yesus memaklumkan yubileum hari‐hari minggu selama tahun ini kita ditemani oleh penginjil lukas...
Post on 14-May-2018
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
MemahamiKhotbah
Yesus
di
NazarethLuk
1:1‐4Luk
1:14‐30oleh
P. Otello
Pancani, sx
Yesus memaklumkan YUBILEUM
tahun rahmat Tuhan
4
"Roh
Tuhan
ada
pada‐Ku, oleh
sebab
Ia
telah
mengurapi
Aku, untuk
…
memberitakan
tahun
rahmat
Tuhan
telah
datang! "
10
Tujuan perjumpaan‐perjumpaan kita adalah lebih mengenal Pribadi Yesus. Semakin
kita
mengenal
Yesus
semakin
kita
mengenal
juga
wajah
dan
hati
Allah,
Bapa
Yesus. Dampaknya
dalam
hidup
kita
adalah
rasa
bebas
dan
damai
yang semakin
mendalam.Tahun ini adalah Tahun Liturgi C.Pada hari‐hari Minggu selama tahun ini kita ditemani oleh Penginjil Lukas – penginjil
kerahiman Allah.Kalau di Tahun Liturgi A, kita ditemani oleh Penginjil Matius, dan di Tahun Liturgi B, oleh Penginjil Markus di Tahun Liturgi C, kita ditemani oleh Penginjil Lukas.
Hari ini kita coba memahami 2 momen dari Injil Lukas: momen
pertama
adalah
pembukaan
injil
Lukas (Luk
1:1‐4). momen
kedua
adalah
khotbah
Yesus
yang pertama
di
tempat
asalnya,
Nazareth. (Luk
4:16‐30) Mari kita lihat kedua momen ini satu per satu, sebagaimana disampaikan oleh
penginjil Lukas.
Tapi, sebelumnya mari kita lihat – secara singkat ‐
Siapaka penginjil Lukas dan kepada siapa Lukas mengalamatkan karyanya.
12
PENGINJIL LUKAS, SIAPA ?
Dari studi terkini, nampak bahwa Lukas adalah seorang RABI.Siapakah seorang RABI? Kata Rabi berarti Tuan‐ku. Rabi adalah orang awam yang sepanjang hidupnya menekuni studi tentang Sabda
Allah dalam dua bentuknya: Tertulis dan lisan.Diyakini bahwa Musa di atas gunung Sinai menerima Sabda Allah – Hukum Taurat –
dalam dua bentuk: Tertulis
dan lisan.Sabda Allah yang tertulis terdapat pada kedua loh batu: Tuhan berfirman kepada Musa, "Datanglah kepada‐Ku di atas gunung dan
tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk pengajaran
bagi bangsa
itu.“(Kel 24:12)Dan Sabda Allah dalam bentuk lisan
suka disebut: TALMUD. Talmud merupakan penjabaran Hukum Taurat yang tertulis itu. DalamTalmud dijelaskan bagaimana penerapan sabda Allah secara detail, terperinci
dalam hal‐ihwal kehidupan sehari‐hari. Rabi adalah orang awam yang sepanjang hidupnya menekuni studi tentang Sabda
Allah dalam dua bentuknya: Tertulis dan lisan.
13
Dan pada usia 40 th – yang pada waktu itu – sdh merupakan usia yang lanjut –ia ditahbiskan menjadi rabi lewat ritus penumpangan tangan. Dengan menerima ritus penumpangan tangan diayakini bahwa roh Musa menanungi
si rabi itu. Sejak itu kaum Rabi menjadi “magisterium”
institusi agama Yahudi. Seorang Rari kebal salah.Di Israel tak ada orang yang lebih penting dari pada seorang rabi.Rabi lebih penting dari pada raja, bahkan lebih penting juga dari pada imam besar –
meski imam besar itu diyakini adalah wakil Allah di dunia – sebab ajaran rabi adalah
sabda Allah sendiri.Dalam Talmud tertulis bahwa kata‐kata rabi adalah kata‐kata Allah. Diayakini
bahwa
rabi
adalah
satu‐satunya
penafsir
resmi
sabda
Allah.Bahkan lebih dari itu.Diayakini
bahwa
ajaran
seorang
rabi
lebih
berwibawa
dari
pada
wibawa
sabda
Allah
yang tertulis, sehingga
kalau
ada
ayat
dari
kitab
suci
yang kurang
jelas, tafsiran
yang
diberikan
oleh
rabi
lebih
penting
dari
sabda
Allah yang tertulis, dan
yang harus
diikuti
adalah
penafsiran
dan
ajaran
rabi. –Dalam
satu
kata
saja: Rabi mempunyai
mandat
ilahi. (Mrk
1:22)Dan LUKAS
adalah seorang RABI !
Dan
TEOFILUS SIAPA ?
14
Penginjil Lukas telah menghasilkan sebuah karya
dalam dua bab:Bab pertama adalah apa yang disebut Injil
dan Bab kedua adalah adalah apa yang disebut Kisah para rasul.Dari karyanya – Injil dan Kisah para rasul – nampak bahwa Lukas adalah seorang rabi
yang eminen dari segi intelektual.Ia adalah seorang sastrawan dan teolog yang unggul yang memahami
betul sejarah
dan tradisi bangsanya, bangsa Israel.
Lukas mengawali
injilnya
dengan
menulis:
Teofilus yang mulia, banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang
peristiwa‐peristiwa –
yaitu Yesus dan ajarannya ‐
yang telah terjadi di antara kita, ‐adalah seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula
adalah saksi mata dan pelayan Firman.Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu ‐
dengan seksama dari
asal mulanya ‐
aku mengambil keputusan untuk mem‐buku‐kan‐nya dengan
teratur bagimu, Teofilus,supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan
kepadamu sungguh benar. (Luk 1:1‐4)
15
Teofilus yang mulia ...Lukas mengalamatkan karyanya kepada seorang yang bernama Teofilus.Dan Lukas menyapa Teofilus
itu dengan gelar “yang mulia”
Teofilus
“yang mulia”“yang mulia”
adalah
sebuah
gelar
yang dikhususkan
oleh
Lukas dalam
kisah
para
rasul
bagi
orang
penting
dalam
masyarakat, seperti
para
gubernur.Kata TEOFILUS terdiri dari 2 kata: TEO dan FILEO.TEO yang berarti ALLAH dan FILEO yang berarti BERSAHABAT. Teofilus berarti sahabat Allah – atau – yang dikasihi Allah.
TEOFILUS ini, siapa?
‐Hasil studi terkini mengatakan bahwa Teofilus adalah anak ke‐3 Imam Besar
Hana, mertua Imam Besar Kayafas.Dan Teofilus
sendiri
adalah
Imam Besar
yang menjabat
sebagai
imam besar
antara
th
37‐41 ses
M.Jadi
Lukas mengalamatkan
KARYANYA kepada
seorang
imam besar, yang keluarganya
telah
memainkan
peranan
penting
dalam
perisitwa
Yesus
dari
Nazaret.
Lukas menitipkan
pesan
bahwa
Teofilus, Imam Besar
itu, tertarik
oleh
peristiwa
Yesus
dan
ajarannya, maka
ia
minta
dari
Rabi Lukas informasi
lebih
lanjut.Maka
rabi
Lukas menaggapi
permintaan
Teofilus, imam besar
itu.
16
Lukas sendiri
berada
dalam
situasi
seperti
kita. Maksudnya, Lukas tidak
hidup
sezaman
Yesus. Ia
tak
pernah
berjumpa
dengan
Yesus.
