analisa kestabilan lereng dengan dinding...

61
ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING PENAHAN TANAH SOLDIER PILE DI GEDUNG DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN TUGAS AKHIR CITRA MELINDA NIM : 150309269492 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2018

Upload: tranque

Post on 08-Mar-2019

313 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING

PENAHAN TANAH SOLDIER PILE DI GEDUNG

DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

TUGAS AKHIR

CITRA MELINDA

NIM : 150309269492

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 2: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING

PENAHAN TANAH SOLDIER PILE DI GEDUNG

DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI POLITEKNIK

NEGERI BALIKPAPAN

CITRA MELINDA

NIM : 150309269492

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 3: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

ii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda

tangan dibawah ini.

Nama : Citra Melinda

NIM : 150309269492

Program Studi : Teknik Sipil

Judul TA : Analisa Kestabilan Lereng Dengan Dinding Penahan

Tanah Soldier Pile di Gedung Direktorat Politeknik Negeri

Balikpapan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan hak

kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih media atau

memformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,

dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebanarnya.

Dibuat di : Balikpapan

Pada tanggal : 31 Juli 2018

Yang menyatakan,

Materai 6000

(Citra Melinda)

Page 4: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

iii

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING PENAHAN

TANAH SOLDIER PILE DI GEDUNG DIREKTORAT POLITEKNIK

NEGERI BALIKPAPAN

Disusun Oleh :

CITRA MELINDA

NIM : 150309269492

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Drs. Sunarno, M.Eng.

NIP. 196404131990031015

Pembimbing I

Dr. Emil Azmanajaya,ST.,MT

NIP. 197702242012121001

Pembimbing II

Karmila Achmad,ST.,MT

NIP. 197903172007012017

Penguji I

Drs. Sunarno, M.Eng.

NIP. 196404131990031015

Penguji II

Candra Irawan, S.T., M.Si.

NIP. 197701242007011010

Page 5: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Citra Melinda

Tempat/Tgl Lahir : Balikpapan, 18 Februari 1997

NIM : 150309269492

Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “ANALISA KESTABILAN

LERENG DENGAN DINDING PENAHAN TANAH SOLDIER PILE DI

GEDUNG DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN” adalah

bukan merupakan hasil karya tulis orang lain, kecuali dalam kutipan yang saya

sebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, 31 Juli 2018

Mahasiswa,

Materai 6000

Citra Melinda

NIM. 150309269492

Page 6: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

v

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta

Alm. Sumadi dan Roem Moehaimin

Saudaraku yang ku sayangi

Firnanda Prastya dan Silvina Pancarani

Inces squad

Adella Nada Delytha dan Azizah Alindiana

Para sahabatku

Assya Maulidya, Hartini Indriani, dan Rizka Ramadhan Hani

Seluruh teman 3 TS 2

Dan Para Dosen Teknik Sipil Politeknik Balikpapan

Page 7: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

vi

ABSTRACT

Ground surface does not always form a flat plane or have elevation

difference between one place to another therefor it can form a slope. Balikpapan

State Polytechnic Area has hilly contour and clay soil type. Land behind the

Directorate Building of Balikpapan State Polytechnic has a slope with fairly steep

slope. Designing the retaining walls has an important role in the planning of civil

constructions in many slopes. Unstable slopes are very dangerous for

surrounding environment. If it not carried immediately, it will potentially occur

the collapse.

This research was conducted to determine the safety factor of slope and

retaining wall using plaxis v program and geoslope program. The research

method used by doing literature study, data collection, slope stability analysis by

using selected program handling of slope stability, stability control, until

conclusion and suggestion.

Slope stability analysis of Directorate Building of Balikpapan State

Polytechnic with geoslope program before reinforcement obtained value of safety

factor < 1,5, that is 1,359. It is hereby stated that the slopes of the Directorate

building of Balikpapan State Polytechnic are unstable. The result of slope stability

analysis of the Directorate Building of Balikpapan State Polytechnic using soldier

pile retaining wall with plaxis v program indicates that all variations in diameter

and distance (∅40 cm, ∅60 cm, and ∅80 cm) have safety factor that has fulfilled

the requirements, 1,5. Then the result of deflection control calculation of soldier

pile shows that almost all variations in diameter and distance are declared safe

unless the soldier pile for diameter of 40 cm with the distance as to as in 1,4D and

1,5D is declared unsafe. So the chosen wall of land holding soldier pile with a

diameter of 60 cm and the distance from as to as is 74 cm have fulfill the

requirements of the safety factor.

Keywords: geoslope program, plaxis v program, safety factor, soldier pile

retaining wall

Page 8: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

vii

ABSTRAK

Permukaan tanah tidak selalu membentuk bidang datar atau mempunyai

perbedaan elevasi antara tempat yang satu dengan yang lain sehingga membentuk

suatu lereng. Wilayah Politeknik Negeri Balikpapan memiliki kontur yang

berbukit dan jenis tanah lempung. Lahan di belakang Gedung Direktorat

Politeknik Negeri Baikpapan yang memiliki lereng dengan kemiringan yang

cukup curam. Mendesain dinding penahan tanah mempunyai peran penting pada

perencanaan konstruksi-konstruksi sipil di lokasi yang banyak lereng. Lereng

yang tidak stabil sangat berbahaya terhadap lingkungan disekitarnya. Apabila

tidak segera dilakukan penanggulangan akan berpotensi terjadinya keruntuhan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui safety factor dari lereng dan

dinding penahan tanah menggunakan program plaxis v dan program geoslope.

Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara melakukan studi literature,

pengumpulan data, analisis stabilitas lereng dengan menggunakan program yang

dipilih penanganan stabilitas lereng, kontrol stabilitas, sampai dengan kesimpulan

dan saran.

Analisis stabilitas lereng Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan

dengan program geoslope sebelum adanya perkuatan didapat nilai safety factor <

1,5, yaitu 1,359. Dengan ini dinyatakan bahwa lereng Gedung Direktorat

Politeknik Negeri Balikpapan tidak stabil. Hasil analisis stabilitas lereng Gedung

Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan menggunakan dinding penahan tanah

soldier pile dengan program plaxis v menunjukkan bahwa semua variasi diameter

dan jarak (∅40 cm, ∅60 cm, dan ∅80 cm) memiliki safety factor yang telah

memenuhi persyaratan, yaitu > 1,5. Kemudian hasil dari perhitungan kontrol

lendutan soldier pile menunjukkan bahwa hampir semua variasi diameter dan

jarak dinyatakan aman kecuali soldier pile diameter 40 cm dengan jarak as ke as

1,4D dan 1,5D dinyatakan tidak aman. Sehingga dipilih dinding penahan tanah

soldier pile dengan diameter 60 cm dan jarak as ke as 74 cm yang telah

dinyatakan telah memenuhi syarat safety factor.

Kata kunci : dinding penahan tanah soldier pile, program geoslope, program

plaxis v, safety factor

Page 9: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Analisa

Kestabilan Lereng Dengan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile di Gedung

Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan”.

Tugas akhir ini disusun sebagai persyaratan akademik untuk

menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Sipil di

Politeknik Negeri Balikpapan.

Dalam penyusunan tugas akhir ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan

dan keterlibatan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan

terima kasih dan hormat kepada:

1. Bapak Ramli,S.E,M.M, selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Drs. Sunarno, M.Eng, selaku ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Negeri Balikpapan.

3. Bapak Dr. Emil Azmanajaya,ST.,MT, selaku dosen pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan dan arahan hingga terselesaikannya penyusunan Tugas

Akhir ini.

4. Ibu Karmila Achmad,ST.,MT, selaku dosen pembimbing 2 yang telah

memberikan bimbingan dan arahan pula sehingga Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Almarhum Ayahanda Sumadi dan Ibunda Roem Moehaimin yang telah

memberikan doa dan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

6. Sahabat seperjuangan Adella Nada Delytha dan Azizah Alindiana yang telah

membantu saya menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa/i Jurusan Teknik Sipil 2 angkatan 2015 Politeknik

Negeri Balikpapan yang telah banyak membantu penulisan dan ide-ide

cemerlangnya untuk membantu menyempurnakan Tugas Akhir ini.

8. Serta seluruh pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

konstribusi besar dalam penyusunan tugas akhir ini hingga selesai.

Page 10: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

ix

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah karya yang sempurna,

dan masih banyak ditemui kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan

masukan yang membangun sangat diharapkan.

