 19.335 (0.19) 0.05

Beban lainya - bersih (427.753) (84.547) (1.23) (0.27)Bagian laba/(rugi) bersih       perusahaan asosiasi (191) 246 (0.00) 0.00Laba sebelum pajak penghasilan 5.797.289 7.213.466 16.72 18.51Beban pajak penghasilan  - Kini 1.925.005 2.121.292 5.55 5.44 - Tangguhan (24.836) 2.864 (0.07) 0.00Beban pajak penghasilan - bersih 1.900.169 2.124.156 5.48 5.45Laba konsilidasi sebelum       hak minoritas 3.897.120 5.089.310 11.24 13.06Hak minoritas 1.840 1.971 0.01 0.00Laba bersih 3.895.280 5.087.339 11.23 13.05Laba per saham dasar       (rupiah penuh) dihitung         berdasarkan jumlah rata-rata         tertimbang saham yang beredar         sebesar 4.383.000.000 saham 899 1.161 0.00 0.00

Analisis  à Pada laporan laba rugi komparatif dalam presentase per-komponen di atas

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk laba bersihnya tahun 2008 lebih besar dari

tahun 2007. Persentase laba bersih tahun 2008 sebesar 13,05 %, sedangkan tahun 2007

hanya 11,23 %. Sedangkan untuk laba kotor tahun 2007 dan 2008 hanya selisih tipis,

tahun 2007 sebesar 28,79 % dan tahun 2008 lebih unggul sedikit yaitu sebesar 28,83 %.

            Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 banyak biaya – biaya atau beban

yang berkurang. Sama halnya dengan tahun 2009, banyak biaya – biaya yang berkurang.

Sedangkan untuk penjualan dan laba mengalami peningkatan.

2.3.Analisis Rasio

            Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang paling banyak digunakan,

karena dapat membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan

keuangan perusahaan.

Page 15: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

a.Rasio Lancar (Current Ratio) : kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang

dimiliki.

Rumus : Aktiva Lancar

              Kewajiban Lancar

  Rasio Lancar tahun 2008 à 11.037.287   = 1,44

                                              7.642.207

( terdapat 1,44 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban

lancar yang jatuh tempo )

  Rasio Lancar tahun 2009 à 12.688.643    = 1,88

                                                6.747.030

( terdapat 1,88 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban

lancar yang jatuh tempo )

Analisis à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari

tahun 2008. Artinya bahwa perusahaan mampu mengolah aktiva lancar tahun 2009 lebih

baik dari pada tahun 2008. Tahun 2009 menandakan bahwa kemampuan perusahaan

untuk membayar kewajiban jangka pendeknya lebih besar dari pada tahun 2008.

Kenaikan tersebut dipengaruhi karena adanya kenaikan pada aktiva lancar sebesar 14,96

% dari 2008 ke 2009, dan adanya penurunan pada kewajiban lancar sebesar 11,71 % dari

tahun 2008 ke 2009. Pada rasio lancar kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban lancar memanfaatkan persediaan,faktor ini juga mempengaruhi kenaikan rasio

lancar karena persediaan naik sebesar 24,56 %.

Daftar Rasio Lancar Industri Sejenis :

Nama Perusahaan CR

PT BAT Indonesia Tbk. 2,08

PT Bentoel International Investama Tbk. 2,48

PT Gudang Garam Tbk 2,22

Perbandingan Rasio Lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak

Perusahaan dengan Rasio Lancar Rata-rata Industri tahun 2008 :

CR PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk CR Rata-rata

Page 16: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

1,44 2,66

Komentar à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2008 lebih kecil

jika dibandingkan dengan rasio lancar rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan

bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk kurang bisa mengoptimalkan dalam

pengelolaan aktiva lancar untuk membayar kewajiban jangka pendeknya jika

dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.

b.Rasio Cepat (Quick Ratio) : Rasio cepat mengukur kemampuan aktiva lancar

membayar kewajiban lancar tanpa memanfaatkan persediaan (minus persediaan).