Ia
termasuk
generasi
murid‐murid
Yesus
yang ketiga. Ia
tertarik
sama
pribadi
Yesus
dan
ajaranNya, maka
–
katanya: “aku menyelidiki segala peristiwa itu ‐
dengan
seksama dari asal mulanya" ‐
Lukas dapat melakukan itu sebab di antara murid‐
murid Yesus, masih hidup saksi mata yang pernah berjumpa dengan Yesus yang dari
semula adalah saksi mata dan pelayan Firman –
dan sekarang Lukas meneruskan
kepada Teofilus – imam besar itu – data‐data ‐
“seperti yang disampaikan kepada
kita oleh mereka.”Kemudian Lukas
“mengambil keputusan untuk mem‐buku‐kan‐nya dengan teratur
bagimu, Teofilus, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu
sungguh benar.”
Dalam
karyanya
yang dialamatkan
kepada
imam besar
Teofilus, Lukas mencantumkan
beberapa
nama
Imam besar
dan
tokoh‐tokoh
lainnya
–
jumlahnya
sekitar
50 orang
–
yang kebanyakannya
dikenal
oleh
Teofilus, maka
Teofilus
bisa
mencek
kebenarannya,
kalau
informasi
Lukas punya
dasar
atau
tidak.
17
Lukas menulis
satu
karya
dalam
Dua
Bab: Injilnya
serta
Kisah
para
Rasul.
Tujuan: supaya
engkau, Teofilus, dapat
mengetahui, bahwa
segala
sesuatu“yang diajarkan”
kathch,qhj (katekeses)
kepadamu
sungguh
benar. Ternyata
Teofilus, imam besar
itu, punya
interes
pada
Yesus, sehigga
dikatekisasi
oleh
rabi
Lukas.
Secara
singkat, apakah
materi
atau
topik‐topik
yang disampaikan
oleh
Lukas
kepada
Teofilus
yang mulia
itu
dan
bagaimana
telah
distrukturkannya?Atau
–
dengan
kata
baku
yang dipakai
oleh
pakar
kitab
suci
‐apakah
Rencana
Teologis
Penginjil
Lukas dalam
menulis
karyanya
kepada
Teofilus?Sampai
beberapa
puluhan
tahun
yang lalu
para
penginjil
‐
Markus, Matius, Lukas
dan
Yohanes
–
dianggap
orang
yang ber‐pengetahuan
terbatas. Setelah
dianalisa
karya
mereka, orang
menyadari
bahwa
para
penginjil
itu
adalah
sastrawan
dan
teolog
yang unggul.Disadari
pula bahwa
masing‐masing
penginjil
telah
menyusun
injilnya
–
pesan
Yesus
satu
dan
sama
itu
‐
dengan
mengikuti
suatu
Rencana
Teologis
tersendiri
dan
masing‐
masing
penginjil
mempergunakan
teknik‐teknik
sastra
tersendiri
dalam
menyampaikan
pesannya.
18
Rencana
Teologis
Penginjil
Lukas
Apakah
yang dimaksudkan
dengan
Rencana
Teologis?Pesan
Yesus
yang diwartakan
oleh
para
penginjil
itu
adalah
satu
dan
sama, yaitu,
bahwa
Allah BapaNya, mencintai
masing‐masing
manusia
sebagai
anaknya. Namun
cara, rumusan, teknik‐teknik
sastra
yang dipakai
berbeda, terutama
mengingat
kebutuhan
komunitas
yang ditujui.
Dalam
“katekese”
kepada
Teofilus, Lukas merasa
perlu
menyampaikan
beberapa
hal
penting:
1.
Lukas mengatakan
bahwa
Allah mempunyai
suatu
rencana
untuk
menyampaikan
kasihNya
kepada
manusia.2.
Rencana
itu
dilaksanakan
Allah dalam
3 tahap.Tahap
1. adalah Perjanjian Lama (janji
Allah)Tahap
2.
adalah
Peristiwa
Yesus
–
peristiwa
hidup
Yesus
dari
kelahirans/d
kebangkitannyaTahap
3.
adalah
Gereja. Zaman
Gereja.Lukas mengatakan
bahwa
ketiga
tahap
itu
terkait
dan
bersinabungan
satusama
lain. Tetapi
pusatnya
tetap
KRISTUS, TUHAN.Maksudnya: Perjanjian
Lama mencapai
kepenuhannya
dalam
diri
Kristus, Tuhan.
19
Perjanjian
Lama itu
ibarat
satu
jalan, atau
banyak
jalan
yang mengantar
kepada
satu
tujuan
saja: Yesus, Kristus, Tuhan.Lalu
dari
Yesus
terpancarlah
Gereja
yang “keluar
menuju
dunia”‐
misinya
adalah
dunia.
Pusatnya
tetap
Yesus, Kristus,Tuhan.Zaman
Gereja
adalah
zaman
“Kristus‐Tuhan”,
yang berkarya
di
dalam
dan
melalui
murid‐muridNya. Zaman
Gereja
adalah
zaman: “KRISTUS‐GEREJA”.
Zaman
Gereja
itu
sangatlah
penting
bagi
Lukas.Zaman
Gereja
itu
mengandung
kekayaan
yang besar, sebab
dalam
dirinya
hadirlah
kembali
peristiwa
hidup
Yesus
dengan
kepenuhan
yang sama, dengan
kesempatan
yang sama
bagi
manusia
utuk
memperoleh
keselamatan.Dalam
zaman
Gereja
–
tetap
hadir
dan
tetap
berkarya
–
tokoh‐tokoh
yang sama
yang berperan
dalam
hidup
Yesus, yaitu, Roh
Kudus,Sabda
Allah, Tuhan
Yesus
yang hidup
mulia, Murid‐murid,Ke
12 rasul
danMaria, ibu
Yesus!Artinya: Hidup
Yesus
berkesinambungan
dalam
hidup
Gereja!
20
Topik‐topik
yang digemari
oleh
Lukas adalah:•Kemiskinan,•Perhatian
terhadap
manusia
yang terpinggirkan
dan•Kerahiman
ilahi.
Itulah
Rencana
Teologis
Penginjil
Lukas!
Dengan
mengetahui
Rencana/Strategi
Teologisnya, bacaan
Injil
Lukas akan
bersinarlah
dengan
terang
baru
dalam
hati
kita!
21
Lukas menulis kepada seorang yang bernama Teofilus dan mengatakan bahwa
“banyak orang”
pernah menyusun suatu berita tentang peristiwa‐peristiwa yang
telah terjadi di antara kita... yaitu tentang Yesus dan ajaranNya. –
Di
antara
“banyak
orang
itu”
yang sebelum
Lukas sudah
menulis
tentang
Yesus
dan
ajrannya
ada
Markus. Penginjil Markus.Kalau kita buka kitab suci, injil pertama yang kita temukan adalah Injil Matius. Akan
tetapi
injil
pertama
yang telah
ditulis
bukan
injil
Matius, melainkan
injil
Markus.
– Dan Markuslah yang telah menciptakan sastra injil. Urutannya
–
menurut
terbitnya
–
adalah: Markus, Matius, Luka
dan
Yohanes.
Lukas menulis
injilnya, di
mana
2/3 dari
bahan
injilnya
diambil
dari
penginjil
Markus. –Jangan
terkejut, Lukas tidak menyontek, melainkan mempergunakan bahan dari
Markus dan dikemas dengan cara tersendiri untuk menjawab kebutuhan komunitasnya
yang ditujui. Itu suka disebut: Rencana teologis.