Balikpapan, 31 Juli 2018

Citra Melinda

Page 11: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

x

DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................i

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 4

2.1 Lereng .................................................................................................... 4

2.2 Pola Pergerakan Lereng .......................................................................... 5

2.3 Konsep Kestabilan Lereng ...................................................................... 5

2.4 Faktor–Faktor Penyebab Kelongsoran Lereng ........................................ 6

2.4.1 Faktor Pengaruh Luar ............................................................................. 6

2.4.2 Faktor Pengaruh Dalam .......................................................................... 6

2.5 Jenis–Jenis Longsoran Lereng ................................................................ 7

2.5.1 Longsoran Translasi ............................................................................... 8

2.5.2 Longsoran Rotasi ................................................................................... 8

2.5.3 Pergerakan Blok ..................................................................................... 9

2.5.4 Runtuhan Batu ....................................................................................... 9

2.5.5 Rayapan Tanah ..................................................................................... 10

2.5.6 Aliran Bahan Rombakan ...................................................................... 10

2.6 Dinding Penahan Tanah ....................................................................... 11

2.7 Macam-macam Dinding Penahan Tanah............................................... 12

2.7.1 Dinding Penahan Tanah Tipe Gravitasi (Gravity Wall) ......................... 12

2.7.2 Dinding Penahan Tanah Tipe Semi Gravitasi (Semi Gravity Wall)........ 12

2.7.3 Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever (Cantilever Retaining Wall) .. 13

2.7.4 Dinding Penahan Tanah Tipe Counterfort ............................................ 14

2.7.5 Dinding Penahan Tanah Tipe Krib ....................................................... 14

2.7.6 Dinding Penahan Tanah Tipe Buttress .................................................. 15

2.7.7 Dinding Penahan Tanah Soldier Pile .................................................... 16

2.7.8 Dinding Penahan Tanah Tipe Turap ..................................................... 17

2.8 Kelebihan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile ................................... 18

2.9 Kekurangan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile ................................ 18

2.10 Tekanan Tanah Lateral ......................................................................... 18

2.10.1 Tekanan Tanah dalam Keadaan Diam................................................... 19

2.10.2 Tekanan Tanah dalam Keadaan Aktif ................................................... 19

Page 12: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

xi

2.10.3 Tekanan Tanah dalam Keadaan Pasif ................................................... 20

2.11 Teori Rankine....................................................................................... 21

2.12 Safety Factor ........................................................................................ 21

2.13 Program Geoslope ................................................................................ 22

2.14 Program Plaxis ..................................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN .................................................. 24

3.1 Jenis Penulisan ..................................................................................... 24

3.2 Tempat Perencanaan ............................................................................ 24

3.3 Waktu Perencanaan .............................................................................. 25

3.4 Data Lapangan ..................................................................................... 26

3.5 Penggunaan Program Geoslope ............................................................ 26

3.5.1 Pengaturan Awal Program Geoslope .................................................... 26

3.5.2 Membuat Sketsa Gambar...................................................................... 27

3.5.3 Analysis Setting .................................................................................... 28

3.5.4 Mendefinisikan Parameter Tanah ......................................................... 30

3.5.5 Menentukan Parameter Tiap Lapisan Tanah ......................................... 30

3.5.6 Memeriksa Masukan Data .................................................................... 31

3.5.7 Solving The Problem ............................................................................ 32

3.5.8 Menyimpan Data .................................................................................. 33

3.6 Metode Penelitian................................................................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 36

4.1 Data Lapangan ..................................................................................... 36

4.2 Analisa Stabilitas Lereng Dengan Program Geoslope ........................... 37

4.3 Analisa Stabilitas Lereng Dengan Program Plaxis V ............................. 38

4.4 Kontrol Lendutan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile ........................ 39

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 44

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 44

5.2 Saran .................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 46

Page 13: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Longsoran Translasi .......................................................................... 8

Gambar 2.2 Longsoran Rotasi .............................................................................. 8

Gambar 2.3 Pergerakan Blok ............................................................................... 9

Gambar 2.4 Runtuhan Batu .................................................................................. 9

Gambar 2.5 Rayapan Tanah ............................................................................... 10

Gambar 2.6 Aliran Bahan Rombakan ................................................................. 10

Gambar 2.7 Dinding Penahan Tanah Tipe Gravitasi ........................................... 12

Gambar 2.8 Dinding Penahan Tanah Tipe Semi Gravitasi .................................. 13

Gambar 2.9 Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever (Cantilever retaining wall)

.......................................................................................................................... 13

Gambar 2.10 Dinding Penahan Tanah Tipe Counterfort ..................................... 14

Gambar 2.11 Dinding Penahan Tanah Krib ........................................................ 15

Gambar 2.12 Dinding Penahan Tanah Tipe Buttress .......................................... 16

Gambar 2.13 Dinding Penahan Tanah Soldier Pile ............................................. 17

Gambar 2.14 Dinding Penahan Tanah Tipe Turap .............................................. 17

Gambar 2.15 Tekanan Tanah saat Diam ............................................................. 19

Gambar 2.16 Tekanan Tanah Aktif .................................................................... 20

Gambar 2.17 Tekanan Tanah Pasif ..................................................................... 20

Gambar 3.1 Lokasi Perencanaan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile ............... 24

Gambar 3.2 Kondisi Tanah di Lokasi Belakang Gedung Direktorat Politeknik

Negeri Balikpapan ............................................................................................. 25

Gambar 3.3 Jendela pengaturan ukuran kertas kerja ........................................... 26

Gambar 3.4 Jendela pengaturan ukuran skala gambar......................................... 27

Gambar 3.5 Jendela pengaturan jarak grid .......................................................... 27

Gambar 3.6 Permodelan lereng pada titik (0,0) .................................................. 28

Gambar 3.7 Jendela menyimpan file autocad dengan format DFX ..................... 28

Gambar 3.8 Jendela KeyIn Analysis menentukan MAT ...................................... 29

Gambar 3.9 Jendela untuk menentukan bidang longsor ...................................... 29

Gambar 3.10 Jendela untuk menentukan metode apa yang digunakan untuk

analisis kestabilan lereng.................................................................................... 30

Gambar 3.11 Jendela untuk menginput material................................................. 30

Gambar 3.12 Jendela draw material ................................................................... 31

Gambar 3.13 Kondisi lereng dengan penggambaran slip surface ........................ 31

Gambar 3.14 Jendela verifikasi data masukan .................................................... 32

Gambar 3.15 Jendela perhitungan SOLVE .......................................................... 32

Gambar 3.16 Jendela menyimpan data ............................................................... 33

Gambar 3.17 Diagram Alir Analisis Stabilitas Lereng Gedung Direktorat .......... 34

Gambar 4.1 Peta Kontur di Wilayah Gedung Direktorat Politeknik Negeri

Balikpapan ......................................................................................................... 36

Gambar 4.2 Output Nilai FK dan Penampang Longsoran Dengan Metode

Morgenstern-Price ............................................................................................. 37

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Safety Factor Dengan Lambda ................ 38

Gambar 4.4 Hasil Output Analisis Stabilitas Lereng ........................................... 38

Gambar 4.5 Layout Lokasi Dinding Penahan Tanah Soldier Pile ........................ 41

Page 14: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

xiii

Gambar 4.6 Detail Dinding Penahan Tanah Soldier Pile .................................... 41

Gambar 4.7 Detail A-A Dinding Penahan Tanah Soldier pile ............................. 42

Gambar 4.8 Penampang Soldier Pile .................................................................. 42

Gambar 4.9 Potongan A Dinding Penahan Tanah Soldier Pile............................ 43

Page 15: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu rencana pekerjaan yang akan dilakukan ................................... 25

Tabel 4.1 Data Properties Tanah ........................................................................ 36

Tabel 4.2 Hasil Output Perhitungan Analisa Stabilitas Soldier Pile Dengan

Beberapa Variasi Diameter dan Jarak ................................................................. 39

Tabel 4.3 Lendutan Pada Dinding Penahan Tanah Soldier Pile Dengan Beberapa

Variasi Diameter dan Jarak ................................................................................ 40

Page 16: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permukaan tanah tidak selalu membentuk bidang datar atau mempunyai

perbedaan elevasi antara tempat yang satu dengan yang lain sehingga membentuk

suatu lereng. Lereng merupakan suatu kondisi topografi yang banyak dijumpai

pada berbagai pekerjaan konstruksi sipil. Lereng dapat terjadi secara alami

maupun sengaja dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Balikpapan

merupakan daerah dengan topografi berupa perbukitan, serta mempunyai ciri

litology yang didominasi oleh facies delta berupa batulempung dan batupasir serta

pasir kuarsa lepas (loose materials), dimana kondisi hidrogeologi pada sebagian

daerah lereng merupakan daerah penurapan (discharge area), yang dicirikan oleh

exfilltrasi berupa mata air atau sumur artesis yang menandai adanya akuifer

tertekan dengan tekanan pizometrik lebih tinggi dari muka air tanah. Interaksi

semua faktor tersebut seringkali menyebabkan gerakan tanah dan penurunan tanah

yang pada daerah pemukiman ataupun badan jalan. Fenomena gerakan tanah

tersebut sering menyebabkan terjadinya bencana dan menggangu aktivitas kota

dan juga menyebabkan kerugian ekonomi.

Pada wilayah Politeknik Negeri Balikpapan memiliki kontur yang berbukit

dan jenis tanah lempung. Lahan di belakang Gedung Direktorat Politeknik Negeri

Baikpapan yang memiliki lereng dengan kemiringan yang cukup curam akibat

longsornya tanah di lahan tersebut, yang merupakan imbas dari pemotongan lahan

dan perataan lahan pada saat pembangunan Gedung Serbaguna. Tanah lereng

telah mengalami pergerakan-pergerakan kelongsoran yang cukup signifikan.

Dampak yang terjadi dari penurunan lereng tersebut adalah beberapa

keretakan pada Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan dan penurunan

yang mencolok pada selasar-selasar di tepi Gedung Direktorat Politeknik Negeri

Balikpapan. Mendesain dinding penahan tanah mempunyai peran penting pada

perencanaan konstruksi-konstruksi sipil di lokasi yang banyak lereng. Lereng

yang tidak stabil sangat berbahaya terhadap lingkungan disekitarnya. Apabila

tidak segera dilakukan penanggulangan akan berpotensi terjadinya keruntuhan

Page 17: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

2

pada Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan bahkan dapat

menimbulkan korban jiwa. Sehingga perlu dibuat dinding penahan tanah agar

dapat menahan gaya tekanan aktif lateral suatu tanah maupun air.