Rumus : Aktiva Lancar – Persediaan

                      Kewajiban Lancar

  Rasio Cepat tahun 2008 à 11.037.287 – 7.657.848    = 0,44

                                                      7.642.207

( terdapat 0,44 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap

1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )

  Rasio Cepat tahun 2009 à 12.688.643 – 9.539.067     = 0,47

                                                      6.747.207

( terdapat 0,47 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap

1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )

Analisis à Rasio cepat PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari

tahun 2008. Artinya perusahaan mampu mempergunakan aktiva lancar untuk membayar

kewajiban lancar tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008, walaupun kenaikan rasio

tersebut tidak memanfaatkan persediaan yang juga mengalami kenaikan. Pada rasio cepat

hanya menggunakan aktiva lancar, artinya perusahaan mampu memanfaatkan aktiva

lancar dengan baik, karena selain kenaikan pada persediaan yang tidak berpengaruh pada

rasio cepat, juga diikuti kenaikan pada piutang usaha-pihak ketiga bersih sebesar 283,70

% dan pihak hubungan istimewa sebesar 197,66 %, piutang lainya-pihak hubungan

Page 17: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

istimewa sebesar 18,95 %, kas dan setara kas sebesar 5,67 %, serta kenaikan pada pajak

dibayar dimuka sebesar 0,48 %. Selain itu juga didukung dengan banyaknya penurunan

pada kewajiban lancar, dengan penurunan terbesar pada hutang lainya-pihak ketiga

sebesar 55,05 %.

c.Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio) : digunakan untuk mengukur utang jangka

panjang dalam struktur modal suatu perusahaan (kondisi utang jangka panjang suatu

perusahaan).

Rumus : Total Utang

               Total Aktiva

  Rasio Total Utang tahun 2008 à 7.642.207 + 441.377    = 0,51

                                                              16.133.819

( perusahaan harus menyediakan 0,51 % dari modal yang dimiliki untuk melunasi utang

terhadap pemberi pinjaman )

  Rasio Total Utang tahun 2009 à 6.747.030 + 503.492    = 0,40

                                                                17.716.447

( perusahaan harus menyediakan 0,40 % dari modal yang dimiliki untuk melunasi utang

terhadap pemberi pinjaman )

Analisis à Rasio total utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih

kecil dari tahun 2008. Disini perusahaan mampu lebih banyak menggunakan ekuitas

untuk melunasi hutang dari pada menggunakan kewajiban jangka panjang dan jangka

pendek. Itu menunjukan bahwa tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008 karen adanya

kenaikan pada ekuitas sebesar 29.99 % dan penurunan pada kewajiban jangka pendek

sebesar 11,71 %, walaupun adanya kenaikan pada kewajiban jangka panjang sebesar

14,07 %.

Daftar Rasio Total Utang Industri Sejenis :

Nama Perusahaan DER

PT BAT Indonesia Tbk. 1,11

PT Bentoel International Investama Tbk. 1,58

PT Gudang Garam Tbk 0,56

Page 18: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Perbandingan Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak

Perusahaan dengan Rasio Total Utang Rata-rata Industri tahun 2008 :

DER PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk DER Rata-rata

0,51 1,08

Komentar à Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih kecil dari

rasio total utang rata-rata perusahaan di bidang sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam hal pendanaan perusahaan dari pada

perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. PT Hanjaya Mandala Sampoerna

Tbk. mampu mengoptimalkan ekuitas serta memperkecil jumlah kewajiban yang harus

dibayarkan dari pada perusahaan lain yang sejenis.

d.Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) : digunakan untuk mengetahui

seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan (juga dapat mengindikasikan

likuiditas perusahaan).

Rumus : Harga Pokok Penjualan

                      Persediaan

  Rasio Perputaran Persediaan tahun 2008 à 24.695.196    = 3,22

                                                                         7.657.848

( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 3,22 kali dalam setahun )

  Rasio Perputaran Persediaan tahun 2009 à 27.737.465    = 2,90

                                                                         9.539.067

( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 2,90 kali dalam setahun )

Analisis à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun

2009 lebih kecil dari tahun 2008. Rasio perputaran persediaan pada tahun 2009 cukup

baik,tetapi masih lebih baik pada tahun 2008. Dari tahun 2008 ke 2009 untuk persediaan

dan beban pokok penjualan sama-sama mengalami kenaikan yaitu 24,56 % pada

kenaikan persediaan dan 12,32 % pada beban pokok penjualan. Artinya bahwa untuk

tahun 2008 perusahaan lebih mampu mengoptimalkan jumlah perputaran persediaanya

dibandingkan tahun 2009.

Page 19: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

Daftar Rasio Perputaran Persediaan Industri Sejenis :

Nama Perusahaan ITO

PT BAT Indonesia Tbk. 7,77

PT Bentoel International Investama Tbk. 1,82

PT Gudang Garam Tbk 1,85

Perbandingan Rasio Perputaran Persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

dan Anak Perusahaan dengan Rasio Perputaran Persediaan Rata-rata Industri

tahun 2008 :

ITO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ITO Rata-rata

3,22 3,81

Komentar à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih

kecil jika dibandingkan dengan rasio perputaran ppersediaan rata-rata perusahaan sejenis.

Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna masih kalah dalam

mengelola persediaan yang ada, perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna

Tbk. dalam waktu satu tahun  masih lebih sedikit jika dibandingkan rasio perputaran

persediaan rata-rata perusahaan sejenis.

e.Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover) : digunakan untuk mengukur aktivitas

aktiva dan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tersebut.

Rumus : Penjualan Bersih

               Rata-rata Total Aktiva

  Rasio Total Aktiva tahun 2008 à 34.680.445    = 2,15

                                                        16.133.819

( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk memperoleh

penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,15 kali )

  Rasio Total Aktiva tahun 2009 à 38.972.186    = 2,19

Page 20: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

                                                        17.716.447

( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk memperoleh

penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,19 kali )

Analisis à Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih

besar dari pada tahun 2008. Artinya pada tahun 2009, perusahaan lebih bisa

mengoptimalkan pemanfaatan total aktiva untuk memperoleh penghasilan/untuk

penjualan lebih baik dari pada tahun 2008. Dapat dilihat dengan adanya peningkatn pada

penjualan bersih sebesar 12,37 %.

Daftar Rasio Total Aktiva Industri Sejenis :

Nama Perusahaan TATO

PT BAT Indonesia Tbk. 2,69

PT Bentoel International Investama Tbk. 1,33

PT Gudang Garam Tbk 1,26

Perbandingan Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak

Perusahaan dengan Rasio Total Aktiva Rata-rata Industri tahun 2008 :

TATO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk TATO Rata-rata

2,15 1,76

Komentar à Rasio total aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih besar jika

dibandingkan dengan rasio total aktiva rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan

bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam melakukan pemanfaatan

total aktiva. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mampu lebih banyak melakukan

penjualan dalam waktu satu tahun dari pada perusahaan sejenis.

Page 21: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

BAB III  : KESIMPULAN

            Setelah melakukan analisa laporan keuangan pada PT Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja

perusahaan tersebut sudah cukup baik, karena dapat dilihat dari tahun yang dibandingkan

yaitu tahun 2008 dan 2009 perusahaan tersebut mengalami laba yang kenaikannya cukup

besar. Penjualan perusahaan tersebut juga meningkat cukup baik. PT Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk. juga lebih banyak menggunakan ekuitas untuk pendanaan perusahaanya

dari pada menggunakan hutang.

            Namun jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak pada bidang yang

sama, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. masih kalah dalam penggunaan aktivanya.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna juga kurang dalam pengoptimalan perputaran

persediaannya. Kelebihan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dari pada perusahaan

lain yang sejenis yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna mampu lebih baik dalam hal

pendanaan perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di

bidang yang sama.

Page 22: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

DAFTAR PUSTAKA

Novita Suryandari,SE,Ak. Diktat analisis kinerja perusahaan. 2011. Purworejo.  STIE

Rajawali.

Novita Suryandari,SE,Ak. Power point diskusi analisis perusahaan. 2011. Purworejo. STIE Rajawali.http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/investor_information/disclosures_and_report/pages/financial_reports.aspxId.wikipedia.org/wiki/analisis-keuangan

Shelmi.wordpress.com/2009/03/31/prinsip-dasar-laporan-keuangan/

LAMPIRAN

Page 23: Analisa Laporan Keuangan PT Sampoerna

  Perhitungan Rasio Rata-rata Industri tahun 2008 :

1.Rasio Lancar ( Curent Ratio) rata-rata

   CR rata-rata à CR1 + CR2 + CR3    = 2,08 +

2,48 + 2,22    = 2,26

                                        3                                      3

2.Rasio Total Utang ( Debt to Equity Ratio ) rata-rata

   DER rata-rata à DER1 + DER2 +DER3    =

1,11 + 1,58 + 0,56    = 1,08

                                                 3                                       3

3.Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover ) rata-rata

   ITO rata-rata à ITO1 + ITO2 + ITO3    =

7,77 + 1,82 + 1,85    = 3,81

                                             3                                       3

4.Rasio Total Aktiva ( Total Assets Turnover ) rata-rata

   TATO rata-rata à TATO1 +

TATO2 + TATO3    = 2,69 + 1,33 + 1,26    = 1,76

                                                        3                                             3