Apakah
yang dimaksudkan
dengan
Rencana
Teologis? Kita ulangi:Pesan
Yesus
yang diwartakan
oleh
para
penginjil
itu
adalah
satu
dan
sama, yaitu,
bahwa
Allah BapaNya, mencintai
masing‐masing
manusia
sebagai
anaknya. Namun
cara, rumusan, teknik‐teknik
sastra
yang dipakai
berbeda, terutama
mengingat
kebutuhan
komunitas
yang ditujui.
22
Menyelidiki dasar iman kita –
untuk mengerti dasar iman kita, ITU PERLU DAN MERUPAKAN HAK MANUSIA!
Memang kita akan percaya, tetapi kita perlu dan wajib mengetahui
mengapa kita
percaya. – Suatu iman yang “menelan bulat”
segala yang diajarkan tanpa menyelidiki apa yang
diajarkan itu, nampak suatu iman besar, tapi sebenarnya tidak. St Agustinus
telah
mengatakan: Fides quaerens
intellectum
= Faith seeking understanding = Iman
berikhtiar
untuk
mengerti.Kemudian
St. Anselmus
–
bertitik
tolak
dari
pernyataan
St Agustinus
yang di
atas
ini
‐
suka
mengatakan,”Credo ut
intelligam
= I believe so that I may undertand
= saya
percaya
supaya
aku
dapat
mengerti.Dan sebaliknya: Intellego
ut
credam
= I think so that I may believe = Saya
menyelidiki
untuk
memahami
agar aku
dapat
percaya.Lihat
juga
Ensiklik
Paus
Yoh
Paulus
II: Fides et ratio = iman
dan
dan
akal
budi.
CATATAN Lukas telah
menyelidiki
dasar
imannya
“aku menyelidiki segala peristiwa itu
dengan seksama dari asal mulanya untuk mengetahui, bahwa segala
sesuatu yang diajarkan sungguh benar.”
23
khotbah
Yesus
yang pertamadi
tempat
asalnya,
Nazareth. (Luk
4:16‐30)
Setelah
dibekali
oleh
informasi‐informasi
yang di
atas
ini, mari
kita
memasuki
Momen
yang kedua
‐
yaitu
‐
khotbah
Yesus
yang pertama
di
tempat
asalnya, Nazareth. (Luk
4:16‐30)
25
14 Dalam
kuasa
Roh
kembalilah
Yesus
ke
Galilea. 16 Ia
datang
ke
Nazaret
tempat
Ia
dibesarkan, dan
menurut
kebiasaan‐Nya pada hari
Sabat
Ia
masuk
ke
rumah
ibadat, lalu
berdiri
hendak
membaca
dari
Alkitab.17 Kepada‐Nya
diberikan
kitab
nabi
Yesaya
dan
setelah
dibuka‐Nya, Ia
menemukan
nas, di
mana
ada
tertulis:18 "Roh
Tuhan
ada
pada‐Ku, oleh
sebab
Ia
telah
mengurapi
Aku, untuk
menyampaikan
kabar
baik
kepada
orang‐orang
miskin; dan
Ia
telah
mengutus
Aku19 untuk
memberitakan
pembebasan
kepada
orang‐orang
tawanan, dan
penglihatan
bagi
orang‐orang
buta, untuk
membebaskan
orang‐orang
yang tertindas, untuk
memberitakan
tahun
rahmat
Tuhan
telah
datang."20 Kemudian
Ia
menutup
kitab
itu, memberikannya
kembali
kepada
pejabat, lalu
duduk; dan
mata
semua
orang
dalam
rumah
ibadat
itu
tertuju
kepada‐Nya.21 Lalu
Ia
memulai
mengajar
mereka, kata‐Nya: "Pada
hari
ini
genaplah
nas
ini
sewaktu
kamu
mendengarnya."
Pembacaan
Inji
Lukas, 4 : 14.16‐21
26
Lukas menulis: 14 Dalam kuasa Roh
kembalilah Yesus ke Galilea. Istilah “kuasa Roh”
berarti “seluruh daya kasih Allah, napas dan kehidupan Allah”
yang
telah dicurahkan dalam hati Yesus ketika telah dibaptis oleh Yohanes pembaptis. (Luk
3:21‐22)Kuasa Roh
itu menggerakkan Yesus.
16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan ....
Nazareth, terdapat di pegunungan Galilea.Studi terkini – berdasarkan penemuan arkeologi – mengatakan bahwa penduduk
Nazareth pada waktu sekitar 300 orang.Masyarakat
Nazareth orang
miskin
lagi
diperas
oleh
pajak
raja Herodes
dan
oleh
penjajah
Roma. Masyarakat
Nazareth terkenal
sebagai
gerilyawan
yang panas
(Kis
5:37). Setiap
saat
mereka
siap
angkat
senjata
untuk
mengusir
penjajah
Roma. Mereka
antusias
mendengar
bahwa
Yesus, orang
mereka, berjalan
ke‐liling
seluruh
Palestina
sambil
melakukan
perbuatan‐perbuatan
ajaib. Itulah
mesias
yang mereka
nanti‐nantikan
untuk
memimpin
revolusi
dan
menjadikan
Israel penguasa
bangsa‐bangsa.
27
16 …
dan
menurut
kebiasaan‐Nya
pada
hari
Sabat
Ia
masuk
ke
rumah
ibadat, lalu
berdiri
hendak
membaca
dari
Alkitab.
Perhatian!“kebiasaan
Yesus
pada
hari
Sabat
masuk
ke
rumah
ibadat”
‐
tidak
berarti
bahwa
Yesus
pada
hari
sabat
biasa
pergi
ke
rumah
ibadat
untuk
mengikuti
ibadah.Melainkan
ketika
Yesus
pergi
ke
tempat
ibadat
‐
punya
kebiasaan
membaca
dari
Alkitab.Para penginjil
tak
pernah
mengatakan
bahwa
Yesus
–
satu
kali pun ‐
pergi
ke
rumah
ibadat
atau
ke
kenisah
di
Yerusalem
untuk
berdoa
atau
untuk
beribadah.,
melainkan
hanya
untuk
mengajar.
17 ... Kepada‐Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka‐Nya, Ia
menemukan nas, di mana ada tertulis ....
Di sini Yesus menyalahi ketentuan yang ditetapkan oleh Institusi
agama
Yahudi.Untuk mengerti apa yang telah dilakukan oleh Yesus, perlu kita ingat bahwa
– di Israel dijalankan siklus trienial dalam membaca Alkitab. Gereja
Katolik
belajar
dari
orang
Israel kebiasaan
itu, sehingga
Konsili
Vatikan
II –
1962‐1965 ‐
menetapkan
agar siklus
trienial
dalam
membaca
alkitab
itu
djalankan
juga
dalam
Gereja
Katolik. Maka sejak Konsili Vat II kita punya Tahun Liturgi A – B – C
28
Jadi
di
tempat
ibadat
itu
sudah
ditentukan
bacaan
tertentu
untuk
hari
sabat
tertentu.Mereka mengadakan 2 bacaan. Bacaan pertama dari kitab Taurat dan bacaan kedua dari kitab nabi‐nabi.Tetapi Yesus tidak membaca bacaan yang telah ditentukan untuk hari itu,
melainkan Yesus mencari bacaan lain dan setalah menemukannya Ia berdiri
hendak membacanya...