Jenis dinding penahan tanah yang digunakan adalah dinding penahan tanah

soldier pile. Keuntungan menggunakan dinding penahan tanah soldier pile yaitu

dapat menahan tekanan lateral tanah aktif pada konstruksi bawah tanah seperti

pada konstruksi basement suatu bangunan.

Dari permasalahan tersebut penulis akan menjadikan sebuah tugas akhir dengan

judul “Analisa Kestabilan Lereng Dengan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile di

Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan”.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul Tugas Akhir yaitu “Analisis Kestabilan Lereng

Dengan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile di Gedung Direktorat Politeknik

Negeri Balikapapan” maka rumusan masalah sebagai berikut :

1. Berapa dimensi dinding penahan tanah pada Gedung Politeknik Negeri

Balikpapan ?

2. Berapa nilai safety factor sebelum adanya perkuatan terhadap bangunan

existing dengan menggunakan dinding penahan tanah soldier pile ?

3. Berapa nilai safety factor setelah adanya perkuatan terhadap bangunan existing

dengan menggunakan dinding penahan tanah soldier pile ?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan dan keterbatasan

pengetahuan penulis, maka penulis membatasi masalah yang nantinya akan

dijadikan bahan acuan pembahasan tersebut. Batasan masalah sebagai berikut :

1. Tanah yang di teliti adalah di kawasan Gedung Direktorat Politeknik Negeri

Balikpapan.

2. Data sondir dan data properties tanah yang digunakan merupakan data

sekunder dari pengujian sebelumnya.

3. Data kontur tanah yang digunakan adalah data tahun 2015.

Page 18: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

3

4. Perencanaan perkuatan tanah dengan menggunakan dinding penahan tanah

soldier pile.

5. Program aplikasi yang dilakukan dengan GeoSlope dan Plaxis V.

6. Tidak dipengaruhi muka air tanah.

7. Rencana Anggaran Biaya tidak diperhitungkan.

8. Tidak dipengaruhi adanya gempa.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan yang dapat diambil dari penulisan Tugas Akhir

ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat menetukan dimensi dinding penahan tanah soldier pile dan perencanaan

yang tepat agar terhindar dari kegagalan struktur.

2. Untuk mendapatkan nilai safety factor sebelum adanya dinding penahan tanah

terhadap bangunan existing.

3. Untuk mendapatkan nilai safety factor setelah adanya dinding penahan tanah

terhadap bangunan existing.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diambil selama penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengetahui nilai safety factor yang terdapat pada lereng tersebut.

2. Mendapatkan perancanaaan dinding penahan tanah soldier pile yang aman dari

kegagalan struktur dan dimensi struktur yang efisien. Dapat direkomendasikan

oleh Politeknik Negeri Balikpapan.

Page 19: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Lereng

Lereng adalah suatu bidang di permukaan tanah yang menghubungkan

permukaan tanah yang lebih tinggi dengan permukaan tanah yang lebih rendah.

Lereng dapat terbentuk secara alami dan dapat juga dibuat oleh manusia. Dalam

bidang Teknik Sipil, ada tiga jenis lereng yaitu :

1. Lereng alam, yaitu lereng yang terbentuk karena proses-proses alam, misalnya

lereng suatu bukit.

2. Lereng yang dibuat dengan tanah asli, misalnya apabila tanah dipotong untuk

pembuatan jalan atau saluran air untuk keperluan irigasi.

3. Lereng yang dibuat dari tanah yang dipadatkan, sebagai tanggul untuk jalan

atau bendungan tanah.

Pada ketiga jenis lereng ini kemungkinan untuk terjadi longsor selalu ada,

karena dalam setiap kasus tanah yang tidak rata akan menyebabkan komponen

gravitasi dari berat memiliki kecenderungan untuk menggerakkan massa tanah

dari elevasi lebih tinggi ke elevasi yang lebih rendah. Pada tempat dimana

terdapat dua permukaan tanah yang berbeda ketinggiannya, maka akan ada gaya-

gaya yang bekerja mendorong sehingga tanah yang lebih tinggi kedudukannya

cenderung bergerak kearah bawah. Disamping gaya yang mendorong ke bawah

terdapat pula gaya-gaya dalam tanah yang bekerja menahan/melawan sehingga

kedudukan tanah tersebut tetap stabil. Gaya–gaya pendorong berupa gaya berat,

gaya tiris/muatan dan gaya-gaya inilah yang menyebabkan kelongsoran. Gaya-

gaya penahan berupa gaya gesekan/geseran, lekatan (dari kohesi), kekuatan geser

tanah. Jika gaya-gaya pendorong lebih besar dari gaya-gaya penahan, maka tanah

akan mulai runtuh dan akhirnya terjadi keruntuhan tanah sepanjang bidang yang

menerus dan massa tanah diatas bidang yang menerus ini akan longsor. Peristiwa

ini disebut sebagai keruntuhan lereng.

Page 20: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

5

2.2 Pola Pergerakan Lereng

Bentuk bidang gelincir yang umum dan sering dijumpai adalah bentuk

bidang gelincir yang mendekati bentuk busur lingkaran. Tanah yang longsor

demikian disebut rotational slide yang bersifat berputar. Ada juga tanah longsor

yang terjadi pada bidang gelincir yang hampir lurus dan sejajar dengan muka

tanah. Longsor yang demikian disebut translational slide, yaitu bersifat bergerak

pada satu jurusan. Biasa terjadi bilamana terdapat lapisan agak keras yang sejajar

dengan permukaan lereng. Ada juga longsoran yang terjadi akibat adanya aksi

dari dekat. Biasa terjadi pada lereng alam atau buatan dimana lapisan tanah yang

longsor pada bidang tanah yang jelek. Longsor ini disebut longsor blok atau baji.

Ada juga bentuk longsor mengalir karena adanya pergerakan lateral pada semua

arah atau karena perbedaan kekentalan (viskositas) massa tanah.

2.3 Konsep Kestabilan Lereng

Gerakan tanah merupakan suatu gerakan menuruni lereng oleh massa

tanah dan atau bantuan penyusun lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau

bantuan penyusun lereng tersebut. Definisi diatas menunjukkan bahwa massa

yang bergerak dapat berupa massa tanah, massa batuan atau pencampuran antara

massa tanah dan batuan penyusun lereng. Apabila massa yang bergerak ini

didominasi oleh massa tanah dan gerakannya melalui suatu bidang pada lereng,

baik berupa bidang miring ataupun lengkung, maka proses pergerakan tersebut

disebut sebagai longsoran tanah. Analisis stabilitas tanah pada permukaan tanah

ini disebut dengan analisis stabilitas lereng. Analisis stabilitas lereng meliputi

konsep kemantapan lereng yaitu penerapan pengetahuan mengenai kekuatan geser

tanah. Keruntuhan geser pada tanah dapat terjadi akibat gerak relatif antar

butirnya. Karena itu kekuatannya tergantung pada gaya yang bekerja antar

butirnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kekuatan geser terdiri atas :

1. Bagian yang bersifat kohesif, tergantung pada macam tanah dan ikatan

butirnya.

2. Bagian yang bersifat gesekan, yang sebanding dengan tegangan efektif yang

bekerja pada bidang geser (Das, 1994).

Page 21: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

6

2.4 Faktor–Faktor Penyebab Kelongsoran Lereng

Faktor-faktor penyebab ketidakstabilan lereng menurut Terzaghi (1950)

dapat dibagi dalam dua kelompok utama, yaitu faktor pengaruh luar dan faktor

pengaruh dalam.

2.4.1 Faktor Pengaruh Luar

Faktor pengaruh luar ini terjadi karena meningkatnya tegangan geser yang

bekerja dalam tanah sehingga FK < 1,5.

1. Tegangan Horisontal turun, kondisi ini sering terjadi bila :

a. Kaki lereng tererosi oleh aliran air sungai atau aliran air hujan

b. Galian

c. Pembongkaran sheetpile atau tembok penahan

2. Peningkatan tegangan vertikal :

a. Air hujan tertahan di atas lereng

b. Timbunan deposit halus

c. Timbunan tanah

d. Berat bangunan dan lain-lain

3. Pergerakan Tektonik

Pergerakan tektonik yang timbul dapat merubah keadaan geometri lereng.

Pelandaian lereng berarti memperstabil. Sebaliknya penegakkan lereng

mengurangi kestabilan.

4. Gempa Bumi

Pada waktu terjadi gempa bumi dua buah gelombang merambat naik dari

permukaan batuan ke permukaan tanah. Sebelum mencapai permukaan tanah,

rambatan gelombang melewati berbagai lapisan, sehingga menimbulkan

perubahan pada sistim tegangan semula.

2.4.2 Faktor Pengaruh Dalam

Penurunan kekuatan geser tanah yang sering sekali terjadi pada longsoran

tanah merupakan bagian yang paling sulit diperkirakan secara teliti dan

penyebab–penyebabnya adalah :

Page 22: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

7

1. Kondisi Awal

Faktor-faktor yang dapat menurunkan kekuatan geser tanah dari keadaan

semula adalah kondisi struktur geologi dan geometri lereng.

a. Kondisi dimana material dapat menjadi lemah (weak) bila terjadi peningkatan

kadar air. Hal ini terjadi pada tanah lempung (over consolidated/OC dan

Heavily Over Consolidated/HOC), tanah vulkanis (tanah tuff) dan tanah

lempung organik.

b. Struktur Geologi dan geometri lereng :

1) Bidang diskontinuitas seperti sesar, bidang perlapisan, joint, cermin sesar

dan brecciaci.