Terjemahan “Ia menemukan nas”
–
benar. Namun untuk mengerti maksud Lukasdengan kata “menemukan “ perlu ingat bahwa Lukas pakai kata “eureka”! Dalam bhs yunani “eureka”
berarti “menemukan”
setelah orang ‐
di sengaja ‐
telah
mencari.Eureka adalah
kata
seruan
yang digunakan
untuk
melambangkan
penemuan
suatu
hal. Kata
ini
berasal
dari
bahasa
Yunani
“Εuρηκα” = "Eureka!" yang berarti
"Aku
telah
menemukannya."Seruan
ini
terkenal
karena
digunakan
oleh
Archimedes. Ia
mengucapkan
kata
"Eureka!" ketika
ia
masuk
kedalam
bak
mandi
dan
menyadari
bahwa
permukaan
air
naik, sehingga
ia
menemukan
bahwa
berat
air yang tumpah
sama
dengan
gaya
yang
diterima
tubuhnya. Ia
dikatakan
gencar
untuk
membagi
penemuannya
hingga
ia
berlari
telanjang
di
Syracuse, kotanya!Archimedes telah
menemukan
karena
ia
telah
mencari.
29
Demikian
juga
Yesus. Yesus
telah
menemukan
nas
Yesaya,
karena
telah
dicariNya. Tapi
dengan
berbuat
demikian
Yesus
menyalahi
ketetapan
liturgi
yang resmi. Lukas menulis:17 Kepada‐Nya
diberikan
kitab
nabi
Yesaya
dan
setelah
dibuka‐Nya, Ia
menemukan
nas, di
mana
ada
tertulis:18 "Roh
Tuhan
ada
pada‐Ku, oleh
sebab
Ia
telah
mengurapi
Aku, untuk
menyampaikan
kabar
baik
kepada
orang‐orang
miskin; dan
Ia
telah
mengutus
Aku19 untuk
memberitakan
pembebasan
kepada
orang‐orang
tawanan, dan
penglihatan
bagi
orang‐orang
buta, untuk
membebaskan
orang‐orang
yang tertindas, untuk
memberitakan
tahun
rahmat
Tuhan
telah
datang.“
Yesus berhenti di sini. Titik! Tetapi teks nabi Yesaya tidak berhenti di sini, ada juga “dan memberitakan hari
pembalasan Allah kita.”Nubuat Yesaya ini sangat populer dan dikenal oleh semua lapisan masyarakat sebab
berbicara tentang Utusan Allah, yaitu tentang Mesias. Mesias
yang terurapi
itu
datang
untuk
melakukan
misinya. Dan Misinya
–
menurut
tradisi
Israel ‐
adalah
membebaskan
bangsa
Israel dari
penjajahan
orang
kafir
–
Roma ‐
dan
menegakkan
kerajaan
Israel,
yang berarti
menjadikan
Israel bangsa
adikuasa
dengan
menaklukkan
segala
bangsa
kafir. Itulah
maksudnya
“memberitakan
hari
pembalasan
Allah kita.”
(Yes, 61:1‐2.)
31
Dan bagaimana
dengan
“hari
pembalasan
Allah kita, sebagaimana
dikatakan
oleh
nabi
Yesaya? –
Yesus
tidak
menyetujui
pernyataan
nabi
Yesaya
itu. Maka
perkataan
itu
tidak
diucapkan
oleh
Yesus. Sebab
dengan
Yesus
dimulai
relasi
baru
antara
Allah dan
manusia. Allah, Bapa
Yesus, tidak
menjadi
sekutu
dengan
bangsa
Israel untuk
membinasakan
para
musuhnya
dan
menjadikan
Israel bangsa
yang adikuasa: kerajaan
Israael.Yesus
tidak
datang
untuk
membalas
dendam
atau
untuk
membinasakan
musuh‐
musuh, sebab
Yesus
tidak
memusuhi
siapa‐siapa. Yesus
datang
bukan
untuk
membunuh
orang, melainkan
untuk
menghidupkan
orang. Ia
menyerahkan
hidupnya
agar manusia
memperoleh
kehidupan
dalam
kepenuhannya
dan
kebahagiaan
dalam
kepenuhannya
.Yesus
tidak
datang
untuk
menegakkan
kerajaan
Israel, sebagaimana
dimengerti
oleh
masyarakat
Nazareth. Yesus
datang
untuk
menegakkan
kerajaan
Allah, atau
kerajaan
surga. Memberi
kesempatan
kepada
Allah untuk
meraja.
32
Kerajaan
Allah atau
kerajaan
surga
tidak
berarti
“kerajaan
di
dalam
surga”
yaitu
kerajaan
setelah
manusia
mati.Kerajaan
Allah atau
kerajaan
surga
menurut
Matius
–
bukanlah
suatu
kerajaan
setelah
manusia
mati, melainkan
adalah
masyarakat
baru, masyarakat
alternatif
yang dibangun
Yesus
di
dunia
ini.
Dunia punya logika sendiri.Logika
dunia
mengatakan
bahwakalau saya mau menjadi orang sukses saya harus berkuasa dan menundukkan oranglain melayani
kepentingan
saya; saya harus kejar harta dan uang sebanyak mungkin hanya untuk diri saya, dansaya harus menggeser siapa saja yang merintangi jalan saya menuju sukes menjadimanusia
nomor
satu
di
dunia, juga
lewat
pembunuhan
moril, yaitu
fitnah, ataupembunuhan
fisik. –
Inilah
orang
yang sukses
menurut
logika
dunia.
Kerajaan
Allah, atau
Kerajaan
surga
maknanya
persis
sama. Markus dan
Lukas
pakai
kata
“Allah”. Matius
pakai
istilah
“surga”
bukan
“Allah”
sebab
Matius
adalah
orang
Israel dan
menulis
injilnya
untuk
komunitas
yag
terdiri
dari
orang‐orang
Israel. Orang
Israel –
sebagai
tanda
kehormatan
–
tidak
menulis
dan
tidak
mengucapkan
nama
“Allah”
–
gantinya
mereka
pakai
sebuah
simbol: surga.
33
Yesus
juga
punya
logika
sendiri.Yesus
punya
logika
dan
kriteria
tersendiri
yang ditawarkan
kepada
manusia
kalau
manusia
mau
menjadi
orang
yang terealisir, orang
yang dewasa
dan
bebas.Logika
dan
kriteria
yang ditawarkan
Yesus, adalah:melayani terdorong oleh kasihberbagi apa yang dimiliki ‐ mulai dari kekayaan kepribadian, pengetahuan pun pula harta
dan
uang
–
sebatas
kemampuan
untuk
mengurangi
penderitaan
sesamadan
untuk
mendukung
kehidupan
dan
kebahagiaan
sesama.menjadi yang terakhir terdorong oleh kasih. Menjadi yang terakhir berarti bahwatak
ada
satu
orang
pun yang saya
kucilkan
dari
relasi
saya
dan
tak
ada
satu
orangpun yang saya
anggap
lebih
rendah
dari
saya.
Dunia punya logika sendiri.Logika
dunia
mengatakan
bahwakalau saya mau menjadi orang sukses saya harus berkuasa dan menundukkan oranglain melayani
kepentingan
saya; saya harus kejar harta dan uang sebanyak mungkin hanya untuk diri saya, dansaya harus menggeser siapa saja yang merintangi jalan saya menuju sukes menjadimanusia
nomor
satu
di
dunia, juga
lewat
pembunuhan
moril, yaitu
fitnah, ataupembunuhan
fisik. –
Inilah
orang
yang sukses
menurut
logika
dunia.
34
Logika
dan
kriteria
Yesus, tidak
diwajibkan
dan
tidak
dipaksakan. Hanya
ditawarkan.Mengapa
Yesus
hanya
menawarkan
pesanNya? Mengapa
Yesus
tidak
menetapakan
ajarannya
dengan
ancaman
dan
dengan
hukuman, kalau
pesannya
ditolak?Sebab
pesan
Yesus
adalah
eu‐angelion
= kabar
baik
= yang menjawab
kebutuhan
hati
manusia
yang terdalam. Pesan
Yesus
bukan
doktrin
melainkan
kasih
sayang
Allah Bapa‐Nya
yang
mencintai
setiap
manusia
senantiasa, tanpa
syarat, dan satu arah, …
apa
pun
tanggapan
manusia.Allah, Bapa
Yesus, hanya
berikan
jawaban
kasih
kepada
manusia.Makin
besar
penolakan
manusia, makin
besar
pula kasih
sayangNya.Dan, berbahagialah
orang
yang menyambut
kasih
sayang
Bapa
yang dihadirkan
oleh
Yesus, sebab
ia
akan
menjadi
orang
yang terealisir, orang
yang dewasa
dan
orang
yang bebas.Jika
manusia
menutup
dirinya
terhadap
penawaran
kasihNya, Yesus
tidak
mengancam, hanya
menangisi
dia
sebagai
orang
yang tak
akan
bahagia.Hidupnya
akan
hampa, yang tak
terealisir, seperti
sampah…
35
Kita akan
saksikan
Orang
Nazareth antusias
mendengar
bahwa
Yesus, orang
mereka,
berjalan
keliling
seluruh
Palestina
sambil
melakukan
perbuatan‐perbuatan
ajaib. Itulah
mesias
yang mereka
nanti‐nantikan
untuk
memimpin
revolusi
dan
menjadikan
Israel penguasa
bangsa‐bangsa. Ternyata
mereka
keliru.Sebab
Yesus
bukan
mesias
yang datang
untuk
membunuh
orang, untuk
melenyapkan
nyawa
orang
untuk
berkuasa, melainkan
Ia
adalah
mesias
yang menyerahkan
nyawanya
untuk
menyelamatkan
nyawa
orang
lain, untuk
mengurangi
penderitaan
manusia, untuk
mendukung
kehidupan
dan
kebahagiaan
manusia.Orang
Nazareth yang antusias
menyambut
Yesus
–
dalam
sekejap
mata
mereka
menjadi
agresif
dan
mau
membunuh
Yesus.Maka
jelaslah
bahwa
masyarakat
Nazareth dan
juga
bangsa
Israel ‐
salah
orangnya.
Salah
Mesias. Mesias
yang mereka
nantikan
bukan
itu! Yesus
tidak
memenuhi
aspirasi
mereka! Mereka
kesal
dan
marah
…. Yesus
mengkhianati
aspirasi
nasionalis
bangsaNya.Mari kita
ikuti
saat‐saat
yang terakhir
di
tempat
ibadat
di
Nazaret
pada
hari
itu.
Logika
Yesus
dan
logika
dunia
dalam
membangun
hidup
manusiasaling
mengeliminir
‐
Tak
ada
kompromi.Jelaslah
bahwa
Yesus
–
dalam
menjalankan
misiNya
sebagai
Mesias
–
tak
akan
melayani
logika
dunia, sebagaimana
dibisikkan
kepadaNya
oleh
Setan
di
padang
gurun.
36
Lukas mencatat, bahwa
dalam
tempat
ibadat
di
Nazareth itu:…
semua
orang
itu
“memberikan
kesaksian
melawan
Dia”
dan
mereka
heran
akan
kata‐kata
yang indah
yang diucapkan‐Nya
……
“memberikan
kesaksian
melawan
Dia”
‐
Dalam
teks
kita
tertulis: Dan semua
orang
itu
“membenarkan
Dia”. Lukas
pakai
istilah
“martireo
= martir= saksi.
Kesaksian
bisa
merupakan
kesaksian
yang mendukung
atau
kesaksian
yang
melawan. Dalam
situasi
yang tercipta
oleh
sikap
Yesus
di
tempat
ibadat
di
Nazareth –
mereka
tidak
memberikan
kesaksian
untuk
membenaran
dia, untuk
mendukung
Yesus,
melainkan
untuk
“melawan
Yesus”
‐Sebab:
orang
Nazareth mengharapkan
dari
Yesus
–
sebagai
mesias
–
tindakan
untuk
memusnahkan
musuh. Tetapi
Yesus
berbicara
tentang
kasih
bagi
semua
orang, bahkan
bagi
musuh
juga. Sehingga
mereka
heran
akan
kata‐kata
yang indah
yang diucapkan‐Nya
ini
…Maka
semua
orang
itu
“memberikan
kesaksian
melawan
Dia”
–
37
Dan kata
mereka: "Bukankah
“Ia
ini”
anak
Yusuf?“
‐Mereka
tidak
meragukan
bahwa
Yesus
adalah
anak
Yusuf, sebab
penginjil
sudah
mengatakan
bahwa
mereka
tahu
bahwa
Yesus
anak
Yusuf.Dalam
kebudayaan
Israel, anak
adalah
dia
yang bukan
saja
lahir
dari
ayahnya
tetapi
juga
yang menyerupai
ayahnya
dalam
perilaku. Masyarakat
Nazareth mengenal
Yusuf, dan
Yusuf
dikenal
sebagai
orang
yang
berhaluan
nasionalis
seperti
mereka
dan
siap
mempergunakan
kekerasan
untuk
melawan
penjajah. –
Lalu
pertanyaan
mereka
"Bukankah
Ia
ini
anak
Yusuf?“
Kalau
Yusuf
orang
seperti
ini
mana
bisa
punya
anak
seperti
Yesus?
Akan
tetapi
Yesus
daripada
berikan
penjelasan
untuk
menenangkan
hati
mereka,
malah
ia
memanaskan
situasi
dengan
mengangkat
sebuah
pepatah
yang umum
di
antara
mereka.Yesus
berkata, "Tentu
kamu
akan
mengatakan
pepatah
ini
kepada‐Ku: Hai
tabib,
sembuhkanlah
diri‐Mu
sendiri. Perbuatlah
di
sini
juga, di
tempat
asal‐Mu
ini, segala
yang kami
dengar
yang telah
terjadi
di
Kapernaum!“Artinya,”
Bantulah
bangsamu
sendiri! Bebaskanlah
bangsamu
dari
orang
kafir
–orang
Roma – yang menjajah
kami
selama
70 tahun!”‐Bagi
orang
Nazareth sudah
tiba
waktunya
bagi
Yesus
untuk
bertindak
sebagai
Mesias
yang mereka
nanti‐nantikan, yaitu
sebagai
Mesias
yang angkat
senjata
dan
melenyapkan
musuh‐musuh
Israel.
38
Mereka
mengharapakan
balasan, tetapi
Yesus
berbicara
tentang
kasih
Bapanya
yang
universal, yang meng‐global.Yesus
memang
orang
baik, tapi
betul‐betul
bukan
seorang
diplomatik. Dari pada
coba
menenangkan
hati
para
hadiri, malah
Ia
memprovokasi
mereka
dengan
mengangkat
dua
peristiwa, yang mau
dilupakan
oleh
orang
Israel.Katanya:Pada
zaman
Elia
terdapat
banyak
perempuan
janda
di
Israel ketika
langit
tertutup
selama
tiga
tahun
dan
enam
bulan
dan
ketika
bahaya
kelaparan
yang
hebat
menimpa
seluruh
negeri.26 Tetapi
Elia
diutus
bukan
kepada
salah
seorang
dari
mereka, melainkan
kepada
seorang
perempuan
janda
di
Sarfat, di
tanah
Sidon.27 Dan pada
zaman
nabi
Elisa banyak
orang
kusta
di
Israel dan
tidak
ada
seorangpun
dari
mereka
yang ditahirkan, selain
dari
pada
Naaman, orang
Siria
itu."28 Mendengar
itu
sangat
marahlah
semua
orang
yang di
rumah
ibadat
itu.