2) Lapisan yang berada di atas tanah lempung yang lemah.

3) Lapisan yang terdiri dari permeable seperti pasir dan lapisan impermeable

seperti lempung, berselang seling.

2. Pelapukan dan reaksi physicochemical lainnya

a. Hidrasi dan mineral lempung, seperti absorbsi air oleh mineral lempung

sehingga kadar air meningkat. Hal ini biasanya diikuti dengan penurunan

harga kohesi, contohnya lempung montmorillonit.

b. Penyusutan tanah lempung akibat perubahan temperatur dapat menimbulkan

retakan susut, sehingga kohesi tanah menurun dan memberi kesempatan air

mengalir masuk ke dalamnya.

c. Erosi oleh air pada tanah lempung dispersif menyebabkan terbentuknya

rongga yang menurunkan kekuatan geser tanah.

3. Perubahan berat volume dan tekanan air pori

a. Berat volume yang menjadi jenuh mengurangi tegangan efektif tanah

sehingga dengan sendirinya kekuatan geser berkurang.

b. Muka air naik karena air hujan, reservoir dan lainnya.

2.5 Jenis–Jenis Longsoran Lereng

Kelongsoran lereng bisa terdiri dari berbagai proses dan faktor-faktor yang

memicunya. Hal ini bisa dibedakan berdasarkan bentuk dari kelongsoran, jenis

material longsoran dan umur atau tahap perkembangan tanah. Pemahaman

terhadap jenis-jenis gerakan lereng adalah sangat penting karena menentukan

Page 23: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

8

metode analisa kestabilan yang paling tepat dan faktor-faktor apa yang perlu

diketahui untuk melakukan perhitungan.

2.5.1 Longsoran Translasi

Tanah longsor jenis ini merupakan kondisi umum dimana bergeraknya

material tanah pada kondisi tanah yang bertopografi rata atau menggelombang

landai. Jadi, pada daerah tanah yang landai pun bisa terjadi tanah longsor ini

terutama jika berbagai penyebab tanah longsor sudah mulai nampak, seperti pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1 Longsoran Translasi

Sumber: Cruden dan Varnes. (1992)

2.5.2 Longsoran Rotasi

Tanah longsor jenis ini merupakan pergerakan material tanah yang terejadi

didalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran atau

rotasi di dalam bidang cekungan tersebut. Pada bidang cekung yang terkena

longsoran dapat menjadi hal yang sangat berbahaya apalagi jika ada pemukiman

di atasnya karena akan rawan tertimbun dan mengakibatkan korban jiwa, seperti

pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Longsoran Rotasi

Sumber: Cruden dan Varnes. (1992)

Page 24: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

9

2.5.3 Pergerakan Blok

Pergerakan blok ini merupakan pergerakan batuan yang ada didalam tanah

pada bidang yang datar atau landai. Kondisi ini juga seringkali dinamakan dengan

longsoran blok batu dengan jumlah batu yang biasanya tidak sedikit, akan sangat

berbahaya bagi manusia jika terkena longsoran ini karena sebagian besar

materialnya adalah batuan, seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Pergerakan Blok

Sumber: Cruden dan Varnes. (1992)

2.5.4 Runtuhan Batu

Runtuhan batu merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan batu secara

langsung dan terjun bebas dari atas kebawah. Hal ini biasanya terjadi pada bukit

yang terjal dengan lereng yang cukup curam dan sering ditemukan ditebing

pantai. Jika dibawah tebing ini terdapat pemukiman warga maka akan sangat

berbahaya karena material yang jatuh biasanya berupa batu besar yang pasti akan

membuat kerusakan pada apa yang dijatuhinya, seperti pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Runtuhan Batu

Sumber: Cruden dan Varnes. (1992)

Page 25: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

10

2.5.5 Rayapan Tanah

Tanah longsor jenis ini terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan

tanah yang sangat lambat dan halus. Ini biasanya terjadi pada tanah yang memiliki

butiran kecil halus dan memiliki struktur yang cukup kasar, biasanya jenis tanah

longsor ini hampir tidak bisa dikenali dan kalau longsor sudah terjadi didalam

waktu yang cukup lama baru bisa dikenali dengan miringnya tiang listrik, rumah

dan lainnya yang berada diatasnya, seperti pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Rayapan Tanah

Sumber: Cruden dan Varnes. (1992)

2.5.6 Aliran Bahan Rombakan

Aliran bahan rombakan kondisi ini terjadi karena adanya pergerakan tanah

dan materialnya yang disebabkan oleh dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan

dari aliran air sendiri akan sangat tergantung pada kemiringan lereng, volume air,

tekanan air, kecepatan air, serta jenis material tanah itu sendiri, apakah mudah

terangkut air atau tidak. Gerakan dari tanah longsor ini cepat dan bisa mencapai

seluruh lembah dengan jarak ratusan meter jauhnya. Bahkan jarak yang bisa

ditempuhnya bisa dalam jumlah yang sangat banyak dan jaraknya ribuan meter.

Jika ini terjadi bisa merusak berbagai hal yang dilewatinya pasti akan terhanyut.

Jenis tanah longsor ini biasanya terjadi pada lereng gunung berapi dan

menyebabkan banyak korban jiwa, seperti pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Aliran Bahan Rombakan

Sumber: Cruden dan Varnes. (1992)

Page 26: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

11

2.6 Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan yang dibangun untuk

mencegah keruntuhan tanah yang curam atau lereng yang dibangun di tempat di

mana kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri,

dipengaruhi oleh kondisi gambaran topografi tempat itu, bila dilakukan pekerjaan

tanah seperti penanggulan atau pemotongan tanah. Secara umum fungsi dari

dinding penahan tanah adalah untuk menahan besarnya tekanan tanah akibat

parameter tanah yang buruk sehingga longsor bisa dicegah, serta untuk

melindungi kemiringan tanah dan melengkapi kemiringan dengan pondasi yang

kokoh.

Dinding-dinding penahan adalah konstruksi yang digunakan untuk

memberikan stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisi massa bahannya tidak

memiliki kemiringan alami, dan juga digunakan untuk menahan atau menopang

timbunan tanah atau onggokan material lainnya (Bowles, 1999 : 49).

Menurut Hary Christady Hardiyatmo, dinding penahan tanah yaitu suatu

bangunan yang digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan

oleh tanah urug atau tanah asli yang labil. Jenis konstruksi antara lain pasangan

batu dengan mortar, pasangan batu kosong, beton, kayu dan sebagainya dengan

mengandalkan berat konstruksi untuk melawan benda-benda yang bekerja.

Bangunan ini banyak digunakan pada proyek-proyek : irigasi, jalan raya,

pelabuhan, dan lain-lainnya. Elemen-elemen fondasi, seperti bangunan ruang

bawah tanah (basement), pangkal jembatan (abutment), selain berfungsi sebagai

bagian bawah dari struktur, berfungsi juga sebagai penahan tanah sekitarnya.

Kestabilan dinding penahan tanah diperoleh terutama dari berat sendiri struktur

dan berat tanah yang berada diatas pelat pondasi. Besar dan distribusi tekanan

tanah pada dinding penahan tanah, sangat bergantung pada gerakan kearah tanah

relatif terhadap dinding.

Dinding penahan tanah terbuat dari 2 jenis bahan, antara lain :

1. Beton (cantilever walls)

2. Batu kali (gravity walls)

Page 27: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

12

2.7 Macam-macam Dinding Penahan Tanah

Macam–macam dinding penahan di golongkan menurut bahan–bahan yang

digunakan untuk bentuk bangunannya.

2.7.1 Dinding Penahan Tanah Tipe Gravitasi (Gravity Wall)

Dinding ini dibuat dari beton tidak bertulang atau pasangan batu,

terkadang pada dinding jenis ini dipasang tulangan pada permukaan dinding untuk

mencegah retakan permukaan akibat perubahan temperatur, seperti pada gambar

2.7.

Gambar 2.7 Dinding Penahan Tanah Tipe Gravitasi

Sumber : Hary Christady Hardiyatmo (2014)

2.7.2 Dinding Penahan Tanah Tipe Semi Gravitasi (Semi Gravity Wall)

Dinding Semi Gravitasi adalah dinding gravitasi yang berbentuk agak

ramping. Karena ramping, pada strukturnya diperlukan penulangan beton namun

hanya pada bagian dinding saja. Tulangan beton yang berfungsi sebagai pasak

dipasang untuk menghubungkan bagian dinding dan pondasi, seperti pada gambar

2.8.

Page 28: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

13

Gambar 2.8 Dinding Penahan Tanah Tipe Semi Gravitasi

Sumber : Yusriadimappeasse.blogspot.co.id

2.7.3 Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever (Cantilever Retaining Wall)

Dinding ini terdiri dari kombinasi dinding dengan beton bertulang yang

berbentuk huruf T. Ketebalan dari kedua bagian relatif tipis dan secara penuh

diberi tulangan untuk menahan momen dan gaya lintang yang bekerja pada

dinding tersebut. Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding

penahan dan berat tanah diatas tumit tapak (hell). Terdapat 3 bagian struktur yang

berfungsi sebagai kantilever, yaitu bagian dinding vertikal (steem), tumit tapak

dan ujung kaki tapak (toe). Biasanya ketinggian dinding ini tidak lebih dari 6–7

meter, seperti pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever (Cantilever retaining wall)

Sumber : Hary Christady Hardiyatmo (2014)

Page 29: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

14

2.7.4 Dinding Penahan Tanah Tipe Counterfort

Dinding ini terdiri dari dinding beton bertulang tipis yang di bagian dalam

dinding pada jarak tertentu didukung oleh pelat/dinding vertikal yang disebut

counterfort (dinding penguat). Ruang di atas pelat pondasi diisi dengan tanah

urug. Apabila tekanan tanah aktif pada dinding vertikal cukup besar, maka bagian

dinding vertikal dan tumit perlu disatukan. Kontrafort berfungsi sebagai pengikat

tarik dinding vertical dan ditempatkan pada bagian timbunan dengan interval

jarak tertentu. Dinding kontrafort akan lebih ekonomis digunakan bila ketinggian

dinding lebih dari 7 meter, seperti pada gambar 2.10.

Gambar 2.10 Dinding Penahan Tanah Tipe Counterfort

Sumber : Yusriadimappeasse.blogspot.co.id

2.7.5 Dinding Penahan Tanah Tipe Krib

Dinding Krib terdiri dari balok-balok beton yang disusun menjadi dinding

penahan, seperti pada gambar 2.11.

Page 30: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

15

Gambar 2.11 Dinding Penahan Tanah Krib

Sumber : Hary Christady Hardiyatmo (2010)

2.7.6 Dinding Penahan Tanah Tipe Buttress

Dinding Buttress hampir sama dengan dinding kontrafort, hanya bedanya

bagian kontrafort diletakkan di depan dinding. Dalam hal ini, struktur kontrafort

berfungsi memikul tegangan tekan. Pada dinding ini, bagian tumit lebih pendek

dari pada bagian kaki. Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding

penahan dan berat tanah diatas tumit tapak. Dinding ini dibangun pada sisi

dinding di bawah tertekan untuk memperkecil gaya irisan yang bekerja pada

dinding memanjang dan pelat lantai. Dinding ini lebih ekonomis untuk ketinggian

lebih dari 7 meter. Kelemahan dari dinding ini adalah penahannya yang lebih sulit

daripada jenis lainnya dan pemadatan dengan cara rolling pada tanah di bagian

belakang adalah jauh lebih sulit. Seperti pada gambar 2.12.

Page 31: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

16

Gambar 2.12 Dinding Penahan Tanah Tipe Buttress

Sumber : Yusriadimappeasse.blogspot.co.id (2013)

2.7.7 Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Soldier pile adalah dinding penahan tanah pada suatu galian yang terdiri

dari rangkaian/barisan bored pile yang terbuat dari beton yang dicor ditempat.

Soldier pile merupakan konstruksi dinding penahan tanah yang digunakan untuk

menahan tekanan lateral tanah aktif pada konstruksi bawah tanah seperti pada

konstruksi basement suatu bangunan. Sebagai struktur penahan tanah, soldier pile

dapat digunakan pada hampir semua jenis tanah dan segala jenis lapangan. Pada

lahan yang padat dan ramai, soldier pile cocok digunakan karena tidak

menimbulkan kebisingan dalam pelaksanaannya. Kedalaman dan diameter soldier

pile tergantung dari perhitungan kekuatan, berdasarkan ketinggian basement, jenis

tanah dan perkiraan beban horizontal yang ada.

Page 32: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

17

Gambar 2.13 Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Sumber : Franki Foundations

2.7.8 Dinding Penahan Tanah Tipe Turap

Dinding penahan tipe turap merupakan jenis konstruksi yang banyak

digunakan untuk menahan tekanan tanah aktif lateral tanah pada timbunan

maupun untuk membendung air. Jenis konstruksi tipe turap umumnya terbuat dari

material beton pra tegang baik berbentuk corrugate-flat maupun dari material

baja. Konstruksi dinding penahan tipe turap berbentuk ramping dengan

mengandalkan tahanan jepit pada kedalaman tancapnya dan dapat pula

dikombinasikan dengan sistem angkur yang disesuaikan dengan hasil

perancangan. Dalam pelaksanaannya kedalaman tancap turap dapat mencapai

elevasi sampai tanah keras.

Gambar 2.14 Dinding Penahan Tanah Tipe Turap

Sumber : Franki Foundations

Page 33: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

18

2.8 Kelebihan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Adapun kelebihan dari dinding penahan tanah soldier pile adalah sebagai

berikut :

1. Dapat menahan gaya atau beban horizontal yang ditimbulkan dari tekanan

tanah maupun air.

2. Dapat menahan tanah bangunan existing yang berada disebelah proyek

pembangunan, agar tidak mengakibatkan tanah pada galian longsor dan

dinding bangunan existing tidak runtuh.

3. Dapat dipasang menembus batuan.

4. Pelaksanaan dinding penahan tanah soldier pile sangat mudah dan desainnya

lebih sederhana.

5. Pemasangan atau proses pelaksanaan tidak menimbulkan gangguan suara dan

getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya.

2.9 Kekurangan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Adapun kekurangan dari dinding penahan tanah soldier pile adalah sebagai

berikut :

1. Pengecoran soldier pile dipengaruhi kondisi cuaca.

2. Pengecoran beton agak sulit apabila dipengaruhi air tanah karena mutu beton

tidak dapat dikontrol dengan baik.

3. Tidak dapat digunakan dalam kondisi permukaan air yang tinggi tanpa

pengeringan yang ekstensif.

2.10 Tekanan Tanah Lateral

Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan

tanah di belakang struktur penahan tanah. Untuk merancang dinding penahan

tanah diperlukan pengetahuan mengenai tekanan tanah lateral. Besar dan

distribusi tekanan tanah pada dinding penahan tanah sangat bergantung pada

regangan lateral tanah relatif terhadap dinding. Dalam beberapa hal, hitungan

tanah lateral ini didasarkan pada kondisi regangannya. Jika analisis tidak sesuai

dengan apa yang sebenarnya terjadi, maka akan mengakibatkan kesalahan

Page 34: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

19

perencanaan. Untuk itu, pengertian tentang hubungan regangan lateral dengan

tekanan tanah pada dinding sangat dibutuhkan.

2.10.1 Tekanan Tanah dalam Keadaan Diam

Ditinjau suatu dinding penahan tanah dengan permukaan tanah mendatar

mula-mula dinding dan tanah urug di belakangnya pada kondisi diam, sehingga

tanah pada kedudukan ini masih dalam kondisi elastis. Pada kondisi ini tekanan

tanah pada dinding akan berupa tekanan tanah saat diam (earth pressure at rest)

dan tekanan tanah lateral (horizontal) pada dinding, pada kedalaman tertentu (z),

seperti pada gambar 2.13 dinyatakan oleh persamaan :

𝜎ℎ = 𝐾0𝜎𝑣 = 𝐾0𝑧𝑦 ....…………………………....…………………. (2.1)

Dengan :

𝐾0 = koefisien tekanan saat diam

y = berat volume tanah

z = kedalaman tertentu

Gambar 2.15 Tekanan Tanah saat Diam

Sumber : Alizaka.blogspot.co.id

2.10.2 Tekanan Tanah dalam Keadaan Aktif

Jika kemudian dinding penahan tanah bergeser menjauhi timbunannya dan

diikuti oleh gerakan tanah di belakang dinding, maka tekanan tanah lateral pada

dinding akan berangsur-angsur berkurang yang diikuti dengan perkembangan

tahanan geser tanah secara penuh. Pada suatu saat, gerakan dinding selanjutnya

mengakibatkan terjadinya keruntuhan geser tanah dan tekanan tanah pada dinding

menjadi konstan pada tekanan minimumnya. Tekanan tanah lateral minimum,

yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah oleh akibat gerakan dinding

Page 35: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

20

menjauhi tanah di belakangnya disebut tekanan tanah aktif (active earth pressure).

Seperti pada gambar 2.14.

Gambar 2.16 Tekanan Tanah Aktif

Sumber : Alizaka.blogspot.co.id

2.10.3 Tekanan Tanah dalam Keadaan Pasif

Jika regangan lateral yang terjadi pada kondisi tekan, yaitu bila tanah

tertekan sebagai akibat dinding penahan mendorong tanah maka gaya yang

dibutuhkan untuk menyebabkan kontraksi tanah secara lateral sangat lebih besar

daripada besarnya tekanan tanah menekan ke dinding. Besarnya gaya ini

bertambah dengan bertambahnya regangan dalam tanah seiring dengan

bergeraknya dinding. Hingga sampai suatu regangan tertentu tanah mengalami

keruntuhan geser akibat desakan dinding penahan, pada saat gaya lateral tanah

mencapai nilai yang konstan yaitu pada nilai maksimumnya. Tekanan tanah lateral

maksimum yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding

menekan tanah urug yang disebut tekanan tanah pasif (passive earth pressure).

Seperti pada gambar 2.15.