Artinya:Yesus
seperti
Elia
dan
Elisa telah
diutus
Bapa
bukan
hanya
untuk
bangsa
Israel
melainkan
untuk
segala
bangsa.
39
Lewat
dua
contoh
tadi, Yesus
berusaha
membantu
masyarakat
Nazareth beralih
dari
'kerajaan
Israel' kepada
'kerajaan
Allah', yaitu, membuka
hatinya
...pada
"kasih
yang universal, yang meng‐global", yang merangkul
juga
orang
kafir
dan
orang
musuh, seperti
telah
dilakukan
oleh
nabi
Elia
yang menyelamatkan
dari
kelaparan
bukan
seorang
Israel, melainkan
seorang
ibu
janda
dari
Libanon, dan oleh nabi Elisa
yang menahirkan
dari
kusta
bukan
seorang
Israel, melainkan
Naaman, orang
Siria. Orang
Libanon
dan
Surya
adalah
orang
kafir
lagi
musuh
Israel. Ini
betul‐betul
membuat
mereka
marah. Maka
Warga
Nazareth bangkit
hendak
membunuh
Yesus
sebagai
pengkhianat
agama, tradisi
Yahudi
dan
aspirasi
rakyat.Mendengar
itu
sangat
marahlah
semua
orang
itu, yang bangun
hendak
membunuh
Yesus.Tetapi
Ia
berjalan
lewat
dari
tengah‐tengah
mereka, lalu
pergi.
40
Dengan
demikian
khotbah
Yesus
berakhir
secara
dramatis.Kali pertama
Yesus
berkhotbah
di
Nazareth, tempat
ia
dibesarkan,masyarakat
berikhtiar
membunuh
Yesus. Hati
mereka
tertutup
pada
kasih
yang universal yang dihadirkan
dan
yang
ditawarkan
oleh
Yesus.Kasih
yang universal Yesus, dibalas
dengan
kebencian
yang universal pula.
44
Lukas menulis:Setelah
Yesus
masuk
tempat
ibadah
di
Nazareth, Yesus
berdiri
hendak
membaca
dari
kitab
suci.17 Kepada‐Nya
diberikan
kitab
nabi
Yesaya
dan
setelah
dibuka‐Nya, Ia
menemukan
nas, di
mana
ada
tertulis:18 "Roh
Tuhan
ada
pada‐Ku, oleh
sebab
Ia
telah
mengurapi
Aku, untuk
menyampaikan
kabar
baik
kepada
orang‐orang
miskin; dan
Ia
telah
mengutus
Aku19 untuk
memberitakan
pembebasan
kepada
orang‐orang
tawanan, dan
penglihatan
bagi
orang‐orang
buta, untuk
membebaskan
orang‐orang
yang tertindas, untuk
memberitakan
tahun
rahmat
Tuhan
telah
datang.“
45
Apakah
yang perlu
dicatat
di
sini?Dalam
programNya
yang di
atas
ini
–
yang akan
dijalankan
selama
hidupNya
‐
Yesus
tidak
menyebut
nama
Allah, pun pula Ia
tidak
mengatakan
bahwa
Ia
diutus
utk
mengajar
bagaimana
manusia
harus
berdoa, harus
berliturgi, beribadah, agar
Allah merasa
disembah, dihormati
dan
dimuliakan. Nama
Allah tidak
dicantumkan
sama
sekali.Dalam
programNya
itu
hanya
Ia
cantumkan
kebutuhan
manusia:orang‐orang–miskin
‐
orang‐orang
tawanan
‐
orang‐orang
buta
‐
orang‐orang
yang
tertindas. Nampak
bahwa: Keprihatinan
Yesus
bukanlah
kemuliaan
Allah, melainkan
kebutuhan
manusia.Programnya
bukan
mengajar
manusia
berelasi
dengan
Allah, melainkan
berelasi
dengan
manusia
dan
dengan
manusia
yang menderita.
Pertanyaan
adalah: Kapan
Allah merasa
dihormati
dan
dimuliakan?Allah sudah
pernah
menunjukkan
caranya, jauh
sebelum
Yesus
datang, melalui
suara
nabi‐nabi, seperti
nabi
Yesaya.
46
Dengarlah
apa
yang dikatakan
Tuhan
kepadamu, "Sangkamu
Aku
suka
akan
semua
kurban
yang terus‐menerus
kaupersembahkan
kepada‐Ku? Aku
bosan
dengan
domba‐domba
kurban
bakaranmu
dan
lemak
anak
sapimu. Darah
sapi
jantan, domba
dan
kambing
tidak
Kusukai.Siapa
menyuruh
kamu
membawa
segala
persembahan
itu
pada
waktu
kamu
datang
beribadat
kepada‐Ku? Siapa
menyuruh
kamu
berkeliaran
di
Rumah
Suci‐Ku?Percuma
saja
membawa
persembahanmu
itu. Aku muak dengan baunya. Aku
benci
dan tak tahan melihat kamu merayakan Bulan Baru, hari‐hari
Sabat
dan
hari‐hari
raya
serta
pertemuan‐pertemuan
keagamaan. Semua
itu
kamu
nodai
dengan
dosa‐dosamu
dan
merupakan
beban
bagi‐Ku; Aku sudah lelah menanggungnya.Apabila
kamu
mengangkat
tanganmu
untuk
berdoa, Aku
tak
mau
memperhatikan. Tak
perduli
berapa
banyak
doamu, Aku
tak
mau
mendengarkannya, sebab
dengan
tanganmu
itu
kamu
telah
banyak
membunuh.Tegakkanlah
keadilan
dan
berantaslah
penindasan; berilah
kepada
yatim
piatu
hak
mereka
dan
belalah
perkara
para
janda.“(Yes
1:10‐17)
Jelas! Allah tidak
merasa
dihormati, dimuliakan
oleh
perayaan
liturgi, oleh
ibadah, oleh
persembahan, oleh
novena, oleh
devosi, oleh
doa
yang dilakukan
setiap
malam
pukul
01:00 ….
47
Allah merasa
dihormati
dan
dimuliakan
apabila
manusia
dihormati
dan
dimuliakan!
Lalu, apakah
masih
perlu
berdoa, beribadah
….?Berhubungan
dengan
Tuhan
melalui
doa, ibadah, devosi‐devosi, novena‐novena
…. mutlak, untuk
memperoleh
kekuatan
guna
mampu
melayani
manusia. Ibadat
itu
sendiri, biar
meriah
dan
angun, kalau
tidak
menghasilkan
perbuatan
kasih
belum
memuliakan
Allah, "Sangkamu
Aku
suka
akan
semua
kurban
yang terus‐menerus
kaupersembahkan
kepada‐Ku? Siapa
menyuruh
kamu
membawa
segala
persembahan
itu
pada
waktu
kamu
datang
beribadat
kepada‐Ku? Aku benci dan tak tahan melihat kamu merayakan hari‐hari
Sabat
dan
hari‐hari
raya
serta
pertemuan‐pertemuan
keagamaan. Tegakkanlah
keadilan
dan
berantaslah
penindasan; berilah
kepada
yatim
piatu
hak
mereka
dan
belalah
perkara
para
janda.“
‐NB. Pada
waktu
itu
yatim
piatu
dan
janda
adalah
orang
yang paling lemah
dalam
masyarakat
sebab
mereka
tidak
punya
seorang
lelaki
yang melindungi
mereka.
Yatim
piatu
tidak
punya
ayah dan
janda
tidak
punya
suami.