Gambar 2.17 Tekanan Tanah Pasif

Sumber : Alizaka.blogspot.co.id

Page 36: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

21

2.11 Teori Rankine

Teori rankine (1857) dalam hardiyatmo (2006), dalam analisis tekanan

lateral dilakukan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :

a. Tanah dalam kedudukan keseimbangan plastis, yaitu sembarang elemen tanah

dalam kondisi tepat akan runtuh.

b. Tanah urugan tidak berkohesi (c = 0)

c. Gesekan antara dinding dan urugan diabaikan atau permukaan dinding

dianggap licin sempurna (𝛿 = 0)

2.12 Safety Factor

Mengingat lereng terbentuk oleh banyaknya variabel dan banyaknya faktor

ketidakpastian antara lain parameter-parameter tanah seperti kuat geser tanah,

kondisi tekanan air pori maka dalam menganalisis selalu dilakukan

penyederhanaan dengan berbagai asumsi. Secara teoritis massa yang bergerak

dapat dihentikan dengan meningkatkan kekuatan gesernya. Hal yang perlu

dipertimbangkan dalam penentuan kriteria safety factor adalah resiko yang

dihadapi, kondisi beban dan parameter yang digunakan dalam melakukan analisis

stabilitas lereng. Resiko yang dihadapi dibagi menjadi tiga yaitu : tinggi,

menengah dan rendah. Tugas seorang engineer meneliti stabilitas lereng untuk

menentukan safety factor. Secara umum, safety factor dapat dijelaskan sebagai

berikut :

𝐹𝐾 =𝜏𝑓

𝜏𝑑...................................................................................................(2.2)

Dengan :

FK = safety factor terhadap kekuatan tanah.

𝜏𝑓 = kekuatan geser rata-rata dari tanah.

𝜏𝑑 = tegangan geser rata-rata yang bekerja sepanjang bidang longsor.

Kekuatan geser suatu lahan terdiri dari dua komponen, friksi dan kohesi,

dan dapat ditulis,

𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 tan ∅.....................................................................................(2.3)

Dengan :

c = kohesi tanah penahan

𝜎 = tegangan normal rata-rata pada permukaan bidang longsor

Page 37: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

22

∅ = sudut geser penahan

Atau dapat ditulis,

𝜏𝑑 = 𝑐𝑑 + 𝜎 tan ∅𝑑 .................................................................................(2.4)

Dimana 𝑐𝑑 adalah kohesi dan ∅𝑑 sudut geser yang bekerja sepanjang

bidang longsor. Dengan mensubstitusi persamaan (2.3) dan persamaan (2.4) ke

dalam persamaan (2.2) sehingga kita mendapat persamaan yang baru,

𝐹𝐾 =𝑐+𝜎 tan ∅

𝑐𝑑+𝜎 tan ∅𝑑......................................................................................(2.5)

Sekarang kita dapat mengetahui beberapa parameter lain yang

mempengaruhi safety factor tadi, yaitu safety factor terhadap kohesi 𝐹𝑐 dan safety

factor terhadap sudut geser 𝐹∅. Dengan demikian 𝐹𝑐 dan 𝐹∅ dapat kita definisikan

sebagai :

𝐹𝑐 =𝑐

𝑐𝑑.....................................................................................................(2.6)

Dan

𝐹∅ =tan ∅

tan ∅𝑑...............................................................................................(2.7)

Bilamana persamaan (2.5), (2.6), dan (2.7) dibandingkan adalah wajar bila

𝐹𝑐 menjadi sama dengan 𝐹∅, harga tersebut memberikan safety factor terhadap

kekuatan tanah. Atau, jika

𝑐

𝑐𝑑=

tan ∅

tan ∅𝑑................................................................................................(2.8)

Kita dapat menuliskan

𝐹𝐾 = 𝐹𝑐 = 𝐹∅.........................................................................................(2.9)

FK sama dengan 1 maka lereng dalam keadaan akan longsor. Biasanya,

1,5 untuk safety factor terhadap kekuatan geser yang dapat diterima untuk

merencanakan suatu stabilitas lereng (SKBI-2.3.06, 1987).

2.13 Program Geoslope

Program Geoslope adalah sebuah paket aplikasi untuk pemodelan

geoteknik dan geo-lingkungan. Software ini melingkupi SLOPE W, SEEP W,

SIGMA W, QUAKE W, TEMP W, dan CITRAN W, yang sifatnya terintegrasi

sehingga memungkinkan untuk menggunakan hasil dari satu produk ke dalam

produk yang lain. Ini unik dan fitur yang kuat sangat memperluas jenis masalah

Page 38: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

23

yang dapat dianalisis dan memberikan flesibilitas untuk memperoleh modul

seperti yang dibutuhkan untuk proyek yang berbeda.

SLOPE W merupakan produk perangkat lunak untuk menghitung faktor

keamanan lereng dan kemiringan batuan. Dengan SLOPE W, kita dapat

menganalisis masalah baik secara sederhana maupun kompleks dengan

menggunakan salah satu dari delapan metode kesetimbangan batas untuk berbagai

permukaan yang miring, kondisi tekanan pori air yang terbatas, tegangan statis,

atau tekanan dinamik pada analisis stabilitas lereng. Selain itu kita juga dapat

melakukan analisis probabilistik.

SLOPE W Define merupakan program yang digunakan intuk permodelan

permasalahan tentang dalam bentuk penggambaran pada layar computer dalam

aplikasi Computer Aided Design (CAD). Kemudian data yang telah dimodelkan

tersebut dianalisis dengan mengggunkan SLOPE W Contour akan menampilkan

grafis seluruh bidang longsor dan nilai safety factor dapat ditunjukkan dalam

bentuk kontur safety factor serta diagram dan poligon tiap ruas tertentu.

2.14 Program Plaxis

Plaxis (Finite Elemen Code for Soil and Rock Analyses) merupakan suatu

rangkuman program elemen hingga yang telah dikembangkan untuk menganalisis

deformasi dan stabilisasi geoteknik dalam perencanaan-perencanaan sipil. Grafik

prosedur-prosedur input data (soil properties) yang sederhana mampu

menciptakan model-model elemen hingga yang kompleks dan menyediakan

output tampilan secara detail berupa hasil-hasil perhitungan. Perhitungan program

ini seluruhnya secara otomatis dan berdasarkan pada prosedur-prosedur penulisan

angka yang tepat. Konsep ini dapat dikuasai oleh pengguna baru dalam waktu

yang relatif singkat setelah melakukan beberapa latihan (Plaxis, 2012).

Page 39: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

24

BAB III

METODOLOGI PERENCANAAN

3.1 Jenis Penulisan

Jenis penulisan adalah studi kasus yang memusatkan pada suatu kasus

secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang

dipermasalahkan, yaitu merencanakan dinding penahan tanah tipe gravitasi untuk

menghitung nilai safety factor sehingga dapat menghindari adanya kelongsoran

tanah.

3.2 Tempat Perencanaan

Dinding penahan tanah yang akan direncanakan ini terletak di wilayah

proyek Politeknik Negeri Balikpapan tapatnya dibelakang Gedung Direktorat

dapat dilihat pada gambar 3.1. Sample tanah yang diambil yaitu dibelakang

Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan. Dinding Penahan ini nantinya

berfungsi sebagai penahan longsoran akibat dari pemotongan lahan dan perataan

lahan pada saat pembangunan Gedung Serbaguna.

Gambar 3.1 Lokasi Perencanaan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Sumber : Politeknik Negeri Balikpapan

Page 40: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

25

Kondisi tanah pada bagian belakang bangunan Gedung Direktorat

Politeknik Negeri Balikpapan yang mengalami penurunan secara terus-menerus

akibat dari pemotongan lahan dan perataan lahan pada saat pembangunan Gedung

Serbaguna. Sehingga menyebabkan tanah pada bagian bawah rabat hilang terbawa

air dan pondasi bangunan dapat terlihat seperti pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Kondisi Tanah di Lokasi Belakang Gedung Direktorat Politeknik

Negeri Balikpapan

Sumber : Politeknik Negeri Balikpapan

3.3 Waktu Perencanaan

Penelitian ini mencakup beberapa pekerjaan yang akan dilakukan pada

minggu ke-2 bulan Februari 2018 s/d minggu ke-3 bulan Juli 2018, yang dapat

dinyatakan dengan tabel 3.1.

Tabel 3.1 Waktu rencana pekerjaan yang akan dilakukan

No Nama Kegiatan

Minggu ke-

Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Studi Literatur

2 Penulisan Proposal

3 Sidang Proposal

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Stabilitas Lereng

6 Mendesain Dimensi Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

7

Pengecekan Stabilitas Tanah Dengan Program Geoslope dan Plaxis V

8 Sidang Tugas Akhir

Page 41: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

26

3.4 Data Lapangan

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait

penelitian ini. Adapun data sekunder yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Data properties tanah

b. Data sondir

c. Data hasil pengukuran topografi

3.5 Penggunaan Program Geoslope

3.5.1 Pengaturan Awal Program Geoslope

Pengaturan awal untuk melakukan analisis dengan progam Geoslope

terdiri dari beberapa tahap, diantaranya pengaturan kertas kerja, skala gambar dan

jarak grid. Kertas kerja merupakan ukuran ruang yang di sediakan untuk

melakukan mendefinisikan masalah. Skala gambar merupakan perbandingan yang

digunakan untuk mendefinisikan ukuran lereng sebenarnya terhadap gambar pada

program. Grid diperlukan untuk memudahkan dalam menggambarkan titik supaya

tepat dengan koordinat yang diinginkan. Adapun langkah-langkah pengaturan

awal adalah sebagai berikut :

1. Mengatur kertas kerja, dari menu utama set klik page, seperti pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Jendela pengaturan ukuran kertas kerja

Page 42: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

27

2. Mengatur skala gambar, dari menu utama set klik scale pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Jendela pengaturan ukuran skala gambar

3. Mengatur jarak grid, dari menu utama set klik grid pada gambar 3.5

Gambar 3.5 Jendela pengaturan jarak grid

3.5.2 Membuat Sketsa Gambar

Permodelan lereng dimulai dari membuat sketsa pada gambar lembar kerja

autocad posisi gambar harus pada titik (0,0) terlihat pada gambar 3.6 dan pada

saat menyimpan gambar autocad dengan format DFX, agar dapat di input

kedalam program Geoslope, seperti pada gambar 3.7.

Page 43: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

28

Gambar 3.6 Permodelan lereng pada titik (0,0)

Gambar 3.7 Jendela menyimpan file autocad dengan format DFX

3.5.3 Analysis Setting

Analysis setting merupakan tahapan untuk menentukan pengaturan dalam

menganalisis stabilitas kelongsoran lereng. Langkah-langkahnya, yaitu sebagai

berikut :

1. Menentukan apakah dipengaruhi muka air tanah. Apabila tidak pilih saja none.

Terdapat pada gambar 3.8.

Page 44: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

29

Gambar 3.8 Jendela KeyIn Analysis menentukan MAT

2. Menentukan bidang longsor, dalam tabsheet ini pergerakan arah kelongsoran

dapat ditentukan sesuai keinginan, baik dari arah kanan ke kiri maupun

sebaliknya, seperti pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Jendela untuk menentukan bidang longsor

3. Menentukan metode analisis, pada tabsheet ini terdapat beberapa metode yang

digunakan untuk analisis stabilitas lereng. Klik Bishop, apabila menggunakan

metode Bishop, terdapat pada gambar 3.10.

Page 45: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

30

Gambar 3.10 Jendela untuk menentukan metode apa yang digunakan untuk

analisis kestabilan lereng

3.5.4 Mendefinisikan Parameter Tanah

Jenis material yang di input adalah material yang digunakan. Material

model yang digunakan adalah Mohr-Coulomb. Parameter yang diperlukan yaitu

berat isi tanah, kohesi, dan sudut geser dalam. Sebelum di input dapat perlu

dilakukan penyeragaman satuan masing-masing parameter.

Langkah untuk mendefinisikan parameter tanah yaitu dari tampilan menu

utaman KeyIn klik material properties, seperti pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Jendela untuk menginput material

3.5.5 Menentukan Parameter Tiap Lapisan Tanah

Setelah parameter tanah didefinisikan, maka langkah selanjutnya yaitu

menetukan parameter masing-masing lapisan tanah, pilih menu Draw selanjutnya

Page 46: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

31

pilih material, terlihat seperti gambar 3.12, selanjutnya membuat slip surface

radius untuk mengetahui lokasi kemungkinan terjadinya longsor dan slip surface

grid untuk mengetahui titik pusat kelongsoran terlihat seperti gambar 3.13

berikut:

Gambar 3.12 Jendela draw material

Gambar 3.13 Kondisi lereng dengan penggambaran slip surface

3.5.6 Memeriksa Masukan Data

Setelah data yang dibutuhkan untuk proses analisis termodelkan, maka

dilakukan pemeriksaan data. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya

kesalahan dalam proses pemasukan data, jika dalam tabsheet verify tidak terdapat

Page 47: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

32

kesalah (0 error), maka proses solving the problem dapat di lakukan, langkah

untuk melakukan pemeriksaan data yaitu dari menu utama tools klik verify seperti

pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Jendela verifikasi data masukan

3.5.7 Solving The Problem

Solving the problem bertujuan untuk menghitung safety factor pada lereng

berdasarkan data-data yang telah dimasukkan. Langkah untuk solving the problem

yaitu dari menu utama tools klik SOLVE, kemudian klik start untuk memulai

perhitungan. Selama perhitungan SOLVE menampilkan safety factor minimum

dan jumlah slip surface yang sedang dianalisis yang terdapat pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Jendela perhitungan SOLVE

Page 48: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

33

3.5.8 Menyimpan Data

Setelah proses analisis selesai, hasil running program kemudian disimpan

sehingga bisa dilihat kembali ketika dibutuhkan. Langkah yang harus dilakukan

yaitu pada menu utama klik file, lalu pilih save, seperti pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Jendela menyimpan data

Page 49: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

34

3.6 Metode Penelitian

Diagram alir metode penelitian ditunjukkan oleh gambar 3.17.

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Sekunder

· Data Sondir

· Data Properties Tanah

· Data Kontur

Dengan Menggunakan

Program Geoslope

Dengan Menggunakan

Program Plaxis V

Tahap 1

Tahap 3

Analisis Stabilitas Lereng

Rekomendasi Penanganan

Stabilitas Lereng

Kesimpulan

Tahap 2

Tahap 5

Tahap 4

Kontrol

Stabilitas

Tidak

Ya

Selesai

Tahap 6

Tahap 7

Gambar 3.17 Diagram Alir Analisis Stabilitas Lereng Gedung Direktorat

Keterangan :

a. Tahap 1

Mencari referensi yang relefan dengan kasus yang diangkat saat ini.

b. Tahap 2

Mengumpulkan data sekunder, yaitu data sondir, data properties tanah dan data

kontur tanah dari pengujian sebelumnya.

Page 50: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

35

c. Tahap 3

Menganalisis stabilitas lereng Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan

dengan menggunakan program geoslope dan program plaxis V.

d. Tahap 4

Merekomendasikan penanganan stabilitas lereng dengan menggunakan dinding

penahan tanah tipe soldier pile dengan beberapa variasi diameter dan jarak.

e. Tahap 5

Mengontrol safety factor dinding penahan tanah terhadap penggulingan,

penggeseran, dan keruntuhan daya dukung. Jika tidak sesuai dengan yang

disyaratkan maka dilakukan perubahan dimensi dinding penahan tanah.

Lakukan hal tersebut sampai memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

f. Tahap 6

Menarik kesimpulan dimensi yang akan digunakan, nilai stabilitas dinding

penahan tanah yang telah direncanakan.

Page 51: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Lapangan

Lahan dibelakang Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan

memiliki kontur yang berbukit, berjenis tanah lempung, dan memiliki lereng

dengan kemiringan yang cukup curam. Data-data yang diperlukan dalam

perhitungan dinding penahan tanah, pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Properties Tanah

Lapisan Tebal

(m)

N-

SPT

Jenis

Tanah Konsistensi

𝛾𝑏

(kN/m³)

𝛾𝑑

(kN/m³)

Kohesi

(kN/m³)

Sudut

Geser (˚)

Angka

Poisson

(v')

E

(kN/m²)

1 0-4 5,5 Lempung Lunak 16 18 10 19 0,35 4455,0

2 4-10 17,3 Lempung Kaku 17 19 20 22 0,33 13706,4

3 10-17 29,7 Lempung Sangat Kaku 18 20 35 22 0,30 18543,5

4 17-21 30,4 Lempung Sangat Kaku 19 21 50 25 0,28 18556,2

5 21-30 33,2 Lempung Sangat Kaku 20 22 60 30 0,25 24862,5

Sumber : Politeknik Negeri Balikpapan (2015)

Kampus Politeknik Negeri Balikpapan terletak pada koordinat S 1°12’8” dan

E 116°53’5”, di wilayah kecamatan Balikpapan Utara, tepatnya di jalan Soekarno

Hatta Km. 8 kelurahan Batu Ampar dengan luasan sekitar 15 ha. Politeknik Negeri

Balikpapan memiliki kontur yang berbukit. Peta kontur tanah pada gambar 4.1

digunakan sebagai acuan untuk merencanakan dinding penahan tanah soldier pile

dibelakang Gedung Direktorat.

Gambar 4.1 Peta Kontur di Wilayah Gedung Direktorat Politeknik Negeri

Balikpapan

Sumber : Politeknik Negeri Balikpapan (2015)

Page 52: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

37

4.2 Analisa Stabilitas Lereng Dengan Program Geoslope

Hasil perhitungan analisis stabilitas lereng Gedung Direktorat Politeknik

Negeri Balikpapan dengan program geoslope. Dengan paramater-parameter yang

telah diketahui maka didapat nilai safety factor sebesar 1,359. Nilai tersebut

menunjukan bahwa lereng pada gambar 4.2 dalam kondisi tidak stabil.

Gambar 4.2 Output Nilai FK dan Penampang Longsoran Dengan Metode

Morgenstern-Price

Hubungan antara safety factor dengan lambda yaitu semakin besar

moment maka semakin kecil nilai safety factor dan semakin besar force maka

semakin besar nilai safety factor. Dapat disimpulkan grafik pada gambar 4.3

bahwa lereng pada Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan memiliki

moment serta force yang cukup besar sehingga mendapatkan nilai safety factor

lereng sebesar 1,359, maka dapat dinyatakan bahwa lereng pada Gedung

Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan tidak stabil.

Page 53: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

38

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Safety Factor Dengan Lambda

4.3 Analisa Stabilitas Lereng Dengan Program Plaxis V

Hasil perhitungan analisis stabilitas lereng Gedung Direktorat Politeknik

Negeri Balikpapan safety factor yang didapat < 1,5, maka dilakukan cara

perbaikan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile. Direncanakan

dinding penahan tanah soldier pile dengan beberapa variasi diameter dan jarak

menggunakan program plaxis V. Dengan paramater-parameter yang telah

diketahui maka dapat diketahui lokasi bidang gelincir pada gambar 4.4 dan

didapat nilai safety factor pada tabel 4.2. Hasil output perhitungan menyatakan

semua variasi diameter dan jarak bahwa telah memenuhi syarat safety factor

stabilitas lereng.