48
Dengan
Yesus
telah
terjadi
perubahan
besar, dalam
arti
bahwa
bukan
manusia
harus
mempersembahkan
dirinya
beserta
miliknya
kepada
Allah untuk
memuliakan
Allah,
sebab
Allah‐lah
mempersembahkan
diri
kepada
manusia, agar manusia
bersama
Allah
dan
seperti
Allah mempersembahkan
diri
berserta
milikynya
untuk
membantu
sesama
manusia.Kita tidak
diminta
mencintai
Allah, melainkan
kita
diminta
mencintai
seperti
Allah
mencintai. Mencintai
manusia
seperti
Allah mencintai
manusia. Setelah
membasuh
kaki murid‐muridNya
Yesus
bersabda, “Aku
memberikan
perintah
baru
kepada
kamu, yaitu
supaya
kamu
saling
mengasihi; sama
seperti
Aku
telah
mengasihi
kamu
demikian
pula kamu
harus
saling
mengasihi. (Yoh
13: 34) Perhatikan! Yesus
tidak
mengatakan,”Sama
seperti
Aku
telah
mengasihi
kamu
demikian
pula
kamu harus mengasihi Aku!”Yesus
tidak
minta
agar kita
mencintai
Dia, melainkan
Yesus
minta
agar kita
mencintai
seperti
Ia
mencintai: sama
seperti
Aku
telah
mengasihi
kamu
demikian
pula kamu
harus
saling
mengasihi.
49
"Roh
Tuhan
telah
mengurapi
Aku, dan
Ia
telah
mengutus
Akuuntuk
memberitakan
“tahun
rahmat
Tuhan
telah
datang."
Tahun
rahmat
Tuhan, apakah
itu? Tahun rahmat Tuhan adalah Tahun Sabat. Tahun rahmat Tuhan atau Tahun Sabat , ada
kaitan
dengan
sejarah
bangsa
Israel.
Apakah yang terjadi dalam sejarah Israel? Terjadi bahwa ketika orang‐orang Israel telah memasuki tanah Kanaan,(=tanah terjanji), tanah itu telah dibagi menurut ke
12 suku, dan setiap suku membaginya menurut masing‐masing klannya dan
klannya menurut masing‐masing keluarga. Dalam kebudayaan bangsa israel ‘memiliki tanah’
sangatlah penting, sebab orang
yang memiliki tanah ia dapat menghidupi keluarga, ia bermartabat
dan ia
mempunyai reputasi dan wibawa dalam masyarakat. Tanah berarti hidup, martabat, reputasi yang baik dan wibawa.
TAHUN RAHMAT TUHAN
Kepada
orang
Nazareth Yesus
mengatakan”
Yesus
diutus
untuk
memberitakan
“tahun
rahmat
Tuhan
telah
datang”
50
Setelah beberapa generasi, terjadi bahwa tanah itu jatuh dalam tangan beberapa
orang yang lincah dan serakah, sedangkan yang lain kehilangan tanah yang pernah
mereka warisi. Mereka
ini
dirampas
tanahnya
dengan
kekerasan, dan
tak
berdaya
untuk
memperolehnya
kembali.Tetapi kehendak Allah adalah,”Jangan ada orang miskin di antaramu”
(Ul 15:4)
Maka supaya tidak ada orang miskin di antara merekadalam kitab Imamat ditetapkan adanya: Tahun Sabat.Tuhan minta agar Tahun Sabat diselenggarakan dalam dua versi : versi yang mini dan versi yang besar.Tahun Sabat – versi yang mini ‐
dirayakan tiap 7 tahun. Versi yang besar dirayakan tiap 50 tahun, yang disebut Yubileum.
Selama Tahun Sabat itu dicita‐citakan empat hal: tanah tidak dikerjakan,hutang dihapuskan,tanah dikembalikan kepada pemiliknya yang semula,dan budak dibebaskan.
51
Tuhan berfirman,“Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.”
Dalam Tahun
Yobel (Yubileum), ladang harus dipulangkan kepada orang yang menjualnya kepadanya,yakni kepada orang yang mula‐mula memiliki tanah itu. (Im 27:24)
“Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh,dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya.”Itu harus menjadi:
Tahun
Yobel (Yubileum) bagimu,dan kalian harus masing‐masing pulang ke tanah miliknya
dan kepada kaumnya.(Im 25:8‐10)
55
Yubileum
mendapat makna
dari tiga kata
bahasa Hibrani:DARI kata Yobel.
Yobel
berarti
domba
jantan, yang tanduknya
dikelola
sehingga
dapatdipakai
sebagai
sangkakala; DARI kata Yobil.
Yobil –
yang berarti: memanggil ‐
umat agar berhimpun; DARI kata Yobal.
Yobal –
yang
berarti:
pembebasan.Sesuai dengan
bab 25 kitab Imamat, di mana:Umat Israel diminta membunyikan Yobel – sangkakala setiap 49 tahun untukYobil = memanggil umat Israel agar berhimpununtuk mengumumkan Yobal = pembebasan bagi seluruh umat.
CATATAN:
Yubileum itu adalah... “hari sabat”yang berlangsung selama satu tahun penuh!
Tahun Sabatikal !
56
Yesus
mengumumkan,"Roh
Tuhan
ada
pada‐Ku, oleh
sebab
Ia
telah
mengurapi
Aku, untukmemberitakan
tahun
rahmat
Tuhan
telah
datang.”
Roh
Tuhan:Roh
berarti
nafas, berarti
hidup, energi
hidup. Orang
Israel sangat
konkrit. Mereka
katakan: selagi
orang
bernapas, ia
masih
hidup. Kalau
orang
sudah
tidak
bernapas
lagi, ia
sudah
mati.Jadi
Roh
Tuhan
berarti
napas
Tuhan, berarti
kehidupan
Tuhan, energi
hidup
Tuhan.Allah itu
adalah
kasih. Maka
Roh
Allah adalah
daya
kasih
Allah, kemapuan
kasih
Allah.
CATATANRoh
itu
jika
datang
dari
Allah disebut
“kudus”.Kata
‘kudus’
berarti
terpisah.Maka
kegiatan
Roh
Allah adalah
“menguduskan, memisahkan”
manusia
dari
yang negatif
agar terbuka
pada
yang positif, agar membangun
hidupnya
atas
nilai‐nilai
yang positif.
Yesus
mengatakan:
Roh
Tuhan
ada
pada‐Ku. Mengapa
ia
tidak
mengatakan
Roh
“Kudus”
ada
padaKu? –Sebab
Yesus
tidak
perlu
‘di‐kudus‐kan’
yaitu
dipisahkan
dari
‘yang negatif’
yang
berkaitan dengan dosa.
57
Roh
jika
tidak
datang
dari
Allah disebut
roh“najis” atau roh“jahat”.Dalam
injil
yang dimaksudkan
dengan
roh“najis”
atau
roh
“jahat”
adalah
segala
sesuatu
yang menghalangi
manusia
menerima
pesan
Yesus, antara
lain ideologi
politik
yang fanatik, nasionalime
yang fanatik
atau
juga
fanatisme
agama.Orang
yang fanatik
agama, orang
yang mabuk
dan
fanatik
nasionalime
pada
waktu
itu
dikatakan
bahwa
ia
dikuasai
oleh
roh
jahat
atau
roh
najis.
Kata
Yesus, "Roh
Tuhan
ada
pada‐Ku”‐
artinya, seluruh
daya
kasih
Allah menaungi
Yesus
untuk
memberitakan
YUBILEUM telah
datang!Jadi
YUBILEUM membawa
kerahiman
Allah ke
dalam
hati
manusia. membawa
belas
kasih
Allah dalam
relasi
manusia
satu
sama
lain.
Kerahiman
tidak
sama
dengan
Belas
kasih
Kerahiman
menerjemahkan
kata
splagcni,zomai = splangk‐nizomaisplangk
berarti
= rahim
seorang
ibu. splangk‐nizomai
= berarti
–
‘tergerak
oleh
kerahiman”
dan
merupakan
suatu
tindakan
yang khusus
yang dapat
dilakukan
hanya
oleh
Allah dalam
Perjanjian
Lama dan
oleh
Yesus
dalam
Injil, sebab
berarti:“membangkitkan
kehidupan
di
mana
kehidupan
tidak
ada”
seperti
dilakukan
oleh
Yesus
yang menghidupkan
anak
sulung
seorang
ibu
janda
di
Nahin
(Luk
7:13). Lihat
juga: Mat 9:36; Mat 14:14; Mrk
6:34;Luk 10:33; Luk
15:20.‐Manusia
hanya
bisa
berbagi
“belas
kasih”
kepada
sesama: perasaan
iba
atau
sedih
melihat
orang
lain menderita.
Manusia
tidak
mampu
membangkitkan
kehidupan
di
mana
kehidupan
tidak
ada.
58
Tahun
Yubileum
ditetapkan
agar “di
tengah
umatKu
jangan
ada
orang
miskin.”Tujuan
Yubileum
adalah
menegakkan
keadilan
di
tengah
Bangsa
Israel, supaya
semua
lapisan
myarakat
dapat
menikmati
kesejahteraan.Pemakluman
program Yesus, tujuannya
hanya
itu:menyampaikan
kabar
baik
kepada
orang
miskin
…
orang
tawanan
…
orang
buta
…
orang
tertindas
….
"Pada hari ini
genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Artinya:
Dengan kedatangan Yesus, Yubileum itu tidak hanya terjadi setiap 50 tahun,
melainkan terjadi "pada hari ini“
yaitu menjadi aktual setiap hari, apabila manusia menerima LOGIKA Yesus:
berbagi, melayani, menjadi yang terakhir terdorong oleh kasih, untuk
mengurangi
penderitaan
sesama,untuk
mendukung
kehidupan
dan
kebahagiaan
manusia.
Rangkuman
tentang
YUBILEUM.
“untuk
memberitakan
tahun
rahmat
Tuhan,”yaitu
TAHUN YUBILEUM
Tujuan
TAHUN YUBILEUM adlah: kesejateraan
dan
kebahagiaan
manusia,sebagai
buah
keadilan.
59
Merayakan Tahun Yubileum
berarti: menyadari bahwa kita dirahmati bukan setimpal dengan jasa‐kepantasan‐kesalehan kita melainkan setimpal dengan kebutuhan dan kelemahan kita.Kita dilimpahi kasih, kerahiman dan pengampunan oleh Allah, Bapa Yesus, agar kitabersama
Allah dan
seperti
Allah kita
teruskan
kepada
sesama
kasih, kerahiman
danpengampunan
yang kita
alami
dari
Allah, sehingga
melalui
kita, semua
orang
yang kita
jumpai
mengalami
sentuhan
kasih, kerahiman
dan
pengampunan
Bapa.Dengan
demikian
diharapkan
agar relasi
antar
manusia
dijiwai
oleh
kasih, kerahimandan
pengampunan
Bapa.
YUBILEUM KERAHIMANTingkat dunia
Maka Paus Fransiskus telah memaklumkan Tahun Yubileum Kerahiman
dengan
tema:”Wajah Kerahiman”
‐
yang telah dimulai pada tgl 8 Desember 2015 – pada
HUT ke 50 Konsili Vatikan II ‐
dan akan ditutup pada tgl 26 November 2016.
TAHUN PERSEKUTUAN [KOINONIA]tingkat
Keuskupan
PadangBapa
Uskup
kita
Mgr Martinus
Dogma Situmorang, OFMcap
telah
memaklumkan
tahun
2016 sebagai
Tahun
persekutuan
[koinonia]
untuk
seluruh
keukupan
Padang.
Persekutuan
[koinonia] adalah
buah
pertama
yang dipetik
dan
dinikmati
dari
pohon
kerahiman.
60
KARYA‐KARYA BELAS KASIHRAGAWI
dan
ROHANI
Paus Fransiskus dalam BULLA (= dekret) pemakluman Yubileum yang berjudulWAJAH KERAHIMAN, pada no. 15 menulis: Keinginan
saya
sungguh
bernyala‐nyala
agar, selama
Yubileum
ini, umat
Kristiani
merenungkan
dan
melakukan
karya‐karya
belas
kasih
ragawi
danrohani.
Karya‐karya
belas
kasih
ragawi
dan
rohani,Masing‐masing
sebanyak
7 karya.
Karya‐karya
belas
kasih
ragawi:1.
Memberi
makan
kepada
orang
yang lapar, 2.
memberi
minum
kepada
orang
yang haus, 3.
memberi
pakaian
kepada
orang
yang telanjang, 4.
memberi
tumpangan
kepada
orang
asing, 5.
merawat
orang
sakit, 6.
melawat
orang
yang ada
dalam
penjara, dan7.
menguburkan
orang
mati.
YUBILEUM KERAHIMANTingkat dunia
62
memberi nasihat kepada orang yang bimbang, mengajar orang yang kurang pengetahuan, menasihati orang berdosa, menghibur orang yang berdukacita, mengampuni orang yang bersalah kepada kita, bersikap sabar dengan orang‐orang yang rewel, mendoakan semua orang, yang hidup dan yang mati.
KE – 7 KARYA BELAS KASIH ROHANI
64
"di
saat
hidup
kita
terbenam, kita
akan
dinilai
atas
dasarkasih.“
Paus
Franskus
mengingatkan
kita
dengan
mempergunakan
kataSanto Fransiskus
dari
Sales, uskup
Jenewa
‐
Swiss
66
1 ‐
MEMPEROLEH INDULGENSI YUBILEUMuntuk umum
Perlu:berziarah ke pintu suci di Roma atau di keuskupan sendiri.menerima sakramen rekonsilisasimengikuti Perayaan Ekaristiberdoa menurut intensi bapa suci
indulgensi dapat diperoleh dengan:mengikuti Perayaan Ekaristi di kapel di penjara.Pintu suci yang perlu dilewati adalah pintu selnya itu sendiri.
2 ‐
UNTUK ORANG SAKIT dan JOMPO
indulgensi dapat diperoleh dengan mengikuti Perayaan Ekaristi via Radio atau TV
3 ‐
UNTUK ORANG DI PENJARA
YUBILEUM DALAM 7 POINT YANG DITENTUKAN OLEH PAUS FRANSISKUSUNTUK MEMPEROLEH INDULGENSI YUBILEUM
67
Orang yang telah melakukan ABORTUS untuk memperoleh indugensi penuh perlu:menyesali sikap yang tertutup terhadap penyambutan kehidupan.Bapa suci sadar bahwa abortus dialami sebagai drama eksistensial dan moral.semua imam diberi kuasa untuk memberikan absolusi untuk abortus.
orang yang melakukan sendirian salah satu dari ke 7 karya belaskasih ragawi atau rohani, ia memperoleh indulgensi penuh.
4 ‐
KARYA RAGAWI dan ROHANI
5 ‐
BAGI ORANG YANG TELAH MENINGGAL
Indulgensi penuh dapat diperoleh juga untuk orang yang telah meninggal dengan memenuhi syarat‐syarat di No. 1 di atas.
6 ‐
ABORTUS
absolusi penuh bagi anggota‐anggota komunitas itu dapat diperoleh dengan: mengaku dosa kepada imam‐imam mereka.
7 – KOMUNITAS IMAM‐IMAM St. PIUS X [Lefevrian]
top related