Gambar 4.4 Hasil Output Analisis Stabilitas Lereng

Page 54: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

39

Tabel 4.2 Hasil Output Perhitungan Analisa Stabilitas Soldier Pile Dengan

Beberapa Variasi Diameter dan Jarak

Dia. Jarak as

ke as EA EI 𝑾𝒕𝒊𝒂𝒏𝒈

SF

(cm) (cm) (kN) (kN/m') (kN/m')

40

1,1D 44 6694752,01 45459,76 2,28 1,721

1,2D 48 6136856,01 35015,59 2,09 1,719

1,3D 52 5664790,16 27540,71 1,93 1,717

1,4D 56 5260162,29 22050,64 1,79 1,715

1,5D 60 4909484,81 17927,98 1,67 1,714

60

1,1D 66 10042128,02 153426,70 3,43 1,722

1,2D 72 9205284,02 118177,63 3,14 1,720

1,3D 78 8497185,25 92949,90 2,90 1,719

1,4D 54 7890243,44 74420,90 2,69 1,718

1,5D 90 7364227,21 60506,95 2,51 1,717

80

1,1D 88 13389504,02 363678,11 4,57 1,725

1,2D 96 12273712,02 280124,75 4,19 1,724

1,3D 104 11329580,33 220325,70 3,86 1,723

1,4D 112 10520324,59 176405,09 3,59 1,722

1,5D 120 9818969,62 143423,87 3,35 1,720

4.4 Kontrol Lendutan Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Dalam SNI 8460-2017 menetapkan persyaratan data geoteknik yang

digunakan dalam perancangan. Jika lingkungan sekitar tidak mensyaratkan

defleksi maksimum yang lebih ketat, maka defleksi maksimum (0,5%H) harus

dianggap sebagai batas toleransi defleksi dinding. Untuk tinggi timbunan

maksimal setinggi 3 meter, defleksi ijin maksimum = 0,5%.3 = 0,015 m = 1,5 cm.

Hasil perhitungan kontrol lendutan dinding penahan tanah soldier pile dapat

dilihat pada tabel 4.3 diameter 40 cm, 60 cm, 80 cm dengan berbagai variasi jarak

dapat disimpulkan bahwa hampir semua aman kecuali diameter 40 cm dengan

jarak as ke as 1,4D dan 1,5D tidak aman.

Page 55: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

40

Tabel 4.3 Lendutan Pada Dinding Penahan Tanah Soldier Pile Dengan Beberapa

Variasi Diameter dan Jarak

Diameter Jarak as ke as 𝝇𝒎𝒂𝒌𝒔 𝝇𝒊𝒋𝒊𝒏

(0,5%.H) Ket

(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)

40

1,1D 44 1,21 1,50 Aman

1,2D 48 1,31 1,50 Aman

1,3D 52 1,38 1,50 Aman

1,4D 56 1,54 1,50 Tidak Aman

1,5D 60 1,64 1,50 Tidak Aman

60

1,1D 66 0,61 1,50 Aman

1,2D 72 0,66 1,50 Aman

1,3D 78 0,71 1,50 Aman

1,4D 84 0,77 1,50 Aman

1,5D 90 0,82 1,50 Aman

80

1,1D 88 0,38 1,50 Aman

1,2D 96 0,42 1,50 Aman

1,3D 104 0,45 1,50 Aman

1,4D 112 0,48 1,50 Aman

1,5D 120 0,52 1,50 Aman

Dengan demikian dari hasil perhitungan safety factor dengan program

plaxis V dan hasil kontrol lendutan soldier pile, dipilih dinding penahan tanah

soldier pile dengan diameter 60 cm dan jarak antar as ke as 74 cm karena telah

memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan. Dibawah ini gambar 4.5

merupakan lokasi rencana dinding penahan tanah soldier pile akan dipasang.

Page 56: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

41

Gambar 4.5 Layout Lokasi Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Sumber : PT. Byma Arsihas

Dimensi dinding penahan tanah soldier pile direncanakan dengan diameter

sebesar 60 cm, jarak as ke as 74 cm, dan kedalaman pile 1000 cm. Dilengkapi

dengan saluran air dengan ukuran lebar 20 cm dan kedalaman 40 cm. Soldier pile

ini dibuat dari beton bertulang dengan mutu beton fc’ 35 Mpa. Permukaan dinding

penahan tanah soldier pile berada pada elevasi +0,00 atau sejajar dengan lantai

Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan, seperti pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Detail Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Sumber : PT. Byma Arsihas

600

VA

R

Ø

Elevasi +0.00

Page 57: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

42

Dibagian atas dinding penahan tanah soldier pile dibuat caping beam

dengan ukuran 40 cm x 80 cm yang berfungsi sebagai balok pengunci dan untuk

menghubungkan pile satu dengan pile lainnya. Dibawah saluran air dipasang batu

pecah dengan ukuran 3 mm - 5 mm agar air dapat mengalir ke bawah dan tidak

tertahan pada dinding penahan tanah soldier pile, seperti pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Detail A-A Dinding Penahan Tanah Soldier pile

Sumber : PT. Byma Arsihas

Diameter bore pile sebesar 60 cm dengan mutu beton fc’ 35 Mpa.

Kedalaman dinding penahan tanah soldier pile 1000 cm. Rebar menggunakan

tulangan diameter 19 mm sebanyak 26 buah. Spiral pada Soldier pile

menggunakan tulangan diameter 10 mm dan jarak 100 cm antara spiral satu

dengan spiral yang lain, seperti pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Penampang Soldier Pile

Sumber : PT. Byma Arsihas

Page 58: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

43

Diantara tanah dengan batu pecah diberi pemisah menggunakan geotextile

non woven yang berfungsi untuk mencegah terbawanya partikel-partikel tanah

pada aliran air. Diantar batu pecah dengan dinding penahan soldier pile juga

dipasang geotextile non woven, seperti pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Potongan A Dinding Penahan Tanah Soldier Pile

Sumber : PT. Byma Arsihas

Page 59: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

44

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Hasil analisis stabilitas lereng Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan

dengan program plaxis V menunjukkan bahwa semua variasi diameter dan

jarak (∅40 cm, ∅60 cm, dan ∅80 cm) memiliki safety factor yang telah

memenuhi persyaratan, yaitu > 1,5. Kemudian hasil dari perhitungan kontrol

lendutan soldier pile menunjukkan bahwa hampir semua variasi diameter dan

jarak dinyatakan aman kecuali soldier pile diameter 40 cm dengan jarak as ke

as 1,4D dan 1,5D dinyatakan tidak aman. Sehingga dipilih dinding penahan

tanah soldier pile dengan diameter 60 cm dan jarak as ke as 74 cm yang telah

dinyatakan telah memenuhi syarat safety factor.

2. Analisis stabilitas lereng Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan

dengan program geoslope sebelum adanya perkuatan didapat nilai safety factor

< 1,5, yaitu 1.359. Dengan ini dinyatakan bahwa lereng Gedung Direktorat

Politeknik Negeri Balikpapan tidak stabil.

3. Analisis stabilitas lereng Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan

dengan program plaxis V dengan diameter soldier pile ∅40 cm, ∅60 cm, dan

∅80 cm, variasi jarak as ke as 1,1D 𝑠𝑑⁄ 1,5D. Hasil yang didapat nilai safety

factor sesudah adanya perkuatan dengan berbagai variasi diameter dan jarak,

yaitu > 1,5.

5.2 Saran

1. Program belum memperhitungkan pengaruh retak permukaan sehingga

program perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat menyelesaikan kasus-

kasus stabilitas lereng yang lebih kompleks.

2. Perlu dikembangkan program analisis perhitungan untuk lereng dengan

geometri yang lebih bervariasi dan pendekatan pemodelan lereng yang sesuai

atau mendekati dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

3. Lereng Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan berada pada kondisi

yang tidak stabil. Hal itu dapat menyebabkan longsor secara terus-menerus

Page 60: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

45

sehingga dapat menimbulkan kerugian serta membahayakan lingkungan

disekitarnya. Maka perlu diadakan upaya perbaikan lereng. Salah satu

perbaikan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile. Dinding penahan

tanah soldier pile dapat memperkecil potensi untuk terjadinya longsor.

Page 61: ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN DINDING …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309269492_2018.pdf · analisa kestabilan lereng dengan dinding penahan tanah soldier pile di gedung

46

DAFTAR PUSTAKA

Das, B.M. (1994): Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 2.

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hardiyatmo, H.C (2010): Analisis dan Perancangan Fondasi 1, Yogyakarta, Gadjah

Mada University Press.

Hardiyatmo, H.C (2010): Analisis dan Perancangan Fondasi 2, Yogyakarta, Gadjah

Mada University Press.

Hardiyatmo, H.C (2002): Teknik Fondasi I, Edisi Kedua. PT. Gramedia. Jakarta.

Yogyakarta.

Sulistyo, Totok, dan Sunarno (2012). Kajian Gerakan Tanah dan Penurunan Tanah

(Subsidence) Tipical pada Facies Delta. Politeknik Negeri Balikpapan.

.